ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

69
ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR ANDI ROSLINA 105961123416 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

Page 1: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

i

ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU

DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

ANDI ROSLINA

105961123416

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

ii

ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU

DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

ANDI ROSLINA

105961123416

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

iii

Page 4: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

iv

Page 5: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Penawaran

Komoditas Ikan Kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar” adalah benar

merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal dan

dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Mahasiswa

Andi Roslina

105961123416

Page 6: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

vi

ABSTRAK

ANDI ROSLINA.105961123416. Analisis Penawaran Komoditas Ikan Kerapu

Di Kabupaten Kepulauan Selayar. Dibimbing oleh MOHAMMAD NATSIR dan

RAHMAWATI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar dan untuk mengetahui

elastisitas penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi penawaran ikan kerapu pada penelitian ini digunakan model

regresi dimana kita harus menggunakan dari dua variabel independen dengan

model persamaan linier. Untuk menjawab dari penelitian ini menggunakan

analisis regresi dan untuk elastisitasnya menggunakan fungsi persamaan Cobb-

Douglass.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analisis Penawaran Komoditas Ikan

Kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu

harga ikan kerapu dan curah hujan. Elastisitas harga ikan kerapu di Kabupaten

Kepulauan Selayar (X1) sebesar -0,6354, yang menunjukkan bahwa semakin

mahal ikan kerapu maka penawarannya semakin rendah hal ini dikarenakan harga

ikan kerapu yang mahal sehingga penawarannya berkurang sebaliknya jika harga

ikan kerapu rendah maka penawarannya banyak artinya bahwa jika ikan kerapu

mahal tidak ditawarkan di Kabupaten Kepulauan Selayar tetapi ditawarkan keluar

daerah. Sedangkan faktor determinan penawaran ikan kerapu di Kabupaten

Kepulauan Selayar yang bernilai positif yaitu harga ikan teri di Kabupaten

Kepulauan Selayar (X2) sebesar 0,0657, yang menunjukkan bahwa semakin

mahal harga ikan teri maka harga ikan kerapu yang ditawarkan akan naik juga.

Kata kunci : ikan kerapu, penawaran, elastisitas

Page 7: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

vii

ABSTRACT

ANDI ROSLINA.105961123416. Analysis of Grouper Fish Price Analysis in

Selayar Islands Regency. Guided by MOHAMMAD NATSIR and

RAHMAWATI.

This study aims to find out the factors that influence the supply of grouper

fish in Selayar Islands Regency and to know the elasticity of grouper fish

offerings in Selayar Islands Regency.

Data analysis techniques used to determine the factors that influence the

supply of grouper fish in this study used a regression model where we have to use

from two independent variables with a linear equation model. To answer from this

study used multiple regression analysis and for its elasticity using cobb-douglass

equation function.

The results showed that the Analysis of Grouper Fish Commodity Supply

in Selayar Islands Regency influenced factors namely grouper fish prices and

rainfall. Elasticity of grouper fish prices in Selayar Islands Regency (X1) of -

0.6354, which indicates that the more expensive grouper fish then the lower the

offer is due to the price of expensive grouper fish so that the offer is reduced

otherwise if the price of grouper fish is low then the offer means that if the

grouper fish is expensive is not offered in Selayar Islands Regency but offered out

of the area. While the determinant of grouper fish offering in Selayar Islands

regency is positive value, namely the price of anchoce in Selayar Islands Regency

(X2) of 0.0657, which indicates that the more expensive the price of anchoce, the

price of grouper fish offered will rise as well.

Keywords: grouper fish, supply, elasticity

Page 8: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam

tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarganya,

sahabat dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Penawaran Komoditas Ikan Kerapu Di Kabupaten Kepulauan

Selayar.”

Skripsi ini merupakan tugas yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Dr. Mohammad Natsir, S.P., M.P. selaku pembimbing I dan Rahmawati,

S.Pi., M.Si. selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya

membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat selesai.

2. Bapak Dr. H. Burhanuddin S.Pi, M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P., selaku Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

ix

4. Kedua orangtua Ayahanda Syarifuddin dan ibunda Bau Daeng, kakakku

tersayang kak Darwis, Ramli, Tina dan keponakan-keponakanku serta

segenap keluarga dan sahabat saya Wilda Yulita, Andi Anggun Hidayat, Sri

Refoyanti, Mardiniati, Wika Febrianti, Lismiharti, Hasmawati Abbas serta

kekasih saya Jasman Saputra yang senantiasa memberikan bantuan baik

moral maupun materil serta dukungan disaat saya merasa lelah sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis.

6. Kepada pihak pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar beserta jajarannya

yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di daerah

tersebut.

7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang peneulis tidak dapat disebut satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Amin.

Makassar, 15 Maret 2020

Andi Roslina

Page 10: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

KOMISI PENGUJI .............................................................................................. iii

PERNYATAAN DAN SUMBER INFORMASI ................................................ iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

ABSTRACT .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Kerapu ................................................................................................... 6

2.2 Teori Penawaran ............................................................................................ 8

2.3 Elastisitas Penawaran .................................................................................. 11

2.4 Determinan Penawaran ................................................................................ 13

2.5 Kerangka Pikir ............................................................................................. 14

2.6 Peneliti Terdahulu........................................................................................ 16

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 21

3.2 Teknik Penentuan Sampel ........................................................................... 21

Page 11: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

xi

3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 21

3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 22

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................... 22

3.6 Definisi Operasional .................................................................................... 26

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis ...................................................................................... 28

4.2 Keadaan Demografis ................................................................................... 29

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Estimasi Analisis Regresi Linier Berganda Pada Program Microsoft

Excel ........................................................................................................... 37

5.2 Uji F-Statistik (Simultan) ............................................................................ 38

5.3 Koefisien Determinan (R2) ......................................................................... 38

5.4 Uji t-statistik ................................................................................................ 39

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .................................................................................................. 41

6.2 Saran ............................................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 16

2. Luas Wilayah Menurut Ketinggian Dari Permukaan Laut ............................. 29

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 30

4. Penduduk Berdasarkan Usia ........................................................................... 33

5. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...................................................... 34

6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan .................................................... 35

7. Hasil Estimasi Analisis Regresi Linier Berganda Determinan Penawaran Ikan Kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar............................. 37

Page 13: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Grafik Kurva Penawaran ............................................................................... 11

2. Kerangka Pikir ............................................................................................... 15

3. Peta Kabupaten Kepulauan Selayar ............................................................... 28

4. Penangkaran Hasil Ikan Tangkap .................................................................. 47

5. Ikan Kerapu .................................................................................................... 47

6. Pemberian Pakan Ikan .................................................................................... 47

7. Foto Bersama Pemilik Ikan Kerapu ............................................................... 47

Page 14: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Dokumentasi Penelitian ........................................................................... 46

2. Hasil Estimasi Analisis Determinan Ikan Kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar .................................................................................. 48

3. Hasil Tabulasi Harga Ikan Kerapu di Kabupaten Kepulauan

Selayar ...................................................................................................... 49

4. Hasil Logaritma Natural (LN).................................................................. 51

5. Surat Keterangan Penelitian ..................................................................... 52

6. Uji Plagiasi ............................................................................................... 53

Page 15: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia karena hamparan

laut dan pulau yang sangat luas. Panjang garis pantai Indonesia mencapai 104.000

km dengan luas wilayah laut mendominasi total luas teritorial Indonesia sebesar

7,7 juta . Kemampuan ini menjadikan Indonesia sebagai sumberdaya kelautan

yang besar termasuk kekayaan keanekaragaman hayati dan non hayati kelautan

terbesar (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, 2005).

Indonesia adalah produsen utama ikan kerapu yang mengembangkan

produksi ikan kerapu budidaya pada tahun 2005 dengan nilai total sekitar Rp.

116.891.489.000. Budidaya kerapu di Indonesia tersebar dari Sumatera sampai

Papua dan fokus di beberapa provinsi seperti Sumatera Utara, Kepulauan Riau,

Lampung, Jawa Timur, Bali, Lombok dan Sulawesi Utara. Total produksi ikan

kerapu di Kepulauan Riau, Lampung, Jawa Timur dan Bali pada tahun 2005

masing-masing sebesar 4.496 ton, 388 ton, 24 ton dan 180 ton (DKP, 2006).

Marikultur merupakan upaya pemanfaatan perairan pesisir secara

semaksimal mungkin perairan pantai melalui usaha budidaya ikan, kerang-

kerangan, rumput laut atau biota laut lainnya yang mempunyai nilai ekonomis

penting. Ikan kerapu merupakan ikan laut yang banyak didapatkan di perairan

pantai Indonesia telah berhasil dibudidayakan dan cukup diminati serta memiliki

harga pasaran yang tinggi (Philip, 1986 dan Paruntu, 1989).

