SuciaWulandariIrawan UniversitasMuhammadiyahMataram PKMGT (Repaired)

25
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMETAAN LOKASI INDUSTRI KECIL SEBAGAI UPAYA UNTUK PENANGANAN SUMBER PENCEMARAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KOTA MATARAM BIDANG KEGIATAN : PKM - GAGASAN TERTULIS Diusulkam Oleh : Sucia Wulandari Irawan (Ketua Kelompok/41213A0013/2012/2013) Fasli Eka Satriya (Anggota/41213A00/2012/2013) Rizal Sukandi (Anggota/41213A0011/2012/2013) Nurul Sabatini Fatahuddin (Anggota/41313A0013/2013/2014)

description

File PKM

Transcript of SuciaWulandariIrawan UniversitasMuhammadiyahMataram PKMGT (Repaired)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMETAAN LOKASI INDUSTRI KECIL SEBAGAI UPAYA UNTUK PENANGANAN SUMBER PENCEMARAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KOTA MATARAMBIDANG KEGIATAN :

PKM - GAGASAN TERTULIS

Diusulkam Oleh :Sucia Wulandari Irawan(Ketua Kelompok/41213A0013/2012/2013)Fasli Eka Satriya

(Anggota/41213A00/2012/2013)Rizal Sukandi

(Anggota/41213A0011/2012/2013)Nurul Sabatini Fatahuddin (Anggota/41313A0013/2013/2014)UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Tahun 2015HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan

: Pemetaan Lokasi Industri Kecil Sebagai Upaya

Untuk Penanganan Sumber Pencemaran Limbah

Rumah Tangga Di Kota MataramBidang Kegiatan

: PKM GTKetua Pelaksana Kegiatan

Nama Lengkap

: Sucia Wulandari IrawanNIM

: 41213A0013Jurusan/Prodi

: Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUniversitas

: Muhammadiyah Mataram

Alamat Rumah dan Telp/HP: Jalan Brawijaya, Gerung Butun Barat, Kel.

Mandalika, Kec. Sandubaya, Kota Mataram /

087864169207Alamat Email

: [email protected] Pelaksana Penulis

: 3 orang

Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap

: Baiq Harly Widayanti, ST.,MM.b. NIDN

: 802078401c. Alamat Rumah dan NoTelp/HP: Jalan Ubur-Ubur II/36 Taman Sari, Ampenan,

Mataram/0818548216Mataram, Maret 2015Menyetujui :

Ketua Prodi

Ketua Pelaksana Kegiatan,Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota(Ima Rahmawati S.,ST.,MMT)

(Sucia Wulandari Irawan) NIDN 0831087101 NIM 41213A0013Wakil Rektor III

Dosen Pendamping,

(Drs. Amil, MM)

(Baiq Harly Widayanti, ST., MM.)NIDN

NIDN 802078401DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

RINGKASAN

BAGIAN INTI

1. PENDAHULUAN

2. GAGASAN

3. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRANRINGKASANSebagian kota besar di Indonesia salah satunya Kota Mataram memiliki permasalahan yang sama yaitu mengenai limbah rumah tangga. Kota Mataram sebagai pusat pemerintahan di Provinsi NTB memiliki jumlah kegiatan industri kecil yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya kegiatan industri kecil menyebabkan semakin tingginya produksi limbah rumah tangga di Kota Mataram. Namun perkembangan jumlah industri tersebut dan semakin tingginya produksi limbah tidak diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik pula. Penanganan yang telah dilakukan saat ini masih terbatas pada pengolahan yang sederhana misalnya saja untuk limbah padat tahu digunakan sebagai pakan ternak sedangkan limbah cairnya masih dibuang ke saluran pembuangan yang bergabung dengan saluran limbah rumah tangga.

