PL (Limbah Anorganik Dan Medis)

6
Tugas Pengolahan Limbah (B) Limbah Anorganik dan Limbah Medis By : Achmad Fahnur Juli (122110101141)

description

terdapat keterangan mengenai limbah anorganik dan medis

Transcript of PL (Limbah Anorganik Dan Medis)

Page 1: PL (Limbah Anorganik Dan Medis)

Tugas Pengolahan Limbah (B)Limbah Anorganik dan Limbah Medis

By :Achmad Fahnur Juli

(122110101141)

Page 2: PL (Limbah Anorganik Dan Medis)

Berita 1 ,,,,Monday, 16 February 2009

Di Asmat, Tumpukan Sampah Anorganik Dapat Rusakkan Lingkungan

Sampah anorganik yang bergelimpangan di atas air dan lumpur di kota Agats, Asmat, Papua diperkirakan jika tidak dimanfaatkan secara baik, dapat merusak lingkungan di wilayah itu. Sampah yang tertumpuk diatas air tidak hanya merusak pemandangan kota Agats, tapi juga dapat menjadi sarang nyamuk yang bisa menyebabkan warga terserang penyakit Malaria.

Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Agats, Asmat, Pater Ruben Lidi di Kantor Keuskupan Agats, Rabu (11/2) kemarin mengatakan, sampah anorganik sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi rakyat kecil. Yakni dengan cara menjual ke pabrik daur ulang berbahan plastik di Pulau Jawa. “Di kota-kota besar termasuk di Jayapura sampah-sampah tersebut telah merubah nasib orang kecil. Kalau di Agats masih belum bisa terealisasi karena dihalangi banyak faktor,” ujar Pater Ruben, seraya menunjuk sampah anorganik berbahan plastik dan botol alumunium.

Dikatakannya, gagasan untuk memanfatkan sampah anorganik pernah tercetus dalam pertemuan antara Delsos (Delegatus Sosial) Keuskupan Agats dan Sekertariat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Agats bekerja sama dengan Yayasan Satu Nama Yogyakarta. Pertemuan dengan agenda Musyawarah Pastoral (Muspas) Keuskupan Agats itu digelar pada 2008 lalu. Menurut Pater Ruben, untuk mendaur ulang sampah tersebut, diperlukan adanya kerja sama antara Delsos Keuskupan Agats, SKP, Pemerintah Daerah setempat dan lembaga adat. "Untuk memanfaatkan sampah anorganik yang hingga kini belum berarti apa-apa diperlukan kerjasama dari segenap pihak agar dapat meningkatkan pendapatan dan bisa sebagai pupuk sintesis," ujarnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Staff Delsos Keuskupan Agats, Jhon Ohoiworin menuturkan, sampah-sampah anorganik tersebut sengaja dibiarkan terhanyut hingga ke laut. Sejumlah sampah yang dikumpulkan pihak Keuskupan Agats bahkan telah dimusnahkan sebagai usaha pembersihan lingkungan. “Tahun lalu kami menghabiskan minyak tanah sekitar 120 liter untuk membakar sampah-sampah tersebut,” ujar Jhon. (Willem Bobi/Agats)

Sumber : Tabloid Jubi

Page 3: PL (Limbah Anorganik Dan Medis)

Analisa 5W+IH• What (apa yang sedang terjadi)

Volume sampah di kota Agast,Papua kini semakin menumpuk karena belum adanya proses pembersihan yang dilakukan sehingga kian hari volume sampah kian bertambah. Jika hal tersebut di biarkan begitu saja maka lama kelamaan sampah-sampah tersebut bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit atau menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan di sekitarnya. • Who (siapa saja orang yang terlibat)

Para penduduk kota Agast, Delsos Keuskupan Agats, SKP, Pemerintah Daerah setempat dan lembaga adat• Where (dimana kejadian terjadi)

Di kota Agast,Asmat,Papua• When (kapan kejadian terjadi)

Senin,16 febuari 2009 sampai sekarang• Why (kenapa hal tersebut bisa terjadi)

Kurangnya perhatian merupakan salah satu sumber penyebab utama kenapa permasalahan sampah ini menjadi besar. Selain itu masyarakat yang kurang peduli juga menjadikan sampah semakin menumpuk. Lalu peran serta pemerintah dalam menyediakan dan memfasilitasi program pembersihan sampah dan pengolahannya masih belum tampak sampai saat ini.• How (bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana solusinya)

Sampah yang semakin hari kian menumpuk itu disebabkan karena kurangnya pengelolaan dan pengolahannya. Sampah-sampah dibiarkan begitu saja tanpa ada proses pengolahannya sehingga sampah kian bertambah banyak dan menyebabkan sumber penyakit dan polusi lingkungan.

