Peta peta proses kerja
Embed Size (px)
description
Transcript of Peta peta proses kerja

PERENCANAAN ALIRAN BAHANDAN TATA LETAK PABRIK

Perencanaan Aliran Bahan dan Tata Letak Pabrik
Banyak cara yang digunakan di dalam proses perencanaan aliran bahan, beberapa diantaranya khusus digunakan untuk perencanaan Tata Letak Pabrik, ada pula berkenaan dengan material handling dan beberapa diantaranya diambil dalam bidang motion economy & work simplification.

Meskipun sebagian besar dari teknik yang ada pada dasarnya digunakan untuk tujuan analitis, tetapi dapat juga digunakan untuk perencanaan dan teknik-teknik yang biasa digunakan dalam perencanaan layout dan material handling adalah :
1.Assembly Chart2.Operation Process Chart3.Process Chart4.Flow Process Chart5.Multi-Product Process Chart6.Flow Diagram7.From To Chart8.Activity Relationship Chart9.Activity Relationship Diagram10.Area Allocating Diagram

CONTOH ASSEMBLY CHART1
3
7
8
13
12
11
10
9
5
2
4
16
15
14
6
SA 1
A 1
A 2
SA 3
A 3
A 4
A 5
A 6
A 7
A 8
BASE
HANDLE
KNOB
ECCENTRIC ROD
PLUNGER
PRESSURE PAD
MASKING TAPE
PAINT
CARTON
LABEL
GUMMED TAPE
SSA 1
SSA 3
KETERANGAN
A
SA
SSA
= ASSEMBLY
= SUB ASSEMBLY
= SUB SUB ASSEMBLY
= INSPEKSI

CONTOH OPERATION PROCESS CHART PRODUK KASUR

CONTOH PROCESS CHART PRODUK SAUS APEL
Step
Ope
ratio
nTr
ansp
ort
Insp
ect
Del
aySt
orag
e
Dis
tanc
e(f
eet)
Tim
e(m
in)Description
ofprocess
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Unload apples from truck
Move to inspection station
Weigh, inspect, sort
Move to storage
Wait until needed
Move to peeler
Apples peeled and cored
Soak in water until needed
Place in conveyor
Move to mixing area
Weigh, inspect, sort
TotalPage 1 0f 3 480
30
5
20
15
360
30
20
190 ft
20 ft
20 ft
50 ft
100 ft
Date: 9-30-00
Analyst: TLR
Location: Graves Mountain
Process: Apple Sauce

Contoh MPPC (Multi Product Process Chart)
1. ROUGH STORAGE
10. FINAL INSPECTION
9. SAW
8. HONE
7. PRESS
6. GRIND
5. BARE
4. DRILL
3. LATHE
2. MILL
PART NO.
OPERASI1 2 3 4 5 176 16

Contoh FPC (Flow Process Chart) Perakitan Pagar Besi
O-8
Terali Besi
O-9
Plat Besi
Diukur sesuai dengan ukuran rangka menggunakan meteran
Dipotong sesuai dengan ukuran menggunakan grinda
O-5
Besi Rangka
Dilas dengan menggunakan mesin las untuk membentuk rangka
Roda
Dibentuk sesuai dengan pesanan menggunakan mesin bubut
OI-1
S-4 S-3
I-5
Di gudang bahan
Dibawa ke tempat perakitan secara manual
S-2 S-1
O-6
O-7
Diukur sesuai dengan ukuran rangka menggunakan meteran
Dipotong sesuai dengan ukuran menggunakan grinda
Dibentuk sesuai dengan pesanan menggunakan mesin bubut
I-5
O-1
O-2
Diukur sesuai dengan ukuran rangka menggunakan meteran
Dipotong sesuai dengan ukuran menggunakan grinda
Dibentuk sesuai dengan pesanan menggunakan mesin bubut
I-1
O-3
Dilubangi dengan menggunakan bor sesuai dengan model yang telah ditetapkan
Dilas dengan menggunakan mesin las lalu diperiksa sambungannya secara manual
O-10Dicat dengan menggunakan kompresor cat
O-11Dijemur di tempat pengeringan terbuka untuk mengeringkan cat
Dibawa ke gudang barang jadi secara manual
Dibawa ke tempat pengeringan terbuka secara manual
S-6 Di gudang barang jadi
T-1T-2T-3T-4
T-6
T-7
Dibawa ke tempat perakitan secara manual
Dibawa ke tempat perakitan secara manual
Dibawa ke tempat perakitan secara manual
Di gudang bahanDi gudang bahan Di gudang bahan
Cat
S-5
T-5
Dibawa ke tempat perakitan secara manual kemudian dimasukkan ke dalam kompresor cat
Di gudang bahan