Page 16: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

2

Ikan kerapu adalah komoditas perikanan unggulan Indonesia yang

memiliki nilai ekonomi yang tinggi, mempunyai harga yang mahal serta menjadi

komoditas ekspor. Saat ini budidaya ikan kerapu sudah berkembang, maka perlu

ketersediaan benih secara kontinu, untuk memenuhi kebutuhan benih perlu adanya

usaha pembenihan ikan kerapu, yang teknologinya sudah dapat diaplikasikan

(Sugama et al., 2001, 2012; Ismi, 2011).

Ikan kerapu (Epinephelus spp) dikenal dengan “Groupers”, hidupnya

menyendiri, di alam memangsa ikan dan krustasea. Ini merupakan salah satu

komoditas perikanan yang memiliki peluang baik di pasar domestik maupun pasar

internasional, selain itu nilai jualnya cukup tinggi (Langkosono, 2007 dan Triani,

2010).

Permintaan ekspor produk perikanan Indonesia semakin meningkat setiap

tahunnya, salah satunya yaitu pada komoditas ikan laut jenis kerapu. Ikan kerapu

mempunyai nilai ekonomis tinggi serta memiliki keunggulan pasar dalam dan luar

negeri yang sangat baik. Hal ini didukung oleh peningkatan pasar luar negeri

terhadap ikan karang hidup konsumsi (Live Reef Fish Food, LRFF) dikarenakan

adanya perubahan selera konsumen dari ikan mati atau beku beralih kepada ikan

dalam keadaan hidup. Ikan kerapu sudah menjadi menu istimewa di hotel dan

restoran terkemuka, baik di Indonesia, Hongkong, Taiwan, Jepang, dan Singapura.

Permintaan pasar internasional akan ikan kerapu terus meningkat, memberikan

peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan hasil tangkapnya (Kordi, 2001).

Kapasitas tangkap ikan di Sulawesi Selatan dimana usaha penangkapan

ikan di Sulawesi Selatan dilakukan di laut dan di perairan umum. Pada usaha

Page 17: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

3

perikanan tangkap di laut komoditi hasil tangkapnya yakni ikan kerapu yang

sangat terkenal dan bernilai ekonomi tinggi. Ikan kerapu adalah salah satu jenis

perikanan laut demersal yang populer di pasaran internasional dengan nama

grouper atau trout. Harga ikan kerapu hidup sangat mahal, tergantung jenisnya.

Jenis-jenis kerapu yang diekspor adalah kerapu alis, kerapu macan, kerapu

minyak, kerapu lodi, kerapu lumpur, kerapu sunu dan kerapu karet (Murtidjo,

2002).

Permintaan dan harga ikan kerapu yang tinggi mendorong para nelayan

untuk melakukan penangkapan semakin intensif dan tidak terkontrol yang

akibatnya dapat menyebabkan terjadinya kelebihan tangkap (overfishing).

Penurunan populasi ikan kerapu akibat pengembangan usaha budidaya dalam

penyediaan ikan kerapu hidup. Untuk mengatasi permintaan yang semakin tinggi

tersebut, maka seyogyanya produksi ikan kerapu tidak hanya diprioritaskan dari

hasil kegiatan penangkapan di alam tetapi lebih banyak mengandalkan pada

kegiatan budidaya (Sudirman dan Yusri, 2008).

Di Kabupaten Kepulauan Selayar ikan kerapu merupakan perikanan

tangkap yang memiliki peran penting dalam penyediaan pangan, kesempatan

kerja, perdagangan dan kesejahteraan serta rekreasi bagi sebagian masyarakat.

Sejak tahun 2010 rata-rata total produksi perikanan ikan kerapu berasal dari

produksi ikan tangkap sebesar 736,4 Ton. (BPS Kabupaten Kepulauan Selayar

2012). Kegiatan penangkapan banyak terjadi di wilayah pesisir, karena daerah

tersebut merupakan wilayah subur dan memiliki kelimpahan sumberdaya tinggi.

Page 18: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

4

Salah satu wilayah perairan yang berkontribusi dalam hasil produksi

perikanan tangkap ikan kerapu khususnya di perairan pulau yang ada di

Kabupaten Kepulauan Selayar hasil ikan tangkap yang cukup tinggi diusahakan

dengan alat tangkap yang cukup beragam dari mulai alat tangkap sederhana

hingga yang modern dengan berbagai ukuran kapal. Salah satu alat tangkap

sederhana yang digunakan nelayan yaitu jaring mudah dibuat dan hasil

tangkapannya beragam mulai dari ikan permukaan (pelagis) hingga ikan dasar

(demersal) salah satunya yakni ikan kerapu (Kementerian Kelautan dan Perikanan

2011).

Berdasarkan pernyataan dari latar belakang diatas, penulis akan melakukan

penelitian mengenai “ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN

KERAPU DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR “

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka pernyataan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penawaran ikan kerapu di Kabupaten

Kepulauan selayar?

2. Bagaimana elastisitas penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar?

Page 19: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

5

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ikan kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar

2. Untuk mengetahui elastisitas penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan

Selayar

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan referensi dalam penelitian yang membahas analisis penawaran

ikan kerapu.

2. Bagi pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi sumber pemikiran atau pertimbangan dalam menyusun suatu

kebijakan yang berkaitan dengan penawaran ikan kerapu.

3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

tambahan informasi dan bahan referensi dalam penyusunan penelitian

selanjutnya.

Page 20: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Kerapu

Ikan kerapu termasuk ikan demersal yang dapat ditemukan di daerah

berkarang, berlumpur, berpasir atau daerah yang memiliki dasar perairan

campuran antara patahan karang dan pasir. Ikan ini termasuk dalam kelompok

stenohaline yang mampu beradaptasi pada lingkungan perairan yang berkadar

garam rendah. Klasifikasi ikan kerapu subfamily Epinephelinae umumnya

menggunakan karakteristik morfologi didasarkan oleh beberapa perbedaan seperti

panjang kepala, jumlah duri pada sirip median dan bentuk sirip ekornya (Jefri,

2015).

Ikan kerapu memiliki bentuk badan memanjang namun beberapa spesies

berbentuk agak pipih, memiliki satu sampai tiga duri keras pada tutup insang

(tutup insang sebagian atau seluruhnya bergerigi), memiliki mulut sedikit superior

yang dilengkapi dengan gigi taring yang kuat dengan sirip ekor kebanyakan

berbentuk rounded atau truncate (Wiadnya dan Setyohadi, 2014).

Menurut Heemstra dan Randall (1993) ikan kerapu memiliki klasifikasi

sebagai berikut:

Filum : Chordata

SubFilum : Vertebrata

Kelas : Teleostei

Sub Kelas : Osteicanthopterygii (Actinopterygii)

Ordo : Parciforma

Page 21: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

7

Sub Ordo : Perciodea

Famili : Serranidea

Sub Family : Epinephelinea

Spesies ikan kerapu di perairan Indonesia yang pernah tercatat terdapat

tujuh genus yang terdiri dari 81 spesies (Froese & Pauly, 2016). Dari sumber lain

disebutkan bahwa terdapat 39 spesies ikan kerapu yang dapat ditemukan di

Indonesia dan 46 spesies di Asia Tenggara (WWF Indonesia, 2011).

Marsambuana dan utojo (2001) dalam Ernaningsih (2016) menyatakan bahwa

ikan kerapu dapat ditemukan di perairan pantai Indo-Pasifik sebanyak 110 spesies

dan di perairan Filipina dan Indonesia sebanyak 46 spesies yang tercakup ke

dalam tujuh genus, yaitu genus Aethaloperca, Anyperodon, Cephalopholis,

Cromileptes, Epinephelus, Plectropomus dan Variola. Namun, dari ketujuh genus

tersebut baru tiga genus yang sudah dibudidayakan dan menjadi jenis komersial

yaitu genus Chromileptes, Epinephelus dan Plectropomus (Asrulsyah, 2011). Dari

berbagai spesies ikan demersal yang hidup disekitar terumbu karang, ikan kerapu

(Serranidae) merupakan salah satu ikan yang dominan dan memiliki nilai

ekonomis penting (Bulanun, 2009).

Ikan kerapu merupakan salah satu komoditas ikan laut yang memiliki nilai

ekonomis tinggi. Ikan kerapu memiliki harga jual yang tinggi baik di pasar lokal

maupun pasar internasional. Harga benih ikan kerapu ukuran 5-7 cm berkisar

antara Rp1.000,00 – Rp1.500,000/ekor, sedangkan untuk ukuran konsumsi (500-

1000 gram) berkisar antara Rp150.000,00 – Rp350.000.00/kg. Ikan kerapu juga

disukai oleh masyarakat karena rasanya yang enak serta kandungan gizi yang

Page 22: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

8

tinggi. Ikan kerapu memiliki kandungan energi 92 kkl, protein 19,8%, kalsium

27%, air 79,2%, lemak 1,02% dan kolesterol 37%. Permintaan pasar yang tinggi

membuat budidaya ikan kerapu terus ditingkatkan (Mukadar, 2007).

