PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada...

32
i PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI HORTIKULTURA Oleh : Ir. Putu Timur Ina, MS Ir. Ni Gst.Ayu Ekawati, MS I Desak Putu Kartika Pratiwi, S.TP, MP ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERISTAS UDAYANA 2014

Transcript of PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada...

Page 1: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

i

PENUNTUN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI HORTIKULTURA

Oleh : Ir. Putu Timur Ina, MS

Ir. Ni Gst.Ayu Ekawati, MS I Desak Putu Kartika Pratiwi, S.TP, MP

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERISTAS UDAYANA 2014

Page 2: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, diktat Penuntun Praktikum Teknologi

Hortikultura dapat diselesaikan. Pembuatan diktat ini bertujuan untuk memberikan suatu

referensi atau pegangan kepada mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi

Pertanaian, Universitas Udayana, khususnya mahasiswa yang mengambil mata kuliah

Teknologi Hortikultura dalam melaksanakan praktikum di Laboratorium Pengolahan Pangan,

sehingga Ilmu yang didapat dalam kuliah Teknologi Hortikultura dapat dipraktekan.

Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan

dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan, sayuran dan bunga) seperti

pengolahan buah salak, buah terung belanda, labu, labu siam, jambu biji, papaya, wortel,

asparagus dan bunga sedap malam.

Penyusun menyadari diktat ini jauh dari sempurna, karena seperti pepatah mengatakan ;

“Tidak Ada Gading yang Tidak Retak” Berkaitan dengan hal tersebut, penyusun mengharapkan saran

dan kritik yang bermanfaat untuk kesempurnaan diktat ini dari semua pihak. Penyusun berharap

diktat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan referensi Teknologi Hortikultura.

Denpasar, September 2014

Penyusun

Page 3: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

iii

DAFTAR ISI

Judul …………………………………………………………………………………… i

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… ii

Dafta Isi……………………………………………………………………………….. iii

Tata Tertib praktikum ………………………………………………………………… iv

Format laporan ……………………………………………………………………….. v

I. Pendahuluan : Latar belakang praktikum ………………………………………. 1

II. Praktikum I : Pengolahan Asinan, Chip dan Manisan Kering (Salak) ………….. 3

III. Praktikum II : Pembuatan Sari buah, Selai dan Permen Jelly (Terong Belanda)… 9

IV. Praktikum III: Pembuatan Saos, Dodol Kering dan Kripik (Labu kuning)…….. 15

V. Praktikum IV: Pembuatan Sayur kering, Kerupuk Sayur, biscuit sayur (Wortel).. 20

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………. 25

Lampiran ………………………………………………………………………………. 26

Page 4: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

iv

TATA TERTIB PRAKTIKUM

Tata tertib pratikum kuliah teknologi hortikultura adalah :

1. Mahasiswa pratikum (praktikan) diharuskan menggunakan jas lab disaat mengikuti praktikum

2. Praktikan yang terlambat 15 menit dari jadwal tanpa alasan yang jelas dan yang telah ditetapkan tidak diperkenankan mengikuti praktikum.

3. Praktikan dilarang menggunakan sandal jepit saat melakukan praktikum

4. Praktikan dilarang makan dan di minum di dalam ruangan laboratorium

5. Praktikan dilarang menghidupkan HP (HP dalam keadaan silent)

6. Kehadiran praktikan dalam mengikuti praktikum harus 100%, jika tidak bisa karena alasan yang jelas akan diberi tugas atau praktikum pengganti.

7. Praktikan harus menjaga kebersihan alat praktikan dan rungan laboratorium

8. Jika terjadi kerusakan alat karena kelalaian praktikam, maka praktikan diharapkan mengganti alat tersebut.

9. Praktikan harus membuat laporan sementara dan harus mendapat paraf dari petugas praktikum

10. Batas waktu pengumpulan laoran adalah seminggu setelah praktikum dilaksanakan

Page 5: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

v

FORMAT LAPORAN

Format laporan praktikum teknologi hortikultura adalah :

I. Pendahuluan : memuat tentang mengapa diperlukan praktikum

II. Tujuan Praktikum

III. Tinjaun Pustaka : Dasar teori yang melandasi praktikum dan memiliki kaitan dengan pembahasan

IV. Bahan dan Alat

V. Cara Kerja : prosedur kerja dan diagram alir praktikum

VI. Hasil dan Pembahasan : data dalam bentuk grafik table dan dibahas secara deskriptif

VII. Kesimpulan : sesuaikan dengan tujuan praktikum

Daftar Pustaka : minimal 3 jurnal dari sumber terpecaya, jurnal, texsbook, penuntun praktikum

Lampiran : Foto proses atau produk hasil praktikum diuat secara sistematis dan terstruktur

Page 6: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hortikultura merupakan hasil pertanian yang terdiri dari sebagian besar buah-buahan,

sayur-sayuran dan bunga-bungaan. Teknologi hortikultura adalah teknologi yang berkaitan

dengan teknologi pengawetan dan pengolahan hasil hortikultura. Dewasa ini pertanian

hortikultura diminati untuk dikembangkan oleh petani terutama petani di daerah

pengunungan. Hal ini seiring dengan perkembangan kuliner yang meningkat sehingga

permintaan hortikulturpun meningkat. Di Bali yang notabena banyak terdapat restoran, rumah

makan dan hotel akan banyak memasok kebutuhan hasil hortikultura. Disamping itu di Bali

yang mayoritas masyarakat berumat Hindu sering melaksanakan kegiatan keagamaan yang

menggunakan hasil hortikultura.

Hasil hortikultura terutama buah dan sayur mengandung komponen nutrisi yaitu

sumber vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan gizi umat manusia.

Disamping itu berdasarkan hasil-hasil penelitian menunjukkan buah dan sayur memiliki

komponen non nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan seperti kandungan komponen fenolik.

Penelitian-penelitian yang mengarah potensi hortikultura sebagai pangan yang memiliki

kelebihan untuk pangan kesehatan peerkembangannya telah menggeliat. Beberapa sumber

mengatakan sumber pangan dari sayur dan buah lebih menguntungkan bagi kesehatan

terutama dalam menekan atau mencegah penyakit degeneratif dibandingkan dengan sumber

pangan hewani.

Namun permasalahan yang timbul adalah hasil hortikultura mudah mengalami

kerusakan jika tidak ditangani dengan baik setelah pasca panen. Hal ini disebabkan setelah

panen buah, sayur dan bunga masih mengalami proses fisiologi/hidup yang menyebabkan

terjadinya perubahan sifat fisik dan kimia bahan. Adanya perubahan sifat fisik dan kimia ini

akan mengarah kepada penurunan mutu, yang pada akhirnya mengalami kekerusakan bahan.

Dengan demikian dapat dikatakan umur simpan dari hasil hortikultura segar ini tidak lama

atau hasil hortikultura termasuk bahan yang mudah rusak (perishable).

Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi hal tersebut adalah teknologi penanganan

pasca panen atau penanganan pasca panen yang menerapkan teknologi. Penanganan pasca

panen untuk memperpanjang umur simpan ini dapat melalui teknologi pengawetan dan

teknologi pengolahan. Teknologi pengawetan bertujuan tidak merubah bentuk asli bahan

Page 7: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

2

tetapi dapat memperpanjang umur simpan bahan, sedangkan teknologi pengolahan bertujuan

untuk merubah bentuk asli bahan yang dapat memberikan nilai tambah serta

penganekaragaman produk pangan.

Dalam menunjang pengembangan kegiatan mengatasi permasalah hasil hortikultura

tersebut diperlukan suatu kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian salah satunya dapat

dilakukan melalui penelitian laboratorium. Kegiatan yang mengarah penelitian laboratorium

adalah kegiatan praktikum. Praktikum ini sangat diperlukan sebelum mengaplikasikan dalam

penelitian dan ke masyarakat terutama sekali bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah

teknologi hortikultura. Praktikum pengolahan hasil hortikultura juga bermanfaat untuk

meningkatkan ketrampilan bagi mahasiswa dalam hal pengolahan. Hal ini disebabkan

penanganan pengawetan dan pengolahan pada setiap hasil hortikultura tidak sama. Salah satu

contoh penanganan sayuran yang memiliki tekstur yang lunak dengan sayuran yang memiliki

tekstur lebih keras akan berbeda, dengan demikian sangat diperlukan kegiatan penelitian yang

salah satunya melalui kegiatan praktikum laboratorium. Kegiatan praktikum laboratorium

juga untuk arena mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari oleh mahasiswa yang

mengambil mata kuliah hortikultura.

Dalam menunjang kegiatan praktikum khususnya kepada mahasiswa yang mengambil

mata kuliah teknologi hortikultura sangat diperlukan penuntun praktikum yang memuat

tentang teknologi pengawetan dan pengolahan hasil hortikultura.Dengan adanya, diktat

penuntun praktikum hortikultura ini mahasiswa akan lebih mudah dalam mepraktekkan di di

laboratorium.

Pada kesempatan ini jenis bahan mentah dan jenis pengolahan hortikultura masih terbatas

akibat keterbatasan waktu. Penekanan pelaksanaan praktikum ini adalah sesuai dengan

prinsip-prinsip pengolahan hortikultura yang mudah dan sederhana. Bahan yang digunakan

adalah buah salak, terung belanda, labu kuning dan wortel. Buah dan sayur tersebut mudah

didapat dan memiliki keuntungan untuk kesehatan seperti kandungan antioksidanya.

Page 8: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

3

II. PRAKTIKUM I

PENGOLAHAN BUAH SALAK

(ASINAN BUAH, CIHP BUAH DAN MANISAN KERING)

2.1. Dasar Teori

Pengolahan buah salak menjadi berbagai produk seperti asinan, chip dan manisan

kering merupakan suatu usaha untuk memperpanjang masa simpan salak dengan memberikan

bentuk dan citarasa yang berbeda/ tidak jauh berbeda dari buah salak segar. Pengolahan

diperlukan karena kelompok buah ini merupakan buah musiman sehingga disaat panen raya

jumlahnya sangat berlimpah. Hal ini menyebabkan harga jual buah segar sangat murah.

Beberapa studi empiris menyatakan disaat musim panen daerah penghasil salak ini malah

membuang atau diberikan ke ternak. Hal ini tentu sangat merugikan petani. Salah satu upaya

yang dapat dilakukan adalah melakukan suatu pengolahan menjadi berbagai produk pangan

seperti asinan, chip dan manisan kering.

Pengolahan asinan merupakan suatu teknik pengolahan dengan menggunakan

garam/larutan garam. Prinsif dari pengolahan garam adalah prinsif teknik osmosis dimana

terjadi penyerapan air dari bahan sehingga Aw bahan akan rendah. Hal ini menyebabkan

terjadilah kondisi yang baik untuk pertumbuhan bakteri yang menguntungkan seperti

labobacillus dan menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk dan pathogen. Prinsif

pengolahan dengan asam adalah proses pengawetan dengan prinsif penurunan pH (pH asam).

Hal ini menyebabkan mikroba pembusuk dan pathogen dapat dihambat sedangkan

mikroba/bakteri menguntungkan dapat tumbuh dengan baik sehingga menghasilkan produk

dengan aroma yang khas.

Pengolahan chip merupakan teknik pengawetan dengan suhu tinggi. Prinsip

pengawetan adalah penurunan kadar air dengan adanya proses pengeringan dan peggorengan

suhu tinggi diharapkan kadar air bahan akan menurun, sehingga kondisi kadar air yang

rendah menyebabkan mikroba merugikan tidak bisa tumbuh.

Pengolahan manaisan kering merupakan salah satu teknik pengawetan atau

pengolahan dengan gula dan pengeringan secara osmotic yang diikuti dengan pengeringan

biasa. Gula dengan konsentrasi tinggi akan dapat menghambat pertumbuhan mikroba karena

adanya proses osmosis air dan difusi larutan gula sampai terjadi keseimbangan. Dengan

adanya proses ini menyebabkan kadar air dalam bahan akan rendah atau menguap.

Disamping itu dengan adanya gula pada konsentrasi yang tinggi juga akan dapat

Page 9: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

4

mempengaruhi aktivitas air atau Aw (water activity). Aw ini akan sangat berkaitan dengan

aktivitas mikroba. Hal ini disebabkan mikorba dapat tumbuh pada kisaran Aw tertentu.

Susanto dan Saneto (1994) juga menyatakan konsentrasi gula yang tinggi juga dapat

menghambat komponen polipenol untuk kontak dengan oksigen sehingga proses browning

secara enzimatis pun dapat dicegah. Pada kondisi ini aktivitas perusak mikroba dan kegiatan

enzimatis tidak dapat menyebabkan kerusakan bahan. Pengeringan bertujuan menurunkan

kadar air sehingga dengan kadar air yang rendah diharapkan mikroba tidak bisa tumbuh

sehingga produk menjadi awet. Disamping itu dengan berkurangnya kadar air maka volume

bahanpun akan lebih kecil

2.2.Tujuan

1.Mahasiswa mampu melaksanakan pengolahan buah salak menjadi asinan, chip dan

manisan kering

2.Mahasiswa mendapatkan suatu formula asinan, chip dan manisan kering salak yang

dapat diterima panelis

2.3. Bahan dan alat

A. Asinan salak

Bahan yang digunakan adalah buah salak bali, garam, cuka, gula dan asam sitrat.

Sedangkan alat yang digunakan adalah waskom, pisau, talenan, panci kukus, cutil, wajan,

toples dan tutup toples.

