PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

download PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

of 25

Transcript of PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    1/25

    Page|i

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    ANTIGRAVITY FOREST: SOLUSI MENINGKATAN KESEHATANMASYARAKAT MELALUI REDUKSI EMISI GAS BUANG DAN POLUSI

    UDARA PADA UNDERGROUND PARKING LOTDI GEDUNG PERKANTORAN

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM-GT

    Diusulkan Oleh :

    Ahmad Setiawan NRP. 4307100108 (2007)

    Agro Wisudawan NRP. 4309100043 (2009)

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2010

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    2/25

    Page|ii

    USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    1. Judul Kegiatan : ANTIGRAVITY FOREST : SOLUSI MENINGKATKANKESEHATAN MASYARAKAT MELALUI REDUKSI

    EMISI GAS BUANG DAN POLUSI UDARA PADA

    UNDERGROUND PARKING LOT DI GEDUNG

    PERKANTORAN

    2. Bidang Kegiatan : PKM-Al PKM-GT3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Ahmad Setiawanb. NRP : 4307100108c. Jurusan : Teknik Kelautand. Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopembere. Alamat Rumah dan No.Tel./Hp : Jl. Emy Saelan No. 2 Bau-Bau / 085655337028f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 1 Orang5. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Haryo Dwito Armono, ST, M.Eng, PhDb. NIP : 196808101995121001c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Jl. Raya Sekardangan Indah 7 Sidoarjo /

    081330459203

    Surabaya, 8 Maret 2010

    MenyetujuiKetua Jurusan Teknik Kelautan ITS, Ketua Pelaksana Kegiatan,

    Ir. Murdjito, M.Sc. Eng Ahmad Setiawan

    NIP.196501231996031001 NRP. 4307100108

    Pembantu Rektor III ITS, Dosen Pendamping,

    Prof. Dr. Suasmoro, DEA Haryo Dwito Armono, ST, M.Eng, PhD

    NIP. 195502101980101001 NIP. 196808101995121001

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    3/25

    Page|iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas nikmat karunia dan petunjuknya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan PKM-GT berjudul Antigravity Forest : Solusi

    Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Melalui Reduksi Emisi Gas Buang dan Polusi

    Udara pada Underground Parking Lotdi Gedung Perkantoran. Dalam kesempatan ini

    penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung

    atas terselesaikannya karya tulis ini, yaitu:

    1. Allah SWT atas karunia ide dan petunjuknya dalam mengerjakan karya tulis ini.2. Bapak Haryo Dwito Armono, ST, M.Eng, Ph.D selaku dosen pembimbing.3. Lord-Brother atas waktu luang yang diberikan untuk mengerjakan PKM-GT.4. Teman-teman yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam

    proses pembuatan karya tulis ini.

    Penulis berharap karya tulis ini dapat menjadi sumbangsih nyata terhadap perkembangan

    ilmu pengetahuan, dan juga tentu saja dapat menjadi solusi akan permasalahan kesehatan

    dan polusi udara yang selama ini masih terus terjadi.

    Maret 2010

    Penulis

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    4/25

    Page|iv

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ................................................................................................................. i

    Kata Pengantar ................................................................................................................. iii

    Daftar Isi .......................................................................................................................... iv

    Daftar Tabel ..................................................................................................................... v

    Daftar Gambar ................................................................................................................. v

    Daftar Lampiran .............................................................................................................. v

    Ringkasan ........................................................................................................................ vi

    PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

    Latar Belakang ................................................................................................................. 1

    Tujuan .............................................................................................................................. 2

    Manfaat ............................................................................................................................ 2

    RUMUSAN GAGASAN ................................................................................................. 3

    Kondisi Pendukung Gagasan ........................................................................................... 3

    Solusi yang Pernah Ditawarkan ....................................................................................... 7

    Gagasan Baru yang Ditawarkan ....................................................................................... 8

    Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan .............................................. 12Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan .............................. 12

    KESIMPULAN ............................................................................................................... 13

    Inti Gagasan ..................................................................................................................... 13

    Teknik Implementasi Gagasan ........................................................................................ 13

    Prediksi Keberhasilan Gagasan ....................................................................................... 13

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

    LAMPIRAN .................................................................................................................... 16

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    5/25

    Page|v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 2000-2008 . 3

    Tabel 2 Baku Mutu Udara Ambien Indonesia ................................................................. 6

