Perbaikan Dalam Penentuan Stadium FIGO Untuk Kanker Ovarium (2) Pak Hotland

15
Tujuan: untuk mengevaluasi perbaikan dalam prediksi prognosis dengan penilaian kembali stadium-stadium International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) untuk karsinoma ovarium. Metode: penelitian ini adalah suatu penelitian retrospektif pada pasien-pasien dengan kanker epitel ovarium, tuba fallopii, dan peritoneum primer. Kriteria sub-stadium yang digunakan dalam penilaian ulang stadium didefinisikan sebagai berikut: tumpahan pembedahan (IC1), ruptur kapsul sebelum operasi atau tumor pada permukaan (IC2), dan hasil sitologi yang positif (IC3); penyebaran pelvis mikroskopis (IIB1) dan makroskopik (IIB2); penyebaran ekstrapelvis yang mikroskopis (IIIA1) dan metastasis nodus limfatikus (LN) retroperitoneal tanpa penyebaran ektrapelvis (IIIA2); dan metastasis LN supraclavicula (IVA) dan metastasis jauh yang lainnya (IVB). Dibandingkan hasil survival dengan stadium yang terakhir dan yang telah dinilai ulang. Hasil: Keseluruhan, 870 pasien memenuhi syarat untuk analisis. Periode follow-up median adalah 45 bulan (kisaran 0-263 bulan). 5-year survival rate (5YSR) menurut penstadiumnan yang terakhir adalah 93,5% (IA), 82,5% (IC), 75,0% (IIB), 74,5% (IIC), 57,5% (IIIA), 54,0% (IIIB), 38,5% (IIIC), dan 33,0% (IV). 5YSR pasien-

description

jurnal dlm bhs indonesia

Transcript of Perbaikan Dalam Penentuan Stadium FIGO Untuk Kanker Ovarium (2) Pak Hotland

