PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI...

13
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN C DAN ZINC DENGAN PEMBERIAN SECARA TUNGGAL TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOGENIK TESTIS MENCIT BALB/C YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran DISUSUN OLEH : ALVIAN YUTA NUGRAHA J500100060 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI...

Page 1: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN

C DAN ZINC DENGAN PEMBERIAN SECARA TUNGGAL TERHADAP

JUMLAH SEL SPERMATOGENIK TESTIS MENCIT BALB/C YANG

DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

DISUSUN OLEH :

ALVIAN YUTA NUGRAHA

J500100060

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu
Page 3: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu
Page 4: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

ABSTRAK

ALVIAN YUTA NUGRAHA, J500100060, 2014, PERBANDINGAN

EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN C DAN ZINC

DENGAN PEMBERIAN SECARA TUNGGAL TERHADAP JUMLAH SEL

SPERMATOGENIK TESTIS MENCIT BALB/C YANG DIBERI

PAPARAN ASAP ROKOK.

Latar Belakang : Merokok menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dan

menyebabkan lebih dari 200.000 kematian setiap tahun. Asap rokok mengandung

radikal bebas yang sangat tinggi salah satunya yaitu Polynuclear Aromatic

Hydrogen (PAH) yang dapat menyebabkan atrofi testis, menghambat

spermatogenesis, dan merusak morfologi sperma.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efektivitas pemberian kombinasi Vitamin

C dan Zinc dibandingkan dengan pemberian tunggal terhadap jumlah sel

spermatogenik mencit BALB/c yang diberi paparan asap rokok.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode experimental post test

only control group design. Subyek yang digunakan adalah mencit putih galur

BALB/c, berat badan 30-40 gram berumur 8-12 minggu. Sampel penelitian dibagi

menjadi 5 kelompok yang terdiri atas kelompok K(-), K(+), dan 3 kelompok

perlakuan. Kemudian Kelompok K(+) dan 3 kelompok perlakuan diberi paparan

asap rokok selama 30 menit, setelah itu 3 kelompok perlakuan masing-masing

diberi obat yaitu vitamin C, Zinc dan kombinasi keduanya. Setelah 30 hari dibuat

preparat dan diamati sel spermatogeniknya. Kemudian analisis data dengan

menggunakan uji One Way Anova.

Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg/grbb) dan Zinc (0,014 mg/grbb) terbukti

meningkatkan jumlah sel spermatogenik testis mencit dibanding dengan mencit

yang hanya diberi paparan asap rokok saja (p=0,001). Dibanding dengan

pemberian Zinc (0,014 mg/grbb) kombinasi vitamin C dan Zinc meningkatkan

jumlah sel spermatogenik testis secara bermakna (p=0,022). Namun dibanding

dengan vitamin C (0,02 mg/grbb) kombinasi vitamin C dan Zinc tidak berbeda

secara bermakna (p=0,096).

Kesimpulan : Kombinasi vitamin C dan Zinc lebih efektif dibandingkan Zinc

saja terhadap peningkatan jumlah sel spermatogenik. Sementara itu kombinasi

vitamin C dan Zinc dengan pemberian vitamin C saja tidak terdapat perbedaan

yang bermakna terhadap peningkatan jumlah sel spermatogenik pada testis mencit

jantan strain BALB/c yang diberi paparan asap rokok.

Kata kunci : vitamin C dan Zinc, asap rokok, sel spermatogenik

Page 5: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

PENDAHULUAN

Kebiasaan merokok merupakan suatu perbuatan yang merugikan, bukan

saja kepada diri sendiri, melainkan kepada orang di sekitarnya. Diperkirakan

hampir satu pertiga penduduk laki-laki di dunia mempunyai kebiasaan merokok di

dalam kehidupan sehari-hari. Selain mengancam kesehatan manusia, perokok atau

orang-orang di sekitarnya, asap rokok juga menyebabkan masalah polusi udara

(WHO, 2003).