    Tabel 3 Perkembangan Jenis-Jenis Tanaman Penyerap Racun Gas Buang .................... 10

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Korelasi meningkatnya emisi gas buang dengan jumlah kendaraan .............. 3

    Gambar 2 Sektor-Sektor Penyumbang Polusi Udara dan Emisi Gas Buang di Indonesia 4

    Gambar 3 Kadar Sulfur di Udara Daerah Jakarta, Surabaya dan Bandung selama 8 Tahun 4

    Gambar 4 Dampak emisi gas buang pada manusia ......................................................... 6

    Gambar 5 Underground Parking Lot .............................................................................. 7

    Gambar 6Anti-gravity Forestpada Outdoor Athenaeum Hotel pada Malam Hari ........ 8

    Gambar 7 Ilustrasi Siklus CO2 O2pada tiap 1 Ha Lahan Hijau ................................... 9

    Gambar 8 Boston-Ivy pada Dinding Bangunan .............................................................. 9

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Biodata Penulis ............................................................................................ 16

    Lampiran 2 Sket DesainAnti-gravity forestpada Underground Parking Lot ................ 19

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    6/25

    Page|vi

    RINGKASAN

    Tingginya laju peningkatan jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin

    meningkatnya polusi udara dan emisi gas buang di Indonesia. Dengan tingginya jumlah ini,

    kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar polusi udara dan emisi gas buang di

    Indonesia yakni pada angka 70%, dibandingkan sektor industri dan perumahan yang

    masing-masing menyumbang 20% dan 10%

    Gagasan anti-gravity forest ini pada dasarnya adalah mengaplikasikan tanaman sebagai

    pereduksi gas buang kendaraan bermotor di ruang tertutup underground parking lot.

    Tanaman dipilih karena tak hanya dapat mereduksi, tetapi juga dapat mengubah gas buang

    itu menjadi O2 yang dibutuhkan untuk pernapasan. Aplikasinya sangat sederhana dan

    bersifat nature-based sehingga tidak akan mengganggu estetika keruangan dari

    underground parking lot, bahkan akan menambah keindahan dan kenyamanan.

    Tingkat reduksi gas buang dapat bervariasi tergantung jenis dan konfigurasi tanaman yang

    dipilih (lihat tabel 3). Anti-gravity forestdalam karya tulis ini menggunakan konfigurasi

    seperti pada lampiran 2. Pada saat tertentu, kemampuan tanaman dalam mereduksi gas

    buang dapat saja berkurang akibat tertutupnya pori daun. Karenanya dibutuhkan sistem

    penyiraman dan drainase yang dapat menghilangkan partikel yang menutupi pori (lihat

    lampiran 2).

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    7/25

    Page|1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Tingginya laju peningkatan jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin

    meningkatnya polusi udara dan emisi gas buang di Indonesia. Berdasarkan data Biro Pusat

    Statistik, selama kurun waktu 9 tahun jumlah kendaraan di Indonesia meningkat hampir

    350% yakni dari 18.975.344 unit pada tahun 2000 menjadi 65.273.451 unit pada tahun

    2008 (http://bps.go.id). Jenisnya meliputi mobil penumpang, bis, truk dan sepeda motor.

    Dengan tingginya jumlah ini, kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar polusi

    udara dan emisi gas buang di Indonesia yakni pada angka 70%, dibandingkan sektor

    industri dan perumahan yang masing-masing menyumbang 20% dan 10%

    (www.kompasiana.com).

    Pada tahun 2008, Departemen Perhubungan melaksanakan uji petik emisi gas buang yang

    dilakukan di 16 kota, yakni 5 wilayah DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan,

    makasar, Yogjakarta, Denpasar, Palembang, Bekasi, Depok, dan Tangerang pada 32.800

    mobil ber BBM premium dan solar. Berdasar Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5

    tahun 2006 ternyata hanya 21.274 kendaraan atau 65 % yang lulus uji emisi. Pada mobil

    bensin lulus 71%, sedang mobil solar lulus 45 %. (www.kompasiana.com). Sebagian besar

    kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan

    yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik.

    (http://alamendah.wordpress.com).

