PHC kelompok 1

68
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pencapaian gizi seimbang masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada . Makanan yang baik dan aman bagi kesehatan salah satu syaratnya adalah memenuhi standar kesehatan, yaitu menggunakan bahan tambahan makanan yang tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan dan bahkan disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan tambahan. Bahan tambahan makanan adalah bahan kimia yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau bukan merupakan bahan baku yang berfungsi menambah cita rasa, warna, tekstur serta memperpanjang umur kualitas makanan. Gaya hidup masyarakat dunia (baik di negara industri maupun negara berkembang) berubah karena tuntutan globalisasi yang menuntut orang untuk bergerak lebih cepat, membuat orang lebih menyenangi gaya hidup yang serba instan. Perilaku makan termasuk dalam gaya hidup yang mulai berubah. WHO menjelaskan bahwa di antara sejumlah perilaku yang tidak sehat, pola makan merupakan salah satu faktor utama tingginya angka kematian yang diakibatkan oleh kanker dan jantung koroner. Data tentang obesitas atau anak-anak yang mengalami malnutrisi akan dapat terus bertambah. Oleh sebab itu perlu adanya promosi kesehatan berkaitan dengan perilaku makan

description

makalah phc

Transcript of PHC kelompok 1

Page 1: PHC kelompok 1

I. PENDAHULUAN

I.1.Latar BelakangPencapaian gizi seimbang masih merupakan masalah yang cukup berat.

Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan

terbatasnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada .

Makanan yang baik dan aman bagi kesehatan salah satu syaratnya adalah

memenuhi standar kesehatan, yaitu menggunakan bahan tambahan makanan

yang tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan dan bahkan disarankan

untuk tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan tambahan. Bahan

tambahan makanan adalah bahan kimia yang sengaja ditambahkan ke dalam

makanan atau bukan merupakan bahan baku yang berfungsi menambah cita

rasa, warna, tekstur serta memperpanjang umur kualitas makanan.

Gaya hidup masyarakat dunia (baik di negara industri maupun negara

berkembang) berubah karena tuntutan globalisasi yang menuntut orang untuk

bergerak lebih cepat, membuat orang lebih menyenangi gaya hidup yang serba

instan. Perilaku makan termasuk dalam gaya hidup yang mulai berubah. WHO

menjelaskan bahwa di antara sejumlah perilaku yang tidak sehat, pola makan

merupakan salah satu faktor utama tingginya angka kematian yang diakibatkan

oleh kanker dan jantung koroner.

Data tentang obesitas atau anak-anak yang mengalami malnutrisi akan dapat

terus bertambah. Oleh sebab itu perlu adanya promosi kesehatan berkaitan

dengan perilaku makan sehat. Teori Sosial Kognitif dapat menjadi dasar promosi

kesehatan (Sharma, 2011). Teori ini menjelaskan bahwa pengetahuan yang

dimiliki dapat membentuk keyakinan tentang outcome dan self-efficacy belief.

Keyakinan tersebut akan membentuk intention atau niat seseorang untuk

berperilaku dan pada akhirnya berperilaku (Bandura, 1986)

I.2.Tujuan a. Tujuan Umum

Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui dan

memahami tentang peran makanan sebagai sarana promosi kesehatan

pada masyarakat.

Page 2: PHC kelompok 1

b. Tujuan Khusus

1. Menjelaskan tentang peran pemerintah dalam penyediaan/ ketahanan

pangan

2. Menjelaskan tentang pengertian nutrisi dan gizi

3. Menjelaskan tentang hubungan makanan dan kesehatan

4. Menjelaskan tentang distribusi makanan dan gizi

5. Menjelaskan tentang sumber makanan

6. Menjelaskan tentang pengukuran status gizi masyarakat

7. Menjelaskan tentang status gizi kurang dan gizi lebih masyarakat

8. Menjelaskan tentang penanganan pada penderita gizi kurang dan lebih

Page 3: PHC kelompok 1

II. TEORI DAN KONSEP

II.1. Pengertian Gizi dan NutrisiIstilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam

bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan

atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas

bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,

transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh

serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006:2).

I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002: 17-18) Menjelaskan bahwa gizi

adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi

secara normal melalui proses degesti, absorpsi, transportasi. Penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-

organ serta menghasilkan energi.

Menurut Sunita Almatsier (2009: 8) zat-zat gizi yang dapat memberikan

energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein, oksidasi zat-zat gizi ini

menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau

aktivitas. Ketiga zat gizi termasuk zat organik yang mengandung karbon yang

dapat dibakar, jumlah zat gizi yang paling banyak terdapat dalam pangan dan

disebut juga zat pembakar.

II.2. Hubungan Makanan dan Kesehatan1. Makanan Bergizi

Di dalam tubuh, zat makanan mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Fungsi

makanan bagi tubuh digolongkan menjadi tiga, yaitu :

1) Penghasil energi

Zat makanan berfungsi sebagai penyedia energi. Contohnya :

karbohidrat, lemak, dan protein. Zat makanan yang cepat diubah menjadi

energi adalah karbohidrat.

2) Zat makanan pembangun

Page 4: PHC kelompok 1

Zat makanan berfungsi sebagai pembentuk jaringan tubuh.Bahan

yang termasuk zat pembangun adalah protein, mineral, dan air.

3) Zat pengatur

Zat makanan berfungsi sebagai pengatur terjadinya proses-proses

di dalam tubuh.Zat makanan yang termasuk zat pengatur adalah

vitamin.Jenis makanan yang berbeda mengandung jumlah energi yang

berbeda.Energi diukur dengan kilokalori atau disingkat kkal. Kebutuhan

makanan setiap orang juga berbeda-beda tergantung usia, aktivitas, dan

kondisi tertentu. Jadi, makanan yang masuk kedalam tubuh haruslah

sesuai dengan usia, aktivitas, dan kondisi tertentu atau dinamakan

makanan seimbang.

Makanan yang kita makan harus mengandung zat-zat yang diperlukan

tubuh. zat-zat yang diperlukan tubuh adalah sebagai berikut.

Karbohidrat (zat hidrat arang)

Kabrohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber tenaga (penghasil

kalori), mempertahankan suhu tubuh, dan sebagai makanan

cadangan.Makanan yang merupakan sumber karbohidrat adalah beras,

jagung, gandum, singkong, kentang, ubi, sagu, dan roti.

Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang

tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Di dalam

tubuh karbohidrat akan dibakar untuk menghasilkan tenaga atau panas. Satu

gram karbohidrat akan menghasilkan empat kalori. Menurut besarnya molekul

karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida, disakarida, dan

polisakarida. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu

molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang

tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta

bercabang-cabang. Kerbohidrat merupakan bahan makanan penting dan

merupakan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan.

Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada mahluk

hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pectin, serta lignin.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh

menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin

sebagai bahan bakar.glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir

Page 5: PHC kelompok 1

dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh

tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk

menjalankan sel-sel tubuh. Hidrat arang atau karbohidrat disebut juga zat pati

atau zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur karbon (C). Hidrogen

(H), dan oksigen (O). Di dalam tubuh hidrat arang akan dibakar untuk

menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram hidrat arang akan menghasilkan

empat kalori. Menurut besarnya molekul hidrat arang dapat dibedakan

menjadi tiga yaitu : monosakarida, disakarida, dan polisakarida (Rizqie Aulia,

2001: 6).

Menurut Sunita Almatsier (2009: 42) fungsi dari karbohidrat antara lain:

1) Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.

2) Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida pada

disakarida.

3) Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka protein

akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan

fungsi utamanya sebagai zat pembangun.

4) Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan mencegah terjadinya oksidasi

lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton

berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidro-butirat. Bahan-bahan

ini dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan mengikat basa

berupa ion natrium. Hal ini dapat menyebabkan ketidak seimbangan natrium

dan dehidrasi, serta PH cairan tubuh menurun.

5) Membantu pengeluaran faeses dengan cara mengatur peristaltik usus dan

memberi bentuk pada faeses.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 9) dalam tubuh manusia karbohidrat

bermanfaat untuk berbagai keperluan, antara lain :

1) Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak : 1 gram karbohidrat

menghasilkan 4 kalori.

Page 6: PHC kelompok 1

2) Pembentuk cadangan sumber energi: kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan

disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi yang

sewaktu-waktu dapat dipergunakan.

3) Memberi rasa kenyang: karbohidrat mempunyai volume yang besar dengan

adanya selulosa sehingga memberikan rasa kenyang.

Bahan makanan sumber karbohidrat berasal dari makanan pokok seperti

biji-bijian (beras, jagung, sagu) dan umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar

dan kacang-kacangan). Sebagai makanan pokok, karbohidrat nmengandung zat

pati dan gula yang mampu menghasilkan energi untuk berbagai aktivitas, setiap

pembakaran satu gram karbohidrat mampu menghasilkan empat kalori. Dari

keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa karbohidrat adalah zat tepung

yang merupakan makanan pokok yang menghasilkan tenaga dengan satuan

kalori. Satu gram karbohidrat dapat menghasilkan empat kalori. Sumber tenaga

ini dibutuhkan untuk bekerja, bernafas dan lain-lain. Karbohidrat terutama

terdapat pada tumbuh-tumbuhan, seperti beras, jagung, kentang, gandum dan

ubi-ubian.

Protein

Tubuh memerlukan protein untuk menghasilkan kalori.satu gram protein

mengandung kira-kira 4,1 kalori. Protein juga dapat menyeimbangkan cairan

dalam tubuh, membentuk sel baru untuk mengganti jaringan yang rusak, dan

mempertinggi daya tahan tubuh terhadap bibit penyakit.

Makanan yang mengandung protein dapat diperoleh dari tumbuhan dan

hewan.Protein yang berasal dari tunbuhan disebut protein nabati, sedangkan

protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani. Sumber protein

hewani yaitu daging, telur, ikan, udang, dan susu. Sumber protein nabati yaitu

tempe, tahu, dan kacang-kacang (misalnya kapri, buncis, kacang hijau, dan

kacang tanah).

Diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan semua jaringan di dalam

tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein

pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang aus,

perkembangan seks dan metabolisme. Disamping itu, protein berguna untuk

Page 7: PHC kelompok 1

melindungi supaya keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan jaringan

terpelihara, selain itu juga mengatur keseimbangan air di dalam tubuh. Selain

fungsi tersebut, menurut Joko Pekik (2006: 15) protein juga berfungsi sebagai:

1. Membangun sel tubuh

2. Mengganti sel tubuh

3. Membuat air susu, enzim dan hormon

4. Membuat protein darah

5. Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh

6. Pemberi kalori

Protein terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen,oksigen, dan nitrogen,

selain itu unsur sulfur dan fosfor juga ada. Semua unsur tersebut diperoleh

melalui tumbuh-tumbuhan (protein, nabati) seperti kacang-kacangan terutama

kedelai dan kacang hijau serta hasil olahannya (tempe dan tahu), dan melalui

hewan (protein hewani), seperti daging, susu, telur, ikan. Apabila tubuh

kekurangan protein, maka serangan penyakit busung lapar akan selalu terjadi.

Busung lapar adalah tingkat terakhir dari kelaparan, terutama akibat kekurangan

protein dalam waktu lama (Sjahmen Moehji: 17).

Menurut Sunita Almatsier (2009: 96-97) fungsi protein yaitu:

1) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh.

2) Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-hormon seperti tiroid,

insulin, dan epinerfin adalah protein, demikian pula berbagai enzim.

3) Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh terdapat dalam tiga

kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/ interselular (di luar

sel), intravaskular (di dalam pembuluh darah).

4) Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu

bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf konstan.

Page 8: PHC kelompok 1

5) Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi

bergantung pada kemampuan tubuh memproduksi anti bodi.

6) Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke

jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.

7) Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena

menghasilkan 4 kalori/g protein.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa protein adalah merupakan

senyawa kimia yang mengandung unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang

juga mengandung unsur P dan S. Berdasarkan sumber atau asalnya, protein

dibedakan atas protein nabati (tumbuhan), misalnya kacang-kacangan, tahu,

tempe, kacang kedelai dan gandum, protein hewani seperti daging, telur, susu,

keju, ikan dan lain-lain. 1 gram protein menghasilkan 4 kalori.

Lemak

Didalam tubuh kita, lemak berfungsi untuk melarutkan vitamin (A,D,E,K),

pelindung tubuh dari kedinginan dan luka, bantalan tubuh, (pelindung alat

tubuh yang vital seperti jantung), menghluskan kulit, sebagai makana

cadangan, dan penghasil kalori. Satu gram lemak menghasilkan 9,3 gram

kalori.

Sumber lamak ada dua yaitu tumbuhan dan hewan.Lemak yang berasal

dari tumbuhan disebut lemak nabati.Lemak yang berasal dari hewan disebut

lemak hewani.Makanan sumber lemak nabati terdapat pada kacang tanah,

alpukat, minyak kelpa sawit dan kemiri. Makanan sumber lamak hewani

terdapat pada daging yang berlemak (gajih) keju, susu, mentega, dan minyak

ikan.

Molekul lemak terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)

seperti halnya karbohidrat. Fungsi utama lemak adalah memberikan tenaga

kepada tubuh. Satu gram lemak dapat dibakar untuk menghasilkan sembilan

kalori yang diperlukan tubuh. Disamping fungsinya sebagai sumber tenaga,

lemak juga merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin yaitu vitamin: A,

D, E, dan K. Bahan-bahan makanan yang mengandung lemak banyak akan

memberi rasa kenyang yang lama, selain itu lemak memberi rasa gurih pada

Page 9: PHC kelompok 1

makanan. Menurut sumbernya lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

lemak nabati dan lemak hewani.

Menurut Sunita almatsier (2009: 52) klasifikasi lipid menurut fungsi

biologisnya di dalam tubuh yaitu:

(1) Lemak simpanan yang terutama terdiri atas trigliserida yang disimpan di

dalam depot-depot di dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak

merupakan simpanan sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak

trigliserida simpanan lemak ini bergantung pada susunan lemak.

(2)Lemak struktural yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolestrol. Di dalam

jaringan lunak lemak struktural ini, sesudah protein merupakan ikatan

struktural paling penting di dalam tubuh. Di dalam otak lemak-lemak struktural

terdapat dalam konsentrasi tinggi.

Fungsi lemak menurut Sunita Almatsier (2009: 60) antara lain:

1) Lemak meupakan sumber energi paling padat yang menghasilkan 9 kalori

untuk setiap gram, yaitu 2,5 kali besar energi yang dihasilkan oleh karbohidrat

dan protein dalam jumlah yang sama.

2) Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat, dan linolinat.

3) Alat angkut vitamin larut lemak yaitu membantu transportasi dan absorpsi

vitamin larut lemak A, D, E, dan K.

4) Menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak

digunakan sebagai sumber energi.

5) Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak memperlambat sekresi asam

lambung, dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak

memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak memberi tekstur yang

disukai dan memberi kelezatan khusus pada makanan.

6) Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.

Page 10: PHC kelompok 1

7) Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan

mencegah kehilangan panas secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi

juga dalam memelihara suhu tubuh.

8) Pelindung organ tubuh, lapisan lemak yang menyelubungi organ tubuh seperti

jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ tersebut tetap di tempatnya

dan melindungi terhadap benturan dan bahaya lain.

Konsumsi lemak sebanyak 15-30 % kebutuhan energi total dianggap baik

untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial

dan untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak. Di antara lemak yang

dikonsumsi sehari-hari dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan energi

total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak jenuh ganda.

Konsumsi kolestrol yang dianjurkan adalah <300 mg sehari.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 12) dalam tubuh lemak bermanfaat

untuk:

1) Sebagai sumber energi, 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.

2) Melarutkam vitamin sehingga dapat diserap oleh usus.

3) Memperlama rasa kenyang.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa lemak adalah merupakan

senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Banyak terdapat dalam

lauk pauk (daging berlemak) dan minyak (minyak goreng). Satu gram lemak

mengandung sembilan kalori dalam tubuh.

Mineral

Mineral merupakan zat pengatur tubuh .Berdasarkan zat yang diperlukan

oleh tubuh, mineral dikelompokkan menjadi dua yaitu, unsure yang dibutuhkan

dalam jumlah banyak dan unsure yang dibutuhkan dalam jumlah yang

sedikit.Unsur yang dibutuhkan dalam umlah banyak misalnya natrium, kalium,

kalsium, fosfor, magnesium, klor dan belerang.Unsur yang dibutuhkan dala

jumlah yang sedikit misalnya mangan, yodium, flour, dan kobalt.Berikut ini

Page 11: PHC kelompok 1

merupakan beberapa sumber bahan makanan yang mengandung mineral dan

kegunaannya.

NO NAMA MINERAL FUNGSI CONTOH

MAKANAN

1. Kalsium Menjaga kesehatan tulang

dan gigi

Susu, keju, brokoli,

kacang polong, dan

sayuran berdaun

hijau

2. Selenium Membantu melindungi sel

melawan kerusakan oksidatif

karenanya membantu

mencegah penuaan,

Menjaga kesehatan kulit dan

rambut

Biji-bijian dan ikan

3. Kromium Mengontrol gula darah,

Membantu melawan

aterosklerosis

Merica hitam, roti

gandum, hati sapi,

dan keju

4. Magnesium Membantu penyerapan zat

gizi,

Membantu mengatasi

sindrom pra menstruasi

Kacang-kacangan,

udang, kacang

kedelai, gandum,

dan sayuran

berdaun hijau

5. Zat besi Membawa oksigen dalam

darah,

Membantu kerja otot dan

syaraf

Sayuran hijau

(bayam, kangkung)

6. Zinc Untuk pertumbuhan tubuh,

Kesuburan dan sistem

kekebalan tubuh

Jahe, daging

merah, hati sapi,

kuning telur,

kacang, dan susu

rendah lemak

7. Fosfor Pertumbuhan sel-sel dalam Ikan, kacang-

Page 12: PHC kelompok 1

tubuh kacangan, susu,

dan keju

8. Fluor Pembentukan tulang dan

gigi,

Mencegah kerusakan gigi

Susu, ikan laut,

otak, dan kuning

telur

9. Yodium Mencegah penyakit gondok Garam dan

tumbuhan yang

ditaman di sekitar

pantai

Menurut Risqie Auliana (2001: 29) mineral merupakan senyawa organik

yang mempunyai peranan penting dalam tubuh. Unsur-unsur mineral adalah

karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N), selain itu mineral juga

mempunyai unsur kimia lainnya, yaitu kalsium (Ca), Klorida (CO), besi (Fe),

magnesium (Mg), fosfor (P), kalium (K), natrium (Na), sulfur (S). Tubuh manusia

tidak dapat mensintesa mineral, sehingga harus memperoleh dari makanan.

Mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Mineral merupakan zat penting

untuk kesehatan tubuh, karena semua jaringan dan air di dalam tubuh

mengandung mineral. Demikian mineral merupakan komponen penting dari

tulang, gigi, otot, jaringan, darah dan saraf. Mineral penting dalam pemeliharaan

dan pengendaliaan semua proses faal di dalam tubuh, mengeraskan tulang,

membantu kesehatan jantung, otak dan saraf. Mineral juga membantu

keseimbangan air dan keadaan darah agar jangan terlalu asam atau terlalu basa

selain itu mineral juga membantu dalam pembuatan anti bodi, yaitu sel-sel yang

berfungsi membunuh kuman.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa mineral adalah

merupakan senyawa organik yang mempunyai peranan penting dalam tubuh.

