PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS...
Transcript of PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS...
PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG
DI RSUD KOTA SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna mencapai derajat S-1
Kesehatan Masyarakat
Oleh :
TRI ASIH WAHYUNINGRUM
J410101011
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. A Yani Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Tromol Pos I Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :
Nama : Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD
NIP/NIK : 19551021 1994121 1 001
Telah Membaca dan Mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :
Nama : Tri Asih Wahyuningrum
NIM : J410101011
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi : PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipegunakan seperlunya.
Surakarta, 12 Juli 2013
Pembimbing
Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD
NIP. 19551021 1994121 1 001
PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG
DI RSUD KOTA SURAKARTA
Oleh :
TRI ASIH WAHYUNINGRUM
J410101011
ABSTRAK
Untuk menurunkan angka kematian Ibu dari 288 per 100.000 Kelahiran Hidup (2007) menjadi per 100.000 Kelahiran Hidup (2015) diperlukan upaya terobosan salah satunya dengan program Jampersal. Program Jampersal telah memasuki tahun kedua dan telah banyak perubahan-perubahan perbaikan yang dilakukan, walaupun belum sempurna. Penerapan klaim Jampersal dengan tarif INA-CBG dan ketepatan pengkodean akan menetukan besar kecilnya biaya medis yang dikeluarkan. Akan tetapi pada kenyataanya masih di dapatkan dokumentasi kebidanan dan pengisian lembar partograf yang kurang lengkap sehingga menghambat proses klaim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung di RSUD Kota Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis sebanyak 153. Pemilihan sampel dengan simple random sampling sebanyak 60 dokumen. Uji statistic menggunakan mann whitney u-test dengan program SPSS 17. Hasil penelitian ini menunjukan bahwaada perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung dengan analisis nilai p = 0,001
Kata kunci : Jampersal, dokumen rekam medis, lembar partograf
A. Pendahuluan
Rumah Sakit merupakan salah satu subsistem pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan
dan pelayanan administrasi (Muninjaya, 2004). Rumah sakit mempunyai fungsi dan
tujuan sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan
berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat,
pelayanan rujukan yang mencakup pelayanan rekam medis dan penunjang medis serta
dimanfaatkan untuk pendidikan, pelatihan, dan penelitian bagi para tenaga kesehatan.
Tujuan utama kegiatan rumah sakit adalah melayani pasien dan juga keluarganya
dalam berbagai bentuk pelayanan termasuk pelayanan persalinan dan rekam medis.
Pelayanan kesehatan di Indonesia tumbuh dan berkembang secara tradisional
mengikuti perkembangan pasar dan sedikit sekali pengaruh intervensi pemerintah
dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit pemerintah maupun swasta sama-
sama menggunakan sistem pembayaran jasa per pelayanan (fee for service) karena
secara tradisional sistem itulah yang berkembang. Pembiayaan kesehatan, atau lebih
tepatnya disebut pendanaan kesehatan merupakan suatu cara dalam memungkinkan
seseorang memenuhi kebutuhan medisnya. Namun karena sifat pelayanan kesehatan
yang tidak pasti waktu dan besarannya, maka kebanyakan orang tidak mampu
mengeluarkan dana untuk memenuhi seluruh kebutuhan medisnya ketika sakit dan
melahirkan cukup berat atau beresiko.
Program Jampersal telah memasuki tahun kedua dan telah banyak perubahan-
perubahan perbaikan yang dilakukan, walaupun belum sempurna. Perbaikan mendasar
dilakukan sebagai upaya pengendalian biaya tanpa mengesampingkan pelayanan
persalinan yang bermutu, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan bersifat
efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
dari 288 per 100.000 Kelahiran Hidup (2007) menjadi per 100.000 Kelahiran Hidup
(2015) diperlukan upaya terobosan. Masih banyak ibu hamil yang belum memiliki
jaminan pembiayaan persalinan. Hal ini menyebabkan banyak persalinan ditolong
oleh tenaga nonkesehatan dan dilakukan tidak difasilitas kesehatan. Untuk
meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan yang sehat, pemerintah
memberikan kemudahan pembiayaan melalui Jaminan Persalinan yang pada dasarnya
adalah perluasan kepersertaan dari Jamkesmas dan tidak hanya mencakup masyarakat
miskin saja. Jaminan persalinan dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan
finansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan jaminan persalinan. Manfaat yang
diterima oleh penerima jaminan persalinan terbatas pada pelayanan kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB pasca persalinan.
