Personal Hygine

download Personal Hygine

of 20

Transcript of Personal Hygine

PERSONAL HYGINE Disusun oleh Galuh Ayu Kristinato Dwi Yeni Kiki 220201111 22020111130078 22020111140110

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2011

PERSONAL HYGINE Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Kebutuhan personal hygine setiap orang dibagi dalam beberapa hal diantaranya adalah

1. MANDI Mandi adalah membersihkan tubuh dengan menggunakan air bersih dan sabun (Tim Departemen Kesehatan RI, 1994 : 38). Memandikan pasien adalah bagian perawatan hygienis total. Keluasan mandi pasien dan metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik pasien dan kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan ((Perry, 2005 : 1342). Lepas dari persoalan dimana atau kapan pasien akan dimandikan, perawat tetap bertanggung jawab untuk membantu pasien jika diperlukan melihat apakah alat-alat yang diperlukan sudah ada dan apakah ia mandi dengan cara yang tidak menggangu keselamatannya. Melindungi pasien dari kemungkinan terluka atau terkena bahaya termasuk mencegah masuk angin, memastikan bahwa airnya tidak membahayakan keselamatan jiwanya, dan menyediakan alat-alat untuk mencegah pasien terpeleset di kamar mandi, (Bouwhuizen, 1996: 65).

A. TUJUAN MANDI Membersihkan kulit

Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri, sebum, dan sel kulit yang mati, yang meminimalkan iritasi kulit dan menguragi kesempatan infeksi. Stimulasi sirkulasi Sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air hangat dan usapan yang lembut pada ekstermitas. Peningkatan citra diri Mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan kenyamanan. Pengurangan bau badan Sekresi keringat yang berlebihan dari kelenjar apokrin berlokasi di area aksila dan putik menyebabkan bau badan yang tidak homoroid atau fisur. B. INDIKASI Indikasi memandikan pasien a. Semua pasien untuk memenuhi kebutuhan hygienenya b. Pada pasien tertentu dilakukan terapi untuk menurunkan suhu tubuh

C. KONTRAINDIKASI Kontraindikasi memandikan pasien a. Pada pasien yang memiliki luka bakar yang luas

D. PROSEDUR Persiapan alat 1) 1 set pakaian bersih. 2) Baskom mandi 2 buah, berisi air hangat. 3) 2 buah handuk (1 kecil, 1 besar). 4) Sarung tangan. 5) Selimut mandi. 6) Tempat pakaian kotor. 7) Sabun dan tempatnya.

8) Wash lap 2 buah. 9) Celemek, kalau perlu. 10) Lotion/bedak. 11) Peralatan BAB/BAK. 12) Sampiran/Scherm

Pasien Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan dianjurkan BAB/BAK dulu Protap atau pelaksanaan Lakukan semua tindakan awal prosedur, meliputi: (1) Mencuci tangan. (2) Persiapkan alat yang diperlukan. (3) Memberitahu pasien. (4) Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan selama memandikan. (5) Beri privacy. (6) Jelaskan prosedur dan komunikasi. (7) Naikkan tempat tidur dan atur tempat tidur supaya nyaman untuk bekerja. (8) Jika ada luka terbuka, linen basah atau kemungkinan kontak dengan cairan tubuh pasien (darah), pakai sarung tangan sebelum menyentuh pasien atau linen. (9) Alat-alat didekatkan ke pasien. (10)Tutup pintu, jendela, gorden, kalau perlu pasang sampiran. (11)Jauhkan barang-barang yang menganggu di tempat tidur (bantal, dan lain-lain). (12)Tawarkan pasien untuk BAB/BAK. (13)Buka pakaian atas pasien, letakkan di tempat pakaian kotor.

Bila memakai infus:

(1) Longgarkan pakaian dari bagian leher. (2) Lepaskan pakaian menuruni lengan. (3) Pastikan pasien diselimuti dengan selimut mandi. (4) Mulai lepaskan pakaian dari tubuh kearah bagian yang di infus. (5) Gulung pakaian yang di infus dan selipkan ke arah bawah melewati lengan dan lokasi infus. (6) Hati-hati jangan menganggu selang tersebut. Turunkan pakaian ke ujung kiri. (7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol infus. Tarik pakaiannya, kembalikan infus ke tiangnya. (8) Pasien siap dimandikan.

