PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL...

197
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS V MI SOEBONO MANTOFANI CIPUTAT TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun oleh HICKMAH 1110018300070 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS

V MI SOEBONO MANTOFANI CIPUTAT TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh

HICKMAH

1110018300070

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS V

MI SOEBONO MANTOFANI CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

HICKMAH

1110018300070

Pembimbing

Dr. Marzuki Mahmud, M. Pd.

NIP.19560504 198103 1 003

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015M/ 1436H

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make A Match di Kelas V MI Soebono Mantofani Ciputat

Tangerang Selatan yang disusun oleh Hickmah, Nim 1110018300070, Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah telah melalui bimbingan dan dinyatakan

sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah

sesuai yang telah ditetapkan oleh Fakultas.

Jakarta, 07 Januari 2014

Yang Mengesahkan

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Marzuki Mahmud, M. Pd.

19560504 198103 1 003

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

LEMBAR PENGESA}IAN

Skripsi yang berjudul: (Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas V MI Soeboro

Mantofani Ciputat Tangeraug Selatan" disusun oleh Hickmah, NIM

1110018300070, Jurusan Pendidikau Curu Madrasah fbtidaiyah, Fakultas IImu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

telah dinyatakan LULUS dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 23 Januari 2015

dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana

Sl (S.Pd.) dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta, 18 Maret 2015

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia (Kajur PGMI)

(Dr. FauzanrMA)

NIP. 19761rc7200747 I 013

Sekretaris (Sekjur PGMI)

(Asen Ediana Latip. M.Pd)

}\IIP 19810623 200912 | 043

Penguji I(Dr. Muhammad Arif. M,Pd)

NrP. 1 9700606r 99702 t A02

Penguji II(Drs. H. Mu'arif SAM. M.Pd)

NTP. 19722A419 199903 7 0A2

Tanggal

*s/ 3 / aats

Tanda Tangan

oCIaaur/

% .:1.:1'ctF

td-a* k{r

JJ-1-hry

Mengetahui,Dekan Faku Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN arif Hi

P. I 98203 I 007

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. h. H. Juada No 95 Ciputat 1A12 hdonesia

slrrrrllflrr ilFORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal 1t1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

TempatiTgl.Lahir

NIM

Jurusan / Prodi

Judul Skripsi

Hickmah

Tangerang, | - Maret-1992

1 1 10018300070

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make A Match di MI Soebono Mantofani

Ciputat Tangerang Selatan

Dosen Pembimbing:Dr. Marzuki Mahmud, M.Pd

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri

dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syamt menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta,Mahasiswa Ybs.

NrM. 1110018300070

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

i

ABSTRAK

Hickmah (1110018300070), “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match di Kelas V MI

Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan”. Skripsi Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dosen Pembimbing: Dr. Marzuki Mahmud, M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar

siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan

kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan

yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat tahap tersebut

merupakan siklus yang berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan

langkah-langkah yang sama dan difokuskan pada pembelajaran IPS melalui

model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan tabel distribusi

frekuensi menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa melalui model

pembelajaran kooperatif tipe make a match mengalami peningkatan. Hal

tersebut dapat dilihat melalui siklus yang telah dilakukan. Pada siklus I yang

mendapat nilai melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 13 siswa dengan rata-rata

hasil belajar sebesar 70,27, sedangkan pada siklus II yang mendapat nilai

melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata hasil belajar

sebesar 80,73, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil

belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas

VA MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan. Pada penelitian ini

disarankan kepada guru di sekolah tersebut untuk menerapkan model

pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match karena memberikan peningkatan

yang baik terhadap hasil belajar IPS siswa, maka dari itu hendaknya guru

mampu menerapkan model pembelajaran tersebut.

Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dan Hasil

Belajar.

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

ii

ABSTRACT

Hickmah (1110018300070), "Improved Learning Outcomes IPS Through

Cooperative Learning Model Make A Match in Class V MI Soebono Mantofani

Chester South Tangerang". Thesis Department of Elementary School Teacher

Education, Faculty of MT and Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Supervisor: Dr. Marzuki Mahmud, M.Pd.

This study aimed to describe the improvement of student learning

outcomes using cooperative learning model make a match. The method used in

this study is a research methods class action (PTK). PTK implemented in an

attempt to overcome the problems that arise in the classroom. This method

involves four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The

fourth stage is an ongoing cycle that repeated and performed with the same

measures and focused on social studies learning through cooperative learning

model make a match.

Based on the analysis of data by using a frequency distribution table

shows that the results of social studies students through cooperative learning

model make a match has increased. This can be seen through a cycle that has

been done. In the first cycle that gets the value exceeds the KKM is 70 by 13

students with an average of 70.27 learning outcomes, while in the second cycle

which gets the value exceeds the KKM is 70 to 22 students with an average of

80.73 learning outcomes, so that it can be concluded that there is an increase in

social studies results through models of cooperative learning in the classroom

make a match Mantofani Chester VA MI Soebono South Tangerang. In this study

suggested to teachers in the school to implement cooperative learning model

Make A Match because it provides significant improvements in student learning

outcomes IPS, therefore teachers should be able to apply the learning model.

Keywords: Cooperative Learning Make A Match Type and Learning Outcomes.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,,

Alhamdulillah, tidak ada ungkapan lain yang lebih indah untuk

diungkapkan selain rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT, atas

segala nikmat dan hidayah-Nya dalam setiap hembusan nafas penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Allahumma Shalli’ala Muhammad, shalawat beserta salam selalu tercurah

kepada habibana wa syafi’ina wa maulana Muhammad saw.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan

penulis sangat terbatas. Begitu juga dengan rintangan dan hambatan yang penulis

temui saat penulisan skripsi ini. Namun, semua bisa penulis lalui berkat keinginan

yang kuat untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan sudah pasti semua juga

tidak terlepas dari support serta bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai

pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak

yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, terima kasih untuk:

1. Dr. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Fauzan, MA, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Asep Ediana Latif, M.Pd, Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Marzuki Mahmud, MA., sebagai Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan segenap waktu, arahan, dukungan, dan

kesabarannya dalam membimbing penulis hingga akhir penulisan

skripsi ini.

5. Muhammad Amin, S.Sos, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Soebono

Mantofani serta dewan guru.

6. Ayahanda tercinta H. Halim dan Ibunda tersayang Hj. Mursiah, yang

senantiasa mencurahkan cinta, kasih dan sayangnya melalui doa,

nasehat, dukungan, kesabaran serta pengorbanan yang selalu diberikan

sehingga penulis dapat mempersembahkan sebuah karya sederhana ini.

7. Kakak-kakak tercintaku Atikah, AM, Keb dan Dedy Cahyadi, S. Sos

Beserta keponakan tersayangku Syahna Az-Zahra yang selalu

mendoakan, menemani, memberi semangat, sehingga penulis bisa

menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Sahabat-sahabat tercintaku Anis Suryani, S.Pd., Siti Nurrachmawati,

S.Pd., Dewi Nurjannah, S.Pd., Nitha Rosmita, Ade Yulia, dan Fitri

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

iv

Handayani, yang selalu memberi support, memberi hiburan, dan

mendengarkan keluh kesah penulis. Yang senantiasa membuat penulis

tertawa dalam keadaan apapun, terimakasih banyak kawan atas

indahnya persahabatan kita selama ini.

9. Kakak, sahabat, sekaligus partner kerja yang baik, Syaid Faturrachman,

S.Pd.I., Imam Satria Muchtar, S.Pd.I dan Sepupu tercintaku Siti

Khodijah, S.Pd yang turut memberikan support, dan membantu penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Teman baru yang memberi warna baru dalam hidup penulis

Muhammad Sabki, S. Kom.I., yang selalu mendoakan dan memberikan

senyum motivasinya.

11. Serta teman-teman PGMI A dan B angkatan 2010 dan semua yang

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian dengan balasan yang

terbaik. Harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca

khususnya mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan

dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan.

Jakarta, 07 Januari 2015

Penulis

Hickmah

1110018300070

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK .......................................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ....viii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Fokus Masalah .................................................................. 5

C. Pembatasan Fokus Penelitian .............................................................. 5

D. Perumusan Masalah ............................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL TINDAKAN

A. Deskripsi Teori dan Fokus yang Diteliti ............................................. 8

1. Hasil Belajar ................................................................................... 8

a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 8

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................. 10

2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .......................................... 12

a. Pengertian IPS ............................................................................ 12

b. Tujuan Pembelajaran IPS ........................................................... 13

c. Karakteristik Pembelajaran IPS ................................................. 14

d. Pendekatan-pendekatan Pembelajaran IPS ................................ 15

3. Model Pembelajaran Kooperatif ..................................................... 15

a. Model Pembelajaran ................................................................... 15

b. Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 16

c. Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match ........................... 20

1) Pengertian Make A Match ..................................................... 20

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

vi

2) Karakteristik Make A Match ................................................. 21

3) Langkah-Langkah Make A Match ......................................... 22

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. 23

C. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan .................................... 24

D. Hipotesis Penelitian Tindakan ............................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 26

B. Subjek Penelitian ................................................................................. 26

C. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................................... 26

D. Rencana Tindakan ............................................................................... 27

E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ....................................... 35

F. Data dan Sumber Data ......................................................................... 35

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 36

H. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .................................................. 37

I. Teknik Analisis Data ........................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................... 44

1. Siklus I ............................................................................................ 45

2. Siklus II ........................................................................................... 54

B. Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................................. 61

C. Analisis Data ....................................................................................... 61

D. Pembahasan Temuan Penelitian .......................................................... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 68

B. Saran .................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .......................................................................... 26

Tabel 3.2 Interprestasi Koefisien Nilai r ...................................................... 39

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas ................................................................ 40

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran Soal .................................................. 41

Tabel 3.5 Pedoman Klasifikasi Daya Pembeda Soal ................................... 42

Tabel 3.6 Interpretasi Lembar Observasi ..................................................... 43

Tabel 4.1 Distribusi Kelompok Nilai Siswa Pra Penelitian ......................... 45

Tabel 4.2 Hasil Observasi Guru Siklus I ...................................................... 49

Tabel 4.3 Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................................... 50

Tabel 4.4 Distribusi Kelompok Nilai Siswa Siklus I ................................... 52

Tabel 4.5 Perbandingan Data Nilai Siswa Pra Penelitian dan Tes Siklus I . 52

Tabel 4.6 Tindakan Perbaikan Siklus I ........................................................ 53

Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................ 56

Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................................... 57

Tabel 4.9 Distribusi Kelompok Nilai Siswa Siklus II .................................. 58

Tabel 4.10 Perbandingan Data Nilai Siswa Tes Siklus I dan Siklus II .......... 59

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Intervensi Tindakan .......................................................... 30

Gambar 4.1 Diagram Presentase Aktivitas Guru Siklus I dan II ..................... 62

Gambar 4.2 Diagram Presentase Aktivitas Siswa Siklus I dan II .................... 63

Gambar 4.3 Diagram Presentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan II ..... 64

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 66

Lampiran 2 Kartu Make A Match .............................................................. 95

Lampiran 3 Latihan Soal ............................................................................ 107

Lampiran 4 Kisi-Kisi Uji coba Instrumen Validitas .................................. 115

Lampiran 5 Soal Uji Instrumen Validitas .................................................. 125

Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Validitas ....................................... 130

Lampiran 7 Validitas dan Realibilitas ........................................................ 131

Lampiran 8 Tingkat Kesukaran .................................................................. 132

Lampiran 9 Daya Pembeda ........................................................................ 133

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen .................................. 134

Lampiran 11 Soal Prettes Siklus I ................................................................ 135

Lampiran 12 Soal Postes Siklus I ................................................................ 137

Lampiran 13 Soal Prettes Siklus II ............................................................... 139

Lampiran 14 Soal Postes Siklus II ............................................................... 141

Lampiran 15 Hasil Belajar Siklus I .............................................................. 143

Lampiran 16 Hasil Belajar Siklus II ............................................................ 144

Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Guru .......................................... 145

Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ......................................... 146

Lampiran 19 Lembar Wawancara Guru Pra Penelitian ............................... 147

Lampiran 20 Lembar Wawancara Siswa Pra Penelitian .............................. 148

Lampiran 21 Pedoman Wawancara Guru Siklus I dan II ............................ 149

Lampiran 22 Pedoman Wawancara Siswa Siklus I dan II ........................... 150

Lampiran 23 Materi Ajar Penelitian ............................................................ 151

Lampiran 24 Profil Sekolah ......................................................................... 157

Lampiran 25 Dokumentasi Kegiatan Kelas ................................................. 159

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga yang menyelenggarakan pendidikan bagi

masyarakat untuk dapat menuntut ilmu bagi masa depan dan membentuk

sumber daya manusia yang berkualitas sebagai penerus bangsa.

Keberadaan sekolah di dunia pendidikan sangat penting dan utama.

Dimana arti dari pendidikan itu sendiri merupakan interaksi manusiawi antara

pendidik dengan peserta didik yang dapat menunjang pengembangan manusia

seutuhnya yang berorientasi pada nilai-nilai dan pelestarian serta

pengembangan kebudayaan yang berhubungan dengan usaha-usaha

pengembangan tersebut.

Pelaksanaan pendidikan didalam sekolah terdapat suatu kegiatan

paling utama, yaitu belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar, terdapat

tujuan yang hendak dicapai, yakni adanya suatu perubahan. Perubahan

tersebut antaralain membuat siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

mengerti menjadi mengerti, dari bodoh menjadi pintar dan lain sebagainya.

Kegiatan belajar mengajar tentu terdapat permasalahan yang dapat

menghambat proses penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik.

Permasalahan belajar ini dapat terjadi karena beberapa faktor yang mungkin

berasal dari kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan oleh guru,

sehingga membuat peserta didik merasa jenuh dengan cara penyampaian

materi pelajaran yang sudah sering mereka dapat dari guru lain. Dengan

situasi kelas yang pasif seperti itu, siswa akan menjadi malas belajar, tidak

bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas dan cenderung

diam. Permasalahan ini sering terjadi pada saat proses belajar mengajar mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Menurut Abu Ahmadi pembelajaran IPS merupakan “Materi dari

berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi

sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, ilmu-ilmu sosial lainnya, dijadikan

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

2

bahan bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar

dan menengah.”1

Banyaknya disiplin ilmu yang terkandung dalam IPS itu juga

mengakibatkan banyaknya materi yang dibahas oleh guru. Peserta didik akan

menemukan banyak fenomena seperti, fenomena yang terjadi di masyarakat,

fenomena yang terjadi dibumi dan kejadian-kejadian di masa lalu. Sehingga

Mereka beranggapan bahwa mata pelajaran IPS itu merupakan pembelajaran

yang kurang menarik, terasa membosankan, membuat ngantuk, dan malas

membaca. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka minat belajar siswa

menjadi rendah, sehingga dapat menyebabkan hasil belajar yang diperoleh

siswa menjadi kurang optimal.

