PPT P6 bioautografi.ppt

17
BIOAUTOGRAFI Kelompok C2 1.Hanung Yudha 09613191 2.Zhulkifli akbar 10613168 3.Arya Maulana Jatmiko 10613169 4.Ilkham abdul haris 10613138 5.Wulan Nurfalah 10613174

description

bioautografi

Transcript of PPT P6 bioautografi.ppt

Page 1: PPT P6 bioautografi.ppt

BIOAUTOGRAFI

Kelompok C21.Hanung Yudha 096131912.Zhulkifli akbar 106131683.Arya Maulana Jatmiko 106131694.Ilkham abdul haris 106131385.Wulan Nurfalah 106131746.Imam Nur Alif 10613175

Page 2: PPT P6 bioautografi.ppt

Tujuan praktikum

OMelakukan uji bioautografi untuk mendeteksi

bercak atau komponen zat aktif sebagai

antibakteri

OMenentukan komponen zat aktif sebagai

antibakteri

Page 3: PPT P6 bioautografi.ppt

DASAR TEORIO Bioautografi merupakan metode yang spesifik untuk

mendeteksi adanya bercak pada kromatogram hasil kromatografi lapis tipis atau kromatografi kertas yang mempunyai aktivitas sebagai anti bakteri, antifungi, antibiotik, dan antiviral

O Metode ini menggabungkan penggunaan teknik kromatografi lapis tipis dengan respons dari mikroorganisme yang diuji berdasarkan aktivitas biologi dari suatu analit yang dapat berupa antibakteri, antikapang, dan antiprotozoa.

Page 4: PPT P6 bioautografi.ppt
Page 5: PPT P6 bioautografi.ppt

a. Biautografi kontak dilakukan dengan meletakkan lempeng kromatogram hasil eluasi senyawa yang akan diuji di atas media padat yang sudah diinokulasi dengan mikroba uji. Adanya senyawa antimikroba ditandai dengan adanya daerah jernih yang tidak ditumbuhi mikroba.

b. Pada bioautografi agar overlay,lempeng kromatogram dilapisi dengan agar yang masih cair yang sudah diinokulasi dengan mikroba uji. Setelah agar mengeras, lempeng kromatogram diinkubasi dan diwarnai dengan tetrazolium dye. Penghambatan dapat dideteksi dengan terbentuknya pita (band).

c. Bioautografi langsung dilakukan dengan menyemprot lempeng kromatogram dengan mikroba uji dan diinkubasi. Zona hambat yang terbentuk divisualisasikan dengan menyemprot lempeng kromatogram dengan tetrazolium dye

Page 6: PPT P6 bioautografi.ppt

Kelebihan dan Kkekurangan bioautografi

O Kelebihan :

- Dapat digunakan untuk mengetahui aktivitas biologi

dari antibakteri

- Dapat mendeteksi antibiotik yang belum diketahui

- Hanya membutuhkan peralatan sederhana

- Interpretasi hasilnya relatif mudah dan akuratO Kekurangan :

- waktu yang lama

- kurang efisien

- harus digunakan pembanding deteksi bercak

Page 7: PPT P6 bioautografi.ppt

O KLT merupakan metode yang efisien karena senyawa bisa langsung dipisahkan bahkan dapat diketahui golongannya.

O Kelebihan KLT dibandingkan metode lain adalah pemakaian pelarut dan cuplikan yang relatif sedikit.

O Penilaian terhadap kromatogram dilakukan dengan melihat harga hRf.

O Tahap pertama adalah dengan melihat jarak bercak. Jarak bercak adalah jarak antar titik penotolan suatu bercak dibandingkan dengan jarak rambat (Rf).

O Ada dua variasi dalam menentukan harga Rf. Yaitu:

1. Mengukur jarak antara titik pusat bercak dengan titik

penotolan.

2. Mengukur jarak antara batas atas dan batas bawah

bercak dengan titik penotolan.