Mineral dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun dan zat pelindung. Banyak

terdapat dalam lauk pauk atau sayuran, misalnya Fe (zat besi) terdapat dalam

bayam, kangkung, dan katuk, telur dan sayuran hijau lainnya.

Vitamin

Page 13: PHC kelompok 1

Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk

metabolisme tubuh manusia.Vitamin tidak dapat di produksi oleh tubuh

manusia, tetapi diperoleh dari makanan sehari – hari.Fungsi khusus vitamin

adalah sebagai elemen pembantu dalam reaksi enzimatik.

Setiap orang membutuhkan jumlah dan jenis vitamin yang berbeda – beda.

Anak – anak, orang tua, orang yang menderita penyakit, atau wanita hamil

membutuhkan jumlah yang lebih tinggi dari beberapa vitamin dalam makanan

meraka sehari – hari.

Vitamin dibedakan menjadi dua jenis : Vitamin yang dapat larut dalam lemak

(A, D, E, K), dan vitamin yang larut dalam air (B dan C). Jika konsumsi vitamin

yang larut dalam lemak berlebih, kelebihannya dapat disimpan dalam tubuh,

sedangkan untuk vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan bersama air

seni. Hal inilah yang membuat vitamin yang larut dalm lemak terkadang

menyebabkan keracunan.Sebaliknya gejala kekurangan vitamin atau

avitaminosis lebih sering terjadi pada vitamin yang larut dalam air.

Vitamin adalah senyawa organik yang terdapat dalam jumlah yang sangat

sedikit di dalam makanan dan sangat penting peranannya dalam reaksi

metabolisme. Menurut Sunita Almatsier (2009: 151) vitamin adalah zat-zat

organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada

umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan

dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan

pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam

tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena

penyimpanan dan pengolahan. Fungsi utama vitamin adalah mengatur proses

metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Menurut sifatnya vitamin

digolongkan menjadi dua, yaitu vitamin larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan

K, dan vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C.

Menurut Sunita almatsier (2009: 152) beberapa sifat-sifat umum vitamin

larut dalam lemak dan vitamin dalam air, sebagai berikut:

Tabel 1. Sifat-sifat umum vitamin larut dalam lemak dan vitamin larut dalam air

.

Page 14: PHC kelompok 1

VITAMIN LARUT LEMAK VITAMIN LARUT AIR

Larut dalam lemak dan pelarut lemak Larut dalam air

Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan

disimpan dalam tubuh

Simpanan sebagai

kelebihan kebutuhan sangat

sedikit

Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui

empedu

Dikeluarkan melalui urine

Gejala defisiensi berkembang lambat

Gejala defisiensi sering

terjadi

dengan cepat

Tidak selalu perlu ada dalam makanan

sehari-hari

Harus selalu ada dalam

makanan

sehari-hari

Mempunyai prekursor atau provitaminUmumnya tidak mempunyai

precursor

Hanya mengandung unsur-unsur C, H,

dan O

Selain C, H, dan O

mengandung N, kadang-

kadang S dan Co

Diabsorpsi melalui sistem limfeDiabsorpsi melalui vena

porta

Hanya dibutuhkan oleh organisme

kompleks

Dibutuhkan oleh organism

sederhana dan kompleks

Beberapa jenis sifat toksik pada jumlah

relatif rendah (6-10 x KGA)

Bersifat toksik hanya pada

dosis tinggi/megadosis (>10

x KGA)

Menurut Djoko Pekik (2006: 16) vitamin digolongkan menjadi dua

kelompok, yaitu:

1) Vitamin larut dalam air

Page 15: PHC kelompok 1

Vitamin yang termasuk kelompok larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin

C, jenis vitamin ini tidak dapat disimpan dalam tubuh, kelebihan vitamin ini

akan dibuang lewat urine, sehingga definisi vitamin B dan vitamin C lebih

mudah terjadi.

2) Vitamin larut dalam lemak

Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin A, D, E dan K.

Jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup besar,

terutama dalam hati.

Sedangkan menurut Rizqie Auliana (2001: 20) vitamin dapat

diklasifikasikan ke dalam dua golongan besar, yaitu:

a) Vitamin larut lemak

Kelompok vitamin larut lemak adalah A, D, E, K. Kelompok vitamin ini bersifat

larut lemak dan minyak, tetapi tidak larut air. Vitamin larut lemak biasanya

dapat tersimpan efektif dalam sel-sel tubuh.

b) Vitamin larut air

Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin B dan C. Vitamin

ini bersifat larut air, tetapi tidak larut lemak. Vitamin larut air yang di dalam

tubuh biasanya relatif sedikit. Jika terlalu banyak akan dikeluarkan melalui air

seni. Dengan demikian selalu dibutuhkan jumlah vitamin larut air yang cukup.

Artinya kebutuhan untuk setiap harinya harus dicukupi hari itu pula.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya vitamin tidak dibuat sendiri oleh

tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan. Vitamin B dan C yang larut

dalam air tidak dapat disimpan dalam jumlah besar dalam tubuh, sehingga

perlu pasokan teratur dari makanan dan kelebihannya akan dibuang melalui

air seni. Vitamin A, D, E, K larut dalam lemak dan kelebihannya disimpan oleh

tubuh, sehingga tidak perlu pasokan setiap hari dari makanan.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa vitamin adalah

merupakan suatu senyawa organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah

yang sedikit. Namun, bila kebutuhan vitamin di dalam tubuh tidak terpenuhi

akan mengakibatkan terganggunya proses dalam tubuh sehingga tubuh

mudah sakit. Kekurangan vitamin di dalam tubuh disebut avitaminosis.

Page 16: PHC kelompok 1

NO NAMA VITAMIN FUNGSI CONTOH

MAKANAN

1. Vitamin A Meningkatkan daya tahan

tubuh,

Menjaga kesehatan mata,

Menjaga kesehatan kulit

Susu, mentega,

minyak ikan,

kuning telur,

wortel, tomat,

dan pepaya

2. Vitamin B1 Membantu pencernaan

makanan,

Mencegah penyakit beri-beri,

Meningkatkan nafsu makan

Daging, hati,

telur, susu,

beras merah,

bekatul, dan

kacang hijau

3. Vitamin B2 Memproduksi energi yang

tersedia dari makanan,

Pertumbuhan pada anak-

anak,

Memperbaiki dan

memelihara jaringan tubuh,

Membantu menata kembali

keasaman tubuh

Daging, hati,

ginjal, jantung,

dan susu

4. Vitamin B3 Mengkompromikan asam

nikotin dan nikotinamida,

Membantu menyeimbangkan

kandungan gula darah dan

menurunkan tingkat

kolesterol

Tomat, kacang

tanah, dan

alpukat

5. Vitamin B5 Membuat energi dari lemak

dan karbohidrat yang

tersedia,

Memproduksi hormon steroid

dan asam lemak,

Memelihara kesehatan kulit

dan rambut

Tomat,

strawberry, dan

alpukat

6. Vitamin B6 Membuat protein,

Membantu keseimbangan

hormon seks,

Anti depresi dan diuretic

alami,

Membantu mengendalikan

Pisang, biji,

kacang-

kacangan, dan

alpukat

Page 17: PHC kelompok 1

Air

Tubuh memerlukan air untuk melarutkn dan mengangkut zat-zat makanan

serta menjaga keseimbangan suhu tubuh.Air yang diperlukan tubuh diperoleh

langsung dari air yang kita minum.Air juga dapat diperoleh dari bahan

makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

Page 18: PHC kelompok 1

Jumlah air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung dari usia, jenis kelamin,

keadaan kesehatan, dan kegiatan fisik yang dilakukan. Secara umum kita

memerlukan paling sedikit satu setengah liter air per hari, karena setiap hari

sebanyak itulah kita kehilangan air. Air yang hilang tersebut, kita keluarkan

dalam bentuk air seni dan setengah liter dalam bentuk keringat atau uap air

yang keluar saat proses pernapasan.

Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia, kurang

lebih 60-70 % berat badan orang dewasa berupa air, sehingga air sangat

diperlukan oleh tubuh. Air berfungsi sebagai zat pembangun yang merupakan

bagian dari jaringan tubuh dan sebagai zat pengatur yang berperan sebagai

pelarut hasil-hasil pencernaan. Dengan adanya air pula sisa-sisa pencemaran

dapat dikeluarkan dari tubuh, baik melalui paru-paru, kulit, ginjal maupun usus.

Air juga berfungsi sebagai pengatur panas tubuh dengan jalan mengalirkan

semua panas yang dihasilkan ke seluruh tubuh.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 21) sebagai komponen terbesar, air

memiliki manfaat yang sangat penting, yaitu:

1) Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa metabolisme,

hormon ke organ sasaran (target organ).

2) Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktifitas fisik.

3) Mempertahankan keseimbangan volume darah.

Selanjutnya Sunita almatsier (2009: 220) air merupakan bagian utama

tubuh, yaitu 55-66 % dari berat badan orang dewasa atau 70 % dari bagian

tubuh tanpa lemak (lean body mass). Adapun fungsi air tersebut adalah sebagai

pelarut dan alat angkut, katalisator, pelumas, fasilitator pertumbuhan, pengatur

suhu dan peredam benturan. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa

air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan

fungsinya tidak dapat tergantikan oleh senyawa lain. Fungsi air adalah

pembentuk cairan tubuh, alat pengangkut unsur-unsur gizi, pengatur panas

tubuh dan pengangkut sisa oksidasi dari dalam tubuh.

2. Membuat Menu Makanan Bergizi Seimbang

Page 19: PHC kelompok 1

Menu makanan bergizi seimbang disajikan dalam menu grafik tumpeng

seperti gambar di bawah ini :

3. Mengelola Bahan Makanan

Makanan yang baik adalah makanan yang mudah dicerna, aman, lezat,

menarik, dan nilai gizinya tidak mulai berubah. Agar menjadi makanan yang

baik, bahan makanan harus diolah dengan cara yang benar. Seperti halnya

mengelola sayuran hijau. Jika kita merebus sayuran hijau dalam panci tertutup,

sayuran akan kehilangan warna hijaunya. Jika kita merebus sayuran hijau

dengan panci terbuka, sayuran akan kehilangan nilai gizinya (vitamin). Namun

sayuran hijau yang dikukus tidak akan kehilangan warna maupun zat gizinya.

