KOMUNITAS PHBS

29
Askepku keperawatan KAMIS, 22 MARET 2012 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakniPerilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat katamengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah kesehatanlingkungan. Dua istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang harus dipahami dandiinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar kegiatan yang dilakukandapat berhasil dengan baik. Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, social, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut. Sedangkankesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan fisik, nilai kemanusiaandalam hubungan social, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikanyang dapat tercapai, pelestarian kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses darigaris keturunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki harapan.Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan perawatankomunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi perawatan komunitas perlu adanya pembahasan khusus mengenai PHBS kesehatan lingkungan.

Transcript of KOMUNITAS PHBS

Page 1: KOMUNITAS PHBS

Askepku keperawatanKAMIS, 22 MARET 2012

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya

yakniPerilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat

katamengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi

kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu

burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang mendukung PHBS

adalah kesehatanlingkungan. Dua istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang harus

dipahami dandiinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar kegiatan

yang dilakukandapat berhasil dengan baik. Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi

fisik, social, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut.

Sedangkankesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan fisik, nilai

kemanusiaandalam hubungan social, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam

mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara

wajar, pekerjaan dan pendidikanyang dapat tercapai, pelestarian kebudayaan dan toleransi

terhadap perbedaan jenis, akses darigaris keturunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki

harapan.Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan

perawatankomunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi perawatan komunitas perlu

adanya pembahasan khusus mengenai PHBS kesehatan lingkungan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Mengetahui pengertian dan komponen lingkungan

1.2.2 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1.2.3 Mengetahui pengertian kesehatan lingkungan

1.2.4 Mengetahui permasalahan kesehatan lingkungan di negara berkembang

1.2.5 Mengetahui kegiatan tenaga kesehatan guna mengatasi permasalahan kesehatan lingkungan

Page 2: KOMUNITAS PHBS

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LINGKUNGAN

Pengertian lingkungan berbeda-beda menurut disiplin berbagai disiplin ilmu. Menurut

ahli cuaca dan iklim lingkungan berarti atmosfer, ahli sedangkan menurut ahli teknologi

lingkungan, makalingkungan berarti atmosfer dengan ruangannya. Ahli ekologi berpendapat

bahwa lingkungansama artinya dengan habitat hewan dan tumbuhan.Menurut Haryoto K. (1985),

lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada disekitar manusia. Secara lebnih

rinci, lingkungan dibagi menjadi beberapa komponen yaitusebagai berikut :

1.      Lingkungan fisik, meliputi tanah, air, dan udara serta hasil interaksi diantara factor-

factor tersebut

2.      Lingkungan Biologi, yang termasuk ke dalam lingkungan ini adalah semua organisme

hidupseperti binatang dan tumbuh ± tumbuhan, serta mikroorganisme lain.

3.      Lingkungan sosial. Lingkungan social dimaksud adalah semua interaksi antara manusia,

yangmeliputi factor budaya, ekonomi, dan psiko-sosial.

2.2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap

oranghidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber

dayamanusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Indikator Kesehatan

a. Indikator Positif 

         Status Gizi

         Tingkat Pendapatan

 b. Indikator Negatif 

         Mortalitas (Angka Kematian)

         Morbiditas (Angka Kesakitan)

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus

yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta

lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri

seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui

pancaindera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme

Page 3: KOMUNITAS PHBS

ataumahluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005). Dasar orang berperilaku

dipengaruhi oleh:

A. Nilai 

B. Sikap

C. Pendidikan/pengetahuan phbs (perilaku hidup bersih sehat)

Perilaku Hidup Bersih Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas

kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya

sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam

makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi

dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada

tempatnya, membersihkan lingkungan.

2.3 KESEHATAN LINGKUNGAN

2.3.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum

sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula

(Notoatmodjo S.2003) Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan

lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Walter R.L)

Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada diantara manusia dan

lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (World Health Organization

Expert Commite). Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari hubungan interaktif

antara komunitasdengan perubahan yang memiliki potensi bahaya/menimbulkan gangguan

kesehatan/penyakit,serta mencari upaya penanggulangannya (Susanna D. Dkk).

