IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI...

136
i IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI SISWA PENYANDANG TUNANETRA DI SMALB WANTUWIRAWAN SALATIGA TAHUN AJARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh LUTHFIA KARIMAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Transcript of IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI...

Page 1: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

i

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT

JENAZAH BAGI SISWA PENYANDANG TUNANETRA

DI SMALB WANTUWIRAWAN SALATIGA TAHUN

AJARAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

LUTHFIA KARIMAH

NIM

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Page 2: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

iii

Page 4: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

iv

Page 5: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Maka Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya

bersama kesulitan ada kemudahan”.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

. Kedua Orang tuaku, Ayahanda Waji Habibulloh dan Ibunda Mudrikah

terimakasih atas cinta dan kasih sayang sepanjang masa, restu serta do‟a

yang di panjatkan selama hidup, semoga pribadi ini bisa menjadi anak

yang sholehah berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

. Adikku, Muhammad Najamuddin Rafi‟ terimakasih sudah menjadi

penghibur dan hadir menambah warna dikehidupan ini.

. Saudara-saudaraku, terimakasih atas do‟a, dukungan serta semangat, yang

diberikan selama ini.

. Dosen dan Para Pengajarku, terimakasih atas ilmu yang disampaikan

semoga bisa bermanfaat bagi kehidupan saya.

. Sahabat dan teman seperjuangan PAI G dan PAI Agkatan , HMI

Cabang Salatiga, salam dan sukses selalu.

Page 6: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

vi

KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,

syukur dan terimakasih senantiasa penulis haturkan kepada Allah swt yang telah

memberi nikmat sehat, iman, islam dan memberi kesempatan serta ridha-NYA

sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyajikan hasilnya dalam

bentuk skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Sholat

Jenazah bagi Siswa Penyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga

Tahun Ajaran / ” ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi strata

dan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas

tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN Salatiga.

Bantuan dan dukungan baik materil maupun immateriil dari berbagai

pihak telah memberikan kontribusi positif dalam penyusunan skripsi ini. Dan atas

kontribusi tersebut penulis menyampaikan terimakasih dan do‟a semoga Allah swt

berkenan membalas kebaikan kepada:

. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.

. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama

Islam (PAI).

Page 7: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

vii

. Bapak Wahidin, M.pd selaku dosen pembimbing yang dengan ikhlas

mencurahkan fikiran waktu dan tenaganya dalam upaya membimbing

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu penyelesaian skripsi ini.

. Bapak Sigit Margono selaku kepala sekolah di SMALB

Wantuwirawan Salatiga yang telah banyak membantu penyelesaian

skripsi ini.

. Ibu Huru Tyastri sebagai guru PAI di SMALB Wantuwirawan Salatiga

yang telah memotivasi dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

. Siswa-siswi SMALB Wantuwirawan Salatiga yang telah menyambut

dengan hangat dan senyum manis atas kehadiran penulis dan kerja

sama selama penelitian.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah dan penulis sadar bahwa skripsi ini

masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran, kritik yang membangun dan

koreksi semua pihak penulis terima dengan tangan terbuka.

Wasslamu’alaikum Wr.Wb

Salatiga, Agustus

Penulis

Page 8: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

viii

ABSTRAK

Karimah, Luthfia, . Implementasi Pembelajaran Sholat Jenazah bagi Siswa

Penyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun

Ajaran . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing:Wahidin, M.Pd.

Kata kunci : Pembelajaran, Sholat Jenazah, Siswa Tunanetra.

Siswa tunanetra merupakan anak yang mengalami hambatan pada indera

penglihatanya. Walaupun telah diberi alat bantu khusus mereka masih

memerlukan pendidikan khusus. Tujuan dari dipilihnya objek, judul dan topik

dalam skripsi ini yaitu . Untuk mengetahui bagaimanakah implementasi

pembelajaran sholat jenazah di SMALB Wantuwirawan Salatiga? . Untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja pendukung dan penghambat implementasi

pembelajaran sholat jenazah di SMALB Wantuwirawan Salatiga? . Dan solusi

seperti apakah yang dilakukan oleh guru PAI dan kepala sekolah dalam

implementasi pembelajaran sholat jenazah di SMALB Wantuwirawan Salatiga?

Serta mengetahui bagaimana seorang guru dapat menyampaikan materi sholat

jenazah dengan baik dengan penggunaan metode yang tepat sesuai dengan kondisi

siswa tunanetra.

Penelitian atas skripsi ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode

observasi, wawancara dan dokumentasi dari sumber data. Pihak yang di

wawancarai antara lain: guru pendidikan agama Islam (PAI) SMALB

Wantuwirawan Salatiga, kepala sekolah SMALB Wantuwirawan Salatiga, siswa-

siswi SMALB Wantuwirawan Salatiga.

Hasil dari penelitian yang penulis lakukan mengarah kepada kesimpulan

yaitu: . Implementasi pembelajaran sholat jenazah menggunakan kurikulum yang

sama seperti sekolah menengah atas biasa pada umumnya yaitu dengan

menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi yang disertai perabaaan oleh

guru, metode eksperimen atau praktek dan metode tanya jawab . Faktor

pendukung lebih banyak dari guru yaitu pihak guru yang memiliki semangat

untuk tetap memberikan materi pembelajaran sholat jenazah kepada siswa dengan

berbagai kondisi siswa penyandang tunanetra yang memiliki kondisi psikologis

sensitif. Respon yang kurang baik di sertai rasa takut menjadi faktor penghambat

pembelajaran sholat jenazah . Memberikan pemahaman kepada siswa mengenai

pentingnya pembelajaran sholat jenazah menjadi sebuah solusi yang dilakukan

oleh guru.

Page 9: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN ........................................................................................ ........ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

ABSTRAK .................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

B. Rumusan Masalah .........................................................................

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

D. Manfaat Penelitian .........................................................................

E. Penegasan Istilah .............................................................................

F. Metode Penelitian ............................................................................

G. Sistematika Penulisan ......................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tunanetra .........................................................................................

B. Sholat Jenazah ................................................................................

Page 10: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

x

C. Pembelajaran Sholat Jenazah bagi Tunanetra .................................

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SLB Wantuwirawan Salatiga

. Sejarah dan Profil SMALB Wantuwirawan Salatiga ...............

. Visi, Misi, Tujuan SMALB Salatiga .........................................

. Struktur Organisasi Yayasan .....................................................

. Struktur Organisasi SMALB A-D .............................................

. Jumlah Guru dan Karyawan .....................................................

. Peserta Didik .............................................................................

. Barang dan Perkakas .................................................................

B. Hasil Penelitian

. Implementasi Pembelajaran Sholat Jenazah .............................

. Faktor Pendukung dan Penghambat Sholat Jenazah .................

. Solusi Pembelajaran Sholat Jenazah .........................................

BAB IV PEMBAHASAN

A. Implementasi Sholat Jenazah SMALB Wantuwirawan Salatiga ....

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Sholat Jenazah

. Faktor Pendukung dari Guru .....................................................

. Faktor Penghambat dari Siswa ..................................................

C. Solusi Pembelajaran Sholat Jenazah ...............................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................

B. Saran ................................................................................................

Page 11: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

xi

C. Penutup ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I Jumlah Guru atau Karyawan ............................................

Tabel II Peserta Didik ....................................................................

Tabel III Sarana dan Prasarana ........................................................

Tabel IV Barang dan Perkakas ........................................................

Page 13: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

. DOKUMENTASI

. SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

. SURAT KETERANGAN RISET

. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

. LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

. NOTA PEMBIMBING SKRIPSI

. KETERANGAN SKK

Page 14: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah berkah kehidupan bagi pasangan suami dan istri.

Kehadiranya melahirkan berjuta nikmat dan senyum lebar kebahagiaan. Ia

adalah harapan dan semangat atas masa depan yang lebih cemerlang dan

penuh pesona. Kehadiran seorang bayi sebagai anggota keluarga baru adalah

pengalaman yang amat luar biasa bagi keduanya. Mengikuti tahap

perkembanganya dari hari ke hari memang menakjubkan. Sebagai manusia

yang menyandang predikat baru, ayah bunda tentunya sangat berharap bisa

menjadi orang tua yang baik, mampu memberikan segala sesuatu yang terbaik

untuk anaknya. Dengan begitu anak bisa tumbuh, berkembang secara optimal,

sesuai dengan tahap perkembanganya. Dan anak yang demikian masa depanya

akan cerah dan berhasil (Utami, : ).

Begitulah gambaran kebahagiaan yang hadir dari pasangan suami istri

yang memiliki anak normal. Kesempurnaan hidup seakan-akan telah mereka

rasakan dan dapatkan. Kemudian bagaimana gambaran perasaan yang hadir

bagi pasangan suami istri yang mengetahui bahwa anaknya berbeda dari yang

lain? Perasaan kurang beruntung ataupun anggapan gagal pada diri mereka

pasti ada, karena anak yang dinantikan tidak sesuai dengan harapan. Apakah

nantinya mereka sanggup menerimanya ataupun tidak. Kehidupan masa

Page 15: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

depan yang suram terus membayangi, senyum lebar kebahagiaan itu berubah

menjadi air mata dan kesedihan yang mendalam.

Awalnya bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus

menjadi putus asa, malu, bahkan menempuh jalan pintas yang sama sekali

dilarang oleh agama dan di luar dugaan orang pada umumnya. Ketika

menghadapi kondisi seorang anak dengan berkebutuhan khusus, banyak orang

tua menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi. Rasa malu, gengsi, merasa

tidak mau direpotkan, atau menganggap anak tersebut tidak bisa menjadi

kebanggan keluarga, hanya menjadi aib, begitu membayangi pikiran mereka.

Dalam kondisi yang tidak jauh berbeda, ada pula orang tua yang malah

mengalami kondisi lebih parah daripada anaknya, yaitu stres berkepanjangan,

sedih berlarut-larut, bahkan sampai depresi memikirkan hal tersebut.

Banyak orang yang mengatakan bahwa kecacatan fisik adalah

musibah. Orang cacat dianggap sebagai kaum kelas dua setelah orang-orang

normal. Ketika seseorang memiliki kecacatan fisik, maka itu dianggap sebagai

aib, bahkan hambatan hidup. Juga sebagai penyebab utama hilangnya rasa

percaya diri seseorang. Padahal kita semua tahu bahwa kekurangan fisik

bukan berarti akhir dari segalanya termasuk dunia pendidikanya. Mereka juga

memiliki kemampuan spesifik yang lebih dibandingkan mereka yang normal.

Harapan inilah yang harus ada di dalam diri setiap orang tua yang memiliki

anak berkebutuhan khusus. Bahwa orang tua mampu membesarkan dan

membuat anak berkebutuhan khusus menjadi sukses dengan kekurangan yang

Page 16: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

dimiliki. Kekurangan itulah yang membuat mereka berbeda dan menjadi

kelebihan atau keistimewaan mereka (Abdul Waid, : ).

Anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang harus didapat untuk

memperoleh pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang

Nomor Tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal ayat ( )

disebutkan bahwa, “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk

memperoleh pendidikan yang bermutu”. Sedangkan layanan pendidikan bagi

warga negara yang berkebutuhan khusus, pada pasal ayat ( ) Undang-

Undang tersebut menyatakan, bahwa warga negara yang memiliki kelainan

fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh

pendidikan layanan khusus. Kelainan yang disandang oleh warga negara

tersebut membutuhkan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan jenis dan

karakteristik masing-masing. Sarana dan prasarana sekolah yang menangani

anak-anak berkebutuhan khusus hendaknya memiliki spesifikasi yang sesuai

dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus, serta memenuhi tuntutan

perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Jika anak diibaratkan dengan permata, anak berkebutuhan khusus

adalah permata yang bersinar secara berbeda dari permata-permata yang lain.

Keberbedaan ini bukan lebih baik atau lebih buruk, melainkan karakteristik

khas anugerah dari Sang Pencipta. Para orang tua dari anak berkebutuhan

khusus sebenarnya adalah mereka yang terpilih untuk mengambil pelajaran

dan makna yang mendalam tentang arti sebuah keberbedaan dengan hati dan

jiwa yang bersih. Oleh sebab itu maka pertama kali yang mesti dilakukan

Page 17: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

orang tua adalah mensyukuri anugerah yang telah dititipkan Sang Pencipta

kepadanya. Rasa syukur dan tulus ikhlas akan memberikan kekuatan dan

keteguhan yang kemudian seyogianya diiringi dengan ikhtiar tanpa kenal

lelah, yakni pola asuh yang mendukung tumbuh kembang anak berkebutuhan

khusus.

Setiap anak membutuhkan pendampingan orang tua, siapapun dan

bagaimanapun keadaanya. Anak-anak yang normal pun tetap membutuhkan

pendampingan orang tua sampai mereka mengalami kemasakan secara fisik,

psikis dan kepribadianya. Demikian halnya dengan anak-anak berkebutuhan

khusus, pendampingan orang tua mutlak diperlukan. Hanya saja, dibutuhkan

ketrampilan khusus disamping cinta dan kasih sayang bagi orang tua yang

mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus. Anak-anak dengan kekurangan

atau kelemahan fisik sangat memerlukan pengertian dan kesabaran dari kedua

orang tuanya. Kondisi fisik yang lemah dan kurang dibandingkan dengan anak

lain sering kali menjadi hambatan utama dalam tumbuh kembang anak-anak

tersebut. Nantinya, kondisi fisik ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik

dan kepribadian mereka. Dengan mengetahui sejak awal kelemahan dan

kekurangan fisik pada anaknya, orang tua perlu segera mencari cara terbaik

untuk mengasuh mereka (Ratih&Afin, : - ).

Ketika orang tua mendapati anaknya mengalami kelemahan

penglihatan, kesedihan tentu saja mengikuti keadaan tersebut. Namun,

kesedihan saja tidak cukup untuk membantu anak menjadi mandiri dan

mampu mengoptimalkan kemampuan lainya. Disinilah peran orang tua

Page 18: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

dituntut sebagai orang pertama yang memahami keadaan anaknya dan

kemudian mencari jalan terbaik untuk mengasuh dan memikirkan masa depan

anaknya.

Allah SWT telah memberikan peringatan kepada manusia khususnya

bagi orang tua, agar ia memiliki rasa takut apabila dalam mengasuh, mendidik

sebuah amanah (anak) yang telah di berikan NYA menjadi generasi yang

lemah, generasi yang tidak memiliki semangat hidup untuk terus belajar,

berjuang menegakan syiar Islam dan memberikan konstribusi nyata untuk

kemajuan nusa, bangsa dan agama. Sesuai dengan firman Allah:

“Hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah

mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar”(Qs. An Nisa: ).

Begitu besar peran orang tua sebagai pendidik dan sekolah pertama

bagi anak-anaknya, keluarga sebagai pondasi utama akan memberikan

pelajaran sebagai bekal nantinya sebelum anak belajar di luar rumah yaitu

belajar di lingkungan masyarakat, alam sekitar dan di sekolah. Lembaga

pendidikan seperti sekolah memiliki posisi penting setelah keluarga, karena

selama kurang lebih lima sampai dengan enam jam, umumnya anak berada di

sekolah yang bukan hanya hadir secara fisik, namun juga mengikuti kegiatan-

kegiatan yang telah diprogramkan oleh sekolah.

Page 19: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Sekolah Luar Biasa (SLB) diperuntukan bagi anak yang mengalami

kekurangan atau tuna, di antaranya adalah tunanetra, tunarungu, tunagrahita,

tunadaksa, tunalaras, dan tunawicara. Adapun pengelompokan kelas pada

sekolah luar biasa dikelompokan berdasarkan jenis ketunaanya yaitu:

tunanetra (SLB-A), tunarungu (SLB-B), tunagrahita (SLB-C), tunadaksa

(SLB-D), tunalaras (SLB-E), tunaganda (SLB-G) dan untuk pengelompokan

tunawicara dijadikan satu dengan tunarungu karena biasanya antara gangguan

bicara dan pendengaran terjadi dalam satu keadaan. Pencarian lembaga

pendidikan formal dan non-formal yang tepat dan adanya program

pengembangan kehususan yang ada di sekolah akan menunjang

perkembangan serta kemampuan anak untuk mandiri dan mengoptimalkan

prestasi mereka. Sekolah Luar Biasa Wantuwirawan yang berada di kota

Salatiga merupakan contoh lembaga pendidikan formal yang di dalamnya

terdapat pendidikan bagi siswa penyandang tunanetra mulai dari taman kanak-

kanak sampai sekolah menengah atas luar biasa.

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan dengan melalui

ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak

didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,

menghayati dan mengamalkan ajaran Islam yang telah diyakininya secara

menyeluruh, serta menjadikan agama Islam itu sebagai pandangan hidupnya

demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak

(Dzakiyah Daradjat, : ).

Page 20: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Agama Islam tidak memberikan perbedaan hak belajar bagi umatnya

baik itu laki-laki (muslim) maupun perempuan (muslimah), baik yang kaya

maupun yang miskin dan baik yang cacat maupun yang normal. Semuanya

berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya,

jadi hak setiap orang dalam mendapatkan ilmu adalah sama. hal itu telah

dipertegas dalam firman Allah surat „Abasa ayat - yang berbunyi:

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah

datang seorang buta kepadanya, tahukah kamu barangkali ia ingin

membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran,

lalu pengajaran itu memberi manfaaat kepadanya,adapun orang yang merasa

dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya, padahal tidak ada celaan

atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman), dan adapun orang yang

datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),sedang

ia takut kepda Allah, maka kamu mengabaikanya, sekali kali jangan

(demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,

maka barangsiapa yang mengehendaki, tentulah ia memperhatikanya”.

Demikianlah sebagian kesempurnaan Islam, menempatkan orang yang

dianggap sebagai penyandang cacat mempunyai kedudukan yang sama di

hadapan Allah. Sebagai konsekuensinya maka orang buta, orang pincang, atau

lainnya mempunyai kewajiban dan hak yang sama pula. Mereka itu

berkewajiban untuk menuntut ilmu, agar dapat menjalankan perintah dan

meninggalkan larangan Allah.

Page 21: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Penyandang tunanetra atau cacat keberadaanya diakui di dalam Islam.

Mereka diakui tidak hanya eksistensinya saja, karena penyandang tunanetra

memiliki potensi yang sama sebagaimana orang yang tidak buta (awas) untuk

menerima ajaran agama yaitu tauhid untuk beriman dan beribadah. dalam hal

beribadah seperti sholat, penyandang tunanetra juga memiliki kewajiban sama

seperti muslim lain pada umunya. Perbedaanya adalah ketika muslim yang

normal dapat dengan mudah belajar semisal mengenai berwudhu sebelum

sholat, belajar membaca bacaan sholat, belajar gerakan sholat, dengan meniru

ataupun melihat orang tuanya lalu mempraktekanya sehingga bisa dengan

mudah belajar. Kesempatan belajar terbuka lebih luas dan pengalaman

belajar lebih banyak mereka dapat. Namun pada kenyataanya keadaan tersebut

berbanding terbalik dengan kondisi penyandang tunanetra yang memiliki

keterbatasan dalam penglihatan. Sehingga timbul beberapa pertanyaan bagi

mereka, bagaimanakah cara berwudhu? bagaimana cara menghafal bacaan

sholat? dan bagaimana melakukan gerakan sholat? mengingat sumber belajar

dan informasi bagi mereka sangat terbatas, bagaimana bisa seorang tunanetra

dapat melihat ataupun meniru gerakan sholat orang tuanya? adalah hal yang

tidak mudah bagi mereka untuk melakukanya, terlebih untuk anak yang

mengalami kebutaan sejak dia lahir, akan lebih sulit baginya untuk belajar

karena tidak ada pengalaman penglihatan mengenai sholat dikehidupanya.

