Pkp matematika juita ut raha

65
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. Oleh karena itu untuk menghadapi tantangan tersebut pendidkan dan pembelajara perlu adanya perubahan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai upaya telah dilakukan di bidang pendidikan. Misalnya dikeluarkan UU SISDIKNAS no 2 tahun 1985 dan program pendidikan 9 tahun serta diberlakukannya kurikulum- kurikulum baru seperti kurikulum 2004, KBK, KTSP. Namun satu hal yang penting yaitu guru sebagai pelaksana langsung pencapaian tujuan pembelajaran perlu meningkatkan kualitas proses pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari itu peneliti mencoba vi

Transcript of Pkp matematika juita ut raha

Page 1: Pkp matematika juita ut raha

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang

tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan

masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya

dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. Oleh karena itu

untuk menghadapi tantangan tersebut pendidkan dan pembelajara perlu

adanya perubahan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai upaya telah

dilakukan di bidang pendidikan. Misalnya dikeluarkan UU SISDIKNAS no 2

tahun 1985 dan program pendidikan 9 tahun serta diberlakukannya

kurikulum- kurikulum baru seperti kurikulum 2004, KBK, KTSP.

Namun satu hal yang penting yaitu guru sebagai pelaksana langsung

pencapaian tujuan pembelajaran perlu meningkatkan kualitas proses

pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara menyampaikan

pengetahuan yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari itu peneliti

mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengatasi

masalah tersebut.

1. Analisis Masalah

Di SDN 13 Kusambi Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna

ditentukan KKM untuk pelajaran matematika adalah 65 keatas. Sedangkan

siswa kelas IV SDN 13 Kusambi dikatakan belum berhasil karena mendapat

nilai KKM masih dibawah dari 60.

2. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah

Pendekatan dengan metode inkuiri model pembelajaran Kooperatif

Tipe Make a Match pada pembelajaran matematika dimaksudkan untuk

mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi

matematika yng masih baru bagi siswa, misalnya pola, sifat-sifat atau rumus

vi

Page 2: Pkp matematika juita ut raha

tertentu. Setelah menemukan fakta/relasi siswa diminta untuk menarik suatu

generalisasi dari apa yang mereka temukan sendiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasar uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode

inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika?

2.Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran

matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasar permasalahan diatas maka tujuan penelitian tindakan kelas

ini adalah sebagai berikut:

1. untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif

tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

pelajaran matematika.

2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa

terhadap materi pembelajaran matematika dengan menggunakan

pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Guru

Guru akan memiliki gambatan tentang pembelajaran matematika yang

efektif dan menyenangkan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan

yang terjadi di kelas sekaligus dapat memecahkan permasalahan

vi

Page 3: Pkp matematika juita ut raha

pembelajaran. Diharapkan dapat mengembangkan profesinya sehingga

menjadi guru yang professional.

2. Siswa

Siswa akan mudah memahami materi pelajaran sehingga menjadi aktif dan

dapat meningkatkan belajarnya. Melatih siswa dalam bekerja sama dalam

memecahkan masalah.

vi

Page 4: Pkp matematika juita ut raha

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar Dan Pembelajaran Matematika SD

1. Pendekatan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a

Match adalah :

Guru matematika SD mempunyai tugas yang kompleks yaitu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan, memahami dan

memanfaatkan dengan baik siswa belajar matematika memahami cara

mengajarkan matematika yang efektif, menggunakan cara-cara

pembelajaran matematika.

Tujuan pembelajaran matematika SD menurut kurikulum 2004

adalah mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan

panyelidikan, ekspositoris dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah

melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi

melalui symbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

Teori belajar matematika untuk mengajar matematika di SD menurut

Winataputra (2007:7) ada 6 teori yaitu sebagai berikut:

1. Teori belajar William Brownell

Anak-anak pasti memahami apa yang sedang mereka pelajari jika

belajar secara permanent atau terus menerus untuk waktu yang lama.

Salah satu cara bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang

matematika adalah dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika

mereka mempelajari konsep matematika.

2. Teori Belajar Zolton P. Dienes

Dengan menggunakan berbagai sajian tentang suatu konsep

matematika, anak-anak akan dapat memahami secara penuh konsep

tersebut jika hanya dibandingkan dengan satu macam sajian.

vi

Page 5: Pkp matematika juita ut raha

3. Teori belajar Jean Piaget

Perkembangan mental setiap pribadi melewati 4 tahap, yaitu

tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi kongkrit, dan

tahap operasi formal.

4. Teori belajar Albert Bandura

Belajar yang menekankan pada pemerolehan kompleks melalui

pengamatan modeled behavior / prilaku yang diteladani beserta

konsekuensinya terhadap individu.