Disebabkan karena sayuran tidak menerima kontak langsung dengan asam

dalam air.Asam menyebabkan sayuran hijau kehilangan warna hijaunya

Page 20: PHC kelompok 1

maupun kehilangan zat gizinya. Itu adalah contoh kecil cara pengelolaan

makanan supaya kandungan gizi nya tidaklah hilang.

II.3. Distribusi Makanan dan GiziDistribusi pangan merupakan salah satu subsistem ketahanan pangan

yang peranannya sangat strategis, apabila tidak dapat terselenggara secara

baik dan lancar, bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat tidak akan

terpenuhi.

Page 21: PHC kelompok 1

Distribusi pangan ini diharapkan dapat terlaksana secara efektif, efisien

dan merata di setiap lokasi berlangsungnya transaksi bahan pangan

kebutuhan masyarakat. Gangguan distribusi pangan ini berdampak terhadap

kelangkaan bahan pangan dan kenaikan harga pangan serta berpengaruh

terhadap rendahnya akses pangan masyarakat karena daya beli bahan

pangan menjadi menurun. BULOG masih merupakan salah satu institusi

terpenting dalam menjamin ketahanan pangan di Indonesia. Perubahan

status hukum BULOG pada tahun 2003 dari Badan menjadi Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) telah memperluas lingkup BULOG untuk melakukan

aktivitas komersil sebagai bagian dari peran pentingnya dalam pelayanan jasa

publik. Tugas BULOG termasuk menjaga stok ketahanan pangan nasional,

pendukung publik dalam menjaga harga-harga komoditas pertanian,

menyediakan pangan dalam keadaan darurat, dan melaksanakan program

subsidi beras RASKIN bagi masyarakat miskin.

a. Pengadaan Gabah dan Beras DN Memperkuat Pilar Ketersediaan

Konsep pengadaan gabah dan beras dalam negeri dilakukan pemerintah

sebagai intervensi dari sisi produsen pada saat suplai melimpah karena

panen raya. Untuk melindungi petani dari tingkat harga yang rendah karena

kurang kuatnya nilai tawar petani saat panen, pemerintah menggunakan

instrumen HPP - sebelumnya Harga Dasar (HD). Dengan instrumen HPP ini,

diharapkan pasar akan menjadikan HPP sebagai patokan dalam membeli

gabah dan beras petani sehingga petani menjadi terlindungi.

b. RASKIN Untuk Memperkuat Pilar Keterjangkauan (Accessibilty)

Beras pengadaan dalam negeri diantaranya disalurkan kepada Rumah

Tangga Miskin (RTM) yang menjadi sasaran dalam program penanggulangan

kemiskinan. Dengan nama program RASKIN (Beras untuk Rumah Tangga

Miskin) diharapkan setiap Rumah Tangga Sasaran (RTS) mampu

memperoleh ketahanan pangannya tidak lagi dengan membeli beras di

pasar, sehingga hal ini akan mengurangi permintaan beras ke pasar. Dari sisi

RTM, RASKIN telah membuka akses secara ekonomi dan fisik terhadap

pangan, sehingga dapat melindungi rumah tangga rawan pangan dari

Page 22: PHC kelompok 1

malnutrition terutama energi dan protein. Hal ini sangat penting bagi negara

berkembang seperti Indonesia yang menghadapi permasalahan dominannya

yaitu masyarakat yang kekurangan energi dan protein. Kekurangan tersebut

dapat berakibat buruk terhadap kecerdasan anak-anak, rendahnya

produktivitas SDM, dan kematian sebagai akibat penyakit infeksi karena

lemahnya daya tahan tubuh. 

c. Cadangan Beras Pemerintah Memperkuat Pilar Stabilitas

CBP diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga

dalam situasi darurat, seperti bencana alam (banjir/kekeringan, serangan

hama/ penyakit, gunung meletus, dan sebagainya) dan bencana yang dibuat

oleh manusia (konflik sosial) serta kondisi rawan daya beli akibat gejolak

harga. Di Indonesia, pemerintah memiliki stok untuk keperluan darurat dan

stabilisasi harga yang disebut CBP, dikelola oleh Perum BULOG dan menjadi

bagian dari stok operasional Perum BULOG yang tersebar di seluruh

Indonesia.

II.4. Sumber Bahan Makanan

Tubuh membutuhkan pangan untuk mempertahankan hidup. Kehidupan tidak

mungkin berlangsung tanpa tersedianya bahan makanan yang dibutuhkan, oleh

karena itu untuk mempertahankan hidup kita harus makan secukupnya. Menurut

Damin sumardjo, 2008 bahan makanan yang kita butuhkan sehari-hari dibedakan

atas:

a) Makronutrien, yaitu bahan makanan yang dibutuhkan dalam jumlah cukup

banyak setiap hari. Karbohidrat, lemak, dan protein termasuk makronutrien.

Karbohidrat

Merupakan bahan makanan sumber energi kimiawi utama untuk

manusia yang menyediakan 50 sampai 70 persen total kalori yang

dibutuhkan. Bahan pangan yang mengandung zat tepung atau karbohidrat

biasanya berupa bahan makanan pokok, diantaranya:

a. Sereal

Beras

Page 23: PHC kelompok 1

Secara umum, beras adalah gabah yang bagian kulitnya telah

dibuang dengan cara digiling sehingga yang tertinggal hanya

bulir gabahnya. Bulir gabah yang telah melalui penggilingan

tersebut adalah endosperm yang merupakan bagian utama butir

beras. Kandungan dalam endosperm adalah protein yang cukup

banyak, selulosa, mineral, dan vitamin.

Beras merah

Beras merah lebih sehat karena umumnya ditumbuk atau pecah

kulit, sehingga kulit ari yang lazim disebut bekatul yang kaya

serat dan minyak alami itu masih menempel.Lemak yang

terkandung pada kulit ari adalah lemak esensial, yang penting

bagi perkembangan otak. Kandungan serat alaminya juga

memberi efek kenyang serta membersihkan saluran

pencernaan.

Jagung

Sorgum

Gandum

b. ubi-ubian

ubi kayu

ubi jalar

kentang

talas

singkong

Satu hal yang perlu diwaspadai pada pengolahan singkong

adalah kandungan asam sianida (HCN) yang bersifat racun. Ada

empat golongan singkong berdasarkan kadar HCN-nya:

golongan yang tidak beracun (sekitar 50 mg HCN per kg umbi

segar), golongan beracun sedikit (50-80 mg HCN per kg umbi

segar, golongan beracun (80-100 mg HCN per kg umbi segar),

dan golongan sangat beracun (lebih dari 100 mg HCN per kg

umbi segar).

c. Karbohidrat juga terdapat pada tepung (misalnya tepung terigu)

d. batang (tebu, sagu)

Page 24: PHC kelompok 1

e. buah-buahan (sukun, pisang, alpukat)

f. minyak (margarine, minyak kelapa, kemiri).

Karbohidrat dalam bahan pangan  sebagai sumber tenaga dapat

dicerna biasanya berupa zat pati atau berbagai jenis gula (sukrosa,

fruktosa, laktosa). Untuk pektin dan hemiselulosa tidak dapat dicerna

meskipun tersedia dalam jumlah banyak. Karbohidrat dalam bahan

pangan untuk dapat digunakan dalam tubuh manusia harus dihidrolisa

oleh alat pencernaan, dari bentuk polimetrik menjadi monometrik. Glukosa

merupakan monometrik yang utama dari karbohidrat dan dapat digunakan

secara langsung sebagai sumber energi dalam seluruh bagian tubuh.

Kelebihan glukosa dalam tubuh jika tidak digunakan akan diubah menjadi

glikogen yang disimpan dalam hati dan jaringan otot atau menjadi lemak

yang disimpan dalam jaringan adipose.

Protein

Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun

atas atom-atom C, H, O dan N. Bahan pangan sumber protein adalah

bangan pangan yang mengandung banyak protein yang berfungsi sebagai

zat pembangun tubuh (pembentuk sel dan perbaikkan sel rusak). Bahan

pangan sumber protein digolongkan menjadi dua, yaitu yang dihasilkan

oleh tanaman (protein nabati) dan yang dihasilkan oleh hewan (protein

hewani). Protein hewani bisa dihasilkan oleh ikan dan daging hewan.

Protein nabati banyak terkandung pada jenis tumbuhan kacang-kacangan

misal kedelai (35%), kacang tanah (25%), kacang merah (23%) dan

kacang hijau (22%) beserta bahan olahannya seperti tempe, tahu dan

oncom. Protein hewani dapat dihasilkan dari daging tenak besar (sapi,

kerbau), unggas (ayam, puyuh, bebek) dan ternak kecil (domba, kambing).

Protein hewani juga bisa dihasilkan dari ikan laut seperti udang (21%) dan

bandeng (20%), juga dari ikan air tawar seperti ikan mas (16%) dan belut

(14%). Juga dapat dihasilkan dari produksi ternak yang lain seperti susu

dan telur.

Bahan pangan sumber protein di dalam tubuh manusia akan

dipecah di dalam saluran pencernaan menjadi peptida-peptida sederhana

dan akhirnya menjadi asam amino yang akan diserap oleh dinding usus

Page 25: PHC kelompok 1

dan masuk ke dalam pembuluh darah. Pada tubuh manusia akan terjadi

siklus protein dimana asam amino akan disintesis menjadi protein baru

yang akan menggantikan protein yang lama yang berguna sebagai

pengatur, pembangun dan bahan bakar tubuh.

Lemak

Lemak tersusun dari asam lemak dengan alkohol organik yang disebut

gliserol atau gliserin.