    Proses pembakaran yang terjadi pada mesin kendaraan bermotor tidak sesempurna di

    dalam industri dan menghasilkan bahan pencemar pada kadar yang lebih tinggi, terutama

    berbagai senyawa organik dan oksida nitrogen, sulfur dan karbon. Pencemar ini

    memungkinkan adanya resiko terhadap kesehatan mulai dari meningkatnya kematian

    akibat adanya episod smog sampai pada gangguan estetika dan kenyamanan. Gangguan

    kesehatan lain diantara kedua pengaruh yang ekstrim ini, misalnya kanker pada paru-paru

    atau organ tubuh lainnya, penyakit pada saluran tenggorokan yang bersifat akut maupun

    kronis, dan kondisi yang diakibatkan karena pengaruh bahan pencemar terhadap organ lain

    misalnya sistem syaraf (www.kpbb.org/makalah_ind/Emisi).

    Gedung-gedung pusat perkantoran, pusat-pusat perbelanjaan atau Mall biasanya

    mempunyai ruang parkir dibawah tanah atau basement, sering kali saat kita selesai

    memarkir kendaraan diruang parkir basement, udara terasa pengap, panas, gelap atau

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    8/25

    Page|2

    remang-remang, sering suasana ruangan berkabut (http://kiathidupsehat.wordpress.com).

    Mayoritas pengelola gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan dianggap kurang

    memperhatikan kondisi udara di lahan parkir yang terletak di bawah tanah. Kondisi udara

    di lahan parkir bawah tanah seringkali melebihi ambang batas yang baik untuk kesehatan.

    Kondisi udara buruk karena tak ada ventilasi dan exhaust yang memadai. Petugas

    keamanan, petugas parkir dan pengendara kendaraan adalah yang paling rentan terkena

    dampak negatif itu.

    Oleh karena itu, suatu solusi untuk memperbaiki sistem ventilasi udara dan penyediaan

    ruangan bebas emisi gas buang pada underground parking lot sangatlah penting dalam

    upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

    Tujuan

    Karya tulis ini bertujuan untuk :

    Mendapatkan pola penanganan polusi udara dan emisi gas buang kendaraan bermotor

    pada underground parking lotdalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

    Mendapatkan konsep anti-gravity forest serta tanaman-tanaman yang tepat untuk

    diaplikasikan pada underground parking lot.

    Mengetahui tingkat reduksi polusi udara dan gas buang pada underground parking lot

    dengan memperhitungkan nilai reduksi polutan masing-masing tanaman pada anti-

    gravity forest.

    Manfaat

    Manfaat karya tulis ini adalah :

    Sebagai salah satu cara solutif-implementatif bagi Pemerintah dalam mengurangi

    dampak buruk polusi udara dan emisi gas buang kendaraan bermotor terhadap

    kesehatan masyarakat.

    Meningkatkan estetika dan kenyamanan pengguna underground parking lotpada areagedung perkantoran.

    Meningkatkan angka kesehatan masyarakat yang berkerja di gedung-gedung

    perkantoran melalui penyediaan udara yang lebih bersih.

    Menjadi salah satu upaya pemberdayaan masyarakat melalui diversifikasi tanaman

    hias sebagai tanaman indooranti-polutan sehingga tercipta lapangan kerja baru.

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    9/25

    Page|3

    RUMUSAN GAGASAN

    Kondisi Pendukung Gagasan

    Berdasarkan data Biro Pusat Statistik, selama kurun waktu 9 tahun jumlah kendaraan di

    Indonesia meningkat hampir 350%, seperti dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 2000-2008

    Tahun MobilPenumpang Bis Truk SepedaMotor Jumlah

    2000 3.038.913 666.280 1.707.134 13.563.017 18.975.3442001 3.261.807 687.770 1.759.547 15.492.148 21.201.2722002 3.403.433 714.222 1.865.398 17.002.140 22.985.1932003 3.885.228 798.079 2.047.022 19.976.376 26.706.7052004 4.464.218 933.199 2.315.779 23.055.834 30.769.0932005 5.494.034 1.184.918 2.920.828 28.556.498 38.156.2782006 6.615.104 1.511.129 3.541.800 33.413.222 45.081.2552007 8.864.961 2.103.423 4.845.937 41.955.128 57.769.4492008 9.859.926 2.583.170 5.146.674 47.683.681 65.273.451

    Sumber : Biro Pusat Statistik, http://bps.go.id.

    Peningkatan yang sangat drastis ini sangat berpengaruh pada semakin tingginya gas buang

    dan polusi udara yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor akibat konsumsi bahan bakar

    fosil. Korelasi ini dapat dilihat seperti pada gambar 1.