Mandikan pasien dengan urutan: 1. Mencuci muka a. Bantu pasien untuk bergerak ke tepi tempat tidur. b. Letakkan handuk di bawah kepala. c. Basahi wash lap dan basuh muka pasien, telinga, leher. d. Tanyakan kepada pasien, apakah pasien menggunakan sabun atau tidak. Jika ya, basuh lagi denganwash lap yang satunya lagi sampai bersih, lalu keringkan dengan handuk. 2. Mencuci lengan a. Turunkan selimut mandi. Letakkan handuk di bawah lengan b. pasien, mulailah dari lengan yang terjauh. c. Basuh, sabuni, dan bilas lengan mulai dari ujung jari ke ketiak. Keringkan. Dan lakukan lagi pada lengan lainnya. Kemudian berikandeodorant di ketiak. d. Angkat kedua tangan ke atas kepala.

3. Mencuci dada dan perut. a. Handuk diturunkan ke pinggang. b. Basuh, sabuni, bilas dan keringkan bagian dada dan perut. Pada wanita basuh, sabuni,bilas dan keringkan lipatan di bawah payudara. c. Tutup dada dengan selimut mandi. Lalu angkat handuk dari pasien. 4. Mencuci punggung a. Bantu pasien untuk miring ke arah yang berlawanan dengan perawat. b. Letakan handuk memanjang berdekatan dengan punggung pasien. c. Basuh, sabun, bilas dan keringkan. d. Berilotion/bedak.

e. Bantu pasien untuk terlentang. f. Bantu pasien untuk memakai baju. Jika pasien memakai infus, pakaikan baju mulai dari tangan yang terpasang infus.

5. Mencuci kaki a. Lepaskan pakaian bawah pasien dan simpan di tempat pakaian kotor. b. Angkat selimut mandi ke atas, letakkan handuk di bawah kaki. c. Minta pasien untuk menekuk lututnya. d. Basuh, sabun, bilas dan keringkan. Mulailah membersihkan dari pangkal paha ke arah jari-jari kaki. Lakukan dari kaki terjauh. e.

Tindakan penyelesaian (1) Posisikan pasien dengan nyaman. (2) Kembalikan posisi tempat tidur seperti semula. (3) Lakukan evaluasi. (4) Lakukan perawatan peralatan. (5) Cuci tangan (6) Catat/lapor hasil kegiatan. (7) Beritahukan pengunjung bahwa mereka masuk kembali. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan pasien (1) Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap menjaga kesopanan. (2) Perhatikan keadaan umum pasien dan kelainan pada badannya (luka, dan lain-lain). (3) Menanggalkan pakaian pasien disesuaikan dengan urutan tindakan. (4) Bila air sudah kotor harus di ganti minimal 2-3 kali. (5) Wash lap dibasahi secukupnya, tidak perlu basah. Pakai wash lap untuk masing-masing komponen. (6) Untuk pasien yang dapat mandi sendiri, petugas menyiapkan peralatan dan membantu seperlunya. (7) lakukan komunikasi setiap melakukan tindakan keperawatan

2. KEBERSIHAN ORAL/MULUT Pengertian Oral/mulut adalah rongga pada bagian muka atau wajah (makhluk hidup) tempat lidah, gigi, yang fungsinya: o Tempat melekatnya lidah, gigi. o Dipakai untuk berbicara.

o Tempat untuk memasukkan makanan sehingga masuk ke saluran pencernaan. Jadi, kebersihan oral/oralhygiene adalah perawatan gigi dan mulut untuk menghindari perkembangbiakan mikroorganisme mulut dan gigi. A. TUJUAN (a) Menurunkan mikroorganisme dalam mulut dan gigi. (b) Menurunkan penyakit kavitas dan gusi. (c) Menurunkan pembentukan residu makanan pada gigi. (d) Memperbaiki nafsu makan dan rasa pada makanan. (e) Memudahkan kenyamanan. (f) Merangsang sirkulasi pada jaringan oral, lidah dan gusi. (g) Memperbaiki penampilan dan harga diri.

