PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

93
PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI AWAL ANAK USIA DINI DI KELURAHAN BENTENG KECAMATAN SUNGAI BATANG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU SKRIPSI SITI AISYAH NIM: 209173256 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Transcript of PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

Page 1: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI

AWAL ANAK USIA DINI DI KELURAHAN BENTENG

KECAMATAN SUNGAI BATANG KABUPATEN

INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU

SKRIPSI

SITI AISYAH

NIM: 209173256

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI

AWAL ANAK USIA DINI DI KELURAHAN BENTENG

KECAMATAN SUNGAI BATANG KABUPATEN

INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

SITI AISYAH

NIM: 209173256

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 3: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

iii

Page 4: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

iv

Page 5: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

v

Page 6: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

vi

Page 7: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

vii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi Ini untuk:

Yang Utama Dari Segalanya, sembah sujud serta syukur ku kepada Allah SWT.

Yang telah memberikan ku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

memperkenalkanku dengan cinta, atas karunia serta kemudahan yang Engkau

berikan ya rab Alhamdulillah akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat

terselesaikan

Ibu dan ayah Tercinta. Sebagai tanda bakti, hormat, dan terima kasih yang tak

terhingga ku persembahkan karya kecil ku ini kepada Ibuku tersayang (Sulaiha),

ayahku tercinta (Nurdin), yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan,

cinta kasih yang tak terhingga, dan doa tulus yang selalu diucapkan untuk anak-

anaknya. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Ayah

bahagia karena ku sadar bahwa selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk

ibuku dan ayah ku yang selalu memberikan ku motivasi, semangat, serta doa-

doa-Nya selalu mengiring setiap langkah ku terimakasih yang tak terhingga.

Dan ku ucapkan terimakasih kepada Adiku Muhammad Husaini yang selalu

membantu dan menemaniku selama ini, terimakasih juga kepada abang ku Idris

Hamar yang selalu memberikan motivasi, semangat dan selalu mendengarkan

keluh kesah ku, dan terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu (Dr. Siti Mariah

Ulfah, M.Pd. I), dan bapak (Dodi Harianto, M.Pd. I). Yang telah membimbing

saya dengan penuh kesabaran.

Serta terimakasih kepada teman-teman PIAUD C. Dan teruntuk teman ku Ria

Angraini, Resti Wahyuni Tyastuti, Santika, Siti Barokatul Hasanah terimakasih

sudah membantu, memotivasi dan memberikan saran kepada saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Hidupku tidak akan bisa berjalan sempurna tanpa adanya bantuan, dukungan, dan

doa dari orang lain. Semoga semua perbuatan baik yang kita lakukan menjadi

ladang pahala bagi kita semua di akhirat kelak aamiin aamiin yarabbal’alamin.

Page 8: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

viii

MOTTO

Artinya: “ Setiapbayi dilahirkan atas dasar fitrah, maka kedua orang tuanyalah

yang menjadikannya yahudi, nasrani, majusi ( H.R. Muttfaq Alaih).

Page 9: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Dengan mengucapkan Alhadulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT.

Penulis panjatkan karena atas limpahan rahmat dan karunianya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Peran Orang Tua dalam

Pengembangan Literasi Awal Anak Usia Dini di Kelurahan Benteng

Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau”.

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan untuk baginda Rasulullah SAW yang

mengantarkan manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang cerah

benderang ini. Skripsi ini disusun dan di ajukan untuk melengkapi dan memenuhi

perrsyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Pendidikan Islam

Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Selanjutnya selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis

menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, M.A., Ph. D selaku Rektor UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi

2. Ibu Dr.Rofiqoh Ferawati, SE., M,El selaku Wakil Rektor I UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi

3. Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd selaku Wakil Rektor II UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi

4. Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., M.A selaku Wakil Rektor III UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi

5. Bapak Ridwan, S.Psi, M.Psi, Psikolog Ketua Prodi Pendidikan Islam

Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi

6. Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi

7. Ibu Dr. Risnita, M.Pd selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah UIN

Sultan Thaha Saifuddin Jambi

8. Bapak Dr. Najmul, M.Pd.I sebagai Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

9. Ibu Dr. Yusria, M. Ag sebagai Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

10. Ibu Dr. Siti Mariah Ulfah, M.Pd.I selaku Dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi

11. Bapak Dodi Harianto, M.Pd.I selaku Dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi

12. Bapak dan ibu Dosen dan Asisten dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

13. Karyawan dan karyawati Perpustakaan di lingkungan Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

14. Karyawan dan karyawati di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Page 10: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

x

15. Kepada teman-teman seperjuangan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Angkatan 2017 Lokal C terkusus teman-teman yang selalu membantu

saya Ria Angraini, Santika, Resti Wahyuni Tyastuti, Siti Barokatul

Hasanah, Uci Gunata, Umi Alifah, Desy Karlina, Siti Fatimah, Miftahul

Jannah dan teman-teman KKN. Terimakasih atas semangat dan dukungan

kalian sehingga penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

Penulis panjatkan do’a kepada Allah SWT. Semoga segala bantuan,

pengorbanan jasa baik yang diberikan kepada penulis secara langsung maupun

tidak langsung serta amal kebaikan dari beliau-beliau mendapatka balasan dari

Allah SWT.

Jika dalam penulisan ini terdapat kekurangan dan kehilafan baik teknik

maupun strategi serta materi-materi yang di sajikan, penulis mengharapkan

kritikan dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih

penulis haturkan kepada para pembaca, semoga tulisan ini bisa bermanfaat

nantinya.

Aamiin yaa rabbal’alamiin

Jambi, 08 Januari 2021

Siti Aisyah

NIM. 209173256

Page 11: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

xi

ABSTRAK

Nama : Siti Aisyah

Jurusan/Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul : Peran Orang Tua Dalam Pengembangan Literasi Awal Anak

Usia Dini Di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang

Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau

Skripsi ini membahas tentang Peran Orang Tua Dalam Pengembangan

Literasi Awal Anak Usia Dini Di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang

Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau dengan permasalahan (a) Bagaimana

Peran Orang Tua Dalam Pengembangan Literasi Awal Anak Usia Dini (b) Apa

Kendala Dalam Pengembangan Literasi Awal Anak Usia Dini (c) Bagaimana

Upaya Dalam Pengembangan Literasi Awal Anak Usia Dini. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui baimana peran orang tua dalam pengembangan

literasi awal anak usia dini di Kelurahan Benteng, apa kendala orang tua dalam

pengembangan literasi awal anak usia dini di kelurahan benteng, bagaimana

upaya yang dilakukan orang tua dalam pengembangan literasi awal anak usia

dini di kelurahan benteng.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, teknik

pengumpulanan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi.

Sedangkan sumber data dari penelitian ini meliputi kepala lurah, staf kelurahan,

dan para orang tua anak. Dijadikannya sebagai objek informan sebab peneliti

menilai bahwa mereka inilah yang berkompeten memberikan keterangan atau

data yang erat hubungannya dengan masalah yang di teliti.

Berdasarkan hasil penelitian ini di temukan bahwa peran orang tua dalam

pengembangan literasi awal anak usia dini yaitu melalui Bimbingan Dalam

Belajar, Pengawasan Terhadap Anak, Memberikan Dorongan Atau Motivasi

Pada Anak, Pembiasaan, Menyediakan Sarana Dan Prasarana Belajar Seperti

Mainan Edukasi, Dan Memberikan Hukuman Dan Hadiah Pada Anak. Adapun

kendala yang di peroleh orang tua dalam menumbuhkan literasi anak yaitu, dari

diri anak itu sendiri terkadang malas untuk belajar, dari orang tua karena

terkendala dalam pekerjaan rumah tangga, pendidikan orang tua yang rendah.

Selanjutnya adapun upaya yang di lakukan orang tua dalam mengembangkan

literasi awal anak yaitu menemani anak saat belajar seperti menggunting huruf-

huruf, memberikan motivasi dalam bentuk kata-kata, memberikan ciuman dan

pelukan dengan seperti itu anak akan semangat dan mau belajar, dan orang tua

melengkapi sarana dan prasarana anak seperti membelikan permainan edukatif,

alat-alat dan tempat belajar yang menarik.

kata kunci: peran orang tua, literasi awal

Page 12: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

xii

ABSTRACT

Name : Siti Aisyah

Department/ Study Program: Early Childhood Islamic Education

Tittle : The Role Of Parents In The Development Of Early

Childhood Literacy In The Village Of The Fort,

Sungai Batang Sub-District, Indragiri Hilir District,

Riau Province

This thesis discusses the Role of Parents in Early Childhood Early Childhood

Literacy Development in Benteng Village, Sungai Batang District, Indragiri Hilir

Regency, Riau Province with the problems (a) What are the Roles of Parents in

Early Childhood Literacy Development (b) What are the Constraints in Early

Literacy Development Early Childhood (c) How to Efforts in Early Childhood

Literacy Development. This study aims to determine the role of parents in the

development of early literacy in early childhood in Benteng Village, what are the

obstacles for parents in developing early literacy in early childhood in Benteng

village, how the efforts are made by parents in developing early literacy in early

childhood in the village. fortress.

This type of research is descriptive qualitative research, data collection

techniques are carried out by means of observation, interviews, documentation.

Sources of data from this study include the head of the village head, village staff,

and parents of children. Used as the object of the informan because the

researchers considered that they were competent or data that was closely related

to the problem under study

Based on the results of this study, it was found that the role of parents in the

development of early childhood literacy is through Guidance in Learning,

Supervision of Children, Providing Encouragement or Motivation in Children,

Habit, Providing Learning Facilities and Infrastructure such as Educational Toys,

and Providing Punishment and Gifts. In Children. As for the obstacles faced by

parents in fostering children's literacy, namely, from themselves, they are

sometimes lazy to learn, from parents because they are constrained by household

chores, and their parents' low education. Furthermore, there are efforts made by

parents in developing children's early literacy, namely accompanying children

while learning such as cutting letters, providing motivation in the form of words,

giving kisses and hugs like that the child will be enthusiastic and want to learn,

and parents complete children's facilities and infrastructure such as buying

educational games, tools and interesting learning places.

key words: the role of parents, early literacy

Page 13: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

JUDUL ............................................................................................................... i

NOTA DINAS .................................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................. v

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii

MOTTO ............................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

ABSTRAK ......................................................................................................... xi

ABSTRACT ....................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Fokus Permasalahan ................................................................................ 3

C. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

E. Kegunaan Penelitian................................................................................ 4

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Orang Tua ..................................................................................... 5

1. Pengertian anak usia dini .................................................................. 5

2. Pengertian Peran orang tua................................................................ 6

B. Literasi Awal Anak ................................................................................. 11

1. Pengertian literasi awal AUD ........................................................... 11

2. Macam-macam kemampuan literasi yang dimiliki anak .................. 16

3. Upaya orang tua terhadap literasi awal anak..................................... 17

4. Manfaat literasi sejak dini ................................................................. 19

C. Studi Relevan .......................................................................................... 20

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ............................................................ 23

B. Setting dan Subjek Penelitian .................................................................... 24

C. Jenis dan Sumber Data............................................................................... 25

D. Teknik pengumpulan data.......................................................................... 27

E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 29

F. Teknik Pemeriksaan Keabsaan Data ......................................................... 31

G. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 34

Page 14: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

xiv

BAB IV TEMUAN-TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ............................................................................................ 36

B. Temuan khusus ............................................................................................ 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 61

B. Saran ............................................................................................................ 62

C. Kata Penutup ................................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Komponen analisis data .................................................................... 29

Gambar 2. Struktur Organisasi Kelurahan .......................................................... 45

Page 16: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian.................................................................................... 35

Tabel 2 Jumlah Penduduk ................................................................................... 37

Tabel 3 Luas Wilayah ......................................................................................... 37

Tabel 4 Penggunaan Lahan ................................................................................. 38

Tabel 5 Jumlah Parit/sungai ................................................................................ 38

Tabel 6 jumlah Masjid/Surau .............................................................................. 39

Tabel 7 Jumlah Sekolah ..................................................................................... 40

Tabel 8 Magrib Mengaji...................................................................................... 41

Tabel 9 TPA ........................................................................................................ 42

Tabel 10 Sarana Kesehatan ................................................................................. 42

Tabel 11 RT/RW ................................................................................................. 43

Page 17: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

1

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan dilengkap dengan berbagai macam potensi (kecerdasan)

yang perlu dibantu untuk ditumbuh kembangkan. Berbagai macam potensi itu

dikenal dengan kecerdasan jamak (multiple intelligences). Walaupun pada

dasarnya setiap anak memiliki potensi yang sama, tetap perlu diingat bahwa

dalam potensi yang dimilikinya tersebut terdapat keunikan-keunikan (spesialisasi)

sebagai seorang individu. (Helmawati, 2018, hlm, 1)

Yang disebut masa kanak-kanak atau usia dini yaitu seseorang telah

memasuki fase sejuta potensi dan membutuhkan faktor-faktor dalam menempuh

perkembangannya agar dapat berkembang dengan optimal perkembangan anak

bersifat kompleks yang terlihat dari karakteristik perkembangan kognitif, motorik,

emosional. (Selfi Lailiyatul Iftitah, 2019, hlm. 20).

Anak usia dini identik dengan bermain. Karena setiap aktifitas belajar yang

dilakukan anak di dapatkan dari kegiatan bermain dan itu sudah menjadi

kebutuhan bagi anak yang harus ada, maka dari itu dengan tercapainya kegiatan

bermain anak yang sempurna maka secara tidak langsung ini menjadi pintu utama

agar semakin besar jalan bagi anak dalam mencapai masa pertumbuhan yang

maksimal. (Fadlilah, 2019, hlm 1).

Anak memiliki dimensi potensi, keunikan dan dinamika tersendiri sebagai

makhluk ciptaan. Tuhan. Potensi yang dimiliki manusia sangat menentukan dalam

setiap rentang kehidupannya sejak manusia lahir.Sasaran pendidikan adalah

manusia sehingga dengan sendirinya pengembangan dimensi hakikat manusia

tugas pendidikan.Sejak lahir manusia manusia telah dikarunia dimensi hakikat

manusia tetapi masih dalam wujud potensi. (Dadan Suryana, 2016, hlm.1).

Usia dini merupakan seseorang yang baru memasuki fase pertumbuhan dan

perkembangan yang unik dan memerlukan dukungan dalam menempuh

perkembangannya secara optimal. (Safrudin Aziz, 2017, hlm. 6).

Page 18: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Thn 2003. Menyatakan yang

dimaksud dengan pendidikan yaitu sesuatu yang dilakukan dengan sadar dan telah

di rencanakan dengan tujuan agar sesorang mampu menggali potensi yang

dimiliki didalam dirinya dan menanamkan nilai-nilai keagamaan, mampu

mengendalikan diri, memiliki kemampuan berfikir logis, akhlak yang baik dan

mampu menempatkan dirinya kearah yang baik dan dapat bermanfaat bagi diri

sendiri dan orang-orang. (Sisdiknas Nomor 20 Thn 2003, hlm 2)

Pentingnya pengenalan pendidikan sejak dini menjadi sebuah titik awal untuk

anak dalam memulai berkenalan dengan pembelajaran seperti belajar membaca,

menulis, dan mengenal lingkungan sekitar. Dan inilah yang dimaksud dengan

perkembangan literasi awal yang memiliki faktor seperti memerlukannya

bimbingan, waktu, dan motivasi oleh orang-orang yang ada di lingkungan

sekitarnya. (Khirjan Nahdi, 2020, hlm. 2).

Disaat anak memasuki usia pra sekolah, masyarakat secara umum

memandang pendidikan sudah tergantikan dan menjadi tanggungan jawab guru di

sekolah. Anak dalam keluarga hanya sebatas makan, minum, bermain, dan

istirahat. Sementara harapan orang tua, anak disekolah bisa belajar membaca,

menulis, dan berhitung bahkan menghafal serta memperoleh tugas berat layaknya

orang dewasa. Padahal sekolah hanya sebatas lembaga yang memfasilitasi proses

bermain serta belajar anak dan peran tanggung jawab utama melekat dalam

keluarga yakni di tangan ayah dan ibu atau orang orang yang ada di sekeliling

anak. Sinergitas atau kerja sama antara ayah dan ibu dalam mengajarkan anak

dapat menjadikan sebuah pemahaman penting bahwa lingkungan keluarga adalah

lingkungan belajar anak yang pertama, keterlibatan orang tua dalam pendidikan

formal anak akan meningkatkan prestasi anak, keterlibatan orang tua akan lebih

efektif apabila terencana dengan baik dan berjalan dalam waktu panjang,

keterlibatan orang tua terhadap pendidikan anak sebaiknya dilakukan sedini

mungkin dan berkelanjutan, keterlibatan orang tua terhadap pendidikan anak-anak

dirumah belum cukup. (Safrudin Aziz, 2017, hlm.144)

Peneliti melihat di Kelurahan Benteng masih banyak orang tua yang kurang

memperhatikan anak, terutama dalam hal pengetahuan (pendidikan). Orang tua

Page 19: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

memiliki peranan sebagai modeling (panutan), mentoring (pendorong), organizing

(pangatur), teaching, (guru) bagi anaknya. (Christina, 2019, hlm. 11). Contoh

permasalahan yang ada di Kelurahan Benteng: sebagian besar warga Kelurahan

Benteng bekerja sebagai seorang petani (padi), berangkat dari rumah jam 6 pagi

dan pulang dari sawah jam 5 sore sehingga anaknya dititip dengan neneknya

sedangkan nenek tidak memiliki pendidikan, orang tua hanya bisa bersama

anaknya di malam hari, itupun tidak bisa berkomunikasi lama dengan anak karena

kecapean dari sawah. Hal ini menyebabkan kurangnya komunikasi antara orang

tua dan anak dorongan belajar pada anak (mentoring), dan orang tua tidak bisa

berperan sebagai guru (teaching) dengan maksimal, dikarenakan terlalu sibuk

dengan pekerjaannya. (Obsevasi Tanggal 04 September 2020)

Kemudian peneliti melihat di Kelurahan Benteng juga ada orang tua yang

sibuk dengan (Handphone) sehingga kurang memperhatikan, berinteraksi dan

kurang berkomunikasi dengan anak, yang menyebabkan aspek bahasa anak tidak

berkembang. Orang tua mengabaikan bahwa anak membutuhkan stimulus yang

harus di rangsang untuk membangkitkan minat dan potensi yang dimilikinya.

