Makalah perkembangan peserta didik

40
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum. Wr.Wb. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat-Nya dan hidayah-Nyalah kami masih diberi kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN BAKAT DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN” ini dapat diselesaikan oleh kami dengan tepat waktu. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bpk. Drs. ROMLI MENARUS, S.PD., M.U selaku dosen perkembangan peserta didik dan kepada semua pihak yang mendukung dalam proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk pembelajaran kami ke depan. Selanjutnya, semoga makalah ini dapat menjadi bahan pembelajaran dan bermanfaat bagi kita semua. Amin. Inderalaya, April 2013 Penyusun 1

Transcript of Makalah perkembangan peserta didik

Page 1: Makalah perkembangan peserta didik

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat-Nya dan

hidayah-Nyalah kami masih diberi kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul “PERKEMBANGAN BAKAT DAN IMPLIKASINYA DALAM

KEHIDUPAN” ini dapat diselesaikan oleh kami dengan tepat waktu.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bpk. Drs. ROMLI

MENARUS, S.PD., M.U selaku dosen perkembangan peserta didik dan kepada

semua pihak yang mendukung dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat kami

harapkan untuk pembelajaran kami ke depan. Selanjutnya, semoga makalah ini

dapat menjadi bahan pembelajaran dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Inderalaya, April 2013

Penyusun

1

Page 2: Makalah perkembangan peserta didik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………........1

DAFTAR ISI……………………………………………………………......2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG…………………………………………...3

1.2. RUMUSAN MASALAH………………………………………...3

1.3. TUJUAN....……………………………………………………....3

BAB II. PEMBAHASAN ....…………………………………………….....5

2.1. PENGERTIAN BAKAT.........………………………………......4

2.2. PENYALURAN BAKAT....…………………………………....10

2.3. JENIS-JENIS BAKAT KHUSUS....…………………………….11

2.4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERKEMBANGAN BAKAT......................................................12

2.5. IMPLIKASI PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS REMAJA

TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN……….12

2.6. KAITAN ANTARA BAKAT DAN PRESTASI.................……13

2.7. PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS PESERTA DIDIK

REMAJA (USIA SEKOLAH MENEGAH)....………................16

2.8. PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS....................................17

BAB IV. PENUTUP

3.1. KESIMPULAN……………………………………….………..24

3.2. SARAN………………………………………………………...24

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………25

2

Page 3: Makalah perkembangan peserta didik

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

TUNJUKKAN BAKATMU!! Setiap orang di dunia ini pasti mempunyai

bakat. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dan bakat yang dimilikinya

pun bermacam-macam. Alangkah senangnya jika orang lain bisa memuji bakat

yang kita punya. Tapi ingat ya, janganlah kita nanti menjadi sombong dan pamer

kalau bakat kita mengundang perhatian banyak orang. Sebenarnya apa sich bakat

itu?  Bakat adalah pemberian dari Tuhan yang berupa keahlian atau kelebihan

yang dimiliki oleh seseorang, yang orang lain belum tentu bisa melakukan dan

memilikinya. Dan biasanya banyak orang yang tidak menyadari kalau ia

memiliki bakat yang hebat. Jadi memiliki bakat bisa dibilang sebuah anugerah

tersendiri yang sepatutnya kita syukuri.  Namun, darimana asalnya bakat, serta

bagaimana perkembangan dan implikasinya dalam kehidupan?

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan bakat dalam kehidupan?

2. Apa implikasi bakat dalam kehidupan sehari-hari?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian bakat.

2.

3

Page 4: Makalah perkembangan peserta didik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bakat

Perkembangan Bakat Khusus                

Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan

potensi ( potential ability) yang masih perlu dikembangkan melalui latihan. Bakat

juga merupakan kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau

keterampilan yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau

khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut juga talenta.

Bakat pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan dengan

bidang pekerjaan atau tugas. Kemudian pada bidang pendidikan juga

memperhatikan masalah bakat tersebut, mengingat fungsi pendidikan itu adalah

untuk mempersiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja. Dalam proses

pendidikan, bakat merupakan faktor penting untuk mendapatkan perhatian cara

mendidik.

Apakah bakat itu? Untuk menjawab pertanyaan ini telah muncul

bermacam-macam pendapat yang satu sama lain mempunyai perbedaan-

perbedaan. Menurut William B. Michael (Sumadi Suryabrata, 1991 : 168) bakat

diartikan sebagai berikut :

“An abtitude may be defined as a person‘s capacity, or nypothetical potential, for

acequisition of a certain more or less well defined pattern or behavior in folved in

the performance of a task respect to which the individual has had little or no

previous training”.

Michael meninjau bakat itu terutama dari segi kemampuan individu untuk

melakukan sesuatu tugas yang sedikit sekali atau tidak tergantung pada latihan

sebelumnya.

Selanjutnya Bingham memberikan definisi bakat sebagai berikut :

“ An aptitude... as a condition or set characteristics regarded as symptomatic of an

individual’s abillity to acquire with training some (ussually specified)

4

Page 5: Makalah perkembangan peserta didik

knowledge,skill,or set of responses such as the ability to speak a language, to

produce music, ... etc. (Sumadi Suryabrata, 1991 : 168-169).

Dari definisi itu, Bingham menitikberatkan pada kondisi atau seperangjat

sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima

latihan, atau sepangkat respon seperti kemampuan berbahasa, musik dan

sebagainya.

Pengertian bakat menurut para ahli:

1. William B.M,ichael

Kemampuan individu melakukan tugas, sedikit atau tidak tergantung pada

latihan sebelumnya.

