Peta-Peta Kerja - Bab 5 Analisis - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi -...

5
Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Sistem Kerja Keseluruhan 5.1.1. Peta Proses Operasi (OPC) Pada peta proses operasi digambarkan secara rinci mengenai urutan proses pembuatan map buku mulai dari bahan baku sampai menjadi produk jadi. Proses-proses tersebut meliputi pengukuran, pemotongan, pengirisan, perakitan, pemeriksaan dan penyimpanan. Pada peta proses pembuatan vas bunga terlihat urutan-urutan perakitan yang dialami oleh komponen-komponen penyusun. Dimana yang menjadi komponen utamanya adalah duplex badan vas bunga, duplex bagian kotak pensil, duplex bagian batang, duplex bagian alas, duplex bagian poto depan, duplex bagian poto belakang dan duplex bagian penyangga . Sedangkan komponen lainnya seperti: kertas sampul, kertas gelombang, kertas daur ulang serta komponen tambahan membantu dalam pembentukan serta penyempurnaan (memberi hiasan) pembuatan vas bunga pada bagian penyelesaian atau finishing. Pada peta proses operasi terdapat 19 komponen yang harus diselesaikan seperti: 1. Kertas duplex bagian badan (A1) dengan waktu 464 detik. 2. Kertas daur ulang bagian badan (A2) dengan waktu 258 detik. 3. Kertas sampul bagian badan (A3) dengan waktu 221 detik. 4. Kertas duplex bagian alas (A4) dengan waktu 279 detik. 5. Kertas daur ulang bagian alas (A5) dengan waktu 194 detik. 6. Kertas sampul bagian alas (A6) dengan waktu 156 detik. 7. Kertas duplex bagian batang (A7) dengan waktu 249 detik. 8. Kertas daur ulang bagian batang (A8) dengan waktu 167 detik. 9. Kertas duplex bagian kotak pensil (A9) dengan waktu 249 detik.

description

Bab 5 Analisis5.1. Analisis Sistem Kerja Keseluruhan 5.1.1. Peta Proses Operasi (OPC) Pada peta proses operasi digambarkan secara rinci mengenai urutan proses pembuatan map buku mulai dari bahan baku sampai menjadi produk jadi. Proses-proses tersebut meliputi pengukuran, pemotongan, pengirisan, perakitan, pemeriksaan dan penyimpanan.Pada peta proses pembuatan vas bunga terlihat urutan-urutan perakitan yang dialami oleh komponen-komponen penyusun. Dimana yang menjadi komponen utamanya adalah

Transcript of Peta-Peta Kerja - Bab 5 Analisis - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi -...

Page 1: Peta-Peta Kerja - Bab 5 Analisis - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Bab 5

Analisis

5.1. Analisis Sistem Kerja Keseluruhan

5.1.1. Peta Proses Operasi (OPC)

Pada peta proses operasi digambarkan secara rinci mengenai urutan

proses pembuatan map buku mulai dari bahan baku sampai menjadi

produk jadi. Proses-proses tersebut meliputi pengukuran, pemotongan,

pengirisan, perakitan, pemeriksaan dan penyimpanan.

Pada peta proses pembuatan vas bunga terlihat urutan-urutan perakitan

yang dialami oleh komponen-komponen penyusun. Dimana yang menjadi

komponen utamanya adalah duplex badan vas bunga, duplex bagian

kotak pensil, duplex bagian batang, duplex bagian alas, duplex bagian

poto depan, duplex bagian poto belakang dan duplex bagian penyangga .

Sedangkan komponen lainnya seperti: kertas sampul, kertas gelombang,

kertas daur ulang serta komponen tambahan membantu dalam

pembentukan serta penyempurnaan (memberi hiasan) pembuatan vas

bunga pada bagian penyelesaian atau finishing.