Permasalahan terhadap mata pelajaran IPS ini lah yang harus di

benahi oleh pendidik. Minat belajar siswa yang tinggi berdampak pada

peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran yang

menarik, menyenangkan, dan tidak membosanka. Pendidik harusnya tidak

lagi memakai model pembelajaran yang monoton artinya hanya memusatkan

materi yang didapat siswa didalam pendidik ataupun hanya dengan model

pembelajaran ceramah. Dalam menentukan model pembelajaran yang tepat

pendidik harus benar-benar teliti dan mengerti terhadap model pembelajaran

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.

Metode mengajar merupakan suatu cara atau jalan yang ada dalam

pembelajaran. Dalam lembaga pendidikan, agar peserta didik dapat

memahami, menguasai dan bisa mengembangkan hasil pelajaran, maka cara-

cara mengajar harus tepat, efesien dan efektif. Cara mengajar guru yang

kurang baik akan mempengaruhi cara belajar siswa. Cara mengajar yang

kurang baik dapat terjadi misalnya, karena guru kurang persiapan dan kurang

menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya kurang

jelas.

Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah guru dituntut

kemampuannya untuk menerapkan pembelajaran yang tepat, salah satu

1 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Asadi Mahasatya, 2003) h.2-3

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

3

alternatifnya adalah dengan suasana belajar yang kreaktif, inovaktif, aktif,

kondusif dan menyenangkan dengan harapan para siswa akan dapat

memberikan respon positif terhadapa proses belajar. Terlebih lagi dalam mata

pelajaran IPS yang merupakan salah satu sarana berpikir deduktif dan

berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari.

Guru harus menggunakan metode dan model pembelajaran yang tepat

dalam setiap materi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu metode

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif, dimana model

pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar dan sikapnya sesuia

kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-

sama dia antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi,

produktivitas, dan perolehan belajar.

Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif,

pengembangan kualitas diri siswa terutama aspek afektif dapat dilakukan

secara bersam-sama. Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif

baik digunakan untuk mencapai tujuan belajar, baik yang fungsinya kognitif,

afektif, maupun konaktif. Suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi

saling percaya, terbuka, rileks diantar anggota kelompok memberikan

kesempatan pada siswa untuk memperoleh dan memberi masukan, untuk

mengembangkan pengetahuan, sikap nilai, dan moral, serta keterampilan

yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.

Menurut Anita Lie model pembelajaran kooperatif tipe make a match

atau mencari pasangan yang dikembangkan oleh Lorna Curran.2 Salah satu

keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar

mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua

tingkatan usia anak didik. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

make a match secara sistematis yaitu guru menyiapkan kartu yang berisi

2 Anita Lie, Kooperative Learning, (Jakarta : PT Grasindo, 2002), h.55-56

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

4

pertanyaan-pertanyaan dan kartu yang berisi jawaban, siswa mencari dan

mendapatkan sebuah kartu soal atau jawaban dan berusaha menjawabnya,

setiap siswa yang bisa mencocokkan kartu jawaban dengan kartu pertanyaan

akan mendapatkan nilai atau reward.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match akan diterapkan di

kelas VA MI Soebono Manofani. Dengan fakta yang terdapat di sekolah

tersebut menurut wawancara siswa kelas VA, dalam pelaksanaan

pembelajaran IPS di kelas VA MI Soebono Mantofani, terdapat permasalahan

yang dihadapi oleh peserta didik yaitu, kurangnya interaksi antara peserta

didik dan guru. Permasalahan ini disebabkan karena ada beberapa siswa yang

merasa jenuh dengan model pembelajaran yang diterapkan pada kelas

tersebut. Siswa berharap akan adanya suatu model pembelajaran baru dalam

kegiatan belajar mengajar yang mampu membuat suasana kelas menjadi lebih

aktif dan menyenangkan.

Siswa pada kelas VA MI Soebono Mantofani mengeluhkan bahwa

mereka sedikit jenuh dengan kegiatan belajar mengajar yang monoton yang

cenderung fokus terhadap metode ceramah yang selama ini diterapkan

sehingga membuat siswa menjadi pasif dikelas. Model pembelajaran yang

diterapkan oleh guru mata pelajaran IPS sebelumnya di kelas VA membuat

siswa bosan dengan aktivitas belajar dikelas. Siswa menjadi jenuh dan tidak

konsentrasi dalam proses belajar. Siswa kurang percaya diri dalam hal

bertanya serta malu mengeluarkan pendapatnya dan sebagian siswa tidak

mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Ketidakaktifan

siswa berdampak pada hasil belajar siswa, banyak siswa yang belum

mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 70.

Selain itu permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VA MI

Soebono Mantofani di dalam kelas yaitu kesulitan siswa adalah memahami

materi dari bacaan yang terlalu panjang. Hal tersebut dapat menunjukkan

bahwa mereka tidak memahami tentang apa yang mereka baca, hal itu akan

berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal dan cenderung rendah

serta tingkat ketuntasan hasil belajar yang masih belum tercapai.

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

5

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul. “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Pada Siswa Kelas VA Di MI

Soebono Mantofani”.

B. Identifikasi Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang dimaksud, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

2. Proses pembelajaran yang kurang melibatkan keaktifan siswa.

3. Penerapan model pembelajaran yang kurang variatif..

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas bahwa cukup banyak faktor

yang di duga mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran

IPS pada siswa kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Dalam kegiatan

ini, peneliti membatasi hanya pada peningkatan hasil belajar IPS melalui

model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas VA MI Soebono

Mantofani Ciputat Tangerang Selatan pada materi jenis-jenis usaha dan

kegiatan ekonomi di Indonesia.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi dan dibatasi sebagaimana

telah terurai di atas, maka perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian

ini adalah “apakah hasil belajar IPS siswa kelas VA di MI Soebono

Mantofani dapat ditingkatkan dengan penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match ?”

Dari rumusan umum masalah di atas dapat disusun beberap pertanyaan

antara lain:

1. Apakah aktifitas belajar siswa pada materi jenis-jenis usaha dan kegiatan

ekonomi di Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make match dapat berjalan dengan baik?

2. Bagaimana hasil belajar IPS siswa setelah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match?

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

6

3. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match serta

mempermudah siswa dalam belajar dan memahami materi yang diberikan

guru. Agar siswa lebih mudah dan lebih aktif dalam belajar IPS dan dapat

menjadi solusi bagi permasalahan yang ada di kelas.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Bagi peneliti untuk memperluas wawasan dan pengalaman tentang cara

belajar IPS dengan berbagai model pembelajaran kooperatif khususnya

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

2. Bagi guru:

- Sebagai salah satu referansi guru dalam mengajar dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

- Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan mutu dan

kualitas pendidikan di kelas.

- Memiliki gambaran tentang pembelajaran yang lebih variatif dan

menyenangkan untuk diterapkan di kelas.

3. Bagi siswa:

- Mendorong serta memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar

IPS siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

- Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

memungkinkan siswa untuk memahami pelajaran lebih baik, karena

pembelajaran benar-benar bermakna.

- Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match memberi

suasana dan tantangan baru dalam kegiatan belajar, sehingga siswa

tertarik aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

7

4. Bagi sekolah penelitian ini juga diharapkan dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan, sehingga dapat menjadi masukkan dan wawasan untuk

memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta pembelajaran di sekolah.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

8

BAB II

KERANGKA TEORI DAN PENGAJUAN TINDAKAN

A. Deskripsi Teori dan Fokus Penelitian

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut S. Nasution hasil belajar siswa dirumuskan sebagai

“Tujuan Intruksional Umum (TIU) yang dinyatakan dalam bentuk yang

lebih spesifik dan merupakan komponen dari tujuan umum matakuliah

atau bidang studi. Hasil belajar ini menyatakan apa yang akan dilakukan

atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran itu”.1 Menurut Purwanto

“hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai

dengan tujuan pengajaran (ends are being attained). Tujuan pengajaran

menjadi hasil belajar potensial yang akan dicapai oleh anak melalui

kegiatan belajarnya”.2

Merujuk pemikiran Bloom yang dikutip Agus Suprijono bahwa:

“Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,

ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,

contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan,

menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation

(menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),

responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization

(organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor

meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga

mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, material,

dan intelektual”.3

Menurut Djamarah, “hasil belajar adalah prestasi dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun

1 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta:Bumi Kasara, 2009), Cet. V. h. 61

2 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1, h. 45

3 Agus Suprijono. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2005) h. 6-7

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

9

kelompok.4 Hasil belajar menurut Gagne seperti yang dikutip W.S Winkel,

“dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian hasil belajar

yang bertahap itu diwujudkan dalam lima kategori hasil belajar, yaitu

informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif,

keterampilan psikomotorik dan sikap”.5

Lima kemampuan tersebut lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

1) Kemampuan intelektual (intelectual skill), kemampuan yang

dimiliki seseorang untuk membedakan, mengabstraksikan

suatu objek, menghubung-hubungkan konsep dan dapat

menghasilkan suatu pengertian, serta memecahkan suatu

permasalahan.

2) Strategi kognitif (cognitif strategi), yaitu kemampuan

seseorang untuk mengatur dan mengarahkan persoalan yang

dihadapi.

3) Informasi verbal (Verbal Information), yaitu kemampuan

seseorang untuk menuangkan dalam bentuk bahasa baik lisan

maupun tertulis.

4) Kemampuan motorik, yaitu kemampuan yang dimiliki

seseorang berupa kecenderungan untuk menerima dan menolak

suatu objek berdasarkan penelitian atas objek itu.6

Transfer belajar berkenaan dengan adanya konsep yang telah

diorganisasikan dalam struktur kognitif siswa. Transfer belajar dapat

tercapai bila peserta didik berhasil menguasai pengetahuan dan

keterampilan. Pengetahuan dan keterampilan tersebut diperoleh dari

pengalaman belajar. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Nana

Sudjana “bahwa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa diperoleh

setelah ia mengalami pengalaman belajar yang disebut hasil belajar”.7

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang

optimal cenderung mewujudkan hasil yang berciri sebagai berikut;

4 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet ke-14, (Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2009) h.22 5 W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abdi, 2007), Cet ke-10, h.111-

117 6 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis Kompetensi. (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) h.18-19 7 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), Cet ke-2

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

10

kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

interinstik pada diri siswa:

1) Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya

2) Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya

3) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh

(koperehensif)

4) Kemampuan siswa untuk mengontrol/menilai da

mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang

dicapainya maupun menilai mengendalikan proses dan usaha

belajarnya.8

Adapun hasil belajar yang dimaksud disini adalah sesuatu yang

diketahui, diperoleh atau di dapat setelah melaui proses belajar, baik

karena ada guru yang mengajar ataupun siswa sendiri yang memanfaatkan

lingkungannya untuk belajar.

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang individu merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri

(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa hasil belajar berupa perolehan

perubahan tingkah laku yang meliputi; pengamatan, pengenalan,

pengertian, perbuatan, keterampilan, perasaan, minat dan bakat. Dalam

dunia pendidikan prestasi belajar digunakan sebagai pendorong bagi siswa

dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berperan

sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidkan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Pada dasarnya hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar

mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian

terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang

kemajuan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya

melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat

8 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2009). Cet ke-7. h. 57

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

11

menyusun dan membina kegiatan-kegiatan pserta didik lebih lanjut, baik

untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar peserta didik yang

baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah bukan hanya disebabkan

oleh keserdasan peserta didik saja, melainkan masih ada hal lain yang juga

menjadi faktor penentu yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai

keberhasilan belajar peserta didik. “menurut Slameto faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar itu dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu

faktor internal dan faktor eksternal”.

1. Faktor Internal

a) Faktor biologis (jasmaniah)

Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik

yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan

sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus

meliputi keadaan otak, pancaindra, anggota tubuh. Kedua, kondisi

kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan

fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan

dan minum yang teratur, olah raga serta cukup tidur.

b) Faktor psikologis

Faktor Psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini

meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental

seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan

belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Faktor

psikologis ini meliputi hal-hal berikut. Pertama, intelegensi.

Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang

berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Kedua,

kemampuan. Kemampuan dapat dikatakan faktor utama penentu

keberhasilan belajar seseorang. Ketiga, bakat. Bakat ini bukan

menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang,

melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan

seseorang dalam suatu bidang.

c) Faktor kelelahan

Kelelahan dapat mempengaruhi belajar, agar siswa dengan baik

haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam

belajarnya. Sehingga harus diusahakan dari kondisi yang bebas dari

kelelahan.

2. Faktor Eksternal

a) Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan

pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar

seseorang. Cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga

yang baik, suasana rumah yang nyaman, keadaan ekonomi keluarga

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

12

yang baik dan latar belakang kebudayaan terbiasa dengan

kebiasaan-kebiasaan yang baik maka akan mempengaruhi

keberhasilan belajarnya.

b) Faktor lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan

keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi

keberhasilan belajar siswa di sekolah mencakup metode mengajar,

kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan

siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang

ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.

c) Faktor ligkungan masyarakat

Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat

yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat

merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar

siswa karena keberadaannya dalam masyarakat. Lingkungan yang

dapat menunjang keberhasilan belajar dia antaranya adalah

lembaga-lembaga pendidikan non formal, seperti kursus bahasa

asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain.9

Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor di atas saling berkaitan dan

saling mempengaruhi satu sama lain, bila aspek fisiologis siswa tidak baik

maka akan mempengaruhi aspek psikologis. Begitu juga bila lingkungan

(baik sosial maupun non sosial) di sekitar siswa tidak baik, maka akan

berdampak pada proses dan hasil belajar. Oleh karena itu guru dan orang

tua agar menciptakan situasi dan kondisi belajar yang bisa mendukung

keberhasilan belajar siswa, baik di sekolah maupun di rumah, dengan

memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar sesorang dan dapat mencegah siswa dari penyebab-penyebab

terhambatnya pembelajaran.

2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian IPS

Istilah “Ilmu Pengetahuan Sosial”, disingkat IPS, merupakan nama

mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program

studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “social studies” dalam

9 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), h. 54-64

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

13

kurikulum persekolahan di Negara lain, khususnya di Negara-negara Barat

seperti Australia dan Amerika Serikat.10

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum dan budaya. IPS juga dirumuskan atas dasar realita dan

fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari

aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial.11

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu social dan kewarganegaraan.12

Jadi IPS adalah mata pelajaran

yang mempelajari kehidupan sosial. Dan IPS juga membahas antara

hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat

dimana peserta didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari

masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi

di lingkungan sekitar. Pembelajaran IPS membantu peserta didik dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikan

semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakat.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan mata pelajaran IPS di SD dan MI adalah:

1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,

sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan

psikologis.

2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreaktif, inkuiri,

memecahkan masalah, dan keterampilan social.

3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social

dan kemanusiaan.

4) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetensi dalam

masyarakat yang majemuk, baik secara rasional maupun global.13

10

Sapriya. Pendidikan IPS, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet 1, hal 19. 11

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta :Prestasi Pustaka, 2007), hal. 124.

12 Arnie Fajar. Portofolio Dalam Pelajaran IPS, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002),

Cet 1, hal. 110. 13

Arnie Fajar., ibid, hal. 110-111

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

14

Tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar peka terhadap masalah social yang terjadi di masyarakat, memiliki

sikap mental yang positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang

terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari,

baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.14

Dan tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran

IPS disekolah diorganisasikan secara baik.

