nyeri sendi diky

17
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Skenario Seorang wanita muda, dikonsul dari poliklinik kulit dengan keluhan nyeri sendi pada pergelangan tangan beserta jari-jari tangan, bersifat simetris. Penderita berobat di poli klinik oleh karena ada kemerahan dipipi kiri-kanan, yang menurut penderita akibat karena alergi bedak pemutih yang dibelinya di toko obat secara bebas. Namun kemerahan tsb tidak menghilang sekalipun penderita telah menghentikan memakai bedak pemutih tsb. Tidak ada saudaranya yang lain menderita seperti ini. II. 2. Kata Kunci Wanita muda Nyeri sendi pada pergelangan dan jari-jari tangan Bersifat simetris Kemerahan dipipi kiri-kanan Pemakaian bedak pemutih Tidak ada riwayat keluarga III. 3. Pertanyaan Jelaskan anatomi pergelangan dan jari tangan!

Transcript of nyeri sendi diky

Page 1: nyeri sendi diky

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Skenario

Seorang wanita muda, dikonsul dari poliklinik kulit dengan keluhan nyeri

sendi pada pergelangan tangan beserta jari-jari tangan, bersifat simetris.

Penderita berobat di poli klinik oleh karena ada kemerahan dipipi kiri-kanan,

yang menurut penderita akibat karena alergi bedak pemutih yang dibelinya di

toko obat secara bebas. Namun kemerahan tsb tidak menghilang sekalipun

penderita telah menghentikan memakai bedak pemutih tsb. Tidak ada

saudaranya yang lain menderita seperti ini.

II. 2. Kata Kunci

Wanita muda

Nyeri sendi pada pergelangan dan jari-jari tangan

Bersifat simetris

Kemerahan dipipi kiri-kanan

Pemakaian bedak pemutih

Tidak ada riwayat keluarga

III.3. Pertanyaan

Jelaskan anatomi pergelangan dan jari tangan!

Jelaskan jenis-jenis sendi!

Jelaskan penyebab nyeri sendi!

Jelaskan mekanisme nyeri!

Apakah penyebab kemerahan di pipi wanita muda pada skenario

tersebut ?

Sebutkan dan jelaskan penyakit-penyakit yang mengalami nyeri di

sendi !

Page 2: nyeri sendi diky

BAB II

PEMBAHASAN

NYERI

II. 1. Definisi

Menurut The International Association for The Study of Pain (IASP), nyeri

adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang

berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan

jaringan.1,2

Persepsi yang disebabkan oleh ransangan yang potensial dapat menimbulkan

kerusakan jaringan disebut nosisepsion. Nosisepsion merupakan langkah awal

proses nyeri. Reseptor neurologik yang dapat membedakan antara rangsangan nyeri

dengan rangsangan lain disebut nosiseptor. Nyeri dapat mengakibatkan impairment

dan disabilitas. Impairment adalah abnormalitas struktur atau hilangnya fungsi

anatomik maupun psikologik. Sedangkan disabilitas adalah hasil dari impairment

yaitu keterbatasan atau gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas yang

normal. Nyeri juga merupakan alasan tersering yang di berikan oleh pasien apabila

mereka ditanyakan kenapa berobat. Dampak nyeri pada perasaan sejahtera pasien

sudah sedemikian luas diterima sehingga banyak institusi sekarang menyebut nyeri

sebagai “tanda vital kelima”, dan mengelompokkannya bersama tanda-tanda klasik

suhu, nadi, pernapasan, dan tekanan darah.1, 3

Dapat dikatakan pula rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan. Bila

kulit menjadi nyeri akibat iskemia, dalam keadaan bawah sadar, orang yang

merasakan nyeri akan mengubah posisinya. Tetapi, keadaan ini akan menimbulkan

peluruhan dan deskuamasi seluruh kulit pada daerah yang tertekan.1,3

II. 2. Klasifikasi Nyeri

Page 3: nyeri sendi diky

Gambar 1. Klasifikasi Nyeri

Jenis-jenis nyeri : 1

Nyeri nosiseptif adalah nyeri yang timbul sebagai akibat peransangan pada

nosiseptor (serabut A-δ dan serabut C) oleh ransangan mekanik, terminal atau

termikal.