B. Chip Salak

Bahan yang digunakan dalam pembuatan chip salak adalah buah salak bali, singkong, tapioka,

garam, gula, bawang putih, seledri, terigu, telur dan minyak goreng Alat yang digunakan adalah

waskom, timbangan, pisau, talenan, daun, roller/botol.penggorengan saringan, cutil, talam, kemasan

plastik dan sealler

C. Manisan salak

Bahan yang digunakan dalam pembuatan manisan salak adalah buah salak bali, gula pasir,

kapur sirih, garam dan kayu manis. Alat yang digunakan adalah waskom, timbangan, pisau, talenan,

panci, toples, sendok, kemasan plastic

Page 10: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

5

2.4. Prosedur Kerja

A. Asinan salak

1. Buah salak ditimbang, dikupas kulitnya, dicuci kemudian dihilangkan batunya dan dipotong

menjadi dua bagian kemudian ditimbang (menentukan rendemen bahan)

2. Direndam dalam larutan asam sesuai formula dalam larutan 500 ml selama 2 jam

Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)

Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g

Asam cuka 2% v/v Asam sitrat 1% b/v Asam sitrat 2% b/v Asam sitrat 3% b/v Asam sitrat 4% b/v

Garam 7% b/v Garam 7% b/v Garam 7% b/v Garam 7% b/v Garam 7% b/v

Gula 4 % b/v Gula 4% b/v Gula 4 % b/v Gula 4% b/v Gula 4% b/v

3. Ditiriskan kemudian direndam dalam larutan garam 2% selama 30 menit kemudian ditiriskan

4. Diblansing suhu 80 oC selama 1 menit , ditiriskan

5. Dibuat lautan perendam dengan garam dan gula sesuai formula dalam 250 ml ,

6. Kemudian dimasak sampai mendidih (matang) selanjutnaya disaring dengan kain saring.

7. Letakkan buah-buahan yang sudah diblansir dalam toples kemudian ditambahkan larutan

perendam sehingga semua buah terendam. Tutup toples dan biarkan 3-4 jam (semalam dalam

lemari es) kemudian diukur pH-nya

8. Ditiriskan dan ditimbang beratnya

9. Dihitung rendemen dari bahan utuh dan bahan yang siap diolah menjadi asinan,

10. Diamati warna, aroma, tekstur, rasa dan penerimaan dengan uji kesukaan.

B. Chip salak 1. Buah salak ditimbang dikupas kulit, dicuci dan dibelah menjadi dua dihilangkan

bijinya selanjutnya ditimbang

2. Dikukus selama 5 menit suhu 80 oC kemudian dipotong kecil-kecil dan diblender

3. Bubur buah ditambah terigu/ t. beras/t. singkong/singkong sesuai formula : Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)

Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g

Terigu 30 % Terigu 20% Terigu 20% T.beras 20% T.beras 20 %

Singkong 10% T.singkong 10% Singkong 10% T. Singkong 10%

Bumbu :

b. putih 1 sung,

garam secukupnya

daun seledri 1 btg

telur secukupnya

Bumbu :

b. putih 1 sung,

garam secukupnya

daun seledri 1 btg

telur secukupnya

Bumbu :

b. putih 1 sung,

garam secukupnya

daun seledri 1 btg

telur secukupnya

Bumbu :

b. putih 1 sung,

garam secukupnya

daun seledri 1 btg

telur secukupnya

Bumbu :

b. putih 1 sung,

garam secukupnya

daun seledri 1 btg

telur secukupnya

dicampur sampai rata, kemudian ditambah bumbu yang telah dihaluskan/diparut dan

telur selanjutnya dicampur sampai membentuk adonan yang kompak

Page 11: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

6

4. Digiling tipis kemudian dicetak bentuk kotak kecil, didiamkan/ dikeringkan ( dalam

oven suhu 60 oC)

5. Digoreng suhu panas sampai kecoklatan atau matang

6. Ditiriskan selanjutnya ditimbang

7. Dianalisis secara subyektif tingkat kesukaan konsumen dengan uji hedonik

C. Manisan Salak

1. Buah salak dikupas kulitnya dicuci kemudian dibelah menjadi dua untuk dihilangkan batunya

selanjutnya ditimbang (100 g) 2. Kemudian direndam dalam larutan garam sesuai formula selama 6 jam

Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)

Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g

Gula pasir 70 g Gula pasir 60 g Gula pasir 70 g Gula pasir 80 g Gula pasir 90 g

Air 100 ml Air 100 ml Air 100 ml Air 100 ml Air 100 ml

Lar. Na2S2O5 1000

ppm

Larutan kapur sirih

600 ppm

Larutan kapur sirih

600 ppm

Larutan kapur sirih

600 ppm

Larutan kapur sirih

600 ppm

Larutan garam 5 g

dlm 200 ml

Larutan garam 5 g

dlm 200 ml

Larutan garam 5 g

dlm 200 mlLarutan garam 5 g dlm 200 ml

Larutan garam 5 g

dlm 200 ml

3. Dilakukan penirisan kemudian direndam kembali dalam larutan kapur sirih selama 1

,ditiriskan, kemudian diblansing pada suhu 80 oC selama 2 menit (kecuali pada

perlakuan kontrol langsung diblansing)

4. Perendaman dalam larutan gula yang telah matang sesuai formula selama 8 jam (kecuali

Kontrol (F0) terlebih dulu direndam dalam larutan Na2S2O5 1000 ppm selama 10 menit dan

ditiriskan)

5. Setelah 8 jam dlakukan penirisan, larutan gula dipanaskan lagi kemudian direndam

selama 8 jam lagi, dilakukan 2 kali

6. Kemudian dikeringan matahari atau oven suhu 50 oC selama 7 jam

7. Manisan kering siap dikemas atau diamati

Variabel yang diamati adalah tingkat kesukaan konsumen terhadap warna, aroma, tekstur,

rasa dan penerimaan keseluruhan dengan skala numerik 1-7 (sangat tidak suka – sangat suka).

Hasil data (nilai rata rata dan standar deviasi) dianalisis secara deskriptif dengan tampilan

data dalam bentuk table

Page 12: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

7

2.5. Lembar kerja

Keterangan Nilai Asinan Chip Manisan Berat awal Berat akhir 1 Berat akhir 2 Rendemen 1 % (berat akhir 1/berat awal x 100%) Rendemen 2 % (berat akhir 2/berat awal x 100%)

pH produk TSS Total gula

Penjelasan sensoris

Panelis diminta mengisi work sheet untuk setiap artibut sensori dan produk uji: seperti

pada lampiran 1

Page 13: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

8

Contoh Rekapitulasi Uji Kesukaan (diisi dengan angka) utuk masing –masing produk

(asinan, chip dan manisan salak) No Nama

Panelis Warna aroma tekstur rasa

F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

17

Rata-

rata

Page 14: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

9

III. PRAKTIKUM II

PENGOLAHAN TERUNG BELANDA (Sari buah, Selai, dan permen jelly

3.1. Dasar Teori

Terung belanda merupakan buah tropical yang saat ini mulai banyak digemari sebagai

konsumsi buah khusunya di Bali. Buah terung belanda memiliki warna merah yang sangat

memikat. Permasalahan yang sama akan muncul, yaitu buah yang bersifat mudah rusak dan

musiman. Pada saat musim raya buah ini harganya akan murah, sehingga untuk dapat

meningkatkan daya simpan atau dapat mengkonsumsi buah terung belanda tidak pada saat

musim saja dperlukan usaha pengolahan

Usaha pengolahan yang dapat dilakukan adalah mengolaha terung belanda menjdi sari

buah, selai dan saos. Pengolahan menjadi sari buah merupakan pengolahan yang sangat

mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Pengolahan sari buah merupakan

suatu teknik pengolahan dengan gula dan pemanasan. Terung belanda yang diolah menjadi

sari buah tentu akan memiliki rasa yang khas dibandingkan dengan buah segar dan

kepraktisan dalam mengkonsumsi.