Dengan demikian tujuan dari pembelajaran IPS adalah untuk

mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan

lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

c. Karakteristik Pembelajaran IPS

Karakteristik pembelajaran IPS yang membedakan dengan

pembelajaran ilmu-ilmu social lainnya (geografi, sejarah, ekonomi,

hukum, dll). A. Kosasih Djahiri mengatakan bahwa ciri dan sifat utama

dari pembelajaran IPS, sebagai berikut.

1) IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau

sebaliknya.

2) Pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja,

melainkan bersifat komprehensif (meluas/dari berbagai ilmu social

lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi terpadu)

digunakan untuk menelaah satu masalah/tema/topic. Pendekatan

seperti itu disebut pendekatan integrated, pendekatan broadfield,

dan multiple resources (banyak sumber).

3) Mengutakamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inkuiri

agar siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan

analitis.

4) Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata,

juga nilai dan keterampilannya.

5) Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui

program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan

minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat

dengan kehidupannya.15

14

Trianto, op cit, hal. 176. 15

Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iin Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung : UPI PRESS, 2006), hal. 7-8

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

15

d. Pendekatan-Pendekatan Pembelajaran IPS

Adapun pendekatan-pendekatan yang dipergunakan dalam

pembelajaran IPS baik dalam mengembangkan program maupun metode

pembelajarannya adalah sebagai berikut.

a) Siswa sentris, dimana faktor siswa diutamakan.

b) Kemasyarakatan sentris (Community Oriented), dimana masalah

kehidupan nyata dan kemasyarakatan yang dijadikan sumber dan

bahan serta tempat pembelajaran.

c) Ekosistem, dimana faktor lingkungan fisik maupun budayanya

selalu dijadikan pertimbangan dalam pembelajaran IPS.

d) Bersifat meluas (Komprehensif-Broadfield, Multidimensional),

dengan pengorganisasian bahan yang terpadu (integrated) dan

bersifat korelated (bertautan dan berkesinambungan).

e) Menggunakan teknik inkuiri dan menunjukkan student active

learning (siswa belajar dengan aktif) sebagai media pembelajaran

utama dan sekaligus akan melahirkan Cara Mengajar Guru Aktif

(CMGA).

f) Tujuan (Oriented), maksudnya program dan pelaksanakan

pembelajarannya berfokus pada Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

yang telah ditentukan sebagai pengarah program dan sasaran.

g) Integrated (terpadu) menelaah suatu permasalahan social dari

berbagai konsep dan sudut pandang ilmu-ilmu social dan lainnya.

h) Efisien dan efektif, efesien dari segi tenaga, tenaga dan efektif dari

segi waktu dengan hasil yang maksimal.16

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

a. Pengertian Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran amat dekat dengan pengertian strategi

pembelajaran. Istilah ”model pembelajaran” berbeda dengan strategi

pembelajaran, tipe pembelajaran, dan prinsip pembelajaran. Apabila antara

pendekatan, strategi, tipe, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah

terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang

disebut dengan model pembelajaran.

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara

khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan

bungkus atau bingkai dari pembelajaran suatu pendekatan, tipe, dan teknik

16

Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iin Siti Masyitoh, op cit, hal. 8-9

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

16

pembelajaran. Sehingga apabila antara pendekatan, strategi, tipe, teknik

dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan

yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model

pembelajaran.

“Model pembelajaran menurut Joice, Weil, dan Calhoun (2009)

adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk perilaku

kita sebagai guru dimana model itu diterapkan”.17

Jadi, model

pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai

dari pembelajaran suatu pendekatan, tipe, dan teknik pembelajaran.

Istilah model pembelajaran mempunyai 4 ciri khusus yang tidak

dipunyai oleh strategi atau tipe pembelajaran :

1. Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh pendidik.

2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3. Langkah-langkah mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran

dapat dilaksanakan secara optimal.

4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat

dicapai.

b. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bukanlah suatu yang baru. “Pembelajaran ini

dikembangkan dari teori konstruktivisme yang lahir dari gagasan Piaget

dan vygotsky”, 18

dimana siswa secara aktif memperoleh pengetahuan

baru, dan guru hanya sekedar fasilitator. Pembelajaran ini muncul dari

konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami

konsep yang sulit jika mereka berdiskusi dengan temannya. “Pembelajaran

kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama

17

Warsono & Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2012), cetakan kesatu, hal. 172 18

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,cet. Kedua

:2013), h, 173

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

17

untuk mencapai tujuan pembelajaran”.19

Jadi pada hakikatnya kerjasama

dalam kelompok sejawat menjadi aspek yang penting dalam pembelajaran

kooperatif.

Pembelajaran kooperatif dapat dipandang sebagai tipe, karena

mempunyai urutan materi ajar, media dan waktu. Selain itu belajar

kooperatif adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai

akhir yang disajikan secara khas oleh guru yang didalamnya terdapat

pembelajaran suatu pendekatan, tipe dan tehnik pembelajaran.

“Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah pembelajaran secara tim,

yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi/ kelompok untuk

mencapai tujuan bersama”.20

Tujuan dibentuknya kelompok tersebut

adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat

terlibat secara aktif dalam proses berpikir, kegiatan belajar, dan mencapai

ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman

sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Tujuan-tujuan

pembelajaran ini mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar

akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan

keterampilan sosial. Pembelajaran kooperatif mengacu pada model

pengajaran, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling

membantu dalam belajar.

Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih

mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling

berdiskusi dengan temannya. Beberapa pengertian pembelajaran

kooperatif menurut para tokoh antara lain:

1. Slavin (1995), pembelajaran kooperatif adalah suatu model

pembelajaran dimana system belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil yang berjumlah 2 sampai 6 orang secara kolaboraktif

sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.

19

Ibid.,h. 174 20

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientrasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2013), cet 2, h. 242

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

18

2. Johson dan Johson (1994), pembelajaran kooperatif adalah

mengelompokan siswa didalam kelas kedalam kelompok kecil agar

siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan maksimal yang mereka

miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.

3. Sunal dan Haas (1993) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang

untuk memberikan dorongan kepada peserta didik agar bekerjasama

dalam berlangsungnya proses pembelajaran.

Menurut Nurhayati, “Pembelajaran kooperatif adalah strategi

pembelajaran yang melibatkan partisifasi siswa dalam suatu kelompok

kecil untuk saling berinteraksi”.21

Sementara pendapat lain mengemukakan

bahwa “pembelajaran kooperatif adalah sebuah tipe, yaitu siswa bekerja

sama berhadapan muka dalam kelompok kecil dan melakukan tugas yang

sudah terstruktur”.

Para ahli telah menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam

membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu

siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran kooperatif

dapat memberikan keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun

kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas

akademik.

Empat prinsip asas dalam pembelajaran kooperatif adalah :22

1. Prinsip Ketergantungan Positif (Positive Interdependence)

2. Tanggung Jawab Perseorangan (Individual Accountability)

3. Interaksi tatap muka (Face to face Interaction)

4. Partisipasi dan Komunikasi (Partisipation Communication)

Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri atau karakteristik sebagai

berikut:23

21

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,cet. Kedua

:2013), h, 175 22

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientrasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2013), cet 2, h. 246

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

19

a. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar.

b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi,

sedang dan rendah.

c. Apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya,

suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda.

d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individual.

Pembelajaran kooperatif dilaksanakan mengikuti tahapan-tahapan

sebagai berikut:

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran.

b. Menyampaikan informasi.

c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

d. Membantu siswa belajar dan bekerja dalam kelompok.

e. Evaluasi atau memberikan umpan balik.

f. Memberikan penghargaan.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan manfaat

pembelajaran kooperatif, pembagian kelompok dilakukan secara

heterogen. Pengelompokan heterogenitas merupakan ciri-ciri yang

menonjolkan dalam tipe pembelajaran kooperatif. Pembentukan kelompok

heterogen dapat dilihat dari kemampuan kognitif siswa atau karakteristik

lainnya.

Pembentukan kelompok heterogen berdasarkan kemampuan

kognitif atau akademis siswa lebih mudah diterapkan dan digunakan.

Setiap kelompok siswa terdiri atas siswa berkemampuan tinggi, menengah,

dan rendah. Siswa berkemampuan menengah dan rendah dapat bertanya

kepada temannya yang berkemampuan tinggi guna memperoleh dan

meningkatkan kemampuan menjadi lebih baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran dimana siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok

kecil yang terdiri dari 2-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen,

23

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,cet. Kedua

:2013), h, 176

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

20

kemampuan, jenis, kelamin, suku atau ras, dan satu sama lain saling

membantu untuk memahami materi yang ditugaskan oleh guru. Tujuan

dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan

kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir

dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok tugas anggota

kelompok adalah mecapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan

saling membantu untuk mencapai ketuntasan materi.

Terdapat beberapa tipe atau tehnik yang dapat digunakan dalam

pembelajaran kooperatif untuk mencapai hasil dan tujuan yang

diharapkan, diantara beberapa tipe salah satunya adalah tipe make a match.

c. Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

1) Pengertian Make A Match

Pembelajaran kooperatif tipe make a match (kartu berpasangan)

merupakan salah satu jenis dari model dalam pembelajaran kooperatif.

Model ini dikembangkan oleh Lorn Curan. “Menurut Lorn Curn salah

satu keunggulan teknik ini adalah siswa diminta mencari pasangan

sambil bermain mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang

menyenangkan”.24

Penggunaan tipe ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh

mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas

waktunya, siswa yang dapat mencocokan kartu diberi poin.

Tipe make a match ini merupakan tipe yang cukup

menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah

diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun dapat

diajarkan dengan tipe ini dengan catatan peserta didik diberi tugas

mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika

masuk kelas peserta didik sudah memiliki bekal pengetahuan.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran

dikembangkan dengan pembelajaran kooperatif tipe make a match

24

Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), h. 223

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

21

adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi

pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lainnya adalah jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Pembelajaran kooperatif tipe make a match bukanlah hal yang

baru bagi guru. Pembelajaran kooperatif tipe make a match ini

merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya

kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok

mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan

rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras,

budaya, atau suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan

gender.

2) Karakteristik Make A Match

Berbagai tipe pembelajaran yang diterapkan dalam proses

pembelajaran memiliki karakteristik masing-masing yang membedakan

tipe pembelajaran yang satu dengan yang lain. Karakteristik tipe make a

match menurut Lundgren dan Arends adalah memiliki unsur-unsur

sebagai berikut:

a) Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka

“sehidup sepenanggungan”. Siswa memiliki tanggung jawab

terhadap diri mereka sendiri dalam mempelajari materi yang

dipeljari.

b) Siswa haruslah berpandangan bahwa semua anggota di dalam

kelompoknya memiliki tujuan yang sama. Siswa haruslah membagi

tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota

kelompoknya.

c) Sisw akan diberikan evaluasi atau penghargaan yang akan

berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.

d) Siswa berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan

untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

e) Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual

materi yang ditangani di dalam kelompoknya”.25

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

karakteristik pembelajaran tipe make a match adalah para siswa memiliki

25

Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Penyelenggara Sertifikasi Guru 24 Universitas Makassar, h.178

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

22

tanggung jawab individu dan tanggung jawab kelompok untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan para siswa berbagi tugas dan

tanggung jawab dengan sesama anggota kelompok, evaluasi dan

penghargaan dilakukan secara berkelompok.

3) Langkah-langkah Tipe Make A Match

Langkah-langkah pembelajaran Tipe Make A Match menurut Agus

Suprijono adalah sebagai berikut:

1. Guru mempersiapkan dua kelompok kartu, yakni kartu soal dan

kartu jawaban.

2. Guru membagi peserta didik menjadi tiga kelompok, yakni

kelompok pembawa kartu soal, pembawa kartu jawaban, dan

kelompok penilai.

3. Guru mengatur posisi ruang kelas seperti huruf U, kelompok

pembawa kartu soal dan pembawa kartu jawaban posisinya saling

berhadapan.

4. Setelah masing-masing kelompok berada pada posisi yang sesuai,

guru membunyikan peluit, sebagai tanda agar kelompok pembawa

kartu soal dan pembawa kartu jawaban mencari pasangan

pertanyaan dan jawaban yang cocok.

5. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

berdiskusi.

6. Pasangan kartu soal dan kartu jawaban yang sudah ditemukan,

ditunjukkan kepada kelompok penilai, kelompok ini membaca

apakah pasangan kartu soal dan jawaban tersebut merupakan

pasangan kartu yang cocok.

7. Setelah penilaian dilakukan, guru mengatur kembali agar kelompok

pembawa soal dan pembawa kartu jawaban menjadi satu

kelompok, dan berperan sebagai kelompok penilai, sedangkan

kelompok penilai pada sesi yang pertama, dibagi menjadi dua

kelompok, kelompok pembawa kartu soal dan kelompok pembawa

kartu jawaban, pada sesi ini guru melaksanakan tahapan yang sama

dari tahapan 1 sampai 6.

8. Tahap terakhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya, guru menyimpulkan materi bersama-sama.26

Melalui pembelajaran tipe make a match peserta didik bertanggung

jawab untuk mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu yang

dimilikinya, dengan cara mencari dan berdiskusi dengan peserta didik

lainnya, dengan demikian pembelajaran tipe make a match dapat menciptakan

26

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori Dan Aplikasinya, h. 94

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

23

proses pembelajaran yang menyenangkan karena ada interaksi aktif dengan

teman sebaya.

Keunggulan dari pembelajaran tipe make a match adalah terciptanya

suasana kegembiraan dalam proses pembelajaran sebab siswa akan bergerak

untuk mencari pasangan dari kartu yang dimilikinya dengan bergerak juga

akan mengatasi kejenuhan siswa. Model pembelajaran ini akan

menumbuhkan kerjasama dan interaksi yang dinamis antar sesama siswa

untuk menemukan pasangan kartu sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Selain itu model pembelajaran ini akan memunculkan gotong-royong yang

merata diseluruh siswa.

Kelemahan dari pembelajaran tipe make a match adalah jika jumlah

siswa yang ada lebih dari 30 orang, akan timbul suasana yang gaduh yang

tidak terkendali. Suasana ini akan mengganggu ketenangan belajar kelas yang

lainnya, apabila jika gedung kelas tidak kedap suara. Hal ini dapat

diantisipasi dengan menyepakati beberapa komitmen ketertiban dengan siswa

sebelum menerapkan model pembelajaran ini, seperti tidak membuat

kegaduhan.

Dengan demikian, bahwa tipe make a match dapat memupuk kerja sama

siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada di

tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan nampak sebagian

besar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan keaktifan

siswa tampak sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya masing-

masing. Hal ini merupakan suatu ciri dari pembelajaran kooperatif seperti

yang dikemukan oleh Lie (2002:30) bahwa, “Pembelajaran kooperatif ialah

pembelajaran yang menitikberatkan pada gotong royong dan kerja sama

kelompok.”