Nyeri somatik adalah nyeri yang timbul pada organ non viseral, misal nyeri

pasca bedah, nyeri metatastik, nyeri tulang, dan nyeri artritik.

Nyeri viseral adalah nyeri berasal dari organ viseral, biasanya akibat distensi

organ yang berongga, misalnya usus, kantung empedu, pankreas jantung.

Nyeri juga sering diikuti referred pain dan sensasi otonom, seperti mual dan

muntah.

Nyeri neuropatik, timbul akibat iritasi atau trauma pada saraf. Seringkali

persiten, walaupun penyebabnya sudah tidak ada. Biasanya paien merasakan

rasa seperti terbakar, seperti tersengat listrik atau alodinia dan disestesia.

Nyeri

Nyeri nosiseptif

Nyeri non-

nosiseptif

Neyeri somatik

Nyeri viseral

Nyeri neuropatik

Nyeri psikogenik

Page 4: nyeri sendi diky

Nyeri pisogenik yaitu nyeri yang tidak memenuhi kriteria nyeri somatik dan

nyeri neuropatik, dan memenuhi kriteria untuk depresi atau kelainan

psikosomatik.

II. 3. Jalur Nyeri di Sistem Saraf Pusat

a. Jalur Ascendens

Serat saraf C dan A-δ aferen yang menyalurkan implus nyeri masuk

ke medula spinalis di akar saraf dorsal. Serat-serat memisah sewaktu masuk

ke korda dan kemudian kembali menyatu di kornu dorsalis posterior pada

medula spinalis. Daerah ini menerima, menyalurkan, dan memproses implus

sensorik. Kornu dorsalis medula spinalis dibagi menjadi lapisan-lapisan sel

yang disebut lamina. Dua dari lapisan ini, yang disebut substansia gelatinosa,

sangat penting dalam transmisi dan modulasi nyeri. Dari kornu dorsalis,

implus nyeri dikirim ke neuron-neuron yang menyalurkan informasi ke sisi

berlawanan medula spinalis di komisura anterior dan kemudian menyatu di

traktus lateralis, yang naik ke talamus dan struktur otak lainnya. Dengan

demikian, transmisi implus nyeri di medula spinalis bersifat kontrlateral

terhadap sisi tubuh tempat implus tersebut berasal. 1

Traktus neospinotalamikus adalah suatu sistem langsung yang

membawa informasi diskriminatif sensorik mengenai nyeri cepat atau akut

dari nosiseptor A-δ ke daerah talamus. Sistem ini barakhir di dalam nukleus

posterolateral ventralis hipotalamus. Nyeri disebut juga sensasi talamus

mungkin karena dibawa kesadaran oleh talamus. Sebuah neuron di talamus

kemudian memproyeksikan akso-aksonnya melalui bagian posterior kapsula

interna untuk membawa implus nyeri ke korteks somatosensorik primer dan

girus pascacentralis. Dipostulasikan bahwa pola tersusun ini penting bagi

aspek sensorik-diskriminatif nyeri akut yang dirasakan yaitu, lokasi, sifat, dan

intensitas nyeri. 1

Page 5: nyeri sendi diky

Traktur paleospinotalamikus adalah suatu jalur multisinaps difus yang

membawa implus ke farmasio retikularis batang otak sebelum berakhir di

nukleus parafasikularis dan nukleus intralaminar lain di talamus, hipotalamus,

nukleus sistem limbik, dan korteks otak depan. Karena implus disalurkan

lebih lambat dari implus di traktus neospinotalamikus, maka nyeri yang

ditimbulkannya berkaitan dengan rasa panas, pegal, dan sensasi yang

lokalisasinya samar. Besar kemungkinannya sensasi viseral disalurkan oleh

sistem ini. Sistem ini sangat penting pada nyeri kronik, dan memperantarai

respons otonom terkait, perilaku emosional, dan penurunan ambang sering

terjadi. Dengan demikian, jalur paleospinotalamikus disebut sebagai suatu

sistem nosiseptor motivasional.1

b. Jalur Descendens

Salah satu jalur descendens yang telah diidentifikasi sebagai jalur

penting dalam sistem modulasi nyeri adalah jalur yang mencakup tiga

komponnen berikut :1

1. Substans grisea periakuaduktus (PAG) dan substansia grisea periventrikel

(PVG) mesensefalon dan pons bagian atas yang mengelilingi akuaduktus

Sylvius.