2.2 Teori Penawaran

Teori penawaran menerangkan tentang ciri hubungan antara tingkat harga

dengan barang yang ditawarkan. Analisis perlu dilakukan satu demi satu setiap

faktor yang mempengaruhi penawaran sama halnya yang dilakukan dalam

menganalisis permintaan dengan memisalkan faktor-faktor lain tidak berubah

maka terlebih dahulu dipastikan perubahan harga terhadap jumlah barang yang

ditawarkan. Jadi, semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang

ditawarkan sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah

barang yang ditawarkan (Sadono Sukirno, 2010)

Penawaran adalah banyaknya komoditas pertanian yang ditawarkan oleh

produsen atau penjual. Sedangkan hukum penawaran pada dasarnya menyatakan

makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang tersebut yang akan

ditawarkan oleh para produsen atau penjual dengan anggapan faktor-faktor lain

tidak berubah (Daniel, 2002).

Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat

hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan

para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual

untuk menawarkan barangnya tersebut apabila harga tinggi dan bagaimana pula

keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut apabila harganya rendah.

Page 23: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

9

Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga suatu

barang maka semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para

penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit

jumlah barang yang ditawarkan (Sukirno 2004).

Fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menyatakan hubungan antara

produksi atau jumlah produksi yang ditawarkan dengan harga, menganggap faktor

lain sebagai teknologi dan harga input yang digunakan adalah tetap. Penawaran

individu adalah penawaran yang disediakan oleh individu produsen, diperoleh dari

produksi yang dihasilkan. Besarnya jumlah produksi yang ditawarkan ini akan

sama dengan jumlah permintaan, sedangkan penawaran agregat merupakan

penjumlahan dari penawaran individu (Soekartawi, 1993).

Penawaran (supply) mempunyai arti jumlah dari suatu barang tertentu

yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu,

ceteris paribus. Penawaran (supply) menunjukkan jumlah (maksimum) yang akan

dijual pada berbagai tingkat harga atau beberapa harga (minimum) yang masih

mendorong penjual untuk menawarkan berbagai jumlah suatu barang (Hanafie,

2010 : 117).

Menurut Mankiw (2003) Jumlah penawaran (quanty supplied) dari suatu

barang adalah jumlah barang yang rela dan mampu dijual oleh penjual. Ada

banyak hal yang menentukan jumlah penawaran barang, tapi ketika kita

menganalisis bagaimana pasar bekerja, salah satu penentunya adalah harga barang

itu.

Page 24: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

10

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, diantaranya:

1. Harga barang tersebut

Hubungan antara harga dan penawaran barang itu adalah berbanding lurus.

Semakin murah harga maka jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit

dan semakin mahal harga, maka jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.

2. Harga barang lain

Semakin mahal harga barang substitusi maka semakin sedikit penawaran

barang itu.

3. Harga faktor-faktor produksi

Bila harga faktor-faktor produksi semakin meningkat maka akan

menyebabkan biaya produksi menjadi mahal. Bila biaya semakin mahal, maka

produsen menjadi berkurang kemampuannya untuk berproduksi.

4. Ekspektasi harga di masa yang akan datang

Bila ada anggapan bahwa di masa yang akan datang akan terjadi kenaikan

harga pada suatu barang maka penawaran akan barang tersebut akan semakin

menurun.

5. Jumlah produsen

Apabila jumlah produsen bertambah maka semakin banyak penawaran.

6. Teknologi

Dengan adanya teknologi yang semakin meningkat, berarti biaya untuk

memproduksi menjadi lebih rendah, dengan demikian jumlah barang yang dapat

diproduksi menjadi lebih banyak.

Page 25: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

11

Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan kaitan antara

harga suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Kurva penawaran

memperlihatkan apa yang terjadi dengan kuantitas barang yang ditawarkan ketika

harganya berubah, dengan menganggap seluruh faktor penentu lainnya konstan.

Jika suatu dari faktor-faktor tersebut berubah, kurva penawaran akan bergeser

(Mankiw, 2000)

P S

Q

Gambar 1. Grafik Kurva Penawaran

2.3 Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran merupakan suatu ukuran yang menggambarkan

sampai dimana kuantitas yang ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai

akibat perubahan harga. Elastisitas penawaran menunjukkan persentase perubahan

kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat perubahan harga sebesar 1% (Daniel,

2002).

Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen

jumlah barang yang ditawarkan berubah, apabila harga barang berubah 1%.

Elastisitas dapat dikaitkan dengan faktor-faktor atau variabel-variabel lain yang

Page 26: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

12

dianggap mempengaruhinya, seperti tingkat bunga, tingkat upah, harga bahan

baku dan harga bahan antara lainnya (Firdaus, 2008 : 83).

Dengan notasi ղs, elastisitas itu didefinisikan sebagai berikut:

ղs =

Makin besar angka elastisitas makin besar elastisitas penawaran, artinya

perubahan harga yang relatif kecil yang mengakibatkan perubahan jumlah yang

ditawarkan relatif besar. Elastisitas harga atau harga yang ditawarkan adalah nol

bila kurva penawaran merupakan garis vertikal (harga tidak berpengaruh pada

jumlah yang ditawarkan), tak terhingga bila kurva penawaran berbentuk

horizontal yang berarti bahwa jumlah yang ditawarkan tidak terbatas pada harga

tertentu (Mubyarto, 1995).

Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan

elastisitas permintaan. Ada lima golongan elastisitas yaitu elastisitas sempurna,

elastisitas uniter, inelastis dan inelastis sempurna. Elastisitas sempurna terjadi

apabila para penjual bersedia menjual semua barangnya pada harga tertentu.

Inelastis sempurna (kurva penawaran sejajar sumbu tegak) terjadi apabila penjual

sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun bertambah tinggi.

Dua faktor yang dianggap sebagai faktor yang sangat penting dalam

menentukan elastisitas penawaran, yaitu sifat dari perubahan biaya produksi dan

jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis.

1. Sifat perubahan biaya produksi

Penawaran akan bersifat inelastis apabila kenaikan penawaran hanya

Page 27: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

13

dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Tetapi kalau

penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak

terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.

2. Jangka waktu

Dalam menganalisis pengaruh waktu terhadap elastisitas penawaran,

biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu masa amat singkat, jangka

pendek dan jangka panjang (Sukirno, 2003).

2.4 Determinan Penawaran

Hasrat para penjual untuk menawarkan barang dagangannya pada tingkat

harga tertentu ditentukan oleh beberapa faktor (Hidayat, 2013). Faktor-faktor

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Harga Barang/Jasa

Ketika harga naik, penjual akan menambah jumlah barang karena ingin

memperoleh keuntungan yang besar. Ketika harga turun, penjual akan

mengurangi jumlah barang yang dijualnya karena takut mengalami kerugian.

2. Harga Input/Biaya Produksi

Harga input turut mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan. Ketika harga

tenaga kerja, modal, bahan baku, bahan pembantu naik dan produsen akan

terdorong untuk mengurangi biaya yang lebih besar.

3. Teknologi Produksi

Teknologi produksi yang digunakan ikut mempengaruhi kuantitas yang

ditawarkan sehingga mempengaruhi penawaran.

Page 28: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

14

4. Ekspektasi Penjual/Produsen

Jika penjual memperkirakan harga barang tersebut akan naik, maka ia akan

menambah kuantitas barang tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika produsen

memperkirakan harga barang akan turun, maka ia akan mengurangi kuantitas

barang yang dijualnya.

5. Keuntungan yang diinginkan oleh produsen

Besar kecilnya keuntungan yang diinginkan oleh produsen akan ikut

mempengaruhi besar kecilnya harga jual sehingga jumlah barang yang

ditawarkan pun akan banyak terpengaruhi. Semakin besar keuntungan yang

akan diperoleh semakin besar harga jual dan semakin banyak barang yang

ditawarkan, sebaliknya semakin kecil keuntungan semakin rendah harga jual,

maka semakin sedikit harga yang ditawarkan.

6. Banyaknya Penjual/Pesaing

Banyak atau sedikitnya jumlah penjual berpengaruh terhadap besar

kecilnya harga dan jumlah barang yang ditawarkan.

2.5 Kerangka Pikir

Penawaran adalah banyaknya komoditas perikanan yang ditawarkan oleh

produsen atau penjual. Sedangkan hukum penawaran pada dasarnya menyatakan

makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang tersebut yang akan

ditawarkan oleh para produsen atau penjual. Dalam hukum ini dinyatakan

bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya tersebut apabila

harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan untuk menawarkan harganya

tersebut apabila harganya rendah. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan

Page 29: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

15

bahwa makin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang

tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.

Gambar 2. Kerangka Pikir Analisis Penawaran Komoditas Ikan Kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar

Ikan kerapu

Penawaran ikan

kerapu

Elastisitas

penawaran

Determinan Penawaran:

1. Jumlah produksi ikan kerapu

2. Harga ikan kerapu

Page 30: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

16

2.6 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Hasil Penelitian

1. Larasati (2008) Analisis Penawaran

Ikan Bandeng di

Kabupaten Pati.