Bukti pencemaran di Kota mataram sudah terlihat sangat jelas terutama pada sungai-suagai yang melewati Kota Mataram. Sungai yang seharusnya menyediakan air bersih untuk masyarakat berubah menjadi tempat pembuangan sampah dan pembuangan limbah akhir oleh masyarakat. Sebagian besar masyarakat masih menganggap sungai sebagai tempat yang paling tepat untuk membuang limbah rumah tangga. Limbah yang ada di sungai yang berasal dari kegiatan industri rumah tangga meskipun jumlah tidak banyak namun, mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Dengan dasar pertimbangan tersebut, bahwa limbah industri rumah tangga sangat membahayakan kesehatan masyarakat maka diperlukanlah penanganan tertentu agar jumlahnya tidak semakin meningkat. Tahapan awal untuk melakukan penanganan terhadap limbah industri rumah tangga adalah dengan mengindetifikasi sumber limbah industri rumah tangga. Sehingga, diperlukanlah pemetaan jumlah dan lokasi industri rumah tangga yang ada di Kota Mataram yang di kelompokkan berdasarkan jenisnya. Kemudian, dari informasi tersebut dapat dikelompokkan jenis limbah yang dihasilkan dan dapat ditentukan upayapenanganan yang sesuai dengan jenis masing-masing limbah sehingga, diharapkan dapat membantu dalam mengatasi masalah limbah di Kota Mataram.1. PENDAHULUANa. Latar Belakang Sebagian besar kota di Indonesia, memiliki permasalahan yang sama yaitu mengenai limbah rumah tangga. Semakin meningkatnya kegiatan industri rumah mengakibatkan semakin tingginya jumlah produksi limbah rumah tangga. Penanganan terhadap limbah rumah tangga khususnya di Kota Mataram selama ini masih belum maksimal. Kota Mataram sebagai pusat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dipusatkan untuk berbagai kegiatan seperti : pemerintahan, pendidikan, perekonomian, industri kecil, perdagangan dan jasa. Perkembangan jumlah industri kecil di Kota Mataram dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kegiatan industri di Kota Mataram sudah berkembang mulai dari kegiatan industri rumah tangga hingga pada kegiatan industri perusahaan. Adapun penggolongan kegiatan industri dilihat dari pokok industri di Kota Mataram antara lain :

a. Industri Makanan dan Minumam

b. Industri Pengolahan Tembakau

c. Industri Tekstil, Pakaian Jadi

d. Industri kayu, Barang dari Kayu dan Barang Anyaman

e. Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Industri Barang dari Karet, Industri Barang dari Logam

f. Industri Furniture dan Industri Pengolahan Lainnya

Perkembangan pengajuan ijin usaha berdasarkan jenis industrinya di Kota Mataram mulai dari tahun 2010 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Perkembangan Permohonan Ijin Pendirian Industri di Kota MataramJenis Golongan Pokok Industri20102011201220132014Jumlah

Industri Makanan dan Minuman40729311229346

Industri Pengolahan Tembakau4045013

Industri Tekstil, Pakaian Jadi9101018653

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Barang Anyaman381112135

Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Industri Barang dari Karet, Industri Barang dari Logam3643413717174

Industri Barang Galian Bukan Logam010001

Industri Furniture dan Industri Pengolahan Lainnya292033376125

Jumlah12115419222159747

Sumber : Data TDI IKM Mataram 2010-2014 Dinas Perindustrian dan Koperasi Kota Mataram, 2014

Berdasarkan tabel di atas jenis industri yang jumlahnya dominan serta pengajuan perijinan usaha terbanyak adalah industri makanan dan minuman. Jumlah industri makanan dan minuman di Kota Mataram sebanyak 11 unit dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 359 orang. Sedangkan untuk pengurusan perijinan usaha dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir yang terbanyak adalah industri makanan dan minuman sebanyak 346 ijin.

Di satu sisi hal perkembangan jumlah industri tersebut memberikan dampak positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat Kota Mataram, namun disisi lain juga memiliki dampak buruk yaitu masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh aktifitas tersebut.

Bukti pencemaran yang terjadi di Kota Mataram sudah begitu nyata, dimana sungai-suangai yang berada di Kota Mataram dijadikan sebagai tempak pembuangan akhir sampah dan limbah industri rumah tangga. Sungai yang seharusnya mengalirkan air bersih yang menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat berubah menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah. Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai mengandung zat-zat yang berbahaya terhadap kesehatan masyarakat. Atas dasar latar belakang di atas bahwa limbah hasil industri rumah tangga perlu ditangani dengan baik maka kami berinisiatif untuk melakukan suatu gagasan dalam menangai permasalah tersebut agar tidak semakin membahayakan kesehatan masyarakat. Gagasan awalnya adalah dengan mengidentifikasi dan memetakan lokasi dan jumlah industri kecil rumah tangga di Kota Mataram, dari hasil pemetaan tersebut kemudian dikelompokkan sumber-sumber pencemaran industri kecil berdasarkan jenisnya sehingga dapat diberikan solusi penanganan limbah sesuai dengan jenis limbahnya.

