Perawatan Dan Pengawetan Alat Tangkap Bahan Jaring
-
Upload
freddy-lumban-gaol -
Category
Documents
-
view
1.436 -
download
106
description
Transcript of Perawatan Dan Pengawetan Alat Tangkap Bahan Jaring
PERAWATAN DAN PENGAWETAN ALAT TANGKAP BAHAN
JARING
1. Pendahuluan
Dalam melakukan perawatan alat tangkap merupakan hal yang harus dilakukan oleh
nelayan karena perawatan alat yang baik dapat memperpanjang umur alat tangkap sehingga
dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas alat tangkap tersebut. Hal- hal yang menyebabkan
kerusakan alat tangkap yaitu:
- Pengaruh mekanis disebabkan cara pengoperasian dan pegesekan dengan kapal.
- Pengaruh sifat-sifat bahan karena reaksi kimia disebabkan terkena minyak Pengerusakan
oleh jasad-jasad renik disebabkan bakteri pembusuk
- Pengaruh alam disebabkan gelombang, arus atau dasar perairan.
2. Pemeliharaan Alat Tangkap
Ada beberapa cara pemeliharaan alat tangkap yang dapat dilakukan yaitu sebagai
berikut:
1. Menyimpan pada tempat yang aman.
- Tidak dimakan tikus atau hewan lain
- Pakai gudang yang bersih dan jagan terbakar.
2.Menghindari alat dari sinar matahari terik
- Alat yang baru dipakai hendaknya dicuci dengan air tawar, kemudian ditiriskan di
tempat yang sejuk sampai kering.
- Kemudian baru diangkat dan dimasukkan dalam gudang
- Sebaiknya alat ditiriskan sampai kering angin
- Tempat penyimpanan hendaknya bersih dari bekas minyak, bekas kotoran ikan dll. Hal
ini untuk menghindari kerusakan secara kimia maupun jasad renik
3. Pemakaian alat dengan hati-hati
- hindari sampah pastikan daerah tersebut fishing ground yang baik
- Terutama pada saat setting maupun hauling. Pastikan fishing ground aman dari batu
karang, tonggak-tonggak dll
- Bersihkan alat penangkap ikan dari sampah atau kotoran lain yang menempel, terutama
gill net dan trawl.
4. Memperbaiki kerusakan kecil dan sedini mungkin.
* gigitan ikan
* gesekan dengan kapal
* tersangkut pada karang atau batu
* sengaja dirobek karena kusu
3. Pengawetan Alat Tangkap
3.1. Tujuan Pengawetan
Tujuan pengawetan umum yaitu agar alat tahan lama, penghematan biaya dan tenaga
memperlancar operasional
Tujuan khususnya yaitu perlindungan dari mekanis, perlindungan dari proses kimia
(oksigen) ,perlindungan dari micro organisme/ jasad-jasad renik dan perlindungan dari pengaruh
alam terutama sinar matahari.
3.2. Cara Pengawetan
Cara pengawetan ada 2, yaitu : secara tidak langsung, yaitu dengan jalan pemeliharaan
Secara langsung yaitu mencegah kontaminasi, sterilisasi, dan kombinasi antara kontaminasi dan
sterilisasi.
3.2.1. Mencegah kontaminasi
Dilakukan dengan cara menyamak alat penangkap ikan dengan bahan penyamak. Tujuan
penyamakan yaitu bahan dapat terlindung oleh bahan penyamak dari kontaminasi bakteri atau
jasad renik lainnya. Ada 3 bahan penyamak yang biasa digunakan oleh nelayan :
- Penyamak nabati : tingi, turi
- Penyamak hewani : putih telur, darah
- Penyamak kimia : ter, coffer, napthenase, testalin, tannin, potassium bichromate.
3.2.2. Sterilisasi
Pengawetan secara ini hampir tidak pernah dilakukan oleh nelayan. Tujuannya adalah
untuk membunuh mikroorganisme yang melekat pada alat penangkap ikan, agar tidak merusak.
Cara sterilisasi yaitu:
1. Menjemur alat pada panas matahari
- Bahan jaring dari serat alam harus dijemur dengan sinar matahari terik, tetapi bahan
dari serat sintetis tidak boleh dijemur dengan sinar matahari terik.