Sementara pengolahan menjadi selai merupakan teknik pengawetan dengan prinsif kerja

gula sebagai pengawet dan kondisi pH rendah. Proses pengolahan selai juga tidak terlalu sulit

dan peralatannya juga sederhana dan biaya pengolahan juga tidak mahal. Selai terung belanda

akan dapat menambah keanekaragaman jenis selai yang sudah ada dipasaran. Selai ini

merupakan produk penyedap disaat kita makan roti tawar, tanpa selai roti akan teras hambar.

Pengolahan hasil hortikultura menjadi selai dan saos merupakan produk pangan semi basah

atau Intermedieted Moisture Food (IMF) yang dikonsumsi secara langsung atau bersama

dengan jenis makanan lainnya. Produk ini memiliki tekstur lunak dan dapat awet selama

beberapa bulan tanpa perlakuan pembekuan atau pendinginan. Daya awet IMF disebabkan

adanya gula, pH rendah dan kadar air yang mencapai 10% - 40%

Pengolahan selai dengan penambahan gula, pektin dan asam. Selai umumnya dibuat dari

jenis buah namun ada beberapa dari sayuran. Bahan yang sering diolah sebagai selai adalah

nenas, strawberi, wortel. Selai merupakan makanan intermediet yang dimakan dengan jenis

makanan lainnya seperti roti tawar. Syarat selai yang baik memiliki kreteria pH 3.2 – 3.4,

total padatan terlarut 65% - 68% dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) selai.

Page 15: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

10

Karakteristik fisik tekstur (konsistensi) yang kental/semi padat. Penambahan pektin dan

asam sitrat berkisar 0.5% - 1.5%.

3.2. Tujuan

1. Mahasiswa mampu membuat pengolahan terung belanda menjadi sari buah, selai dan

permenjelly

2. Mahasiswa mendapatkan formulasi sari buah, selai dan permen jelly terung belanda

yang disukai panelis

3.3. Bahan dan Alat

A. Sari Buah Terung Belanda

Bahan yang digunakan terung belanda mantang optimal, gula, asam sitrat. Alat yang

digunakan adalah, waskom, talenan, pisau, blender, panci, kompor, timbangan, saringan,

botol kemasan, cutil dan sendok

B. Selai Terung Belanda

Bahan yang digunakan terung belanda mantang optimal, gula, asam sitrat dan pektin.

Alat yang digunakan adalah, waskom, talenan, pisau, blender, panci, kompor, timbangan,

saringan, botol kemasan, cutil dan sendok

C. Permen jelly Terung Belanda

Bahan yang digunakan terung belanda mantang optimal, gula, asam sitrat, gelatin, .

Alat yang digunakan adalah, waskom, talenan, pisau, blender, panci, kompor, timbangan,

saringan, botol kemasan, cutil dan sendok, thermometer dan pH meter

3.4. Prosedur Kerja

A. Sari Buah Terung Belanda

Pembuatan Sari Buah terung belanda adalah :

1. Pilih buah yang telah tua, segar dan masak lalu cuci dan diblansir suhu 80 oC selama 10

menit

2. Potong buah menjadi dua bagian, kemudian dihilangkan kulitnya

3. Dipotong kecil kemudian diblender dengan ditambahkan air 1:1 (bahan: air)

4. Disaring untuk menghilangkan bijinya

5. Ditambahkan air agar seuai formula dan ditambah gula, garam dan CMC sesuai

dengan formula :

Page 16: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

11

Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)

T. belanda 100 g T. belanda 100 g T. belanda 100 g T. belanda 100 g T. belanda 100 g

Gula pasir 10% Gula pasir 10% g Gula pasir 20 g Gula pasir 20 g Gula pasir 30 g

Air : buah (2:1) Air : buah (2:1) Air : buah (2:1) Air : buah (2:1) Air : buah (2:1)

CMC 0.1% CMC 0.2% CMC 0.3% CMC 0.4%

Asam sitrat

secukupnya (pH

dibawah 4,5)

Asam sitrat secukupnya (pH dibawah 4,5)

Asam sitrat secukupnya (pH dibawah 4,5)

Asam sitrat

secukupnya (pH

dibawah 4,5)

NB : CMC terlebih dahulu dilarutkan dalam air hangat dan diaduk sehingga larut.

6. Diaduk dan dipanaskan pada suhu 80 oC selama 15 menit kemudian disaring

7. Dimasukkan dalam botol kemasan yang sudah disterilisasi, kemudian ditutup dan

dimasukkan dalam air mendidih selama 15 menit, selanjutnya diamati

B. Selai terung Belanda

1. Buah terong belanda dihilangkan tangkai dan dicuci, selanjutnya diblansing suhu 80

oC selama 5 menit

2. Buah dibelah dua bagian diambil dagingnya ditimbang

3. Dihancurkan dengan blender dengan menambahkan sedikit air (1 :1), untuk buah

terong belanda disaring dengan saringan untuk memisahkan bijinya

4. Ditambahkan gula, dan pektin sesuai formula Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)

T. belanda 100 g T. belanda 100 g T. belanda 100 g T. belanda 100 g T. belanda 100 g

b. buah: gula pasir

(55 bagian : 45

bagian)

Gula pasir : b. buah

(55 bagian : 45

bagian)

Gula pasir : b. buah

( 55 bagian : 45

bagian)

Gula pasir : b. buah

( 55 bagian : 45

bagian)

Gula pasir : b.

buah ( 55 bagian :

45 bagian)

Pektin 0.5 % Agar agar 0,4% Agar agar 0,5% Agar-agar 0,6% Agar-agar 0,7%

Asam sitrat

secukupnya pH,

3,3

Asam sitrat

secukupnya pH, 3,3

Asam sitrat

secukupnya pH, 3,3

Asam sitrat

secukupnya pH, 3.3

Asam sitrat

secukupnya pH,

3.3

5. Dimasask sambil diaduk selama 1 jam/ sampai mengental dan 15 menit sebelum

matang dicek pH jika lebih tinggi pH 3,3 ditambah asam sitrat sehingga pH akhir 3,3

