Perkembangan SSP Dimulai Pada Awal Minggu Ke

3
Perkembangan SSP dimulai pada awal minggu ke-3. The cephalic end dari tuba neural memperlihatkan 3 bagian yang menggelembung, yang disebut sebagai vesikel otak primer: (a) The Prosencephalon, or forebrain; (b) The Mesencephalon, or midbrain; (c) The Rhombencephalon, or hindbrain Pada saat embrio berusia 5 minggu, prosencephalon terbagi menjadi dua bagian 1. Telencephalon, yang kelak akan berkembang menjadi hemisfer cerebral, dan 2. Diencephalon, yang akan membentuk mangkuk dan rangkai optic, hipofisis, thalamus, hypothalamus, dan epiphysis. Hipofisis atau kelenjar pituitari berkembang dari dua bagian yaitu dari sebuah kantong ektoderm dari stomodeum tepat di depan membrana bukofaringealis, yang dikenal sebagai kantong rathke, dan dari perluasan diensefalon ke bawah, yaitu infundibulum. Ketika mudigah berumur kurang lebih 3 minggu, kantong Rathke terlihat sebagai evaginasi dari kavum oral, dan selanjutnya tumbuh ke dorsal ke arah infundibulum. Pada akhir bulan ke-2, kantong ini kehilangan hubungannya dengan kavum oral dan kemudian berhubungan erat dengan infundibulum. Selama perkembangan selanjutnya, sel-sel pada dinding anterior dari kantong Ratkhe bertambah banyak jumlahnya dan membentuk lobus anterior hipofisis atau adenohipofisis. Sebuah perluasan kecil dari lobus ini, pars tuberalis, tumbuh di sepanjang tangkai infundibulum dan akhirnya mengelilingi infundibulum. Dinding posterior kantong Ratkhe berkembang menjadi pars intermedia, yang pada manusia tampaknya tidak begitu penting. Infundibulum menghasilkan tangkai dan pars nervosa atau lobus pusterior hipofisis (neurohipofisis). Bagian ini tersusun dari sel-sel neuroglia. Di samping itu bagian ini juga mengandung sejumlah serat saraf yang datang dari daerah hipothalamus. Pada manusia, hipofisis terbagi menjadi 2 bagian besar, adenohypophysis dan neurohypophysis. Adenohipofisis terbagi lagi menjadi 3 lobus, pars distalis

Transcript of Perkembangan SSP Dimulai Pada Awal Minggu Ke

Perkembangan SSP dimulai pada awal minggu ke-3. The cephalic end dari tuba neural memperlihatkan 3 bagian yang menggelembung, yang disebut sebagai vesikel otak primer:(a) The Prosencephalon, or forebrain;(b) The Mesencephalon, or midbrain;(c) The Rhombencephalon, or hindbrain

Pada saat embrio berusia 5 minggu, prosencephalon terbagi menjadi dua bagian1. Telencephalon, yang kelak akan berkembang menjadi hemisfer cerebral, dan2. Diencephalon, yang akan membentuk mangkuk dan rangkai optic, hipofisis, thalamus, hypothalamus, dan epiphysis.Hipofisis atau kelenjar pituitari berkembang dari dua bagian yaitu dari sebuah kantong ektoderm dari stomodeum tepat di depan membrana bukofaringealis, yang dikenal sebagai kantong rathke, dan dari perluasan diensefalon ke bawah, yaitu infundibulum.

Ketika mudigah berumur kurang lebih 3 minggu, kantong Rathke terlihat sebagai evaginasi dari kavum oral, dan selanjutnya tumbuh ke dorsal ke arah infundibulum. Pada akhir bulan ke-2, kantong ini kehilangan hubungannya dengan kavum oral dan kemudian berhubungan erat dengan infundibulum.

