Perspektif Keperawatan Anak

19

Click here to load reader

description

Materi kuliah Keperawatan Anak

Transcript of Perspektif Keperawatan Anak

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDewasa ini keperawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar. Anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik yang memiliki kebutuhan spesifik dan berbeda dengan orang dewasa.Setiap perawat perlu memahami perspektif keperawatan anak sehingga dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak selalu berpegang pada prinsip perawatan anak. Perspektif keperawatan anak merupakan landasan berpikir bagi seorang perawat anak dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya.Oleh karena itu, maka penulis merasa perlu untuk membahas mengenai konsep perspektif keperawatan anak agar perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat kepada anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang menjadi fokus pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :1.2.1 Apakah definisi dari perspektif keperawatan anak ?1.2.2 Bagaimanakah angka mortalitas dan morbiditas pada bayi dan anak-anak ?1.2.3 Apakah tujuan dari keperawatan anak ? 1.2.4 Bagaimanakah filosofi keperawatan anak ?1.2.5 Bagaimanakah konsep bermain pada anak ?1.2.6 Apa sajakah prinsip-prinsip dari keperawatan anak ?1.2.7 Bagaimanakah paradigma keperawatan anak ?1.2.8 Apa sajakah peran perawat anak ?1.2.9 Bagaimanakah lingkup praktek keperawatan anak ?

1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari perspektif keperawatan anak.1.3.2 Untuk mengetahui angka mortalitas dan morbiditas pada bayi dan anak-anak.1.3.3 Untuk mengetahui tujuan dari keperawatan anak.1.3.4 Untuk mengetahui filosofi keperawatan anak.1.3.5 Untuk mengetahui konsep bermain pada anak.1.3.6 Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari keperawatan anak.1.3.7 Untuk mengetahui paradigma keperawatan anak.1.3.8 Untuk mengetahui peran perawat anak.1.3.9 Untuk mengetahui lingkup praktek keperawatan anak.

1.4 Manfaat PenulisanManfaat dari penulisan makalah ini yaitu bagi para pembaca selain dapat menambah wawasan, juga agar pembaca lebih mendalami tentang perspektif keperawatan pada anak. Selain itu, bagi mahasiswa keperawatan makalah ini dapat dijadikan bahan referensi dalam proses pembelajaran.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 DefinisiPerspektif keperawatan anak adalah landasan berfikir bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada anak.

2.2 Mortalitas dan Morbiditas Pada Bayi dan Anak-anak1. Mortalitas Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. 2. Mortalitas bayiAngka mortalitas bayi merupakan jumlah kematian per 1000 kelahiran hidup selama tahun pertama kehidupan, yang kemudian dibagi menjadi mortalitan neonatal (usia < 28 hari) dan mortalitas pascanatal (usia 28 hari-11 bulan). Proporsi penyakit penyebab kematian bayi (Depkes, 2004) yaitu :1) Penyakit sistem pernafasan 29,5 %2) Gangguan perinatal 29,3 % 3) Diare 13,9 % 4) Penyakit sistem syaraf 5,5 % 5) Tetanus 3,68% 6) Infeksi dan parasit lain 3,5 %3. Mortalitas anak-anakYang dimaksud dengan anak (1-4 tahun) disini adalah penduduk yang berusia satu sampai menjelang 5 tahun atau tepatnya 1 sampai dengan 4 tahun 11 bulan 29 hari. Angka kematian anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang langsung mempengaruhi tingkat kesehatan anak. Angka kematian anak akan tinggi bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri dan kebersihan yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah (Budi Utomo, 1985). 4. Morbiditas Morbiditas dapat merujuk kepada:1) Pernyataan terkena penyakit (dari bahasa Latin morbidus: sakit, tidak sehat).2) Derajat kerasnya penyakit.3) Meratanya penyakit: jumlah kasus pada populasi.4) Insiden penyakit: jumlah kasus baru pada populasi.5) Cacat terlepas dari akibat (contoh cacat disebabkan oleh kecelakaan).5. Morbiditas anak-anakBanyak disebabkan oleh penyakit akut (penyakit pernapasan 50%, infeksi dan penyakit parasit 11%), cedera 15 %, dan ketidakmampuan yang dapat diukur dengan aktivitas dalam derajat tertentu (Pless dan Pless, 1997)Morbiditas meningkat pada mereka yang mengalami kesulitan ekonomi. Penyebab utama hal ini adalah terbatasnya akses ke pelayanan kesehatan. 11 juta balita dunia meninggal/tahun karena infeksi, 54% berkaitan dengan kurang gizi (WHO, 2002). Angka kurang gizi (Depkes, 2004) yaitu sebagai berikut :1) 1989 : 37,% 2000 : 24,7%2) 2001 : 26,1% 2002 : 27,3%3) 2003 : 27,5%4) BBLR : 350.000 bayi / tahun