5. Teori Jeremi S. Bruner

Metode belajar merupakan factor yang menentukan dalam

pembelajaran dibandingkan dengan pemerolehan suaatu kemampuan

khusus. Metode yang sangat didukung oleh Jeromi S. Bruner adalah

pendekatan metode Inkuiri model pembelajaran Kooperatif tipe Make a

Match.

6. Teori belajar Robert M. Gagne

Hasil belajar lebih penting dari pada proses belajar. Tujuan

pembelajaran adalah pemerolehan kemampuan-kemampuan yang telah

dideskripsikan secara khusus dan dinyatakan istilah-istilah tingkah laku

2. Cara-cara pembelajaran matematika

Cara-cara pembelajaran matematika di sekolah dasar yang di

anggap sesuai saat ini menurut Mahsetyo (2007:26) adalah sebagai berikut:

1. Problem Solving / pemecahan masalah

Ciri utama problem solving adalah adanya masalah yang tidak

rutin (non routine problem) pada awalnya pembelajaran ini mengalami

kesulitan mengerjakanya namun seterusnya menjadi terbiasa dan cerdas

dalam memecahkan masalah setelah memperoleh banyak latihan.

2. Mathematical Investigation

Mathematical Investigation adalah penyelidikan matematika

tentang masalah yang dapat di kembangkan menjadi model matematika

vi

Page 6: Pkp matematika juita ut raha

berpusat pada tema tertentu, berorientasi pada kajian atau eksplorasi

mendalam dan bersifat open ended. Kegiatan belajar dapat berupa

cooperative learning.

3. Contextual Learning

Contextual Learning adalah pengelolaan suasana belajar yang

mengaitkan bahan pelajaran dengan situasi dan atau kehidupan sehari-

hari, hal-hal yang factual atau keadaan nyata yang dialami siswa.

4. Inkuiri

Pendekatan pembelajaran ini mendorong siwa untuk memahami

suatu fakta atau relasi matematika dalam mengkaji dan menemukan

sendiri sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri.

3. Proses Belajar Mengajar Matematika

Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara siswa

dengan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut

Hudojo (2002:92) belajar merupakan proses aktiv dalam memperoleh

pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan

tingkah laku. Menurut Bell Gredler dalam Winata putra (2007:5) belajar

adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka

ragam kemampuan, ketrampilan dan sikap. Selanjutnya menurut Yuli

Kurnia (2005:8) belajar didefinisikan sebagai perubahan dalam

pengetahuan atau prilaku yang dihasilkan oleh pengalaman, perubahan

tidak terjadi semata-mata terjadi melalui maturasi atau kondisi-kondisi

bersifat sementara.

Dari beberapa pengertian diatas, belajar pada dasarnya adalah

proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan yang

terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, oleh

karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang

merupakan perubahan dalam arti belajar. Adapun ciri-ciri perubahan

tingkah laku dalam arti belajar adalah perubahan terjadi secara sadar,

vi

Page 7: Pkp matematika juita ut raha

bersfat kontinyu dan fungsional, positif dan aktif bukan bersifat sementara,

perubahn tersebut bertujuan dan terarah serta mencakup seluruh aspek

tingkah laku.

Mengajar merupakan proses aktif guru untuk membimbing siswa

dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan

dalam proses belajar mengajar (Ariifin;2003:8). Karena kegiatan belajar

merupakan hal yang wajib dikerjakan oleh individu, maka guru hendaknya

memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa agar timbul motivasi

pada diri siswa sebagai motivasi ekstrinsik. Selanjutnya mengajar menurut

Usman dan L. Setiawan (1993:4) adalah usaha untuk mengkoordinasikan

lingkungannya dengan siswa dan bahan pangajaran sehingga menimbulkan

proses belajar pada siswa. Dari pendapat tersebut mengajar merupakan

suatu kegiatan atau proses yang menyediakan kondisi yang merangsang

kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

sikap nilai-nilai tertentu.

B. Metode Inkuiri

Pembelajaran menggunakan metode inkuri/penemuan merupakan

suatu model pengajaran, mendorong siswa untuk memahami fakta/relasi

matematika yang masih baru bagi siswa. Misalnya pola-pola atau rumus

tertentu.

Fakta atau relasi sebenarnya sudah ada atau ditemukan sebelumnya

namun belum pernah digunakan secara langsung oleh guru. Kegiatan dalam

metode ini menggunakan konsep maupun ketrampilan matematika dalam

kaitan dengan pemecahan masalah. Menurut Muhsetyo (2007:35) metode

penemuan (inkuiri) dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1. Penemuan Murni

Pelajaran terfokus pada siswa, tidak terfokus pada guru, siswa yang

menentukan tujuan dan pngalaman belajar yang diinginkan kepada para

siswa kemudian siswa diminta untuk mangkaji dan menemukan fakta atau

relasi yang terdapat dalam masalah tadi yang ahkhirnya siswa juga yng

vi

Page 8: Pkp matematika juita ut raha

menarik kesimpulan dari apa yang mereka temukan. Siswa hamper tidak

mendapat bimbingan guru.

