BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Personal Hygiene 2.pdf · 2019. 9. 16. · 6 BAB 2 TINJAUAN...
Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Personal Hygiene 2.pdf · 2019. 9. 16. · 6 BAB 2 TINJAUAN...
-
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Personal Hygiene
2.1.1 Pengertian Personal Hygiene
Definisi Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu : Personal
yang artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene adalah cara
perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka secara fisik dan
psikisnya. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu
dan kebiasaan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang
diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah
masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum (Hidayat, 2008).
Personal Hygiene menurut Ambarwati & Sunarsih (2011) adalah
kebersihan perseorangan atau tindakan untuk menjaga kebersihan seseorang.
Pemeliharaan kebersihan diri berarti tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan diri sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya.Seseorang
dikatakan memiliki kebersihan diri baik apabila, orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan kuku, dan
kebersihan genitalia (Badri, 2008). Banyak manfaat yang dapat di petik dengan
merawat kebersihan diri, memperbaiki kebersihan diri,mencegah penyakit,
meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan (Wartonah, 2003).
-
7
Usaha kesehatan pribadi adalah : daya upaya dari seorang untuk
memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri (Entjang, 2000).
Usaha-usaha tersebut meliputi :
1. Kebersihan Kulit
Kebersihan individu yang kurang baik atau bermasalah akan
mengakibatkan berbagai dampak baik fisik maupun psikososial. Dampak
fisik yang sering dialami seseorang yang kebersihannya tidak terjaga
dengan baik adalah gangguan integritas kulit (Wartonah, 2003). Kulit yang
pertama kali menerima rangsangan seperti rangsangan sentuhan, rasa sakit,
maupun pengaruh buruk dari luar. Kulit berfungsi untuk melindungi
permukaan tubuh, memelihara suhu tubuh dan mengeluarkan kotoran-
kotoran tertentu.Kulit juga penting bagi produksi vitamin D oleh tubuh
yang berasal dari sinar ultraviolet. Mengingat pentingnya kulit sebagai
pelindung organ-organ tubuh didalammnya, maka kulit perlu dijaga
kesehatannya. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh jamur, virus, kuman,
parasit hewani dan lain-lain. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan
oleh parasit adalah scabies (Djuanda, 2010).
Sabun dan air adalah hal yang penting untuk mempertahankan kebersihan
kulit. Mandi yang baik adalah :
a. Satu sampai dua kali sehari, khususnya di daerah tropis.
b. Bagi yang terlibat dalam kegiatan olah raga atau pekerjaan lain yang
mengeluarkan banyak keringat dianjurkan untuk segera mandi setelah
selesai kegiatan tersebut.
-
8
c. Gunakan sabun yang lembut. Germicidal atau sabun antiseptik tidak
dianjurkan untuk mandi sehari-hari.
d. Bersihkan anus dan genitalia dengan baik karena pada kondisi tidak
bersih,sekresi normal dari anus dan genitalia akan menyebabkan iritasi
dan infeksi.
e. Bersihkan badan dengan air setelah memakai sabun dan handuk yang
tidak sama dengan orang lain (Webhealthcenter, 2006).
2. Kebersihan tangan dan kuku
Indonesia adalah negara yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan
tangan untuk makan, mempersiapkan makanan, bekerja dan lain
sebagainya. Bagi penderita scabies akan sangat mudah penyebaran
penyakit ke wilayah tubuh yang lain. Oleh karena itu, butuh perhatian
ekstra untuk kebersihan tangan dan kuku sebelum dan sesudah
beraktivitas.
Cara-cara menjaga kebersihan tangan dan kuku dapat dilakukan dengan :
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah ke kamar mandi
dengan menggunakan sabun. Menyabuni dan mencuci harus meliputi
area antara jari tangan, kuku dan punggung tangan.
b. Handuk yang digunakan untuk mengeringkan tangan sebaiknya dicuci
dan diganti setiap hari.
c. Jangan menggaruk atau menyentuh bagian tubuh seperti telinga,
hidung, dan lain-lain saat menyiapkan makanan.
d. Pelihara kuku agar tetap pendek, jangan memotong kuku terlalu
pendek (Webhealthcenter, 2006).
-
9
3. Kebersihan Genitalia
Karena minimnya pengetahuan tentang kebersihan genitalia, banyak kaum
remaja putri maupun putra mengalami infeksi di alat reproduksinya akibat
garukan, apalagi seorang anak tersebut sudah mengalami penyakit kulit
pada daerah tertentu maka garukan di area genitalia akan sangat mudah
terserang penyakit kulit tersebut, karena area genitalia merupakan tempat
yang lembab dan kurang sinar matahari. Salah satu contoh pendidikan
kesehatan di dalam keluarga, misalnya bagaimana orang tua mengajarkan
anak cebok secara benar. Seperti penjelasan, bila ia hendak cebok harus
dibasuh dengan air bersih. Caranya menyiram dari depan ke belakang
bukan belakang ke depan. Apabila salah, pada alat genital anak perempuan
akan lebih mudah terkena infeksi. Penyebabnya karena kuman dari
belakang (dubur) akan masuk ke dalam alat genital. Jadi hal tersebut,
harus diberikan pengetahuan sejak dini. Kebersihan genital lain, selain
cebok, yang harus diperhatikan yaitu pemakaian celana dalam.Apabila ia
mengenakan celana, pastikan celananya dalam keadaan kering. Bila alat
reproduksi lembab dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu
memudahkan pertumbuhan jamur.Oleh karena itu dianjurkan untuk sering
menganti celana dalam (Safitri, 2008).
4. Kebersihan individu
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi
kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi
oleh individu dan kebiasaan. Jika seseorang sakit, biasanya disebabkan
-
10
oleh masalah kebersihan yang kurang di perhatikan. Hal ini terjadi karena
kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika
hal tersebut di biarkan terus menerus dapat mempengaruhi kesehatan
secara umum (Wartonah, 2003).Kebersihan diri merupakan faktor penting
dalam usaha pemeliharaan kesehatan, agar kita selalu dapat hidup
sehat.Menjaga kebersihan diri berarti juga menjaga kesehatan umum. Cara
menjaga kebersihan diri dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Mandi setiap hari minimal 2 kali sehari secara teratur dengan
menggunakan sabun, muka harus bersih, telinga juga harus dibersihkan
serta bagian genitalia.
b. Tangan harus dicuci sebelum menyiapkan makanan dan minuman,
sebelum makan, sesudah buang air besar atau buang air kecil.
c. Kuku digunting pendek dan bersih, agar tak melukai kulit atau menjadi
sumber infeksi.
d. Pakaian perlu diganti sehabis mandi dengan pakaian yang habis dicuci
bersih dengan sabun/detergen, dijemur di bawah sinar matahari dan
disetrika (Wolf, 2000).
