PKP Revisi Draf 1

23
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan sektor andalan bagi sebagian rakyat dan sektor penumpu kehidupan perekonomian bangsa. Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha. Pembangunan Pertanian di Indonesia pada saat ini merupakan prioritas utama dalam menghadapi era globalisasi, yang harus dimanfaatkan menjadi suatu peluang usaha untuk meningkatkan taraf hidup serta pendapatan masyarakat. Pemberdayaan sumberdaya manusia merupakan salah satu bentuk pembangunan. Pada hakikatnya tujuan pembangunan adalah menggerakkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Pemerintah sedang menggalakkan program pengembangan bidang pertanian di segala sektor untuk mengubah pertanian tradisional yang bertumpu kepada pemenuhan kebutuhan keluarga dan tidak mempunyai upaya pengembangan menjadi usaha komersial yang berorientasi agribisnis. Dalam pelaksanaannya pembangunan pertanian menghendaki

description

rev

Transcript of PKP Revisi Draf 1

Page 1: PKP Revisi Draf 1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan sektor

andalan bagi sebagian rakyat dan sektor penumpu kehidupan perekonomian

bangsa. Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi

pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri,

meningkatkan ekspor, meningkatan pendapatan petani, memperluas

kesempatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha.

Pembangunan Pertanian di Indonesia pada saat ini merupakan prioritas utama

dalam menghadapi era globalisasi, yang harus dimanfaatkan menjadi suatu

peluang usaha untuk meningkatkan taraf hidup serta pendapatan masyarakat.

Pemberdayaan sumberdaya manusia merupakan salah satu bentuk

pembangunan. Pada hakikatnya tujuan pembangunan adalah menggerakkan

sumberdaya manusia yang berkualitas. Pemerintah sedang menggalakkan

program pengembangan bidang pertanian di segala sektor untuk mengubah

pertanian tradisional yang bertumpu kepada pemenuhan kebutuhan keluarga

dan tidak mempunyai upaya pengembangan menjadi usaha komersial yang

berorientasi agribisnis. Dalam pelaksanaannya pembangunan pertanian

menghendaki upaya-upaya untuk meningkatkan dan mengoptimalkan potensi-

potensi yang ada di masyarakat khususnya masyarakat tani.

Sektor pertanian yang mampu menghadapi perubahan dan tantangan

perlu didukung kualitas sumber daya manusianya, antara lain petani dan

penyuluh pertanian. Upaya meningkatkan kualitas petani dilakukan antara lain

melalui peranan penyuluh. Penyuluh dapat mempengaruhi melalui perannya

sebagai motivator, edukator, dinamisator, organisator, komunikator, dan

penasihat. Berbagai peran tersebut diterapkan oleh penyuluh dengan kadar

yang berbeda, tergantung pada karakteristik/ ciri petani termasuk potensi

wilayahnya. Menghadapi pelaksanaan sistem otonomi daerah yang

mengembangkan pertanian sesuai dengan potensi daerah, maka penyuluh juga

Page 2: PKP Revisi Draf 1

dituntut untuk menyesuaikan diri melalui perannya yang sesuai dengan

kemampuan/ potensi yang dimiliki petani setempat.

Penyuluhan pertanian mempunyai kedudukan yang sangat strategis

dalam pembangunan pertanian, khususnya dalam pengembangan kualitas

pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluhan pertanian adalah proses

pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan

mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi

pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk

meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan

kesejahteraannya. Sebagai kegiatan pendidikan, penyuluhan pertanian adalah

upaya untuk membantu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif bagi

pelaku utama dan keluarganya, serta pelaku usaha.

Praktikum Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian yang dilaksanakan di

Desa Popongan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar. Pemilihan

tempat ini berdasar keadaan di Desa Popongan memiliki sumberdaya

pertanian yang baik tetapi perlu dibantu dalam pemecahan masalah pengairan

yang terkadang mengganggu kegiatan usahatani para petani. Praktikum ini

diharapkan dapat membantu atau memfasilitasi para petani dalam

memecahkan masalahnya, selain itu dengan paraktikum ini mahasiswa dapat

memiliki pengalaman dalam menyuluh.

B. Tujuan Kegiatan Praktikum

Praktikum Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian yang dilaksanakan di

Desa Popongan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar

mempunyai tujuan antara lain :

1. Mahasiswa mampu menggali permasalahan yang dihadapi sasaran/

penerima manfaat penyuluhan.