B. INDIKASI Indikasi oral hygiene a. Semua pasien untuk memenuhi kebutuhan hygienenya b. Pada pasien sebelum pemberian obat

C. KONTRAINDIKASI Kontraindikasi oral hygiene a. Pada pasien yang mengalami muntah darah akibat suatu penyakit b. Penggunaan alat-alat tertentu untuk melakukan personal hygiene

D. PROSEDUR 1. Persiapan alat dan Bahan o Sikat gigi o Pasta gigi

o Aplikator kapas besar. o Baskom muntah. o Sarung tangan tidak steril. o Handuk dan wash lap. o Cangkir berisi air hangat. o Krim gigi palsu. o Cangkir gigi palsu. o Pembersih gigi palsu. o Benang gigi palsu (jika perlu). o Kasa o Cairan NaCl o klem 2. . Tata cara (1) Cuci tangan dan atur peralatan (2) Berikan penjelasan tentang prosedur pada klien dan pemberi perawatan. (3) Posisikan klien: Terlentang pada sudut lebih dari 45 derajat atau miring. (4) Jika ada orang lain selain klien yang melakukan prosedur, gunakan sarung tangan. Gunakan alat pelindung yang tepat jika ada kemungkinan terpecik oleh darah. (5) Jika perlu, tutupkan handuk di bawah leher klien dan bantu klien membilas mulut dengan air. (6) Bantu klien dalam menyikat gigi: Berikan gelas air, sikat gigi dan pasta gigi, lembabkan sikat gigi dengan air, berikan pasta gigi pada sikat dan biarkan klien menyikat gigi, jika mampu. Jika klien tidak mampu melakukan kegiatan sendiri

(a) Siapkan sikat gigi seperti pada langkah di atas. (b) Gunakan sarung tangan.

(c) Sikat gigi belakang dan sikat bagian dalam, atas dan luar gigi (sikat dari belakang kedepan dengan menggunakan gerakan atas bawah). (d) Ulangi langkah menyikat gigi ini pada sisi mulut yang berlawanan. (e) Biarkan klien mengeluarkan kelebihan sekresi, atau gunakan spuit bulb untuk mengisap. (f) Instruksikan klien untuk mengatupkan gigi, atau menyatukan rahang dan menekan gigi bawah ke gigi atas; sikat bagian luar gigi depan. (g) Buka mulut dan sikat bagian atas dan bagian dalam gigi. (h) Bilas sikat gigi. (i) Sikat gigi lagi. (j) Jika penggunaan benang gigi diperlukan, berikan perawatan pada saat ini. (k) Bantu klien dalam membersihkan rongga mulut: Berikan aplikator besar yang sudah dibasahi oleh pembersih mulut dan dorong klien untuk menggosok bagian dalam pipi, bibir, gusi, dan lidah, atau lakukan tindakan ini untuk klien jika diperlukan. Jika tindakan ini dilakukan pada klien tidak sadar: (1) Balikkan kepala klien ke salah satu sisi (2) Pakai sarung tangan (3) Tuang cairan NaCl pada kasa (4) Buka mulut klien (5) Bersihkan gigi klien dengan menekan dan searah dimulai dari sela-sela gigi (6) Bersihkan juga kotoran-kotoran pada mulut denan cara agak menekan (7) Untuk gigi dalam gunakan klem

3. PERAWATAN RAMBUT Perawatan rambut dibagi mejadi dua yaitu o Keramas o Memasnag cup kutu A. KERAMAS 1. Pengertian Mengatur rambut dengan serapi-rapinya dengan menggunakan sisir rambut. 2. Tujuan Membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala Membantu mendistribusikan minyak rambut. Mengkaji atau memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala Memberikan perasaan senang pada klien Mencegah terjadinya sarang kutu / kotoran lain Menambah percaya diri

