Pertemuan III @FHUP - · PDF file- Indikasi Pidana jelas - kesalahan yang dilakukan relatif...

17
Pertemuan III @FHUP 1

Transcript of Pertemuan III @FHUP - · PDF file- Indikasi Pidana jelas - kesalahan yang dilakukan relatif...

Pertemuan III @FHUP 1

TIM PENGAJAR HUKUM LINGKUNGAN

@ FHUP

ASAS ASAS HUKUM

LINGKUNGAN2

Pertemuan III @FHUP

1. ASAS LEGALITAS

Asas umum di bidang Ilmu Hukum

Pasal 1 ayat (3) UUD 45

Segala kebijakan yang dilakukan berdasarkan atas hukum ( Reschstaat )

Pasal 1 ayat (1) KUHP

Tidak ada satu perbuatan pun dapat dipidana kecuali terdapat aturan hukum yang mengatur sebelumnya

3

Pertemuan III @FHUP

2. ASAS TANGGUNG JAWAB NEGARA

Negara Penjaga Malam Negara Kesejahteraan

Pasal 27, 28, 31, 33 UUD 45

Pasal 3 UUPLH

State Responsibility for environmental damage

Precautionary Principle to prevent environmental damage

Internal Function

Pertemuan III @FHUP

4

3. ASAS DISKRESI

Prinsip Hukum Administrasi Negara

Pengambilan kebijakan tanpa adanya pemberitahuan kepada Pihak ketiga terlebih dahulu

Dilakukan pada keadaan mendesak

Tidak terdapat alternatif lain

Harus diambil kebijakan dengan segera

Demi kepentingan umum ( majority )

5

Pertemuan III @FHUP

4. ASAS SUBSIDIARITAS Alinea kedua Penjelasan Umum UU 23 / 1997

Upaya Pidana sebagai Ultimum Remedium

Melalui proses penyelesaian secara administrasi, mediasi dan upaya hukum perdata terlebih dahulu

Pidana dapat sebagai Premium Remedium apabila:

- Sanksi administratif dan perdata tidak efektif

- Indikasi Pidana jelas

- kesalahan yang dilakukan relatif besar

- akibat yang ditimbulkan relatif besar

- menyebabkan keresahan di masyarakat

- terjadi berulang kali

Pidana Premium => administrasi ultimum

6

Pertemuan III @FHUP

BENTUK REKOMENDASI

PENANGANAN KASUS LINGKUNGAN

Kesalahan / belum

Adanya kebijakan

Revisi

Kebijakan

Pejabat yg

berwenang

- Langgar peraturan / izin

- tidak mencemari LH

Penerapan Sanksi

Administrasi

1. Peringatan

2. Paksaan

3. Pemerintahan

4. Pencabutan

Izin

Rekomendasi

kpd

Pejabat lain yg

bersangkutan

- Langgar peraturan / izin

- LH cemar / rusak

- Kerugian org / LH

PSLH Out of Court PSLH in Court

Fasilitasi /

Koordinasi

PSLH di Luar

Pengadilan

Ajukan Gugatan

Fasilitasi

Pengajuan

Gugatan ke PN

- Langgar peraturan / izin

- LH cemar / rusak

- Keresahan masy/

korban

luka/kesalahan/

dampak besar

Penegakan Hukum Pidana

Penyidik

7Pertemuan III @FHUP

5. ASAS STRICT LIABILITY

Konvensi Bassel 1993 tentang Limbah B3

Konsep Kesalahan Konsep Risiko

Keppres 61 Tahun 1993

Pasal 35 jo Pasal 43 UU 23 / 1997

Syarat : Terdapat perbuatan / kegiatan

Menimbulkan dampak besar dan penting

terhadap lingkungan hidup

(abnormally dangerous activity )

Menggunakan / menghasilkan bahan / limbah beracun berbahaya B3

Kerusakan lingkungan terlihat secara real, maka tidak harus didasarkan atas kesalahan cukup dengan res ipsa loquitur