Sumber lemak

1. Lemak hewani

Keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, telur

2. Lemak nabati

Kelapa, kemiri, kacang-kacangan, alpukat

b) Mikronutrien, yaitu zat-zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah sangat

kecil. Vitamin, mineral, dan air termasuk mikronutrien.

Vitamin

Vitamin diperlukan untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang

normal. Vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang

cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang

dikonsumsi. Dalam bahan pangan vitamin terdapat dalam jumlah yang

kecil dalam bentuk yang berbeda-beda, baik berbentuk prekusor atau

provitamin yang akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin aktif dan vitamin

yang tidak aktif.

Vitamin A 

Sumber makanan yang mengandung vitamin A antara lain seperti:

pepaya, tomat, wortel.

Vitamin B1 

Sumber makanan yang mengandung vitamin B1 antara lain seperti:

beras merah, daging, susu, hati, kacang hijau.

Vitamin B2

Sumber makanan yang mengandung vitamin B2 antara lain seperti:

susu, mentega, ragi, keju.

Vitamin B3 

Page 26: PHC kelompok 1

Sumber makanan yang mengandung vitamin B3 yaitu ikan, hati,

telur, dan sayur-sayuran. 

Vitamin B5 

Sumber makanan yang mengandung vitamin B5 antara lain seperti:

buah-buahan, hati, dan ragi. 

Vitamin C 

Sumber makanan yang mengandung vitamin C yaitu sayur-sayuran

dan buah (seperti jeruk, tomat, pepaya, cabai)

Vitamin D 

Sumber makanan yang mengandung vitamin D yaitu minyak ikan,

kuning telur, mentega, ikan, dan susu.

Vitamin E 

Sumber makanan yang mengandung vitamin D adalah kacang

hijau, kedelai (biji-bijian, terutama yang sedang berkecambah),

telur, susu.

Vitamin K 

Sumber makanan yang mengandung vitamin K yaitu sayuran hijau,

susu, kuning telur, kedelai, kacang hijau, bayam, kangkung.

Mineral adalah zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil

untuk membantu reaksi fungsional tubuh, misalnya untuk memelihara

keteraturan metabolisme.

Jenis-jenis mineral yaitu kalsium, fosfor, flour, yodium, zat besi, dan

tembaga.

Kalsium 

Sumber bahan makanan: kacang-kacangan, biji-bijian, susu, keju. 

Fosfor 

Sumber bahan makanan: ikan, susu, kacang-kacangan, keju

Flour 

Sumber bahan makanan: kuning telur, susu, ikan laut

Yodium 

Sumber bahan makanan: garam beryodium, ikan laut, sayuran hijau

Zat Besi 

Sumber bahan makanan: bayam, kangkung, hati, susu, telur

Page 27: PHC kelompok 1

Mineral Tembaga 

Sumber bahan makanan: kacang-kacangan, kerang, hati

Air

Air merupakan komponen terbesar dari struktur tubuh manusia

kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air, sehingga

air sangat diperlukan oleh tubuh terutama bagi yang melakukan

olahraga atau aktivitas berat. Semua bahan pangan mempunyai

kandungan air yang berbeda-beda, baik bahan pangan hewani dan

nabati. Bahan makanan  baik yang berupa sayur- sayuran, buah-

buahan, daging maupun susu  telah dapat memenuhi kebutuhan air

dalam tubuh manusia. Buah apel mempunyai kadar air 80%, nanas,

87%, tomat 95%, kol 92%, kacang hijau 90%, susu sapi 88%, daging

sapi 66%, ikan teri kering 38%, susu bubuk 14%, tepung terigu 12%

dan semangka 97% . Air selain didapatkan dari bahan pangan dan air

minum juga bisa diperoleh dari hasil proses oksidasi bahan pangan

dari dalam sel atau yang disebut air metabolik atau air oksidasi. Air

metabolik kira-kira berjumlah 15% dari total air yang didapat dari

konsumsi makanan dan minuman.

II.5. Pengukuran Status Gizi MasyarakatIndeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupupakan alat

atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa,

khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.

Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi,

sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit

degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal

memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih

panjang.

Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara yang

dianjurkan untuk mencapai berat badan normal berdasarkan IMT dengan

penerapan hidangan sehari-hari yang lebih seimbang dan cara lain yang

sehat.

Page 28: PHC kelompok 1

Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan

berat badan dan pengukur tinggi badan.

1. IMT Sebagai Alat Pemantau Berat Badan

Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan

normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa

berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu

hamil, dan olahragawan.

Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:

Berat Badan (Kg)

IMT= -------------------------------------------------------

Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang

membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Disebutkan bahwa

batas ambang normal untuk laki-laki adalah: 20,1–25,0; dan untuk perempuan

adalah : 18,7-23,8. Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat defesiensi kalori

ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO menyarankan menggunakan

satu batas ambang antara laki-laki dan perempuan. Ketentuan yang digunakan

adalah menggunakan ambang batas laki-laki untuk kategori kurus tingkat berat

dan menggunakan ambang batas pada perempuan untuk kategorigemuk tingkat

berat. Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan

pengalam klinis dan hasil penelitian dibeberapa negara berkembang. Pada

akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai

berikut:

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0

Kekurangan berat badan tingkat

ringan

17,0 – 18,4

Normal 18,5 – 25,0

Page 29: PHC kelompok 1

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Jika seseorang termasuk kategori :

1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan

berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.

2. IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan

kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.

Contoh cara menghitung IMT:

Eko dengan tinggi badan 148 cm, mempunyai berat badan 38 kg.

38

-------------------- = 17,3

(1,48 X 1,48) m

Status gizi Eko adalah kurus tingkat ringan. Eko dianjurkan menaikkan berat

badan sampai menjadi normal antara 41- 54 kg dengan IMT 18,5 – 25,0.

3. IMT 18,5 – 25,0 : keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.

4. IMT 25,1 – 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan

kelebihan berat badan tingkat ringan.

5. IMT > 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan

berat badan tingkat berat

Contoh cara menghitung :

Opong dengan tinggi badan 159 cm, mempunyai berat badan 70 kg. Maka

IMT Opong adalah :

Page 30: PHC kelompok 1

70 70

-------------------- = -------- = 27,7

(1,59 X 1,59) m 2,53

Berarti status gizi Opong adalah gemuk tingkat berat, dan Opong dianjurkan

menurunkan berat badannya sampai menjadi 47- 63 kg agar mencapai berat badan

normal (dengan IMT 18,5 – 25,0).

2. Mengetahui Kebutuhan Energi Seseorang

Agar manusia dapat tetap hidup dan bekerja seperti biasanya maka

memerlukan energi yang biasa diukur dengan satuan kalori. Meskipun kita tidur

dan tidak bekerja, energi tetap dibutuhkan untuk denyut jantung dan fungsi tubuh

lainnya. Energi dapat diibaratkan sebagai bensin yang diperlukan oleh kenderaan

agar dapat tetap berjalan.

Jumlah kebutuhan energi seseorang pada dasarnya berbeda tergantung

pada umur, jenis kelamin, berat badan, dan aktifitas seseorang. Sebagai contoh,

seseorang laki-laki dewasa (20 – 59 tahun) dengan barat badan 62 kg, tinggi 165

cm dan aktifitas sedang membutuhkan energi kurang lebih 3000 kilo kalori,

sedangkan bila wanita dewasa berat 54 kg tinggi 156 cm dengan aktifitas sedang

membutuhkan 2250 kilo kalori. Apabila orang yang sama dengan aktifitas lebih

berat, maka kebutuhan bagi laki-laki sebesar 3600 kilo kalori dan wanita 2600

kilo kalori.

Contoh Menu Dengan Energi 2500 Kilo Kalori, 2000 Kilo Kalori Dan 1700

Kilo Kalori

Waktu Jenis Hidangan

Ukuran Rumah Tangga Untuk

2500

kilokalori

2000

kilokalori

1700

kilokalori

Page 31: PHC kelompok 1

Pagi Nasi 2 sendok

nasi

2 sendok

nasi

1

sendok

nasi

Daging bumbu semur 1 potong 1 potong ½

potong

Tumis kacang panjang + tauge ½

mangkok

½

mangkok

½

mangkok

Teh manis 1 gelas 1 gelas 1 gelas

10.00 Bubur kacang hijau 1 gelas 1 gelas 1 gelas

Siang Nasi 3 sendok

nasi

2 sendok

nasi

sendok

nasi

Ikan goring 1 potong 1 potong 1 potong

Tempe bacem 2 potong 1 potong 1 potong

Lalap ½

mangkok

½

mangkok

½

mangkok

Sayur asem 1 mangkok 1

mangkok

1

mangkok

Sambal tomat 1 sendok

makan

1 sendok

makan

1

sendok

makan

Nenas 1 potong 1 potong 1 potong

16.00 Buah - - 1 potong

Malam Nasi 3 sendok

makan

2 sendok

makan

sendok

makan

Page 32: PHC kelompok 1

Pepes ayam 1 potong 1 potong 1 potong

Tahu balado 1 potong 1 potong 1 potong

Sayur bening bayam + jagung

muda

1 mangkok 1

mangkok

1

angkok

Pepaya 1 potong 1 potong 1 potong

Keterangan : untuk ukuran rumah tangga nasi digunakan sendok nasi

(centong), bukan sendok makan.

II.6. Status Gizi Kurang dan Gizi Lebih MasyarakatDalam menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang

sering disebut reference (Ibnu Fajar et al, 2002:73). Berdasarkan Semi Loka

Antopometri, Ciloto, 1991 telah direkomendasikan penggunaan baku rujukan

World Health Organization – National Centre for Health Service (WHONCHS)

(Gizi Indonesia, Vol. XV No 2 tahun 1999). Berdasarkan baku WHONCHS

status gizi dibagi menjadi empat, yaitu:

a. Gizi lebih

Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi

energi dan pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan secara

kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan lebih

(overweight) dan obesitas. Makanan dengan kepadatan energi yang tinggi

(banyak mengandung lemak atau gula yang ditambahkan dan kurang

mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar keseimbangan

energi yang positif ini.