2.3.2 Komponen PHBS kesehatan lingkungan

1. PHBS Rumah Tangga

2. PHBS di Sekolah

3. PHBS di Tempat Kerja

4. PHBS di Tempat-tempat Umum

5. PHBS di Institusi Kesehatan

2.3.3 Indikator PHBS kesehatan lingkungan

a. Perumahan bersih dan sehat

Page 4: KOMUNITAS PHBS

Rumah merupakan salah satu persyaratan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu

sebagian besar waktu kehidupan manusia dihabiskan di rumah. Persyaratan rumah sehat menjadi

sangat penting. Beberapa faktor-faktor yang ikut berpengaruh dalam pembangunan rumah antara

lain adalah sebagian berikut:

1. Faktor lingkungan

2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat

3. Tekhnologi yang dimiliki masyarakat

4. Kebijakan pemerintah 

b. Penyediaan air bersih

Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Didalam

tubuh manusia sendiri, sebagaian besar terdiri dari air. Pada orang dewasa mengandung air

sekitar 55-60%,,anak-anak sekitar 65% dan pada bayi 80%. Menurut WHO, di negara maju, tiap

orang memerlukan air sekitar 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang seperti

Indonesia,tiap orang memerlukan air sekitar 30-60 liter per hari.

c. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)

Permasalahan pembuangan kotoran manusia (tinja) semakin meningkat dengan

adanya pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman. Ditinjau dari segi

ilmukesehatan masyarakat, masalah pembuangan tinja merupakan yang urgen untuk diatasi,

karenatinja dapat menyebabkan penyakit, antara lain typoid, disentri, kolera dll.

d. Penanganan sampah

Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut dapat

hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri patogen). Selain itu tempat

bersarangnya berbagai serangga sebagai penyebar penyakit(vektor). Oleh karena itu sampah

harus dikeloladengan baik sehingga tidak berdampak buruk pada masyarakat.

e. Penanganan air limbah

Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-

tempatumum lainnya. Pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang

dapatmembahayakan kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Secara garis

besar, air limbah dapat dibagi menjadi:

         Domestic wastes water ( berasal rumah tangga)

         Industrial wastes water (berasal dari industri)

Page 5: KOMUNITAS PHBS

         Municipal waste water (berasal dari Kotapraja)

 

 2.3.4 Kegiatan PHBS Kesehatan Lingkungan

Kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan menurut Occupational Health and Safety

Administration (OSHA) dan Nuclear Regulation Commision (NRC) adalah:

1. Pembuatan standar kualitas air dan udara

2. Pemeriksaan dan pemantauan kesehatan

3. Evaluasi terhadap bahaya lingkungan

4. Penerimaan informasi tentang kesehatan yang terkait dengan lingkungan

5. Penyaringan terhadap bahan-bahan kimia baru

6. Pemeliharaan data dasar 

7. Menetapkan, mengevaluasi dan mengusahakan agar peraturan-peraturan yang telah dibuat

dapat ditepati.

Adapun kegiatan-kegiatan PHBS kesehatan lingkungan di setiap komponen, yaitu :

a. Kegiatan PHBS di lingkungan rumah tangga

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan jamban sehat

3. Memberantas jentik di rumah

4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

5. Tidak merokok 

 b. Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah

1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun

2. Menjaga kebersihan dan kesehatan kantin sekolah

3. Menggunakan jamban yang bersih & sehat

4. Olahraga yang teratur dan terukur 

5. Memberantas jentik nyamuk 

6. Tidak merokok 

7. Membuang sampah pada tempatnya

c. Kegiatan PHBS di lingkungan kerja

1. Mengadakan kawasan tanpa asap rokok 

2. Bebas jentik 

3. Jamban Sehat

4. Kesehatan dan keselamatan kerja

5. Olah raga teratur 

Page 6: KOMUNITAS PHBS

d. Kegiatan PHBS di lingkungan umum

1. Menggunakan jamban sehat

2. Memberantas jentik nyamuk 

3. Menggunakan Air Bersih

e. Kegiatan PHBS di institusi kesehata

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan jamban yang bersih & sehat

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok 

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan

kesehatan di masyarakat. Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara

manusia dan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia

PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan

antaramanusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan manusia.