Merokok telah menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dan

menyebabkan lebih dari 200.000 kematian setiap tahun (Barber dkk., 2008).Di

Indonesia sendiri jumlah perokok aktif sekitar 27,6% dengan jumlah 65 juta

perokok atau 225 miliar batang per tahun (WHO, 2008). Sedangkan secara

nasional prevalensi perokok pada tahun 2010 sebesar 34,7%. Adapun prevalensi

perokok tertinggi di Indonesia berada di Provinsi Kalimantan Tengah (43,2%),

yang kemudian disusul oleh Nusa Tenggara Timur (41,2%), Maluku Utara

(40,8%), Kepulauan Riau (36,3%), dan Gorontalo (38,7%). Provinsi-provinsi

yang prevalensinya di bawah angka nasional adalah Sulawesi Tenggara (38,2%),

Kalimantan Selatan (30,5%), DKI Jakarta (30,8%), Bali (31,0%), dan Jawa Timur

(31,4%). Prevalensi perokok tinggi pada kelompok umur berkisar pada umur 25-

64 tahun dengan rentangan 37,0 - 38,2% (DepKes, 2010).

Rokok adalah suatu olahan dari tembakau dengan menggunakan bahan

tambahan ataupun tidak. Rokok dengan bahan tambahan disebut dengan rokok

kretek sedangkan rokok yang tanpa bahan tambahan disebut rokok putih. Dalam

proses merokok ada dua reaksi yaitu reaksi pembakaran dan reaksi pirolisa.

Reaksi pembakaran dengan oksigen akan menbentuk senyawa CO2, H2O2, NO,

SO, dan CO. Reaksi pirolisa adalah reaksi pemecahan struktur kimia menjadi

banyak senyawa kimia dengan struktur yang kompleks (Sukmaningsih, 2009).

Asap rokok mengandung radikal bebas yang sangat tinggi salah satunya yaitu

Polynuclear Aromatic Hydrogen (PAH) yang dapat menyebabkan atrofi testis,

menghambat spermatogenesis, dan merusak morfologi sperma (Revel et al, 2001).

Antioksidan bisa menangkap radikal bebas di dalam tubuh, sehingga

proses oksidasi pada sel-sel tubuh tidak berlanjut, untuk melindungi tubuh

Page 6: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

diperlukan bahan antioksidan yang dapat menetralisir dampak negatif radikal

bebas (Mathiesen et al, 1995). Efek radikal bebas di dalam tubuh akan dinetralisir

oleh antioksidan yang dibentuk oleh tubuh sendiri maupun suplemen dari luar

melalui makan, minuman, dan obat-obatan, seperti vitamin C (Sukandar, 2006).

Vitamin C adalah nutrisi yang mampu meregulasi sistem imun karena kandungan

antioksidannya (Fuente, 1997).Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang

berperan penting dalam tubuh yaitu membantu kerja enzim tertentu, melindungi

zat makan dari oksidan, membantu penyerapan makanan dalam usus, melindungi

darah yang sensitif terhadap antioksidan. Vitamin C mempunyai kemampuan

untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi asap rokok

(Sizer & Whitney, 2000).

Zinc merupakan komponen struktural yang banyak mengandung

metalloenzymes dan metalloprotein. Zinc penting untuk reproduksi karena

memiliki peran dalam pengembangan sel germinal. Zinc juga memiliki sifat

antioksidan sehingga dapat menghambat reaksi propagasi radikal bebas, bertindak

sebagai komponen struktural dan katalitik SOD, yang mengurangi toksisitas

oksigen dengan menjadi katalis bagi dismutase O2 menjadi H2O2 dan O2 (Michele

et al, 2012).

Paparan asap rokok menyebabkan efek yang buruk pada sebagian fungsi

testis yang diakibatkan stress oksidatif. Suplemen Zinc dapat menjadi pilihan

pengobatan kasus infertitilitas pada pria yang merokok (Michele et al, 2012).