2. Mahasiswa mampu menetapkan tujuan penyuluhan.

3. Mahasiswa mampu menetapkan metode, teknik, alat bantu, dan alat peraga

penyuluhan yang tepat berdasar kondisi sasaran, sumberdaya penyuluh,

kondisi geografis, dan kebijaksanaan pemerintah (sekaligus penetapan alat

bantu dan alat peraga penyuluhan yang tepat).

Page 3: PKP Revisi Draf 1

4. Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan berdasar prinsip-prinsip

komunikasi yang efektif dengan menerapkan konsep pendidikan orang

dewasa dan pendidikan nonformal.

C. Manfaat Kegiatan Praktikum

Praktikum Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian yang dilaksanakan di

Desa Popongan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar

mempunyai manfaat, antara lain:

1. Bagi Petani

a. Petani dapat meningkatkan kesejahteraan hidup petani karena usaha

taninya dapat meningkat setelah diberikan materi penyuluhan.

b. Petani dapat meningkatkan kinerjanya agar mampu meningkatkan

produksi pertaniannya.

c. Petani dapat mengatasi masalah dalam usaha taninya dengan baik dan

benar.

2. Bagi Mahasiswa

a. Menambah pengalaman mahasiswa dalam mata kuliah Penyuluhan dan

Komunikasi Pertanian, karena mahasiswa secara langsung dapat

menyuluh dan memperhatikan proses dalam penyuluhan tersebut.

b. Memberikan informasi tentang peran penyuluh pertanian, manajemen

penyuluh, dan memberikan arah pengembangan sumber daya manusia

pertanian setempat.

c. Mempraktekkan atau menerapkan teori-teori yang selama ini telah

dipelajari di bangku perkuliahan.

3. Bagi Pemerintah

a. Pemerintah Desa Popongan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten

Karanganyar dapat menggunakan hasil praktikum ini untuk

mendapatkan gambaran tentang peranan penyuluh pertanian di Desa

Popongan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.

b. Pemerintah Desa Popongan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten

Karanganyar dapat menggunakan hasil praktikum ini untuk

menentukan arah dan bentuk pemberdayaan penyuluh pertanian.

Page 4: PKP Revisi Draf 1

II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Penyuluhan

Penyuluhan pertanian bagian dari sistem pembangunan pertanian yang

merupakan sistem pendidikan di luar sekolah (pendidikan non formal) bagi

petani beserta keluarganya dan anggota masyarakat lainnya yang terlibat

dalam pembangunan pertanian. Dengan demikian, penyuluhan pertanian

adalah suatu upaya untuk terciptanya iklim yang kondusif guna membantu

petani beserta keluarga agar dapat berkembang menjadi dinamis serta mampu

untuk memperbaiki kehidupan. Sasaran penyuluhan dengan kekuatan sendiri

mampu menolong dirinya sendiri (Soeharto, 2005).

Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan

komunikasi informasi secara sadar. Tujuan penyuluhan tersebut adalah untuk

membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat

keputusan yang benar. Keputusan yang benar dapat membantu dalam

peningkatan kesejahteraan hidup (Van Den Ban dan Hawkins, 2001).

Penyuluhan pertanian adalah suatu bentuk pendidikan yang cara, bahan,

dan sarananya disesuaikan kepada keadaan, kebutuhan, dan kepentingan, baik

dari sasaran, waktu maupun tempat. Karena sifatnya yang demikian maka

penyuluhan biasa juga disebut pendidikan informil. Penyuluhan biasanya

dilakukan sesuai dengan keadaan penerima manfaat (Suwardi, 2000).

Penyuluhan pertanian sebagai suatu bidang ilmu terapan yang secara

khusus mempelajari teori, prosedur, dan cara-cara yang dapat digunakan untuk

menyampaikan teknologi baru. Teknologi tersebut dapat hasil penelitian, baik

yang mengenai ilmu-ilmu pertanian maupun ilmu-ilmu sosial kepada petani

melalui suatu proses pendidika nonformal. Sehingga dari proses tersebut

mereka mengerti, mau menerima, dan menggunakannya untuk memecahkan

kesukaran-kesukaran yang dihadapinya (Wijiyanto, 2008).