Semua itu bisa terjadi karena kurangnya perhatian dari masyarakat dan peran pemerintah. Masyarakat Agast yang kurang ilmu pengetahuan dalam mengelola sampah menjadi tidak terbina karena pemerintah daerah kurang sigap dalam menangani,selain itu pihak-pihak yang mencoba mencari jalan keluar dengan jalan bekerja sama dengan pemerintah daerah mengalami berbagai macam hambatan.

Solusi : memberikan penyuluhan kepada warga tentang pentingnya menjaga lingkungan Memberikan penyuluhan dalam mengolah sampah anorganik Menyediakan sarana dan prasarana untuk menampung serta mengelola sampah anorganik

Page 4: PL (Limbah Anorganik Dan Medis)

Berita 2Sampah medis RSUD Hamba Batanghari diduga cemari lingkungan

Sabtu,1 Maret 2014 (22:32 WIB)

Jambi (ANTARA Jambi) – Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi, diduga mencemari lingkungan.

Sampah berupa jarum suntik, jarum infus berserakan di tong sampah dan juga terlihat di saluran arus pembuangan air di lingkungan rumah sakit tersebut.

Menurut salah satu kepala bidang di rumah sakit tersebut yang enggan disebutkan namanya. Sabtu,sampah medis berupa jarum suntik, jarum infus, selang infus, botol obat dan sarung tangan tidak boleh dibuang sembarangan.

RSUD Hamba Muarabulian yang merupakan pusat layanan kesehatan, malah sebaliknya mencemari lingkungan. Tempat sampah medis yang berbahaya bagi kesehatan seharusnya dibuat terpisah dan dibakar terlebih dahulu sebelum dibuang ke TPA. Dikhawatirkan, sampah medis yang dibuang sembarangan itu akan mendatangkan penyakit.

Kurangnya pengetahuan para tenaga medis tentang pembuangan sampah diduga menjadi penyebab terjadinya pembuangan sampah medis secara sembarangan di RSUD Hamba.

Page 5: PL (Limbah Anorganik Dan Medis)

• Sementara itu,petugas Dinas Tata Kota Kabupaten Batanghari yang setiap hari mengambil sampah di RSUD Hamba mengaku hampir setiap hari ditemukan jarum suntik di tempat sampah di rumah sakit umum daerah itu.

• Kepala Bidang Tata Usaha RSUD Hamba, Muarabulian Nurdin ketika dikonfirmasi wartawan membantah adanya pencemaran akibat pembuangan sampah medis tersebut.

• “Saya tidak pernah melihat ada sampah medis yang dibuang sembarangan di sekitar rumah sakit,”katanya.

• Ia menjelaskan tempat sampah rumah sakit ada dua,satu untuk sampah infeksi atau medis dan satunya lagi untuk non infeksi. Sampah infeksi ini setiap sore selalu dilakukan pembakaran.

• Berdasarkan pantauan di lapangan, di tempat sampah non infeksi yang bersebelahan dengan kamar jenazah terlihat beberapa jarum suntik dan kotak-kotak obat yang dibuang sembarangan.

Page 6: PL (Limbah Anorganik Dan Medis)

Analisa 5W+1H• What

Sampah medis yang diduga mencemari lingkungan adalah milik salah satu unit pelayanan masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan. Sampah itu dibuang begitu saja tanpa ada proses pengelolaannya sehingga sampah berserakan di sekitar lingkungan dan menjadi pencemar lingkungan • WhoPihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab adalah para pengelola/pengurus RSUD Hamba Muarabulian, pemerintah dan masyarakat setempat• WherePeristiwa terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi• WhenPeristiwa terjadi pada hari sabtu tanggal 1 maret 2014 • WhyPeristiwa tersebut dapat terjadi karena kurangnya kesadaran dari pihak pengurus akan pentingnya pendidikan pengolahan dan pengelolaan sampah medis kepada para pegawai RSUD. Selain itu pengurus juga enggan untuk memperbaiki kekurangan yang ada sehingga perilaku membuang limbah medis secara sembarangan masih terjadi• How Solusinya adalah dengan memberikan penyuluhan kepada pihak rumah sakit akan pentingnya mengelola limbah medis dan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh limbah medis. Selain itu pemberian pelatihan kepada para pengurus dan pegawai rumah sakit juga diperlukan untuk bekal ilmu dalam mengelola limbah medis tersebut sehingga RSUD tidak perlu lagi membuang limbah tersebut dengan sembarangan. Lalu perlunya insenerator untuk mengurangi limbah medis tersebut juga merupakan aset yang penting bagi rumah sakit