penyakit kerapu

7
Sejalan dengan berkembangnya usaha budidaya ikan laut tersebut, terdapat pula beberapa masalah yang mengganggu, sehingga menghambat perkembangan usaha budidaya, yaitu hama dan penyakit ikan. Apabila keadaan tersebut tidak segera ditanggulangi lebih awal, maka kegiatan budidaya ikan laut akan terganggu, akibatnya ikan akan menurun karena tingkat kematiannya tinggi. Untuk menghindari hal tersebut perlu diupayakan pencegahan dan pengobatan terhadap hama dan penyakit ikan. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa tidak semua penyebab kematian dikarenakan penyakit, maka dalam menangani masalah ini, tindakan penanggulangannya dilakukan secara hati-hati dan teliti agar tidak menimbulkan kesalahan yang merugikan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan / udang terserang penyakit meliputi: A. Faktor-faktor kimia dan fisika, antara lain: 1. Perubahan salinitas air secara mendadak; 2. pH yang terlalu rendah (air asam), dan pH yang terlalu tinggi (air basa/alkalis); 3. Kekurangan oksigen dalam air; 4. Zat beracun, pestisida (insektisida, herbisida dan sebagainya); 5. Perubahan suhu air yang mendadak; 6. Kerusakan mekanis (luka-luka); 7. Perairan terkena polusi. B. Makanan yang tidak baik : 1. Kekurangan vitamin dan komposisi gizi yang buruk; 2. Bahan makanan yang busuk dan mengandung kuman-kuman. C. Bentuk fisik dan kelainan-kelainan tubuh yang disebabkan oleh keturunan.d. Stres Stres yang terjadi pada ikan berkaitan dengan timbulnya penyakit pada ikan tersebut.

Transcript of penyakit kerapu

Page 1: penyakit kerapu

Sejalan dengan berkembangnya usaha budidaya ikan laut tersebut, terdapat pulabeberapa masalah yang mengganggu, sehingga menghambat perkembangan usahabudidaya, yaitu hama dan penyakit ikan. Apabila keadaan tersebut tidak segeraditanggulangi lebih awal, maka kegiatan budidaya ikan laut akan terganggu, akibatnyaikan akan menurun karenatingkat kematiannya tinggi.Untuk menghindari hal tersebut perlu diupayakan pencegahan dan pengobatanterhadap hama dan penyakit ikan. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa tidaksemua penyebab kematian dikarenakan penyakit, maka dalam menangani masalah ini,tindakan penanggulangannya dilakukan secara hati-hati dan teliti agar tidak menimbulkankesalahan yang merugikan.Ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan / udang terserang penyakit meliputi:A. Faktor-faktor kimia dan fisika, antara lain:1. Perubahan salinitas air secara mendadak;2. pH yang terlalu rendah (air asam), dan pH yang terlalu tinggi (air basa/alkalis);3. Kekurangan oksigen dalam air;4. Zat beracun, pestisida (insektisida, herbisida dan sebagainya);5. Perubahan suhu air yang mendadak;6. Kerusakan mekanis (luka-luka);7. Perairan terkena polusi.B. Makanan yang tidak baik :1. Kekurangan vitamin dan komposisi gizi yang buruk;2. Bahan makanan yang busuk dan mengandung kuman-kuman.C. Bentuk fisik dan kelainan-kelainan tubuh yang disebabkan oleh keturunan.d. StresStres yang terjadi pada ikan berkaitan dengan timbulnya penyakit pada ikan tersebut.Stres merupakan suatu rangsangan yang menaikkan batas keseimbangan psikologi dalamdiri ikan terhadap lingkungannya. Biasanya stres pada ikan diakibatkan perubahanlingkungan akibat beberapa hal atau perlakuan misalnya akibatpengangkutan/transportasiikan-ikan yang dimasukkan ke dalam jaring apung di laut daritempat pengangkutan biasanya akan mengalami shock, berhenti makan dan mengalami

Page 2: penyakit kerapu

pelemahan daya tahan terhadap penyakit.e. Kepadatan IkanKepadatan ikan yang melebihi daya dukung perairan (carrying capacity) akanmenimbulkan persaingan antar ikan tinggi, oksigen terlarut menjadi rendah dan sisametabolisme seperti ammonia akan meningkat sehingga dapat menimbulkan stres danmerupakan penyebab timbulnya serangan penyakit. (Anonim, 2005).Penyebab penyakit di atas tergolongkan kedalam faktor intern (dari dalam), maksudnyapenyebab penyakit itu masih di sebabkan oleh spesies itu sendiri. Sedangkan faktoreksternal di sebabkan oleh lingkungan di sekitar tempat spesies di budi dayakan.Timbulnya penyakit pada budidaya tambak salah satunya disebabkan karenamenumpuknya limbah disekitar lingkungan tambak (faktor ekstern) sehinggamenyebabkan tumbuhnya mikroorganisme. Jika pertumbuhan mikroorganisme inimelimpah terutama pada golongan pengurai akan diikuti dengan turunnya kualitas air disekeliling perusahaan hatchery (Anonim, 2004).