Dengan demikian orang tua tidak bisa memberikan contoh (modeling) dan

menjadi pengatur (organizing) bagi anaknya. (Obsevasi Tanggal 25 September

2020).

Dimasa pandemi COVID-19 saat ini menyebabkan belajar di sekolah

dialihkan menjadi belajar daring (belajar melalui internet), oleh sebab itu anak

lebih banyak berada di rumah bersama orang tua. Maka dari itu peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian lebih mendalam dalam bentuk skripsi yang diberi

judul Peran Orang Tua Dalam Pengembangan Literasi Awal Anak Usia Dini di

Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir

Provinsi Riau

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas untuk menghindari kesalah

fahaman dalam penafsiran judul ini maka peneliti memfokuskan penelitian secara

konkrit. Adapun fokus penelitian ini adalah peran orang tua dalam peningkatan

literasi awal anak usia dini. Orang tua yang dimaksud disini adalah orang tua yang

Page 20: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

memiliki anak yang berusia 2-6 tahun.di RT 002 di Kelurahan Benteng

Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir Provinsi Riau.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran orang tua dalam pengembangan literasi awal anak usia

dini di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri

Hilir Provinsi Riau

2. Apa kendala yang ditemukan orang tua dalam pengembangan literasi awal

anak usia dini di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten

Indragiri Hilir Provinsi Riau

3. Bagaimana upaya orang tua dalam pengembangan literasi awal anak usia

dini di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri

Hilir Provinsi Riau

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui peran orang dalam pengembangan literasi awal anak

usia dini di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten

Indragiri Hilir Provinsi Riau

b. Untuk mengetahui kendala yang ditemukan orang tua dalam

pengembangan literasi awal anak usia dini di Kelurahan Benteng

Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.

c. Untuk mengetahui upaya orang tua dalam dalam pengembangan literasi

awal anak usia dini di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang

Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau

2. Kegunaan Penelitian

a. Manfaat teoritis, setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan hasilnya

dapat menjadi bagian langkah awal atau acuan untuk mengkaji dan

mencari solusi permasalah yang ada yaitu peranan orang tua dalam

mengembangkan literasi awal anak usia dini

b. Manfaat praktis, untuk menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan

tentang upaya orang tua dalam pengembangan literasi awal anak usia dini

Page 21: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Manfaat bagi peneliti, sebagai sarana pengetahuan dan memenuhi

persyaratan mencapai sarjana strata satu (S1) dalam bidang Pendidikikan

Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 22: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Orang Tua

1. Pengertian Anak Usia Dini

Anak usia dini menurut para ahli memiliki pengertian yang cukup beragam.

Sebagaimana dikemukakan National Association For The Education For Young

Children (NAEYC) bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang

usia 0-8 tahun, yang tercakup dalam program pendidikan penitipan anak (TPA),

TK dan SD. Sholehuddin juga menegaskan bahwa anak usia dini adalah anak

yang berada pada kisaran usia 0-8 tahun. Dalam pengertian yang cukup berbeda

Hurlock mengemukakan bahwa kategori anak usia dini atau masa kanak-kanak

awal adalah usia prasekolah yang tercakup dalam kelompok usia antara 2-6 tahun

Pernyataan Hurlock selaras dengan Undang-undang no 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional yang tertuang dalam pasa 28 ayat 1 yang

berbunyi pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai

dengan usia enam tahun dan bukan persyaratan untuk mengikuti pendidikan

dasarnya. (Safrudin Aziz, 2017, hlm. 1-2).

Setiap anak diciptakan oleh Allah Swt unik dan berbeda sehingga anak-anak

tentunya akan memiliki prestasi yang beragam. Perlu diketahui bahwa motor

penggerak system tubuh manusia ada pada otak. Dengan demikian keunikan anak

pun di tentukan oleh keunikan otaknya, dengan demikian para pendidik perlu

memahami dan mempelajari bagaimana cara mendidik, mengajar dan

mengarahkan anak yang mudah dan cepat direspon oleh otak anak. Semua itu

melalui bahasa yang digunakan para pendidik, bahasa yang ramah dan dipahami

otak akan segera direspon dengan baik. Sebaliknya bahasa yang digunakan para

pendidik yang tidak ramah atau kurang direspon otak akan mengakibatkan respon

atau perintah atas suatu informasi tidak sesuai harapan. (Helmawati, 2018, hlm.

29).

Selain beberapa pandangan di atas terdapat beberapa pandangan mengenai

anak usia dini. (Safrudin Aziz, 2017, hlm. 10-12).

Page 23: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. John Lock

John lock berpandangan bahwa pada saat seorang bayi dilahirkan, dia seperti

tabula rasa atau kertas kosong. Sedangkan pikiran yang dimilikinya diperoleh

dari pengalaman dan proses belajar. Sehingga pengalaman dan proses belajar yang

diperoleh melalui indera membentuk manusia menjadi individu yang unik. Dalam

pandangan ini, orang tua ataupun pendidik memiliki peran dominan dalam

membentuk perkembangan anak.

b. Jean Jacques Rousseau

Menurutnya seorang anak yang baru dilahirkan sudah dibekali rasa keadilan

dan moralitas serta perasaan dan pikiran. Artinya ketika bayi dilahirkan dia sudah

memiliki kapasitas dan modal yang aka terus berkembang secara alami tahap demi

tahap

c. Konsep Unitas Multipleks (William Stern)

Seorang ahli pendidikan dari jerman yang berpandangan bahwa setiap

individu lahir berbeda satu sama lain dengan keunikan masing-maisng. Tidak ada

satupun individu yang sama persis selalu ada yang berbeda. Artinya mereka

berbeda dengan keunikannya sendiri-sendiri meskipun mereka terlahir berasal dari

satu sel.

Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap anak memiliki potensi yang mana

potensi-potensi tersebut akan teraktualisasikan sehingga potensi tersebut menjadi

kemampuan yang konkrit. Dan anak usia dini adalah anak yang dilabelkan

maksimal pada taraf usia 8 tahun. Dan anak usia dini belum mengenyam

pendidikan dasar, anak masih menikmati masa bermain seperti di lembaga

pendidikan PAUD, TK, Tempat penitipan Anak dan lainnya.

2. Pengertian Peran Orang Tua

Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto dalam Syaron Brigette

Lantaeda. Peran merupakan aspek dinamis atau kedudukan (status), apabila

seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan suatu

peranan. (Syaron Brigette Lantaeda, 2017, hlm. 2).

Menurut Riyadi dalam Syaron Brigette Lantaeda. Peran dapat diartikan

sebagai orientasi dan konsep dari bagian yang dimainkan oleh suatu pihak dalam

Page 24: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

oposisi sosial. Dengan peranan tersebut sang pelaku baik itu individu maupun

organisasi akan berperilaku sesuai harapan orang atau lingkungannya. Peran juga

diartikan sebagai tuntutan yang diberikan secara struktural (norma-norma,

harapan, tabu, tanggung jawab dan lainnya) dimana didalamnya terdapat

serangkaian tekanan dan kemudahan yang menghubungkan pembimbing dan

mendukung fungsinya dalam mengorganisasi. Peranan didefinisikan sebagai

seperangkat harapan-harapan yang dikenakan kepada individu yang menempati

kedudukan sosial tetentu. (Syaron Brigette Lantaeda, 2017, hlm. 107).

Jadi kesimpulan peran adalah peran adalah suatu kedudukan yang telah di

tetapkan kepada seseorang yang harus di jalankan sesuai dengan fungsi dan

tujuannya

Karunia berupa seorang anak dari Allah swt merupakan anugerah yang sangat

besar bagi orang tua. Kehadiran anak di tengah-tengah keluarga selalu dinanti-

nantikan oleh setiap pasangan yang telah menikah. Bahkan tidak sedikit pasangan

suami istri yang telah lama menikah dan belum dikaruniai anak berikhtiar dengan

berbagai cara agar diberikan keturunan. Sebagian besar masyarakat selalu

beranggapan bahwa anak seolah-olah menjadi tolok ukur kebahagiaan bagi

pasangan suami istri. Apabila telah hadir seorang anak dalam keluarga maka telah

lengkap dan sempurnalah kehidupan rumah tangga suami istri tersebut.

Sebaliknya, apabila anak yang ditunggu-tunggu tak kunjung hadir di tengah-

tengah keluarga maka tak sedikit orang-orang yang membicarakan dan

menggunjingkannya. Keberadaan seorang anak memang akan menjadi pelengkap

kebahagiaan orang tuanya. Namun, orang tua terkadang tidak benar-benar

menyadari serta memahami makna dari keberadaan anak tersebut. (Azizah

Maulina Erzad, 2017, hlm. 2)

Orang tua adalah ibu bapak yaitu orang yang bertanggung jawab dari anak

anaknya. Adapun pengertian orang tua secara terminologi adalah pria dan wanita

yang terikat dalam perkawinan (pernikahan) siap sedia memikul tanggung jawab

sebagai ibu dan bapak dari anak-anaknya yang dilahirkan. Orang tua bertanggung

jawab penuh bagi pendidikan anaknya yaitu salah satu fungsi yang harus

dijalankan dalam mewujudkan anak yang shaleh adalah fungsi edukatif. Fungsi

Page 25: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

edukatif adalah fungsi orang tua yang berkaitan dengan pendidikan. Orang tua ibu

dan bapak merupakan orang yang paling bertanggung jawab terkait dengan tugas

orang tua sebagai pendidik. (Ayuha, 2018, hlm. 74-75).

Sebagaimana firman Allah dalam surah At-Tahrim ayat 6.

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah

terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa

yang diperintahkan.Qs. At-tahrim ayat 6. (Departemen Agama , 2009, hlm 650)

Ayat di atas menurut Qurais Shihab, tafsir al-Misbah dalam Evendi Anwar

memberikan penegasan bahwa setiap orang beriman diwajibkan untuk menjaga

diri dan keluarganya dari apa pun yang membuat celaka dan menderita baik lahir

maupun batin, agar terhindar dari api neraka baik neraka dunia maupun akhirat,

dihindarkan dari perbuatan apa pun y ا ang memaksa seseorang menyesalinya

sesudah melakukannya. Dan dihindarkan dari perbuatan apa pun yang membuat

Allah murka. (Evendi Anwar, 2016, hlm. 31)

Jadi dapat dipahami bahwa posisi keluarga mempunyai tanggung jawab yang

sangat besar bagi perkembangan anak dan menjadi bekal agar selamat dari jilatan

api neraka. Maka dasar utama yang diletakkan adalahdasar-dasar tingkah laku dan

budi pekerti (akhlak) anak, keluarga merupakan wadah pembentukan watak dan

akhlak yang pertama bagi anak.

Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang lebih di tuakan

namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua adalah orang yang telah

melahirkan kita yaitu ibu dan bapak karena orang tua adalah pusat kehidupan

rohani anak, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian adalah

hasil ajaran orang tuanya tersebut. Sehingga orang tua memegang peranan yang

Page 26: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anak. (Abdul Wahib, 2015,

hlm.2)

Dalam keluarga ayah adalah penanggung jawab dalam perkembangan anak-

anaknya baik secara fisik maupun secara psikis. Tugas ayah adalah memenuhi

kebutuhan secara fisik seperti makan, minum, sandang dan sebagainya, ayah juga

dituntun agar aktif dalam membina perkembangan pendidikan pada anak.

Pendidikan anak usia dini dengan berbagai aspeknya bukan tanggung jawab

sekolah secara total. Namun inti pendidikan pertama adalah orang tua dan

keluarga. Hal ini dapat dipahami karena anak semenjak lahir memiliki hubungan

yang sangat melekat dengan orang tuanya setiap saat orang tua berada dalam

dekapan anak. Sebaliknya anak senantiasa berada dalam kasih sayang, dekapan

hangat dan perlindungan orang tua. Untuk itu pendidikan awal bagi anak mutlak

berada dalam keluarga khususnya orang tua (Safrudin Aziz, 2017, hlm. 142).

Masa kanak-kanak merupakan sebuah masa ketika anak belum memasuki

pendidikan formal. Pada masa ini adalah periode yang penting dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Rentang usia ini merupakan saat

dimana potensi anak sedang berkembang sehingga pada masa ini anak-anak

cenderung sangat aktif dan ingin tahu segala hal yang ada di lingkungan

sekitarnya. Anak dengan mudah akan meniru baik berupa perkataan maupun

perbuatan dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Masa anak usia pra sekolah ini

seharusnya menjadi perhatian yang serius di kalangan pendidik terutama orang

tua. Sebab pada masa ini kepribadian anak dapat dengan mudah dibentuk dan

diarahkan. . (Azizah Maulina Erzad, 2017, hlm. 4)

Pada dasarnya pendidikan anak secara formal berlangsung di lembaga-

lembaga PAUD seperti kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA),

dan taman kanak-kanak (TK). Namun disamping itu pendidikan anak juga dapat

berlangsung secara informal yaitu pendidikan yang dilakukan oleh orang tua

kepada anaknya, orang tua merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

keberhasilan pendidikan anaknya karena anak merupakan anugerah Tuhan kepada

orang tua, anak mendapatkan pendidikan pertama dari orang tuanya, dan yang

Page 27: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

lebih mengenal karakter anak sepenuhnya adalah orang tuanya. (Amini, M. 2015,

hlm: 1-2).

Sejak anak lahir sudah berbekal berbagai potensi diantaranya adalah potensi

imaniah. Seperti yang di jelaskan dalam al-Quran Surah Al-A’raf ayat 172 sebagai

berikut:

يتهم واشهدهم على انفسهم الست برب كم قالوا واذ اخذ ربك من بني ادم من ظهورهم ذر

بلى شهدنا ان تقولوا يوم القيمة انا كنا عن هذا غفلين

Artinya: dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak

adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka

(seraya berfirman):” Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab:”Betul

(Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi, (kami lakukan yang demikian itu),

agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “sesungguhnya kami (bani adam)

adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Allah). (Q.S Al-A’raf

172). (Departemen Agama, 2009, hlm. 173).

Qurais Shihab dalam menafsirkan ayat mengatakan Dia, yakni Allah

mempersaksikan mereka putra-putri adam itu atas diri mereka sendiri, yakni

meminta pengakuan mereka masing-masing melalui potensi yang di anugrahkan

Allah kepada mereka, juga melalui penghamparan bukti keesaanNya di alam raya

dan pengutusan para nabi seraya berfirman: “ Bukan Aku pemelihara kkamu dan

yang selalu berbuat baik kepada kamu? ” Mereka menjawab “Betul kami

menyaksikan bahwa Engkau adalah tuhan kami dan menyaksikan pula bahwa

Engkau Maha Esa. (Sulaiman saat, 2010, hlm. 72)

Ayat di atas menunjukan bahwa sebelum manusia lahir ke dunia, manusia

(jiwa) telah mengadakan perjanjian suci dengan Allah berupa pentauhidan Allah.

