PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id ›...
Transcript of PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id ›...
i
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF
EFEKTIF MENYENANGKAN GEMBIRA DAN BERBOBOT
(PAIKEM GEMBROT)
PADA PESERTA DIDIK KELAS VII-D MTs NEGERI SALATIGA
KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
ESTI RAHAYUNINGTYAS
NIM. 23070150012
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Someone is sitting in the shade today because
someone planted a tree a long time ago”
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi
ini penulis persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua tersayang Bapak Suroso dan Ibu Suranti yang telah
membesarkan, mendidik, memperjuangkan biaya pendidikan saya,
mendukung serta mendo’akan setiap langkah yang saya lalui.
2. Kakak kandung saya satu-satunya yaitu mbak Gita Rias Eva Candra Sari
yang selalu sabar, dan selalu mendukung saya hingga saat ini.
3. Keluarga besar yang selalu mendo’akan, menyemangati, memotivasi demi
kelancaran semua urusan.
4. Teman setiaku Slamet Kusmanto yang selalu memberikan suport berupa
materi, moril dan selalu mendoakanku.
5. Teman-teman satu bimbingan yang selalu memberikan motivasi dan arahan
dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Sahabat-sahabat mahasiswa pejuang skripsi IAIN Salatiga serta keluarga
besar Tadris Matematika terkhusus angkatan 2015 yang saling
menyemangati.
7. Bapak Muhammad Istiqlal, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Saya persembahkan kepada pembaca, semoga tulisan yang masih banyak
kekurangan ini sedikit memberi manfaat.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah
Swt yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada
penulis sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika Materu Segiempat
Menggunakan Model Pembelajaran PAIKEM Gembrot pada Peserta Didik Kelas
VII-D MTs Negeri Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada nabi agung
Muhammad SAW sebagai uswatun khasanah bagi seluruh keluarga, sahabat serta
umatnya yang selalu setia.
Penulisan skripsi ini tentu tidak akan terlaksana tanpa bantuan, bimbingan,
dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga,
3. Bapak Dr. Winarno, S.Si,. M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tadris Matematika.
ix
x
ABSTRAK
Rahayuningtyas, Esti. 2019. Peningkatan Minat dan Hail Belajar Matematika
Materi Segiempat dan Segitiga Menggunakan Model Pembelajaran
Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan Gembira dan Berbobot
(PAIKEM Gembrot) pada Peserta Didik Kelas VII-D MTs Negeri
Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019. Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK). Institus Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing: Muhammad Istiqlal, M.Pd.
Kata Kunci: Minat Belajar, Hasil Belajar, Model PAIKEM Gembrot
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model PAIKEM Gembrot dapat
meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika Materi Segiempat dan
Segitiga pada Peserta Didik Kelas VII-D MTs Negeri Salatiga Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Permasalahan yang akan
dijawab melalui pernelitian ini adalah apakah model PAIKEM Gembrot dapat
meningkatkan minat belajar matematika materi segiempat dan segitia pada peserta
didik kelas VII-D MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 dan Apakah
penerapan model PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi segiempat dan segitiga pada peserta didik kelas VII-D MTs
Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2
siklus yang maisng-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian terdiri dari 15 peserta
didik laki-laki dan 23 peserta didik perempuan. Metode pengumpulan data yang
digunakan penelitian ini adalah lembar angket, lembar observasi, wawancara, tes,
dan dokumetasi foto. Analisis data yang digunakan peneliti adalah adanya
peningkatan rata-rata minat belajar dan hasil belajar serta adanya peningkatan
Ketuntasan Ketuntasan minat dan hasil belajar klasikal pada setiap siklusnya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan
pembelajaan Matematika Materi Segiempat dan Segitiga menggunakan model
PAIKEM Gembrot pada Peserta Didik Kelas VII-D MTs Negeri Salatiga
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga dapat disimpulkan bahwa, penerapan model
PAIKEM Gembrot sangat cocok untuk mata pelajaran Matematika kelas VII-D
MTs Negeri Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga karena terjadi
peningkatan minat dan hasil belajar peserta didik. Minat belajar kategori tinggi
yaitu 48 dan standart KKM mata pelajaran Matematika yaitu 73. Peningkatan
ini dapat dilihat dari minat pada pra-siklus dengan kategori tinggi didapat 13,16%,
pada siklus I meningkat menjadi 36,84%, dan meningkat lagi pada siklus II
menjadi 65,79%. Dan terjadinya peningkatan hasil belajar pada pra-siklus yaitu
0% pada siklus I meningkat menjadi 84,21%, dan meningkat lagi pada siklus II
menjadi 86,84% yang tuntas. Berdasarkan minat dan hasil belajar tersebut dapat
disimpulkan bahwa melalui model PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar Matematika materi Segiempat dan Segitiga pada peserta didik
kelas VII-D MTs Negeri Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Lembar Logo IAIN ................................................................................................. ii
Persetujuan Pembimbing ........................................................................................ iii
Pernyataan Keaslian Tulisan .................................................................................. iv
Pengesahan Kelulusan .............................................................................................. v
Moto ....................................................................................................................... vi
Persembahan ......................................................................................................... vii
Kata Pengantar ..................................................................................................... viii
Abstrak ..................................................................................................................... x
Daftar Isi................................................................................................................. xi
Daftar Tabel ......................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ........................................................................................................ xv
Daftar Lampiran ................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................... 8
F. Metode Penelitian......................................................................................... 9
xii
1. Rancangan Penelitian ............................................................................. 9
2. Subjek Penelitian .................................................................................. 11
3. Langkah-langkah Penelitian ................................................................. 12
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 21
5. Instrumen Penelitian............................................................................. 22
6. Analisis Data ........................................................................................ 23
G. Sistematika Penelitian ................................................................................ 25
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 26
A. Kajian Teori ............................................................................................... 26
1. Kajian Teori ......................................................................................... 26
a. Minat Belajar .................................................................................. 26
b. Hasil Belajar ................................................................................... 32
c. Model PAIKEM Gembrot .............................................................. 39
2. Kajian Materi Penelitian ...................................................................... 45
B. Kajian Pustaka ............................................................................................ 49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................ 52
1. Deskripsi Siklus I ....................................................................................... 52
2. Deskripsi Siklus II ...................................................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 65
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 65
1. Deskripsi Penelitian Pra-Siklus ............................................................ 65
2. Deskripsi Penelitian Siklus I ................................................................ 71
xiii
3. Deskripsi Penelitian Siklus II ............................................................... 77
B. Pembahasan ................................................................................................ 83
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 93
A. Kesimpulan ................................................................................................ 93
B. Saran ........................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96
LAMPIRAN .......................................................................................................... 98
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penentuan Kategori Minat Belajar ......................................................... 32
Tabel 2.2 Penentuan Kategori Hasil Belajar .......................................................... 34
Tabel 4.1 Minat Belajar Pra-Siklus ........................................................................ 66
Tabel 4.2 Hasil Belajar Pra-Siklus ......................................................................... 69
Tabel 4.3 Minat Belajar Siklus I ............................................................................ 72
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus I ............................................................................. 74
Tabel 4.5 Minat Belajar Siklus II ........................................................................... 78
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siklus II ............................................................................ 80
Tabel 4.7 Rekapitulasi Minat Belajar Matematika Persiklus ................................. 85
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Persiklus .................................. 89
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Rancangan PTK ...................................................................... 11
Gambar 2.1 Persegi Panjang .................................................................................. 46
Gambar 2.2 Persegi ................................................................................................ 47
Gambar 2.3 Jajargenjang ........................................................................................ 48
Gambar 2.4 Trapesium ........................................................................................... 49
Gambar 4.1 Diagram Minat Belajar Peserta Didik Pra-Siklus .............................. 86
Gambar 4.2 Diagram Minat Belajar Peserta Didik Siklus I ................................... 87
Gambar 4.3 Diagram Minat Belajar Peserta Didik Siklus II ................................. 88
Gambar 4.4 Diagram Rata-rata Minat Belajar Persiklus ...................................... 88
Gambar 4.5 Diagram Hasil Belajar Peserta Didik Pra-Siklus ............................... 90
Gambar 4.6 Diagram Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I .................................... 91
Gambar 4.7 Diagram Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II .................................. 92
Gambar 4.8 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Persiklus .................................... 93
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Peserta Didik Kelas VII-D ......................................................... 99
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ......................... 100
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ....................... 110
Lampiran 4 Soal Tes Siklus I dan Pembahasan ................................................... 119
Lampiran 5 Soal Tes Siklus II dan Pembahasan .................................................. 125
Lampiran 6 Soal Game dan Pembahasan ............................................................. 132
Lampiran 7 Short Card Siklus I ........................................................................... 135
Lampiran 8 Short Card Siklus II .......................................................................... 136
Lampiran 9 Angket Minat Belajar ....................................................................... 137
Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Siklus I .................................................... 139
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................... 140
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................... 141
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus II.................................................. 142
Lampiran 14 Dokumentasi Kegiatan ................................................................... 143
Lampiran 15 Surat Tugas Pembimbing................................................................ 146
Lampiran 16 Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................. 147
Lampiran 17 Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................. 148
Lampiran 18 Daftar Riwata Hidup ....................................................................... 149
Lampiran 19 Daftar Nilai SKK ............................................................................ 150
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sangat
diperlukan. Matematika berfungsi sebagai alat yang digunakan dalam
berbagai ilmu kehidupan. Pada umumnya matematika dianggap sebagai mata
pelajaran yang sulit untuk dimengerti oleh peserta didik sehingga peserta
didik terlebih dahulu takut terhadap mata pelajaran matematika. Para peserta
didik beranggapan bahwa matematika identik dengan rumus-rumus dan angka
saja yang dianggap kurang bermanfaat bagi kehidupan peserta didik. Padahal
kalau dicermati setiap segi kehidupan manusia tidak lepas dari matematika
dan pada gilirannya akan mempermudah dalam pemecahan masalah. Sebagai
contoh, seorang tukang bangunan ketika akan memasang ubin suatu ruangan
jika tidak mengetahui ilmu matematika atau lebih tepatnya dalam materi
segiempat ini, maka tukang tersebut akan kesulitan dalam menentukan jumlah
ubin yang dibutuhkan pada suatu ruangan tersebut.
Matematika sebagai ilmu tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan
dimana perannya sangat penting dalam mencetak Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas. Hal ini karena matematika adalah ilmu yang
berhubungan dengan penalaran dan pola pikir manusia. Mengingat
pentingnya matematika inilah yang menjadikan matematika sebagai salah
satu mata pelajaran yang wajib di pelajari di semua jenjang pendidikan. Mata
pelajaran matematika yang diajarkan di sekolah berfungsi sebagai alat, pola
2
pikir dan ilmu pengetahuan. Dalam Al-Qur’an Allah SWT mendorong
manusia untuk mempelajari matematika yang dijelaskan dalam firman-Nya
pada surat Yunus ayat 5 yang berbunyi :
Artinya : “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-mazilah(tempat-tempat) bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan
dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-
orang yang mengetahui”.
Ayat tersebut menerangkan bahwa, Allah memiliki kekuasaan yang
sangat besar. Salah satunya ditandai dengan adanya matahari yang bersinar
sangat terang sehingga berguna untuk makhluknya dan bulan bercahaya
karena pantulan energi dari matahari. Allah-lah yang menetapkan tempat-
tempat orbitnya. Diciptakannya hal tersebut Allah menginginkan manusia
untuk mempelajari ilmu tersebut yaitu melalui bilangan dan perhitungan atau
dapat dikatakan dengan belajar matematika. Karena setiap yang Allah
ciptakan pasti ada hikmah di dalamnya.
3
Guru dalam mengajarkan matematika harus memahami bahwa
kemampuan setiap peserta didik memiliki taraf yang berbeda-beda, selain itu
tidak semua peserta didik menyukai mata pelajaran matematika. Dengan
demikian, guru hendaknya dapat memberikan inovasi belajar yang menarik
serta menyajikan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan
kurikulum dan pola psikis peserta didik sesuai dengan taraf
perkembangannya.
Masalah pembelajaran matematika juga terjadi di MTs Negeri Salatiga,
hal ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika MTs
Negeri Salatiga bahwa minat dan hasil belajar matematika masih rendah
dibanding dengan mata pelajaran lainnya. Rendahnya minat belajar dapat
dilihat ketika proses pembelajaran berlangsung, peserta didik terlihat pasif
dan proses pembelajaran hanya terjadi satu arah yaitu dari guru ke peserta
didik. Rendahnya hasil belajar ditandai dengan banyaknya peserta didik yang
belum mencapai KKM.
Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru matematika bahwa
faktor penyebab rendahnya minat dan hasil belajar peserta didik di MTs
Negeri Salatiga diantaranya, guru kurang inovatif dan kreatif dalam
penggunaan model pembelajaran, bahkan sebagian besar materi disampaikan
dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori, guru kurang
memanfaatkan media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru lebih
sering menggunakan papan tulis dan buku sebagai media pembelajaran, guru
kurang bisa mengaktifkan suasana kelas, sistem pembelajaran yang
4
digunakan masih bersifat individual tidak berkelompok, pola pembelajaran
yang diterapkan guru masih satu arah yaitu interaksi dari guru ke peserta
didik dan guru lebih mengejar untuk materi selesai ketimbang pemahaman
peserta didik.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka perlu dicarikan suatu
kegiatan pembelajaran yang tepat supaya dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar matematika peserta didik. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan
adalah penggunaan model pembalajaran yang kreatif, inovatif dan dapat
menarik minat peserta didik dalam mempelajari matematika. Disini peneliti
memberikan alternatif model pembelajaran PAIKEM Gembrot (Pembelajaran
Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan Gembira dan Berbobot).
Model PAIKEM Gembrot dapat dijadikan salah satu alternatif solusi
karena pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Ansor (2015)
menyimpulkan bahwa model PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan prestasi
belajar pada mata pelajaran matematika. Dan pada penelitian sebelumnya
yang dilakukan Octavia (2016) menyimpulkan bahwa model pembelajaran
PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran matematika.
Model PAIKEM Gembrot adalah model pembelajaran aktif inovatif
kreatif efektif menyenangkan gembira dan berbobot. PAIKEM Gembrot
sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis daripada model
pembelajaran terpadu (Ahmadi & Sofan, 2011:12). Istilah PAIKEM Gembrot
5
pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006:5). Penyajian dalam
pembelajaran PAIKEM Gembrot ini dapat dilakukan dengan pemecahan
masalah, curah pendapat, belajar dengan melakukan, menggunakan banyak
metode yang disesuaikan dengan konteks, dan kerja kelompok.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa model pembelajaran
PAIKEM Gembrot berpotensi meningkatkan minat dan hasil belajar
matematika. Pada model pembelajaran PAIKEM Gembrot ini para peserta
didik menyelesaikan permasalahan, menjawab pertanyaan-pertanyaan,
memformulasikan pertanyaan-pertanyaan menurut mereka sendiri,
mendiskusikan, menerangkan, melakukan debat, curah pendapat selama
pelajaran di kelas, dan pembelajaran kerjasama, yaitu para siswa bekerja
dalam tim untuk mengatasi permasalahan dan kerja proyek yang telah
dikondisikan dan diyakini agar terjadi ketergantungan yang positif dan
tanggung jawab individu yang mendalam.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatkan Minat dan Hasil
Belajar Matematika Materi Segiempat dan Segitiga Menggunakan Model
Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan Gembira dan
Berbobot (PAIKEM Gembrot) pada Peserta Didik Kelas VII-D MTs Negeri
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah penerapan model PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan minat
belajar matematika materi segiempat dan segitia pada peserta didik kelas
VII-D MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?
2. Apakah penerapan model PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan hasil
belajar matematika materi segiempat dan segitia pada peserta didik kelas
VII-D MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan minat belajar matematika materi Segiempat dan
Segitiga menggunakan model PAIKEM Gembrot pada peserta didik kelas
VII-D MTs Negeri Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi Segiempat dan
Segitiga menggunakan model PAIKEM Gembrot pada peserta didik kelas
VII-D MTs Negeri Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019.
7
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu kegunaan secara teoritis
dan kegunaan secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori yang sudah
ada.
b. Dapat membantu meningkatkan minat dan hasil belajar matematika
materi segiempat dan segitiga menggunakan model PAIKEM
Gembrot pada peserta didik kelas VII-D MTs Negeri Salatiga.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
1) Peserta Didik mendapatkan pengalaman pembelajaran dengan
model pembelajaran PAIKEM Gembrot.
2) Menumbuhkan semangat belajar peserta didik untuk belajar lebih
giat dalam mata pelajaran Matematika.
3) Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik dalam
mata pelajaran Matematika.
4) Mengurangi kejenuhan peserta didik dalam belajar mata pelajaran
Matematika.
b. Bagi Guru
1) Memperluas wawasan guru tentang model pembelajaran
matematika yang memebuat suasana kelas kondusif.