Indikator kesehatan lingkungan :

1. Perumahan bersih dan sehat

2. Penyediaan air bersih

3. Penanganan air limbah

4. Penanganan sampah

5. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)

3.2 Saran

PHBS Kesehatan Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi

kebutuhan sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi

criteria kesehatan pemukiman. Oleh karena itu, sangat diharapkan untuk memperhatikan dan

Page 7: KOMUNITAS PHBS

mempraktekan Perilaku Hidup Bersih Sehat dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari

penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

http://abahjack.com/rmah-sehat-dalam-lingkungan-yang-sehat.html#more-13http://

www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-HEALTH%20PLAN/

PHBS.ppt.Mukono.2000.

Soemirat, Juli.2004. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya

Sumijatun, et al.2005. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University Pres

_________ . (2007). Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

Diposkan oleh rama di 05.37 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

CARI BLOG INI

DAILY CALENDAR

JUST SAY

Hai para blogger???? salam sehat dariku... :)

Selamat datang di blog saya...Blog saya berisi sedikit tentang informasi Asuhan keperawatan yang saya buat dan saya kumpulkan dari beberapa sumber, dan juga berisi tentang informasi kesehatan...

Kiranya dapat berguna bagi para blogger semua...

God Bless You Full....

ARSIP BLOG

▼  2012 (18)

o ►  Juni (4)

o ▼  Maret (14)

Cari

Page 8: KOMUNITAS PHBS

Askep Gagal Jantung

GIZI

MALPRAKTEK DITINJAU DARI HUKUM ADMINISTRASI

Hak & Kewajiban Dalam Etika Profesi

KONSEP DASAR CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Askep Perdarahan Ante Partum

ASKEP PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL

Konsep Personal Higiene

askep strok non hemoragik

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Karbohidrat

ASKEP GAGAL JANTUNG

ASKEP TRAUMA KEPALA

ASKEP PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN PADA IBU HAMIL

TOTAL TAYANGAN LAMAN

 18271

MENGENAI SAYA

ramaLihat profil lengkapku

APA PENDAPAT ANDA TENTANG BLOG INI???

SHARE IT

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

tugas kelompok komunitas

Minggu, 07 April 2013

PHBS SEKOLAH KEL-2

Page 9: KOMUNITAS PHBS

MAKALAH KOMUNITASPHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT ) DI SEKOLAH

Nama Kelompok II ( B-6 ):1. Barokhatul ( 121.0007 BP )2. Choiriyah ( 121.0008 BP )3. Dewi Julah ( 121.0009 BP )

4. Didik Dwi W ( 121.0010BP )5. Dyah Hartati ( 121.0011 BP )

6. Endang ( 121.0012 BP )6. Sophia Purwanti ( 121.0032 BP )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

T.A 2013

KATA PENGANTAR

          Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayahnya, serta karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah ini tentang PERILAKU BERSIH HIDUP SEHAT ( PHBS ) DI SEKOLAH.

Page 10: KOMUNITAS PHBS

Makalah ini kami susun dengan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan komunitas. Dengan segenap kerendahan hati tidak lupa kami ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelasaikan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah tersebut.

Kami menyadari dengan segenap hati bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah kami.

Demikian atas perhatian kami ucapkan terimakasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Penyusun

Kelompok II

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

 Konsep Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

 Pengertian PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan paradigma sehat

dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk

meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun

sosial. Selain itu juga program perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga,

dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan,

sikap, dan perilaku sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup

Page 11: KOMUNITAS PHBS

bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support), dan

pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan

mengatasi masalahnya sendiri terutama pada tatanannya masing-masing (Depkes RI, 2002).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas

dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/kelompok dapat

menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat (Dinkes Jabar, 2010).

Tujuan PHBS

Menurut Depkes RI (1997), Tujuan dari PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan,

kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, serta

meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk dunia usaha dalam upaya mewujudkan

derajat kesehatan yang optimal.

Strategi PHBS

Strategi adalah cara atau pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan PHBS.

Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan

dan PHBS yaitu:

1.      Gerakan Pemberdayaan (Empowerment)

Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan

berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran agar

sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu

menjadi mau(aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang

diperkenalkan (aspek practice).

Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga serta kelompok

masyarakat. Bilamana sasaran sudah pindah dari mau ke mampu melaksanakan boleh jadi akan

terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini kepada yang bersangkutan dapat diberikan

bantuan langsung, tetapi yang sering kali dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam

Page 12: KOMUNITAS PHBS

proses pengorganisasian masyarakat (community organization) atau pembangunan

masyarakat (community development). Untuk itu sejumlah individu yang telah mau dihimpun

dalam suatu kelompok untuk bekerjasama memecahkan kesulitan yang dihadapi. Tidak jarang

kelompok ini pun masih juga memerlukan bantuan dari luar (misalnya dari pemerintah atau dari

dermawan). Disinilah letak pentingnya sinkronisasi promosi kesehatan dan PHBS dengan

program kesehatan yang didukungnya.