    Gambar 1. Korelasi meningkatnya emisi gas buang dengan jumlah kendaraan

    Sumber : www.kompasiana.com

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    10/25

    Page|4

    Berdasarkan laporan Bank Dunia, kerugian dari buruknya kualitas udara di tahun 1990

    mencapai 62 juta US dollar. Karena kondisi udara yang semakin memburuk dari tahun ke

    tahun, di tahun 2008 kerugian yang diderita diperkirakan mencapai 222 juta US dollar.

    Untuk daerah Jakarta saja, pada tahun 2007rata-rata kendaraan bermotor yang melintas di

    setiap 1 kilometer panjang jalan mencapai 3000 kendaraan, yang 98% diantaranya

    merupakan kendaraan pribadi. Asap knalpot kendaraan bermotor, merupakan penyumbang

    utama polusi udara, lebih-lebih ketika kendaraan berhenti di lampu merah ataupun area

    parkir(www.indosiar.com).

    Gambar 2. Sektor-Sektor Penyumbang Polusi Udara dan Emisi Gas Buang di Indonesia

    Sumber : www.kompasiana.com

    Gambar 3. Kadar Sulfur di Udara Daerah Jakarta, Surabaya dan Bandung selama 8 Tahun

    Sumber : www.kompasiana.com

    Meningkatnya jumlah kendaraan juga akan mendorong meningkatnya kebutuhan akan

    areal parkir kendaraan terutama di gedung-gedung pusat perkantoran dan pusat

    perbelanjaan, hal ini karena umumnya masyarakat lebih memilih menggunakan pribadi

    ketika bepergian. Keterbatasan lahan menjadikan pengelola gedung cenderung membuat

    underground parking lot atau area parkir bawah tanah untuk dapat mengakomodasi

    kebutuhan area parkir dan juga efisiensi lahan. Namun pola parkir seperti ini dapat lebih

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    11/25

    Page|5

    meningkatkan angka polusi dan emisi gas buang karena tingginya suhu udara pada area

    parkir.

    Berdasarkan penelitian Greg Mc.Pherson di Amerika, dalam musim panas, mobil-mobil

    yang diparkir di tempat yang tidak ada pohonnya, di luar dugaan merupakan sumber

    polusi. Ia juga mengatakan, meskipun mesin mobil dimatikan, terjadi polusi yang

    ditimbulkan oleh penguapan bensin dari tangki bahan bakar dan dari kompartemen

    mesinnya. Semakin tinggi suhu mobil, semakin cepat penguapan bensin. Penguapan inilah

    yang mengeluarkan zat hidro-karbon yang menyebabkan terjadinya kabut polusi di

    atmosfir. McPherson mengemukakan, dalam area yang panas, hampir 20 persen zat hidro-

    karbon yang keluar dari kendaraan bermotor berasal dari mobil-mobil yang diparkir, dan

    hal ini tidak disadari oleh banyak orang. (www.mail-archive.com/[email protected]).

    Tingkat pemaparan polusi udara indoor (ruang tertutup) lebih besar jika dibandingkan

    dengan pemaparan polusi udara outdoor (ruang terbuka). Bahkan California Air Resources

    Board mengestimasikan tingkat pemaparan polusi udara indoor 25-62 persen lebih besar

    dibandingkan polusi udara outdoor. Salah satu parameter polusi udara pada sistem parkir

    tertutup dan sangat berbahaya adalah karbon monoksida (CO). Karbon monoksida adalah

    gas yang sangat beracun, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Pada pemaparan

    dengan dosis rendah, CO dapat menyebabkan sakit kepala (pusing) dan pada dosis yang

    tinggi dapat mematikan/fatal. Pengaruh pemaparan CO secara terus-menerus (akut)

    memicu terjadinya formasi pengikatan CO dalam darah (Carboxyhemoglobin).

    COHb (Carboxyhemoglobin) memiliki kestabilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

    OHb (Oxyhemoglobin). Afinitas antara Hb dan CO adalah 250 kali lebih kuat

    dibandingkan dengan oksigen. Oleh karena itu, dengan rasio seperti ini, kadar CO yang

    rendah dapat berbahaya karena adanya pebentukan COHb yang mengurangi kapasitas

    transportasi oksigen dalam darah. Pemaparan secara akut dimungkinkan akan terjadinya

    kerusakan fungsi otak atau hipoksia, susunan saraf, dan jantung, karena organ-organ

    tersebut kekurangan oksigen yang selanjutnya dapat menyebabkan kematian

    (www.pikiran-rakyat.com).

