Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

43
1 NKRI HARGA MATI

description

materi wawasan nusantara ~

Transcript of Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Page 1: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

1

NKRIHARGA MATI

Page 2: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

VIII

WAWASAN NUSANTARA

Wawasan Nasional Suatu bangsa

2

Session 1

Page 3: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Teori Wawasan Nasional secara Universal.

Latar belakang, (Hetrogenitas). Setiap bgs selalu mempunyai

keyakinan hakiki, bahwa kebenaran mutlak dtg dari pencipta

Kemampuan manusia tidak sama sehingga menimbulkan berbagai perbedaan (pendapat, kehidupan, kepercayaan)

Perbedaaan disebut Keanekaragaman. Keanakaragaman ini perlu perekat

demi keutuhan negara

A. Wawasan nasional suatu bangsa

3

Page 4: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Bangsa Yang MenegaraSuatu bangsa yg telah menegara dlm menyelenggarakan

kehidupan tidak terlepas dari pengaruh lingkungan yang

bersifat timbal balik: Filosofi bangsa Ideologi Aspirasi Cita cita Konsos masyarakat Budaya Tradisi Keadaan alam Wilayah pengalaman

4

Page 5: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Wawasan NasionalPemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi untuk menjalankan kehidupan berupa WAWASAN NASIONAL dg maksud menjamin:

kelangsungan hidup keutuhan wilayah serta jati diri bangsa

Asal kata WawasanWawasan dari kata Wawas (bahasa Jawa) berarti Melihat atau memandang. (arti harafiah) cara penglihatan atau cara tinjau atau cara pandang

5

Page 6: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Wawasan sebagai Inspirator

Kehidupan bangsa senantiasa dipengaruhi oleh Banglinstra, oleh sebab itu wawasan harus mampu beri inspirasi dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang timbul untuk mencapai kejayaan negara. Inspirasi tsb untuk mencapai kejayaan dipengaruhi oleh:

Bumi atau ruang dimana bangsa itu berada. Jiwa, tekad dan semangat rakyatnya. Lingkungan sekitarnya.

6

Page 7: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Pengertian Wawasan Nasional.

Cara pandang suatu bangasa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi dan Interrelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional (termasuk lokal, propinsional), regional, serta gloal.

7

Page 8: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

B. Teori-teori kekuasaan. Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya.

1. Paham kekuasaanPerumusan wawasan nasional berdasarkan pertimbangan dan pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasional dapat diwujudkan dan dipertanggung jawabkan. Untuk menyusun wawasan nasional perlu didukung teori / paham kekuasaan .

8

Page 9: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

a. Paham Machiavelli (abad XVII)• Renaissance dipicu masuknya Islam ke Eropah Barat abad VII sehingga

menghasilkan peradaban modern. • Sekitar abad XVII lahir The Prince di gagas Machiavelli dari Rep Florence,

negara kecil di Italia utara

Sebuah Negara akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil :a. Segala cara dihalalkan dalam merebut & mempertahankan

kekuasaanb. Untuk menjaga kekuasaan suatu rezim politik adu domba “devide et

impera” sahc. Dalam dunia politik yang kuat pasti dapat bertahan/ menang.

Buku “The Prince” pernah dilarang beredar dianggap amoral oleh Sri paus 9

Page 10: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

b. Paham Kaisar Nepoleon Bonaparte (abad XVIII) Tokoh Revolusioner , penganut Machiavelli

Perang dimasa depan perang total Kekuasaan politik harus didampingi kekuatan,

logistik/ ekonomi nasional, kondisi sosial budaya, IIpengtek sebagai kekuatan Hankam untuk menduduki dan menjajah negara’s disekitar Perancis Tersandung di Rusia Dibuang ke P. Ellba

10

Page 11: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

c. Paham Jenderal Clausewitz ( abad XVIII ) Penasehat militer staf umum kekaisaran Rusia Kepala sekolah staf dan komando Rusia Menulis buku tentang perang “Vorm Kriege”

Perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Peperangan adalah sah’s saja untuk mencapai

tujuan nasional suatu bangsa Pemikiran ini

Prusia berekspansi PD-I Prusia/kekaisaran Jerman kalah.