2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene
Beberapa factor yang mempengaruhi kebersihan diri adalah sebagai berikut :
1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya.
-
11
2. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3. Status sosial-ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan, misalnya pada pasien penderita DM ia harus
menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh
dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya (Wartonah, 2003).
2.1.3 Klasifikasi Personal Hygiene
Menurut KDM Tarwoto Wartonah, macam-macam Personal Hygiene
yaitu :
-
12
1. Perawatan Kulit Kepala dan Rambut.
a. Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makin kecil dan
ujungnya makin kecil. Pada bagian dalam berlubang dan berisi zat warna.
Warna rambut setiap orang tidak sama tergantung zat warna yang ada
didalamnya.
b. Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar rambut
(Depdikbud, 1986 ).
c. Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari
dan hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian
alat perlindungan lain seperti topi, kain kerudung dan masih banyak lagi
yang lain.Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam
keadaan bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor,
kusam dan tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak
menarik.
d. Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu
perawatan yang baik. Untuk perawatan rambut dapat ditempuh dengan
berbagai cara namun demikian cara yang dilakukan adalah cara
pencucian rambut.
e. Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak.
Karenaitu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian maka
pencucian rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan
shampoo dipandang cukup apabila dilakukan dua kali dalam seminggu (
Depdikbud, 1986 ).
-
13
f. Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu
berminyak dan terlalu kering serta tidak berketombe dan berkutu.Tujuan
bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala
meliputi sebagai berikut :
1. Pola kebersihan diri klien normal
2. Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
3. Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
4. Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
5. Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.
2. Perawatan Mata.
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan
pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang
menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyertakan dari
dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam
kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu
untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak
dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan
kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk
melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena
dapat meyebabkan cedera serius.
Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering.
Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam
bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata
dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril.
-
14
Air mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dai dokter.
Tindakan pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata
karena dapat meyebabkan cedera kornea.
3. Perawatan Hidung.
Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan
membersihkan ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi personal hygiene
harian yang diperlukan. Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran
dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang
telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan
hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau
kekeringan.
Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan
menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan
dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang
ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap.
Pengisap nasal merupakan kontra indikasi dalam pembedahan nasal atau otak.
4. Perawatan Telinga.
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar, bagian
tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun
telinga. Telinga bagian tengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang
tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh
yang terletak dalam rumah siput (Depdikbud,1986).Telinga merupakan alat
pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi-bunyi suara dapat didengar.
-
15
Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat
keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan
pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga.
Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih,untuk mendengar jelas dan
telinga bagian luar selalu bersih.
5. Perawatan Kuku Kaki dan Tangan.
Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari
sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari
kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud,
1986).Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata , pengais
dan pemegang (Depdikbud ,1986). Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku
harus relatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya.
Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena
kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan
ditularkan kebagian tubuh yang lain.
6. Perawatan Genetalia.
perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang
paling butuh perawatan genitalia yang di teliti adalah pasien yang beresiko
terbesar memperoleh infeksi. Pasien yang mampu melakukan perawatan diri dapat
diizinkan untuk melakukannya sendiri. Perawat mungkin menjadi malu untuk
memberikan perawatan genitalia, terutama pada pasien yang berlainan jenis
kelamin. Dapat membantu jika memiliki perawat yang sama jenis kelamin dengan
pasien dalam ruangan pada saat memberikan perawatan genitalia. Tujuan
perawatan genitalia adalah untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan
-
16
kebersihan genitalia, meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan personal
hygiene.
7. Perawatan Kulit Seluruh Tubuh
a. Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan
bagian dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara
garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar
yang disebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut
lapisanmalpighi. Kulit jangat terletak disebelah bawah atau sebelah
dalam dari kulit ari (Depdikbud, 1986).
b. Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya.
Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dariluar, dan perlindungan
tubuh dari bahaya kuman penyakit. Sebagai pelindung kulitpun sebagai
pelindung cairan-cairan tubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari
cairan. Melalui kulitlah rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan.
Guna kulit yang lain sebagai alat pengeluaran ampas-ampas berupa zat
yang tidak terpakai melalui keringat yang keluar lewat pori-
pori(Soenarko, 1984).
c. Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga
perlu dirawat. Pada masa yang modern sekarang ini tersedia berbagai
cara modern pula berbagai perawatan kulit. Namun cara paling utama
bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan kulit
dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.Tentu saja
dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang
-
17
mendasar (Depdikbud, 1986).Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu
bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur
(fleksibel)
8. Perawatan Subuh Secara Keseluruhan.
Sedangkan menurut KDM Wahit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns. Nurul
Chayatin, S.Kep, sama dengan macam Personal Hygiene menurut KDM
Tarwoto Wartonah hanya saja ditambah dengan :
9. Perawatan Gigi dan Mulut.
a. Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna
makanan. Mulut berupa suatu rongga yangdibatasi oleh jaringan lunak,
dibagian belakang berhubungan dengan tengggorokan dan didepan
ditutup oleh bibir.
b. Lidah terdapat didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunakdan
ujung-ujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan keras yang
terdapat di rahang atas dan bawah yang tersusun rapi dalam lengkungan
(Depdikbud, 1986).
Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka
makanan tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah
berperan sebagai pencampur makanan, penempatan makanan agar dapat
dikunyah dengan baik danberperan sebagai indera perasa dan pengecap.
Penampilan wajah sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu
juga sebagai pembantu pengucapan kata-kata dengan jelas danterang
(Soenarko, 1984).Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, maka
mulut dan gigi juga perlu perawatan yang teratur dan sudah dilakukan
-
18
sejak kecil. Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran
yang cukup mineral seperti zat kapur, makanan dalam bentuk buah-
buahan yang mengandung vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan
gigi dan mulut.
c. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaik untuk perawatan gigi
dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan pada
waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan benar maka
plak yang ada pada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-
benda yang keras dan makan makanan yang dingin dan terlalu panas
(Depdikbud, 1986).Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,
bercahaya, gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang
dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut
2.1.4 Manifestasi Klinis/Tanda Dan Gejala
Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :
1. Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan
2. Hidung kotor dan telinga juga kotor
3. Gigi kotor disertai mulut bau
4. Kulit panjang dan tidak terawat
5. Kuku panjang-panjang dan tidak terawat
6. Badan kotor dan pakaian kotor
7. Penampilan tidak rapi
Adapun tanda-tanda dari personal hygiene adalah sebagai berikut :
-
19
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor
b. Rambut dan kulit kotor
c. Kuku panjang dan kotor
d. Gigi kotor, mulut bau
e. Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif
b. Menarik diri, isolasi
c. Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina
3. Sosial
a. Interaksi kurang
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma, misalnya : cara makan
berantakan, buang air besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/ sikat
gigi, tidak dapat berpakaian sendiri.