1). Non patogen· Penyakit lingkungan :suhu dan kualitas air lainnya (pH, kelarutan gas, zat beracun).· Penyakit nutrisi : kekurangan nutrisi, gejala keracunan bahan pakan.2). Patogen; bersifat parasit dan terdiri atas empat kelompok yaitu :· Penyakit viral· Penyakit jamur· Penyakit bakterialGejala-gejala umum penyakit ikan1. Warna kusam atau pucat2. Sirip rontok3. Sirip lepas dan kadang tidak rapi4. Luka5. Pendarahan6. Produksi lendir berlebihan/berkurang7. Tutup insang selalu terbuka, warna lembar insang pucat8. Benjolan pada insang/daging9. Mata menonjol10. Ukuran kepala dan badan tidak proporsional, kemungkinan terjadi kelainan bentuk lainKarakteristik penyakit infeksi pada ikan.

Page 3: penyakit kerapu

Ikan merupakan salah satu hewan air yang selalu bersentuhan dengan lingkunganperairan sehingga mudah terinfeksi patogen melalui air. Infeksi bakteri dan parasit tidak terjadipada hewan darat melalui perantara udara, namun pada ikan sering terjadi melalui air. Padabudidaya, air tidak hanya sebagai tempat hidup bagi ikan, tapi juga sebagai perantara bagipathogen

3.3.4. Penyakit bakterial pada ikan kerapuDiantara jenis bakteri tersebut bakteri V alginolyticus dan V fuscus merupakan jenis yangsangat patogen pada ikan kerapu tikus.

3.3.4.1. Vibrio alginolyticus

Vibrio alginolyticus dicirikan dengan pertumbuhannya yang bersifat swarm (Gambar 2)pada media padat non selektif. Ciri lain adalah gram negatif, motil, bentuk batang, fermentasiglukosa, laktosa, sukrosa dan maltosa, membentuk kolom berukuran 0.8-1.2 cm yang berwarnakuning pada media TCBS. Bakteri ini merupakan jenis bakteri yang paling patogen pada ikankerapu tikus dibandingkan jenis bakteri lainnya. Nilai konsentrasi letal median (LC50) adalahsebesar 106.6 pada ikan dengan berat antara 5-10 gram. Kematian masal pada benih didugadisebabkan oleh infeksi bakteri V alginolyticus. Pengendalian penyakit dapat dilakukan denganpenggunaan berbagai jenis antibiotika seperti Chloramfenikol, eritromisina dan oksitetrasiklin.Sifat lain yang tidak kalah penting adalah sifat proteolitik yang berkaitan dengan mekanismeinfeksi bakteri.

3.3.4.2. Vibrio anguillarumDibandingkan dengan V alginolyticus, V anguillarum merupakan spesies yang kurangpatogen terhadap ikan air payau. Pada uji patogenisitas ikan kerapu tikus ukuran 5 gram yangdiinfeksi bakteri dengan kepadatan tinggi hingga 108 CFU/ikan hanya mengakibatkan mortalitas20%. Diagnosis penyakit dapat dilakukan dengan melakukan isolasi dan identifikasi bakteri.

Page 4: penyakit kerapu

Penumbuhan bakteri pada media selektif TCBS akan didapatkan koloni yang kekuningan denganukuran yang hampir sama dengan koloni V alginolyticus akan tetapi bakteri ini tidak tumbuhswarm pada media padat non-selektif seperti NA.