11

Page 12: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

d. Paham Feuerbach & Hegel Paham materialisme Feuerbach & teori Sintesis Hegel

Aliran Kapitalisme Aliran Komunisme

Aliran Kapitalisme Belanda melakukan perdagangan (VOC) Menjajah Indonesia/Nusantara ± 3,5 Abad

Aliran Liberalisme. Ukuran keberhasilan negara diukur dg kekayaan/

surplus ekonomi (emas)

12

Page 13: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

e. Paham Lenin (abad XIX) Memodifikasi paham Clausewitz Perang Kelanjutan politik dgn cara kekerasan Leninisme/komunisme

Perang Pertumpahan darah Revolusi

Rusia & RRC berlomba mengekspor paham Komunis

G.30.S/PKI adalah hasil ekspor komoditi RRC ke

Indonesia 1965

Sah komuniskan dunia

13

Page 14: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

f. Paham Lucian W. Pye & Sidney Political Culture and political development

(Princeton University Press 1972) Terdapat unsur subyektivitas & psikologis dlm

tatanan kehidupan politik suatu bangsa. Kemantapan sistem politik dpt dicapai apabila

berakar pd kebudayaan politik bangsa ybs. Proyeksi eksistensi kebudayaan politik tidak hanya

ditentukan kondisi obyektif, tetapi juga subyektif dan psikologis.

14

Page 15: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

2. Teori-teori geo politik

GeopolitikGeo — bumi

Politik — Kekuasaan

Menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional

15

Page 16: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme

Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik/kekuasaan

Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam

Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhan akan sumber daya alam

Apabila wilayah/ruang hidup tidak mendukung, bangsa tersebut akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam diluar wilayahnya (Ekspansi).

a. Pandangan ajaran Frederich Ratzel ( abad-19 )

16

Page 17: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Melanjutkan ajaran F. Ratzel tentang teori Organisme sebagai “Prinsip Dasar”. Negara merupakan organisme hidup yang memiliki intelektual => memungkinkan negara berkembang

Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan Geopolitik Ekonomi politik Demo politik Sosial politik Krato politik (politik memerintah)

Ke dalam-untuk mencapai persatuan & kesatuan yg harmonis Ke luar-untuk memperoleh batas-batas negara yg lebih baik

b. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen

17

Page 18: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Pada dasarnya menganut teori Rudolf Kjellen Ajaran ini berkembang di wilayah:

Jerman – di bawah kekuasaan Adolf Hitler Jepang – dalam ajaran Hako Ichiu ( dilandasi semangat

militerisme & Fasisme) Kekuasaan Imperium Daratan dpt mengejar kekuasaan

Imperium Maritim/pengawasan di laut Timbul beberapa negara besar di dunia:

Jerman & Italia menguasai Eropah, Afrika, Asia Barat Jepang menguasai Asia Timur Raya.

Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan ruang hidup.

c. Pandangan ajaran Karl Haushofer.

18

Page 19: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

d. Pandangan ajaran Sir Halford Mackinder Teori Ahli Geopolitik pada dasarnya menganut “Konsep Kekuatan “ &

wawasan benua/kekuatan didarat. Barang siapa yang menguasai “Daerah Jantung” (Eropa & Asia)

akan dapat menguasai “Pulau Dunia” (Eropa, Asia, Afrika). Barang siapa yang dapat menguasai “Pulau Dunia” akhirnya dapat

menguasai dunia.

19

e. Pandangan ajaran Sir Walter Raleigh & Alfred Thyer Mahan

Gagasan Wawasan Bahari kekuatan di lautan

Barang siapa menguasai lautan akan menguasai perdagangan

Mengusai perdagangan menguasai “Kekayaan Dunia” Dunia.

Page 20: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

f. Pandangan ajaran. W. Mitchel, A.Soversky, Giulio Doubet, JF Charles Fuller

• Wawasan “Dirgantara” (kekuatan udara ) harus dapat diandalkan untuk menangkis, melumpuhkan dan menghancurkan kekuatan lawan di kandang/ negaranya sendiri.

20

g. Pandangan ajaran Nicholas J. Spykman

Teori daerah Batas (Rimland)Teori Wawasan kombinasi

Kekuatan DaratKekuatan LautKekuatan Udara

Sesuai kebutuhan & kondisi suatu negara

Page 21: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

AJARAN WAWASAN NASIONAL NDONESIA

Page 22: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

AJARAN WAWASAN NASIONAL INDONESIA

Wawasan Nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan teori wawasan nasional yang bersifat Universal

Wawasan nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia & geopolitik Indonesia.

