Persalinan Normal Kala Satu

3
PERSALINAN NORMAL KALA SATU Persalinan normal kala satu dibagi menjadi dua tahap yang berurutan: laten dan aktif. Fase aktif dibagi lebih jauh lagi menjadi tiga tahap berurutan yang oleh Friedman digambarkan sbb: akselerasi, maximum slope, deselerasi. Apa yang dimaksudkan sebagai persalinan kala transisional (dari hampir mendekati 8 cm ke 10 cm dilatasi) secara garis besar berhubungan dengan dengan kala deselerasi. Setiap kala dicirikan oleh tidak hanya perubahan-perubahan fisik melainkan juga perubahan-perubahan psikologis. Perubahan fisik digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dalam proses persalinan. Sedangkan perubahan psikologis digunakan untuk estimasi atau perkiraan sedang berada pada kala mana sang ibu saat ini dan untuk mengarahkan bidan dalam memberikan bantuan dan rasa aman yang memadai pada sang ibu. Panjang waktu rata-rata dari setiap fase dan kala dirincikan oleh Friedman pada bagian ini dan merupakan panduan bagi persalinan normal. Ini tidak berarti bahwa wanita yang tidak mengikuti petunjuk persalinan ini tidak akan bersalin secara normal. Apa yang ingin disampaikan adalah bahwa wanita memerlukan evaluasi yang cermat dan mendalam untuk menyesuaikan perlakukan terhadap sang ibu apakah ia dan fetus nya dalam kondisi normal dan proses persalinan akan berjalan secara normal sepanjang waktu. FASE LATEN Fase laten mencakup periode mulai dari awal persalinan sampai dengan proses dilatasi yang secara aktif menunjukkan kemajuan.

description

obgyn

Transcript of Persalinan Normal Kala Satu

Page 1: Persalinan Normal Kala Satu

PERSALINAN NORMAL KALA SATU

Persalinan normal kala satu dibagi menjadi dua tahap yang berurutan: laten dan aktif.

Fase aktif dibagi lebih jauh lagi menjadi tiga tahap berurutan yang oleh Friedman

digambarkan sbb: akselerasi, maximum slope, deselerasi. Apa yang dimaksudkan

sebagai persalinan kala transisional (dari hampir mendekati 8 cm ke 10 cm dilatasi)

secara garis besar berhubungan dengan dengan kala deselerasi. Setiap kala dicirikan

oleh tidak hanya perubahan-perubahan fisik melainkan juga perubahan-perubahan

psikologis. Perubahan fisik digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dalam proses

persalinan. Sedangkan perubahan psikologis digunakan untuk estimasi atau perkiraan

sedang berada pada kala mana sang ibu saat ini dan untuk mengarahkan bidan dalam

memberikan bantuan dan rasa aman yang memadai pada sang ibu.

Panjang waktu rata-rata dari setiap fase dan kala dirincikan oleh Friedman pada bagian

ini dan merupakan panduan bagi persalinan normal. Ini tidak berarti bahwa wanita yang

tidak mengikuti petunjuk persalinan ini tidak akan bersalin secara normal. Apa yang

ingin disampaikan adalah bahwa wanita memerlukan evaluasi yang cermat dan

mendalam untuk menyesuaikan perlakukan terhadap sang ibu apakah ia dan fetus nya

dalam kondisi normal dan proses persalinan akan berjalan secara normal sepanjang

waktu.

FASE LATEN

Fase laten mencakup periode mulai dari awal persalinan sampai dengan proses dilatasi

yang secara aktif menunjukkan kemajuan. Kontraksi berlangsung dalam setiap 10-20

menit. Selama fase laten ini wanita mengalami emosi yang bercampur : gairah, senang,

perasaan terbebaskan bahwa masa kehamilan telah berakhir dan masa penantian yang

lama usai, dan kini ia mengalami rasa antisipasi dan kecemasan terhadap apa yang

akan terjadi. Secara umum dia merasa tidak begitu nyaman dan tidak dapat menguasai

situasinya. Bagi seorang wanita yang menderita kesakitan yang umumnya dialami

pada akhir kehamilan dan masa persalinan, reaksi emosional yang dialami sedemikian

dramatik yakni rasa tebebas, rileks, dan tumbuh perasaan bahwa ia mampu untuk

mengatasi apa yang terjadi. Meskipun merasa lelah setidaknya ia tahu bahwa ia

sedang ada dalam persalinan dan apa yang dialaminya akan membuahkan hasil.

Page 2: Persalinan Normal Kala Satu

FASE AKTIF

Seiring dengan majunya proses persalinan, sang wanita akan merasakan kecemasan

yang berlebih. Dengan kontraksi yang semakin sering dan kuat, ia merasa semakin tdk

dapat menguasai emosinya. Sadar akan hal itu ia ingin seseorang mendampinginya.Ia

merasa takut ditinggalkan seorang diri dan tidak tahan menghadapi kontraksi-kontraksi

yang dialaminya. Dia merasakan sakit, keragu-raguan dan ketakutan. Dia dapat

mengatakan bahwa ia merasa takut tetapi tidak tahu apa yang ia takuti.

PERSALINAN KALA DUA

Pada fase ini kontraksi semakin meningkat, kuat, lebih lama dan terjadi hampir setiap 2

menit. Setiap selesai kontraksi wanita merasa terbebaskan dan siap untuk mengedan

jika ia menginginkannya. Bagi sebagian besar wanita kemampuan untuk mengedan

memberikan kepuasan yang luar biasa. Ia merasakan keterlibatan aktif dan semangat

untuk menuntaskan proses persalinan tersebut. Biasanya para wanita tidak mengalami

kontraksi yang amat menyakitkan. Di lain pihak beberapa wanita merasakan sakit yang

berlebihan yang menyertai setiap usahanya untuk mengedan dan melawan kontraksi.

Biasanya wanita yang demikian ini sangat ketakutan, berkurangnya kemauan untuk

mengedan dengan baik. Keinginan yang tidak tertahankan untuk mengedan biasanya

menandakan adanya kala dua.