Penyuluhan Pertanian diartikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar

sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya. Tujuannya adalah

agar mereka mampu, sanggup, dan berswadaya memperbaiki/ meningkatkan

Page 5: PKP Revisi Draf 1

usaha taninya. Jika usaha taninya meningkat maka selanjutnya pendapatan dan

kesejahteraannya sendiri serta kesejahteraan masyarakatnya juga akan

meningkat (Soedarsono, 2003).

B. Metode dan Teknik Penyuluhan

1. Metode Penyuluhan

Berdasarkan teknik komunikasi, metode penyuluhan pertanian

digolongkan menjadi komunikasi langsung (direct communication/face to

face communication), contohnya: obrolan di sawah, obrolan di balai desa,

obrolan di rumah, telepon/ HP, kursus tani, demonstrasi karyawisata, dan

pameran dan komunikasi tidak langsung (inderect communication),

contohnya publikasi dalam bentuk cetakan, poster, siaran radio/TV, dan

pertunjukan film. Jadi, dalam kegiatan komunikasi tidak langsung, pesan

disampaikan melalui perantara (medium atau media). Berdasarkan jumlah

sasaran yang dicapai, metode penyuluhan pertanian digolongkan menjadi

pendekatan perorangan, contohnya adalah kunjungan rumah, kunjungan

usaha tani, surat-menyurat, dan hubungan telepon; pendekatan kelompok,

contohnya: diskusi kelompok, demonstrasi (cara atau hasil), karyawisata,

temu lapang, temu usaha, dan kursus tani, dan pendekatan massal,

contohnya adalah pameran, pemutaran film, siaran pedesaan/TV,

pemasangan poster, pemasangan spanduk, dan penyebaran bahan bacaan

(folder, leaflet, lipatan, brosur) (Deptan, 2008).

Tujuan pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian untuk

mendorong terjadinya efek/ perubahan perilaku yang sebanyak-banyaknya

dari sasaran. Selain itu juga untuk meningkatkan komunikasi dan

mengurangi gangguan komunikasi, untuk meningkatkan daya anut sasaran

serta untuk mendorong munculnya sifat keterbukaan dan kemandirian

petani. Dengan demikian maka tujuan dari penyuluhan akan tercapai

dengan mudah dan penerima manfaat akan dapat merubah sikap dan

perilakunya ke arah yang lebih baik (Anonima, 2010).

Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik

penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha

Page 6: PKP Revisi Draf 1

beserta keluarganya. Metode dapat dilakukan baik secara langsung

maupun tidak langsung agar mereka lebih mudah memahami dan dapat

mempermudah penerapan suatu inovasi. Dengan metode penyuluhan,

penyampaian materi penyuluhan dapat dilakukan secara sistematis,

sehingga materi tersebut dapat dimengerti dan diterima sasaran

(Adrianto, 2009).

Pemilihan metode penyuluhan harus berdasarkan pada kemampuan

sasaran. Hal ini karena kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu

berbeda-beda, demikian juga terhadap perkembangan mental mereka,

keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda. Oleh karena itu

perlu ditetapkan suatu metode penyuluhan pertanian yang berdaya guna

dan berhasil guna (Ari Julianto, 2009).

Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik

penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha

(kelayan) beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak

langsung agar mereka lebih mudah memahami dan dapat mempermudah

penerapan suatu inovasi. Penerapan metode yang tepat kan mempermudah

sasaran menerima materi yang disampaikan. Dalam penggunaan metode

penyuluhan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan:

teknik komonikasi, jumlah sasaran dan indera penerima dari sasaran

(Sumardi, 2003).

2. Teknik Penyuluhan

Metode dan teknik penyuluhan pertanian merupakan cara dan

prosedur yang dilakukan penyuluh dalam menyampaikan pesan kepada

sasaran. Hal tersebut bertujuan agar terjadi perubahan perilaku sesuai

tujuan yang ingin dicapai. Jika teknik dan metodenya tepet maka tujuan

penyuluhan akan tercapai dengan baik sehingga penyuluhan dapat

dikatakan efektif (Van Den Ban dan Hawkins, 2001).

Tujuan pemilihan teknik penyuluhan pertanian untuk mendorong

terjadinya perubahan perilaku yang sebanyak-banyaknya dari sasaran.