Page 23: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia yg Berfalsafah & Beridiologi Pancasila menganut paham ttg perang & damai. Bangsa Indonesia Cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.

Wawasan nasional Bangsa Indonesia tdk mengembangkan ajaran tetang kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tsb mengandung benih persengketaan dan ekspansionisme.

Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia menyatakan bahwa Ideologi sbg landasan Idil dlm menentukan Polnas dihdpkan kpd Kondisi dan konstelasi geografi Indonesia dg segala aspek kehidupan nasionalnya agar bangsa Indonesia dpt menjamin kepentingan bangsa dan negara ditengah’s perkembangan dunia

Page 24: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

2. Geopolitik Indonesia

Pahaman kekuatan dan kekuasaan bagi bangsa Indonesia adalah Perang dan Damai.

Pemahaman tentang negara Indonesia Indonesia menganut paham negara kepulauan, Asas Archipelago.

Archipelago Indonesia dan negara’s barat. (perbedaan) Paham Barat Laut “Pemisah” Paham Indonesia Laut “Penghubung”

Sehingga seluruh wilayah negara Indonesia menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai tanah air Indonesia disebut Negara Kepulauan.

Page 25: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

3. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia

Dalam menentukan, membina dan mengembangkan Wawasan nasional, bangsa Indonesia menggali dan mengembangkan kondisi nyata lingkungan nasional. Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai paham kekuasaan berdasarkan:

Falsafah Pancasila & pandangan geopolitik. Pemikiran kewilayahan & kehidupan bangsa.

Pembahasan Filosofi pembinaan & pengembangan Wawasan Nasional berdasarkan:

Falsafah Pancasila Aspek kewilayahan bangsa Indonesia. Aspek Sosial Budaya bangsa Indonesia. Aspek Kesejarahan bangsa indonesia

Page 26: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

LATAR BELAKANG FILOSOFIS WAWASAN NUSANTARA.

1. Pemikiran berdasarkan Falsafah Pancasila

Bgs Indonesia mempunyai kesadaran berpikir sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki naluri,akhlak, daya pikir & kebutuhan saling berhubungan satu sama lainnya.

Kesadaran menumbuhkan Cipta, Karsa, dan Karya unk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidup dari generasi ke generasi.

Kesadaran yg dipengaruhi lingkungan menghasilkan motivasi menciptakan suasana damai, dan tentram menuju kebahagiaan, serta keteraturan dlm hubungan antar sesama.

Page 27: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Sikap tersebut mewarnai Wawasan Nasional yang dianut bangsa Indonesia yg menghendaki keutuhan dan kebersamaan dengan tetap menghormati dan memberikan kebebasan dalam menganut dan mengamalkan agama masing’s.

b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sikap tersebut mewarnai Wawasan Nasional yang dianut dan dikembangkan BangsaIndonesia yang memberikan kebebasan dlm ekspresi HAM dengan mengingat & menghormati hak orang lain, sehingga menumbuhkan toleransi & kerjasama

Page 28: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

c. Sila Persatuan Indonesia

Sikap tsb mewarnai wawasan kebangsaan/ nasional yg dianut & dikembangkan oleh Bangsa Indonesia yg mengutamakan keutuhan bangsa dan negara, dgn tetap memperhatikan, menghormati dan menampung kepentingan golongan/ suku ataupun perorangan.

d. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dlm permusyawaratan/perwakilan.

Sikap tsb mewarnai wawasan kebangsaan/ nasional yg dianut & dikembangkan oleh Bangsa Indonesia yg melakukan musyawarah utk mencapai mufakat, dgn ttp menghargai & menghormati perbedaan pendapat.

Page 29: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

e. Sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Sikap tsb mewarnai wawasan kebangsaan/ nasional yg dianut & dikembangkan oleh Bangsa Indonesia yg memberikan kebebasan utk mencapai kesejahteraan yg setinggi-tingginya bagi setiap orang, dengan memperhatikan keadilan bagi daerah penghasil, daerah lain, sehingga tercapai kemakmuran yg memenuhi persyaratan kebutuhan minimal.

Dengan demikian, Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia merupakan pancaran dasar dari Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia

Page 30: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

2. Pemikiran berdasarkan Aspek kewilayahan Nusantara.

Geografis Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang terhubung oleh

selat dan lautan.