Penelitian yang dilakukan sebelumnya pada tahun 2008 oleh Fauzi yaitu

mengenai pemberian vitamin C secara per oral terhadap mencit jantan dapat

menangkal efek senyawa radikal bebas namun penelitian tentang “Perbandingan

Efektivitas Pemberian Kombinasi Vitamin C dan Zinc dengan Pemberian Secara

Tunggal Terhadap Jumlah Sel Spermatogenik Testis Mencit yang Diberi Paparan

Asap Rokok” belum dilakukan sehingga penelitian ini perlu untuk dilakukan

Page 7: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimental

laboratorium dengan pendekatan post test only control group design

Tempat penelitian berlokasi di laboratorium Farmakologi Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tempat pembuatan preparat

berlokasi di laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Negeri

Surakarta. Waktu penelitian adalah bulan Desember 2013 selama 30 hari.

Subyek yang digunakan peneliti adalah mencit putih jantan, strain

BALB/C, berat badan 30-40 gram dan berumur 8-12 minggu. Tikus diperoleh dari

Laboratorium Farmakologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu

pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang

dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah

diketahui sebelumnya dan diperoleh sebanyak 25 ekor mencit putih yang

sebelumya dilakukan pengelompokan mencit jantan dengan berat badan 30-40

gram.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis pemberian obat,

sedangkan variabel terikat berupa kerusakan struktur histologi testis mencit strain

BALB/c yang ditentukan berdasarkan dari jumlah sel spermatogenik. Jumlah total

sel-sel spermatogenik mulai dari membran basalis ke arah lumen yaitu

spermatogonium, spermatosit, dan spermatid dalam satu tubulus. Satu preparat

mewakili satu mencit, dihitung 5 tubulus untuk tiap mencit kemudian dirata-rata.

serta terdapat variabel luar yang berupa yang dapat dikendalikan berupa jenis

makanan dan minuman, jenis kelamin, suhu, udara, asap rokok yang diberikan,

berat badan, dan umur. Sedangkan yang tidak dapat dikendalikan berupa kondisi

awal testis mencit, kondisi psikologis mencit, variasi genetik dan jumlah asap

rokok yang dihirup mencit.

Pengambilan data dilakukan pada hari ke-31 mula-mula mencit

dieuthanasi dengan cara dislokasio atlanto-occipitalis. Kemudian dilakukan

pembedahan semua kelompok untuk diambil sampel salah satu testis hanya untuk

homogenitas sampel, dari setiap testis, kemudian dibuat irisan dengan ketebalan

Page 8: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

3-4 μm, dengan demikian dari setiap kelompok mencit diperoleh 5 irisan preparat

jaringan dimana 1 irisan mewakili 1 ekor mencit. Kemudian preparat jaringan

testis diamati dengan mikroskop cahaya perbesaran 100 kali untuk mengamati

seluruh lapang pandang. Setelah itu dilanjutkan dengan perbesaran 1000 kali

untuk menghitung sel spermatogenik dalam satu tubulus seminiferus. Setiap

preparat dihitung sebanyak 5 tubulus seminiferus, kemudian jumlah sel

spermatogenik dirata-rata. Selanjutnya dilakukan analisis data lebih lanjut.

HASIL

Dari hasil dari penelitian jumlah rerata sel spermatogenik didapatkan data

sebagai berikut:

Rerata Jumlah Sel Spermatogenik

Kelompok Subyek Rerata

K(-) I 265

II 271.8

III 294

IV 275.2

V 293.8

K(+) I 153.8

II 150.4

III 191

IV 187.8

V 202.8

P.I (Vitamin C) I 173.2

II 183.6

III 217.6

IV 218.2

V 238.6

P.II(Zinc) I 173.2

II 170

III 209.6

IV 205.2

V 221

P.III(Vitamin C+Zinc) I 203.6

II 213.2

III 244.2

IV 236

V 257

Page 9: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

Hasil Analisis Data Statistik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-Wilk digunakan

untuk menentukan suatu data persebarannya normal, jika p > 0,05

menandakan data memiliki persebaran data normal, sebaliknya jika p

< 0,05 menandakan data memiliki persebaran data tidak normal.