8
2) Meningkatkan kreatifitas guru menciptakan pembelajaran yang
menarik.
c. Bagi Sekolah
1) Memberikan sumbang pemikiran sebagai alternatif untuk
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pelajaran
matematika dan mata pelajaran yang lain pada umunya.
2) Keberhasilan sekolah untuk meningkatkan sumber daya manusia
dapat ditingkatkan karena hasil belajar siswa yang tinggi.
d. Bagi Peneliti
1) Sebagai bahan pertimbangan dan sumber untuk penelitian-
penelitian selanjutnya.
2) Sebagai tambahan waawasan pemahaman tentang penggunaan
model pembelajaran dalam pembelajaran.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian (Azwar, 2010:48). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini
adalah penerapan model PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar matematika materi segiempat dan segitiga pada peserta
didik kelas VII-D MTs Negeri Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
9
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan model PAIKEM Gembrot ini dikatakan berhasil apabila
mencapai indikator yang telah ditentukan oleh peneliti. Indikator yang
telah ditentukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a. Minat Belajar
1) Adanya peningkatan minat belajar melalui penerapan model
PAIKEM Gembrot dari siklus pertama dan kedua.
2) Jumlah peserta didik yang memiliki minat belajar kategori tinggi
dan sedang lebih dari 50% dari jumlah peserta didik di kelas.
b. Hasil Belajar
1) Adanya peningkatan hasil belajar melalui penerapan model
PAIKEM Gembrot dari siklus pertama dan kedua.
2) Nilai peserta didik secara individu mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) 73 serta tercapainya ketuntasan peserta
didik secara klasikal dalam pembelajaran matematika, khususnya
pada materi segiempat dan segitiga adalah 85% peserta didik di
kelas dapat mencapai KKM.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
yang berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. PTK merupakan suatu tindakan yang
10
bersifat reflektif oleh para pelaku tindakan, dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional mengenai tindakan mereka dalam
bertugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran
dilaksanakan.
PTK atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Classroom Action
Research, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas dengan
penekanan pada penyempurnaan atau praktek dan proses pembelajaran
(Susilo, 2007:16). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama
(Arikunto, 2010:16).
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah :
a. Peningkatan dan perbaikan praktik pembelajaran.
b. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
c. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas.
d. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
e. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
Metode penelitian tindakan kelas yang akan diterapkan dalam
penelitian ini menggunakan siklus yang akan terus dilaksanakan beberapa
11
kali hingga penelitian dikatakan cukup, maka peneliti menggambarkan
metode penelitian tindakan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Bagan Rancangan PTK
Sumber : Arikunto, dkk (2015:42)
2. Subjek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII-D MTs
Negeri Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun pelajaran
2018/2019, yang terdiri dari 38 peserta didik dengan rincian jumlah
peserta didik laki-laki sebanyak 15 peserta didik, dan jumlah didik
perempuan sebanyak 23 peserta didik.
Perencanaan
Siklus ke-I
Pengamatan
Perencanaan
Siklus ke-II
Pengamatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Refleksi
?
12
b. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Negeri
Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
c. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada tanggal 9 April
sampai dengan 18 April Tahun 2019. Penelitian dilaksanakan dalam 2
siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini mengikuti model Kemmis dan Taggart
yang dilakukan dalam bentuk siklus, masing-masing siklus terdiri dari
empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Siklus berakhir apabila hasil penelitian yang diperoleh sudah
mencapai indikator keberhasilan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini
melibatkan guru mata pelajaran Matematika yang mengajar kelas VII-D
MTs Negeri Salatiga, melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Siklus I
Siklus I dengan kompetensi dasar mengaitkan rumus keliling dan luas
untuk berbagai jenis segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga dengan
materi persegi panjang dan persegi adapun langkah-langkah yang
dilakukan yaitu :
13
1) Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah diskusi awal
antara guru mata pelajaran matematika dan peneliti terhadap
langkah-langkah penerapan model pembelajaran PAIKEM
Gembrot.
Adapun langkah-langkah pada tahap perencanaan mencakup :
a) Menyusun RPP pada kompetensi dasar mendeskripsikan
aritmetika sosial dengan menggunakan model pembelajaran
PAIKEM Gembrot.
b) Menyusun materi pembelajaran tentang persegi panjang dan
persegi.
c) Menyusun soal diskusi tentang persegi panjang dan persegi.
d) Menyiapkan instrumen-instrumen yang diperlukan dalam
pembelajaran, yang berupa instrumen tes dan non tes.
Instrumen tes dan non tes dinilai berdasarkan pedoman
observasi yang telah disusun oleh peneliti.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai observer untuk
mengamati minat peserta didik pada kegiatan pembelajaran di
kelas, sedangkan guru melaksanakan desain pembelajaran seperti
yang telah direncanakan. Namun, pada pelaksanaannya bersifat
fleksibel, dapat berubah sesuai kondisi. Hal-hal yang dilakukan
pada tahap ini adalah :
14
a) Pendahuluan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pendahuluan adalah
salam, mengecek kehadiran peserta didik, kesiapan peserta
didik, menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik,
melakukan apersepsi tentang materi yang disampaikan,
menyampaikan beberapa tujuan pembelajaran serta
memberikan gambaran tentang teknik pembelajaran yang akan
digunakan dengan PAIKEM Gembrot.
b) Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan model
pembelajaran PAIKEM Gembrot dengan tahapan sebagai
berikut :
(1) Mengamati
(a) Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan benda-
benda yang ada di sekitar yang termasuk bangung
persegi panjang dan persegi.
(b) Guru memutarkan video berkaitan dengan materi yang
akan didiskusikan yaitu persegi panjang dan persegi.
(2) Menanya
(a) Peserta didik menanyakan materi yang kurang paham
pada pada video yang ditampilkan.
15
(b) Setiap kelompok diminta untuk membuat soal yang
berkaitan dengan pembahasan pada short card masing-
masing kelompok.
(3) Mengumpulkan data
(a) Guru membagi peserta menajdi 6 kelompok.
(b) Guru memberikan short card kepada setiap kelompok
yang menjadi bahan diskusi.
(c) Peserta didik memahami perintah kerja dan pertanyaan
yang diajukan dalam short card tersebut.
(4) Mengasosiasi
(a) Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan setiap
pembahasan yang telah didapatkan pada short card yang
diberikan. Bahan diskusi dapat dicari dalam sumber
manapun.
(5) Mengomunikasi
(a) Perwakilan kelompok bargabung dengan kelompok lain
yang mendapatkan sub bab materi yang sama untuk
mempresentasikan materi di depan kelas.
(b) Perwakilan kelompok maju untuk menuliskan jawaban
dari soal yang didapatkan.
(c) Kelompok yang mmebuat soal mengoreksi dan memberi
penilaian atas jawaban dari kelompok yang telah
menjawab.
16
c) Penutup
(1) Guru mengajukan pertanyaan secara lisan untuk
mengetahui pemahaman peserta didik tentang persegi
panjang dan persegi.
(2) Guru menanyakan adakah kesulitan dalam pembelajaran
hari ini.
(3) Melalui tanya jawab guru dan peserta didik membuat
kesimpulan mengenai persegi panjang dan persegi.
(4) Guru menutup kegiatan pembelajaran dan memberi salam.
3) Tahap Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh guru
dan pengamat yang juga merupakan teman sejawat peneliti.
Observasi dilakukan selama berlangsungnya pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas dengan mencacat pada lembar observasi.
Hal-hal yang perlu diobservasi adalah proses pembelajaran yang
berlangsung, minat belajar peserta, dan hasil belajar peserta didik.
4) Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan dengan cara diskusi antara guru
dan peneliti untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah
dilaksanakan, hambatan-hambatan yang muncul dan melakukan
penelitian terhadap hasil tindakan. Pada siklus I dalam tahap
pelaksanaan tindakan, peserta didik mengerjakan soal tes yang
menunjukkan hasil bahwa masih terdapat beberapa peserta didik
yang masih mendapat nilai di bawah KKM yaitu 73 sehingga
masih perlu perbaikan untuk meningkatkan nilai agar peserta didik
17
bisa memperoleh nilai di atas KKM, oleh karena itu peserta didik
harus memiliki minat dalam belajar karena apabila peserta didik
memiliki semangat dalam belajar, proses pembelajaran akan terasa
menyenangkan dan apa yang disampaikan guru bisa terserap
sehingga bisa meningkat.
Dengan adanya kekurangan pada siklus I, maka diperlukan
siklus II untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I agar menjadi
lebih baik pada siklus II.
b. Siklus II
Siklus II dengan kompetensi dasar masih sama dengan siklus I
yaitu mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis
segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang,
trapesium, dan layang-layang) dan segitiga dengan materi yang
berbeda yaitu, trapesium dan jajargenjang.
1) Tahap Revisi Perencanaan
Pada tahap revisi perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah :
a) Diskusi dengan guru mata pelajaran matematika mengenai
kekurangan pembelajaran pada siklus I yang diharapkan
pada siklus II tidak ada lagi kekurangan yang terjadi.
1) Menyusun rancana baru untuk menyampaikan materi
pembelajaran dengan lebih menerapkan model pembelajaran
PAIKEM Gembrot.
18
2) Memotivasi peserta didik agar lebih bersemangat dalam
belajar dan memahami materi pembelajaran supaya nilai
evaluasi belajar meningkat
3) Menyusun RPP pada kompetensi dasar mengaitkan rumus
keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat (persegi,
persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan
layang-layang) dan segitiga dengan model pembelajaran
PAIKEM Gembrot.
4) Menyusun materi pembelajaran tentang trapesium dan
jajargenjang.
5) Menyusun soal diskusi tentang trapesium dan jajargenjang.
6) Menyiapkan isntrumen-instrumen yang diperlukan dalam
pembelajaran.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai observer untuk
mengamati motivasi peserta didik pada proses pembelajaran
seperti yang telah direncanakan. Namun, pada kenyataannya
bersifat fleksibel, dapat berubah sesuai kondisi. Hal-hal yang
dilakukan pada tahap ini adalah :
a) Pendahuluan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pendahuluan adalah
salam, mengecek kehadiran peserta didik, kesiapan peserta
didik, menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik,
19
melakukan apersepsi tentang materi yang disampaikan,
menyampaikan beberapa tujuan pembelajaran serta
memberikan gambaran tentang teknik pembelajaran yang
akan digunakan dengan PAIKEM Gembrot.
b) Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan
menggunakan model pembalajaran PAIKEM Gembrot dengan
tahapan sebagai berikut :
(1) Mengamati
(a) Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan benda
yang ada di sekitar yang termasuk bangun trapesium
dan jajargenjang.
(b) Guru memutarkan video berkaitan dengan materi yang
akan didiskusikan yaitu trapesium dan jajargenjang.
(2) Menanya
(a) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada
seluruh peserta didik jika ada yang belum dipahami.
(b) Guru memberikan soal game.
(3) Mengumpulkan data
(a) Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok.
(b) Guru memberikan short card kepada setiap kelompok
yang menjadi bahan diskusi.
(4) Mengasosiasi
(a) Guru memberikan waktu 10 menit untuk diskusi
kelompok.
20
(b) Secara bergantian setiap anggota kelompok menjawab
pertanyaan yang telah disediakan pada LCD.
(5) Mengkomunikasi
(a) Guru bersama perserta didik mengoreksi setiap
jawaban yang dikerjakan dan memberi skor.
c) Penutup
(1) Guru mengajukan pertanyaan secara lisan untuk
mengetahui pemahaman peserta didik tentang trapesium
dan jajargenjang.
(2) Guru menanyakan adakah kesulitan dalam pembelajaran
hari ini.
(3) Melalui tanya jawab guru dan peserta didik membuat
kesimpulan mengenai jajargenjang dan trapeisum.
(4) Guru menutup kegiatan pembelajaran dan memebri salam.
3) Tahap Observasi Siklus II
Observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh guru
dan pengamat yang juga merupakan teman sejawat peneliti.
Observasi dilakukan selama berlangsunya pelaksanaan proses
pembnelajaran di kelas dengan mencatat pada lembar observasi.
Hal-hal yang perlu diobservasi adalah minat dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran secara individu maupun
kelompok.
21
4) Tahap Refleksi Siklus II
Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengethaui
perbedaan hasil siklus I dan siklus II. Pada siklus II hasil evaluasi
belajar menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan siklus I,
rata-rata hasil peserta didik meningkat dan persentase ketuntasan
meningkat.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penelitian dibutuhkan teknik
pengumpulan data yang sesuai dengan data yang diperlukan dalam
penelitian. Seorang peneliti harus jeli memilih teknik pengumpulan data
ini untuk mempermudah pengumpulan data sehingga data yang diteliti
adalah data yang sesuai dengan kenyataan lapangan. Peneliti
menggunakan beberapa teknik untuk mempermudah penelitian ini, yaitu :
a. Angket atau Kuesioner
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur minat
belajar peserta didik pada proses pembelajaran yang dilakukan. Pada
penelitian ini, angket diberikan kepada peserta didik sebanyak 3 kali
yaitu pra-siklus, tes siklus I, dan tes siklus II.
b. Pengamatan atau Observasi
Observasi pada penelitian ini dimaksudkan oleh peneliti untuk
melakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan model pembelajaran
PAIKEM Gembrot yang dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar
peserta didik.
22
c. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
kondisi awal peserta didik dan mengetahui respon peserta didik
terhadap poses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
d. Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data mengenai peningkatan hasil
belajar peserta didik melalui instrumen berupa soal-soal tes pilihan
ganda.
e. Dokumentasi Foto
Metode dokumentasi foto merupakan suatu cara memperoleh data
mengenai hal-hal tertntu terutama peninggalan tertulis, arsip-arsip dan
sebagaimana yang berkaitan dengan subyek yang diteliti. Dokumentasi
juga dalam bentuk foto saat pelaksanaan penerapan metode
pembelajaran PAIKEM Gembrot sehingga dapat digunakan untuk
membantu proses refleksi.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan oleh guru atau observer
untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk
menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan.
instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :
a. Lembar observasi guru, yakni pengamatan langsung dan menilai
proses mengajar guru yang terjadi di dalam kelas.
23
b. Lembar observasi peserta didik, yakni pengamatan langsung dan
menilai proses belajar peserta didik yang terjadi di dalam kelas.
c. Angket yang digunakan untuk mengtahui dan mengukur minat belajar
peserta didik.
d. Soal tes yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur hasil
belajar peserta didik.
e. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yakni rencana
pembelajaran yang dibuat oleh peneliti sebagai acuan proses
pembelajaran yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar,
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, model pembelajaran, dan soal tes beserta kunci
jawaban.
6. Analisis Data
Analisis data merupakan proses pengelompokkan data yang ada
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang benar dan sesuai. Pada
analisi data ini dapat dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi
dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang berupa hasil
pada tes dan lembar pengamatan lainnya. Arikunto (2014:131)
mengemukakan bahwa jeni data yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ada dua jenis yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
a. Data kuantitatif berupa hasil belajar peserta didik yang dapat
dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisis statistik
24
deskriptif. Di dalam penelitian ini, ada 4 macam nilai yang harus
dihitung yaitu
1) Menghitung nilai rata-rata minat belajar kelas yang diteliti;
2) Ketuntasan klasikal minat belajar
Jumlah peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi dan
sedang lebih dari 50% dari jumlah total peserta didik dalam satu
kelas.
3) Menghitung nilai rata-rata hasil belajar kelas yang diteliti; dan
4) Ketuntasan klasikal hasil belajar
Persentase ketuntasan klasikal merupakan hasil belajar peserta
didik 85% dari jumlah total peserta didik dalam satu kelas
mendapat nilai 73 . Rumus untuk menghitung persentase
ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut :
100%F
PN
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi siswa tuntas KKM
N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2005:254)
b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk narasi
yang digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai peningkatan
minat dan hasil belajar matematika materi segiempat dan segitiga
menggunakan model Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
Menyenangkan Gembira Berbobot (PAIKEM Gembrot) pada Peserta
25
Didik Kelas VII-D MTs Negeri Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
G. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi tentang “Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil
Belajar Matematika Materi Segiempat dan Segitiga Menggunakan Model
Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan Gembira
Berbobot (PAIKEM Gembrot) pada Peserta Didik Kelas VII-D MTs Negeri
Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”,
secara keseluruhan terdiri dari lima bab, masing-masing bab disusun secara
rinci dan sistematis. Adapun sistematika pembahasan dan penulisannya
sebagai berikut :
BAB I : Merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar
belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Dalam bab ini, penulis mengemukakan kajian teori
dan kajian pustaka dari tiap-tiap variabel penelitian.
BAB III : Dalam bab ini berisikan deskripsi pelaksanaan penelitian
per siklus.
