Perbedaan PT CV BUMN Dll

14

Click here to load reader

description

aaa

Transcript of Perbedaan PT CV BUMN Dll

PERBEDAAN PT dan CV, Yayasan dalam dunia bisnis serta asosiasi, BUMD dan BUMNBentuk Perusahaan Perseroan Terbatas dan Perseroan Komanditer:Perseroan Terbatas ( PT )1. Bentuk Perusahaan Nomor 1 yang paling populer di Indonesia2. Banyak digunakan untuk kegiatan usaha Kecil, Menengah atau Besar3. PT adalah bentuk perusahaan yang berbadan hukumPerseroan Komanditer ( CV )1. Bentuk perusahaan Nomor 2 yang banyak digunakan olel UKM usaha kecil dan menengah2. CV adalah badan usaha bukan badan hukumDasar Hukum Pendirian Perusahaan :Perseroan Terbatas ( PT )Pendirian PT harus sesuai dengan Undang-Undang PT Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan TerbatasPerseroan Komanditer ( CV )Tidak ada Undang-Undang atau peraturan yang secara khusus mengatur tentang Pendirian Perseroan Komanditer atau CVPendiri Perseroan :Perseroan Terbatas ( PT )1. Jumlah pendiri perseroan minimal 2 (dua) orang2. Para pendiri Perseroan adalah Warga Negara Indonesia3. Warga negara asing dapat menjadi pendiri untuk Perseroan yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA)Perseroan Komanditer ( CV )1. Jumlah pendiri perseroan minimal 2 (dua) orang2. Para pendiri Perseroan harus warga Negara IndonesiaNama Perseroan :Perseroan Terbatas (PT)Pemakaian Nama PT diatur dalam pasal 16 Undang-Undang PT nomor 40 tahun 20071. Nama Perseroan harus didahulukan dengan frase PERSEROAN TERBATAS atau disingkat PT2. Nama Perseroan tidak boleh sama atau mirip dengan nama PT yang sudah ada dan berdiri di wilayah Republik Indonesia seperti yang diatur oleh peraturan Pemerintah No.26 Tahun 1998Perseroan Komanditer (CV)Tidak ada Undang-undang atau peraturan yang secara khusus mengatur tentang Pemakaian Nama Perseroan Komanditer atau CVArtinya : Kesamaan atau kemiripan nama Perseroan diperbolehkanModal Perusahaan :Perseroan Terbatas (PT)Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 modal dasar perseroan ditentukan sebagai berikut ;1. Modal dasar minimal Rp.50.000.000 (lima puluh juta) kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang atau Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tersebut di Indonesia2. Dari modal tersebut minimal 25% atau sebesar Rp.12.500.000 harus sudah ditempatkan dan disetor oleh para pendiri Perseroan selaku Pemegang Saham PerseroanPerseroan Komanditer (CV)Di dalam Akta CV tidak disebutkan besarnya Modal Dasar, Modal titempatkan atau Modal disetor.Artinya:1. Tidak ada kepemilikan saham di dalam anggaran dasar cv2. Besarnya penyetoran modal ditentukan dan dicatat sendiri secara terpisah oleh para pendiriBukti penyetoran modal oleh para pendiri yang terdiri dari Persero Aktif dan Persero Pasif dapat dibuat perjanjian sendiri yang disepakati oleh masing-masing pihakMaksud dan Tujuan serta Kegiatan usaha :Perseroan Terbatas (PT)PT dapat melakukan semua kegiatan usaha sesuai dengan maksud dan tujuan sesuai jenis perseroan, seperti :1. PT non Fasilitas meliputi kegiatan usaha : Perdagangan, Pembangunan ( Kontraktor), Perindustrian, Pertambangan, Pengangkutan Darat, Pertanian, Percetakan, Perbengkelan dan Jasa2. PT Fasilitas PMA3. PT Fasilitas PMDN4. PT Persero BUMN5. PT Perbankan6. PT Lembaga keuangan non Perbankan7. PT Usaha Khusus meliputi kegiatan usaha, antara lain : Forwarding, Perusahaan Pers, Perfilman dan Perekaman Video, Radio Siaran Swasta, Pariwisata, Perusahaan Bongkar Muat, Ekspedisi Muatan Kapal Laut, Ekspedisi Muatan Kapal Udara dan Pelayaran, dsb.