2.      Bina Suasana (Social Support)

Bina suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu

anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan

terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial dimanapun ia berada

(keluarga di rumah, orang-orang yang menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis

agama, dan bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. Oleh

karena itu, untuk mendukung proses pemberdayaan masyarakat khususnya dalam upaya

meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan Bina Suasana. Terdapat

tiga pendekatan dalam Bina Suasana yaitu: pendekatan individu, pendekatan kelompok, dan

pendekatan masyarakat umum.

3.      Pendekatan Pimpinan (Advocacy)

Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan

komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Pihak-pihak yang terkait

ini bisa brupa tokoh masyarakat formal yang umumnya berperan sebagai penentu kebijakan

pemerintahan dan penyandang dana pemerintah. Juga dapat berupa tokoh-tokoh masyarakat

informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha, dan yang lain yang umumnya dapat berperan

sebagai penentu “kebijakan” (tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai penyandang dana non

pemerintah. Perlu disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui advokasi

jarang diperoleh dalam waktu yang singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung

tahapan-tahapan yaitu: a) mengetahui atau menyadari adanya masalah, b) tertarik untuk ikut

mengatasi masalah, c) peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai

Page 13: KOMUNITAS PHBS

alternatif pemecahan masalah, d) sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu

alternatif pemecahan masalah, dan e) memutuskan tindak lanjut kesepakatan.

Tatanan PHBS

Ada lima tatanan PHBS yakni: tatanan rumah tangga, tatanan pendidikan, tempat umum, tempat

kerja, dan institusi kesehatan.

BAB II

ISI PEMBAHASAN

2.1  PHBS di Tatanan Pendidikan (Sekolah)

2.11 Pengertian PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan siswa, guru, dan masyarakat

lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam

mewujudkan sekolah sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat juga merupakan sekumpulan

perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas

dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah

penyakit, meningkatkan kesehatannya , serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat

(Depkes RI, 2007).

Tujuan PHBS di Sekolah

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah mempunyai tujuan yakni:

Tujuan Umum:

Memperdayakan setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau, dan

mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif

dalam mewujudkan sekolah sehat.

Page 14: KOMUNITAS PHBS

Tujuan Khusus:

a.       Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan

sekolah.

b.      Meningkatkan peran serta aktif setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber

PHBS di sekolah.

c.       Memandirikan setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber PHBS.

Manfaat PHBS di Sekolah

Manfaat bagi siswa:

a.       Meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit

b.      Meningkatkan semangat belajar

c.       Meningkatkan produktivitas belajar

d.      Menurunkan angka absensi karena sakit

Manfaat bagi warga sekolah:

a.       Meningkatnya semangat belajar siswa berdampak positif terhadap pencapaian target dan tujuan

b.      Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh orangtua

c.       Meningkatnya citra sekolah yang positif

Manfaat bagi sekolah:

a.       Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di sekolah

b.      Adanya dukungan buku pedoman dan media promosi PHBS di sekolah

Manfaat bagi masyarakat

a.       Mempunyai lingkungan sekolah yang sehat

b.      Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh sekolah

Manfaat bagi pemerintah provinsi/kabupaten/kota

a.       Sekolah yang sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang

baik

b.      Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di sekolah

Page 15: KOMUNITAS PHBS

Sasaran PHBS di Sekolah

a.  Siswa Peserta Didik

b. Warga Sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Karyawan Sekolah, Komite Sekolah, dan Orangtua

Siswa)

c.  Masyarakat Lingkungan Sekolah (penjaga kantin, satpam, dll)

  

Strata PHBS di Sekolah

Tabel Strata PHBS di Sekolah

Strata Pratama Strata Madya Strata Utama1.      Memelihara rambut agar

bersih dan rapih2.      Memakai pakaian bersih

dan rapih

Perilaku di strata pertama ditambah:8. memberantas jentik nyamuk

Perilaku di strata madya ditambah:13. mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

3.      Memelihara kuku agar selalu pendek dan bersih

9. menggunakan jamban yang bersih dan sehat

14. menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan

4.      Memakai sepatu bersih dan rapih

10. menggunakan air bersih

5.      Berolahraga teratur dan terukur

11. mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun

6.      Tidak merokok di sekolah 12. membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah (sampah basah, sampah kering, sampah berbahaya)

7.      Tidak menggunakan NAPZA

Indikator PHBS di Sekolah

A. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapih

Mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapih. Rambut yang

bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan tidak berkutu. Memeriksa kebersihan

dan kerapihan rambut dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal

seminggu sekali.

