PERSALINAN NORMAL KALA SATU
Persalinan normal kala satu dibagi menjadi dua tahap yang berurutan: laten dan aktif.
Fase aktif dibagi lebih jauh lagi menjadi tiga tahap berurutan yang oleh Friedman
digambarkan sbb: akselerasi, maximum slope, deselerasi. Apa yang dimaksudkan
sebagai persalinan kala transisional (dari hampir mendekati 8 cm ke 10 cm dilatasi)
secara garis besar berhubungan dengan dengan kala deselerasi. Setiap kala dicirikan
oleh tidak hanya perubahan-perubahan fisik melainkan juga perubahan-perubahan
psikologis. Perubahan fisik digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dalam proses
persalinan. Sedangkan perubahan psikologis digunakan untuk estimasi atau perkiraan
sedang berada pada kala mana sang ibu saat ini dan untuk mengarahkan bidan dalam
memberikan bantuan dan rasa aman yang memadai pada sang ibu.
Panjang waktu rata-rata dari setiap fase dan kala dirincikan oleh Friedman pada bagian
ini dan merupakan panduan bagi persalinan normal. Ini tidak berarti bahwa wanita yang
tidak mengikuti petunjuk persalinan ini tidak akan bersalin secara normal. Apa yang
ingin disampaikan adalah bahwa wanita memerlukan evaluasi yang cermat dan
mendalam untuk menyesuaikan perlakukan terhadap sang ibu apakah ia dan fetus nya
dalam kondisi normal dan proses persalinan akan berjalan secara normal sepanjang
waktu.
FASE LATEN
Fase laten mencakup periode mulai dari awal persalinan sampai dengan proses dilatasi
yang secara aktif menunjukkan kemajuan. Kontraksi berlangsung dalam setiap 10-20
menit. Selama fase laten ini wanita mengalami emosi yang bercampur : gairah, senang,
perasaan terbebaskan bahwa masa kehamilan telah berakhir dan masa penantian yang
lama usai, dan kini ia mengalami rasa antisipasi dan kecemasan terhadap apa yang
akan terjadi. Secara umum dia merasa tidak begitu nyaman dan tidak dapat menguasai
situasinya. Bagi seorang wanita yang menderita kesakitan yang umumnya dialami
pada akhir kehamilan dan masa persalinan, reaksi emosional yang dialami sedemikian
dramatik yakni rasa tebebas, rileks, dan tumbuh perasaan bahwa ia mampu untuk
mengatasi apa yang terjadi. Meskipun merasa lelah setidaknya ia tahu bahwa ia
sedang ada dalam persalinan dan apa yang dialaminya akan membuahkan hasil.
FASE AKTIF
Seiring dengan majunya proses persalinan, sang wanita akan merasakan kecemasan
yang berlebih. Dengan kontraksi yang semakin sering dan kuat, ia merasa semakin tdk
dapat menguasai emosinya. Sadar akan hal itu ia ingin seseorang mendampinginya.Ia
merasa takut ditinggalkan seorang diri dan tidak tahan menghadapi kontraksi-kontraksi
yang dialaminya. Dia merasakan sakit, keragu-raguan dan ketakutan. Dia dapat
mengatakan bahwa ia merasa takut tetapi tidak tahu apa yang ia takuti.
PERSALINAN KALA DUA
Pada fase ini kontraksi semakin meningkat, kuat, lebih lama dan terjadi hampir setiap 2
menit. Setiap selesai kontraksi wanita merasa terbebaskan dan siap untuk mengedan
jika ia menginginkannya. Bagi sebagian besar wanita kemampuan untuk mengedan
memberikan kepuasan yang luar biasa. Ia merasakan keterlibatan aktif dan semangat
untuk menuntaskan proses persalinan tersebut. Biasanya para wanita tidak mengalami
kontraksi yang amat menyakitkan. Di lain pihak beberapa wanita merasakan sakit yang
berlebihan yang menyertai setiap usahanya untuk mengedan dan melawan kontraksi.
Biasanya wanita yang demikian ini sangat ketakutan, berkurangnya kemauan untuk
mengedan dengan baik. Keinginan yang tidak tertahankan untuk mengedan biasanya
menandakan adanya kala dua.
Top Related