Analisis Penawaran Ikan

Bandeng di Kabupaten Pati

bertujuan untuk menganalisis

variabel-variabel yang

mempengaruhi penawaran ikan

bandeng di Kabupaten Pati dan

menganalisis tingkat elastisitas

ikan bandeng di Kabupaten

Pati. Hasil analisis

menunjukkan model fungsi

penawaran ikan bandeng di

Kabupaten Pati. Model ini

mempunyai koefisien

determinan R2 sebesar 0,971

yang berarti 97,1% penawaran

ikan bandeng di Kabupaten

Pati dapat benar oleh variabel

harga ikan bandeng pada tahun

sebelumnya, jumlah produksi

Page 31: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

17

ikan bandeng pada tahun

sebelumnya, rata-rata curah

hujan pada tahun

pembudidayaan, luas areal

pembudidayaan pada tahun

pembudidayaan, sedangkan

sisanya sebesar 2,9% benar

oleh variabel lain diluar

variabel yang diteliti.

Berdasarkan hasil uji F pada

tingkat kepercayaan 95%

diperoleh nilai signifikan lebih

kecil dari ɑ (0,000 < 0,05) hal

ini menunjukkan bahwa semua

variabel yang diteliti secara

bersama-sama berpengaruh

nyata terhadap penawaran ikan

bandeng di Kabupaten Pati.

Nilai koefisien regresi parsial,

menunjukkan variabel luas

areal pembudidayaan pada

tahun pembudidayaan

mempunyai nilai koefisien

Page 32: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

18

regresi parsial pagar tinggi. Hal

ini menunjukkan bahwa

variabel luas area

pembudidayaan ikan bandeng

pada tahun pembudidayaan

mempunyai pengaruh pagar

besar terhadap penawaran ikan

bandeng di Kabupaten Pati.

Elastisitas Penawaran ikan

bandeng di Kabupaten Pati.

Elastisitas penawaran ikan

bandeng di Kabupaten Pati

dalam jangka pendek maupun

jangka panjang bersifat

inelastis untuk variabel harga

ikan bandeng pada tahun

sebelumnya, jumlah produksi

ikan bandeng pada tahun

sebelumnya dan luas daerah

pembudidayaan ikan bandeng

pada tahun pembudidayaan.

2. Anang Budi

Setiawan (2010)

Analisis Penawaran Analisis Penawaran Ikan Lele

di Kabupaten Pati bertujuan

Page 33: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

19

Ikan Lele di

Kabupaten Pati

mengidentifikasi dengan jalan

menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi

penawaran ikan lele dan

mengetahui tingkat kepekaan

(elastisitas) penawaran ikan

lele di Kabupaten Pati.

Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan variabel harga

ikan lele pada tahun

sebelumnya, ekspektasi

produsen, harga pelet pada

tahun pembudidayaan,

penawaran ikan lele pada tahun

sebelumnya, teknologi dan

krisis secara bersama-sama

berpengaruh nyata terhadap

penawaran ikan lele di

Kabupaten Pati. Ekspektasi

produsen, harga pelet pada

tahun pembudidayaan dan

krisis merupakan variabel yang

berpengaruh nyata terhadap

Page 34: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

20

penawaran ikan lele di

Kabupaten Pati, dan variabel

paling berpengaruh ialah

ekspektasi produsen.

Ekspektasi produsen bersifat

elastis, dengan nilai elastisitas

penawaran sebesar 8,8059

untuk jangka pendek, dan

10,0985 untuk jangka panjang.

Harga pelet pada tahun

pembudidayaan bersifat elastis,

dengan nilai elastisitas

penawaran sebesar -3,8329

untuk jangka pendek dan -

4,3955 untuk jangka panjang.

Page 35: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

21

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Selayar dalam kurun

waktu kurang lebih 2 bulan, mulai dari bulan Juli sampai Agustus 2020.

Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa di

Kabupaten Kepulauan Selayar banyak terdapat ikan kerapu.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Pada data sekunder, populasi yang ada berupa keseluruhan data yang

dimiliki oleh sumber pemerintahan, dalam data ini keseluruhan data dari kantor

Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Selayar. Dengan menggunakan metode

sampel periodesasi analisis time series data yang berupa data tahunan (t). Sampel

yang digunakan termasuk dalam sampel kecil yaitu data di bawah 30 tahun, mulai

dari tahun 2018-2020.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

kuantitatif. Data kualitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan analisis. Dalam hal ini penelitian dilakukan untuk memperoleh

gambaran yang sebenarnya atau jenis data yang diukur dan dihitung secara

langsung yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan

atau berbentuk angka. Sumber data yang digunakan yakni data sekunder yang

Page 36: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

22

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau

secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip

baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam

penelitian ini adalah metode dokumentasi di desa Bontoborusu Kecamatan

Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar dengan menggunakan kamera canon,

menurut (Suharsimi, 2006) metode dokumentasi merupakan salah satu cara untuk

memperoleh data informasi mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan

penelitian dengan jalan melihat kembali laporan-laporan tulisan, baik berupa

angka maupun keterangan. Selain data-data laporan tertulis, untuk kepentingan

penelitian ini juga digali berbagai data, informasi, referensi, sumber pustaka,

media massa dan internet.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi

menggunakan dua variabel independen dengan model persamaan linear. Untuk

menjawab penelitian pertama kita menggunakan analisis regresi berganda, untuk

mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ikan kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar dengan persamaan linier berganda sebagai berikut:

Y = a0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Page 37: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

23

Keterangan:

Y ( Penawaran Ikan Kerapu) = Variabel Dependen

X1, X2, X3, X4,…Xn = Variabel Independen

X1 = Harga Ikan Kerapu

X2 = Harga Ikan Teri

X3 = Harga Ikan Tuna

X4 = Curah Hujan

e = Kesalahan (error term)

b1, b2, b3, b4,…bn = Koefisien Variabel Independen

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menguji pengaruh dari

variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian yang dilakukan,

yaitu dengan cara:

a. Uji Serentak (Uji Fhitung)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2005).

Pengujian F ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan

dengan F tabel, maka kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa

semua variabel Independen secara serentak dan signifikan mempunyai variabel

dependen. Prosedur penguraian F adalah sebagai berikut:

1. Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

2. Menghitung nilai F hitung dengan rumus:

Page 38: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

24

Dimana: R2 = Koefisien Determinan

K = Jumlah variabel independen

n = Jumlah Sampel

3. Mencari nilai kritis (F tabel) : df (k-1,n-k)

Dimana k = jumlah parameter termasuk intersep.

4. Keputusan untuk menerima atau menolak Ho didasarkan pada

perbandingan F hitung dan F tabel

Jika : F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima

F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak

b. Pengujian Parsial (Uji t)

Pengujian secara parsial menggunakan uji t yang merupakan pengaruh

signifikan variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Uji

signifikan adalah prosedur dimana hasil sampel digunakan untuk menentukan

keputusan untuk menerima atau menolak Ho berdasarkan uji statistik yang

diperoleh dari data.

Prosedur dari uji t adalah sebagai berikut (Agus Widarjono, 2007):

1. Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

2. Menghitung t dengan rumus:

Fn=𝑅²∶𝐾

1−𝑅 : 𝑛−𝑘−1

Page 39: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

25

3. Mencari nilai kritis t dari tabel t dengan df+ n-k dan ɑ yang tertentu

4. Keputusan untuk menerima atau menolak Ho didasarkan pada

perbandingan t hitung dan t tabel (nilai kritis)

Jika : t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima

T hitung < t tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak

c. Uji Koefisien Determinan

Dalam suatu penelitian atau observasi, perlu dilihat seberapa jauh model

yang terbentuk dapat menerapkan kondisi yang sebenarnya. Dalam analisis regresi

dikenal suatu ukuran yang dapat dipergunakan untuk keperluan tersebut, yang

dikenal dengan koefisien determinan. Nilai koefisien determinan merupakan suatu

ukuran yang menunjukkan besar sumbangan dari variabel independen terhadap

variabel dependen, atau dengan kata lain koefisien determinasi menunjukkan

variasi turunannya yang diberi simbol R2 mendekati angka 1, maka variabel

independen makin mendekati hubungan dengan variabel dependen sehingga dapat

dikatakan bahwa penggunaan model tersebut dapat dibenarkan (Gujarat, 1997).

Fungsi Cobb-Douglass menjelaskan hubungan antara (Y) dengan faktor-

faktor yang mempengaruhinya (X). Model fungsi persamaan yang digunakan

untuk menjelaskan hubungan antara Y dan X menggunakan fungsi persamaan

Cobb-Douglass yang telah di transformasikan kedalam bentuk linier logaritmatika

dimana variabel yang dijelaskan atau dependen (Y) dan variabel yang

menjelaskan independen (X) adalah harga ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan

t = 𝑏𝑖−𝑏+

𝑆𝑏𝑖

Page 40: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

26

Selayar, harga ikan teri, harga ikan tuna dan curah hujan. Secara matematik fungsi

produksi Cobb-Douglass dapat ditulis sebagai berikut:

Y = b0 X1b1

X2b2

X3b3

X4b4

DB e (Soekartawi, 2003) dalam (Yusmiati,2018).

