Pep.5

9
MASYARAKAT NELAYAN DALAM PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA Munawwar Khalil, S.Pi.,M.Si

Transcript of Pep.5

Page 1: Pep.5

MASYARAKAT NELAYAN DALAM PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA

Munawwar Khalil, S.Pi.,M.Si

Page 2: Pep.5

Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat Nelayan

Sektor Perikanan : 1. Budidaya Ikan

2. Penangkapan Ikan

Dalam pola kerjanya budidaya lebih menyerupai pertanian

dan peternakan daripada penangkapan ikan. Biasanya

seorang yg membudidaya ikan memperbaiki daerah

tertentu untuk meningkatkan pertumbuhan ikan dan

memperoleh hak atas ikan. Pemilikan ikan menyerupai

apa yg ada dalam pertanian.Sedangkan penangkapan

ikan bergantung pada kemudahan bersama (open access)

para nelayan yang mempunyai hak yang sama thd SD

karena tengkapan tergolong liar, berpindah dari satu

tempat ke tempat lain, ada elemen resiko yg dihadapi dan

nelayan harus berpindah-pindah. Sebaliknya memanen

hasil budidaya ikan lebih terkontrol.

Page 3: Pep.5

Sumberdaya perikanan tangkap biasanya ditandai oleh suatu tingkat kemampuan berubah yang tinggi. Kemampuan berubah ini ada tiga macam, yaitu:

1. Jangka panjang, dapat diperkirakan (musiman).

2. Jangka panjang, tidak dapat diperkirakan (karena perubahan populasi yg berkaitan dengan penangkapan ikan yg berlebihan, iklim, atau faktor2 luar).

3. Jangka pendek, tidak dapat diperkirakan (bervariasi dalam penangkapan sehari-hari).

Hal ini mengakibatkan kebanyakan masyarakat nelayan

telah membangun sifat khusus sosial budaya.

Page 4: Pep.5

Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat Nelayan:

1. Keterasingan Relatif

Dalam banyak hal nelayan sering seperti subbudaya matapencaharian lainnya, membentuk masyarakat sendiri. Nelayan juga sering terasing karena mereka harus hidup di sepanjang tepi danau, sungai dan laut. Keterasingan relatif ini semakin besar krn nelayan semakin terpisah dari masyarakat daratan ketika menangkap ikan. Di samping itu, krn banyak nelayan bekerja pd malam hari atau pagi buta, pd saat orang lain masih tidur, nelayan sering dipandang sbg orang yg terpencil dari masyarakat.

Tempat tinggal dan keterasingan sosial mempengaruhi variabel sosial budaya, yg pd gilirannya mempengaruhi pembangunan. Hal ini mungkin ikut mendukung rendahnya tingkat pendidikan sebagian besar nelayan. Bahkan apabila keterasingan tempat tinggal begitu besar, keterasingan sosial mungkin mengakibatkan nelayan dan keluarganya membentuk sikap negatif terhadap pendidikan formal pada masyarakat bukan penangkap ikan. Misalnya ejekan thd anak2 nelayan karena berpakaian jelek dan keluarga yang secara relatif miskin membuat mereka gagal dari sekolah.

Page 5: Pep.5

2. Organisasi Kerja

Banyak perhatian telah diberikan pada kesaling-tergantungan dan sifat kerja sama dalam kegiatan penangkapan ikan. Koordinasi di antara awak kapal penangkapan ikan, perlu ada dan dikombinasikan. Adanya resiko fisik yang berkaitan dengan lingkungan laut, menambah pentingnya kesaling-tergantungan setiap pekerja. Bersamaan dengan cepatnya peralatan menyusut dan kemungkinan hilangnya peralatan, kerja sama ini mengurangi jarak sosial dan ekonomi antara pemilik dan buruhnya.

Keselamatan dan keuntungan operasi suatu kapal/perahu ikan tergantung pada saling ketergantungan dan kerja sama awaknya. Keanggotaan sanak keluarga dalam suatu regu mempertinggi kerja sama di dalam kelompok kerja dan merupakan suatu praktik yang umum di banyak tempat di dunia ini.

Page 6: Pep.5

3. Pembagian Tenaga Kerja

Pada beberapa sistem perekonomian wanita dapat mengombinasikan fungsi subsistem dan mengasuh anak, dalam penangkapan, khususnya penangkapan ikan di laut dalam atau danau dengan perahu, sulit bagi wanita untuk ikut terlibat di dalamnya. Oleh karena itu wanita biasanya dibatasi pada kegiatan2 di tepi pantai (termasuk penangkapan ikan dan kerang di air dangkal) dimana pekerjaan tidak akan bertentangan dengan mengasuh anak.

Pada banyak masyarakat penangkap ikan, wanita mengambil alih fungsi membeli dan menjual ikan. Pembagian kerja ini dapat membantu menyimpan sedikit keuntungan keluarga, dimana pria penangkap ikan dan anggota keluarga yang wanita menjual produk. Peranan wanita sebagai pedagang ikan menstabilkan ekonomi pada beberapa masyarakat penangkap ikan karena pria mungkin hanya kadang2 menangkap ikan, tetapi wanita bekerja sepanjang tahun.

Page 7: Pep.5

4. Hak-hak Atas Sumberdaya Laut

Satu organisasi sosial yang sangat penting adalah pengawasan dan pemilikan sumberdaya alam. Pentingnya sistem penguasaan lahan pertanian telah diakui secara luas, tetapi penguasaan laut hingga saat ini jarang diperhatikan apabila membahas masyarakat nelayan. Di samping itu, sifat laut dan danau yang secara relatif sama menyebabkan pembuatan batas di laut tidak sama dengan lahan pertanian.

Singkatnya, aspek masyarakat dan budaya tentang nelayan tersebut sungguh penting diketahui demi terlaksananya pembangunan;

Pertama, perubahan sumberdaya secara musiman dan ketidaksuburan daerah pesisir sering mengakibatkan nelayan memutuskan untuk pindah tempat tinggal. Perubahan jangka pendek yg tidak dapat diramalkan mengakibatkan jam kerja tidak teratur dan perubahan pendapatan yang memerlukan adanya penyesuaian khusus mengenai keuangan.

Page 8: Pep.5

Kedua, tempat tingga di sepanjang tepi aliran sungai, danau, atau laut dan karakteristik yang tidak biasa dari matapencahariannya (jam kerja tidak teratur, terpisah dari masyarakat daratan) sering mengakibatkan nelayan menjadi terasing secara sosial. Keterasingan sosial ini menyulitkan mereka mencapai pendidikan formal dan juga mempengaruhi sikapnya thd anggota lain dalam kelompok masyarakat.

Ketiga, risiko fisik yang berkaitan dengan beberapa bentuk penangkapan ikan, perlunya koordinasi di antara awak perahu dan cepatnya alat2 menjadi menyusut, menuntut kepercayaan awak perahu mengenai persamaan setiap orang, mandiri dan bekerja sama, yg sering didasarkan pada hubungan kekerabatan. Di samping itu penanggulangan perselisihan hingga sekecil mungkin di antara para awak perahu tergolong cepat. Jadi risiko fisik akibat kebutuhan yang dibarengi dengan cepatnya pengambilan keputusan menciptakan nelayan secara relatif mandiri.

Page 9: Pep.5

Keempat, penanganan secara khusus, pengolahan dan pemasaran ikan membutuhkan para spesialis. Dalam banyak hal, pembagian tenaga kerja ini didasarkan pada jenis kelamin karena terbatasnya tempat kerja, lagi pula pekerjaan ini berbahaya bagi anak2. wanita seringkali mengambil alih kegiatan pengolahan dan pemasaran ikan sambil mengasuh anak.

SELESAI….