BAB IV : BAB IV berisi hasil penelitian yang terdiri dari deskripsi
per siklus dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V : Dalam bab ini berisikan penutup yang terdiri dari
kesimpulan dan saran.
26
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kajian Teori
a. Minat Belajar
Slameto (2010:57) menyatakan bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati peserta didik, diperhatikan
terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh kepuasan.
Seseorang yang memiliki minat terhadap kegiatan tertentu cenderung
memberikan perhatian yang besar terhadap kegiatan tersebut. Apabila
seseorang telah memiliki keinginan maka sedapat mungkin akan
melakukan segala sesuatu untuk memperolehnya.
Lebih lanjut Slameto (2010:59) mengungkapkan minat adalah
suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat merupakan penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri
dapat berupa seorang, suatu obyek, suatu situasi, suatu aktivitas dan
lain sebagainya. Minat tersebut dapat meningkat menjadi besar
apabila hubungan tersebut semakin kuat dan dekat.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas terdapat banyak
kesamaan yang diungkapkan para ahli mengenai pengertian minat,
maka penulis menyimpulkan minat belajar adalah kecenderungan hati
27
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan (belajar) tanpa disertai
adanya paksaan dari luar individu. Minat membuat seorang merasakan
kegairahan dalam melakukan pekerjaan tertentu disebabkan perasaan
senang yang ada dalam diri.
Minat seseorang terhadap pelajaran dapat dilihat dari
kecenderungan untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
pelajaran tersebut. Bila seorang mempunyai minat yang besar
terhadap pelajaran matematika maka nilai hasil belajarnya cemderung
berubah ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka minat belajar matematika
adalah perasaan senang terhadap pelajaran matematika dimana
seorang peserta didik menaruh perhatian yang besar terhadap
matematika dan menjadikan matematika pelajaran yang mudah.
1) Aspek-aspek Minat Belajar
Seperti yang telah dikemukakan bahwa minat dapat diartikan
sebagai suatu ketertarikan terhadap suatu objek yang kemudian
mendorong individu untuk mempelajari dan menekuni segala hal yang
berkaitan dengan minatnya tersebut. Maka minat yang diperoleh
melalui adanya suatu proses belajar dikembangkan melalui proses
menilai terhadap objek yang menimbulkan minat seseorang. Hurlock
dalam Sari (2014:13-14) mengatakan minat merupakan hasil dari
pengalaman atau proses belajar. Ia mengemukakan bahwa minat
memiliki dua aspek yaitu
28
a) Aspek Kognitif
Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang
mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang
membangun aspek kognitif didasarkan atas pengalaman dan apa
yang dipelajari dari lingkungan.
b) Aspek Afektif
Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif
dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objekk yang
menimbulkan minat.
Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam memotivasi
tindakan seseorang.
Berdasarkan uraian tersebut, maka minat belajar terhadap mata
pelajaran Matematika yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak
lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan penilaian
afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika
proses penilaian kogniitf dan afektif seseorang terhadap objek minat
adalah positif dan dapat menimbulkan minat.
2) Indikator Minat
Dalam penelitian ini indikator yang dijadikan pedoman yaitu
indikator yang disebutkan Mayura (2014:3) mengungkapkan beberapa
indikator siswa yang memiliki minat belajar yang ringgi dapat
dikenali melalui proses belajar di kelas maupun di rumah yaitu :
29
a) Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka
terhadap suatu pelajaran, maka ia akan terus mempelajari ilmu
yang berhubungan dengan hal tersebut. Sama sekali tidak ada
perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.
b) Ketertarikan Siswa
Berhubungan sengan daya gerak yang mendorong siswa untuk
cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa
berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu
sendiri.
c) Perhatian dalam Belajar
Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat.
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap
pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan
mengesampingkan hal yang lain. Seseorang yang memiliki minat
pada objek tertentu, maka dengan sendirinya akan memperhatikan
objek tersebut. Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap
pelajaran IPS, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan
dari gurunya.
d) Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan suatu obyek dapat mengakibatkan
orang tersebut melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek
tersebut.
30
Berdasarkan uraian yang diungkapkan oleh para ahli di
atas, terdapat beberapa indikator yang dapat menumbuhkan minat
seseorang dalam melakukan suatu aktivitas. Indikator-indikator
tersebut diantaranya adalah perasaan senang, tertarik, perhatian dan
keterlibatan.
3) Faktor-faktor yang Menimbulkan Minat
Minat tidak hadir dengan sendirinya, biasanya minat
ditimbulkan oleh suatu gejala yang berasal dari luar dan dalam
dirinya. Minat biasanya terjadi karena rangsangan sehingga
rangsangan itu menjadi stimulus terhhadap individu. Berikut ini
beberapa faktor yang menimbulkan minat seseorang.
Shaleh (2004:264) berpendapat ada tiga faktor yang
mempengaruhi timbulnya minat, yaitu :
a) Dorongan dari Dalam Diri Individu
Dorongan yang terjadi dalam diri individu berupa dorongan
untuk makan, belajar, berpikir dan sebagainya. Dorongan
untuk makan akan membangkitkann minat untuk bekerja atau
mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan
lain-lain. Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan
membangkitkan minat untuk membaca, belajar, menuntut
ilmu, melakukan penelitian dan lain-lain.
31
b) Motif Sosial
Motif sosial dapat menjadi faktor yang membangkitkan
minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, misalnya minat
terhadap pakaian timbul karena ingin mendapat persetujuan
atau penerimaan dan perhatian orang lain. Minat untuk belajar
atau menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapat
penghargaan dari masyarakat, karena biasanya untuk memiliki
ilmu pengetahuan cukup luas (orang pandai) mendapat
kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam masyarakat.
c) Faktor Emosi
Minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila
seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan
menimbulkan perasaan senang, dan hal tersebut akan
memperkuat minat terhadap aktivitas tersebut, sebaliknya
suatu kegagalan akan menghilangkan minat tehadap hal
tersebut.
Berdasarkan penjelasan si atas, penulis mengambil
kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi minat seseorang
dalam melakukan kegiatannya berasal dari lingkungan maupun
dari dalam diri seseorang. Faktor-faktor tersebut diantaranya
faktor sosial, motivasi dan emosional.
32
4) Kategori Minat Belajar
Azwar (2007:149) berpendapat bahwa dalam menentukan
kategori skala menggunakan patokan sebagai berikut.
Tabel 2.1 Penentuan Kategori Minat Belajar
Interval Kategori
1,0X Tinggi
1,0 1,0X Sedang
1,0X Rendah
Keterangan :
= mean (rata-rata)
= standar deviasi
b. Hasil Belajar
Purwanto (2009:44) mengungkapkan hasil belajar dapat
dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu
hasil dan belajar. Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan
akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan
berubahnya unput secara fungsional. Jadi hasil belajar merupakan
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam tingkah laku
dan secara khusus pengetahuannya.
Sudjana (2009:2) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Perubahan sebagai hasil dari proses belajar ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan sikap, tingkah laku serta perubahan
aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
33
Lebih lanjut Rohwati (2012:76) mengungkapkan hasil belajar
merupakan hal yang penting yang akan dijadikan tolok ukur
keberhasilan peserta didik dalam belajar dan sejauh mana sistem
pembelajaran yang diberikan guru berhasil atau tidak. Suatu proses
belajar mengajar dikatakan berhasil apabila kompetensi dasar yang
diinginkan tercapai.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpilkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
melakukan aktivitas belajar yang ditandai oleh tercapainya suatu
tujuan belajar berupa perubahan tingkah laku, bertambahnya
pengetahuan dan memiliki suatu keterampilan.
1) Penilaian Hasil Belajar
Purwanto (2011:44) mengatakan bahwa hasil belajar
seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa
jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan, untuk
mengaktualisasikan hasil belajar diperlukan penilaian terhadap
hasil belajar melalui pengukuran menggunakan alat evaluasi baik
dan memenuhi syarat.
Arifin (2017:4) berpendapat bahwa penilaian terhadap hasil
belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang
rposes dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat
keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan
34
tertentu. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan tentang
peserta didik, seperti nilai yang akan diberikan atau juga
keputusan tentang kenaikan kelas dan kelulusan.
Berdasarkan penjelasan beberapa ahli mengenai penilaian
atau evaluasi hasil belajar dapat disimpulkan bahwa penilaian
hasil belajar membantu guru untuk menentukan tinggi rendahnya
hasil belajar peserta didik.
2) Kategori Hasil Belajar
Kategori hasil belajar berdasarkan sekolah yang diteliti
yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.2 Penentuan Kategori Hasil Belajar
Nilai Kategori
73 Belum Tuntas
73 Tuntas
3) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Dalyono (2007:55-60) menyatakan, faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik antara lain :
a) Faktor Internal
(1) Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar
pengaruhnya terhadap kemampuan belajar siswa. Bila
siswa selalu tidak sehat, sakit kepala, demam, pilek, dan
35
sebagainya, dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk
belajar.
Demikian halnya jika kesehatan rohani (jiwa)
kurang baik, misalnya mengalami gangguan pikiran, ini
dapat mengganggu dan mengurangi semangat belajar.
(2) Intelegensi dan Bakat
Dua aspek kejiwaan (psikis) ini besar sekali
pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Siswa yang
memiliki intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya
mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik.
Sebaliknya siswa yang intelegensi-nya rendah cenderung
mengalami kesukaran dalam belajar. Misalnya belajar
bermain gitar, apabila dia memiliki bakat musik akan lebih
mudah dan cepat pandai dibanding dengan siswa yang
tidak memiliki bakat.
Selanjutnya, bila siswa mempunyai intelegensi
tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari,
maka proses belajarnya akan lancar dan sukses
dibandingkan sengan siswa yang memiliki bakat saja
tetapi intelegensinya rendah.
36
(3) Minat dan Motivasi
Sebagaimana halnya intelegensi dan bakat, maka
minat dan motivasi dua aspek psikis yang juga besar
pengaruhnya terhadap pencapaian hasil belajar. Minat
dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga dari hati
sanubari. Timbulnya minat belajar bisa disebabkan dari
berbagai hal, diantaranya minat belajar yang besar untuk
menghasilkan prestasi yang tinggi.
Motivasi berbeda dengan minta. Motivasi adalah
daya pendorong untuk melakukan pekerjaan, yang bisa
berasal dari dalam diri (intrinsik) yaitu dorongan yang
umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu.
Motivasi yang berasal dari luar diri (ekstrinsik), misalnya
dari orang tua, guru atau teman.
(4) Cara Belajar
Cara belajar siswa juga mempengaruhi pencapaian
hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan
faktor fiisologis, psikologi, dan kesehatan, akan
memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Siswa yang
rajin belajar siang dan malam tanpa istirahat yang cukup.
Cara belajar seperti ini tidak baik, belajar harus istirahat
untuk memberi kesempatan kepada mata, otak, serta tubuh
lainnya untuk memperoleh tenaga kembali.
37
Selain itu, teknik-teknik belajar perlu diperhatikan
bagaimana caranya membaca, mencatat, membuat
ringkasan, apa yang harus dicatat dan sebagainya. Selain
dari teknik-teknik tersebut, perlu diperhatikan waktu
belajar, tempat, fasilitas untuk belajar.
b) Faktor Eksternal
(1) Keluarga
Faktor keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan siswa dalam belajar. Tinggi rendahnya
pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup
atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua,
keharmonisan keluarga, semuanya turut mempengaruhi
pencapaian hasil belajar siswa.
(2) Sekolah
Keadaan sekola tempat belajar turut mempengaruhi
tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode
mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan
siswa, keadaan fasilitas sekolah, keadaan ruangan, dan
sebagainya. Semua ini turut mempengaruhi hasil belajar
siswa.
38
(3) Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar.
Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya
terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama
anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya
baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.
Tetapi sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan banyak
anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan
pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar
atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi
belajar berkurang.
(4) Lingkungan Sekitar
Keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal juga
sangat penting dalam mempengaruhi hasil belajar.
Keadaan lingkunga, bangunan rumah, suasana sekitar,
keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya. Keadaan lalu
lintas yang membisingkan, suara hiruk pikuk orang
disekitar, suara pabrik, polusi udara, iklim yang terlalu
panas, semua ini akan mempengaruhi kegairahan belajar.
Sebaliknya, tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk
akan menunjang proses belajar.
Faktor-faktor di atas sangat berpengaruh terhadap
proses belajar mengajar. Ketika dalam proses belajar
39
peserta didik tidak memenuhi faktor tersebut dengan baik,
maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik. Oleh karen aitu, untuk
mencapai hasil belajar yang telah direncanakan, seorang
guru harus memperhatikan faktor-faktor di atas agar hasil
belajar yang dicapai peserta didik bisa maksimal.
2. Model PAIKEM Gembrot
PAIKEM Gembrot menyediakan keluasaan dan kedalaman
implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak
pada peserta didik untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan.
Ahmadi & Sofan (2011:12) Unit PAIKEM Gembrot adalah epitom dari
seluruh bahasa pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk
secara produktif menjawab pertanyaan sendiri dan emmuaskan rasa
ingin tahu dengan penghayatan secara ilmiah tentang dunia sekitar
mereka.
Selain itu dengan tidak meninggalkan proses lingkungan belajar
yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik akan merasakan
sesuatu yang menyenangkan dalam pembelajaran. Pada dasarnya istilah
PAIKEM Gembrot adalah model pembelajaran terpadu. Pembelajaran
terpadu sabagi suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan
belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Dikatakan
bermakna karena dalam pengajaran terpadu peserta didik akan
40
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui
pengamatannya langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain
yang mereka pahami.
Pembelajaran terpadu akan terjadi jika kejadian yang wajar
merupakan inti dalam pengembangan kurikulum, dengan berperan
secara aktif di dalam eksplorasi tersebut peserta didik akan mempelajari
materi ajar dan proses belajar beberapa bidang studi dalam waktu yang
bersamaan.
Dari sini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa PAIKEM Gembrot
menyediakan keluasan dan kedalaman implementais kurikulum,
menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada peserta didik untuk
memunculkan dinamika pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik
untuk secara produktif menjawab pertanyaan yang dimunculkan sendiri
dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secara ilmiah
tentang dunia sekitar mereka.
Selain itu dengan tidak meninggalkan proses lingkungan belajar
yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik merasakan
sesuatu yang menyenangkan dalam pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif, menggembirakan, dan jika keseluruhan aspek itu mudah
didapatkan maka akan menjadikan pembelajaran itu berbobot.
Aktif disini berarti peserta didik aktif bertanya dan menjawab.
Inovatif berarti adanya hal baru yang dilakukan dalam proses
pembelajaran. Kreatid berarti peserta didik kreatif dalam proses
41
pemikirannya dan membuat bangun yang akan diidentifikasi.
Menggembirakan berarti dalam proses pembelajaran peserta didik
merasa gembira, senang dan nyaman dalam pembelajaran yang
dilakukan. Gembira berarti peserta didik merasakan suatu perasaan
bahagia, senang dalam menerima pelajaran. Sedangkan berbobot yang
dimaksudkan disini jika keseluruhan aspek sudah terlaksana dengan
baik maka nilai dalam pembelajaran bertambah. Sedangkan untuk
pelaksanaan PIKEM Gembrot setiap pertemuan menggunakan tiga
tahap kegiatan yaitu kegiatan awal, inti, dan penutup.
1) Karakteristik PAIKEM Gembrot
Sebagai model pembelajaran di sekolah, menurut
Depdiknas (2006) PAIKEM Gembrot memiliki karakteristik antara
lain; berpusat pada peserta didik; memberikan pengalaman
langsung; pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas; menyajikan
konsep dari berbagai mata pelajaran; bersifat fleksibel; hasil
pembelajaran sesuai minat peserta didk; menggunakan prinsip
belajar sambil bermain yang menyenangkan.
Ansor (2015:24) menyatakan bahwa PAIKEM Gembrot
mengadopsi prinsip belajar PAIKEM yaitu pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Disini dituntut bukan hanya
kreasi dari gutu, tetapi juga inovasi guru dalam mengatur peserta
didik dan slokasi waktu tersebut dengan kondisi peserta didik dan
sekolah serta lingkungan masyarakat.
42
Aktif, bahwa dalam pembelajaran peserta didik aktif secara
fisik maupun mental dalam hal ini mengemukakan penalaran
(alasan), menemukan kaitan yang satu dengan yang lain,
mengkomunikasikan ide/gagasan, mengemukakan bentuk
representasi yang tepat dan menggunakan semua itu untuk
memecahkan masalah.
Inovatif, bahwa dalam pembelajaran dapat berdampak pada
kebaikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan atau sebagai
alat atau cara baru dalam pemecahan masalah sebagai upaya untuk
meningkatkan efektifitas pembelajaran, pada dasarnya ini
diharapkan untuk dapat memberikan motivasi kepada peserta didik
agar giat dan senang dalm belajar, peserta didik juga dibiasakan
untuk berpendapat sehingga mereka menjadi sosok yang cerdas
dan kritis.