Selanjutnya penurunan pengeluaran energi akan meningkatkan

keseimbangan energi yang positif (Gibney, 2008:3). Peningkatan

pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu, terutama di perkotaan

menyebabkan perubahan dalam gaya hidup, terutama pola makan. Pola

makan berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidat, rendah serat

kasar, dan tinggi lemak sehingga menjadikan mutu makanan ke arah tidak

seimbang. Dampak masalah gizi lebih tampak dengan semakin

Page 33: PHC kelompok 1

meningkatnya penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, diabetes

mellitus (DM), hipertensi, dan penyakit hati (Supriasa, 2002:12).

Penanggulangan masalah gizi lebih adalah dengan menyeimbangkan

masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makan dan

penambahan latihan fisik. Penyeimbangan masukan energy dilakukan

dengan membatasi konsumsi karbohidrat dan lemak serta menghindari

konsumsi alkohol (Almatsier, 2001:312).

b. Gizi Baik

Gizi baik adalah gizi yang seimbang. Gizi seimbang adalah makanan

yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan

memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan

dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Sekjen Perhimpunan Dokter Gizi

Medik Indonesia (PDGMI) Dr. dr. Saptawati Bardosono (2009) memberikan

10 tanda umum gizi baik, yaitu:

1. Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi. Tubuh dengan

asupan gizi baik akan mempunyai tulang dan otot yang sehat dan kuat

karena konsumsi protein dan kalsiumnya cukup. Jika kebutuhan protein

dan kalsium terpenuhi maka massa tubuh akan bertambah dan tubuh

akan bertambah tinggi.

2. Postur tubuh tegap dan otot padat. Tubuh yang memiliki massa otot

yang padat dan tegap berarti tidak kekurangan protein dan kalsium.

Mengonsumsi susu dapat membantu mencapai postur ideal.

3. Rambut berkilau dan kuat. Protein dari daging, ayam, ikan dan

kacang-kacangan dapat membuat rambut menjadi lebih sehat dan

kuat.

4. Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat. Kulit dan kuku bersih

menandakan asupan vitamin A, C, E dan mineral terpenuhi.

5. Wajah ceria, mata bening dan bibir segar. Mata yang sehat dan bening

didapat dari konsumsi vitamin A dan C seperti tomat dan wortel. Bibir

segar didapat dari vitamin B, C dan E seperti yang terdapat dalam

wortel, kentang, udang, mangga, jeruk.

Page 34: PHC kelompok 1

6. Gigi bersih dan gusi merah muda. Gigi dan gusi sehat dibutuhkan untuk

membantu menceerna makanan dengan baik. Untuk itu, asupan

kalsium dan vitamin B pun diperlukan.

7. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur. Nafsu makan baik dilihat

dari intensitas anak makan, idealnya yaitu 3 kali sehari. Buang air besar

pun harusnya setiap hari agar sisa makanan dalam usus besat tidak

menjadi racun bagi tubuh yang dapat mengganggu nafsu makan.

8. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.

9. Penuh perhatian dan bereaksi aktif

10.Tidur nyenyak

c. Gizi kurang

Menurut Moehji, S (2003:15) Gizi kurang adalah kekurangan

bahan-bahan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan vitamin yang

dibutuhkan oleh tubuh. Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) pada

tahun 1999, telah merumuskan faktor yang menyebabkan gizi kurang

seperti pada bagan di bawah ini.

Page 35: PHC kelompok 1

Gambar 3. Faktor Penyebab Gizi Kurang (Sumber: Persagi, 1999. Visi dan Misi

Gizi dalam Mencapai Indonesia Sehat Tahun 2010, Jakarta)

Empat masalah gizi kurang yang mendominasi di Indonesia, yaitu (Almatsier,

2001:307):

1. Kurang Energi Protein (KEP)

Kurang Energi Protein (KEP) disebabkan oleh kekurangan makan

sumber energi secara umum dan kekurangan sumber protein. Pada anak-

anak, KEP dapat menghambat pertumbuhan, rentan terhadap penyakit

terutama penyakit infeksi dan mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan.

Pada orang dewasa, KEP bisa menurunkan produktivitas kerja dan derajat

kesehatan sehingga rentan terhadap penyakit. Kemiskinan merupakan salah

satu factor yang mempengaruhi terjadinya KEP, namun selain kemiskinan

faktor lain yang berpengaruh adalah kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang makanan pendamping serta tentang pemeliharaan lingkungan yang

sehat (Almatsier, 2001:307).

2. Anemia Gizi Besi (AGB)

Masalah anemia gizi di Indonesia terutama yang berkaitan dengan

kekurangan zat besi (AGB). Penyebab masalah AGB adalah kurangnya daya

beli masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sumber zat besi, terutama

dengan ketersediaan biologik tinggi (asal hewan), dan pada perempuan

ditambah dengan kehilangan darah melalui haid atau persalinan. AGB

menyebabkan penurunan kemampuan fisik dan produktivitas kerja,

penurunan kemampuan berpikir dan penurunan antibodi sehingga mudah

terserang infeksi.

Penanggulangannya dilakukan melalui pemberian tablet atau sirup besi

kepada kelompok sasaran.

3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

Kekurangan iodium umumnya banyak ditemukan di daerah

pegunungan dimana tanah kurang mengandung iodium. GAKI menyebabkan

pembesaran kelenjar gondok (tiroid). Pada anak-anak menyebabkan

hambatan dalam pertumbuhan jasmani, maupun mental. Ini menampakkan

diri berupa keadaan tubuh yang cebol, dungu, terbelakang atau bodoh.

Page 36: PHC kelompok 1

Penanggulangan masalah GAKI secara khusus dilakukan melalui pemberian

kapsul minyak beriodium/iodized oil capsule kepada semua wanita usia subur

anak sekolah di daerah endemik. Secara umum pencegahan GAKI dilakukan

melalui iodisasi garam dapur.

4. Kurang Vitamin A (KVA)

KVA merupakan suatu ganguan yang disebabkan karena kurangnya

asupan vitamin A dalam tubuh. KVA dapat mengakibatkan kebutaan,

mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi, yang sering

menyebabkan kematian khususnya pada anak-anak. Selain itu KVA dapat

menurunkan epitelisme sel-sel kulit . Faktor yang menyebabkan timbulnya

KVA adalah kemiskinan dan minim pengetahuan akan gizi.

Gizi kurang dan buruk merupakan masalah yang perlu penanganan

serius.Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah antara lain melalui

revitalisasi Posyandu dalam meningkatkan cakupan penimbangan balita,

penyuluhan dan pendampingan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-

ASI) atau Pemberian Makanan Tambahan (PMT), peningkatan akses dan

mutu pelayanan gizi melalui tata laksana gizi buruk di Puskesmas Perawatan

dan Rumah Sakit, penanggulangan penyakit menular dan pemberdayaan

masyarakat melalui Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).

d. Gizi buruk

Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan karena

kekurangan asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka

waktu lama. Anak disebut gizi buruk apabila berat badan dibanding umur

tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-turut tidak naik) dan tidak disertai

tanda-tanda bahaya. Dampak gizi buruk pada anak terutama balita:

1. Pertumbuhan badan dan perkembangan mental anak sampai dewasa

terhambat.

2. Mudah terkena penyakit ispa, diare, dan yang lebih sering terjadi.

3. Bisa menyebabkan kematian bila tidak dirawat secara intensif.

Pengkajian Status Gizi

Page 37: PHC kelompok 1

Pengkajian status gizi adalah proses yang digunakan untuk menentukan status

gizi pasien, mengidentifikasi gizi (kurang atau lebih) untuk menentukan rencana diet

dan menu makanan yang harus diberikan kepada pesien atau klien. Pengkajian

status gizi dimaksudkan untuk mengetahui apa yang mampu dilakukan oleh pasien

dan kesediaan melakukannya. Pengkajianya yaitu berupa wawancara dengan

kuisioner kemudian dicatat pada rekam medis yang dapat digunakan sebagai

perencanaan untuk tata laksana pengobatan pasien.

Pengkajian status gizi dapat dilakukan dengan cara :

1. Anamnesis, Pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboraturium, pengukuran

antropometri.

a. Anamnesis

Identitas (nama, umur, agama, etnis, pendidikan, jenis kelamin, alamat,

pekerjaan dan penghasilan).

Orang terdekat yang dapat dihubungi (keluarga/pengasuh).

Keluhan dan riwayat penyakit :

o Penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, obensitas,

osteoporosis, empedu, jantung, hati dan kanker.

o Penyakit saluran pencernaan seperti gastritis, colitis.

o Penyakit infeksi/kronis seperti TBC, diare, radang paru.

o Dimensia/pikun

Riwayat asupan makanan misalnya kecenderungan tidak nafsu makan

atau makan berlebihan seperti pada pasien diabetes.

Riwayat pengobatan dan penggunaan obat yang berhubungan dengan

asupan makanan dan zat gizi.

Riwayat operasi yang mengganggu.

Riwayat penyakit keluarga.

Pekerjaan/aktivitas sehari-hari.

Kebiasaan lain yang mengganggu asupan makanan seperti perokok berat,

pecandu alkohol, ketergantungan obat pelangsing, ngemil.

b. Pemeriksaan fisik

Page 38: PHC kelompok 1

Dilakukan untuk menentukan hubungan sebab akibat antara status gizi dan

kondisi kesehatan serta menentukan terapi obat dan diet, pemeriksaan fisik

meliputi :

Tanda-tanda klinis gizi kurang/buruk atau gizi lebih.

