pertanyaan referat

3
1. Grade buta? 2. Berapa jarak normal lapang pandang manusia? 3. Melanjutkan pertanyaan, adakah alat mengukur derajat lapang pandang? seperti halnya autorefrakter? Kampimeter 4. penyebab gangguan nervus VI? 5. Bagaimana memeriksa sensibilitas kornea untuk nervus V? Di bagian mata biasanya tes ini dilakukan bila kita curiga adanya Keratitis Herpetika, dimana sensibilitas korneanya menurun. 1. Penderita dan pemeriksa saling berhadapan 2. Penderita diminta untuk melihat jauh 3. Pemeriksa memegang kapas yang dipilih ujungnya dan menyentuh kornea (yang jernih). 4. Perhatikan apakah penderita mengedipkan mata atau mengeluarkan air mata. 5. Bila demikian berarti sensibilitas kornea baik. 6. Bagaimana bisa timbul scotoma? 7. Bagaimana memeriksa visus pada anak anak yang belum paham membaca? 8. Melanjutkan pertanyaan, bagaimana memeriksa visus pada bayi? Visus bayi tak dapat diperiksa biasa, tapi dengan 1. Refleks cahaya pupil, buta (-) 2. Refleks ancam : tiba tiba dekatkan jari ke matanya, seolah olah hendak menusuk, bila ada visus mata akan terpejam. jangan ada angin, sereabut nervus V akan membuat terpecam 3. Pake cahaya, apakah mengikuti 9. Bagaimana proses perkembangan visus dari anak hingga dewasa? 1

description

d

Transcript of pertanyaan referat

NEURO-OPHTHALMOLOGY- AN OVERVIEW

1

2

1. Grade buta?2. Berapa jarak normal lapang pandang manusia?

3. Melanjutkan pertanyaan, adakah alat mengukur derajat lapang pandang? seperti halnya autorefrakter?Kampimeter

4. penyebab gangguan nervus VI?5. Bagaimana memeriksa sensibilitas kornea untuk nervus V?Di bagian mata biasanya tes ini dilakukan bila kita curiga adanya Keratitis Herpetika, dimana sensibilitas korneanya menurun. 1. Penderita dan pemeriksa saling berhadapan 2. Penderita diminta untuk melihat jauh 3. Pemeriksa memegang kapas yang dipilih ujungnya dan menyentuh kornea (yang jernih). 4. Perhatikan apakah penderita mengedipkan mata atau mengeluarkan air mata. 5. Bila demikian berarti sensibilitas kornea baik.

6. Bagaimana bisa timbul scotoma?

7. Bagaimana memeriksa visus pada anak anak yang belum paham membaca?

8. Melanjutkan pertanyaan, bagaimana memeriksa visus pada bayi?Visus bayi tak dapat diperiksa biasa, tapi dengan 1. Refleks cahaya pupil, buta (-) 2. Refleks ancam : tiba tiba dekatkan jari ke matanya, seolah olah hendak menusuk, bila ada visus mata akan terpejam. jangan ada angin, sereabut nervus V akan membuat terpecam 3. Pake cahaya, apakah mengikuti9. Bagaimana proses perkembangan visus dari anak hingga dewasa?

10. Bagaimana memeriksa nistagmus?Nistagmus juga sering didapatkan. Pemeriksaan nistagmus dilakukan waktu memeriksa gerakan bola mata. Nistagmus adalah gerakan bolak balik bola mata yang involunter dan ritmik. Untuk maksud ini penderita disuruh melirik terus ke satu arah selama jangka waktu 5 atau 6 detik. 11. Saya pernah membaca ada istilah RAPD, atau relative afferent papillary defect, apa itu?Testing for a relative afferent pupillary defect (RAPD) (or Marcus Gunn pupil) is an essential part of the eye examination. The designation of a "relative" afferent pupillary defect is important. Bilateral afferent pupillary defects are common (eg, patients with optic neuritis), but a bilateral RAPD cannot exist. In a dimly illuminated room, the patient fixates in the distance and a bright light is flashed for 2-3 seconds in 1 eye and then in the other eye. If the light is directed toward 1 eye and if the ipsilateral pupil appears to dilate "paradoxically", an RAPD is present. If the light is flashed on 1 eye and the pupil does not appear to constrict or increased pupillary escape from constriction occurs, an RAPD may also be present.The RAPD still can be tested in patients in whom 1 pupil is dilated or unreactive. The physician examines the pupillary reaction of the undilated pupil while the light is flashed back and forth between the 2 eyes. In patients with strabismus, direct the light along the pupillary axis of each eye to avoid inducing an RAPD in the deviated eye. Although an RAPD may correspond with ipsilateral poor vision, this is not always the case. For example, a macular hole will result in poor acuity but not in an RAPD. In patients who have marked unilateral field loss or unilateral dyschromatopsia, an ipsilateral RAPD is usually present. A lesion confined to the optic tract may cause an incongruous homonymous field defect and RAPD contralateral to the optic tract lesion. In patients with lesions of the brachium of the superior colliculus, a contralateral RAPD without field loss (ie, midbrain RAPD) may be noted.12. Apa beda oftalmoskop langsung dan tak langsung? Langsung yang dilihat paling perifer sampai daerah ekuator, berdiri tegak atau tidak terbalik, perbesaran 15 kaliTak langsung terlihat daerah fundus okuli 8 kali diameter papil, dapat dilihat sampai daerah ora serata, perbesaran 2-4 kaliIV. Fundus refleks : 1. Mata penderita ditetesi dulu dengan midriatikum dan dibiarkan selama 5 menit didalam kamar gelap. 2. Pemeriksa dan penderita didalam kamar gelap di samping meja dan lampu pijar pada jarak kurang lebih 50 cm. 3. Sinar yang datang dari lampu dipantulan oleh cermin datar atau cekung, masuk ke pupil penderita. 4. Pemeriksa menilai kejernihan : cornea, COA, lensa dan corpus vitreum (media -refrakta ). Apabila media refrakta jernih, maka dari jauh saja pemeriksa dapat melihat refleksi fundus yang berwarna merah jingga cemerlang.