Th 1945. Territoriale Zee En Maritieme kringen Ordonantie th

1939 menetapkan lbr wil Indonesia 3 mil laut.

Th 1957. Deklarasi Djuanda mnetapkan lbr wil Ind 12 mil laut.

UU no 4/Prp th 1960 tentang perairan Indonesia: semula luas

Nusantara 2 Juta Km2 menjadi 5 Juta Km2 ( 65 % laut)

Page 31: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Th 1982. Konfrensi PBB tentang Hukum Laut Internasional III th

1982, UNCLOS 82 (United Nation Convention on the Low of the

Sea (konvensi PBB tentang Hukum Laut), batas laut

internasional 12 mil laut.

Indonesia meratifikasi UNCLOS 82 melalui UU No 17/1985,

tanggal 31 Desember 1985.

Sejak 16 Nopember 1993, UNCLOS 82,diratifikasi oleh 60

Negara, dan menjadi hukum positif sejak 16 Nov 1994.

Page 32: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

35 % luas Daratan. Daratan mrpkan: 5 kepulauan besar dan + 11.508 kepulauan kecil Luas daratan + 2.028.087 km2 Panjang pantai 81.000 Km Kontur berupa dataran dan pegunungan.

Sekarang pengertian Nusantara adalah Indonesia dg jumlah pulau 17.508.

Batas astronomis Nusantara: Utara. 06 08 LU Selatan. 11 15 LS Barat. 94 45 BT Timur, 141 05 BT Jarak utara ke selatan +1.888 Km Jarak barat ke Timur + 5.111 Km

Page 33: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Kondisi & Konstelasi geografi Indonesia sangat beragam (kekayaan alam, penduduk) shg kondisi tsb memiliki keunggulan dan kerawanan yg hrs dicermati secara utuh menyeluruh dlm merumuskan kebijakkan politik.

Setiap perumus kebijaksanaan nasional hrs memiliki wawasan kewilayahan/ruang hidup bangsa yg di atur oleh politik kewilayahan.

Wawasan nasional Indonesia yg memperhatikan & mempertimbangkan kondisi & konstelasi geografi Indonesia mengharuskan tetap terpeliharanya keutuhan dan kekompakan wilayah, menghargai & menjaga ciri, karakter serta keunggulan & kelemahan masing’s daerah & mengupayakan pemanfaatan nilai lebih dari geografi Indonesia.

Page 34: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

3. Pemikiran berdasarkan aspek Sosial Budaya

Kebudayaan cita, rasa dan karsa (budi, perasaan dan kehendak)

Sosial budaya, salah satu aspek kehidupan nasional mrpk faktor dinamik masyarakat yg terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yg memungkinkan berlangsungnya hubungan sosial diantara anggotanya.

Budaya tbentuk dr perbedaan budaya pddk pulau’s & etnis.

Secara universal kebudayaan masyarakat terdiri dr unsur: Sistem religi & upacara keagamaan Sistem masyarakat & organisasi kemasyarakatan Sistem pengetahuan.

Page 35: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Sistem bahasa Sistem mata pencaharian Sistem teknologi & peralatan

Secara universal kebudayaan masyarakat mempunyai perbedaan berdasarkan unsur’s: Lahiriah/penampilan/asal daerah (jawa, batak dsb) Mata pencaharian (nelayan/petani} Sifat (masyarakat desa/ masyarakat kota)

Kebudayaan mrpk warisan yg bersifat memaksa bagi masyarakat yang bersangkutan. Ikatan budaya yg emosional sangat sensitif dan

mengandung potensi konflik yang sangat besar. Ikatan budaya yg emosional sangat sensitif dan

menciptakan sentimen kelompok di lain daerah

Page 36: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

bangsa Indonesia yg menegara sejak 17 Agustus 1945 sbg hasil perjuangan pergerakan Boedi Oetomo 1908 serta ikrar bersama (sumpah pemuda 28 Oktober 1928) harus terus menerus dipelihara nilai persatuan & kesatuan bangsa Indonesia. Kalau tidak potensi konflik akan berkembang dan membuahkan disintegrasi bangsa, sehingga perlu proses sosial yg akomodatif: Kelompok masyarakat yg saling membuka diri Memahami eksistensi budaya masing’s Mau menerima dan memberi.