Page 22: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Merujuk kepada hadist Rasululloh saw. mengenai tuntunan sholat,

yang berbunyi:

صلو ا كوا ر آيتووني اصلي

“Sholatlah sebagaimana kalian melihat aku sholat”(Bukhori: )

Dari redaksi hadist tersebut menunjukan adanya proses ittiba‟dalam

melaksanakan sholat yaitu (mengikuti atau menurut semua hal yang

diperintahkan dan dilarang oleh rasul). Dalam proses tersebut membutuhkan

peran penglihatan untuk melaksanakanya, mengetahui bagaimana rukun-

rukunnya, syarat-syaratnya, bacaanya, gerakanya dan semua hal yang

berkaitan dengan sholat. Bagi orang yang normal hal itu tidak menjadi sebuah

masalah, akan tetapi bagi orang yang memilki keterbatasan dalam penglihatan

(tunanetra) sudah pasti akan menjadi hambatan untuk mengetahui bagaimana

tata cara mengerjakan sholat seperti yang dicontohkan oleh rasul, baik dalam

sholat wajib ataupun sholat sunah yang semuanya membutuhkan peran

penglihatan untuk melaksanakanya. Bertitik tolak dari uraian di atas kiranya

perlu dilakukan penelitian mengenai pendidikan anak berkebutuhan khusus,

sehingga penulis memilih judul skripsi “Implementasi Pembelajaran Sholat

Jenazah Bagi Siswa Penyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan

Salatiga Tahun Ajaran ”.

Page 23: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

. Bagaimanakah implementasi pembelajaran sholat jenazah bagi siswa

penyandang tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga tahun ajaran

?

. Faktor apa saja yang mendukung implementasi pembelajaran sholat

jenazah bagi siswa penyandang tunanetra di SMALB Wantuwirawan

Salatiga tahun ajaran ?

. Faktor apa saja yang menghambat implementasi pembelajaran sholat

jenazah bagi siswa penyandang tunanetra di SMALB Wantuwirawan

Salatiga tahun ajaran ?

. Bagaimanakah solusi yang dilakukan oleh guru PAI dan Sekolah untuk

mengatasi hambatan dalam implementasi pembelajaran sholat jenazah bagi

siswa penyandang tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga tahun

ajaran ?

C. Tujuan Penelitian

Sebagai Konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran sholat jenazah bagi siswa

penyandang tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga tahun ajaran

.

Page 24: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Untuk mengetahui faktor yang mendukung implementasi pembelajaran

sholat jenazah bagi siswa penyandang tunanetra di SMALB

Wantuwirawan Salatiga tahun ajaran .

. Untuk mengetahui faktor yang menghambat implementasi pembelajaran

sholat jenazah bagi siswa penyandang tunanetra di SMALB

Wantuwirawan Salatiga tahun ajaran .

. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan oleh guru dan sekolah dalam

implementasi pembelajaran sholat jenazah bagi siswa penyandang

tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga tahun ajaran .

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat penelitian tersebut yaitu:

. Secara Teoretis

Untuk pengembangan khasanah keilmuan dalam bidang ilmu fiqih

bagi penyandang tunanetra, serta metodologi Pendidikan Agama Islam

(PAI) untuk anak berkebutuhan khusus (ABK).

. Secara Praktis

a. Sekolah : Dapat menjadi sumbangan alternatif pemikiran atau acuan

mengenai proses pembelajaran sholat jenazah bagi SMALB lingkup

Salatiga ataupun lingkup yang lebih luas.

b. Siswa : Memberikan motivasi bagi siswa penyandang tunanetra

di sekolah menengah atas luar biasa wantuwirawan salatiga untuk terus

Page 25: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

berprestasi, mengejar cita-cita dan bisa menjadi kebanggaan bagi

kedua orang tua, serta berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

c. Guru PAI : Dapat mengetahui solusi yang dilakukan guru pada proses

pembelajaran sholat jenazah di SMALB Wantuwirawan Salatiga

E. Penegasan Istilah

Sebagai langkah untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam

memahami judul yang penulis bahas, dan memberikan pengertian dalam ruang

lingkup penelitian, adapun penegasan istilah dalam penelitian ini sebagai

berikut :

. Implementasi

Implementasi merupakan usaha untuk mengubah pengetahuan,

tindakan, dan sikap individu serta interaksi proses antara mereka yang

menciptakan program dan mereka yang melaksanakanya (Abdul majid,

).

. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaaan kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik (pembelajar)

(Heri Rahyubi, : ).

Page 26: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Tunanetra

Tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki pengelihatan sama

sekali (buta total) hingga mereka yang masih memiliki sisa penglihatan

tetapi tidak mampu menggunakan pengelihatanya untuk membaca tulisan

biasa berukuran point dalam keadaan cahaya normal meskipun dibantu

dengan kacamata (kurang awas) ( Petuni, ).

. Sholat Jenazah

Sholat Jenazah adalah sholat yang dilakukan sebanyak kali takbir,

dan hukum dari sholat jenazah adalah fardhu‟ain (kewajiban yang

ditujukan kepada orang yang banyak, tetapi bila sebagian sudah

melaksanakan maka gugurlah kewajiban yang lain).

F. Metode Penelitian

. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.

secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, : ).

Pada bagian ini peneliti mengumpulkan data yang telah didapat di

lapangan yaitu dari guru, siswa, dan Kepala Sekolah Menengah Atas Luar

Biasa (SMALB) Wantuwirawan Salatiga dan ditelaah satu demi satu

Page 27: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

dengan menggunakan metode ilmiah sehingga memungkinkan menjadi

kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

. Kehadiran Peneliti

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian,

maka peneliti hadir secara langsung di lokasi penelitian sampai

memperoleh data yang valid dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti

menjadi pelajar, yaitu belajar dari orang dari orang yang diwawancara

yang menjadi sumber data di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

Wantuwirawan Salatiga.

. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland ( ) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada

bagian ini jenis datanta dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber

data tertulis, foto dan statistik (Moleong, ).

Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini dikelompokan

menjadi dua yaitu :

a. Sumber data primer

Yaitu sumber data yang diambil peneliti melalui wawancara dan

observasi, Sumber data primer diperoleh langsung dari subjek

penelitian. Sumber data primer merupakan data yang dikumpulkan,

diolah dan disajikan oleh peneliti dari sumber utama. Dalam penelitian

Page 28: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

ini yang menjadi sumber data utama yaitu: Guru PAI, Siswa SMALB

dan Kepala Sekolah.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder yaitu data yang dimaksudkan untuk

melengkapi data primer dari kegiatan peneliti. Data sekunder berasal

dari dokumen-dokumen berupa catatan. Data sekunder berasal dari

dokumen-dokumen berupa catatan-catatan. Moleong juga menjelaskan

tentang sumber data penting lainya adalah berbagai sumber tertulis

seperti buku disertasi, buku riwayat hidup, jurnal, dokumen-dokumen,

arsip-arsip, evaluasi buku harian dan lain-lain. Selain foto data statistik

juga termasuk data tambahan (Moleong, : ).

. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam rangka untuk memperoleh data serta membantu

mempermudah jalanya penelitian, penulis menggunakan metode

pengumpulan data. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

a. Metode Observasi

Observasi adalah pencatatan secara sistematik terencana

fenomena yang diselidiki (Sutrisno, : ).

Metode observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data

tentang siswa penyadang tunanetra. Observasi dilakukan terhadap dua

hal atau faktor yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dengan cara

mengadakan pengamatan, pencatatan dan mendengarkan secara cermat.

Page 29: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Hal-hal yang diobservasikan adalah implementasi pembelajaran

sholat jenazah, selain itu juga meliputi letak geografis dan fasilitas.

Kegiatan observasi dilaksanakan dengan cara formal ataupun informal

untuk mengamati berbagai keadaan sebagai peristiwa atau fenomena

dan kegiatan yang terjadi. Observasi juga dimaksdudkan untuk

mengetahui adanya faktor yang mendukung dan menghambat

implemetasi pembelajaran sholat jenazah bagi siswa penyandang

tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga. Sehingga diperoleh data

yang konkret tentang implementasi pembelajaran sholat jenazah bagi

siswa penyandang tunanetra di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

Wantuwirawan Salatiga.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percaakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,

: ).

Metode wawancara atau interview adalah sebuah dialog ynag

dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (Arikunto, : ). Pelaksanaan wawancara dengan

cara bebas terpimpin, akan memberi kebebasan pada pihak yang akan

diteliti dalam memberikan jawaban, sehingga akan memperoleh data

yang lebih mendalam dan lebih jelas.

Page 30: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Dengan metode ini penulis mendapatkan informasi ataupun data

tentang implementasi pembelajaran sholat jenazah bagi siswa

penyandang tunanetra, faktor yang mendukung, faktor yang

menghambat serta solusi implementasi pembelajaran sholat jenazah

bagi siswa penyandang tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga.

D alam penelitian ini yang diwawancarai adalah kepala sekolah,

guru dan siswa Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan

Salatiga. Adapun waktu wawancara yaitu di mulai dari tanggal juni

saat peneliti melakukan wawancara kepada guru pendidikan

agama Islam.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan

sebagainya (Arikunto, : ).

Dalam penelitian ini, metode dokumentasi dilakukan dengan

cara mengambil gambar ataupun data mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan pembelajaran sholat jenazah pada waktu kegiatan observasi di

SMALB Wantuwirawan Salatiga. Metode dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data tentang sekolah luar biasa secara historis,

letak geografis, struktur organisasi dan daftar nama siswa SMALB

Wantuwirawan Salatiga.

Page 31: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Metode Analisis Data

Analisis data kualitatif (Bodgan & Biklen, ) adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan

data, memisahkannya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain (Moleong, : ).

Rumusan tersebut dapat ditarik garis bawah atau dapat

disimpulkan, bahwa analisis data bermaksud mengorganisasikan data.

Data yang terkumpul terdiri dari catatan lapangan, arsip Sekolah

Menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga.

. Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, peneliti

menggunakan triangulasi. Yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, :

).

Patton ( : ) menjelaskan teknik triangulasi dengan sumber

berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

penelitian kualitatif, diantaranya: ( ) membandingkan data hasil

pengamatan dengan data hasil wawancara, ( ) membandingkan apa yang

dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara

Page 32: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

pribadi, ( ) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang

situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, ( )

membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan,

( ) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan (Moleong, : - ).

Trianggulasi dalam penelitian ini yaitu berupa hasil yang

diperoleh dari wawancara sumber data yang ada di SMALB

Wantuwirawan Salatiga yaitu guru, siswa dan kepala sekolah dengan apa

yang telah penulis lihat melalui prakteknya. Dari langkah tersebut dapat

kita ketahui bersama derajat keabsahan datanya. Melalui berbagai

perspektif ataupun pandangan diharapkan diperoleh hasil yang mendekati

kebenaran dalam melakukan penelitian. Karena itu, trianggulasi tahap ini

dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau

informan penelitian diragukan kebenaranya. Dengan demikian, jika data

itu sudah jelas, misalnya berupa hasil wawancara, teks atau

naskah/trasnskip film dan sejenisnya, trianggulasi tidak perlu dilakukan.

Namun demikian trianggulasi aspek lain tetap dilakukan.

. Tahap Penelitian

a. Kegiatan yang meliputi, izin observasi dari IAIN Salatiga kepada

Kepala Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga.

Page 33: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

b. Kegiatan lapangan yaitu penulis melakukan penelitian secara langsung

di lokasi penelitian dengan mewawancarai responden dan melihat

secara seksama lebih detail berbagai hal yang berkaitan dengan

penelitian.

c. Verifikasi data untuk membuat kesimpulan-kesimpulan sebagai

deskriptif penemuan dalam penelitian dan menyusun laporan ahir.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan skripsi, maka dalam menyusun

skripsi ini dibatasi melalui penyusunan sistematika skripsi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang beberapa hal yaitu : Latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini dikemukakan kajian pustaka yaitu:

Tunanetra, sholat jenazah, pembelajaran sholat jenazah

bagi tunanetra.

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

Meliputi gambaran umum SMALB Wantuwirawan Salatiga

dan Implementasi Pembelajaran Sholat Jenazah.

Page 34: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis membahas tentang implementasi

pembelajaran sholat jenazah bagi siswa penyandang

tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga tahun ajaran

.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis menyajikan tentang kesimpulan,

saran-saran dan penutup.

Page 35: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tunanetra

. Pengertian Tunanetra

Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa yang dimaksud

dengan tunanetra adalah seseorang yang memiliki hambatan dalam

penglihatan atau tidak berfungsinya indera penglihatan. Karena adanya

hambatan dalam penglihatan atau tidak berfungsinya indera penglihatan,

ada beberapa keterbatasan yang dialami tunanetra, diantaranya adalah:

a. Tidak dapat melihat gerakan tangan pada jarak kurang dari satu meter.

b. Ketajaman penglihatan kaki yaitu ketajaman yang mampu

melihat suatu benda pada jarak kaki.

c. Bidang penglihatanya tidak lebih luas dari derajat (Heward &

Orlansky, : ).

Anak-anak dengan gangguan penglihatan ini diketahui dalam

kondisi :

) Ketajaman penglihatanya kurang dari ketajaman orang awas.

) Terjadi kekeruhan pada lensa mata atau terdapat cairan tertentu

Posisi mata sulit dikendalikan oleh saraf otak.

) Terjadi kerusakan susunan saraf otak yang berhubungan dengan

penglihatan.

Page 36: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Dari kondisi di atas pada umumnya yang digunakan sebagai

patokan apakah seorang anak termasuk tunanetra atau tidak ialah

berdasarkan pada tingkat ketajaman penglihatanya. Untuk mengetahui

ketunaan dapat menggunakan tes Snellen Card. Anak dikatakan

tunanetra bila ketajaman penglihatan visusnya kurang dari .

Artinya berdasarkan tes anak hanya mampu membaca huruf pada jarak

meter yang oleh awas dapat dibaca pada jarak meter (Ardhi

Wijaya, : - ).

. Faktor-Faktor PenyebabTunanetra

Ardhi Wijaya ( : - ) menjelaskan faktor-faktor penyebab

tunanetra, yaitu:

a. Pre-natal faktor

Penyebab ketunanetraan pada masa pre-natal sangat erat

hubungannya dengan masalah keturunan dan pertumbuhan seorang

anak dalam kandungan antara lain: keturunan ketunanetraan yang

disebabkan oleh faktor keturunan terjadi dari hasil perkawinan

bersaudara, sesama tunanetra atau mempunyai orang tua yang

tunanetra.

Ketunanetraan akibat faktor keturunan antaralain retinis

pigmentosa, yaitu penyakit pada retina yang umumnya merupakan

keturunan. Selain itu katarak juga disebabkan oleh faktor keturunan.

Pertumbuhan seorang anak dalam kandungan yang dapat menjadikan

ketunanetraan bisa disebabkan oleh:

Page 37: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

) Gangguan waktu ibu hamil, penyakit menahun seperti TBC,

sehingga merusak sel-sel darah tertentu selama pertumbuhan janin

dalam kandungan.

) Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena rubella

atau cacar air, dapat menyebabkan kerusakan pada mata, telinga,

jantung dan sistem susunan saraf pusat pada janin yang sedang

berkembang.

) Infeksi karena penyakit yang kotor, toxoplasmosis, trachoma, dan

tumor. Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan dengan

indera pengelihatan atau pada bola mata.

) Kekurangan vitamin tertentu dapat menyebabkan gangguan pada

mata sehingga kehilangan fungsi penglihatan.

b. Post-natal

Penyebab ketunanetraan yang terjadi pada masa post-natal dapat

terjadi sejak atau setelah bayi lahir antaralain: kerusakan pada syaraf

mata pada waktu persalinan, akibat benturan alat-alat atau benda keras.

Pada waktu persalinan, ibu mengalami penyakit gonorrhoe, sehingga

baksil gonorrhoe menular pada bayi yang pada akhirnya setelah bayi

lahir mengalami sakit dan berakibat hilangnya daya. Mengalami

penyakit mata yang menyebabkan ketunanetraan misalnya:

) Xeropthalmia, yaitu penyakit yang terdapat pada bagian mata

karena kekurangan vitamin A.

Page 38: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

) Trachoma, yaitu penyakit mata karena virus chilimidezoon

trachomanis.

) Catarac, yaitu penyakit mata yang menyerang bola mata sehingga

lensa mata menjadi keruh akibatnya terlihat dari luar mata menjadi

putih.

) Glauchoma, yaitu penyakit mata karena bertambahnya cairan

dalam bola mata sehingga tekanan pada bola mata meningkat.

) Diabetik Retinopathy, yaitu gangguan pada retina yang disebabkan

karena diabetis. Retina penuh dengan pembuluh-pembuluh darah

dan dapat dipengaruhi oleh kerusakan sistem sirkulasi sehinggga

merusak penglihatan.

) Retinophaty of prematury, biasanya anak yang mengalami ini

karena lahirnya terlalu prematur. Bayi yang lahir prematur biasanya

ditempatkan di inkubator yang berisi kadar oksigen tinggi,

sehingga pada saat bayi dikeluarkan dari inkubator terjadi

perubahan kadar oksigen dan pertumbuhan pembuluh darah

menjadi tidak normal, dan meninggalkan semacam bekas luka pada

jaringan mata. Peristiwa ini sering menimbulkan kerusakan pada

selaput jala (retina) tunanetra total.

) Kerusakan mata yang disebabkan terjadinya kecelakaan, seperti

masuknya benda keras atau tajam, cairan kimia berbahaya,

kecelakaan dari kendaraan dll.

Page 39: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa menambahkan beberapa

klasifikasi tunanetra sebagaimana di kutip oleh Ardhi Wijaya ( : -

), yaitu:

a. Berdasarkan waktu terjadinya ketunanetraan

) Tunanetra sebelum dan sejak lahir, yaitu mereka yang sama sekali

tidak memiliki pengalaman pengelihatan.

) Tunanetra setelah lahir atau pada usia kecil, mereka telah memiliki

kesan-kesan serta pengalaman visual tetapi belum kuat dan mudah

terlupakan.

) Tunanetra pada usia sekolah atau pada masa remaja mereka telah

memiliki kesan-kesan visual dan meninggalkan pengaruh yang

mendalam terhadap proses perkembangan pribadi.

) Tunanetra pada usia dewasa pada umum nya mereka yang dengan

segala kesadaran mampu melakukan latihan penyesuaian diri.