2.3 Tujuan Keperawatan AnakTujuan utama dari keperawatan anak antara lain sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta tingkat kesehatan anak setinggi mungkin yang bisa dicapai oleh setiap anak dalam sistem keluarga.2. Optimal : pencapaian yang tertinggi yang bisa dicapai setiap anak pada setiap aspek tumbuh kembangnya (kemandirian dan bergaul, motorik halus, berbahasa dan bernalar serta motorik kasar).3. Untuk mencapai tujuan tersebut: keperawatan memandang fenomena/paradigma keperawatan manusia, lingkungan, sehat keperawatan seecara spesifik.

2.4 Filosofi Keperawatan AnakFilosofi keperawatan anak adalah keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada anak yang berfokus pada keluarga (family centered care), pencegahan terhadap trauma (atraumatic care) dan manajemen kasus.1. Konsep dasar Family Centered Care1) Memberdayakan (enable)Perawat menciptakan kesempatan dan cara bagi semua anggota keluarga untuk menampilkan kemampuan dan keterampilan yang ada dan untuk mendapatkan kemampuan dan keterampilan baru yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarga.2) Memperkokoh Interaksi perawat dengan keluarga yang sedemikian rupa sehingga keluarga mempertahankan atau mendapatkan perasaan mengontrol kehidupannya dan aspek perubahan positif sebagai hasil dari perilaku perbantuan. Peran perawat yaitu mendukung dan memperkokoh kemampuan keluarga untuk memelihara dan meningkatkan perkembangan anggotanya. Orangtua diperlakukan sebagai mitra sejajar dengan perawat dan mempunyai peran dalam memutuskan apa yang penting bagi dirinya dan keluarga. Kemitraan mengimplikasikan bahwa mitra merupakan kemampuan yang menjadi lebih mampu dengan cara berbagi ilmu, keterampilan dan sumber hubungan kemitraan ini menguntungkan semua pihak. Kolaborasi dipandang sebagai suatu rentang. Perawat bisa membantu keluarga termasuk keluarga dengan riwayat masih pribadi.3) Perawatan berfokus pada keluargaKeluarga merupakan basis masyarakat. Falsafah ini mengakui perbedaan antara struktur dan latar belakang keluarga; tujuan, cita-cita, strategi dan tindakan keluarga; dan kebebasan akan dukungan pelayanan dan informasi. Keluarga didukung dan diberdayakan dalam peranannya sebagai pengasuh alamiah dan pembuat keputusan dengan cara membina kemampuan uniknya sebagai individu dan keluarga. Kebebasan semua anggota keluarga, tidak hanya anak, diperhatikan. Serta sistem pelayanan dan personelnya harus mendukung, menghargai, memicu dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi keluarga melalui pendekstsn pemberdayaan dan perbantuan efektif.4) Therapeutik CareSeluruh tinadakan yang meliputi tindakan preventif, penegakan diagnosa, pengobatan dan penatalaksanaan lainnya atau perawatan paliatif pada kondisi akut maupun kronis (meliputi setting, personel, dan intervensi). Distress psikologis meliputi kecemasan, takut, marah, kecewa, sedih, malu, merasa salah. Dan distress fisik yang dimulai dari kurang tidur, imobilisasi sampai mengalami gangguan stimulus nyeri, suhu meningkat, suara bising, serta cahaya menuju kegelapan.

