PHBS 2015

download PHBS 2015

of 25

description

m

Transcript of PHBS 2015

  • Evaluasi Program PHBS Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas Kecamatan Klari, Kabupaten KrawangPeriode Mei 2014 - Juni 2015 Kepaniteraan Klinik Kedokteran KomunitasFakultas UKRIDA2015

    Disusun oleh:

    Stephanie Yohanna Tania ( 10.2013.315)

  • Data Riskesdas 2013 mengenai PHBS di Indonesia 32,3%.Data PHBS Provinsi Jawa Barat 45,90%.PHBS Kabupaten Karawang tahun 2014 46.9%.Evaluasi dilakukan karena belum diketahuinya tingkat keberhasilan pelaksanaan Program PHBS rumah tangga di Puskesmas Klari, Kabupaten Karawang pada periode Mei 2014 Juni 2015LATAR BELAKANG

  • Mengetahui masalah serta cara menyelesaikan masalah dan melihat tingkat keberhasilan pada program Promosi Kesehatan yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga di UPTD Puskesmas Klari periode Mei 2014 sampai dengan Juni 2015 dengan pendekatan sistem.Terjadi penurunan angka kesakitan dan kematian yang dapat dicegah di kehidupan rumah tangga sehari-hari khususnya di lingkungan Puskesmas Klari.TUJUAN UMUM

  • Diketahuinya cakupan Persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan,Pemberian ASI eksklusif,Penimbangan bayi dan balita,Penggunaan air bersih,Perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,Penggunaan jamban sehat,Perilaku memberantas jentik nyamuk di dalam rumah,Perilaku makan sayur dan buah setiap hari,Perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hariPerilaku tidak merokok di dalam rumah TUJUAN KHUSUS

  • PROFIL PUSKESMAS KLARIWilayah kerja Puskesmas Klari 8 desa, 66 RW, 126 RT, yaitu :

    DurenPancawatiWalaharKiarapayungSumurkondangCibalongsariKlariBelendung

  • Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Klari tahun 2014 adalah 52.004 jiwa dan jumlah rumah tangga adalah 14.296, serta jumlah KK yaitu 16.734.Mata pencaharian terbanyak adalah sebagai petani 60,0%.Mayoritas penduduk memiliki tingkat pendidikan tamat SLTA 42,93%Fasilitas kesehatan: 1 pustu, 9 klinik, 10 balai pengobatan swasta, 4 dokter praktek swasta, 14 bidan praktek dan 43 posyandu.

    TUJUAN KHUSUS

  • MASUKANTenaga: Dokter : 1 orang (penanggung jawab)Petugas PHBS: 1 orang (koordinator program)Kader : 48 orang (pelaksana)Posyandu: 43 buah

    2. Dana Dana untuk pelaksanaan program dari APBD

  • METODEPELAKSANAAN PROGRAM PHBSSosialisasi atau promosi PHBS Penyuluhan perorangan pada tiap keluarga melalui konselingKunjungan rumah atau penyuluhan individual oleh kader dengan wawancara di BPU setelah pengobatan oleh petugas kesehatan/dokterPemberdayaan masyarakat PHBS. Mis : pembersihan sarang nyamuk, gerakan jumat bersih, tidak BABSPencatatan dan pelaporan tiap tahun bulan juli

  • PROSESPerencanaan dan PelaksanaanKegiatan program PHBS dibuat satu tahun sebelumnya (rutin tiap bulan januari)Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga diwilayah kerja (rutin tiap bulan juli)Melakukan pelatihan kader dalam pendatan PHBS (tidak dilaksanakan sesuai jadwal)Melakukan pengumpulan data 10 indicator PHBS oleh kader terlatih tiap tahun pada bulan juli (rutin)Melakukan pengelolaan dan penyajian data PHBS oleh petugas dan koorfinator promkes puskesmas (rutin tiap bulan juli)Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan PHBS (tidak dilaksanakan sesuai jadwal)Melakukan penyuluhan PHBS termasuk penyuluhan perorangan dalam bentuk konseling/kunjungan rumah/penyuluhan kelompok (tidak dilakukan sesuai jadwal)