) Tunanetra dalam usia lanjut sebagian sulit mengikuti latihan-

latihan penyesuaian diri.

b. Berdasarkan kemampuan daya pengelihatan

) Tunanetra ringan (defective vision/low vision), yakni mereka yang

memiliki hambatan dalam penglihatan akan tetapi mereka masih

dapat mengikuti program-program pendidikan dan mampu

melakukan pekerjaan/kegiatan yang menggunakan fungsi

penglihatan.

Page 40: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

) Tunanetra setengah berat (partially sighted) yakni mereka yang

kehilangan sebagian daya penglihatan, hanya dengan menggunakan

kaca pembesar mampu mengikuti pendidikan biasa atau mampu

membaca tulisan bercetak tebal.

) Tunanetra berat (totally blind) yakni mereka yang sama sekali tidak

dapat melihat.

. Karakteristik Anak Tunanetra

Ketika seorang anak dengan pengelihatan yang normal dapat

dengan mudah bergerak di lingkunganya, menemukan mainan dengan

teman-teman bermainya, serta melihat dan meniru orang tuanya dalam

aktifitas sehari-hari. Anak-anak tunanetra kehilangan masa belajar kritis

seperti itu, yang mungkin akan berdampak terhadap perkembangan,

belajar, ketrampilan sosial dan perilakunya.

Ketika anak tunanetra memiliki keterbatasan untuk melakukan

berbagai hal layaknya anak-anak normal pada umumnya, perlu bagi kita

untuk memahami karakter dari anak-anak tunanetra antara lain:

a. Karakteristik Kognitif

Lowenfed menggambarkan dampak kebutaan dan low vision

terhadap perkembangan kognitif, dengan mengidentifikasi

keterbatasan yang mendasar pada anak dalam tiga area berikut ini:

) Tingkat dan keanekaragaman pengalaman

Ketika seorang anak mengalami ketunanetraan, maka

pengalaman harus diperoleh dengan mempergunakan indera-indera

Page 41: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

yang masih berfungsi, khususnya perabaan dan pendengaran. Akan

tetapi indera tersebut tidak dapat secara cepat dan menyeluruh

dalam memperoleh informasi, misalnya ukuran warna, dan

hubungan ruang yang sebenarnya bisa diperoleh dengan segera

melalui penglihatan.

) Kemampuan untuk berpindah tempat

Penglihatan memungkinkan kita untuk bergerak dengan

leluasa dalam suatu lingkungan, tetapi tunanetra mempunyai

keterbatasan dalam melakukan gerakan tersebut. Keterbatasan

tersebut mengakibatkan keterbatasan dalam memeperoleh

pengalaman dan juga berpengaruh pada hubungan sosial. Tidak

seperti anak-anak yang lainya, anak tunanaetra harus belajar cara

berjalan dengan aman dan efisien dalam suatu lingkungan dengan

berbagai ketrampilan orientasi dan mobilitas.

) Interaksi dengan lingkungan

Jika anda berada di suatu tempat yang ramai, anda dengan

segera bisa melihat ruangan dimana anda berada, melihat orang-

orang disekitar, dan anda bisa dengan bebas bergerak di lingkungan

tersebut. Orang tunanetra tidak memiliki kontrol seperti itu. Bahkan

dengan kemampuan mobilitas yang dimilikinya, gambaran tentang

lingkungan masih tidak utuh.

Page 42: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

b. Karakteristik akademik.

Dampak ketunentraan berpengaruh pada perkembangan

ketrampilan akademis, khusunya dalam bidang membaca atau menulis.

Sebagai contoh,ketika orang dengan mata normal (tidak buta) pada

saat membaca atau menulis tidak perlu memperhatikan secara rinci

bentuk huruf atau kata, tetapi bagi tunanetra hal tersebut tidak bisa

dilakukan karena ada gangguan pada penglihatanya. Sebagai alternatif

digunakan media atau alat untuk membaca dan menulis, sesuai dengan

kebutuhanya masing-masing.

c. Karakteristik sosial dan emosional

Perilaku sosial secara tipikal dikembangkan melalui observasi

terhadap kebiasaan dan kejadian sosial serta menirunya. Perbaikan

biasanya dilakukan melalui penggunaan yang berulang-ulang dan bila

diperlukan meminta masukan dari orang lain yang berkompeten.

Karena tunanetra mempunyai keterbatasan dalam belajar melalui

pengamatan dan menirukan, siswa tunanetra sering mempunyai

kesulitan dalam melakukan perilaku sosial yang benar.

d. Karakteristik perilaku

Ketunanetraan itu sendiri tidak menimbulkan masalah atau

penyimpangan perilaku pada diri anak, meskipun demikian hal tersebut

berpengaruh pada perilakunya. Siswa tunanetra kadang-kadang sering

kurang memperhatikan kebutuhan sehari-harinya, sehingga ada

Page 43: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

kecenderungan orang lain untuk membantunya. Apabila hal ini terjadi

maka siswa akan berkecenderungan berlaku pasif.

Beberapa siswa tunanetra sering menunjukan perilaku stereotip,

sehingga menunjukan perilaku yang tidak semestinya. Sebagai contoh

mereka sering menekan matanya, membuat suara dengan jarinya,

menggoyang-goyangkan kepala dan badan, atau berputar putar. Hal itu

terjadi mungkin sebagai akibat dari tidak adanya rangsangan sensoris,

terbatasnya aktfitas dan gerak di dalam lingkungan, serta keterbatasan

sosial (Ardhi Wijaya, : – ).

B. Sholat Jenazah

. Hukum dan Keutamaan Sholat Jenazah

Telah disepakati oleh imam-imam ahli fikih bahwa menyalatkan

jenazah itu hukumnya fardhu kifayah, berdasarkan perintah dari Rasulullah

saw. dan perhatian kaum musimin dalam menepatinya. Terlepas dari

perintah rasululloh mengenai hukum fardhu kifayah sholat terhadap mayat,

dapat kita logikakan bahwa sholat merupakan sebuah kewajiban utama bagi

setiap muslim (sholat fardhu)bahkan muslim yang sakit sekalipun dia wajib

melaksanakan sholat sampai meninggal dunia dan disholati oleh orang yang

masih hidup sebab orang yang sudah meninggal itu sudah tidak bisa

bergerak, bergerak saja sudah tidak bisa apalagi melaksanakan sholat. Itu

mengapa apabila muslim sudah tidak bisa melaksanakan sholat maka ia

wajib untuk disholatkan. dari pernyataan tersebut akan memberikan sebuah

Page 44: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

jawaban atas beberapa pertanyaan yang timbul, semisal mengapa jenazah

yang sudah mati harus kita sholati?.

Adapun mengenai keutamaanya yaitu : diriwayatkan oleh Muslim

dari Khabab r.a bahwa ia menanyakan kepada Abdullah bin Umar, apakah

Ibnu Umar pernah mendengar apa kata Abu Hurairah yaitu bahwa ia telah

mendengar Rasulullah saw. bersabda yang berarti:

“ Siapa yang turut keluar bersama jenazah dari rumahnya, menyalatkanya

lalu mengiringkanya sampai dimakamkan, ia akan beroleh pahala besar

dua qirath, yang berat masing-masing seperti Gunung Uhud”

(Sayid Sabiq, : - ).

. Syarat dan Rukun Sholat Jenazah

a) Syarat menshalatkan jenazah

Syarat-syarat salat yang juga menjadi syarat sholat mayat,

seperti menutup aurat, suci badan dan pakaian, menghadap ke kiblat,

dilakukan sesudah mayat dimandikan dan dikafani, letak mayat itu di

sebelah kiblat orang yang mensholatkan, kecuali kalau sholat itu

dilaksanakan di atas kubur atau sholat gaib. Hanya terdapat perbedaan

diantaranya dengan shalat-shalat fardhu yang lain mengenai waktu,

karena pada sholat jenazah ini tidaklah disyaratkan, tetapi ia dapat

dilakukan pada sembarang waktu bila ada jenazah, bahkan menurut

golongan Hanafi dan Syafi‟i, walau pada waktu-waktu terlarang

sekalipun.

Tetapi Ahmad, Ibnu Mubarak dan Ishak menganggap makruh

melakukan sholat jenazah waktu terbit matahari, waktu istiwa‟ dan saat

Page 45: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

terbenamnya, kecuali jika dikhawatirkan membusuknya mayat (Sayid

Sabiq, : - ).

b) Rukun menshalatkan jenazah

) Niat

ز ا ت فز ض كفا ية وا وى وا ا صم ت ا ر بع تكب عن هذ ا لى

لمه تعا لى

Artinya “ Aku berniat salat jenazah ini empat takbir fardu kifayah

sebagai makmum imam karena Allah Ta’ala”

) Takbir kali dengan takbiratul ihram

Demikian pendapat Asy Syafi‟y dan disetujui oleh imam

yang lain. Diriwayatkan dari Ibnu Sirien, kali takbir dan dari

Huzaifah kali. Kata ibnu Mas‟ud Rasulullah pernag bertakbir

kali, pernah kali, pernah kali dan pernah kali. Maka

bertakbirlah sebanyak yang di takbirkan imam (Hasbi Ash Siddieqy,

: ).

Adapun soal mengangkat kedua tangan waktu takbir menurut

sunnah tidaklah diangkat kedua tangan pada shalat jenazah, kecuali

waktu takbir pertama saja. Karena tidak diterima keterangan bahwa

nabi saw. mengangkat tanganya waktu takbir-takbir shalat jenazah

kecuali waktu takbir pertama saja.

Berkata Syaukani, yakni setelah menyebutkan pertikaian dan

membahas alasan masing-masing, kesimpulanya tak ada keterangan

yang dapat dijadikan alasan dari Nabi saw. mengenai soal

Page 46: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

mengangkat kedua tangan itu, kecuali pada takbir pertama. Adapun

perbuatan dan ucapan para sahabat, tidaklah dapat dijadikan alasan.

Maka selayaknyalah bila mengangkat tangan itu hanya pada takbir

pertama, karena pada waktu yang lain tidaklah disyariatkan, kecuali

di saat perpindahan dari satu rukun kepada rukun yang lain

sebagaimana halnya pada shalat-shalat biasa. Sedang pada shalat

jenzah ini tidak ada perpindahan itu (Sayid Sabiq, : ).

) Membaca fatihah sesudah takbiratul ihram

Sabda Rasulullah Saw. yang berarti:

“ Tidaklah sah sholat orang yang tidak membaca surat Fatihah.”

(Sepakat Ahli Hadis). (Sulaiman Rasjid, : )

) Membaca sholawat atas nabi saw.

ا وحىد وعمى د ا وحىد ، 'ا لمهي صن عن ص د آ ه ص

ت عمى ي و عمى 'كي صم ا إ بز ا ه ي ، 'صد ا إ بز اه آ ه صد

ا وحىد وعمى 'وبار ا ك عمى ا وحىد كي 'صد د با ر كت آ ه ص

ي وعمى 'عمى ا إ بز اه إ 'صد ي ، ف ا لعا لى ا إ بزاه د آ ه ص

د . ذ وج ك حى

Dari Abu Amamah bin Sahl, “ Sesungguhnya menjadi sunnah

(peraturan) Rasulullah Saw. pada sholat jenazah, yaitu: supaya

imam takbir, kemudian membaca Fatihah sesudah takbir pertama

dengan suara pelan sekira terdengar oleh dirinya, kemudian

membaca salawat atas Nabi Saw. dan mengikhlaskan doa bagi

jenazah pada takbir-takbir berikutnya, dan tidak membaca sesuatu

pun dalam takbir-takbir (kecuali do’a), kemudian ia memberi

salam dengan suara pelan sekira terdengah oleh dirinya”

(Riwayat Syafii).

) Mendo‟akan jenazah sesudah takbir ketiga

Page 47: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

شله ، ووصع ه ، وأ كز ا لمهي اغفزله ، وارحىه ، وعافه واعف ع

ق الخطايا كي ي قه و ود خمه ، واغضمه با لمآء وثمج و بزد ، و

الذ ط ، وأ بد له دارا ض و زا الجى ب الآ ب دار ه ، وأهما خ زاو خ

ة ا لقبز وعذاب الار . سوجه ، وقه فت زاو أهمه ، وسوجاخ و

Dari Abu Hurairah. Nabi Saw. bersabda: “Apabila kamu

menyalatkan mayat, hendaklah kamu ikhlaskan do’a

baginya”(Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Hibban).

) Takbir ke empat membaca do‟a sebagai berikut

ا وله ا بعده وغفز ل ا أجزه ولا تفت . المهي لا تخز و

“ Ya Allah, janganlah engkau halangi (tutupi) kami dari mendapat

ganjaranya, janganlah engkau beri kami fitnah sepeninggalanya,

dan ampunilah kami dan dia” (Riwayat Hakim).

) Berdiri jika mampu

) Memberi salam dengan memlingkan muka ke kiri dan kanan

Keteranganya adalah hadis Syafi‟i yang telah diuraikan dalam rukun

keempat.

) Do‟a yang harus dibaca setelah takbir pertama, ketiga dan ke empat

di sesuaikan dengan jenis jenazahnya.

(a) Apabila menjadi imam pada takbir pertama, ketika membaca

niat maka kata( هو ها هأ ) di ganti dengan kata( إهام)

(b) Apabila jenazah wanita, maka dhamir hu ( ه ) di ganti dengan

dhamir ha( ها )

(c) Apabila jenazahnya dua orang, setiap dhamir kata hu ( ه )

diganti dengan dhamir hum )هوا (

Page 48: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

(d) Apabila jenazahnya banyak, maka setiap dhamir (kata) hu ( ه )

di ganti dengan dhamir hum )هن (

c) Perempuan menshalatkan jenazah

Sebagian ulama memandang bahwa shalat perempuan atas

mayat tidak dapat membayar fardhu kifayah kalau laki-laki masih ada.

Akan tetapi, ulama yang lain berpendapat bahwa shalat perempuan itu

dapat membayar fardhu kifayah karena sholat mereka sah. Pendapat

yang kedua inilah yang lebih sah dan kuat.

d) Berjamaah

Salat jenazah disunahkan berjamaah, dan hendaknya dijadikan

tiga saf (baris). Satu saf sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.

Maka jika yang shalat ada enam orang, hendaklah tiap-tiap saf terdiri

atas dua orang agar dapat menjadi tiga saf.

e) Shalat ghaib

Shalat atas mayat yang ghaib itu sah walaupun sesudah

dikuburkan. Sah pula shalat di atas kubur.

Sabda Rasulullah yang berarti: “ Dari jabir, Rasulullah saw. berkata,

Hari ini telah meninggal seorang laki-laki yang saleh di negeri Habsyi,

maka berkumpul dan salatlah kamu untuk dia. Lalu kami membuat saf

di belakangnya, kemudian kami shalat untuk mayat itu, sedang kami

bersaf-saf”(Bukhori dan Muslim).

Beberapa mayat boleh dishalatkan bersama-sama. Jika mayat

hanya diperoleh sebagian tubuh saja, anggota itu wajib juga dimandikan

dan dishalatkan. Sahabat pernah melayat tangan Abdur Rahman yang

Page 49: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

dijatuhkan burung; mereka dapat mengenal tanganya itu dengan melihat

cincinya (Riwayat Syafii).

Anak yang gugur sebelum sampai bulanya jika jelas hidupnya

dengan tanda-tanda, hukumnya sebagaimana mayat orang (wajib

dimandikan, dikafani, dishalatkan, dan dikuburkan). Kalau tidak ada

tanda-tanda hidupnya, tidak dishalatkan. Jenazah orang yang tidak

beragama Islam tidak boleh dishalatkan hanya boleh dimandikan dan

dikafani.

f) Mati syahid

Yang dimaksud dengan mati syahid ialah orang yang terbunuh

dalam peperangan melawan orang kafir untuk menjunjung tinggi agama

Allah. Orang mati syahid itu tidak dimandikan, tidak dishalatkan, cukup

dikafani dengan pakaianya yang berlumur darah itu. Menurut

pembagian ahli fiqh, syahid itu terbagi atas tiga bagian yang pertama,

yaitu syahid dunia dan akhirat inilah yang dimaksud dengan syahid

tersebut diatas. Kedua, syahid dunia saja yaitu orang yang mati dalam

peperangan melawan orang kafir, tetapi bukan untuk menjunjung tinggi

membela agama Allah, melainkan karena sebab-sebab yang lain,

misalnya ingin mendapat harta rampasan, karena kemegahan dan

sebagainya. Ketiga, syahid akhirat saja yaitu mati teraniaya, mati

terkejut, mati kena penyakit kolera, mati tenggelam, mati tertimpa oleh

sesuatu, atau mati dalam belajar agama Allah (dalam mencari

ilmu)(Sulaiman Rasjid, : - ).

Page 50: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

C. Pembelajaran Sholat Jenazah Bagi Tunanetra

Ketika anak yang lahir dengan keadaan cacat fisik (tunanetra) bukan

berarti Allah SWT. tidak adil dengan menghilangkan anugerah berupa mata

sebagai panca indera untuk melihat dan belajar. Karena masih ada segenap

panca indera lain yang dapat difungsikan dengan baik guna modal menerima

ilmu. Boleh jadi seorang anak tidak dapat melihat (buta), akan tetapi dia

memiliki fikiran dan kepekaan rasa yang tinggi melebihi mereka yang

mempunyai pengelihatan normal. Dalam hal beribadah juga sama,

penyandang tunanetra masih dapat memfungsikan panca indera yang lain

untuk menjalankan perintah Allah yaitu beribadah baik ibadah yang

berhubungan langsung dengan Allah (habluminallah) dan ibadah yang

hubunganya dengan sesama manusia (habluminannas). Berkaitan dengan

ibadah sesama manusia (habluminannas) akan ada banyak contoh sepertinya

halnya kewajiban terhadap orang yang meninggal, sebagai orang muslim

fardhu kifayah hukumnya tak terkecuali terhadap penyandang tunanetra.

Keterbasan yang dimilikinya bukan merupakan penghalang bagi mereka untuk

beribadah di tengah masyarakat dan ikut serta menjalankan hukum fardhu

kifayah diatas semisal menshalatkan jenazah. Masih sangat memungkinkan

bagi penyandang tunanetra untuk melaksanakan kewajiban tersebut mengingat

potensi yang dimilikinya dapat dijadikan modal untuk menjalankanya.

Page 51: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Pembelajaran sholat jenazah merupakan salah materi/sub pendidikan

Agama Islam (PAI) yang diberikan pada jenjang sekolah menengah atas

(SMA/SMALB) di kelas XI pada semester ganjil dengan syarat muatan nilai.

Dalam konteks NKRI yang notabene mayoritas masyarakatnya memeluk

agama Islam. Materi Pembelajaran sholat jenazah yang ada di SMALB bagi

penyandang tunanetra memiliki kurikulum yang sama dengan pembelajaran

yang ada di sekolah biasa pada umumnya. Hanya saja metode yang digunakan

oleh gurunya yang berbeda, mengingat keadaan fisik yang dimiliki siswa

penyandang tunanetra menjadikan guru harus memiliki kompetensi khusus

untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Seperti yang telah dikutip

dalam buku Belajar dan Pembelajaran (Abdul Majid, ) mata pelajaran

agama sebaiknya mendapatkan waktu yang proporsional, ini berlaku bagi

semua jenjang pendidikan baik sekolah umum dan sekolah berbasic Islam.