Simbol-simbol yang Digunakan pada FPC
1. Operation
Terjadi bila :- Suatu objek yang dengan sengaja diubah, baik karakter fisik maupun kimianya- Dirakit (di-assembly) atau dibongkar (di-disassembly)- Diatur untuk operasi lain
2. Transportation
Terjadi bila : suatu objek digerakkan dari satu tempat ke tempat lainKecuali : perpindahan tersebut bagian dari operasi atau disebabkan oleh operator yang sedang bekerja atau suatu inspeksi.
3. Inspection
Terjadi bila : suatu objek diuji identifikasinya atau ditentukan kualitas atau kuantitasnya.

Simbol-simbol yang Digunakan (lanjutan)
4. Delay
Terjadi bila : kondisi objek tidak mengizinkan untuk segera dilakukan pekerjaan berikutnya (menunggu).
5. Storage
Terjadi bila : suatu objek disimpan.
6. Operation and Inspection
Terjadi bila : suatu objek mengalami operasi sambil diperiksa kualitas atau kuantitasnya pada waktu yang bersamaan.

CONTOH FLOW CHART Mulai
Perhitungan momen perpindahan material awal
Pembuatan ARC
Pembuatan diagram hubungan ruangan
Perancangan alternatif layout- Metode Trial and Error- Software Quant System dan manual
Hitung Momen Perpindahan Material
Ada pengurangan momen perpindahan
material?
Selesai
Ya
Tidak
Iterasi dihentikan

CONTOH FLOW DIAGRAMS

From To Chart From To Chart merupakan suatu teknik yang digunakan dalam perencanaan layout.
Chart ini sangat menolong, khususnya pada problem dimana banyak item (part) yang melintasi daerah kerja. Chart ini juga sangat berguna sebagai alat untuk merencanakan hubungan yang optimum dari daerah-daerah kerja.
Keuntungan Chart ini adalah :1. Menganalisis bahan2. Merencanakan model aliran3. Menetapkan lokasi-lokasi dari departemen4. Mengukur efisiensi model aliran5. Mempersingkat siklus pengolahan6. Menggambarkan gerakan bahan7. Menunjukkan ketergantungan 1 area yang lain8. Menunjukkan jumlah gerakan melalui area9. Menunjukkan antar-hubungan dari lintasan produksi

A
B
C
D
E
F
G
H
I
A B C D E F G H I
TOTAL
TOTAL
2 32 1
1
1 1
1
1 1
1
1
1 1
1
1
3
1
2
13
1
12
1
1
1 2
4
0 3 4 7 4 6 5 6 8
8
3
4
7
4
6
5
6
0
ToFrom
Contoh From To Chart

CONTOH PERHITUNGAN FROM TO CHART

Flow yang baik adalah apabila jumlah mesin yang dilangkahi sekecil mungkin.
Angka-angka di dalam kolom menggambarkan jumlah part yang diangkut dan jaraknya terhadap diagonal merupakan ukuran kesulitan.
Dari aliran part di atas dapat dilihat jumlah mesin-mesin yang dilangkahi apabila diperlukan suatu jumlah mesin yang tertentu.
Diusahakan agar angka-angka dalam tabel mendekati diagonal.

Faktor kesulitan 1 :
Faktor kesulitan 2 :
Faktor kesulitan 3 :
1 2
1 2 3
1 2 3 4

Angka KesulitanMaju : 1 x (2+1+4+1) = 8
2 x (8+2+1) = 223 x (2+6) = 244 x (1+1+1) = 125 x (1+1) = 106 x (4+1+5) = 607 x (3) = 218 x (2+1) = 24 +
= 181
Mundur : 1 x (2+1) = 3 2 x (1+1) = 4 3 x (2+1) = 9 6 x (2) = 12 +
= 28
Grand Total = 181 + 28 = 209

Untuk mendapatkan susunan yang baik, diusahakan agar Grand Total sekecil mungkin.
Untuk mendapatkan ini, dilakukan coba-coba secara berulang-ulang untuk bermacam-macam susunan.
Coba-coba ini dilakukan dengan mengubah letak / susunan pada tiap-tiap percobaan.