Page 16: KOMUNITAS PHBS

B. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih

Memakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau, dan rapih. Pakaian yang bersih

dan rapih diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan dengan disetrika.

Memeriksa baju yang dipakai dapat dilakukan  oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS

minimal seminggu sekali.

C. Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih

Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya sehingga

tidak hitam/kotor. Memeriksa kuku secra rutin dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader

kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.

D. Memakai Sepatu Bersih dan Rapih

Memakai sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada sepatu, rapih misalnya ditalikan

bagi sepatu yang bertali. Sepatu bersih diperoleh bila sepatu dibersihkan setiap kali sepatu kotor.

Memeriksa sepatu yang dipakai siswa dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru

UKS minimal seminggu sekali.

E. Berolahraga Teratur dan Terukur

Siswa/Guru/Masyarakat sekolah lainnya melakukan olahraga/aktivitas fisik secara teratur

minimal tiga kali seminggu selang sehari. Olahraga teratur dapat memelihara kesehatan fisik dan

mental serta meningkatkan kebugaran tubuh sehingga tubuh tetap sehat dan tidak mudah jatuh

sakit. Olahraga dapat dilakukan di halaman secara bersama-sama, di ruangan olahraga khusus

(bila tersedia), dan juga di ruangan kerja bagi guru/ karayawan sekolah berupa senam ringan

dikala istirahat sejenak dari kesibukan kerja. Sekolah diharapkan membuat jadwal teratur untuk

berolahraga bersama serta menyediakan alat/sarana untuk berolahraga.

F. Tidak Merokok di Sekolah

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah tidak merokok di lingkungan sekolah. Merokok

berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang yang berada di sekitar perokok. Dalam satu batang

Page 17: KOMUNITAS PHBS

rokok yang diisap akan dikeluarkan 4000 bahan kimia berbahaya diantaranya: Nikotin

(menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung serta pembuluh darah); Tar (menyebabkan

kerusakan sel paru-paru dan kanker) dan CO (menyebabkan berkurangnya kemampuan darah

membawa oksigen sehingga sel-sel tubuh akan mati). Tidak merokok di sekolah dapat

menghindarkan anak sekolah/guru/masyarkat sekolah dari kemungkinan terkena penyakit-

penyakit tersebut diatas. Sekolah diharapkan membuat peraturan dilarang merokok di lingkungan

sekolah. Siswa/guru/masyarakat sekolah bisa saling mengawasi diantara mereka untuk tidak

merokok di lingkungan sekolah dan diharapkan mengembangkan kawasan tanpa rokok/kawasan

bebas asap rokok.

G. Tidak Menggunakan NAPZA

Anak sekolah/guru/masyarkat sekolah tidak menggunakan NAPZA (Narkotika

Psikotropika Zat Adiktif). Penggunaan NAPZA membahayakan kesehatan fisik maupun psikis

pemakainya.

H. Memberantas Jentik Nyamuk

Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan tidak

ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan air, bak mandi, gentong air, vas

bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan air dispenser, wadah pembuangan air

kulkas, dan barang-barang bekas/tempat yang bisa menampung air yang ada di sekolah.

Memberantas jentik di lingkungan sekolah dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk

(PSN) melalui kegiatan: menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur

barang-barang bekas, dan menghindari gigitan nyamuk. Dengan lingkungan bebas jentik

diharapkan dapat mencegah terkena penyakit akibat gigitan nyamuk seperti demam berdarah,

cikungunya, malaria, dan kaki gajah. Sekolah diharapkan dapat membuat pengaturan untuk

melaksanakan PSN minimal satu minggu sekali.