2. Penemuan Terbimbing

Guru mengarahkan atau memberi petunjuk kepada siswa tentang

materi pelajaran. Bimbingan yang diberkan sangat tergantung kepada

kemampuan siswa dan topik yang dipeljari. Bimbingan bisa berupa

petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog sehingga diharapkan siswa

sampai pada kesimpulan sesuai dengan yang diinginkan guru. Guru harus

sudah merancang secara jelas kesimpulan apa yang harus ditemukan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam menggunakan

metode inkuiri dengan model kooperatif tipe Make a Match adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses

bahan belajarnya.

2. Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk

mendapatkan pengalaman belajarnya.

3. Melatih siswa untuk menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai

sumber belajar yang tidak ada habisnya.

4. Memberi pengalaman belajar seumur hidup

Alasan penggunaan metode inkuiri model kooperatif tipe Make a Match

adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat

2. Belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah, tetapi juga

lingkungan sekitar.

3. Melatih siswa untuk memiliki kesadaran sendiri kebutuhan belajarnya.

4. Penanaman kebiasaan untuk belajar seumur hidup.

C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu

Dari hasil penelitian penulis , dengan judul “Meningkatkan Aktivitas

Belajar Matematika Siswa Kelas IV 13 Kusambi Melalui Pendekatan

Metode Inkuiri Model Kooperatif Tipe Make a Match” diperoleh hasil

vi

Page 9: Pkp matematika juita ut raha

bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi dalam menggunakan

pendekatan metode Inkuiri adalah memuaskan. Hasil penelitiannya juga

menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa

dalam pembelajaran sangat memuaskan.

Adapun langkah-langkah pembelajaran model Make a Match

adalah:

1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep

atau topic yang cocok untuk siswa review, sebaliknya satu

bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Setiap siswa

mendapat satu kartu.

2) Siswa memikirkan jawaban / soal dari kartu yang dipegang.

3) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dengan kartunya ( soal jawaban )

4) .Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu

diberi poin.

5) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat

kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya

6) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran

vi

Page 10: Pkp matematika juita ut raha

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIANPERBAIKAN

PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian

1. Subyek Penelitian

Adapun yang menjadi subyek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa

kelas IV 13 Kusambi, Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna. Dengan

jumlah siswa 15 orang, laki-laki 7 orang dan 8 orang perempuan.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada SDN 13

Kusambi, Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna.

3. Waktu penelitian perbaikan pembelajaran

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I pada tanggal 4 November

2013, siklus II pada tanggal 6 November 2013 dan sesuai dengan jadwal

kegiatan. Penelitian ini di bantu oleh supervisot II sebagai rekan kerja dan

pengamat dalam penelitian, serta kepala sekolah sebagai penanggung jawab.

Sebagai gambaran konkrit jadwal penelitian dapat digambarkan sebagai berikut

B.Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Pada

hakekatnya PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini guru

menginginkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran

lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

vi

Page 11: Pkp matematika juita ut raha

Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing

siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu:

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengumpulan Data

4. Refleksi

Empat tahap dalam satu putaran pada penelitian adalah:

1. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan

masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang akan

dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga

dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan

digunakan.

2. Tindakan atau Pelaksanaan

Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan peneliti sebagai upaya

untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar serta mengamati

hasil dan proses kegiatan belaar mengajar yang dilakukan oleh teman

supervisor 2.

3. Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk mendapatkan

hasil.

4. Refleksi (analisis dan interpretasi)

Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat

melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang

telah dilakukan.

Prosedur Penilaian Siklus I

1. Rencana Tindakan Perbaikan atau Tahap Rancangan

a. Penyusunan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) untuk observasi

proses belajar mengajar yang bisa dilakukan guru, pada pelajaran

matematika. Banyak ditemukan kesalahan konsep ketika guru

vi

Page 12: Pkp matematika juita ut raha

menerangkan materi pelajaran. Setelah itu peneliti menyusun

rencana pembelajaran dengan metode penemuan berdasarkan materi

pelajaran yang diberikan.

b. Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan

pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran,

merencanakan alat yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan

diajarkan.

c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk

mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti

pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian.

d. Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan untuk

mengetahui perkembangan prestasi.

2. Pelaksanaan Perbaikan

a. Saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dibantu

oleh supervisor II sebagai pengamat yang memantau jalannya proses

pembelajaran yang hasilnya berupa rekaman data kegiatan

pembelajaran.

b. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

penemuan untuk meningkatkan prestasi belajar dimana guru

menggunakan media yang mendukung sesuai dengan materi yang

disampaikan, guru kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan

dan tugas-tugas sehingga siswa dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan guru.