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan penguat penelitian tentang peningkatan hasil belajar IPS

melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas VA MI

Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan, penulis mengutip beberapa

penelitian yang relevan, antara lain:

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

24

1. Penelitian skripsi tentang “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa dengan

Penggunaan Pembelajaran Aktif Model Index Card Match (ICM) di MTs.

Negeri 19 Jakarta.” (Penelitian Tindakan Kelas di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 19 Jakarta ) yang ditulis oleh Siti Jubaidah (108015000094),

Program Studi Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2012. Menjelaskan bahwa pembelajaran dengan menggunakan tipe Index

Card Match dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Setelah belajar

dengan tipe Index Card Match siswa menjadi lebih aktif dan

menyenangkan dalam proses pembelajaran.

2. Penelitian skripsi tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Make A Match Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep

Perubahan Zat di SMP Negeri 1 Rajeg Kab. Tangerang.” (penelitian yang

digunakan adalah eksperimen dengan desain nonequivalent control group

design yang ditulis oleh Dati Eka Cahyaningrum (106016300644),

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.

3. Penelitian skripsi tentang “Penggunaan Model Make A Match untuk

Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Shirathul Rahman”.

Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang ditulis

oleh Herni Meipianti, Jurusan PGMI Dual Mode System Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

jakarta, 2013. Menjelaskaan bahwa model make a match dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IVA MI Shiratul Rahman

Cengkareng Jakarta Barat, serta dapat melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran baik dalam mencocokan kartu soal dan kartu jawaban

maupun dalam diskusi kelompok sudah dapat terlihat keaktifan dan

kekompakan antara anggota kelompok.

C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan

Berhasil tidaknya proses belajar mengajar disekolah senantiasa

dipengaruhi oleh berbagai unsur pendidikan salah satu diantaranya adalah

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

25

model pembelajaran yang digunakan pada proses belajar mengajar. Dalam

proses belajar mengajar guru harus pandai memilih model pembelajaran yang

sesuai dengan kondisi siswa dan materi pembelajaran yang disajikan,

sehingga dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Maka

dengan begitu diharapkan siswa dapat menerima dan memahami materi yang

dipelajarinya dengan baik.

Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif

dan saling berinteraksi yaitu model pembejaran kooperatif. Pada model

pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa dituntut untuk dapat

menjadi aktif, interaktif, mudah bersosialisasi dan komunikasi serta

bertanggung jawab baik secara individual maupun kelompok. Berangkat dari

pemikiran tersebut, maka pengajuan tindakan dalam penelitian ini adalah

“Peningkatan Hasil Belajar IPS siswa melalui model pembelajaran kooperatif

tipe make a match”.

D. Hipotesis Penelitian Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah.

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dipaparkan di atas maka diduga

bahwa Hasil Belajar IPS Siswa Madrasah Ibtidaiyah Meningkat Melalui

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match.

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitan ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014-2015,

selama bulan September-Desember 2015. adapun lokasi penelitian bertempat

di MI Soebono Mantofani yang beralamat Jl. Sumatera No.75 Ciputat

Tangerang Selatan.

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Agust Sept Okt Nov Des

1. Persiapan dan Perencanaan

2. Observasi ke Sekolah

3. Wawancara dengan guru Mata

Pelajaran IPS

4. Penyerahan Uji Coba Instrument

5. Pelaksanaan Mengajar di Kelas

6. Pengelolaan Data

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/i MI Soebono Mantofani

Ciputat Tangerang Selatan kelas VA. Tahun Pelajaran 2014-2015, jumlah

seluruh siswa dalam kelas ini adalah 26 orang siswa yang terdiri dari 14 siswa

perempuan dan 12 siswa laki-laki. Dalam menentukan subjek peneliti

memilihnya setelah berkonsultasi dengan wali kelas dan guru bidang studi

IPS kelas VA di MI Soebono Mantofani.

C. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Posisi peneliti dalam penelitian ini yaitu membuat perencanaan,

melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan

menganalisis data, serta melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini,

peneliti dibantu seorang guru bidang studi IPS yang sekaligus bertindak

sebagai kolaborator.

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

27

D. Rencana Tindakan

1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode

penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang lebih dikenal dengan Classroom

action research yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersama. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru atau arahan

dari guru yang dilakukan oleh siswa.1

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk menawarkan

cara dan prosedur baru dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan

profesionalisme pendidik dalam upaya menangani dan meningkatkan

kualitas proses pembelajaran. Dengan memahami dan mencoba

melaksanakan penelitian tindakan kelas, diharapkan kemampuan pendidik

dan proses pembelajaran semakin meningkat kualitasnya dan sekaligus

akan meningkatkan kualitas pendidikan. Metode penelitian kelas ini

dilakukan pada pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match guna meningkatkan hasil belajar IPS siswa

pada materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.

2. Siklus Penelitian

Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan

(pra penelitian) dan akan dilanjutkan dengan siklus I. Jika indikator

keberhasilan yang diharapkan telah tercapai, maka penelitian dihentikan.

Apabila belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada tahap

selanjutnya yaitu siklus II, begitu seterusnya hingga indikator keberhasilan

tercapai. Dalam hal ini, yang dimaksud siklus adalah satu putaran kegiatan

beruntun yang kembali kelangkah semula. Penelitian ini menggunakan

beberapa siklus, dan setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.2

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), cet

keempat, h.3 2 Ibid,. h.16

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

28

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas

(PTK) ini adalah melakukan observasi kesekolah yang akan diadakan

peneliti, melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran IPS dan

beberapa siswa, dan observasi proses pembelajaran di dalam kelas

penelitian. Pada tahap perencanaan ini peneliti merencanakan tindakan

berdasarkan tujuan penelitian yaitu menentukan titik fokus masalah

peristiwa yang diamati berupa rancangan hasil belajar yang akan

ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match. Selanjutnya peneliti bekerjasama dengan

kolaborator (guru bidang studi IPS) membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang akan disajikan dalam proses pembelajaran

di kelas. Pada tahap ini juga peneliti menyiapkan instrument penelitian

yang terdiri dari instrument tes (lembar kerja individu dan lembar tes

pada setiap siklus), untuk menuntun siswa dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match ini berlangsung dan soal tes hasil belajar yang akan dilakukan

di setiap akhir siklus, selain instrument tes peneliti juga menyiapkan

instrument non tes (lembar observasi, dan lembar wawancara) untuk

mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match ini berlangsung.

b. Tindakan (Acting)

Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan

yang merupakan implementasi atau penerapan rancangan, yaitu

melaksanakan tindakan kelas. Tahap pelaksanaan tindakan melibatkan

guru mata pelajaran sebagai pengamat (observer) dan peneliti sebagai

pelaksana tindakan. Pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan subjek penelitian adalah seluruh

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

29

siswa kelas VA MI Soebono Mantofani semester ganjil tahun ajaran

2014-2015.

c. Pengamatan (Observing)

Tahap ketiga dari penelitian ini yaitu peneliti melakukan

pengamatan atau observasi, bersamaan dengan pelaksanaan tindakan

untuk memperoleh data yang akurat guna untuk perbaikan pada siklus

selanjutnya. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati,

menggali, dan mendokumentasikan yang terjadi selama proses

penelitian. Proses pengamatan ditujukan pada hasil belajar IPS pada

materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia,

bekerjasama dalam kelompok, peningkatan hasil belajar IPS dan respon

siswa terhadap skenario pembelajaran yang telah di buat oleh peneliti

dengan menggunkaan lembar observasi dan lembar kerja siswa. Peneliti

melakukan pengamatan dengan dibantu oleh guru bidang studi IPS

yang bertugas sebagai observer dan kolaborator.

d. Refleksi (Reflecting)

Tahapan ini merupakan refleksi dan evaluasi dari pelaksanaan yang

sudah dilakukan. Hasil yang telah diperoleh melalui observasi

dikumpulkan dan dianalisis bersama oleh peneliti dan observer,

sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai

tujuan yang diharapkan atau masih perlu ada perbaikan. Tahap ini

dilaksanakan dengan maksud untuk memperbaiki kegiatan penelitian

sebelumnya, yang akan diterapkan pada penelitian berikutnya.

Berdasarkan analisis tersebut maka dapat ditentukan apakah siklus

selanjutnya perlu dilanjutkan atau tidak. Sedangkan penelitian akan

diakhiri atau dihentikan dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

1) Persentasi siswa yang mencapai KKM (70) pada materi jenis-jenis

usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match ≥ 80%.

2) Persentasi perolehan hasil belajar IPS dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match ≥ 80%

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

30

3) Persentase rata-rata siswa dapat mengikuti proses pembelajaran

dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match mencapai ≥75%.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perancang dan

pelaksana kegiatan, peneliti membuat perencanaan kegiatan,

melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan

menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian

ini, peneliti dibantu seorang guru mata pelajaran IPS kelas VA yang

bertindak sebagai observer (pengamat).

Adapun desain penelitian tindakan kelas yang akan

dilaksanakan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Disain Intervensi Tindakan

Perencanaan

Siklus I

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Dan seterusnya

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

31

3. Tahapan Perencanaan Kegiatan

Penelitian difokuskan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa

MI dan aktivitas siswa selama menggunkan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match. Tahapan penelitian ini dimulai dengan

kegiatan pendahuluan (tahap pra penelitian) yang akan dilanjutkan dengan

siklus I, setealah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I penelitian

akan dilanjutkan dengan siklus 2 dan seterusnya.

Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan

di gambarkan sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Mengurus surat izin untuk melakukan observasi

2) Melakukan observasi ke MI Soebono Mantofani

3) Melakukan perizinan kepada kepala sekolah

4) Melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPS MI

Soebono Mantofani kela V tahun ajaran 2014-2015

5) Melakukan wawancara kepada siswa

6) Melakukan observasi proses pembelajaran IPS di dalam kelas

7) Menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian

8) Menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

kepada guru

9) Mengurus surat izin penelitian

b. Tahapan Penelitian Siklus I

Dalam tahapan penelitian siklus I ada 4 tahapan, yaitu:

1) Tahap Perencanaan

a) Membuat RPP dengan mengintegrasikan pembelajaran

kooperatif tipe make a mach

b) Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator

c) Menyiapkan lembar kerja siswa untuk setiap pertemuan, guna

menentukan kegiatan belajar siswa dengan menggunkan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

32

d) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui sejauh mana

siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match

e) Menyiapakan soal akhir siklus I

f) Menyiapkan alat dokumentasi

2) Tahap Pelaksanaan

a) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

b) Guru menginformasikan langkah-langkah model pembelajaran

yang akan digunakan yaitu make a match

c) Guru memotivasi siswa engan memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan materi guna mengingatkan

siswa akan pengalaman terdahulu

d) Guru memberikan pertanyaan atau soal sesuai materi yang

akan diajarkan yaitu untuk diselesaikan

e) Siswa mencari jawaban dari pertanyaan tersebut secara

individual

f) Siswa dibagi kedalam kelompok kecil/berpasangan

g) Guru memberikan beberapa kartu pertanyaan dan kartu

jawaban

h) Siswa diminta untuk mencari pasangan kartunya yang cocok

dengan kartu pertanyaan/kartu jawaban yang mereka miliki

i) Guru dan siswa melakukan refleksi

j) Penilaian tes hasil belajar IPS siklus I

k) Mewawancarai guru dan siswa di setiap akhir sikluss

l) Dokumentasi

3) Tahap Observasi

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan

yang terdiri dari observasi aktivitas siswa dan guru (peneliti) di

dalam kelas pada setiap pertemuan. Observasi aktivitas siswa

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengikuti tahap-

tahap model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

33

proses pembelajaran. Observasi terhadap guru untuk mengetahui

sejauh mana guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match dalam proses pembelajran. Selain itu observer juga

mencatat dan mendokumentasikan semua hal yang terjadi selama

proses pembelajaran berlangsung.

4) Refleksi

Peneliti bersama kolaborator menganalisis proses

pembelajaran, aktivitas, dan hasil tes belajar siklus I, pada tahap

dalam penelitian ini peneliti menganalisis keseluruhan hasil

tindakan pembelajaran, meliputi lembar observasi, tes, dan hasil

wawancara. Setelah melakukan analisis kemudian dilakukan

refleksi untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada

pembelajaran siklus I dan memperbaikinya pada siklus selanjutnya.

Hasil penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator

keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka

penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan hasil evaluasi siklus I

digunakan sebagai acuan dasar dalam merencanakan tindakan yang

akan diterapkan untuk sikluss selanjutnya.

c. Tahapan Penelitian Siklus II

1) Tahap Perencanaan

a) Membuat RPP dengan mengintegrasikan pembelajaran

kooperatif tipe make amatch berdasarkan hasil refleksi siklus I

b) Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator

c) Menyiapkan lembar kerja siswa untuk setiap pertemuan, guna

menentukan kegiatan belajar siswa dengan menggunkan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match

d) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui sejauh mana

siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match

e) Menyiapakan soal akhir siklus II

f) Menyiapkan alat dokumentasi

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

34

2) Tahap Pelaksanaan

1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

2. Guru menginformasikan langkah-langkah model pembelajaran

yang akan digunakan yaitu make a match

3. Guru memotivasi siswa engan memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan materi guna mengingatkan

siswa akan pengalaman terdahulu

4. Guru memberikan pertanyaan atau soal sesuai materi yang

akan diajarkan yaitu untuk diselesaikan

5. Siswa mencari jawaban dari pertanyaan tersebut secara

individual

6. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil/berpasangan

7. Guru memberikan beberapa kartu pertanyaan dan kartu

jawaban

8. Siswa diminta untuk mencari pasangan kartunya yang cocok

dengan kartu pertanyaan/kartu jawaban yang mereka miliki

9. Guru dan siswa melakukan refleksi

10. Penilaian tes hasil belajar IPS siklus II

11. Mewawancarai guru dan siswa di setiap akhir siklus

12. Dokumentasi

3) Tahap Observasi

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan

yang terdiri dari observasi aktivitas siswa dan guru (peneliti) di

dalam kelas pada setiap pertemuan. Observasi aktivitas siswa

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengikuti tahap-

tahap model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam

proses pembelajaran. Observasi terhadap guru untuk mengetahui

sejauh mana guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match dalam proses pembelajran. Selain itu observer juga

mencatat dan mendokumentasikan semua hal yang terjadi selama

proses pembelajaran berlangsung.

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

35

4) Refleksi

Peneliti bersama kolaborator menganalisis proses

pembelajaran, aktivitas, dan hasil tes belajar siklus II, pada tahap

dalam penelitian ini peneliti menganalisis keseluruhan hasil

tindakan pembelajaran, meliputi lembar observasi, tes, dan hasil

wawancara. Setelah melakukan analisis kemudian dilakukan

refleksi untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada

pembelajaran siklus II dan memperbaikinya pada siklus

selanjutnya. Hasil penelitian siklus II dibandingkan dengan

indikator keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan telah

tercapai, maka penelitian dihentikan. Setelah proses analisis dan

evaluasi, peneliti dan guru membuat kesimpulan hasil penelitian.