3.3.4.3 Penyakit Protozoa

4.3.4.1. Cryptocaryonosis

Penyakit ini sering ditemukan pada ikan kerapu bebek dan macan, dengan tanda ikanyang tersering terlihat bercak putih. Stadia parasit yang menginfeksi ikan dan menimbulkanpenyakit adalah disebut trophont berbentuk seperti kantong atau genta (Gambar 3) berukuranantara 0.3-0.5 mm, dan dilengkapi dengan silia. Tanda klinis ikan yang terserang adalah ikanseperti ada gangguan pernafasan, bercak putih pada kulit, produksi mukus yang berlebihan,kadang disertai dengan hemoragi, kehilangan nafsu makan sehingga ikan menjadi kurus. Erosi(borok) dapat terjadi karena infeksi sekunder dari bakteri. Diagnosis dapat dilakukan denganmelihat gejala seperti adanya bercak putih, tetapi untuk lebih memantapkan (diagnosis definitif)perlu dilakukan pengamatan secara mikroskopis dengan cara memotong insang, mengerok darilendir. Serangan penyakit dapat diatasi dengan penjagaan kualitas air. Perlakuan bahan kimiapengendali parasit dapat dilakukan seperti perendaman dalam larutan formalin 25 ppm,perendaman ikan dalam air bersalinitas 8 ppt selama beberapa jam dan memindahkan ikan yangudah diperlakukan ke dalam wadah barn bebas parasit.

4.3.3.2. Infestasi TrichodinaPenempelan Trichodina (Gambar 4) pada tubuh ikan sebenarnya hanya sebagai tempat pelekatan(substrat), sementara parasit ini mengambil partikel organik dan bakteri yang menempel di kulitikan. Tetapi karena pelekatan yang kuat dan terdapatnya kait pada cakram, mengakibatkanseringkali timbul luka, terutama pada benih dan ikan muda. Pelekatan pada insang juga

Page 5: penyakit kerapu

seringkali disertai luka dan sering ditemukan set darah merah dalam vakuola makananTrichodina. Pada kondisi ini maka Trichodina merupakan ektoparasit sejati.Trichodina yang merupakan ektoparasit pada ikan air laut mempakan spesies yang bersifatsebetulnya lebih bersifat komensal daripada ektoparasit. Trichodina spp. yang didapatkan padaikan air payau merupakan spesies yang memiliki toleransi yang luas terhadap kisaran salinitas.Trichodina yang menempel di insang umunmya berukuran lebih kecil dibandingkan yang hidupdi kulit, contohnya adalah Trichodinella. Ikan yang terserang Trichodina biasanya warnatubuhnya terlihat pucat, produksi lendir yang berlebihan dan terlihat kurus. Diagnosis dapatdilakukan dengan cara melakukan pengerokan (scraping) pada kulit, atau mengambil lembaraninsang dan melakukan pemeriksaan secara mikroskopis. Pencegahan terhadap wabah penyakitadalah dengan cara pengendalian kualitas lingkungan, karena mewabahnya penyakit berkaitandengan rendahnya kualitas lingkungan. Perlakuan terhadap ikan yang terinfeksi oleh parasitadalah dengan cara perendaman dalam larutan formalin 200-300 ppm.

4.3.3.3. Caligus sp., parasit golongan Crustacea

Parasit jenis ini sering, ditemukan baik pada induk ikan maupun di tambak. Penempelanektoparasit ini dapat menimbulkan luka, dan akan lebih parah lagi karena ikan yang terinfeksidengan parasit sering menggosok-gosokkan tubuhnya ke dinding bak atau substrat keras lainnya.Timbulnya luka akan diikuti dengan infeksi bakteri. Caligus sp. berukuran cukup besar sehinggadapat diamati dengan tanpa bantuan mikroskop. Perlakuan ikan terserang parasit cukup mudah,yaitu hanya merendamnya dalam air tawar selama beberapa menit. Perlakuan dengan formalin200-250 ppm juga cukup efektif. Penggunaan bahan seperti Triclorvon (Dyvon 95 SP) hiingga 2ppm dapat mematikan parasit.

Anonim, “Pedoman Teknis Penanggulangan Penyakit Ikan Budidaya Laut”, DepartemenKelautan dan perikanan 2005.

Page 6: penyakit kerapu

Anonim, “Pengendalian Hama Yang Sering Terjadi Di Tambak Air Payau” DepartemenKelautan dan Perikanan, 2004.Anonim, “Jenis Penyakit Pada Ikan (Finfish) Budidaya Air Payau” Departemen Kelautan danPerikanan, 2005.Anonim,“Cegah Bercak Putih (WSSV) yang Menyerang Udang di Tambak” DepartemenKelautan dan Perikanan, 2005.Dr. A. B. Susanto, M.Sc, dkk.”Pembesaran Bandeng”Direktorat Pendidikan MenengahKejuruan, 2004.Makalah kelompokDasar-dasar akuakulturHama Dan