Perdarahan GIT Ec Def K1

download Perdarahan GIT Ec Def K1

of 21

description

perdarahan GIT ec defisiensi vitamin K1

Transcript of Perdarahan GIT Ec Def K1

Laporan Kasus

Perdarahan Gastrointestinal Pada Neonatus

Akibat Defisiensi Vitamin K1 (phytomenadione)

Oleh:

D. Alfhiradina0908151692Pembimbing :

Dewi A Wisnumurti, S.Ked., dr., Sp.A(K)., IBCLC., Dr.Ked.KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

RSUD ARIFIN ACHMAD

PEKANBARU

2015BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPerdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) dapat menyebabkan perdarahan pada neonatus di jam pertama sampai dengan beberapa bulan setelah kelahiran yang disebabkan karena penurunan aktivitas faktor koagulasi yang tergantung vitamin K (faktor II, VII, IX, dan X). PDVK disebut juga dengan Hemorrhagic Disease of the Newborn (HDN), dahulu lebih dikenal dengan Acquired Prothrombin Complex Deficiency (APCD). 1,2

HDN disebabkan oleh tingkat plasma yang rendah pada vitamin K yang tergantung dari faktor koagulasi. Pada neonatus konsentrasi plasma pada faktor koagulasi normalnya berkisar 30-60%. Secara fisiologis kadar faktor koagulasi yang bergantung pada vitamin K dalam tali pusat sekitar 50% dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah dalam 48-72 jam setelah kelahiran. Kemudian kadar faktor ini akan bertambah secara perlahan selama beberapa minggu tetapi berada dibawah kadar orang dewasa. Sedikitnya transfer vitamin K melalui plasenta selama dalam rahim diakibatkan karena plasenta tidak siap menghantarkan lemak dengan baik padahal vitamin K larut dalam lemak sehingga pada saat kelahiran vitamin K yang terdeteksi pada tubuh hanya berkisar 0,02 ng/mL, namun karena proses hemostasis yang baik sebagian besar neonatus yang lahir tidak mengalami perdarahan. Saat 12 jam kelahiran vitamin K didalam tubuh berkisar 0,4 ng/mL pada neonatus yang diberikan ASI tapi tidak mendapat suplemen profilaksis vitamin K1 (phytomenadione). Pada saat awal kelahiran vitamin K1 yang didapat oleh neonatus berasal dari asupan makanan yang ditentukan oleh volume ASI yang diminum dan jumlah vitamin K1 dalam ASI. ASI ibu mengandung konsentrasi yang relatif rendah vitamin K1 (1-2 mg/L) , sedangkan susu formula dilengkapi dengan tambahan vitamin K1 dengan konsentrasi minimal 30 mg/L, asupan vitamin K yang didapat neonatus dari ASI belum mencukupi, sedangkan vitamin K dari makanan tambahan dan sayuran belum dimulai. Hal ini menyebabkan neonatus baru lahir cenderung mengalami defisiensi vitamin K sehingga berisiko tinggi untuk mengalami PDVK. kecuali ditambahkan dengan profilaksis vitamin K1 pada saat kelahiran, sedangkan vitamin K2 (Menaquinone) disintesis oleh flora usus normal dalam saluran cerna, akan tetapi pada neonatus baru lahir belum terdapat flora normal didalam usus serta belum berkembangnya fungsi hati pada bayi baru lahir sehingga rentan untuk terjadinya PDVK.2,5 lain halnya dengan vitamin K3 (menadione) yang merupakan vitamin K sintetis yang pada saat ini jarang diberikan karena dilaporkan dapat menyebabkan anemia hemolitik.2,3 Angka kejadian PDVK pada neonatus yang tidak mendapat profilaksis vitamin K1 diberbagai negara dilaporkan berbeda-beda. Angka kejadian PDVK berkisar antara 1: 1.200 sampai 1: 1.400 kelahiran hidup.2 Sedangkan angka kejadian menurut survey di Jepang ditemukannya kasus ini pada 1:4.500 neonatus. Angka mortalitas pada PDVK berkisar 20% dan meningkat mencapai 50% dengan komplikasi perdarahan intrakranial. Angka kejadian PDVK dapat menurun dengan pemberian profilaksis vitamin K1 pada neonatus baru lahir.2,3,4BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1DefinisiPerdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) disebut juga sebagai Hemorrhagic Disease of the Newborn (HDN), dahulu lebih dikenal dengan Acquired Prothrombin Complex Deficiency (APCD). PDVK adalah perdarahan spontan atau akibat trauma yang disebabkan karena penurunan aktivitas faktor koagulasi yang tergantung vitamin K (faktor II, VII, IX, dan X) sedangkan aktivitas faktor koagulasi yang tidak bergantung pada vitamin K, kadar fibrinogen dan jumlah trombosit masih dalam batas normal. Kelainan ini akan segera membaik dengan pemberian vitamin K1 sebagai profilaksis pada bayi baru lahir.1,2

The American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun 1961 memberi batasan pada HDN sebagai suatu penyakit perdarahan yang terjadi pada hari-hari pertama kehidupan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin K yang ditandai oleh kekurangan protrombin, prokonvertin dan mungkin juga faktor-faktor lain. Batasan awal berubah menjadi Vitamin K Dependent Bleeding (VKDB) atau perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK).3

2.2Etiologi

Secara fisiologis kadar faktor koagulasi yang tergantung vitamin K dalam tali pusat sekitar 50% dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah dalam 48-72 jam setelah kelahiran. Kemudian kadar faktor ini akan bertambah secara perlahan selama beberapa minggu tetap berada dibawah kadar orang dewasa. Peningkatan ini disebabkan oleh absorpsi vitamin K1 yang didapat dari makanan. Sedangkan neonatus baru lahir relatif kekurangan vitamin K karena berbagai alasan, antara lain selama dalam rahim plasenta tidak siap menghantarkan lemak dengan baik padahal vitamin K larut dalam lemak, karena saluran cerna pada bayi baru lahir masih steril sehingga tidak dapat menghasilkan vitamin K yang berasal dari flora usus dan asupan vitamin K1 dari ASI sangat rendah. 7

2.3Epidemiologi

Angka kejadian PDVK berkisar antara 1:200 sampai 1:400 kelahiran bayi yang tidak mendapat profilaksis vitamin K1. Di Amerika Serikat, frekuensi PDVK dilaporkan bervariasi antara 0,25-1,5% pada tahun 1961, dan menurun menjadi 0-0,44% pada 10 tahun terakhir dengan adanya program pemberian profilaksis vitamin K1.6,7 Di Jepang, insiden PDVK mencapai 20 25 per 100.000 kelahiran. Danielsson pada tahun 2004 melaporkan bahwa insidens PDVK di Hanoi Vietnam sangat tinggi, sebesar 116 per 100.000 kelahiran. Angka kematian akibat PDVKdi Asia mencapai 1:1200 sampai 1:1400 kelahiran. Angka kejadian tersebut ditemukan lebih tinggi, mencapai 1:500 kelahiran, di daerah-daerah yang tidak memberikan profilaksis vitamin K1 secara rutin pada bayi baru lahir.2,3 Secara nasional belum ada data PDVK, sedangkan data dari bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM pada tahun 1990-2000 menunjukkan terdapatnya 21 kasus, diantaranya 17 kasus (81%) mengalami komplikasi perdarahan intrakranial.7 2.4Klasifikasi

Ada beberapa klasifikasi dari PDVK pada neonatus, yaitu:

1. Early VKDB (PDVK dini)Timbul pada hari pertama kehidupan biasanya terjadi pada