2. Bingham

Kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda

kemampuan individu untuk menerima latihan(respon).

3. Guilford

Bakat mencakup tiga demensi psikologis(persetual, psikomotor, dan intelektual).

Bakat memungkinkan,pengetahuan,pengalaman dan dorongan atau motivasi agar

bakat dapat terwujud.

Selain itu bakat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan

potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya

untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan latihan.

kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang,

sedangkan “bakat” memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat

dilakukan di masa yang akan datang. Kapasitas sering digunakan sebagai sinonim

untuk “kemampuan” dan bisanya diartikan sebagai kemampuan yang dapat

dikembangkan sepenuhnya di masa mendatang apabila latihan dilakukan secara

optimal. Dalam praktek, kapasitas seseorang jarang tercapai. Insting umumnya

terdapat pada hewan, dimana dengan insting itu hewan dapat melakukan sesuatu

tanpa latihan sebelumnya.

Jadi bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan

atau keterampilan yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum)

atau khusus (bakat akademik khusus).

5

Page 6: Makalah perkembangan peserta didik

Bakat khusus disebut juga talent. (Conny Semiawan, dkk., 1987 : 2).

Pengertian bakat khusus atau talent disini dimaksudkan seseorang yang

mempunyai kemampuan bawaan untuk bidang tertentu, misalnya bakat

menggambar, sebagaimana dikemukakan oleh Webster (1957 : 1486), sebagai

berikut :

“ Talent implies a native abillity for a spesific pursuit and connotes other that it is

or can be cultivated by the one possessing it (a talent for drawing).

Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh

seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan. Kemampuan

itu dapat berkembang dengan baik Sumadi Suryabrata (1984) menyimpulkan

bahwa pengertian tentang bakat yang dikemukakan oleh para ahli memang belum

seragam. Diakui bahwa adanya perbedaan dalam tiap-tiap definisi bersifat saling

melengkapi. Diantara berbagai definisi tentag bakat, Sumadi tampak lebih

mengikuti defini yang dikemukakan oleh Guilford. Didalam definisi bakat yang

dikemukakan oleh Guilford (Sumadi : 1984), bakat mencakup 3 dimensi :

1. Dimensi Perseptual

Dimensi Perseptual meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, dan

ini meliputi faktor-faktor antara lain :

a. Kepekaan Indera

b. Perhatian

c. Orientasi waktu

d. Luasnya daerah persepsi

e. Kecepatan persepsi

2. Dimensi Psikomotor

Dimensi psikomotor mencakup 6 faktor, yaitu :

a. Kekuatan

b. Impuls

c. Kecepatan gerak

d. Ketelitian yang terdiri atas 2 macam, yaitu :

1. Faktor kecepatan statis, yang menitikberatkan pada

posisi.

6

Page 7: Makalah perkembangan peserta didik

2. Faktor kecepatan dinamis, yang menitikberatkan pada

gerakan.

e. Koordinasi

f. Keluesan ( Fleksibillity)

3. Dimensi Intelektual

Dimensi inilah yang umumnya mendapat sorotan luas, karena memang

dimensi inilah yang mempunyai implikasi sangat luas. Dimensi ini meliputi 5

faktor, yaitu :

a. Faktor ingatan,

yang mencakup faktor ingatan yaitu mengenai :

1. Substansi

2. Relasi

3. Sistem

b.Faktor Ingatan, menganai pengenalan terhadap :

1. Keseluruhan informasi

2. Golongan (kelas)

3. Hubungan-hubungan

4. Bentuk atau struktur

5. Kesimpulan

c. Faktor Evaluatif, yang meliputi evaluasi mengenai :

1. Identitas

2. Relasi

3. Sistem

4. Penting tidaknya problem (kepekaan terhadap problem yang dihadapi).

d. Faktor berpikir konvergen, yang meliputi faktor untuk menghasilkan :

1. Nama-nama

2. Hubungan-hubungan

3. Sistem-sistem

7

Page 8: Makalah perkembangan peserta didik

4. Transformasi

5. Implikasi-implikasi yang unik

e. Faktor berpikir Divergen, yang meliputi faktor :

1. untuk menghasilkan unit-unit seperti :

Word fluency, Ideational fluency.

2. untuk pengalihan kelas-kelas secara spontan.

3. kelancaran dalam mengahasilkan hubungan-hubungan.

4. untuk menghasilkan sistem-sistem, seperti : expressional fluency.

5. untuk transformasi divergen.

6. untuk menyusun bagian-bagianmenjadi garis besar atau kerangka.

Ketiga dimensi tersebut diatas menggambarkan bahwa bakat tersebut

mencakup kemampuan dalam pengindraan, ketepatan, dan kecepatan menangkap

makna, kecepatan, dan ketepatan bertindak, serta kemampuan berpikir inteligen.

Atas dasar bakat yang dimilikinya maka seorang individu akan mampu

menunjukkan kelebihan dalam bertindak dan menguasai serta memecahkan

masalh dibandingkan dengan orang lain. Seorang yang memiliki bakat akan cepat

dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat

dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang

tertentu seperti dalam bidang seni, olahraga, atau keterampilan.

Bakat khusus merupakan kenyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia

berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, antara lain dalam inteligensi, bakat,

minat, kepribadian, keadaan jasmani, dan perilaku sosial.

Ada kalanya seseorang lebih cekatan dalam satu bidang kegiatan

dibandingkan dengan orang lain. Dalam bidang tertentu, ia mungkin menunjukkan

keunggulannya dibandingkan dengan orang lain.

