Penyakit Sendi Golongan c, d, Dan e

download Penyakit Sendi Golongan c, d, Dan e

of 8

description

j

Transcript of Penyakit Sendi Golongan c, d, Dan e

PENYAKIT SENDI GOLONGAN C, D, DAN E

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Muskuloskeletal Semenster Ganjil Tahun Akademik 2014/ 2015

Oleh :1. Rio Asdiantoro12620300182. Anggita Cristina H1263. Yolanda H 1264. Theresia Peni 1265. Rini Oktami H 1266. Melissa Ria126

AKADEMI FISIOTERAPIUNIVERSITAS KRISTEN INDONESIAJAKARTA2014

BAB IPENDAHULUAN

Penyakit sendi adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang sekitar sendi,golongan penyakit ini merupakan penyakit degenerative yang banyak di derita oleh kaum lanjut usia (usia50 tahun ke atas). Penyakit ini menyerang berbagai sendi, tulang,ligamentum, tendon dan persendian padalaki-laki maupun perempuan dengan segala usia. Pada pembahasan ini, kami akan membahas penyakit sendi terbatas pada golongan C, D dan E. Yang meliputi Osteoarthritis, Gout, dan penyakit jaringan ikat. Dangan ini diharapkan kita mampu mengerti, memahami, mendiagnosa secara benar dan memberikan intervensi secara tepat, sehingga segala tujuan yang diinginkan tercapai dengan baik.

BAB IIPEMBAHASAN

A. PENYAKIT SENDI GOLONGAN C ( Osteoarthritis )Osteoarthritis merupakan suatu patologi pada kartilago hialin dari sendi sinovial, dimana terjadi pembentukan osteofit pada tulang rawan sendi dan jaringan subchondral yang menyebabkan penurunan elastisitas dari sendi. Umumnya menyerang sendi-sendi besar, sendi penumpu berat badan, walaupun terkadang juga menyerang sendi-sendi kecil sehingga tampak bangkak pada ruas-ruas sendi. Secara umu dibedakan menjadi 2, yaitu

1. Osteoarthritis Primer Yaitu OA yang terjadi karena idiopatik(tidak diketahui), dialami setelah usia 45 tahun, sebagai akibat dari proses penuaan (degenerative), menyerang secara perlahan tapi progresif & bersifat asimetris. Biasanya menyerang sendi yang menanggung berat badan seperti lutut dan panggul.2. Osteoarthritis SekunderTerjadi pada setiap usia akibat trauma, atau metabolisme yg menyebabkn cairan sinofialnya menurun shg mengakbatkan abnormalitas kolagen. Menyerang berbagai sendi(polyarthritis), seperti interphalang distal, karpo metacarpal 1,sendi-sendi lain di tangan, maupun lutut. PATOFISIOLOGIa. fibrilasi tulang rawan sendib. menipisnya tulang rawan sendic. sklerosis tulang subchondrald. pembentukan osteofite. kalsifikasi tulang rawan yang terlepasf. subluksasi sendig. ankylosingh. kelainan metabolism sehingga membuat produksi kolagen tidak normal ( OA sekunder) PREDISPOSISIa. Obesitasb. Traumac. Kelainan congenitald. Jenis kelamine. genetik TANDA DAN GEJALAa. Nyeri saat bergerakb. Spasme otot sekitarc. Pembengkakan d. Kemunduran progresif LGSe. Krepitasif. Deformitas PEMERIKSAAN FISIOTERAPI1) Pemeriksaan lingkup geraki. Pasifii. Aktif2) Palpasii. Nyeri tekanii. Spasme ototiii. Oedem3) Tes trendelenburg4) Lingkar sendi PROBLEMATIK fisioterapia. Nyerib. Kelemahanc. Fungsional menurun

PENATALAKSANAAN

1) Akuti. Kompres dinginii. Latihan isometrik kontraksi pada otot guadriceps pumpingactionpembuluh darah balik, yaitu terjadinya peningkalanperifer resistance ofblood vessels. Dengan adanya hambatan pada perifer maka akan didapatkan peningkatanblood pressuredan secara otomatiscardiac outputmeningkat sehingga mekanisme metabolisme menjadi lancar dan sehingga oedem menjadi menurun. Karena oedem menurun maka tekanan ke serabut saraf sensoris juga menurun sehingga nyeri berkurang.2) Kroniki. Ultrasoundii. SWDiii. Latihan passive movementiv. Relaxed passive movementv. Active movement