3. Pengumpulan Data

a. Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk

melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadian-

kejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk

mengetahui sejauh mana data prestasi belajar siswa sebelum dan

sesudah diberi tindakan.

vi

Page 13: Pkp matematika juita ut raha

b. Untuk mengetahui perkembangan prestasi, siswa diberi angket

prestasi belajar pada awal kegiatan sebelum melakukan tindakan dan

juga pada lembar jawaban observasi prestasi belajar yang dibawa

peneliti. Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa

dilakukan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus.

4. Refleksi

Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan I kemudian

dilanjutkan dengan refleksi yang dilakukan bersama supervisor II, perlu

dilakukan tindakan selanjutnya.

Prosedur Penilaian Siklus II

1. Rencana Tindakan Perbaikan (perencanaan)

a. Rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil analisis

dan refleksi selama siklus I. pada siklus I guru menyampaikan materi

dengan metode penemuan dengan menggunakan media gambar tidak

dengan media benda nyata.

b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II sebagai

kelengkapan proses belajar mengajar.

c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk

mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti

pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian.

d. Memberikan tes pada akhir pelajaran untuk mengetahui

perkembangan prestasi belajar siswa.

2. Pelaksanaan Perbaikan

a. Tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi dari hasil

tindakan pertama. Hasil analisis data pada siklus I tersebut digunakan

sebagai acuan refleksi untuk menentukan rencana tindakan tahap ke II

dengan mengadakan beberapa perbaikan dari rencana tindakan tahap

pertama.

b. Pada siklus II ini lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa

untuk menemukan dan mencari bentuk-bentuk bangun datar dan

vi

Page 14: Pkp matematika juita ut raha

jumlah sisinya. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil

rekaman data tentang kegiatan pembelajaran dari supervisor 2.

3. Pengumpulan Data

Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan

pengisian lembar observasi prestasi belajar siswa dan melalui tes yang

diberikan setiap akhir siklus.

4. Refleksi

Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada pemberian

tindakan yang berupa data jawaban tes siswa baik prestasi belajar maupun

pemantauan Proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan

dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah

satu masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan

untuk menyusun tindakan selanjutnya.

Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar Observasi

Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan perbaikan

pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan.

2. Lembar Aktifitas Siswa

Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses

pembelajaran

Sebagai penunjang pengumpulan data diperlukan perangkat pembelajaran

sebagai berikut :

1. Rencana perbaikan pembelajaran

2. Lembar kerja siswa.

vi

Page 15: Pkp matematika juita ut raha

C. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi

pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa

dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut :

- Tes hasil belajar

Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan untuk

mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya

perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

untuk menentukan peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa

dianalisis dengan menggunakan topik deskriptif atau prosentase (%)

sebagai berikut :

daya serap = jumlah nilai yang benar x 100%

jumlah soal

- Hasil daya serap siswa dapat diketahui.

Yang mendapat daya serap mencapai 70% ke atas adalah 13 siswa, sedang

yang mencapai daya serap 70% kebawah adalah 2 siswa.

- Ketuntasan kelas menggunakan persamaan :

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah total siswa

Ketuntasan kelas = 13 x 100 % = 86 %

15

Siklus I

1. Rencana

a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa,

menyiapkan masalah dan lembar penilaian

b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan

guru dalam proses pembelajarn

2. Pelaksanaan

a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang

telah direncanakan.

vi

Page 16: Pkp matematika juita ut raha

b. Melaksanakan penilaian.

3. Pengamatan

Instrumen yang digunakan dalam pengamatan adalah:

a. Lembar pengamatan kepada siswa

b. Lembar pengamatan kegiatan guru

c. Lembar tes

4. Pengumpulan data

a. Menilai aktifitas siswa

b. Menilai hasil belajar siswa

5. Refleksi

Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan supervisor II, hasil

yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:

a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran

b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk

mengungkapkan pendapat masih rendah.

c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa

Siklus II

Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Perencanaan

- Menyusun rencana perbaikan

- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik

- Menyiapkan masalah/soal

2. Pelaksanaan

- Menjelaskan tujuan pembelajaran

- Menjelaskan materi pembelajaran

- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar

- Memberi masalah

- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan

- Melaporkan hasil kerja kelompok

- Menyimpulkan materi

vi

Page 17: Pkp matematika juita ut raha

- Melaksanakan penilaian

3. Pengumpulan data

Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:

Dari siswa antara lain:

- Menilai aktifitas siswa dan hasil tes

- Menilai hasil kerja kelompok

- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran

Jenis-jenis data adalah sebagai berikut :

a. Data korelatif berupa :

1. Rencana

a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja

siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian.

b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa

dan guru dalam proses pembelajaran

2. Pelaksanaan

a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-

langkah yang telah direncanakan.

b. Melaksanakan penilaian.