Tidak dapat dipungkiri pula bahwa ada perbedaan antara individu yang

satu dengan yang lain dalam tingkat kemampuan atau prestasi mereka dalam

bidang musik, seni, mekanik, pidato, kepemimpinan, dan olahraga, serta bidang-

bidang lain. Sejauh mana perbedaan-perbedaan itu dibawa sejak lahir atau hasil

8

Page 9: Makalah perkembangan peserta didik

dari latihan atau pengalaman, akan merupakan topik yang menarik dan sangat

penting.

Program pendidikan hendaknya dirancang tidak hanya memperhatikan

kemampuan untuk belajar tetapi juga perlu mempertimbangkan kecakapan khusus

atau bakat yang dimiliki siswa.

Dari ilustrasi diatas pula, menujukkan bahwa betapa rumitnya kualitas

manusia yang disebut bakat, jadi apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan istilah

“bakat” (aptitude) ?

Apakah bedanya dengan kemampuan (Abillity), dan dengan “ kapasitas

(capacity) serta insting”?

Tidak ada yang tahu persis darimana asalnya bakat, karena bakat adalah

sesuatu  yang tidak bisa dilihat secara kasat mata tapi kita bisa merasakannya.

Bakat yang kamu punya mungkin sudah ada sejak kamu dilahirkan, tapi karena

waktu kamu bayi belum mengerti apa-apa jadi kamu baru tahu mempunyai bakat

setelah usiamu menginjak balita. Dan orangtua kita biasanya adalah orang yang

pertama kali menyaksikan bakat kita. Jenis-jenis bakat  Bakat alam. Kamu pasti

sering mendengar bakat yang satu ini.

Ya, menurut banyak orang bakat alam adalah bakat yang sudah ada sejak

kita dilahirkan. Dan perlahan mulai kelihatan ketika usia kita beranjak sedikit

besar. Bakat alam juga terjadi karena kamu bisa melakukan suatu hal dengan

begitu cepat, tentunya dengan proses latihan juga. Tapi tidak membutuhkan

waktu yang lama agar kamu bisa menguasai suatu bakat.  Bakat turunan. Kalau

yang ini sedikit berbeda. Bakat turunan adalah bakat yang kamu dapatkan dari

turunan orangtuamu atau keluargamu.

Contohnya, ayahmu pandai sekali bermain gitar. Ternyata saat kamu

beranjak besar kamu sangat suka musik dan mencoba untuk bermain gitar  juga.

Tanpa disangka-sangka akhirnya kamu pun juga pandai bermain gitar. Jadi wajar

saja kalau nanti ada yang bilang kepadamu, “wah pintar ya main gitarnya, pasti

nurunin bakat bapaknya nih”.  Bakat kebiasaan. Bakat ini timbul karena

kebiasaan yang kamu lakukan secara terus-menerus. Tanpa kamu sadari kamu

telah mengasah kemampuan yang mungkin selama ini terpendam. Misalnya,

9

Page 10: Makalah perkembangan peserta didik

kamu sering membantu ibu membuat kue kering. Awalnya kamu hanya

membantu mengocok telur atau memanggangnya di oven. Tapi karena kamu

sering membantu ibu, lama-kelamaan kamu menjadi hapal bahan-bahan kue dan

cara membuatnya. Lalu akhirnya kamu pun jadi pandai membuat kue sendiri.

2.2. Penyaluran Bakat

Bagaimana caranya menyalurkan bakat yang kita miliki?  Ada beberapa

cara yang bisa kamu lakukan, yaitu :

1.Masuk ke dalam sanggar atau kursus. Sekarang ini banyak sekali

sanggar-sanggar atau tempat kursus yang bisa dijadikan wadah untuk

menyalurkan bakat kamu. Ada sanggar menari untuk kamu yang senang

menari, ada kursus vokal untuk kamu yang gemar menyanyi, dan

sebagainya. Dengan masuk ke dalam sanggar atau tempat kursus, kamu

jadi bisa melatih kemampuan yang kamu punya sehingga bakat kamu pun

akan lebih terasah lagi.

2.Mengikuti ajang pencarian bakat. Kita semua tahu, akhir-akhir ini di

televisi sering sekali diadakan sebuah ajang pencarian bakat. Nah kamu

pun juga bisa mencobanya sesuai dengan bakat yang kamu punya.

Mengikuti cara yang satu ini juga bisa untuk melatih kepercayaan diri kita

agar berani menghadapi orang-orang baru yang tidak kita kenal

sebelumnya. Tapi berbeda dengan cara sebelumnya, untuk ikut sebuah

ajang pencarian bakat, perlu pengorbanan yang besar ya. Yaitu kita harus

mengikuti sebuah audisi dan sabar mengantri dengan ratusan bahkan

ribuan orang yang ikut juga. Dan harus berlapang dada jika ternyata kita

gagal untuk lanjut ke tahap berikutnya.

3.Jika kamu mempunyai bakat di bidang tulis-menulis, janganlah

dipendam. Kamu bisa mengirimkan tulisan-tulisanmu ke berbagai surat

kabar ataupun majalah. Tidak perlu minder  jika tulisanmu tidak dimuat.

Itu bukan berarti tulisanmu buruk kok.