    Ada 5 bahan pencemar emisi gas buang kendaraan bermotor yang dapat berbahaya bagi

    kesehatan. Kelima polutan ini memiliki batas paparan yang dikenal dengan Baku Mutu

    Kualitas Udara Ambien , seperti disajikan pada tabel 2.

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    12/25

    Page|6

    Tabel 2. Baku Mutu Udara Ambien Indonesia

    IndeksStandarPencemar

    Udara(ISPU)24jamPM10

    ug/m3 24JamSO2ug/m3 8jamCOug/m3 1jamO3mg/m3 1jamNO2ug/m310 50 80 5 120 (2)

    100 150 365 10 235 (2)200 350 800 17 400 1130300 420 1600 34 800 2260400 500 2100 46 1000 3000500 600 2620 57.5 1200 3750

    BakuMutu 0,26g/m3 260g/m3(0.1ppm) 2,260g/m3(20ppm) 200g/m3(0.1ppm) 92,5g/m3(0.05ppm)

    IndeksISPU:150 =Baik51100 =Sedang101199 =Tidaksehat200299 =Sangattidaksehat300Lebih =BerbahayaSumber : diolah dari Keputusan Kepala Bapedal & www.chem-is.try.org

    Dampak emisi gas buang terhadap kesehatan masyarakat dapat dilihat pada gambar 4..

    Gambar 4. Dampak emisi gas buang pada manusia

    Sumber : www.kamase.org

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    13/25

    Page|7

    Pada tahun 2006, pernah ada penelitian di Harvard dan dipublikasi di American Journal of

    Respiratory and Critical Care Medicine, bahwa mengurangi polusi udara akan mampu

    memperpanjang harapan hidup suatu daerah. Penelitian terbaru yang dipublikasi di New

    England Journal of Medicine, disebutkan bahwa di Amerika, umur harapan hidup

    bertambah 4,8 bulan setelah mereka mampu menurunkan kadar polusi udara di negara

    tersebut (http://alvintonang.blogspot.com). Karena itulah, penting untuk mereduksi gas

    buang dalam rangka upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

    Solusi yang Pernah Ditawarkan

    Underground Parking Lot merupakan upaya efisiensi ruang dengan penyediaan lahan

    parkir di basement sebuah gedung. Cara ini dapat mengakomodasi meningkatnya

    kebutuhan masyarakat akan lahan parkir.

    Gambar 5. Underground Parking Lot

    Sumber : http://blog.the-conference.org

    Namun, upaya efisiensi ini dapat cukup membahayakan kesehatan masyarakat jika

    konfigurasi bangunannya tetap sepeti yang ada sekarang, mengingat underground parking

    lotyang ada umumnya sangat minim dilengkapi dengan ventilasi atau penyalur gas buang

    ke luar ruangan. Padahal, Sebagian dari gas buang yang dikeluarkan kendaraan bermotor

    adalah beracun, dan sebagian besar berupa gas rumah kaca yang pada gilirannya

    mengakibatkan pemanasan global.

    Untuk itu berbagai strategi dilakukan :

    Pengetatan standar emisi gas buang melalui teknologi.

    Kebijakan fiskal

    o Pajak kendaraan

    o Pajak bahan bakar

    o Insentif fiskal untuk alat yang ramah lingkungan

    Peningkatan kelancaran lalu lintas

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    14/25

    Page|8

    o Pembatasan lalu lintas

    o Sistem lalu lintas pintar/Intelligent Transport System

    o Peningkatan kapasitas infrastruktur

    Peningkatan kualitas udara bahan baka

    o Optimasi kualitas bahan bakar

    o Pengembangan bahan bakar nabati

    Pengembangan bahan bakar alternatif : Hidrogen dan Listrik

    (www.id.wikipedia.org)

    Upaya-upaya di atas sebagian besar telah dilakukan oleh Pemerintah. Namun dengan

    semakin tingginya angka pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, diperlukan upaya yang

    dapat mengurangi dampak buruk gas buang kendaraan bermotor terutama pada daerah

    yang rawan akumulasi seperti underground parking lot.