Model fungsi tersebut ditransformasikan dalam model linier logaritmatik,

maka model fungsi pendapatannya dapat ditulis sebagai berikut:

LnPIK = ao + a1LnHRK + a2LnHTE + a3LnHTU + a4LnCH + e

Keterangan:

LnPIK = Penawaran ikan kerapu

LnHRK = Harga ikan kerapu

LnHTE = Harga ikan teri

LnHTU = Harga ikan tuna

a1-a4 = Koefisien regresi (nilai elastisitas)

e = Kesalahan

3.6 Definisi Operasional

1. Ikan kerapu adalah ikan yang dapat ditemukan di daerah berkarang, berlumpur,

berpasir atau daerah yang memiliki dasar perairan campuran antara patahan

karang dan pasir serta komoditas perikanan Indonesia yang diunggulkan dan

mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

2. Penawaran adalah jumlah produksi ikan kerapu yang ditawarkan oleh produsen

atau penjual kepada konsumen atau pembeli untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Page 41: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

27

3.Elastisitas penawaran adalah persentase perubahan penawaran dalam

menanggapi presentasi perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

tangkap ikan kerapu.

4. Determinan Penawaran adalah besarnya hasrat para penjual untuk menawarkan

barang atau jasa pada tingkat harga tertentu yang ditentukan oleh beberapa

faktor.

5. Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang atau jasa dengan

meningkatkan nilai guna untuk memenuhi kebutuhan manusia.

6. Harga adalah hasil kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli yang telah

melakukan proses tawar menawar untuk mencapai kesepakatan harga.

7. Komoditas adalah sebuah produk atau barang yang bias diperdagangkan dengan

tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Page 42: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

28

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis

Gambar 3. Peta Kabupaten Kepulauan Selayar

Kabupaten Kepulauan Selayar terletak antara 5˚42’-7˚35’ lintang selatan dan

120˚15’-122˚30’ bujur timur dengar luas wilayah adalah 903,35 km². Adapun

batas-batas Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Bulukumba

Sebelah Timur : Laut Flores

Sebelah Barat : Laut Flores dan Selat Makassar

Sebelah Selatan : Provinsi Nusa Tenggara Timur

Secara administrasi pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar terbagi

menjadi 11 kecamatan yaitu Pasimarannu, Pasilambenan, Pasimasunggu,

Page 43: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

29

Takabonerate, Pasimasunggu Timur, Bontosikuyu, Bontoharu, Bontomanai, Buki,

Benteng dan Bontomatene. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2

berikut :

Tabel 2. Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar Beserta Dengan Luas

Wilayah Menurut Ketinggian Dari Permukaan Laut

Nama Kecamatan

Luas

(Km²)

Ketinggian dari permukaan laut

0,25

(mdpl)

26-100

(mdpl)

101-500

(mdpl)

˃ 500

(mdpl)

Pasimarannu

Pasilambena

Pasimasunggu

Takabonerate

Pasimasunggu Timur

Bontosikuyu

Bontoharu

Bontomanai

Buki

Benteng

Bontomatene

134,40

-

126,50

-

115,70

183,26

255,06

-

-

-

204,13

90,12

-

102,05

-

102,05

32,51

44,46

-

-

-

204,13

20,24

-

9,08

-

7,25

57,00

76,30

-

-

-

36,43

-

-

-

-

-

91,25

132,07

-

-

-

67,20

-

-

-

-

-

2,50

200,00

-

-

-

100,50

Sumber: Kabupaten Kepulauan Selayar Dalam Angka, 2012.

Berdasarkan pencatatan Stasiun Meteriologi Benteng secara rata-rata

jumlah hari hujan sekitar 6 hari dengan jumlah curah hujan 110. Sedangkan

berdasarkan Stasiun Meteorologi secara rata-rata jumlah hari hujan sekitar 6 hari

dengan jumlah hujan 134.

4.2 Keadaan Demografis

4.2.1 Penduduk berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan data terakhir tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten

Kepulauan Selayar tercatat 133.003 penduduk. Adapun banyaknya penduduk

yang terdiri dari laki-laki sebanyak 63.968 jiwa dan perempuan sebanyak 69.035

Page 44: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

30

jiwa yang kesemuanya terbagi kedalam usia yang berbeda-beda, mulai dari

kelompok penduduk yang berusia antara 1-20 tahun sampai pada kelompok yang

berusia 61 tahun keatas. Komposisi penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar

berdasarkan kelompok umur untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3

berikut ini:

Tabel 3. Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar Berdasarkan Jenis

Kelamin

NO Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Pasimarannu

Pasilambena

Pasimasunggu

Takabonerate

Pasimasunggu Timur

Bontosikuyu

Bontoharu

Benteng

Bontomanai

Bontomatene

Buki

4 311

3 677

3 974

6 715

3 564

7 381

6 558

12 318

6 295

6 113

3 062

4 970

3 925

4 418

6 928

3 951

7 789

6 913

13 309

6 473

7 010

3 349

9 281

7 602

8 392

13 643

7 515

15 170

13 471

25 627

12 768

13 123

6 411

Kepulauan Selayar 63 968 69 035 133 003

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2010-2020

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk jenis

kelamin laki-laki lebih sedikit daripada jumlah penduduk yang berjenis kelamin

perempuan dengan perbandingan 63 968 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki dan

69 035 jiwa yang berjenis kelamin perempuan. Kecamatan Pasimarannu dengan

jumlah 4311 penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan 4970 lebih

banyak dari jumlah penduduk laki-laki dengan total keseluruhannya 9281

penduduk. Kecamatan Pasilambena dengan jumlah 3677 penduduk laki-laki dan

jumlah penduduk perempuan 3925 lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki

dengan total keseluruhannya 7602. Kecamatan Pasimasunggu dengan jumlah

Page 45: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

31

3974 penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan 4418 lebih banyak

dari jumlah penduduk laki-laki dengan total keseluruhannya 8392 penduduk.

Kecamatan Takabonerate dengan jumlah 6715 penduduk laki-laki dan jumlah

penduduk perempuan 6928 lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki dengan

total keseluruhannya 13643 penduduk. Kecamatan Pasimasunggu Timur dengan

jumlah 3564 penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan 3951 lebih

banyak dari jumlah penduduk laki-laki dengan total keseluruhannya 7515

penduduk. Kecamatan Bontosikuyu dengan jumlah 7381 penduduk laki-laki dan

jumlah penduduk perempuan 7789 lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki

dengan total keseluruhannya 15170 penduduk.

Kecamatan Bontoharu dengan jumlah 6558 penduduk laki-laki dan jumlah

penduduk perempuan 6913 lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki dengan

total keseluruhannya 13471 penduduk. Kecamatan Benteng dengan jumlah

penduduk laki-laki tertinggi 12 318 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 13 309

jiwa dengan total keseluruhan 25 627 jiwa. Kecamatan Bontomanai dengan

jumlah 6295 penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan 6473 penduduk

perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki dengan total

keseluruhannya 12768 penduduk. Kecamatan Bontomatene dengan jumlah 6113

penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan 7010 lebih banyak dari

jumlah penduduk laki-laki dengan total keseluruhannya 13123 sedangkan

Kecamatan Buki dengan jumlah laki-laki terendah 3 062 jiwa dan jumlah

penduduk perempuan 3 349 jiwa dengan total keseluruhan 6 411 jiwa. Maka dapat

Page 46: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

32

dilihat total keseluruhan penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar sebanyak 133

003 jiwa.

4.2.2 Penduduk Berdasarkan Usia

Berdasarkan data terakhir tahun 2017, jumlah usia 0-4 tahun dengan

jumlah laki-laki 7078 jiwa dan jumlah perempuan 6852 jiwa lebih sedikit dari

jumlah penduduk laki-laki dengan total keseluruhannya 13930 jiwa. Jumlah usia

10-14 tahun dengan jumlah laki-laki 5547 jiwa dan jumlah perempuan 5255 jiwa

lebih sedikit dari jumlah penduduk laki-laki dengan total keseluruhannya 10802

jiwa. Jumlah usia muda 20-24 tahun dengan jumlah 9 351 Jiwa dan jumlah usia

tua 75+ tahun dengan jumlah 3 311 jiwa penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar

tercatat 133.003 penduduk. Adapun banyaknya penduduk yang terdiri dari laki-

laki sebanyak 63.968 jiwa dan perempuan sebanyak 69.035 jiwa yang

kesemuanya terbagi kedalam usia yang berbeda-beda, mulai dari kelompok

penduduk yang berusia antara 1-20 tahun sampai pada kelompok yang berusia 61

tahun keatas. Komposisi usia penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar

berdasarkan kelompok umur untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4

berikut ini.