Kreatif, berarti dalam pembelajaran peserta didik
melakukan serangkaian pembelajaran secara runtut dan
berkesinambungan yang meliputi: memahami masalah,
merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana
pemecahan masalah, memeriksa ulang pelaksanaan pemecahan.\
Efektif, berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang
dihharapkan, dengan kata lain dalam pembelajaran telah dipenuhi
apa yang menjadi tujuan dan harapan yang hendak dicapai.
43
Menyenangkan berarti sifat pesona dengan keindahan,
kenyamanan dan kemanfaatannya sehingga mereka terlibat secara
asyik dalam belajar sampai lupa waktu, penuh percaya diri, dan
tertantang untuk melakukan hal serupa atau hal yang lebih berat
lagi.
Gembira berarti dalam hal ini peserta didik merasakan
suatu perasaan senang, nyaman, dan bahagia dalam mengikuti
proses belajar.
Berbobot yaitu jika keseluruhan proses pembelajaran ini
tercapai maka akan terjadi suatu pembelajaran yang berbobot, yang
mempunyai nilai lebih dibanding dengan proses pembelajaran
konvensional.
2) Keunggulan dan Kelemahan PAIKEM Gembrot
Ansor (2015:27-28) Keuntungan model PAIKEM Gembrot
untuk guru antar lain : tersedianya waktu yang lebih banyak untuk
pembelajaran, hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat
diajarkan secara logis, dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan
kegiatan yang terus menerus kontinu, yidak terbatas pada buku
paket, jam pelajaran atau bahkan 4 dinding kelas.
Keuntungan model PAIKEM Gembrot untuk peserta didik
yaitu : bisa lebih terfokus diri pada proses belajar daripada hasil
belajar, menghilangkan batas semu antara bagian-bagian
kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang
44
integrative, menyediakan kurikulum yang berpusat pada peserta
didik yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasa.
Mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan
bertanggung jawab terhadap hasil belajar, dapat membantu peserta
didik membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga
meningkatkan apresiasi dan pemahamanmu.
Selain keuntungan atau kelebihan PAIKEM Gembrot disisi
lain juga ada kelemahan atau keterbatasan. Keterbatasan itu
terutama dalam pelaksanaan yaitu pada perencanaan dan
pelaksanaan evaluasi yang menuntut lebih banyak guru untuk
melakukan evaluasi proses. Dan tidak hanya evaluasi dampak
pembelajaran saja.
45
5) Kajian Materi Penelitian
Segi Empat
Segi empat merupakan poligon bidang yang dibentuk dari empat
sisi yang berpotongan pada satu titik. berikut ini akan kita pelajari
mengenai jenis dan sifat segi empat
a. Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan segi empat yang mempunyai dua
pasang sisi sejajar dan sama panjang serta sisi yang berpotongan
membentuk sudut 90 .
1) Sifat-sifat Persegi Panjang
Gambar 2.1 Persegi Panjang
a) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, yaitu
AB CD dan BC DA .
b) Keempat sudutnya siku-siku, yaitu
90DAB ABC BCD CDA .
c) Mempunyai dua simetri lipat dan simetri lipat tingkat dua.
A B
C
\
D
panjang
lebar
46
2) Luas dan Keliling Persegi Panjang
a) Luas persegi panjang
panjang lebar
p l
b) Keliling persegi panjang
2
2
AB BC CD AD
AB BC
p l
b. Persegi
Persegi merupakan segi empat yang keempat sisinya sama panjang
serta sisi-sisi yang berpotongan membentuk sudut 90 .
1) Sifat-sifat Persegi
Gambar 2.2 Persegi
a) Keempat sisinya sama panjang, yaitu AB BC CD DA .
b) Keempat sudutnya siku-siku, yaitu
90DAB ABC BCD CDA .
c) Kedua diagonalnya saling tegak lurus dan saling membagi dua
sama panjang, yaitu AC dan BD .
d) Setiap sudutnya dibagi ndua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.
D C
B A
47
e) Mempunyai 4 simetri lipat dan simetri putar tingkat 4.
2) Luas dan Keliling Persegi
a) Luas persegi
2
sisi sisi
s
b) Keliling persegi
4
AB BC CD AD
sisi
c. Jajargenjang
Jajargenjang merupakan segi empat dengan sisi-sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang serta sudut-sudut yang
berhadapan sama besar.
1) Sifat-sifat Jajargenjang
Gambar 2.3 Jajargenjang
a) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, yaitu
AB CD dan AD BC .
b) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, BAD BCD dan
ADC ABC .
c) Jumlah sudut yang berdekatan 180 .
d) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
D
A
C
B A
48
e) Jumlah ukuran keempat sudutnya 360 .
2) Luas dan Keliling Jajargenjang
a) Luas jajargenjang
alas tinggi
a t
b) Keliling jajargenjang
AB BC CD AD
d. Trapesium
Trapesium merupakan segi empat yang mempunyai sepasang sisi
berhadapan dan sejajar.
1) Sifat-sifat Trapesium
Gambar 2.4 Trapesium
a) Sepasang sisi yang berhadapan sejajar, yaitu AB dan CD
b) Sudut yang berdekatan di antara sisi-sisi sejajar berjumlah
180
2) Luas dan Keliling Trapesium
a) Luas trapesium 1
2a b t
b) Keliling trapesium AB BC CD DA
a
b
D
A
C
B
A
A
t
49
B. Kajian Pustaka
Sebelum adanya penelitian ini, sudah ada beberapa peneliti yang
menerapkan model pembelajaran PAIKEM Gembrot pada mata pelajaran
berbeda maupun dengan mata pelajaran yang sama. Penelitian-penelitian
pendukung tersebut dipaparkan sebagai berikut:
1. Octavia (2016) dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keaktifan
Belajar dan Hasil Belajar Matematika pada Materi SPLDV bagi Siswa
Kelas VIII G SMP Negeri 7 Salatiga Melalui Model PAIKEM Gembrot
Semester II Tahun Ajaran 2015/2016”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa model pembelajaran PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari adanya kenaikan persentase
ketuntasan hasil belajar peserta didik pada pra siklus adalah 0%, siklus I
adalah 82,15% dan pada siklus II yaitu 100%. Selain itu juga terdapat
kenaikan rata-rata nilai kelas dari pra siklus 42,53 pada siklus I 74,64 dan
pada siklus II meningkat menjadi 83,92. Berdasarkan hasil belajar
tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui metode pembelajaran
PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi
SPLDV.
2. Ansor (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model
PAIKEM Gembrot untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
Peserta Didik Kelas VIII C Islam Sunan Gunung Jati Ngunut
Tulungagung Tahun 2015”. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
model pembelajaran PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan prestasi
50
belajar peserta didik SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut. Hal ini dapat
dilihat pada rata-rata hasil belajar peserta didik pada test awal 73,9
sedangkan rata-rata hasil belajar peserta didik pada test akhir adalah 91,47
terjadi peningkatan sebesar 17,57. Hal ini juga dapat dilihat dalam
ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik. Ketuntasan belajar test
awal 47,05 meningkat menjadi 100%. Sehingga terjadi peningkatan
sebesar 52,95. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PAIKEM
Gembrot dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik.
3. Wiliasari (2011) dalam jurnal yang berjudul “Penerapan Model PAIKEM
GEMBROT dalam Pembelajaran Mengapresiasi Karya Seni Rupa
Terapan Nusantara untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Kelas X
2 SMA Negeri 1 Durenan Trenggalek Semester Genap 2010/2011”. Dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model PAIKEM
Gembrot diperoleh prosenase rata-rata proses siswa pada awal pertemuan
siklus I adalah 43,7%, yakni kurang dari setengah jumlah siswa di kelas
yang terlibat aktif dalam pembelajaran. Pada siklus I prosentase proses
pemblajaran meningkat menjadi 85,21%. Jadi, proses belajar siswa
diklasifikasikan baik dalam proses pembelajaran. Dilanjutkan dengan
siklus II, pada siklus II keterlibatan siswa meningkat menjadi 91,43% dan
pada akhir siklus II prosentase meningkat menjadi 96,3%. Dari prosentase
tersebut diklasifikasikan proses belajar siswa mengalami peningkatan
yang sangat baik.
51
Sedangkan hasil belajar pada pretest siswa yang mendapatkan nilai tuntas
yaitu 70%, pada siklus I meningkat menjadi 80% siswa yang tuntas dan
siklus II siswa yang mendapatkan nilai tuntas sebanyak 100%.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
bahwa penggunaan model pembelajaran PAIKEM Gembrot dapat
meningkatkan minat ataupun hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran matematika ataupun yang lainnya.
52
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap siklus I ini, peneliti melakukan perencanaan yang akan
dilaksanakan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti merancang tindakan yang akan
dilaksanakan sebagai berikut :
1) Mempersiapkan silabus dan menyusun RPP yang kemudian
dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran Matematika kelas VII-D
MTs Negeri Salatiga. Kemudian RPP tersebut digunakan oleh guru
sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas
tersebut. Adapun kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator
yang dicantumkan dalam siklus ini adalah sebagai berikut :
a) Kompetensi Inti
(1) KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
(2) KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
53
(3) KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahaunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
(4) KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
b) Kompetensi Dasar
(1) KD-3.11 : Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk
berbagai jenis segiempat (persegi, persegipanjang,
belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang)
dan segitiga.
(2) KD-4.11 : Menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan luas dan keliling segiempat (persegi,
persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan
layang-layang) dan segitiga.
c) Indikator
(1) Dapat menyebutkan benda-benda di sekitar yang termasuk
bangun persegi panjang dan persegi.
54
(2) Dapat menjelaskan pengertian, unsur-unsur, dan sifat-sifat
pada persegi panjang dna persegi.
(3) Dapat menghitung keliling dan luas persegi panjang dan
persegi.
(4) Dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
keliling dan luas persegi panjang dan persegi.
2) Menyiapkan materi dan alat-alat yang berupa media maupun
lainnnya yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Materi diambil
dari beberapa buku yang relevan dengan pembelajaran matematika
materi persegi panjang dan persegi. Media yang digunakan adalah
Short Card, dan video dan model pembelajaran yang digunakan
adalah PAIKEM Gembrot.
3) Menyusun dan mempersiapkan angket dan lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran yang digunakan peneliti selama proses
pembelajaran matematika materi persegi panjang dan persegi.
Angket dan lembar observasi dibuat dan digunakan peneliti untuk
setiap pertemuan.
4) Menyusun soal untuk peserta didik. Soal tersebut dibagikan setiap
akhir pembelajaran dan bersifat close book untuk menguji
kemmapuan peserta didik dalam materi pembelajaran yang
diberikan oleh guru. Soal tersebut dibuat oleh peneliti dengan
pertimbangan guru pengampu.
55
5) Mempersiapkan alat untuk dokumentasi yaitu kamera yang
berguna untuk mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran
yang ada di kelas.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, semua yang ada pada perencanaan
akan dilaksanakan pada tahap ini. Guru melaksanakan pembelajaran
matematika materi persegi panjang dan persegi sesuai dengan RPP
yang dibuat oleh peneliti. Selain itu, guru juga menggunakan alat,
media, dan lainnya yang telah disiapkan oleh peneliti untuk kegiatan
pembelajaran. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, peneliti
melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang
berlangsung. Data dari hasil pelaksanaan tindakan diperoleh dari hasil
pengamatan peneliti selama proses pembelajaran, angket yang
diberikan, serta hasil tes peserta didik yang diberikan setelah akhir
kegiatan pembelajaran.
Pada siklus I pelaksanaan dilakukan pada hari Kamis, 11 April
2019 di ruang kelas VII D MTs Negeri Salatiga dengan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut :
1) Kegiatan pendahuluan berisi uraian :
a) Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
b) Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
56
c) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran misal dengan menanyakan
sudahkah menyiapkan alat tulis.
d) Melalui tanya jawab, peserta didik diingatkan kembali
mengenai materi sebelumnya yaitu tentang garus dan sudut.
e) Guru menyampaikan beberapa tujuan pembelajaran yang akan
dicapau pada pertemuan hari ini.
f) Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan
pada pertemuan kali ini yaitu model pembelajaran PAIKEM
Gembrot.
1) Kegiatan inti berisi uraian :
a) Mengamati
(1) Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan benda-
benda yang ada di sekitar yang termasuk bangung persegi
panjang dan persegi.
(2) Guru memutarkan video berkaitan dengan materi yang akan
didiskusikan yaitu persegi panjang dan persegi.
b) Menanya
(1) Peserta didik menanyakan materi yang kurang paham pada
pada video yang ditampilkan.
(2) Setiap kelompok diminta untuk membuat soal yang
berkaitan dengan pembahasan pada short card masing-
masing kelompok.
57
c) Mengumpulkan data
(1) Guru membagi peserta menajdi 6 kelompok.
(2) Guru memberikan short card kepada setiap kelompok yang
menjadi bahan diskusi.
(3) Peserta didik memahami perintah kerja dan pertanyaan
yang diajukan dalam short card tersebut.
d) Mengasosiasi
(1) Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan setiap
pembahasan yang telah didapatkan pada short card yang
diberikan. Bahan diskusi dapat dicari dalam sumber
manapun.
e) Mengkomunikasi
(1) Perwakilan kelompok bargabung dengan kelompok lain
yang mendapatkan sub bab materi yang sama untuk
mempresentasikan materi di depan kelas.
(2) Perwakilan kelompok maju untuk menuliskan jawaban dari
soal yang didapatkan.
(3) Kelompok yang mmebuat soal mengoreksi dan memberi
penilaian atas jawaban dari kelompok yang telah menjawab.
2) Kegiatan penutup berisi uraian :
a) Guru mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mengetahui
pemahaman peserta didik tentang persegi panjang dan persegi.
58
b) Guru menanyakan adakah kesulitan dalam pembelajaran hari
ini.
c) Melalui tanya jawab guru dan peserta didik membuat
kesimpulan mengenai persegi panjang dan persegi.
d) Guru menutup kegiatan pembelajaran dan memberi salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
pembelajaran berlangsung sebagai upaya untuk mengetahui proses
pembelajaran materi persegi panjang dan persegi menggunakna model
pembelajaran PAIKEM Gembrot. Pengamatan dilakukan oleh peneliti
dengan menggunakan lembar observasi, lembar angket, dan soal tes
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap semua proses
kegiatan pembelajaran, hasil pembelajaran, situasi dalam
pembelajaran, dan kendala-kendala yang muncul selama proses
pembelajaran berlangsung. Selain itu, peneliti juga mengukur minat
dan hasil belajar peserta didik. Untuk minat sendiri peneliti melakukan
penelitian dengan menggunakan angket yang diisi oleh setiap peserta
didik. Dan untuk hasil belajar peneliti memberikan soal tes untuk
dikerjakan secara individu dan bersifat close book setelah proses
pembelajaran untuk menguji kemampuan peserta didik dalam
penguasaan materi yang diberikan oleh guru. Hasil dari instrumen
tersebut dirumuskan ke dalam data sebagai refleksi.
59
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data, menganalisis data
yang diperoleh selama melakukan observasi, yaitu data dari lembar
observasi, lembar angket, serta data yang diperoleh dari hasil tes yang
diberikan.
Refleksi bertujuan untuk mengetahui kelebihan maupun
kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran. Refleksi
merupakan kegiatan diskusi antara guru dan peneliti. Apabila telah
diketahui letak keberhasilan dan juga hambatan yang ada dari
pembelajaran pada pelaksanaan siklus I, maka dapat ditentukan
rencana yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap pelaksanaan siklus II, peneliti merencanakan tindakan yang
dilakukan siklus II hampir sama dengan perencanaan pada siklus I. Kendala
atau hambatan yang sesuai pada refleksi siklus I diupayakan untuk diperbaiki
pada siklus II. Dengan harapan pada siklus II ini pembelajaran akan berhasil.
Minat belajar akan meningkat dan hasil belajar peserta didik dapat
memuaskan dan maksimal. Perencanaan yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti merancang tindakan yang akan
dilaksanakan sebagai berikut :
60
1) Mempersiapkan silabus dan menyusun RPP yang kemudian
dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII-D
MTs Negeri Salatiga. Kemudian RPP tersebut digunakan oleh guru
sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas.
Adapun kompetensi inti, kompetensi dasar sama dengan siklus I di
atas, dan indikator yang dicantumkan dalam siklus ini adalah sebagai
berikut :
(1) Dapat menyebutkan benda-benda di sekitar yang termasuk
bangun trapesium dan jajargenjang.
(2) Dapat menjelaskan pengertian, unsur-unsur, dan sifat-sifat pada
trapesium dan jajargenjang.