Ada kalanya tulisan yang kamu kirim tidak selalu dimuat, dan itu berarti

kamu harus selalu mencoba untuk terus mengirimkan karyamu. Ingat ya,

kalau ingin jadi seorang penulis kamu jangan pernah bosan untuk

10

Page 11: Makalah perkembangan peserta didik

menulis. Anggap saja, semakin kamu sering menulis, semakin bagus hasil

tulisanmu kelak. Sebenarnya masih banyak cara yang bisa kamu lakukan

untuk menyalurkan bakat yang kamu punya. Kamu juga bisa mencoba

dengan caramu sendiri, supaya kamu bisa mendapatkan hasil yang

terbaik.  Tapi ada satu hal yang harus kamu ingat ya, bahwa sebuah bakat

tidak akan bisa berkembang kalau kita malas untuk mengasahnya. Ingat

kepada sebuah pepatah yaitu sebuah pisau jika sering diasah maka akan

semakin tajam. Semakin kamu sering mengasah bakatmu maka semakin

baik pula bakat yang dihasilkan. Jangan sampai jika kamu memiliki

ribuan bakat hebat tapi kamu tidak mau mengembangkannya, sama saja

bakatmu tidak akan keluar dan akhirnya mengendap begitu saja. Sia-sia

kan jadinya? Karena bakat adalah sebuah anugerah dari Tuhan, jadi

jangan diabaikan begitu saja. Kalau kita berani untuk mengembangkan

bakat kita, berarti kita sudah mensyukuri dan berterima kasih kepada

Tuhan atas anugerah yang telah diberikannya. Dan jangan takut atau

minder menunjukkan bakatmu. Teruslah menggali bakatmu dengan

banyak latihan, bertanya, dan tidak malu-malu. Jadi teman..Ayo

tunjukkan bakatmu!!

2.3. Jenis-Jenis Bakat Khusus

Setiap individu memiliki bakat khusus yang berbeda-beda. Usaha

pengenalan bakat khusus ini mula-mula terjadi pada bidang pekerjaan, tetapi

kemudian dalam bidang pendidikan. Hampir semua ahli psikologi yang

menyusun tes untuk mengungkap bakat khusus bertolak dari dasar pemikiran

analisis faktor. Menurut Guilford, pada setiap aktivitas diperlukan berfungsinya

faktor-faktor khusus.

Pemberian nama terhadap jenis-jenis bakat khusus biasanya dilakukan

berdasarkan bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat matematika, olah

raga, seni Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti Bani Umayyah . Read more ...

», musik, bahasa, teknik, dan sebagainya. Dengan demikian, bakat khusus ini

sangat bergantung pada konteks kebudayaan tempat seorang individu hidup dan

11

Page 12: Makalah perkembangan peserta didik

dibesarkan. Faktor pengalaman atau lingkungan sangat mempengaruhi

pengembangan bakat khusus ini.

Menurut ilmu pengetahuan terdapat dua jenis bakat khusus yang dimiliki

remaja:

1. Bakat khusus/vocation aptitude yaitu mengenai bidang pekerjaan khusus.

2. Bakat akedemis(pendidikan) /schoolastic aptitude yaitu mengenai pendidikan

khusus.

 

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat terletak pada anak

itu sendiri dan lingkungan anak.

1. Anak itu sendiri   : misal, anak kurang berminat, kurang termotivasi,

mempunyai, hambatan pribadi.

2. Lingkungan anak  : orang tua kurang mampu menyediakan sarana dan

kesempatan.

2.5. Implikasi Pengembangan Bakat Khusus Remaja terhadap

Penyelenggaraan Pendidikan

1. Dalam suasana yang aman secara psikologis, anak akan merasa nyaman untuk

mengungkapkan dan mengekspresikan bakatnya.

2. Pendidikan hendaknya berfungsi sebagai media pangembangan dan pembinaan

bakat anak.

3. Pengenalan bakat dan upaya pengembangannya membantu remaja untuk

menentukan pilihan yang tepat dan menyaiapkan dirinya untukmacapai tujuan

dan karier kehidupannya.

Pengenalan terhadap bakat anak sangat bermanfaat bagi orangtua dan

guru agar memahami dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Dengan

mengenal ciri-ciri anak berbakat, orangtua dapat menyediakan lingkungan

12

Page 13: Makalah perkembangan peserta didik

pendidikan yang sesuai dengan bakat anak tersebut. Selain itu, dapat membantu

anak-anak dalam memahami potensi dirinya, serta tidak melihatnya sebagai suatu

beban, tetapi sebagai anugerah yang harus dihargai dan dikembangkan.

Manfaat lain dari kemampuan orangtua untuk mengenal bakat anak ialah

orangtua dapat membantu sekolah dalm menyusun program dan prosedur

pemanduan anak-anak berbakat, dengan memberikan informasi yang dibutuhkan

tentang ciri-ciri dan keadaan mereka.

2.6. Kaitan Antara Bakat Dan Prestasi

1. Dengan adanya bakat, seseorang dapat mencapai prestasi dalam

bidang tertentu.

2. Bakat yang tersalurkan + orangtua menyadari dan berupaya agar  anak

mendapatkan pengalamanyang baik untuk pengembangan bakatnya +

minat dari anak yang bersangkutan =  prestasi yang unggul

Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang

tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan

atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud. Misalnya seseorang mempunyai bakat

menggambar, jika ia tidak pernah diberi kesempatan untuk mengembangkan,

maka bakat tersebut tidak akan tampak. Jika orang tuanya menyadari jika ia

mempunyai bakat menggambar dan mengusahakan agar ia mendapat pengalaman

yang sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya dan anak itu juga

menunjukkan minat yang besar untuk mengikuti pendidikan menggambar, maka

ia akan dapat mencapai prestasi yang unggul bahkan dapat menjadi pelukis

terkenal. Sebaliknya, seorang anak yang mendapatkan pendidikan menggambar

dengan baik, namun tidak memiliki bakat menggambar, maka tidak akan pernah

mencapai prestasi unggul untuk bidang tersebut.