b. Tujuan dan Manfaat

Tujuan : Tujuan dari pembuatan artikel ini antara lain :

1. Untuk mengetahui informasi mengenai jumlah dan jenis industri rumah tangga yang menjadi sumber pencemar di Kota Mataram.2. Untuk memetakan lokasi sumber pencemaran limbah industri rumah tangga3. Untuk mengetahui potensi pencemaran yang di timbulkan oleh masing-masing indutri atau usaha.

4. Untuk mengetahui jenis limbah yang dihasilkan oleh masing-masing industri rumah tangga agar dapat di tentukan penanganan yang sesuai.Manfaat :

Dari penulisan atikel ini diharapkan bermanfaat untuk :1. Membantu dalam mendapatkan informasi mengenai jumlah, jenis, dan memetakan lokasi industri rumah tangga yang menjadi sumber pencemaran di Kota Mataram.

2. Mengetahui potensi pencemaran yang ditimbulkan oleh masing-masing industri atau usaha.

3. Sebagai pedoman dalam penanganan masalah limbah di Kota Mataram.2. GAGASANKota Mataram merupakan Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan Perda No. 12 Tahun 2011, Kota Mataram terbagi menjadi 6 Kecamatan, 50 Kelurahan dan 320 lingkungan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Mataram tahun 2013. Jumlah penduduk Kota Mataram tercatat 412.189 jiwa, dengan jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Ampenan dengan jumlah penduduk sebesar 80.281 jiwa, dan yang terkecil dalah Kecamatan Sekarbela sebesar 55.237 jiwa. Jenis industri yang dominan di Kota Mataram dilihat dari pengajuan ijin usaha yaitu industri makanan dan minumam sebanyak 346 usaha. Namun, jika dilihat dari seluruh total jumlah industri rumah tangga berdasarkan hasil survey tahun 2014 sebanyak 544 usaha. Jenis industri makanan dan minuman yang ada di Kota Mataram berupa : Makanan (aneka kerupuk, aneka kue basah dan kering, mie, aneka abon dan tahun tempe), Minuman (pembuatan kopi, susu kedelai, susu jagung). Setiap industri makanan dan minuman tersebut dalam berproduksinya menimbulkan limbah yang sangat mengganggu dan berbahaya bagi kesehatan. Jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri makanan dan minuman ini antara lain berupa : limbah cair, limbah padat dan limbah gas.

Sebagai salah satu bukti limbah yang dihasilkan oleh industri rumah tangga terutama industri makanan dan minuman yang jumlahnya dominan adalah adanya pencemaran lingkungan dimana banyak sampah-sampah baik yang sifatnya organik maupun anorganik yang dibuang disembarang tempat seperti tempat-tempat kosong ataupun saluran sungai. Limbah yang dibuang oleh masyarakat ke sungai sebagian besar merupakan limbah domestik dan ada pula limbah industri yang sifatnya zatnya relatif membahayakan bagi manusia dan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tabel 2 Data Jumlah Industri Sektor Mataram Dirinci Dari Tiap Kecamatan Tahun 2014

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa di Kota Mataram terdapat 544 industri kecil rumah tangga yang terdiri dari 60 jenis industri rumah tangga yang tersebar di seluruh wilayah sekecamatan Kota Mataram. Kecamatan Sekarbela merupakan kecamatan yang memiliki jumlah industri yang paling banyak yaitu terdapat 343 industri rumah tangga, sehingga memiliki potensi besar di dalam bidang ekonomi.

