PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10527/2/051334077_Full.pdfJURUSAN...

153
i PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: ASIH DWI PAWESTRI NIM: 051334077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10527/2/051334077_Full.pdfJURUSAN...

  • i

    PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

    HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN

    MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

    Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

    Disusun Oleh:

    ASIH DWI PAWESTRI

    NIM: 051334077

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2009

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan karya ini untuk:

    1. Bapakku Budi Santoso dan Ibuku Sri Martuti yang senantiasa

    memberikan kasih sayang dan dukungan doa sehingga aku bisa menjadi

    orang yang berguna.

    2. Adikku Ami dan Anti yang telah membuatku bersemangat untuk segera

    menyelesaikan kuliah.

    3. mZ Pian yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian

    dan dukungan doa hingga aku lulus Sarjana.

    4. Semua keluarga yang ada di Lampung, Prambanan dan Bekasi

    terima kasih untuk dukungan doa yang diberikan, sehingga aku bisa

    menyelesaikan kuliahku.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    1. Takut akan TUHAN adalah permulaan

    pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat

    dan didikan (Amsal 1:7).

    2. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,

    karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.

    Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius

    6:34).

    3. Rencana adalah jembatan menuju mimpi.

    4. Saya bisa, selama saya berpikir bisa.

    5. Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum

    mencoba, belajar, dan berlatih.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH

    LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR

    DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI”.

    Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah

    mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan dari

    berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

    kepada:

    1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

    2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

    Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

    3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

    Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; sekaligus

    selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam

    memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan

    skripsi ini;

    4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang

    telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

    kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

    5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah

    banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

    kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

    6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

    tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

    7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah

    membantu kelancaran proses belajar selama ini;

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    8. Bapak Drs. Waspodo selaku Kepala SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang

    telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

    9. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMA Kristen 3 Terbanggi

    Besar yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian;

    10. Bapak Budi Santoso dan Ibu Sri Martuti yang selalu memberikan kasih

    sayang dan dukungan doa;

    11. Ami dan Anti yang memberikan motivasi, sehingga penulis bersemangat

    untuk menyelesaikan kuliah;

    12. mZ Pian yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian dan

    dukungan doa selama menyusun skripsi;

    13. Pak De Pamardi (Alm.), Bu De Er, Lek Harjo, Lek Sri ”Anjar”, Lek Bag,

    Lek Wenti, Lek Budi, Lek Sri ”Arum”, Pak Kur, Lek Win, Pak De Kadir, Bu

    De Sri, Lek Di, mZ Puguh, mZ Hari, mZ Gesang, Mbak Rina, Mbak Sih,

    Wawan, Anjar, Arum, Yakub, Yoas, Pica, Yoko, Yuli, Yunus dan semua

    keluarga di Lampung yang telah memberikan dukungan doa selama penulis

    kuliah dan menyusun skripsi;

    14. Mbah Kakung, Mbah Putri, Mbah Sugi, Pak De Budi, Bu De Sarmi, Pak De

    Sugi, Bu De Mul, Lek Yudi, Lek Bani, Lek Rus, Lek Dini dan semua

    keluarga di Manis Renggo yang telah memberikan dukungan doa;

    15. Bapak Supardi, Ibu Endang, mZ Anto, dan De’ Ayu di Bekasi yang telah

    memberikan dukungan doa selama menyusun skripsi;

    16. Bapak Nandang, Ibu Rita, De’ Ratih, De’ Ndaru, dan Yeyen, terima kasih

    untuk dukungan doa dan kebersamaannya saat penulis tinggal di Bromo 14 C

    selama kurang lebih 4 tahun;

    17. Katarina, Tia, Villa, Widi, Andri, Rina Budi, Ertyn, Tri, Riri, Niken, Tithe,

    Candra, Vivi, Kurnia, Leny, Era, Singgih, Bangkit, Iwax, Tosu, Yanto, Eka

    ’Ndut, Febran, Paijo, Arnon, Kris, Filip, Itox, Yansen, Lilik, Dwi Cowk,

    Feri, Wulan, Dwi Cewk, Rini, Merry, Yuni, Eka Cewk, Mita, Lisa, Heni,

    Lely, Rosa, Galuh, Rita, Boim, Chopy, Nophe’, Whilda, Marsya, Lilis dan

    semua teman angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

    terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih empat tahun di kampus

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    tercinta, Universitas Sanata Dharma. Hadiah terindah yang penulis terima

    saat berkenalan, berteman, bersahabat, berbagi, dan memperoleh kenangan

    indah bersama kalian. Kenangan itu tidak akan pernah terlupakan saat

    penulis harus benar-benar meninggalkan Yogyakarta dan harus pergi ke

    tempat yang baru;

    18. Mbak Sisil, Mbak Nenes, dan seluruh kakak tingkat yang tidak dapat penulis

    sebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungan dan kerja samanya

    selama ini;

    19. Daru, Wati, Rara, Robin, Beni, Dwi, Rouberti, Pristi, Irene, Elina selaku adik

    tingkat. Terima kasih untuk dukungan doa dan kerja samanya selama ini;

    20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

    membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

    itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi

    kesempurnaan skripsi ini.

    Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua

    pihak yang berkepentingan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    ABSTRAK

    PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN

    MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA Kristen 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah

    Asih Dwi Pawestri Universitas Sanata Dharma

    2009

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

    Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XII SMA Kristen 3 Terbanggi Besar. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang berjumlah 230 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 90 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi yang dikembangkan Chow.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,107 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,683 > α = 0,05); (3) tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,177 > α = 0,05).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    ABSTRACT

    THE INFLUENCE OF LEARNING ENVIRONMENT TOWARDS THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING ACHIEVEMENT AND

    STUDENT’S INTEREST TO CONTINUE THE STUDY TO UNIVERSITY A Case Study : Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District,

    Lampung Tengah Regency

    Asih Dwi Pawestri Sanata Dharma University

    2009

    The objectives of this study is to determine : (1) the influence of family environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university; (2) the influence of school environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university; (3) the influence of society environment towards the relationship between learning achievement and the student’s interest to continue the study to university.

    This research is a case study on 12th grade students of Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District. The population of this research are 230 students of Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District. The samples are 90 students. The sampling technique is purposive sampling. The method of data collection are questionnaire and documentation. The technique of analyzing the data is Chow’s regressive equation model.

    The result indicates that : (1) there is no influence of family environment towards the relationship between learning achievement and the student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,017 > α = 0,05); (2) there is no influence of school environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,683 > α = 0,05); (3) there is no influence of society environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,177 > α = 0,05).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    xiii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iv

    MOTTO............................................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. vi

    KATA PENGANTAR........................................................................................ vii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH............................................................................................................... x

    ABSTRAK........................................................................................................... xi

    ABSTRACT......................................................................................................... xii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL................................................................................................ xv

    DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

    B. Batasan Masalah ........................................................................................ 5

    C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

    D. Tujuan ........................................................................................................ 6

    E. Manfaat Penelitian...................................................................................... 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi .......................................... 8

    B. Lingkungan Belajar .................................................................................... 9

    C. Prestasi Belajar ........................................................................................... 16

    D. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 17

    E. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 22

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    xiv

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ………………………………………………………...…. 23

    B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………. 23

    C. Populasi, Sample, dan Teknik Penarikan Sampel ………………...…….... 23

    D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .........………………………...….. 24