2. Neuron-neuron dari daerah satu mengirim implus ke nukleus rafe magnus

(NRM) yang terletak dipons dibagian atas dan nukleus retikularis

paragigantoselularis (PGL) di medula lateralis.

3. Implus di transmisikan dari nukleus di ke kompleks inhibitorik nyeri yang

terletak di kornu dorsalis medula spinalis.

II. 4. Mekanisme Nyeri

Page 6: nyeri sendi diky

Gambar 2. Mekanisme Nyeri4

Page 7: nyeri sendi diky

Gambar 3. Mekanisme Nyeri4

Page 8: nyeri sendi diky

Gambar 4. Mekanisme nyeri

Proses nyeri dimulai dengan proses transduksi yaitu adanya ransangan

atau stimulasi sehingga stimulus nociceptor aktif menyebabkan situmulus

diubah menjadi potensial aksi. Kemudian implus nyeri tadi ditransmisikan

melalui saraf perifer menuju neuron-neuron yang ada pada medula spinalis.

Dan implus tadi diteruskan ke otak. Selama transmisi, implus nyeri di

modulasi. Pada tahap ini melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf.

Selain itu, modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang

menimbulkan peningkatan aktivitas direseptor nyeri aferen primer. Sehingga

pada tahap terakhir menghasilkan pesan nyeri yang di relai menuju ke otak

menjadi presepsi atau pengalaman yang tidak menyenangkan bagi otak.

PERSEPSI

MODULASI

TRANSMISI

TRANSDUK

SI

Pengalaman subjektif nyeri yg bagaimanapun juga dihasilkan

oleh aktifitas

a. Melibatkan aktifitas saraf setinggi medula spinalisb. Melibatkan faktor2 kimiawi yg menimbulkan atau

meningkatkan aktivitas direseptor nyeri aferen primer

a. Implus nyeri dari dr tempat transduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal medula spinalis

b. Dari jaringan neuron2 yg ada dimedula spinalis ke otak

a. Terjadi stimulus noxious menyebabkan stimulasi nociceptor.

b. Pada stimulasi nociceptor, stimulus noxious di ubah menjadi aksi potensial

Page 9: nyeri sendi diky

Daftar Pustaka

1. Price S. A, Wilson L. M. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit.

Ed. 6. Jakarta: EGC ; 2005

2. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Ilmu penyakit

dalam. Ed 4. Jakarta: Departemen ilmu penyakit dalam FK-UI; 2006. Vol II.

3. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed.11. Jakarta: EGC;

2007

4. Despopoulus A, Silbernagl S. Color atlas of physiology. Ed.5. New York:

Thieme Stuttgart; 2003

Page 10: nyeri sendi diky

Laporan Individu Tutorial

N Y E R I

(Modul 1)

Nama : Diky Hardiyansyah

Stambuk : 09 777 019

Kelompok : III (tiga)

Tutor : dr. Magdalena, Sp.S

dr. Tiara

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU

2010

Page 11: nyeri sendi diky

Laporan Individu Tutorial

Sinrom De Quervain

(Modul 2)

Nama : Diky Hardiyansyah

Stambuk : 09 777 019

Kelompok : I (satu)

Tutor : dr. Magdalena, Sp.S

dr. Ahmad Nizami

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU

2010

Page 12: nyeri sendi diky

Laporan Individu Tutorial

OSTEOARTHRITIS

(Modul 1)

Nama : Irna Dwiyanti

Stambuk : 09 777 032

Kelompok : I (satu)

Tutor : dr. Jenny Sampe, Sp.S

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU

2010