Perseroan Komanditer (CV)CV hanya dapat melakukan kegiatan usaha yang terbatas pada bidang : Perdagangan, Pembangunan (Kontraktor) s/d Gred 4, Perindustrian, Perbengkelan, Pertanian, Percetakan dan Jasa.CV memiliki keterbatasan dalam melaksanakan kegiatan usaha, karena beberapa bidang usaha ditetapkan dalam peraturan harus berbentuk Perseroan Terbatas.Pengurus Perseroan :Perseroan Terbatas (PT)Pengurus Perseroan Terbatas minimal 2 (dua) orang yang terdiri dari seorang Direksi dan seorang Komisaris, kecuali untuk Perseroan Terbuka wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota Direksi.Apabila Direksi dan Komisaris lebih dari satu orang maka salah satu bisa diangkat menjadi Direktur Utama dan Komisaris Utama.Pengurus dapat juga sebagai Pemegang Saham Perseroan, kecuali ditentukanPengurus perseroan diangkat dan diberhentikan berdasarkan RUPS.Perseroan Komanditer (CV)Pengurus Perseroan Komanditer minimal 2 (dua) orang yang terdiri dari Persero Aktif dan Persero Pasif.Persero Aktif adalah orang yang bertanggung jawab penuh melaksanakan kegiatan perusahaan, termasuk kerugian yang harus ditanggung oleh harta pribadinya.Persero Pasif adalah orang yang bertanggung jawab sebatas pada besarnya modal yang diberikan kepada perusahaan.Proses Pendirian Perusahaan :Perseroan Terbatas (PT)1. Relatif lebih lama dari CV2. Pemakaian Nama PT harus mendapatkan persetujuan dari Menteri terlebih dahulu untuk bisa digunakan3. Anggaran Dasar PT harus mendapatkan Pengesahan Menteri Hukum & Hak Asaso Manusia RI4. Biaya yang dibutuhkan jauh lebuh besarPerseroan Komanditer (CV)1. Relatif lebih cepat dari PT2. Nama boleh sama dan tidak perlu mendapatkan persetujuan3. Tidak perlu mendapatkan pengesahan Menteri dan cukup didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempatYayasan dalam Perusahaan BisnisSesuai Pasal 3 ayat (1) UU No.16 Tahun 2001 tentang Yayasan (UU Yayasan), suatu Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha. Dalam penjelasan pasal ini disebutkan bahwa ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa Yayasan tidak digunakan sebagai wadah usaha dan Yayasan tidak dapat melakukan kegiatan usaha secara langsung tetapi harus melalui badan usaha yang didirikannya atau melalui badan usaha lain dimana Yayasan menyertakan kekayaannya (penjelasan Pasal 3 ayat [1] UU No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan).Dengan kata lain, ketentuan tersebut di atas menegaskan bahwa yayasan boleh mendirikan badan usaha. Mengenai jenis kegiatan usaha apa saja yang boleh dilakukan badan usaha yang didirikan Yayasan, sesuai Pasal 7 ayat (1) UU Yayasan, badan usaha tersebut harus sesuai dengan maksud dan tujuan pendirian yayasan. Hal ini ditegaskan pula dalam Pasal 8 UU Yayasan bahwa kegiatan usaha dari badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan serta tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.Lebih jauh disebutkan dalam penjelasan Pasal 8 UU Yayasan bahwa kegiatan usaha dari badan usaha Yayasan mempunyai cakupan yang luas, termasuk antara lain hak asasi manusia, kesenian, olah raga, perlindungan konsumen, pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan, dan ilmu pengetahuan. Dari penjelasan Pasal 8 tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa bidang usaha yang bisa didirikan oleh Yayasan sebenarnya tidak hanya terbatas pada bidang-bidang yang telah disebutkan melainkan bisa lebih luas lagi. Lebih jauh Saudara dapat membaca pula artikel SIUP dan TDP Yayasan.Jadi, Yayasan boleh mendirikan badan usaha atau melakukan penyertaan pada suatu usaha asalkan sesuai dengan maksud dan tujuan pendirian Yayasan serta tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.Dasar hukum:1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan;2. Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.Perusahaan Asosiasi adalah suatu perusahaan yang investornya mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan anak perusahaan maupun joint venture dari investornyaContoh perusahaan :AOSI. AOSI adalah asosiasi berbadan hukum menghimpun organisasi-organisasi pencinta, penggiat, pengembang, pemakai, pendidik, pelaku bisnis dan semua pendukung Open Source skala nasional yang bekerja sama, bahu membahu membangun sinergi guna mencapai sukses bersama. Diresmikan dan berdiri sejak 30 juni 2008, AOSI merupakan asosiasi yang sah dan memiliki sejumlah program terencana untuk mendorong pengembangan teknis dan bisnis Open Source di Indonesia.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Macam BUMN berdasar UU No. 19 Th 2003 terdiri dari: PERSERO Tujuan a) Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat; b) mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.PERUM. Tujuan Menyelenggarakan usaha yang bertujuan utk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yg berkualitas dg harga yg terjangkau oleh masy berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.Modal BUMN merupakan dan berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Peyertaan modal negara dalam rangka pendirian atau penyertaan BUMN bersumber dari:a. APBN;b. Kapitalisasi Cadangan;c. Sumber lainnya.Setiap perubahan penyertaan modal negara, berupa penambahan maupun pengurangan, termasuk perubahan struktur kepemilikan negara atas saham Persero atau PT ditetapkan dg PP. pengecualian bagi penambahan penyertaan modal negara yg berasal dari kapitalisasi cadangan & sumber lainnya.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)I.Pengertian BUMD

Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD )adalah badan usaha yang didirikan oleh pemerintah daerah yang modalnya sebagian besar / seluruhnya adalah milik pemerintah daerah . Contohnya ialah : Perusahaan Air Minum Daerah ( PDAM ),Perusahaan Daerah Pasar ( PD Pasar ), PT Bank Jateng ,PT Bank DKI , dan lain-lain .

II. Ciri - ciri BUMD

Ciri - ciri dari BUMD adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah memegang hak atas segala kekeayaan dan usaha .2. Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam permodalan perusahaan .3. Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan .4. Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang.5. Melayani kepentingan umum , selain mencari keuntungan .6. Sebagai stasbilisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat .7. Sebagai sumber pemasukan negara dan daerah .8. Seluruh atau sebagian besar modalnya milik daerah .9. Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public .10. Dapat menghimpundana dari pihak lain ,baik berupa bank maupun nonbank .11. Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMD ,dan mewakili BUMD di pengadilan .

III. Tujuan dari pendirian BUMD

BUMD memiliki tujuan yaitu :

A. Memberikan sumbangsih pada perkonomian nasional dan penerimaan kas negara dan daerah .B. Mengejar dan mencari keuntuntungan .C. Pemenuha hajat hidup orang banyak .D. Perintis kegiatan - kegiatan usaha .E. Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah .F. Melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut .G. Memperoleh keuntungan yang akan digunukan untuk pembangunan di daerahnya .

IV. Fungsi dan peran BUMD dalam menunjang penyelenggaraan pemerintah daerah. Fungsidan peran dari BUMD bagi daerahnya adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan pembangunan .2. Pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan .3. Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha .4. Memenuhi barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat .5. Menjadi perintis kegiatan yang kurang diminati masyarakat .

PAPER MATA KULIAH KOMUNIKASI AGRIBISNIS PERBEDAAN CV, PT, YAYASAN, PERUSAHAAN ASOSIASI, BUMD DAN BUMN(dibuat untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah komunikasi agribisnis)

Disusun oleh:PATTY SISKA L. 115040100111061

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2012

DAFTAR PUSTAKAFajri. 2009. Modul kewirausahaan 2. (fajrifeunj.blogspot.com/2009/09/modul-kwu-kelas-2-no1.html). diakses pada tanggal 7 oktober 2012.Andhyka. 2012. Consulting Gedung Perkantoran pulomas Satu Jakarta.Prima, Dian. 2012. Solusi Perijinan Usaha Anda. (www.ijinusaha.net) Diakses pada tanggal 8 oktober 2012.