Perubahan

15
Jangan Takut Melakukan Perubahan “Change is the only evidence of life” Sumber : Manajemen Perubahan Oleh : Renald Kasali

Transcript of Perubahan

Page 1: Perubahan

Jangan Takut Melakukan Perubahan

“Change is the only evidence of life”

Sumber :Manajemen Perubahan

Oleh : Renald Kasali

Page 2: Perubahan

• “Change is the only evidence of life”, kata esayist Evelyn Waugh. Benar sekali, perubahan adalah satu-satunya bukti kehidupan. Jadi perubahan mustinya adalah hal yang biasa bagi manusia. Hanya saja, kita seringkali tidak menyadari sesuatu telah berubah, bahkan mendiamkannya, alias tidak meresponsnya sama sekali

Page 3: Perubahan

• Banyak orang yang menghadapi perubahan dengan menyangkal masa depan. Mereka beranggapan cuma cara merekalah yang benar, dan yang lain salah. Success history mendistorsi peta yang mereka baca. Orang-orang ini membiarkan dirinya buta terhadap masa depan. Kata Black dan Gregersen, suatu ketika orang-orang ini akan menjadi fanatik dan beranggapan apa yang diketahuinya sebagai segala-galanya, dan apa yang tidak diketahuinya sebagai nothing. Maka habislah masa depan.

Page 4: Perubahan

• Manusia pada dasarnya bisa menerima perubahan sekalipun kecepatan menerima setiap orang berbeda-beda. Yang terjadi sesungguhnya, manusia itu enggan “dirubah”, bukan enggan “berubah”. Dalam konteks manajemen perubahan, seorang pemimpin harus bertindak tak ubahnya sebagai seorang seniman profesional, yang menggunakan bel perubahan seakan-akan bukan berasal dari dirinya, melainkan dari orang-orang yang akan mengerjakan perubahan itu sendiri. Bel ini disebut “a wake up call”, yaitu bel yang membangunkan yang kita set sendiri, yang begitu berbunyi membuat kita kesal, namun juga berterimakasih. Kita bangkit dari tidur sekalipun malas dan kantuk masih melekat.

Page 5: Perubahan

• Sebagian besar kita beranggapan perubahan itu baru boleh dilakukan kalau ada masalah, saat memasuki tahap krisis. Padahal, pada saat krisis hampir tidak mungkin, atau mustahil melakukan perubahan.

Page 6: Perubahan

• Perubahan pada saat sedang berada di titik rendah sangat rawan. Sebab pada saat itu, anda sudah tak punya energy dan resources sama sekali untuk mengangkatnya kembali: Tidak ada kepercayaan, manajer-manajer yang handal pergi, cash flow defisit, produk unggulan tidak ada, dan seterusnya. Bahkan yang ada adalah konflik, demo karyawan, hutang dan tuntutan-tuntutan hukum.

Page 7: Perubahan

Beranjak dari itu, para ahli manajemen mulai melihat strategi perubahan terbaik seharusnya dilakukan pada saat anda sedang mengalami masa “senang-senang”. Yaitu saat penjualan anda sedang bagus dan semua orang bangga terhadap lembaganya. Tapi celakanya, justru pada saat ini manusia-manusia itu tidak tertarik untuk berubah. Mereka mengatakan, “Kalau tidak ada yang rusak, mengapa harus dirubah”. Tetapi anda harus dengan berani mengatakan, “Kalau tidak segera diperbaiki ini akan rusak!”

Page 8: Perubahan

Perubahan pada tahap ini kita sebut transformasi, yaitu pembenahan manajemen untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : Apa yang dapat kita lakukan agar menjadi lebih baik lagi? Apa saja kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat?

Page 9: Perubahan

Inilah seni strategi perubahan. Anda bekerja dengan paradox, yaitu paradox of change, yang kurang lebih artinya begini. ”Pada saat perubahan harus dilakukan, orang-orang merasa tak ada kebutuhan sama sekali, sebaliknya, pada saat anda dituntut untuk berubah, anda sudah tak punya daya sama sekali.”

Page 10: Perubahan

Tapi bagaimana dengan orang-orang yang mau berubah? Maukah mereka memasuki sesuatu yang baru dengan gagah berani? Nanti dulu, bukankah memasuki medan baru selalu ada resikonya. Pertanyaannya adalah, bila kita memasuki “the right track” apakah kita langsung bisa perform dengan baik? Tentu saja tidak. Setiap permulaan pasti sulit dan akan banyak ditemui kendala-kendalanya. Tetapi dengan kekonsistenan dan berani mencoba yang baru, dan terus memperbaiki diri, lama kelamaan akan perform juga yaitu melakukan “the right thing dan done it very well”.Itulah sebabnya diperlukan keberanian, konsep yang jelas dan cara kerja yang efisien.

Page 11: Perubahan

Tentu saja tidak semua perubahan seperti ini berakhir dengan sukses. Adakalanya Anda dipaksa merubah sesuatu yang sifatnya sangat mendasar dan tak ada cara lain selain melakukannya dengan penuh pengorbanan. Kata orang-orang Korea, kalau tak ada yang mau berkorban tak akan ada perubahan. Tetapi ini masih belum cukup. Dibutuhkan semacam karakter untuk memimpin perubahan. Karakter itu sering disebut-sebut sebagai “Lincoln type”, yaitu kejujuran, rendah hati, cinta kasih, disiplin diri, dan keberanian yang teguh dalam menghadapi fakta-fakta brutal yang bisa merusak kehidupan. King dan Gandhi disebut-sebut memiliki karakter itu.

Page 12: Perubahan

Perubahan tidak akan mungkin dilakukan dengan hanya merubah sistem tanpa memperhatikan kesiapan manusia-manusianya. Saya berkeyakinan manusia sesungguhnya bukan enggan berubah, melainkan perlu menyadari perubahan itu justru menjadi tuntutan bagi dirinya. Bagaimana tahapan perubahan manusia, perhatikan bait-bait pada puisi ini.

Page 13: Perubahan

When you change your thinking (pikiran)You change your beliefs (keyakinan diri)When you change your beliefs You change your expectations (harapan)When you change your expectationsYou change your attitude (sikap)

Page 14: Perubahan

When you change your attitude (sikap)You change your behavior (tingkah laku)When you change your behavior You change your performance (kinerja)When you change your performanceYou change your destiny (nasib)When you change your destinyYou change your life (hidup)

Page 15: Perubahan

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa yang terdapat pada (keadaan) satu kaum

(masyarakat), sehingga mereka mengubah apa yang terdapat dalam diri (sikap mental)

mereka”Distributed or Shared by: http://benbego.com & http://benshared.com

Join to our mailing list [email protected] to receives any information like ebook or anything with the same interest for free.