2. Konsep Dasar Atraumatic Care Pemberian asuhan pelayanan terapeutik pada setting, personal dan intervensi yang digunakan untuk mengurangi atau meminimalkan distress psikologis dan fisik yang dialami anak yang sakit dan keluarganya pada sistem pelayanan kesehatan.Tujuan utama pemberian atraumatic care:1) Mencegah atau menekan perpisahan anak dari keluarga2) Mencegah atau mengurangi cedera tubuh dan nyeri3) Meningkatkan sense of control (kontrol diri)Contoh :1) Bantu hubungan orang tua-anak selama hospitalisasi2) Menyiapkan anak pada prosedur yang baru atau tidak menyenangkan3) Memberikan privasi4) Memberikan mainan untuk ekspresikan rasa takut dan agresi5) Berikan pilihan pada anak6) Menghargai perbedaan kultur

3. Manajemen Kasus1) Koordinasi perawatan mengontrol biaya.2) Manajer kasus bertanggung jawab dan bertanggung gugat pada sekelompok klien tertentu dan membangun sistem patologis kritis yang disusun berdasarkan standar.3) Model ini mencakup ketetapan waktu (lama) perawatan sebagai komponen dari proses.4) Ketepatan waktu : rencana multidisiplin yang melibatkan semua komponen pelayanan untuk satu episode atau beberapa episode penyakit dan juga hasil yang diharapkan dari pelayanan yang diberikan.5) Waktu ini bisa terbtas pada rawat inap saja atau bisa termasuk seluruh rentang pelayanan.

2.5 Konsep Bermain pada AnakBermain merupakan cara untuk melepaskan ketegangan dan stress yang ditemukan pada lingkungan. Bermain memberi kesempatan pada anak antara lain untuk :1. Bersosialisasi dan berkembang baik perkembangan sensorik-motorik, intelektual, kreatifitas dan kesadaran diri, maupun perkembangan nilai moral.2. Mencurahkan emosi dan menyalurkan impuls yang tidak bisa diterima menjadi suatu gaya yang bisa diterima secara sosial.3. Menguji situasi yang menakutkan dan mencri peran dan posisi yang tidak bisa dilakukan pada alam nyata.4. Lebih bisa mengungkapkan dirinya dalam bermain.5. Mengkomunikasikan (pada pengamat yang peka) kebutuhan, rasa takut dan keinginan yang tidak bisa diekspresikannya dengan keterbatasan kemampuan berbahasanya.

2.6 Prinsip-prinsip Keperawatan AnakPrinsip-prinsip keperawatan anak diuraikan sebagai berikut :1. Anak bukanlah miniatur orang dewasa melainkan individu yang unik dan mempunyai kebebasan sesuai dengan tahap perkembangannya.2.Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan bukan hanya mengobati anak yang sakit.3.Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak.4.Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi, dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal).5.Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi/kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat.6. Pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh kembang sebab ilmu ini yang akan mempelajari aspek kehidupan anak.

2.7 Paradigma Keperawatan Anak1. Anak : manusia mulai lahir sampai dengan usia 18 tahun yang berada pada berbagai tahapan tumbuh kembang yang mempunyai ketergantungan pada manusia dewasa.2. Keluarga : konstanta dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.3. Sehat - sakit.Rentang sehat sakit : batasan pemberian pelayanan keperawatan anak. Kondisi anak berada dalam status kesehatan yang meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis, dan meninggal.4. Lingkungan : tidak terbatas pada lingkungan eksternal juga mencakup lingkungan internal (genetic). Mott dan Sperhac (1990) mengatakan lingkungan eksternal yang berpengaruh pada tumbuh kembang (kepribadian anak) meliputi nutrisi, orangtua, kakak-adik, sanak saudara, displin, maturasi biologik, sekolah, kelompok, penerimaan sosial, status sosial ekonomi, agama, kultur, cuaca/iklim dan teman sebaya, pelayanan kesehatan, posisi anak di tengah keluarga, serta lingkungan bermain. Sedangkan lingkungan internal meliputi bawaan genetik, jenis kelamin, IQ, emosi dan predisposisi atau resistensi terhadap penyakit.5. Keperawatan : bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan kepada anak dalam mencapai tumbuh kembang secara optimal dengan melibatkan keluarga.

2.8 Peran Perawat Anak1. Pembina hubungan terapeutikDiterapkan dalam berkomunikasi dengan anak dan keluarga, bersifat empati dan professional dengan memisahkan peran perawat dari keluarga tanpa mengganggu kenyamanan anak dan keluarga.2. Family advocacy/caringAdvokasi meliputi jaminan bahwa keluarga akan mengetahui pelayanan kesehatan yang tersedia, di informasikan tentang prosedur dan pengobatan secara benar. Caring berarti memberikan pelayanan kesehatan secara langsung pada anak. 3. Disease prevention/health promotionMelakukan dan mengajarkan keluarga tentang bagaimana cara mencegah penyakit baik dari luar maupun dari dalam tubuh.