2.1.5 Therapy/Tindakan Penanganan
Tindakan yang dapat dilakukan keluarga/perawat bagi klien yang tidak
dapat merawat diri sendiri adalah :
1. Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien
a. Bina hubungan saling percaya
b. Bicarakan tentang pentingnya kebersihan diri
c. Kuatkan kemampuan klien untuk merawat diri
-
20
2. Membimbing dan mendorong klien merawat diri
a. Bantu klien merawat diri
b. Ajarkan ketrampilan secara bertahap
c. Buat kegiatan harian setiap hari
d. Ingatkan setiap kegiatan
e. Beri pujian serta kegiatan yang positif
3. Ciptakan lingkungan yang mendukung
a. Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan (misal : sabun, odol, baju,dll)
b. Sediakan tempat yang aman dan nyaman bagi klien
4. Sikap keluarga
a. Sabar dan selalu siap membantu
b. Menerima dan memuji setiap upaya klien saat merawat diri
c. Tidak mencela atau menghina
5. Membantu klien untuk melakukan perawatan diri
6. Memberikan health education agar klien tahu dan sadar bahwa kebersihan
diri penting dijaga.
2.2 Pengertian dan Batasan Usia Anak
Berdasarkan konvensi hak-hak Anak yang disetujui oleh majelis umum
perserikatan bangsa-bangsa pada tanggal 20 November 1989, bagian 1 pasal 1,
yang dimaksud Anak adalah setiap orang berusia dibawah usia 18 tahun, kecuali
berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi anak di tentukan bahwa usia
dewasa dicapai lebih awal.
Udang-udang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-
undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan Anak, pasal 1 ayat 1, yang
-
21
dimaksud Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 ( delapan belas ) tahun,
termaksud anak yang masih dalam kandungan. Jadi batasan usia anak menurut
undang-undang yang berlaku di Indonesia adalah anak sejak di dalam kandungan
( sebelum dilahirkan ) hingga berusia 18 tahun kurang 1 hari.
2.3 Pembagian Kelompok Umur Anak
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, pembagian
kelompok usia anak sebagai berikut :
1. Tahap usia 0 - < 2 tahun, terdiri dari kelompok usia :
a. < 3 bulan
b. 3 - < 6 bulan
c. 6 - < 9 bulan
d. 9 - < 12 bulan
e. 12 - < 18 bulan
f. 18 - < 24 bulan
2. Tahap usia 2 - < 4 tahun, dari kelompok usia :
a. 2 - < 3 tahun
b. 3 - < 4 tahun
3. Tahap usia 4 - ≤ 6 tahun, terdiri dari kelompok usia :
a. 4 - < 5 tahun
b. 5 - ≤ 6 tahun
Sedangkan pembagian kelompok umur Anak yang dipakai dalam program
kesehatan di Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut :
-
22
1. Bayi : umur 0 - < 1 tahun
2. Balita : umur 0 - < 5 tahun
3. Anak balita : umur 1 - < 5 tahun
4. Anak Prasekolah : umur 5 - < 6 tahun
5. Anak remaja : ( 10 - < 13 tahun ) dan Remaja ( 13 - < 18 tahun )
6. Anak usia sekolah : 6 - < 18 tahun
2.4 Definisi Operasional ( DO ) untuk kelompok umur anak
1.Bayi adalah Anak yang berumur di bawah 1 tahun atau sebelum mencapai
hari ulang tahun yang pertama. Jadi Anak yang berusia tepat 1 tahun
tidak termaksud dalam kelomopok bayi tetapi sudah masuk dalam
kelompok balita dan / Anak balita. Tahun atau sebelum mencapai hari
ulang tahun yang ke 5. Anak yang berusia tepat 5 tahun tidak termaksud
dalam kelompok balita tetapi sudah masuk ke dalam kelompok Anak
Prasekolah. Sedangkan yang disebut :
2.Anak Balita adalah kelompok Anak yang berumur 1 sampai 5 tahun.
Anak yang berusia tepat 5 tahun sudah masuk didalam kelompok Anak
Prasekolah.
3.Anak Prasekolah adalah kelompok Anak yang berumur antara 5 sampai
6 tahun kurang 1 hari. Anak yang berusia tepat 6 tahun masuk kedalam
kelompok Anak usia sekolah.
4.Anak Usia Sekolah adalah Anak yang berumur 6 sampai 18 tahun. Anak
yang berusia tepat 18 tahun atau lebih sudah masuk ke dalam kelompok
dewasa.
5.Anak Pra Remaja adalah kelompok Anak yang berumur 10 - < 13 tahun.
-
23
6.Anak Remaja adalah Anak berumur 13 - < 18 tahun.
2.5 Konsep Scabies
2.5.1 Pengertian Scabies
Scabies adalah penyakit kulit yang di sebabkan oleh tungau (mite)
Sarcoptes Scabeis termasuk dalam kelas Arachinida. Penyakit ini juga mudah
menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia, dan sebaliknya
(Widodo, 2013).
Menurut Sarwiji (2011) Scabies merupakan infeksi kulit yang disebabkan
oleh infestasi Sarcoptes Scabiei var hominis (kutu mite yang membuat gatal) yang
memancing reaksi sensitivitas.
Scabies muncul diseluruh dunia dan mudah terjangkit oleh kepadatan
penduduk tinggi dan kebersihan buruk, dan bisa endemik.
2.5.2 Etiologi Scabies
Penyebab Penyakit Scabies sudah lama dikenal lebih dari 100 tahun yang
lalu sebagai akibat infestasi tungau yang dinamakan Acarus scabiei atau pada
manusia Sarcoptes scabiei varian hominis.Sarcoptes scabiei termasuk filum
Arthropoda, kelas Arachinda, ordoAcarina, super famili Sarcoptes (Djuanda,
2010). Sedangkan secara morfologi merupakan tungau kecil yang berbentuk oval
dan gepeng, berwarna putih kotor, trans Selain itu, penyebabnya adalah kondisi
kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan kondisi
ruangan yang lembab, dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung.
Penyakit scabies juga menular dengan cepat pada komunitas yang tinggal bersama
seperti di masyarakat. Scabies ditularkan oleh kutu betina yang telah dibuahi
melalui kontak fisik yang erat. Penularan melalui pakaian dalam, handuk, seprei,
-
24
tempat tidur, perabot rumah, jarang terjadi. Kutu dapat hidup diluar kulit hanya 2-
3 hari dan pada suhu kamar 21°C dengan kelembapan relatif 40-80% (Harahap,
2000).
2.5.3 Patofisiologi Scabies
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya dari tungau scabies, akan
tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Dan karena bersalaman atau
bergan dengan sehingga terjadi kontak kulit yang kuat,menyebabkan lesi timbul
pada pergelangan tangan. Gatal yang terjadi disebabkan lehsensitisasi terhadap
secret dan ekskret tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah
infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemuannya
papul, vesikel, danurtika. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta,
dan infeksi sekunder. Kelainan kulit dan gatal yang terjadi dapat lebih luas dari
lokasi tungau. (Djuanda, 2010).