Selain itu, tujuan pemilihan teknik penyuluhan adalah untuk meningkatkan

Page 7: PKP Revisi Draf 1

komunikasi dan mengurangi gangguan komunikasi serta untuk mendorong

munculnya sifat keterbukaan dan kemandirian petani. Daya anut sasaran

juga dapat ditingkatkan dengan cara atau teknik yang sesuai dengan

kondisi penerima manfaat (Sumardi, 2003).

Teknik yang digunakan dalam menyampaikan penyuluhan merupakan

salah stu hal yang perlu diperhatikan dalam peyuluhan karena dapat

mempengaruhi keefektifan pencapaian tujuan akhir dari penyuluhan.

Teknik penyuluhan yang digunakan oleh kebanyakan penyuluh adalah

dengan teknik dengan demonstrasi cara serta hasil. Hal ini mampu

meningkatkan keberhasilan serta mengatasi hambatan dalam pencapaian

tujuan penyuluhan karena sasaran dapat melihat secara langsung serta

mungkain sekali untuk percaya pada apa yang disuluhkan

(Anonimb, 2010).

Berdasarkan cara penyajian inovasi dalam rangka lebih menjamin

efektivitas hasil komunikasi maka digunakan teknik gabungan berikut: (a)

ceramah, diskusi dan tanya jawab; (b) demonstrasi cara dan demonstrasi

hasil; dan (c) penggunaan alat bantu flipchart dan folder. Penggunaan

teknik gabungan ini cukup efektif, baik dalam mewujudkan komunikasi

dua arah (two-way traffic communication) maupun peningkatan

pemahaman serta kemampuan menerapkan inovasi yang diberikan.

Dengan demikian, para petani akan lebih memahami dan mengerti tentang

cara-cara menerapkan inovasi dalam praktek usahatani mereka

(Suwardi, 2000).

Metode dan teknik penyuluhan dalam kelompok jauh lebih efektif jika

dibandingkan dengan pendekatan massa, karena mempunyai beberapa

keuntungan, sebagai berikut: (a) penyebaran inovasi teknologi dapat

dipantau atau dievaluasi secara baik karena jumlah anggota sasarannya

jelas; (b) diantara anggota kelompok yang satu dengan yang lainnya dapat

saling memberi dan menerima informasi, terutama tentang hal-hal yang

belum jelas; (c) akan terjadi akumulasi modal (fisik maupun non-fisik)

sehingga dapat memperlancar jalannya komunikasi dalam kelompok yang

Page 8: PKP Revisi Draf 1

bersangkutan; (d) antara anggota kelompok dapat dilakukan reward and

punishment system secara efektif dan efisien; dan (e) lebih menghemat

biaya, tenaga dan waktu, tetap akan diperoleh hasil yang jauh lebih baik

(Soedarsono, 2003).

C. Alat Bantu dan Alat Peraga Penyuluhan

1. Alat Bantu Penyuluhan

Alat bantu penyuluhan merupakan perlengkapan penyuluhan yang

sangat penting untuk membantu kelancaran pelaksanaan penyuluhan. Alat

bantu penyuluhan juga dapat memperjelas materi yang disampaikan agar

mudah diingat dan dipahami oleh masyarakat sasarannya. Tanpa alat bantu

penyuluhan tidak akan berjalan dengan baik karena sasaran akan sulit

memahami materi yang disampaikan (Setiana, 2005).

Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat penyuluhan yang diperlukan

oleh seorang penyuluh guna memperlancar proses mengajarnya selama

kegiatan penyuluhan dilaksanakan. Folder merupakan barang cetakan yang

dibagi-bagikan kepada sasaran penyuluhan. Poster merupakan barang

cetakan dengan ukuran relatif besar untuk ditempel di tembok, pohon atau

direntangkan di pinggir atau tengah jalan (Mardikanto dkk, 2005).

Alat bantu penyuluhan dapat berupa kurikulum yaitu merupakan

pernyataan tertulis tentang perencanaan pendidikan yang memuat tujuan-

tujuan yang ingin dicapai, kegiatan yang harus dilaksanakan, daftar mata

pelajaran yang akan disampaikan dan rencana evaluasi yang akan

dilaksanakan. Lembar-lembar persiapan penyuluhan, berisi pokok-pokok

kegiatan yang harus dikerjakan selama kegiatan penyuluhan berlangsung.