B. PENYAKIT SENDI GOLONGAN D (GOUT)

Arthritis pirai atau gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi.gout juga suatu istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi asm urat ( hiperurisemia). Gout dapat bersifat primer maupun sekunder. 1) Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu. Menyerang pria dewasa Wanita setelah menopauseTanda dan gejala :i. Nyeri (seperti artriris septic)ii. Inflamasi lokaliii. Menyerang sendi mana saja, paling sering pada metatarsofalangealiv. Monoartikuler

Perubahan patologisi. Pada sendii. Asam urat pada cairan synovialii. Sistemik Asam urat dalam plasma meningkat Lekositosis LED meningkatiii. Komplikasi Tofi, deposit urat dalam jaringan lunak Artritis degeneratif sekunder Penyakit ginjal

2) Gout sekunder disebabkan adanya komplikasi dengan penyakit lain sepertihipertensidan artherosklerosis. Menyerang pria dan wanita Prevalensi usia diatas 45 tahun

Tanda dan gejalai. Monoartikulerii. Sering menyerang lutut, bahu dan pergelangan kakiiii. Efusi synovialiv. Sendi panas, nyeri tekan, dan bengkak.3) PENYAKIT GOUT MEMILIKI 3 TAHAPANi. Artritis gout akutPada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 7 hari. Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentuii. Artritis gout akut intermitenditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyakiii. Artritis gout kronik bertofusTahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

PEMERIKSAAN

Palpasi tangan teraba oedema dan tofus JMP test akhir ROM flexi dan extens timbul nyeri, terbatas dengan firm end feel Pemeriksaan lain : X ray : tampak pembengkakan sendi asimetris, tampak kista subkortikal tanpa erosi, kutur bakteri cairan sendi negatif.

4) PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIa) akut Kurangi nyeri dengan Cold therapy/ Cryotherapy : cold pack, RICE kompres dingin restb) kronik MWD, US dan TENS Mobilisasi dini passive movement active movement menambah kekuatan otot

C. PENYAKIT SENDI GOLONGAN E ( jaringan ikat )

1) POLYMYALGIA RHEUMATICA Pengertian : Polymyalgia Rheumatica (PMR) adalah suatu gangguan peradangan yang meluas, menyebabkan sakit dan kekakuan otot, terutama di leher, bahu, lengan atas, paha dan pinggul. Meskipun beberapa orang mengalami gejala-gejala ini secara bertahap, polymyalgia rheumatica dapat muncul dalam semalam. Orang dengan polymyalgia rheumatica bisa saja tidur dengan kondisi baik-baik saja, namun ketika bangun merasakan kekakuan dan rasa sakit. Belum diketahui secara pasti pemicu polymyalgia rheumatica, tetapi gangguan ini dipengaruhi masalah sistem kekebalan tubuh,genetik dan faktor lingkungan. Selain itu, penuaan juga muncul untuk berperan dalam gangguan ini.

2) Gejala Gejala Polymyalgia Rheumatica meliputi:a. Rasa sakit dari sedang hingga parah dan kekakuan pada otot-otot di pinggul, paha, bahu, lengan atas dan leherb. Kelelahanc. Kelemahan atau perasaan umum tidak sehatd. Kadang-kadang, sedikit demame. Anemia--jumlah sel darah merah rendah

3) Perubahan patologisa. Bertambahnya produksi collagenb. Kulit mengencangc. Fibrosis dari paru, ginjal dan ususd. Sinovitis ringan4) Komplikasia. Hipertensib. Salah gizic. Kegagalan jantung dan paru

5) Intervensi Fisioterapi pada Polymyalgia Rheumatica (PMR) Akut : RICE Kronik : Mobilisasi General pada seluruh anggota gerak, terutama yang mengalami nyeri, sangat bermanfaat sekali untuk menghilangkan kekakuan sendi, dan relaksasi otot-otot disekitar persendian. Termasuk juga mobilisasi sendi-sendi pada tulang belakang juga sangat membantu mengurangi gejala nyeri ini. Latihan general yang dilakukan secara rutin setiap pagi juga sangat bermanfaat dalam mengurangi gejalanya. Exercise MWD US

BAB IIIPENUTUP

Demikian ulasan kami mengenai berbagai penyakit sendi golongan C, D, dan E. diharapkan setelah membaca, kita sebagai fisioterapi mampu memberikan kontribusi yang baik pada penderita- penderita gangguan sendi seperti diatas.