Begitu juga dengan sekolah luar biasa yang diperuntukan bagi anak-anak

berkebutuhan khusus, hendaknya mata pelajaran pendidikan agama Islam

seperti materi sholat jenazah di sampaikan dengan tambahan alokasi waktu

ataupun perbandingan jumlah alokasi waktu yang sama dan jumlah hari

disetiap minggunya ditambah, karena pembelajaran sholat jenazah

membutuhkan adanya praktek baik di sekolah maupun praktek secara

langsung di tengah masyarakat, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus

bisa memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk belajar dan memahami

materi sholat jenazah secara maksimal.

Page 52: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Permasalahan yang seringkali dijumpai dalam pengajaran, khususnya

pengajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada

siswa secara baik sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Disamping

masalah lainya yang juga sering didapati adalah kurangnya perhatian guru

agama terhadap variasi penggunaan metode mengajar dalam upaya

peningkatan mutu pengajaran secara baik. Bertitik tolak pada pengertian

metode pengajaran, yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk

mencapai tujuan yang dutetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat

diabaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil

tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral

dalam suatu sistem pengajaran.

Agar pembelajaran sholat jenazah bagi tunanetra dapat diajarkan

secara maksimal perlu adanya metode yang tepat dan berkualitas bagi seorang

guru. Adapun metode-metode pembelajaran khusus tunanetra dengan

keterbatasan dalam indera pengelihatan bisa disesuaikan dengan cara di bawah

ini:

) Memahami pembelajaran dengan metode ceramah

Metode ceramah pada siswa tunanetra hanya berupa penyampaian

materi dengan beberapa penjelasan secara lisan. Tepat bagi mereka kaum

tak melihat. Sebab, mereka sangat menonjolkan indera pendengaran.

Metode ceramah sangat cocok jika ada matapelajaran yang indikatornya

mengharuskan siswa menyimak secara matang.

) Memahami pembelajaran dengan metode tanya jawab

Page 53: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Pendekatan ini adalah metode lanjutan pada proses pembelajaran

manakala pembelajaran ingin dibuat siswa turut aktif di dalam kelas.

Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena metode ini

merupakan tambahan dari metode ceramah yang menggunakan indera

pendengaran.

) Memahami pembelajaran dengan metode diskusi

Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena mereka

dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan diskusi, karena dalam metode

diskusi kemampuan daya pikir siswa untuk memecahkan suatu persoalan

lebih diutamakan. Dan metode ini bisa diikuti tanpa menggunakan indera

penglihatan.

) Memahami pembelajaran dengan metode sorogan

Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena adanya

bimbingan langsung dari guru kepada anak didik dan seorang guru dapat

mengetahui langsung sejauh mana kemampuan anak didiknya dalam

memahami suatu materi pelajaran.

) Memahami pembelajaran dengan metode bandongan

Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena guru

memberikan penjelasan materi kepada anak didik tidak secara perorangan.

Metode ini kebalikan dari metode sorogan, metode ini dapat di ikut dengan

tanpa menggunakan indera penglihatan.

) Memahami pembelajaran dengan metode drill

Page 54: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra jika materi yang

disampaikan dan media yang digunakan mampu mendukung mereka untuk

memahami pelajaran.

Metode pembelajaran di atas dapat digunakan oleh guru untuk

mengajar siswa tunanetra begitu juga dapat digunakan dalam pembelajaran

sholat jenazah. Metode pembelajaran sholat jenazah juga dapat disesuaikan

dengan metode pembelajaran PAI pada umumnya dan dipilih sesuai dengan

kebutuhan serta kondisi siswa.Adapun pembelajaran tersebut antaralain yaitu:

) Metode demonstrasi dan eksperimen

Demonstrasi adalah suatu tehnik mengajar yang dilakukan oleh

seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa

sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses

atau cara melakukan sesuatu. Misalnya semonstrasi tentang memandikan

mayat orang muslim/muslimah dengan menggunakan model atau boneka,

demonstrasi tentang cara-cara tawaf pada saat menunaikan ibadah haji dan

sebagainya.

Metode eksperimen ialah cara pengajaran di mana guru dan murid

bersama-sama melakukan suatu latihan atau percobaan untuk mengetahui

pengaruh atau akibat dari suatu aksi.

) Metode resitasi

Metode resitasi bisa disebut metode pekerjaan rumah, karena siswa

diberi tugas-tugas khusus diluar jam pelajaran. Sebenarnya penekanan

metode ini terletak pada jam pelajaran berlangsung dimana siswa disuruh

Page 55: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

untuk mencari informasi atau fakta-fakta berupa data yang dapat

ditemukan dilaboratorium, perpustakaan, pusat sumber belajar, dan

sebagainya. Metode ini dilakukan pabila guru mengharapkan pengetahuan

yang diterima siswa lebih mantap.

) Metode kerja kelompok

Metode kerja kelompok dilakukan atas dasar pandangan bahwa

anak didik merupkan suatu kesatuan yang dapat dikelompokkan sesuai

dengan kemampuan dan minatnya untuk mencapai suatu tujuan pengajaran

tertentu dengan sistem gotong royong. Dalam prakteknya ada beberapa

jenis kerja kelompok yang dapat dilaksanaan yang semua itu tergantung

pada tujuan khusus yang dicapai, umur, dan kemampuan siswa, fasilitas

dan media yang tersedia, dan sebagainya.

) Metode sosio drama dan bermain peran

Metode sosio-drama dan bermain peranan merupakan teknik

mengajar yang banyak kaitanya dengan pendemonstrasian kejadian-

kejadian yang bersifat sosial. Menurut Engkoswara metode sosio darama

adalah suatu drama tanpa naskah yang akan dimainkan oleh sekelompok

orang. Biasanya permasalahan cukup diceritakan dengan singkat dalam

temp atau menit, kemudian anak menerangkanya. Persoalan pokok

yang akan didramatisasikan diambil dari kejadian-kejadian sosial, oleh

kerena itu dinamakan sosio-drama.

) Metode sistem beregu

Page 56: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Sistem beregu ini merupakan gagasan baru yang berkembang

sebagai salah satu minofasi metode mengajar dan juga dikenal dengan

team teaching. Engkoswara ( ) mengemukakan: Team teaching ialah

suatu sistem mengajar yang dilakukan oleh dua orang guru atau lebih

dalam mengajar sejumlah siswa yang mempunyai perbedaan minat,

kemampuan, atau tingkat kelas. Sistem beregu ini dapat dilakukan dengan

mengikut sertakan siswa itu sendiri sebagai anggota regu (pembantu atau

asisten) (Basyiruddin Usman, : - ).

Dengan uraian beberapa bentuk metode yang digunakan seperti contoh

diatas diharapkan pembelajaran sholat jenazah yang dilaksanakan disekolah

khususnya bagi siswa penyandang tunanetra dapat dilaksanakan dengan baik,

serta materi yang disampaikan oleh guru dapat diserap dengan maksimal

sehingga siswa dapat mempraktekanya baik di dalam sekolah maupun

dikehidupan nyata. Oleh karena itu pemakaian metode harus sesuai dam

selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting)

dimana pengajaran berlangsung. Bila ditinjau secara lebih teliti sebenarnya

keunggulan suatu metode terletak pada beberapa faktor yang berpengaruh,

antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan dan

pribadi guru, serta sarana dan prasarana yang digunakan. Dengan kata lain

perbedaan penggunaan atau pemilihan suatu metode mengajar disebabkan

oleh adanya beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.

Bila pendidikan agama Islam seperti halnya pembelajaran sholat

jenazah di sekolah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, mengunakan metode

Page 57: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

yang tepat insya Allah akan banyak membantu mewujudkan harapan setiap

orang tua, yaitu memiliki anak yang beriman, bertakwa kepada Allah Swt.

Berbudi luhur, cerdas, dan terampil, berguna untuk nusa, bangsa dan agama

(anak saleh) (Abdul Majid, : ).

Page 58: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SLB Wantuwirawan Salatiga

SLB Wantuwiran Salatiga adalah sekolah yang memiliki empat

jenjang pendidikan yaitu dari mulai TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB.

. Sejarah berdirinya SMALB-A Wantuwiran Salatiga

Pada tahun , ibu H.Srimulyono mendirikan SLB yang

beralamat di ngentak salatiga. Mula-mula SLB bertempat di rumah beliau

kemudian dialihkan ke jl. Taman Pahlawan No. Kutowinangun Salatiga

dalam keadaan masih mengontrak. Beberapa tahun kemudian beliau

membuat yayasan dan dikelola oleh ibu-ibu tua yaitu terdiri dari ibu-ibu

tehnisi yang sudah pensiun dengan nama Yayasan Siwi Peni. Kemudian

yayasan ini membentuk TKLB, SDLB, SMP LB, SMALB dengan jenis

ketunaan A (Tunanetra), B (Tunarungu), C (Tunagrahita). Secara tepatnya

SMALB berdiri tahun dengan prinsip siswa berkelanjutan yaitu

siswa yang mulanya dari TKLB, SDLB, SMPLB kemudian masuk

menjadi siswa SMALB. Tenaga pendidik yayasan ini mayoritas

sukarelawan. Melihat kemajuan yayasan ini kemudian ketua yayasan

membeli tanah yang berada di jl. Argobogo No. Pendem, Ledok,

Salatiga. Karena semakin bertambahnya siswa maka SLB-A.B dikepalai

oleh bapak Sigit Margono S.Pd dan SLB-C oleh Drs. Sukijo.

Page 59: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SLB-AD Wantuwirawan

b. Alamat Sekolah : Jln. Argobogo no. Argomulyo

kota salatiga.

c. No. Telp dan Fax Sekolah : ( ) ,

d. Website : www.slba_wantuwirawan.com

e. E-mail Sekolah : [email protected]

f. Status Sekolah : Swasta

g. NSS : . .

h. NIS :

i. Akreditasi Sekolah : Jenjang SDLB-SMALB A

Wantuwirawan B.

j. Tahun Akreditasi : SLB- A Wantuwiran -

k. Tahun Berdiri/ SK Pendirian : / No. . Tgl

Juni .

. Visi, Misi dan Tujuan SMALB Wantuwirawan Salatiga

a. Visi

Pendidikan Luar Biasa adalah usaha sadar untuk menumbuh

kembangkan semua sisa potensi kemanusiaan peserta didik

berkebutuhan khusus/ luar biasa secara optimal dan terintegrasi agar

bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Terwujudnya

layanan optimal bagi PK-LK agar beriman, betakwa, cerdas dan trampil

supaya bisa mandiri.

Page 60: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

b. Misi

Dalam rangka menjawab tantangan masa depan bangsa dengan

mengemban visi dan misi Pendidikan Luar Biasa serta aspirasi

masyarakat, maka SLB-A Wantuwirawan Salatiga mengemban misi

sebagai berikut:

) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan efektif sehingga siswa

dapat mengenali potensi dirinya dan dapat berkembang secara

optimal.

) Menumbuhkan rasa percaya diri untuk menjadikan pengetahuan

sebagai jendela untuk menguak kegelapan dan percaya diri serta

menjadikan ketrampilan sebagai sarat untuk bekal hidup.

c. Tujuan

) Dapat menggunakan ajaran agama hasil proses pembelajaran serta

meraih prestasi akademik maupun non akademik.

) Membantu anak hidup mandiri.

. Struktur Organisasasi Yayasan

PENDIRI

.Sigit Margono,M.Pd

. H. Ir. Soebito

KETUA UMUM

Retno Adiwati,SH

BENDAHARA

H Ismawati Prabandari

SEKRETARIS

Enik M Mawarni,S.Pd

KETUA III .Bag. Kesehatan

Puskesmas Cebongan

BENDAHARA PENDIDIKAN Susilaningsih,S.Pd

KETUA II. Bag. Rumah Tangga

Drs. Sukijo,M.Pd

KETUA I. Pendidikan

Agus Sa‟dulah,S.Pd

RUMAH TANGGA

Wahyu Joko W,S.Pd

Page 61: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Struktur Organisasi SMALB A-D Wantuwirawan

YYS SIWI PENI SLB-AD WW

KEPALA SLB-AD Wan wir

Dinas Dikpora Kota

Salatiga

KOMITE SEKOLAH

ADMINISTRASI SEKOLAH

BENDAHARA SEKOLAH O & M, KESRA DAN GAJI

BAGIAN KURIKULUM

TKLB, SDLB, SMPLB,SMALB BAG AD WAN WIR

FAKTOR PENUNJANG KBM

OPERASIONAL

PERPUSTAKAAN

- Pembrailian - UKS - RUMAH TANGGA

KURIKULER

- Program Pengajaran

- B & P - Ketrampilan - Orientasi dan - Mobilitas

Extra Kurikuler

- Ketrampilan - Pembina OSIS - Olah Raga - Pramuka - Karawitan/Musik - Orientasi dan - Mobilitas

J E N J A N G P E N D I D I K A N

TKLB SDLB SMPLB SMALB

WALI KELAS GURU MAPEL

P E S E R T A D I D I K

Page 62: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Jumlah Guru atau Karyawan

Tabel : Jumlah Guru atau Karyawan

No Nama NIP

Jenis

Gol./ Ruang .

Ijazah tertinggi Mapel

Kelamin

Jurusan Tahun

yang

L/P Diajarkan/

Guru kelas

Sigit Margono, M.Pd

L Pembina

IVa S.

PKLH PKn

Dra. Ida Priyatni

P Penata Tk.I/IIId

S -Sospol

B.Inggris

Susilaningsih, S.Pd

P Pembina

IVa S -

PMPD Guru kelas

Wahyu Joko Widiyantono, S.Pd L

Penata Tk

/III.d

S -PMPD

Guru kelas

Huru Tyastri, S.Sos.I

P Penata

IIIc S -PAI Gr. PAI

Anggun Triraka Aji

L - SMA Kesenian,TIK .

Tentrem Sutarti,S.Pd SD

P - PGSD Guru kelas .

Said Kamal, S.Pd.I

L - S .PAI IPS .

Yudiono

L - SMP Massage .

Ika Yulianti,S.Pd

P S. PLB Gr Kls .

Page 63: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Peserta Didik

Tabel : Peserta Didik

No Nama Kelas T.Tgl Lahir Alamat

Aditya Pratama (AD) XI /

SMALB Sal, - -

Surawangsan Rt

,Kauman

Kidul Sltg

Kurniawan (KR) XI /

SMALB Sal, - -

Isep-isep Rt

Salatiga

Faisal Aji Nugroho

(FA)

XI/

SMALB Sal, - -

Ringinawe Rt

Ledok

Ola Aurora (OA) XI /

SMALB Sal, - -

Jl. Wuni Benoyo

RT /

Kutowinangun -

Salatiga

. Sarana dan Prasarana

Tabel : Sarana dan Prasarana

No Gedung Ada Tidak ada

Ukuran ….m X …m

Kondisi

Baik Rusak ringan

Rusak Berat

Rumah dinas KS √ -

Rumah dinas guru √ -

Rumah dinas penjaga

√ -

Rumah dinas asrama √ -

Ruang KS √ x √

Ruang guru √ √ x √

Ruang TU

Ruang tamu √ x √

Ruang ibadah √ x √

Ruang kelas √ x √

Ruang Aula √ -

Ruang Konsultasi √ -

Ruang Observasi √ -

Ruang perpustakaan √ X

Ruang Ketrampilan √ X

Ruang laboratorium/bengkel kerja -

Page 64: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Ruang BK √ -

Ruang koperasi √ -

Ruang gudang √ x √

Ruang UKS -

Ruang Terapi √ x √

Ruang Bina Diri -

Kamar mandi / WC √ x √

Ruang sirkulasi √ -

Tabel : Barang dan Perkakas

Barang/Perkakas

No Nama Barang Ada

Tidak Ada

Uraian / Keterangan

Meja/kursi Kepala Sekolah √ baik

Meja/kursi Guru √ baik

Meja/kursi tamu √ rusak ringan

Meja/kursi siswa √ baik

Almari √ baik

Komputer √ baik

Mesin Ketik √ rusak ringan

Papan pajang √ rusak ringan

Rak hasil karya siswa √ baik

Alat Olahraga √

- Atletik √ baik

- Permaian √ rusak ringan

Alat Peraga IPA √ baik

Alat Peraga IPS √ baik

Alat Peraga Bahasa √ rusak ringan

Alat Peraga Berhitung √ rusak ringan

Alat Peraga Terapi √ baik

Buku Teks Pelajaran √ baik

Buku Penunjang √ baik

Buku Referensi √ baik

Buku Perpustakaan √ baik

Page 65: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

B. Hasil Penelitian

. Implementasi Pembelajaran Sholat Jenazah

Implementasi pembelajaran sholat jenazah yang dilaksanakan di

SMALB Wantuwirawan Salatiga yaitu sama dengan kurikulum sekolah

menengah atas pada umumnya yaitu disampaikan pada semester ganjil di

kelas sebelas, dipraktekan kali selama satu semester dengan satu kali

pertemuan memiliki alokasi waktu jam apabila menggunakan kurikulum

KTSP dan alokasi waktu jam menggunakan kurikulum . Mengingat

kondisi serta keterbatasan pengelihatan bagi siswa penyandang tunanetra

maka pembelajaran sholat jenazah lebih ditekankan atau memfungsikan

pada indera perabaan dan pendengaran. Bagi guru penggunaan serta

pemilihan metode yang tepat dilakukan untuk menunjang keberhasilan

pembelajaran tersebut. Adapun implementasi pembelajaran sholat jenazah

yang telah di sampaikan oleh ibu Huru Tyastri sebagai berikut:

a) Persiapan praktek sholat jenazah

Ada beberapa hal yang dipersiapkan sebelum melaksanakan

pembelajaran sholat jenazah, adapun persiapan tersebut yaitu:

“Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan praktek sholat

jenazah yaitu mempersiapkan alat bantu atau perlengkapan

biasanya menggunakan boneka sebagai mayat tetapi karena

keterbatasan alat yang kita miliki akhirnya dalam praktek sholat

jenazah kita menggunakan guling sebagai pengganti mayat. Kain

penutup juga seadanya mbak, meja yang tersedia di dalam ruang

kelas” (HT).

Dari ungkapan tersebut guru beserta siswa mempersiapkan

perlengkapan untuk melaksanakan praktek sholat jenazah dengan

Page 66: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

menggunakan media guling sebagai mayat, kemudian meja yang berada

di dalam kelas yang ditempati untuk melaksanakan praktek.

b) Metode yang digunakan

Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai

sebuah tujuan, begitu juga dengan pembelajaran, metode sangat

diperlukan oleh guru untuk mentransfer ilmu kepada siswa adapun

metode yang digunakan guru dalam pembelajaran sholat jenazah bagi

siswa penyandang tunanetra di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

Wantuwirawan Salatiga yaitu:

“Pertama saya menggunakan metode ceramah dalam

penyampaian materi, yaitu siswa mendengarkan secara seksama

apa yang saya sampaikan. Kedua yaitu metode demonstrasi yang

disertai perabaan bagi siswa tunanetra total contohnya ini mbak,

saat mengajarkan cara bertakbir siswa dirabakan ke tangan saya

(guru) mengangkatkan tangan anak sampai telinga dan

melafadzkan takbir” Allohuakbar”, ketika sedekap anak diraba

dan disedekapkan ataupun sebaliknya siswa meraba ketangan

saya (guru) dengan begitu siswa mengerti dan mengetahui

gerakan yang sebenarnya. Bagi low vision bisa menggunakan

perabaan secara mandiri yaitu melihat dengan jarak dekat. Ketiga

metode eksperimen atau praktek mbak, yaitu saya bersama siswa

mengadakan praktek sholat jenazah di dalam kelas dan juga

praktek secara langsung di tengah masyarakat pernah waktu itu

mbak ketika di masyarakat ada kematian saya menyuruh siswa

untuk praktek secara langsung. Keempat metode tanya jawab

apabila siswa belum faham terhadap materi yang saya sampaikan

tentang pembelajaran sholat jenazah maka siswa bertanya dan

saya (guru) memberikan jawaban” (HT).