3. Indikasi Pada klien yang tidak dapat menyisir sendiri Setiap selesai mandi dan bilamana perlu

4. Kontra indikasi Pada klien yang mengalami luka bakar lebar di bagian kepala dan sekitar kepala bagian atas

5. Prosedur Alat dan bahan 1) Syampo 2) Talang karet 3) Ember 4) Sisir 5) Kasa 6) Bengkok 7) Cawan 8) Gayung 9) Celemek 10) Lap pel Tata cara dan prosedur 1) Komunikasi dengan pasien Salam, sapa Memperkenalkan diri kepada klien Menunjukkan maksut dan tujuan Menetapkan waktu Manfaat tindakan 2) Mempersiapkan alat 3) Atur kepala klien di ujung tempat tidur 4) Memasang pengalas dan talang karet di bawah klien dan talang karet diarahkan pada ember dibawah, sekitar ember diberikan lap pel 5) Pakai celemek

6) Tutup telinga klien dengan kapas 7) Tutup dada dan leher lkien dengan handuk 8) Bilas kepala klien dengan air 9) Tuang shampoo kedalam kasa 10) Oleskan dan gosokkan kasa pada rambut klien secara merata dan berlahan 11) Bilas kepala klien dengan air 12) Keringkan rambut klien dengan handuk 13) Membagi rambut menjadi dua bagian 14) Menyisir rambut mulai dari ujung, makin lama makin keatas, kemudian dibuang di bengkok kosong Catatan yag perlu diperhatikan Setiap melakukan tindakan keperawatan kalukan komunikasi denga klien Setelah mekukan kegiatan, alat-alat yang telah dipakan letakkan pada bengkok

B. PEMASANGAN KUP KUTU 1. Pengertian Membungkus kepala dan rambut klien setelah diberi obat pembasmi kutu. 2. Tujuan Membasmi kutu kepala beserta telurnya Menghindarkan penularan terhadap orang lain Menghindari kutu kepala berjatuhan Memelihara rambut

3. Indikasi Pada kien yang mempunyai kutu, dan keadaan mengijinkan Untuk menjaga kebersihanrambut klien

4. Kontra Indikasi Bila ada luka dikepala, kondisi klien lemah/tidak sadar

5. Prosedur Alat dan bahan 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Sisir biasa dan sisir kutu Mitelia (pembalut segitiga) Pengalas (perlak atau handuk) Obat pembasmi kutu dalam tempatnya (mis : Peditox) Potongan tissu dan kain kasa dalam tempatnya Dua bengkok : satu kosong, satu berisi lisol 2% Koran Dua atau tiga peniti Sarung tangan bersih

10) Celemek dan tutup kepala 11) Ember berisi larutan lisol 2-3%

Tata cara

1) Membawa alat-alat ke dekat klien 2) Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur yang akan dilakukan 3) Mencuci tangan 4) Memakai celemek, tutup kepala, dan sarung tangan 5) Mendudukan klien (jika memungkinkan) dekatkan kepala ke pinggir tempat tidur

6) Memasang alas sampai bahu klien lalu penitikan 7) Meletakkan ember berisi larutan lisol dibelakang klien 8) Meletakkan kertas koran sampai sambungan alas ke ember 9) Memakai sarung tangan 10) Menyisir rambut dengan sisir biasa, kemudian dengan sisir kutu 11) Membersihkan sisir dengan potongan tissu kemudian dimasukkan bersama sisir kutu ke dalam bengkok yang berisikan larutan lisol 12) Menggosok kulit kepala dan rambut dengan kasa yang telah dibasahi dengan obat pembasmi kutu, hingga ujung rambut secara merata 13) Menyisir rambut dengan sisir biasa, jalin longgar jika rambut panjang dan digulung 14) Memasukkan sisir ke dalam bengkok berisi larutan lisol 15) Membungkus kepala klien dengan kain segitiga, telinga jangan sampai tertutup selama 12-18 jam (sesuai petunjuk) 16) Membuka tutup kepala dan celemek lalu dimasukkan kedalam ember berisi larutan lisol 17) Melepas sarung tangan lalu dimasukkan kedalam bengkok berisi larutan lisol 18) Merapikan klien 19) Membereskan dan membersihkan alat-alat dikemnbalikan/disimpan ke tempat semula 20) Mencuci tangan