Page 47: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

33

Tabel 4. Penduduk Berdasarkan Usia

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

17-20

21-24

25-28

29-32

33-36

37-40

41-44

45-48

49-52

53-56

57-60

61-64

65-68

69-72

73-76

77-80

81-84

85-88

6 912

6 125

5 547

5 223

5 104

4 818

4 491

4 913

4 426

4 244

4 170

4 263

3 701

2 999

2 243

1 693

1 204

1 266

6 852

6 538

5 255

5 332

5 156

4 586

4 860

5 472

4 846

4 786

4 846

4 631

4 372

3 429

2 774

2 027

1 716

2 045

13 764

12 663

10 802

10 555

10 260

9 404

9 351

10 385

9 272

9 030

9 016

8 894

8 073

6 428

5 017

3 720

2 920

3 311

Jumlah/Total 68 238 69 891 152 865

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2010-2020

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk usia 33-

36 tahun menempati posisi tertinggi dengan jumlah 10 385 jiwa. Jumlah usia 41-

44 dengan jumlah usia laki-laki 4 491 dan jumlah usia perempuan 4 860 jiwa

dengan total keseluruhannya 9 351 jiwa. Jumlah usia peduduk laki-laki 57-60

dengan jumlah usia laki-laki 4 170 jiwa dan jumlah usia perempuan 4 846 jiwa

lebih banyak dari jumlah usia penduduk laki-laki dengan total keseluruhannya 9

016 jiwa. Jumlah usia 65-68 dengan jumlah usia laki-laki 3 701 jiwa dan jumlah

usia penduduk perempuan 4 372 jiwa lebih banyak dari jumlah penduduk usia

laki-laki dengan total keseluruhannya 8 073 jiwa. Jumlah penduduk usia 81-84

tahun menempati posisi terendah dengan jumlah 2 920 jiwa. Jumlah usia 85-88

dengan jumlah usia laki-laki 1 266 jiwa dan jumlah usia penduduk perempuan

Page 48: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

34

2045 jiwa lebih banyak dari jumlah usia penduduk laki-laki dengan total

keseluruhannya 3311 jiwa.

4.2.3 Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Berdasarkan data terakhir tahun 2017, penduduk Kabupaten Kepulauan

Selayar berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

NO Mata Pencaharian Laki-laki Perempuan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Berusaha Sendiri

Berusaha Dibantu Buruh

Tidak Tetap/Buruh Tak

Dibayar

Berusaha Dibantu Buruh

Tetap/Buruh Dibayar

Buruh/Karyawan/Pegawai

Pekerja Bebas

Pekerja Keluarga/Tak Di

Bayar

13 594

5 515

2 255

11 473

991

2 314

6 798

988

453

7 994

126

3 401

20 392

6 503

2 708

19 431

1 117

5 715

Jumlah/Total 3 6106 19 760 55 866

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2017

Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dengan

mata pencaharian usaha sendiri lebih tinggi 20 392 jiwa. Jumlah penduduk mata

pencaharian dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar laki-laki berjumlah 5 515

jiwa dan jumlah pekerja perempuan 988 jiwa dengan total keseluruhannya 6 503

jiwa. Jumlah penduduk dengan mata pencaharian usaha dibantu buruh tetap/buruh

bayar lebih rendah 2 708 jiwa. Jumlah penduduk mata pencaharian

buruh/karyawan/pegawai laki-laki berjumlah 11 473 jiwa dan jumlah pekerja

perempuan 7 994 jiwa dengan total keseluruhannya 19 431 jiwa. Jumlah

penduduk mata pencaharian pekerja bebas laki-laki berjumlah 991 dan jumlah

Page 49: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

35

pekerja perempuan 126 jiwa dengan total keseluruhannya 1 117 jiwa. Jumlah

mata pencaharian pekerja keluarga/tak dibayar laki-laki 2 314 jiwa dan jumlah

pekerja perempuan 3 401 jiwa dengan total keseluruhannya 5 715 jiwa. Dengan

jumlah pekerja laki-laki sebesar 3 6106 jiwa dan jumlah pekerja perempuan

sebesar 19 760 jiwa.

4.2.4 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Penduduk merupakan salah satu variabel yang sangat menentukan

kemajuan suatu wilayah. Semakin banyak penduduk yang berpendidikan tinggi di

suatu wilayah maka semakin tinggi pula tingkat kemajuan wilayah tersebut dan

sebaliknya semakin banyak penduduk berpendidikan rendah maka kemajuan

wilayah tersebut semakin lambat. Untuk mengetahui secara jelas keadaan

penduduk menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini:

Tabel 6. Jumlah penduduk Berdasarkan Pendidikan

NO Pendidikan Bekerja Pengangguran Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tidak Tamat dan Tamat

Sekolah Dasar

Sekolah Menengah

Pertama

Sekolah Menengah Atas

Sekolah Menengah Atas

Kejuruan

DiplomaI/II/III/Akademi

Universitas

27 665

7 343

8 902

2 172

1 792

7 992

438

108

608

183

0

0

28 103

7 451

9 510

2 355

1 792

7 992

Jumlah/Total 55 866 1 337 57 203

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2017

Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan

penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar yang tidak tamat dan tamat sekolah

Page 50: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

36

dasar yang bekerja 27 665 jiwa dan pengangguran 438 jiwa dengan total 28 103

jiwa. Sekolah menengah pertama yang bekerja 7 343 jiwa dan penganggaran 108

jiwa dengan total 7 451 jiwa. Sekolah Menengah Atas berjumlah 9 510 jiwa

dengan jumlah yang bekerja 8 902 jiwa dan pengangguran 608 jiwa, Sekolah

Menengah Atas Kejuruan berjumlah 2 355 jiwa dengan jumlah yang bekerja 2

172 jiwa dan pengangguran 183 jiwa, diploma berjumlah 1 792 jiwa dengan

jumlah yang bekerja 1 792 jiwa dan pengangguran 0 dan lulus universitas

berjumlah 7 992 jiwa dengan jumlah yang bekerja 7 992 jiwa dan pengangguran

0. Dengan jumlah bekerja 55 866 jiwa dan pengangguran berjumlah 1 337 jiwa.

Dari Tabel diatas totalnya secara keseluruhan berjumlah 57 203 jiwa.

Page 51: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

37

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Estimasi Analisis Regresi Linier Berganda Pada Program Microsoft

Excel Determinan Penawaran Ikan Kerapu di Kabupaten Kepulauan

Selayar

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor

apa saja yang mempengaruhi penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan

Selayar dengan persamaan linier berganda serta untuk menguji pengaruh dari

variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian yang dilakukan

dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel 7. Hasil Estimasi Analisis Regresi Linier Berganda Determinan Penawaran

Ikan Kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar

Coefficients

Elastisitas

Standard

Error t Stat P-value

Intercept 9,1421 2,789201 3,277663 0,00307

LnHRK -0,6354 0,144665 -4,39223 0,00018

LnHRTe 0,6057 0,20727 2,922398 0,00727

LnHRTu -0,2428 0,278523 -0,87166 0,391687

LnCH 0,0089 0,065501 0,135596 0,893227

R2

= 0,5701 *) : Signifikan(10%)

Uji t = 0,0018 **) : Signifikan (5%)

Probabilitas (Uji F) = 0,00021 ***) : Signifikan (1%)

XK = 9,1421 – 0,6354 PHIK + 0,6057 PHTE – 0,2428 PHTU + 0,0089 PCH

Keterangan:

PIK = Penawaran ikan kerapu

PHIK (-0,06354) = Harga ikan kerapu

PHTE (0,057) = Harga ikan teri

PHTU (-2428) = Harga ikan tuna

Page 52: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

38

PCH (0,0089) = Curah hujan

5.2 Uji F-Statistik (Simultan)

Mengetahui pengaruh variabel bebas (Independen), terhadap variabel

terikat (Dependen) secara bersama-sama (Simultan) maka dilakukan uji F. Uji F

yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam analisis ini dilakukan dengan

menggunakan program Microsoft excel. Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel 7

dapat dilihat bahwa nilai Probabilitas (F-Statistik) sebesar 0,00021. Maka dapat

diketahui bahwa variabel independen (harga ikan kerapu dan harga ikan teri)

Secara bersama-sama mempengaruhi determinan penawaran ikan kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar secara signifikan pada taraf kepercayaan sebesar

99% (ɑ = 1%).

5.3 Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) mencerminkan besarnya pengaruh perubahan

variabel-variabel bebas (Independen variabel) dalam menjelaskan perubahan-

perubahan pada variabel terikat (dependen variabel) secara bersama-sama,

dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antara

variabel dalam model yang digunakan. Besarnya nilai koefisien determinan

adalah antara 0 hingga 1 (0< R2 < 1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka

model tersebut dikatakan baik karena semakin dekat hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat.