Pada peta proses operasi terdapat 19 komponen yang harus diselesaikan

seperti:

1. Kertas duplex bagian badan (A1) dengan waktu 464 detik.

2. Kertas daur ulang bagian badan (A2) dengan waktu 258 detik.

3. Kertas sampul bagian badan (A3) dengan waktu 221 detik.

4. Kertas duplex bagian alas (A4) dengan waktu 279 detik.

5. Kertas daur ulang bagian alas (A5) dengan waktu 194 detik.

6. Kertas sampul bagian alas (A6) dengan waktu 156 detik.

7. Kertas duplex bagian batang (A7) dengan waktu 249 detik.

8. Kertas daur ulang bagian batang (A8) dengan waktu 167 detik.

9. Kertas duplex bagian kotak pensil (A9) dengan waktu 249 detik.

Page 2: Peta-Peta Kerja - Bab 5 Analisis - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

10. Kertas daur ulang bagian tempat pensil (A10) dengan waktu 149 detik.

11. Kertas sampul bagian tempat pensil (A11) dengan waktu 141 detik.

12. Kertas duplex bagian poto depan (A12) dengan waktu 279 detik.

13. Kertas daur ulang bagian poto depan (A13) dengan waktu 179 detik.

14. Kertas sampul bagian poto depan (A14) dengan waktu 148 detik.

15. Kertas duplex bagian poto depan (A15) dengan waktu 237 detik.

16. Kertas daur ulang bagian foto belakang (A16) dengan waktu 136 detik.

17. Kertas sampul bagian foto belakang (A17) dengan waktu 130 detik.

18. Kertas duplex bagian penyangga (A18) dengan waktu 220 detik.

19. Kertas daur ulang bagian penyangga (A19) dengan waktu 127 detik.

5.1.2. Peta Aliran Proses (FPC)

Peta aliran proses ini dapat menunjukkan urutan-urutan dari operasi,

pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi

selama suatu proses atau prosedur berlangsung. Sehingga memberikan

informasi yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan peta proses

perakitan.

Dengan melihat aliran bahan yang terjadi pada peta aliran proses maka

aliran komponen-komponen pembuatan vas bunga sudah baik. Sehingga

waktu penyelesaian lebih efisien dan aliran komponen-komponen sudah

teratur. Aliran bahan yang terjadi merupakan kegiatan dari orang. Sesuai

dengan uraian-uraian yang ditulis di peta aliran proses tersebut.

Pada proses pembuatan pembuatan vas bunga ini, ada beberapa operasi

yang menghasilkan scrap, antara lain pada stasiun pemotongan pada

stasiun kerja 2. Yang dimaksud dengan scrap adalah bahan-bahan sisa

dan tidak terpakai lagi sehingga scrap merupakan sesuatu yang tidak

diinginkan oleh pihak produsen. Pada suatu proses industri, persentase

scrap merupakan hal sangat yang penting. Semakin besar persentase

scrap, maka pabrik akan mengalami banyak kerugian.

Page 3: Peta-Peta Kerja - Bab 5 Analisis - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

5.1.3. Peta Kelompok Kerja (GPC)

Peta proses regu kerja ini menunjukkan kerjasama yang terjadi diantara

dua orang, yaitu kerjasama antara operator dengan observator.

Penganalisisan penulis terhadap peta proses regu kerja ini, yaitu

terjadinya ketidakseimbangan beban kerja antara operator dan

observator, dimana persentase waktu bekerja operator adalah 94,98%

dan menganggur operator adalah 2,44%. Sedangkan persentase waktu

bekerja writer adalah 100% dan menganggur adalah 0%.

5.1.4. Diagram Alir (FD)

Pada sistem operasi 4stasiun kerja untuk membuat map buku yaitu:

1. Work station 1 yaitu gudang komponen.

2. Work station 2 seperti: pengukuran, pemotongan, pengirisan.

3. Work station 3 yaitu perakitan.

4. Work station 4 yaitu pemeriksaan, setelah itu produk jadi disimpan di

tempat penyimpanan.

Dalam diagram aliran ini terjadi proses mengambil bahan baku dari

gudang bahan baku. Pada work station 2 terjadi 3 kali proses seperti

pengukuran, pemotongan, pengirisan. Untuk transportasi terjadi

sebanyak 4kali yakni di work station 1, 2, 3 dan 4. Sedangkan untuk

proses pemeriksaan terjadi sebanyak 2 kali pada work station 3 dan 4.

Dalam hal ini aliran komponen yang diproduksi sudah baik dan benar

dalam tahapan-tahapannya. Serta penempatan antar work station pun

sudah benar.