6. Setelah itu dimasukkan dalam botol yang telah disterilisasi, kemudian ditutup dan

ddipanaskan lagi dalam air mendidih selama 15 menit selanjutnya dibalik selama 5

menit dan didinginkan dalam air dingin dan siap untuk diamati

Page 17: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

12

C. Permen jelly terung belanda

1. Buah terong belanda dihilangkan tangkai dan dicuci, selanjutnya diblansing suhu 80

oC selama 5 menit

2. Buah dibelah dua bagian diambil dagingnya ditimbang

3. Dihancurkan dengan blender dibuat sesuai formula Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)

Gelatin 100 g Gelatin 100 g Gelatin 100 g Gelatin 100 g Gelatin 100 g

Air es 260 g Glukosa 45 g Glukosa 45 g Glukosa 45 g Glukosa 45 g

Agar-agar bubuk ;

1bks

Gula pasir 95 g Gula pasir 95 g Gula pasir 95 g Gula pasir 95 g

Gula pasir : 520 g Asam sitrat: 0.2% Asam sitrat: 0.2 g Asam sitrat: 0,2 g Asam sitrat: 0.2g

Glukosa 430 g Sari buah T.belanda

200 ml (air :

buah;1:1)

Sari buah T.

belanda 250 ml (air

: buah;1:1)

Sari buah T.

belanda 300 ml (air

: buah;1:1)

Sari buah T belanda

350 ml (air :

buah;1:1)

Asam sitrat : 10 g

Pelapis :

Tapioka:gula halus

(1;1)

Pelapis :

Tapioka:gula halus

(1;1)

Pelapis :

Tapioka:gula harus

(1;1)

Pelapis :

Tapioka:gula harus

(1;1)

Pelapis :

Tapioka:gula harus

(1;1)

Air : secukupnya Air : secukupnya Air : secukupnya Air : secukupnya Air : secukupnya

4. Untuk perlakuan control gelatin didiaduk dalam air es dan bubuk agar-agar kemudian

direndam selama 10 menit, selanjutnya dicairkan dengan ditim beberapa waktu

sampai cair. Gula pasir dan glukosa dilarutkan dalam air dan dipanaskan sampai

larut/mendidih, dimasukkan asam sitrat kemudian diaduk dengan api kecil,

dimasukkan campuran gelatin dangan bubuk agar-agar, dicampur sampai rata,

dimasukkan dalam cetakan yang telah ditaburi pelapis secukupnya didiamkan

semalam dan siap dikemas dan diamati.

5. Untuk perlakuan P1-P4 sari buah yang telah ditambah air 1:1 disaring, dimasak

sampai suhu 80 oC, kemudian ditambah glukosa (HFS), gula pasir dan asam sitrat

diaduk dan dimasak sampai suhu 90 oC

6. Selanjutnya ditambah gelatin yang telah dicairkan dalam air hangat (50 oC) diaduk

sampai rata sampai suhu 95 oC

7. Adonan dimasukkan dalam loyang/cetakan, kemudian ditutup alumunium foil dan

didiamkan selama 1 jam

8. Kemudian dimasukkan refrigerator suhu 5 oC selama 24 jam

Page 18: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

13

9. Didiamkan selama 1 jam kemudian dipotong-potong kotak kemudian ditaburi bahan

pelapis

10. Permen jelly siap dkemas dan diamati.

Variabel yang diamati adalah pH, kadar air, total gula, TSS, rendemen dan pengujian

sensori terhadap tingkat kesukaan pada warna, aroma, tkstur, rasa dan penerimaan

keseluruhan.

3.5. Lembar Kerja

pH

Kadar air

Total gula

TSS

Page 19: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

14

Contoh Rekapitulasi Uji Kesukaan (diisi dengan angka) utuk masing –masing produk

(asinan, chip dan manisan salak) No Nama

Panelis Warna aroma tekstur rasa

F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

17

Rata-

rata

Page 20: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

15

IV. PRAKTIKUM III

PENGOLAHAN LABU KUNING (SAOS, DODOL DAN KRIPIK)

4.1. Dasar Teori

Labu kuning merupakan hasil hortikultura yang termasuk golongan sayuran. Labu

kuning memiliki warna yang kuning. Warna kuning diidentikan adanya kandungan karoten.

Karoten merupakan proviamin A yang baik untuk keshatan mata. Dewasa ini karoten

diketahui merupakan komponen yang baik untuk kesehatan terutama untuk mencegah

penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes militus (kencing manis)

Labu kuning seperti buah yang lain adalah mudah mengalami kerusakan sehingga

diperlukan suatu teknologi pasca panen terutama dalam pengolahan. Dengan demikian selain

usaha memperpanjang umur simpan, usaha keanekaragaman produk olahan dapat dilakukan.

Pengolahan ubi ungu yang menerik untuk dilakukan adalah pengolahan menjadi saos, dodol

dan kripik labu kuning.

Pengolahan menjadi saos adalah proses pengolahan dengan menambahkan gula, garam,

asam bumbu dan bahan lain seperti pengawet sehingga menghasilkan produk yang

viskus/kental. Saos ini merupakan pangan intermediet yang dimakan bersama produk lainya

seperti kentang goring, untuk buat nasi goreng, ayam goring. Jenis hasil hortikultura yang

sering diolah menjadi saos adalah buah tomat dan papaya. Kreteria buah yang digunakan

adalah sudah matang penuh. Buah yang mentah atau masih hijau akan terjadi degradasi

klorofil oleh panas atau asam menjadi feofitin yang berwarna coklat.

Saos dikenal dalam 2 bentuk yaitu tick sauce (saos kental) dan thin sauce (saos encer).

Rasa dasar dari saos adalah asam, manis sedikit pedas dan asin. Penambahan asam cuka pada

saos berfungsi mencegah/menekan pembusukan, memberikan rasa asam, dan mengekstraksi

pigmen dan mengefektifkan asam benzoate sebagai pengawet.

Pengolahan menjadi saos merupakan suatu teknik pengawetan dengan pemanasan dan

asam atau pH rendah. Saos juga merupakan makanan tambahan sebagai teman makan bakso,

mi goreng, mie kuah, siomai ataupun dalam pembuatan nasi goreng. Saos merupakan produk

untuk meningkatkan citarasa produk makanan lainya Makanan jajanan anak sekolah juga

banyak menggunakan saos sehingga peluang untuk produksi saos masih terbuka

Sementara pengolahan menjadi dodol merupakan salah satu pengawetan dengan

prinsif penambahan gula dan pemanasan yang lama. Dodol ini merupakan makanan camilan

yang memiliki teksur kenyal dan rasa manis dan merupakan makanan warisan budaya. Di

Page 21: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

16

bali dodol juga merupakan kue upakara. Dodol yang berbahan dasar ketan dapat divariasikan

dengan penambahan buah atau sayur seperti labu kuning. Labu kuning diharapkan dapat

dijadikan dodol karena meiliki karakteristik kandungan karbohidrat dan rasa manis terlebih

lagi warna kuning yang dapat menembah keunikan warna dodol.