Page 53: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

39

Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan program Microsoft excel

pada Tabel 7 dapat diketahui bahwa koefisien determinan (R2) sebesar 0,5701

yang bermakna bahwa variabel bebas X1 dan X2 (independen) mempengaruhi

ikan kerapu jadi faktor harga dan curah hujan mempengaruhi penawaran ikan

kerapu secara simultan memiliki proporsi terhadap penawaran ikan kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar 57% (100%-43%) dipengaruhi oleh

variabel yang tidak diteliti. Signifikan pada taraf kepercayaan sebesar 90% (ɑ =

10%).

5.4 Uji t-Statistik

Berdasarkan hasil estimasi dapat dilihat bahwa terdapat dua variabel

independen yang berpengaruh signifikan terhadap penawaran ikan kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar adapun variabel tersebut yaitu harga ikan kerapu

(X1) berpengaruh negatif terhadap determinan penawaran ikan kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar -0,6354, signifikan pada taraf

kepercayaan 95% (ɑ = 5%) artinya semakin mahal ikan kerapu maka

penawarannya semakin rendah hal ini dikarenakan harga ikan kerapu yang

mahal sehingga penawarannya berkurang sebaliknya jika harga ikan kerapu

rendah maka penawarannya banyak artinya bahwa jika ikan kerapu mahal tidak

ditawarkan di Kabupaten Kepulauan Selayar tetapi ditawarkan keluar daerah.

Harga ikan teri (X2) berpengaruh positif terhadap determinan penawaran ikan

kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar 0,0657, signifikan pada taraf

kepercayaan 95% (ɑ = 5%) artinya semakin mahal harga ikan teri maka harga

ikan kerapu yang ditawarkan akan naik juga.

Page 54: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

40

Dari kedua variabel tersebut harga ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan

Selayar yang paling signifikan karena koefisien estimasi (elastisitasnya)

berpengaruh negatif sebesar -0,6354 inelastis (< 1) sedangkan nilai

probabilitasnya sebesar 0,00018 signifikan pada taraf kepercayaan 95% (ɑ =

5%).

1. Harga ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar (X1)

Berdasarkan Tabel 7 di atas hasil estimasi terlihat bahwa nilai t-statistik

untuk variabel harga ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar -

0,6354 dan nilai probabilitas t-statistik sebesar 0,00018 yang lebih kecil dari

tingkat kesalahan 0,05 (ɑ = 5%) yang berarti bahwa harga ikan kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar berpengaruh signifikan terhadap penawaran ikan

kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar pada taraf kepercayaan 95% (ɑ = 5%).

2. Harga ikan teri di Kabupaten Kepulauan Selayar (X2)

Berdasarkan Tabel 7 di atas hasil estimasi terlihat bahwa nilai t-statistik

untuk variabel harga ikan teri di Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar 0,6057

dan nilai probabilitas t-statistik sebesar 0,00727 yang lebih kecil dari tingkat

kesalahan 0,05 (ɑ = 5%) yang berarti bahwa harga ikan teri di Kabupaten

Kepulauan Selayar berpengaruh signifikan terhadap penawaran ikan kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar pada taraf kepercayaan 95% (ɑ = 5%).

Page 55: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

41

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian Analisis Penawaran Komoditas Ikan

Kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi analisis penawaran ikan kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat dari nilai koefisien regresi hasil

estimasi bahwa koefisien determinan (R2) sebesar 0,5701 yang bermakna

bahwa variabel bebas X1 dan X2 (independen) mempengaruhi ikan kerapu jadi

faktor harga dan curah hujan mempengaruhi penawaran ikan kerapu secara

simultan memiliki proporsi terhadap penawaran ikan kerapu di Kabupaten

Kepulauan Selayar sebesar 57% (100%-43%) dipengaruhi oleh variabel yang

tidak diteliti. Signifikan pada taraf kepercayaan sebesar 90% (ɑ = 10%).

2. Elastisitas determinan penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar

dapat dilihat dari nilai koefisien regresi hasil estimasi. Dari masing-masing

determinan penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar yang

bertanda negatif (signifikan) yaitu harga ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan

Selayar (X1) sebesar -0,6354, yang menunjukkan bahwa semakin mahal ikan

kerapu maka penawarannya semakin rendah hal ini dikarenakan harga ikan

kerapu yang mahal sehingga penawarannya berkurang sebaliknya jika harga

ikan kerapu rendah maka penawarannya banyak artinya bahwa jika ikan kerapu

mahal tidak ditawarkan di Kabupaten Kepulauan Selayar tetapi ditawarkan

Page 56: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

42

keluar daerah. Sedangkan faktor determinan penawaran ikan kerapu di

Kabupaten Kepulauan Selayar yang bernilai positif yaitu harga ikan teri di

Kabupaten Kepulauan Selayar (X2) sebesar 0,0657, yang menunjukkan bahwa

semakin mahal harga ikan teri maka harga ikan kerapu yang ditawarkan akan

naik juga.

6.2 Saran

Untuk meningkatkan penawaran harga ikan kerapu pemerintah perlu

memberikan kebijakan untuk meningkatkan peluang penawaran ikan kerapu

kepada konsumen yang lebih luas dengan memberikan bantuan modal atau sarana

dan prasarana sehingga tidak terjadi penurunan harga pada ikan kerapu.

Page 57: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

43

DAFTAR PUSTAKA

Agus M.B. 2006. Budidaya Kerapu di Tambak. Kansius. Yogyakarta.

Agus, Widarjono. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan

Bisnis. Edisi Kedua, Fakultas Ekonomi UIJ. Yogyakarta.

Anonim. 2005, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)

Anwar Hidayat, 2013, Pengantar dan Tutorial Uji Heteroskedastisitas dengan Uji

Glejser, Statistikian.

Asrulsyah, F.A., (2011). Tugas Lingkungan Bisnis Budidaya Kerapu dan Peluang

Ekspor. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer. Yogyakarta.

Bulanun,U. (2009). Potensi dan Penyebaran Ikan Kerapu, Epinephelus miliaris, di

perairan laut kota padang. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universtas

Bung Hatta. Padang.

Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ernaningsih, D (2016). Kajian Biologi Perikanan Ikan Kerapu Bara di perairan

Kabupaten Kepulauan Raja Ampat. Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan

universitas Satya Negara Indonesia. Jakarta.

Firdaus, Muhammad.2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta : Bumi Aksara

Froese, R. dan D. Pauly. Editors. 2016. Fish Base. World Wide Web electronic

publication.

Ghosali, Imam. 2005. Aplikasai Analisis Multivariate dengan SPSS. Badan

Penerbit UNDRI. Jakarta.

Gujarati. 1998. Ilmu Usahatani. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Hanafie, Rita, 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Heemstra, P.C., & Randall, J.E, (1993). FAO Species Catalogue Vol. 16 Groupers

Of The World (Family Sarranidae, Subfamily Epinephelinae): An Annotated

And Illustrated Catologue Of The Grouper, Rockcod, Hind, Coral Grouper,

And Lyretail Species Known To Date. Food and Agriculture Organization of

the United Nations.

Page 58: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

44

Ismi. S., Y.N. Asih, B. Slamet, dan K.T . Suwirya. 2012. Pengaruh kepadatan

Nannochloropsis sp. Pada pemeliharaan larva kerapu bebek (Cromileptes

altivelis) secara terkontrol. J. Ris. Akuakulture, 7(3): 407-419.

Jefri, E. (2015). Keragaman Genetik Dan Rekonstruksi Filogeni Ikan Kerapu

Genus Epinephelus Dari Beberapa Perairan Indonesia (Doctoral dissertation,

Bogor Agricultural University (IPB).

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Usaha Perikanan Tangkap. Peraturan.

bkpm.go.id

Kordi, G. 2001. Usaha Pembesaran Ikan Kerapu Di Tambak. Kanisius,

Yogyakarta.

Langkosono. 2007. Budidaya Ikan Kerapu (Serranidae) dan Kualitas Perairan.

Neptunus, Vol. 14, No. 1: 61-67

Mankiw, N. Gregory. Teori Makro Ekonomi, Edisi Ke Empat, Erlangga, Jakarta

2000

Mubyarto. 1995. Pengantar ekonomi pertanian. Jakarta : Edisi Ke-Tiga. LP3S.

Murtidjo, A. 2002.Budidaya Kerapu Dalam Tambak. Penerbit Kaniskus. Jakarta.

Mukadar, N. 2007. Analisis Kadar Protein Pada Ikan Kerapu Macan. Skripsi

Jurusan Kimia FKIP Universitas Darussalam Ambon.

Paruntu C. 1989. Mengkaji teknik polikultur ikan kerapu lumpur (Epinephelus

tauvina) dan ikan boronan samadar (siganus canaliculatus) dalam kurung

apung.Skripsi. Fakultas Perikanan Universitas Samratulangi.Manado. 48

Hal.