E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil penelitian yang diharapkan adalah sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai oleh peneliti yaitu meningkatkan hasil belajar IPS melalui model

pembelajaran kooperatif tipe make a match pada materi jenis-jenis usaha dan

kegiatan ekonomi di Indonesia. Adapun hasil yang ingin dicapai yaitu:

1. Persentasi siswa yang mencapai KKM (70) pada materi jenis-jenis usaha

dan kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match ≥ 80%.

2. Persentase perolehan hasil belajar setiap siklus dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match ≥ 80%.

3. Persentase rata-rata aktivitas siswa dapat mengikuti proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

mencapai ≥ 75%.

F. Data dan Sumber Data

Penelitian ini akan menggunakan dua jenis data penelitian, baik secara

kuantitatif dan kualitatif, untuk lebih memahaminya akan dijelaskan dibawah

ini:

1. Data kuantitatif : nilai tes hasil belajar IPS siswa pada setiap siklus.

2. Data kuantitatif pada penelitian ini, yaitu:

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

36

a. Hasil observasi guru pada proses pembelajaran (KBM)

b. Hasil wawancara terhadap guru dan siswa

c. Hasil dokumentasi (berupa foto-foto kegiatan pembelajaran di MI

Soebono Mantofani).

G. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari dua jenis yaitu tes dan non tes.

1. Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan dan

peningkatan hasil belajar IPS siswa. Tes diberikan disetiap akhir siklus.

Soal-soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal dengan

indikator soal-soal hasil belajar untuk mengukur kemampuan hasil belajar

IPS siswa. Jenis soal adalah pilihan ganda, dengan demikian derajat hasil

belajar siswa dapat terlihat.

2. Instrumen Non Tes

a. Lembar observasi

Lembar observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

kooperatif tipe make a match berlangsung dengan baik, bagaimana

aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, bagaimana

interaksi yang terjadi di kelas, dan serta untuk mengetahui kekurangan

dalam proses pembelajaran. Jadi, lembar observasi ini dilakukan untuk

menganalisis, merefleksi, dan mengevaluasi setiap siklus yang terjadi

sehingga dapat memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya.

b. Pedoman wawancara

Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara

berlangsung. Wawancara pada penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui respn siswa terhadap kegiatan tindakan kelas pada setiap

siklus dan sekaligus untuk mengetahui gambaran umum proses

pembelajaran dan masalah-masalah pada setiap siklus. Wawancara

terhadap siswa dilakukan pada setiap akhir siklus.

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

37

c. Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto hasil kegiatan proses pembelajaran IPS.

Dokumen dibuat untuk melengkapi data kejadian-kejadian ketika proses

pembelajaran berlangsung dan sebagai data pendukung.

d. Nilai hasil belajar IPS

Nilai hasil belajar IPS siswa diperoleh dari tes yang dilakukan siswa

pada setiap akhir siklus.

H. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Penelitian ini akan mencapai hasil yang maksimal, apabila memperoleh

data-data yang valid dan objektif tentang peningkatan hasil belajar IPS siswa

yaitu:

1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang

berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang

aktivitas siswa dilakukan dengan mengobservasi siswa, wawancara siswa,

dan memeriksa hasil kerja siswa dalam mengerjakan soal.

2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi

tentang hal yang sama. Untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar

IPS siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes siswa, mengadakan

wawancara dengan guru dan melihat hasil pengamatan guru mitra.

3. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul, baik tentang

kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya.

4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.

Sebelum instrumen penelitian digunakan, instrumen tersebut

dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing dan guru IPS

sekolah yang diteliti. Selanjutnya instrumen tersebut diujicobakan untuk

mengetahui kualitas ataupun kelayakan instrumen untuk digunakan. Adapun

unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dari instrumen tersebut adalah:

1. Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata Validity, dapat diartikat tepat atau sahih, yakni

sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

38

fungsi ukuranya.3 yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi

Point Biserial (rpbi), yaitu:4

rPBL = Indek Poin Biserial

Mp= Mean (rata-rata) sekor yang dijawab betul oleh testee (peserta tes)

pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara

keseluruhan.

Mt = Mean (rata-rata) sekor yang dijawab salah oleh testee (peserta

tes) pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara

keseluruhan.

SD= Deviasi standar skor total.

p = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang

sedang diuji validitasnya

q = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang

sedang diuji validitasnya.

Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t-tabel pada signifikasi

5% ( ) dan derajat kebebasan (dk) = n-2. Kaidah keputusanya:

Jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya; Jika t hitung < t tabel berarti tidak

valid.

3 Ahmad Sofyan,dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), Cet Ke-1,h. 105 4 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

cet ke-10, h. 79

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

39

Tabel 3.2

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r ≤ 0,60 Cukup

0,20 < r ≤ 0,40 Rendah

0,00 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh data dari 40 soal yang

diujicobakan terdapat 30 soal yang dinyatakan valid.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi.

Suatu alat evaluasi atau tes tersebut reliabel jika, tes tersebut dapat dipercaya,

konsisten, atau stabil produktif. Teknik yang digunakan untuk menentukan

reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R

20 (kuder-Rochardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa soal

pilihan ganda, dengan rumus sebagai berikut:5

r11 =

Keterangan:

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

p : proporsi subjek yang menjawab item benar

q : proporsi subjek yang menjawab item salah

q = 1 - p

: jumlah hasil perkalian antara p dan q

n : banyaknya item

S : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

5 Ibid. h. 100

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

40

dengan,

Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Interprestasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,91-1,00 Sangat tinggi

0,70-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Cukup

0,21-0,40 Rendah

<0,20 Sangat rendah

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai realibilitas

instrument tes ini adalah 0,86 nilai ini termasuk katagori tinggi. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan instrument ini layak untuk digunakan dalam penelitian.

3. Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional

paling sederhana dan mudah.6 Suharsimi Arikonto mengatakan, soal yang

baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.

Menurutnya, hal tersebut perlu diperhatikan karena soal yang terlalu mudah

tidak meransang siswa untuk berfikir lebih maju, begitu pula sebaliknya, soal

yang terlalu sukar akan membuat siswa menjadi putus asa dan tidak

mempunyai semangat lagi untuk mencobanya.

Oleh karena itu, soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar

sebaiknya adalah soal yang dapat menjangkau semua kemampuan siswa.

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yang dibuat, sebaiknya pembuat

soal harus melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal. Atas dasar

pertimbangan itu, dalam penelitian ini peneliti melakukan perhitungan tingkat

kesukaran soal dengan menggunakan rumus Du Bois:

6 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis…,h. 103

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

41

P =

Dimana:

P = Indeks tingkat kesukaran

B = Jumlah siswa yang menjawab soal benar

N = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.4

Kriteria Indeks Kesukaran Soal7

Skor Indeks Kriteria Soal

0.00 - 0.30 Soal Sukar

0.30 - 0.70 Soal Sedang

0.70 - 1.00 Soal Mudah

Berdasarkan tabel di atas, dari 40 soal yang diujicobakan terdapat 13 soal

sukar, 23 soal sedang dan 4 soal mudah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

instrument ini layak untuk digunakan karena rata-rata soal bertarap sedang,

sehingga soal dapat menjangkau semua kemampuan siswa.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (kemampuan tinggi) dengan sisiwa yang berkemampuan

rendah.8 Adapun rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal

adalah:9

=

Dimana:

D = Daya pembeda

BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab salah

JA = Jumlah peserta kelompok atas

7 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,,,h. 210

8 Suharsimi Arikunto, Dasar,,, h. 211

9 Sapriya dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006),

cet Pertama, h. 143

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

42

JB = Jumlah peserta kelompok bawah

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:10

Tabel 3.5

Pedoman Klasifikasi Daya Pembeda Soal

Skor daya Pembeda

Soal (D)

Klasifikasi

Negatif Sangat Buruk

0.00 – 0.20 Jelek

0.20 – 0.40 Cukup

0.40 – 0.70 Baik

0.70 – 1.00 Baik Sekali

Berdasarkan tabel di atas, dari 40 soal yang diujicobakan terdapat 11

soal jelek, 14 soal cukup, 14 soal baik dan 1 soal baik sekali. Dari soal yang

diujicobakan, soal yang digunakan dalam penelitian ini 30 soal. Pemilihan

soal ini disamping didasarkan pada keempat kriteria di atas, juga didasarkan

pada keterwakilan semua indikator materi pelajaran sehingga tujuan

pembelajaran dapat diukur dengan 30 soal ini.

Kesimpulanya soal yang dipilih dianggap memiliki kriteria yang paling

baik berdasarkan keempat kriteria yang disyaratkan.

I. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah

melakukan penelitian. Data yang diperoleh dari sampel dengan menggunakan

instrumen yang telah valid dan reliabel akan dianalisis untuk menjawab

permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang telah

diperoleh harus diolah dengan menggunakan statistik yang harus melewati

beberapa tahap, meliputi:

10

Suharsimi Arikunto, Dasar,,, h. 218

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

43

1. Lembar Observasi

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan

menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi

dalam kegiatan pembelajaran. Rumus yang digunakan adalah:

11

Keterangan :

f = Frekuaensi yang sedang dicari persentasenya.

N= Number of Cases (Jumlah frekuensi atau banyaknya individual )

p = Angka Presentase.

Kemudian untuk pengelompokan lembar observasi dikatagorikan

dalam klasifikasikan sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat

kurang baik. Berikut katagori dalam klasifikasi lembar observasi: 12

Tabel 3.6

Interpretasi Lembar Observasi

No Nilai yang diperoleh Kriteria

1 81 – 100 % Sangat baik

2 61 – 80 % Baik

3 41 – 60 % Cukup

4 21 – 40 % Kurang

5 0 – 20 % Sangat Kurang

11

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), cet

ke-15, h. 43 12

Ridwan, Belajar Mudah Penelitia untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 89

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak II siklus yang terdiri dari siklus I

dan siklus II, masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, tahap observasi dan analisis, dan tahap refleksi. Sebelum

melaksanakan penelitian siklus I, terlebih dahulu dilakukan penelitian

pendahuluan yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan.

Penelitian dihentikan sampai siklus II karena indikator keberhasilan yang

ditetapkan peneliti pada penelitian ini telah tercapai, yaitu: (1) jumlah siswa

yang mencapai KKM 70 pada tes hasil belajar ≥80%. (2) presentase rata-rata

aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran melalui model

pembelajaran kooperatif tipe make a match mencapai ≥75%. Berikut

merupakan rincian observasi pembelajaran pra penelitian dan pelaksanaan

tindakan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a

match pada siklus I dan II :

1. Observasi Pra Penelitian

Observasi pra penelitian dilakukan pada 15 September 2014 di MI

Soebono Mantofani yang bertempat di Jl. Sumatera No.75 Jombang-

Ciputat Tangerang Selatan. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan

informasi mengenai pembelajaran yang telah diterapkan, kendala-kendala

yang dihadapi selama proses belajar mengajar, dan hasil dari proses

pembelajaran tersebut. Untuk mengetahui informasi tersebut peneliti

melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS dan beberapa

orang siswa. Selain itu peneliti juga mengadakan pengamatan terhadap

proses belajar mengajar dengan mengadakan observasi langsung di dalam

kelas.

Dari hasil wawancara dan observasi, dan seperti yang telah

dijelaskan pada latar belakang masalah peneliti memutuskan mengadakan

tindakan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa melalui

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

45

model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas VA.

Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran IPS yang mengajar di

kelas tersebut peneliti mendapatkan informasi mengenai hasil ulangan

harian IPS siswa yang disajikan dalam tabel berikut.

Distribusi Kelompok Nilai Siswa Pra Penelitian

Interval F fk≤ Fr (%)

40-45 5 5 19

46-51 4 9 35

52-57 3 12 46

58-63 4 16 62

64-69 8 24 92

70-75 2 26 100

Tabel di atas menunjukkan terdapat 6 kelas dengan interval kelas

6. Berdasarkan hasil penghitungan (lampiran) diperoleh nilai rata-rata 5,5

yang artinya rata-rata kelas belum mencapai KKM 70. Selain itu dari tabel

diatas terlihat bahwa terdapat 16 siswa yang mendapatkan nilai dibawah

KKM. Masih rendahnya hasil belajar siswa kelas VA ini diperkuat dengan

modus pada pra penelitian ini yaitu 65,5 yang menunjukkan bahwa

kebanyakan siswa mendapatkan nilai antara 58-63. Median nilai siswa 59,

dari hasil analisis, hanya terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai ≥70.

Berdasarkan data dan pemaparan diatas, peneliti memutuskan untuk

melakukan penelitian di kelas VA.

1. Siklus I

Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi beberapa

tahapan, antara lain sebagai berikut:

a. Tahapan Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus I ini, peneliti menyiapkan segala

sesuatu untuk pelaksanaan proses pembelajaran, diantaranya dengan

menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

dikonsultasikan sebelumnya dengan guru mata pelajaran IPS kelas VA

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

46

(lima), kartu soal dan kartu jawaban atau kartu make a match, menyiapkan

Latihan soal setelah melakukan kegiatan make a match, soal tes awal

(pretest) dan tes akhir siklus (posttest) untuk mengecek hasil belajar siswa,

menyiapkan lembar wawancara dengan siswa dan menyiapkan alat dan

bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. sedangkan materi

yang diajarkan pada siklus I ini adalah mengidentifikasi Jenis-jenis usaha

perekonomian yang ada di Indonesia. Selanjutnya RPP yang telah dibuat

didiskusikan dengan guru kolaborator. Kegiatan selanjutnya adalah

menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa, serta alat dan bahan

yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

Penelitian dilaksanakan di kelas VA yang berjumlah 26 siswa, yang

terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 14 siswi perempuan. Siswa dibentuk

menjadi 3 kelompok, yakni kelompok pembawa kartu soal, pembawa kartu

jawaban dan kelompk penilai. Penentuan pasangan dilakukan secara

bersama oleh guru dengan cara membagikan kartu pertanyaan/jawaban

untuk kelompok pembawa kartu soal dan kartu jawaban, agar tercipta kerja

sama. Mencari pasangan kartu pertanyaan/jawaban ini dilakukan pada saat

pluit berbunyi, kegiatan ini dilakukan di dalam kelas. Pada tahap ini,

peneliti ingin mengetahui apakah hasil belajar IPS siswa meningkat

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

b. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dengan

pembahasan tentang mengidentifikasi jenis-jenis usaha dan kegiatan

ekonomi di Indonesia. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran terlebih

dahulu peneliti melakukan tes awal (pretest) fungsinya untuk menyiapkan

siswa dalam proses belajar. Dalam pelaksanaannya Peneliti menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match, sedangkan tes akhir

siklus dilakukan pada akhir pertemuan kedua.