4. Health educationMemberikan pendidikan kesehatan yang bertujuan membantu orangtua dan anak memahami suatu pengobatan medis, mengevaluasi pengetahuan anak tentang kesehatan mereka, dan memberi pedoman antisipasi.5. Support/counselingMemberikan perhatian pada kebutuhan emosi melalui dukungan dan konseling. Dukungan diberikan dengan mendengar, menyentuh dan kehadiran fisik untuk memudahkan komunikasi non verbal. Sedangkan konseling dalam bentuk pertukaran pendapat, melibatkan dukungan, penyuluhan teknik untuk membantu keluarga mengatasi stress dan mendorong ekspresi perasaan dan pikiran yang dapat membantu keluarga mengatasi stress dan memampukan untuk mendapatkan tingkat fungsi yang lebih tinggi.6. Pengambil keputusan etisPrinsipnya tindakan yang ditentukan adalah yang paling menguntungkan klien, dan sedikit bahayanya terhadap segala aspek yang berhubungan denagn pelaksanaan asuhan keperawatan. Seperti dalam kerangka kerja masyarakat, standar praktik professional, hukum, aturan lembaga, tradisi religius, sistem nilai keluarga dan nilai pribadi perawat.7. Coordination/collaborationBekerja sama dengan spesialis / profesi lain dalam mengatasi kesehatan anak.8. Peran restorativeKeterlibatan perawat secara langsung dalam aktivitas pemberi asuhan yang dilakukan atas dasar konsep teori yang berfokus pada pengkajian dan evaluasi status yang berkesinambungan. Perawat mempunyai tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap tindakannya.9. ResearchMelakukan praktik berasarkan penelitian, menerapkan metode inovatif dalam memberikan intervensi pada anak, melakukannya berdasarkan penelitian dan sesuai dengan rasional.10. Health care planningMenggunakan perencanaan dan metode yang tepat untuk perawatan anak. Perawat melibatkan penyediaan layanan yang baru dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.11. Trend masa depanAda beberapa hal yang dituntut bagi perawat anak yaitu :1) Pengobatan penyakit (kuratif) menjadi promosi kesehatan (promotif).2) Filosofi asuhan berpusat pada keluarga bukan pilihan melainkan kewajiban.3) Perawat dituntut meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan membuktikan keunikan peran mereka serta dituntut lebih mandiri dan melebihi lingkungan asuhan terdahulu.

2.9 Lingkup Praktek Keperawatan Anak1. Mencakup kontak dengan anak san keluarga untuk mencegah, mengkaji, melakukan intervensi, meningkatkan kesejahteraan hidup dengan menggunakan proses keperawatan sesuai dengan aspek moral/etik dan aspek legal/hukum.2. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak harus berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu asuh, asih dan asah.1) Kebutuhan asuhMerupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Contoh : gizi/nutrisi, pencegahan penyakit, lingkungan sehat, pakaian, rekreasi, dll.2) Kebutuhan asihKebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau memperbaiki psikologis anak. 3) Kebutuhan asahKebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak, untuk mencapai tumbang yang optimal dengan memberikan stimulasi mental sejak dini

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanSetiap perawat perlu memahami tentang perkembangan keperawatan anak, filosofi keperawatan anak, dan peran perawat anak sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan kepada anak dengan benar sehingga kebutuhan anak sebagai manusia yang holistik (biopsikososialspiritual) dapat terpenuhi dengan baik.

3.2 SaranSebaiknya para perawat harus memahami tentang persfektif keperawatan anak lebih mendalam lagi agar dapat melakukan pendekatan dan memberikan asuhan keperawatan yang tepat terhadap anak sesuai dengan tahap tumbang anak tanpa harus melanggar ataupun menganggu hak-hak anak.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz hidayat. 2008. Pengantar ilmu keperawatan anak 2 cet. 3 jilid ke 2. Jakarta;Doengoes, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.C. (2000). Rencana asuhan keperawatan. (Edisi 3). Jakarta: EGCPerspektif Keperawatan Anak diunduh dari http://powerpointku.blogspot.com/2011/12/perspektif-keperawatan-anak.html Perspektif Keperawatan Anak diunduh dari http://wahdaniah-ns.blogspot.com/2010/10/perspektif-keperawatan-anak.html Perspektif Keperawatan Anak diunduh dari http://aryuliasunarti.blogspot.com/2010/04/perspektif-keperawatan-anak.html

13