    Gagasan Baru yang Ditawarkan

    Berdasarkan fakta yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, maka upaya terobosan

    untuk mereduksi gas buang pada underground parking lot dapat dilakukan melalui

    pengaplikasianAnti-gravity Forestmelalui penggunaan tanaman. Berbeda dari solusi yang

    pernah ada, underground parking lot dengan anti-gravity forest tidak hanya dapat

    mereduksi gas buang, tetapi juga dapat memberikan asupan udara bersih bagi manusia.

    Selain itu, karena cara ini bersifat nature-based, akan lebih menambah nilai estetika dan

    kenyamanan pengguna underground parking lot. Tanaman bermanfaat memperbaiki

    kualitas udara melalui proses fotosintesis yang mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi

    oksigen (O2). Tanaman juga dapat menurunkan suhu udara ruangan.

    Gambar 6.Anti-gravity Forestpada Outdoor Athenaeum Hotel pada Malam Hari

    Sumber : www.athenaeumhotel.com

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    15/25

    Page|9

    Beberapa ahli lingkungan menyebutkan, setiap satu hektar lahan hijau dapat mengubah 3,7

    ton CO2dari aktivitas manusia, pabrik, dan kendaraan bermotor menjadi dua ton O2yang

    dibutuhkan manusia. Ilustrasi untuk hal ini dapat dilihat pada gambar berikut 5.

    Gambar 7. Ilustrasi Siklus CO2 O2pada tiap 1 Ha Lahan Hijau

    Sumber : diolah dari www.batam.go.id

    Ada berbagai jenis tanaman yang bisa digunakan, namun pada Anti-gravity forestini dapat

    mengguankan konfigurasi tanaman sebagai berikut :

    o 2 jenis tanaman penutup dinding

    o 2 jenis tanaman penyedot gas buang pada tiang/kolom penyangga

    Tanaman penutup dinding yang digunakan adalah Boston-Ivy dan Clematis Paniculata.

    Kedua tanaman ini memiliki daya tutup yang cukup baik dan juga memiliki nilai estetika

    yang tinggi karena memiliki warna yang khas.

    Gambar 8. Boston-Ivy pada Dinding Bangunan

    Sumber : www.bidorbuy.co.za

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    16/25

    Page|10

    Sedangkan tanaman penyedot gas buang yang dapat menjadi pilihan dapat dilihat pada

    tabel 3.

    Tabel 3. Jenis-Jenis Tanaman Penyerap Racun Gas Buang

    Tanaman

    Gambar Kemampuanmenyerapracun

    Untuksetiap24JamDracaena/Hanjuang

    http://sci.muni.cz

    18.000 27.279gTricloroetilane25.968gBenzena20.459gFormaldehida

    Ficus

    http://secure2.outtasight.com.au

    25.520gAmonia22.560gFormaldehida

    Sanseviera/LidahMertua

    http://forum.tamanroyal.com

    28.710gBenzena4 helai lidah mertua dapatmenyerap polutan yangada di ruangan sebesar75m persegi

    Clorophytum/LiliParis 10.378gFormaldehidaChamaedorea/AplemBamboo 16.520gTricloroetilane34.073gBenzena

    76.707gFormaldehidaXilenedanAmmonia

    Philodendron 8.000gFormaldehida

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    17/25

    Page|11

    Nephrolepis 44.712gFormaldehidaBlanceng/Dieffenbachiaspp

    http://indonetwork.co.id

    Tumbuh baik pada areal denganintensitas penyinaran rendah dan

    kelembapan tinggi. Media tanambeserta daun tanaman keluarga

    Araceae ini banyak

    mengeluarkan uap air yang

    menjadikan udara dalamruangan menjadi lembab. Selain

    uap,tanaman ini menyemprotkansenyawa yang dinamai

    phytochemical yang mampu

    menekan populasi bakteri dan

    spora jamur merugikan hingga50 -60%. Phytochemicaldilepaskan saat fotosintesa pada

    tumbuhan tertentu dan memiliki

    efek anti bakteri.SirihBelanda/EpipremnumAerum

    http://commons.wikimedia.org

    Mampu meredam 53% dari total

    benzenasebesar 0,156 ppm per

    hari. Sanggup menekan 67%

    dari total formaldehid18 ppmdan 75% dari total Karbon

    monoksida sebesar113 ppm

    PeaceLili/SpathiphyllumClevelandii

    http://nanagarder.com

    Merupakan tanaman indoor, satu

    pot tanaman dewasa mampumenyerap racun dalam ruanganhingga seluas 10 m persegi.

