PERIKARDITIS

3
PERIKARDITIS Penyakit pada perikardium memiliki manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari gejala yang self limiting sampai tamponade kardiak yang mengancam jiwa. ANATOMI DAN FUNGSI PERIKARDIUM Perikardium meupakan kantung dua lapis yang melingkari jantung. Lapisan serosa bagian dalamnya ( visceral pericardium ) menempel pada bagian luar dinding jantung dan melapisi lapisan fibrosa pada bagian luarnya ( parietal pericardium ). Cairan perikardium tipis (15 – 50 mL) yang merupakan ultrafiltrasi plasma memisahkan kedua lapisan tersebut dan mengurangi friksi antara keduanya. Perikardium memiliki 3 fungsi utama yaitu : (1) memfiksasi jantung didalam mediastinum dan membatasi pergerakannya, (2) mencegah dilatasi ekstrim pada jantung saat terjadi peningkatan volum intrakardiak yang tiba – tiba, terutama pada atrium dan ventrikel kanan pada saat latihan dan hipervolemia (3) barrier untuk mencegah persebaran infeksi dari jaringan paru disekitarnya. Pada jantung yang sehat, tekanan intraperikardial bervariasi selama siklus respirator dari – 5 mmHg ( saat inspirasi ) hingga + 5 mmHg ( saat ekspirasi ). Perubahan patologis pada kekakuan perikardial atau akumulasi cairan di dalam kantung perikardial dapat meningkatkan tekanan tersebut. KLASIFIKASI PERIKARDITIS A. KLASIFIKASI KLINIS I. PERIKARDITIS AKUT (<6 minggu ) a. Fibrinosa b. Efusif ( Serosa atau Sanguinosa ) II. PERIKARDITIS SUBAKUT ( 6 minggu – 6 bulan ) a. Efusif – Konstriktif b. Konstriktif III. PERIKARDITIS KRONIK (> 6 bulan ) a. Konstriktif b. Efusif c. Adesif B. KLASIFIKASI ETIOLOGI I. PERIKARDITIS INFEKSI a. Viral (coxsackievirus, echovirus, mumps, adenovirus, Hepatitis, HIV) b. Pyogenic (pneumococcus, streptococcus, staphylococcus, Neisseria, Legionella) c. Tuberculosa d. Fungal e. Infeksi Lain (sifilis, protozoa, parasit) II. PERIKARDITIS NON INFEKSI a. Acute myocardial infarction b. Uremia c. Neoplasia d. Myxedema

description

PERICARDITIS

Transcript of PERIKARDITIS

Page 1: PERIKARDITIS

PERIKARDITIS

Penyakit pada perikardium memiliki manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari gejala yang self limiting sampai tamponade kardiak yang mengancam jiwa.

ANATOMI DAN FUNGSI PERIKARDIUM

Perikardium meupakan kantung dua lapis yang melingkari jantung. Lapisan serosa bagian dalamnya ( visceral pericardium ) menempel pada bagian luar dinding jantung dan melapisi lapisan fibrosa pada bagian luarnya ( parietal pericardium ). Cairan perikardium tipis (15 – 50 mL) yang merupakan ultrafiltrasi plasma memisahkan kedua lapisan tersebut dan mengurangi friksi antara keduanya.

Perikardium memiliki 3 fungsi utama yaitu : (1) memfiksasi jantung didalam mediastinum dan membatasi pergerakannya, (2) mencegah dilatasi ekstrim pada jantung saat terjadi peningkatan volum intrakardiak yang tiba – tiba, terutama pada atrium dan ventrikel kanan pada saat latihan dan hipervolemia (3) barrier untuk mencegah persebaran infeksi dari jaringan paru disekitarnya.

Pada jantung yang sehat, tekanan intraperikardial bervariasi selama siklus respirator dari – 5 mmHg ( saat inspirasi ) hingga + 5 mmHg ( saat ekspirasi ). Perubahan patologis pada kekakuan perikardial atau akumulasi cairan di dalam kantung perikardial dapat meningkatkan tekanan tersebut.

