Personal Hygiene

31
PERSONAL HIGIENE

description

kesehatan

Transcript of Personal Hygiene

Page 1: Personal Hygiene

PERSONAL HIGIENE

Page 2: Personal Hygiene

Definisi

Higiene Ilmu kesehatan sebagai cara perawatan-diri manusia untuk memelihara kesehatannya.

Page 3: Personal Hygiene

Faktor-faktor yang mempengaruhi praktek Higiene Citra tubuh Praktik sosial Status sosioekonomi Pengetahuan Variabel kebudayaan Pilihan pribadi Kondisi fisik

Page 4: Personal Hygiene

Citra Tubuh Mrp konsep subjektif seseorang Mrp konsep subjektif seseorang

penampilan fisiknya penampilan fisiknya Penampilan umum klien dpt Penampilan umum klien dpt

mengambarkan pentingnya hygiene bagi mengambarkan pentingnya hygiene bagi dirinyadirinya

Citra tubuh sering kali berubahCitra tubuh sering kali berubah Citra tubuh mempengaruhi cara Citra tubuh mempengaruhi cara

mempertahankan hygienemempertahankan hygiene Citra tubuh dpt berubah akibat Citra tubuh dpt berubah akibat

pembedahan atau penyakit fisikpembedahan atau penyakit fisik

Page 5: Personal Hygiene

Praktik Sosial Pd masa kanak2 : dpt dipengaruhi o/ Pd masa kanak2 : dpt dipengaruhi o/

kebiasaan klg, jml anggota klg, kebiasaan klg, jml anggota klg, ketersediaan air bersihketersediaan air bersih

Remaja : pergaulan & ketertarikan pd Remaja : pergaulan & ketertarikan pd lain jenis dpt mlain jenis dpt m kan praktik hygiene kan praktik hygiene

Lansia : dpt berubah dikarenakan situasi Lansia : dpt berubah dikarenakan situasi kehidupan(misal : dipanti kehidupan(misal : dipanti privasi privasi mereka kurang terjaga) atau karena mereka kurang terjaga) atau karena keterbatasan fisikketerbatasan fisik

Page 6: Personal Hygiene

Status Sosial Ekonomi Mempengaruhi ketersediaan Mempengaruhi ketersediaan

bahan2 u/ personal hygiene, misal : bahan2 u/ personal hygiene, misal : deodorant, sabun, shampo, pasta deodorant, sabun, shampo, pasta gigi & kosmetikgigi & kosmetik

Adanya fasilitas tambahan (misal : Adanya fasilitas tambahan (misal : pegangan u/ kamar mandi, pelapis pegangan u/ kamar mandi, pelapis karet pd lantai) sulit tersedia pd karet pd lantai) sulit tersedia pd klien dg penghasilan pas2anklien dg penghasilan pas2an

Page 7: Personal Hygiene

PengetahuanPengetahuan perlu disertai Pengetahuan perlu disertai

adanya motivasi adanya motivasi pembelajaran ttg penyakit pembelajaran ttg penyakit atau kondisi klien diharapkan atau kondisi klien diharapkan dpt mdpt m kan hygiene klien kan hygiene klien

Page 8: Personal Hygiene

KebudayaanKepercayaan dan nilai Kepercayaan dan nilai

pribadi dpt pribadi dpt mempengaruhi praktik mempengaruhi praktik

personal hygienepersonal hygiene

Page 9: Personal Hygiene

Pribadi (klien)Setiap klien mempunyai keinginan & Setiap klien mempunyai keinginan &

pilihan ttg “kapan waktu u/ mandi, pilihan ttg “kapan waktu u/ mandi, bercukur ataupun melakukan bercukur ataupun melakukan perawatan rambut” serta tata cara yang perawatan rambut” serta tata cara yang dlm pelaksanaan personal hygienedlm pelaksanaan personal hygiene

Klien mempunyai hak u/ memilih produk Klien mempunyai hak u/ memilih produk yg akan digunakan sesuai dg yg akan digunakan sesuai dg kebutuhannyakebutuhannya

Page 10: Personal Hygiene

Kondisi fisik Klien yg menderita penyakit ttt (mis.

Kanker tahap lanjut, gg. Jantung, neurologi, paru2, metabolik yg serius) atau baru selesai menjalani operasi biasanya mengalami kekurangan energi dlm melakukan personal hygiene

Klien yg menggunakan gips / traksi memerlukan bantuan krn keterbatasan fisik

Page 11: Personal Hygiene

Tipe Perawatan Higienis

Tipe perawatan higienis secara umum:

Perawatan pagi hariPerawatan pagi atau sarapanPerawatan siang hariPerawatan malam hari atau

sebelum tidur

Page 12: Personal Hygiene

Perawatan Dini Hari

Merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun dari tidur, untuk melakukan tindakan . seperti perapian dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan, mempersiapkan pasien dalam melakukan makan pagi dengan melakuhan tindakan perawatan diri seperti mencuci muka dan tangan serta menjaga kebersihan mulut.

Page 13: Personal Hygiene

Perawatan Pagi Hari Perawatan yang dilakukan setelah

melakukan makan pagi dengan melakukan perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan kecil), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, dan rambut, serta merapikan tempat tidur pasien.

Page 14: Personal Hygiene

Perawatan Siang Hari Perawatan diri yang dilakukan

setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang. Berbagai tindakan perawatan diri yang dapat dilakukan antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, serta melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.

Page 15: Personal Hygiene

Perawatan Menjelang Tidur

Perawatan diri yang dilakukan pada saat rnenjelang tidur agar pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan keeil), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.