    E. Teknik Pengumpulan Data.... ………………………………………..…..... 27

    F. Teknik Pengujian Kuesioner ……….……………....………………........... 28

    G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 32

    BAB IV GAMBARAN SEKOLAH

    A. Gambaran Umum Sekolah........................................................................... 36

    B. Visi dan Misi................................................................................................ 39

    C. Organisasi.................................................................................................... 42

    D. Sumber Daya Manusia................................................................................. 43

    E. Siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar....................................................... 44

    F. Sarana, Prasarana dan Fasilitas Sekolah...................................................... 44

    G. Kurikulum.................................................................................................... 45

    H. Usaha-usaha Penempatan Sekolah............................................................... 49

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data.............................................................................................. 50

    B. Analisis Data

    1. Pengujian Prasyarat Analisis

    a. Uji Normalitas.................................................................................. 55

    b. Uji Linieritas.................................................................................... 56

    2. Pengujian Hipotesis................................................................................ 58

    BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan................................................................................................... 70

    B. Keterbatasan Penelitian................................................................................. 71

    C. Saran-Saran................................................................................................... 72

    DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 74

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Lingkungan Belajar..................................... 25

    Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan

    Tinggi..................................................................................................... 26

    Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan

    Tinggi..................................................................................................... 29

    Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga.................. 29

    Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah.................... 30

    Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat.............. 30

    Tabel 3.7 Rangkuman Uji Reabilitas Instrumen Penelitian................................... 31

    Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Kristen 3 Terbanggi Besar......................... 39

    Tabel 4.2 Sumber Daya Manusia........................................................................... 43

    Tabel 4.3 Siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar................................................. 44

    Tabel 5.1 Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi..................................... 50

    Tabel 5.2 Lingkungan Keluarga............................................................................. 51

    Tabel 5.3 Lingkungan Sekolah............................................................................... 52

    Tabel 5.4 Lingkungan Masyarakat......................................................................... 53

    Tabel 5.5 Prestasi Belajar Siswa............................................................................. 54

    Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas.................................................................... 55

    Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linieritas...................................................................... 56

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran I Kuesioner Penelitian........................................................................ 75

    Lampiran II Data Induk Penelitian...................................................................... 81

    Lampiran III Uji Validitas dan Reabilitas............................................................. 91

    Lampiran IV Data Mentah Uji Normalitas, Uji Linieritas dan Uji Hipotesis....... 103

    Lampiran V Uji Normalitas dan Uji Linieritas.................................................... 106

    Lampiran VI Uji Hipotesis.................................................................................... 108

    Lampiran VII Daftar Distribusi Frekuensi.............................................................. 111

    Lampiran VIII Interpretasi Terhadap Variabel Penelitian....................................... 121

    Lampiran IX Surat Ijin Penelitian......................................................................... 126

    Lampiran X Surat Bukti Penelitian...................................................................... 127

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Sukses dalam hidup merupakan suatu kondisi yang selalu diinginkan

    oleh setiap orang. Salah satu cara untuk menuju ke kondisi sukses tersebut

    adalah melalui pendidikan. Pencapaian sukses melalui jalur pendidikan

    memerlukan waktu yang lama dengan berbagai kendala baik eksternal

    maupun internal. Kendala eksternal adalah segala hal yang berasal dari luar

    individu, contohnya: lingkungan sosial dan keluarga. Sedangkan untuk

    kendala internal adalah segala hal yang berasal dari dalam diri individu yang

    bersangkutan, contohnya: kondisi fisik, minat, dan motivasi.

    Pada masyarakat yang semakin maju, prestasi akademik seseorang di

    bidang pendidikan dipandang amat penting. Karenanya lembaga-lembaga

    pendidikan formal (sekolah) cenderung menekankan proses belajar yang baik,

    suasana kompetitif di kelas, dan keberhasilan siswa dalam menempuh tes atau

    ujian. Alasannya setiap lulusan diharapkan mampu melihat hasil belajar dan

    akibat-akibat yang mungkin dihadapi dikemudian hari dalam hubungannya

    dengan pilihannya terhadap sekolah dan pekerjaan.

    Pendidikan sering dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang

    lebih baik di kemudian hari. Karena itu banyak orang tua yang tidak ragu-ragu

    memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan anak-anaknya. Para

    orang tua berharap bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan anak-anaknya,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    2

    semakin besar pula kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

    Sayangnya, untuk memperoleh pendidikan diperlukan biaya yang cukup

    tinggi. Biaya pendidikan yang tinggi inilah yang kadang menjadi kendala bagi

    mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak diantara

    mereka putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan

    yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya untuk pendidikan. Saat siswa

    hendak mengambil keputusan studi lanjut, mereka harus mempertimbangkan

    dua hal (Winkel, 1984:31): (1) kemampuan intelektual, bakat khusus, arah

    minat, cita-cita hidup dan kemampuan finansial dan (2) tidak dapat diabaikan

    pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga.

    Dalam penelitian ini penulis bermaksud menyelidiki faktor-faktor yang

    berhubungan dengan minat studi lulusan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar

    untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang rendah. Hal ini ditunjukkan

    dengan adanya prosentase yang rendah untuk siswa yang melanjutkan ke

    perguruan tinggi selama lima tahun terakhir, yaitu 2003/2004 = 22,89%,

    2004/2005 = 23,91%, 2005/2006 = 23,53%, 2006/2007 = 30,76%, dan

    2007/2008 = 31,30%. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa lulusan SMA

    Kristen 3 Terbanggi Besar kebanyakan langsung mencari kerja. Sedangkan

    tujuan pendidikan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar bukanlah untuk itu, tetapi

    lulusan diharapkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

    Ada banyak faktor yang menyebabkan tinggi/rendahnya minat siswa

    melanjutkan studi ke perguruan tinggi, faktor-faktor tersebut antara lain status

    sosial ekonomi orang tua, lingkungan belajar, prestasi belajar, motivasi, dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    3

    kurikulum sekolah. Penelitian ini akan memfokuskan pada faktor prestasi

    belajar.

    Prestasi belajar siswa merupakan suatu ukuran kemampuan seseorang

    terhadap bidang tertentu. Tinggi/rendahnya prestasi belajar siswa diduga kuat

    berhubungan dengan tinggi/rendahnya minat siswa untuk melanjutkan studi ke

    perguruan tinggi. Semakin tinggi prestasi belajar siswa, maka semakin tinggi

    pula minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil penelitian

    sebelumnya menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan

    sumbangan positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi

    (Budiarti, 2001:82). Santoso (2007:78) dalam penelitiannya juga telah

    menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan positif

    terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

    Hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

    tinggi sebagaimana telah diuraikan di atas diduga dipengaruhi oleh lingkungan

    belajar siswa. Lingkungan belajar adalah keseluruhan keadaan yang

    melingkupi siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh

    pada perkembangan individu. Ruang lingkup lingkungan belajar adalah

    lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

    Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang sangat berpengaruh bagi siswa

    untuk menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh.

    Lingkungan keluarga ini mencakup cara mendidik, suasana keluarga,

    pengertian orang tua, keadaan sosial ekonomi orang tua, dan latar belakang

    kebudayaan. Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa membuka

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    4

    kesempatan untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan.

    Yang tercakup dalam lingkungan sekolah, antara lain media pendidikan,

    keadaan gedung, interaksi guru dengan murid, cara penyajian, hubungan

    antara murid, standar pelajaran di atas ukuran, kurikulum, waktu sekolah,

    pelaksanaan disiplin, metode belajar, dan tugas rumah. Sedangkan lingkungan

    masyarakat adalah lingkungan di mana siswa menjalin hubungan dan

    berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya, baik dengan teman sebaya,

    orang yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda. Lingkungan

    masyarakat ini mencakup mass media, teman bergaul, kegiatan lain, dan cara

    hidup lingkungan.