8

Pertemuan III @FHUP

ASAS STRICT LIABILITY

Pertemuan III @FHUP

9

BASED ON FAULT

Ps 1365 BWPs 34 UUPLHPembuktian• Adanya PMH

• Kerugian• Kausalitas• Kesalahan

WITHOUT FAULTSTRICT

LIABILITYPs 35 UUPLH

Tanpa Pembuktian

LIABILITY

TANGGUNG

JAWAB

ASAS STRICT LIABILITY

Pertemuan III @FHUP

10

“Pemanfaatan sumber daya alam bersifat di luar kelaziman ( non natural use )

Tidak harus membuktikan kesalahan

Pembuktian yang proporsional ( proportional burden of proof )

Ps 35 UUPLH Tanggung Jawab Mutlak

Pertemuan III @FHUP

11

Dampak Besar & Penting

Menghasilkan / Menggunakan B3

Tanggung jawab mutlak

Without Fault

Ceiling Price

Ps 35

UUPLHLangsung & Seketika

Bukan act of god / pihak ke 3

LANJUTAN ASAS STRICT LIABILITY

Pasal 35 jo Pasal 43 UU 23 / 1997

Tanggung jawab timbul secara mutlak

Tanggung jawab bersifat seketika pada saat terjadi pencemaran

Pengecualian apabila ( Ps 35 ayat 2 UU 23 / 1997 )

- Bencana Alam ( Act of God )

- Keadaan terpaksa ( Force Majeure )

- Tindakan pihak ketiga

12

Pertemuan III @FHUP

Kriteria abnormally dangerous activity

Menimbulkan resiko berbahaya tinggi terhadap manusia, tanah, atau harta benda bergerak

Memungkinkan terjadinya bahaya yang sangat besar

Ketidakmampuan untuk meniadakan resiko dengan sikap kehati hatian yang layak

Bukan merupakan hal yang lazim

Terdapat ketidaksesuaian antara kegiatan yang dilakukan dengan lingkungan sekitar

Sifat sifat bahaya yang ditimbulkan lebih besar dari manfaat yang dirasakan bagi masyarakat

13

Pertemuan III @FHUP

6. ASAS TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Absolute Liability

Kasus SHOWA MARU

Pencemar dikenakan tanggung jawab mutlak atas pencemaran yang dilakukan

Untuk limbah Non B3

Pembuktian terlebih dahulu

14

Pertemuan III @FHUP

7. ASAS POLLUTER PAY PRINCIPLE

Pasal 34 ayat ( 1 ) UU 23 / 1997

Upaya preventif dan represif

Externality Cost

Pihak yang mencemarkan diharuskan membayar sejumlah uang secara rutin sebagai ganti rugi atas pencemaran yang dilakukan, atau melakukan tindakan yang dapat berupa

- memasang / memperbaiki unit pengelolaan limbah yang

sesuai BML

- pemulihan fungsi lingkungan

- menghilangkan / memusnahkan penyebab pencemaran

- pembayaran uang paksa setiap hari keterlambatan

tindakan

15

Pertemuan III @FHUP

8. ASAS COORPORATE ENVIRONMENT RESPONSIBILITY

Didasari pada Corporate Social Responsibility

Pasal 74 UU Nomor 40 Tahun 2007

Value Added for Corporate

Pemberdayaan masyarakat sekitar untuk dijadikan tenaga kerja

Menjaga Kelestarian lingkungan sekitar

Bertanggungjawab atas izin dari Pemerintah

Negara Penjaga Malam Welfare State Bussiness State

16

Pertemuan III @FHUP

9. Environment Impact Assesment

Hasil perumusan KTT Rio, 1992

Keterbatasan tekonologi bukan halangan untuk membiarkan pencemaran dan perusakan terhadap lingkungan

Upaya Preventif

Lingkungan menjadi pertimbangan sistem pembangunan

Berada dalam tahapan kebijakan perizinan dan analisis imliah

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Pertemuan III @FHUP

17