2.5.4 Klasifikasi Scabies
Cara Penularan Penularan penyakit scabies dapat terjadi secara langsung
maupun tidak langsung, adapun cara penularannya adalah :
1. Kontak langsung (kulit dengan kulit). Penularan scabies terutama melalui
kontak langsung seperti berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual.
Pada orang dewasa hubungan seksual merupakan hal tersering, sedangkan
pada anak-anak penularan didapat dari orang tua atau temannya.
2. Kontak tidak langsung (melalui benda) Penularan melalui kontak tidak
langsung, misalnya melalui perlengkapan tidur, pakaian atau handuk dahulu
dikatakan mempunyai peran kecil pada penularan. Namun demikian,
penelitian terakhir menunjukkan bahwa hal tersebut memegang peranan
-
25
penting dalam penularan scabies dan dinyatakan bahwa sumber penularan
utama adalah selimut (Djuanda, 2010).
Diagnosa dapat ditegakkan dengan menentukan 2 dari 4 tanda dibawah Ini
bawah ini (Al-Falakh, 2009) :
a. Pruritus noktural yaitu gatal pada malam hari karena aktifitas tungau
yang lebih tinggi pada suhu yang lembab dan panas.
b. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam
keluarga,biasanya seluruh anggota keluarga, begitu pula dalam sebuah
perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar tetangga yang
berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut.Dikenal keadaan
hiposensitisasi, yang seluruh anggota keluarganya terkena.
c. Adanya kunikulus (terowongan) pada tempat-tempat yang dicurigai
berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau
berkelok,rata-rata 1 cm, pada ujung terowongan ditemukan papula
(tonjolan padat) atau vesikel (kantung cairan). Jika ada infeksi sekunder,
timbul polimorf (gelembung leokosit).
d. Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat
ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.Gatal yang hebat
terutama pada malam sebelum tidur. Adanya tanda : papula (bintil),
pustula (bintil bernanah), ekskoriasi (bekas garukan).
Gejala yang ditunjukkan adalah warna merah, iritasi dan rasa gatal pada kulit
yang umumnya muncul di sela-sela jari, selangkangan dan lipatan paha, dan
muncul gelembung berair pada kulit (Djuanda, 2010).
-
26
Diagnosis Banding :
1. Prurig : Biasanya berupa papul, gatal, predileksi bagian ekstensorekstremitas,
dan biasanya gatal pada malam hari.
2. Gigitan serangga : Timbul setelah gigitan berupa urtikaria dan Papul.
3. Folikulitis: Nyeri, pustula miliar dikelilingi eritema (Siregar, 2005).
2.5.5 Manifestasi Klinis Scabies
Widodo (2013) menyatakan bahwa gejala klinis dari scabies adalah
muncul bintik-bintik merah pada kulit (rash) , iritasi, rasa yang sangat gatal pada
malam hari (pruritus nokturia) akibat reaksi alergi terhadap ekskresi dan sekresi
yang keluar dari tubuh tungau. Biasanya gejala ini muncul satu bulan setelah
serangan dari tungau tersebut. Gejala klinis utama pada scabies adalah gatal pada
malam hari atau bila cuaca panas serta pasien berkeringat karena meningkatnya
aktivitas tungau saat suhu tubuh meningkat. Tempat predileksinya biasanya
merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan,
pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipatan aksilaris bagian depan,
lipatan paha, areola mammae (wanita), umbilikus, pantat, genetalia, garis
pinggang, kepala dan leher (bayi), eksterna (pria), dan perut bagian bawah.
Gejala lain yang ditimbulkan scabies adalah munculnya garis halus yang
berwarna kemerahan di bawah kulit yang merupakan terowongan yang digali oleh
Sarcoptes betina dengan panjang sekitar 2 cm, muncul gelembung berair pada
kulit, lesi yang muncul di kulit umumnya simetris biasanya menyebabkan
ekskoriasi (akibat garukan mendalam), dan dapat muncul sebagai (nodulus
eritematosus). Pada scabies yang kronis, kulit penderita dapat menebal
(likenifikasi) dan tampak berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi). Erupsi dapat
-
27
meluas tanpa mengenal batas predileksi yang disebabkan oleh reaksi alergi
(Sarwiji, 2011).Terdapat empat tanda kardinal Handoko dalam buku Adhi
Djuanda (2007) menyatakan adanya pruritus nokturina yang artinya gatal pada
malam hari, menyerang manusia dalam kelompok, adanya terowongan (kunikulus)
pada tempat-tempat predileksi berwarna putih atau keabu-abuan yang terdapat
papul atau vesikel, dan yang terakhir ditemukannya tungau.
2.5.6 Komplikasi Scabies
Rasa gatal pada gejala yang ditimbulkan oleh scabies dapat merangsang
penderita untuk menggaruk sehingga dapat terjadi infeksi sekunder pada lesi
scabies (Boediardja et al., 2003).
2.5.7 Penatalaksanaan Scabies
Pengobatan Scabies dapat dilakukan dengan delousing, yaitu shower
dengan air yang sudah dilarutkan bubuk DDT (Diclboro Diphenyl Trichloroetan).
Selain itu menjaga kebersihan dengan mandi secara teratur setiap hari perlu
dilakukan. Semua pakaian seperti sprei, dan handuk yang digunakan harus dicuci
secara teratur dan bila perlu direndam dengan air panas (Widodo, 2013).
Menurut Djuanda (2007) pengobatan lain yaitu dengan mengolesi salep
yang mempunyai daya miticid baik dari zat kimia organik maupun non organik
seperti :
1. Belerang endap (sulfur presipitatum) Dengan kadar 4-20% dalam
bentuk salep atau krim. Tetapi salep ini tidak efektif terhadap
stadium telur, sehingga penggunannya tidak boleh kurang dari 3 hari.
Kekurangannya yang lain adalah berbau dan mengotori pakaian dan
-
28
kadang-kadang menimbulkan iritasi. Dapat di pakai pada bayi
berumur kurang dari dua tahun.
2. Emulsi benzil-benzoas (20-25%) Efektif terhadap semua stadium,
diberikan setiap malam selama tiga hari. Tetapi dapat menimbulkan
iritasi, dan kadang-kadang semakin gatal setelah digunakan.
3. Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan atau gammexane) Dengan
kadar 1% dalam krim atau lotion, dan gel yang tidak berbau dan
tidak berwarna. Obat ini dapat membunuh tungau.Scabiei dan nimfa
serta mencegah menetasnya telur, efektif terhadap semua stadium
dan jarang menimbulkan iritasi. Krim ini tidak dianjurkan pada anak
di bawah enam tahun dan wanita hamil. Cara pemakaiannya dengan
mengoleskan ke seluruh tubuh, didiamkan selama 12-24 jam lalu
dicuci bersih. Pemberiannya cukup sekali, kecuali jika masih ada
gejala diulangi satu minggu kemudian. Pemberian ulang
dimaksudkan untuk membunuh larva yang menetas dan tidak mati
oleh pengobatan sebelumnya.Penggunaan yang berlebihan dapat
memberikan toksik terhadap susunan saraf pusat (neurotoksik).
4. Krotamiton Dengan kadar 10% dalam krim atau lotion, mempunyai
dua efek sebagai anti scabies dan antigatal, dan harus dijauhkan dari
mata, mulut, dan uretra.Dapat membunuh tungau Scabiei tetapi tidak
mempunyai efektivitas yang tinggi terhadap scabies, tidak
mempunyai efek sistemik serta aman digunakan pada wanita hamil,
bayi, dan anak-anak. Cara pemakaiannya dengan dioleskan dan
digosok ke seluruh tubuh selama dua malam kemudian dicuci
-
29
bersih.Efek sampingnya yaitu dapat menimbulkan iritasi apabila
digunakan dalam jangka waktu yang lama. Untuk memperoleh hasil
yang lebih efektif dapat dilanjutkan sampai lima hari terutama bayi
dan anak.
5. Permetrin Dengan kadar 5% dalam krim, merupakan sintesa
piretroid dan aman karena efek toksisitasnya terhadap mamalia
sangat rendah, dan kemungkinan keracunan karena salah
penggunaan sangat kecil. Hal ini karena hanya sedikit obat yang
diabsorbsi dan obat di metabolisme secara cepat dan belum pernah
dilaporkan resistensi terhadap permetrin.Cara pemakaiannya dengan
dioleskan ke seluruh tubuh, didiamkan selama 8-12 jam, kemudian
dicuci bersih. Penggunaannya cukup sekali, bila belum sembuh
diulangi setelah satu minggu. Tidak dianjurkan pada bayi di bawah
umur dua bulan.
6. Ivermektin Bahan semi sintetik yang dihasilkan Streptomyces
avermitilis, merupakan antiparasit yang strukturnya mirip antibiotik
makrolid. Obat iini adalah suatu lakton makrosiklik dan sangat
efektif sebagai anti parasit berspektrum luas untuk melawan berbagai
jenis nematoda dan artropoda termasuk kutu, tungau, dan kutu
anjing. Diberikan secara oral dengan dosis tunggal 200 µg/kgBB.
Dianjurkan pada anak berusia lebih dari lima tahun. Selain
pengobatan yang telah disebutkan diatas, untuk mengatasi rasa gatal
yang tetap ada sampai beberapa minggu setelah pemberian terapi
-
30
anti scabies yang adekuat dapat diberikan obat anti pruritus misalnya
antihistamin.
2.5.8 Pencegahan Scabies
Menurut Sembel (2009) untuk mencegah penularan penyakit scabies dapat
melakukan :
1. Meningkatkan kebersihan individu seperti :
a. Mandi minimal dua kali dalam satu hari dengan menggunakan sabun
mandi dan air serta menggosok badan ketika mandi.
b. Mencuci rambut menggunakan shampo minimal dua kali dalam satu
minggu.
c. Memelihara kebersihan kuku.
d. Mencuci tangan.
e. Mengganti pakaian jika sudah kotor.
2. Meningkatkan kebersihan lingkungan seperti :
a. Semua pakaian, sprei, handuk, selimut yang pernah dipakai oleh
penderita harus direndam dalam air panas.
b. Tempat tidur harus dibersihkan dengan baik dan disemprot dengan
acarisida.
c. Menjemur pakaian, sprei, handuk, selimut di bawah sinar matahari.
d. Menjemur kasur atau pengalas tidur satu kali dalam satu minggu.
3. Menghindari kontak langsung dengan penderita scabies.
a. Tidak memakai handuk, selimut atau pakaian penderita secara
bergantian.
-
31
2.5.9 Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Penyakit Kulit Scabies
1. Pengetahuan
Definisi Pengetahuan (Menurut Soekanto, 2002) adalah hasil tahu dan hal
ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap objek
tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan
seseorang (Notoadmojo, 2007).
a. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan, yaitu :
1. Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat
ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu,tahu merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah.
2. Memahami
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang
telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan
meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
-
32
3. Aplikasi
Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi real (sebenarnya).
4. Analisis
5. Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di
dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu
sama lain.
6. Sintesis
Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menyambungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah
kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada.
7. Evaluasi
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek (Meliono, 2007).
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kejadian
antara lain Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh :
a. Pendidikan.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan
seseorang melalui upaya pengajaran dan pelatihan baik di
-
33
sekolah ataupun di luar sekolah. Makin tinggi pendidikan,
makin mudah seseorang menerima pengetahuan. Tingkat
pendidikan juga mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih
menerima ide-ide dan teknologi baru. Pendidikan juga
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi
seseorang, karena dapat membuat seseorang untuk lebih mudah
mengambil keputusan dan bertindak.
b. Usia.
Semakin banyak usia seseorang, maka semakin bijaksana dan
banyak pengalaman/hal yang telah dijumpai dan dikerjakan
untuk memiliki pengetahuan. Dengan pengetahuan tersebut
seseorang dapat mengembangkan kemampuan dalam
mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari
keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari
masalah nyata.
c. Sumber Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Informasi yang
diperoleh dari beberapa sumber akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak memperoleh
informasi, maka cenderung memiliki pengetahuan yang lebih
luas.
-
34
d. Sumber Pengetahuan
Berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
memperolehpengetahuan.Upaya-upaya serta cara-cara tersebut
yang dipergunakan dalam memperoleh pengetahuan,yaitu :
1. Orang yang Memiliki Otoritas
Salah satu upaya seseorang mendapatkan pengetahuan yaitu
dengan bertanya pada orang yang memiliki otoritas atau
yang dianggapnya lebih tahu. Pada zaman modern ini,
orang yang ditempatkan memiliki otoritas, misalnya dengan
pengakuan melalui gelar, termasuk juga dalam hal ini
misalnya, hasil publikasi resmi mengenai kesaksian otoritas
tersebut, seperti buku-buku atau publikasi resmi
pengetahuan lainnya.
2. Indera
Indera adalah peralatan pada diri manusia sebagai salah satu
sumber internal pengetahuan. Dalam filsafat science
modern menyatakan bahwa pengetahuan pada dasarnya
adalah dan hanyalah pengalaman-pengalaman konkrit kita
yang terbentuk karena persepsi indera, seperti persepsi
penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan
pencicipan dengan lidah.