Page 8: PPT P6 bioautografi.ppt

ALAT DAN BAHANO Alat:O Bekker gelas 100ml;

250mlO Blue tipO ChamberO Erlenmeyer 50mlO Gelas ukur 5ml; 10 mlO Kaca ArlojiO Kertas SterilO Lampu SpiritusO PengadukO Petri DishO PinsetO Plat KLTO Spatula

Bahan :-Aquades-Bakteri E.coli-Nutrien Agar

Page 9: PPT P6 bioautografi.ppt

CARA KERJA1.Pembuatan Plat KLT

Page 10: PPT P6 bioautografi.ppt

2. Uji aktivitas antibakteri dengan metode bioautografi

Dihitung hRf zona bening yang terbentuk

Page 11: PPT P6 bioautografi.ppt

PERHITUNGAN1. Nutrient Agar

Standar nutrient agar = 20 g/l.

Digunakan pada petridist

Diperlukan untuk satu petridist dengan volume 25 ml.

Jadi :

Jadi, ditimbang 50 mg nutrient agar ad aquades 25 ml untuk satu petridist

Page 12: PPT P6 bioautografi.ppt

2. Pembuatan Fase GerakFase gerak yang digunakan yaitu N –

Heksana : Etil asetat dengan perbandingannya 4 : 1. Dimana penjenuhannya dilakukan didalam Chamber dengan volume campuran fase gerak sebanyak 3 ml.Sehingga perhitungannya :N – Heksan =

Etil Asetat =

Sehingga dibuat fase gerak yang terdiri dari 2,4 ml N – heksan dan 0,6 ml etil asetat

Page 13: PPT P6 bioautografi.ppt

DATA DAN HASIL PERCOBAAN

1. Foto sampel setelah 30 menit ditempeli oleh plat KLT yang berisi ekstrak dengan kandungan antibakteri

Page 14: PPT P6 bioautografi.ppt

2. Foto hasil inkubasi selama 1 hari

O Dari hasil dilihat adanya zona jernih, pada spot 1 yang merupakan aktivitas antibakteri dari ekstrak dari plat KLT. Tetapi disekitarnya tidak ditumbuhi bakteri.

ZONA BENING

Page 15: PPT P6 bioautografi.ppt

PEMBAHASANO Bioautografi merupakan metode yang spesifik untuk

mendeteksi adanya bercak pada kromatogram hasil kromatografi lapis tipis atau kromatografi kertas yang mempunyai aktivitas sebagai anti bakteri, antifungi, antibiotik, dan antiviral

O Pada pengerjaan KLT, Fase gerak yang digunakan yaitu n-Heksan : etil asetat (3:1) (cenderung non polar) dan fase diam silika gel GF 254 (cenderung polar) alasannya adalah agar afinitas ekstrak daun mundu dengan fase diam kecil sehingga pemisahan berjalan cepat dan baik karena ekstrak daun mundu bersifat relatif non polar, sesuai pada prinsip like dissolve like.

Page 16: PPT P6 bioautografi.ppt

OPada uji bioautografi, pengerjaannya harus sangat hati-hati agar didapat hasil yang baik. Mikroba uji dicampurkan pada media agar yang agak dingin, karena apabila masih panas maka konsentrasi mikroba uji di dalam suspensi bakteri menjadi berkurang karena panas tersebut.

ODidapatkan hasil pada percobaan ini terdapat zona jernih pada spot atas. Terdapat kontaminan pada hasil di media kami. Hal ini terjadi karna kurang aseptisnya pada perlakuan saat inokulasi bakteri serta peletakkan kromatogram pada media.

Page 17: PPT P6 bioautografi.ppt

O Daun mundu (Garcinia dulcis Kurz) memiliki kandungan senyawa antara lain polifenol, xanton, terpenoid dimana yang terbanyak adalah xanton. Dari hasil penelitian terhadap ekstrak daun mundu, setelah dilakukan reaksi pada KLT dengan pereaksi semprot diperoleh beberapa senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun mundu antara lain flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid, serta xanton

O Pada Mundu terdapat senyawa 1,3,4,5,8 pentahidroksisanton yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi terhadap radikal bebas DPPH.