Penerapan klaim Jampersal dengan tarif INA-CBG dan ketepatan pengkodean
akan menetukan besar kecilnya biaya medis yang dikeluarkan. Pertanggungjawaban
dana luncuran melalui implementasi pola pembayaran prospektif yang dikenal dengan
INA-CBG dan berlaku untuk seluruh PPK. Diberlakukannya pola pembayaran dengan
menerapkan INA-CBG mendorong PPK untuk lebih efisien dan efektif karena
pengendalian biaya dan peningkatan mutu pelayanan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab PPK (Depkes RI, 2008).
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta adalah salah satu rumah sakit
umum daerah di Kota Surakarta yang telah menggunakan sistem pembayaran
berdasarkan INA-CBG dengan menerima pasien persalinan yang menggunakan
Jamkesmas dan Jampersal.
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti perbedaan
kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan
Jampersal dan Langsung di RSUD Kota Surakarta.
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan penelitian pendekatan potong lintang. Merupakan penelitian kuantitatif
yang bersifat komparatif .
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah Dokumen Rekam Medis Pasien Persalinan di
RSUD Kota Surakarta.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medis RSUD Kota Surakarta pada bulan
Juni 2012.
3. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis pasien persalinan di
rawat inap periode triwulan I (Januari-Maret) tahun 2012 di RSUD Kota Surakarta
yaitu berjumlah 153 dokumen daripasien persalinan umum 38 dan pasien
Jampersal 115.
a. Sampel
1) Teknik penentuan besar sampel
Dengan jumlah populasi 153 dokumen rekam medis, maka penentuan besar sampel
dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2002) :
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Besar sampel
d : Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (10%)
Jadi besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 dokumen rekam medis.
2) Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Menurut
notoatmodjo (2002). Hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana
adalah setiap anggota atau unit populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk diseleksi sebagai sampel.
4. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas : metode pembiayaan Jampersal dan Langsung.
b. Variabel terikat : kelengkapan dokumen rekam medis.
5. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional dari variabel-variabel pada penelitian ini adalah :
a. Metode pembiayaan kesehatan adalah ketentuan saat pasien masuk pertama kali
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bedasarkan pembayaran secara umum
atau asuransi yang akan digunakan. Skala pengukuran kategorikal.
b. Analisis kuantitatif rekam medis yakni review kelengkapan pengisian dokumen
rekam medis yang meliputi identitas pasien, laporan penting, autentifikasi.
Identitas pasien berisi tentang nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, umur,
jenis kelamin, status perkawinan, agama, pendidikan, pekerjaan, nomor ktp.
Laporan penting berisi tentang diagnosis disertai kode tindakan dan keterangan
lain terkait keluhan utama yang dialami pasien sehingga perlu tindakan
tambahan untuk mendapat perawatan medis dan kelengkapan lembar klaim.
Autentifikasi berupa tanda tangan, nama terang dokter penanggungjawab
termasuk cap/stempel pada formulir anamnese, lembar partograf dan resume
keluar di RSUD Kota Surakarta. Skala pengukuran yang digunakan adalah
ordinal.
6. Pengumpulan Data
a. Sumber Data
1) Data primer
Data primer diperoleh peneliti dengan mengamati kelengkapan pengisian data
dan kelengkapan lembar klaim dari dokumen rekam medis di RSUD Kota
Surakarta yang diperoleh dengan cara observasi checklist.
2) Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan oleh pihak
lain. Data sekunder pada penelitian ini adalah jumlah pasien persalinan selama
triwulan I tahun 2012.
b. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
metode observasi.Observasi/pengamatan dilakukan oleh peneliti secara
Langsung terhadap dokumen rekam medis berjumlah 60dokumen untuk
mengetahui kelengkapan pengisian dokumen rekam medis di RSUD Kota
Surakarta.
c. Instrument penelitian
Instrumen/alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini
adalah checklist untuk observasi, alat tulis dan ICD-10.
7. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis pasien persalinan di
rawat inap periode triwulan I (Januari-Maret) tahun 2012 di RSUD Kota Surakarta
yaitu berjumlah 153 dokumen daripasien persalinan umum 38 dan pasien
Jampersal 115.
b. Sampel
1) Teknik penentuan besar sampel
Dengan jumlah populasi 153 dokumen rekam medis, maka penentuan besar sampel
dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2002) :
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Besar sampel
d : Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (10%)
Jadi besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 dokumen rekam medis.
2) Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Menurut
notoatmodjo (2002). Hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana
adalah setiap anggota atau unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
diseleksi sebagai sampel.
8. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas : metode pembiayaan Jampersal dan Langsung.
b. Variabel terikat : kelengkapan dokumen rekam medis.