Pentauhidan ini dibawa oleh manusia lahir kedunia yang di sebut dengan potensi

imaniah (fitrah beragama). Potensi ini merupakan kemampuan yang masih

terpendam (laten). Untuk mengaktualisasikannya memerlukan bantuan, dan

bantuan itulah yang disebut dengan pendidikan. Pendidikan itu sifat nya

memelihara dan menumbuh kembangkan potensi yang di bawa oleh manusia

sejak lahir. (Sulaiman saat, 2010, hlm. 73)

Page 28: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Literasi Awal Anak Usia Dini

1. Pengertian Literasi Awal

Istilah literasi (literacy) oleh Barton dalam Burhan Nurgiantoro. Literasi

mempunyai makna yang beragam dan salah satu makna kemudian dapat diberikan

kepadanya adalah “being able to read and write”, kemampuan untuk membaca

dan menulis. Dengan istilah lain literasi dapat di pahami sebagai melek huruf,

kemelekhurufan, mengenal tulisan, dan dapat membaca dan menulis. Pengenalan

literasi kepada anak dapat di pahami bahwa memberkenalkan anak dengan huruf-

huruf tulisan dengan tujuan akhir agar anak menjadi melek huruf, dapat membaca

tulisan dan dapat menulis. (Burhan Nurgiantoro, 2018, hlm, 120)

Literasi awal merupakan salah satu pintu utama bagi anak untuk mengenalkan

literasi lainnya sebab berasal dari literasi dini. Seorang anak dikenalkan dengan

cara membaca, menulis, dan berhitung yang merupakan bekal awal dalam

perkembangan kognitifnya. Lingkungan rumah terutama keluarga memiliki peran

penting terhadap perkembangan literasi anak sejak dini sehingga tidak hanya

orang tua yang yang termasuk didalamnya tetapi juga keluarga lainnya termasuk

didalammnya yang dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman tekait dengan

literasi dini. (Syahriatul Awla, 2017, hlm. 1)

Menurut Clinard dalam Syahriatul Awla menjelaskan bahwa literasi adalah

kemampuan menggunakan pemikiran, berbicara, mendengar, membaca, menulis,

untuk menyelesaikan masalah tugas serta mengutarakan keinginan, kebutuhan,

perasaan, dan ide seseorang. Oleh karena itu kemampuan literasi ini dibutuhkan

bagi perkembangan anak telebih pada anak usia dini dimasa yang akan datang.

(Syahriatul Awla, 2017, hlm. 3)

Mustafha dalam Syahriatul Awla mengemukakan bahwa literasi adalah

proses membaca dan menulis secara informal dengan ciri-ciri seperti demontrasi

baca-tulis, kerja sama yang interaktif antara orang tua dan anak, bebasis kepada

kebutuhan sehari-hari anak, dan cara pengajaran yang minimal tetapi langsung

(minimal direct) aktivitas membaca yang ditujukan untuk anak usia dini tidak

dengan cara membaca secara langsung melalui buku, tetapi melalui kegiatan

Page 29: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

membaca yang mana lebih kepada membaca lingkungan sekitar, membaca dan

mengenal berbagai tulisan-tulisan yang ada disekitar anak serta mengajak pergia

anak-anak kesuatu tempat dimana mereka dapat terlibat langsung dalam kegiatan

membaca.

a. Kegiatan membaca

Anak usia dini memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menghafal dan

belajar. Setelah anak memiliki cukup kosakata dari apa yang didengarkannya

melalui indera pendengaran, anak perlu diajarkan untuk melihat abjad atau huruf

dari kosa kata tersebut. Membaca adalah jendela dunia. Sediakan buku-buku yang

memiliki objek wisata dan lain-lain. Usia 0-6 tahun di yakini sebagai masa paling

baik untuk menampung dan mengahafal banyak kosa-kata. Dengan berbagai

bahasa yang dikenalkan, anak akan mampu menguasai beberapa bahasa sekaligus

sejak dini. Sebab itulah pendidik baik itu orang tua ataupun pendidik

pendamping/guru harus memiliki waktu yang cukup untuk mendampingi anak

saat membaca. Untuk gemar membaca atau cinta dengan buku perlu pembiasaan.

Tidak bisa orang tua menyuruh anaknya membaca, sedangkan anaknya masih

belum dapat membaca ketika usia 0-6 tahun. Oleh karena itu, agar anak-anak

gemar membaca sejak dini, orang tualah yang harus memiliki waktu dan

menyediakan buku-buku bacaan yang dapat berguna bagi anak. Dengan demikian,

kosa kata, pengetahuan, dan wawasan anak akan berkembang secar optimal. Dari

membaca anak dapat belajar berbagai macam hal. Dengannya ia akan memiliki

pengetahuan dan wawasan. Sebab itu, membaca yang diajarkan oleh pendidik

kepada anak jangan hanya membaca saja tetapi ajari juga membaca alam dan

lingkungan sekitar. (Helmawati, 2018, hlm. 68-69)

Menurut Suherman (2013) Dalam Indah Rachmah Cahyani Membaca adalah

salah satu bentuk Literasi Dini. Yang dimaksud membaca disini adalah membaca

sebuah konsep dalam buku, koran, dan majalah. Memperkenalkan anak-anak

dengan kata kata sederhana. Masa kanak-kanak adalah waktu yang paling penting

menanamkan kebiasaan membaca. Dibanding media pembelajaran audiovisual,

buku lebih mampu mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak

karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna.

Page 30: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap

perkembangan berikutnya, apa yang dilihat oleh anak adalah sebuah pelajaran.

Hal tersebut apabila tanpa bimbingan yang terarah dan terpadu dari orang tua dan

keluarga, perkembangan anak akan mengarah pada sisi negatif. Aktivitas-aktivitas

yang dilakukan oleh anak pada usia tersebut pastilah tidak luput dari peran media

informasi dan teknologi yang ada pada saat bersamaan dengan perkembangan

anak. pengaruh dari orang dewasa baik secara kualitas atau kuantitas dalam

pengalaman literasi awal pada anak13. Dalam hal ini orang tua dan guru adalah

orang dalam posisi terbaik dalam mendukung literasi dini sebab orang tua paling

tau kondisi psikologis anak, orang tua adalah sebagai fondasi untuk anak-anak

dalam hal belajar membaca. Indah Rachma Cahyani, 2016, hlm. 29)

Minat baca perlu ditumbuhkan sejak dini. Anak yang gemar membaca akan

tumbuh menjadi seseorang pemelajar yang cinta pengetahuan dan pengembangan

rasa ingin tahu sepanjang hayatnya. Masa awal seseorang anak adalah saat yang

tepat untuk menumbuhkan kegemaran membaca dalam dirinya. Pengalaman yang

dilalui seorang anak pada masa ini akan di kenang dalam kehidupannya. Oleh

karena itu, kegiatan membaca harus diperkenalkan dengan cara yang

menyenangkan kepada anak yang baru memasuki usia sekolah. (Dadang

Sunendar, 2019, hlm. 3)

Kecapakapan literasi untuk anak di jenjang prabaca dan pembaca dini

beberapa hal sebagai berikut:

1. Kesadaran fonologis: adalah pengetahuan bahwa kata-kata terdiri atas satuan

bunyi terkecil berwujud huruf. Ketika diperkenalkan pada huruf anak perlu

diajak untuk mengenal bahwa bunyi huruf membentuk kata-kata. Huruf

merupakan lambang satuan bunyi yang terkecil.

2. Minat terhadap materi cetak: minat anak terhadap materi cetak dapat terlihat

apabila anak menunjukan ketertarikan terhadap buku. Untuk mengembangkan

minat ini, anak perlu dibiasakan melihat dan mengeksplorasi materi cetak

(print materials). Baik dalam bentuk buku, poster, maupun media lain. Anak

yang tumbuh dikelilingi buku akan mengembangkan ketertarikan pada materi

didalam buku tersebut.

Page 31: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Kesadaran terhadap materi cetak: Kesadaran terhadap materi cetak terlihat

pada cara anak memperlakukan bacaan (menelusuri bacaan dengan

pandangannya, dari kiri ke kanan dan atas kebawah). Anak yang dikelilingi

materi cetak dan terbiasa melihat orang dewasa di sekitarnya membaca buku

akan memahami bahwa bacaan memuat materi yang menyampaikan makna

tertentu.

4. Pengetahuan huruf: pengetahuan huruf tidak saja mencakup kemampuan untuk

mengidentifikasi huruf, tetapi juga kesadaran bahwa huruf mewakili bunyi

serta memiliki bentuk dan bunyi yang berbeda satu sama lain. Ketertarikan

anak terhadap huruf dapat ditumbuhkan melalui kegiatan yang menyenangkan

baginya, misalnya bermain dan bermain

5. Perbendaharaan kata-kata: hal ini ditunjukan oleh penguasaan anak terhadap

nama-nama benda, perbuatan, emosi dan konsep sederhana di sekitar mereka.

Seorang anak yang memiliki kosa kata yang kaya akan mudah memahami

materi bacaan. Sejalan dengan hal tersebut kebiasaan membaca akan

memperkenalkan anak dengan berbagai kosa kata baru.

6. Pengetahuan latar: adalah pemahaman anak tentang dunia disekitarnya. Anak

yang sering diajak berkomunikasi akan mengembangkan kemampuan anak

untuk menyampaikan pemahamannya melalui percakapan dan interaksi dengan

orang-orang disekitarnya

7. Kemampuan bertutur :kemampuan bahasa lisan merupakan fondasi yang

membentuk kecakapan literasi anak pada jenjang prabaca dan pembaca dini.

Anak perlu mengembangkan kemampuan untuk bekromunikasi dengan bahasa

lain. (Dadang Sunendar, 2019, hlm. 4-5)

b. Literasi menulis

Setelah anak mendengarkan kata-kata yang didengarkan setiap hari, melihat

huruf-huruf dan angka, ajarkanlah mereka untuk menulis. Anak telah memperoleh

pengetahuan melalui pendengaran dan penglihatan. Apabila telah memasuki usia

yang cukup mampu untuk menulis, ajarkan anak menulis. Mengajarkan berarti

melatih seluruh anggota tubuhnya untuk menghasilkan suatu karya yaitu berupa

tulisan. Tahap awal belajar menulis bagi anak tentu bukan sesuatu yang mudah.

Page 32: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Biarkan anak belajar memegang alat tulis dan biarkan anak menulis apa yang

ia inginkan meskipun hasilnya seperti benang kusut atau huruf yang tidak jelas.

Hargai usaha yang telah dilakukannya. Apabila anak sudah cukup mapan (kuat

psikomotor kasar dan halusnya) dalam memegang alat tulisnya, masuklah pada

tahapan yang lebih menantang bagi anak. Seperti buatkan suatu huruf atau angka

yang dibuat terputus-putus kemudian minta anak untuk mengikuti titik-titik garis

terputus tadi hingga membentuk suatu huruf atau angka.

Tahap berikutnya apabila anak sudah mahir membentuk huruf atau angka

masuklah ke dalam penulisan kata-kata yang dipenggal dalam satu kata. Latih

terus hingga terampil sambil diajarkan bagaimana membacanya. Baru pendidik

dapat masuk dalam tahap yang lebih rumit seperti merangkai kata menjadi sebuah

kalimat dan seterusnya. (Helmawati, 2018, hlm.70)

Anak yang tumbuh di keluarga yang literat akan terbiasa melihat kegiatan

menulis kemudian akan tumbuh minat anak untuk mulai menggores-gores alat

tulis membentuk huruf-huruf yang sering dilihat di buku-buku yang dibacakan

orang tuanya. Anak akan mengetahui bahwa apa yang sering di baca orang tua

nya adalah hal yang menarik begitu pula goresan-goresan pena yang dilakukan

oleh atyah dan ibunya mengandung makna tertentu sehingga timbullah rasa ingin

mengetahui anak tentang makna di dalam tulisan. Menulis bagi anak merupakan

kegiatan mencoret-coret, menggaris-garis, menggambar, membentuk berbagai hal

yang ada dalam pikirannya. Menulis adalah kegiatan dimana anak mampu

mengekspresikan ide, makna, pikiran dan perasaannya. Kegiatan menulis pada

anak harus memperhatikan kesiapan dan kematangan anak. Kegiatan menulis

memerlukan kematangan perkembangan motorik halus serta konsentrasi anak

berupa kematangan anak dalam memegang alat tulis dan kemampuannya dalam

menggerakkan jari jemari serta tangannya untuk meniru bentuk dan menulis.

Kemampuan menulis bagi anak usia dini menurut Marrow dalam Dinar Nur

Inten. Ada 5 tahapan yaitu sebagai berikut:

a. Writing via drawing: menulis dengan cara menggambar

b. Writing via scribbing yaitu menulis dengan cara menggores

Page 33: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Writing via reproducing well learned unit or letter sting, yaitu menulis

dengan cara menghasilkan huruf-huruf atau unit yang sudah baik

d. Writing via invented spelling, yaitu mencoba mengeja satu persatu

e. Writing via convencional spelling yaitu menulis dengan cara mengeja

dengan tepat dan benar. (Dinar Nur Inten, 2017, hlm. 26).

Jadi penulis menyimpulkan bahwa literasi awal anak usia dini yaitu

merupakan pengetahuan, sikap dan keterampilan seorang anak yang berkaitan

dengan membaca dan menulis sebelum menguasai kemampuan formal pada usia

sekolah.

2. Macam-Macam Kemampuan Literasi Yang Dimiliki Anak

a. Print Motivation:

Dimana akan tumbuh konstruksi positif bahwa membaca buku adalah sesuatu

yang menyenangkan artinya sebagai orang tua dan guru mampu memunculkan

minat dan menikmati buku. Seorang anak dengan print motivation sedang

berproses mencintai membaca, bermain dengan buku, dan berpura-pura menulis,

perjalanan ke perpustakaan, orang tua mengajarkan bertukar buku antara anak dan

orang tua atau anak bertukar buku dengan teman lainnya, membiarkan anak

melihat dan menikmati membaca. Mengajak bicara anak tentang bagaimana

proses untuk membaca dan menulis hamper setiap hari.

b. Vocabulary:

Anak akan mengetahui nama-nama benda dan hal-hal di sekelilingnya,

artinya adalah mampu mengetahui kosa kata yang lebih, anak-anak tahu sebelum

mereka masuk sekolah, hal itu lebih baik, anak-anak yang belum pernah menemui

kata akan memiliki kesulitan membaca buku di kemudian hari. Kemudian

Narrative skill dimana anak mampu menceritakan kembalo teks isi buku.

c. Phonological awareness:

Yaitu kemampuan untuk mendengarkan dan memainkan bunyi dari sebuah

kata sederhana

d. Letter knowledge:

Artinya anak akan mengetahui huruf dapat di baca, memiliki nama dan bunyi

pada benda-benda. Mengetahui bahwa huruf adalah berbeda-beda. Di dalam

Page 34: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sistematika menulis seperti yang kita miliki, yang abjad, anak-anak belajar untuk

memecahkan kode yang ditulis dengan menggabungkan unit-unitnya, disebut

grafem, unit dari suara, disebut fonem. Proses membalik tulisan dan melibatkan

terjemahan unit dari suara, fonem unit dari cetakan, grafem. Pada kasus keduanya

anak harus mampu untuk mengenali perbedaan huruf, untuk mengerti bahwa

masing-masing huruf berbeda.

e. Narrative skill:

Adalah kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dan kejadian untuk di

ceritakan kembali, berhubungan erat dengan dengan berbicara bahasa dan

menuliskan bahasa. Pertama, kata-kata tercetaj di akui, pemahaman tentang teks

sangat tergantung pada kemampuan pada kemampuan bahasa lisan pembaca.

Perkembangan bahasa pada anak usia dini preskul terkait dengan prestasi

membaca, sejumlah studi mendukung kesimpulan ini dengan mendemonstrasikan

korelasi antara kemampuan lisan dan membaca. (Indah Rachma Cahyani, 2016,

hlm. 19)

3. Upaya orang tua dalam pengembangan literasi awal anak

Ada beberapa peran orang tua dalam keluarga, (1) peran orang tua sebagai

modeling, (2) peran orang tua sebagai mentoring, (3) peran orang tua sebagai

organizing, dan (4) peran orang tua sebagai guru/teaching. (Christina, 2019, hlm.

10-11)

1. Modelling

Keluarga adalah tempat pembentukan karakter dan kepribadian anak.

Keluarga juga tempat anak-anak mendapat nilai dan norma pendidikan,

pengajaran, dan pengalaman hidup. Keluarga merupakan tempat latihan anak

untuk beradaptasi sebelum terjun ke dunia luar.Salah satu peran orang tua adalah

sebagai role model dari anak. Anak adalah peniru, sehingga secara naluri mereka

akan mengikuti perilaku dan juga tindakan yang sering dilakukan oleh orang

tuanya secara rutin dirumah akan merangsang anak untuk melakukannya juga.

Mungkin pada awalnya ia hanya tertarik dengan buku yang dibaca tetapi lama-

kelamaan karena melihat aktivitas orang tuanya membaca dirumah setiap hari

Page 35: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

maka tidak menutup kemungkinania juga akan melakukannya. (Christina,

2019, hlm. 10)

2. Mentoring:

Orang tua adalah penentu tumbuh dan berkembangnya minat baca pada anak.

Karena pendidikan pertama yang diperoleh anak adalah dari lingkungan keluarga.

Maka orang tua harus menciptakan suasana rumah yang nyaman dan

menyenangkan dan tenang, supaya minat belajar anak juga meningkat, orang tua

harus menyediakan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai bagi anak.