Papan tulis atau papan penempel, ini berguna untuk menjelaskan materi

yang disuluhkan. Alat bantu penyuluhan lainnya yaitu berupa alat tulis,

sarana ruangan, dan projector (Wijiyanto, 2008)

Peranan dari alat bantu penyuluhan pertanian dalam proses belajar

adalah bila dipergunakan memenuhi persyaratan-persyaratannya.

Kemanfaatannya antara lain:

Page 9: PKP Revisi Draf 1

a. Membantu menarik perhatian sasaran untuk beberapa lama dan

menjadikan penyuluhan itu lebih menarik.

b. Membantu penyuluh mengingat detail materi penyuluhannya.

c. Membantu penyuluh menjelaskan materi penyuluhan sedemikian rupa

sehingga menjadi lebih mudah dan cepat mengertinya

(Hegemur, 2008).

Pemahaman sasaran penyuluhan dapat dipermudah dengan alat bantu.

Alat bantu dapat disajikan secara langsung (ditulis dan atau digambar pada

bidang tertentu, dan diletakkan pada tempat-tempat yang dapat dilihat

dengan jelas oleh sasarannya). Alat bantu juga dapat didukung dengan alat

peraga yang sesui dengan keadaan. Alat peraga juga dapat disajikan secara

tidak langsung menggunakan overhead-projector, atau filmstrip projector,

serta video dan TV. Pemilihan alat bantu yang sesuai dengan kondisi

masyarakat sasaran atau yang efektif dan efisien adalah hal yang sangat

penting karena akan membantu tercapainya tujuan penyuluhan yaitu

Meningkatkan efektifitas penyuluhan pertanian. Dengan kata lain

pemilihan alat bantu yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi

sasarannya yang akan memperlancar proses belajar dalam penyuluhan atau

terjadi perubahan perilaku pada diri sasarannya (Slamet, 2009).

2. Alat Peraga Penyuluhan

Alat peraga penyuluhan adalah sebagai alat atau benda yang dapat

diamati, didengar, diraba atau dirasakan oleh indra manusia. Alat peraga

berfungsi sebagai alat untuk memperagakan dan atau menjelaskan uraian

yang disampaikan secara lisan oleh penyuluh guna membentuk proses

belajar mengajar sasaran penyuluhan, agar materi penyuluhan lebih mudah

diterima dan dipahami oleh sasaran penyuluhan yang bersangkutan.

Contoh alat peraga misalnya seperti folder dan poster

(Mardikanto dkk, 2005).

Alat peraga bukan sekedar visual aid tetapi audio visual aid, yaitu

segala sesuatu yang dapat dilihat dan atau didengar. Alat tersebut

berfungsi untuk meragakan dan atau menjelaskan segala sesuatu

Page 10: PKP Revisi Draf 1

pengertian yang disampaikan secara lisan. Alat peraga dapat untuk

memeperlihatkan cara kerja atau bentuk suatu alat yang masih tergolong

baru (Adjid Abdul, 2001).

Penyuluhan merupakan pendidikan non formal dimana sistem

pendidikannya terprogram di luar sekolah sehingga penyuluhan

memerlukan perencanaan yang jelas mengenai kegiatan yang akan

dilaksanakan. Terkait dengan itu, pelaksanaan kegiatan penyuluhan selain

menentukan topik atau materi penyuluhan yang akan diajarkan juga harus

memetapkan alat peraga penyuluhan yang sesuai dengan sasarannya serta

persiapan tentang sarana penyuluhan. Dalam hal ini adalah alat peraga

penyuluhan dan pemilihan alat peraga tersebut guna membantu kelancaran

kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan. Persiapan sarana

penyuluhan terutama alat peraga sangat membantu sasaran dalam

menerima materi yang diajarkan oleh penyuluh. Oleh sebab itu, alat peraga

sangat perlu di dalam penyuluhan. Pemilihan alat peraga ini harus

disesuaikan dengan kondisi masyarakat sasarannya serta alat peraga ini

juga akan mempengaruhi proses belajar dalam penyuluhan tersebut

(Rohman, 2008).