9. Definisi Operasional Variabel Penelitian
a. Metode pembiayaan kesehatan adalah ketentuan saat pasien masuk pertama
kali untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bedasarkan pembayaran secara
umum atau asuransi yangakan digunakan. Skala pengukuran kategorikal
sebagai berikut.
b. Analisis kuantitatif rekam medis yakni review kelengkapan pengisian dokumen
rekam medis yang meliputi identitas pasien, laporan penting, autentifikasi.
Identitas pasien berisi tentang nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, umur,
jenis kelamin, status perkawinan, agama, pendidikan, pekerjaan, nomor ktp.
Laporan penting berisi tentang diagnosis disertai kode tindakan dan keterangan
lain terkait keluhan utama yang dialami pasien sehingga perlu tindakan
tambahan untuk mendapat perawatan medis dan kelengkapan lembar klaim.
Autentifikasi berupa tanda tangan, nama terang dokter penanggungjawab
termasuk cap/stempel pada formulir anamnese, lembar partograf dan resume
keluar di RSUD Kota Surakarta. Skala pengukuran yang digunakan adalah
ordinal.
10. Pengumpulan Data
a. Sumber Data
1) Data primer
Data primer diperoleh peneliti dengan mengamati kelengkapan pengisian
data dan kelengkapan lembar klaim dari dokumen rekam medis di RSUD
Kota Surakarta yang diperoleh dengan cara observasi checklist.
2) Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan oleh pihak
lain. Data sekunder pada penelitian ini adalah jumlah pasien persalinan
selama triwulan I tahun 2012.
3) Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
metode observasi.Observasi/pengamatan dilakukan oleh peneliti secara
Langsung terhadap dokumen rekam medis berjumlah 60dokumen untuk
mengetahui kelengkapan pengisian dokumen rekam medis di RSUD Kota
Surakarta.
4) Instrument penelitian
Instrumen/alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian
ini adalah checklist untuk observasi, alat tulis dan ICD-10.
11. Pengolahan Data
Data yang telah diobservasi menggunakan checklist akan diolah untuk dapat
menghasilkan informasi yang mampu menjawab tujuan penelitian. Langkah-
langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :
a. Editing
b. Coding
c. Tabulating
d. Entry
12. Analisis Data
a. Analisis deskriptif
Karakteristik sampel data kontinu dideskripsikan dalam n, Mean, SD,
Minimum- 8 Maksimum. Karakteristik sampel data kategorikal di deskripsikan
dalam n dan persen.
b. Analisis analitik
Analisis analitik dilakukan untuk menguji perbedaan metode pembiayaan
Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan dokumen rekam medis
persalinan rawat inap di RSUD Kota Surakarta. Pengolahan dan analisis data
dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 17. Sedangkan uji
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mann Whitney U-Test.
Pada penelitian ini, uji dilakukan pada dokumen rekam medis pasien persalinan
rawat inap.
Kesimpulan hasil uji :
1) Ha diterima jika nilai p(0,001)< 0,05),ada perbedaan kelengkapan
dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan
Jampersal dan Langsung.
2) Ha ditolak jika nilai p(0,001)> (0,05),tidak ada perbedaan kelengkapan
dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan
Jampersal dan Langsung.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Deskripsi data penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelengkapan
pengisian dokumen rekam medis pasien persalinan Langsung dan Jampersal
yang meliputi anamnesis, lembar partograf, dan resume. Adapun hasil
deskripsi data penelitian adalah sebagai berikut :
a. Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa persalinan
Jampersal dan Langsung 100 % data identitas pasien lengkap untuk semua
formulir yang diteliti, yakni meliputi formulir anamnese, partograf dan resume
keluar.
b. Kelengkapan Laporan Penting
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa untuk kelengkapan
laporan penting pasien Jampersal, yang termasuk kategori lengkap sebanyak
64,67% untuk lembar anamnese, lengkap sebesar 45,67 % pada lembar partograf
dan 41,47% dikategorikan lengkap dalam pengisian laporan penting pada resume
keluar. Sedangkan untuk kelengkapan laporan penting pasien Umum, yang
termasuk kategori lengkap sebanyak 58% untuk lembar anamnese, lengkap
sebesar 50,37% pada lembar partograf dan 48,53% dikategorikan lengkap dalam
pengisian laporan penting pada resume keluar.
c. Kelengkapan Autentifikasi
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa untuk
kelengkapan autentifikasi pasien Jampersal, yang termasuk kategori lengkap
sebanyak 100% untuk lembar anamnese, lengkap sebesar 70% pada lembar
partograf dan 80% dikategorikan lengkap dalam pengisian laporan penting pada
resume keluar. Sedangkan untuk kelengkapan laporan penting pasien Umum,
yang termasuk kategori lengkap sebanyak 100% untuk lembar anamnese, lengkap
sebesar 80% pada lembar partograf dan 63,33% dikategorikan lengkap dalam
pengisian laporan penting pada resume keluar.