Tujuan: untuk mengevaluasi perbaikan dalam prediksi prognosis dengan penilaian kembali stadium-stadium International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) untuk karsinoma ovarium.Metode: penelitian ini adalah suatu penelitian retrospektif pada pasien-pasien dengan kanker epitel ovarium, tuba fallopii, dan peritoneum primer. Kriteria sub-stadium yang digunakan dalam penilaian ulang stadium didefinisikan sebagai berikut: tumpahan pembedahan (IC1), ruptur kapsul sebelum operasi atau tumor pada permukaan (IC2), dan hasil sitologi yang positif (IC3); penyebaran pelvis mikroskopis (IIB1) dan makroskopik (IIB2); penyebaran ekstrapelvis yang mikroskopis (IIIA1) dan metastasis nodus limfatikus (LN) retroperitoneal tanpa penyebaran ektrapelvis (IIIA2); dan metastasis LN supraclavicula (IVA) dan metastasis jauh yang lainnya (IVB). Dibandingkan hasil survival dengan stadium yang terakhir dan yang telah dinilai ulang.Hasil: Keseluruhan, 870 pasien memenuhi syarat untuk analisis. Periode follow-up median adalah 45 bulan (kisaran 0-263 bulan). 5-year survival rate (5YSR) menurut penstadiumnan yang terakhir adalah 93,5% (IA), 82,5% (IC), 75,0% (IIB), 74,5% (IIC), 57,5% (IIIA), 54,0% (IIIB), 38,5% (IIIC), dan 33,0% (IV). 5YSR pasien-pasien dengan IC1, IC2, dan IC3 setelah pensubstadiuman berturut-turut adalah 92,0%, 85,0%, dan 71,0% (p=0,004). Pasien-pasien yang dinilai ulang untuk stadium IIIA2 memiliki 5YSR lebih baik daripada pasien dengan tumor-tumor ekstrapelvis >2 cm (66,3% vs 35,8%; p=0,015).Kesimpulan: penstadiuman FIGO untuk kanker ovarium yang telah dimodifikasi nampaknya lebih baik daripada penstadiuman yang terakhir dalam membedakan hasil survival pasien-pasien dengan tumpahan operasi, metastasis LN retroperitoneal tanpa keterlibatan peritoneal ekstrapelvis atau metastasis jauh ke LN supraclavicula.Kata Kunci: metastasis nodus limfatikus, kanker ovarium, penilaian stadium ulang, metastasis nodus limfatikus supraclaviculla, tumpahan operasiPENDAHULUANDiantara keganasan-keganasan ginekologik, kanker ovarium merupakan penyebab utama kematan akibat kanker [1]. Penstadiuman International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) untuk kanker ovarium menggambarkan prognosis pasien. Penstadiuman terakhir diterima oleh FIGO pada tahun 1988. Namun, banyak penelitian telah menunjukkan perlunya revisi pedoman penstadiuman FIGO yang terakhir untuk penentuan prognosis yang leih baik.untuk penyakit stadium IC, perkembangan bukti yang ada menunjukkan bahwa ruptur intraoperasi mungkin tidak meningkatkan risiko rekurensi tumor [2,3]. Untuk penyakit stadium IIB, massa tumor peritoneum pelvis yang makrosopis mungkin berhubungan dengan hasil survival yang buruk dibandingkan dengan perlekatan atau infiltrasi tumor mikroskopis [4]. Banyak penelitian telah melaporkan prognosis yang lebih baik untuk kanker ovarium stadium IIIC dengan keterlibatan nodus limfatikus (LN) saja (tanpa karsinomatosis peritoneal) daripada dengan keterlibatan LN yang disertai karsinomatosis peritoneal [5-7]. Proses revisi baru-baru ini sedang dilakukan oleh Gynecology Oncology Committee FIGO berkolaborasi dengan berbagai perkumpulan dan perwakilan internasional, dan revisi ini akan ditujukan untuk setidaknya klasifikasi stadium IIIC [8].Karena proses revisi sebaiknya hanya difinalkan setelah dicapai konsensus oleh semua organisasi internasional yang relevan melalui konsultasi yang ekstensif, kami melakukan penelitian ini untuk mengevaluasi apakah revisi pen-substadium-an FIGO untuk karsinoma ovarium dapat memperbaiki prediksi prognosis. Selain itu, prognosis kanker ovarium stadium IIIC FIGO yang baik yang hanya ditandai dengan penyakit yang positif-LN, mendesak kami untuk membandingkan hasil survival dari penyakit stadium IV yang dinilai berdasarkan metastasis ke LN supraclaviculer dengan stadium penyakit IV yang dinilai berdasarkan tempat metastasis yang lain.ALAT DAN METODEData diperoleh dari tinjauan grafik medis semua pasien dengan kanker epitel ovarium, tuba fallopii, dan peritoneum primer pada tiga rumah sakit cabang dari Seoul National University antara tahun 1990 dan 2011. Tiap Institutional Review Board dari tiga rumah sakit menyetujui penelitian ini. Data mengenai demografik pasien, tempat primer kanker, stadium, grade, histologi, perjalanan terapi yang pertama, temuan-temuan intraoperatif, penyebaran tumor, prosedur operasi yang dilakukan, penyakit residual, kemoterapi adjuvant, rekurensi, dan survival pasien dikumpulkan. Sitoreduksi optimal didefinisikan sebagai ukuran tumor residual 0,001). Namun, pasien-pasien dengan penyakit stadium IIIA2 dan IIIC tidak menunjukkan adanya perbedaan dalam usia, kadar serum CA-125 awal, histologi serous, penggunaan kemoterapi adjuvant taxane-platinum based, dan menerima 6 siklus kemoterapi. Analisis multivariat dengan menggunakan Cox proportional hazard models menunjukkan bahwa sitoreduksi optimal adalah merupakan suatu faktor prognostik independen untuk OS pada penyakit stadium III (hazard ratio [HR], 2.1;95% convidence interval [CI]1,6 sampai 2,7; p