Uji Coba II

Angka KesulitanMaju : 1 x (8+4+1+1+6) = 20
2 x (2+2+1) = 103 x (2+1+5+1) = 274 x (4+3) = 285 x (1+1) = 106 x (2+1) = 189 x (1) = 9 +
= 122
Mundur : 1 x (2) = 22 x (1+2) = 63 x (1) = 34 x (1) = 45 x (2+1) = 157 x (1) = 7 +
= 37
Grand Total = 122 + 37 = 159


Angka Kesulitan
Maju : 1 x (3) = 33 x (18) = 545 x (6) = 30 +
= 87
Mundur : 1 x (2) = 22 x (5) = 103 x (9) = 27 +
= 39
Grand Total = 87 + 39 = 126

Untuk Uji Coba II, dilakukan dengan cara sebagai berikut.
8 6 5 4 2 1 1 – 4 1 – 6 4 – 2 3 – 6 3 – 4 2 – 1 2 – 5 5 – 2 6 – 3 2 – 3 4 – 3
Maka :
6 – 1 1 – 4 6 – 1 – 4 4 – 2 6 – 1 – 4 – 2
2 – 5 6 – 1 – 4 – 2 – 5
3 – 6 3 – 6 – 1 – 4 – 2 – 5


Angka Kesulitan
Maju : 1 x (23) = 233 x (2) = 6 +
= 29
Mundur : 1 x (15) = 152 x (1) = 23 x (1) = 3 4 x (1) = 4 +
= 24
Grand Total = 29 + 24 = 53

Teknik-teknik Analisa dan Perencanaan AliranTeknik-teknik yang biasanya digunakan dalam perencanaan dan analisa aliran, sebagai pembantu untuk mendapatkan hubungan-hubungan di antara daerah kerja yang terdapat dalam pabrik tersebut adalah sebagai berikut.
1. Peta Proses Pengerjaan (Operation Process Chart) Peta proses pengerjaan adalah suatu peta yang memperlihatkan secara grafis pengolahan mulai dari bahan baku sampai menjadi produk yang siap dipasarkan.

2. Peta Hubungan Aktivitas (Activity Relationship Chart) Peta ini merupakan suatu teknik untuk merencanakan antara hubungan satu aktivitas dengan aktivitas lainnya. Pada chart ini dilakukan analisa terhadap tingkat hubungan antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya dalam bentuk simbol-simbol, serta alasan-alasan bagi pertimbangan pentingnya tingkat hubungan tersebut. Tahapan pembuatan ARC dimulai dengan mengidentifikasi segala peralatan yang ada, kemudian membuat daftar segala kegiatan yang ada pada suatu chart, lalu menetapkan rating (tingkat hubungannya).

PETA PROSES OPERASI
NAMA OBYEKNOMOR PETADIPETAKAN OLEHTANGGAL DIPETAKAN
PAGAR BESI01KELOMPOK VII31 MARET 2006
I-5
O-9
O-8
Besi terali
I-3
O-7O-10
O-6
O-5
Besi bagian atas
Diukur sesuai dengan ukuran rangka (meteran)
Dipotong (grinda)
Diperiksa ukurannya (meteran)
Diukur sesuai dengan kebutuhan (meteran)
Dipotong (grinda)
Diperiksa ukurannya (meteran)
Dibentuk sesuai dengan pesanan (mesin bubut)
O-4
O-2
O-1
Besi rangka
Diukur sesuai dengan kebutuhan (meteran)
Dilubangi (bor)
Diperiksa ukurannya
Dilas (mesin las)
Dilas dan diperiksa sambungan-nya
I-1
O-3
O-12cat
Roda
Dibentuk sesuai dengan pesanan
(mesin bubut)
Dipotong (grinda)
O-11
Di cat(kompressor)
Disimpan di gudang produk jadi
Contoh Operation Processs Chart

Secara umum alasan tingkat hubungan dalam ARC dibagi dalam tiga macam, yaitu :
1. Keterkaitan produksi a. Urutan aliran kerja b. Mempergunakan peralatan yang sama c. Menggunakan catatan yang sama d. Menggunakan ruangan yang sama e. Bising, debu, getaran, bau dan lain-lain2. Keterkaitan pegawai a. Menggunakan pegawai yang sama b. Pentingnya berhubungan c. Derajat hubungan kepegawaian d. Jalur perjalanan normal

e. Kemudahan pengawasan f . Melaksanakan pekerjaan serupa g. Disenangi pegawai h. Perpindahan pegawai i. Gangguan pegawai
3. Aliran informasi a. Menggunakan catatan/berkas yang sama b. Derajat hubungan kertas kerja c. Menggunakan alat komunikasi yang sama