-
35
3. Akal
Dalam kenyataannya ada pengetahuan tertentu yang bisa
dibangun oleh manusia tanpa harus atau tidak bisa
mempersepsinya dengan indera terlebih dahulu.
Pengetahuan dapat diketahui dengan pasti dan dengan
sendirinya karena potensi akal.
4. Intuisi Salah satu sumber pengetahuan yang mungkin
adalah intuisi atau pemahaman yang langsung tentang
pengetahuan yang tidak merupakan hasil pemikiran yang
sadar atau persepsi rasa yang langsung. Intuisi dapat berarti
kesadaran tentang data-data yang langsung dirasakan
(Notoatmodjo, 2007).
2. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang
mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih,dan
sebagainya (Notoadmojo 2007).
Sedangkan Sanitasi lingkungan bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang
mempengaruhi kesejahteraan manusia. Persyaratan kesehatan perumahan
dan pemukiman adalah ketentuan teknis kesehatan yang wajib di penuhi
dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim dari
bahaya atau gangguan kesehatan (Soedjadi, 2003).
-
36
a. Sarana air bersih
Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan; juga manusia selama
hidupnya selalu memerlukan air. Dengan demikian semakin naik
jumlah penduduk serta perkembangan pertumbuhannya semakin
meningkat atau tinggi karena kesulitan masyarakat dalam air bersih.
Beban pengotoran air juga bertambah cepat sesuai dengan cepatnya
pertumbuhan.Sebagai akibatnya saat ini, sumber air bersih menjadi
semakin langka. Laporan keadaan lingkungan di dunia tahun 1992
menyatakan bahwa air sudah saatnya dianggap sebagai benda
ekonomi. Karena itu pengelolaan sumber daya air menjadi sangat
penting pengelolaannya sumber daya air ini sebaiknya dilakukan
secara terpadu, baik dalam pemanfaatannya maupun dalam
pengelolaan kualitas (Slamet, 2002). Melihat kesehatan masyarakat,
penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan
timbulnya penyakit dimasyarakat. Pada scabies keadaan tersebut bisa
menjadi tempat penularan melalui kontak tidak langsung meggunakan
pakaianpada saat mencuci baju menggunakan air tidak bersih
(Chandra,2007).
b. Saluran atau Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Sarana pembuangan air limbah yangsehat yaitu yang dapat
mengalirkan air limbah dari sumbernya seperti dapur dan kamar
mandi ke tempat penampungan air limbah dengan lancar tanpa
mencemari lingkungan (Pamsimas, 2010).
-
37
c. Sarana pembuangan sampah
Sampah adalah semua benda atau produk sisa dalam bentuk padat
sebagai akibat aktivitas manusia yang dianggap tidak bermanfaat dan
tidak dikehendaki oleh pemiliknya atau dibuang sebagai barang tidak
berguna.Gangguan yang ditimbulkan oleh sampah adalah pencemaran
lingkungan, sumber penyakit, terjadi kecelakaan, mengganggu
pemandangan dan terjadi kecelakaan.
d. Sarana pembuangan kotoran (jamban)
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan
mengumpulkan kotoran manusia dalam tempat tertentu.Pengumpulan
tersebut bertujuan untuk mencegah terjadi penyebab atau penyebar
penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman.
Pembuangan tinja yang tidak saniter akan menyebabkan terjadinya
penyakit.Berdasarkan penelitian Yasin (2009) disebutkan bahwa
terdapat perbedaan kejadian scabies yang bermakna antara seseorang
yang hidup dengan sanitasi lingkungan yang baik dengan seseorang
yang hidup dengan sanitasi lingkungan yang buruk.
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kejadian penyakit
scabies Sanitasi Lingkungan Fisik Rumah dipengaruhi oleh :
1. Kepadatan Penghuni
Kepadatan penghuni adalah perbandingan antara luas lantai
rumah dengan jumlah anggota keluarga dalam suatu rumah
tinggal. Secara umum, penilaian kepadatan penghuni dengan
menggunakan ketentuan standar minimum, yaitu kepadatan
-
38
penghuni yang memenuhi syarat kesehatan diperoleh dari hasil
bagi antara luas lantai dengan jumlah penghuni 8 m2/orang
(Indonesia. 2011).
2. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah persentase jumlah kandungan air
dalam udara. Secara umum, penilaian kelembaban dalam rumah
dengan menggunakan hygrometer dengan kriteria memenuhi
syarat kesehatan yaitu dengan kelembaban 40-70% (Indonesia.
2011).
3. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami ruangan adalah penerangan yang bersumber
dari sinar matahari (alami), yaitu semua jalan yang
memungkinkan untuk masuknya cahaya alamiah, misalnya
melalui jendela atau genting kaca. Syarat pencahayaan alam
dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat
menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan
tidak menyilaukan. Pencahayaan yang memenuhi syarat
kesehatan berkisar antara intensitas cahaya 60-120 lux
(Indonesia. 2011).
4. Suhu
Suhu adalah panas atau dinginnya udara yang dinyatakan dengan
satuan derajat tertentu. Secara umum, penilaian suhu rumah
dengan menggunakan thermometer ruangan dengan suhu kamar
yang memenuhi syarat kesehatan adalah antara 18-30˚C.
-
39
5. Ventilasi
Ventilasi adalah usaha untuk memenuhi kondisi atmosfer yang
menyenangkan dan menyehatkan manusia. Secara umum,
penilaian ventilasi rumah dengan cara membandingkan antara
luas ventilasi dan luas lantai rumah. Menurut indikator
pengawasan rumah, luas ventilasi yang memenuhi syarat
kesehatan adalah 10% luas lantai rumah dan luas ventilasi yang
tidak memenuhi syarat kesehatan adalah
-
40
2.6.2 Anatomi Kulit
Kulit terletak pada bagian tubuh yang paling luar. Luas kulit orang dewasa
1,5 m2 dengan berat kira – kira 15% berat badan. Rata – rata tebal kulit 1-2 mm.
Paling tebal 6 mm yaitu ada di telapak tangan dan kaki dan yang paling tipis ada
di penis. Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok yaitu epidermis , dermis atau korium
dan jaringan subkutan atau subkutis (Harahap, 2000).
2.6.3 Lapisan Kulit
Kulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu :
1. Epidermis, terbagi atas empat lapisan yaitu basal atau stratum
germinativum, lapisan malphigi atau stratum spinosum, lapisan
granular atau stratum granulosum dan lapisan tanduk atau stratum
korneum.
2. Dermis atau korium merupakan lapisan di bawah epidermis dan di atas
jaringan subkutan.
3. jaringan subkutan (subkutis atau hipodermis) merupakan lapisan yang
langsung dibawah dermis (Harahap, 2000).