I.        Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat

Page 18: KOMUNITAS PHBS

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan jamban/WC/kakus leher angsa

dengan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir saat buang air

besar dan buang air kecil. Menggunakan jamban yang bersih setiap buang air kecil ataupun

buang air besar dapat menjaga lingkungan di sekitar sekolah menjadi bersih, sehat, dan tidak

berbau. Disamping itu tidak mencemari sumber air yang ada disekitar lingkungan sekolah serta

menghindari datangnya lalat atau serangga yang dapat menularkan penyakit seperti: diare,

disentri, tipus, kecacingan, dan penyakit lainnya. Sekolah diharapkan menyediakan jamban yang

memenuhi syarat kesehatan dalam jumlah yang cukup untuk seluruh siswa serta terpisah antara

siswa laki-laki dan perempuan. Perbandingan jamban dengan pemakai adalah 1:30 untuk laki-

laki dan 1:20 untuk perempuan

J.  Menggunakan Air Bersih

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-

hari di lingkungan sekolah. Sekolah diharapkan menyediakan sumber air yang bisa berasal dari

air sumur terlindung, air pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan, air ledeng, dan air

dalam kemasan (sumber air berasal dari smur pompa, sumur, mata air terlindung berjarak

minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah/WC). Air diharapkan tersedia

dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan dan tersedia setiap saat.

K.  Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Memakai Sabun

Sekolah/guru/masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang

air besar/sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas, dan atau setiap kali tangan kotor dengan

memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air bersih yang mengalir akan membuang kuman-

kuman yang ada pada tangan yang kotor, sedangkan sabun selain membersihkan kotoran juga

dapat membunuh kuman yang ada di tangan. Diharapkan tangan menjadi bersih dan bebas dari

kuman serta dapat mencegah terjadinya penularan penyakit seperti: diare, disentri, kolera, tipus,

kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan flu burung.

L.  Membuang Sampah ke Tempat Sampah yang Terpilah

Page 19: KOMUNITAS PHBS

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah membuang sampah ke tempat sampah yang

tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah antara sampah organik, non-organik,

dan sampah bahan berbahaya. Sampah selain kotor dan tidak sedap dipandang juga mengandung

berbagai kuman penyakit. Membiasakan membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia

akan sangat membantu anak sekolah/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai kuman

penyakit.

M.  Mengkonsumsi Jajanan Sehat dari Kantin Sekolah

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin/warung

sekolah atau bekal yang dibawa dari rumah. Sebaiknya sekolah menyediakan warung sekolah

sehat dengan makanan yang mengandung gizi seimbang dan bervariasi, sehingga membuat tubuh

sehat dan kuat, angka absensi anak sekolah menurun, dan proses belajar berjalan dengan baik.

N.  Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan Setiap Bulan

Siswa ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap bulan agar diketahui tingkat

pertumbuhannya. Hasil penimbangan dan pengukuran dibandingkan dengan standar berat badan

dan tinggi badan sehingga diketahui apakah pertumbuhan siswa normal atau tidak normal.

2.1.2  Keterkaitan PHBS dengan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya untuk membina dan mengembangkan kebiasaan

hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan

di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan

pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah. Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha

kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan

hidupnya sebagai sasaran utama sehingga akan membentuk perilaku hidup sehat dan

menghasilkan derajat kesehatan yang optimal. (Effendy, 1998).

Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

perestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat

Page 20: KOMUNITAS PHBS

kesehatan peserta didik sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang

harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya. Usaha

Kesehatan Sekolah juga bertujuan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan

derajat kesehatan peserta didik yang mencakup:

a) menurunkan angka kesakitan anak sekolah,

b) meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental, maupun sosial,

c) agar peserta didik mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan

prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di

sekolah,

d) meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah,

e) meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok,

alkohol, dan obat berbahaya lainnya.

Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,

dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan,

pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga

program pokok (trias) UKS yakni: pendidikan kesehatan (Health Education in

School), pelayanan kesehatan(School Health Service), dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Dengan demikian dengan adanya fasilitas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) akan sangat

menunjang terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.

2.1.3 Keterkaitan PHBS dengan Keperawatan Kesehatan di Sekolah

Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan kepada anak di tatanan

pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga maupun

masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan. Perawatan kesehatan sekolah

mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unit individu, kelompok, dan

masyarakat sekolah. Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan

kesehatan yang ditujukan untuk mewujudkan dan menumbuhkan kemandirian siswa untuk hidup

sehat, menciptakan lingkungan, dan suasana sekolah yang sehat. Fokus utama perawat kesehatan

Page 21: KOMUNITAS PHBS

sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader (Roni,

2010).