Gambar 1. Potensi Industri Rumah Tangga di Kota Mataram

Dilihat dari data diatas, Kota Mataram memang memiliki potensi industri yang cukup besar. Dengan jumlah industri sebanyak itu dapat menambah pendapat daerah dan membantu perekonomian masyarakat. Apalagi jenis industri yang merupakan industri rumah tangga memiliki potensi penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi. Namun demikian selain sisi positif dari keberadaan industri tersebut, terdapat dampak negatif yang salah satunya adalah limbah. Kurangnya kepedulian para pemilik usaha atau industri pada lingkungan dan pengetahuan masyarakat dalam pengolahan limbah menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan oleh limbah-limbah sisa produksi dikarenakan masyarakat atau pemilik langsung membuang limbah tanapa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Sehingga gagasan yang kami usulkan :1. Pemetaan Lokasi dan Jumlah Industri Rumah Tangga

Pemetaan lokasi industri rumah tangga dilakukan melalui survey primer di seluruh wilayah Kota Mataram. Survey yang dilakukan yaitu dengan mendatangi langsung lokasi Industri rumah tangga yang ada di masing-masing Kecamatan yang ada di kota Mataram, pada lokasi industri selanjutnya dilakukan penentuan titik kordinat lokasi industri rumah tangga menggunakan GPS untuk memudahkan saat menginterpretasikan ke dalam peta. Selain itu wawancara juga dilakukan dengan pemilik industri untuk mengetahui informasi mengenai jumlah produksi serta jenis limbah dan produksi limbah yang dihasilkan oleh masing-masing industri rumah tangga. Hasil survey primer tersebut kemudian diinterprestasikan ke dalam peta dengan menggunakan software ArcGIS. 2. Upaya Penanganan Limbah Setelah melakukan pemetaan lokasi dan jumlah industri di kota Mataram. Selanjutnya dilakukan pengelompokan jenis limbah yang dihasilkan oleh masing-masing industri rumah tangga sehingga dapat ditentukan upaya penanganan yang sesuai untuk masing-masing jenis limbah. Jenis limbah dikelompokkan berdasarkan jenis industri yang memiliki jumlah terbanyak di Kota Mataram karena diasumsikan jenis-jenis industri tersebut yang memproduksi limbah lebih banyak. Karakteristik dari limbah industri dan limbah domestik yaitu memiliki ukuran yang mikro, dimanis dan berdapak luas penyebarannya dan memiliki dampak untuk jangka panjang. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah antara lain volume limbah, kandungan bahan pencemar, frekuensi pembuangan limbah. Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat dikelompokkan menjadi empat bagian yaitu limbah cair, limbah padat, limbah gas dan partikel, dan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).Limbah usaha kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Salah satunya limbah industri tahu, tempe dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat. Untuk limbah tahu yang terdiri dari dua jenis limbah yaitu limbah padat berupa ampas tahu dapat di olah kembali menjadi tauco, kerupuk,kue kering,dsb. Sedangkan untuk limbah cair nya dapat diolah menjadi biogas. Untuk limbah cair sisa pembuatan tempe dapat diolah kembali menjadi pupuk cair organik.

Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan atau industri lainyya dengan Biological Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya. Untuk jenis dari limbah ini adalah limbah hasil pengolahan emas yang memerlukan bahan air raksa atau mercury akan mengahsilkan limbah logam berat cair penyebab keracunan syaraf dan merupakan bahan teratogenik (Palar,2014). Pengolahan yang dapat dilakukan yaitu Air yang keluar dari pabrik pengolahan bijih emas dan perak akan mengalami proses detoksifikasi sebelum dialirkan ke Fasilitas Penampungan Material Sisa Tambang (Tailing Storage Facility TSF) yang diperuntukkan menampung material sisa pengolahan bijih yang tidak bernilai ekonomis, seperti kerikil, pasir dan endapan lain, dalam jumlah besar. Sebelum dialirkan ke TSF, material sisa pengolahan bijih diflokulasi untuk mempercepat proses pengendapan dan pengerasan di dasar kolam TSF, sehingga memisahkan lapisan air di permukaan dengan endapan di bagian bawahnya. Air tersebut dijaga dalam batas ketinggian 1 2 meter, untuk selanjutnya disirkulasi kembali sebagai air proses.Pengolahan Air industri krupuk umumnya sistem biologis, hal ini karena polutannya merupakan bahan organic seperti karbohidrat, vitamin, protein sehingga akan dapat didegradasi oleh pengolahan secara biologis. Tujuan dasar pengolahan limbah air adalah untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan bahan terlarut, kadang-kadang juga untuk penyisihan unsur hara (nutrien) berupa nitrogen dan fosfor. Limbah air pada industri kerupuk udang juga bersumber dari proses pencucian udang, proses produksi, pencucian peralatan proses produksi dan pencucian lantai kerja, berdasarkan analisis laboratorium diketahui kualitas air limbah COD : 335 mg/L, BOD : 195 mg/L, pH : 5,95. Berdasarkas kualitas air limbah industri kerupuk udang, maka proses pengolahan air yang dapat diaplikasikan, yaitu :