Dalam kehidupan di sekolah sering tampak bahwa seseorang yang bakat

dalam olahraga, umumnya prestasi mata pelajaran lainnya juga baik, tetapi

sebaliknya dapat terjadi prestasi semua pelajarannya tidak baik. Keunggulan

dalam salah satu bidang apakah bidang sastra, matematika, atau seni, merupakan

13

Page 14: Makalah perkembangan peserta didik

hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan faktor lingkungan yang

menunjang, termasuk minat dan dorongan pribadi.

Sampai sekarang boleh dikatakan belum ada tes bakat yang cukup luas

daerah pemakainnya (seperti misalnya tes inteligensi) :

Berbagai tes bakat yang sudah ada misalnya FACT (flanagen Aptitude Clasi-

fication Test) yang disusun oleh Flanagen, DAT (Differential Aptitude Test) yang

disusun oleh Binnet, M-Ttest (mathematical and Technical Test) yang disusun

oleh Luningprak masih sangat terbatas daerah berlakunya. Hal ini disebabkan tes

bakat sangat terikat kepada konteks kebudayaan dimana tes itu disusun sedang

macam-macam bakat juga terikat pada konteks kebudayaan dimana klasifikasi

bakat itu dibuat.

Yang harus diukur oleh alat identifikasi adalah baik potensi (bakat

pembawaan) maupun bakat yang sudah terwujud dalam prestasi yang tinggi. Alat

ukur atau tes yang dipakai tentu saja tergantung pada macam bakat yang dicari.

Bagaimana orang tua dapat mengenal bakat khusus anak?

Bakat anak dapat dikenali dengan observasi terhadap apa yang selalu

dikerjakan anak, kesungguhan bakat anak bermanfaat bagi orang tua agar mereka

dapat memahami dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak. Dengan mengenal

ciri-ciri anak berbakat orang tua dapat menyediakan lingkungan pendidikan yang

sesuai dengan bakat anak. Mereka dpat membantu anak memahami dirinya agar

tidak melihat bakat seebagai suatu beban tetapi suatu anugrah yang harus dihargai

dan dikembangkan.

Manfaat lain dari kemampuan orang tua mengenal bakat anak ialah agar

orang tua dapat membantu sekolah dalam prosedur pemanduan anak berbakat,

dengan memberikan informasi yang dibutuhkan tentang ciri-ciri dan keadaan anak

mereka.

Sekolah mengirim daftar atau ciri-ciri perilaku kepada orang tua dengan

penjelasan bahwa sekolah perlu mengetahui sifat-sifat siswa agar dapat

merencanakan pengalaman pendidikan yang sesuai baginya. Sebagai contoh,

orang tua diminta memberi keterangan tentang butir-butir berikut ini :

14

Page 15: Makalah perkembangan peserta didik

1. Hobi dan minat-minat anak yang khusus.

2. Jenis buku yang disenangi.

3. Masalah dan kebutuhan khusus.

4. Prestasi unggul yang pernah dicapai.

5. Pengalaman-pengalaman khusus.

6. Kegiatan kelompok yang disenangi.

7. Kegiatan mandiri yang disenangi.

8. Sikap anak terhadap sekolah atau guru.

9. Cita-cita untuk masa depan.

Adapun kondisi-kondisi lingkungan yang bersifat memupuk bakat anak

adalah keamanan psikologis dan kebebasan psikologis.

Anak akan merasa aman secara psikologis apabila :

1. Pendidik dapat menerimanya sebagaimana adanya, tanpa syarat dengan

segala kekuatan dan kelemahannya, serta memberi kepercayaan padanya bahwa

pada dasarnya ia baik dan mampu.

2. Pendidik mengusahakan suasana dimana anak tidak merasa “dinilai”

oleh orang lain. Memberi penilaian terhadap seseorang dapat dirasakan sebagai

ancaman sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahanan diri.

3. Pendidikan memberikan pengertian dalam arti dapat memahami

pemikiran , perasaan, dan perilaku anak, dapat menempatkan diri dalam situasi

anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam suasana ini anak merasa aman

untuk mengungkapkan bakatnya.

Anak akan merasakan kebebasan psikologi apabila orang tua dan guru

memberi kesempatan padanya untuk mengungkapkan pikiran-pikiran dan

perasaan-perasaannya. Kecuali itu pendidikan hendaknya berfungsi

mengembangkan bakat anak, jangan semata-mata menyajikan kumpulan-

kumpulan pengatahuan yang bersufat skolastik.

Pada akhir masa remaja anak sudah banyak memikirkan tentang apa yang

ingin ia lakukan dan apa yang mampu ia lakukan. Makin banyak mendegar

tentang macam-macam kemungkinan, baik dalam bidang pendidikan maupun

dalam pekerjaan, dapat membuatnya ragu-ragu mengenai apa yang sebetulnya

15

Page 16: Makalah perkembangan peserta didik

paling cocok baginya. Dengan pengenalan bakat yang dimilikinya dan upaya

pengembangannya dapat membantu remaja untuk dapat menentukan pilihan yang

tepat dan menyiapkan dirinya untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya.

2.7. PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS PESERTA DIDIK REMAJA

(USIA SEKOLAH MENEGAH)

Perbedaan Individu juga bergantung pada tingkat kemampuan / prestasi.

Bakat adalah bawaan sejak lahir.

Pendidikan Anak Berbakat di Indonesia

Kurikulum yang terpusat  (secara umum sama di seluruh NKRI)  --> mulai

dari TK, SD, SLTP, SLTA. Sehingga bersifat terbatas.