3. Pengumpulan data

a. Menilai aktifitas siswa

b. Menilai hasil belajar siswa

4. Refleksi

Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil

yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:

a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode

pembelajaran

b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian

untuk mengungkapkan pendapat masih rendah.

c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa

vi

Page 18: Pkp matematika juita ut raha

Siklus II

Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Perencanaan

- Menyusun rencana perbaikan

- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik

- Menyiapkan masalah/soal

2. Pelaksanaan

- Menjelaskan tujuan pembelajaran

- Menjelaskan materi pembelajaran

- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar

- Memberi masalah

- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan

- Melaporkan hasil kerja kelompok

- Menyimpulkan materi

- Melaksanakan penilaian

3. Pengumpulan data

Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:

1. Dari siswa antara lain:

- Menilai aktifitas siswa dan hasil tes

- Menilai hasil kerja kelompok

- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran

b. Jenis data

- Data korelatif berupa berupa data hasil pengamatan

- Data kuantitatif berupa data hasil pembelajaran siswa

c. Tehnik pengumpulan data

- Data kesulitan siswa diambil dari penilaian hasil pembelajaran melalui

tes

- Data aktifitas guru dan siswa diambil dari proses pembelajaran dengan

menggunakan lembar pengamatan

vi

Page 19: Pkp matematika juita ut raha

d. Analisis data

- Prosentase banyak siswa yang mendapat nilai diatas 65

- Prosentase banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajaran

Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi

kekurangan dan kelebihan data hasil pengamatan

4. Refleksi

- Menganalisis aktifitas siswa

- Menganalisis hasil belajar siswa

- Menyusun laporan

Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi

kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada proses pembelajaran. Ternyata

proses pembelajaran lebih baik, keberanian siswa untuk bertanya bertambah

dan antusias meningkat dan menyenangkan.

vi

Page 20: Pkp matematika juita ut raha

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

a. Hasil Penelitian Siklus I

Untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian diperlukan data. Data

tersebut adalah sejumlah fakta yang digunakan sebagai sumber atau masukan

untuk menentukan kesimpulan atau keputusan yang diambil. Yang menjadi

topik pengamatan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru dan hasil pembelajaran

siswa pada mata pelajaran Matematika tentang Operasi hitung pecahan .

Setelah diadakan penelitian pada siklus I masih belum menunjukkan hasil

yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi

pembelajaran yaitu dalam mengidentifikasi alat- alat pencernaan makanan

dengan model pembelajaran make a match, Prestasi belajar siswa dan aktifitas

siswa serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal.

Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata 46,6. Nilai ini belum mencapai standar

SKM yang ditetapkan di SD Negeri 13 Kusambi, Kecamatan Napano Kusambi

Kabupaten Muna

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut :

Tabel prestasi belajar matematika siswa kelas IV siklus I

No Nama siswa Sebelum siklus Nilai siklus I

1 Abdurrahman 30 60

2 Anita 60 40

3 Bawaihi 40 70

4 Bahran 65 70

5 Fahrurraji 65 65

6 Hafis Ansari 20 40

7 Hapsah 34 50

8 Hikmah 65 50

vi

Page 21: Pkp matematika juita ut raha

9 M.Gazali 20 30

10 Muti’ah 10 20

11 Novianti 20 30

12 Riski 20 30

13 Siti Naimah 40 50

14 Siti Rahmah 10 20

15 Widya Sari 20 30

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah total siswa

Ketuntasan kelas = x 100 % = 46,6

Tabel 4.2

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1

No Aspek yang diamati Ya / Tidak Ket

1 Siswa memperhatikan penjelasan atau

pertanyaan

Ya Hanya

beberapa

siswa

2 Siswa terdorong menggunakan

kemampuan berfikir kritis (menganalisis

dan menguraikan masalah)

Ya Sesuai

skenario

pembelajaran

3 Siswa terdorong menggunakan

kemampuan berfikir kreatif

Ya Hanya

beberapa

siswa

4 Siswa belajar dalam keadaan antusias dan

gembira

Ya Hanya

beberapa

siswa

5 Terjadi interaksi siswa dengan siswa Ya sesuai

skenario

pembelajaran

6 Terjadi interaksi siswa dengan guru Ya Hanya

vi

Page 22: Pkp matematika juita ut raha

beberapa

siswa

7 Siswa mempunyai kesempatan untuk

mengemukakan pendapat

Ya Sesuai

skenario

pembelajaran

8 Siswa berbicara dan berbagi

pengalaman(bekerjasama)

Tidak

9 Siswa aktif dalam pembelajaran Ya Sesuai

skenario

pembelajaran

10 Siswa melakukan refleksi / berfikir

kembali tentang apa yang dipelajari

Ya Hanya

beberapa

siswa

b. Hasil Penelitian Siklus II

Pada siklus II ini peneliti berusaha untuk memperbaiki

kekurangan dan kelemahan pada siklus I.