Selama perkembangan selanjutnya, sel-sel pada dinding anterior dari kantong Ratkhe bertambah banyak jumlahnya dan membentuk lobus anterior hipofisis atau adenohipofisis. Sebuah perluasan kecil dari lobus ini, pars tuberalis, tumbuh di sepanjang tangkai infundibulum dan akhirnya mengelilingi infundibulum. Dinding posterior kantong Ratkhe berkembang menjadi pars intermedia, yang pada manusia tampaknya tidak begitu penting.

Infundibulum menghasilkan tangkai dan pars nervosa atau lobus pusterior hipofisis (neurohipofisis). Bagian ini tersusun dari sel-sel neuroglia. Di samping itu bagian ini juga mengandung sejumlah serat saraf yang datang dari daerah hipothalamus.

Pada manusia, hipofisis terbagi menjadi 2 bagian besar, adenohypophysis dan neurohypophysis. Adenohipofisis terbagi lagi menjadi 3 lobus, pars distalis (lobus anterior), pars intermedia (lobus intermedia), dan pars tuberalis. Lobus intermedia berkembang dengan sangat baik pada hampir semua mamalia, hanya pada manusia dewasa menjadi vestige rudimenter, dengan bagian terbesar dari sel-sel lobus intermedia yang terdispersi pada lobus anterior dan posterior.

Neurohypophysis terdiri dari pars nervosa (dikenal sebagai lobus posterior atau neural), tangkai infundibulum, dan median eminence. Batang atau tangkai infundibular dikelilingi oleh pars tuberalis, dan bersama membentuk tangkai hipofiseal. Kelenjar hipofisis ini terletak pada sella turcica (the Turkish saddle) dari tulang sphenoid dan berada di dasar hypothalamus.

Lobus anterior dan lobus intermedia dari hipofisis berasal dari invaginasi dorsal epithelium the pharyngeal, yang disebut kantong Rathke, sebagai respon dari penekanan neuroepithelium diencephalon ventral.#AuksinDitemukan oleh Charles Darwin dan Ciesielski. Auksin adalah horomon yang berperan dalam "arah pertumbuhan". Maksudnya, pucuk dan akar tumbuhan akan berbelok oleh auksin. Alasannya adalah karena auksin memiliki sifat fototropisme. Fototropisme adalah gerakan yang dipengaruhi oleh cahaya. Cara kerja auksin ketika membelokan arah pertumbuhan adalah; ketika auksin tersinari cahaya maka auksin itu akan terurai, bagian tumbuhan yang auksinnya terurai tidak akan mengalami pertumbuhan secepat bagian tumbuhan yang auksinnya tidak terurai. Jika tumbuhan berada di tempat gelap, maka tumbuhan tersebut akan tumbuh lebih cepat, kondisi ini disebut etiolasi. Auksin memicu pemanjangan sel dan pembelahan sel, auksin juga berperan dalam pembentukan tunas baru.GiberellinDitemukan oleh Fujikuro, awalnya diberi nama Giberellia fujikuro. Giberelin berperan dalam; dominasi apikal, perkembangan buah, perbungaan, dan mobilisasi cadangan makanan dari dalam biji. Giberelin juga berperan pada pertumbuhan akar tumbuhan karena giberelin juga terdapat pada jaringan meristematik akar tumbuhan.SitokininDitemukan oleh Folk Skoog dari Universitas Wisconsin, Amerika Serikat. Nama "Sitokinin" berasal dari kata SITO yang berarti SEL dan KININ yang berarti PEMBELAHAN sehingga sitokinin berperan dalam pembelahan sel, pemanjangan sel, morfogenesis, dominasi apikal dan dormasi.Asam AbsisatAsam absisat berperan dalam penuaan, dormasi pucuk, perbungaan, memacu sintesis etilen, dan menghambar pengaruh giberelin.EtilenHormon etilen akan menghambat pembelahan sel, menunda perbungaan, dan menyebabkan absisi atau pengguguran daun. Etilen juga berperan dalam proses pematangan buah.