PIT HAGI_Candi Plaosan_I Putu Ary Wijaya

download PIT HAGI_Candi Plaosan_I Putu Ary Wijaya

of 21

description

Candi Plaosan research

Transcript of PIT HAGI_Candi Plaosan_I Putu Ary Wijaya

  • Disusun Oleh :

    I Putu Ary Wijaya

    Jurusan Teknik Geofisika

    Fakultas Teknologi Mineral

    Universitas Pembangunan Nasional Veteran

    Yogyakarta

    2009

  • LATAR BELAKANG

    Indonesia merupakan negara dengan sejarah danpeninggalan kebudayaan yang sangat beragam.

    Candi merupakan salah satu peninggalan kebudayaanIndonesia masa lalu.

    Candi Plaosan merupakan candi Budha yang berdiri padaabad ke-9.

    Candi Plaosan belum di ekskavasi secara keseluruhan, karena masih ada beberapa bagian candi yang terkuburyaitu bagian PARIT.

    Geolistrik merupakan metode yang menggambarkankondisi bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas.

  • TUJUAN PENELITIAN

    Mengetahui kemenerusan parit Candi Plaosan khususnyapada bagian Barat.

    Mengetahui kedalaman parit candi yang terkubur olehmaterial vulkanik Gunung Merapi.

    Memperkirakan batuan penyusun parit candiberdasarkan harga resistivitasnya.

  • LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

    Gambar 1. Lokasi penelitian

    Kompleks candi terletak diDusun Plaosan, Desa Bugisan, Kec. Prambanan, Kab. Klaten.

    Secara geografis terletak74432LS dan 1103011BT pada ketinggian 148 mdpl.

    Penelitian dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 3,4 dan5 April 2009.

  • TINJAUAN PUSTAKA

    Penelitian pertama dilakukan pada 1909 oleh arkeologBelanda , Ijzerman. Hingga tahun 2000 ditemukan bahwalebar parit 10 m dan kedalaman 2.5 m.

    Geologi lokal berupa endapan material G. Merapi denganpasir vulkanik, endapan alluvial, breksi lepas hinggaendapan lempung.

    Batuan penyusun candi berdasarkan ketinggiannya(Sri Mulyaningsih,2006), Elevasi >200 mdpl andesit, elevasi 145-190 mdpl andesit G.Merapi dan batupasirtuff dan elevasi < 130 mdpl batupasir tuff FormasiSemilir.

  • Gambar 2. Peta geologi regional DIY dansekitarnya.

    Daerah penelitian

  • DASAR TEORI

    Geolistrik adalah metode geofisika yang mempelajarifenomena kelistrikan yang terjadi di bawah permukaandan mengukurnya di atas permukaan.

    Aplikasi metode geolistrik adalah untuk eksplorasi air tanah, pendugaan intrusi air laut hingga pada bidangarkeologi.

    Hukum dasar metode geolistrik adalah hukum Ohm, dimana R = V/I

    R = Resistensi

    V = Potensial

    I = Arus

  • DASAR TEORI

    Arus yang mengalir padamedium silinder adalah:

    Jika digunakan parameter tahanan jenis maka:

    Gambar 3. Penjalaran arus padamedium silinder

    lVAI /

    lVAI /

  • DASAR TEORI

    K = na (n+1)(n+2)Rho = K.R

    Gambar 4. Konfigurasi elektroda

  • Tabel Resistivitas Batuan (Telford, 1976)

    Rock Type Resistivity Range (Ohm.m)

    Granite 3 x 102 106

    Diorite 104_ 105

    Dasite 2 x 104 (wet)

    Andesit 1 7 x 103 (dry)

    Lavas 102 5 x 104

    Basalt 10 1.3 x 107 (dry)

    Clay 1 100

    Alluvium and sands 10 800

  • METODOLOGI PENELITIAN

    Akuisisi Data

    Alat yang digunakan adalahNANIURA NRD 22S.

    Perlengkapan

    - Accu 12 Volt

    - 4 buah elektroda

    - 4 buah kabel

    - Meteran

    - GPS

    - Kompas

    - Lembar data

    Gambar 5. Peralatan dan perlengkapan

  • Gambar 7. Desain survey penelitian

    Desain survey penelitian : Lintasan sebanyak 9 Azimuth lintasan adalah N271E Jarak antar lintasan 20 m Spasi a antar elektroda adalah 2 m Panjang lintasan 50 m Faktor n maksimum adalah 6

    1.7 m

    1.1 m

    Model dan singkapan candi

  • Gambar 9. Sketsa parit Candi Plaosan

  • Akuisisi

    Data

    V, I, R

    dan Rho

    Pengolahan

    Data

    RES2DINV

    Penampang

    2D

    Penampang

    Penyebaran

    Anomali

    Interpretasi

    Studi

    Literatur

    Informasi

    Geologi

    START

    STOP

    Kesimpulan

    DIAGRAM ALIR PENELITIAN

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    Lintasan 2

    Gambar 10. Penampang 2D true resistivity lintasan 2

    10 m

    Lintasan 2 diinterpretasikan bahwa nilai resistivitas parit candi adalah> 137 .m, sedangkan nilai resistivitas < 137 adalah endapan alluvial Gunung Merapi. Lebar parit adalah 10 m pada titik 20 30 m. Kedalaman dinding parit pada titik 10 m adalah 1 m.

    1 m

  • Gambar 11. Penampang 2D true resistivity lintasan 3

    10 m

    1.75 m

    Lintasan 3

    Lintasan 3 diinterpretasikan, resistivitas candi > 541 .m dan resistivitas< 541 .m adalah endapan alluvial. Lebar parit candi adalah 10 m padatitik 16 26 m, kedalaman dinding parit pada titik 10 m adalah 1.75 m.

  • Gambar 12. Penampang 2D true resistivity lintasan 5

    10 m

    Lintasan 5 diinterpretasikan, resistivitas > 3000 .m adalah parit candi, resistivitas < 3000 .m adalah endapan alluvial yang terisi air. Lebarparit candi adalah 10 m pada titik 18 28 m, kedalaman dinding paritadalah 2.6 m pada titik 10 m.

    2.6 m

    Lintasan 5

  • Korelasi antar penampang resistivitasdapat dijelaskan bahwa arahkemenerusan parit Candi Plaosan dariselatan ke utara adalah N355E.

    Semakin ke arah utara, anomaliditemukannya parit candi semakindalam. Ini kemungkinan disebabkanoleh hasil aktivitas tektonik danendapan material G. Merapi.

    N

    N 355E

  • KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan :

    Kemenerusan parit Candi Plaosan bagian baratberdasarkan atas korelasi penampang resistivitas adalahN355E dari selatan ke utara.

    Kedalaman parit adalah berkisar pada 1 2.6 m di bawahpermukaan dan semakin dalam ke arah utara.

    Batuan penyusun parit candi berdasarkan nilai rata-rata resistivitasnya adalah andesit yaitu > 800 .m

    Semakin ke arah utara anomali parit candi ditemukansemakin dalam, hal diperkirakan posisi parit candi yang tidak utuh akibat kejadian masa lalu.

  • KESIMPULAN DAN SARAN

    Saran :

    Dilakukan penambahan lintasan pada bagian utara untukmelokalisir bagian candi yang berarah barat-timur.

    Melakukan pengukuran geolistrik dengan spasipengukuran 5 m, untuk mendapatkan penetrasi yang lebih dalam.

  • TERIMA KASIH ATAS

    PERHATIANNYA