I
2A
U
U
O
O
I
I
U
1,2,3
4,5
4,5
-
-
2
2
4,5
U
A
I
O
O
O
O
U
U
U
A
O
O
O
U
1
2
-
-
-
-
4
4
4
4
1
-
-
-
4
A
I
O
I
I
O
A
I
I
I
O
A
O
O
-
U
U
A
O
I
I
A
1
2
-
2
2
-
1
1
2
2
-
1
-
-
4
4
12
2
1
Aktivitas Tingkat Hubungan
1. Perakitan Per
2. Penjahitan Kain Quilting
3. Perakitan Kawat Lis
4. Pemotongan
5. Penjahitan
6. Perekatan
7. Penjahitan Lis
8. Perakitan Divan
9. Perakitan Sandaran
10. Pembungkusan
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
8
9
10
7
8
9
10
A
E
I
O
U
Sandi
Mutlak Perlu Berdekatan
Sangat Perlu Berdekatan
Penting Berdekatan
Kedekatan Biasa
Tidak Perlu Berdekatan
Keterangan
1
2
3
4
5
No
Urutan Proses
Menggunakan Informasi yang Sama
Menggunakan Material Handling yang Sama
Bising
Getaran
Alasan
X Tidak Diinginkan Berdekatan
Contoh ARC (Activity Relationship Chart)

3. Work Sheet Sheet ini disusun berdasarkan activity relationship chart, terdiri dari baris-baris dan kolom-kolom. Pada work sheet ini dituliskan nomor dan jenis kegiatan pada kolom sebelah kiri dan tingkat hubungan dari tiap-tiap kegiatan dituliskan pada kolom sebelah kanan.

Contoh Pengisian WSBAGIAN AKTIVITAS
TINGKAT HUBUNGAN
PRODUCTION 1 PRODUKSI
No
PRODUCTION SERVICE
2 GUDANG BAHAN BAKU
3
STOCK YARD4
GUDANG TAMBAHAN DAN PENOLONG
PERSONAL SERVICE
5 RUANG PERALATAN
6 LABORATORIUM
7RUANG BOILER DAN KOMPRESSOR
8 WC KARYAWAN
GENERAL SERVICE
9 RUANG GANTI KARYAWAN
KANTIN
KLINIK
PHYSICAL PLANT SERVICE
MUSHALLA
KANTOR
POS SATPAM
10
11
12
13
14
A
2, 3, 4
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
E
5
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
I
6,7,11,17,18
6,13,14
4,6,14
4
1,2,3
1
9
8,10,12
9,11,13
1,10
9,13
2,4,10,12,14,15
2,3,4,13,15
O
8,9,13,14
3,4,5,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18
2,5,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,18
2,3,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17
,18
4,5,8,9,10,11,12,13,14,15,18
2,3,4,5,15,16,17,18
1,2,3,4,5,6,10,11,12,13,14,15,16,17
1,2,3,4,5,6,11,13,14,15,17
2,3,4,5,6,8,12,14,15
2,3,4,5,6,8,9,12,13,14,15
2,3,4,5,6,8,10,11,14,15
1,3,5,6,8,9,11
1,5,6,8,9,10,11,12,16,17
U
10,12
-
-
-
7,16,17
6,8,9,10,11,12,13,14
7,18
7,16,18
1,7,16,17,18
7,16,17
1,7,16,18
7,16,18
7,18
X
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
17
17
-
1 - 3,5,13,142,6,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18
- -
-
PARKIR
BENGKEL
POWER HOUSE
TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH18
17
16
15
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1,16
17
13,14
2,3,4,5,6,7,16,17
2,3,4,5,7,8,9,14,15,18
1,2,3,4,5,7,8,14,15,18
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,16,17
8,9,10,12,13,14,15
6,10,11
6,9,10,11,12,13
18
11
12,13
-
-

4. Block Template Template ini disusun berdasarkan work sheet, dimana masing-masing aktivitas serta tingkat hubungan terhadap aktivitas-aktivitas lain, dibuat dalam suatu bujur sangkar (block). Nomor kode tiap aktivitas-aktivitas ditulis di tengah dari tiap block, sedang tingkat hubungan ditulis pada tepi block template tersebut.

5. Activity Relationship Diagram Diagram ini merupakan penyusunan block-block template yang sesuai dengan tingkat hubungan antara satu sama lainnya.

Contoh Pengisian ARD
-
- -
-
-
-
E
-
-
-
---
-
A U E
I X O
A U E
I X O
A U E
I X O
A U E
I X O
A U E
I X O
A U E
I X O
A U E
I X O
A U E
I X O
A U E
I X O
A U E
I X O
A U E
I X O
A U E
I X O
18. TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH
--- 8,9,10,12,13,14,15
1 112,3,4,5,6,7,16,17
-
7,16,182,3,4
1 - - - -
-
-
1
-
A U E
I X O
-
7. RUANG BOILER DAN KOMPRESSOR
5. RUANG PERALATAN
16. BENGKEL
1. PRODUKSI
6. LABORATORIUM
4. STOCK YARD
17. POWER HOUSE
2. GUDANG BAHAN BAKU
3. GUDANG BAHAN TAMBAHAN DAN PENOLONG
11. KLINIK
8. WC KARYAWAN
14. POS SATPAM
13. KANTOR
9. RUANG GANTI KARYAWAN
15. PARKIR
12. MUSHALLA
10. KANTIN
A U E
I X O
-
A U E
I X O
-
1,2,3,4,5,6,11,13,14,15,17
A U E
I X O
- -
-
A U E
I X O
-
A U E
I X O
- 2,3,4,5,6,8,12,14,15
- 6,8,9,10,11,12,13,14
-
1 - 2,3,4,5,15,16,17,18
- -
4 -2,3,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18
-6,9,10,11,
12,13-
17 -1,2,3,4,5,7,8,14,15,18
7,16,17 -
1,2,3 -4,5,8,9,10,11,12,13,14,15,18
10,12 5
6,7,11,17,18 - 8,9,13,14,15,16
-
3,5,13,142,6,7,8,9,10,11,12,15,16,
17,18
-
- 6,10,11 -
1,16 12,132,3,4,5,7,8,9,14,15,18
1 - -
-6,13,143,4,5,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18
1 - -
4,6,14 -2,5,7,8,9,10,11,12,13,15,
16,17,18
7,16,17
1,10 182,3,4,5,6,8,9,12,13,14,15
- -7,18
91,2,3,4,5,6,10,11,12,13,14,
15,16,17
-- 7,18
-2,3,4,13,151,5,6,8,9,10,11,12,16,17
- -
2,4,10,12,14,15
17 1,3,5,6,8,9,11
- -7,16,18
8,10,12
-- 18
-13,141,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,
16,17
1,7,16,18 --
9,13 17 2,3,4,5,6,8,10,11,14,15
-- 1,7,16,17,18
9,11,13

6. Production Space Requirement Sheet Sheet ini merupakan alat untuk menganalisis luas lantai yang dibutuhkan khusus untuk kegiatan yang langsung terhadap produksi.
Perhitungan allowance :Luas mesinLuas alat bantuOperator spaceMaterial space +SubtotalAllowance = Luas Total – Subtotal x 100% Luas Total

Jarak Antar Mesin
Untuk menyediakan daerah kerja yang cukup baik bagi operator, seluruh mesin dan peralatan yang digunakan disusun sedemikian rupa sehingga susunannya tidak mengganggu kegiatan produksi dan memiliki tempat yang sekecil mungkin.
Penentuan luas daerah kerja operasi dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :a. Tempat untuk meletakkan mesinb. Tempat penumpukan bahan baku dan barang jadic. Tempat material handlingd. Tempat mengeluarkan dan memasukkan part maupun bahan baku ke dan dari mesine. Hal-hal lain yang dianggap perlu untuk diberi area

Untuk itu digunakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.a. Untuk mesin yang dipakai ujung ke ujung (end to end) dibuat
jarak 1 feet
b. Untuk mesin yang dipasang bertolak belakang (back to back) dengan satu operator di antaranya dibuat jarak 1 feet
c. Untuk mesin yang dipasang bertolak belakang (back to back) dengan dua operator di antaranya dibuat jarak 5 feet
d. Untuk mesin yang dipasang muka ke muka (front to front) dengan satu operator di antaranya dibuat jarak 3 feet
e. Untuk mesin yang dipasang muka ke belakang (front to back) dibuat jarak 3 feet