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-Wilk

menunjukkan masing-masing kelompok memiliki nilai p > 0,05,

berarti sebaran data normal

b. Uji Homogenitas

Hasil uji homogenitas menunjukkan data p = 0,277 atau p > 0,05

berarti data homogen. Karena data normal dan homogen maka

dilanjutkan dengan uji One-Way Anova untuk mengetahui

perbandingan kelompok data.

c. Uji One-Way Anova

Hasil penghitungan uji One-Way Anova didapatkan hasil p =

0,000 atau p < 0,05 berarti terdapat dua kelompok yang berbeda

secara bermakna.

d. Uji Post Hoc

Setelah diuji One-Way Anova diperoleh nilai p > 0,05,

selanjutnya dilakukan uji Post Hoc yang disajikan pada tabel 6.

Tabel 6.Uji Post Hoc

Kelompok Perlakuan Nilai p Hasil Uji

K(-) – K(+) 0,000 Berbeda bermakna

P. I 0,000 Berbeda bermakna

P. II 0,000 Berbeda bermakna

P. III 0,002 Berbeda bermakna

K(+) – P. I 0,052 Berbeda tidakbermakna

P. II 0,200 Berbeda tidakbermakna

P. III 0,001 Berbeda bermakna

P.I – P.II 0,466 Berbeda tidakbermakna

P.III 0,096 Berbeda tidakbermakna

P.II – P.III 0,022 Berbeda bermakna

Page 10: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

efektivitas pemberian kombinasi vitamin C dan Zinc dengan vitamin C atau Zinc

secara tunggal terhadap jumlah sel spermatogenik pada testis mencit jantan strain

BALB/c yang diberi paparan asap rokok. Penelitian ini menggunakan lima

kelompok yang setiap kelompok tersebut terdapat lima ekor mencit dan

ditambahkan satu ekor mencit sebagai cadangan, yang mana mencit cadangan

berguna untuk mengganti mencit-mencit yang kemungkinan mati ketika penelitian

sedang berlangsung. Dari lima kelompok tersebut terbagi menjadi K(-) sebagai

kontrol negatif (tidak diberi perlakuan), K(+) sebagai kontrol positif (dipapari

asap rokok sebanyak 1 batang selama 30 menit per hari), P.I sebagai kelompok

yang dipapari asap rokok dan diberi vitamin C (0,2mg/gr bb), P.II sebagai

kelompok yang dipapari asap rokok dan diberi Zinc (0,014 mg/gr bb), dan P.III

sebagai kelompok yang dipapari asap rokok dan diberi kombinasi antara vitamin

C (0,2 mg/gr bb) dan Zinc (0,014 mg/gr bb). Jumlah sel spermatogenik mencit

BALB/C diukur melalui pemeriksaan dengan metode mikroskopis.

Satu minggu sebelum penelitian telah dilakukan uji pendahuluan untuk

mengetahui jumlah paparan asap rokok yang aman dan efektif untuk mencit.

Jumlah paparan asap rokok diambil berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

oleh Alini pada tahun 2006 yang berjudul “Pengaruh Pemberian Vitamin C

Terhadap Motilitas Spermatozoa Mencit Jantan Strain BALB/C Yang Diberi

Paparan Asap Rokok” yaitu satu batang rokok selama 30 menit setiap harinya.

Pada uji pendahuluan yang dilakukan oleh penulis terbukti bahwa jumlah paparan

asap rokok tersebut aman untuk mencit karena tidak terdapat kematian setelah

diberikan selama satu minggu.