Pendidika anak berbakat serupa dengan pendidikan pada umumnya, hanya

saja jika dilihat dari sistem pengajaran meliputi program, fasilitas, guru, masukan,

dan tujuan.

Pengertian anak berbakat

Adalah anak yang mempunyai potensi unggul di atas potensi yang dimiliki

oleh anak-anak normal. Sementara itu, kepribadian merupakan sumbangan yang

dapat di berikan oleh anak / orang berbakat. Dengan dasaar keribadian yang baik

akan lahir karya yang baik pula.

Karakteristik anak berbakat

Ada bnyak faktor yang mempengaruhi karakteristik / watak dari anak

berbakat, diantaranya : pertumbuhan dan perkembangan, budaya, agama.

Untuk mengenali karakteristik bisa di lihat dari beberapa segi:

1. Potensi

2. Cara menghadapi masalah

3. Prestasi

16

Page 17: Makalah perkembangan peserta didik

Menangani anak berbakat

Membiarkan anak berkembang sendiri akan mengakibatkan perkembangan

tidak sempurna dan bakat yang sebetulnya dimiliki menjadi tidak berfungsi.

Dalam upayanya ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan agar mencapai hasil

yang di harapkan.

1. Faktor yang ada pada anak itu sendiri.

2. Faktor kurikulum yang meliputi.

Pelaksanaan pendidikan anak berbakat

1. Meloncatkan anak pada kelas yang lebih tinggi

2. Pendidikan dalam kelas khusus

3. Kegiatan dalam implementasi kurikulum bidang studi tetentu

4. Metode belajar dan guru

2.8. Perkembangan bakat khusus

Pada akhir masa remaja anak sudah banyak memikirkan tentang apa yang

ingin ia lakukan dan apa yang mampu ia lakukan. Makin banyak mendengar

tentang macam-macam kemungkinan,baik dalam bidang pendidikan maupun dalm

pekerjaan dan membuatnya ragu-ragu mengenai apa yang sebetulnya paling cocok

baginya. Dengan pengenalan bakat yang dimilikinya dan upaya

pengembangannya dapat membantu remaja untuk dapat menentukan pilihan yang

tepat dan menyiapkan dirinya umtuk dapat mencapai tujuan-tujuannya. Bakat atau

aptitute merupakan potensi dalam diri seseorang yang dengan adanya rangsangan

tertentu memungkinkan orang tersebut mencapai sesuatu tingkat kecakapan.

Perbedaan Individu dalam Bakat Khusus

Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu hanya perbedaan dalm jenis

dan derajatnya orang berbakat ailah orang yang mempunyai bakat-bakat derajat

tinggi dan bakat yang unggul ada yang berbakat intelektual umum dan berbakat

akedemis khusus masalah bakat meliputi macam-macan bidang.

Upaya Pengembangan Bakat Khusus

1. Memperkaya remaja dengan berbagai pengalaman.

17

Page 18: Makalah perkembangan peserta didik

2. Mendorong dan merangsang remaja mengembangkan minat.

3. Memberikan pujian dan hadiah/ganjaran terhadap hasil usaha remaja.

4. Menyediakan sarana dan prasarana untuk mengaktualisasikan bakat remaja

5. Dukungan dari orang tua.

Kondisi Lingkungan yang Bersifat Memupuk Bakat

Psikologis apabila:

1. Pendidik dapat menerima sebagai mana adanya.

2. Pendidik mengusahakan agar anak tidak merasa dinilai oleh orang lain.

3. Pendidik memahami pemikiran,perasaan dan perilaku anak,,menempatkan diri

dalam situasi anak,dan melihat dari sudut pandang anak.

4. Kebebasan psikologis.

5. Orang tua dan guru memberi kesempatan pada anak untuk mengungkapkan

pikiran dan perasaannya.

6. Anak berhak menentukan pilihan yang tepat untuk perkembangan bakatnya.

Manajemen Peserta Didik dalam Menghadapi Kreativitas Anak

Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar-

mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat

belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses

pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan

relevan dengan pembangunan. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan

efisien perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu

membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas

pendidikan yang optimal, diharapkan akan dicapai keunggulan sumber daya

manusia yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai

dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen

pendidikan yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen

pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan

pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Fakta-fakta dilapangan ditemukan sistem

pengelolaan anak didik masih menggunakan cara-cara konvensional dan lebih

18

Page 19: Makalah perkembangan peserta didik

menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang

memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik. Padahal

Kreativitas disamping bermanfaat untuk pengembangan diri anak didik juga

merupakan kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling

tinggi bagi manusia. Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya

masalah, membuat dugaan tentang kekurangan, menilai dan meguji dugaan atau

hipotesis, kemudian mengubahnya dan mengujinya lagi sampai pada akhirnya

menyampaikan hasilnya.

Dengan adanya kreativitas yang diimplementasiakan dalam sistem

pembelajaran, peserta didik nantinya diharapkan dapat menemukan ide-ide yang

berbeda dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga ide-ide kaya yang

progresif dan divergen pada nantinya dapat bersaing dalam kompetisi global yang

selalu berubah. Perkembangan anak didik yang baik adalah perubahan kualitas

yang seimbang baik fisik maupun mental. Tidak ada satu aspek perkembangan

dalam diri anak didik yang dinilai lebih penting dari yang lainnya. Oleh karena

itu, teori kecerdasan majemuk yang dikembangkan oleh psikolog asal Amerika

Serikat, Gardner dinilai dapat memenuhi kecenderungan perkembangan anak

didik yang bervariasi.