KLASIFIKASI PERIKARDITIS

A. KLASIFIKASI KLINISI. PERIKARDITIS AKUT (<6 minggu )

a.Fibrinosab.Efusif ( Serosa atau Sanguinosa )

II. PERIKARDITIS SUBAKUT ( 6 minggu – 6 bulan )a.Efusif – Konstriktifb.Konstriktif

III. PERIKARDITIS KRONIK (> 6 bulan )a.Konstriktifb.Efusifc.Adesif

B. KLASIFIKASI ETIOLOGII. PERIKARDITIS INFEKSI

a.Viral (coxsackievirus, echovirus, mumps, adenovirus, Hepatitis, HIV)b.Pyogenic (pneumococcus, streptococcus, staphylococcus, Neisseria, Legionella)c.Tuberculosad.Fungale.Infeksi Lain (sifilis, protozoa, parasit)

II. PERIKARDITIS NON INFEKSIa.Acute myocardial infarctionb.Uremiac.Neoplasiad.Myxedemae.Traumaf. Aortic dissectiong.Familialh.Idiopatik

III. PERIKARDITIS DIDUGA BERKAITAN DENGAN HIPERSENSITIVITAS ATAU AUTOIMUN

a.Demam rematikb.Penyakit kolagen vaskuler (SLE, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis,

scleroderma, acute rheumatic fever, Wegener granulomatosis)c.Dipicu obat (prokainamid, hidralazin, fenitoin, isoniazid, minoxidil, antikoagulan,

metisergid)d.Post-cardiac injury

Page 2: PERIKARDITIS

PATOGENESIS

Serupa dengan proses inflamasi lainnya, perikarditis ditandai dengan tiga tahapan (1) vasodilatasi lokal dengan transudasi cairan miskin protein ke dalam ruang perikardial, (2) peningkatan permeabilitas vaskuler, dengan kebocoran protein ke dalam ruang perikardial dan (3) eksudasi leukosit, awalnya oleh netrofil, kemudian diikuti oleh sel mononuklear.

Keberadaan leukosit ini merupakan hal yang penting, karena fungsinya dalam mengeliminasi infeksi yang menginvasi atau agen autoimun. Walaupun begitu produk metabolik yang dihasilkan dapat memperlama inflamasi, menyebabkan nyeri dan kerusakan seluler lokal serta mediasi gejala somatik seperti demam. Karena itu respons imun pada cedera perikardial dapat berkontribusi secara signifikan pada kerusakan jaringan dan simtomatologi.

PATOLOGI

Gambaran patologis perikardium tergantung pada penyebab dan derajat peradangannya.a. Perikarditis Serosa

Ditandai dengan gambaran eksudat yang tipis dengan leukosit PMN yang jarang, limfosit dan histiosit. Cairan ini disekresi oleh sel mesothelial yang melapisi permukaan serosa perikardium. Biasanya merupakan respon inflamasi awal pada perikarditis akut.

b. Perikarditis SerofibrinosaMerupakan morfologi yang paling sering ditemui pada pasien dengan perikarditis. Eksudatnya berupa protein plasma, termasuk fibrinogen dengan gambaran yang kasar – bread and butter perikarditis. Sebagian perikardium parietal dan visceral dapat menebal dan menyatu. Terkadang proses ini menyebabkan jaringan parut yang merestriksi pergerakan dan pengisian diastolik atrium.

c. Perikarditis Supuratif atau PurulenRespon peradangan intens yang biasanya berkaitan dengan infeksi bakterial. Permukaan serosa menjadi kemerahan dan dilapisi eksudat purulen.

d. Perikarditis HemoragisGambaran peradangan perikarditis dengan perdarahan gross, paling sering disebabkan oleh tuberkulosis atau keganasan.

GAMBARAN KLINIS

1. ANAMNESIS

Gambaran klinis yang paling sering ditemui pada penderita perikarditis adalah nyeri dada dan demam. Nyeri biasanya berat dan terlokalisasi pada area retrosternal dan prekordial kiri; juga bisa menjalar ke punggung dan tepi otot trapezius kiri. Hal yang membedakan dengan nyeri pada MI adalah sifatnya yang bersifat pleuritik (memberat dengan inspirasi dan batuk) dan posisional (duduk dan mencondongkan tubuh ke depan biasanya mengurangi rasa nyeri).

Dyspnea merupakan gejala yang juga sering ditemui pada kasus perikarditis, biasanya karena nyeri yang dirasakan sehingga pasien enggan mengambil napas dalam.

2. PEMERIKSAAN FISIK

Pericardial Friction Rub adalah tanda yang sering ditemui pada penderita, disebabkan gesekan dari lapisan perikardial yang meradang. Auskultasi paling baik didengarkan menggunakan diafragma dengan pasien condong ke depan saat ekspirasi. Gesekan biasanya terdiri atas tiga komponen yang berkaitan dengan fase – fase pada pergerakan jantung: kontraksi ventrikel, relaksasi ventrikel dan kontraksi atrium.

3. PEMERIKSAAN LAIN