Berdasarkan uji Post Hoc yang dilakukan, diketahui bahwa asap rokok dapat

menyebabkan penurunan jumlah sel spermatogenik karena rokok mengandung

superoksida (O2-), hidrogen peroksida (H2O2), peroksil (ROO-), hidroksil (OH-),

nitrogen oksida (NO-) dan peroksinitrat (ONOO-), keseluruhanya itu merupakan

radikal bebas yang dapat menyebabkan stress oksidatif di dalam tubuh. Stress

oksidatif terjadi bila terdapat peningkatan kerusakan seluler yang disebabkan oleh

Page 11: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

oksigen dan oxygen-derived oxidants yang lebih dikenal sebagai ROS (Reactive

Oxygen Spesies). Proses ini berasal dari ketidakseimbangan antara produksi dan

eliminasi ROS, dimana terjadi peningkatan pembentukan ROS tanpa diimbangi

oleh eliminasinya oleh antioksidan dalam tubuh (Sari, 2006). Di dalam tubuh,

ROS akan merusak enzim adenilsiklase yang terdapat pada testis sehingga

membuat jumlah hormon testosteron menurun (Murray et al, 2009), jika

testosteron turun mengakibatkan spermatogenesis terganggu dan jumlah sel

spermatogenik akan turun (Guyton & Hall, 2008).

Pada kelompok vitamin C dan Zinc terdapat perbedaan secara tidak

bermakna pada jumlah sel spermatogenik, sedangkan kelompok kombinasi

terdapat perbedaan secara bermakna tetapi diantara ketiga kelompok tersebut

kelompok kombinasi merupakan kelompok yang memiliki rerata jumlah sel

spermatogenik yang paling tinggi karena dalam absorbsinya vitamin C berperan

dalam menurunkan pH saluran pencernaan, bila pH saluran pencernaan turun,

maka derajat ionisasi Zinc sulfat akan menurun sebab Zinc sulfat memiliki derajat

keasaman yang rendah sehingga bentuk tidak terionisasi lebih banyak dan

kelarutan dalam lemak menjadi lebih tinggi. Di samping itu Zinc sulfat memiliki

sifat amfoter yang energi potensialnya sangat kecil (daya pengoksidasi sangat

kecil) kemudian berinteraksi dengan vitamin C yang memiliki daya mereduksi

yang kuat, sehingga mampu meningkatkan absorbsi Zinc melalui perbedaan

potensial diantara kedua sisi membran (Susilo, 2000). Dengan begitu absorbsi

Zinc akan bertambah sehingga akan meningkatkan daya antioksidan tubuh, bila

antioksidan tubuh meningkat maka jumlah sel spermatogenik akan meningkat.

Pada penelitian ini pemberian dosis kombinasi vitamin C dan Zinc sama

dengan dosis pemberian tunggal. Efek yang ditimbulkan pada pemberian

kombinasi lebih baik dibandingkan pemberian secara tunggal. Hal ini bisa terjadi

karena efek vitamin C yang mampu meningkatkan absorbs Zinc, sehingga potensi

antioksidan meningkat lebih tinggi. Atau kemungkinan juga karena efek dosis

kombinasi yang tinggi (2 kali dosis tunggal).

Page 12: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kombinasi vitamin C dan Zinc lebih efektif dibandingkan Zinc saja

terhadap peningkatan jumlah sel spermatogenik. Sementara itu kombinasi vitamin

C dan Zinc dengan pemberian vitamin C saja tidak terdapat perbedaan yang

bermakna terhadap peningkatan jumlah sel spermatogenik pada testis mencit

jantan strain BALB/c yang diberi paparan asap rokok.

B. Saran

1. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh

pemberian vitamin C, Zinc dan kombinasi vitamin C dan Zinc dengan

variasi dosis yang lebih banyak.

2. Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh

paparan asap rokok terhadap organ lain selain organ reproduksi.

3. Diharapkan dapat dilakukan penilitian lebih lanjut terhadap dosis

kombinasi vitamin C dan Zinc yang lebih baik dalam melindungi struktur

histologis testis mencit yang terpapar asap rokok.