Penyelenggaraan pendidikan saat ini harus diupayakan untuk memberikan

pelayanan khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga

keberbakatan yang berbeda agar tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih

baik. Muhibbin Syah menjelaskan bahwa akar kata dari pendidikan adalah “didik”

atau “mendidik” yang secara harfiah diartikan memelihara dan memberi latihan.

Sedangkan “pendidikan”, merupakan tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap

dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pelatihan dan

pengajaran. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan tidak dapat lepas dari

pengajaran. Kegiatan dari pengajaran ini melibatkan peserta didik sebagai

penerima bahan ajar dengan maksud akhir dari semua hal ini sesuai yang

diamanatkan dalam undang-undang no. 20 tentang sisdiknas tahun 2003; agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

19

Page 20: Makalah perkembangan peserta didik

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam pendidikan, peserta didik merupakan titik fokus yang strategis karena

kepadanyalah bahan ajar melalui sebuah proses pengajaran diberikan. Sebagai

seorang manusia menjadi sebuah aksioma bahwa peserta didik mempunyai

kelebihan dan kekurangannya masing-masing, mereka unik dengan seluruh

potensi dan kapasitas yang ada pada diri mereka dan keunikan ini tidak dapat

diseragamkan dengan satu aturan yang sama antara peserta didik yang satu dengan

peserta didik yang lain, para pendidik dan lembaga sekolah harus menghargai

perbedaan yang ada pada diri mereka. Keunikan yang terjadi pada peserta didik

memang menimbulkan satu permasalahan tersendiri yang harus diketahui dan

dipecahkan sehingga pengelolaan murid (peserta didik) dalam satu kerangka kerja

yang terpadu mutlak diperhatikan, terutama pertimbangan pada pengembangan

kreativitas, hal ini harus menjadi titik perhatian karena sistem pendidikan memang

masih diakui lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit

dan kurang memberikan perhatian kepada pengembangan kreatif peserta didik.

Hal ini terjadi dari konsep kreativitas yang masih kurang dipahami secara holistic,

juga filsafat pendidikan yang sejak zaman penjajahan bermazhabkan azas tunggal

seragam dan berorientasi pada kepentingan-kepentingan, sehingga pada akhirnya

berdampak pada cara mengasuh, mendidik dan mengelola pembelajaran peserta

didik. Kebutuhan akan kreativitas tampak dan dirasakan pada semua kegiatan

manusia. Perkembangan akhir dari kreativitas akan terkait dengan empat aspek,

yaitu: aspek pribadi, pendorong, proses dan produk. Kreativitas akan muncul dari

interaksi yang unik dengan lingkungannya.

Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah,

membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan mengujinya.

Proses kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan (motivasi

intristik) maupun dorongan eksternal. Motivasi intrinstik ini adalah intelegensi,

memang secara historis kretivitas dan keberbakatan diartikan sebagai mempunyai

intelegensi yang tinggi, dan tes intellejensi tradisional merupakan ciri utama untuk

20

Page 21: Makalah perkembangan peserta didik

mengidentifikasikan anak berbakat intelektual tetapi pada akhirnya hal inipun

menjadi masalah karena apabila kreativitas dan keberbakatan dilihat dari

perspektif intelejensi berbagai talenta khusus yang ada pada peserta didik kurang

diperhatikan yang akhirnya melestarikan dan mengembang biakkan Pendidikan

tradisional konvensional yang berorientasi dan sangat menghargai kecerdasan

linguistik dan logika matematik. Padahal, Teori psikologi pendidikan terbaru yang

menghasilkan revolusi paradigma pemikiran tentang konsep kecerdasan diajukan

oleh Prof. Gardner yang mengidentifikasikan bahwa dalam diri setiap anak

apabila dirinya terlahir dengan otak yang normal dalam arti tidak ada kerusakan

pada susunan syarafnya, maka setidaknya terdapat delapan macam kecerdasan

yang dimiliki oleh mereka.

Salah satu cara dalam memecahkan masalah ini adalah pengelolaan

pelayanan khusus bagi anak-anak yang punya bakat dan kreativitas yang tinggi,

hal ini memang telah diamanatkan pemerintah dalam undang-undang No.20

tentang sistem pendidikan nasional 2003, perundangan itu berbunyi ” warga

negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau

sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”. Pengertian dari pendidikan khusus

disini merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang

berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang

diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan-pendidikan khusus

pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Pada akhirnya memang diperlukan

adanya suatu usaha rasional dalam mengatur persoalan-persoalan yang timbul dari

peserta didik karena itu adanya suatu manajemen peserta didik merupakan hal

yang sangat penting untuk diperhatikan. Siswa berbakat di dalam kelas mungkin

sudah menguasai materi pokok bahasan sebelum diberikan. Mereka memiliki

kemampuan untuk belajar keterampilan dan konsep pembelajaran yang lebih

maju.

Untuk menunjang kemajuan peserta didik diperlukan modifikasi kurikulum.

Kurikulum secara umum mencakup semua pengalaman yang diperoleh peserta

didik di sekolah, di rumah, dan di dalam masyarakat dan yang membantunya

mewujudkan potensi-potensi dirinya. Jika kurikulum umum bertujuan untuk dapat

21

Page 22: Makalah perkembangan peserta didik

memenuhi kebutuhan pendidikan pada umumnya, maka saat ini haruslah

diupayakan penyelenggaraan kurikulum yang berdiferensi untuk memberikan

pelayanan terhadap perbedaan dalam minat dan kemampuan peserta didik. Dalam

melakukan kurikulum yang berbeda terhadap peserta didik yang mempunyai

potensi keberbakatan yang tinggi, guru dapat merencanakan dan menyiapkan

materi yang lebih kompleks, menyiapkan bahan ajar yang berbeda, atau mencari

penempatan alternatif bagi siswa. Sehingga setiap peserta didik dapat belajar

menurut kecepatannya sendiri.