Contoh Pengisian PSRSTIANG PANCANG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
DEPARTEMEN MESIN/PERALATANNOLUAS MESIN (M )
2ALAT BANTU (M )
2OPERATOR SPACE
(M )2MATERIAL SPACE
(M )2
SUB TOTAL(M2)
ALLOWANCE(%)
LUAS/OPERASI(M2 )
TOTAL AREA(M2 )L X W = A L X W = A
Mesin Cutting
Mesin Heading
Mesin Spiral
Las dan Mal Cincin
Meja
RakTempat PerakitanPlat Sambung, PC Wire dan Kawat Spiral
Trolley
Mesin Heading
1 x 0,4 = 0,4
MESIN/PERALATAN
(UNIT)
10 Batching Plant
Alat Stressing11
15
14
13
12 Area Pembuatan TP
Tempat Penempatan Cetakan AtasTempat Pembuatan STP (Vibrator Internal)
Rak
PERAKITAN DAN
PENGECORAN
SPINNING
PENULANGAN
Meja
Area Penumpukan Produk STP16
19
18
17
Crane
Trolley
21
20
25
24
23
22
Crane
Trolley
Meja
Alat Stressing
Tempat Penumpukan Cetakan
Meja Spinning
32
31
30
29
28
27
26
Crane
Trolley
Rak
Tempat Penumpukan Cetakan
Las
Tempat Pembukaan Cetakan
Bak Uap
PENGUAPAN
BANTALAN JALAN REL
3
2
1
PENULANGAN
Mesin Cutting
Mesin Heading
Trolley
11
10
9
8
7
6
5
4
Trolley
Rak
Tempat Perakitan Cetakan
Tempat Peletakan Cetakan
Vibrator Eksternal
Alat Stressing
Batching Plant
Crane
PERAKITAN
17
16
15
14
13
12
Crane
Trolley
Tempat Peletakan Cetakan
Tempat Peletakan Produk
Meja Pembukaan Cetakan
Bak Uap
PENGUAPAN
SHEET PILE
5
12
11
10
9
8
7
6
4
3
2
1
14
13
Trolley
Meja
Rak
Mal
Mesin Cutting
Trolley
Rak
Alat Stressing
Tempat Peletakan Terpal
Tempat Penumpukan Cetakan
Batching Plant
Vibrator Internal
Pengikat PC Strain
Crane
PENULANGAN
PEMBUATAN SHEET PILE
TOTAL LUAS PRODUKSI
0,6 x 0,5 = 0,3
1,35 x 0,6 = 0,81
2x(0,4 x 0,4) = 0,32
1 x 0,5 = 0,5
2 x 0,5 = 1
1,1 x 15,2 = 16,72
(2,4 x 2) - 0,4 = 4,4
(0,5x0,2)-(0,7x0,5)-0,3 = 2,35
(2x2,6)-(1x0,6) = 4,.6
2 x 1 = 2
(2 x 2) + (2 x 15) = 34
(2 x 2) + (2,6 x 0,5) = 5,3
(2 x 2) + (1 x 1,2) = 5,2
(2 x 2) + (15 x 2) = 34
38,8
2,65
21,42
7,36
1
1
34
16,72
1
1
2
1
2
1
1
1
122,95 222,1 44,64 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,6 x 0,5 = 0,3
(4,5x4)+2(2,5x2)+(2x2)= 32
1 x 0,5 = 0,5
0,6 x 0,4 = 0,24
1,5 x 1 = 1,5
1 x 0,5 = 0,5
1,1 x 27,5 = 30,25
0,5 x 27 = 13,5
(20x2,5)-(18x0,5) = 41
2(0,8 x 1) = 1,6
(1 x 7) – 0,24 = 6,76
1/2(10 + 4) x 4 = 28
18 x 0,5 = 9
0,8 x 18 = 14,4
2(1 x 7) + (7 x 0,5) = 17,5
3,5 x 3,5 = 12,25
0,3
60
2,5
250
16
24,5
0,75
12,25
1
30,25
13,5
1
1
5
5
1
1
1
1
2
1
1
411,05 628,9 34,64-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18 x 1,25 = 22,5
1 x 0,5 = 0,5
1 x 0,5 = 0,5
1,1 x 23,5 = 25,85
0,5 x 23,5 = 11,75
(20x2,25) – 22,5 = 22,5
{(20x3)-54}+{(20x4)-72} = 14 (3x18) + (4x18) = 126
90
140
1
1
25,85
11,75
2
1
2
2
1
1
269,6 31,30392,45
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 X 19 = 57
0,4 X 0,4 = 0,16
2 x 0,5 = 1
1,1 x 22,7 = 24,97
0,5 X 21,5 = 10,75
(21 X 8) - (2 X 57) = 54
(2,6 X 21) – 11,4 = 43,2
2(1 X 5) = 10
19 X 0,6 = 11,4
19 X 5 = 95
168
163,8
0,32
105
1
24,97
10,75
2
3
2
1
1
1
1
473,84 17,6575
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 x 0,4 = 0,4
0,6 x 0,5 = 0,3
1,1 x 8,7 = 9,57
(2,4 X 2) – 0,4 = 4,4
2 X 1 = 2
2(2 X 2) = 8
0,5 X 0,5 = 0,25
12,8
2,55
9,57 1
1
1
24,92 30,7836
(4,5x4)+2(2,5x2)+(2x2)= 32
-
-
-
- -
1 x 0,5 = 0,5
2,1 X 1 = 2,1
2 x 0,5 = 1
1,1 x 22,5 = 24,75
0,5 X 6,5 = 3,25
(4 X 3) – 2,1 = 9,9
6(0,6 X 0,1) = 3,6
(3 X 4) – 2 = 10
1/2(10 + 4) x 4 = 28
4(2,1 X 1) = 8,4
2 X 1 = 2
60
0,5
12
12
12
1
24,75
3,25
1
1
1
1
1
1
1
1
125,5 325,25 61,41
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 X 9,5 = 57
4 X 2 = 8
1,1 X 4,2 = 4,62
0,5 X 13 = 6,5
(11 X 8) – 57 = 31
(4 X 4) – 8 = 8
3,5 X 3 = 10,5
2,5 X 2,5 = 6,25
88
16
10,5
6,25
4,62
6,5
1
1
1
1
1
1
131,87 36,98209,25
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 x 0,4 = 0,4
1 X 0,3 = 0,3
2 X 0,5 = 1
1 X 0,5 = 0,5
1.1 X 9,2 = 10,12
(2,4 X 2) – 0,4 = 4,4
1 X 1,7 = 1,7
(2 X 2) + (1,5 X 2) = 7
1 X 2 = 2
35,4
8
1
0,5
10,12 1
1
1
1
1
55,02 47,97105,75
-
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
0,6 X 0,4 = 0,24
(4,5x4)+2(2,5x2)+(2x2)= 32
2(2 X 0,1) = 0,4
1 x 0,5 = 0,5
2 X 0,5 = 1
1.1 X 26,2 = 28,82
0,5 X 24 = 12
(8 X 3) – (8 X 1) = 16
(10 X 3,2) – 9,6 = 22,4
(3 X 2) – 0,5 – (2 X 0,1) = 5,3
8 X 1 = 8
1/2(10 + 4) x 4 = 28
1,2 X 8 = 9,6
(1 X 3) – (2 X 0,1) = 2,8
195,2
0,24
60
64
22,4
42,4
1
28,82
12
8
1
1
2
8
8
1
1
1
426,06 39,4703,05
2040,81 36,183197,75
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
-
-