DAFTAR PUSTAKA

Alini H. 2006. Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Motilitas Spermatozoa

pada Mencit Strain Balb/c yang Diberi Paparan Asap Rokok. Semarang

:UNDIP. Jurnal

Barber S., Adioetomo S.M., Ahsan A., Setynoaluri D., 2008. Tobacco economics

in Indonesia. Paris: International Union Against Tuberculosis and Lung

Disease. Diakses tanggal 27 Desember 2013 dari

http://www.tobaccofreeunion.org/assets/Technical%20Resources/Economi

c%20Reports/Tobacco%20Economics%20in%20Indonesia%20-

%20EN.pdf.

Departemen Kesehatan. 2010. Prevalensi Perokok Saat ini menurut Provinsi.

Diakses tanggal 08 Februari 2014, dari

http://www.litbang.depkes.go.id/site/download/buku_laporan/lapnas

_riskedas_2010 .pdf

Fauzi T.M. 2008. Pengaruh pemberian timbale asetat dan vitamin cterhadap

perosidai lipid dan kualitas spermatozoa di dalam sekresi epididimis

mencit jantan (mus musculus L)starin DD. Biomedic. Medan. Sumatera

Utara.

Fuente M.D. 1997. Immune Fuction in Aged Women is Improved by Ingestionof

Vitamin C and E. Can.J.Physiol.Pharmacol; P-76

Page 13: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI …eprints.ums.ac.id/31194/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Hasil : Kombinasi vitamin C (0,2 mg ... proses merokok ada dua reaksi yaitu

Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Buku teks Fisiologi Kedokteran.EGC Penerbit Buku

Kedokteran. Jakarta.hlm. 1049 - 1055

Mathiesen L., Malterud E.K., Sund B.R. 1995. Antioxidats Activity of Fruit

Exudate and C-MethilatedDihydrochancones from Myrica gale.Planta

Med., 61,515-518,Gutteridge JMC. 1996. Antioxidant in Nutrion, Health,

and Disease. Oxford University Press, United States.

Michele K.,Sankako L., Patricia C.G., Renata C.P., Bruna D., Débora C.D.,

Oduvaldo C.M.P. 2012.Possible mechanism by which zinc protects the

testicular function of rats exposed to cigarette smoke.Pharmacological

Reports, 40, 1537-1546. ISSN 1734-1140.

Murrray R.K., Daryl K., Granner., Peter A., Mayes., Victor W., Rodwell. 2001.

Biokimia harper. EGC Penerbit Buku Kedokteran.Jakarta.

Revel A., N. Raanani., E. Younglai,. J. Xu., R. Han. 2001. Resveratrol,a Natural

Aryl Hydrocarbon Receptor Antagonist, Protect Sperm fromDNA Damage

and Apoptosis Caused by Benzo(a)Pyrene. Reproductive Toxicology15 :

479 – 486

Sari Q. 2006. Pengaruh pemberian vitamin C terhadap jumlah sperma mencit

jantan BALB/C yang terpapar asap rokok. Universitas diponegoro. Phd

skripsi.

Sizer F., Whitney E. 2000. Nutrition Concept and Controversies. Thomson

Learning Library of Congres Cataloging.

Sukandar E. 2006. Stres Oksidatif sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular.

Farmacia 6:1.

Sukmaningsih A.A. 2009. Penurunan Jumlah Spermatosit Pakiten dan Spermatid

Tubulus Seminiferus Testis Pada Mencit (Mus musculus L.) Yang

Dipaparkan Asap Rokok. Jurnal Biologi 13(2):31-35.\

Susilo, Jatmiko.2000. Pengaruh Vitamin C Terhadap Absorpsi Seng Secara In

Vitro. PhD Tesis

World Health Organization. 2003.An international treaty for tobacco

control.diakses tanggal 19 Oktober 2013 dari

http://www.who.int/features/2003/08/en

World Health Organization. 2008. Pencegahan dan Pengendalian ISPA di

Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Diakses tanggal 14 September 2013 dari

http://www.who.int/csr/resource/publications/AMPandemicbahasa.pdf