Pernyataan guru diatas sesuai dengan ungkapan salah satu siswa

yaitu:

“Ibu tyas pertamakali seperti bercerita dalam menyampaikan

materi mbak, lalu saya mendengarkanya, ketika saya belum

paham saya disuruh bertanya dengan mengacungkan jari dan

memanggil bu tyas. Setelah materi selesai disampaikan bu tyas

Page 67: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

menyuruh saya dan teman-teman mempraktekan sholat jenazah

satu satu” (KR).

Dari kedua ungkapan diatas antara guru dan siswa maka dapat

diketahui bahwa pembelajaran sholat jenazah di Sekolah Menengah

Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga Menggunakan Metode yaitu:

metode ceramah, metode demonstrasi, metode eksperimen atau praktek

dan metode tanya jawab.

c) Menghafal dan menulis bacaan sholat jenazah

Menghafal dan menulis bacaan do‟a merupakan salah satu

kegiatan dalam proses pembelajaran sholat jenazah, adapun dalam

menghafal dan menulis bacaan do‟a sholat jenazah bagi siswa tunanetra

di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga yaitu:

“Sebelum melaksanakan praktek sholat jenazah saya menyuruh

siswa untuk menghafal mengenai bacaan sholat, hal itu dilakukan

sebelum materi saya sampaikan di kelas. Siswa diberi tugas

dirumah dengan tujuan agar siswa lebih aktif, siswa mencari

materi bacaan tersebut melalui berbagai cara semisal bertanya

kepada orang tua, saudara dan mencari di internet melalui

handphone dengan aplikasi penunjang seperti google talk yang

bisa diakses oleh siswa penyandang tunanetra, setelah siswa

mendapatkan materi tersebut barulah saya menyuruh untuk

menghafal, untuk keperluan membaca dan menulis digunakan

huruf braille yang bentuknya titik-titik dan berjumlah enam tiap

titik menunjukan simbol huruf tertentu. Untuk menulis bisa

menggunkaan alat mesin ketik braille atau riglet mbak” (HT).

Dari pernyataan di atas rupanya guru memberikan tugas kepada

siswa untuk mencari secara mandiri bacaan ataupun materi

pembelajaran sholat jenazah dengan menggunakan teknologi seperti

internet ataupun dengan bertanya kepada orang dirumah.

Page 68: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

d) Mengetahui posisi imam dan makmum terhadap mayat

Mengetahui posisi imam dan makmum terhadap mayat dalam

pembelajaran sholat jenazah menjadi sebuah hal yang penting, adapun

penentuan posisi pembelajaran sholat jenazah bagi siswa tunanetra di

Sekolah Menegah Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga yaitu:

“Dalam sholat jenazah untuk mengetahui posisi dengan sholat

imam ataupun makmum yaitu siswa saya rabakan pada posisi

jenazahnya dengan cara siswa saya dekatkan secara langsung ke

mayat, walaupun siswa perempuan tetap ditunjukan mengenai

posisi imam dengan cara yang sama perabaan” (HT).

Pernyataan guru di atas sesuai dengan ungkapan salah satu

siswa perempuan yaitu sebagai berikut :

“Waktu praktek sholat jenazah saya di suruh sama bu tyas untuk

meraba posisi mayat apabila menjadi makmum ataupun imam

mbak” (OA).

e) Mengetahui gerakan sholat jenazah

Untuk mengetahui gerakan pada proses pembelajaran sholat

jenazah yang ada di Sekolah Menegah Atas Luar Biasa Salatiga yang

dilakukan oleh guru yaitu sebagai berikut:

“Untuk mengetahui gerakanya sebelumnya siswa saya beritahu

pada saat penyampaian materi dikelas bahwa gerakan sholat

jenazah berbeda dengan gerakan sholat fardhu yang

menggunakan ruku‟ dan sujud sedangkan sholat jenazah hanya

menggunakan takbir dan salam, cara mengangkat tangan saat

bertakbirpun sama seperti sholat fardhu hanya saja jumlah

takbirnya yang berbeda. Dalam prakteknya saya menggerakan

anggota tubuh siswa sesuai dengan tuntunan atau tata cara sholat”

(HT).

Dari pernyataan guru di atas dapat diketahui bahwa untuk

mengetahui gerakan sholat pada pembelajaran sholat jenazah guru

Page 69: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

menjelaskan terlebih dahulu mengenai perbedaan gerakan sholat

jenazah dengan sholat fardhu.

f) Mengetahui arah kiblat

Menghadap ke arah kiblat merupakan salah satu syarat sahnya

sholat, begitu juga dengan pembelajaran sholat jenazah. Adapun untuk

mengetahui arah kiblat dalam pembelajaran sholat jenazah bagi siswa

penyandang tunanetra di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Salatiga

yaitu:

“Tunanetra terkadang kurang peka terhadap arah mata angin saya

sendiri juga bertanya apakah dalam benak mereka faham

mengenai konsep mata angin yaitu barat, timur, utara, selatan.

sehingga dalam menentukan arah kiblat dalam praktek sholat

jenazah saya lontarkan pertanyaan terlebih dahulu kepada siswa

yaitu: kamu tahu arah kiblat? Arah kiblat yaitu mekkah bu, iya

begitu juga pada sholat jenzah sama dengan sholat fardhu. untuk

mengetahui arah kiblat sebelumnya saya mengarahkan dan

membantu siswa untuk merapikan shof, setelah posisi shof rapi

praktek sholat jenazah dapat di mulai, terimakasih mbak dengan

pertanyaan ini merupakan masukan bagi saya sebagai guru agama

untuk lebih mengajarkan arah mata angin ke siswa tunanetra”

(HT).

Pernyataan tersebut sesuai dengan ungkapan salah satu siswa

yang saat ditanya apakah kamu tahu tentang arah kiblat waktu

melaksanakan sholat:

“Ya saya nggak tau mbak, taunya ya apabila di arahkan sama

guru untuk mengahadap ke arah kiblat, saya hanya menunggu

arahan dari guru” (AD).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa ternyata siswa

penyandang tunanetra di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

Page 70: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Wantuwirawan Salatiga, kurang peka ataupun hafal terhadap konsep

arah mata angin sehingga untuk mengetahui arah kiblat guru

mengarahkan secara penuh kepada siswa. Dari pertanyaan bagaimana

siswa mengetahui arah kiblat di atas, akhirnya menjadi sebuah masukan

bagi guru agama untuk lebih dalam mengajarkan konsep arah mata

angin ke siswa.

g) Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sholat jenazah

Setiap anak memiliki kemampuan dan kecerdasan dengan

tingkatan yang berbeda-beda, begitu juga dalam memahami materi

pembelajaran sholat jenazah, adapun tingkat pemahaman materi

pembelajaran sholat jenazah bagi siswa penyandang tunanetra yang ada

di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga yaitu:

“Tingkat pemahaman siswa pada materi pembelajaran sholat

jenazah yang disampaikan sudah pasti berbeda-beda mbak, karena

tingkat kecerdasan siswapun berbeda-beda, seperti contoh ketika

diterangkan sholat jenazah harus takbir, ada siswa yang

memahami takbir seperti sholat idul fitri sekali takbir kali

baru membaca alfatihah sehingga jumlah takbirnya menjadi ( x )

takbir. Siswa masih mengalami kebingungan sebelum

dilaksanakan praktek, akan tetapi akhirnya setelah melaksanakan

praktek mereka bisa mencapai pemahaman yang sama” (HT).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa tingkat

pemahaman siswa terhadap amteri pembelajaran sholat jenazah

berbeeda-beda, terbukti sebelum dilaksanakan praktek sholat jenazah

secara bersama ada salah satu siswa yang belum faham mengenai

jumlah takbir dalam sholat jenazah, namun ketika sudah dilaksanakan

praktek secara bersama siswa tersebut akhirnya faham. Itulah

Page 71: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

pentingnya diadakan praktek sholat jenazah agar siswa juga dapat

mengetahui secara pasti bagaimana pelaksanaan secara benar dan

menghindari kesalah fahaman dalam memahami materi.

. Faktor Pendukung dan Penghambat Sholat Jenazah

Keberhasilan dalam proses pembelajaran sholat jenazah tidak

lepas dari beberapa kendala ataupun faktor yang mempengaruhinya,

adapun faktor tersebut yaitu terdiri dari:

a) Faktor pendukung

Faktor pendukung dalam implementasi pembelajaran sholat

jenazah yang ada di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan

Salatiga, seperti yang dijelaskan pada hasil wawancara yang dilakukan

oleh peneliti:

“Rasa semangat saya bangun dari diri saya sendiri mbak, sebagai

guru untuk tetap memberikan materi pembelajaran sholat jenazah

kepada siswa, meskipun siswa memiliki rasa takut dan cenderung

tidak suka dengan materi tersebut. Saya berikan pemahaman

betapa pentingnya pembelajaran sholat jenazah sebagai bekal

ataupun sarana bersosialisasi ditengah masyarakat. Biasanya saya

memberikan motivasi kepada siswa di sela-sela penyampaian

materi ketika dikelas. Kalo faktor pendukung dari siswa sendiri

cenderung tidak ada pendukung (pasif), karena siswa memiliki rasa

takut terlebih dahulu, ketika disampaikan materi tentang sholat jenazah” (HT).

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa faktor pendukung

pembelajaran sholat jenazah yang ada di Sekolah Menengah Atas Luar

Biasa Wantuwirawan Salatiga bersumber dari guru, dengan semangat

guru di sini ibarat sebagai kunci atau penggerak utama berjalanya

pembelajaran sholat jenazah, adapun faktor pendukung dari siswa sangat

Page 72: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

sedikit karena siswa lebih pasif. Akan tetapi setelah dilaksanakanya

praktek sholat jenazah dari segi siswa pada akhirnya menyadari betapa

pentingnya pembelajarn sholat jenazah sebagai sebuah bekal untuk hidup

di tengah masyarakat, hal tersebut menjadi sebuah faktor pendukung

yang sesuai dengan pernyataan salah satu siswa penyandang tunanetra

sebagai berikut:

“ Saya menjadi lebih percaya diri mbak ketika sudah mengetahui

bagaimana cara melaksanakan pembelajaran sholat jenazah,

meskipun awalnya saya merinding-merinding gimana gitu tapi

setelah tahu manfaatnya insya allah saya mau lagi kalo di ajak

praktek sholat jenazah” (KR).

b) Faktor penghambat

Dalam proses pembelajaran baik secara umum ataupun secara

khusus pasti tidak lepas dari adanya faktor penghambat, begitu juga

dengan pembelajaran sholat jenazah terdapat faktor pengahambat.

adapun faktor penghambat tersebut diantaranya yaitu:

“Respon yang tidak baik ketika disampaikan materi mengenai

pembelajaran sholat jenazah, kurang semangat sebab adanya rasa

takut. Baru disampaikan materi pembelajaran sholat jenazah saja

takut apalagi disuruh praktek. Dari saya sendiri terkadang merasa

aneh kepada siswa yang mengalami ketunaan total sejak lahir,

karena bagi mereka tidak ada pengalaman ataupun gambaran

mengenai bentuk jenazah akan tetapi mereka memiliki rasa takut

yang berlebih ketika disampaikan materi jenazah. Suasana

kematian membawa ketakutan dalam hati mereka, apalagi kalau

cuaca tidak mendukung seperti hujan, petir menambah mencekam

di ruang kulas. Ketika disampaikan materi sholat jenazah siswa

tidak ingin mendengarkanya dan melewatinya serta berharap cepat

selesai materi tersebut berbeda semisal disampaikan mengenai

materi tentang pernikahan, mereka lebih semangat dan antusias

untuk mendengarkanya karena adanya rasa penasaran dan

keingintahuan yang tinggi, materi sholat jenazah minim pertanyaan

dari siswa dan cenderung kurang penasaran, hanya saja pertanyaan

Page 73: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

yang disampaikan mengenai bagaimana ketika ada yang mati

syahid” (HT).

Selain faktor penghambat yang disampaikan oleh guru, ada

beberapa faktor penghambat dalam pembelajaran sholat jenazah yang

disampaikan oleh siswa yaitu :

“Saat guru memberitahu kepada saya dan teman-teman akan di beri

materi mengenai sholat jenazah jujur saya takut dan rasanya ingin

diberi materi yang lain saja bukan materi sholat jenazah, soalnya

materi jenazah kurang menarik mbak, saya lebih suka materi

semisal tentang pernikahan” (AD).

Faktor penghambat lain juga di sampaikan oleh siswa lain yaitu:

“Saya itu jarang berangkat ke sekolah mbak karena tidak ada yang

mengantar saya ke sekolah kalo saya berangkat sendiri saya belum

bisa, jadi saya pernah tertinggal beberapa materi tentang jenazah

mbak” (FA).

Beberapa pertanyaan di atas mengenai faktor penghambat

pembelajaran sholat jenazah diperkuat oleh pernyataan kepala sekolah

yaitu:

“Saya pernah bertanya kepada satu siswa mengenai bagaimana

prakrek pembelajaran sholat jenazahnya? Siswa tersebut menjawab

“takut pak” Rasa takut dari diri siswa itulah yang menjadikan

pembelajaran sholat jenazah menjadi terhambat karena di awal saja

sudah takut apalagi untuk mempraktekanya di kelas ataupun secara

nyata di tengah masyarakat” (SM).

Guru menambahkan faktor hambatan yaitu:

“Ketika siswa diberi tugas dirumah untuk mencari materi, dan

menulisnya dengan huruf braile ada yang tidak mengerjakan

dengan berbagai alasan, rasa malas yang menjangkit dari siswa

memjadikan hambatan dalam proses pembelajaran” (HT).

Dari beberapa pernyataan faktor penghambat dalam pembelajaran

sholat jenazah yang ada di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

Page 74: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Wantuwirawan Salatiga ternyata lebih banyak di temukan dari pihak guru

ataupun siswa penyandang tunanetra.

. Solusi Pembelajaran Sholat Jenazah

Untuk mengatasi hambatan dalam proses pembelajaran sholat

jenazah maka perlu dicari sebuah solusi agar pembelajaran tersebut dapat

berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan yang di inginkan.

Adapun solusi tersebut seperti yang diungkapkan oleh guru sebagai

berikut:

“Biasanya saya beri pemahaman mbak, juga motivasi kepada siswa

bahwa mau nggak mau kita akan mengalami dan berhadapan

dengan sebuah kematian menjumpainya khususnya orang tua

nantinya, diri sendiri, keluarga ataupun tetangga. Memberi saran

kepada siswa untuk berlatih yaitu bertaziah jika dengan belajar

bertaziah berani insya Allah ketika takziah berani insya Allah

untuk belajar sholat jenazah berani dan bisa. Biasanya saya

memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya

materi pembelajaran sholat jenazah mbak, yaitu sebagai bekal

nantinya untuk hidup dan bersosialisasi di masyarakat, agar tidak

canggung dan terbiasa karena bagaimnapun siswa nantinya akan

hidup dan bersosial ditengah masyarakat dan pembelajaran sholat

jenazah merupakan kebutuhan yang harus dipelajari dan

dipraktekan oleh siswa” (HT).

Solusi lain juga diungkapkan oleh kepala sekolah yaitu sebagai

berikut:

“Pihak sekolah memberikan fasilitas VCD, ataupun audio yang

bisa digunakan ketika pembelajaran di kelas mbak, semisal siswa

merasa bosan ketika diberi materi oleh guru maka bisa diatasi

dengan memutar materi melalui audio sebagai media yang telah di

sediakan oleh sekolah, begitu juga dengan pembelajaran sholat

jenazah bagi saya guru bisa memanfaatkan media sebagai solusi”

(SM).

Page 75: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Solusi pembelajaran sholat jenazah bagi siswa penyandang

tunanetra yang ada di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

Wantuwirawan Salatiga lebih banyak di lakukan oleh guru untuk

mengatasi hambatan yang dapat mengganggu jalanya pembelajaran, dari

pihak sekolah memberikan fasilitas untuk menunjang proses

pembelajaran dan hal tersebut menjadi salah satu sebuah solusi.

Page 76: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan di Sekolah Menengah Atas Luar

Biasa Wantuwirawan Salatiga, melalui metode observasi, wawancara,

dokumentasi dimana telah terkumpul data dari pihak sekolah maka penulis akan

menganalisa data untuk dapat menjawab rumusan masalah dari penelitian ini

sebagai berikut:

A. Implementasi Sholat Jenazah SMALB Wantuwirawan Salatiga

Implementasi pembelajaran sholat jenazah yang ada di Sekolah

Menengah Atas Wantuwirawan Salatiga pada dasarnya sama dengan apa

yang dilaksanakan di sekolah menengah atas umum lainya, dan pelaksanaan

pembelajaran sholat jenazah dari mulai persiapannya yaitu menggunakan alat

serta sarana prasarana seadanya karena keterbatasan itulah metode yang bisa

digunakan yaitu:

. Metode Ceramah

Metode ceramah dilakukan oleh guru, disini guru sebagai sumber

yang memberikan materi kepada siswa agar mereka lebih faham dan

memperdalam mengenai materi pembelajaran sholat jenazah. Guru

menyampaikan materi pembelajaran sholat jenazah dengan berceramah

yaitu bahwa pembelajaran sholat jenazah merupakan salah satu

serangkaian kewajiban sesama muslim terhadap muslim lain apabila ada

yang meninggal dan dihukumi fardhu kifayah yang berarti apabila salah

Page 77: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

satu dari muslim itu ada yang menyelenggarakan maka gugurlah

kewajiban muslim semua akan tetapi apabila salah satu/ sebagian dari

muslim itu tidak ada yang menyelenggarakan maka dosalah semua, maka

dari itu kewajiban mengurus jenazah menjadi sebuah tanggung jawab

kalian sebagai muslim, penting bagi kita untuk belajar mengenai tata cara

dan penyelenggaraanya. Selain itu guru sebagai sumber informasi bagi

siswa penyandang tunanetra juga memberikan pengetahuan berdasarkan

buku panduan pembelajaran pendidikan agama islam pada umumnya di

sekolah formal. Metode ceramah yang di sampaikan bagi siswa

penyandang tunanetra dirasa cukup efektif begitu juga dengan

pembelajaran apapun yang disampaikan pertama kali sebagai andalan

seorang guru yaitu menggunakan metode ceramah, seperti yang telah di

sampaikan oleh guru yaitu:

“Siswa tunanetra lebih banyak mendengar dan memanfaatkan

indera pendengaran mereka, dengan metode ceramah ini siswa

tunanetra lebih fokus dan seksama dalam menangkap serta

memahami materi yang saya sampaikan, bisa dikatakan metode

ceramah merupakan metode harian yang selalu saya gunakan ketika

mengajar siswa tunanetra, begitu juga dengan materi sholat jenazah

saya sampaikan di awal dengan metode ceramah” (HT).

