Penyakit GInjal

18
Penyakit GInjal GLOMERULONEFRITIS Definisi: Bentuk penyakit ginjal yang menimbulkan kelainan histopatologi pada Glomerulus Etiopatogenesa: proses imun baik autoimun maupun respon Imun terhadap antigen asing. 1. Ekstrinsik antigen dari luar tubuh membentuk komplek antigen antibodi,mengaktifkan sistem komplemen dan kemudian tertimbun didalam glomerulus 2. Intrinsik melalui proses autoimun yang dipacu oleh virus maupun bakteri shg terjadi perubahan pada sel yang normal kemudian antibodi menyerang self antigen,terjadi humural imunitas & injuri pd glomerulus. Klasifikasi GN: 1. GN primer apabila penyakit dasarnya berasal dari ginjal sendiri 2. GN sekunder apabila kelainan ginjal terjadi akibat penyakit sistemik lain spt DM, SLE, MM, amiloidosis Secara Histopatologik, GN primer kemudian dibagi lagi menjadi: 1. GN non proliferatif a. GN lesi minimal (GNLM) b. Glomerulosklerosis fokal dan segmental (GSFS) c. GN membranosa (GNMN) 2. GN proliferatif a. GN membranoproliferatif (GNMP) b. GN mesangioproliferatif c. GN kresentik Manifestasi klinik GN berupa kumpulan gejala atau sindroma klinik yang terdiri dari : 1. Kelainan urin asimptomatik 2. Sinroma nefritik akut

description

ginja

Transcript of Penyakit GInjal

Penyakit GInjalGLOMERULONEFRITISDefinisi: Bentuk penyakit ginjal yang menimbulkan kelainan histopatologi pada GlomerulusEtiopatogenesa: proses imun baik autoimun maupun respon Imun terhadap antigen asing.1. Ekstrinsik antigen dari luar tubuh membentuk komplek antigen antibodi,mengaktifkan sistem komplemen dan kemudian tertimbun didalam glomerulus 2. Intrinsik melalui proses autoimun yang dipacu oleh virus maupun bakteri shg terjadi perubahan pada sel yang normal kemudian antibodi menyerang self antigen,terjadi humural imunitas & injuri pd glomerulus.Klasifikasi GN:1. GN primer apabila penyakit dasarnya berasal dari ginjal sendiri2. GN sekunder apabila kelainan ginjal terjadi akibat penyakit sistemik lain spt DM, SLE, MM, amiloidosisSecara Histopatologik, GN primer kemudian dibagi lagi menjadi:1. GN non proliferatifa. GN lesi minimal (GNLM)b. Glomerulosklerosis fokal dan segmental (GSFS)c. GN membranosa (GNMN)2. GN proliferatifa. GN membranoproliferatif (GNMP)b. GN mesangioproliferatifc. GN kresentikManifestasi klinik GN berupa kumpulan gejala atau sindroma klinik yang terdiri dari :1. Kelainan urin asimptomatik2. Sinroma nefritik akut3. GN progresif cepat4. Sindroma nefrotik 5. GN kronikKelainan Urin AsimptomatikDefinisi: ditemukan proteinuria subnefrotik (150 mg-3 g per hari) dan atau hematuria mikroskopik tanpa edema, hipertensi dan gangguam fungsi ginjal.Sindroma nefritik akutEtiologi: biasanya terjadi pada anak2 dengan GN post ISPA (streptokokus B hem grup A) Gejala klinik: oligouria, proteinuria (105 cfu/ml pada pengambilan midstream dan >103 cfu/ml pada pengambilan aspirasi suprapubik. c. Pemeriksaan DL: leukositosis, peningkatan LED.2. Bedakan antara ISK simple atau ISK komplikasi. Faktor resiko untuk ISK komplikasi: Obstruksi / hidronefrosis Nefrolitiasis / nekrosis papiler Nefrokalsinosis, Penyakit parenkim ginjal Penyakit Metabolik / Sistemik Kehamilan Imunosupresi Kelainan saluran kemih Usia lanjut Instrumentasi Nefropati karena obat Bila menemukan ISK komplikasi maka sebaiknya atasi dulu kelainan utamanya misalnya atasi obstruksi, sebab jika tidak maka pemberian Ab maka tdk akan berguna.3. Pertimbangkan pemberian Ab: untuk ISK asimtomatik Ab tidak diberikan. Ab diberikan untuk ISK dengan keluhan klinis. Pemberian Ab berdasarkan terapi empirik sebelum hasil kultur keluar: untuk first line diberikan TMP-SMX (cotrimoksazol) sementara untuk second line dapat diberikan fluorokuinolon(ciprofloxacin) atau koamoksiklav.4. Tentukan lama pengobatan: biasanya 7 hari.5. Tentukan diagnosis dan pengobatan berdasarkan biakan urin dan sensitivitas Ab6. Lakukan pemeriksaan uroradiologis bila ISKkomplikasi dan kemudian atasi obstruksinya.Komplikasi ISK:1. GGA2. Nekrosis papila ginjal3. BSK4. Supurasi 5. UrosepsisAdalah sepsis yg disebabkan oleh mikrobakteria yg berasal dari saluran UG SIRS: 2 dari kriteria berikut (suhu tubuh >38 atau 90, RR >20 atau PaCO2 12000 atau 10% neutrofil muda) Sepsis: SIRS dengan tanda-tanda infeksi Sepsis berat: sepsis disertai dengan hipotensi (sistole 3 x lipat) dari nilai dasar atau pada kreatinin serum 4 mg/dl dengan peningkatan akut o,5 mg/dl