Page 37: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Untuk memelihara nilai persatuan & kesatuan bangsa Indonesia diperlukan; Keteguhan setiap warga thd kesepakatan bersama, akan

menentukan kelangsungan hidup negara & bangsa Ind dlm mencapai tatanan masyarakat yg harmonis.

Selalu ingat akan pengalaman terjadinya pemberontakan di beberapa tpt yg menelan korban karena fanatis agama, ingin memisahkan diri, perbedaan etnis dsb.

Faktor budaya mrpkan unsur penting untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Pada dasarnya wawasan kebangsaan/wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh keinginan untuk menumbuh suburkan faktor’s positif, mewujudkan persatuan & kesatuan bangsa, mengurangi/ menghilangkan pengaruh negatif dari faktor’s yang dapat menimbulkan disintegrasi

Page 38: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

4. Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan

Perjuangan suatu bangsa dlm meraih cita’s, tumbuh dan berkembang dari latar belakang sejarahnya

Sejarah perjuangan Indonesia diawali dari negara’s kerajaan tradisional (Kedatuan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit), walaupun saat itu kaedah negara modern blm ada.

Kaidah negara modern : Rumusan Falsafah negara dan Konsepsi cara pandang

Slogan-slogan (Mpu Tantular) Bhineka Tungal Ika Tanhana Dharma Mangrova, Bhineka Tunggal Ika diangkat sebagai sasanti dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara.

Runtuhnya kerajaan Sriwijaya & Majapahit antara lain krn blm adanya kesepakatan bersama mjadi satu kesatuan bangsa dan wilayah dlm satu negara yang utuh.

Page 39: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Awal semangat kebangsaan diawali dalam Boedi Oetomo/ Kebangkitan Nasional/20 Mei 1908.

Wawasan Kebangsaan dicetuskan dlm sumpah pemuda 28 Oktober 1928, Satu Nusa, Satu Bangsa, satu bahasa

Perjuangan berikutnya menghasilkan Proklamasi 17 Agustus 1945

Proklamasi Kemerdekaan hrs dipertahankan dgn semangat persatuan.

Mempertahankan persatuan Bangsa Indonesia & menjaga kesatuan wilayah Negara RI

“Konsepsi Nusantara” sebagaimana Deklarasi Djuanda

Page 40: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Nusantara Nusa (Pulau) & Antara Pulau-pulau yang terletak antara dua benua (Asia & Australia)

serta dua samudra (Pasifik & Hindia)

Konsepsi Nusantara (uu no. 4/Prp th 1960) berlandaskan Semangat kekompakan dan mengacu Konstelasi geografi RI sbg negara kepulauan.

• Perairan Indonesia adalah Laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia

• Laut wilayah Indonesia adalah jalur 12 mil laut• Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang

terletak pd sisi dalam garis dasar.

Konsepsi Nusantara mengilhami wawasan masing’s Angkatan mengembangkan. Wawasan benua ADRI Wawasan Bahari ALRI Wawasan Dirgantara AURI

Page 41: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

Mengembangkan wawasanAD–Wawasan BenuaAL–Wawasan Bahari Wawasan Hankamnas 1966AU–Wawasan Dirgantara

1967 (Raker Hankam) Wawasan Hankamnas Wawasan Nusantara

1972 (Lemhannas) Meneliti & mengkaji wawasan Nusantara Agar dapat tegak sbg wawasan Nasional

1973 Wawasan Nusantara (TAP MPR RI Nomor : IV/MPR/1973 masuk dalam GBHN)

Page 42: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

DISKUSIKAN

1. Paham kekuasaan bangsa Indonesia yang berfalsafah dan beridiologi Pancasila menganut paham tentang perang & damai. Jelaskan apa yang saudara pahami tentang paham perang & damai tersebut.

2. Teori Geopolitik Indonesia menyatakan bahwa Indonesia adalah “negara Kepulauan”. Jelaskan secara singkat mengapa Indonesia disebut negara kepulauan.

3. Latar belakang filosofis wawasan Nusantara berasal dari falsafah pancasila, aspek kewilayahan Nusantara dan aspek sosial budaya. Sila ke 2 Pancasila adalah Kemanusiaan yang adil dan beradab. Jelaskan magna yang terkandung dalam sila ke 2 tersebut.

Page 43: Pertemuan 8 - 9 Wasnus Sessi 1 P6

TERIMA KASIH

4343