. Metode Demonstrasi

Demonstrasi adalah suatu tehnik mengajar yang dilakukan oleh

seorang guru atau orang laian yang dengan sengaja diminta atau siswa

sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses

atau cara melakukan sesuatu (Basyiruddin Usman: ).

Page 78: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Salatiga, materi sholat

jenazah memang identik dengan metode demonstrasi sebagaimana yang

telah di ungkapkan oleh guru:

“Ketika mengajar bacaan mengenai bacaan sholat jenazah langkah

awalnya guru membacakan lalu siswa menirukanya, guru

memberikan teori sekaligus peragaanya. Peragaan disini langsung

kepada siswa satu persatu karena dengan keterbatasan kondisi yang

mereka miliki, hal ini sangat memungkinkan sebab jumlah dari

siswa tunetra juga sedikit jadi guru bisa lebih leluasa membimbing

siswa secara maksimal dengan cara satu persatu” (HT).

. Metode eksperimen atau praktek

Di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga

Metode eksperimen atau praktek dilaksanakan ketika siswa sudah diberi

materi oleh guru menggunakan metode ceramah ataupun tugas dirumah

yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa mempelajari sendiri suatu

masalah dengan membaca dan mengejarkan soal-soal sendiri, mencobanya

sendiri, agar siswa lebih rajin dan mengukur kegiatan baik di rumah

maupun di sekolah. Dengan begitu guru berharap semua pengetahuan yang

telah diterima siswa lebih mantap. Setelah siswa faham guru mengajak

siswa untuk praktek mengenai sholat jenazah didalam kelas dengan

persiapan alat peragaan yang dibutuhkan dan disediakan oleh sekolah.

Ketika praktek dikelas, siswa mendapatkan pendampingan secara penuh

dari guru dari awal sampai akhir, sebab guru sebagai pemandu utama

dalam kegiatan praktek.

Cara mempraktekan sholat jenazah siswa diajari dan dipegang satu

persatu oleh guru secara bergantian kemudian guru mulai mengajarkan

Page 79: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

bagaimana cara menghadap kiblat, mengetahui posisi terhadap mayat

apabila menjadi imam ataupun makmum, membaca niat, cara bertakbir,

cara bersedekap, cara membaca do‟a, sampai dengan salam. Kemudian

apabila siswa mengadakan praktek secara langsung ditengah masyarakat

bila ada sebuah kematian, guru hanya sebagai fasilitator yaitu

mengantarkan dan mengawasi siswa dari jauh bagaimana praktek siswa

tersebut karena guru yakin serta memperbolehkan siswanya untuk praktek

sholat jenazah secara langsung dimasayrakat agar siswa berani dan

mempunyai pengalaman secara nyata sehingga siswa dapat membedakan

antara praktek di kelas dan praktek secara langsung di masyarakat. Seperti

yang telah di ungkapkan oleh salah satu siswa yang memiliki pengalaman

sholat jenazah secara langsung dikehidupan nyata adapaun pernytaan

tersebut yaitu:

“Seumur hidup saya mbak , pernah satu kali melakukan praktek

sholat jenazah dikehidupan nyata yaitu ketika nenek saya

meninggal. Ternyata rasa takut saya selama ini sudah menghilang

setelah praktek secara langsung, berbeda ketika mengadakan

praktek dikelas waktu itu malahan saya takut sekali” (AD).

Dalam metode eksperimen ataupun praktek teori yang selama ini

dipelajari dipraktekan dengan maksimal sampai dengan siswa faham dan

dapat mengaplikasikanya di kehidupan nyata, itulah tujuan utama dari

adanya pembelajaran sholat jenazah yang hendak dicapai oleh pihak guru

dan sekolah menjadikan siswa memiliki keberanian dan menghilangkan

rasa takut.

Page 80: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab diberikan, karena dengan adanya tanya jawab

inilah ada kesempatan dan ruang bagi siswa penyandang tunanetra untuk

berbicara menyampaikan apa yang ingin dipertanyakan tentang

pembelajaran sholat jenazah kepada guru. Dengan metode tanya jawab

diharapkan ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa sehingga

terjalin komunikasi dan kedekatan psikologis yang menjadikan cinta kasih

serta dapat menumbuhkan motivasi tinggi terhadap peserta didik.

Mengenai metode dalam pembelajaran sholat jenazah sesuai

dengan ungkapan guru:

“Ketika pembelajaran berlangsung atau apabila guru selesai

bercerita atau memberikan penjelasan sekiranya ada siswa yang

belum paham atau ingin mendalami rasa ingin tahu mereka

mengeluarkan suara memanggil nama gurunya dan bertanya

tentang sesuatu yang belum mereka pahami. Kemudian jika tidak

ada siswa yang bertanya maka guru yang memberikan pertanyaan

balik ke siswa. Pada pembelajaran sholat jenazah yang ditanyakan

oleh siswa yaitu mengenai mati syahid yaitu siswa bertanya kenapa

seorang yang mati syahid itu tidak dimandikan, dikafani,

disholatkan kenapa langsung dikubur. Untuk materi atau hal-hal

yang lain dalam pembelajaran sholat jenazah seperti bagaimana

bacaan do‟a, jumlah rakaat, cara bertakbir, cara bersedekap jarang

ditanyakan oleh siswa. Guru pun memberikan pernyataan dan

mengakui bahwa pembelajaran sholat jenazah merupakan salah

satu meteri yang kurang diminati atau disukai oleh siswa, rasa

keingintahuan/ penasaran siswa masih sedikit. Meskipun dalam

pembelajaran sholat jenazah bagi siswa tunanetra ini minim dengan

pertanyaan akan tetapi guru tetap memberikan umpan atau timbal

balik pertanyaan kepada siswa agar dan guru tetap menggunakan

metode ini saat proses pembelajaran” (HT).

Page 81: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Sholat Jenazah

. Faktor Pendukung dari Guru

Faktor pendukung Implementasi pembelajaran sholat jenazah di

Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga dari segi

guru atau penganjar yaitu antara lain:

a) Kesadaran diri dari pengajar atau guru sebagai seorang muslim, untuk

menyampaikan ilmu agar lebih bermanfaat.

b) Pengajar atau guru berfikir sudah sepantasnya bagi seorang muslim

untuk menyayangi saudaranya sesama muslim terlebih sebagai sorang

pendidik sudah menjadi kewajiban untuk tetap bersabar dengan

berbagai kondisi untuk menyayangi siswanya.

c) Mengingat semangat para nabi dalam berdakwah sehingga tujuan

berdakwah dapat terwujud dan merubah hidup manusia bisa menjadi

lebih baik, pengajar atau guru hanya sekedar membantu saja,

memberikan pembekalan dan motivasi.

d) Mendatangkan manfaat bagi pengajar atau guru karena dengan

bersabar dalam mengajar jadi memiliki banyak amalan dan

pengalaman dalam menghadapi masalah yang berbeda.

e) Menjadikan pengajar atau guru bersyukur serta bangga memiliki

peserta didik yang memliki semangat dalam belajar meskipun

terkadang semangat tersebut naik turun akan tetapi dengan

kekurangan yang mereka miliki mereka masih mau belajar dan

mengamalkanya di kehidupan nyata.

Page 82: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Meskipun di awal penyampaian meteri pembelajaran sholat

jenazah faktor pendukung dari segi siswa cenderung kurang, akan tetapi

setelah diadakanya praktek dikelas ataupun dikehidupan nyata ada bebrapa

faktor pendukung yang dapat ditulis diantaranya:

a) Setelah mengetahui manfaat dari pembelajaran sholat jenazah, timbul

kesadaran di hati peserta didik bahwa dengan mengikuti pembelajaran

sholat jenazah dengan baik dapat menjadi bekal untuk hidup dan

bersosialisasi di tengah masyarakat.

b) Siswa menyadari bahwa pembelajaran sholat jenazah merupakan

sebuah kebutuhan sebagai seorang muslim yang memiliki kewajiban

anatar sesama muslim lainya dan jika ingin tahu maka harus dipelajari

serta diamalkan.

c) Menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan mengikuti

pembelajaran sholat jenazah dan mempraktekanya siswa menjadi

mengingat sebuah kematian yang nantinya akan terjadi juga pada diri

mereka.

d) Menambahkan kepercayaan diri siswa untuk melaksanakan sholat

jenazah di kehidupan nyata, bahwa sebagai penyandang tunanetra ia

masih bisa melaksanakan ibadah yang berkaitan sesama manusia

(habluminannas) dan keberadaanya masih bisa diakui serta diterima

dengan baik di tengah masyarakat.

Page 83: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Faktor Penghambat dari Siswa

Faktor penghambat implementasi pembelajaran sholat jenazah

yang ada di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Salatiga menurut analisis

penulis lebih banyak ditemukan dari pada faktor pendukungnya, adapun

faktor penghambat tersebut diantaranya yaitu:

a) Respon yang kurang baik di awal menjadikan penghambat proses

pembelajaran yang akan dilakukan kedepan. Sehingga guru harus

exstra bersabar dalam memberikan materi.

b) Perasaan takut yang menyelimuti hati dan fikiran siswa terhadap

judul materi yaitu mengenai jenazah sehingga guru harus

memberikan pemahaman dan pengertian kepada siswa bahwa materi

ini memiliki banyak manfaat yang bisa diperoleh siswa.

c) Kurangnya antusias siswa terhadap materi pembelajaran sholat

jenazah.

d) Rasa bosan dari siswa apabila guru dalam menyampaikan materi

kurang menarik dan kreatif.

e) Siswa ingin segera melewati materi dan berganti dengan materi yang

lain dengan alasan materi sholat jenazah kurang menarik berbeda

dengan materi pernikahan.

f) Siswa berkebutuhan khusus seperti penyandang tunanetra memiliki

kondisi psikologis yang lebih mudah sensitif, sebagai contoh ada

siswa yang sedang galau atau sedih hal tersebut mejadi penghambat

proses pembelajaran dikelas karena perhatian guru akhirnya tertuju

Page 84: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

kepada siswa tersebut mendekati, menghiburnya dan penyampaian

materi menjadi tertunda atau bahkan tidak selesai sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan oleh guru.

g) Siswa terkadang ada yang jarang masuk karena tidak ada yang

mengantarkan ke sekolah ataupun karena orang tuanya yang terlalu

sibuk, dan juga ada kendala biaya tidak adanya uang untuk transport

sehingga siswa tidak masuk, akhirnya guru harus menjelaskan

materi berulang-ulang atau di kesempatan waktu yang lain kepada

siswa.

h) Siswa kurang bersosialisasi di masyarakat, sehingga siswa kurang

memiliki rasa percaya diri untuk bergaul

C. Solusi Pembelajaran Sholat Jenazah

Solusi pembelajaran sholat jenazah yang ada di Sekolah Menengah

Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga, seperti yang telah di ungkapkan

oleh ibu Huru Tyastri yaitu:

a) Tetap bersemangat untuk menyampaikan materi dengan berbagai

keadaan siswa yang terkadang memiliki banyak alasan untuk tidak

mengikuti pembelajaran sholat jenazah

b) Memilih atau menggunakan metode yang tepat sesuai dengan keadaan

siswa penyandang tunanetra.

c) Menenangkan hati dan keadaan siswa apabila kondisi psikologisnya

sedang tidak stabil, guru di sini juga berperan sebagai pendidik dan orang

Page 85: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

tua bagi siswa sehingga mengharuskan guru mengerti serta peka terhadap

mood siswa untuk mengikuti pembelajaran.

d) Bersabar untuk selalu memberikan pemahaman disetiap pertemuan

bahwa pembelajaran sholat jenazah memiliki banyak manfaat baik untuk

kehidupan dunia ataupun kehidupan akhirat.

e) Berusaha sedikit demi sedikit menghilangkan rasa takut siswa terhadap

pembelajaran sholat jenazah.

f) Memberikan tugas dirumah dengan tujuan agar siswa memiliki keaktifan

untuk mencari materi dengan bertanya orang dirumah ataupun mencari di

internet.

g) Memberikan motivasi seperti halnya guru menyuruh siswa untuk

berlatih bertakziah jika ada saudara ataupun tetangga yang meninggal

dengan harapan apabila takziah berani insya Allah sholatpun bisa.

h) Ketika ada siswa yang tidak berangkat lebih dari hari tanpa

pemberitahuan maka pihak sekolah menghubungi pihak orang tua untuk

menanyakan keadaan dan penyebab siswa tidak masuk sekolah.

Solusi lain juga di berikan oleh pihak sekolah untuk membantu proses

pembelajaran, begitu juga dengan pembelajaran sholat jenazah, adapun solusi

tersebut yaitu:

a) Memberikan fasilitas berupa VCD atau audio player yang bisa digunakan

oleh guru saat pembelajaran di kelas.

Page 86: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

b) Saat siswa merasa bosan dengan penyampaian materi yang di berikan

guru bisa memutar VCD atau media tersebut agar siswa lebih semangat

dalam mengikuti pembelajaran.

Pemberian Solusi dari beberapa pihak baik guru ataupun pihak

sekolah dapat menjadikan pembelajaran berjalan dengan lancar, sehingga

solusi menjadi sebuah hal yang penting dan merupakan jalan ataupun kunci

keberhasilan sebuah pembelajaran.

Page 87: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian dan pemahaman yang mengacu pada

rumusan masalah yang telah ditetapkan serta berdasarkan analisis data yang

diuraikan secara deskriptif pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

. Implementasi pembelajaran sholat jenazah yang ada di Sekolah

Menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga, menggunakan

metode :

a) Metode ceramah

b) Metode demonstrasi

c) Metode eksperimen/ praktek

d) Metode tanya jawab

. Faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran

sholat jenazah bagi siswa penyandang tunanetra di Sekolah Menengah

Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga yaitu:

a) Faktor pendukung

Faktor pendukung implementasi pembelajaran sholat jenazah

di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Salatiga dari segi pengajar atau

guru antaralain yaitu:

Page 88: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

f) Kesadaran diri dari pengajar atau guru sebagai seorang muslim,

untuk menyampaikan ilmu agar lebih bermanfaat, dengan

mengingat semangat para nabi dalam berdakwah untuk merubah

kehidupan manusia menjadi lebih baik. Disini pengajar hanya

sekedar membantu dan memberikan motivasi kepada siswa

dengan menyampaikan ilmunya.

g) Pengajar atau guru berfikir sudah sepantasnya bagi seorang

muslim untuk menyayangi saudaranya sesama muslim terlebih

sebagai seorang pendidik sudah menjadi kewajiban untuk tetap

bersabar dengan berbagai kondisi untuk menyayangi siswanya.

h) Mendatangkan banyak manfaat serta menjadikan pengajar atau

guru bersyukur serta bangga memiliki peserta didik yang

memliki semangat dalam belajar meskipun terkadang semangat

tersebut naik turun akan tetapi dengan kekurangan yang mereka

miliki mereka masih mau belajar dan mengamalkanya di

kehidupan nyata.

Selain faktor pendukung dari pengajar atau guru, dari siswa

penyandang tunanetrapun terdapat faktor pendukung dalam proses

implementasi pembelajaran sholat jenazah antaralain:

) Setelah mengetahui manfaat dari pembelajaran sholat jenazah,

timbul kesadaran di hati peserta didik bahwa dengan mengikuti

pembelajaran sholat jenazah dengan baik dapat menjadi bekal

untuk hidup dan bersosialisasi di tengah masyarakat.

Page 89: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

) Siswa menyadari bahwa pembelajaran sholat jenazah merupakan

sebuah kebutuhan sebagai seorang muslim, kewajiban antar

sesama muslim lainya dan jika ingin tahu maka harus dipelajari

serta diamalkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada

Allah swt.

) Menambahkan kepercayaan diri siswa, bahwa sebagai

penyandang tunanetra ia masih bisa melaksanakan ibadah yang

berkaitan sesama manusia (habluminannas) dan keberadaanya

masih bisa diakui serta diterima dengan baik di tengah

masyarakat.

b) Faktor penghambat

Faktor penghambat implementasi pembelajaran sholat jenazah

di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga

antaralain yaitu:

i) Respon yang kurang baik di awal yaitu rasa takut yang berlebih,

kurangnya antusisas siswa, rasa bosan ingin segera melewati

terhadap materi menjadikan penghambat proses pembelajaran

yang akan dilakukan kedepan. Sehingga guru harus exstra

bersabar dalam memberikan materi.

j) Siswa berkebutuhan khusus seperti penyandang tunanetra

memiliki kondisi psikologis yang lebih mudah sensitif, sehingga

apabila ada siswa yang mengalami hal tersebut perhatian guru

akhirnya tertuju kepadanya, sehingga penyampaian materi

Page 90: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

menjadi tertunda atau bahkan tidak selesai sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan oleh guru.

k) Kehadiran siswa yang tidak menentu karena tidak ada yang

mengantarkan ke sekolah ataupun karena orang tuanya yang

terlalu sibuk, dan juga ada kendala biaya tidak adanya uang untuk

transport sehingga siswa tidak masuk, akhirnya guru harus

menjelaskan materi berulang-ulang atau di kesempatan waktu

yang lain kepada siswa.

l) Siswa kurang bersosialisasi di masyarakat, sehingga siswa kurang

memiliki rasa percaya diri untuk bergaul

. Solusi Pembelajaran Sholat Jenazah

Solusi implementasi pembelajaran sholat jenazah yang ada di

Sekolah Menengah atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga dari segi guru

antara lain yaitu:

i) Tetap bersemangat untuk menyampaikan materi dengan berbagai

keadaan siswa yang terkadang memiliki banyak alasan untuk tidak

mengikuti pembelajaran sholat jenazah

j) Memilih atau menggunakan metode yang tepat sesuai dengan

keaadaan siswa penyandang tunanetra.

k) Menenangkan hati dan keadaan siswa apabila kondisi psikologisnya

sedang tidak stabil , guru di sini juga berperan sebagai pendidik dan

orang tua bagi siswa sehingga mengharuskan guru mengerti serta peka

terhadap mood siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Page 91: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

l) Bersabar, sedikit demi sedikit menghilangkan rasa takut siswa dan

selalu memberikan pemahaman di setiap pertemuan bahwa

pembelajaran sholat jenazah memiliki banyak manfaat baik untuk

kehidupan dunia ataupun kehidupan akhirat.

m) Memberikan tugas dirumah dengan tujuan agar siswa memiliki

keaktifan, memberikan motivasi menyuruh siswa untuk berlatih

bertakziah jika ada kematian di lingkungan tempat tinggal.

n) Ketika ada siswa yang tidak berangkat lebih dari hari tanpa

pemberitahuan maka pihak sekolah menghubungi pihak orang tua

untuk menayakan keadaan dan penyebab siswa tidak masuk sekolah.