    Lingkungan belajar yang baik akan mendorong pencapaian prestasi

    belajar yang semakin baik. Lingkungan belajar yang baik juga akan

    mendorong siswa memiliki minat yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan

    tinggi. Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar

    dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih

    baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang

    kurang baik. Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang

    memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga

    dicapai prestasi belajar yang baik pula. Begitu pula siswa yang hidup di

    lingkungan masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin akan termotivasi

    untuk belajar agar mendapat prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan

    dengan siswa yang hidup dalam lingkungan masyarakat yang anak-anaknya

    kurang baik dan kurang rajin. Dengan demikian ada pengaruh positif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    5

    lingkungan belajar pada hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

    studi ke perguruan tinggi.

    Berdasarkan uraian tersebut di atas penelitian ini dimaksudkan untuk

    menyelidiki hubungan prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan

    studi ke perguruan tinggi ditinjau dari faktor lingkungan belajar. Penelitian ini

    selanjutnya mengambil judul “Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap

    Hubungan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke

    Perguruan Tinggi”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa SMA

    Kristen 3 Terbanggi Besar.

    B. Batasan Masalah

    Ada banyak faktor yang berhubungan dengan minat siswa melanjutkan

    studi ke perguruan tinggi. Faktor tersebut antara lain pengaruh sikap, persepsi,

    prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi,

    minat orang tua, dan teman sebaya. Penelitian ini memfokuskan pada faktor

    prestasi belajar dan lingkungan belajar.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dirumuskan

    masalah sebagai berikut :

    1. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi

    belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    6

    2. Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi

    belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

    3. Apakah ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi

    belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

    D. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap

    hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

    tinggi.

    2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap

    hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

    tinggi.

    3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap

    hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

    tinggi.

    E. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain :

    1. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menambah

    perbendaharaan bacaan, khususnya mengenai faktor-faktor yang

    mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    7

    2. Bagi Sekolah

    Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang

    berhubungan dengan studi lanjut siswa.

    3. Bagi Penulis

    Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan wawasan dan

    pengetahuan penulis, serta sebagai dasar penyelidikan kebenaran hasil

    penelitian sebelumnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

    Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang penting bagi

    keberhasilan seseorang. Jika seseorang telah memiliki minat sebelum

    melakukan suatu pekerjaan, biasanya akan memperoleh hasil yang lebih baik

    dari pada sebelum mereka memiliki minat untuk melakukan pekerjaan

    tersebut. Menurut Syah (1995:151), minat adalah kecenderungan dan

    kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Pendapat

    lain dikemukakan oleh Winkel (1983:30), yang menyatakan minat adalah

    kecenderungan yang agak menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidang

    atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat

    juga diartikan sebagai rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau

    aktivitas (Djaali, 2007:121). Sedangkan Witherington (1963:90)

    mengemukakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu

    obyek, seseorang, suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

    Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka minat untuk melanjutkan

    studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII dapat diartikan sebagai

    kecenderungan yang mengarah bagi siswa untuk memilih pengguruan tinggi

    sebagai proses kelanjutan pendidikan setelah tamat dari SMA, yang ditandai

    dengan adanya perasaan senang terhadap perguruan tinggi, dan perasaan

    tertarik terhadap perguruan tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    Minat tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan

    berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi, dan proses

    interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di dalam keluarga. Kemampuan

    peserta didik dan pengalaman belajar yang berbeda-beda pada peserta didik

    akan menimbulkan minat yang bervariasi. Peserta didik juga mempunyai

    obyek minat yang berbeda-beda antara lain minat pada sekolah, minat pada

    pekerjaan dimasa mendatang dan lainnya.

    Menurut Giartama (1990:6), minat dapat digolongkan menjadi 2 :

    a. Minat secara intrinsik Minat seara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.

    b. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.

    B. Lingkungan Belajar

    1. Lingkungan Keluarga

    Siswa yang mengalami proses belajar, supaya berhasil sesuai

    dengan tujuan yang harus dicapainya perlu memperhatikan beberapa

    faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Petterson dan Loeber

    (1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138) mengatakan bahwa

    lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar

    siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Menurut Roestiyah (1982:163), faktor-faktor yang datang dari

    keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu :

    a. Cara mendidik Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras itu akan menjadi penakut.

    b. Suasana keluarga Hubungan antara anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang di dalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Suasana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberi motivasi yang mendalam pada anak.

    c. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.

    d. Keadaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukuplah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang.

    e. Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

    Menurut Winkel (1989:109), keadaan sosial-ekonomi

    menunjukkan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat

    bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan inilah tergantung sampai

    seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan

    material untuk belajar. Keadaan sosial-kultur menunjukkan pada taraf

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    kebudayaan yang dimiliki keluarga, yang dapat bertaraf tinggi, sedang

    atau rendah. Dari keadaan ini tergantung seberapa jauh kemampuan

    anak untuk berbahasa dengan baik, corak pergaulan antara orang tua

    dan pandangan keluarga mengenai pendidikan sekolah. Sebenarnya,

    yang penting di sini bukanlah keadaan itu sendiri, melainkan kondisi

    intern pada siswa yang timbul sebagai akibat dari keadaan itu. Namun,

    akibat itu tidak harus timbul secara otomatis atau dengan sendirinya.

    Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, kerap menentukan apakah

    kondisi intern akan menguntungkan belajar atau menghambatnya.

    Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan

    keluarga memberikan sumbangan yang penting dalam membangun

    sikap anak. Sikap anak dalam menanggapi keadaan lingkungan

    keluarga dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang

    ditempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya, maka

    lingkungan keluarga yang baik akan berperan dalam segala sesuatu

    yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.

    2. Lingkungan Sekolah

    Kemampuan belajar dimiliki manusia merupakan bekal yang

    membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal

    pengetahuan dan kebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar

    maka dia berkembang, mulai dari lahir sampai mencapai umur tua.

    Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan suatu institut yang

    mendampingi belajar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak

    perkembangan yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (Winkel,

    1989:ix).

    Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan

    pentingnya pendidikan. Sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja

    melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan.

    Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah

    materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah

    yang benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar.

    Menurut Roestiyah (1982:159-161), faktor-faktor yang

    mempengaruhi belajar siswa yang datang dari sekolah yaitu :

    a. Interaksi guru dan murid. Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

    b. Cara penyajian. Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

    c. Hubungan antara murid. Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak.

    d. Standar pelajaran di atas ukuran. Guru berpendidikan untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standard. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata kuliahnya, guru semacam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.

    e. Media pendidikan. Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media jumlah maupun kualitetnya.

    f. Kurikulum. Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar-mengajar yang mementingkan kebutuhan anak. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.

    g. Keadaan gedung. Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas.

    h. Waktu sekolah. Akibat meledaknya jumlah anak yang masuk sekolah, dan penambahan gedung sekolah belum seimbang dengan jumlah siswa. Akibat selanjutnya banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah di sore hari. Hal mana sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Dimana anak harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah. Mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya. Sebaiknya anak belajar di pagi hari, di mana pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik.

    i. Pelaksanaan disiplin. Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana dalam proses belajar siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat.

    j. Metode belajar. Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur, atau terus-menerus, karena besok akan ujian. Dengan belajar demikian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

    k. Tugas rumah. Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.

    3. Lingkungan Masyarakat

    Siswa hidup di masyarakat. Ini berarti siswa adalah bagian dari

    warga masyarakat. Oleh karena itu siswa menjalin hubungan dan

    berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lainnya. Hubungan

    tersebut terjadi dengan teman sebaya, dengan orang tua yang lebih tua

    maupun dengan yang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162), anak

    perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya.

    Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang

    buruk. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain.

    Maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul.

    Keberadaan massa media dan televisi, serta banyak bacaan

    berupa buku-buku, novel, majalah, koran, sehingga kurang dapat

    dipertanggungjawabkan secara pendidikan. Kadang-kadang anak asyik

    membaca buku yang bukan buku pelajaran, sehingga lupa akan tugas

    belajar. Maka, bacaan perlu diawasi dan diseleksi. Televisi yang

    banyak menyajikan hiburan yang berupa film-film akan dapat

    mengakibatkan anak untuk malas belajar dan moral bagi anak akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    rusak misalnya adanya adegan kekerasan dan pemerkosaan hal ini yang

    tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pendidikan.

    Siswa banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.

    Lingkungan keluarga itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat.

    Komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya, dapat memberikan

    pengaruh yang baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan

    yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawab

    sendiri seorang pelajar.

    Syah (1995:44) mengatakan bahwa kondisi sebuah kelompok

    masyarakat yang berdomisili di kawasan kumuh dengan kemampuan

    ekonomi di bawah garis rata-rata dan tanpa fasilitas umum seperti

    sekolah dan lapangan olah raga telah terbukti menjadi lahan yang subur

    bagi pertumbuhan anak-anak nakal.

    Anak-anak di lingkungan brutal memang tak mempunyai alasan

    untuk tidak menjadi brutal, lebih-lebih apabila kedua orang tuanya

    kurang atau tidak berpendidikan. Dengan kondisi masyarakat yang

    demikian akan berpeluang untuk mempengaruhi sikap anak. Anak

    dapat terseret pada kegiatan yang negatif yang dapat merusak dirinya.

    Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya rajin

    belajar, dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk

    rajin belajar. Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa di lingkungan

    yang anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar akan terpengaruh

    untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman di sekitarnya

    mendapat prestasi belajar tinggi. Oleh karena itu anak akan berusaha

    belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Apabila

    teman-teman di sekitarnya itu teman sekelasnya, anak dapat

    mengadakan belajar bersama. Belajar bersama ini dimaksudkan agar

    ketinggalan mata pelajaran di kelas dapat diatasi.

    C. Prestasi Belajar

    Seseorang pada dasarnya mempunyai tujuan di dalam hidupnya.

    Diantara tujuan yang ingin dicapai tersebut antara lain adalah berprestasi.

    Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan

    siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam

    bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi

    pelajaran tertentu.

    Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari

    melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Apabila

    prestasi dikaitkan dengan belajar maka mengenal apa yang dinamakan

    dengan prestasi belajar. Hal ini menyatakan seberapa jauh hasil yang telah

    dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Sehubungan dengan prestasi belajar

    maka ia mengemukakan bahwa nilai rapor merupakan perumusan terakhir

    yang diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi siswa selama

    masa tertentu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Dari beberapa pengertian tentang prestasi tersebut dapat disimpulkan

    bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang dinyatakan

    dalam nilai rapornya, setelah siswa tersebut selesai mengikuti pelajaran

    selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan

    hasil setelah proses belajar menyatakan (mengukur) tingkat keberhasilan

    seseorang dalam mengikuti proses belajar.

    Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil

    belajar adalah perubahan di dalam diri siswa, dimana ia dapat mempunyai

    hasil yang berbeda-beda dan apa yang telah diketahui. Keberhasilan siswa

    dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Evaluasi adalah

    usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai,

    gagasan, cara kerja, metode pemecahan (Sudjana, 1990:28).

    D. Kerangka Berpikir

    1. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hubungan Prestasi

    Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

    Minat merupakan faktor psikologi yang dapat menentukan suatu

    pilihan pada seorang. Selain itu, minat merupakan salah satu faktor

    psikologi yang sangat kuat dan penting untuk kemajuan dan

    keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan sesuatu disertai

    minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih

    baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Ada banyak

    faktor yang berhubungan dengan tinggi/rendahnya minat seseorang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Faktor tersebut antara lain pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar,

    bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi, minat orang

    tua, dan teman sebaya.

    Prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki

    seseorang yang merupakan hasil dari proses yang telah dilakukan.

    Prestasi belajar siswa tampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai

    pelajaran yang tercermin dalan rata-rata nilai rapornya. Tinggi

    rendahnya prestasi belajar siswa berhubungan dengan kepercayaan diri,

    harapan, dan cita-citanya. Prestasi belajar yang tinggi akan menjadi

    daya dorong siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini

    disebabkan siswa memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menjalani

    pendidikan di perguruan tinggi. Hasil penelitian sebelumnya

    menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan

    positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi

    (Budiarti, 2001:82). Santoso (2007:78) dalam penelitiannya juga telah

    menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan

    positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

    Menurut Roestiyah (1982:154), siswa yang prestasinya rendah

    disebabkan dia tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas. Mereka

    enggan untuk melanjutkan sekolahnya. Jika mereka melanjutkan

    sekolah, maka sekolah akan menjadi beban bagi dirinya. Oleh sebab itu

    hanyalah pada siswa yang mempunyai tujuanlah yang mempunyai

    dorongan dalam diri untuk melanjutkan sekolahnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Petterson dan Loeber (1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138)

    mengatakan bahwa lingkungan sosial yang dominan mempengaruhi

    kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Hasil-

    hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa lingkungan

    belajar di keluarga memberikan sumbangan positif terhadap prestasi

    belajar siswa (Ewaldina, 2000:19).

    Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar

    dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan

    lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan

    keluarga yang kurang baik. Semakin tinggi prestasi siswa, maka

    semakin tinggi pula minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan

    tinggi. Dengan demikian lingkungan keluarga yang baik yang bercirikan

    keharmonisan atau suasana yang hangat dalam keluarga semakin

    menguatkan hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi

    ke perguruan tinggi. Sebaliknya, jika lingkungan keluarga semakin

    tidak baik maka hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

    studi ke perguruan tinggi akan lemah. Dari uraian tersebut di atas

    tampak bahwa derajat hubungan prestasi belajar dengan minat

    melanjutkan studi ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan

    keluarga.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    2. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hubungan Prestasi

    Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

    Minat terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan,

    proses sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di

    dalam keluarga. Kemampuan dan pengalaman belajar yang berbeda-

    beda peserta didik akan menimbulkan minat mereka yang bervariasi

    seperti minat pada sekolah, minat pada pekerjaan dimasa mendatang

    dan lainnya. Pada umumnya mereka yang memiliki minat pada sekolah

    termotivasi untuk berprestasi.

    Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil

    dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya.

    Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka hal tersebut

    menunjukkan hasil yang dicapai seseorang dalam belajar. Semakin baik

    hasil yang diperoleh seseorang, maka hal tersebut mendorong dirinya

    memiliki minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga tinggi.

    Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak hanya terdiri dari

    gedung saja, melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang

    pendidikan. Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana

    yang memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal,

    sehingga dicapai prestasi belajar yang baik pula. Hasil penelitian

    sebelumnya menunjukkan bukti bahwa lingkungan belajar di sekolah

    berpengaruh terhadap prestasi siswa (Ewaldina, 2000:19). Prestasi

    belajar yang baik di tingkat SMA memungkinkan siswa memiliki minat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian tampak

    bahwa derajat hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan

    studi ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan sekolah.

    3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat terhadap Hubungan Prestasi

    Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

    Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

    keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 1995:151). Minat juga

    diartikan sebagai rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau

    aktivitas (Djaali, 2007:121).