1. Proses pengolahan kombinasi kimia dan fisik

2. Proses pengolahan kombinasi biologi dan fisikUntuk limbah padat yang berasl dari industri pakaian jadi yang berupa sisa-sisa potongan dapat manfaatkan atau d daur ulng kembi menjadi kerajinan tangan seperti keset anayaman, boneka, lap, dll.

3. KESIMPULAN Kota Mataram merupakan Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan Perda No.3 Tahun 2007 , Kota Mataram terbagi menjadi 6 Kecamatan, 50 Kelurahan dan 297 lingkungan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Mataram tahun 2010 (Mataram dalam angka 2011), jumlah penduduk Kota Mataram tercatat 402.843 jiwa. Kota Mataram merupakan wilayah pusat dari segala aktifitas diberbagai bidang salah satunya bidang perekonomian, industri dan usaha. Hal ini terlihat dari banyak nya jumlah industri terutama industri rumah tangga yang ada di Kota Mataram. Menurut data hasil survey, pada tahun 2014 di Kecamatan Sekarbela terdapat 343 industri dari 544 jenis industri di kota mataram. dari data diatas, Kota Mataram memang memiliki potensi industri yang cukup besar. Dengan jumlah industri sebanyak itu dapat menambah pendapat daerah dan membantu perekonomian masyarakat. Apalagi jenis industri yang merupakan industri rumah tangga memiliki potensi penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi. Namun demikian selain sisi positif dari keberadaan industri tersebut, terdapat dampak negatif yang salah satunya adalah limbah. Kurangnya kepedulian para pemilik usaha atau industri pada lingkungan dan pengetahuan masyarakat dalam pengolahan limbah menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan oleh limbah-limbah sisa produksi dikarenakan masyarakat atau pemilik langsung membuang limbah tanapa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Hasil pemetaan menunjukkan terdapat bberapa titik lokasi industri dengan berbagai macam limbah bai berupa limbah pada dn cair dan kemudian dicarikan penanganan yang sesuai, misalnya limbah cair tahu dapat dimanaafkan lagi menjadi pupuk cair oganik atau biogas.DAFTAR PUSTAKA

Emdi dan Bapedal. 1994. Limbah Cair Berbagai Industri Di Indonesia: Sumber, pengendalian dan baku Mutu. Project of the Ministry for the Environment, Republic of Indonesia and Dalhousie University, Canada.

http://www.ecobisnis.com/pengolahan-air-industri-krupuk/http://www.technology-indonesia.com/energi/bahan-bakar/120-biogas-dari-limbah-tahuPalar, Heryando. 2004. Pencemaran & Toksikologi Logam Berat, Cetakan Kedua.Jakarta: PT Rineka Cipta.Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. UI-Press, Jakarta.LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No.Nama/NIMUraian Tugas

ProgramBidang Alokasi

StudiIlmuWaktu

(jam/minggu)

1PlanologiPlanologi4

6

12

2PlanologiPlanologi7

6

12

3PlanologiPlanologi4

6

12

4

PlanologiPlanologi4

6

12

5

PlanologiPlanologi4

6

12

Lampiran 4. Surat Pernyataan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAMJln. KH. Ahmad Dahlan no 1 Telp. (0370) 633723 Pagesangan, Mataram

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANAYang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Sucia Wulandari IrawanNIM

: 41213A0013Program Studi : Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas

: Teknik Dengan ini menyatakan bahwa usulan (PKM-GT) saya dengan judul:

PEMETAAN LOKASI INDUSTRI KECIL SEBAGAI UPAYA UNTUK PENANGANAN SUMBER PENCEMARAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KOTA MATARAM yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.Mataram, Maret 2015 Mengetahui,

Yang menyatakan,

Pembantu Rektor III(Drs.H.Kamaluddin,SH.,MP.d)

(Sucia Wulandari Irawan)NIP: 19561231 198503 1 012

NIM: 41213A0013Sumber : Hasil Survey