1) Perencanaan

Bersama teman sejawat peneliti menyusun rencana tindakan untuk

memecahkan masalah yang timbul pada siklus I. rencana tindakan

pada siklus II ini sama dengan siklus I.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

- Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-

langkah yang telah ditentukan olah RPP II.

- Melaksanakan penilaian.

3) Pengamatan

vi

Page 23: Pkp matematika juita ut raha

Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat sama dengan pengamatan

siklus I . Hasil pengamatan siklus ini dapat dilihat pada tabel 4 4.

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Ya / Tidak Ket

1 Siswa memperhatikan penjelasan atau

pertanyaan

Ya Hanya

beberapa

siswa

2 Siswa terdorong menggunakan kemampuan

berfikir kritis (menganalisis dan menguraikan

masalah)

Ya Sesuai

skenario

pembelajaran

3 Siswa terdorong menggunakan kemampuan

berfikir kreatif

Ya Hanya

beberapa

siswa

4 Siswa belajar dalam keadaan antusias dan

gembira

Ya Hanya

beberapa

siswa

5 Terjadi interaksi siswa dengan siswa Ya sesuai

skenario

pembelajaran

6 Terjadi interaksi siswa dengan guru Ya Hanya

beberapa

siswa

7 Siswa mempunyai kesempatan untuk

mengemukakan pendapat

Ya Sesuai

skenario

pembelajaran

8 Siswa berbicara dan berbagi

pengalaman(bekerjasama)

Tidak

vi

Page 24: Pkp matematika juita ut raha

9 Siswa aktif dalam pembelajaran Ya Sesuai

skenario

pembelajaran

10 Siswa melakukan refleksi / berfikir kembali

tentang apa yang dipelajari

Ya Hanya

beberapa

siswa

Setelah diadakan penelitian pada siklus II menunjukkan hasil bahwa

kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran menunjukkan

adanya peningkatan. Sebelum siklus siswa yang mendapat nilai sesuai dengan

standar ketuntasan minimal (SKM) hanya 3 siswa dari 9 siswa di SD Negeri 13

Kusambi, sedangkan siswa yang lain mendapatkan dibawah SKM. Namun

setelah diadakan perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan yang begitu

cepat.

Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tabel 4.5, sebagai berikut:

Daftar prestasi belajar siswa kelas IV pada siklus I dan II

No Nama siswa Nilai siklus I Nilai siklus II

1 Abdurrahman 60 75

2 Anita 65 90

3 Bawaihi 70 80

4 Bahran 65 65

5 Fahrurraji 80 70

6 Hafis Ansari 45 55

7 Hapsah 50 75

8 Hikmah 65 65

9 M. Gazali 40 70

10 Muti’ah 65 65

11 Novianti 75 70

12 Riski 65 70

vi

Page 25: Pkp matematika juita ut raha

13 Siti Naimah 70 85

14 Siti Rahmah 70 70

15 Widya Sari 65 65

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah total siswa

Ketuntasan kelas = x 100 % = 93,3%

Dengan melihat tabel prestasi belajar siswa dapat diketahui bahwa

prestasi hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup pesat

yaitu 8 siswa sudah berhasil sesuai dengan SKM bahkan ada yang diatas

SKM, hanya 1 siswa yang belum berhasil dari 9 siswa di SDN 13 Kusambi.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Pembahasan Siklus I

Hasil penelitian pembelajaran untuk peningkatan prestasi belajar

matematika tentang pengerjaan Operasi hitung pecahan di kelas IV terutama

dalam mengidentifikasi pengerjaan Operasi hitung pecahan belum sepenuhnya

dipahami anak.

Beberapa hal yang menyebabkan ini adalah:

a. Siswa kurang termotifasi untuk belajar matematika

b. Metode yang diterapkan guru masih belum bisa membuat siswa aktif

dalam pembelajaran di kelas.

Dari segi prestasi belajar juga tampak jelas bahwa prestasi belajar siswa masih

jauh dan kurang memuaskan bagi peneliti hal ini dapat dilihat dari hasil nilai

pada diagram grafik siklus I sebagai berikut:

Diagram grafik pada sebelum dan siklus I

100

90

vi

Page 26: Pkp matematika juita ut raha

80

70

60 46,6%

50 40%

40

30

20

10

Sebelum Siklus Siklus I

2. Pembahasan Siklus II

Pada siklus II ini pengamatan yang diperoleh adalah:

a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena

pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah.

b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru

memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa.

c. Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding

siklus I, dari rata-rata 46,6% menjadi 93,3%

Diagram grafik pada sebelum siklus, siklus I & II

100

vi

Page 27: Pkp matematika juita ut raha

90 93,3 %

80

70

60 46,6%

50 40,6%

40

30

20

10

Pra Siklus Siklus I Siklus II

vi

Page 28: Pkp matematika juita ut raha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari Penelitian perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut

1. pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan kemampuan/prestasi

siswa

2. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

mengalami peningkatan

3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran kooperatif tipe make a macth dapat muncul dan berkembang

4. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dapat melatih dan mendorong siswa dalam menemukan suatu fakta atau

relasi yang belum diketahui.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan metode

ceramah kurang meningkatkan prestasi belajar siswa, keaktifan siswa dan

pemahaman terhadap materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang

aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

2. Dengan melihat prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran

kooperatif tipe make a macht yang mengalami peningkatan, tentunya bisa

dikembangkan dengan metode pembelajaran yang lain yang dianggap lebih

efektif.

3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan

profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesion

vi

Page 29: Pkp matematika juita ut raha

DAFTAR PUSTAKA

Augustine, C. and Smith, W. C. (jr).1992. Theaching Elementary School

Mathematic.New York : Ny : Harpell Collins.

Hatfield, Mary M. Edward, Nancy Tanner & Bitter, Garry G. 1993. Mathematic

Method for The Elementary and Midle School. Boston : Allyn and Bacon.

Kurikulum. 2004. Mata Pelajaran Matematika. Jakarta : Depdiknas.

Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar.

Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek pembinaan tenaga

kependidikan.

Raka Joni, T. (ED) 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua prosedur

Pelaksanaan . Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah,

Ditjen DIKTI.

Raka Joni, T. Kardiawarman & Hadi Subroto, T. 1998. Penelitian Tindakan

Kelas, Bagian Pertama Konsep Dasar.Jakarta : Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI.

vi

Page 30: Pkp matematika juita ut raha

vi

Page 31: Pkp matematika juita ut raha

Lampiran 2

FORMAT PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN RENCANA

PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Fakta / data pembelajaran yang terjadi di kelas IV SDN 13 Kusambi

1. Identivikasi masalah : Pendekatan dengan metode inkuiri model

pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match pada pembelajaran

matematika

2. Analisis masalah : apakah dengan menggunakan pendekatan metode

inkuiri model pembelajaran koperatif Tipe Make a Match dapat

meningkatkan rasa antusias siswa dalam belajar ?

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah : dengan Pendekatan metode

inkuiri model pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match pada

pembelajaran matematika dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam

memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi maka presentasi hasil

belajar siswa akan meningkat

4. Rumusan masalah

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa pada pelajaran matematika dan meningkatkan pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan menggunakan

pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match

vi

Page 32: Pkp matematika juita ut raha

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS I)

Satuan Pendidikan : SDN 13 Kusambi

Materi Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar

bangun datar

B. Kompetensi Dasar

Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar

C. Indikator

Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar

Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun

D. Tujuan Perbaikan

Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri putar pada bangun

datar

Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat

E. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan Awal

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan

- Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan

pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa

sehari-hari

- Memberikan pre-test

vi

Page 33: Pkp matematika juita ut raha

b. Kegiatan Inti

- Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi

panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa

- Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat

- Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya

- Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan

c. Kegiatan Akhir

- Memberikan tes tertulis

- Membahas hasil tes

F. Metode

- Tanya jawab

- Diskusi

- Penemuan

- Penugasan

G. Alat dan Sumber

Alat:

Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar

Sumber:

1. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira

2. Buku-buku penunjang lain

3. LKS

H. Penilaian

- Tes tertulis

- Unjuk kerja

- Keaktifan siswa

vi

Page 34: Pkp matematika juita ut raha

LEMBAR KERJA SIKLUS I

Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun simetris dan tidak

simetris !

Kelompok Bangun Gambar Huruf Alasan

Bangun yang simetris

B, C, D, F, G, I

Karena jika bangun di

lipat ke 2 sisinya sama

Bangun yang tidak

simetris

A, E, H, J

Karena jika bangun di

lipat kedua sisinya

berbeda.

vi

A B C

D E FG

H IJ

Page 35: Pkp matematika juita ut raha

Mengetahui,

Observer

LA HALINA, S.Pd

NIP. 1969 1231 1991 081007

La Haji, 4 November 2013

Peneliti

JUITA

NIM. 822176539

Mengetahui,

Kepala Sekolah SD Negeri 13 Kusambi

LA RUHAMA A.Ma.Pd

NIP. 1961 1231 1985121023

vi

Page 36: Pkp matematika juita ut raha

Lampiran 3

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS II)