Pengolahan menjadi kripik labu kuning merupakan teknik pengawetan dengan suhu

tinggi, dimana prinsip pengawetan adalah penurunan kadar air sehingga dengan kadar air

yang dimiliki tidak memungkinkan mikroba perusak untuk hidup dan berkembang dalam

jangka waktu tertentu sehingga produk menjadi awet.

4.2. Tujuan

1. Mahasiswa mampu membuat pengolahan labu kuning menjadi saos, dodol dan kripik

2. Mahasiswa mendapatkan formulasi saos, dodol dan kripik yang disukai panelis

4.3. Bahan dan alat

A. Saos Labu Kuning

Bahan yang digunakan dalam pembuatan saos adalah labu kuning, cabai, tomat,

bumbu (b. putih, b. merah, merica, kayu manis), garam, gula, maizena dan cuka. Alat

yang digunakan adalah timbangan, waskom, talenan, pisau, blender, panci, wajan, sendok

cutil, kain saring, corong, sendok makan, kompor, gas dan botol kemasan

B. Dodol Labu Kuning

Bahan yang digunakan dalam pembuatan dodol adalah labu kuning, gula pasir, gula

merah, santan,dan tepung ketan. Alat yang digunakan adalah timbangan, waskom,

talenan, pisau, panci, wajan, sendok cutil, nampan, kompor, gas dan plastic kemasan

C. Kripik Labu Kuning

Bahan yang digunakan dalam pembuatan kripik adalah labu kuning, gula pasir, gula

merah, santan dan tepung ketan. Alat yang digunakan adalah waskom, talenan, pisau,

panci, wajan, sendok cutil, nampan, plastic kemasan

4.4. Prosedur Kerja

Saos Labu Kuning

1. Buah dicuci kemudian dkupas kulit dan dihilangkan bijinya.

2. Dipotong kecil ditimbang ditambah air ( 1:1)dan selanjutnya diblender sampai halus

kemudian ditimbang bubur buah, ditambah gula dan garam sesuai formula :

Page 22: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

17

Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)

Cabai 100 g Labu 50 g, cabai 50 Labu 75 g, cabai 25 Labu 100 g Labu 125 g

Tomat 100 g Tomat 100 g Tomat 100 g Tomat 100 g Tomat 100 g

Garam 5 g Garam 5 g Garam 5 g Garam 5 g Garam 5 g

Gula 25 g Gula 25 g Gula 25 g Gula 25 g Gula 25 g

Bumbu : b merah

(3 siung), b putih

(1,5 siung), merica

5 g,

Bumbu : b merah (3

siung), b putih (1,5

siung), merica 5 g,

Bumbu : b merah (3

siung), b putih (1,5

siung), merica 5 g,

Bumbu : b merah (3

siung), b putih (1,5

siung), merica 5 g,

Bumbu : b merah

(3 siung), b putih

(1,5 siung), merica

5 g,

Maizena : 2,5 g Maizena : 2,5 g Maizena : 2,5g Sagu : 2,5 g Sagu : 2,5 g

Asam cuka:

secukupnya (pH

akhir 4)

Asam cuka:

secukupnya (pH

akhir 4)

Asam cuka:

secukupnya (pH

akhir 4)

Asam cuka:

secukupnya (pH

akhir 4)

Asam cuka:

secukupnya (pH

akhir 4)

NB Maizenaa sebelumnya dilarutkan dalam air dua sendok makan

3. Ditambah 1 bagian air, dimasak, setelah mendidih dimasukkan bumbu yang telah

dimemarkan dan dibungkus kain kasa sambil terus dimasak dan diaduk, setelah 30

menit bumbu diekan tekan kemudian dianggkat, dicek pH jika pH-nya belum 4.0

ditambah asam cuka samapi pH 4.0 dan maizena terus dimasak selama 15 menit

setelah matang dan mengental dimasukkan kedalam botol yang telah dsterilisasi

sebanyak 1-1,5 dibawah tutup botol

4. Selanjutnya botol ditutup dan dimasukkan air mendidih selama 15 menit kemudian di

balik selama 5 menit selanjutnya didinginkan dan siap untuk diamati

B. Dodol Labu Kuning

1. Buah Labu dicuci kemudian dihilangkan kulit dan bijinya ditimbang

2. Dipotong kemudian dikukus sapai matang selanjutnya dihaluskan dan ditimbang

3. Dicampur dengan tepung dan sedikit santan sesuai dengan formula : Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)

T. ketan 100 g T. ketan 80 g ,labu

20g

T. ketan 70 g, labu

30 g

T. ketan 60 g, labu

40 g

T. ketan 50 g, labu

50 g

Gula merah 10 g Gula merah 10 g Gula merah 10 g Gula merah 10 g Gula merah 10 g

Gula pasir 80 g Gula pasir 80 g

Gula pasir 80 g Gula pasir 80 g Gula pasir 80 g

Santan kental 200

ml

Santan kental 200

ml

Santan kental 200

ml dari

Santan kental 200

ml

Santan kental 200

ml

Garam secukupnya Garam secukupnya Garam secukupnya Garam secukupnya Garam secukupnya

4. Sisa santan ditambah gula dimasak api kecil sampai gula larut/ matang,

Page 23: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

18

5. Dimasukkan campuran tepung dan labu sedikit demi sedikit sambil terus dimasak

dengan api kecil dan diaduk sampai matang kurnag lebih 2-3 jam

6. Ditaruh dalam loyang yang telah dialasi plastik dengan rata dan ketebalan kurang

lebih 2 cm selanjutnya didinginkan semalam

7. Dipotong kotak atau sesuai selera kemudian dibungkus plastic kemasan dan dioven

pada suhu 50 oC selama 2 jam (permukaan agak kering), setelah itu diamati

C. Kripik Labu Kuning

1. Labu kuning dicuci kemudian dibelah dihilangkan kulit dan bijinya , dimasukkan

dalam dalam bak berisi air

2. Diiris tipis kotak 2 mm direndam larutan sesuai formula kecuali control langsung

diblansing terlebih dahulu suhu 80 oC selama 10 menit baru diris tipis dan direndam : Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)

Pisang 100 g Labu 100 g Labu 100 g Labu 100 g Labu 100 g

Lar Na2S2O5 1000

ppm

Larutan garam 2% Larutan garam 2% Larutan garam 2% Larutan garam 2%

Asak sitrat 0,5% Asak sitrat 1% Asak sitrat 1,5% Asak sitrat 2%

3. Selanjutnya ditiriskan dan diblansir suhu 70 oC selama 1 menit (kecuali control /F0

langsung digoreng)