2. Hasil Analisis Analitik
Analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan
antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan rekam
medis pasien persalinan di Kota Surakarta. Untuk menguji perbedaan antara metode
pembiayaan Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan rekam medis pasien
persalinan di RSUD Kota Surakarta dilakukan dengan alat analisis Mann Whitney U-
Test. Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4. Statistik deskripsi perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis sebagai klaim antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung Deskripsi Jampersal Langsung N 30 Mean 14,00 Minimum 8,00 Maksimum 17,00 Standar deviasi 2,067
30 17,47 15,00 22,00 1,48
Mann Whitney U-Test 48,00 p 0,001
Tabel 4. Menunjukan terdapat perbedaan kelengkapan dalam dokumen rekam
medis bedasarkan metode pembiayaan. Dokumen rekam medis pasien persalinan
umum lebih lengkap dari pada Jampersal, dan perbedaan tersebut, secara statistik
signifikan p= 0,001 (p<0,05) sehingga Ha diterima.
1. Tabel 5. Statistik deskripsi perbedaan kelengkapan laporan penting pada lembar Partograf sebagai klaim antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung Deskripsi Jampersal Langsung N 30 Mean 4,73 Minimum 0,00 Maksimum 7,00 Standar deviasi 2,23
30 6,67 5,00 9,00 0,84
Mann Whitney U-Test 199,00 p 0,001
Tabel 5. Menunjukan terdapat perbedaan kelengkapan dalam laporan penting pada
lembar partograf sebagai klaim bedasarkan metode pembiayaan. Laporan penting
lembar partograf pasien persalinan umum lebih lengkap dari pada Jampersal, dan
perbedaan tersebut, secara statistik signifikan p=0,001 (p< 0,05) sehingga Ha
diterima.
D. SIMPULAN DAN SARAN
1. Kelengkapan pengisian identifikasi metode pembayaran Langsung sama
dengan metode pembayaran Jampersal yakni lengkap sebesar 100% untuk
semua semua formulir yang diteliti, yakni meliputi formulir anamnese,
partograf, dan autentifikasi.
2. Perbedaan pengisian kelengkapan laporan penting metode pembayaran
Langsung lebih besar dari pada metode pembayaran Jampersal yakni rata-rata
lengkap sebesar 50,60% untuk 3 formulir yang sama untuk Jampersal
sedangkan untuk metode pembayaran Langsung rata-rata lengkap sebesar
52,30% untuk formulir yang sama.
3. Perbedaan pengisian kelengkapan autentikasi, dengan metode Jampersal
lengkap rata-rata sebesar 83,33%, sedangkan untuk metode pembayaran
Langsung lengkap sebesar 81,11% untuk 3 formulir yang sama.
4. Hasil analisis analitik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
tentang kelengkapan pengisian dokumen rekam medis dan laporan penting
antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung dengan nilai p = 0,001.
5. Persyaratan klaim pelayanan Jampersal antara lain: lembar pelayanan
pada buku KIA, partograf, surat rujukan bila dirujuk, dan fotocopy identitas.
Kendala yang dihadapi adalah masih terdapat lembar pelayanan dan lembar
partograf yang belum dilengkapi.
1. Bidan RSUD Kota Surakarta
a. Hendaknya bidan segera melengkapi dokumen rekam medis dan lembar
partograf segera setelah persalinan.
b. Bidan diharapkan lebih teliti dan sabar dalam melakukan pengisian lembar
partograf.
c. Lebih meningkatkan kualitas kerja khususnya dalam melakukan
pendokumetasin partograf. Karena partograf dapat dijadikan sebagai media
komunikasi sesama profesi dalam melakukan observasi perkembangan
proses persalinan.
d. Disarankan diadakan pembinaan dan memberikan pemahaman secara dalam
tentang rekam medis oleh tenaga kesehatan agar para tenaga kesehatan
lebih bertanggung jawab dalam pengisian kelengkapan data rekam medis.