2.6.4 Fungsi Kulit
Menurut Harahap (2000), Kulit mempunyai fungsi bermacam-macam
untuk menyesuaikan tubuh dengan lingkungan. Fungsi kulit adalah sebagai
berikut :
1. Pelindung
Jaringan tanduk sel epidermis paling luar membatasi masuknya
benda-benda dari luar dan keluarnya cairan berlebihan dari dalam
-
41
tubuh. Melanin yang memberi warna pada kulit dari akibat buruk
sinar ultra violet.
2. Pengatur Suhu
Di waktu suhu dingin peredaran di kulit berkurang guna
mempertahankan suhu badan. Pada waktu suhu panas, peredaran
darah di kulit meningkat dan terjadi penguapan keringat dari
kelenjar keringat, sehingga suhu tubuh dapat dijaga tidak terlalu
panas.
3. Penyerapan
Kulit dapat menyerap bahan tertentu seperti gas dan zat larut dalam
lemak lebih mudah masuk kedalam kulit dan masuk ke peredaran
darah, karena dapat bercampur dengan lemak yang menutupi
permukaan kulit masuknya zat-zat tersebut melalui folikel rambut
dan hanya sekali yang melalui muara kelenjar keringat.
4. Indera Perasa
Indera perasa di kulit karena rangsangan terhadap sensoris dalam
kulit. Fungsi indera perasaan yang utama adalah merasakan nyeri,
perabaan, panas dan dingin.
2.6.5 Penyakit Kulit
Salah satu bagian tubuh yang cukup sensitif terhadap berbagai macam
penyakit adalah kulit. Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi
tubuh dari pengaruh lingkungan. Lingkungan yang sehat dan bersih akan
membawa efek yang baik bagi kulit. Demikian pula sebaliknya, lingkungan yang
-
42
kotor akan menjadi sumber munculnya berbagai macam penyakit antara lain
penyakit kulit (Harahap, 2000).
Faktor- faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi penyakit kulit
adalah iklim yang panas dan lembab yang memungkinkan bertambah suburnya
jamur, kebersihan perorangan yang kurang baik dan faktor ekonomi yang kurang
memadai (Harahap, 2000).
Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit kulit adalah kebersihan
perorangan yang meliputi kebersihan kulit, kebersihan rambut dan kulit kepala,
kebersihan kuku, intensitas mandi dan lain- lain (Potter, 2005).
Menurut Sudoyo (2006), penyakit kulit adalah peradangan kulit yang
menimbulkan reaksi peradangan yang terasa gatal, panas dan berwarna merah.
Penyakit kulit terjadi pada orang-orang yang kulitnya terlalu peka, kadang-kadang
menunjukkan sedikit gejala dan kadang-kadang dalam kondisi yang parah.
Menurut Diana (2004), penyakit kulit adalah suatu penyakit yang
berhubungan dengan jaringan penutup permukaan tubuh dan bersifat relatif
ringan. Meskipun bersifat relatif ringan, apabila tidak ditangani secara serius,
maka hal tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Penyakit kulit menurut Ganong (2006), merupakan peradangan kulit
epidermis dan dermis sebagai respons terhadap faktor endogen berupa alergi atau
eksogen berasal dari bakteri dan jamur. Gambarannya polimorfi, dalam artian
berbagai macam bentuk, dari bentol-bentol, bercak-bercak merah, basah, keropeng
kering, penebalan kulit disertai lipatan kulit yang semakin jelas, serta gejala utama
adalah gatal. Dermatitis termasuk penyakit kulit yang menyebalkan, karena
kekambuhannya, serta penyebabnya yang sukar untuk dicari dan ditentukan. Sifat
-
43
dermatitis adalah residif, dalam artian bisa kambuh-kambuhan, tergantung dari
jenisnya dan faktor pencetusnya, maka kekambuhan bisa dihindari. Sebagai
contoh Dermatitis Numularis yang memiliki bentuk seperti koin-koin (uang
logam) yang basah dan gatal.
2.6.6 Penyebab Penyakit Kulit
Menurut Fregert (1988), jumlah agen yang menjadi penyebab penyakit
kulit sangat banyak antara lain :
a. Agen-agen fisik, antara lain disebabkan oleh tekanan atau gesekan, kondisi
cuaca, panas, radiasi dan serat-serat mineral. Agen-agen fisik menyebabkan
trauma mekanik, termal atau radiasi langsung pada kulit. Kebanyakan iritan
kulit langsung merusak kulit dengan jalan : mengubah pHnya, bereaksi
dengan protein-proteinnya (denaturasi), mengekstrasi lemak dari lapisan
luarnya, merendahkan daya tahan kulit.
b. Agen-agen kimia, terbagi menjadi 4 kategori yaitu :
1. Iritan primer berupa asam, basa, pelarut lemak, deterjen, garam-garam
logam.
2. Sensitizer berupa logam dan garam-garamnya, senyawa-senyawa yang
berasal dari anilin, derivat nitro aromatik, resin, bahan-bahan kimia
karet, obat-obatan, antibiotik, kosmetik, tanam-tanaman, dan lain-lain.
3. Agen-agen aknegenik berupa nafialen dan bifenil klor, minyak mineral,
dll.
4. Photosensitizer berupa antrasen, pitch, derivat asam amni benzoat,
hidrokarbon aromatik klor, pewarna akridin, dll.
-
44
5. Agen-agen biologis, seperti mikroorganisme, parasit kulit dan produk-
produknya.Jenis agen biologis ini umumnya merupakan zat pemicu
terjadinya penyakit kulit. Zat kimia dapat menyebabkan penyakit kulit.
Zat kimia tersbut anatar lain adalah kromium, nikel, cobalt, dan merkuri.
2.6.7 Jenis-Jenis Penyakit Kulit
Beberapa penyakit kulit adalah sebagai berikut :
1. Penyakit kulit karena infeksi bakteri adalah skrofuloderma,
tuberkolosis kutis verukosa, kusta (lepra), patek. Gangguan kulit
karena infeksi bakteri pada kulit yang paling sering adalah pioderma.
Gambar 2.1. Pioderma
2. Penyakit kulit karena parasit dan insekta adalah scabies, pedikulosis
kapitis, pedikulosis korporis, pedikulosis pubis, creeping eruption,
amebiasis kutis, gigitan serangga, trikomoniasis.
-
45
Gambar 2.2 Scabies
3. Penyakit kulit karena jamur adalah Pitariasis Versikolor (panu),
tinea nigra palmaris, tinea kapitis, tinea barbae, tinea korporis,
tinea imbrikata, tinea pedis,tinea manus, tinea kruris, kandidiasis,
sporotrikosis, aktinomikosis, kromomikosis, fikomikosis, misetoma.