    Seseorang pada dasarnya mempunyai tujuan di dalam hidupnya.

    Diantara tujuan yang dicapai tersebut antara lain adalah keinginan untuk

    berprestasi. Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat

    keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang

    dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai

    sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil tes tersebut merupakan prestasi

    belajar siswa dalam mengikuti proses belajar.

    Prestasi belajar yang tinggi akan mendorong minat siswa

    melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki

    prestasi belajar yang rendah cenderung enggan untuk melanjutkan studi

    ke perguruan tinggi. Tinggi/rendahnya derajat hubungan prestasi belajar

    dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi diduga kuat

    berbeda pada siswa yang berasal dari lingkungan masyarakat yang

    berbeda.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa

    menjalin hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain.

    Dalam menjalin hubungan dengan anggota masyarakat tersebut perlu

    juga dijaga jangan sampai mendapat teman bergaul yang kurang baik.

    Jika tidak hati-hati dalam bergaul di lingkungan tersebut, anak dapat

    melupakan tugasnya sebagai pelajar. Hal ini akan berdampak pada

    prestasi belajar yang rendah. Sebaliknya siswa yang hidup di

    lingkungan masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin dapat

    memotivasi siswa untuk belajar. Dengan demikian tampak bahwa

    derajat hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

    perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat.

    E. Hipotesis Penelitian

    1. Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar

    dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

    2. Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar

    dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

    3. Ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi

    belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan mengambil bentuk

    penelitian studi kasus. Studi kasus adalah penyelidikan yang mendalam dari

    suatu individu, kelompok atau institusi. Di bidang pendidikan, studi kasus

    umumnya dilakukan untuk menentukan latar belakang, lingkungan, dan sifat-

    sifat anak terhadap suatu masalah (Sumanto, 1990:56). Penelitian ini

    merupakan studi kasus pada SMA Kristen 3 Terbanggi Besar, Lampung

    Tengah.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMA Kristen 3 Terbanggi

    Besar, Lampung Tengah.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2009

    C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Penarikan Sampel

    1. Populasi Penelitian

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Kristen 3

    Terbanggi Besar, Lampung Tengah yang berjumlah 230 siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    24

    2. Sampel Penelitian

    Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

    (Arikunto, 1989:104). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

    kelas XII yang berjumlah 90 siswa.

    3. Teknik Penarikan Sampel

    Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling.

    Purposive sampling adalah sampel yang memiliki ciri-ciri yang esensial

    dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatif (Nasution,

    2003:98). Teknik ini digunakan karena peneliti mengambil sampel

    seluruh siswa kelas XII yang akan segera menyelesaikan studinya dan

    bersiap melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

    D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

    1. Lingkungan Belajar

    Lingkungan belajar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan

    sekolah, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah

    lingkungan yang sangat berpengaruh bagi siswa untuk menentukan

    berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Lingkungan sekolah

    adalah lingkungan di mana siswa membuka kesempatan untuk

    memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan. Sedangkan

    lingkungan masyarakat adalah lingkungan di mana siswa menjalin

    hubungan dan berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya, baik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    25

    dengan teman sebaya, orang yang lebih tua maupun dengan yang lebih

    muda. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabelnya:

    Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel

    Sub Variabel Indikator No butir Positif Negatif a. Lingkungan

    belajar di keluarga

    1.1. Cara mendidik 1.2. Suasana keluarga 1.3. Pengertian orang

    tua 1.4. Keadaan sosial

    ekonomi orang tua 1.5. Latar belakang

    kebudayaan

    4 2, 10 1, 6

    7 8

    5 - 3 9 -

    b. Lingkungan belajar di sekolah

    1.1. Media pendidikan 1.2. Keadaan gedung 2.1. Interaksi guru

    dengan murid 2.2. Cara penyajian 2.3. Hubungan antara

    murid 2.4. Standar pelajaran di

    atas ukuran 2.5. Kurikulum 2.6. Waktu sekolah 2.7. Pelaksanaan

    disiplin 2.8. Metode belajar 2.9. Tugas rumah

    2, 3 1 - 6 - -

    10 4 - 5 11

    - - 8 - 9 7 - -

    12 - -

    c. Lingkungan belajar di masyarakat

    1.1. Mass media 1.2. Teman bergaul 2.1. Kegiatan lain 2.2. Cara hidup

    lingkungan

    - 1, 2, 3, 5

    - 4

    8,9 -

    6, 7 -

    Pengukuran lingkungan belajar menggunakan skala Likert. Masing-

    masing pernyataan menyajikan lima alternatif jawaban. Bobot yang

    diberikan untuk setiap alternatif jawaban adalah: a). pernyataan positif:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    26

    sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-ragu (skor 3), tidak setuju

    (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1); b). pernyataan negatif: sangat setuju

    (skor 1), setuju (skor 2), ragu-ragu (skor 3), tidak setuju (skor 4), sangat

    tidak setuju (skor 5).

    2. Prestasi Belajar

    Prestasi belajar adalah ukuran sejauh mana anak menguasai dan

    memahami materi pelajaran yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang

    berhasil dicapai siswa yang tampak dari nilai rapor. Nilai rapor yang

    dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata rapor dari semester 1

    kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII.

    3. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

    Minat studi ke perguruan tinggi adalah kecenderungan-

    kecenderungan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai

    kelanjutan pendidikan mereka setelah tamat dari SMA. Minat ditandai

    dengan perasaan senang, perhatian dan perasaan tertarik terhadap

    perguruan tinggi. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel

    minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi:

    Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel

    Sub Variabel Indikator No butir Positif Negatif Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

    1. Keinginan 2. Perasaan tertarik 3. Perasaan suka 4. Kesadaran dirinya

    akan hubungan dengan obyek

    3 7 8

    1,2,4,5, 6,9,10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    27

    Pengukuran minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

    menggunakan skala Likert. Masing-masing pernyataan menyajikan lima

    alternatif jawaban. Bobot yang diberikan untuk setiap alternatif jawaban

    adalah: a). pernyataan positif: sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-

    ragu (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1); b).

    pernyataan negatif: sangat setuju (skor 1), setuju (skor 2), ragu-ragu (skor

    3), tidak setuju (skor 4), sangat tidak setuju (skor 5).

    E. Teknik Pengumpulan Data

    1. Kuesioner

    Kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan sejumlah

    daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan

    keadaan responden sebenarnya. Dengan maksud untuk memperoleh data

    tentang minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan lingkungan

    belajar.

    2. Wawancara

    Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan

    secara langsung atau lisan dengan kepala sekolah dan guru untuk

    melengkapi data tentang gambaran umum sekolah.

    3. Dokumentasi

    Metode pengumpulan data dengan cara menyalin data dari rapor yang

    berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk

    mengumpulkan data tentang prestasi belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    28

    F. Teknik Pengujian Kuesioner

    1. Pengujian Validitas

    Pengujian validitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk

    memastikan apakah suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.

    Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukuran

    tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur dengan tepat. Pengujian

    validitas dilakukan berdasarkan rumus koefisien Product Moment dari

    Pearson pada taraf signifikan (alpha) 0,05 atau 5%. Berikut ini disajikan

    rumus koefisien Product Moment dari Karl Pearson (Sugiyono, 1999:213):

    ( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑∑ ∑∑

    −−

    −= 2222 YYNXXN

    YXXYNrxy

    Keterangan :

    xyr : koefisien korelasi antara x dan y

    ∑ X : jumlah skor butir genap ∑Y : jumlah skor butir ganjil ∑ XY : Jumlah kali x dan y N : banyaknya sampel yang diuji

    Berdasarkan hasil penghitungan, jika nilai koefisien r hitung > r

    tabel, maka suatu butir instrumen mampu mengukur apa yang diinginkan

    (valid). Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka suatu butir instrumen

    adalah tidak valid atau sahih.

    Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada siswa

    kelas XI SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dengan jumlah responden 52

    orang. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    29

    (52-2), dengan harga kritik product moment tabel (r tabel) sebesar 0,183

    dengan taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman hasil penelitian uji coba

    validitas sebagai berikut:

    Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi

    ke Perguruan Tinggi

    No. Item

    r hitung r tabel Keterangan

    1 0,323 0,183 Valid 2 0,550 0,183 Valid 3 0,259 0,183 Valid 4 0,439 0,183 Valid 5 0,276 0,183 Valid 6 0,421 0,183 Valid 7 0,502 0,183 Valid 8 0,571 0,183 Valid 9 0,312 0,183 Valid 10 0,477 0,183 Valid

    Tabel 3.4

    Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga

    No. Item

    r hitung r tabel Keterangan

    1 0,336 0,183 Valid 2 0,369 0,183 Valid 3 0,554 0,183 Valid 4 0,355 0,183 Valid 5 0,508 0,183 Valid 6 0,467 0,183 Valid 7 0,553 0,183 Valid 8 0,335 0,183 Valid 9 0,294 0,183 Valid 10 0,449 0,183 Valid

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    30

    Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah

    No. Item

    r hitung r tabel Keterangan

    1 0,303 0,183 Valid 2 0,272 0,183 Valid 3 0,471 0,183 Valid 4 0,220 0,183 Valid5 0,433 0,183 Valid 6 0,278 0,183 Valid 7 0,432 0,183 Valid 8 0,318 0,183 Valid 9 0,524 0,183 Valid 10 0,542 0,183 Valid 11 0,630 0,183 Valid 12 0,308 0,183 Valid

    Tabel 3.6

    Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat

    No. Item

    r hitung r tabel Keterangan

    1 0,570 0,183 Valid 2 0,536 0,183 Valid 3 0,323 0,183 Valid 4 0,318 0,183 Valid 5 0,333 0,183 Valid 6 0,505 0,183 Valid 7 0,618 0,183 Valid 8 0,316 0,183 Valid 9 0,589 0,183 Valid

    2. Analisis reliabilitas

    Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

    instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

    karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas

    kuesioner dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach pada

    taraf signifikan 5% (Suharsimi Arikunto, 1987:236).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    31

    Rumus Alpha:

    11r = ⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡

    −1kk

    ⎥⎥⎦

    ⎢⎢⎣

    ⎡− ∑

    2

    2

    1b

    b

    σ

    σ

    Keterangan: 11r : Reliabilitas instrumen

    k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2∑ bσ : Jumlah varians butir

    2tσ : Varians total

    Berdasarkan hasil perhitungan, jika koefisien alpha lebih besar dari

    0,60 maka instrumen penelitian tersebut reliabel (Gozhali, 2006:42).

    Sebaliknya jika koefisien alpha lebih kecil dari 0,60 maka instrumen

    penelitian tersebut tidak reliabel.

    Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

    Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi

    12.0 dengan koefisien r tabel pada n = 52. Hasil pengujian reliabilitas

    diperoleh hasil sebagai berikut:

    Tabel 3.7

    Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

    Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status

    Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi 0,752 0,183 Andal

    Lingkungan belajar di keluarga 0,754 0,183 Andal

    Lingkungan belajar di sekolah 0,748 0,183 Andal

    Lingkungan belajar di masyarakat 0,763 0,183 Andal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    32

    G. Teknik Analisis Data

    1. Deskripsi data

    Analisis ini dilakukan dengan cara mendiskripsikan data hasil

    observasi yang sudah didapat dan penelitian di lapangan yang meliputi

    responden, variabel faktor lingkungan belajar, prestasi belajar dan minat

    melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Untuk keperluan deskripsi data

    dilakukan perhitungan mean, median dan modus. Hasil perhitungan

    selanjutnya disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

    2. Pengujian Prasyarat Analisis

    a. Pengujian Normalitas

    Sebelum melangkah pada uji korelasi sederhana, terlebih dahulu

    dilakukan pengujian prasyarat analisis. Uji normalitas dilakukan untuk

    mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah data berdistribusi normal

    ataukah tidak.

    Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan rumus One-Sample

    Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu:

    ( ) ( )[ ]11 XSXFMaxD no −=

    Keterangan : D : Deviasi maksimum ( )1XFo : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan ( )1XSn : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    33

    Jika nilai Fhitung > nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka

    distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung > nilai

    Ftabel, maka distribusi data dikatakan tidak normal.

    b. Pengujian Linieritas

    Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-

    masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan

    variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan

    regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang

    digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana,

    1996:332) :

    eSTCSF 2

    2

    =

    Keterangan :

    ( )2

    2

    −=

    kTCJKs TC

    ( )knEJKs e

    −=2

    F : harga bilangan F untuk garis regresi s2 TC : varian tuna cocok s2e : varian kekeliruan JK(TC) : jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) : jumlah kuadrat kekeliruan Berdasarkan hasil perhitungan, maka hipotesis model regresi linier

    ditolak jika F > F ( )( )knk −−− ,21 α pada dk pembilang = (k-2) dan dk

    penyebut = (n-k). Sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima

    jika F < F ( )( )knk −−− ,21 α pada dk pembilang=(k-2) dan dk penyebut=(n-k).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    34

    3. Pengujian Hipotesis

    a. Pengujian Hipotesis I

    Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan

    prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

    perguruan tinggi.

    Ha : Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan

    prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

    perguruan tinggi.

    b. Pengujian Hipotesis II

    Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan

    prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

    perguruan tinggi.

    Ha : Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan

    prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

    perguruan tinggi.

    c. Pengujian Hipotesis III

    Ho : Tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap

    hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

    perguruan tinggi.

    Ha : Ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan

    prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

    perguruan tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    35

    Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga tentang

    hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

    perguruan tinggi ditinjau dari faktor lingkungan belajar, digunakan regresi

    Chow (Gujarati, 1978:271) sebagai berikut :

    iuXXXXY ++++= )( 21322110 βββα

    Keterangan :

    Y = minat siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi 0α = intersep diferensial

    β = koefisien regresi

    1X = variabel prestasi belajar

    2X = variabel lingkungan belajar (keluarga, sekolah dan masyarakat)

    21 XX = interaksi variabel prestasi belajar dan lingkungan belajar

    iu = faktor kesalahan stokhastik (stochastic error term)

    Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengujian hipotesis model

    regresi Chow ditolak jika probabilitas < 0,05. Sebaliknya pengujian

    hipotesis model regresi Chow diterima jika probabilitas > 0,05.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM SEKOLAH

    A. Gambaran Umum Sekolah

    1. Sejarah Sekolah

    SMA Kristen 3, Terbanggi Besar, Lampung Tengah didirikan pada

    bulan Juli 1988 atas inisiatif tokoh-tokoh Jemaat Kristen GKSBS

    Bandarjaya dan bernaung di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kristen

    Lampung (YPK Lampung) yang beralamatkan di Metro. Adapun SMA

    Kristen 3 Terbanggi Besar berlokasi di Desa Bandarjaya tepatnya di

    komplek sekolah-sekolah Kristen dengan alamat jalan Hasanudin 48

    Bandarjaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.

    SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dibangun di atas tanah seluas 10.000

    meter persegi.