2. Manajemen Rumah Sakit
Pihak menejemen RS sebagai pemegang kebijaksanaan diharapkan mampu
memfasilitasi dan mendorong pengembangan pelaksanaan pengisian lembar
partograf secara lengkap yang digunakan untuk memantau perkembangan
persalinan. Pelaksanaan dokumentasi yang baik memiliki kepentingan vital bagi
pihak rumah sakit antara lain berkaitan dengan:
a. Pengeklaiman biaya administrasi Jampersal yang berkaitan dengan
kelengkapan dalam pengisian lembar partograf.
b. Untuk mengetahui persentase data yang berkaitan dengan pertolongan
persalinan yang dilakukuan bidan, berapa jumlah pertolongan persalinan yang
dapat ditolong secara normal ataupun yang harus dirujuk ke RS yang lebih
lengkap fasilitasnya.
E. Daftar Pustaka
Anwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara: Jakarta.
Anggraeny. 2009. Analisis Persiapan Sumber Daya Manusia Dalam Perubahan untuk Implementasi INA-DRG pada Program Jamkesmas di RSUD Kota Semarang tahun 2008. Diunduh : 17 Maret 2012. Http://www.fkm.undip.co.id
Bowman, D. E. 1992 Health Information Management of Strategic Resource. Jakarta.
Chandra, I. 2009. Pengembangan Sitem Informasi Pembayaran Rawat Inap Pasien Keluarga tidak Miskin Berbasis INA-DRG Casemix guna Monitoring Pembiayaan Kesehatan di RSUD DR. Soedarso [thesis]. Kalimantan Barat: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang.
Departemen Kesehatan RI, 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2007. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik. Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2011. Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2008 Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2008 Petunjuk Teknis Administrasi Klaim dan Verifikasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Devitra, A. 2011. Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Bedasarkan INA-CBG di RS Stroke Nasional. [Jurnal]. Bukit Tinggi : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
Emalian, R. 2008. Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Kebidanan RSUD Kota Bekasi. Tesis Kajian Administrasi Rumah Sakit FKM UI. Depok.
Gibson. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta: bina rupa
Gramelia, E. 2010. Pengenalan Kondifikasi dan Modifikasi Procedure Melalui ICD-9-CM. Kumpulan Makalah Penelitian Optimalisasi Pengelolaan dan Implementasi Standar Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit. Jakarta.
Hatta, G. R. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Saranan Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press.
Huffman, E. K. 1994, Health Information Management. Pysician Record Company Berwyn. Illnois. USA.
Jacobalis, 1989. Menjaga Pelayanan Mutu Rumah Sakit. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
Kasiati. 2010. Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara. Forikes. Vol. 1. No. 4. Oktober 2010: ISSN 2086-3098.
Kasim, F dan Erkadius. 2010. Sistem Klasifikasi Utama Morbiditas dan Mortalitas yang digunakan di Indonesia, dalam Hatta,G, editor. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Kementrian Kesehatan RI, 2011. Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan. Jakarta
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1810/MenKes/SK/XII/2010. Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2011.
Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Manual Rekam Medis. Indonesian Medical Council. Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia
Manggandhi, Y. 2010. Analisis Akurasi Kode Diagnosis Utama Exsternal Causes Berdasarkan ICD-10 Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Triwulan I Tahun 2010 [Karya Tulis Ilmiah]
Muninjaya, G. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: UI Press
Murdani, Eti. 2007. Pengembangan Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan di RSU Bina Kasih Ambarawa. Tesis FKM Universitas Diponegoro. Semarang.
Murti, Bhisma. 2010. Desain Penelitian dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurhayati. 2010. Kajian Yuridis Terhadap Pelaksanaan Asuransi Kesehatan Di Semarang. Studi Kasus Pada PT. Askes Cabang Semarang.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 903/MenKes/Per/V/2011. Pedoman Program Pelaksanaan Jamkesmas.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 269/MenKes/PER/III/2008. Rekam Medis.
Purnamawati, Y. 2010. Analisis Keakuratan Kode Tindakan Operasi Bedah Tulang Berdasarkan ICD-9-CM pada Formulir Ringkasan Masuk dan Keluar di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Triwulan I Tahun 2010 [Karya Tulis Ilmiah]. Karanganyar: Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Mitra Husada Karanganyar.
Riwidikdo, Handoko. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Rustiyanto, E. 2009, Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumapraja, S. 1993. Partograf WHO. Jakarta: Kedokteran Universitas Indonesia
Tabrany. 2008. Sistem Pembiayaan dan Pembayaran Pelayanan Kesehatan. UI Press. Jakarta.
WHO. 2004. International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem. Geneva; WHO.
Wijaya, A. 2011. Analisis Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif Paket INA-CBG Pada Pembayaran Klaim Jamkesmas Pasien Rwat Inap Di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta.