Penyebab Pembekuan

4
1. Penyebab Pembekuan (kristalisasi) Magma a. Magma Kehilangan Panas Perpindahan panas dari magma ke batuan yang relatif dingin merupakan kasus klasik pada intrusi dangkal (lebih dingin) pada mantel bumi. Pendinginan mengakibatkan magma kehilangan energi kinetik komponen lelehnya hingga titik nukleasi dan kristalisasi atau hingga pembekuan yang cepat membentuk gelas (lingkungan volkanik). b. Magma Kehilangan Fase Cair Pemisahan fase cair pada magma yang mengandung H20, menyebabkan kristalisasi dengan atau tanpa penurunan suhu (kehilangan kalor). Pelepasan H20 memungkinkan polimer silikat untuk terbentuk, menjadi langkah awal untuk pembentukan struktur kristal silikat. 2. a. Aplit adalah nama salah satu batuan beku intrusive dimana kandungan mineral kuarsa dan feldspar (orthoklas) adalah 2 mineral utama.Aplites biasanya berbutir sangat halus, berwarna putih, abu-abu atau merah muda, dan konstituen mereka hanya terlihat dengan bantuan lensa pembesar. Kedua mineral tersebut dapat berasosiasi membentuk batuan aplit karena syarat kondisi untuk proses pembentukannya yang hampir mirip. Waktu proses pembentukan kemungkinan terdapat banyak kandungan Si, O dan unsure-unsur K, Al aplite adalah mineral ukuran fine-grained yang berasosiasi dengan pegmatit. kenapa dapat terbentuk bersamaan, krn aplite terbentuk dari magma sisa pembentukan pegmatite yg ter-squeezed. b. Endapan feldspar terjadi karena proses diagnosa dari sedimen piroklastik halus bersifat asam (riolitik) dan terendapkan dalam lingkungan air lakustrin. Di samping itu juga dijumpai bersamaan dengan terbentuknya batuan beku dan umumnya berasosiasi dengan batuan asam seperti pegmatit, granit dan aplit

description

pembekuan

Transcript of Penyebab Pembekuan

1.Penyebab Pembekuan (kristalisasi) Magma

a.Magma Kehilangan Panas

Perpindahan panas dari magma ke batuan yang relatif dingin merupakan kasus klasik pada intrusi dangkal (lebih dingin) pada mantel bumi. Pendinginan mengakibatkan magma kehilangan energi kinetik komponen lelehnya hingga titik nukleasi dan kristalisasi atau hingga pembekuan yang cepat membentuk gelas (lingkungan volkanik).

b.Magma Kehilangan Fase Cair

Pemisahan fase cair pada magma yang mengandung H20, menyebabkan kristalisasi dengan atau tanpa penurunan suhu (kehilangan kalor). Pelepasan H20 memungkinkan polimer silikat untuk terbentuk, menjadi langkah awal untuk pembentukan struktur kristal silikat.

2. a. Aplit adalah nama salah satu batuan beku intrusive dimana kandungan mineral kuarsa dan feldspar (orthoklas) adalah 2 mineral utama.Aplites biasanya berbutir sangat halus, berwarna putih, abu-abu atau merah muda, dan konstituen mereka hanya terlihat dengan bantuan lensa pembesar.

Kedua mineral tersebut dapat berasosiasi membentuk batuan aplit karena syarat kondisi untuk proses pembentukannya yang hampir mirip.

Waktu proses pembentukan kemungkinan terdapat banyak kandungan Si, O dan unsure-unsur K, Alaplite adalah mineral ukuran fine-grained yang berasosiasi dengan pegmatit. kenapa dapat terbentuk bersamaan, krn aplite terbentuk dari magma sisa pembentukan pegmatite yg ter-squeezed.b. Endapan feldspar terjadi karena proses diagnosa dari sedimen piroklastik halus bersifat asam (riolitik) dan terendapkan dalam lingkungan air lakustrin. Di samping itu juga dijumpai bersamaan dengan terbentuknya batuan beku dan umumnya berasosiasi dengan batuan asam seperti pegmatit, granit dan aplit3a.faktor, sumber air, sumber panas, sumber bahan, batuan tempat terjadinya proses mineralisasi, struktur tempat.Sumber air di Yellowstone adalah air tanah meteorik (dari air hujan), sumber panasnya dari peristiwa vulkanis yang berasal tiang-tiang mantle plume, yang menciptakan hot spot di Yellowstone. precipitate material sourcenya: rhyolit--> sumber silika u/ endapan opalineMadison Limestone--> sumber carbonate u/ endapan travertinebatuan induk berupa lapisan subaerial batuan vulkanik dan permukaan regolith tanpa strukturstruktur batuan induk: telah jelasb. sepertinya tidak, Fumarol (Latin fumus, asap) adalah lubang di dalam kerak bumi yang sering terdapat di sekitargunung berapi, umumnya mengeluarkan uap dan gas seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, asam hidroklorik, dan hidrogen sulfida

4. a. Mineral halit dengan gypsum: secara komposisi sudah beda, halit NaCl dan gipsum Ca2(SO)4.2H2O. Kemudian, halit mengendap belakangan dibanding gypsum karena kelarutan gypsum di air lebih kecil (terutama jika airnya asin/basa).pembentukan gipsum di lautan tertutup dimulai dari reaksi penggabungan ion Ca dan SO4 dalam air yang bersifat asam (minim karbonat tapi penuh sulfat dan hidrogen, karena karbonat telah dipakai pada presipitasi Kalsit sebelumnya). Setelah kedua ion bereaksi maka endapan gipsum terpresipitasi. Gipsum terpresipitasi daripada anhidrit karena energi aktivasi untuk presipitasi anhidrit lebih besar dibanding gipsum.Energi aktivasi terkait energi yang dibutuhkan untuk penggabungan atom-atomb. Perubahan kalsit ke dolomit, kalsit/aragonit mengalami alterasi sehingga berubah menjadi dolomit di perairan yg memiliki kadar magnesium yg tinggi dan dekat permukaan (hangat) . Lebih resistan karena kandungan magnesium nya dsebut dolomitasi

5.a.Batu Sekis mika. Kata "mika" berasal dari kata bahasa Latin micare, "bergemerlapan", sebab mineral satu ini terlihat gemerlap (khususnya saat berskala kecil). Mika memiliki bentuk lamela berkilap hitam. Batuan ini terbentuk dalam kurun waktu 117 tahun yang lalu. Proses terjadinya yakni adanya penekanan yang diakibatkan oleh tumbukan lempeng samudera dan benua sehingga adanya percampuran lempung dari lempeng benua dan protolit dari lempeng samudera dan mengalami foliasi.

b. retro>> Banyak batuan metamorf mengandung bukti perubahan mineral retrograde, yaitu, perubahan mineral kelas yang lebih tinggi ke yang lebih rendah kelas. Banyak perubahan ini melibatkan hidrasi dan merupakan hasil dari penurunan suhu dan peningkatan aktivitas air. Metamorfosis Retrograde biasanya diproduksi oleh metamorfosis regional berulang mana episode kelas yang lebih rendah ditumpangkan pada satu kelas yang lebih tinggi. Peristiwa yang paling mundur mungkin hanya konsekuensi dari sistem metamorf pendinginan setelah puncak metamorfosis telah tercapai (yaitu sistem harus mendinginkan dengan waktu dan karena kawasan ini mengalami pengangkatan dengan waktu, baik tekanan dan temperatur yang drastis dikurangi). Mineral sekunder yang dihasilkan selama metamorfosis mundur umumnya terjadi sebagai pinggiran berserat sekitar, inklusi dalam, dan biji-bijian pseudomorphous setelah, semakin tinggi metamorf mineral grade. Sebuah contoh yang baik dari metamorfosis mundur adalah terjadinya serpentinites. Formulir ini dengan hidrasi suhu umumnya rendah batuan ultrabasa (mengandung mineral terutama terdiri dari magnesium dan besi), biasanya di zona subduksi. Contohnya ceosit

Progres>>kebalikannya dari tingkat rendah ke tinggi contoh black shale

6.a Mineral lempung mengandung informasi mengenai penimbunan(burial) dan thermal history dari batuan sedimen dan basin2 yg berguna untuk eksplorasi. Terdapat transformasi pembentukan illite pada formasi smectite sehingga terdapat campuran perlapisan antara illite-smectite (illite dalam %), perubahan temperatur bergantung pada konversi smectite menjadi illite,kenaikan temperatur ini berkorelasi dgn kedalaman dari penimbunan, sehingga rasio illite/smectite merupakan indikator kedalaman tersebut