(3) Dapat menemukan dan menulis rumus keliling dan luas
trapesium dan jajargenjang.
(4) Dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling
dan luas trapesium dan jajargenjang.
2) Menyiapkan materi dan alat-alat yang berupa media maupun lainnya
yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Materi yang diambil
dari beberapa buku yang relevan dengan pembelajaran matematika
materi trapesium dan jajargenjang. Media yang digunakan adalah
short card, power point, dan video. Model pembelajaran yang
digunakan adalah PAIKEM Gembrot.
3) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi dan lembar
angket pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan peneliti
61
selama proses pembelajaran matematika materi trapesium dan
jajargenjang. Angket dan lembar observasi dibuat dan digunakan
peneliti untuk setiap pertemuan.
4) Menyusun soal untuk peserta didik. Soal tersebut dibagikan setiap
akhir pembelajaran dan bersifat close book untuk menguji
kemampuan peserta didik dalam materi pembelajaran yang
diberikan oleh guru. Soal tersebut dibuat oleh peneliti dengan
pertimbangan guru pengampu
5) Mempersiapkan alat untuk dokumentasi yaitu kamera yang berguna
untuk mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran yang ada
di kelas.
b. Pelaksanaan
Pada siklus II, pelaksanaan dilakukan pada hari Selasa, 16 April
2019 di ruang kelas VII-D MTs Negeri Salatiga dengan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut :
1) Kegiatan pendahuluan berisi uraian :
a) Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran.
b) Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
c) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran misal dengan menanyakan
sudahkah menyiapkan alat tulis.
62
d) Melalui tanya jawab, peserta didik diingatkan kembali mengenai
materi sebelumnya yaitu tentang persegi panjang dan persegi.
e) Guru menyampaikan beberapa tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan hari ini.
f) Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan
pada pertemuab kali ini yaitu model pembelajaran PAIKEM
Gembrot.
1) Kegiatan inti berisi uraian :
a) Mengamati
(1) Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan benda yang
ada di sekitar yang termasuk bangun trapesium dan
jajargenjang.
(2) Guru memutarkan video berkaitan dengan materi yang akan
didiskusikan yaitu trapesium dan jajargenjang.
b) Menanya
(1) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada seluruh
peserta didik jika ada yang belum dipahami.
(2) Guru memberikan soal game.
c) Mengumpulkan data
(1) Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok.
(2) Guru memberikan short card kepada setiap kelompok yang
menjadi bahan diskusi.
63
d) Mengasosiasi
(1) Guru memberikan waktu 10 menit untuk diskusi kelompok.
(2) Secara bergantian setiap anggota kelompok menjawab
pertanyaan yang telah disediakan pada LCD.
e) Mengkomunikasi
(1) Guru bersama perserta didik mengoreksi setiap jawaban
yang dikerjakan dan memberi skor.
2) Kegiatan penutup berisi uraian :
a) Guru mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mengetahui
pemahaman peserta didik tentang trapesium dan jajargenjang.
b) Guru menanyakan adakah kesulitan dalam pembelajaran hari
ini.
c) Melalui tanya jawab guru dan peserta didik membuat
kesimpulan mengenai jajargenjang dan trapeisum.
d) Guru menutup kegiatan pembelajaran dan memebri salam.
c. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan yang
dilakukan saat silus I. Dari pengamatan yang diperoleh, saat
menggunakan lembar angket peserta didik dan lembar observasi guru
ternyata mengalami peningkatan. Peserta didik lebih antusias, aktif, dan
bekerjasama dengan baik saat penerapan model pembelajaran PAIKEM
Gembrot berlangsung. Semangat belajar peserta didik semakin tumbuh
dan perhatian peserta didik semakin terpusat. Kondisi kelas yang
64
sebelumnya pasif dan proses pembelajaran yang hanya terjadi satu arah
kini menjadi lebih aktif dan kondusif saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
d. Refleksi
Pada tahap siklus II ini, peneliti mengumpulkan dan menganalisis
data yang diperoleh selama observasi. Yaitu data yang diperoleh dari
lembar observasi, lembar angket minat belajar peserta didik, dan data
yang diperoleh dari hasil tes peserta didik yang diberikan saat akhir
pembelajaran materi trapesium dan jajargenjang. Hasil pengamatan
tersebut dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam pencapaian
pembelajaran.
65
BAB IV
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Per Siklus
a. Deskripsi Penelitian Pra-Siklus
Penelitian pada tahap pra-siklus, dilakukan peneliti secara langsung
dengan melakukan wawancara langsung dengan guru matematika dan
memberikan angket minat belajar kepada peserta didik kelas VII-D MTs
Negeri Salatiga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Dari hasil
wawancara tersebut, diperoleh bahwa belum adanya model pembelajaran
baru yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga
proses belajar mengajar di kelas menjadi monoton. Bahkan tidak terjadi
interaksi yang aktif antara guru dan peserta didik. Proses pembelajaran
berpusat pada guru sehingga peserta didik hanya mendengarkan dan pasif.
Banyak peserta didik yang merasa bosan dan jenuh, sehingga
menyebabkan peserta didik kurang fokus dan sesekali ada yang
mengantuk. Akibatnya, hasil belajar yang diperoleh peserta didik rendah.
Pada tahap pra-siklus ini, peneliti juga mengkonsultasikan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran dan memberitahukan seperti apa
konsep model pembelajaran yang akan diterapkan selama penelitian.
Peneliti juga meminta informasi terkait KKM yang diterapkan sekolah
untuk mata pelajaran Matematika di kelas VII dan meminta nilai murni
Ulangan Akhir Semester I mata pelajaran Matematika di kelas VII-D
66
sebagai acuan untuk penilaian penelitian. KKM yang diterapkan untuk
kelas VII-D pada mata pelajaran Matematika adalah 73.
1) Hasil Pengamatan Pra-Siklus
Saat pelaksanaan kegiatan pra-siklus ini, peneliti memberikan
angket minat belajar kepada peserta didik dan meminta nilai murni
Ulangan Akhir Semester I kepada guru matematika kelas VII-D yang
akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus I. Adapun
data yang diperoleh sebagai berikut :
a) Minat Belajar
Data minat belajar pada pra-siklus diambil dengan cara
memberikan angket kepada peserta didik pada saat sebelum
diadakannya tindakan atau pada fase pra-siklus. Data tersebut
dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Minat Belajar Pra-Siklus
No Nama Skor Keterangan
1. ACM 48 Sedang
2. ASA 60 Tinggi
3. AFP 45 Sedang
4. AAC 47 Sedang
5. AN 43 Sedang
6. AJS 46 Sedang
7. ATW 46 Sedang
67
No Nama Skor Keterangan
8. AD 48 Sedang
9. ANWDP 36 Sedang
10. AFH 29 Rendah
11. DF 39 Sedang
12. DAA 42 Sedang
13. FAP 45 Sedang
14. FNAAG 48 Sedang
15. FRN 45 Sedang
16. FHS 44 Sedang
17. FAS 51 Tinggi
18. IPK 43 Sedang
19. IAN 52 Tinggi
20. ASY 42 Sedang
21. IAM 52 Tinggi
22. JNA 43 Sedang
23. KWA 50 Tinggi
24. LAR 35 Sedang
25. LAA 47 Sedang
26. MA 33 Sedang
27. MAD 48 Sedang
28. MNAB 34 Sedang
29. MRM 42 Sedang
30. MSIH 42 Sedang
31. NGF 45 Sedang
32. NUM 47 Sedang
68
No Nama Skor Keterangan
33. NDP 47 Sedang
34. NS 48 Sedang
35. PYA 43 Sedang
36. RSF 47 Sedang
37. SAS 43 Sedang
38. ZTR 42 Sedang
Jumlah 1687
Rata-rata 44,39
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa minat belajar
matematika peserta didik yang tergolong rendah sebanyak 1 peserta
didik dari 38 peserta didik. Jika dihitung ke dalam hitungan
persentase, maka jumlah peserta didik yang memiliki minat belajar
matematika yang rendah berkisar 2,63%. Sedangkan peserta didik
yang memiliki minat belajar matematika sedang sebanyak 32 peserta
didik dari 38 peserta didik atau dalam persentase berkisar 84,21%.
Dan jumlah peserta didik yang memiliki minat belajar matematika
tinggi sebanyak 5 peserta didik dari 38 peserta didik atau dalam
persentase berkisar 13,16%.
b) Hasil Belajar
Data hasil belajar pada pra-siklus yang ditunjukkan pada Tabel 4.2
di bawah, diperoleh dari nilai murni Ulangan Akhir Semester I.
69
Tabel 4.2 Hasil Belajar Pra-Siklus
No Nama Nilai Keterangan
1. ACM 43 Belum Tuntas
2. ASA 64 Belum Tuntas
3. AFP 55 Belum Tuntas
4. AAC 32 Belum Tuntas
5. AN 26 Belum Tuntas
6. AJS 26 Belum Tuntas
7. ATW 47 Belum Tuntas
8. AD 60 Belum Tuntas
9. ANWDP 41 Belum Tuntas
10. AFH 38 Belum Tuntas
11. DF 33 Belum Tuntas
12. DAA 22 Belum Tuntas
13. FAP 41 Belum Tuntas
14. FNAAG 32 Belum Tuntas
15. FRN 41 Belum Tuntas
16. FHS 49 Belum Tuntas
17. FAS 44 Belum Tuntas
18. IPK 64 Belum Tuntas
19. IAN 65 Belum Tuntas
20. ASY 51 Belum Tuntas
21. IAM 50 Belum Tuntas
22. JNA 47 Belum Tuntas
23. KWA 51 Belum Tuntas
24. LAR 33 Belum Tuntas
70
No Nama Nilai Keterangan
25. LAA 43 Belum Tuntas
26. MA 23 Belum Tuntas
27. MAD 42 Belum Tuntas
28. MNAB 27 Belum Tuntas
29. MRM 36 Belum Tuntas
30. MSIH 41 Belum Tuntas
31. NGF 37 Belum Tuntas
32. NUM 45 Belum Tuntas
33. NDP 32 Belum Tuntas
34. NS 54 Belum Tuntas
35. PYA 50 Belum Tuntas
36. RSF 56 Belum Tuntas
37. SAS 42 Belum Tuntas
38. ZTR 46 Belum Tuntas
Jumlah 1629
Rata-rata 42,86842
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika
peserta didik yang mecapai KKM sebanyak 0 peserta didik dari 38
peserta didik. Jika dihitung ke dalam hitungan persentase, maka
jumlah peserta didik yang tuntas berkisar 0%. Dan peserta didik yang
belum mencapai KKM sebanyak 38 peserta didik dari 38 peserta didik
atau dalam persentase berkisar 100%. Nilai tertinggi yang diperoleh
dari hasil ulangan tersebut 65 dan nulai terendah 22.
71
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti bekerjasama dengan
guru mata pelajaran matematika kelas VII-D untuk melakukan
penelitian upaya meningkatkan minat dan hasil belajar matematika
materi segiempat kelas VII-D MTs Negeri Salatiga Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga dengan menggunakan model pembelajaran
PAIKEM Gembrot.
2) Refleksi Tindakan Pra-Siklus
Pelaksanaan refleksi pada pra-siklus ini diperoleh dari dua hasil
pengamatan yakni angket minat belajar matematika dan nilai Ulangan
Akhir Semester I. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut diperoleh
data sebagai berikut :
a) Guru masih menggunakan model pembelajaran ceramah yang
cenderung proses pembelajaran terjadi hanya satu arah saja.
b) Beberapa peserta didik memiliki tingkat minat belajar matematika
sedang dan sedikit yang memiliki tingkat minat belajar
matematika tinggi.
c) Seluruh peserta didik mendapatkan nilai di bawah KKM.
b. Deskripsi Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2019. Pada siklus ini
peneliti melaksanakan penelitian sesuai jadwal yang sudah ada yaitu pada
72
hari pembelajaran matematika. Peneliti melakukan penelitian dan
pengamatan terhadap minat belajar dan hasil belajar matematika.
1) Hasil Pengamatan Siklus I
Pada siklus I, data minat belajar matematika dan hasil belajar
matematika kelas VII-D adalah sebagai berikut :
a) Minat Belajar
Tabel 4.3 Minat Belajar Siklus I
No Nama Skor Keterangan
1. ACM 50 Tinggi
2. ASA 61 Tinggi
3. AFP 53 Tinggi
4. AAC 49 Tinggi
5. AN 48 Sedang
6. AJS 49 Tinggi
7. ATW 49 Tinggi
8. AD 51 Tinggi
9. ANWDP 40 Sedang
10. AFH 41 Sedang
11. DF 41 Sedang
12. DAA 48 Sedang
13. FAP 40 Sedang
14. FNAAG 44 Sedang
15. FRN 47 Sedang
16. FHS 44 Sedang
73
No Nama Skor Keterangan
17. FAS 49 Tinggi
18. IPK 41 Sedang
19. IAN 51 Tinggi
20. ASY 41 Sedang
21. IAM 51 Tinggi
22. JNA 38 Sedang
23. KWA 45 Sedang
24. LAR 40 Sedang
25. LAA 53 Tinggi
26. MA 35 Rendah
27. MAD 47 Sedang
28. MNAB 37 Sedang
29. MRM 44 Sedang
30. MSIH 43 Sedang
31. NGF 49 Tinggi
32. NUM 46 Sedang
33. NDP 44 Sedang
34. NS 53 Tinggi
35. PYA 45 Sedang
36. RSF 48 Sedang
37. SAS 52 Tinggi
38. ZTR 47 Sedang
Jumlah 1754
Rata-rata 46,1578
74
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa minat belajar
matematika peserta didik yang tergolong rendah sebanyak 1 peserta
didik dari 38 peserta didik. Jika dihitung ke dalam hitungan
persentase, maka jumlah peserta didik yang memiliki minat belajar
matematika yang rendah berkisar 2,63%. Sedangkan peserta didik
yang memiliki minat belajar matematika sedang sebanyak 23 peserta
didik dari 38 peserta didik atau dalam persentase berkisar 60,52%.
Dan jumlah peserta didik yang memiliki minat belajar matematika
tinggi sebanyak 14 peserta didik dari 38 peserta didik atau dalam
persentase berkisar 36,84%.
b) Hasil Belajar
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1. ACM 50 Belum Tuntas
2. ASA 100 Tuntas
3. AFP 100 Tuntas
4. AAC 100 Tuntas
5. AN 90 Tuntas
6. AJS 90 Tuntas
7. ATW 90 Tuntas
8. AD 100 Tuntas
9. ANWDP 40 Belum Tuntas
10. AFH 90 Tuntas
11. DF 50 Belum Tuntas
75
No Nama Nilai Keterangan
12. DAA 90 Tuntas
13. FAP 90 Tuntas
14. FNAAG 100 Tuntas
15. FRN 90 Tuntas
16. FHS 100 Tuntas
17. FAS 30 BelumTuntas
18. IPK 100 Tuntas
19. IAN 100 Tuntas
20. ASY 90 Tuntas
21. IAM 100 Tuntas
22. JNA 80 Tuntas
23. KWA 100 Tuntas
24. LAR 40 Belum Tuntas
25. LAA 90 Tuntas
26. MA 80 Tuntas
27. MAD 90 Tuntas
28. MNAB 80 Tuntas
29. MRM 100 Tuntas
30. MSIH 50 Belum Tuntas
31. NGF 100 Tuntas
32. NUM 100 Tuntas
33. NDP 90 Tuntas
34. NS 100 Tuntas
35. PYA 90 Tuntas
36. RSF 80 Tuntas
76
No Nama Nilai Keterangan
37. SAS 100 Tuntas
38. ZTR 90 Tuntas
Jumlah 3250
Rata-rata 85,5263
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika
peserta didik yang mecapai KKM sebanyak 32 peserta didik dari 38
peserta didik. Jika dihitung ke dalam hitungan persentase, maka
jumlah peserta didik yang tuntas berkisar 84,21%. Dan peserta didik
yang belum mencapai KKM sebanyak 6 peserta didik dari 38 peserta
didik atau dalam persentase berkisar 15,78%. Nilai tertinggi yang
diperoleh dari hasil ulangan tersebut 100 dan nulai terendah 30.
2) Refleksi Tindakan Siklus I
Refleksi tindakan siklus I didasarkan atas lembar observasi guru
dan peserta didik (Lampiran 9 dan 11). Refleksi tindakan siklus I ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan juga hal-hal
yang harus dievaluasi untuk tindakan selanjutnya. Hasil refleksi pada
siklus I adalah sebagai berikut :
a) Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran padahal di RPP
sudah ada.
b) Peserta didik belum seaktif yang diharapkan.
77
c) Kurangnya tingkat kefokusan dalam memperhatikan video yang
diberikan.
d) Persentase jumlah peserta didik yang memiliki minat belajar
matematika tinggi yaitu 36,84%.
e) Persentase jumlah peserta didik yang tuntas yaitu 84,21%.