    Mulai tahun 1997/1998 pengurus YPK Lampung memberlakukan

    sistem desentralisasi dalam pengelolaan sekolah-sekolah Kristen, yang

    berarti penyerahan kewenangan penuh kepada unit-unit sekolah dalam

    meningkatkan tumbuh dan berkembangnya sekolah-sekolah Kristen

    menuju kemandirian. Hal ini dilakukan bukan berarti sekolah sudah

    mampu mandiri tetapi karena kondisi Yayasan sendiri yang sudah tidak

    mampu untuk membiayai unit-unit sekolah Kristen yang ada.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    37

    Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Kristen 3 Terbanggi

    Besar adalah:

    1. Drs. Udyo Sanyoto : 31 Juli 1989 s.d. 31 Juli 1996

    2. Drs. Riyanto : 31 Juli 1996 s.d. 31 Juli 1999

    3. Drs. Waspodo : 31 Juli 1999 s.d. sekarang

    2. Data Sekolah

    Nama Sekolah : SMA Kristen 3 Terbanggi Besar

    Alamat : Jl. Hasanudin 48, Bandarjaya, Lampung

    Tengah, 34162

    Telp. : (0725) 27050

    Nomor Data Sekolah : L. 02184007

    Tahun Berdiri : 1988

    NSS : 204120217106

    Jenjang Akreditasi : Diakui

    No. Keputusan AK : B. 12. 466 (U)

    Tanggal Keputusan : 15 Mei 2000

    Waktu Sekolah : Pagi

    SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dari jalan raya Lintas Sumatera masih

    ke barat 0,5 km. Terletak diantara komplek sekolah-sekolah Kristen dan tepat

    di sebelah utara persawahan. Suasana yang jauh dari keramaian sangat cocok

    untuk belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    38

    Kondisi bangunan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar tergolong permanen

    dan kokoh. Sirkulasi udara sangat baik dan terdapat banyak jendela sehingga

    cahaya cukup mendukung proses belajar-mengajar. Terdapat taman di depan

    semua kelas sehingga menambah kesejukan, keindahan dan kenyamanan

    lingkungan. Untuk berolahraga telah disediakan lapangan dibagian tengah-

    tengah halaman sekolah.

    SMA Kristen 3 Terbanggi Besar dikelilingi pagar permanen terbuat dari

    batako, dengan rincian sebagai berikut:

    1. Timur : ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang

    komputer.

    2. Barat : laboratorium IPA.

    3. Utara : ruang kelas dan perpustakaan.

    4. Selatan : tanaman (kebun) jati.

    Bagian halaman terdapat taman bunga dari petak taman yang satu

    dengan petak taman yang lain dibuat jalan penghubung antar ruang bagian

    timur, barat dan bagian utara, dan bagiat tengah halaman dimanfaatkan untuk

    lapangan olah raga yaitu lapangan bola basket permanen, lapangan voly dan

    lapangan atletik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    39

    Adapun sarana dan prasarana yang ada di SMA Kristen 3 Terbanggi

    Besar antara lain:

    Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Kristen 3 Terbanggi Besar

    No. Ruang Jumlah Luas (m2) Keterangan 1. Teori/kelas 7 504 Ada 2. Kepala Sekolah 1 15 Ada 3. Ruang Guru 1 56 Ada 4. Tata Usaha 1 15 Ada 5. MCK Kepala Sekolah 1 3 Ada 6. MCK Guru 1 3 Ada 7. MCK Siswa 4 12 Ada 8. Lab. Komputer 1 72 Ada 9. Lab. IPA 1 72 Ada 10. Perpustakaan - - Belum ada 11. G. Serba Guna/Aula - - Belum ada 12. BP/BK 1 9 Ada 13. UKS - - Belum ada 14. Gudang 1 20 Ada 15. Rumah Penjaga 1 35 Ada 16. Kantin 1 21 Ada 17. Pos Satpam 1 4 Ada

    B. Visi dan misi

    1. Visi

    Menjadi sekolah yang memiliki partisipasi tinggi dari masyarakat dengan

    lulusan yang berprestasi, berbudi luhur, terampil, mandiri serta peduli

    lingkungan dan alam.

    Indikator:

    a. Terwujudnya partisipasi yang tinggi dari masyarakat

    b. Meningkatkan pengembangan kurikulum

    c. Terwujudnya peningkatan SDM pendidik dan tenaga kependidikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    40

    d. Meningkatkan proses kegiatan pembelajaran

    e. Terwujudnya rencana induk pengembangan sarana prasarana

    pendidikan

    f. Terwujudnya peningkatan kualitas kurikulum dalam bidang akademik

    maupun non akademik

    g. Terwujudnya pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dan

    peningkatan mutu kelembagaan

    2. Misi

    a. Melaksanakan menejemen partisipasif yang melibatkan seluruh warga

    sekolah dan komite :

    1) Melaksanakan program penggalangan pembiayaan sekolah

    2) Melaksanakan usaha peningkatan penghasilan sekolah

    3) Pendayagunaan potensi lingkungan sekolah

    b. Melaksanakan pengembangan kurikulum

    1) Melaksanakan pengembangan kurikulum tingkat satuan

    pendidikan

    2) Melaksanakan pengembangan pemetaan kompetensi dasar semua

    mata pelajaran

    3) Melaksanakan pengembangan silabus

    4) Mengembangkan rencana pembelajaran

    5) Melaksanakan pengembangan sistem penilaian

    c. Melaksanakan peningkatan proses kegiatan pembelajaran

    1) Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    41

    2) Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran

    3) Melaksanakan pengembangan strategi penilaian

    4) Melaksanakan pengembangan bahan ajar/sumber pembelajaran

    d. Melaksanakan peningkatan tenaga kependidikan

    1) Melaksanakan peningkatan profesionalitas guru

    2) Melaksanakan peningkatan kompetensi guru

    3) Melaksanakan peningkatan kompetensi tata usaha dan tenaga

    kependidikan lainnya

    4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi guru, tata usaha dan tenaga

    kependidikan lainnya

    e. Melaksanakan rencana induk pengembangan fasilitas pendidikan

    1) Mengadakan media pembelajaran

    2) Melengkapi sarana prasarana pendidikan

    3) Menata lingkungan belajar sehingga tercipta lingkungan belajar

    yang kondusif

    f. Melaksanakan pengembangan / peningkatan standar ketuntasan belajar

    minimal dan kelulusan

    g. Melaksanakan pengembangan kelembagaan dan manajemen sekolah

    1) Mengadakan kelengkapan administrasi sekolah melalui sistem

    yang terpadu

    2) Melaksanakan manajemen berbasis sekolah

    3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi

    4) Melaksanakan supervisi klinis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    42

    5) Melaksanakan pengaktifan webside sekolah

    6) Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah

    (RAPBS)

    h. Melaksanakan pengembangan penilaian

    1) Melaksanakan pengembangan perangkat/model-model

    pembelajaran

    2) Melaksanakan program evaluasi pembelajaran

    3) Menyiapkan siswa dalam kegiatan pengembangan bidang

    akademik, non akademik

    4) Mengikuti kegiatan lomba akademis dan non akademis serta

    keagamaan

    C. Organisasi

    KEPALA SEKOLAH

    KA. URS. BK

    KA. URS. SARPRAS

    KA. URS. KESISWAN

    SISWA SMA

    KRISTEN 3

    KA. URS. KURIKULUM

    TATA USAHA BENDAHARA KA. URS. KROHANIAN

    DEWAN GURU

    KOMITE SEKOLAH

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    43

    D. Sumber Daya Manusia

    SMA Kristen 3 Terbanggi Besar terdiri dari 4 guru tetap yayasan, 15

    guru tidak tetap, 1 guru negeri yang diperbantukan dan 3 karyawan. Adapun

    kesemuanya itu adalah:

    No Nama NIP /NIK Mata Pelajaran/Jabatan 1. Drs. Waspodo 0131 Kepala Sekolah

    Bahasa Indonesia 2. Ella Gustamina S., S.Pd. 0132 Agama

    Kewarganegaraan Ka. Urusan BK Wali Kelas X 1

    3. Wisnu Broto, S.Si. 0149 Matematika Biologi Ka. Urusan Kurikulum Wali Kelas XI IPS

    4. Alberta, S.Pd. 0150 Bahasa Indonesia Ka. Urusan Wali Kelas X 2

    5. Bambang Susanto, S.Pd. 041201022 Sejarah Wali Kelas XII IPS 2

    6. Drs. Riyanto Kewarganegaraan Ka. Urusan Sapras

    7. Embar Listiyani, S.Pd. Kimia 8. Efrinia Hernanti, S.S. Bahasa Inggris 9. Poerwaadi Pratjaja, S.Pd. Seni Budaya 10. Tri Mimbar S., S.Pd. Sosiologi 11. Vica Clara Yustika, S.Pd. Sejarah

    Sosiologi 12. Drs. Catur Wahyu Teguh

    W. 132233316 Matematika

    Wali Kelas XII IPA 13. Kasdadi Fisika 14. Vierda Budi S. Ekonomi/Akuntansi

    Wali Kelas XII IPS 1 15. Anom Tranggono Penjaskes 16. Dian Novita, S.E. Ekonomi/Akuntansi 17. Heru Subagio, S.Kom. Teh. Informatika 18. Catur Sulistyarini, S.Pd. Geografi

    Teh. Informatika Wali Kelas XI IPA

    19. Endang Purwanti, S.Pd. Bahasa Inggris

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    44

    No Nama NIP /NIK Mata Pelajaran/Jabatan 20. Rofiatul Hasanda, S.Pd. Muatan Lokal 21. Ambar Kristanti 0151 Tata Usaha 22. Sri Wahyuningsih 0133 Bendahara 23. Suyadi Penjaga Sekolah

    E. Siswa SMA Kristen Terbanggi Besar

    SMA Kristen 3 Terbanggi Besar memiliki 230 siswa yang terdiri dari 7

    kelas, yaitu kelas X1, X2, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS1, dan XII IPS2

    dengan rincian jumlah siswa sebagai berikut:

    F. Sarana dan Prasarana dan Fasilitas Sekolah

    Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat

    besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Kristen 3

    Terbanggi Besar telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana

    pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga

    tujuan pendidikan tercipta secara optimal. Adapun fasilitas yang digunakan

    untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain:

    1. Perpustakaan

    Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk

    menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk

    Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X 1 19 22 41 X 2 18 24 42

    XI IPA 12 16 28 XI IPS 18 11 29 XII IPA 11 16 27

    XII IPS 1 18 12 30 XII IPS 2 20 13 33 Jumlah 116 114 230

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    45

    menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian pula dengan

    perpustakaan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang selalu memperbanyak

    perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatkan kualitasnya agar

    senantiasa memperluas pengetahuan warga sekolah di samping

    meningkatkan budaya membaca.

    2. Laboratorium

    SMA Kristen 3 Terbanggi Besar memiliki 2 unit laboratorium,

    yaitu laboratorium komputer dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

    Laboratorium yang memadai memungkinkan siswa untuk dapat

    menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang sesungguhnya.

    3. Bimbingan dan Konseling

    Salah satu tujuan diadakannya layanan Bimbingan dan Konseling

    adalah untuk menyelaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga

    perkembangannya dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar

    mengajar dapat berjalan dengan efektif.

    4. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

    UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan

    pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah.

    G. Kurikulum

    Berganti-gantinya kurikulum pendidikan di Indonesia adalah sebuah

    bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    46

    SMA dirancang secara dinamis dan lebih fleksibel untuk mengantisipasi dan

    mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat.

    SMA Kristen 3 Terbanggi Besar menggunakan kurikulum terbaru, yaitu

    kurikulum 2006. Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan kurikulum

    KTSP diterapkan sebagai pengganti kurikulum KBK 2004. Kurikulum 2006

    lebih menonjolkan kreatifitas guru dalam mengajar dan kompetensi serta

    peran aktif siswa dalam memahami suatu materi. Kurikulum 2006 lebih

    mengarahkan lulusan SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

    Menurut PP No. 19 tahun 2005, Bab I, pasal 1 ayat (15) mengenai

    Standar Nasional Pendidikan (SNP), Kurikulum 2006 atau KTSP adalah

    kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing

    satuan pendidikan.

    Komponen KTSP terdiri dari:

    1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

    Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

    pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

    mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

    2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    a. Mata pelajaran

    b. Muatan lokal.

    c. Kegiatan pengembangan diri.

    d. Pengaturan beban belajar.

    e. Ketuntasan belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    47

    f. Kenaikan kelas dan kelulusan.

    g. Penjurusan.

    h. Pendidikan kecakapan hidup.

    i. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

    3. Kalender Pendidikan

    Satuan pendidikan menengah dapat menyusun kalender pendidikan

    sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta

    didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan

    sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi (SI). Menurut Permendiknas

    No. 22 tahun 2006, SI mencakup lingkup materi minimal dan tingkat

    kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada

    jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

    Kalender pendidikan ini mencakup pengaturan waktu kegiatan

    pengajaran selama satu tahun, mulai permulaan awal tahun ajaran, minggu

    efektif, waktu efektif, dan hari libur.

    a. Permulaan tahun pelajaran, yaitu waktu dimulai kegiatan

    pembelajaran pada awal tahun.

    b. Minggu efektif, yaitu jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk

    setiap tahun.

    c. Waktu pembelajaran efektif, yaitu jumlah jam pembelajaran setiap

    minggu, meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran termasuk muatan

    lokal, ditambah kegiatan pengembangan diri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    48

    d. Waktu libur, yaitu waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

    kegiatan pembelajaran terjadwal.

    4. Silabus

    Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok

    mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

    kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator

    pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat

    belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

    kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan

    indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

    Dalam pengembangan silabus itu sendiri harus memegang prinsip-

    prinsip berikut:

    a. Ilmiah.

    b. Relevan.

    c. Sistematis.

    d. Konsisten.

    e. Memadai.

    f. Aktual dan kontekstual.

    g. Fleksibel.

    h. Menyeluruh.

    Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

    mengembangkan silabus, antara lain:

    a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    49

    b. Mengidentifikasi materi pembelajaran.

    c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran.

    d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.

    e. Penentuan jenis penilaian.

    f. Menentukan alokasi waktu.

    g. Menentukan sumber belajar.

    H. Usaha-Usaha Penempatan Lulusan

    Selain dipersiapkan untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi, para

    siswa di SMA Kristen 3 Terbanggi Besar juga dibekali dengan keterampilan

    kerja. Salah satu contohnya adalah dengan diadakannya mata pelajaran

    keterampilan menjahit. Dengan adanya pelajaran ini diharapkan lulusan SMA

    Kristen 3 Terbanggi Besar memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan

    dengan lulusan SMA yang lain.

    Untuk memperbesar prosentase kelulusan siswa di akhir tahun, SMA

    Kristen 3 Terbanggi Besar memberikan pelajaran tambahan bagi kelas XII

    sebagai persiapan menghadapi ujian akhir. Latihan-latihan soal yang up to

    date dapat mengasah kemampuan siswa sehingga nantinya diharapkan mereka

    siap dan mampu menghadapi ujian akhir.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    BAB V

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data

    1. Minat Mel