Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

27
PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK DAN REMAJA

Transcript of Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Page 1: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK DAN REMAJA

Page 2: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

PERKEMBANGAN SOSIAL Yusuf (2007)  menyatakan bahwa “Perkembangan sosial

merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama”.

Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa ”Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks”.

Page 3: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Perkembangan sosial adalah perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial .

Page 4: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Proses Belajar Hidup Bermasyarakat

Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial.

Memainkan peran sosial yang dapat diterima.Perkembangan sikap sosial.

Page 5: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Kesempatan dan waktu untuk bersosialisasi,hidup dalam masyarakat dengan orang lain.

Kemampuan berkomunikasi dengan kata-kata yang dapat dimengerti peserta didik maupun orang dewasa lain

Motivasi peserta didik untuk mau belajar bersosialisasi

Metode belajar efektif dan bimbingan bersosialisasi

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Peserta Didik

Mampu Bersosialisasi

Page 6: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA

Pada masa remaja , anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan. Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting, tetapi cukup sulit, karena di samping harus memperhatikan norma pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup.

Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Remaja sering mengalami sikap hubungan sosial yang tertuutup sehubungan dengan masalah yang dialaminya.

Menurut Erick Erison “Bahwa pada masa remaja terjadi masa krisis, masa pencarian jati diri”. Dia berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural. Sedangkan menurut Freud, Kehidupan sosial remaja didorong oleh dan berorientasi pada kepentingan seksual.

Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok – kelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil.

Page 7: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

BENTUK-BENTUK TINGKAH LAKU SOSIAL1. Pembangkangan (Negativisme)

Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat hingga enam tahun.Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang  pertanda mereka anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah independent.

Page 8: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

2. Agresi (Agression)Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang seperti ; mencubut, menggigit, menendang dan lain sebagainya.Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif maka egretifitas anak akan semakin memingkat.

3. Berselisih (Bertengkar)Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain.

Page 9: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

4. Menggoda (Teasing)Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya.

5. Persaingan (Rivaly)Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin baik.

6. Kerja sama (Cooperation)Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap ini semakin berkembang dengan baik.

Page 10: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya.

8. Mementingkan diri sendiri (selffishness)Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya

9. Simpati (Sympaty)Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya. 

Page 11: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIALPerkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu: keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.

a. KeluargaKeluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.

Page 12: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

b. Kematangan anakBersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

c. Status Sosial EkonomiKehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.

Page 13: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

d. PedidikanPendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan(sekolah). Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Page 14: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

e. Kapasitas Mental, Emosi, dan IntegensiKemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.

Page 15: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku Anak

Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya.

Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya.

Page 16: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa :1. Cita-cita dan idealism yangbaik, terlalu menitik

beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.

2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain daalm penilaiannya.

Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.

Page 17: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Peranan orang tua sangat penting, terutama dalam mengembangkan keterampilan bergaul anak. Oleh karena itu memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada anak, orang tua juga diharapkan dapat memberi penguatan melalui pemberian ganjaran atau hadiah pada saat anak berperilaku positif. Lebih lanjut masalah ganjaran dan hukuman diuraikan sebagai berikut ;

Page 18: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

1.Ganjaran atau Hadiah

Ganjaran atau hadiah adalah berbagai bentuk apresiasi terhadap suatu prestasi yang telah dicapai oleh suatu atau sekelompok anak dalam aktivitas tertentu.Pada umumnya hadiah atau ganjaran diberikan setelah anak mencapai prestasi atau menghasilkan sesuatu yang dapat di banggakan baik teman, orang tua, guru, dan dirinya sendiri.Dengan demikian anak berbuat sesuatu yang melebihi temannya tidak perlu memperoleh upah atau bayaran.Fungsi hadiah ada 3 yaitu :1. Memiliki nilai pendidikan.2. Memberikan motivasi kepada anak.3. Memperkuat perilaku.

Page 19: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

2. Hukuman

Hukuman merupakan sangsi fisik maupun psikis terhadap sesuatu kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh anak dengan sengaja.Oleh karena itu terhadap anak yang sudah besar dapat diasumsikan bahwa apabila mereka membuat suatu kesalahan yang disengaja, maka harus bersedia menerima hukuman baik dari orang tua maupun dari gurunya.A. Fungsi Hukuman1) Fungsi restriktif.2) Hukuman sebagai fungsi pendidikan.3) Hukuman sebagai penguat motivasi.

Page 20: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

B. Syarat-syarat Hukuman1) Sebaiknya hukuman segera diberikan

kepada anak yang membuat kesalahan dan patut mendapat hukuman.

2) Diberikan secara konsisten.3) Hukuman yang diberikan harus konstruktif.4) Bersifat impresional.5) Disertai alasan6) Dapat digunakan sebagai alat

mengembangkan hati nurani anak.7) Diberikan pada tempat dan waktu yang tepat

Page 21: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Penyesuaian Sosial adalah keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya,dan terhadap kelompok pada khususnya .

Penyesuaian Sosial

Page 22: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Tampilan nyata Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok Sikap sosial Kepuasan pribadi

Kriteria Penyesuaian Sosial Yang Baik

Page 23: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Dalam perkembangan sosial anak,mereka

dapat memikirkan dirinya dan orang lain.

Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri

yang sering mengarah kepenilaian diri dan

kritik dari hasil pergaulannya dengan orang

lain.

Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku

Page 24: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Lingkungan KeluargaLingkungan SekolahLingkungan Masyarakat

Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja Di Awali Dari:

Page 25: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Orang tua hendaknya mengikuti kedewasaan remaja jalan memberikan kebebasan terbimbing untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab sendiri.

Lingkungan Keluarga

Page 26: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Di dalam mengembangkan hubungan sosial remaja,guru juga harus mampu mengembangkan proses pendidikan yang bersifat demokratis.

Lingkungan Sekolah

Page 27: Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik

Penciptaan kelompok sosial remaja Perlu sering diadakan kegiatan kerja

bakti

Lingkungan Masyarakat