Melihat hal-hal tersebut, peneliti melakukan perbaikan untuk
pelaksanaan siklus selanjutnya, yaitu siklus II diantaranya :
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu supaya
peserta didik mengerti untuk apa mempelajari materi tersebut.
b) Mendesain proses pembelajaran agar peserta didik lebih tertarik
dan aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan perolehan skor minat belajar dan hasil belajar
matematika peserta didik pada siklus I, maka indikator keberhasilan
dinyatakan belum tercapai, sehingga tindakan pada siklus I
dilanjutkan ke siklus II.
c. Deskripsi Penelitian Siklus II
Pada siklus II dilaksanakan padi hari Selasa, 16 April 2019. Dengan
hasil pengamatan sebagai berikut :
78
1) Hasil Pengamatan Siklus II
Pada siklus I, data minat belajar matematika dan hasil belajar
matematika kelas VII-D adalah sebagai berikut :
a) Minat Belajar
Tabel 4.5 Minat Belajar Siklus II
No Nama Skor Keterangan
1. ACM 53 Tinggi
2. ASA 62 Tinggi
3. AFP 55 Tinggi
4. AAC 52 Tinggi
5. AN 48 Sedang
6. AJS 64 Tinggi
7. ATW 50 Tinggi
8. AD 59 Tinggi
9. ANWDP 56 Tinggi
10. AFH 57 Tinggi
11. DF 43 Sedang
12. DAA 62 Tinggi
13. FAP 42 Sedang
14. FNAAG 50 Tinggi
15. FRN 49 Tinggi
16. FHS 44 Sedang
17. FAS 59 Tinggi
18. IPK 45 Sedang
19. IAN 53 Tinggi
79
No Nama Skor Keterangan
20. ASY 42 Sedang
21. IAM 54 Tinggi
22. JNA 42 Sedang
23. KWA 45 Sedang
24. LAR 44 Sedang
25. LAA 56 Tinggi
26. MA 50 Tinggi
27. MAD 51 Tinggi
28. MNAB 53 Tinggi
29. MRM 44 Sedang
30. MSIH 53 Tinggi
31. NGF 50 Tinggi
32. NUM 46 Sedang
33. NDP 58 Tinggi
34. NS 53 Tinggi
35. PYA 45 Sedang
36. RSF 48 Sedang
37. SAS 54 Tinggi
38. ZTR 62 Tinggi
Jumlah 1954
Rata-rata 51,4210
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa minat belajar
matematika peserta didik yang tergolong rendah sebanyak 0 peserta
didik dari 38 peserta didik. Jika dihitung ke dalam hitungan
80
persentase, maka jumlah peserta didik yang memiliki minat belajar
matematika yang rendah berkisar 0%. Sedangkan peserta didik yang
memiliki minat belajar matematika sedang sebanyak 13 peserta didik
dari 38 peserta didik atau dalam persentase berkisar 34,21%. Dan
jumlah peserta didik yang memiliki minat belajar matematika tinggi
sebanyak 25 peserta didik dari 38 peserta didik atau dalam persentase
berkisar 65,79%.
b) Hasil Belajar
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1. ACM 100 Tuntas
2. ASA 100 Tuntas
3. AFP 90 Tuntas
4. AAC 100 Tuntas
5. AN 90 Tuntas
6. AJS 90 Tuntas
7. ATW 100 Tuntas
8. AD 100 Tuntas
9. ANWDP 80 Tuntas
10. AFH 90 Tuntas
11. DF 80 Tuntas
12. DAA 90 Tuntas
13. FAP 70 Belum Tuntas
14. FNAAG 100 Tuntas
15. FRN 100 Tuntas
16. FHS 80 Tuntas
81
No Nama Nilai Keterangan
17. FAS 100 Tuntas
18. IPK 90 Tuntas
19. IAN 100 Tuntas
20. ASY 90 Tuntas
21. IAM 100 Tuntas
22. JNA 100 Tuntas
23. KWA 90 Tuntas
24. LAR 90 Tuntas
25. LAA 100 Tuntas
26. MA 80 Tuntas
27. MAD 100 Tuntas
28. MNAB 90 Tuntas
29. MRM 90 Tuntas
30. MSIH 40 Belum Tuntas
31. NGF 100 Tuntas
32. NUM 70 Belum Tuntas
33. NDP 70 Belum Tuntas
34. NS 90 Tuntas
35. PYA 100 Belum Tuntas
36. RSF 100 Tuntas
37. SAS 100 Tuntas
38. ZTR 90 Tuntas
Jumlah 3440
Rata-rata 90,53
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika
peserta didik yang mecapai KKM sebanyak 33 peserta didik dari 38
peserta didik. Jika dihitung ke dalam hitungan persentase, maka
82
jumlah peserta didik yang tuntas berkisar 86,84%. Dan peserta didik
yang belum mencapai KKM sebanyak 5 peserta didik dari 38 peserta
didik atau dalam persentase berkisar 13,15%. Nilai tertinggi yang
diperoleh dari hasil ulangan tersebut 100 dan nulai terendah 40.
2) Refleksi Tindakan Siklus II
Berdasarkan pelaksanaan siklus II, diperoleh hasil bahwa pelaksanaan
kegiatan pembelajaan berjalan dengan baik dibandingkan dengan
pelaksanaan siklus I. Selama proses pembelajaran, terlihat bahwa hampir
semua peserta didik antusias dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Peserta didik terlihat bersemangat dalam belajar dengan model
pembelajaran PAIKEM Gembrot. Sehingga diperoleh dampak positif dari
pengamatan model pembelajaran PAIKEM Gembrot, yaitu,
a) Rata-rata peserta didik memiliki tingkat minat belajar matermatika
tergolong tinggi yaitu 51,24.
b) Persentase minat belajar matematika peserta didik dengan kategori
tinggi meningkat menjadi 65,79%.
c) Perolehan nilai rata-rata hasil belajar matematika peserta meningkat
menjadi 89,74.
d) Persentase ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik mencapai
86,84% .
83
Dengan demikian, pembelajaran matematika materi segiempat pada
peserta didik kelas VII-D MTs Negeri Salatiga Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM
Gembrot dapat dikatakan telah behasil. Sehingga penelitian dihentikan
pada siklus II.
2. Pembahasan
a. Minat Belajar
Pembahasan dari hasil penelitian berdasarkan analisis
pengumpulan data maka diperoleh rekapitulasi data minat belajar peserta
didik dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM Gembrot.
Rekapitulsasi hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7 Rekapitulasi Minat Belajar Matematika Persiklus
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
Pra-Siklus 44,39
Rendah 1 2,63%
Sedang 32 84,21%
Tinggi 5 13,16%
I 46,16
Rendah 1 2,63%
Sedang 23 60,52%
Tinggi 14 36,84%
II 51,42
Rendah 0 0%
Sedang 13 34,21%
Tinggi 25 65,79%
84
Tabel 4.7 menunjukkan adanya peningkatan minat belajar peserta
didik setelah dilakukannya tindakan. Hasil belajar peserta didik
mengalami pengingkatan pada per siklusnya, hal ini merupakan bukti dari
keberhasilan penerapan model pembelajaran PAIKEM Gembrot pada
proses pembelajaran.
Data yang diperoleh dari minat belajar peserta didik pada kegiatan
pra-siklus terdapat 1 peserta didik (2,63%) yang memiliki kategori mmnat
belajar rendah, 32 peserta didik (84,21%) yang memiliki kategori minat
belajar sedang, dan 5 peserta didik (13,16%) termasuk kategori tinggi
dengan rata-rata minat 44,39 termasuk kategori sedang. Data tersebut
menunjukkan bahwa minat belajar pada peserta didik kelas VII-D MTs
Negeri Salatiga pada mata pelajaran Matematika masih kurang. Data
perolehan minat belajar pada pra-siklus dapat dilihat pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Diagram Minat Belajar Peserta Didik Pra-Siklus
(Sumber: Data Primer)
Rendah
Sedang
Tinggi
85
Data yang diperoleh dari minat belajar peserta didik pada siklus I
terdapat 1 peserta didik (2,63%) yang memiliki kategori rendah, 23
peserta didik (60,53%) dengan kategori sedang, dan 14 peserta didik
(36,84) dengan kategori tinggi dengan skor rata-rata 46,16 dalam kategori
sedang. Hasil skor rata-rata yang diperoleh belum mencapai indikator
keberhasilan secara klasikal yang telah ditetapkan, jadi dari hasil data
yang diperoleh penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan materi dan
waktu yang berbeda. Data perolehan minat belajar peserta didik pada
siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Diagram Minat Belajar Peserta Didik Siklus I
(Sumber: Data Primer)
Minat belajar peserta didik pada siklus II terdapat 0 peserta didik
(0%) yang termasuk kategori rendah, 13 peserta didik (34,21%) termasuk
kategori sedang, dan 25 peserta didik (65,79%) kategori tinggi dengan
perolehan skor rata-rata 51,42 termasuk dalam kategori tinggi. Data yang
Rendah
Sedang
Tinggi
86
didapatkan pada pelaksanaan penelitian siklus II menunjukkan bahwa
hasil belajar peserta didik dari Siklus I ke Siklus II ini mengalami
peningkatan. Hasil belajar yang dicapai pada siklus II telah mencapai
indikator keberhasilan klasikal yang telah ditetapkan yaitu skor rata-rata
termasuk kategori tinggi ( 48 ), sehingga penelitian tindakan kelas di
MTs Negeri Salatiga dihentikan pada siklus II ini. Data perolehan minat
belajar peserta didik pada Siklus II dapat dilihat pada Gambar
Gambar 4.3 Diagram Minat Belajar Peserta Didik Siklus II
(Sumber: Data Primer)
Rekapitulasi minat belajar peserta didik persiklus dari Pra-Siklus,
Siklus I, dan Siklus II dengan kategori tinggi dapat dilihat pada Gambar
4.4 berikut :
Rendah
Sedang
Tinggi
87
Gambar 4.4 Diagram Rata-rata Minat Belajar Persiklus
(Sumber: Data Primer)
Gambar menunjukkan bahwa minat belajar peserta didik setelah
diterapkan model pembelajaran PAIKEM Gembrot terjadi peningkatan
persentase minat peserta didik kategori tinggi dari Pra-Siklus didapat
13,16%, siklus I 36,84%, dan siklus II 65,79%. Peningkatan persentase
minat kategori tinggi dari pra-siklus kel siklus I yaitu 23,68%, dan dari
siklus I ke siklus II yaitu 28,95%.
b. Hasil Belajar
Pembahasan dari hasil penelitian berdasarkan analisi pengumpulan
data maka diperoleh rekapitulasi data hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan model pembelajaran PAIKEM Gembrot. Rekapitulsasi
hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut :
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
Pra-Siklus Siklus I Siklus II
Series1
88
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Persiklus
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
Pra-Siklus 42,89 Tuntas 0 0%
Belum Tuntas 38 100%
I 85,53 Tuntas 32 84,21%
Belum Tuntas 6 15,78%
II 90,53 Tuntas 33 86,84%
Belum Tuntas 5 13,15%
Tabel 4.7 menunjukkan adanya penignkatan hasil belajar peserta
didik setelah dilakukannya tindakan. Hasil belajar peserta didik
mengalami oengingkatan pada per siklusnya, hal ini merupakan bukti dari
keberhasilan penerapan model pembelajaran PAIKEM Gembrot pada
proses pembelajaran.
Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik pada kegiatan
pra-siklus terdapat 0 peserta didik (0%) yang tuntas, sedangkan peserta
didik yang belum tuntas 38 peserta didik (100%) dengan rata-rata 42,89.
Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar pada peserta didik kelas
VII-D MTs Negeri Salatiga pada mata pelajaran Matematika masih sangat
rendah dan kurang dari kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah
ditentukan yaitu 73 . Data perolehan hasil belajar pada pra-siklus dapat
dilihat pada gambar 4.1
89
Gambar 4.5 Diagram Ketentuan Belajar Peserta Didik Pra-Siklus
(Sumber: Data Primer)
Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik pada siklus I
terdapat 32 peserta didik (84,21%) yang tuntas, sedangkan peserta didik
yang belum tuntas terdapat 6 peserta didik (15,78%) dengan nilai rata-
rata 85,53. Hasil persentase yang diperoleh belum mencapai indikator
keberhasilan secara klasikal yang telah ditetapkan, jadi dari hasil data
yang diperoleh penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan materi dan
waktu yang berbeda. Data perolehan hasil belajar peserta didik pada
siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.2
Tuntas
Belum Tuntas
90
Gambar 4.6 Diagram Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I
(Sumber: Data Primer)
Hasil belajar peserta didik pada siklus II terdapat 33 peserta didik
(86,84%) yang tuntas dan terdapat 5 peserta didik (13,16%) yang belum
tuntas dengan perolehan nilai rata-rata 90,53. Data yang didapatkan pada
pelaksanaan penelitian siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar peserta
didik dari Siklus I ke Siklus II ini mengalami peningkatan. Hasil belajar
yang dicapai pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan klasikal
yang telah ditetapkan yaitu 85% dari jumlah peserta didik yang
memperoleh nilai tuntas ( 73 ), sehingga penelitian tindakan kelas di
MTs Negeri Salatiga dihentikan pada siklus II ini. Peserta didik yang
belum tuntas pada siklus II akan diberikan tindakan berupa perbaikan
oleh guru sehingga diharapkan semua peserta didik mendapatkan nilai
tuntas. Data perolehan hasil belajar peserta didik pada Siklus II dapat
dilihat pada Gambar
Tuntas
Belum Tuntas
91
Gambar 4.7 Diagram Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II
(Sumber: Data Primer)
Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar peserta didik persiklus dari
Pra-Siklus, Siklus I, dan Siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut :
Gambar 4.8 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Persiklus
(Sumber: Data Primer)
Tuntas
Belum Tuntas
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Pra-Siklus Siklus I Siklus II
Series1
92
Gambar menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik setelah
diterapkan model pembelajaran PAIKEM Gembrot terjadi peningkatan
dari Pra-Siklus terdapat 0% peserta didik tuntas, siklus I 84,21% peserta
didik tuntas, dan pada siklus II terdapat 86,84% peserta didik tuntas.
Peningkatan peserta didik yang tuntas belajar dari Pra-Siklus ke Siklus I
adalah 84,21% dan Siklus I ke Siklus II adalah 2,63%.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan model pembelajaran PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan
minat dan hasil belajar peserta didik terhadap pembelajaran materi segiempat
dan segitiga. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dari setiap
siklusnya. Yaitu pada minat belajar peserta didik maupun hasil belajar peserta
didik.
1. Minat Belajar
Pelaksanaan pembelajaran matematika materi segiempat dan
segitiga menggunakan model PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan
minat belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari peningkatan persentase
perasaan senang, rasa tertarik perhatian dan partisipasi peserta didik
selama pembelajaran yang dilakukan baik pada siklus I maupun siklus II.
2. Hasil Belajar
Pelaksanaan pembelajaran matematika materi segiempat dan
segitiga menggunakan model PAIKEM Gembrot dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan
persentase nilai pra-siklus, siklus I maupun siklus II.
94
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Bagi Peserta Didik
a. Peserta didik seharusnya lebih antusias dalam menanggapi penjelasan
maupun perintah guru dalam proses pembelajaran berlangsung.
b. Peserta didik seharusnya lebih berani dan percaya diri untuk
mengutarakan hal yang eblum dan ingin diketahui kepada guru, agar
peserta didik menjadi lebih paham atas materi yang disampaikan saat
proses pembelajaran berlangsung.
2. Bagi Guru
a. Hendaknya selalu memberikan apersepsi dan juga motivasi
pembelajaran kepada peserta didik.
b. Guru hendaknya mengoptimalkan penggunaan media, variasi metode,
model pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran di kelas.
c. Guru hendaknya selalu menciptakan reward-punishment yang
mendukung proses pembelajaran.
d. Guru hendaknya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
terutama pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan model
95
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran dan karakter
peserta didik.
3. Bagi Pihak Sekolah
a. Bagi pihak sekolah yang bersangkutan, sebaiknya memberikan
dukungan kepada guru untuk menciptakan media, alat peraga, atau
perantara pembelajaran yang dapat mempermudah proses
pembelajaran.
b. Pihak sekolah hendaknya melengkapi sarana prasarana sekolah untuk
kebutuhan pembelajaran serta melalui penggunaan media, alat.
96
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, I K dan Amri, Sofan. 2011. PAIKEM GEMBROT. Jakarta: Prestasi
Putaka.
Ansor, Ahmad Saiful. 2015. PENERAPAN Model PAIKEM Gembrot untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VIII C
SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung Tahun 2015.
Skripsi tidak diterbitkan. Tulungagung: Jurusan Tadris Matematika IAIN
Tulungagung.