4. Digoreng sampai matang atau kecoklatan

5. Ditiriskan dari minyak kemudian dimasukkan dalam plastic kemasan dan siap untuk

dimati

Variable yang diamati adalah : pH, kadar air, TSS, total gula dan analisis sensori terhadap

tingkat kesukaan warna, aroma, tekstur, rasa dan penerimaan keseluruhan

4.5. Lembar Kerja

pH

Kadar air

TSS

Total gula

Page 24: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

19

Contoh Rekapitulasi Uji Kesukaan (diberi angka) utuk lembar kerja saos, dodol dan

kripik labu kunig

No Nama

Panelis Warna aroma tekstur rasa

F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

17

Rata-

rata

Page 25: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

20

V. PRAKTIKUM IV

PENGOLAHAN SAYUR WORTEL

(WORTEL KERING, KRUPUK WORTEL DAN BISCUIT WORTEL)

5.1. Dasar Teori

Wortel merupakan sayuran yang kaya akan karoten yang merupakan sumber pro

vitamin A. Dewasa ini diketahui betakaroten meimiliki keuntungan untuk kesehatan terutama

untuk penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus. Seperti halnya sifat sayuran. Wortel

termasuk bahan yang mudah rusak, sehingga untuk memperpanjang umur simpan dapat

diolah salah satunya dengan pengeringan

Pengolahan sayuran seperti wortel menjadi sayuran kering adalah suatu teknik

pengawetan dengan prinsip penurunan kadar air dan pemekatan dari bahan-bahan yang

tertinggal (yang tidak larut air) seperti karbohidrat, lemak, protein dan beberapa vitamin.

Selain itu pengeringan juga dapat mempengaruhi perubahan warna buah dan sayur. Semakin

tinggi suhu pengeringan dan semakin lama proses pengeringan akan menyebabkan semakin

banyak komponen pigmen yang terdegradasi. Pengeringan sayuran dan buah akan

menghasilakan produk dalam bentuk bubuk atau potongan-potongan kecil. Sayuran yang

sering dikeringkan adalah wortel, lobak, b putih,

Teknik yang dilakukan untuk mempertahankan warna ini adalah dengan penambahan

za tertentu seperti sulfur dioksida (SO2). Mekanisme SO2 adalah dengan cara meracuni

enzim penyebab reaksi browning dan daya antioksidannya. Disamping itu teknik perlakuan

pendahuluan seperti blansir juga dapat digunakan untuk menekan aktivitas enzim phenolase.

Perlakuan pendahuluan yang lain seperti menghindari kontak dengan oksigen (merendam

dalam air), penambahan asam seperti asam sitrat, asam malat dan asam askorbat

Selain itu wortel juga dapat diolah menjadi krupuk dan tambahan pembuatan biskuit.

Pembuatan krupuk wortel dan biskuit juga menggunakan prinsip pengawetan pengeringan

suhu tinggi. Krupuk akan menghasilkan produk yang krispi dan merupakan produk yang

banyak diminati masyarakat Inodensia. Sementara pengolahan menjadi biscuit akan

menghasilkan produk yang renyah. Semua pengolahan wortel ini juga bertujuan menambah

keanekaragaman profuk makanan terutama produk pangan dari bahan wortel.

Page 26: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

21

5.2. Tujuan

1. Mahasiswa mampu membuat pengolahan berbagai woterl menjadi flake, pensubstitusi

krupuk dan biscuit

2. Mahasiswa mendapatkan produk pengolahan wortel yang disukai panelis

5.3. Bahan dan Alat

A. Wortel Kering/flake wortel

Bahan yang digunakan dalam pembuatan wortel kering adalah : wortel, Alat yang

digunakan adalah waskom. talenan, pisau, timbangan, panci, oven

B. Kerupuk Wortel

Bahan yang digunakan dalam pembuatan wortel kering adalah : wortel, terigu, tapioka,

garam, b. putih, merica dan alumunium foil. Alat yang digunakan adalah waskom. talenan,

pisau, timbangan, panci, oven

C. Biskuit Wortel

Bahan yang digunakan dalam pembuatan wortel kering adalah : wortel, terigu, , telur,

garam, mentega, gula halus, baking powder, keju parut. Alat yang digunakan adalah waskom.

talenan, pisau, timbangan, mixer, loyang, oven, sendok, ayakan, cetakan kue

5.4. Prosedur Kerja A. Wortel Kering

1. Wortel dicuci air mengalir dikupas kulitnya,dicuci kembali, pemotongan ukuran besar

(trimming), pernyortiran, pemotongan ukuran kecil kemudian dibalnsir dengan

pengukusan sesuai perlakuan. : Kontrol (P0)

Perlakuan 1 (P1) Perlakuan 2 (P2) Perlakuan 3 (P3) Perlakuan 4 (P4)

Wortel 100 g Wortel 100 g Wortel 100 g Wortel 100 g Wortel 100 g

Blansir suhu 75 oC

5 menit

Blansir 80oC, 5

menit

Blansir 85 oC , 5

menit

Blansir 90 oC , 5

menit

Blansir 95 oC , 5

menit

2. Dieringkan 70 oC selama 5 jam atau sampai kering dihitung kadar air (tidak boleh

lebih dari 14%)

3. Kemudian dihitung peningaktan berat setelah direndam suhu 65 oC selama 15 menit,

dan rehidrasinya

Page 27: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

22

Ukuran kecil wortel segar

B. Krupuk Wortel

1. Wortel dicuci bersih , dikupas kulitnya, dicuci dipotong sedang (5 -10 cm) kemudian

dikukus sehingga matang

2. Dihaluskan sampai halus dan dipersiapkan bahan sesuai formula sebagai berikut :

Kontrol (F0)

Perlakuan 1 (F1) Perlakuan 2 (F2) Perlakuan 3 (F3) Perlakuan 4 (F4)

Singkong rebus

100 g

Singkong rebus 90g

, wortel rebus 10 g

Singkong rebus 80

g, wortel rebus 20 g

Singkong rebus 70

g, wortel rebus 30 g

Singkong rebus 60

g, wortel rebus 40 g

Bumbu ;

B putih : 2 g

Merica ; 1 g

Bumbu ;

B putih : 2 g

Merica ; 1 g

Bumbu ;

B putih : 2 g

Merica ; 1 g

Bumbu ;

B putih : 2 g

Merica ; 1 g

Bumbu ;

B putih : 2 g

Merica ; 1 g

Garam 1 g Garam 1 g Garam 1 g Garam 1 g Garam 1 g

3. Dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan

4. Pembuatan lembaran adonan dengan menggunakan botol/selinder kayu. Segenggam

besar adonan diletakkan di atas meja yang licin dan datar yang telah dialasi dengan

plastik..Adonan ini diratakan dan ditipiskan dengan botol atau selinder kayu yang

telah diolesi dengan minyak goreng sehingga diperoleh lembar tipis adonan dengan

ketebalan 1~2 mm.