Page 16: Personal Hygiene

Personal Hygiene : Perawatan kulit kepala dan

rambut Perawatan mata Perawtan hidung Perawatan telinga Perawatan kuku dan tangan Perawatan genetalia Perawatan kulit seluruh tubuh Perawatan tubuh secara

keseluruhan

Page 17: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Kulit

I. Pengkajian

Terpusat pada penentuan toleransi klien terhadap prosedur higienis. a. Pengkajian fisik kulit

Mengkaji seluruh permukaan tubuh klien inspeksi dan palpasi.

Menentukan kondisi kulit observasi warna, tekstur, turgor, temperatur, dan hidrasi kulit.

Mengkaji masalah kulit yang dipengaruhi cara-cara higienis.

Mencatat kondisi lesi.

b. Perubahan perkembangan

Page 18: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Kulit

c. Kemampuan perawatan diri

d. Resiko kerusakan kulit

Imobilisasi

Penurunan sensasi

Perubahan nutrisi dan hidrasi

Sekresi dan ekskresi pada kulit

Insufisiensi vaskular

Peralatan eksternal

Page 19: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Kulit

II. Diagnosa keperawatan

Peninjauan ulang semua data yang terkumpul

Mempertimbangkan perawatan klien sebelumnya

Peninjauan ulang pengetahuan kondisi awal yang ada

Pengelompokkan batasan karakteristik

Diagnosa keperawatan khusus masalah kesehatan klien yang aktual dan potensial

Seleksi akurat dalam diagnosa keperawatan.

Page 20: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan KulitIII. Perencanaan

Metode perawatan kulit yang diberikan

Tujuan yang diharapkan untuk meningkatkan kondisi kulit

Beragam tindakan asuhan keperawatan

Interaksi perawat selama higiene penkes, pemberian dukungan emosional, klarifikasi nilai, bantuan pelatihan rentang gerak

Page 21: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Kulit

IV. Implementasi

a. Memandikan klien

Memberikan privasi

Memelihara keamanan

Memelihara kehangatan

Meningkatkan kebebasan klien sebanyak mungkin selama aktivitas mandi.

Page 22: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Kulit

b. Perawatan perineum

Proses mandi lengkap

Sikap profesional perawat menghargai klien, mengurangi rasa malu klien, dan membuat klien tentram.

Klien yang paling beresiko kerusakan pada daerah perineum klien yang inkontinensia urine atau fekal, balutan operasi rektal dan perineum, dan kateter yang tetap.

Page 23: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Kulit

V. Evaluasi

Evaluasi keberhasilan intervensi

Persiapan perubahan rencana jika hasil tidak dicapai

Evaluasi pencapaian dari hasil yang diharapkan

Evaluasi melibatkan tindakan pemeriksaan fisik, pertanyaan yang mengukur pengetahuan klien tentang teknik higiene.

Page 24: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Kaki I. Pengkajian

a. Pengkajian fisik

b. Faktor perkembangan

c. Alas kaki

d. Pengetahuan tentang praktik perawatan kaki dan kuku

II. Diagnosa keperawatan

Pernyataan batasan karakteristik atas pengkajian kondisi kaki

Asuhan keperawatan suportif atau preventif

Identifikasi yang akurat

Pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.

Page 25: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Kaki

III. Perencanaan

Perencanaan yang matang untuk pertimbangan tujuan:

Klien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut

Klien akan mencapai rasa nyaman dan bersih

Klien akan berjalan dan menanggung berat badan dengan normal

Klien akan memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.

Page 26: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Kaki

IV. Implementasi

Nyeri yang berhubungan dengan pembentukan kalus, kuku jari kaki yang tumbuh kedalam

Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan gangguan visual dan perubahan koordinasi tangan

Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan kerusakan perfusi arteri, praktek pemotongan kuku yang tidak tepat, friksi dari sepatu, cedera pada kuku

Resiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan kerusakan perfusi arteri dan alas kaki yang tidak pas

Page 27: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Kaki

Resiko infeksi yang berhubungan dengan kulit yang rusak atau trauma

Defisit pengetahuan perawatan kaki dan kuku yang berhubungan dengan misinterpretasi informasi dan kurang terpaparnya informasi.

V. Evaluasi Respon klien terhadap perawatan kaki dan kuku selama beberapa hari atau minggu

Keberhasilan intervensi terhadap hasil yang diharapkan

Praktek perawatan kaki dan kuku yang dilakukan klien secara pribadi.

Page 28: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Higiene Mulut I. Pengkajian

a. Pengkajian fisik

b. Perubahan perkembangan

c. Pola makan

d. Pilihan dan praktek higienis

e. Pengkajian faktor-faktor resiko untuk masalah higiene mulut

II. Diagnosa keperawatan Pengkajian rongga mulut untuk menunjukkan perubahan aktual atau potensial dalam integritas struktur mulut

Diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan perefleksian masalah atau komplikasi akibat perubahan rongga mulut

Page 29: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Higiene Mulut

Penyeleksian faktor-faktor penyebab masalah klien

Perubahan mukosa mulut akibat pemaparan radiasi.

III. Perencanaan

Menyusun rencana keperawatan untuk klien

Perencanaan yang mempertimbangkan pilihan, status emosional, sumber daya ekonomi, dan kemampuan fisik klien.

Page 30: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Higiene MulutIV. Implementasi

a) Higiene mulut

b) Diet

c) Gosok gigi

d) Higiene mulut khusus

e) Penggunaan fluorida

f) Flossing

g) Perawatan gigi palsu

Page 31: Personal Hygiene

Proses Keperawatan & Perawatan Higiene MulutV. Evaluasi

Pemahaman hasil higiene mulut akan terlihat dalam beberapa hari

Evaluasi keberhasilan intervensi dalam memelihara integritas mukosa atau mencegah cedera mukosa

Antisipasi kebutuhan perubahan intervensi selama evaluasi