Arifin, Zaenal. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
_________________. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2015.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
______________. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Depdiknas. 2006. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta:
Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
___________________. 2005. Guru dan Anak dalam Interaksi Anak Didik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Mayura, Evi. 2014. Hubungan Antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
Siswa Kelas VI di SD N 20/1 Jembatan Mas. Skripsi tidak diterbitkan.
Jambi: Fakultas Keguruan Universitas Jambi.
Octavia, Feni. 2016.Peningkatan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Matematika
pada Materi SPLDV bagi Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 7 Salatiga
Melalui Model PAIKEM Gembrto Semester II Tahun Ajaran 2015/2016.
Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Purwanto, Ngalim. 2009. Ilmu Pendidika Teoritis dan Praktis. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
_______________. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
97
Rohwati, M. 2010. Penggunaan Education Game untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Biologi Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. Semarang: Unnes.
Saleh, Abdul Rahman. 2004. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam.
Jakarta: predana Media.
Sari, Ressa Arsita. 2014. Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar
IPS di SD GUGUS 1 Kabupaten Kepahiang. Skripsi tidak diterbitkan.
Bengkulu: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Bengkulu.
Siagian, Roida Eva F. 2015. Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa
terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika.
Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Suryabrata, Sumadi. 2017. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book.
Wiliasari, Herlina Fenty A. A. 2011. Penerapan Model PAIKEM Gembrot dalam
Pembelajaran Mengapresiasi Karya Seni Rupa Terapan Nusantara untuk
Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Kelas X 2 SMA Negeri 1
Durenan Trenggalek Semester Genap 2010.2011. Jurnal Pendidikan.
Malang: Universitas Negeri Malang.
98
LAMPIRAN
99
Lampiran 1
DATA PESERTA DIDIK KELAS VII-D
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SALATIGA
No. Nama L/P
1. Aditya Chaidar Maulana L
2. Ailsa Sabria Arvania P
3. Al’afifi Fathina Putri P
4. Andina Ari Chusna P
5. Anisa Nuraini P
6. Annas Javier Saputra L
7. Ardhia Tri Wahyuningsih P
8. Armelia Dianti P
9. Aruna Nesya Wijaya Gunadi Putri P
10. Athaillah Afif Hanubhawa L
11. Defi Fitriani P
12. Diyana Afifa Ahlam P
13. Faisal Adi Prasetyo L
14. Faiz Nur Alfin Al Ghoffar L
15. Fattaahi Rizqia Nia P
16. Fian Hidayat Saputra L
17. Fransiska Ana Susanti P
18. Ibnu Putra Kusuma L
19. Ica Ayu Novia P
20. Ilham Satria Yudhatama L
21. Inez Anindya Marella P
22. Jauhara Nabil Afra L
23. Kirana Windhi Astuti P
24. Linda Azzahra Ramadhani P
25. Lisfiana Arista Ahaddiyah P
26. Maulana Arfiansyah L
27. Mellyantha Anya Devina P
28. Muhammad Naufal Al Barra L
29. Muhammad Ridlo Mukti L
30. Muhammad Sabilata Ibrohima Hanifa L
31. Nabila Gita Farida P
32. Nandita Unifatul Mutyatika P
33. Narendra Dwi Permana L
34. Novita Silviadewi P
35. Putri Yunta Arsanti P
36. Rosikhan Samudra Fikar L
37. Sinta Amalia Shulha P
38. Zinata Thahaaratika Roza P
100
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Sekolah : MTs Negeri Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / 2
Materi Pokok : Segiempat
Sub Materi Pokok : Persegi Panjang dan Persegi
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
101
B. KOMPETENSI DASAR
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan
layang-layang) dan segitiga.
Indikator :
1. Dapat menjelaskan pengertian, unsur-unsur, dan sifat-sifat pada
persegi panjang dan persegi.
2. Dapat menghitung keliling dan luas persegi pangjang dan persegi.
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan
keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang,
trapesium, dan layang-layang) dan segitiga.
Indikator :
1. Dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan
luas persegi panjang dan persegi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian, unsur-unsur, dan sifat-sifat dari
bangun persegi panjang dna persegi.
2. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi panjang dan persegi.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan
luas persegi panjang dan persegi.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Segiempat
Segi empat merupakan poligon bidang yang dibentuk dari empat sisi
yang berpotongan pada satu titik. berikut ini akan kita pelajari mengenai jenis
dan sifat segi empat.
102
1. Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan segi empat yang mempunyai dua pasang
sisi sejajar dan sama panjang serta sisi yang berpotongan membentuk
sudut 90 .
a. Sifat-sifat Persegi Panjang
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, yaitu AB CD
dan BC DA .
2) Keempat sudutnya siku-siku, yaitu
90DAB ABC BCD CDA .
3) Mempunyai dua simetri lipat dan simetri lipat tingkat dua.
b. Luas dan Keliling Persegi Panjang
1) Luas persegi panjang
panjang lebar
p l
2) Keliling persegi panjang
2
2
AB BC CD AD
AB BC
p l
A B
C
\
D
panjang
lebar
103
2. Persegi
Persegi merupakan segi empat yang keempat sisinya sama panjang
serta sisi-sisi yang berpotongan membentuk sudut 90 .
a. Sifat-sifat Persegi
1) Keempat sisinya sama panjang, yaitu AB BC CD DA .
2) Keempat sudutnya siku-siku, yaitu
90DAB ABC BCD CDA .
3) Kedua diagonalnya saling tegak lurus dan saling membagi dua
sama panjang, yaitu AC dan BD .
4) Setiap sudutnya dibagi ndua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.
5) Mempunyai 4 simetri lipat dan simetri putar tingkat 4.
b. Luas dan Keliling Persegi
1) Luas persegi
2
sisi sisi
s
D C
B A
104
2) Keliling persegi
4
AB BC CD AD
sisi
E. METODE, PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : PAIKEM Gembrot
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media Pembelajaran : Video, Short Card
Alat/Bahan : Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis
Sumber Belajar : Buku Siswa, Handphone, Laptop
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin.
3. Menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran misal dengan
menanyakan sudahkah menyiapkan
alat tulis.
4. Melalui tanya jawab, peserta didik
diingatkan kembali mengenai materi
sebelumnya yaitu tentang garis dan
10 menit
105
sudut.
5. Menyampaikan beberapa tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan hari ini.
6. Guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan digunakan
pada pertemuan kali ini yaitu model
pembelajaran PAIKEM Gembrot.
Inti 1. Guru meminta siswa untuk
menyebutkan benda yang ada di
sekitar yang termasuk bangun persegi
panjang dan persegi.
2. Guru memutarkan video berkaitan
dengan materi yang akan didiskusikan
yaitu persegi panjang dan persegi.
3. Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok yang setiap kelompok
terdiri dari 6 siswa.
4. Guru memberikan short card kepada
setiap kelompok yang menjadi bahan
diskusi.
5. Peserta didik memahami perintah
kerja dan pertanyaan yang diajukan
dalam short card tersebut.
6. Secara berkelompok siswa
mendiskusikan setiap materi yang
telah didapatkan pada short card
materi diskusi bisa dicari dalam
sumber manapun.
7. Setelah selesai berdiskusi, perwakilan
kelompok bergabung dengan
60 menit
106
kelompok lain yang mendapatkan sub
bab materi yang sama untuk
mempresentasikan materi di depan
kelas.
8. Guru memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi atau
memberikan pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi.
9. Setelah semua kelompok selesai
presentasi, setiap kelompok diminta
untuk mengumpulkan satu soal yang
telah dibuat pada saat diskusi.
10. Perwakilan kelompok mengambil satu
soal secara acak dan dikerjakan secara
berkelompok.
11. Setelah selesai mengerjakan soal,
perwakilan kelompok maju untuk
menuliskan jawaban dari soal yang di
dapatkan.
12. Kelompok yang membuat soal
tersebut mengoreksi dan memberi
penilaian atas jawaban dari kelompok
yang telah menjawab.
13. Kelompok yang gagal dalam
menjawab pertanyaan akan
mendapatkan punishment berupa
menyanyikan yel-yel yang disediakan,
kelompok yang berhasill menjawab
dan mendapatkan nilai sempurna
mendapatkan reward untuk menunjuk
kelompok lain menyanyikan yel-yel.
107
Penutup 1. Guru mengajukan pertanyaan secara
lisan untuk mengetahui pemahaman
siswa tentang persegi panjang dan
persegi.
2. Guru menanyakan adakah kesulitan
dalam pembelajaran hari ini.
3. Melalui tanya jawab guru dan siswa
membuat kesimpulan mengenai
persegi panjang dan persegi.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran
dan memberi salam.
10 Menit
108
H. PENILAIAN
1. Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes
Bentuk Instrumen : Latihan Soal
Kisi-Kisi :
No. Indikator
No.
Soal
1. Menentukan sifat-sifat persegi panjang berdasarkan
pernyataan yang diberikan.
1
2. Menghitung nilai a dari salah satu sifat persegi yang
diberikan.
2
3. Menghitung keliling persegi panjang ABCD yang
diketahui panjang dan lebarnya.
3
4. Menghitung luas persegi panjang ABCD yang diketahui
panjang dan lebarnya.
4
5. Mencari luas persegi panjang yang diketahui keliling dan
panjangnya.
5
6. Mencari luas dan sisi persegi yang diketahui kelilingnya. 6
7. Menentukan keliling papan berbentuk persegi yang
diketahui luasnya.
7
8. Menentukan luas meja tenis yang berbentuk persegi
panjang yang diketahui keliling dan panjangnya.
8
9.
Menentukan jumlah lampu yang diperlukan untuk taman
yang berbentuk persegi panjang yang diketahui panjang,
lebar, dan jarak antar lampu.
9
10.
Menentukan luas keramik pada jalan kolam renang yang
berbentuk persegi yang diketahui panjang sisi kolam dan
lebar jalan.
10
109
110
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Sekolah : MTs Negeri Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / 2
Materi Pokok : Segiempat
Sub Materi Pokok : Trapesium dan Jajargenjang
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan
dan keberadayaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan
layang-layang) dan segitiga.
111
Indikator :
3. Dapat menyebutkan benda-benda di sekitar yang termasuk bangun
trapesium dan jajargenjang.
4. Dapat menjelaskan pengertian, unsur-unsur, dan sifat-sifat pada
trapesium dan jajargenjang
5. Dapat menemukan dan menulis rumus keliling dan luas trapesium
dan jajargenjang.
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan
keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belajketupat, jajargenjang,
trapesium, dan layang-layang) dan segitiga.
Indikator :
1. Dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan
luas trapesium dan jajargenjang.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyebutkan benda-benda di sekitar yang termasuk bangun
trapesium dan jajargenjang.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian, unsur-unsur, dan sifat-sifat dari
bangun trapesium dan jajargenjang.
3. Siswa dapat menemukan dan menuliskan rumus keliling dan luas
trapesium dan jajargenjang.
4. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan
luas trapesium dan jajargenjang.
112
D. MATERI PEMBELAJARAN
Segiempat
Segi empat merupakan poligon bidang yang dibentuk dari empat sisi yang
berpotongan pada satu titik. berikut ini akan kita pelajari mengenai jenis dan
sifat segi empat.
1. Jajargenjang
Jajargenjang merupakan segi empat dengan sisi-sisi yang berhadapan
sejajar dan sama panjang serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
a. Sifat-sifat Jajargenjang
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, yaitu AB CD
dan AD BC .
2) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, BAD BCD dan
ADC ABC .
3) Jumlah sudut yang berdekatan 180 .
4) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
5) Jumlah ukuran keempat sudutnya 360 .
b. Luas dan Keliling Jajargenjang
1) Luas jajargenjang
alas tinggi
a t
D
A
C
B A
113
2) Keliling jajargenjang
AB BC CD AD
2. Trapesium
Trapesium merupakan segi empat yang mempunyai sepasang sisi
berhadapan dan sejajar.
a. Sifat-sifat Trapesium
1) Sepasang sisi yang berhadapan sejajar, yaitu AB dan CD
2) Sudut yang berdekatan di antara sisi-sisi sejajar berjumlah 180
b. Luas dan Keliling Trapesium
1) Luas trapesium 1
2a b t
2) Keliling trapesium AB BC CD DA
E. METODE, PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : PAIKEM Gembrot
a
b
D
A
C
B
A
A
t
114
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media Pembelajaran : Video, Short Card
Alat/Bahan : Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis
Sumber Belajar : Buku Siswa
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin.
3. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
misal dengan menanyakan sudahkah
menyiapkan alat tulis.
4. Melalui tanya jawab, peserta didik diingatkan
kembali mengenai materi sebelumnya yaitu
tentang persegi panjang dan persegi.
5. Menyampaikan beberapa tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada pertemuan hari ini.
6. Guru menjelaskan model pembelajaran yang
akan digunakan pada pertemuan kali ini yaitu
model pembelajaran PAIKEM Gembrot.
10 menit
Inti 1. Guru meminta siswa untuk menyebutkan
benda yang ada di sekitar yang termasuk
bangun trapesium dan jajargenjang.
2. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
60 menit
115
yang setiap kelompok terdiri dari 6 siswa.
3. Guru memutarkan video berkaitan dengan
materi yang akan didiskusikan yaitu
trapesium dan jajargenjang.
4. Guru memberikan kesempatan bertanya
kepada seluruh siswa jika ada yang belum
dipahami.
5. Guru memberikan short card kepada setiap
kelompok yang menjadi bahan diskusi.
6. Siswa memahami perintah kerja yang
diberikan dalam short card tersebut.
7. Guru memberikan waktu 10 menit untuk
diskusi kelompok.
8. Setiap kelompok diminta untuk berbaris
dengan kelompoknya masing-masing.
9. Secara bergantian setiap angggota kelompok
menjawab pertanyaan yang telah disediakan
pada LCD.
10. Setelah semua pertanyaan terjawab, guru
bersama peserta didik mencocokkan dan
memberikan skor jawaban yang telah
dikerjakan.
11. Kelompok yang mendapatkan skor paling
rendah mendapat punishment berupa
menyanyikan yel-yel yang telah dibuat dan
kelompok yang mendapatkan skor paling
tinggi mendapatkan reward untuk menunjuk
kelompok lain menyanyikan yel-yel yang
telah kelompok tersebut buat ataupun yel-yel
dari kelompok yang ditunjuk..
116
Penutup 1. Guru mengajukan pertanyaan secara lisan
untuk mengetahui pemahaman siswa tentang
trapesium dan jajargenjang.
2. Guru menanyakan adakah kesulitan dalam
pembelajaran hari ini.
3. Melalui tanya jawab guru dan siswa membuat
kesimpulan mengenai jajargenjang dan
trapesium.
4. Guru memberikan beberapa soal sebagai PR.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan
memberi salam.
10 menit
H. PENILAIAN
1. Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes
Bentuk Instrumen : Latihan Soal
Kisi-Kisi :
No. Indikator
No.
Soal
1. Menentukan sifat-sifat trapesium. 1
2. Menentukan sifat-sifat jajargenjang. 2
3. Mencari keliling trapesium ABCD yang belum diketahui
sisi miringnya.
3
4. Mencari luas trapesium ABCD yang belum diketahui
panjang alasnya.
4
5. Menentukan keliling jajargenjang yang diketahui tiga
titiknya
5
6. Menghitung luas jajargenjang ABCD yang belum diketahui
tingginya.
6
117
7. Menghitung luas trapesium ABCD yang diketahui salah satu
siisnya.
7
8. Mencari tinggi trapesium yang diketahu luas dan kedua sisi
sejajarnya.
8
9. Mencari alas jajargenjang yang diketahui luas dan tingginya. 9
10. Mencari luas jalan yang mengelilingi kolam berbentuk
jajargenjang
10
118
119
Lampiran 4
Soal Tes Siklus I
Petunjuk :
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
2. Kerjakan pada lembar jawab yang disediakan.
Soal :
Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah !
(i) Mempunyai dua simetri lipat.
(ii) Keempat sisinya sama panjang.
(iii)Keempat sudutnya sama besar dan siku-siku 90
(iv) Semua sudutnya sama besar dan siku-siku.
(v) Kedua diagonalnya sama panjang dan saling membagi dua sama panjang.
1. Pernyataan di atas yang merupakan sifat-sifat persegi panjang adalah ... .
a. (i), (ii), (iii), dan (iv)
b. (ii), (iii), (iv) dan (v)
c. (i), (iii), (iv) dan (v)
d. (i), (ii), (iv) dan (v)
2. Perhatikan persegi KLMN di samping. Nilai a adalah ... .
a. 11
b. 12
c. 13
d. 14
Perhatikan persegi panjang ABCD di bawah!