4. VULVA HYGINE

1. Pengertian Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.

2. Tujuan Menjaga kebersiahan dan hyginitas klienUntuk mencegah infeksi Untuk penyembuhan luka jahitan perineum. Untuk kebersihan perineum, vulva juga memberikan rasa nyaman bagi klien. 3. Indikasi Semua pasien untuk memenuhi kebutuhan hygienenya Dilakukan pada klien yang memiliki resiko besar terkena infeksi missal klien yang dipasang kateter usine tetap Klien yang mengalami operasi genetalia dan proses persalinan 4. Kontra Indikasi 5. Prosedur Alat dan bahan 1) Kapas sublimat 2) Alas pantat 3) Botol cebok berisi larutan desinfektan sesuai dengan kebutuhan 4) Betadin dan kain kasa 5) Bengkok Tata cara dan prosedur 1) Lakukan komunikasi

Salam, sapa Memperkenalkan diri kepada klien Menunjukkan maksut dan tujuan Menetapkan waktu Manfaat tindakan 2) Tutp semua jendela dan korden 3) Perawat mencuci tangan 4) Pakaian pasien bagian bawah dikeataskan atau dibuka. 5) Pengalas dan dipasang dibawah bokong pasien, sikap pasien dorsal recumbent 6) Perawat memakai sarung tangan (tangan kiri) 7) Siram vulva dengan air cebok yang berisi larutan desinfektan 8) Kemudian ambil kapas sublimat untuk membuka libia minora. Vulva dibersihkan mulai dari libia minora kiri, libia minora kanan, libuia mayora kiri, libia mayora kanan, vestibulum, perineum. 9) Cara mengusap dari atas ke bawah bila masih kotor diusap lagi dengan kapas sublimat yang baru hingga bersih. 10) Keadaan perineum diperhatikan jahitannya, bagaimana jahitannya apakah masih basah, apakah ada pembengkakan, iritasi dan sebagainya 11) Jahitan perineum dikompres dengan betadin 12) Setelah selesai pasien dirapihkan dan posisinya diatur kembali 13) Peralatan dibereskan, dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula Lakukan komunikasi dengan klien setiap melaksanakan tindakan keperawatan

5. PERAWATAN KUKU Pengertian Merapikan dan memotong bagian kuku yang panjang dan tidak rapi Tujuan Menjaga kebersihan tangan dan jari Menunjukkan kerapian Menambah kenyamanan klien yang terganggu karena kuku yang panjang Indikasi Pada klien yang tidak bias melakukannya sendiri Kontra Indikasi Prosedur Alat dan bahan 1) Baskom 2) Mangkok piala ginjal 3) Waslap 4) Handuk mandi dan handuk muka 5) Pemotong kuku 6) Stik jingga 7) Papan penghalus

8) Lation badan 9) Karpet alas mandi 10) Sarung tangan

Tata cara dan prosedur 1) Lakukan komunikasi Salam, sapa Memperkenalkan diri kepada klien Menunjukkan maksut dan tujuan Menetapkan waktu Manfaat, periksa suhutindakan 2) Isi baskom denga air hangat, periksa suhu ari, dan etakkan baskom di atas mandi dan bantu klien meletakkan kali kedalam baskom 3) Intruksikan klien untuk memasukkan jari kedalam air hangat 4) Rendam kaki surang lebih 20 menit 5) Bersihkan denga lembut bagian bawah kuku jari tangan denga stik jingga saat jari-jari dicelupkan 6) Keringkan tangan dan jari-jari klien 7) Potong kuku klien dengan cara lurus memanjang denan bentuk rata 8) Letakkan kutikula ke belakang secara lembut 9) Gunakan waslap dan sarung tangan 10) Gosok daerah kalus pada kali 11) Berihkan secara lembut bagian bawah kuku denga stik jingga , anggat kaki klien dna keringkan 12) Bersihkan dan potong kuku kaki klien 13) Gunakan lotion pada kaki dan tangan klien, kemudian posisikan klien tidur kembali

Lakukan komunikasi setiap melaksanakan tindakan keperawatan Letakkan alat-atal ataupun kotorang pada bengkok