    Efektif menghirup gas beracunjenis alkohol, aseton, trikloro danformaldehid. Satu Spatiphylum

    dewasa dapat menyerap racun

    secara maksimal pada areaberukuran sekitar 10m.

    Sumber : diolah dari www.komplemen.comdan www.lpmj.org

    Untuk desain anti-gravity forestpada underground parking lotdapat dilihat pada lampiran

    2 karya tulis ini.

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    18/25

    Page|12

    Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan

    Underground Parking Lotpada gedung-gedung perkantoran atau mall umumnya dikelola

    oleh pemilik gedung itu. Karena itulah, pihak pertama dan utama yang dapat

    mengimplementasikan gagasan ini adalah Pengelola Gedung Perkantoran/Mall. Pemerintah

    juga harus berperan dalam hal ini melalui Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

    (Bapedal) selaku badan yang mengatur penanganan pencemaran udara. Juga Dinas Tata

    Kota sebagai badan yang bertanggung jawab dalam perencanaan tata kota. Hal ini tidak

    terlepas dari keterkaitan kedua badan pemerintah ini terhadap implementasi anti-gravity

    forestdalam mengurangi polusi gas buang di gedung-gedung perkantoran.

    Ketiga, tentu saja pihak Perguruan Tinggi selaku badan keilmuan yang dapat memberikan

    masukan dan mengembangkan sistem ini. Pihak keempat adalah LSM-LSM yang bergerak

    dibidang lingkungan yang menjalankan fungsi kontrol terhadap lingkungan. Dan tentu saja

    juga seluruh masyarakat terutama pengguna underground parking lot agar ikut menjaga

    anti-gravity forestini.

    Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan

    Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan gagasan ini dengan mengeluarkan

    Peraturan Pemerintah yang mengatur ambang batas paparan emisi gas buang untuk

    underground parking lot. Hal ini dapat dilakukan oleh Badan Pengendalian Dampak

    Linkungan (Bapedal). Peraturan ini juga harus seiring dengan peraturan dari Dinas Tata

    Kota tentang kewajiban mengaplikasikan tanaman dalam underground parking lot setiap

    gedung perkantoran/mall. Dengan adanya peraturan-peraturan ini, pihak pengelola gedung

    harus menerapkan penanaman tanaman pereduksi emisi gas buang di underground parking

    lot gedung miliknya. Dan mereka dapat meminta petunjuk dari pihak Perguruan Tinggi

    tentang konfigurasi yang sesuai dengan pola keruangan lahan parkir mereka.

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    19/25

    Page|13

    KESIMPULAN

    Inti Gagasan

    Gagasan anti-gravity forest ini pada dasarnya adalah mengaplikasikan tanaman sebagai

    pereduksi gas buang kendaraan bermotor di ruang tertutup underground parking lot.

    Tanaman dipilih karena tak hanya dapat mereduksi, tetapi juga dapat mengubah gas buang

    itu menjadi O2 yang dibutuhkan untuk pernapasan. Aplikasinya sangat sederhana dan

    bersifat nature-based sehingga tidak akan mengganggu estetika keruangan dari

    underground parking lot, bahkan akan menambah keindahan dan kenyamanan.

    Tingkat reduksi gas buang dapat bervariasi tergantung jenis dan konfigurasi tanaman yang

    dipilih (lihat tabel 3). Anti-gravity forestdalam karya tulis ini menggunakan konfigurasi

    seperti pada lampiran 2. Pada saat tertentu, kemampuan tanaman dalam mereduksi gas

    buang dapat saja berkurang akibat tertutupnya pori daun. Karenanya dibutuhkan sistem

    penyiraman dan drainase yang dapat menghilangkan partikel yang menutupi pori (lihat

    lampiran 2).

    Teknik Implementasi Gagasan

    Gagasan anti-gravity forest ini dapat diimplementasikan melalui kolaborasi beberapa

    badan Pemerintah yakni Bappedal dan Dinas Tata Kota untuk mengeluarkan regulasi

    terkait reduksi gas buang kendaraan bermotor dengan rekonfigurasi pola keruangan

    underground parking lot di gedung-gedung perkantoran/mall. Selanjutnya, pihak-pihak

    terkait seperti pengelola gedung dapat berkonsultasi dengan pihak Perguruan Tinggi dalam

    hal desain anti-gravity forest yang sesuai dengan pola keruangan areal parkir di gedung

    miliknya. Dan sebagai fungsi kontrolnya adalah LSM yang bergerak di bidang lingkungan.