Solusi lain juga diungkapkan oleh bapak Sigit Margono sebagai

kepala sekolah yaitu sebagai berikut:

a) Pihak sekolah memberikan fasilitas yang dapat digunakan ketika

pembelajaran di kelas seperti VCD, Audio untuk menghibur dan

sebagai solusi bagi guru apabila para siswa apabila siswa merasa

bosan terhadap pembelajaran sholat jenazah yang disampaikan.

B. Saran

Berdasarkan Kesimpulan dari penelitian, maka dapat penulis

kemukakan saran kepada:

. Kepala Sekolah Menengha Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga

yaitu:

Page 92: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

a) Menjalankan peranya sebagai kepala sekolah dalam mengembangkan

dan melaksanakan program pendidikan sesuai dengan amanah

nasional.

b) Menjaga Stake Holder di lingkungan Sekolah Menengah Atas Luar

Biasa Wantuwirawan Salatiga agar tercipta suasana belajar yang

kondusif dan perkembangan pendidikan lembaga yang di pimpinya

bisa terus maju dan selaras sesuai dengan cita-cita bangsa.

. Pengajar atau guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas

Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga

a) Mencari inovasi dan metode pembelajaran yang lebih menarik bagi

siswa penyandang tunanetra dalam implementasi pembelajaran sholat

jenazah, agar materi tersebut menjadi sebuah materi yang tidak

menakutkan lagi serta menyenangkan untuk dipelajari siswa.

b) Memberikan bekal hidup atau keahlian yang dapat dikembangkan di

masyarakat sehingga siswa penyandang tunanetra tidak mengalami

ketergantungan hidup.

. Siswa-siswi penyandang tunanetra di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

Wantuwirawan Salatiga

a) Mengambil hikmah dari keadaan yang dimiliki dengan lebih

mendekatkan diri kepada Allah swt.

b) Bangun rasa kepercayaan diri dan hendaknya siswa penyandang

tunanetra tidak mengucilkan diri dari lingkungan.

Page 93: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

c) Bagi siswa penyandang tunanetra hendaknya merasa berbesar hati

karena pada dasarnya semua manusia itu sama derajatnya di mata

Allah, hanya ketaqwaan saja yang mampu membedakanya.

. Orang tua penyandang tunanetra di Sekolah Menengha Atas Luar Biasa

Wantuwirawan Salatiga

a) Orang tua penyandang tunanetra hendaknya selalu memperhatikan

kehidupan anaknya di lingkungan masyarakat, karena perhatian

tersebut sangat berpengaruh besar bagi perkembangan dan masa

depan anak.

b) Meluangkan waktu lebih ketika dirumah untuk mendampingi anaknya

ketika proses belajar, sehingga materi apa saja yang diberikan di

sekolah dapat dipelajari dengan baik dan diimplementasikan di

masyarakat.

C. Penutup

Demikianlah penelitian ini penulis susun sebagai salah satu syarat dalam

melaksanakan penelitian. Dalam penulisan ini masih banyak kekurangan

disebabkan karena kemampuan penulis yang masih sangat terbatas, maka dari

itu penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan, saran,

kritik yang sifatnya membangun.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca pada umumnya, terimaksih atas semua pihak yang telah membantu

penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

Page 94: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

DAFTAR PUSTAKA

Ardhi Widjaya, . Seluk Beluk Tunanetra, Yogyakarta: Javalitera

Arikunto, Suharsani, . Prosedur penelitian suatu pendekatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Basyiruddin Usman, . Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta

Ciputat Pers

Daradjat Zakiah, . Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara

Hadi Sutrisno, . Metodologi Research . Yogykarta : Fakultas Psikologi

UGM

Hasyim Ashshidieqy, . Hukum-Hukum Fiqh Islam, Yogyakarta

Majid Abdul, . Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

Bandung : Remaja Rosda Karya

Moelong. Lexi.J, . Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosda

Karya

Muhaimin, . Paradigma Pendidikan Islam, Bandung : Remaja Rosda Karya

Rini Utami , . Senyum Lebar Ayah Bunda, Sleman Yogyakarta : Galaksi

Media

Sayid Sabiq, . Fiqh Sunah, Bandung PT Alma‟arif

Sulaiman Rasjid, . Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sugiyono, . Metode penelitian Kualitatf,Kuantitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta

Waid, Abdul, . Jangan Takut Karena Cacat,Yogyakarta: Diva Press

Page 95: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

http://gurusertifikasiplb.blogspot.co.id/ macam_macam_metode_pembelaj

aran bagi tunanetra di sekolah luar biasa (diakses tanggal september

WIB)

Yeny Andriani, . Rafael Sebuah Keajaiban, Yogyakarta : CV. Andi

Page 96: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Pedoman Wawancara Untuk Guru

Nama Guru :

Hari/ Tanggal Wawancara :

Tempat :

. Bagaimana implementasi pembelajaran sholat jenazah yang telah

dilaksanakan di sekolah ini?

. Metode apa yang digunakan dalam proses pembelajaran sholat

jenazah?

. Media apa yang digunakan dalam penyampaian materi sholat jenazah?

. Bagaimana respon siswa ketika diberi materi sholat jenazah?

. Faktor apa saja yang mendukung implementasi sholat jenazah?

. Faktor apa saja yang menghambat implementasi sholat jenazah?

. Bagaimana solusi yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan

pembelajaran sholat jenazah?

. Bagaimana tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran

sholat jenazah?

. Bagaimana tahapan praktek sholat jenazah yang dilakukan?

. Berapa kali jumlah praktek yang dilaksanakan?

. Bagaimana cara yang disampaikan kepada siswa untuk menghafal

bacaan sholat?

. Bagaimana cara mengetahui posisi mayat laki-laki dan perempuan

dalam praktek sholat jenazah?

Page 97: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Berapa alokasi waktu untuk melaksanakan pembelajaran sholat

jenazah?

. Evaluasi belajar seperti apa yang dilakukasn oleh guru untuk

mengukur keberhasilan siswa?

Page 98: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Pedoman Wawancara Untuk Siswa

Nama Siswa :

Hari/ Tanggal Wawancara :

Tempat :

. Bagaimana materi yang disampaikan oleh guru mengenai

pembelajaran sholat jenazah?

. Apa yang dirasakn ketika diberikan materi pembelajaran sholat

jenazah?

. Media apa yang diberikan oleh guru ketika menyampaikan materi

sholat jenazah?

. Kapan waktu pelaksanaan pembelajaran sholat jenazah?

. Bagaimana cara menghafal bacaan sholat jenazah?

. Bagaimana cara mengetahui dan menghafal bacaan sholat jenazah?

. Kesulitan apa yang dirasakan ketika melaksanakan praktek sholat

jenazah?

. Apakah sudah pernah melaksanakan praktek sholat jenazah secara

langsung diluar sekolah?

. Kapan waktu pelaksanaan pembelajaran sholat jenazah?

. Bagaiamana cara mengetahui posisi mayat laki-laki dan perempuan?

Page 99: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Pedoman Wawancara Untuk Kepala Sekolah

Nama :

Hari/ Tanggal Wawancara :

Tempat :

. Bagaimana sejarah berdirinya SMALB Wantuwirawan Salatiga?

. Bagaimana keadaan siswa tunanetra di SMALB Wantuwirawan

Salatiga?

. Adakah Program kekhususan bagi siswa penyandang tunanetra di

SMALB ini?

. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran sholat jenazah yang ada di

SMALB ini?

. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat implementasi

pembelajaran sholat jenazah?

. Media pendukung apa yang digunakan dalam pembelajaran sholat

jenazah yang ada disekolah?

. Faktor apa saja yang menghambat pembelajaran sholat jenazah di

SMALB ini?

. Solusi apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam

pembelajaran sholat jenzah di SMALB ini?

. Bagaimana evaluasi yang ada di SMALB ini?

Page 100: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Verbatim Wawancara Implementasi Pembelajaran Sholat Jenazah

di Sekolah menengah Atas Luar Biasa Wantuwirawan Salatiga

A. Pertanyaan Diajukan Kepada Guru

IDENTITAS

Nama : Huru Tyastri

Pendidikan Terahir : S UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pekerjaan : Guru

Alamat : Perum Argomas Timur, No.

Tanggal Wawancara : juni pukul : WIB

No. Hp :

No. Pertanyaan Jawaban

. Bagaimana implementasi

pembelajaran sholat jenazah

yang telah dilaksanakan bu?

“Implementasi pembelajaran

sholat jenazah yang dilaksanakan

di SMALB sini yaitu sama

dengan kurikulum sekolah

menengah atas pada umumnya

mbak, yaitu disampaikan pada

semester ganjil di kelas sebelas,

dipraktekan kali selama satu

semester dengan satu kali

pertemuan memiliki alokasi waktu

jam apabila menggunakan

kurikulum KTSP dan alokasi

waktu jam menggunakan

kurikulum ”.

. Metode apa yang digunakan

dalam proses pembelajaran

tersebut?

“Pertama saya menggunakan

metode ceramah dalam

penyampaian materi, yaitu siswa

mendengarkan secara seksama

apa yang saya sampaikan. Kedua

yaitu metode demonstrasi yang

disertai perabaan bagi siswa

tunanetra total contohnya ini

Page 101: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

mbak, saat mengajarkan cara

bertakbir siswa dirabakan ke

tangan saya (guru)

mengangkatkan tangan anak

sampai telinga dan melafadzkan

takbir” Allohuakbar”, ketika

sedekap anak diraba dan

disedekapkan ataupun sebaliknya

siswa meraba ketangan saya

(guru) dengan begitu siswa

mengerti dan mengetahui gerakan

yang sebenarnya. Ketiga

menggunakan metode ekperimen

atau praktek dan ke empat

metode tanya jawab”.

. Media apa yang digunakan

dalam penyampain materi

sholat jenazah bu?

“Media yang digunakan ya

seadaanya mbak, yaitu untuk

mayatnya menggunakan guling,

kain penutup juga seadanya.

Dalam proses pembelajaran

biasanya menggunakan audio mp

palyer mba”.

. Bagaimana respon anak-anak

ketika diberi materi sholat

jenzah bu?

“Respon awal siswa itu kurang

baik ketika akan disampaikan

materi mengenai pembelajaran

sholat jenazah, kurang semangat

sebab adanya rasa takut”.

. Faktor apa saja yang

menghambat implementasi

pembelajaran sholat jenazah

bu?

“Respon yang tidak baik ketika

disampaikan materi mengenai

pembelajaran sholat jenazah,

kurang semangat sebab adanya

rasa takut. Baru disampaikan

materi pembelajaran sholat

jenazah saja takut apalagi disuruh

praktek. Dari saya sendiri

terkadang merasa aneh kepada

siswa yang mengalami ketunaan

total sejak lahir, karena bagi

mereka tidak ada pengalaman

ataupun gambaran mengenai

bentuk jenazah akan tetapi mereka

memiliki rasa takut yang berlebih

ketika disampaikan materi

jenazah. Suasana kematian

membawa ketakutan dalam hati

Page 102: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

mereka, apalagi kalau cuaca tidak

mendukung seperti hujan, petir

menambah mencekam di ruang

kulas. Ketika disampaikan materi

sholat jenazah siswa tidak ingin

mendengarkanya dan

melewatinya serta berharap cepat

selesai materi tersebut berbeda

semisal disampaikan mengenai

materi tentang pernikahan,

mereka lebih semangat dan

antusias untuk mendengarkanya

karena adanya rasa penasaran dan

keingintahuan yang tinggi, materi

sholat jenazah minim pertanyaan

dari siswa dan cenderung kurang

penasaran, hanya saja pertanyaan

yang disampaikan mengenai

bagaimana ketika ada yang mati

syahid”.

. Faktor apa saja yang

mendukung implementasi

pembelajaran sholat jenazah

bu?

“Rasa semangat saya bangun dari

diri saya sendiri mbak, sebagai

guru untuk tetap memberikan

materi pembelajaran sholat

jenazah kepada siswa, meskipun

siswa memiliki rasa takut dan

cenderung tidak suka dengan

materi tersebut. Saya berikan

pemahaman betapa pentingnya

pembelajaran sholat jenazah

sebagai bekal ataupun sarana

bersosialisasi ditengah

masyarakat. Biasanya saya

memberikan motivasi kepada

siswa di sela-sela penyampaian

materi ketika dikelas. Kalo faktor

pendukung dari siswa sendiri

cenderung tidak ada pendukung

(pasif), karena siswa memiliki

rasa takut terlebih dahulu, ketika

disampaikan materi tentang sholat

jenazah”.

Page 103: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Bagaimana solusi yang

dilakukan ibu untuk

mengatasi hambatan dalam

proses implementasi

pembelajaran sholat jenazah?

“Biasanya saya beri pemahaman

mbak, juga motivasi kepada siswa

bahwa mau nggak mau kita akan

mengalami dan berhadapan

dengan sebuah kematian

menjumpainya khususnya orang

tua nantinya, diri sendiri, keluarga

ataupun tetangga. Memberi saran

kepada siswa untuk berlatih yaitu

bertaziah jika dengan belajar

bertaziah berani insya Allah

ketika takziah berani insya Allah

untuk belajar sholat jenazah

berani dan bisa. Biasanya saya

memberikan pemahaman kepada

siswa mengenai pentingnya materi

pembelajaran sholat jenazah

mbak, yaitu sebagai bekal

nantinya untuk hidup dan

bersosialisasi di masyarakat, agar

tidak canggung dan terbiasa

karena bagaimanapun siswa

nantinya akan hidup dan bersosial

ditengah masyarakat dan

pembelajaran sholat jenazah

merupakan kebutuhan yang harus

dipelajari dan dipraktekan oleh

siswa”.

.

Bagaimana tingkat

pemahaman siswa setelah

diberikan materi

pembelajaran jenazah bu?

“Tingkat pemahaman siswa pada

materi pembelajaran sholat

jenazah yang disampaikan sudah

pasti berbeda-beda mbak, karena

tingkat kecerdasan siswapun

berbeda-beda, seperti contoh

ketika diterangkan sholat jenazah

harus takbir, ada siswa yang

memahami takbir seperti sholat

idul fitri sekali takbir kali baru

membaca alfatihah sehingga

jumlah takbirnya menjadi ( x )

takbir. Siswa masih mengalami

kebingungan sebelum

dilaksanakan praktek, akan tetapi

akhirnya setelah melaksanakan

Page 104: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

praktek mereka bisa mencapai

pemahaman yang sama”.

. Bagaiamana tahapan praktek

sholat jenazah yang dilakukan

bu?

“Persiapan yang dilakukan

sebelum melaksanakan praktek

sholat jenazah yaitu

mempersiapkan alat bantu atau

perlengkapan biasanya

menggunakan boneka sebagai

mayat tetapi karena keterbatasan

alat yang kita miliki akhirnya

dalam praktek sholat jenazah kita

menggunakan guling sebagai

pengganti mayat. kain penutup

juga seadanya mbak, meja yang

tersedia di dalam ruang kelas”.

. Berapa kali jumlah praktek

sholat jenazah yang dilakukan

dalam satu semester bu?

“Jumlah Praktek Sholat jenazah

yang dilakukan selama satu

semester in kali mbak”.

. Bagaimana cara yang

disampaikan kepada siswa

untuk menghafal bacaan

sholat bu?

“Sebelum melaksanakan praktek

sholat jenazah saya menyuruh

siswa untuk menghafal mengenai

bacaan sholat, hal itu dilakukan

sebelum materi saya sampaikan di

kelas. Siswa diberi tugas dirumah

dengan tujuan agar siswa lebih

aktif, siswa mencari materi bacaan

tersebut melalui berbagai cara

semisal bertanya kepada orang

tua, saudara dan mencari di

internet melalui handphone

dengan aplikasi penunjang seperti

google talk yang bisa diakses oleh

siswa penyandang tunanetra,

setelah siswa mendapatkan materi

tersebut barulah saya menyuruh

untuk menghafal, untuk keperluan

membaca dan menulis digunakan

huruf braille yang bentuknya

titik-titik dan berjumlah enam tiap

titik menunjukan simbol huruf

tertentu. Untuk menulis bisa

menggunkaan alat mesin ketik

braille atau riglet mbak”.

Page 105: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Bagaimana cara mengetahui

posisi mayat laki-laki dan

perempuan dalam praktek

sholat jenazah bu?

“Dalam sholat jenazah untuk

mengetahui posisi dengan sholat

imam ataupun makmum yaitu

siswa saya rabakan pada posisi

jenazahnya dengan cara siswa

saya dekatkan secara langsung ke

mayat, walaupun siswa

perempuan tetap ditunjukan

mengenai posisi imam dengan

cara yang sama perabaan”.

. Berapa alokasi waktu untuk

melaksanakan pembelajaran

sholat jenazah bu?

“Alokasi waktu jam apabila

menggunakan kurikulum KTSP

dan alokasi waktu jam

menggunakan kurikulum ”.

. Evaluasi belajar seperti apa

yang dilakukan oleh ibu

untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa?

“Evaluasinya yaitu pada saat

praktek bagaimana gerakanya,

bacaan sholatnya itu mbak guru

menilai, tugas rumah sama nilai

tes".

Page 106: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

B. Pertanyaan diajukan kepada siswa

. IDENTITAS

Nama : Aditya Pratama Mashuri

TTL : Salatiga, April

Alamat : Blambangan, Surowangsan, Kauman Kidul

Tgl.wawancara : juni , pukul WIB

No hp :

No. Pertanyaan Jawaban

. Bagaimana materi yang

disampaikan oleh guru mengenai

pembelajaran praktek sholat

jenazah?

“Materi yang disampaikan

guru ya kaya gitu mbak, guru

bercerita, mengajari cara

mempraktekan sholat jenazah”.

. Apa yang dirasakan ketika di

berikan materi pembelajaran

praktek sholat jenazah?

“Jelas takut mbak, dan agak

kurang senang mendingan

materi yang lainnya saja”.

. Media apa yang diberikan oleh

guru ketika menyampaikan

materi sholat jenazah?

“Guru menyetelkan Mp yang

berisi materi sholat jenazah

lalu kita menirukan kaya

baca‟an-bacaanya”.

. Kapan waktu pelaksanaan

pembelajaran sholat jenazah

“Di kelas dua semester ganjil

mbak”.

Page 107: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

tersebut?

. Bagaimana cara menghafal

bacaan sholat jenazah?

“Menghafalnya sedikit demi

sedikit, tapi rutin biasanya saya

menghafal waktu belajar

dirumah sebelum di tes sama

bu tyas”.

. Bagaiaman cara mengetahui dan

menghafal bacaan sholat

jenazah?

“Ya dikasih tau sama ibu tyas,

atau di kasih pr untuk mencari

sendiri dulu di rumah”.

. Kesulitan apa yang dirasakan

ketika melaksanakan praktek

pembelajaran materi sholat

jenazah?

“Nggak ada yang sulit kok

mbak, nyatanya saya bisa

meskipun awalnya saya nggak

suka sama materinya”.

. Berapa kali praktek

pembelajaran sholat jenazah di

sekolah?