1) Pertemuan Pertama (Senin, 17 Nopember 2014)

Pertemuan pertama berlangsung selama 2 x 35 menit (2 jam

pelajaran), materi yang dibahas adalah menyebutkan Jenis-jenis usaha

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

47

perekonomian dalam masyarakat Indonesia, sedangkan guru bidang studi

IPS sebagai kolabolator (observer) yang mengamati aktivitas siswa dan

kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Proses pembelajaran diawali dengan pemberian salam dari guru untuk

siswa kemudian disusul dengan berdo’a bersama. Selanjutnya guru

mengabsen siswa. Setelah mengabsen siswa, guru mengkondisikan siswa,

pada situasi ini suasana cukup gaduh sehingga guru belum bisa

menenangkan siswa. kemudian guru menjelaskan kembali tentang tahap-

tahap pembelajaran yang akan mereka lakukan. Setelah siswa siap untuk

menerima pelajaran, selanjutnya guru menjelaskan materi yang harus

dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran. Sebelum melanjutkan

pembelajaran, guru memberikan soal pretest. Tahapan selanjutnya adalah

guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar, setelah siswa siap untuk

menerima pelajaran, guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada

siswa pekerjaan orang tua siswa, lalu guru bertanya seputar jenis-jenis

usaha yang siswa ketahui dengan bertujuan menggali dan mengingatkan

kembali pengetahuan siswa tentang jenis-jenis usaha perekonomian

dalammasyarakat Indonesia. Setelah itu guru memberikan kartu

pertanyaan/jawaban yang telah diacak kepada kelompok pembawa kartu

soal dan pembawa kartu jawaban, kemudian guru membunyikan pluit

tanda pencarian kartu soal/jawaban dimulai. Selama proses pencarian kartu

berlangsung guru berkeliling mengawasi dan mengamati siswa dalam

setiap kegiatan dan memberikan pengarahan bagi siswa yang bertanya dan

tetap mengkondisikan ketertiban siswa.

Selanjutnya, setelah siswa mendapat pasangan kartunya mereka lalu

menunjukkan kartunya kepada kelompok penilai, kelompok penilai

mencocokan kebenaran pasangan kartu mana saja yang sudah sesuai

dengan pertanyaan dan jawabannya, kemudian guru memberikan reward

kepada pasangan yang tepat dengan kartu pertanyaan/jawabannya. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait pembahasan

yang belum dipahami, guru menjelaskan pembahasan yang belum

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

48

dipahami , setelah itu guru memberikan pertanyaan kepada siswa dari

materi yang telah dibahas terutama bagi siswa yang masih kurang aktif dan

malu-malu dalam menjawab, guru dan siswa sama-sama menyimpulkan

pembahasan materi jenis-jenis usaha perekonomian dalam masyarakat

Indonesia.

Selanjutnya guru memberikan latihan soal kepada setiap siswa sebagai

tambahan penguat pemahaman mereka dari materi yang telah dipelajari

dan dibahas bersama. Setelah selesai latihan soal dikumpulkan, dan guru

mengumumkan pasangan terbaik dan mendapatkan penghargaan.

Pertemuan diakhiri dengan sama-sama menyimpulkan penilaian

sikap/karakter yang dipelajari selama pembelajaran berlangsung, guru juga

mengingatkan kepada siswa materi yang harus dipelajari dirumah untuk

pertemuan selanjutnya, kemudian ditutup dengan doa dan salam.

2) Pertemuan kedua (Jum’at, 21 Nopember 2014)

Seperti pertemuan pertama, Pembelajaran diawali dengan pemberian

salam dari guru untuk siswa kemudian disusul dengan berdo’a bersama.

Selanjutnya guru mengabsen siswa. Setelah mengabsen siswa, guru

mengkondisikan siswa, pada situasi ini suasana masih cukup gaduh

sehingga guru belum bisa menenangkan siswa. kemudian guru

menjelaskan kembali tentang tahap-tahap pembelajaran yang akan mereka

lakukan. Setelah siswa siap untuk menerima pelajaran, selanjutnya guru

menjelaskan materi yang harus dicapai serta manfaat dari proses

pembelajaran.

Pada kegiatan make match berlangsung, semangat siswa cukup baik.

Kesimpulan tentang cara pengelolaan usaha perekonomian, dalam hal ini

guru lebih dominan dalam menyimpulkan pelajaran karena waktu yang

tersedia sangat minim pembelajaran pun selesai dengan kesimpulan

tersebut.

Pada akhir pertemuan peneliti memberikan soal posttest kepada

seluruh siswa dalam bentuk pilihan ganda sebanyak lima belas soal, tes ini

dikerjakan secara individu. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

49

belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match dalam proses pembelajaran.

c. Tahapan observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaantindakan.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruhaktivitas siswa

dan guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.

1) Lembar Observasi Guru

Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran

IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make match pada

materi jenis-jenis usaha perekonomian dalam masyarakat Indonesia.

Pengamatan dilakukan oleh observer (guru bidang studi IPS) yang

mencatat seluruh aktivitsa guru selama proses pembelajaran. Lembar

observasi terdiri dari empat aspek yang diukur dengan skor penilaian 4

(sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang baik). Hasil observasi dari

tindakan pertama terhadap guru sesuai dengan perencanaan dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru Siklus I

No Aspek Penilaian Kriteria

Part 1 Part 2

4 3 2 1 4 3 2 1

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran √ √

2. Membangun pengetahuan siswa

mengenai materi yang akan dibahas

√ √

3. Menggunakan media/alat bantu √ √

4. Teknik pembagian kelompok √ √

5. Memperhatikan dan membimbing

siswa dalam mengerjakan soal

√ √

6. Pemusatan perhatian siswa

terhadap proses pembelajaran

√ √

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

50

7. Menjelaskan penguatan materi

kepada siswa

8. Memberikan penghargaan kepada

kelompok belajar

√ √

9. Memberikan kesempatan bertanya

kepada siswa

√ √

10. Guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang telah diajarkan

√ √

Jumlah (∑) - 18 6 1 12 15 2 -

Presentase (%) 62,5% 72,5%

Rata-rata 67.50%

Keterangan Baik

Berdasarkan tabel 4.2 terkait kegiatan guru, guru mengikuti setiap

aspek yang diamati dalam lembar observasi dan melakukan setiap langkah

yang berada di dalam RPP. Sesuai dengan data yang diperoleh ada

peningkatan hasil observasi guru pada setiap pertemuanya dari 62,50%-

72,50%, jadi hasil rata-rata kegiatan guru pada siklus I adalah 67,50%

dengan keterangan baik.

2) Lembar Obersvasi Siswa

Sedangkan untuk hasil observasi terhadap siswa siklus I pada

pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa Siklus I

No Aspek Penilaian Kriteria

Part 1 Part 2

4 3 2 1 4 3 2 1

1. Menjawab pertanyaan yang

diberikan guru

√ √

2. Mengerjakan latihan soal yang

diberikan guru

√ √

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

51

3. Memperhatikan penjelasan guru √ √

4. Tidak melihat pekerjaan teman √ √

5. Bertanya materi yang belum

paham

√ √

6. Aktif menjawab pertanyaan √ √

7. Mengerjakan latihan soal √ √

8. Mencatat penjelasan guru √

9. Mengumpulkan tugas tepat waktu √ √

10. Menyimpulkan materi yang telah

dibahas

√ √

Jumkah (∑) - 9 12 1 8 15 4 -

Presentase (%) 55% 67.5%

Rata-rata 61.25%

Keterangan Baik

Pada tabel 4.3 terlihat bahwa dari aspek yang diamati menunjukan

bahwa siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match, terlihat dari beberapa siswa

yang belum terbiasa dalam menghubungkan pengetahuan yang telah

mereka miliki dengan pengetahuan baru. Selain itu siswa belum

menemukan sendiri materi yang mereka pelajari, sehingga dalam proses

pembelajaran, guru masih dominan dalam menjelaskan materi yang

seharusnya jawabannya ditemukan sendiri oleh mereka. Hal ini

menunjukan bahwa keaktifan siswa belum sempurna.

3) Tes Hasil Belajar Siswa

Tes hasil tes belajar siswa dilaksanakan pada setiap akhir siklus

dengan materi yang sudah dipelajari pada siklus tersebut. Tes hasil belajar

dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Dari hasil tes dapat diperoleh data sebagai berikut:

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

52

Distribusi Kelompok Nilai Siswa Siklus I

Interval F Fk ≤ Fr (%)

53-58 3 3 12

59-64 4 7 27

65-70 6 13 50

71-76 7 20 77

77-82 3 23 88

83-88 3 26 100

Berdasarkan tabel tabel diatas hasil belajar IPS siswa setelah

mendapatkan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan hasil tes pada pra penelitian. Perbandingan hasil tes

pada pra penelitian dan siklus I dapat dilihat dari table berikut:

Perbandingan Data Nilai Siswa Pra Penelitian dan Tes Siklus I

Perbandingan Pra Penelitian Siklus I

Nilai Maksimum 73 87

Nilai Minimum 40 53

Rata-rata 57,27 70,27

Modus 65,5 80,7

Median 59 70,5

Varian 104,34 81,30

Standar Deviasi 10,21 9,01

Koefiesien Keragaman 17,83% 12,83%

d. Tahap Refleksi

Pada pelaksanaan siklus I pembelajaran IPS pada materi jenis-jenis

usaha perekonomian di Indonesia dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe make a match ini diperoleh hasil aktivitas siswa dan juga

guru dirasa masih kurang. Selain itu dilihat dari tes hasil belajar siswa

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

53

berdasarkan hasil akhir siklus I yang telah dilaksanakan, masih ada

beberapa siswa yang belum mencapai nilai di atas KKM, dengan Nilai

KKM yang ditetapkan sekolah 70. Hal ini menunjukan belum tercapainya

ketuntasan belajar sebesar 80%. Oleh sebab itu, hasil belajar harus

ditingkatakan melalui perbaikan tindakan yang telah dilaksanakan untuk

diterapkan pada siklus II. Adapun perbaikan yang harus dilakukan adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Tindakan Perbaikan Siklus I

No Tindakan Perbaikan

1

Pembelajaran

Berkelompok

Pengaturan posisi tiap kelompok dalam

melaksanakan pembelajaan agar guru mudah

mengawasi seluruh kelompok selama proses

pembelajaran berlangsung.

Pembagaian kelompok dilakukan dengan

mempertimbangkan tingkat prestasi belajar, dan

keaktifan siswa secara merata.

2

Kegiatan

Make A

Match

Melakukan kegiatan make a match dan

memperjelas perintah serta langkah-langkah yang

harus dikerjakan

Mengingatkan siswa untuk selalu konsentrasi dan

teliti dalam menemukan kartu pasangannya.

3 Diskusi

/Tanya Jawab

Memberi kesempatan siswa terlebih dahulu untuk

menyampaikan kartu jawaban atau kartu soal

yang tepat

Mencocokan jawaban dari masing-masing

pasangan kartu.

Memotivasi siswa untuk turut aktif dalam

kegiatan make a match

Mengawasi setiap kelompok agar ikut aktif dalam

kegiatan make a match.

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

54

Memberi reward kepada pasangan kartu yang

paling cepat dan tepat.

4 Refleksi

Memberikan penekanan materi lewat beberapa

contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Memancing siswa untuk menyimpulkan materi

yang telah dipelajarinya

e. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, diperoleh bahwa aktivitas siswa

dan guru, juga hasil belajar siswa melalui tes akhir siklus I yang telah

dilaksanakan pada materi jenis-jenis usaha perekonomian dalam

masyarakat Indonesia belum mencapai kriteria yang diharapkan. Oleh

sebab itu, perlu dilaksanakan perbaikan tindakan pembelajaran pada siklus

ini, sehingga dilanjutkan ketindakan pembelajaran siklus II.

2. Siklus II

Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi beberapa

tahapan, antara lain sebagai berikut:

a. Tahapan Perencanaan

Perencanaan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan tahapan

pada siklus I yaitu, perencanaan tindakan dimulai dengan menyiapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan latihan

soal, materi yang diajarkan pada siklus II ini adalah menjelaskan proses

produksi, distribusi hingga ke konsumen beserta contohnya. Kegiatan

selanjutnya adalah menyiapkan materi yang akan di bahas, kartu make a

match, soal tes pretest dan posttest, dan lembar observasi guru dan siswa

serta menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran tersebut.

Pada siklus II ini, target yang ingin dicapai adalah hasil belajar siswa

dapat meningkat dan memenuhi indikator ketercapaian penelitian.

b. Tahapan Pelaksanaan

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

55

Pembelajaran pada siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan

denganmenjelaskan proses produksi, distribusi hingga ke konsumen

beserta contohnya. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran terlebih

dulu peneliti melakukan tes awal (pretest) fungsinya untuk menyiapkan

siswa dalam proses belajar. Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe make a match, sedangkan pelaksanaan tes

posttest akhir siklus dilakukan pada akhir pertemuan keempat. Adapun

uraian proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan ketiga (Senin, 24Nopember 2014)

Pertemuan ketiga berlangsung selama 2 x30 menit (2 jampelajaran),

materi yang dibahas adalah menjelaskan cara menghargai kegiatan

seseorang dalam berusaha. Proses pembelajaran pada pertemuan ketiga ini

sama dengan pertemuan pertama pada siklus I.

2) Pertemuan keempat (Jum’at, 28Nopember 2014)

Pada pertemuan keempat ini, pembelajaran berlangsung selama 2 x

30 menit (2 jam pelajaran), pembelajaran pada pertemuan ini adalah

menjelaskan kegiatan ekonomi di IndonesiaSebelum melakukan kegiatan

make a match guru terlebih dulu menyiapakan alat dan bahan serta kartu

make a match. Guru mengarahkan dan membimbing siswa untuk

melakukan kegiatan make a match tersebut.

Pada akhir pertemuan peneliti memberikan soal posttest kepada

seluruh siswa dalam bentuk pilihan ganda sebanyak lima belas soal, tes ini

dikerjakan secara individu. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe make a

match dalam proses pembelajaran.

c. Tahapan Observasi

1) Lembar Observasi Guru

Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran

IPS menggunakan pembelajaran kooperatif tipe make a match siklus II.

Pengamatan dilakukan oleh observer yang mencatat seluruh aktivitas siswa

dan guru selama proses pembelajaran. Hasil observasi dari tindakan

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

56

pertama terhadap guru sesuai dengan perencanaan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus II

No Aspek Penilaian Kriteria

Part 1 Part 2

4 3 2 1 4 3 2 1

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran √ √

2. Membangun pengetahuan siswa

mengenai materi yang akan

dibahas

√ √

3. Menggunakan media/alat bantu √ √

4. Teknik pembagian kelompok √ √

5. Memperhatikan dan membimbing

siswa dalam mengerjakan soal

√ √

6. Pemusatan perhatian siswa

terhadap proses pembelajaran

√ √

7. Menjelaskan penguatan materi

kepada siswa

√ √

8. Memberikan penghargaan kepada

kelompok belajar

√ √

9. Memberikan kesempatan bertanya

kepada siswa

√ √

10. Guru bersama siswa

menyimpulkan materi yang telah

diajarkan

√ √

Jumlah (∑) 12 18 2 - 16 15 2 -

Presentase (%) 80,00% 82.50%

Rata-rata 81,25%

Keterangan Amat Baik

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

57

Berdasarkan data yang dihasilkan pada tabel di atas terkait kegiatan

guru, guru melakukan setiap langkah dalam RPP. Guru dapat

mengkondisikan siswa, tujuan pembelajaran disampaikan, guru cepat

membentuk kelompok dan melakukan bimbingan kepada siswa. Selain itu

guru sudah tidak banyak memberikan penjelasan kepada siswa dalam

kegiatan make a match. Sebagai fasilitator guru sudah menempatkan

fungsinya sebagaimana mestinya. Terdapat peningkatan pada setiap

pertemuanya dari 80,00%-82,50%, Sehingga pada siklus II rata-rata guru

mencapai 81,25% denga katagori amat baik .