Tak ada jalan pintas ke tempat yang layak dituju
B A
C D
K L
\
M N
120
3. Keliling persegi panjang ABCD adalah ... .
a. 2x cm cm
b. 6x cm
c. 10x cm
d. 12x cm
Perhatikan persegi KLMN di bawah!
4. Luas persegi di atas adalah ... cm2.
a. 4a
b. 24a
c. 2a
d. 22a
5. Keliling persegi panjang 38 cm, panjangnya lebih 5 cm dari lebarnya. Luas
persegi panjang tersebut adalah ... 2cm .
a. 54
b. 64
c. 74
d. 84
6. Persegi berikut yang mempunyai keliling 60 cm adalah persegi yang
mempunyai ukuran ... .
a. Luas 120 2cm dan sisi 30 cm
b. Luas 150 2cm dan sisi 30 cm
c. Luas 240 2cm dan sisi 15 cm
d. Luas 225 2cm dan sisi 15 cm
7. Sebuah papan berbentuk persgi memiliki luas 225 cm2. Keliling papan
tersebut ... cm.
a. 60
b. 160
c. 260
d. 360
N M
L K
Sisi = 2a cm
Jangan menyerah. Menderitalah sekarang dan hidup sebagai juara nantinya.
121
8. Sebuah meja tenis berbentuk persegi panjang dengan keliling 56 meter. Jika
panjang meja tersebut 16 meter, maka luas meja tersebut adalah ... cm2.
a. 172
b. 182
c. 192
d. 202
9. Sebuah taman berbentuk persegi panjang berukuran panjang 32 m dan lebar
24 m. Di sekeliling taman akan dipasang lampu dengan jarak antar lampu 4
m. Jumlah lampu yang diperlukan sebanyak ... buah.
a. 14
b. 28
c. 52
d. 112
10. Sebuah kolam renang berbentuk persegi yang memiliki panjang sisi 15 m. Di
sekekliling kolam dibuat jalan dengan lebar 1 m dan dipasang keramik. Luas
jalan yang dikeramik adalah ... m2.
a. 54
b. 64
c. 74
d. 84
Tujuanku bukanlah jadi lebih baik dari yang lain. Tapi jadi lebih baik dari diriku yang sebelumnya
122
Pembahasan Soal Tes Siklus I
No.
Soal Kunci Jawaban Option Skor
1. Persegi panjang hanya sisi yang berhadapan memiliki
panjang yang sama. Jadi jawaban yang tepat adalah. (B) 1
2. 7 1 90a
7 91
13
a
a
(C) 1
3. Diketahui persegi panjang ABCD dengan panjang
3p x cm dan lebar 2l x cm , maka :
2
2
2 3 2
2 5
10
Keliling panjang lebar
K p l
x cm x cm
x cm
x cm
(C) 1
4. Diketahui persegi KLMN dengan panjang sisi
23s cm , maka :
2
2 2
4
Luas sisi sisi
L s s
a a
a
(B) 1
5. Diketahui :
K = 38 cm
Kita misalkan,
l a maka 5p a
(D) 1
123
2
38 2 5
38 2 2 5
38 4 10
4 38 10
287
4
K p l
a a
a
a
a
a
7l a cm maka
5 7 5 12p a cm
212 7 84
L p l
cm
6. Diketahui :
K = 60 cm
4
60 4
6015
4
K s
s
s
2
215 225
L s
(D) 1
7. Diketahui :
2225l cm
2
2225 225 15
l s
s s cm
Jadi, keliling papan tersebut adalah
4
4 15 60
K s
(A)
8. Diketahui :
56 , 16K m p m (C) 1
124
2
56 2 16
56 32 2
2424 2 12
2
K p l
l
l
l l
Jadi, luas meja tersebut adalah
16 12
192
L p l
9. Diketahui taman berbentuk persegi panjang dengan
panjang 32p m dan luas 24l m dan jarah antar
lampu 4r m , maka jumlah lampu yang diperlukan
yaitu :
2
4
2 32 24
4
2 56 11228
4 4
p lK
r
buah
(B) 1
10. Diketahui renang dengan bentuk persegi panjang
dengan panjang sisi 15s cm dan jalan dengan lebar
1l m dengan ilustrasi gambar sebagai berikut :
Maka luas jalan tersebut :
17 17 15 15
289 225
64
jalan gabungan kolamLuas Luas Luas
(B) 1
125
Lampiran 5
Soal Tes Siklus II
Petunjuk :
3. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
4. Kerjakan pada lembar jawab yang disediakan.
Soal :
1. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
(i) Memiliki dua pasang sisi sejajar dan sama panjang.
(ii) Kaki trapesium memiliki panjang yang sama.
(iii)Mempunyai sepasang diagonal yang sama panjang.
(iv) Sumbu simetrinya membagi bangun datar menjadi dua daerah berbentuk
trapesium.
Pernyataan yang benar berhubungan dengan trapesium sama kaki adalah ... .
a. (i), (ii), dan (iii)
b. (i), (ii), dan (iv)
c. (i), (iii), dan (iv)
d. (ii), (iii), dan (iv)
2. Pernyataan-pernyataan berikut berhubungan dengan jajargenjang.
(i) Diagonal-diagonalnya membagi jajargenjang menjadi dua bagian sama
besar.
(ii) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180 .
(iii)Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
(iv) Sudut-sudut yang berdekatan sama besar.
Pernyataan yang benar adalah ... .
a. (i), (ii), dan (iii)
b. (i), (ii), dan (iv)
c. (i), (iii), dan (iv)
d. (ii), (iii), dan (iv)
Per
Tak ada jalan pintas ke tempat yang layak dituju
126
Perhatikan trapesium ABCD di bawah !
3. Keliling trapesium ABCD adalah ... cm.
a. 54
b. 50
c. 48
d. 46
4. Luas trapesium ABCD adalah ... 2cm .
a. 192
b. 182
c. 162
d. 132
5. Diketahui jajargenjang PQRS dengan P(-3,-4), Q(3,-4), dan R
(9,4). Keliling jajargenjang PQRS adalah ... satuan.
a. 24
b. 28
c. 32
d. 48
6. Perhatikan gambar.
ABCD adalah jajargenjang dengan
panjang CD = 7 cm, AD = 25 cm,
dan AE = 22 cm. Luas ABCD
adalah ... 2cm .
a. 120
b. 135
c. 140
d. 175
Jangan menyerah. Menderitalah sekarang dan hidup sebagai juara nantinya.
D C
B A
6 cm
12 cm
20 cm
E
11 cm
13 cm
D C
B A
12 cm
D
E
C
B A
127
7. Perhatikan bangun trapesium ABCD di bawah !
Luas trapesium ABCD adalah ... cm.
a. 60
b. 600
c. 6000
d. 60.000
8. Diketahui panjang kedua sisi sejajar trapesium adalah 28 cm dan 32 cm. Jika
luas trapesium tersebut 2750cm , maka tinggi trapesium tersebut adalah ...
cm.
a. 18
b. 20
c. 25
d. 30
9. Sebuah jajargenjang memiliki luas 2255cm dan tinggi 15cm , maka alas
jajargenjang tersebut adalah ... cm.
a. 15
b. 16
c. 17
d. 18
10. Perhatikan sketsa taman berikut !
Sebidang tanah berbentuk jajargenjang. Di
bagian tengah tanah tersebut akan dibuat taman
bunga dengan ukuran panjang 30 m dan tinggi
jajargenjang 12 m. Di sekeliling taman bunga
akan dibuat jalan. Jika lebar jalan 1,5 meter,
luas jalan tersebut adalah ... 2m .
a. 135
b. 145
c. 155
d. 165
E
D
C B
A
20 cm
Tujuanku bukanlah jadi lebih baik dari yang lain. Tapi jadi lebih baik dari diriku yang sebelumnya
128
Pembahasan Soal Tes Siklus II
No.
Soal Kunci Jawaban Option Skor
1. Trapesium sama kaki hanya memiliki
sepasang sisi sejajar. (D) 1
2. Sudut-sudut yang berdekatan dalam
jajargenjang tidak sama besar. (A) 1
3. Diketahui :
20 , 10 ,AB cm BC cm
12 , 6CD cm AD cm
Maka, keliling trapesium ABCD tersebut
yaitu :
20 10 12 6
48
K AB BC CD AD
(C) 1
4. Maka, luas trapesium ABCD yaitu :
1
2
121 11 12
2
32 6
192
L AB CD DE
(A) 1
5. Diketahui :
Titik P(-3,-4)
Titik Q(3,-4)
Titik R(9,4)
Maka titik S(3,4)
PQ = SR = 6 satuan
SQ = t = 8 satuan
(C) 1
129
2 2
2 28 6
64 36
100 10
PS QR SQ PQ
satuan
Jadi, keliling jajargenjang PQRS adalah
2
2 6 10
2 16
32
K PQ PS
6. Diketahui :
CD = AB = 7 cm
AD = BC = 25cm
AE = 22 cm
BE = AE – AB = 22 – 7 = 15 cm
2 2
2 225 15
625 225 400 20
CE CB BE
cm
Jadi, luas jajargenjang ABCD adalah
7 20
140
L a t
AB CE
(C) 1
7. Diketahui :
20
20 20 40
20
t AB DE cm
a BE EC cm
b AD cm
Jadi, luas trapesium ABCD yaitu :
(B) 1
130
1
2
140 20 20
2
160 20
2
600
L a b t
8. Diketahui :
28
32
750
a cm
b cm
L cm
Maka tinggi trapesium tersebut adalah :
1
2
1750 28 32
2
1750 60
2
750750 30 25
30
L a b t
t
t
t t
(C) 1
9. Diketahui :
2255
15
L cm
t cm
Maka, tinggi jajargenjang tersebut adalah
25517
15
L a t
Lt
a
(C) 1
10. Diketahui :
Alas kolam = 30 m, tinggi kolam = 12 m
Maka, alas tanah = 33 m dan tinggi tanah =
15 m
Luas jalan yaitu :
(A) 1
131
tanah
tanah
33 15 30 12
495 360
135
kolam
kolam
L L L
a t a t
132
Lampiran 6
Soal Game
1.
Keliling dan luas bangun di atas adalah ... .
2.
Keliling dan luas bangun di atas adalah ... .
3. Sebuah trapesium memiliki sisi sejajar masing-masing 12 cm dan 14 cm serta
memiliki tinggi 10 cm. Luas trapesium tersebut adalah ... 2cm .
4. Sebuah jajargenjang memiliki alas 12 cm dan tingginya 8 cm. Luas
jajargenjang tersebut adalah ... 2cm .
5.
Keliling bangun di atas adalah ... .
6.
Keliling bangun tersebut adalah ... .
7. Tinggi dan alas permukaan kertas berbentuk jajargenjang berturut-turut 25 cm
dan 34 cm. Luas permukaan kertas tersebut adalah ... 2cm .
b
d c
D C
a B A
t
a
E
D C
B A
t
133
8. Panjang sisi jajargenjang 15 cm. Panjang sisi yang satunya adalah dua kali
sisi pertama. Keliling jajargenjang tersebut adalah ... cm.
9. Perhatikan gambar di bawah.
Jika panjang AB = 5 cm, keliling trapesium di atas adalah ... .
10. Perhatikan gambar di bawah.
Luas trapesium di atas adalah ... .
134
Pembahasan Soal Game
1. Keliling = AB + BC + CD + DA
= a + b + c + d
Luas = 1
2a b t
2. Keliling = AB + BC + CD + DA
Luas = a t
3. Luas = 1
2a b t
2
112 14 10
2
26 5 130cm
4. Luas = 212 8 96a t cm
5. K = 12 + 8 + 7 + 8 = 35 cm
6. K = 2(56+26) = 2.82 = 164 cm
7. Luas = 234 25 816a t cm
8. 2 2 15 30 2 45 90K m n cm
9. K = AD + DC + CB + BA = 15 + 5 + 10 + 5 = 35 cm
10. Luas = 1
2a b t
2
18 11 4
2
19 2 38cm
135
Lampiran 7
Short Card Siklus I
Kelompok 1 :
Mendiskusikan materi
“Pengertian dan Unsur-Unsur
Persegi Panjang”.
Membuat contoh soal, soal dan
pembahasan terkait dengan
materi.
Kelompok 2 :
Mendiskusikan materi “Sifat-
Sifat Persegi Panjang”.
Membuat contoh soal, soal dan
pembahasan terkait dengan
materi.
Kelompok 3 :
Mendiskusikan materi “Keliling
dan Luas Persegi Panjang”.
Membuat contoh soal, soal dan
pembahasan terkait dengan
materi.
Kelompok 4 :
Mendiskusikan materi
“Pengertian dan Unsur-Unsur
Persegi”.
Membuat contoh soal, soal dan
pembahasan terkait dengan
materi.
Kelompok 5 :
Mendiskusikan materi “Sifat-
Sifat Persegi”.
Membuat contoh soal, soal dan
pembahasan terkait dengan
materi.
Kelompok 6 :
Mendiskusikan materi “Keliling
dan Luas Persegi”.
Membuat contoh soal, soal dan
pembahasan terkait dengan
materi.
136
Lampiran 8
Short Card Siklus II
Kelompok 1 :
Membuat yel-yel tema
“trapesium”
Kelompok 2 :
Membuat yel-yel tema
“jajargenjang”
Kelompok 3 :
Membuat yel-yel tema
“trapesium”
Kelompok 4 :
Membuat yel-yel tema
“trapesium”
Kelompok 5 :
Membuat yel-yel tema
“trapesium”
Kelompok 6 :
Membuat yel-yel tema
“trapesium”
137
Lampiran 9
Kisi-kisi Angket Minat
Apek Indikator
Nomor Item
Favorable Unfavorable
Afektif
Perasaan senang 1,2 3,4,
Rasa tertarik 5 6
Kognitif Perhatian 7,8,9 10,11,12
Psikomotorik Partisipasi 13,14 15,16
138
Lampiran 10
Angket Minat Belajar
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Petunjuk Pengisian Angket :
1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan!
2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan seksama!
3. Isilah dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri saudara!
4. Berilah tanda (√) pada alternatif jawaban yang anda anggap paling benar!
5. Seluruh pernyataan harus dijawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih dari
satu.
6. Hasil jawaban ini tidak akan mempengaruhi kedudukan dan evaluasi
pembelajaran anda tetapi untuk penelitian saja.
7. Keterangan pilihan :
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Tidak Setuju (TS)
d. Sangat Tidak Setuju (STS)
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1. Saya betah berada di dalam kelas saat
pelajaran matematika berlangsung.
2. Saya mengulang pelajaran matematika setelah
pulang sekolah.
3. Menurut saya pelajaran matematika itu sulit.
4. Saya merasa lega jika guru pelajaran
matematika tidak hadir.
5. Jika mengalami kesulitan saat mengerjakan
soal matematika saya tidak malu bertanya.
6. Saya suka bergurau ketika pelajaran
matematika berlangsung.
7. Saya tetap mendengarkan penjelasan guru
meskipun saya duduk di bangku paling
belakang.
139
8. Catatan matematika saya lengkap dan rapi.
9. Saya memeriksa kembali jawaban tugas
matematika sebelum dikumpulkan.
10. Saya sering melamun ketika pelajaran
matematika berlangsung.
11. Saya suka duduk di belakang karena jauh dari
pantauan guru.
12. Saat guru menjelaskan pelajaran matematika,
saya mengobrol dengan teman.
13. Sayasering bertanya dan menjawab
pertanyaan saat proses pembelajaran
matematika di luar kelompok.
14. Dalam diskusi kelompok saya bisa
menjelaskan kembali materi yang kurang
dipahami oleh teman saya.
15. Saya bersikap acuh tak acuh terhadap guru
yang memberi pertanyaan terkait matematika.
16. Saya merasa ragu untuk mengajukan pendapat
probadi di kelas terkait materi pelajaran
matematika.
Pedoman penilaian :
1. Favorable :
a. Sangat setuju : skor 4
b. Setuju : skor 3
c. Tidak setuju : skor 2
d. Sangat tidak setuju : skor 1
2. Unfavorable :
a. Sangat setuju : skor 1
b. Setuju : skor 2
c. Tidak setuju : skor 3
d. Sangat tidak setuju : skor 4
140
141
142
143
144
Lampiran 15
Dokumentasi Kegiatan
Penjelasan dari guru
Peserta didik memperhatikan materi yang disajikan dalam video
Peserta didik diskusi di dalam Kelas
145
Perwakilan kelompok maju persentasi
Peserta didik mengerjakan soal tes yang diberikan
Peserta didik melakukan diskusi di luar kelas
146
Peserta didik bermain mengerjakan soal game
Peserta didik mengerjakan soal tes
Foto bersama peserta didik dan observer
147
Lampiran 16
Surat Tugas Pembimbing
148
Lampiran 17
Lembar Konsultasi Skripsi
149
Lampiran 18
Surat Permohonan Izin Penelitian
150
151
Lampiran 20
Daftar Nilai SKK
152
153
154