“ kali praktek “

. Apakah sudah pernah

melaksanakan praktek sholat

jenazah secara langsung di luar

sekolah?

“Sudah pernah waktu nenk

saya meninggal saya ikut

mensholati beliau”.

. Bagaimana cara mengetahui

posisi mayat laki-laki dan

perempuan

“Waktu pelajaran ya dijelaskan

sama bu tyas, waktu praktek

saya dirabakan ke mayat”.

Page 108: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. IDENTITAS

Nama : Ola Aurora

TTL : Salatiga, April

Alamat : Jln. Wuni Benoyo Salatiga

Tgl.wawancara : juni , pukul

No hp :

No. Pertanyaan Jawaban

. Bagaimana materi yang

disampaikan oleh guru mengenai

pembelajaran praktek sholat

jenazah?

“Guru menyampaikan materi

dengan menjelaskan ke saya

dan teman teman tentang apa

itu sholat jenazah dan

bagaimana hukumnya sama di

jelasin tata cara prakteknya

mbak”.

. Apa yang dirasakan ketika di

berikan materi pembelajaran

praktek sholat jenazah?

“Takut mbak, soalnya kan

bahas jenazah-jenazah mbak”

. Media apa yang diberikan oleh

guru ketika menyampaikan

materi sholat jenazah?

“Mendengarkan Mp yang di

putaroleh bu tyas berisi materi

sholat jenazah, biasanya

mendengarkan dan ikut

menirukan baca‟an-bacaanya”.

. Kapan waktu pelaksanaan

pembelajaran sholat jenazah

tersebut?

“Kelas dua semester awal

mbak”.

. Bagaimana cara menghafal “Menghafalnya dirumah mbak

dibantu sama ibu atau kakak”

Page 109: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

bacaan sholat jenazah?

. Bagaiaman cara mengetahui dan

menghafal bacaan sholat

jenazah?

“Dikasih tau waktu pelajaran

mbak, baca‟an bacannya”.

. Kesulitan apa yang dirasakan

ketika melaksanakan praktek

pembelajaran materi sholat

jenazah?

“Waktu pertama itu saya masih

bingung dengan jumlah takbir

sholat jenazah, jadinya say

takbir sampai kali mbak

sebelum praktek”.

. Berapa kali praktek

pembelajaran sholat jenazah di

sekolah?

“ kali “.

. Apakah sudah pernah

melaksanakan praktek sholat

jenazah secara langsung di luar

sekolah?

“Belum pernah, soalnya malu

sama takut mbak”.

. Bagaimana cara mengetahui

posisi mayat laki-laki dan

perempauan ketika

melaksanakan praktek sholat

jenazah?

“Waktu praktek walaupun saya

perempuan sendiri saya

dirabakan ke mayat secara

langsung mbak.”.

Page 110: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. IDENTITAS

Nama : Kurniawan

TTL : Salatiga, Oktober

Alamat : Isep-isep, rt. rw. Salatiga

Tgl. Wawancara : juni , pukul WIB

No. Pertanyaan Jawaban

. Bagaimana materi yang

disampaikan oleh guru mengenai

pembelajaran praktek sholat

jenazah?

“Cukup jelas mbak, dan saya

faham”.

. Apa yang dirasakan ketika di

berikan materi pembelajaran

praktek sholat jenazah?

“Ya saya merinding-merinding

gimana gitu mbak agak takut”

. Media apa yang diberikan oleh

guru ketika menyampaikan

materi sholat jenazah?

“Mendengarkan kaset yang

diputar oleh ibu tyas, isinya

materi bacaan sholat jenazah

mbak”.

. Kapan waktu pelaksanaan

pembelajaran sholat jenazah

tersebut?

“ Waktu awal-awal semester

itu mbak”.

. Bagaimana cara menghafal

bacaan sholat jenazah?

“Dihafalin satu persatu, saya

ngafalin sendiri waktu belajar

dirumah mbak”.

. Bagaiaman cara mengetahui dan “Dikasih PR. Suruh mencari

tau sendiri dirumah pake

Page 111: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

menghafal bacaan sholat

jenazah?

internet mbak”.

. Kesulitan apa yang dirasakan

ketika melaksanakan praktek

pembelajaran materi sholat

jenazah?

“Susah kalo disuruh ngafalin

bacaanya mbak masih lupa-

lupa”.

. Berapa kali praktek

pembelajaran sholat jenazah di

sekolah?

“ kali “.

. Apakah sudah pernah

melaksanakan praktek sholat

jenazah secara langsung di luar

sekolah?

“Belum pernah”.

. Bagaimana cara mengetahui

posisi mayat laki-laki dan

perempuan

“Tangan saya dipegang sama

bu tyas lalu di rabakan secara

langsung sama posisi

mayatnya”.

Page 112: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. IDENTITAS

Nama : Faisal Aji Nugroho

TTL : Salatiga, April

Alamat : Ringinawe Ledok Salatiga

Tgl.wawancara : juni , pukul

No. Pertanyaan Jawaban

. Bagaimana materi yang

disampaikan oleh guru mengenai

pembelajaran praktek sholat

jenazah?

“Meskipun saya hanya

mengikuti beberapa kali

pelajaran tapi saya faham mbak

dengan materi yang

disampaikan oleh ibu tyas”.

. Apa yang dirasakan ketika di

berikan materi pembelajaran

praktek sholat jenazah?

“Saya takut mbak”

. Media apa yang diberikan oleh

guru ketika menyampaikan

materi sholat jenazah?

“Mendengarkan mp player itu

mbak lalu saya dan teman-

teman fokus kepada materi

yang diputar”.

. Kapan waktu pelaksanaan

pembelajaran sholat jenazah

tersebut?

“ Semester ganjil awal itu

mbak ”.

. Bagaimana cara menghafal

bacaan sholat jenazah?

“ Sedikit demi sedikit mbak

biasanya kalo malam ketika

saya belajar”

. Bagaiaman cara mengetahui dan “ Waktu di awal dikasih tugas

untuk mencari materi sholat

Page 113: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

menghafal bacaan sholat

jenazah?

jenazah sendiri di rumah lalu

saya menghafalnya”.

. Kesulitan apa yang dirasakan

ketika melaksanakan praktek

pembelajaran materi sholat

jenazah?

“Kesulitanya kalau saya di

suruh menghafal bacaan sholat

jenazahnya mbak”.

. Berapa kali praktek

pembelajaran sholat jenazah di

sekolah?

“ kali “.

. Apakah sudah pernah

melaksanakan praktek sholat

jenazah secara langsung di luar

sekolah?

“Belum pernah mbak”.

. Bagaimana cara mengetahui

posisi mayat laki-laki dan

perempauan ketika

melaksanakan praktek sholat

jenazah?

“Tangan saya di rabakan

dengan mayat oleh ibu tyas

mbak.”.

Page 114: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

C. Pertanyaan diajukan kepada kepala sekolah

IDENTITAS

Nama : Sigit Margono , M.Pd.

Alamat Rumah : Jl. Cakra, RT RW XII Mangonsari, Sidomukti

Kota Salatiga KP.

Tgl. Wawancara : juni , pukul WIB

No Telp dan Hp :

Pendidikan tertinggi : S Pasca Sarjana UNS

No Pertanyaan Jawaban

. Bagaimana sejarah berdirinya

SMALB wantuwirawan salatiga

pa?

“Pada tahun , ibu

H.Srimulyono mendirikan SLB

yang beralamat di ngentak

salatiga. Mula-mula SLB

bertempat di rumah beliau

kemudian dialihkan ke jl.

Taman Pahlawan No.

Kutowinangun Salatiga dalam

keadaan masih mengontrak.

Beberapa tahun kemudian

beliau membuat yayasan dan

dikelola oleh ibu-ibu tua yaitu

terdiri dari ibu-ibu tehnisi yang

sudah pensiun dengan nama

Yayasan Siwi Peni. Kemudian

yayasan ini membentuk TKLB,

SDLB, SMP LB, SMALB

dengan jenis ketunaan A

(Tunanetra), B (Tunarungu), C

(Tunagrahita). Secara tepatnya

SMALB berdiri tahun

dengan prinsip siswa

berkelanjutan yaitu siswa yang

mulanya dari TKLB, SDLB,

SMPLB kemudian masuk

menjadi siswa SMALB”.

Page 115: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. Bagaimana keadaan siswa

tunanetra yang ada di SMALB ini

pa?

“Tunanetra di SMALB sini

ada cukup banyak dari jenjang

TK sampai SMA untuk SMA

nya beberapa ada yang keluar

dan jarang masuk sekolah, di

SMALB ini ada kategori

yaitu tunanetra total dan low

vision mbak”.

. Adakah program kekhususan bagi

siswa penyandang tunanetra di

SMALB ini pa?

“Ada mbak, yaitu untuk

tunanetra ada pelatihan pijat,

music juga ada”.

. Bagaiamana pelaksanaan

pembelajaran sholat jenazah yang

ada di SMALB ini pa?

“Pelaksanan pembelajaran

sholat jenazah di SMALB sini

sama mbak engan sekolah

SMA pada umunya, buku yang

digunakan pun sama, hanya

guru menggunakan metode

atau cara yang sedikit

berbeda”.

. Faktor apa saja yang mendukung

dan menghambat dalam

pelaksanaan pembelajaran sholat

jenazah di SMALB ini pa?

“Faktor pendukung salah

satunya yaitu kesabaran dari

guru untuk tetap mengajar

siswa dengan berbagai kondisi

siswa tunanetra mbak, kalo

faktor penghambat saya liat

lebih banyak dari sisa yaitu

rasa takut yang tinggi”.

. Media pendukung apa yang

digunakan dalam pembelajaran

sholat jenazah yang ada di sekolah

“Media pengganti mayat yaitu

guling, ruang kelas, meja, dan

kain penutup mbak, Audio

Mp . Sarana sekolah seperti

mushola juga bisa digunakan

untuk praktek dan kegiatan

keagamaan siswa mbak”.

. Faktor apa saja yang menghambat

pembelajaran sholat jenazah di

SMALB ini pa?

“Saya pernah bertanya kepada

satu siswa mengenai

bagaimana prakrek

pembelajaran sholat

jenazahnya? Siswa tersebut

menjawab “takut pak” Rasa

takut dari diri siswa itulah yang

menjadikan pembelajaran

Page 116: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

sholat jenazah menjadi

terhambat karena di awal saja

sudah takut apalagi untuk

mempraktekanya di kelas

ataupun secara nyata di tengah

masyarakat”.

. Solusi apa yang dilakukan untuk

mengatasi hambatan dalam

pembelajaran shlat jenazah di

SMALB ini pa?

“Pihak sekolah memberikan

fasilitas VCD, ataupun audio

yang bisa digunakan ketika

pembelajaran di kelas mbak,

semisal siswa merasa bosan

ketika diberi materi oleh guru

maka bisa diatasi dengan

memutar materi melalui audio

sebagai media yang telah di

sediakan oleh sekolah, begitu

juga dengan pembelajaran

sholat jenazah bagi saya guru

bisa memanfaatkan media

sebagai solusi”.

. Bagaimana evaluasi pembelajaran

sholat jenazah yang ada di SMALB

ini pa?

“Menggunakan tes berupa

ujian praktek dan tes tertulis

mbak itu dijadikan sebagai

evaluasi”.

Page 117: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Gambar . Gedung Sekolah SLB Wantuwirawan Salatiga gambar diambil

saat penulis meminta perizinan melakukan penelitian

Page 118: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Gambar . Bersama Guru PAI SMALB Wantuwirawan Salatiga saat

melakukan wawancara mengenai pembelajaran sholat jenazah

Page 119: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Gambar . Bersama Kepala Sekolah SMALB Wantuwirawan Salatiga saat

melakukan wawancara mengenai gambaran umum sekolah SLB

Wantuwirawan dan solusi yang dilakukan sekolah untuk mengatasi faktor

penghambat dalam pembelajaran sholat jenazah

Page 120: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Gambar . Wawancara Bersama Siswa-Siswi Tunanetra SMALB

Wantuwirawan Salatiga mengenai pembelajaran sholat jenazah

Page 121: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Gambar . Wawancara bersama siswa SMALB Wantuwirawan Salatiga

yang berada di rumah siswa tersebut beralamat di jalan wunibenoyo

Siderojo Salatiga

Page 122: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Gambar . Persiapan media dengan alat bantu yang dijadikan jenazah yang

dilakukan oleh guru sebelum melaksanakan praktek sholat jenazah

Page 123: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Gambar . Demonstrasi oleh guru dan siswa untuk mengetahui posisi mayat

laki laki dan perempuan dengan perabaan

Page 124: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Gambar . Demonstrasi oleh guru dan siswa untuk mengetahui posisi mayat

laki laki dan perempuan dengan perabaan

Page 125: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Gambar . Demonstrasi Oleh guru dan siswa mengenai tata cara pengenalan

kain penutup jenazah dan cara mengkafani jenazah

Page 126: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Gambar . Demonstrasi Sholat jenazah bersama oleh siswa yang di

dampingi oleh guru PAI

Page 127: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .
Page 128: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .
Page 129: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Luthfia Karimah

Tempat/ Tgl Lahir : Cilacap, Januari

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kalisabuk RT. RW. , Kesugihan, Cilacap

Riwayat Pendidikan :

- MII Yabakii Kalisabuk tahun

- SMP Negeri Slarang Kesugihan tahun

- MAN Cilacap tahun

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, Agustus

Penulis

LUTHFIA KARIMAH

Page 130: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .
Page 131: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .
Page 132: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Luthfia Karimah

Nim :

Fakultas/Jurusan: FTIK/ PAI

PA : Mukti Ali, M.Hum

No Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

. Seminar Pendidikan”Tanggung

Jawab Ilmu Pendidikan

Terhadap Generasi Bangsa”

,Agustus

Peserta

. Opak STAIN Salatiga

”Progesifitas Kaum Muda,

Kunci Perubahan Indonesia”

- ,

September

Peserta

. Opak Jurusan Tarbiyah”

Mewujudkan Gerakan

Mahasiswa Tarbiyah Sebagai

Tonggak Kebangkitan

Indonesia”

, September

Peserta

. Orientasi Dasar Keislaman”

Membangun Karakter

Keislaman Bertaraf Internasional

Di Era Globalisasi Bahasa”

, September

Peserta

. Achicvment Motivasion

Training” Dengan AMT,

Bangun Karakter Raih Prestasi

, September

Peserta

. Library User Education

(Pendidikan Pemakaian

Perpustakaan)

, September

Peserta

. Seminar” Explore Your

Enterpreneuship Talent” Mapala

Mitapasa

, September

Peserta

. Seminar”Peran Lembaga

Perbankan Syariah dengan

adanya otoritas jasa keuangan

(UU.no. Tahun Tentang

OJK)

, November

Peserta

. Tabligh Akbar”Tafsir Tematik

dalam Upaya Menjawab

Persoalan Israel dan Palestina.

Landasan QS. Al-Fath -

, Desember

Peserta

. Bedah Buku” Cara

Mendongkrak IPK”

, Desember

Peserta

. Basic Training (LK

I)”Membangun Paradigma

Mahasiswa yang Berintelektual

dan Berjiwa Nasionalis-Religius

, Desember

Peserta

Page 133: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

dalam perwujudan Insan

Paripurna”

. Latihan Khusus Kohati (LKK)

Nasional Pekalongan”

Aktualisasi Peran KOHATI

Sebagai Penggerak Transformasi

Sosio-Kultural”

- , Maret

Peserta

. Seminar Nasional”Norma

Hukum Serta Kebijakan

Pemerintah Dalam

Mengendalikan Harga BBM

Bersubsidi”

, Mei Peserta

. Seminar Nasional”Pendidikan

Multikultural Sebagai Pilar

Karakter Bangsa”

, Mei Peserta

. Seminar Nasional” Pilar-Pilar

Penanggulangan Korupsi di

Indonesia Perspektif Agama,

Budaya, dan Negara”

, Juni Peserta

. Bedah Buku”Sang Maha

Segalanya Mencintai Sang

Mahasiswa”

, Mei Peserta

. Musabaqah Tilawatil Qur‟an

(MTQ)"MTQ Sebagai Wahana

Apresiasi untuk Mencetak Insan

Qur‟ani”

, Oktober

Peserta

. Bakti SosialPengobatan Gratis

Himpunan Mahasiswa Islam

(HMI)

, November

Panitia

. Has involved in CEC Festival”

Youngster Today is The Leader

of Tomorrow”

-

November

Peserta

. Sosialisasi, Silaturahim

Nasional”Sosialisasi UU NO.

TH. .Peran Serta Fungsi

OJK” Peran Pemerintah Dalam

Pengawasan LKM”

, September

Peserta

. SIBA-SIBI Training”UAS

Semester ganjil - ”

, Januari

Peserta

. Dialog Interaktif &Edukatif

“Diaspora Politik Indonesia di

Tahun , Memilih untuk

Salatiga Hati Beriman”

, April Peserta

. LombaBerhijab dan Cerdas

Cermat” Semangat HMI Wati,

Refleksi Perjuangan R.A

, April Peserta

Page 134: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

Kartini”

. Pelatihan Jurnalistik Tingkat

Lanjut Nasional

(PTLN)”Idealisme Jurnalis”

- Juni

Peserta

. Seminar Nasional” Perlindungan

Hukum Terhadap Usaha Mikro

Menghadapi Pasar Bebas”

, juni Peserta

. Upgrading dan Rapat

Kerja”Motivasi Organisasi”

, September

Peserta

. Seminar Nasional”

Berkontribusi Untuk Negeri

Melalui Televisi”

, November

Peserta

. “Participant Of Training and

Toefl Test “

- , November

Peserta

. Seminar” Fenomena Islam di

Salatiga”

,November

Peserta

. Diklat Micro Teaching, HMPS

PAI

,November

Panitia

. “PERBASIS (Perbandingan

bahasa arab bahasa inggris) CEA

(Comparison English Arabic)”

, November

Peserta

. Workshop Nasional “Sukses

Akademik, Sukses Bakat dan

hidup Bermartabat dengan

Karya”

, Desember

Panitia

. Workshop Tazkia ” Terapi Hati

Seasion ”

, juni Peserta

. Seminar”Pemanfaatan TIK

untuk Meningkatkan

Pendidikan”

, September

Peserta

Page 135: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .

. KKN Desa Tempurejo,

Magelang Pelatihan Jenazah”

Yang Muda yang Paham

Agama”

, Februari

Panitia

. KKN Desa Tempurejo,

Magelang, Pelatihan Bros”

dengan ibu-ibu PKK”

, Februari

Panitia

. KKN Desa Tempurejo,

Magelang “Lomba Festival

Anak Sholih dan Sholikhah “

, Februari

Panitia

. KKN Desa Tempurejo,

Magelang “Sosialisasi Bahaya

Narkoba dan HIV AIDS”

, Februari

Panitia

. Surat Keputusan (SK) Pengurus

Besar Himpunan Mahasiswa

Islam (PBHMI) Cababng

Salatiga Periode -

, April Departemen

Kajian

Keperempu

an

JUMLAH

Page 136: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1351/1/LUTHFIA KARIMAH.pdfPenyandang Tunanetra di SMALB Wantuwirawan Salatiga Tahun Ajaran .