Penyakit Jantung Tiroid

3
Penyakit Jantung Tiroid Pengaruh hormone tiroid pada jantung digolongkan menjadi tiga kategori ; efek terhadap jantung langsung, efek hormone tiroid pada system saraf simpatis, dan efek sekunder terhadap perubahan hemodinamik. Hormone tiroid meningkatkan metabolism tubuh total dan konsumse oksigen yang secara tidak langsung meningkatkan beban kerja jantung. Hormone tiroid menyebabkan efek inotropik, kronotropik, dan dromotropik, yang mirip dengan efek stimulasi adrenergik, hormone tiroid meningkatkan sintesis miosis dan Na, K, ATPase, mirip seperti pada resptor beta adrenergic miokard. Gejala Klinis Meskipun tanpa gagal jantung, manifestasi kardiovaskular tirotoksikosis secara subjektif maupun objektif akan mendominasi gejala klinis penderita. Gejala – gejala ini berupa palpitasu, takikardi, perasaan tak enak di epigastrium sebagai akibat kontraksi aorta decendent yang berlebihan, lekas lelah, sesak nafas, gelisah, keringat yang berlebihan dan sebagainya. Secara objektif ditemukan takikardi, nadi seler, denyut nadi karotis dan aorta meningkat, apeks impuls yang kuat, pulsasi kapiler pada

description

penyakit jantung tiroid

Transcript of Penyakit Jantung Tiroid

Penyakit Jantung TiroidPengaruh hormone tiroid pada jantung digolongkan menjadi tiga kategori ; efek terhadap jantung langsung, efek hormone tiroid pada system saraf simpatis, dan efek sekunder terhadap perubahan hemodinamik.

Hormone tiroid meningkatkan metabolism tubuh total dan konsumse oksigen yang secara tidak langsung meningkatkan beban kerja jantung. Hormone tiroid menyebabkan efek inotropik, kronotropik, dan dromotropik, yang mirip dengan efek stimulasi adrenergik, hormone tiroid meningkatkan sintesis miosis dan Na, K, ATPase, mirip seperti pada resptor beta adrenergic miokard.

Gejala Klinis

Meskipun tanpa gagal jantung, manifestasi kardiovaskular tirotoksikosis secara subjektif maupun objektif akan mendominasi gejala klinis penderita. Gejala gejala ini berupa palpitasu, takikardi, perasaan tak enak di epigastrium sebagai akibat kontraksi aorta decendent yang berlebihan, lekas lelah, sesak nafas, gelisah, keringat yang berlebihan dan sebagainya. Secara objektif ditemukan takikardi, nadi seler, denyut nadi karotis dan aorta meningkat, apeks impuls yang kuat, pulsasi kapiler pada ujung jari, bunyi jantung pertama yang kuat. Kadang kadang dijumpai murmur sistolik di daerah perikordial, berbagai gangguan irama, atrial fibrilasi, dan pembesaran jantung.

Radiologi

Gambaran radiologi umumnya normal, kadang kadang dijumpai pembesaran aorta asenden atau desenden, penonjolan segmen pulmonal dan pada kasus yang berat dijumpai pula pembesaran jantung.

Elektrokardiografi

Pada EKG sering ditemui gangguan irama atau gangguan hantaran. Biasanya dengan sinus takikardi, atrium fibrilasi ditemui 10 20% kasus. Pada kasus berat bisa ditemui pembesaran ventrikel kiri, kadang kadang ditemui pelebaran dan pemanjangan gelombang P dan pemanjangan PR interval, gelombang T yang prominen, peninggian voltase, perubahan gelombang ST-T dan pemendekan interval QT.

Ekokardiografi

Pada ekokardiografi bisa ditemukan hiperkontraksi dengan pengisian cepat, peningkatan masa ventrikel kiri dan hipertrofi otot jantung.Pengobatan

Tujuan pengobatan penyakit jantung tiroid adalah secepatnya menurunkan keadaan hipermetabolisme dan kadar hormone tiroid yang berada dalam sirkulasi. Hiperdinamik dan aritmia atrial akan respon baik dengan penghambat beta, propanolol, bekerja cepat dan mempunyai keampuhan yang sangat besar dalam nenurunkan frekuensi jantung, diberikan berkisar 40 160 mg dengan dosis terbagi. Propanlol dapat menurunkan kadar T4 dalam sirkulasi dan mengubahnya kembali menjadi T3, disamping juga dapat menurnkan kadar T3 dalam sirkulasi 20 30%.

Obat anti tiroid seperti metimazol 60 80 mg per hari atau propiltiourasil 400 600 mg per hari dengan dosis terbagi, bila keadaan eutiroid telah tercapai dosis dapat diturunkan menjadi pemeliharaan (maintenance). Setelah pemberian 1 1,5 tahun obat dapat dihentikan tanpa menimbulkan gejala hipertiroid.