Diagram alir dibuat untuk menunjukkan arus (aliran) perpindahan

komponen dari masih berbentuk bahan baku hingga menjadi barang jadi

dan untuk mengetahui letak dari meja kerja. Pada diagram ini terdapat 4

lambang peta kerja yakni operasi, transportasi, pemeriksaan dan

penyimpanan. Penempatan suatu stasiun kerja sebaiknya diatur dengan

baik, dengan tujuan agar jarak antara satu stasiun ke stasiun berikutnya

Page 4: Peta-Peta Kerja - Bab 5 Analisis - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

tidak terlalu jauh dan jalurnya tidak mengganggu satu sama lain. Dengan

demikian, perpindahan dari satu stasiun ke stasiun berikutnya tidak akan

menghabiskan banyak waktu dan produk dapat diselesaikan dalam waktu

singkat.

Dari diagram alir sekarang, dapat dilihat adanya aliran perpindahan kertas

duplex menjadi barang jadi, yaitu pembuatan map buku yang dimulai dari

stasiun kerja 2 yaitu pengukuran, pemotongan dan pengirisan. Lalu dirakit

(menyatukan semua komponen) pada stasiun kerja 3 serta

disempurnakan dengan memberi hiasan. Dan yang terakhir dibawa ke

stasiun kerja 4 yaitu pemeriksaan. Setelah itu disimpan di tempat

penyimpanan.

5.1.5. Peta Perakitan (AC)

Pada peta perakitan terlihat bahwa seorang operator merangkai produk

secara satu per satu. Artinya operator merangkai tiap-tiap komponen

secara berurutan ke komponen dasar yang ingin disatukan.

Pada peta perakitan dijumpai koordinasi penggabungan antara komponen

satu dengan komponen lainnya dalam membentuk satu produk, dimana

setiap komponen mempunyai peranan yang sangat penting dalam

membentuk produk tersebut.

5.2. Analisis Sistem Kerja Setempat

5.2.1. Peta Pekerja Dan Mesin (PPM)

Pada peta pekerja mesin praktikan mengamati proses pembuatan bumbu

rempah-rempah dipasar andir. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa

beban pekerjaan yang dilakukan pelayan paling produktif dengan waktu

bekerjanya adalah 61,03% dari waktu total dan waktu menganggur yaitu

90 detik. Sedangkan waktu produktif mesin lebih kecil dari pekerja yaitu

52,19 % dari waktu total serta waktu menganggur yaitu 87 detik. Hal lain

yang dapat dilihat dari pengamatan ini adalah seringnya pembeli

Page 5: Peta-Peta Kerja - Bab 5 Analisis - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

menganggur disebabkan karena tidak ada kegiatan yang terlalu produktif.

Dimana persentase dari pembeli hanya 16,91% waktu yang produktifnya

dengan waktu menganggur yaitu 226 detik.

5.2.2. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (PTKTK)

Peta tangan kanan dan tangan kiri memperlihatkan semua gerakan

tangan kiri dan tangan kanan saat bekerja dan menganggur. Peta ini juga

memperlihatkan perbandingan jumlah beban pada tangan tangan kanan

dan tangan kiri saat melakukan pekerjaan. Peletakan komponen-

komponen yang akan dirakit juga akan mempengaruhi waktu kerja dan

jarak total yang dihasilkan tangan kanan dan tangan kiri. Oleh karena itu

komponen tidak diletakkan terlalu jauh dari tangan agar memudahkan

operator dalam menjangkaunya. Selain itu ada jarak maksimum

jangkauan tangan dan jarak jangkauan biasa, di mana komponen-

komponen perakitan sebaiknya diletakkan di dalam jangkauan tersebut.

Selain itu, letak lem juga sangat mempengaruhi waktu perakitan dalam

pembuatan vas bunga.

Kerja antara tangan kanan dan tangan kiri sudah seimbang namun ada

kekurangan yakni : pada proses perakitan, lemnya diletakkan di sebelah

kiri operator, sementara operator selalu menggunakan tangan kanan

untuk mengambil lem tersebut,sedangkan tangan kiri hanya memegang

dari komponen-komponen yang digunakan. Dari proses yang dialami

tangan kanan, dapat dilihat bahwa kegiatan yang paling banyak dilakukan

adalah mengambil dan meletakkan lem. Proses ini dilakukan berulang-

ulang sehingga waktu yang dibutuhkan untuk perakitan menjadi lebih

lama. Hal ini tidak efisien karena memperlama proses kerja dari bahan

yang ingin dibentuk. Untuk memperbaikinya maka pada sistem kerja

tersebut lem harus diletakkan disebelah kanan agar mempermudah dalam

merakit komponen pembuatan vas bunga. Selain itu memperkecil

gerakan-gerakan therblig yang tidak efektif.