    Masyarakat pengguna berkewajiban menjaga sarana ini demi peningkatan kesehatan

    masyarakat melalui reduksi polusi dan gas buang kendaraan bermotor pada underground

    parking lot.

    Prediksi Keberhasilan Gagasan

    Adanya anti-gravity forestpada dasarnya dapat menguntungkan bagi semua pihak. Pihak

    Pemerintah dapat terbantu dalam hal tata kelola lingkungan hidup. Pihak pengelola gedung

    juga dapat meningkatkan fungsi operasional gedungnya karena dengan adanya anti-gravity

    forest, tingkat kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan. Untuk menutupi biaya

    pembuatannya, pihak pengelola gedung dapat saja menaikkan tarif parkir secara rasional.

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    20/25

    Page|14

    Dan untuk kenaikan tarif parkir yang disertai peningkatan layanan, kenyamanan dan

    kualitas sarana gedung, apalagi menyangkut kesehatan, pasti akan mendapat dukungan dari

    masyarakat.Anti-gravity forestini juga dapat memberi andil alam menyediakan lapangan

    kerja baru, karena seiring dengan meningkatnya permintaan tanaman anti-polutan, dapat

    memberikan peluang bagi masyarakat untuk berusaha di sektor ini. Karena itulah aplikasi

    anti-gravity forestpada underground parking lot ini akan sangat bermanfaat bagi banyak

    pihak.

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    21/25

    Page|15

    DAFTAR PUSTAKA

    Pedoman Teknis Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar

    Udara, diakses dari www.cets-uii.org

    http://bps.go.id

    www.kompasiana.com

    http://alamendah.wordpress.com

    www.kpbb.org/makalah_ind/Emisi

    http://kiathidupsehat.wordpress.com

    www.mail-archive.com/[email protected]

    www.pikiran-rakyat.com

    www.chem-is.try.org

    www.kamase.org

    http://alvintonang.blogspot.com

    http://blog.the-conference.org

    www.id.wikipedia.org

    www.athenaeumhotel.com

    www.batam.go.id

    www.bidorbuy.co.za

    http://sci.muni.cz

    http://secure2.outtasight.com.au

    http://forum.tamanroyal.com

    http://indonetwork.co.id

    http://commons.wikimedia.org

    http://nanagarder.com

    www.komplemen.com

    www.lpmj.org

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    22/25

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    23/25

    Page|17

    2008 Koordinator KPPS T. Kelautan Pemira ITS 2008/20092008 Koordinator OC Dokumentasi Mooring 20082007 Panitia Penggalangan Dana World AIDS Day 2007

    T. Kelautan ITS2005 Sie. Publikasi English Zone 1

    LANGUAGE SKILL

    Bahasa IndonesiaEnglish (oral and written)

    ACHIEVEMENTS

    2008 4thplace English Speech Contest held by JMMI ITS2008/2009 Funded by DIKTI for PKMP (Student Creativity

    Program Research) with proposal title :Pemanfaatan Lumpur Lapindo dan Fly Ash

    dalam Campuran Semen untuk MencariMaterial yang Berdaya Tahan Baik

    2009 4thplace English Debate Contest by BEM ITS2009 Finalist Marine Innovation and Technology Competition

    (MITC) BEM FTK

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    24/25

    Page|18

    MAHASISWA 2

    PERSONAL INFORMATION

    Nama Agro Wisudawan Tempat, Tanggal Lahir Madiun, 1 Mei 1991

    Jenis Kelamin Laki-LakiAlamat Keputih I No. 1a

    Sukolilo - SurabayaHP 0856 856 150310

    E-mail [email protected] Islam

    Kewarganegaraan IndonesiaHobi Tidur

    EDUCATION BACKGROUND

    Formal :1997 - 2003 SD Negeri 4 Klegen2003 - 2006 SLTP Negeri 1 Madiun2006 - 2009 SMA Negeri 1 Madiun

    2009 - Present Teknik Kelautan FTK ITS

    COMMUNITY AND ORGANIZATION INVOLVEMENTS

    Now Forum Mahasiswa Madiun

    LANGUAGE SKILL

    Bahasa IndonesiaEnglish (oral and written)

  • 7/22/2019 PKMGT PIMNAS 22 BALI-ANTIGRAVITY FOREST.pdf

    25/25

    Lampiran 2 : Sket DesainAnti-gravity forestpada Underground Parking Lot