Penggunaan alat peraga dalam penyuluhan pertanian bukan saja

merupakan suatu kebutuhan melainkan suatu keharusan. Beberapa hal

yang menjadi pertimbangan dalam menggunakan alat peraga antara lain :

banyak konsep dalam bahan pengajaran pertanian yang memerlukan

kesamaan persepsi dari pihak sasaran, sebab bila berbeda-beda maka akan

menimbulkan salah tafsir dan salah tindakan untuk selanjutnya, dalam

studi pertanian terdapat unsur-unsur yang proses bekerjanya sangat lambat

sehingga sulit dilihat dengan mata, misalnya proses tumbuhnya sekumtum

bunga, proses tumbuhnya akar dan sebagainya. Hal-hal seperti itu hanya

dapat dipelajari lebih mudah dengan menggunakan alat peraga yang cocok

untuk itu. Di samping itu, ada pula hal-hal atau kejadian dalam studi

pertanian yang proses kerjanya sangat cepat sehingga memerlukan bantuan

alat peraga untuk mempelajarinya seperti penggunaan film atau film strip

Page 11: PKP Revisi Draf 1

dan lain-lain. Misalnya angin kencang merusak tanaman, serangan hama

belalang yang merusak tanaman dan sebagainya (Sekaran, 2002).

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat peraga di

dalam pelaksanaan penyuluhan adalah, pemilihan alat peraga yang

paling efektif dan efisien untuk tujuan perubahan perilaku penerima

manfaat, yang diinginkan penyuluhnya. Pengetahuan seperti ini sangat

penting, karena:

1. Tidak semua alat peraga selalu tersedia atau mudah disediakan oleh

penyuluhnya pada sembarang tempat dan waktu.

2. Alat peraga yang mahal tidak selalu merupakan jaminan sebagai alat

peraga yang efektif untuk tujuan perubahan perilaku tertentu.

3. Untuk tujuan perubahan perilaku tertentu, tersedia banyak alternatif

alat peraga yang dapat digunakan, tetapi dengan tingkat efektivitas dan

tingkat kemahalan yang berbeda

(Sastraatmaja, 2000).

D. Materi Penyuluhan

Materi penyuluhan dibuat berdasarkan kebutuhan dan kepentingan

pelaku utama dan pelaku usaha dengan memperhatikan kemanfaatan dan

kelestarian sumber daya pertanian, perikanan, dan kehutanan. Materi

penyuluhan, pada hakekatnya merupakan segala pesan yang ingin

dikomunikasikan oleh seorang penyuluh kepada masyarakat penerima

manfaatnya. Dengan kata lain, materi penyuluhan adalah pesan yangg ingin

disampaikan dalam proses komunikasi pembangunan (Deptan, 2005).

Segala sesuatu yang disampaikan dalam penyuluhan pertanian disebut

materi penyuluhan pertanian. Menurut bahasa teknis penyuluhan, materi

penyuluhan seringkali disebut sebagai informasi pertanian (suatu data/ bahan

yang diperlukan penyuluh, petani, nelayan, dan masyarakat tani). Materi

penyuluhan harus disesuaikan dengan kondisi sasaran penyuluhan pertanian

(Anonimc, 2010).

Materi pokok penyuluhan pertanian memiliki beberapa klasifikasi.

klasifikasi materi pokok penyuluhan pertanian, antara lain:

Page 12: PKP Revisi Draf 1

1. Teknik pertanian

2. Ekonomi pertanian

3. Manajemen usahatani

4. Dinamika kelompok

5. Politik pertanian

(Ibrahim, 2003)

Sebagai proses pendidikan, setiap kegiatan penyuluhan  perlu untuk

merinci ragam pokok bahasan yang akan disuluhkan. Di  lain pihak, perlu

untuk selalu diingat bahwa penerima manfaat penyuluhan adalah manusia

yang akan diperbaiki mutu kehidupannya. Karena itu, ragam pokok bahasan

di dalam kegiatan penyuluhan  tidak  hanya cukup  dibatasi  kepada hal-hal

yang  berkaitan  langsung  dengan kegiatan  yang harus dikerjakan, tetapi juga

harus mencakup  hal-hal yang berkaitan dengan upaya perbaikan

kesejahteraan keluarga-nya,  dan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan

yang  harus  di hadapi ditengah-tengah masyarakatnya

(Mardikanto dkk, 2005).

Kemampuan penyuluh yang efektif berarti kemampuan menggunakan

keterampilan-keterampilan yang benar-benar tepat sesuai dengan tuntutan

suasana. Untuk dapat mengajarkan keterampilan menyuluh, pengajar perlu

memiliki tingkat kematangan yang tinggi dan kemampuan yang mentap dalam

mengadakan hubungan antar orang. Dari segi pribadinya pengajar hendaknya

memiliki kepribadian yang hangat, terbuka, menerima diri sendiri dan mampu

mengungkapkan (membuka) diri sendiri (Suradisastra, 2006).