Gambar 2.3 Pitariasis Versikolor (Panu)
4. Gangguan kulit karena infeksi jamur pada kulit yang paling sering
adalah Pitariasis Versikolor (panu), penyebab Pitariasis Versikolor
(panu) adalah Malazessia furfur ini akan terlihat sebagai spora yang
bundar dengan dinding yang tebal atau dua lapis dinding, ditemukan
dalam kelompok bersama pseudohifa yang biasanya pendek seperti
-
46
gambaran spaghetti dan meatballs. Pitariasis Versikolor (panu)
terjadi bila terdapat perubahan keseimbangan hubungan antara
hospes dengan ragi sebagai flora normal kulit. Keadaan yang
mempengaruhi keseimbangan antara hospes dengan ragi tersebut
diduga adalah faktor lingkungan atau faktor suseptibilitas individual.
Faktor lingkungan di antaranya adalah lingkungan mikro pada kulit
misalnya kelembaban kulit. Sedangkan faktor individual antara lain
adanya kecenderungan genetik, atau adanya penyakit yang
mendasari misalnya sindrom chusing atau malnutrisi.
a. Lesi Pitariasis Versikolor dijumpai di bagian atas dada dan
meluas ke lengan atas, leher dan perut atau tungkai atas/bawah.
Lesi khususnya dijumpai pada bagian yang tertutup atau
mendapat tekanan pakaian, misalnya pada bagian yang tertutup
pakaian dalam. Keluhan Pitariasis Versikolor yang di alami
penderita adalah adanya bercak/ macula berwarna putih
(hipopigmentasi) atau kecoklatan (hiperpigmentasi) dengan rasa
gatal ringan yang munculnya saat berkeringat. Pada kulit hitam
atau coklat umumnya berwarna putih sedang pada kulit putih
atau terang cenderung berwarna coklat atau kemerahan
(Soebono, 2001).
b. Gangguan kulit karena infeksi bakteri pada kulit yang paling
sering adalah dermatofitosis (kurap)(Harahap, 2000).
Dermatofitosis (kurap) yang terdiri atas tinea kapitis menyerang
kulit kepala, tinea korporis pada permukaan kulit, tinea kruris
-
47
pada lipatan kulit, tinea pedis pada sela jari kaki (athlete's foot),
tinea manus pada kulit telapak tangan, tinea imbrikata berupa
sisik pada kulit di daerah tertentu, dan Tinea Ungium (pada
kuku) (Wed, 2004).
c. Umumnya berbentuk sisik kemerahan pada kulit atau sisik putih.
Pada kuku, terjadi peradangan di sekitar kuku, dan bisa
menyebabkan bentuk kuku tak rata permukaannya, berwarna
kusam, atau membiru. Keluhan yang dialami penderita tinea
kapitis, tinea korporis, tinea imbrikata, tinea pedis dan tinea
kruris adalah rasa gatal.
5. Penyakit kulit alergi adalah dermatitis kontak toksik, dermatitis
kontak alergik, dermatitis okupasional, dermatitis atopic, dermatitis
stasis, dermatitis numularis, dermatitis solaris, pompliks, eritema
nodosum dan lain-lain. (Harahap, 1990).
Gambar 2.4 Penyakit Kulit Alergi
a. Pada umumnya keluhan gangguan pada kulit adalah rasa gatal-gatal (saat
pagi, siang, malam, ataupun sepanjang hari), muncul bintik-bintik merah/
bentolbentol/ bula-bula yang berisi cairan bening ataupun nanah pada kulit
-
48
permukaan tubuh timbul ruam-ruam (Graham, 2005).Pada infeksi jamur
superfisial, yang terinfeksi adalah kulit (epidermis), selaput lendir mulut
dan genitalia, kuku, dan rambut. Seseorang mendapat penyakit ini
mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Predisposisi
2. Pekerjaan
3. Perubahan pH kulit atau metabolisme kulit
4. Daya tahan tubuh seseorang yang menurun
5. Menderita penyakit kronik atau tumor ganas
6. Kebersihan perorangan yang kurang baik
7. Gangguan hormonal
Sumber penularan bisa dari tanah (geophilic), hewan (zoophilic), atau manusia
(antrophilic) (Harahap, 2000).
2.6.8 Patofisiologi Penyakit Kulit
Personal Hygiene yang kurang dan menurunnya daya tahan tubuh
menyebabkan bakteri, virus, jamur dan parasit mudah masuk ke dalam tubuh.
Pada penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan virus, infeksi dapat
menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sedangkan pada penyakit kulit
akibat infestasi parasit seperti sarcoptes scabiei yang hidup dirambut dan bertelur
disana. Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa dan dewasa. Kelainan
kulit yang timbul akibat dari garukan gatal akibat sensitisasi terhadap sekret dan
exkret sarcoptes kurang lebih sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit
menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika. Gerukan dapat
menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder (Ganong, 2006).
-
49
Pada dermatitis eksfoliatif terjadi pelepasan stratum korneum (lapisan kulit yang
paling luar) yang mencolok yang menyebabkan kebocoran kapiler,
hipoproteinemia dan keseimbangan nitrogen yang negatif. Karena dilatasi
pembuluh darah kulit yang luas, sejumlah besar panas akan hilang jadi
dermatitiseksfoliatifa memberikan efek yang nyata pada keseluruh tubuh. Pada
eritroderma terjadi eritema dan skuama yaitu pelepasan lapisan tanduk dari
permukaan kulit sel–sel dalam lapisan basal kulit membagi diri terlalu cepat dan
sel–sel yang baru terbentuk bergerak lebih cepat ke permukaan kulit sehingga
tampak sebagai sisik/ plak jaringan epidermis yang profus.
Menurut Ganong (2006), mekanisme terjadinya alergi obat seperti terjadi
secara non imunologik dan imunologik (alergik), tetapi sebagian besar merupakan
reaksi imunologik. Pada mekanisme immunologik, alergi obat terjadi pada
pemberian obat kepada pasien yang sudah tersensitasi dengan obat tersebut. Obat
dengan berat molekul yang rendah awalnya berperan sebagai antigen yang tidak
lengkap (hapten). Obat/metaboliknya yang berupa hapten ini harus berkonjugasi
dahulu dengan protein misalnya jaringan, serum/ protein dari membran sel untuk
membentuk antigen obat dengan berat molekul yang tinggi dapat berfungsi
langsung sebagai antigen lengkap.
2.6.9 Mikrobiologi Kulit
Kulit manusia tidak bebas hama (steril). Kulit steril hanya didapatka pada
waktu yang sangat singkat setelah lahir. Kulit manusia tidak steril karena
permukaan kulit mengandung banyak bahan makanan (nutrisi) untuk pertumbuhan
organisme, antara lain lemak, bahan-bahan yang mengandung nitrogen, mineral,
dan lain-lain yang merupakan hasil tambahan proses keratinisasi atau yang
-
50
merupakan hasil apendiks kulit. Mengenai hubungannya dengan manusia, bakteri
dapat bertindak sebagai parasit yaitu dapat menimbulkan penyakit atau sebagai
komensal yang merupakan flora normal (Djuanda, 2007).