2) Lembar Observasi Siswa

Untuk deskrifsi data hasil observasi siswa pada materi makhluk

hidup dan lingkungannya diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II

No Aspek Penilaian Kriteria

Part 1 Part 2

4 3 2 1 4 3 2 1

1. Menjawab pertanyaan yang

diberikan guru

√ √

2. Mengerjakan latihan soal yang

diberikan guru

√ √

3. Memperhatikan penjelasan guru √ √

4. Tidak melihat pekerjaan teman √ √

5. Bertanya materi yang belum paham √ √

6. Aktif menjawab pertanyaan √ √

7. Melakukan kegiatan Make a Match

dengn tertib

√ √

8. Mencatat penjelasan guru √ √

9. Mengumpulkan tugas tepat waktu √ √

10. Menyimpulkan materi yang telah

dibahas

√ √

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

58

Jumkah (∑) 16 18 - - 20 15 - -

Presentase (%) 85.00% 87.50%

Rata-rata 86.25%

Keterangan Amat baik

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat dari aspek yang diamati siswa banyak

yang bertanya jika mengalami kesulitan, lebih bersemangat dalam kegiatan

pembelajaran. Setiap siswa sudah lebih cepat dalam menentukan pasangan

kartunya, sudah lebih mengerti materi yang di sampaikan guru sehingga

proses pembelajaran tidak lagi didominasi oleh guru. Pemahaman siswa

pun semakin bertambah terhadap materi yang diajarkan. Hal ini

menunjukan perubahan yang positif karena keaktifan siswa dalam kegiatan

pembelajaran sangat baik berbeda dengan pertemuan siklus I.

3) Tes Hasil Belajar Siswa

Tes hasil belajar siswa dilaksanakan pada setiap akhir siklus dengan

materi yang sudah dipelajari pada siklus tersebut. Tes hasil belajar

dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Dari

hasil tes dapat diperoleh data pada siklus II sebagai berikut:

Distribusi Kelompok Nilai Siswa Siklus II

Interval F fk≤ Fr (%)

67-71 4 4 15

72-76 6 10 38

77-81 6 16 62

82-86 0 16 62

87-91 7 23 88

92-96 3 26 100

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa siswa yang nilainya berada

diantara 67-71 sebanyak 4 siswa (16%). Sedangkan siswa yang nilainya

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

59

diantara 72-76 sebanyak 6 siswa (23%). Sementara siswa yang nilainya

berada diantara 77-81 sebanyak 6 siswa (23%).dan siswa yang nilainya

berada diantara 82-86 sebanyak 0 (0%). Kemudian siswa yang nilainya

berada diantara 92-96 sebanyak 3 siswa (12%).

Berdasarkan tabel diatas hasil belajar IPS siswa setelah mendapatkan

tindakan pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

siklus I. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Perbandingan Data Nilai Siswa Tes Siklus I dan Siklus II

Perbandingan Siklus I Siklus II

Nilai Maksimum 87 93

Nilai Minimum 53 67

Rata-rata 70,27 80,73

Modus 80,7 90,3

Median 70,5 79,5

Varian 81,30 73,88

Standar Deviasi 9,01 8,59

Koefisien Keragaman 12,83% 10,64%

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa banyak siswa yang mendapat

nilai diantara 87-91 dan dari hasil perhitungan (terlampir) diperoleh modus

nilai siswa pada siklus II ini 90,3 rata-rata siswa mencapai 80,73, dan

median yang diperoleh adalah 79,5. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari

50% siswa telah mendapatkan nilai diatas KKM.

Berdasarkan hasil tes belajar siswa pada siklus II memperoleh ≥ 70

sebanyak 23 orang dengan persentase 92%, sedangkan sebanyak 3 siswa

lainnya medapatkan nilai di bawah 70 dengan persentase 12%, dengan

kategori perolehan nilai rata-rata 80,73. Hal ini berarti menunjukkan

terjadinya peningkatan hasil belajar IPS . perolehan hasil belajar pada

siklus II ini telah mencapai terget indikator keberhasilan penelitian.

d. Tahapan Refleksi

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

60

Jadi, pada proses pembelajaran siklus ini, tampak siswa belajar

mandiri, lebih kondusif, dan turut aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Siswa yang lambat memahami materi mulai dapat mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan baik. Dengan adanya pembelajaran kooperatif tipe

make a match dan perbaikan dalam pola pengajaran guru, membuat siswa

senang. Belajar terasa lebih bermakna karena siswa ikut serta dalam

akitvitas pembelajaran dan lebih mengenal dengan kehidupannya sehari-

hari. Pembelajaran kooperatif mampu membuat siswa memiliki

pengetahuan lebih tentang sosial, dan mengakibatkan lebih bersemangat

untuk mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru yang

dilakukan setiap pertemuan mengalami peningkatan dengan kategori

sangat baik. Siswa yang semula mengalami kesulitan dalam memahami

materi pembelajaran, ketika proses pembelajaran menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe make a match mulai aktif dan mampu

mengikuti pembelajaran dengan baik. Terjadi peningkatan indikator

keberhasilan belajar yang telah mencapain ketentuan yang diharapkan

yaitu 80%, sehingga tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa telah berhasil memenuhi KKM sebesar 70 sesuai dengen

ketentuan sekolah tempat penelitian.

e. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh bahwa hasil belajar

siswa, aktivitas siswa dan guru mengalami peningkatan pada siklus ini.

Siswa mampu mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-

hari serta dapat menyambungkan pengetahuan yang dimiliki dengan

pengetahuan yang baru mereka temukan, sehingga proses pembelajaran

terasa lebih kondusif. Untuk itu, hasil belajar siswa telah memenuhi

ketuntasan belajar sebesar 80%. Sehingga, tindakan yang dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dianggap telah berhasil dan tindakan ini

dihentikan sampai dengan siklus II.

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

61

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah tes

hasil belajar siswa yang diberikan setiap akhir siklus. Tes ini untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif

tipe make a match. Soal tes tersebut sebelumnya dikonsultasikan kepada ahli.

Instrumen tersebut disebar pada tanggal 15 September 2014, kemudian soal

tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari 40 butir soal tersebut, didapat

30 butir pernyataan yang valid dengan reliabilitasnya sebesar 0,86. jumlah

soal yang digunakan untuk tes setiap siklus berjumlah 15 soal, tujuannya agar

jumlah soal yang diberikan dalam tiap siklus seimbang.

Selain menggunakan tes hasil belajar, pada penelitian ini juga digunakan

lembar observasi untuk guru dan siswa yang dilaksanakan setiap kali

pertemuan.

C. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang diperoleh

dari berbagai siklus. Diantaranya sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

a. Lembar Observasi Guru

Lembar kegiatan guru diberikan kepada guru setiap pertemuan pada

setiap siklusnya, siklus I dan siklus II. Berikut ini adalah dapat

divisiulisasikan ke dalam sebuah diagran sebagai berikut:

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

62

Gambar 4.1 Diagram Presentase Aktivitas Guru Siklus I dan II

Diagram 4.1 menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru setelah

diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe make a match. Jika dilihat dari

diagram tersebut, pada siklus I persentase kegiatan guru sebesar 67,50%

dengan kategori baik. Pada hasil persentase kegiatan guru siklus II ini

meningkat menjadi 81,25% tergolong katagori sangat baik

b. Lembar Observasi Siswa

Adapun hasil pengamatan penerapan pembelajaran kooperatif tipe make

a match pada aktivitas siswa melalui lembar observasi terkait dengan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan

perencanaan dapat divisiulisasikan ke dalam sebuah diagram seperti yang

terlihat di bawah ini:

Gambar 4.2 Diagram Presentase Aktifitas Siswa Pada Siklus I dan II

Berdasarkan hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa yang

terlihat pada diagram di atas menunjukkan bahwa persentase jumlah rata-rata

aktivitas siswa pada siklus I berada pada kategori baik dengan perentase

sebesar 61,25% katagori baik. Dari hasil observasi tersebut aktivitas siswa

terlihat belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan pembelajaran

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

63

kooperatif tipe make a match, mereka masih harus menyesuaikan diri dengan

tugas-tugas yang diberikan. Dan pada siklus II aktivitas siswa terlihat

semakin meningkat menjadi 86,25% dengan kategori sangat baik. Hal ini

disebabkan karena siswa telah terbiasa dengan pembelajaran kooperatif tipe

make match dan mereka semakin bersemangat dalam mengikuti setiap

kegiatan pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif

tipe make a match dapat diterima dan dilaksanakan oleh siswa.

2. Hasil Tes Siswa

Perolehan persentase hasil nilaisiswa pada siklus I dan siklus II disajikan

dalam sebuah tabel seperti yang terlihat di bawah ini.

Gambar 4.3 Diagram Presentase Ketuntasan Belajar Siswa

Siklus I dan II

Diagram 4.3 memperlihatkan adanya peningkatan jumlah siswa yang

mendapatkan nilai dari siklus I hingga siklus II yang ditunjukkan dengan

meningkatnya angka persentase. Pada siklus I jumlah ketuntasan belajar

siswa sebanyak 70,27%, dan pada siklus II meningkat menjadi 80,73%.

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

64

D. PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

Pembahasan yang dilakukan didasarkan atas hasil wawancara kepada

guru dan siswa, pengamatan melalui lembar observasi proses pembelajaran

baik guru maupun siswa, dan melihat rata-rata tes hasil belajar siswa. Berikut

pembahasan mengenai hasil penelitian.

1. Hasil Belajar IPS Siswa

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa madrasah

ibtidaiyah dilakukan tes disetiap akhir siklus. Peningkatan hasil belajar IPS

siswa terlihat dari peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II.

Pada siklus I siswa yang mendapat nilai mencapai KKM 70

sebanyak 13 siswa (50%) dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 53,

sedangkan rata-ratanya 70,27. Menganalisis jawaban siswa pada siklus I

terlihat bahwa hasil belajar IPS siswa madrasah ibtidaiyah dapat

disimpulkan baik. Namun pada dimensi ekstrapolasi kemampuan siswa

masih rendah. Hal ini disebabkan karena masih ada siswa yang

mengandalkan teman kelompoknya atau bertanya kepada teman yang

dianggap pintar, sehingga tidak memaksimalkan siswa dalam usaha

mencari jawaban.

Hasil Belajar pada siklus II ditunjukan dengan meningkatnya

jumlah siswa yang mendapatkan KKM sebesar 70. Pada siklus II ini siswa

yang mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 22 siswa (84,6%) dengan

nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 67, sedangkan rata-ratanya 80,8. Hasil

belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan, khususnya pada

dimensi ekstrapolasi. Hal ini didukung oleh aktivitas siswa dalam individu

maupun kelompok dan hasil pekerjaan siswa yang telah dikoreksi dan

perubahan pembelajaran yang diselipkan games dalam pembelajaran untuk

terus menjaga semangat siswa, sehingga lebih mengasah dan menjaga

daya ingat siswa pada setiap materi.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa berdasarkan data

yang telah ada maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS siswa

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

65

madrasah ibtidaiyah dapat ditingkatkan dengan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match.

2. Aktivitas Guru

Aktivitas yang terjadi selama penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match berlangsung, yang diamati melalui lembar

observasi. Lembar observasi diisi oleh guru kolabolator atau observer.

Aktivitas guru dilihat dan diamati oleh observer selama proses

pembelajaran berlangsung.

Dari hasil observasi aktivitas guru dalam meningkatkan hasil

belajar IPS siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match di siklus I mencapai perolehan rata-rata nilai 67,50 % dan

meningkat pada siklus II menjadi 81,25%. Angka ini menunjukan bahwa

tahap demi tahap model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang

diterapkan oleh guru terealisasi dengan baik. Observer pun menuturkan

bahwa masukan-masukan yang diberikan dan kekurangan-kekurangan

yang ada sudah mengalami peningkatan perubahan sehingga tujuan

pembelajaran dan model pembelajaran yang diterapkan dapat terlaksanan

dengan baik. Sehingga siswa lebih enjoy fokus dalam mengikuti setiap

tahap pembelajaran.

3. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas yang terjadi selama penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match berlangsung yang diamati melalui lembar

observasi. Lembar observasi diisi oleh guru kolabolator atau observer.

Aktivitas siswa dilihat secara individu dan juga kelompok selama proses

pembelajaran berlangsung.

Dari hasil observasi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran

pada siklus I mencapai 61,25% dan meningkat pada siklus II menjadi

86,25%. Angka ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa mengikuti

tahap demi tahap model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dengan baik. Observer pun menuturkan bahwa siswa yang masih pasif

pada siklus I mulai belajar aktif pada siklus II. Siswa belajar untuk berani

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

66

bertanya, siswa berani mengungkapkan jawaban, siswa lebih enjoy ketika

bertukar fikiran dengan teman kelompoknya dan lebih antusias dalam

mengerjakan soal. Jika ada hal yang kurang dimengerti siswa bertanya

kepada teman atau peneliti untuk memperbaiki pemahamannya dan

kemampuannya.

4. Wawancara siswa

Proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a matchdapat

membuat siswa senang dan bersemangat dalam mempelajari matematika.

Hal ini sesuai dengan pengakuan siswa yang diperoleh pada wawancara

disetiap akhir siklus.

Dari hasil observasi diketahui pada siklus I siswa banyak bertanya

pada saat melakukan proses pengerjaan soal secara individu dan juga

berkelompok, hal ini dsebabkan karena tahap pembelajaran model

kooperatif tipe make a match masih baru untuk siswa, sehingga siswa

masih bingung dengan apa yang harus mereka kerjakan dalam

menyelesaikan soal dan bertukar pikiran, oleh sebab itu siswa banyak yang

bertanya kepada peneliti sehingga mengakibatkan suasana kelas yang

masih kurang kondusif karena banyaknya siswa yang bertanya. Sedangkan

pada siklus II siswa sudah mengerti dan mulai terbiasa dengan model

pembelajaran yang sedang diterapkan dan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai , sehingga mereka sudah tau apa yang harus mereka kerjakan, hal

ini membuat proses pembelajaran lebih terlaksana dengan baik.

2. KETERBATASAN PENELITIAN

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini belum sempurna. Berbagai

upaya telah dilakukan dlam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil

yang optimal. Walaupun demikian, masih ada beberapa faktor yang belum bisa

dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa

keterbatasan, diantarnya:

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

67

1. Penelitian ini hanya diteliti pada mata pelajaran IPS yaitu pokok bahasan

jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia saja, sehingga pada

pokok bahasan IPS lainnya belum dapat terlihat hasil belajar siswa.

2. Kondisi siswa yang masih bingung pada awal proses pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match, karena siswa tidak

terbiasa mengikuti tahapan-tahapan yang ada yang disusun berdasarkan

indikator-indikator hasil belajar yang akan dicapai.