Satuan Pendidikan : SDN 13 Kusambi

Materi Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar

bangun datar

B. Kompetensi Dasar

Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar

C. Indikator

Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar

Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun

D. Tujuan Perbaikan

Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri putar pada bangun

datar

Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat

E. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan Awal

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan

- Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan

pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa

sehari-hari

- Memberikan pre-test

vi

Page 37: Pkp matematika juita ut raha

b. Kegiatan Inti

- Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi

panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa

- Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat

- Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya

- Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan

c. Kegiatan Akhir

- Memberikan tes tertulis

- Membahas hasil tes

F. Metode

- Tanya jawab

- Diskusi

- Penemuan

- Penugasan

G. Alat dan Sumber

Alat:

Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar

Sumber:

4. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira

5. Buku-buku penunjang lain

6. LKS

H. Penilaian

- Tes tertulis

- Unjuk kerja

- Keaktifan siswa

vi

Page 38: Pkp matematika juita ut raha

LEMBAR KERJA SIKLUS II

Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun simetris dan tidak

simetris !

Kelompok Bangun Gambar Huruf Alasan

Bangun yang simetris

B, C, D, F, G, I

Karena jika bangun di

lipat ke 2 sisinya sama

Bangun yang tidak

simetris

A, E, H, J

Karena jika bangun di

lipat kedua sisinya

berbeda.

vi

A B C

D E FG

H IJ

Page 39: Pkp matematika juita ut raha

Mengetahui,

Observer

LA HALINA, S.Pd

NIP. 1969 1231 1991 081007

La Haji, 6 November 2013

Peneliti

JUITA

NIM. 822176539

Mengetahui,

Kepala Sekolah SD Negeri 13 Kusambi

LA RUHAMA A.Ma.Pd

NIP. 1961 1231 1985121023

vi

Page 40: Pkp matematika juita ut raha

FORMAT PENILAIAN

Format penilaia proses

N0 Nama

Siswa

1 2 3 1 2 3 1 2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

vi

Page 41: Pkp matematika juita ut raha

25

vi

Page 42: Pkp matematika juita ut raha

“ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATEMATIKA

KELAS IV SD NEGERI 13 KUSAMBI KECAMATAN NAPANO

KUSAMBI PADA OPERASI HITUNG PECAHAN DENGAN MODEL

KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH”

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

( PKP )

OLEH

NAMA :JUITA

NIM : 822 176 539

SEMESTER :VIII (Delapan)

POKJAR : LOHIA

PROGRAN STUDI S1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

KENDARI

2013

vi

Page 43: Pkp matematika juita ut raha

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pembelajaran Matematika sebagai

persyaratan mengikuti Mata Kuliah PKP di Universitas Tebuka ( UT ).

Laporan ini disusun berdasarkan partisipasi dan pengalaman dalam

menjalani KBM dengan tujuan untuk melengkapi Mata Kuliah Pemantapan

Kemampuan Profesional ( PDGK 4501 ).

Dalam penyusunan ini tidak lepas dari bimbingan dan petunjuk, baik dari

lingkungan UT, Supervisor, dan SDN 13 Kusambi. Oleh karena itu saya

mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :

1. Drs. LA MISU, M.Pd, selaku dosen pembimbing/ Supervisor I

2. LA RUHAMA, A.Ma.Pd selaku kepala SDN 13 Kusambi.

3. Dewan guru SDN 13 Kusambi.

3. Dan semua pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini

Sebagai penulis pemula, saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini serta sebagai

pedoman penulisan laporan berikutnya dikemudian hari. Penulis berharap laporan

ini bermanfaat.

Penulis

JUITA

vi

Page 44: Pkp matematika juita ut raha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………... …………………..ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT………………………. ............. iii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………... iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. v

ABSTRAK..............................................................................................................vi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………. .1

1. Identifikasi masalah………………………………………………….1

2. Analisis masalah……………………………………………………..1

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah………………………...1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 2

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ………………………. 2

D. Manfaat Perbaiakan Pembelajaran ………………………………...2

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran Matematika di SD.………………….….4

B. Metode Inkuiri……………………………………………………...7

C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu……………….………………8

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian……………………………10

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran…………………………10

C. Teknik Analisis Data………………………………………………15

vi

Page 45: Pkp matematika juita ut raha

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran………………20

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………25

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN ……………………………………………………… 28

B. SARAN ..........................................………………………………. 28

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 29

LAMPIRAN

vi

Page 46: Pkp matematika juita ut raha

ABSTRAK

Juita, 2013 meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match di kelas IV SDN 13

Kusambi

Kata kata kunci : prestasi belajar matematika, model koperatif tipe Make a Match

Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang tidak

ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan masyarakat dunia

maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya dan berkembangnya isu

bahwa kualitas pendidikan rendah.

untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika. Dan Untuk

mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa terhadap materi

pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.

Hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar yang di ikuti dengna peningkatan

aktivitas siswa serta memunculkan keterampilan koperatif siswa dalam

pembelajaran

vi

Page 47: Pkp matematika juita ut raha

LAMPIRAN

vi