Gejala Status Gizi Kurang antara lain :

a. Protein kalori malnutrisi (Kwashiorkor dan marasmus)

b. Anemia

c. Hipovitaminosis A dan Xerophathalmia

d. Endimik Golter

Gejala kekurangan gizi yang meliputi dewasa dan anak-anak antara lain :

1) Gejala kekurangan gizi pada dewasa

Gejala yang paling umum adalah terkenal berat badan. Sebagai

contoh, orang-orang yang telah kehilangan lebih dari 10% dari berat

badan mereka dalam tiga bulan dan tidak diet bisa kekurangan gizi.Ini

biasanya diukur menggunakan body mass index atau BMI. Ini dihitung

oleh berat dalam kilogram dibagi dengan ketinggian di meter persegi.

BMI sehat untuk orang dewasa biasanya terletak antara 18,5 dan

24,9.Orang-orang dengan BMI antara 17 dan 18,5 bisa agak kurang

gizi, orang-orang dengan BMIs antara 16 dan 18 bisa cukup gizi dan

orang-orang dengan BMI kurang dari  16 bisa mengalami kekurangan

gizi.

Gejala kekurangan gizi pada dewasa:

- Kelemahan otot dan kelelahan. Otot-otot tubuh muncul untuk

membuang-buang jauh dan dapat dibiarkan tanpa cukup kekuatan

untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.

- Banyak orang mengeluh kelelahan sepanjang hari dan kurangnya

energi. Ini juga mungkin karena anemia disebabkan oleh

kekurangan gizi.

- Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

- Tertunda dan berkepanjangan penyembuhan luka-luka yang

bahkan kecil dan luka.

- Lekas marah dan pusing

Page 39: PHC kelompok 1

- Kulit dan rambut menjadi kering. Kulit mungkin tampak kering, dan

keripik dan rambut dapat mengubah kering, tak bernyawa,

membosankan dan muncul seperti jerami. Kuku mungkin muncul

rapuh dan mudah patah.

- Beberapa pasien menderita diare yang terus-menerus atau jangka

panjang sembelit.

- Haid mungkin tidak teratur atau berhenti sepenuhnya dalam gizi

perempuan.

- Depresi umum dalam gizi buruk. Ini bisa menjadi penyebab

maupun akibat dari kekurangan gizi.

2) Gejala kekurangan gizi pada anak

Gejala dari kekurangan gizi anak-anak termasuk:

- Pertumbuhan kegagalan. Ini dapat dinyatakan sebagai kegagalan

untuk tumbuh pada tingkat diharapkan normal dalam hal berat,

tinggi atau keduanya

- Lekas marah, kelesuan dan berlebihan menangis bersama dengan

perubahan perilaku seperti kecemasan, perhatian defisit umum

pada anak-anak dengan kekurangan gizi.

- Kulit menjadi kering dan keripik dan rambut dapat mengubah

kering, membosankan dan jerami seperti dalam penampilan.

Selain itu, mungkin ada rambut rontok juga.

- Otot pemborosan dan kurangnya kekuatan dalam otot. Anggota

badan mungkin tampak tongkat seperti.

- Bengkak perut dan kaki. Perut bengkak karena kurangnya

kekuatan otot-otot perut. Hal ini menyebabkan isi perut menonjol

keluar membuat perut bengkak. Kaki bengkak karena edema. Hal

ini disebabkan karena kurangnya nutrisi penting. Gejala ini dua

terlihat pada anak-anak dengan parah kekurangan gizi.

- Ada klasik dua jenis malnutrisi energi protein (PEM) pada anak-

anak. Ini adalah Marasmus dan Kwashorkor.

- Marasmus mungkin ada jelas berat badan dengan membuang-

buang otot. Ada sedikit atau tidak ada lemak di bawah kulit.

Page 40: PHC kelompok 1

Lipatan kulit tipis dan wajah muncul mencubit seperti orang tua

atau monyet. Rambut jarang atau rapuh.

- Dalam Kwashirkor anak adalah antara 1 dan 2 dengan rambut

yang berubah warna menjadi merah lesu, abu-abu atau simbol.

Wajah muncul bulat dengan perut bengkak dan kaki. Kulit kering

dan gelap dengan perpecahan atau stretch mark seperti garis-

garis di mana membentang.

- Dalam gizi dwarfisme pasien muncul kerdil dalam pertumbuhan.

Gizi kurang (sangat kurus, pucat dan bengkak)

Gizi lebih (gemuk/sangat gemuk)

Sistem kardiovaskuler

Sistem pernafasan

Sistem gastrointestinal

Sistem metabolik/endokrin

Sistem neurologik/psikiatrik

c. Pengukuran antropometri

Digunakan untuk mendeteksi kekurangan gizi dan kelebihan gizi pada orang

dewasa (usia 18 tahun keatas untuk melihat penyakit tertentu).

Penentuan BB ideal dengan menggunakan Rumus Brocca

BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100) atau 0,9 x (TB – 100).

Batas ambang yang diperbolehkan adalah ± 10%, bila > 10% sudah

kegemukan dan bila > 20% terjadi obensitas.

Penentuan IMT

Diterapkan pada keadaan khusus (penyakit lainnya) seperti oedem, asite,

hepatomegali.

Rumus IMT = Berat badan (Kg)

(Tinggi badan)2

Menghitung tinggi lutut

Digunakan untuk pasien yang tidak dapat berdiri dan pada manula yang

bongkok.

Rumus

TB (laki-laki) = 59,01 + (2,08 x TL)

TB (wanita) = 75,0 + (1,91 x TL)

Page 41: PHC kelompok 1

Rasio lingkar pinggang dan pinggul

Memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan

dengan distribusi lemak tubuh yang berhubungan dengan penyakit

kardiovaskuler.

Rasio lingkar pinggang dan pinggul wanita 0,8 – 0,9 dan laki-laki 1.

d. Pengukuran laboraturium

Pemeriksaan spesimen yang di uji secara laboratoris yang dilakukan pada

berbagai macam jaringan tubuh seperti darah, urin, tinja, hati dan otot.

Penggunaan :

Digunakan untuk suatu peringatan bahwa akan terjadi keadaan malnutrisi

yang lebih parah lagi. Pemeriksaan darah (kolesterol total, HDL, LDL, gula

darah, ureum, creatinin). Urine (glukosa, kadar gula, albumin). Feses .

e. Pengkajian asupan makanan perhari

Untuk menghitung konsumsi makanan dapat dilakukan secara kualitatif dan

kuantitatif. Metode kulitatif dilakukan untuk mengetahui pola makan dan

metode kuantitatif untuk mengetahui jumlah asupan makanan perhari.

Metode yang digunakan : food recall, food record, food weighing.

Metode kualitatif dengan menanyakan frekuensi makan dan riwayat pola

makan.

Dalam pengkajian makanan ada 3 tingkat kegiatan adalah :

Penghitungan asupan makanan

Penghitungan asupan zat gizi

Membandingkan asupan dengan kebutuhan gizi

Untuk mengkaji asupan makanan diperlukan data informasi penunjang antara

lain :

Status sosial ekonomi

o Penghasilan yang cukup untuk membeli makanan.

o Latar belakang pendidikan, budaya, etnis dan agama yang

mempengaruhi pola makan, pantangan (tabu) terhadap makanan

tertentu.

Cara mempersiapkan makanan

o Masalah dalam berbelanja atau mempersiapkan makanan.

Page 42: PHC kelompok 1

o Penggunaan makanan yang sesuai.

Pekerjaan dan aktifitas pasien

o Pekerjaan : jenis, jumlah jam kerja per minggu dan aktifitas.

o Olah raga : jenis dan frekuensi.

o Hambatan dalam melakukan aktifitas.

Kondisi pasien

o Apakah ada perubahan nafsu makan dan fungsi pengecapan serta

penciuman, sejak kapan.?

o Alergi atau intoleransi pada makanan tertentu.

o Kesehatan gigi dan mulut

o Masalah gatroeintestinal

o Penyakit yang diderita

o Pengobatan

o Riwayat berat badan dan perubahanya

2. Melihat aspek budaya, etnis dan sosial ekonomi untuk mendapatkan tingkat

kepatuhan yang tinggi.

3. Mengidentifikasi masalah gizi dan informasi yang salah yang diterima pasien dari

berbagai sumber.

Indikator status giziMenurut Gibson (1990) , untuk pengukuran status gizi dengan indikator berat

badan menurut umur (BB/U) merupakan salah satu indeks antropometri yang

memberikan gambaran massa tubuh seseorang. Massa tubuh sangat sensitif

terhadap perubahan yan mendadak seperti terkena penyakit infeksi, menurunnya

nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi.

Indikator berat badan sering digunakan untuk menentukan status gizi karena

caranya mudah, sehingga dapat dikerjakan oleh orang tua atau anak, tidak harus

oleh tenaga kesehatan. Pengukuran berat badan yang dilakukan berulang-ulang

dapat menggambarkan pertumbuhan anak. Alat yang digunakan tidak selalu mudah

karena harus memenuhi syarat, kokoh, kuat murah mudah dibawa.

Page 43: PHC kelompok 1

Sedangkan Depkes RI (2002) mengatakan bahwa dalam keadaan normal dan

keadaan kesehatan baik, keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi

terjamin maka berat badan berkembang mengikuti bertambahnya umur. Dalam

keadaan abnormal ada dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu

berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan

karakteristik berat badan ini menurut umur dapat digunakan sebagai salah satu cara

untuk mengukur status gizi saat ini.

Selain BB/U ada indikator status gizi yang juga sering digunakan, yaitu indikator

berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB) (Soekirman, 2000).

Indikator BB/TB (wasting status) adalah merupakan indikator yang terbaik

digunakan untuk menggambarkan status gizi saat kini jika umur yang akurat sulit

diperoleh dan lebih sensitif serta spesifik sebagai indikator defisit massa tubuh yang

dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang cukup lama

sebagai akibat kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi.