Dengan suasana dan fasilitas yang mendukung, maka intensitas waktu berkumpul

dengan keluarga merupakan moment yang baik untuk mengenalkan anak

membaca. Selain itu kualitas pertemuan dengan keluarga harus disesuaikan

dengan lama membaca dalam keluarga. Misalnya memberikan waktu membaca

sekitar 15-20 menit saja untuk aktifitas membaca berasama. Walaupun tidak lama

tetapi bila dilakukan secara rutin maka dapat menumbuhkan minat baca pada

anak. Ini akan membuat anak merasa orang tuanya bisa diandalkan, sehingga anak

tidak segan untuk bercerita dan terbuka pada orang tua. (Christina, 2019, hlm. 11)

3. Organizing (pengorganisasian)

Keluarga bisa di ibaratkan sebagai perusahaan kecil yang memerlukan kerja

sama dalam menyelesaikan setiap pekerjaan dan permasalahan, serta memenuhi

kebutuhaan keluarga. Kerjasama anatara anggota keluarga dalam menumbuhkan

literasi anak merupakan hal yang paling utama dalam keluarga.Keluarga memiliki

peranan mendasar dalam menumbuhkan minat baca pada anak. Peran orang tua

sangat menentukan dalam membentuk karakter yang baik sehingga kebiasaan

membaca yang dilakukan akan ditiru oleh mereka. (Christina, 2019, hlm. 11)

4. Teaching

Orang tua sebagai guru di rumah, selama 24 jam anak sejatinya berada dalam

pengawasan dan tanggung jawab orang tua. Semua kegiatan seharusnya berada

dalam bimbingan dan pengawasan orang tua.Orang tua perlu memiliki ilmu

pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk dapat membantu anaknya

mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, orang tua adalah madrasah

pertama bagi anak. Orang tua sebagai pendidik yang berhasil memberikan teladan

Page 36: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dapat mempengaruhi bakat dan minat anak, semua itu tentu akan mendatangkan

prestasi jika dibina dan diarahkan. Maka tidak heran ketika profesi yang ditekuni

orang tua akhirnya berpengaruh terhadap minat dan bakat anak itu sendiri. Anak

yang terbiasa diikut sertakan dalam berbagai kegiatan akan terbiasa dan akhirnya

mampu meraih prestasi. Itu semua dapat dicapai dengan pembiasaan dari rumah

dengan bimbingan orang tua di lingkungan keluarga. (Helmawati, 2018, hlm. 39-

40)

Bebepara cara yang bisa dilakukan orang tua untuk meningkatkan kesiapan

menulis anak secara alami

a. membuat papan tulis atau meja tulis dilengkapi dengan kertas, kartu amplop,

penghapus, pensil, pena, penggaris dan spidol

b. penuhi ruangan dengan lingkungan materi cetak seperti koran, majalah, buku,

katalog, poster dan sebagainya

c. membacakan sebuah buku

d. gunakan alat tulis seperti pensil, pena, atau spidol warna dan anak akan

menemukan sendiri alat tulis mana yang cocock bagi mereka

e. orang tua harus menjadikan dirinya sendiri sebagai model dalam kegiatan

menulis. (Iis Basyiroh, 2017, hlm, 26-27)

4. Manfaat Literasi Sejak Usia Dini

Budaya literasi dapat diterapkan pada anak sedini mungkin, dengan

menumbuhkan minat baca bisa dimulai sejak dalam kandungan karena kecerdasan

linguistic atau bahasa bisa diasah pada masa itu. Cara untuk membudayakan

literasi pada anak yaitu dengan membiasakan membaca dalam kehidupan sehari-

hari. Orang tua harus sebisa mungkin memberikan waktu luangnya untuk

membacakan cerita kepada anak dan apabila anak sudah bisa membaca sendiri,

maka orang tua tinggal menemani. Mengasah minat untuk berliterasi pada anak

sejak dini sangatlah penting tidak hanya untuk kecerdasan akan tetapi untuk

kelanjutan masa depan bagi bangsa ini. Lemahnya minat membaca merupakan

tantangan yang harus dihadapi bangsa ini (Lilis Sumaryanti, 2018, hlm. 121).

Masa balita merupakan masa emas yang tidak akan berulang, karena

merupakan masa paling penting dalam pembentukan dasar-dasar kepribadian,

Page 37: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kemampuan berpikir, kecerdasan, keterampilan dan kemampuan bersosialisasi.

Masa usia dini juga disebut sebagai masa keemasan dimana pada masa ini

ditandai oleh berkembangnya jumlah dan fungsi sel-sel saraf otak anak oleh

karena itu masa keemasan ini sangat penting bagi perkembangan intelektual,

emosi, dan sosialanak dimasa mendatang dengan memperhatikan dan menghargai

keunikan setiap anak. (Novrianda, 2017, hlm. 40)

Steinberg dalam Iis Basyiroh mengemukakan ada empat keuntungan

mengajar anak membaca dini dilihat dari proses belajar-mengajar, yakni anak

yang gemar membaca akan memiliki rasa kebahasaan yang lebih tinggi

a. Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak

b. Situasi akrab dan informal di rumah dan di KB atau di TK merupakan faktor

yang kondusif bagi anaj untuk belajar

c. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan,

sehingga mudah untuk di atur

d. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan

cepat. (Iis Basyiroh, 2017, hlm, 125)

Membaca merupakan salah satu cara terbaik untuk menghasilkan nutrisi dan

gizi literasi yang menyehatkan pikiran anak. Untuk itu sedini mungkin anak harus

dikondisikan untuk hobi membaca. Sebabnya, melalui membaca semakin sehat

pula pikira anak, dan ini sangat baik untuk perkembangan anak usia dewasa nanti.

Semakin sehat pikiran anak maka akan semakin sehat pula negaranya sebab anak

merupakan alat paling berharga sebuah negara. (Heru Kurniawan, 2018, hlm. 3)

Kemampuan membaca dan menulis pada anak dilakukan secara bertahap.

Membaca pada anak usia dini tidak dapat dilakukan secara langsung seperti cara

belajar orang dewasa. Pendidik harus memberikan stimulus kepada anak melalui

strategi yang bervariasi sehingga minat anak untuk membaca, menulis, dan

kemampuan anak dalam mengungkapkan bahasa meningkat. (Alfu Laila, 2015,

hlm. 4)

Ada 6 keterampilan literasi yang harus dimiliki oleh anak yaitu literasi baca

tulis, literasi numerasi, literasi finansial, literasi sains, literasi digital, literasi

budaya dan kewargaan. Ke enam literasi tersebut perlu diperkenalkan dan di

Page 38: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kembangkan kepada anak sebagai dasar yang harus dimiliki. di abad 21 menuntut

manusia memiliki kecakapan, keterampilan, dan kemampuan untuk dapat

mengikuti perubahan-perubahan yang lebih baik. (Umi Khomsiyatun, 2019, hlm.

29-31)

Literasi dini sangat bermanfaat untuk perkembangan kebahasaan anak

khususnya pada kemampuan membaca dan menulis. Dengan demikian, literasi

pada masa prasekolah memberikan pengaruh positif pada kesuksesan akademik

anak.Dengan menstimulasinya sejak dini maka dapat membantu anak untuk

mencapai kesuksesan belajarnya kelak. literasi dini adalah pendahuluan dari

perkembangan bahasa anak selanjutnya dan menjadi kemampuan dasar anak

untuk mampu membaca dan memahami tulisan. (Afian nuraeni, 2016, hlm. 24-25)

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat literasi dini

bagi anak adalah sebagai prediktor dan menjadi landasan anak untuk mampu

membaca dan memahami tulisan untuk kesuksesan akademiknya kelak.

C. Hasil Penelitia Relevan

1. Skripsi saudara Afian Nuraeni Dengan “Judul Peran Orang Tua Dalam

Pengembangan Literasi Dunia Anak”. (Yogyakarta, 2016). Metode yang

digunakan adalah metode survey yang analisis datanya menggunakan statistik

deskriptif kuantitatif Temuanya menunjukan peran orang tua dalam

mengembangkan literasi dini anak kelompok B di gugus 7 Mangunan

dikategorikan cukup terlibat, Sedangkan, pada penelitian saya menggunakan

penelitian kualitatif deskriptif metode pengumpulan datanya dengan observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

2. Selanjutnya penelitian Skripsi Indah Rachmah Cahyani dengan judul “ Peran

Orang Tua Dan Guru Dalam Mengembangkan Literasi Dini. (Surabaya, 2016).

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pengambilan

sample secara proposional tujuanya adalah mendeskripsikan model literasi

yang dilakukan orang tua dalam mengembangkan literasi. Adapun, temuannya

adalah orang tua belum bisa menjadi model yang baik dalam mengembangkan

literasi. Sedangkan dalam penelitian saya menggunakan metode penelitian

Page 39: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kualitatif deskriptif. Yang mendeskripsikan nagaimana peran orang tua sebagai

modeling, mentoring, organizing, teaching.

3. Penelitian yang terakhir yaitu skripsi dari saudari Faricha Andriani dengan

judul “Peran Guru dan Orang Tua Dalam Mengembangkan Literasi Anak Usia

Dini”. (Surakarta 2017). metode yang digunakan dalam penelitian tersebut

adalah metode kualitatif. studi kasus dengan alat pengumpulan data berupa

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan

bahwa Keterlibatan ayah dan ibu dapat diwujudkan dengan interaksi antara

ayah dan ibu sehingga ayah dan ibu berperan sebagai mentoring dan teaching.

Sedangkan dalam penelitian saya menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Dan peran ayah dan ibu tidak hanya sebagai mentoring dan teaching saja tapi

termasuk juga orang tua sebagai modeling (panutan), dan organizing

(pengatur).

Page 40: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini memaparkan apa adanya yang

terjadi dilapangan dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu

wawancara, observasi, dokumentasi. (Sugiyono, 2017, hlm. 3)

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum

tujuan penenelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian

dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu

adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah

diketahui.Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan membuktikan ke

ragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan

terhadap informasi berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah

ada. (Sugiyono, 2017, hlm. 3)

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau

fakta, keadaan, fenomena, variable, dan keadaan yang terjadi tentang peran orang

tua dalam perkembangan literasi anak di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai

Batang Kabupaten Indra Giri Hilir Provinsi Riau.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai

instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi

(gabungan observasi, wawancara, dokumentasi), data yang diperoleh cenderung

data kualitatif, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif bersifat untuk memahami makna. Memahami keunikan, mengkonstruksi

fenomena, dan menemukan hipotesis. (Sugiyono, 2020, hlm. 9-10). Penelitian

dengan judul “Peran Orang Tua Dalam Peningkatan Literasi Awal Anak di

Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir” ini

menggunakan penelitian kualitatif.

Page 41: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan pola atau bentuk penelitian yang diinginkan.

Adapun kegunaan desain penelitian yaitu memberikan pegangan yang lebih jelas

kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya, desain menentukan batasan-

batasan penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian bila tujuan tidak

dirumuskan maka tidak ada panggakal ujungnya desain selalu berhubungan erat

dengan tujuan. Desain penelitian memberikan gambaran yang jelas tentang apa

yang harus dilakukan dan memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan

yang akan dihadapi. (Mohammad Mulyadi, 2012, hlm. 72)

Dengan demikian penilitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif

dimana peneliti akan melakukan wawancara dan observasi terlebih dahulu dengan

fokus permasalahan peneliti sesuai dengan latar penelitian. Kemudian peneliti

akan memaparkan apa adanya hasil penelitian sesuai dengan penelitian kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati. (Mohammad Mulyadi, 2012, hlm. 72)

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada setting tertentu karena mereka

berorientasi pada konteks. Mereka berasumsi bahwa perilaku manusia secara

signifikan dipengaruhi oleh setting dimana perilaku itu terjadi, dan mereka merasa

bahwa perilaku dapat dimengerti secara baik apabila diobservasi dalam setting

dimana peristiwa terjadi. Setting harus di fahami dalam konteks sejarah institusi di

mana partisipasi merupakan bagiannya. Ketika data diperoleh peneliti perlu

mengetahui dimana data itu diperoleh, bagaimana memperolehnya.(Asmadi Alsa,

2014, hlm. 39).

Jadi setting penelitian merupakan tempat dan waktu dimana data diperoleh

sebagai berikut:

a) Tempat penelitian:

Page 42: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang

Kabupaten Indra Giri Hilir. Pemilihan tempat tersebut yaitu dimana peneliti

menemukana adanya suatu masalah yang terjadi di Kelurahan Benteng, dan lokasi

penelitian dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga mudah untuk di jangkau.

b) Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020/2021 yang dimulai dari bulan

September 2020

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah responden yaitu orang yang memberi respon atas

suatu perlakuan yang diberikan kepadanya. Istilah responden atau subjek

penelitian disebut dengan istilah informan yaitu orang yang memberi informasi

tentang data yang diinginkan peneliti yang berkaitan dengan penelitian yang

sedang dilaksanakan. (Muh. Fitrah, 2017, hlm. 152).

Dalam menentukan subjek penelitian maka peneliti memakai teknik

pengambilan sampel berupa (Purposive Sampling) adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2014, hlm 85).

Subjek dalam penelitian ini terdiri kepala lurah, staf kelurahan, dan para

orang tua yang memiliki anak berusia 2-6 tahun di RT 02 Kelurahan Benteng.

Dijadikannya sebagai objek informan sebab peneliti menilai bahwa mereka inilah

yang berkompeten memberikan keterangan atau data yang erat hubungannya

dengan masalah yang di teliti.

C. Jenis dan Sumber Data Peneliti

1. Jenis Data

Jenis data merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran

spesifik mengenai objek penelitian. Data adalah fakta empiric yang dikumpulkan

oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan

peneliti. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan

dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.

(Salim, 2019, hlm. 5). Berdasarkan sumbernya data penelitian dapat

dikelompokan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder

Page 43: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data primer langsung diambil peneliti tanpa campur tangan orang lain yang

diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara. (Sugiyono, 2020, hlm. 101-

104). Yaitu orang tua yang memiliki anak berusia 2-6 tahun di RT 02 Kelurahan

Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumentasi.

(Sugiyono, 2020, hlm.102-104). Di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang

Kecamatan Sungai Batang. Data yang termasuk dalam data sekunder adalah

1) Histori dan geografi Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang

Kabupaten Indragiri Hilir

2) Struktur organisasi Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten

Indra Giri Hilir.

2. Sumber data

Menurut Lofland dalam Lexy J Moleong sumber data utama dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain- lain. (Lexy J.Moleong, hlm.157). Adapun data yang diambil

dari sumber data adalah data tentang:

1. Bagaimana peran orang tua sebagai (modeling) dalam pengembangan literasi

awal anak usiadini

2. Bagaimana peran orang tua sebagai (mentoring) dalam pengembangan literasi

awal anak usia dini

3. Bagaimana peran orang tua sebagai (teaching) dalam pengembangan literasi

awal anak usia dini

4. Bagaimana peran orang tua sebagai (organizing) dalam pengembangan

literasi awal anak usia dini

Page 44: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi data yang ditetapkan. (Sugiyono, 2020,hlm.101-104)

Teknik pengumpulan data yaitu suatu cara yang dilakukan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data, disini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut ini di paparkan

teknik tersebut:

1. Teknik Observasi

Adapun jenis observasi yang di lakukan oleh peneliti adalah observasi

partisipatif. Observasi partisipatif adalah bagian dari kerja lapangan yaitu peneliti

ikut terlibat dengan individu yang ingin di observasi, dalam observasi ini peneliti

terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari dengan orang yang sedang diamati

yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan

peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan sumber data. Dengan observasi

partisifan ini maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam. (Sugiyono,

2020, hlm. 101-107)

Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara mendalam

melalui pengamatan langsung dari peneliti. Peneliti ikut berperan langsung dalam

observasi dimana peneliti mempersiapkan beberapa pertanyaan-pertanyaan.yang

akan diamati. .(Sugiyono,2020, hlm. 107)

Bentuk observasi yang dilakukan adalah observasi partisipan, peneliti melihat

langsung kegiatan yang dilakukan oleh orang yang sedang diteliti.Adapun yang

diobservasi dalam penelitian ini adalah “Peran Orang Tua Dalam Literasi Awal

Anak Di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri

Hilir”.

2. Teknik Wawancara

Esterberg mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara

terstruktur,semi struktur, dan tidak terstruktur. Adapun jenis wawancara yang

Page 45: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dilakukan oleh peneliti adalah jenis wawancara terstruktur dan jenis wawancara

tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai pengumpulan data,

dalam melakukan wawancara pengumpul data telah menyiapkan instrument

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun

telah di siapkan. Dalam melakukan wawancara maka pengumpul data dapat

menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brouser, dan material lain

yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancer. (Sugiyono, 2017,

hlm. 233).

Sedangkan wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Dalam wawancara tak

berstruktur peneliti belum mengetahi secara pasti data apa yang akan diperoleh,

sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang di ceritakan responden.

Dengan demikian peneliti dapat mengajukan pertanyaan yang lebih terarah pada

suatu tujuan. Dalam melakukan wawancara peneliti dapat menggunakan cara

“berputar-putar baru menukik” artinya pada awal wawancara yang dibicarakan

adalah hal-hal yang tidak terkait dengan tujuan, dan bila sudah terbuka

kesempatan untuk menanyakan sesuatu yang menjadi tujuan, maka segera

ditanyakan. (Sugiyono, 2017, hlm. 233-244).Adapun data yang diperoleh dalam

wawancara tersebut adalah

a. Bagaimana peran orang tua sebagai (modeling) dalam pengembangan literasi

awal anak usia dini

b. Bagaimana peran orang tua sebagai (mentoring) dalam pengembangan

literasi awal anak usia dini

c. Bagaimana peran orang tua sebagai (teaching) dalam pengembangan literasi

awal anak usia dini

d. Bagaimana peran orang tua sebagai (organizing) dalam pengembangan

literasi awal anak usia dini

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Page 46: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,

ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen ynag berbentuk gambar

misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Studi dokumen merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif. (Sugiyono, 2017, hlm. 240). Adapun metode dokumentasi yang

digunakan peneliti untuk memperoleh data dari sumber yang telah di percaya di

Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir.

E. Teknik Analisis Data

Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas, sehingga datangya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu, data

reducation, data display, data conclusion drawing/verification

Gambar: 1 Komponen dalam analisis data (interactive model)

1. Data Collection (Pengumpulan Data)

Pengumpulan data yaitu kegiatan utama pada setiap penelitian adalah

mengumpulkan data. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dengan

observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi atau gabungan ketiganya

(triangulasi). Pengumpulan data dilakukan berhari-hari, mungkin berbulan-bulan,

sehingga data yang diperoleh akan banyak. Pada tahap awal peneliti melakukan

penjelajahan secara umum terhadap situasi sosial/obyek yang diteliti, semua yang

Data

Collection

Data

display

Conclusions

Drawing/ verifying

Data

reduction

Page 47: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dilihat dan didengar direkam semua. Dengan demikian peneliti akan memperoleh

data yang sangat banyak dan sangat bervariasi. (Sugiyono, 2020, hlm.135).

Dalam pengumpulan data disini peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi di Kelurahan Benteng.

2. Data Reducation (Reduksi data)

Redukasi data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak

kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui

redukasi data. Meredukasi data berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan demikian

data yang telah diredukasi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Redukasi data dapat dibantu dengan

peralatan elektronik seperti computer mini, dengan memberikan kode pada aspek-

aspek tertentu.(Sugiyono, 2020, hlm.135).

Pada saat pengumpulan data berlangsung, data reduction berupa singkatan,

memusatkan tema, membuat batas-batas permasalahan. Dimana peneliti membuat

batas-batasan tentang apa yang akan diteliti agar lebih mudah dalam melakukan

penelitian.

3. Data Display (Penyajian Data)

Penyajiam data yaitu setelah data di redukasi, maka langkah selanjutnya

adalah mendisplaykan data. dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat

dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan hubungan antara kategori, flowcart

dan sejenisnya. Dengan mendispalykan data maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang telah difahami tersebut.(Sugiyono, 2020, hlm.135-136).

Setelah peneliti mendapatkan data maka data-data tersebut disajikan dalam

bentuk teks yang bersifat naratif karena jenis penelitian yang digunakan penelitian

adalah penelitian kualitatif dimana didalam kualitatif hanya menjabarkan apa yang

terjadi dilapangan.

Page 48: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

32

4. Conclusion Drawing (Kesimpulan)

Langkah ke empat dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya,

tetapi apa bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung bukti-

bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

(Sugiyono, 2020, hlm.141-142)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal tetapi mungkin juga tidak karena telah

dikemukakan bahwa masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara

dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. (Sugiyono, 2020,

hlm. 142)

Dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang

sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi

jelas, dapat berupa hubungan kautsal atau interaktif, hipotesis atau

teori.(Sugiyono, 2020, hlm.143).

Setelah peneliti mengumpulkan data sejak dari awal, maka akan mengetahui

dan memahami arti dari berbagai hal yang ditemukan dengan pencatatan

pernyataan-pernyataan, arahan sebab akibat, pola-pola yang mungkin dari

berbagai proporsi. Dari situlah akan menangkap berbagai hal yang kemudian

ditarik kesimpulan akhir.Sebelum disimpulkan Data yang didapatkan dilapangan

perlu diverifikasi agar data yang ditemukan adalah kebenaran. dan dapat

dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu diperlukan aktifitas pengulangan untuk

tujuan pemantapan, penelusuran data kembali.

F. Teknik Pemeriksaan dan Keabsaan Data

Pemeriksaan keabsaan data sering ditekankan pada uji validasi dan

kredibilitas. Dalam penelitian kualittatif temuan data dinyatakan valid apabila

tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesunggunya

Page 49: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

33

terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas

data menurut peneliti kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung

pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental

tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Uji keabsahan data dalam

penelitian kualitatif meliputi, Perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan

dan triangulasi.(Sugiyono, 2017, hlm.267-269)

1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,

mengalakukan pengamatan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah di

temui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti peneliti

hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport semakin

akrab, terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang

disembunyikan lagi. (Sugiyono,2020, hlm.186)

Dengan perpanjangan ini peneliti mengecek kembali apakah data yang telah

diberikan selama ini merupakan data yang benar. Bila data di cek ternyata hasil

yang diperoleh tidak benar maka peneliti melakukan pengamatan kembali lebih

mendalam sampai mendapat data yang pasti kebenarannya.

2. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambungan, meningkatkan ketekunan berarti mengecek kembali

apakah data yang telah diperoleh benar atau tidak, Demikian juga dengan

meningkatkan ketekunan maka penelti dapat memberikan deskripsi data yang

akurat dan sistematis tentang apa yang diamati. (Sugiyono, 2020, hlm.188-189)

Peniliti melakukan peningkatan ketekunan dimana setelah data semua

terkumpul peneliti harus melakukan pengamatan berkali-kali dalam pengecekan

data agar mengetahui apakah data yang diddapatkan benar atau tidak.

3. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsaan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. (Lexy J. Moleong, 2017 hlm. 330). Macam-macam

triangulasi yaitu tringulasi sumber, tringulasi pengumpulan data, dan waktu.

Page 50: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

34

a) Triangulasi Sumber

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan membandingkan

data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang

dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi,

membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, membandingkan keadaan keadaan

dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan,

membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu dokumen yang berkaitan.

(Lexy J. Moleong, hlm. 330-331).

Adapun tujuan dilakukannya tringulasi sumber agar data yang diperoleh dari

satu sumber dapat dikuatkan dengan sumber yang lain sehingga data yang

dihasilkan dapat dipercaya.

b) Tringulasi Teknik

Yaitu menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yeng berbeda, misalnya data diperoleh dari

wawancara, lalu di cek dengan observasi, dokumentasi, atau kuisoner. Bila

dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang

berbeda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

(Sugiyono, 2020, hlm.191)

c) Tringulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data dikumpulkan dengan

teknik wawancara disaat sumber data yang ingin diteliti masih segar, belum

banyak masalah sehingga akan memberikan data yang lebih valid dan lebih

kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibel data dapat dilakukan dengan

cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, dan teknik lain dalam

waktu dan situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda,

Page 51: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

35

maka dilakukan secara berulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.

(Sugyiono,2020, hlm.191-192)

Di sini peneliti tidak melakukan wawancara atau observasi sekali, namun

sberkali-kali dan adanya pengecekan kesehatan narasumber saat diwawancara

peneliti harus mengetahui apakah saat melakukan wawancara keadaan narasumber

sedang dalam kondisi sakit atau tidak

G. Jadwal Penelitian

Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang relative lama.

Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan penelitian. Jadwal penelitian

berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan dilakukan. (Sugiyono, 2020,

hlm.:212). Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020/2021. Di Kelurahan Benteng

Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau

Page 52: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

36

Tabel 1: Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian ini bersifat sementara

N

o

Kegiatan Bulan

Juli Septemb

er

Oktober Novemb

er

Desembe

r

Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pegajuan dan

pengesaha judul

2 Penyusunan

proposal

✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

3 Seminar

proposal

4 Perbaikan hasil

seminar

proposal

5 Izin riset ✓

6 Penulisan

konsep skripsi

✓ ✓

7 Konsultasi

dosen

pembimbing

✓ ✓

8 Sidang skripsi

Page 53: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A.TEMUAN UMUM

1. Histori Kelurahan Benteng

Pada awalya Kelurahan Benteng adalah sebuah desa termasyur di kawasan

Indragiri Hilir dan di beberap a wilayah sekitarnya, termasyhur sebagai lumbung

beras dengan hamparan dan produksivitas padi yang cukup tinggi. Wilayah

Kelurahan Benteng terletak 0 sampai 3 meter di atas permukaan laut, dan sekitar 1

kilometer dari Sungai Batang dan Sungai Gansal. Kelurahan Benteng dibelah oleh

Sungai Sempi yang menjadi dasar transportasi sungai dan saluran irigasi baik

pertanian maupun perkebunan.

Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir

terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Indra Giri Hilir Nomor 4

Tahun 2011 Tentang perubahan satuan desa menjadi kelurahan terhadap Desa

Benteng, Kuala Enok, Sungai Piring, dan Pelangiran.

Kelurahan Benteng 100% beragama islam serta masih kental dengan nilai-

nilai Agama melalui sekolah-sekolah agama yang terdapat di Kelurahan Benteng,

mulai dari tingkat PAUD hingga Madrasah Aliyah/SMA. (Dokumentasi,4 Januari,

2020). Mata pencaharian masyarakat di Kelurahan Benteng sebagian besar adalah

sebagai petani dan pedagang. Penduduk asli Kelurahan Benteng adalah suku

melayu dengan system kekerabatan yang bersifat parental dan beragama Islam,

hal tersebut terlihat dengan datang dan menetapnya suku-suku lain dari daerah

asalnya kedaerah ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan

satu sama lainnya yang berlangsung terus menerus dan diikuti dengan pembauran

atau asimilasi antara suku Melayu dengan suku-suku pendatang tersebut.

2. Kondisi dan Geografis Kelurahan Benteng

Kelurahan Benteng berada pada titik koordinat Garis Bujur 1030 21’ 385”

Garis Lintang 00 68’ 075” memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

➢ Sebelah utara berbatasan Desa Benteng Utara

Page 54: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

➢ Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Reteh

➢ Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mugomolyo

➢ Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pasenggerahan

Adapun akses jalan ke Ibu kota kecamatan 1,5 KM dan Ibu kota Kabupaten

35 Km dan ke ibukota Provinsi 360 KM, Sedangkan Luas Wilayah 32,97 Km2,

dengan peruntukan Lahan Perkebunan kelapa 2.710 Ha, Lahan pertanian Tanaman

Pangan 687,35 Ha, Lahan Bakau, Lahan Pekarangan dan perumahan 37 Ha.

3. kependudukan

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kelurahan Benteng

NO NAMA JUMLAH SATUAN

1 Jumlah Penduduk

- Laki-laki

- Perempuan

2.763

- 1.372

- 1.391

Jiwa

Jiwa

Jiwa

2 Jumlah KK 773 KK

Tabel 3 Luas wilayah Kelurahan Benteng

NO NAMA JUMLAH SATUAN

1 Luas Wilayah

- Pemukiman

- Kebun

- Sawah

- Perairan

- Sarana sosial

- Lainnya

3600

- 500

- 1500

- 1000

- 400

- 100

- 100

Ha

Ha

Ha

Ha

Ha

Ha

Ha

2 Klasifikasi Agraris

Pertanian/ perkebunan

-

3 Jarak

- KeibuKotaKecamatan

- Ke ibu kota Kbupaten

- 1,5

- 35

KM

KM

Page 55: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4 Penggunaan lahan

No Penggunaan Lahan Diusah

akan

Tidak Diusahakan Jumlah

1

2

3

4

5

Di Tanami Padi

Perkebunan

Bangunan

Rawa-rawa

Lainnya(jalan,sungai,

dll)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

687,35 Ha

2.710,00 Ha

43,00 Ha

2,00 Ha

- Ha

Tabel 5 Jumlah Parit dan Sungai

No Kelurahan Nama Parit Dan

Sungai

1

BENTENG

Sungai Batang

2 Parit H Bacok

3 Parit H Bugek

4 Parit H Lepang

5 Parit H Hasan

6 Parit H Rubba

7 Parit H Malak

8 Parit H Tiro

9 Parit H Tareng

10 Parit H Pamek

11 Parit H Mattak

12 Parit H Tabek

13 Parit Sungai Limau

14 Parit Benteng

15 Parit Baru

Page 56: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Sosial Budaya

a. Agama

Penduduk Kelurahan Benteng yang beragama Islam mencapai 100% jumlah

tempat ibadah di kelurahan benteng adalah sebanyak 10 tempat ibadah yang

terdiri dari 1 masjid dan 9 surau atau langgar yang tersebar di masing-masing RT.

Tabel 6 Banyaknya masjid dan surau

NO NAMA

MESJID/SURAU/MUSHOLLA

SUSUNAN PENGURUSAN

1 2 3

1 Masjid An-nur Pasar Benteng Ketua : KH Idrus Hasyim

Sekretaris : H. Basri, S.Pi

Bendahara : Misbar

2 Musholla Al-Habibah Jl. Serai Ketua : H. Idrus

Sekretaris : Abd Basir

Bendahara : Idris

3 Surau Nurul Iman Parit H.Rubba Ketua : Yahya Hamid

Sekretaris : Ahmad

Bendahara : Bahri

4 Surau Al-Amin Parit H.Hasan Ketua : H. Mustamin

Sekretaris : Riki Rinaldi

Bendahara : Siti Wahidah

5 Surau Al-Hamidiyah Parit H. Lepang Ketua : Saing

Sekretaris : H. Alimin

Bendahara : Abdul Rasyid

6 Surau Al-Huda Parit H.Tiro Ketua : M. Amir

Sekretaris : A Darmansyah

Bendahara : Andi Ummu

Page 57: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

7 Surau Nurul Hidayah Parit H. Buge Ketua : H. Sultan

Sekretaris : M. Yunus

Bendahara : Rabiah

8 Surau Muqarrabin Parit H. Tareng Ketua : H. Dg. Massiga

Sekretaris : Suprianto

Bendahara : M. Arif

9 Surau Nurul Muttaqin Parit H. Baco Ketua : H. Nurdin

Sekretaris : Ahmad

Bendahara : Taharuddin

10 Surau Nurul Huda Parit H. Tabe Ketua : H. Abdul Basir

Sekretaris : Naharuddin

Bendahara : Sirajuddin

Dokumentasi Kelurahan (4 Januari 2020)

b. Adat Istiadat

Penduduk asli Kelurahan Benteng adalah suku melayu dengan sistem

kekerabatan yang bersifat parental dan beragama Islam, hal tersebut terlihat

dengan datang dan menetapnya suku-suku lain dari daerah asalnya kedaerah ini

yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan satu sama lainnya

yang berlangsung terus menerus dan di ikuti dengan pembauran atau asimilasi

antara suku Melayu dengan suku-suku pendatang tersebut.

c. Pendidikan

Tabel.7: Jumlah Sarana Pendidikan Negeri & Swasta

No Nama Sekolah Status

Sekolah

Jenjang

Pendidi

kan

Juml

ah

Guru

Jumlah

Murid

LK PR

1 Paud Bunga Hati Swasta PAUD 8 25 16

2 RA Yabid Swasta PAUD 7 10 18

3 TK UMDI DDI Swasta TK 4 19 18

4 SDN 001 Benteng Negeri SD 14 64 80

Page 58: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5 SDN 002 Benteng Negeri SD 10 26 28

6 SDN 006 Benteng Negeri SD 8 9 8

7 MI Nurul Muttaqin Swasta MI 13 41 31

8 Mts DDI Benteng Swasta SLTP 16 63 49

9 Mts Yabid Benteng Swasta SLTP 18 43 38

10 MA DDI Benteng Swasta SLTA 28 54 52

11 MA Yabid Benteng Swasta SLTA 19 43 24

d. Keagamaan

Sebagai Penunjang Pelaksanaan Program Pemberdayaan Desa dalam rangka

otonomi Desa terintegerasi Kelurahan telah membentuk Kegiatan Magirb mengaji

dan TPA untuk memberikan peningkatan ilmu Agama.

Tabel 8 magrib mengaji

NO NAMA GURU NAMA KEGIATAN

1 Samsu, S.Hi Magrib mengaji Jl. H. Sandrang

2 Daniawati Magrib mengaji Prt H.Bacok

3 Arifuddin Magrib mengaji patit H. Hasan

4 H.M.Sultan Aras Magrib mengaji parit H. Buge

5 Dg mamala Magrib mengaji parit H. Tareng

6 Muammar S.Pd Magrib mengaji Jl. H. Saleh

7 Marlina Magrib mengaji parit H. Lepang

8 Nurhayati Magrib mengaji parit H. Tabe

9 H.Muhammad Idrus Ali, Lc Magrib mengaji Jl. Serai

10 Marana Magrib mengaji parit H. Rubba

Page 59: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 9 TPA

No Nama Guru Nama Kegiatan

1 Samsu, S.HI TPA Al-Faza

2 Samsinar S.Pdi TPA Al-Faza

3 Zainal Abidin, S.Pd TPA Al-Faza

4 Drs. Baharuddin TPA Al-Hamidiyah

5 Dra. Rugayyah TPA Al-Hamidiyah

6 Marlina TPA Al-Hamidiyah

7 Muammar, S.Pd.I TPA AL-Istiqomah

8 Endri, A.Md TPA Al-Istiqomah

9 Siti Aminah TPA Al-Istiqomah

10 Nuraini Majid, S.Pd. SD TPA An-Nurain

11 Wardatul Khairiah, S.Pd. I TPA An-Nurain

12 Risnawati, S.Pd.i TPA An-Nurain

e. Kesehatan

Yang dimaksud dengan kesehatan yaitu dimana keadaan tubuh baik-baik saja

atau dalam keadaan sehat baik dari badan maupun jiwa. Dan menjaga kesehatan

sangat penting adapun upaya yang di lakukan yaitu sering melakukan pengecekan

kesehatan, dan menjaga pola makan yang sehat.

Tabel 9: Sarana Kesehatan

N

O

JENIS KESEHATAN

Rumah

Sakit

Puskesmas Pustu Polindes Posyandu Bidan Dokte

r

1 - 1 - - 3 3 1

Page 60: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5. Pemerintahan Kelurahan Benteng

a. Pembagian Wilayah

Wilayah Kelurahan Benteng dibagi menjadi 12 (Dua Belas) RW. Setiap RW

dipimpin oleh Ketua RW sebagai delegasi dari Lurah di Kelurahan tersebut.

Pembagian kelurahan Benteng tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 10 RT dan RW

No Nama Jabatan Nama Jabatan Keterangan

1 2 3 4 5 6

1 Ismail Ketua RW

01

Mukhsin

Supriadi

Ketua RT

001

Kerua RT

002

Jln.Cempaka

Kuning 1

Jln.cempaka

kuning 2

2 Abdul

Hamid

Ketua RW

02

H.Mattang

M.Idris

Ketua RT

001

Ketua RT

002

Jalan Pinang

Jalan Cempaka

3 Rusian Ketua RW

03

Drs.H.M.Na

sir

Ridwan, F

Ketua RT

001

Ketua RT

002

Jalan An-Nur

Jalan Bengkinang

4 M.Saruji Ketua RW

04

M.Yusuf

Iskandar

Ketua RT

001

Ketua RT

002

Jalan pendidikan

Jalan mayang sari

5 M.

Yusuf

HDM

Ketua RW

05

Aidi HS

Jamaluddin

Ketua RT

001

Ketua RT

002

Jalan H.M.Saleh

Jalan Kelapa

Gading

Page 61: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

6 Muham

mad

Arsyad

Ketua RW

06

Abidin

Sayuti. S.Pd

H.M.Amin

Ketua RT

001

Ketua RT

002

Jalan H.M Darlan

Jalan H.Sandrang

7 Abdul

Basir

Ketua RW

007

M Ramli,

S.Pd

H.Cingke

Ketua RT

001

Ketua RT

002

Jalan Serai

Parit Baru

8 H.Abd

Wahab

Ketua RW

08

H.Adam

Yahya

Abdul

Rahman

Ketua RT

001

Ketua RT

002

Ketua RT

003

J.H.Dg.

Manandrang

Parit H. Rubba

Parit H.Matta

9 H.Musta

min

Ketua RW

09

H.Jalali

Misbar

S.TP

H.Dg.Mane

ssa

Ketua RT

001

Ketua RT

002

Ketua RT

003

Parit H.Hasan

Parit H.Pame

Parit H. Matta

10 Abd.

Jalil

Ketua RW

10

M.Rawi

M.Amir

Ketua RT

001

Ketua RT

002

Parit H. Lepang

Parit H. Tiro

11 H.Dg.

Makkelo

Ketua RW

11

H.Parakkasi

H. Nurdin

Ketua RT

001

Ketua RT

002

Parit H.Buge

Parit H.Baco

12 M.Taher Ketua RW

12

Suprianto

H.Abdul

Basir

Ketua RT

001

Ketua RT

002

ParitH.Dg.

materang

Parit H. Tabe

Page 62: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

6. STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN BENTENG

LURAH

SYAHRIL, S.Ag

Nip.197308172008011013

Gambar 2: Strukur Organisasi

Kelompok Jabatan

Fungsional

SEKRETARIS

KHASAN SUDIN, SH

NIP.1967081020090610

01

Seksi

Kesejahter

aan Sosial

STAF

AMIN

AH

ANN

A

FATI

MAH

KHAE

RUNN

ISAH

DIST

A

REPO

LINA

SEKSI

PEMBERDAYA

AN

MASYARAKA

T

STAF

EDI

DARMAWAN

ABDUL

RAHMAN

M. IDRIS JALIL

SAPUTRA

SEKSI TATA

PEMERINTAHAN

DAN KETENTRAMAN

KETERTIBAN UMUM

WILMAN ARISON,

S.SI

NIP.1985042220100110

17

STAF

AGUS SATRIAWAN

ABDUL GAFUR

ZAINUDDI, SH

Page 63: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

7. VISI DAN MISI

a. Visi Kelurahan

Visi adalah suatu gambaran atau cita-cita yang menggambarkan keadaan di

masa yang akan datang yang ingin di capai meningkatkan potensi dan melihat

sarana prasarana kebutuhan desa. Perancangan Visi di Kelurahan Benteng

melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Kelurahan. Adapun visi

Kelurahan Benteng adalah sebagai berikut:

b. Misi Kelurahan

Sebagai mana penyusunan visi, pendekatan yang di lakukan dalam menyusun

misi adalah dengan menggunakan pendekatan partisipatif dan mempertimbangkan

potensi dan kebutuhan Kelurahan. Misi memuat pernyataan-pernyataan yang

harus di lakukan Kelurahan agaR Visi Kelurahan tersebut dapat tercapai. Adapun

Misi Kelurahan Benteng adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan aparatur pemerintsh Kelurahan Benteng secara

optimal

2. Mewujudkan pelayanan umum yang lebih baik, murah dan cepat

3. Mewujudkan pemberdayaan masyarakat

4. Mewujudkan keseimbangan dan kesinambungan penyelenggaraan pemerintah

secara koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat.

8. Temuan Khusus

Sebagaimana telah di jelaskan pada bab sebelumnya, bahwa untuk

menganilisis data yang terkumpul, baik itu wawancara, maupun observasi yang

penulis lakukan, maka penulis akan menganalisiskan dengan sistem deskriptif

kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu dengan menjelaskan secara rinci data-data

tersebut, alasan digunakan sistem kualitatif karena peneliti tidak melakukan

“ Terwujudnya Kelurahan Benteng Yang Agamis Di Dukung

Oleh Intrastruktur Dan Sumber Daya Manusi Yang

Berkualitas Menuju Masyarakat Yang Damai, Tertib, Adil

makmur Dan Bersahaja”

Page 64: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pengetesan atau pengujian, melainkan berusaha menelusuri, memahami,

menjelaskan gejala, kaitan hubungan antara segala sesuatu yang diteliti. Untuk

menganalisis permasalahan ini, maka penulis akan menghubungkan dengan hasil

observasi, wawancara, yang di dapat di lapangan, yaitu “ Peran Orang Tua Dalam

Pengembangan Literasi Awal Anak Usia di Kelurahan Benteng Kecamatan

Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir Provinsi Riau

1. Peran Orang Tua dalam Pengembangan Literasi Awal Anak Usia Dini di

RT 002 Kelurahan Benteng

Dalam proses pengajaran anak, ada pendidikan di sekolah dan pendidikan

luar sekolah. Salah satu bentuk pendidikan luar sekolah adalah pendidikan dalam

keluarga. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama yang dilalui anak,

secara langsung pendidikan anak terpikul pada orang tua, ayah adalah pimpinan

keluarga, orang tua mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan dan

keberhasilan anaknya, orang tua bisa membina, mengarahkan, memperhatikan dan

mendidik anak-anaknya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak,

karena keluarga merupakan penentu baik buruknya anak terlebih dahulu

dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.

Orang tua yang cerdas memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap

pendidikan anak, dan berperan aktif dalam membangun potensi yang dimiliki

anak. Orang tua mempengaruhi secara kuat sekali dalam hal keteladanan bagi

sang anak. Baik hal positif maupun negatif, orang tua lah yang pertama dan

terdepan yang dijadikan teladan oleh anak. Cara berfikir dan perbuatan anak

dibentuk oleh cara berpikir orang tuanya, anak akan mewarisi apa pun perbuatan

dan kebiasaan, pola pikir orang tuanya karena orang tua merupakan suatu

modeling (panutan/contoh) bagi anak.

Kasih ibu sangat berpengaruh dalam pendidikan pada anak-anak nya apalagi

dalam umur 2-6 tahun. Karena pada masa itu keingin tahuan anak sangat besar

sehingga membutuhkan stimulus yang baik dari orang-orang sekitar nya. dalam

pengembangan literasi awal anak merupakan proses pemberian bantuan yang

dilakukan oleh kedua orang tua, dilakukan secara terus menerus dengan tujuan

untuk meningkatkan potensi anak sejak kecil dan menjadi bekal sampai dewasa.

Page 65: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Orang tua adalah pemeran utama dalam membimbing anaknya dalam belajar dan

memberikan segala stimulus khususnya dalam hal membaca buku.

Minat anak timbul dari orang tuanya yaitu ditunjukkan dengan memberikan

nasehat kepada anak dan juga memberikan perhatian kepada anak. Hal yang perlu

untuk diperhatikan bagi orang tua terhadap kegaitan belajar anak adalah

memberikan dorongan atau motivasi pada mereka. Sebab ini merupakan hal yang

sangat penting untuk membantu anak mencapai keberhasilan dalam belajar

pengembangan literasi awal anak.

Seperti yang kita ketahui bahwa yang paling bertanggung jawab terhadap

pendidikan anakyaitu keluarga, karena itu ayah dan ibu harus partisipasi dalam

menumbuhkan minat anak-anak nya, khususnya dalam pendidikan anak.

Pendidikan anak dari kecil, yaitu tentang bagaimana sopan santun dalam keluarga,

etika dalam rumah tangga dan ajaran-ajaran dasar pendidikan bagi anak.

Ibu mengajarkan tentang kebaikan tetapi ayahlah yang memberikan contoh

tentang kebaikan tersebut. Kebaikan yang dicontohkan oleh orang tua akan ditiru

oleh anak, bahkan bisa dipastikan bahwa pengaruh paling dominan berasal dari

kedua orang tua.

Nabi bersabda “barang siapa yang memberi sesuatu kepada anak kecil,

kemarilah aku beri sesuatu namun tidak memberikannya maka itu adalah

kedustaan” (H.R Ahmad).

Anak akan selalu memperhatikan dan meniru apa pun yang sering dilakukan

oleh orang tuanya maka dari itu orang tua harus meberikan contoh yang baik

kepada anak. Keluarga merupakan analogi dari perusahaan kecil yang

memerlukan kerjasama tim, dalam menyelesaikan permasalahan tugas atau

memenuhi kebutuhan keluarga.

Dengan demikian orang tua harus mampu bekerjasama dengan anak dalam

menyelesaikan masalah pada anak khusus nya dalam lingkungan literasi belajar

dirumah. Ayah dan ibu juga harus bekerjasama dalam proses pengembangan

literasi awal anak usia dini.

Page 66: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari pengamatan penulis, dapat dipahami bahwa yang dimaksud orang tua

disini, adalah ibu dan bapak dimana orang tua sangat berperan dalam

perkembangan anak terutama perhatiannya kepada anak-anak. (Observasi, 17

Desember 2020 ).

a. Membimbing anak dalam belajar

Bimbingan orang tua merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan secara

terus menerus dengan tujuan untuk meningkatkan potensi anak sejak kecil sampai

dewasa. Orang tua sangat berperan penting dalam membimbing anaknya dalam

belajar dan mempelajari segala hal khususnya dalam hal pendidikan . Banyak cara

yang dilakukan orang tua dalam memberikan bimbingan dalam belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Siti Aisyah terkait bimbimbinga

yang dilakukan dalam membimbing anak supaya rajin dan mau belajar adalah

sebagai berikut

“ saya membelikan buku-buku bergambar untuk anak saya, membelikan

poster-poster huruf abjad dan selalu memberikan motivasi dengan iming-

iming kalo nanti sudah bisa menulis dan dapat juara di sekolah di belikan

hadiah, dan saya selalu menemani saat anak saya belajar kalo tidak di temani

anak saya kadang tidak mau belajar jadi saya bergantian dengan bapak nya

menemani belajar” (Wawancara, 17 Desember 2020)

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode yang dilakukan

oleh orang tua dalam membimbing anak yaitu dengan bentuk, menemaninya

dalam belajar, dan memberikan hadiah ketika dia bisa menulis dan dapat juara di

sekolah, dengan demikian anak akan semangat untuk belajar karena akan

mendapat hadiah. Penting nya kerja sama antara ayah dan ibu dalam memberikan

perhatian kepada anak nya seperti bergantian menemaninya belajar sehingga anak

akan merasa bahwa dirinya di bimbing dan di perhatikan , dengan begitu akan

memberikan hasil yang positif, karena anak termotivasi dan bersemangat dalam

belajar.

Hal yang senada juga disampaikan oleh ibu Mia, beliau mengatakan:

“ saya selalu membimbing anak saya dengan memberikan motivasi dan

nasehat kepada anak saya (kalo rajin belajar nanti besar nya kamu jadi pintar

nak”, dan saya juga membelikan buku biar dia bisa menulis. Hanya itu yang

bisa saya lakukan karena keterbatasan saya dalam pendidikan”.

(Wawancara, 3 Januari 2021)

Page 67: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dapat disimpulkan bahwa metode yang dilakukan dalam membimbing anak

adalah metode bimbingan dengan dan motivasi. Dengan menasehati dan

memberikan motivasi anak akan bersemangat dalam belajar, karena pada hakikat

nya anak memang sangat membutuhkan motivasi atau stimulis dari orang tua,

motivasi itu akan sangat berpengaruh terhadap jiwa anak sehingga akan

meninggalkan bekas di ingatan anak bahwa ketika saya belajar nanti saya akan

pintar. Sebagian besar orang tua di Kelurhan Benteng di RT 02 memberikan

tanggung jawab pendidikan anaknya sepenuhnya di TK. Bukan berarti semua

orang tua di wilayah tersebut tidak memberikan bimbingan dengan baik kepada

anak nya, hanya saja keterbatasan orang tua dalam hal pendidikan yang menjadi

kendala bagi mereka dalam mengajarkan anak nya.

Ada juga orang tua yang memberikan teladan dan pembiasaan yang baik

kepada anak nya yaitu mengajak anak nya membaca dan belajar bersama setela

sholat magrib seperti yang di katakana oleh ibu imus, beliau mengatakan:

“pekerjaan saya seorang guru, jadi setelah selesai shalat magrib saya

membuka buka pembelajaran dan anak saya pun ikut belajar, sibuk mencari

pena dan buku karena mau belajar, selain itu cara saya agar anak bisa

mengenal huruf abjad saya menunjukan huruf-huruf itu satu persatu dan saya

menulis di buku kemudian dia mencontoh tulisan saya’’. (Wawancara, 4

Januari 2021)

Metode bimbingan yang dilakukan oleh ibu Imus adalah bimbingan dengan

memberikan contoh/keteladanan yaitu ibu Imus memberikan contoh membaca

buku setiap sehabis shlat magrib kemudian anak nya juga tertarik untuk lebih

dekat dengan buku, anak usia dini adalah peniru yang baik apapun yang sering di

lihat nya maka ia juga akan ikut melakukan nya. Dengan demikian keluarga (ayah

dan ibu) harus menjadi moodelling (panutan) untuk anak nya karena itu sangat

berpengaruh terhadap diri anak. Selanjutnya wawancara dengan ibu Nurasia

dalam membimbing anak nya belajar ia mengatakan sebagai berikut:

“saya membimbing anak saya dengan cara menyuruh dan membujuknya agar

mau belajar, supaya anak saya semangat untuk belajar saya selalu menemani

nya sampai selesai. (wawancara, 4 Januari 2021)

Page 68: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari penjelasan di atas dapat di ketetahui bahwa metode yang di lakukan ibu

Nurasiah dalam membimbing anaknya belajar menggunakan metode

membujuk/mengarahkan, kemudian agar anak nya bersemangat belajar ibu

Nurasiah juga selalu menemani anak nya belajar sampai selesai. Jadi dapat di lihat

bahwa peran orang tua sangat di butuhkan dalam pengembangan Literasi awal

anak karena orang tua memiliki banyak waktu bersama anak. Selanjutnya menurut

ibu Salma mengatakan:

“kalau saya mengajarkannya secara mengalir aja tidak dipaksakan, seperti di

jadwalkan jam tertentu tapi kalau dia lagi gak mau ya tidak bisa di paksakan,

tapi saya rutin mengingatkan”.( Wawancara 16 Januari 2021)

Metode yang di gunakan ibu Salma sangat unik karena dia tidak memaksakan

anak nya untuk belajar namun dia mengikuti alur saja kapan anak nya lagi mau

belajar dan juga ibu Salma selalu mengingatkan kepada anaknya untuk belajar.

Karena anak usia dini memang tidak bisa di paksakan belajar, hanya saja orang

tua harus selalu mengingatkan.

b. Pengawasan orang tua terhadap anak

Sebagai orang tua harus bertanggung jawab dengan kebutuhan anak-anaknya,

langkah ditempuh dengan jalan memberikan pengawasan, baik itu terhadap

individu anak itu sendiri maupun terhadap lingkungan dimana anak sering bergaul

dengan teman-temanya. Karena tanpa kita sadari lingkungan banyak memberikan

pengaruh kepada anak, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

Sebagai orang tua maka harus memberikan perhatian dan pengawasan yang

baik untuk anak, orang tua harus memberikan pengawasan baik terhadap anak itu

sendiri dan juga terhadap lingukangan dimana anak sering bergaul dengan teman-

temannya. Dapat di waspadai bahwa tanpa di sadari lingkungan banyak

memberikan pengaruh kepada anak, baik pengaruh positif maupun pengaruh

negatif. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Aisyah mengatakan:

“ saya tidak bisa selalu mengawasi anak saya, karena kalo dia main suka

pergi jauh-jauh jadi susah mau di lihat, tapi saya selalu tanya anak saya

sebelum pergi main saya tanya mau main dimana, sama siapa perginya

supaya saya tidak terlalu khawatir. lagipun saya baru saja punya anak lagi

jadi perhatian saya lebih banyak ke adek nya dan bapak nya juga kerja itupun

Page 69: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kalo balek nya sore-sore, palingan kalo bapak nya pulang baru lah dicari anak

nya di suruh pulang” (Wawan cara 17 Desember 2020)

Berbeda dengan Ibu Nurasiah ia mengatakan:

“Pekerjaan saya seorang petani, berangkat jam 7 pagi dan pulang jam 5 sore,

kemaren waktu belum adanya pandemi covid-19 anak saya dititipkan di

sekolah pulang dari sawah baru saya jemput, tapi sekarang adanya covid dan

sekolah juga di liburkan jadi anak saya tidak ada lagi yang jaga, maka

terpaksa lah saya membawa anak saya ikut ke sawah, biar lebih aman dan

saya juga tidak khawatir karena tetap bisa selalu mengawasi anak saya.

(Wawancara, 4 Januari 2021)

Kemudian ibu Imus juga demikian mengatakan:

“ saya berja sebagai seorang guru jadi saya bisa selalu mengawasi anak saya

dalam bermain bersama teman-temannya di sekolah, jika dirumah anak saya

tidak pernah keluar rumah main sama teman-teman nya di dekat rumah

karena anak saya sangat pemalu mungkin karena umur nya masih kecil jadi

masih takut dan belum berani main jauh. Jadi masih enak di atur dan saya

juga mudah mengawasinya”. (Wawancara 4 Januari, 2020)

Dari wawancara di atas dapat di lihat bahwa orang tua yang ada di RT 02

Kelurahan Benteng memiliki pengawasan yang baik terhadap anak nya meskipun

masih ada orang tua yang memiliki hambatan mengawasi anak karena memliki

anak lagi tapi tidak begitu saja dia tetap menanyakan anak pergi kemana dan

bersama siapa. Kemudian dimasa pandemi Covid-19 menyebabkan sekolah-

sekolah tutup dan ini sangat di rasakan oleh ibu Nurasiah yang terpaksa membawa

anak nya ikut ke sawah karena orang tua khawatir jika anak di tinggal di rumah

dan tidak ada yang jaga, jadi orang tua memutuskan untuk membawa nya ikut ke

sawa.

c. Memberikan dorongan

Peran orang tua dalam mengembangkan literasi anak (baca tulis), orang tua harus

memberikan dorongan terhadap anak agar mau dan bersemangat untuk belajar,

kemudian orang tua juga harus memberikan contoh terhadap anaknya karena

setiap anak itu adalah peniru yang baik tidak hanya dan orang tua juga menjadi

guru di depan anak nya karena orang tua terutama ibu adalah madrasah pertama

bagi anak.

Page 70: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Salma mengatakan:

“biasanya yang saya lakukan kalau missal dalam belajar atau bermain dia

berhasil melakukan dengan benar saya kasi apresiasi missal dengan peluk,

cium atu tepuk tangan”. (Wawancara, 16 Januari 2020)

cara ibu salma dalam memberikan dorongan pada anak yaitu dengan

memberikan sebuah apresiasi ketika anak nya berhasil melakukan sesuatu dengan

baik dan benar. Karena anak usia dini sangat membutuhkan suatu dorongan dan

apresiasi agar ia mau dan semnagat belajar meskipun apresiasi nya hanya dengan

pujian, tepuk tangan dan pelukan dari orang tua karena anak sangat senang ketika

di berikan tepuk tangan. Selanjutnya ibu Imus mengatakan

“ iya tentu saja saya selalu memberikan dorongan belajar untuk anak saya,

dengan cara memberikan pujian kepada nya seperti kalo dia anak pintar, anak

hebat, tulisan nya bagus rapi. Dan Saya selalu memuji nya agar dia merasa

senang dan tidak malas untuk belajar”. (Wawancara 4 Desember 2021)

Selain itu orang tua yang bernama Mia juga mengatakan

“saya memberikan dorongan belajar kepada anak saya seperti menyuruhnya

belajar, memberikan motivasi kepada nya seperti kalo rajin belajar nanti dpat

hadiah di sekolah kalo tidak mau belajar nanti tidak dapat juara”

(Wawancara, 3 Januari 2021)

Melihat dari pernyataan di atas tidak dapat di pungkiri bahwa setiap manusia

dalam melakukan suatu tindakan pasti di sadari atas adanya dorongan, baik

dorongan berasal dari hati nurani maupun dari orang sekitar misalnya seperti

teman, saudara, orang tua maupun guru. Dorongan itulah yang sangat di butuhkan

oleh anak usia dini karena mereka di ibarat kan sebagai kertas kosong yang belum

ada corotan, itulah tugas orang sekitar untuk mengisi jika mengisi kertas dengan

baik dan tepat maka akan menjadi positif, dan juga sebaliknya apabila tidak di

beri rangsangan dan stimulus yang baik maka juga akan berdampak negative bagi

perkembangan otak anak.

d. Pembiasaan

Orang tua harus membiasakan dirinya untuk selalu menjadi model bagi anak,

misalnya membiasakan diri untuk membaca buku setidaknya satu kali dalam

sehari sehingga anak akan meniru apa yang di lakukan ibu/bapak nya. Anak akan

meniru apa pun yang sering di lihat nya, anak sangat membutuhkan pembiasaan

Page 71: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sejak kecil. Karena adat dan kebiasaan yang bersifat edukatif dilaksanakan sejak

kecil sangat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. “pendidikan budi

pekerti yang telah di biasakan dalam kehidupan keluarga dengan metode

bimbingan yang tepat. Maka seorang anak yang biasanya memiliki pembiasaan

yang baik, maka niscaya ketika dewasa perkembangan otaknya akan berkembang

dengan baik dan sempurna. Berdasarkan wawancara dengan ibu Nurasiah

mengatakan:

“saya membiasakan anak saya untuk belajar setelah shalat magrib karena

hanya itu waktu saya mengajarkan nya, kalo pagi saya ke sawah sampai sore,

jadi hanya malam waktu saya bisa menemani anak saya belajar “

(Wawancara, 4 Januari 2021)

e. Menyediakan sarana dan prasarana

Salah satu upaya yang harus di lakukan orang tua untuk menunjang

keberhasilan pendidikan anak adalah dengan memperhatikan sarana belajar anak.

Sarana adalah wahana yang sangat di butuhkan anak untuk membantu kelancaran

dalam belajar nya. Tersedianya tempat belajar yang memadai dan peralatan

belajar yang cukup akan sangat membantu keberhasilan belajar anak. Misanya

orang tua ingin anak nya semangat belajar, maka orang tua juga harus

menyediakan ruang belajar atau alat-alat belajar yang di butuhkan anak, dengan

begitu anak juga akan senang dan tertarik untuk mau belajar. Berdasarkan

wawancara dengan ibu Aisyah mengatakan:

“ya saya sudah melengkapi sarana belajar anak saya, dengan melengkapi

peralatan sekolah nya seperti saya membelikan buku, pena, meja belar dan

alat-alat lain nya”. (Wawancara, 17 Desember 2020)

Ibu Salma juga demikian ia mengatakan:

“iyya, saya menyediakan mainana edukasi seperti huruf-hijaiyah, alphabet,

gambar binatang, atau membuat mainan sendiri missal dari kertas biasa atau

kertas origami gitu, dan mainan yang saya sediakan kayak fuzzle dari kayu

gitu”. (Wawancara, 16 Januari, 2021)

Page 72: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Melihat dari pernyataan di atas untuk menumbuhkan minat anak dalam

belajar memang sudah menjadi kewajiban orang tua, dengan melengkapi sarana

dan prasana yang dibutuhkan dalam belajar karena bermain merupakan prinsip

pembelajaran bagi anak. Melalui bermain anak di ajak untuk bereksplorasi untuk

mengenal lingkungan sekitar, memahami dan melakukan hal-hal yang kreatif agar

pemberian rangsangan belajar bisa melekat di ingatan anak.

f. Memberikan sangsi/hadiah

Apa yang dilakukan orang tua di RT 02 Kelurahan Benteng dalam

memberikan partisipasi kepada anak dengan memberikan sanksi kepada mereka

apabila tidak mau belajar. Untuk meningkatkan keinginan anak untuk belajar

biasanya orang tua memberikan hadiah, hal ini bermaksud agar anak akan

semakin bersemangat dan senang sehingga belajar merupakan sesuatu yang

menyenangkan bagi nya. Salah satu orang tua mengatakan:

“kalo misalkan adib kepingin sesuatu misal nonton kartun kesukaan nya di

hp, tidak diizinkan sebelum mengaji atau belajar dan juga hadiah yang biasa

saya kasi misal kalau dia mau belajar saya kasi snack apa yang dia mau.”

Berbeda dengan ibu Aisyah yang mengatakan:

“kalo saya tidak pernah memaksakan atau menghukum anak saya kalo dia

tidak mau belajar karna semakin di paksa biasanya anak saya semakin tidak

mau, biasanya kalo mau belajar saya selalu memberikan hadiah dalam bentuk

apresiasi misal berupa ucapan, kamu pintar ya, anak rajin ya, anak sholeh ya

anak ibu, biasanya juga akan menambah percaya diri anak”

Melihat dari pernyataan diatas bahwa ketika anak dapat melakukan sesuatu

yang baik tidak ada salah nya orang tua memberikan hadiah sekali-sekali kepada

anak. Hadiah bukan hanya berupa benda ataupun material, tetapi bisa juga berupa

apresiasi kata-kata dan ucapan yang membuat anak senang dan bersemangat,

ketika anak senang maka akan dapat membantu mendorong anak untuk semangat

dalam belajar dan bermain. Kemudian sanksi ketika anak melakukan kesalahan.

Memberikan hukuman atau sanksi pada anak cukup hanya dengan menegur anak

saja sebagai tanda peringatan terhadap perilaku anak yang salah. Cara

menegurnya pun tidak boleh dengan kata-kata yang kasar, orang tua harus

memberikan teguran atau nasehat-nasehat yang halus agar anak tidak mengulangi

kesalahan yang dilakukan.

Page 73: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

57

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari hasil observasi di RT 002 Kelurahan Benteng peneliti melihat bahwa

dalam mengembangkan kualitas literasi awal anak, orang tua melakukan

bimbingan kepada anak, pengawasan terhadap anak, memberikan dorongan,

pembiasaan, menyediakan sarana dan prasarana, memberikan sanksi dan hadiah

2. Kendala Orang Tua dalam Pengembangan Literasi Awal Anak Usia Dini

di RT 002 Kelurahan Benteng

Dalam proses pelaksanaan dalam menumbuhkan literasi awal pada anak pastinya

memiliki suatu hambatan. Hambatan ini merupakan suatu kewajaran sebab ketika

seseorang menginginkan sesuatu yang baik maka pasti ada saja hambatan yang di

alami.

Berikut ini wawancara peneliti terkait dengan kendala dalam menumbuhkan

literasi awal anak. Ibu Salma menjelaskan

“kendala itu pasti ada, kalau dari diri anak misal dari mood yang tidak tentu,

kadang dari segi waktu juga yang menjadi kendala, misalnya kan kesibukan

mengurus pekerjaan rumah kadang mengharuskan saya untuk mengabaikan

dulu kepentingan anak” (Wawancara, 16 Januari 2020)

Selanjutnya wawancara dengan salah satu orang tua yang bernama Nurasiah

“iya kendala yang saya alami yaitu anak saya suka pergi main apa lagi

sekarang libur jadi waktu mainnya juga banyak sama teman-temannya,

kadang kalo disuru belajar dia gak mau dan nangis. Kemudian saya juga

jarang di rumah karna kerja jadi kendala nya ya waktu saya juga terbatas

untuk anak” (Wawancara 4 Januari 2020)

Peneliti melakukan wawancara dengan ibu Imus:

“ kendalanya saya tidak bekerja sama dengan suami dalam mengajarkan anak

belajar, suami saya tidak ada waktu untuk mengajarkan anak karna kerja dari

pagi sampai sore ketika pulang langsung istirahat dan tidur. Jadi sekarang

urusan anak sepenuhnya saya yang megang karena sekolah juga tutup jadi

anak lebih banyak berada dirumah”. (Wawancara 4 Januari 2020).

Proses terbentuknya pembiasaan anak akan tercapai apabila ayah dan ibu

sebagai orang tua dapat menjalankan tugas dan perannya dengan baik. Ayah dan

ibu memiliki peran yang sama dalam mengelola rumah tangga terutama dalam hal

pendidikan dan pengasuhan anak. Namun pada kenyataan nya masih ada orang

tua (ayah) yang tidak memiliki waktu untuk megajarkan atau bermain dengan

anak nya dengan alasan sibuk dengan pekerjaan. Padahal anak juga membutuhkan

Page 74: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

perhatian dari seorang ayah agar perhatian yang di dapatkan anak lengkap

sehingga terciptanya didikan yang sempurna untuk anak.

Pada hakikatnya ayah dalam keluarga memiliki peran ganda, yaitu sebagai

pencari nafkah sekaligus sebagai pengasuh dan pendidik bagi anaknya. Dengan

begitu kerja sama ayah dan ibu sangat dibutuhkan dalam proses pemberian

rangsangan dan stimulus pendidikan untuk anak.

Peneliti melihat di RT 002 Kelurahan Benteng Kendala yang dialami yaitu

ayah dan ibu sudah bekerjasama dalam mengajarkan anaknya belajar hanya saja

terkadang ayah terkendala oleh pekerjaan sehingga hanya sesekali bermain dan

mengajarkan anaknya belajar.

terkadang waktu orang tua dalam mengajarkan anak terhalang oleh pekerjaan

rumah yang mengharuskan orang tua mengabaikan dulu kepentingan belajar anak

nya, dan juga dari profesi orang tua yang ada di RT 002 banyak yang berprofesi

sebagai petani jadi waktunya sangat terbatas untuk anak, hanya pada saat malam

hari orang tua bisa bersama anak nya. Ada juga anak yang tidak mau tinggal

dirumah selalu keluar bermain bersama teman-temannya sehingga sulit bagi orang

tua untuk mengajarkan nya karena ketika sudah pulang anak sudah capek dan

lelah sehingga gak mau lagi belajar.

3. Bagaimana Upaya Orang Tua Dalam Pengembangan Literasi Awal Anak

Usia Dini di RT 002 Kelurahan Benteng

Dalam masa kanak-kanak merupakan suatu kondisi yang sangat baik untuk di

manfaatkan melatih kemampuan anak yang berusia 0-6 tahun karena di masa ini

anak berada pada masa emas atau yang sering disebut sebagai tabularasa yang

artinya anak diibaratkan kerrtas kosong yang belum ada coretan sama sekali,

orang-orang sekitarnya lah yang menjadi penentu apakah mau menggoreskan tinta

dengan baik atau hanya menggoreskan semaunya saja. Dan di masa ini anak

sangan sensitif dan mudah menerima rangsangan-rangsangan yang di berikan oleh

lingkungannya. Pendidikan untuk anak yang berada di usia tersebut bergantung

pada bagaimana tindakan yang di berikan oleh orang tua dalam mendidik,

mengasuh, dan bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar

anak lebih mudah untuk bereksplorasi mencari pengalaman dan pengetahuannya

Page 75: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Orang tua berperan sebagai guru yang mendidik anak dengan baik. Sebagai

seorang guru, orang tua dituntut memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas.

Anak-anak akan banyak bertanya kepada guru tentang apa yang dilihat, didengar

dan dirasakan. Seorang guru harus melayani pertanyaan pertanyaan anak dengan

sabar dan telaten. Disamping itu suri teladan yang baik perlu dikembangkan,

sebab anak-anak mudah mentransfer ucapan dan ucapan dan tindakan orangtua

Orang tua sebagai guru di rumah, selama 24 jam anak berada dalam

pengawasan dan tanggung jawab orang tua. Semua kegiatan seharusnya berada

dalam bimbingan dan pengawasan orang tua. Orang tua perlu memiliki ilmu

pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk dapat membantu anaknya

mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, orang tua adalah madrasah

pertama bagi anak. Anak yang terbiasa diikut sertakan dalam berbagai kegiatan

akan terbiasa dan akhirnya mampu meraih prestasi. Itu semua dapat dicapai

dengan pembiasaan dari rumah dengan bimbingan orang tua di lingkungan

keluarga.