Philip, TI. 1986. Pengamatan pada Pertumbuhan Ikan Kerapu Lumpur dan Kerapu

Macam dalam Kurung-Kurung Apung. Scientific Report of Mariculture

Research and Development Project 9ATA-192) In Indonesia JICA. Hal.400-

409.

Sadono, Sukirno. 2010. Makroekonomi. Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Sudirman H & Yusri M.K. 2008. Ikan Kerapu Biologi Eksploitasi Manajemen dan

Budidayanya. Yasrif Watampone. Jakarta.

Sugama, K., Tridjoko, B. Slamet, S. Ismi, E. Setiadi, dan S. Kawahara. 2001.

Petunjuk teknik produksi benih ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis.

Page 59: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

45

Balai Riset Budidaya Laut Gondol, Pusat Riset dan Pengambangan

Eksploirasi laut dan Perikanan dan Japan International Cooperation Agency

40hlm.

Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka

Cipta. Jakarta.

Sukirno, (2004). Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sukirno. 2003. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : PT RajaGrafindo

Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar : Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT.Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Triani SH. 2010. Analisis Fragmen DNA Ikan Kerapu Macan (Epinephelus

fuscoguttatus) yang Tahan dan Rentan terhadap Bakteri Vibrio alginolyticus.

Jurnal ILMU DASAR, Vol. 11 No.1 : 8-16

Wiadnya. D, Setyohadi. 2014. Sumber Daya Ikan, Lecture handout: Pengantar

Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Brawijaya.

WWF-Indonesia. 2011. Budidaya Ikan Kerapu Sistem Keramba Jaring Apung dan

Tancap. Jakarta. Hal. 12.

Yusmiati. 2018. Agribisnis Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Page 60: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

46

LAMPIRAN

1. Dokumentasi Penelitian

Gambar 4. Penangkaran Hasil Ikan Tangkap

Gambar 5. Ikan Kerapu

Page 61: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

47

Gambar 6. Pemberian Pakan Ikan

Gambar 7. Foto Bersama Pemilik Ikan Kerapu

Page 62: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

48

Lampiran 2. Hasil Analisis Regresi Berganda Pada Program Microsoft Excel

Analisis Determinan Penawaran Ikan Kerapu di Kabupaten Kepulauan

Selayar.

SUMMARY

OUTPUT

Regression Statistics

Multiple R 0,755103172

R Square 0,5701808 57,02% 42,98%

Adjusted R

Square 0,501409728

Standard Error 0,567244548

Observations 30

ANOVA

Df SS MS F

Significa

nce F

Regression 4

10,6710

6 2,667764 8,290998 0,00021

Residual 25

8,04415

9 0,321766

Total 29

18,7152

2

Coefficients

Elastisitas

Standard

Error t Stat P-value

Intercept 9,1421

2,78920

1 3,277663 0,00307

LnHRK -0,6354

0,14466

5 -4,39223 0,00018

LnHRTe 0,6057 0,20727 2,922398 0,00727

LnHRTu -0,2428

0,27852

3 -0,87166 0,391687

LnCH 0,0089

0,06550

1 0,135596 0,893227

Page 63: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

49

Lampiran 3. Hasil Tabulasi Harga Ikan Kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar

Bln-Thn Periode

Analisis (t)

Penawaran Ikan

Kerapu (ton/bln)

Harga Riil Ikan

Kerapu (Rp/ton/bln)

Harga Riil Ikan Teri

(Rp/ton/bln)

Harga Riil Ikan Tuna

(Rp/Ton/bln) Curah Hujan (ml)

Y X1 X2 X3 X4

t PIK HRK HRTe HRTu CH

Jan-18 1 108,50 940.858 163.814 257.938 446,00

Feb-18 2 270,42 200.276 124.573 243.507 372,00

Mar-18 3 257,25 165.352 115.202 206.850 320,00

Apr-18 4 235,30 180.303 436.844 433.356 260,00

May-18 5 306,80 265.026 264.761 729.431 366,00

Jun-18 6 106,14 1.843.548 1.238.160 1.990.289 186,00

Jul-18 7 103,20 773.876 429.993 964.162 188,00

Aug-18 8 123,42 631.005 137.426 1.003.365 56,00

Sep-18 9 106,35 930.824 241.878 643.840 362,00

Oct-18 10 723,80 466.478 792.335 923.636 449,00

Nov-18 11 451,92 462.267 478.528 1.028.355 366,00

Dec-18 12 720,10 470.319 682.386 724.691 440,00

Jan-19 13 163,75 491.523 159.456 558.419 445,00

Feb-19 14 247,70 257.161 784.422 373.820 409,00

Mar-19 15 520,42 1.656.261 620.001 340.732 389,00

Apr-19 16 31,50 1.388.451 414.199 862.722 242,00

May-19 17 46,80 1.642.219 358.202 945.818 9,00

Jun-19 18 64,90 1.655.370 265.330 1.186.894 293,00

Jul-19 19 147,50 2.407.442 1.090.641 2.311.538 0,00

Page 64: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

50

Aug-19 20 124,20 2.838.488 1.205.707 2.217.948 0,00

Sep-19 21 107,10 2.251.163 844.376 1.177.467 0,00

Oct-19 22 58,50 4.914.211 1.234.604 1.112.337 344,00

Nov-19 23 117,90 3.436.252 584.555 833.655 30,00

Dec-19 24 76,40 3.604.528 463.154 1.018.782 467,00

Jan-20 25 130,98 2.897.214 781.550 1.252.411 165,87

Feb-20 26 106,29 3.752.975 955.084 1.517.431 165,54

Mar-20 27 92,50 4.347.721 1.054.778 1.664.878 161,23

Apr-20 28 76,95 3.496.966 806.441 1.262.067 153,55

May-20 29 58,54 4.936.614 1.111.598 1.691.103 140,66

Jun-20 30 45,51 4.484.717 970.720 1.480.711 136,77

Page 65: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

51

Lampiran 4. Hasil Logaritma Natural (LN)

Periode

Analisi

s (t)

Penawaran

Ikan Kerapu

(ton/bln)

Harga Riil

Ikan Kerapu

(Rp/ton/bln)

Harga Riil

Ikan Teri

(Rp/ton/bln)

Harga Riil

Ikan Tuna

(Rp/Ton/bln)

Curah

Hujan

(ml)

lnY lnX1 lnX2 lnX3 lnX4

T lnPIK lnHRK lnHRTe lnHRTu LnCH

1 4,69 13,75 12,01 12,46 6,10

2 5,60 12,21 11,73 12,40 5,92

3 5,55 12,02 11,65 12,24 5,77

4 5,46 12,10 12,99 12,98 5,56

5 5,73 12,49 12,49 13,50 5,90

6 4,66 14,43 14,03 14,50 5,23

7 4,64 13,56 12,97 13,78 5,24

8 4,82 13,36 11,83 13,82 4,03

9 4,67 13,74 12,40 13,38 5,89

10 6,58 13,05 13,58 13,74 6,11

11 6,11 13,04 13,08 13,84 5,90

12 6,58 13,06 13,43 13,49 6,09

13 5,10 13,11 11,98 13,23 6,10

14 5,51 12,46 13,57 12,83 6,01

15 6,25 14,32 13,34 12,74 5,96

16 3,45 14,14 12,93 13,67 5,49

17 3,85 14,31 12,79 13,76 2,20

18 4,17 14,32 12,49 13,99 5,68

19 4,99 14,69 13,90 14,65 0,00

20 4,82 14,86 14,00 14,61 0,00

21 4,67 14,63 13,65 13,98 0,00

22 4,07 15,41 14,03 13,92 5,84

23 4,77 15,05 13,28 13,63 3,40

24 4,34 15,10 13,05 13,83 6,15

25 4,88 14,88 13,57 14,04 5,11

26 4,67 15,14 13,77 14,23 5,11

27 4,53 15,29 13,87 14,33 5,08

28 4,34 15,07 13,60 14,05 5,03

29 4,07 15,41 13,92 14,34 4,95

30 3,82 15,32 13,79 14,21 4,92

Page 66: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

52

Page 67: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

53

Page 68: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

54

Page 69: ANALISIS PENAWARAN KOMODITAS IKAN KERAPU DI …

55

RIWAYAT HIDUP

Andi Roslina lahir di Selayar, pada tanggal 20 Juni 1998.

Penulis merupakan anak keempat dari empat bersaudara

dari ayahanda Syarifuddin dan ibunda Bau Daeng. Pada

tahun 2005 penulis memasuki sekolah dasar di SDN

BENTENG 3 dan lulus pada tahun 2010, kemudian

melanjutkan sekolah menengah pertama di SMPN 2

BENTENG dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, penulis

melanjutkan sekolah menengah atas di SMAN 1 BENTENG dan lulus pada tahun

2016. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah magang di Balai Penelitian

Tanaman Pangan Hortikultura dan Serealia Maros.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi

yang berjudul “Analisis Penawaran Komoditas Ikan Kerapu Di Kabupaten

Kepulauan Selayar”.