Pemantauan status giziTerdapat metode pemantauan status gizi, diantaranya dmenggunakan

antropometri. Menurut Jahari (2004), antropometri gizi berhubungan dengan

berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai

tingkat umur dan tingkat gizi. Ukuran tubuh seperti berat badan, tinggi badan,

lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Sementara Soekirman (2000),

mengatakan bahwa interpretasi dari keadaan gizi anak dengan indikator BB/U, TB/U

dan BB/TB yang digunakan pada survei khusus, akan menjadikan kesimpulan bisa

lebih tajam.

Beberapa indikator status gizi sebagai hasil kesimpulan dari penilaian status gizi

tersebut dikategorian sebagai berikut :

1. Jika BB/U dan TB/U rendah sedangkan BB/TB normal ; kesimpulannya keadaan

gizi anak saat ini baik, tetapi anak tersebut mengalami masalah kronis, karena

berat badan anak proporsional dengan tinggi badan.

2. BB/U normal ; TB/U rendah; BB/TB lebih ; kesimpulannya anak mengalami

masalah gizi kronis dan pada saat ini menderita kegemukan (Overweight) karena

berat badan lebih dari proporsional terhadap tinggi badan

Page 44: PHC kelompok 1

3. BB/U , TB/U dan BB/TB rendah ; anak mengalami kurang gizi berat dan kronis.

Artinya pada saat ini keadaan gizi anak tidak baik dan riwayat masa lalunya juga

tidak baik

4. BB/U, TB/U dan BB/TB normal ; kesimpulannya keadaan gizi anak baik pada

saat ini dan masa lalu

5. BB/U rendah; TB/U normal; BB/TB rendah ; kesimpulannya anak mengalami

kurang gizi yang berat (kurus), keadaan gizi anak secara umum baik tetapi berat

badannya kurang proporsional terhadap Tinggi badannya karena tubuh anak

jangkung

Untuk pemantauan status gizi standar penentuan yang digunakan adalah

baku antropometri menurut standar World Health Organization-National Center

for Health Statistics.

II.7. Peran Pemerintah Dalam Penyediaan/Ketahanan PanganPangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus

dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu

hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun

dalam Deklarasi Roma (1996). Pertimbangan tersebut mendasari terbitnya

UU No. 7/1996 tentang Pangan. Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak

asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi

kehidupan suatu bangsa.

Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang

Pangan. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan

adalah "kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan

perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik

jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau

serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,

untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan". Tiga pilar

dalam ketahanan pangan yang terdapat dalam definisi tersebut adalah

ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility) baik secara fisik

maupun ekonomi, dan stabilitas (stability) yang harus tersedia dan terjangkau

setiap saat dan setiap tempat. Apabila ketiga pilar ketahanan pangan

Page 45: PHC kelompok 1

terpenuhi, maka masyarakat atau rumah tangga tersebut mampu memenuhi

ketahanan pangannya masing-masing.

Ketiga pilar ketahanan pangan tersebut harus dapat terwujud secara

bersama-sama dan seimbang. Pilar ketersediaan dapat dipenuhi baik dari

hasil produksi dalam negeri maupun dari luar negeri. Pilar keterjangkauan

dapat dilihat dari keberadaan pangan yang secara fisik berada di dekat

konsumen dengan kemampuan ekonomi konsumen untuk dapat membelinya

(memperolehnya). Sedangkan pilar stabilitas dapat dilihat dari kontinyuitas

pasokan dan stabilitas harga yang dapat diharapkan rumah tangga setiap

saat dan di setiap tempat.

Kebijakan Pemerintah Dalam Mencapai Ketahanan Pangan Dengan Target Swasembada Beras

Ketahanan pangan merupakan prioritas nasional dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap II 2010-2014. Adapun

kebijakan Kementerian Pertanian tahun 2010-2014 berkaitan dengan pembangunan

ketahanan pangan yaitu :

1. Melanjutkan dan memantapkan kegiatan tahun sebelumnya yang terbukti sangat

baik kinerja dan hasilnya, antara lain bantuan benih/bibit unggul, subsidi pupuk,

alsintan, Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT);

2. Melanjutkan dan memperkuat kegiatan yang berorientasi

pemberdayaan  masyarakat seperti Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan

(PUAP), Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3), Sarjana

Membangun Desa (SMD) dan Penggerak Membangun Desa (PMD), dan

rekrutmen tenaga pendamping lapang guna mempercepat pertumbuhan industri

pertanian di perdesaan;

3. Pemantapan swasembada beras melalui peningkatan produksi yang

berkelanjutan;

4. Pencapaian swasembada kedelai, daging sapi, dan gula industri;

5. Peningkatan produksi susu segar, buah lokal, dan produk-produk substitusi

komoditas impor;

Page 46: PHC kelompok 1

6. Peningkatan kualitas dan kuantitas public goods melalui perbaikan dan

pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, embung, jalan desa, dan

jalan usahatani;

7. Jaminan penguasaan lahan produktif;

8. Pembangunan sentra-sentra pupuk organik berbasis kelompok tani;

9. Penguatan kelembagaan perbenihan dan perbibitan nasional;

10.Pemberdayaan masyarakat petani miskin melalui bantuan sarana, pelatihan, dan

pendampingan;

11.Penguatan akses petani terhadap iptek, pasar, dan permodalan bunga rendah;

12.Mendorong minat investasi pertanian dan kemitraan usaha melalui promosi yang

intensif dan dukungan iklim usaha yang kondusif;

13.Pembangunan kawasan komoditas unggulan terpadu secara vertikal dan/atau

horizontal dengan konsolidasi usahatani produktif berbasis lembaga ekonomi

masyarakat yang berdaya saing tinggi di pasar lokal maupun internasional;

14.Pengembangan bio-energi berbasis bahan baku lokal terbarukan untuk

memenuhi kebutuhan energi masyarakat khususnya di perdesaan dan

mensubstitusi BBM;

15.Pengembangan diversifikasi pangan dan pembangunan lumbung pangan

masyarakat untuk mengatasi rawan pangan dan stabilisasi harga di sentra

produksi;

16.Peningkatan keseimbangan ekosistem dan pengendalian hama penyakit

tumbuhan dan hewan secara terpadu;

17.Penguatan sistem perkarantinaan pertanian;

18.Penelitian dan pengembangan berbasis sumberdaya spesifik lokasi (kearifan

lokal) dan sesuai agro-ekosistem setempat dengan teknologi unggul yang

berorientasi kebutuhan petani;

19.Pengembangan industri hilir pertanian di perdesaan yang berbasis kelompok tani

untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian, membuka

lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan keseimbangan

ekonomi desa-kota;

20.Berperan aktif dalam melahirkan kebijakan makro yang berpihak kepada petani

seperti perlindungan tarif dan non tarif perdagangan internasional, penetapan

Page 47: PHC kelompok 1

Harga Pembelian Pemerintah (HPP), dan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk

bersubsidi;

21.Peningkatan promosi citra petani dan pertanian guna menumbuhkan minat

generasi muda menjadi wirausahawan agribisnis;

22.Peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan pertanian yang

akuntabel dan good governance.

Ketahanan pangan nasional selama ini dicapai melalui kebijaksanaan

swasembada pangan dan stabilitas harga. Oleh sebab itu pemantapan

swasembada beras merupakan salah satu fokus dalan terwujudnya ketahanan

pangan. Hal ini dalam rangka mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan dari Kementrian

Pertanian yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

15/Permentan/Rc.110/1/2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian

2010-2014.

III. PENUTUP

3.1. Simpulan

Berdasarkan hasil diskusi mengenai makanan sebagai sarana promosi

kesehatan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Gizi adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi

secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi,

penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh

serta untuk menghasilkan tenaga.

2. Fungsi makanan bagi tubuh digolongkan menjadi tiga, yaitu penghasil

energi, zat makanan pembangun dan zat pengatur.

3. Menurut Damin sumardjo, 2008 bahan makanan yang kita butuhkan sehari-

hari dibedakan atas:

Makronutrien, yaitu bahan makanan yang dibutuhkan dalam jumlah

cukup banyak setiap hari seperti: Karbohidrat, lemak, dan protein.

Mikronutrien, yaitu zat-zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah

sangat kecil seperti: Vitamin, mineral, dan air.

3.2. Saran

Page 48: PHC kelompok 1

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Pihak-pihak terkait diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan

petugas kesehatan terkait dengan upaya untuk meningkatan prosentase

pengetahuan masayarakat tentang pentingnya gizi seimbang dengan cara

melakukan kunjungan rumah, melakukan penyuluhan terhadap

masyarakat secara berkala.

b. Bagi masyarakat

Sebaiknya masyarakat melakukan peningkatan pengetahuan

tentang pentingnya gizi seimbang. Agar dapat menurunkan angka

kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh masalah gizi.

REFERENSI

Almatsier,S. 2004. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bandura, A. 1997. Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H. Freeman &

Co.

Badan Perencanaan Dan Pembangunan Nasional (Bappenas). 2011. Penjelasan

Tentang Ketahanan Pangan. www.bappenas.go.id diakses pada tanggal 07

Oktober 2015 pukul 17.05

Budianto, Agus Krisno. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang. Universitas

Muhammadiyah Malang Press

Depkes RI. 2002. Pemantauan pertumbuhan balita. Jakarta : Direktorat Jenderal bina

kesehatan masyarakat

Depkes RI. 2003. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Saki. Jakarta.

Gibney, J., M., et al. 2008.Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC

Page 49: PHC kelompok 1

L Sigit.2012.Bab II Kajian Pustaka (online) eprints.uny.ac.id/8842/2/bab2%20-

09604227098.pdf diakses tanggal 6 Okt 2015 pukul 14.30

Moehyi, S.1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga. PT Bhratara

Niaga Media: Jakarta.

Persagi, 1999. Visi dan Misi Gizi dalam Mencapai Indonesia Sehat Tahun 2010, Jakarta

Sumardjo, Damin.2008.Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran

dan program strata I fakultas bioeksakta. Jakarta: EGC

WHO. 2012. UNICEF-WHO-The World Bank joint child malnutrition estimates.