Perawat sekolah merupakan salah satu dari beberapa orang yang ditempatkan untuk

memberikan arahan terhadap program kesehatan sekolah terkoordinasi. Perawat dapat berperan

sebagai manajer, konsultan, pendidik, pelaksana maupun peneliti di bidang keperawatan dengan

area khusus sekolah. Perawat dapat melaksanakan skrining kesehatan, memberikan pelayanan

dasar untuk luka dan keluhan minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau

status imunisasi siswa dan keluarganya dan aktif juga dalam mengidentifikasikan anak-anak

yang mempunyai masalah kesehatan. Perawat perlu memahami peraturan yang ada menyangkut

anak usia sekolah seperti memberikan libur kepada siswa karena adanya penyakit menular, kutu,

kudis, dan parasit lain. Dalam melaksanakan perannya sebagai konsultan terutama untuk para

guru, perawat dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pengajaran

kesehatan di kelas, pengembangan kurikulum yang terkait dengan kesehatan, serta cara-cara

penanganan kesehatan yang bersifat khusus dan kecacatan (Sumijatun, 2005).

The National Association of School Nurses (NASN) menyatakan ada tiga peran perawat

komunitas di sekolah yaitu:

1.      Peran klinik (Generalist Clinical Role)

  Perawat komunitas dalam peran klinik akan memberikan pelayanan, konseling, pendidikan

kesehatan kepada siswa dan keluarga. Pelayanan ini diintegrasikan dengan program sekolah.

  Pearawat klinik bekerja di sekolah yang memberikan pelayanan selama jam sekolah. Perawat

membaur dengan fungsional sehari-hari komunitas sekolah.

  Mengindentifikasi siswa, keluarga, dan guru dari resiko gangguan kesehatan (case finding),

mengembangkan dan implementasi intervensi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan dan

menyusun kebijakan dan program yang sesuai untuk memecahkan permasalahan baik yang

aktual maupun potensial.

2.      Peran Perawatan Primer (Primary Role)

Page 22: KOMUNITAS PHBS

Perawat komunitas melaksanakan teknik tindakan keperawatan sesuai prosedur. Selain itu dalam

melaksanakan perannya berkoordinasi dengan petugas kesehatan yang lain. Beberapa item yang

menjadi perhatian dalam peran ini antara lain: kesehatan fisik, kesehatan emosional, kebiasaan

(makan, merokok), perhatian sosial (lingkungan rumah, kemiskinan).

3.      Peran Manajemen (Management Role)

a.       Mengembangkan, koordinasi, dan evaluasi program kesehatan sekolah

b.      Mengembangkan dan implementasi kebijakan dan prosedur kesehatan sekolah

c.       Manajemen kasus pada siswa dan keluarga dengan kebutuhan kesehatan yang khusus

d.      Supervisi dan evaluasi pada tenaga kesehatan yang lain dan mendukung personal

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

      3.1 Kesimpulan

                  PHBS ( Perilaku Hidup Bersih Sehat ) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan

atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya

sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan dimasyarakat.

 PHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan siswa, guru, dan masyarakat

lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam

mewujudkan sekolah sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat juga merupakan sekumpulan

perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas

dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah

penyakit, meningkatkan kesehatannya , serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat

(Depkes RI, 2007).

Page 23: KOMUNITAS PHBS

3.2 Saran

            Diharapkan PHBS di Tatanan Sekolah dapat terlaksana dengan semaksimalmungkin

sehingga para peserta didik, guru, dan lingkungan sekitarnya dapat berperilaku hidup yang

selayaknya / hidup bersih sehat.

DAFTAR PUSTAKA

http ://www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-HEALTH/PHBS.

Sumijatun,et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.Jakarta : EGC

www.phbssekolah.com

h

Diposkan oleh progsus hangtuah di 19.43 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

▼  2013 (4)

o ▼  April (4)

PHBS DI TEMPAT KERJA

SURVEY MAWAS DIRI

Page 24: KOMUNITAS PHBS

Perilaku Hidup Bersih Dalam Keluarga atau Rumah Ta...

PHBS SEKOLAH KEL-2

Mengenai Saya

progsus hangtuahLihat profil lengkapku

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh Deejpilot. Diberdayakan oleh Blogger.