Seperti yang kita ketahui bahwa kedua orang tua merupakan tempat

pendidikan pertama dan utama bagi anak karena itu orang tua harus memiliki

peran atau partisipasi dalam menumbuhkan minat anak-anak nya, khususnya

dalam pendidikan anak. Upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk

meningkatkan kemampuan anak dalam belajar dikemukakan sebagai berikut:

Berdasarkan wawancara dengan ibu Salma yaitu:

“saya kasi misalnya seperti penguatan terhadap apa yang dilakukan, misal

kalau dia berhasil melakukan sesuatu dengan benar di kasi apresiasi misal

dengan ucapan, wah pintar ya nak udah pintar nulis nya, kemudian saya kasi

tau apa manfaat dari dia belajar, biasanya saya bilang kalau adib mau belajar,

nanti jadi anak yang pintar biar bisa sekolah kayak kakak nya” (Wawancara,

16 Januari 2021).

Dari hasil wawancara di atas upaya yang di lakukan ibu Salma dalam

mengembangkan literasi anak nya yaitu berupa kata-kata, motivasi dan dorongan

dan ibu Salma juga selalu memberikan penjelasan apa manfaat dari bermain dan

belajar yang di lakukan anak nya.

Page 76: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

60

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berbeda dengan cara yang dilakukan oleh ibu Imus:

“kalo saya biasanya mengajak zahra main gunting-gunting saya menulis

huruf-huruf baru nanti dia yang gunting sekaligus melati motori halusnya”

(Wawancara 04, Januari 2021).

Cara yang dilakukan oleh ibu Imus yaitu dengan berkolaborasi langsung dengan

anak saat belajar, hal yang seperti ini lah yang di butuhkan anak karena anak akan

merasa bahwa dia sangat di perhatikan. Dan anak usia dini juga sangat menyukai

kegiatan menggunting dan orang tua juga harus menemani dan mengawasi anak

saat menggunakan metode menggunting ini karena berbahaya jika anak di biarkan

bermain sendiri.

Seperti yang dilakukan oleh ibu Salmiah

“saya selalu menunjukan respon positif apapun yang dilakukan, meskipun

mungkin masih ada kesalahan yang dilakukan dan tentunya tetap dalam

pengawasan dan diarahkan saja, karena kalau dikasi respon negatif takutnya

anak saya mecontoh, misalnya kalau saya ngasi respon kasar dengan

membentak atau yang lain lah, itu akan menghilangkan rasa percaya diri anak

saya”. (Wawancara, 3 Januari 2021).

Selanjutnya wawancara dengan ibu Nurasiah:

“kalau saya mengajarkannya secara mengalir saja tidak dipaksakan, seperti di

jadwalkan jam tertentu kalau dia lagi gak mau belajar ya tidak bisa

dipaksakan, tapi saya rutin mengingatkannya belajar”. (Wawancara, 04

Januari, 2021).

Cara ibu Nurasiah dalam mengajarkan anak nya sangat unik karena beliau

tidak memaksakan anak nya untuk belajar namun dia mengikuti alur saja kapan

anak nya mau belajar dan juga ibu Salma selalu mengingatkan kepada anaknya

untuk belajar. karena anak usia dini memang tidak bisa dipaksakan dalam belajar

hanya saja orang tua harus selalu mengingatkannya.

Melalui pembiasaan dan latihan anak-anak akan aktif melakukan hal-hal

secara mandiri dan mereka menjadi terbiasa untuk melakukan rutinitasnya sendiri.

Hal ini dilakukan oleh orang tua karena sebelum anak anak terdidik untuk mampu

melaksanakan rutinitas yang baik dan benar terlebih dahulu ada pembiasaan dan

latihan yang di tanamkan oleh setiap orang tua artinya pada saat mereka diajarkan

dan dicontohkan melakukan kegiatan literasi mereka akan terbiasa.

Page 77: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

61

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Ibu Aisyah:

“saya membelikan buku-buku bergambar, poster-poster huruf abjad dan

selalu memberikan motivasi dengan iming-iming kalo nanti sudah bisa

menulis dan dapat juara di sekolah di belikan hadiah, dan saya selalu

menemani saat anak saya belajar kalo tidak di temani anak saya kadang tidak

mau belajar jadi saya bergantian dengan bapaknya menemani belajar.

(Wawancara, 17 Desember 2020)

Metode yang dilakukan oleh ibu Aisyah dalam membimbing anak yaitu

dengan menemani anak dalam belajar, dan sesekali memberikan hadiah kepada

anak ketika anak menyelesaikan tugas dengan baik. Dan pentingnya kerja sama

antara ayah dan ibu dalam memberikan perhatian kepada anaknya seperti,

bergantian menemaninya belajar sehingga anak akan merasa bahwa dirinya di

bimbing dan di perhatikan, dengan begitu akan memberikan hasil yang positif,

karena anak termotivasi dan akan bersemangat dalam belajar.

Dari hasil observasi di RT 02 Kelurahan Benteng dapat dipahami bahwa

dalam mengembangkan kualitas literasi awal anak yaitu orang tua harus menjadi

guru menyediakan berbagai mainan edukasi untuk anak agar bisa belajar karena

anak tidak bisa belajar seperti orang dewasa yang pada umumnya pembelajaran

yang diberikan kepada anak harus perlahan-lahan tanpa di paksakan, orang tua

harus menciptakan suasana belajar yang menarik atau unik agar anak tertarik

dalam belajar

Page 78: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

62

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai

jawaban rumusan permasalahan sebagai berikut:

1. Peran orang dalam pengembangan literasi awal anak usia dini di RT 02

Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir

Provinsi Riau, yaitu orang tua (membimbing) anak dalam belajar: seperti

memberikan motivasi, nasehat kepada anak, (pengawasan) orang tua terhadap

anak: selalu menemani anak saat bermain, (memberikan dorongan): seperti

memberikan apresiasi, motivasi, (pembiasaan): orang tua selalu mengingatkan

kepada anak untuk belajar agar anak terbiasa dengan waktu-waktu kapan harus

belajar, (menyediakan sarana prasarana): orang tua membelikan alat-alat tulis

dan menyediakan tempat belajar yang menarik. (Memberikan sanksi/hadiah):

orang tua akan memberikan sesuatu yang diinginkan anak ketika anak bisa

menyelesaikan tugasnya dengan baik.

2. Kendala yang dihadapi orang tua dalam pengembangan literasi awal anak usia

dini di RT 02 Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten

Indragiri Hilir Provinsi Riau, yaitu kurangnya sinergitas ayah dan ibu dalam

mengajarkan anak karena sibuk dengan pekerjaan, dan anak lebih banyak main

diluar rumahyang menyebabkan sulit untuk belajar.

3. Upaya orang tua dalam pengembangan literasi awal anak usia dini di RT 02

Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir

Provinsi Riau, orang tua menggunakan cara yaitu menulis huruf-huruf abjad di

kertas origami kemudian anak yang menggunting huruf-huruf tersebut untuk

melatih motorik anak. Dan orang tua menyediakan mainan edukatif seperti

Puzzle, origami, menyusun angka dan huruf. Orang tua selalu menunjukan

respon positif apapun yang dilakukan, meskipun mungkin masih ada kesalahan

yang dilakukan dan tentunya tetap dalam pengawasan dan diarahkan saja,

karena kalau dikasi respon negatif orang tua takut memberikan contoh, ketika

Page 79: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

63

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

memberikan respon kasar dengan membentak atau yang lain lah, itu akan

menghilangkan rasa percaya diri anak .

B. Saran

1. Orang tua harus memiliki kesadaran bahwa anak usia dini sangat memerlukan

stimulus sejak kecil, agar otak nya berkembang dengan baik. Dengan begitu

orang tua harus benar-benar memanfaat kan kesempatan emas dalam merawat

perkembangan anak dengan baik

2. Orang tua harus bisa membagi waktu antara melakukan pekerjaan rumah dan

mendidik anak karena ada sebagian orang tua di RT 02 yang terkadang harus

mengabaikan keperluan anak demi mengerjakan pekerjaan rumah.

3. Ayah dan ibu harus bekerja sama dalam merawat anak agar anak merasa

senang karena mendapatkan perhatian dan dorongan belajar oleh kedua orang

tuanya.

C. Kata Penutup

Dengan mengucapkan kata Alhamdulillah dan memanjatkan rasa puja dan

puji syukur kepada Allah SWT. Maka akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya dengan harapan agar

semua pihak dapat memberikan sumbangan dan saran-saran demi kesempurnaan

karya tulis ini sehingga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi kita

semua.

Jambi, 08 Januari 2021

Siti Aisyah

209173256

Page 80: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahib (2015). Konsep orang tua dalam membangun kepribadian anak.

Jurnal paradigma. 2, 1

Dinar Nur Inten (2017). Peran keluarga dalam menanamkan literasi dini pada

anak . Jurnal Golden Age. 1,1

Afiani Nuraeni (2016), Peran Orang Tua dalam Pengembangan Literasi Dini

Anak, Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta

Amien Wahyudi (2016). Mendidik Anak Usia Dini Dengan Cara Rasulullah Saw.

Jurnal Care Edisi Khusus Temuan Ilmiah. 03,3

Burhan Nurgiantoro, (2018). Sastra Anak (pengantar pemahaman dunia anak).

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Chiristina, (2019), Mengajar Membaca Itu Mudah. Yogyakarta:Cv Alaf Media

Dadan Suryana. (2016). Stimulasi dan aspek perkembangan anak. Jakarta:

Kencana

Dadan Sunendar (2019). Model Pembelajaran Literasi Untuk Jenjang Prabaca

dan Pembaca Dini Panduan Bagi Orang Tua dan Guru. Jakarta: Badan

Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Katalog dalam terbitan (KDT)

Evendi Anwar. (2015). Sentuhan al-qur’an untuk kecerdasan anak.

Yogyakarta:Pt. Lkis Printing Cemerlang

Fadlillah, M. (2019). Buku ajar bermain & permainan anak usia dini. Jakarta:

Prenada Media.

Faricha Andriani. (2017), Peran Guru Dan Orang Tua dalam Mengembangkan

Literasi Anak Usia Dini . Surakarta Universitas Muhammadiah Surakarta

Helmawati (2018) Mendidik Anak Berprestasi. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya

Heru Kurniawan. (2018) literasi parenting. Jakarta: Pt Elec Media Komputindo,

Iis Basyiroh (2017). Program Pengembangan kemampuan Literasi anak usia dini.

Tuanas Silawangi, 2, 3

Indah Rachma Cahyani. (2016). Peran orang tua dan dugu dalam

mengembangkan literasi dini. Surabaya. Universitas Airlangga

Page 81: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

Kamisah (2019). Mendidik Anak Ala Rasulullah (Propthic Parenting). Journal of

education science. 2615-5338

Khirjan Nahdi. (2020). Literasi Berbahasa Indonesia Usia Prasekolah: Ancangan

Metode Dia Tampan Dalam Membaca Permulaan. Jurnal obsesi, l.4, 434-

441.

Lilis Sumaryanti. (2018). Membudayakan Literasi Pada Anak. Jurnal Basic Of

Education, 03, 01.

Mohammad Mulyadi. (2012), Riset Dalam Metodologi Penelitian. Jurnal studi

komunikasi dan media. .16. 1.

Muh. Fitrah, dkk. (2017) metodologi penelitian penelitian kualitatif, tindakan

kelas, dan studi kasus. Jawa barat: CV. Jejak

Safrudin Aziz (2017). Strategi Pembelajaran Aktif Anak Usia Dini

Yogyakarta:Kalimedia

Salim, (2019), Penelitian Pendidikan, Metode Penelitian, Dan Jenis, Jakarta:

Prenada Media Group.

Selfi Lailiyatul Iftitah, (2019). Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta:

Duta Media

Sugiyono (2017), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta

Sugiyono (2020), Metode Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian Yang Bersifat

Eksploratif, Enterpretif, Interaktif Dan Konstruktif. Penerbit Alfabeta

Bandung

Sulaiman saat, (2010) Pendidikan Anak Dalam Al-Quran. Jurnal Lentera

Kehidupan. 13,01

Syahriatul Awla.(2017), peran keluarga (nuclear family dan extended family

)dalam pengembangan literasi dini anak di paud Surabaya. Universitas

Airlangga

Syaron Brigrtte Lantataeda (2016). Peran Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dalam Penyusunan RPJMD Kota Tomohon. Jurnal Adminitrasi

Public. 04, 048

Umi Komsiyatun. (2017). Pola Pengembangan Literasi Bahasa Pada Anak Studi

Kasus Di Paud Wadas Kelir. Jurnal metabase. 1, 2

Yuha (2018) Konsep Pendidikan Anak Shalih Dalam Perspektif Islam.

Yogyakarta: CV Budi Utama

Page 82: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Judul Skripsi : Peran Orang Tua Dalam Pengembangan Literasi Awal Anak Usia

Dini Di Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir

Provinsi Riau

Tabel 5.1 Instrumen pengumpulan data

Kegiatan Pertanyaan Keterangan

1. Wawancara

orang tua 1. Apa Pendidikan bapak/ibu.?

2. apa pekerjaan bapak/ibu.?

a. Jam berapa berangkat

b. Jam berapa pulang

c. Anak dititip dengan

siapa

3. apa yang dilakukan saat

pekerjaan selesai.?

4. jam berapa bapak/ibu tidur.?

5. apa yang dilakukan setelah

bapk/ibu bangun tidur

6. apakah bapak/ibu ada waktu

untuk mengajarkan anak

belajar.?

7. Apakah ibu/ bapak

membelikan buku belajar

8. Apakah bapak/ ibu membaca

buku

9. Kalo iya Buku apa yang

dibaca

10. Bagaimana cara ibu/bapa

membimbing anak dalam

mengenal pengetahuan awal

11. bagaimana pengawasan

ibu/bapak saat anak

belajar/bermain

12.apakah ibu/ bpak

memberikan dorongan belajar

untuk anak

13.bagaimana cara ibu/bapak

membiasakan anak agar mau

belajar

14.apakah menyediakan sarana

belajar untuk anak

15. apakah ibu/bapak

Page 83: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

memberikan sanksi atau

hadiah pada anak

16. Apakah ayah /ibu ada

kendala dalam

mengajarkan anak

17. Apakah bapak/ibu

bekerjasama mengajarkan

anak

18. Bagaimana cara ibu/bapak

berperan sebagai guru di

rumah

19. Bagaimana cara ibu/bapak

menumbuhkan minat

belajar pada anak

2. Observasi

Mengamati saat anak bernain

Mengamati kegiatan orang tua

setelah pekerjaan nya selesai

Mengamati Apakah orang tua

meluangkan waktu untuk

membaca

Mengamati Bagaimana cara

orang tua menambah wawasan

Mengamati Bagaimana cara

orang tua membantu anak dalam

belajar dirumah

Mengamati Bagaimana perilaku

orang tua ketika mengajarkan

anak membaca di rumah

Tabel 5.2 daftar informan

No NAMA PEKERJAAN

1 Siti Aisyah Ibu rumah tangga

2 Salmiah Petani

3 Musdalifah Guru

4 Nurasiah Petani

5 Salmah Ibu rumah tangga

Page 84: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …
Page 85: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …
Page 86: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

3. Dokumentasi

Foto Kantor Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri

Hilir Provinsi Riau

Foto Bersama Dengan Salah Satu Staf Kelurahan Benteng Kecamatan Sungai

Batang Kabupaten Inderagiri Hilir Provinsi Riau

Page 87: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

Wawancara dengan ibu Salmiah

Foto ibu Salmiah saat mengajarkan anak nya menulis

Page 88: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

Foto wawancara dengan ibu Nurasiah

Foto saat ibu Nurasiah mengajarkan anak nya

Page 89: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

Foto wawancara dengan ibu Musdalifah

Foto anak sedang bermain Fuzzle

Page 90: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

Foto anak sedang bermain

Foto anak belajar menulis

Page 91: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

Foto anak belajar menghitung

Foto anak belajar mengaji

Page 92: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

Foto anak belajar menulis

Page 93: PERAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Siti Aisyah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Benteng, 15 November 1999

Alamat : Benteng Jln. Cempaka Kuning

Kecamatan Sungai Batang

Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi

Riau

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email : [email protected]

Nomor Kontak : 082382587455

Pengalaman-Pengalaman Pendidikan Formal:

1. SD Negeri 008 Benteng : Tamatan Tahun 2011

2. MTS Yayasan Bin Dahlan : Tamatan Tahun 2014

3. MA Yayasan Bin Dahlan Benteng : Tamatan Tahun 2017

4. UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi : Tamatan Tahun 2021

Motto Hidup:

“Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan bersama

kesempitan dan kesulitan bersama kemudahan. (H.R Tirmidzi)