-Penjemuran pada serta alam untuk membunuh atau mencegah aktifitas
miokroorganisme yang menempel pada alat jaring.
2. Perebusan
- alat direbus atau dimasukkan pada air yang mendidih, agar mikroorganisme yang
menempel akan mati
- Setelah direbus, lalu dijemur pada matahari sampai kering
3.2.3. Kombinasi kontaminasi dan sterilisasi
Secara tidak sadar cara ini paling banyak dilakukan oleh nelayan. Ada beberapa cara
yang dilakukan dalam kombinasi kontaminasi dan sterilisasi yaitu:
1. Penyamakan nabati dengan Tingi
Tingi adalah kulit bakau (Ceriop Condolena Ain dan Ceriop Rox Burqhiana Ain) yang di
tumbuk halus kemudian direbus. Biasanya nelayan melakukannya 25 hari sampai 30 hari sekali
Cara kerjanya yaitu :
1. Rebus Tingi dengan air tawar (1:5 atau 1:10)
2. Setelah men didih masukkan jaring sampai terendam
3. Rendam jaring dalam tiggi selama semalam
4. Angkat jaring dan di jemur
5. Jaring berwarna coklat kehitaman
2. Penyamakan nabati dengan turi
Bahan utama adalah kulit pohon turi untuk penyamakan tali pancing dan bahan dari
serat alam. Caranya : dengan mengosok langsung tali dengan kulit pohon turi yang masih basah.
biasanya dibentangkan dan dibiarkan kering anggin.
3. Penyamakan bahan dari hewan
Penyamakan bahan dari hewan merupakan penyamakan dengan mengunakan bahan dari
hewan seperti:
Penyamakan hewani Putih telur
Khusus untuk penyamakan bahan pembuat alat tangkap jaring. Seperti benang lawe atau
agel sebelum dijurai terlebih dahulu disamak. Tujuan penyamakan ini agar benang tidak
banyak melilit (melitir) diwaktu dijurai. Biasanya disertai dengan penyamakan lain
setelah menjadi webing. Cara kerja
10 butir telur dilarutkan dalam 2 liter air
Rendam atau sikat benang dengan putih telur
Benang dikukus 10-15 menit
Jemur benang atau dikering anginkan
Penyamakan hewani darah
Darah yamh digunakan biasa darah kerbau. Di lakukan setelah benang menjadi jaring
webing) Penyamakan ini merupakan lanjutan dari penyamakan putih telur. Cara kerja
Campur 4 kg darah kerbau dengan 4,5 liter air
Jaring direndam atau disikat dengan darah
Benang dikukus 10-15 menit
Jemur benang atau dikeringkan dengan angin
4. Penyamakan dari bahan kimia
Penyamakan dari bahan kimia merupakan penyamakan dengan mengunakan bahan kimia.
Seperti:
Penyamakan Kimia “Ter”.
Ter merupakan hasil tambang batu bara yang didestilasi destruktif pada suhu 119 C –
141 C Keuntungan
Tahan terhadap bakteri pembusuk
Tahan terhadap pengikisan/gesekan
Mencegah meresapnya air terlalu banyak.
Cara Kerja :
Larutkan TER dengan Galosin
Panaskan sampai mencair
Celupkan alat tangkap kedalam larutan yang panas
Jangan terlalu tebal lalu angkat tiriskan
Rendam dalam air tawar 12 jam
Keringkan
Penyamakan kimia “Coffer dan Napthenase
Cara Kerja
Larutkan 18 liter Cu dengan 54 liter parafin
Celupkan alat tangkap kedalam larutan tersebut selama 2 jam
Angkat dan angin-anginkan sampai kering.
Penyamakan kimia “Testalin”
Cara Kerja
Larutkan 2% tannin dengan 1% testalin
Angkat jaring dan keringkan
Ulangi lagi dengan menambahkan 2% tannin tanpa selagi basah jaring
dimasukan kedalam larutan Carbolineum Keringkan
Penyamakan kimia “tannin dan potassium”
Cara Kerja
Rebus jaring dalam larutan tannin selama 30 menit
Angkat keringkan
Rendam jaring 1 jam dalam larutan 3% potassiun
Bilas dengan air tawar lalu keringkan
Ulani rendam dalam 2% larutan tannin
Dalam keadaan basah masukan ke dalam larutan Carbolineum