Materi yang kami pilih dalam praktikum Penyuluhan dan Komunikasi

Pertanian adalah metode penanaman padi dengan sistem SRI (System Rice

Intensification). Materi yang ada didalamnya adalah keuntungan dalam

menerapkan sistem penanaman padi SRI (System Rice Intensification). Selain

itu, juga dibahas mengenai penanggulangan hama-hama yang menyerang pada

system penanaman padi SRI (System Rice Intensification). Cara-cara yang

digunakan dalam penanganan hama tersebut menggunakan cara tradisional

atau dengan tidak menggunakan bahan kimia agar tidak merusak lingkungan.

Page 13: PKP Revisi Draf 1

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Adjid. 2001. Partisipasi Masyarakat Pedesaaan dalam Penyuluhan Pertanian. Http://ipb.ac.id. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 14.00 WIB.

Anonimª. 2009. Konsep Dasar Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Http:// pustaka.ut.ac.id. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 14.00 WIB.

b . 2010. Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Http:// www.penyuluhandasar.com. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 14.00 WIB.

c . 2010. Metode Penyuluhan Pertanian. www.balipost.co.id. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 14.00 WIB.

Adrianto, Joko. 2009. Filosofi, Defenisi dan Istilah Penyuluhan. Http:// Andrianto. blogspot. com. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 14.00 WIB.

Ari Julianto. 2009. Metode Penyuluhan. http://juliantoari.blog.friendster.com/ 2009/09/metode-penyuluhan. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 14.00 WIB.

Deptan. 2005. Penyempurnaan Undang-Undang Penyuluhan. http://deptan.com. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 14.00 WIB.

Departemen Pertanian Indonesia. 2008. Strategi, Metode dan Teknik Penyuluhan. http://pfi3pdata.litbang.deptan.go.id. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 14.00 WIB..

Ibrahim. 2003. Pembangunan Pertanian. Usaha Nasional. Surabaya.

Hegemur, Maria Sofio. 2008. Pentingnya Evaluasi Pertanian. http://one.indoskripsi.com. Diakses pada tanggal 15 Mei 2012 pukul 17.00 WIB.

L. Setiana. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Http:// laluna.wordpress.com. Diakses pada tanggal 15 Mei 2012 pukul 17.00 WIB.

Mardikanto, dkk. 2005. Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.

N.P, Soeharto. 2005. Program Penyuluhan Pertanian ( materi dalam diklat dasar – dasar funsional penyuluh). Http://pkp_soe.blogspot.com. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 15.00 WIB.

Rohman, Moch Khayatul. 2008. Alat Peraga dalam Dunia Pertanian. www.rohman.tripod.com. Diakses pada tanggal 15 Mei 2012 pukul 17.00 WIB.

Page 14: PKP Revisi Draf 1

Sastraatmadja, E. 2000. Penyuluhan Pertanian Falsafah, Masalah dan Strategi. Alumni. Bandung.

Slamet Mulyana. 2009. Teori Difusi Inovasi . http://www.wsmulyana. wordpress.com/. Diakses pada tanggal 15 Mei 2012 pukul 17.00 WIB.

Sekaran. 2002. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. PT Dian Rakyat. Jakarta.

Soedarsono. 2003. Modernisasi Usahatani sebagai Landasan Pembangunan Pertanian. Jurnal BIMAS Vol 4/ IV hal 25-27. Fak. Pertanian-UGM. Yogyakarta.

Sumardi. 2003. Metode Penyuluhan Pertanian. Gramedia Pustaka. Jakarta.

Suradisastra, Kedi. 2006. Revitalisasi Kelembagaan untuk Mempercepat Pembangunan Sektor Pertanian dalam Otonomi Daerah. Jurnal Kebijakan Pertanian. Vol 1 No. 3 September 2006.

Suwardi, Herman. 2000. Memperbaiki Sistem Latihan dan Kunjungan. Jurnal Agro Ekonomika Vol. 10/ X hal. 15-24.

Van Den Ban, A.W., dan Hawkins. 2001. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

Wijianto, Arip. 2008. Pemilihan Metode dan Teknik Penyuluhan. http://masarip.blogs.friendster.com. Diakses pada tanggal 15 Mei 2012 pukul 17.00 WIB.