5. Dipotong dengan muka gelas atau dibentuk kotak (krupuk basah)

6. Dikeringkan sampai kering/sampai kadar kair dibawah 10% (kering), dikemas rapat

agar tidak menyerap uap air dari luar

7. Digoreng dengan minyak panas suhu 170 oC selama kurang lebih 1 menit,

C. Biskuit Wortel

1. Wortel dicuci, dikupas kulitnya, dipotong sedang (5-10 cm), dicuci, dikukus sampai

matang dan dihancurkan/dilumatkan sampai halus

2. Disiapkan formula sebagai berikut :

Page 28: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

23

Kontrol (P0)

Perlakuan 1 (P1) Perlakuan 2 (P2) Perlakuan 3 (P3) Perlakuan 4 (P4)

Terigu 100 g Terigu 80 g, wortel

20

Terigu 65 g, wortel

35 g

Terigu 55 g, wortel

45 g

Terigu 45 g, wortel

55 g

Mentega 60 g Mentega 60 g Mentega 60 g Mentega 60 g Mentega 60 g

Gula halus 60 g Gula halus 60 g Gula halus 60 g Gula halus 60 g Gula halus 60 g

Telur ½ butir Telur ½ butir Telur ½ butir Telur ½ butir Telur ½ butir

Garam ¼ sdt Garam ¼ sdt Garam ¼ sdt Garam ¼ sdt Garam ¼ sdt

Baking powder ¼

sdt

Baking powder ¼

sdt

Baking powder ¼

sdt

Baking powder ¼

sdt

Baking powder ¼

sdt

Keju parut

secukupnya

/topping

Keju parut

secukupnya

/topping

Keju parut

secukupnya

/topping

Keju parut

secukupnya

/topping

Keju parut

secukupnya

/topping

3. Mentega dikocok sampai agak pucat, dimasukkan gula dikocok sampai lembut dan

ringan, telur dikocok sampai rata, dimasukkan wortel, tepung terigu, garam dan

baking powder sampai homogen

4. Digiling membentuk lembaran, kemudian dicetak dengan alat cetak/ dan diletakkan

diatas loyang yang telah diolesi mentega, diatasnya diisi taburan keju, kemudian

diolesi kuning telur/dimasuukan dalam kanton semprot dengan spuit dan semprotkan

dalam loyang yang telah diolesi mentega dengan bentuk sesuai selera diatasnya

ditaburi keju parut.

5. Dioven suhu 180 oC selama 10-15 menit/sampai matang

6. Diangkat dari loyang dan didinginkan selanjutnya dikemas dan siap diamati

Variable yang diamati adalah rehidrasi dengan cara memasukkan bahan kering 10 g

pada air mendidih selama 10 menit, dikeringkan selama 5 menit, lalu ditimbang dan

dinyatakan dalam presentase kenaikan berat keringnya, dihitung juga kadar airnya dan

pengujian senseori terhadap tingkat kesukaan pada warna, aroma, tekstur, rasa dan

penerimaan keseluruhan.

5.5. Lembar kerja :

Kadar air b/b

Rehidrasi

Persentase

peningkatan volume

Page 29: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

24

Contoh Rekapitulasi Uji Kesukaan (disi angka) utuk lembar kerja wortel kering,

krupuk dan biscuit wortel No Nama

Panelis Warna aroma tekstur rasa

F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

17

Rata-

rata

Page 30: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

25

Daftar Pustaka

Apandi M. 1984. Teknologi Buah dan Sayur. Penerbit Alumni, Bandung Astawan M, dan Astawan MW. 1991. Teknologi Pengolahan Nabati Tepat Guna. Penerbit

Akademika Pressindo, Jakarta Desrosier NW. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah Muljohardjo M. Jakarta,

Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta Susanto T dan Saneto B. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Penerbit Bina Ilmu.

Surabaya Internet dari bebragai sumber

Page 31: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

26

UJI PERBANDINGAN HEDONIK

Lembar Kerja

Produk : Tanggal : Nama panelis : Instruksi : Dihadapan anda terdapat 5 buah contoh……..a). Anda diminta untuk memberi penilaian tingkat kesukaan terhadap……..b. Nilailah contoh paling kiri terlebih dahulu. Kemudian berilah penilaian tentang kesukaan anda terhadap …….b) dengan memberikan tanda V pada kotak dibawah kode contoh. Setelah selesai menilah minumlahlah sedikit air minum sebagai penetral kemudian lakukan penilaian pada contoh disebelah kanannya dan lakukan hal yang sama sampai contoh terakhir (khusus rasa)

Penilaian Kode Contoh Sangat suka Suka Agak suka Biasa Agak tidak suka Tidak suka Sangat tidak suka

Komentar : ……………………………………………………………………………..…………………… Keterangan; a) nama sampel; b) jenis artibut yang diamati,

Lembar Kerja

Produk : Tanggal : Produk : Tanggal : Nama panelis : Instruksi : Dihadapan anda terdapat 5 buah contoh……..a) . Anda diminta untuk memberikan penilaian kesukaan terhadap……..b).Nilailah contoh paling kiri terlebih dahulu. Kemudian berilah penilaian tentang kesukaan anda terhadap …….b) dengan memberikan tanda V pada kotak dibawah kode contoh. Setelah selesai menilah minumlahlah sedikit air minum sebagai penetral kemudian lakukan penilaian pada contoh disebelah kanannya dan lakukan hal yang sama sampai contoh terakhir (khusus rasa) Penilaian Kode Contoh Sangat suka Suka Aagak suka Biasa Agak tidak suka Tidak suka Sangat tidak suka Komentar : …………………………………………………………………………….. ………………………………………………..

Page 32: PENUNTUN PRAKTIKUM HORTIKULTURA 2012 · 2017. 6. 4. · Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan,

27

UJI PERBANDINGAN HEDONIK

Produk : Tanggal : Nama panelis : Instruksi : Dihadapan anda terdapat 4 buah contoh……..a) dan 1 sampel kontrol. Anda diminta untuk membandingkan tingkat kesukaan terhadap……..b) antara sampel kontrol dengan contoh sampel lainnya. Nilailah contoh paling kiri terlebih dahulu. Kemudian berilah penilaian tentang kesukaan anda terhadap …….b) dengan memberikan tanda V pada kotak dibawah kode contoh. Setelah selesai menilah minumlahlah sedikit air minum sebagai penetral kemudian lakukan penilaian pada contoh disebelah kanannya dan lakukan hal yang sama sampai contoh terakhir (khusus rasa)

Penilaian Kode Contoh Lebih sangat suka Lebih suka Lebih agak suka Sama Lebih agak tidak suka Lebih tidak suka Lebih sangat tidak suka

Komentar : ……………………………………………………………………………..…………………… Keterangan; a) nama sampel; b) jenis artibut yang diamati,

Lampiran 2. SNI Produk