  • PENGORGANISASIANA. KEPALA PUSKESMAS (dr. Azis Gopur)Sebagai penanggung jawab programMonitoring pelaksanaan PHBS tingkat kecamatanMelakukan evaluasi data hasil pelaksanaan PHBS

    B. KOORDINATOR PHBS (Bp. Hj Nanang)Koordinator programMenerima pelaporan hasil kegiatan PHBS Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan kepada kepala puskesmas setiap bulanMelatih para kader ditiap desa untuk program pelaksanaan PHBS

  • PENGORGANISASIAN3. KADER TERLATIHMemantau, memotivasi dan memberikan penyuluhan pelaksanaan PHBS Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan kepada coordinator program

  • Masalah Menurut Variabel Keluaran

    VariabelTolak Ukur VariabelCakupanMasalahKeluaran1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan100 %100 %0 %2. Memberi bayi ASI eksklusif100 %62,5 %37,5 %3. Menimbang balita100 %98,9 %1,1 %4. Menggunakan air bersih100 %72,2 %27,8 %5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun100 %51,8 %48,2 %6. Menggunakan jamban sehat100 %48,2 %51,8 %7. Memberantas jentik di rumah100 %71,8 %28,2 %8. Makan sayur dan buah setiap hari100 %44,3 %55,7 %9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari100 %75,2 %24,8 %10. Tidak merokok di dalam rumah100 %55.0 %45,0 %11. Rumah tangga sehat100 %53,6 %46,4 %

  • Masalah menurut variabel masukan:Masalah menurut variabel proses:

    ProsesTolok ukur variabelCakupanMasalahSDMCukupTidak Cukup(+)

    Proses Tolok ukur variableCakupanMasalah

    Pelatihan PHBS rumah tangga untuk kaderSetiap tri wulanTidak rutin setiap tri wulan(+) Penyuluhan tentang PHBSPeroranganPerkelompokSetiap hariSetiap bulanTidak rutinTidak rutin(+)

  • Masalah menurut variabel lingkungan:Masalah menurut variabel umpan balik:

    LingkunganTolok ukur variableCakupanMasalahPeran serta masyarakatBerperan aktifKurang(+)Perilaku masyarakatMendukungTidak(+) Tingkat Ekonomi masyarakatDi atas garis kemiskinanrendah(+)

    LingkunganTolok ukur variableCakupanMasalahLokakarya bulananSetiap bulanTidak rutin(+)

  • Masalah dari Unsur SistemDari MasukanJumlah kader dalam pengorganisasian kegiatan puskesmas tidak merata, 1 kader dapat lebih untuk 1 program kegiatan puskesmas

    Dari ProsesPelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS dilakukan tetapi tidak rutin dilaksanakan sesuai jadwal dan tidak mencakup semua posyandu. Penyuluhan PHBS perorang tidak dilaksanakan sesuai jadwal dak tidak mencakup semua posyanduSelain itu, cakupan penyuluhan kelompok tentang semua indikator PHBS belum merata di seluruh wilayah Puskesmas.

  • Masalah dari Unsur ProsesDari LingkunganMayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya berstatus ekonomi dan berpendidikan rendah sehingga mempengaruhi perilaku dan peran serta masyarakat yang kurang mendukung hal ini merupakan hambatan dalam program perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga.

    Dari Umpan BalikRapat kerja bulanan tidak rutin

  • Perumusan Masalah: dari keluaranCakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 62,57 %Cakupan penimbangan balita sebesar 98,9 %Cakupan penggunaan air bersih sebesar 72,2 %Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 51,8 %Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 48,2 %Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 71,8 %Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 44,3 %Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 75,2 %, dan Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0 %

  • PRIORITAS MASALAHKeterangan derajat masalah :5 = Sangat penting2 = Kurang penting4 = Penting 1 = Sangat kurang penting3 = Cukup penting

    NoParameter abcdefghi1Besarnya masalah4133535352Akibat yang ditimbulkan3433442253Keuntungan sosial karena selesainya masalah3343432344Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai3433333455Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan masalah444444344Jumlah 171617162017151623

  • Prioritas MasalahCakupan penggunaan jamban sehat di daerah Cilamaya pada periode Juni 2014 Mei 2015 sebesar 48,2% dari target 100%.Cakupan tidak merokok di dalam rumah di daerah Cilamaya pada periode Juni 2014 Mei 2015 sebesar 55,0% dari target 100%.

  • CAKUPAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT DI DAERAH CILAMAYA PADA PERIODE JUNI 2014 MEI 2015 SEBESAR 48,2% DARI TARGET 100%.Penyebab MasalahPenyelesaianTidak ada pengkajian dan pemantauan pembinaan secara berkala.Cakupan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan dalam bentuk konseling/kunjungan rumah atau penyuluhan masih kurang. Kurang koordinasi hubungan lintas program dan lintas sektoral.Kurang peran serta masyarakat karena faktor pendidikan, ekonomi, dan budaya yang menghambat.Masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai PHBS

    Melakukan pengkajian memantau pembinaan secara berkala melalui pencatatan dan pelaporan bulanan.Meningkatkan cakupan penyuluhan mengenai pentingnya jamban sehat.Meningkatkan kerjasama antara lintas program terutama program kesehatan lingkungan maupun sektoral untuk meningkatkan penyediaan jamban sehat.Mengajak, membina, dan menggiatkan peran serta kader dan masyarakat baik dalam level formal maupun informal dalam mendidik warga masyarakat agar menggunakan jamban sehat yang memenuhi syarat.

  • CAKUPAN TIDAK MEROKOK DI DALAM RUMAH DI DAERAH CILAMAYA PADA PERIODE JUNI 2014 MEI 2015 SEBESAR 55,0% DARI TARGET 100%.Penyebab MasalahPenyelesaianTidak ada pengkajian yang teliti dan pemantauan pembinaan secara berkala.Cakupan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan dalam bentuk konseling/kunjungan rumah atau penyuluhan kelompok masih kurang. Kurang koordinasi hubungan lintas program dan lintas sektoral.Kurang peran serta masyarakat karena faktor pendidikan, ekonomi, dan budaya yang menghambat.

    Melakukan pengkajian yang teliti terlebih dahulu dan memantau pembinaan secara berkala melalui pencatatan dan pelaporan bulanan.Meningkatkan cakupan penyuluhan mengenai pentingnya tidak merokok di dalam rumahMeningkatkan kerjasama antara lintas program terutama program kesehatan lingkungan maupun sektoral untuk meningkatkan cakupan tidak merokok di dalam rumah.Mengajak, membina, dan menggiatkan peran serta kader dan masyarakat dalam mendidik warga masyarakat agar tidak merokok di dalam rumah.

  • KesimpulanCakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih sehat dan beberapa indikatornya masih belum memenuhi target.Ditemukan berbagai masalah di variabel masukan, proses, keluaran dan lingkungan dan umpan balik.Didapatkan prioritas masalah:Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 48,2% dari target 100%;Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0% dari target 100%.

  • SaranMenyusun pembagian tugas dan tanggung jawab secara jelas dan tertulis mengenai pelaksanaan penyuluhan, rincian tugas, serta jadwal penyuluhan secara teratur;Mengusahakan dana dari sumber daya yang lain, seperti dana sehat atau swadaya masyarakat atau meningkatkan kerja sama lintas program dengan program lain dalam pelaksanaannya;Meningkatkan motivasi terhadap kader kesehatan untuk menjadi penggerak PHBS di lingkungan tempat tinggalnya;

  • SaranMelakukan advokasi dengan meminta dukungan kepada kepala masyarakat dan tokoh masyarakat mendukung penggalakan program PHBSMeningkatkan pembinaan terhadap kader kesehatan mengenai 10 indikator PHBS rumah tanggaMeningkatkan penyuluhan baik secara perorangan maupun kelompok terhadap PHBS rumah tangga untuk meningkatkan derajat pengetahuan masyarakat terhadap PHBS rumah tangga.