7. Perhitungan Luas Lantai Service (Plant Service Area Planning Sheet) Luas lantai untuk service yang dibutuhkan ditunjukkan dalam Plant Service Area Planning Sheet.

Contoh Pengisian PSAPS
PHYSICAL PLANT SERVICE
PERSONAL SERVICEGENERAL SERVICE
PRODUCTION SERVICE
NO GENERAL SERVICE LUAS (m2)
1 POS SATPAM 15,6
2 KANTOR 176
3 PARKIR 621
TOTAL 821,6
NO PRODUCTION SERVICE LUAS (m2)
1 GUDANG BAHAN BAKU 391
2 GUDANG PRODUK JADI 421,04
3 GUDANG PERALATAN 186,66
TOTAL 1010,7
GUDANG PERALATAN4 12
NO PERSONAL SERVICE LUAS (m2)
1 WC. KARYAWAN 28,5
2 KANTIN 122,2
3 MUSHALLA 73,25
TOTAL 337,45
RUANG KARYAWAN4 113,5
NO PHYSICAL PLANT SERVICE LUAS (m2)
1 BENGKEL 74,75
2 PENGOLAHAN LIMBAH 109,2
TOTAL 183,95

8. Total Service Requirement Work Sheet Total service requirement work sheet ini adalah tabel yang menunjukkan luas lantai masing-masing aktivitas dan jumlah modul serta ukuran template (area template).

Contoh Pengisian TSRWSESTIMATE OF SQUARE (m2)
Total Area
NO
5
2
3
1
4
DEPARTEMEN
PRODUCTION
PRODUCTION SERVICE
GUDANG BAHAN BAKU
GUDANG PRODUK JADI
LABORATORIUM
GUDANG PERALATAN
PERSONAL SERVICE
WC KARYAWAN
KANTIN
MUSHOLLA
RUANG KARYAWAN
GENERAL SERVICE
POS SATPAM
KANTOR
PARKIR
PHYSICAL PLANT SERVICE
BENGKEL
PENGOLAHAN LIMBAH
PRODUKSI
8347,7`
INDIVIDUAL AREA
391
421,04
186,66
12
9,21
122,2
73,25
113,5
621
176
15,6
109,2
74,75
3392
SUB TOTAL
3392
1010,7
337,45
821,6
183,95
SIZE OF AREA TEMPLATE
11,5 x 34
15,2 x 27,7
12,2 x 15,3
4 x 3
((1,5X4)+(5X2))+(25X5)
(11x9,2) + (3x7)
(6,5x6,5)+(2(0.5x0,3)+(2x5)+(2x2,5)+(4(1,5x0,5))
(8x12) + (3,5x5)
(2x20) + (4x22) + (17x9)
11 x 16
4 x 3,9
5,2 x 21
11,5x6,5
74 x 81