Dalam paradigma berpikir masyarakat Indonesia tentang kreativitas, cukup

banyak orangtua dan guru yang mempunyai pandangan bahwa kreativitas itu

memerlukan iklim keterbukaan dan kebebasan, sehingga menimbulkan konflik

dalam pembelajaran atau pengelolaan pendidikan, karena bertentangan dengan

disiplin. Cara pandang ini sangatlah tidak tepat. Kreativitas justru menuntut

disiplin agar dapat diwujudkan menjadi produk yang nyata dan bermakna. Displin

disini terdiri dari disiplin dalam suatu bidang ilmu tertentu karena bagaimanapun

kreativitas seseorang selalu terkait dengan bidang atau domain tertentu, dan

kreativitas juga menuntut sikap disiplin internal untuk tidak hanya mempunyai

gagasan tetapi juga dapat sampai pada tahap mengembangkan dan memperinci

suatu gagasan atau tanggungjawab sampai tuntas.

Masa depan membutuhkan generasi yang memiliki kemampuan menghadapi

tantangan dan perubahan yang terjadi dalam era yang semakin mengglobal. Tetapi

penyelenggaraan pendidikan di Indonesia saat ini belum mempersiapkan para

peserta didik dengan kemampuan berpikir dan sikap kreatif yang sangat

menentukan keberhasilan mereka dalam memecahkan masalah. Kebutuhan akan

kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini dirasakan merupakan

kebutuhan setiap peserta didik. Dalam masa pembangunan dan era yang semakin

mengglobal dan penuh persaingan ini setiap individu dituntut untuk

mempersiapkan mentalnya agar mampu menghadapi tantangan-tantangan masa

depan. Oleh karena itu, pengembangan potensi kreatif yang pada dasarnya ada

pada setiap manusia terlebih pada mereka yang memiliki kemampuan dan

22

Page 23: Makalah perkembangan peserta didik

kecerdasan luar biasa perlu dimulai sejak usia dini, Baik itu untuk perwujudan diri

secara pribadi maupun untuk kelangsungan kemajuan bangsa.

Dalam pengembangan bakat dan kreativitas haruslah bertolak dari

karakteristik keberbakatan dan juga kreativitas yang perlu dioptimalkan pada

peserta didik yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Motivasi

internal ditumbuhkan dengan memperhatikan bakat dan kreativitas individu serta

menciptakan iklim yang menjamin kebebasan psikologis untuk ungkapan kreatif

peserta didik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Merupakan suatu

tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia untuk dapat membina

serta mengembangkan secara optimal bakat, minat, dan kemampuan setiap peserta

didik sehingga dapat mewujudkan potensi diri sepenuhnya agar nantinya dapat

memberikan sumbangan yang bermakna bagi pembangunan masyarakat dan

negara. Teknik kreatif ataupun taksonomi belajar pada saat ini haruslah berfokus

pada pengembangan bakat dan kreativitas yang diterapkan secara terpadu dan

berkesinambungan pada semua mata pelajaran sesuai dengan konsep kurikulum

berdiferensi untuk siswa berbakat. Dengan demikian diharapkan nantinya akan

dihasilkan produk-produk dari kreativitas itu sendiri dalam bidang sains,

teknologi, olahraga, seni dan budaya. (by Khumaidi Tohar)

23

Page 24: Makalah perkembangan peserta didik

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

24

Page 25: Makalah perkembangan peserta didik

DAFTAR PUSTAKA

http://zahuri.wordpress.com/perkembangan-bakat-khusus/

http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal/

Perkembangan%20Peserta%20Didik/BAC/PerkemBeljrPsrtDidik_Unit5.pdf

http://books.google.co.id/books?id=-

cMn5UtUwjAC&pg=PA94&lpg=PA94&dq=definisi+bakat&source=bl&ots=AfF

PRiazi9&sig=pZhFt491IJIROEqVaZkPLIy8MEo&hl=id&sa=X&ei=mNhJUYzx

PIfzrQeo-YE4&sqi=2&redir_esc=y#v=onepage&q=definisi%20bakat&f=false

http://adf.ly/1477046/banner/http://www.sekolahoke.com/2011/11/pengertian-

bakat-dan-cara-menyalurkan.html

http://shoffrijal.blogspot.com/2012/09/makalah-implikasi-perkembangan-

dan.html (20.03.2013)

Penulis: Riza Falina F - Bandung Editor: Fadli Eha Ilustrasi: Uniqpost.com

http://contohmakalah.web.id/makalah-psikokogi-pendidikan/

http://shoffrijal.blogspot.com/2012/09/makalah-implikasi-perkembangan-

dan.html (20.03.2013)

http://shoffrijal.blogspot.com/2012/09/makalah-implikasi-perkembangan-

dan.html (20.03.2013)

25

Page 26: Makalah perkembangan peserta didik

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“PERKEMBANGAN BAKAT DAN IMPLIKASINYA

DALAM KEHIDUPAN”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3:

1. TRI ROSI HANDAYANI 06121011003

2. FITRI KURNIATI 06121011016

3. YULIANA PUSPITASARI 06121011025

DOSEN PENGASUH : DRS. ROMLI MENARUS, S.PD., M.U

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA 2012

26

Page 27: Makalah perkembangan peserta didik

27