9. Area Allocating Diagram Merupakan diagram yang disusun berdasarkan area template dan activity relationship diagram. Ukuran tiap block disesuaikan dengan luas lantai yang dibutuhkan tiap-tiap aktivitas. Contoh Area Template :
PRODUCTION(5)
CAFETARIA(7)
LOCKER ROOM(6)
STOCK ROOM(2)
OFFICE(8)
REC / SHIPP(1)
TOOL ROOM
(3)
MAINTE-NANCE
(4)

10. Final Layout Pada tata letak pabrik ini telah disusun menurut skalanya, serta letaknya menurut area allocating diagram dan dengan mempertimbangkan lorong-lorong yang diperlukan bagi jalan karyawan, aliran bahan danperalatan. Letak antara satu daerah kerja demgan daerah kerja lainnya diberi jarak yang dianggap perlu, baik karena alasan tertentu maupun untuk kemungkinan perkembangan pabrik di masa yang akan datang.

OPERATION PROCESS CHART
BLOCK TEMPLATE
WORK SHEET
ACTIVITY RELATIONSHIP
CHART
TOTAL SPACE REQUIREMENT WORK SHEET
PLANT SERVICE AREA PLANNING
SHEET
PRODUCTION SPACE
REQUIREMENT SHET
ACTIVITY REALTIONSHIP
DIAGRAM
AREA ALLOCATING DIAGRAM
FINAL LAYOUT

Contoh Final Layout
KETERANGANNO
Produksi
Gudang Bahan Baku
Gudang Bahan Tambahan dan Penolong
Ruang Peralatan
Stock Yard
Laboratorium
Klinik
Kantor
WC Karyawan
Parkir
Bengkel
Musholla
Pos Satpam
Tempat Penampungan Limbah
Ruang Boiler dan Kompressor
Ruang Ganti Karyawan
Kantin
Power House
L B
M
gr
X
X
X
XX
X
X
X
P2
P2
X
X
X
X
P2
X
X
X
XX
X
XX
X
Ms
P1P1
X
X
M3
M1
XX
MS1AMS1B
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
P1
P1
P1
P1
P1
X
X
M3
P1
X
P1
X
P1
X
P1
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
P1 X
P1 X
P1 X
P1 X
M1
X
MS1AMS1B
H2
X
MS2A
MS2B
H4
M1
X
X
XX
XX
XM1M1
M1
MS1A MS1B
MS1A MS1B
M3
1'-10 11/16"1'-10 11/16"1'-10 11/16"1'-10 11/16"
2'-2
7/1
6"
T
TS
TS
2'-2 7/16"
1'-1
0 1
1/1
6"1'-1
0 1
1/1
6"
1'-1
0 1
1/1
6"
1'-1
0 1
1/1
6"
1'-1
0 1
1/1
6"
TV
Ts
D
TV
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Contoh Layout 2D :
C
J l. Binjai - Medan KM. 15,5
Ke Medan
3
1
2
5
6
4
A7
B8 9
12
10 11
1314
17
15
16
27
24
22
D
26
25
23
K E T E R A N G A N
1. Pos Satpam 2. Tempat Parkir Roda 2 3. Kantor 4. Musholla 5. Kantin 6. Work Shop Tulangan 7. J alur I 8. J alur II 9. J alur III 10. Ruang Genset 11. Ruang Boiler 12. Ruang Peralatan 13. Gudang 14. Lokasi Test TL 15. Tempat Cetakan 16. Work Shop Cetakan 17. Lokasi Test TP & BJ R 18. Ruang Distribusi 19. Ruang Arsip 20. Work Shop Tulangan 21. Tempat Stock Material 22. J alur IV 23. Ruang Boiler 24. Lapangan Tennis 25. Ruang Pengawas J alur IV 26. Work Shop Tulangan 27. Tempat Stock Material 28. Bak Cuci Split 29. Pos Satpam
C A T A T A N
A. J alur I Produksi TP & TLB. J alur II Produksi TP,TLC . J alur III Produksi BJ R , SP & PanelD. J alur IV Produksi G irder & SP
Ke Binjai
18 19
20
Luas Area Total =48.745 M2
28
21
29
(PT. Wijaya Karya Medan)
Lantai ProduksiPabrik Produk Beton

Contoh Layout 3D :
Layout with steel structure from existing building
Lantai Produksi Pabrik Biodiesel (PT. Ganesha Energy 77)Menggunakan Existing Building PTPN IV Pamina Adolina
Layout with operating platform