3. Alokasi waktu penelitian yang terbatas karena harus menyesuaikan dengan

kegiatan belajar mengajar di sekolah yang sudah ditetapkan.

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, terdapat

peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui model pembelajaran kooperatif

tipe Make A Match di kelas V MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang

Selatan, yaitu hasil belajar IPS siswa siklus II yang diajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match lebih tinggi dari hasil belajar

siswa siklus I yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Make A Match. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match di kelas V MI Soebono

Mantofani Ciputat Tangerang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).

B. Saran

Dari kesimpulan di atas sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini,

maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan:

1. Bagi guru

Guru mata pelajaran dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPS.

Karena penelitian ini membuktikan bahwa terdapat peningkatan hasil

belajar IPS siswa.

2. Bagi sekolah

a. Para pengembang kurikulum sebaiknya memperhatikan kembali model

pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran IPS.

b. Pihak sekolah hendaknya meningkatkan sarana prasarana yang dapat

mendukung guru untuk menerapkan model pembelajaran.

3. Bagi peneliti lebih lanjut

a. Penelitian ini hanya ditunjukan pada mata pelajaran IPS pada pokok

bahasan jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia, oleh

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

69

karena itu sebaiknya penelitian selanjutnya dilakukan pada pokok

bahasan lainnya.

b. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya pada

aspek hasil belajar siswa. Bagi peneliti selanjutnya hendak melihat

variabel-variable lain yang belum dibahas.

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

70

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2003.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2009.

Djamarah Syaiful Bahri dan Aswin Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta. 2006.

Fajar Arnie. Portofolio Dalam Pelajaran IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

2002.

Gredler Margaret E. Belt. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 1994.

Hariyanto &Warsono. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya. 2012.

Herlanti Yanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains. Jakarta: Jurusan

Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah. 2006.

Iin Siti Masyitoh ,Sapriya, dan Dadang Sundawa. Pembelajaran dan Evaluasi

Hasil Belajar IPS. Bandung : UPI PRESS. 2006.

Lie, Anita. Kooperative Learning. Jakarta : PT Grasindo, 2002.

Mulyasa. E. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2009.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013.

Ridwan. Belajar Mudah Penelitia untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula.

Bandung: Alfabeta. 2009.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientrasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. 2013.

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

71

Sapriya. Pendidikan IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2009.

Sapriya dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI Press.

2006.

Sardiman A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. 2007.

Sofyan Ahmad,dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:

UIN Jakarta Press. 2006.

Sujana Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya. 1999.

Sujiono Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 2003.

Suprijono Agus. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasinya.

Syah Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta : Logos. 1999.

Syah Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :

Remaja Rosdakarya. 2009.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta :

Prestasi Pustaka. 2007.

Uno Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

2008.

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

UJI REFERENSI

Skripsi berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make A Match di Kelas V MI Soebono Mantofani Ciputat

Tangerang Selatan disusun oleh Hickmah NIM. 1110018300070, Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya

oleh Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal 07 Januari 2015.

Jakarta, 07 Januari 2015

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Marzuki Mahmud, M.Pd

NIP.19560504 198103 1 003

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

72

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE MAKE A MATCH

(PERTEMUAN 1)

Nama Sekolah : MI Soebono Mantofani

Kelas/Semester : V (lima)/I (satu)

Materi Pokok : Jenis-jenis Usaha Perekonomian

Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang bersekala nasional

pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku

bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia

C. Indikator

1. Menyebutkan jenis-jenis usaha perekonomian masyarakat

2. Membedakan jenis-jenis usaha perekonomian masyarakat

3. Menjelaskan jenis-jenis usaha di masing-masing bidang

D. Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

diharapkan siswa dapat menyebutkan jenis-jenis usaha perekonomian dalam

masyarakat serta dapat membedakan jenis-jenis usaha dan menjelaskan jenis-

jenis usaha di masing-masing bidangnya.

E. Karakteristik Siswa yang Diharapkan

Disiplin (Discipline), Rasa Hormat (Respect), Perhatian (Attention), Tekun

(Diligent), Tanggung Jawab (Responcibility), dan Ketelitian (Carefulness)

F. Metode Pembelajaran

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

73

Model : Cooperative Learning

Tipe : Make A Match

G. Alat dan Sumber belajar

- Reny Yuliat, Ade Munajat, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI

Kelas V, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional, 2008)

- Paramita Indriani, Saefur Rochmat, IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk

Kelas 5 SD/MI, (Bogor: Yudhistira, 2008).

- Kartu-kartu

- Soal latihan

H. Penilaian

1. Jenis Evaluasi

Proyek/LKS

2. Bentuk Instrumen

Pilihan Ganda

performens

3. Instrumen Soal (terlampir)

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan

Siswa

Karakter Waktu

Pendahuluan - Memberikan

salam

- Mengabsen

- Mengkondisika

n siswa untuk

siap belajar

- Apersepsi

- Menanyakan

kepada

beberapa siswa

tentang

pekerjaan orang

tua mereka

masing-masing

- Menyampaikan

metode

pembelajaran

dan tujuan

- Menjawab

salam

- Siswa

mendengar

kan

- Bersiap

untuk

mengikuti

pelajaran

- Apersepsi

- Menjawab

- Memperhat

ikan tujuan

yang harus

dicapai

Disiplin

rasa hormat

dan

perhatian

5 menit

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

74

pembelajaran

Kegiatan Inti

Penerapan

Metode Make

A Match

Exsplorasi

- Menggali

kemampuan

siswa dengan

bertanya seputar

materi yang

akan dibahas

terkait dengan

jenis-jenis usaha

perekonomian

Misalnya: “

berbagai macam

jenis usaha

perekonomian

yang dapat

dilakukan

manusia untuk

memenuhi

kebutuhan

hidupnya. Salah

satunya adalah

dengan

berjualan.

Usaha apa

sajakah yang

termasuk dalam

perekonomian

masyarakat

tersebut?”

- Guru

menyiapkan

beberapa kartu

yang berisi satu

bagian kartu

soal dan bagian

lainnya kartu

jawaban.

Kemudian

Siswa diberi

petunjuk

melakukan tata

cara

pelaksanaan

kegiatan Make

- Menyampai

kan apa

yang

diketahui

siswa

- Siswa

memperhati

kan

Perhatian,

bekerjasama

,

bertanggung

jawab,

ketelitian,

displin, dan

tekun.

25

menit

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

75

A Match

- Guru

membagikan

kepada Setiap

siswa sebuah

kartu

soal/jawaban.

- Guru meminta

Setiap siswa

memikirkan

jawaban/soal

yang cocok dari

kartu yang

dipegang.

- Guru meminta

Setiap siswa

untuk mencari

pasangan kartu

yang cocok

dengan

kartunya.

Misalnya: siswa

yang diberi soal

tentang

pengertian

Koperasi, maka

langkah yang

diambil siswa

tersebut yaitu

mencari teman

yang memegang

jawaban tentang

pengertian

Koperasi.

- Guru

menginformasik

an kepada

Setiap siswa

yang dapat

mencocokkan

kartunya

- Siswa

menerima

sebuah

kartu

soal/jawaba

n

- Siswa

berkonsentr

asi

memikirkan

jawaban/soa

l yang

cocok dar

kartu yang

dipegangny

a.

- Siswa mulai

mencari

kartu yang

cocok

dengan

kartu yang

ia pegang

dengan

kartu

temannya

- Siswa

bergegas

mencari

kartu yang

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

76

sebelum batas

waktu (5 menit)

mndapatkan

Point. Tetapi,

Jika siswa tidak

dapat

mencocokkan

kartunya dengan

kartu temannya

(tidak dapat

menemukan

kartu soal atau

kartu jawaban)

tidak akan

mendapatkan

nilai, seperti

yang telah

disepakati

bersama.

- Setelah satu

babak, guru

mengkocok

kembali kartu

tersebut agar

tiap siswa

mendapat kartu

yang berbeda

dari

sebelumnya,

demikian

seterusnya.

Elaborasi

- Guru meminta

siswa

mengemukakan

hasil

pemikirannya

terkait kartu

soal atau

jawaban yang

diberikan oleh

guru kepada

teman diskusi

kelompok/pasan

cocok

sebelum

waktu yang

sudah

ditentukan

- Siswa mulai

bersiap

kembali

untuk

pembagian

kartu

soal/jawaba

n

- Guru

mengemuka

kan hasil

pemikirann

ya terkait

dengan

kartu

soal/jawaba

n yang

diberikan

oleh guru

15

menit

20

menit

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

77

gannya.

- Guru Meminta

dari perwailan

kelompok/pasan

gan untuk

mempresentasik

an hasil

diskusinya/jawa

bannya dipapan

tulis

Konfirmasi

- Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menanyakan

materi

pembelajaran

yang belum

dimengerti,

sebelum

diberikan LKS

(Lembar Kerja

Siswa)

- Memotivasi

siswa yang

kurang atau

belum

berpartisipasi

aktif

- Guru

memberikan

LKS (Lembar

Kerja Siswa)

kepada siswa

- Salah satu

pasangan/ke

lompok

mempresent

asikan

haasil

diskusi/jawa

bannya

dipapan

tulis

- Beberapa

siswa

bertanya

- Siswa

memperhati

kan dengan

seksama

- Siwa

menerima

LKS dan

mulai

mengerjaka

nnya

masing-

masing

Penutup - Guru

memberikan

- Siswa

bertepuk

Perhatian dan rasa

5 menit

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

78

reward kepada

kelompok/pasan

agn siswa yang

telah mampu

mencapai tujuan

pembelajaran

- Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menyimpulkan

materi yang

telah dipelajari

- Guru

memperkuat

materi yang

telah dipelajari.

- Penutup dan doa

(membaca

hamdalah)

tangan

- Siswa

menyimpul

kan materi

yang telah

dipelajari

bersama-

sama

- Siswa

menyimak

dengan

seksama

- Siswa

bersama-

sama

membaca

“Alhamdulil

lah...

hormat

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN INDIKATOR

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Intrument

Soal

1. Menyebutkan jenis-

jenis usaha

perekonomian dalam

masyarakat

2. Membedakan jenis-

jenis usaha

perekonomian dalam

masyarakat

3. Menjelaskan jenis-jenis

usaha di masing-masing

bidang

√ Tanya jawab

√ Performance

√ Tanya jawab

√ Performance

√ Tanya jawab

√ performance

√ Tes dan Non

tes

√ Tes dan Non

tes

√ Test dan Non

tes

√ Pilihan

Ganda

√ Pilihan

Ganda

√ Pilihan

Ganda

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE MAKE A MATCH

(PERTEMUAN 2)

Nama Sekolah : MI Soebono Mantofani

Kelas/Semester : V (lima)/I (satu)

Materi Pokok : Pengelolaan Usaha

Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang bersekala nasional

pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku

bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia

C. Indikator

1. Mencontohkan usaha yang dikelola sendiri dan kelompok

2. Membedakan usaha yang dikelola secara individu dan kelompok

3. Mendeskripsikan salah satu contoh kegiatan ekonomi yang dikelola secara

individu dan kelompok yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

diharapkan siswa dapat membedakan usaha yang dikelola secara individu dan

kelompok serta dapat mencontohkan kegiatan ekonomi yang dikelola secara

individu dan kelompok yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.

E. Karakteristik Siswa yang Diharapkan

Disiplin (Discipline), Rasa Hormat (Respect), Perhatian (Attention), Tekun

(Diligent), Tanggung Jawab (Responcibility), dan Ketelitian (Carefulness)

F. Metode Pembelajaran

Model : Cooperative Learning

Tipe : Make A Match

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

80

G. Alat dan Sumber belajar

- Reny Yuliat, Ade Munajat, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI

Kelas V, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional, 2008)

- Paramita Indriani, Saefur Rochmat, IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk

Kelas 5 SD/MI, (Bogor: Yudhistira, 2008).

- Kartu-kartu

- Soal latihan

H. Penilaian

1. Jenis Evaluasi

Proyek/LKS

2. Bentuk Instrumen

Pilihan Ganda

performens

3. Instrumen Soal (terlampir)

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter Waktu

Pendahuluan - Memberikan

salam

- Mengabsen

- Mengkondisik

an siswa untuk

siap belajar

- Apersepsi

- Menanyakan

kepada siswa

ada berapa

banyak orang

yang

mengelola

usaha dibidang

industri,

perdagangan,

dan koperasi

- Menyampaika

n metode

- Menjawab

salam

- Siswa

mendengarkan

- Bersiap untuk

mengikuti

pelajaran

- Apersepsi

- Menjawab

- Memperhatika

n tujuan yang

Disiplin

rasa

hormat

dan

perhatian

5 menit

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

81

pembelajaran

dan tujuan

pembelajaran

harus dicapai

Kegiatan Inti

Penerapan

Metode Make

A Match

Exsplorasi

- Menggali

kemampuan

siswa dengan

bertanya

seputar materi

yang akan

dibahas terkait

dengan

pengelolaan

usaha

perekonomian

Misalnya: “

berbagai

macam usaha

yang dapat

dilakukan

manusia untuk

memenuhi

kebutuhan

hidupnya.

Salah satunya

adalah dengan

bekerja di

pabrik.

Bagaimana

cara

membedakan

atau

mengelompok

kan usaha

tersebut?”

- Guru

menyiapkan

beberapa kartu

yang berisi

satu bagian

kartu soal dan

bagian lainnya

kartu jawaban.

Kemudian

Siswa diberi

- Menyampaika

n apa yang

diketahui

siswa

- Siswa

memperhatika

n

Perhatian,

bekerjasa

ma,

bertanggu

ng jawab,

ketelitian,

displin,

dan tekun.

25

menit

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

82

petunjuk

melakukan tata

cara

pelaksanaan

kegiatan Make

A Match

- Guru

membagikan

kepada Setiap

siswa sebuah

kartu

soal/jawaban.

- Guru meminta

Setiap siswa

memikirkan

jawaban/soal

yang cocok

dari kartu yang

dipegang.

- Guru meminta

Setiap siswa

untuk mencari

pasangan kartu

yang cocok

dengan

kartunya.

Misalnya:

siswa yang

diberi soal

tentang contoh

usaha di

bidang

industri, maka

langkah yang

diambil siswa

tersebut yaitu

mencari teman

yang

memegang

jawaban

tentang contoh

di usaha di

bidang

- Siswa

menerima

sebuah kartu

soal/jawaban

- Siswa

berkonsentrasi

memikirkan

jawaban/soal

yang cocok dar

kartu yang

dipegangnya.

- Siswa mulai

mencari kartu

yang cocok

dengan kartu

yang ia pegang

dengan kartu

temannya

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

83

industri.

- Guru

menginformasi

kan kepada

Setiap siswa

yang dapat

mencocokkan

kartunya

sebelum batas

waktu (5

menit)

mndapatkan

Point. Tetapi,

Jika siswa

tidak dapat

mencocokkan

kartunya

dengan kartu

temannya

(tidak dapat

menemukan

kartu soal atau

kartu jawaban)

tidak akan

mendapatkan

nilai, seperti

yang telah

disepakati

bersama.

- Setelah satu

babak, guru

mengkocok

kembali kartu

tersebut agar

tiap siswa

mendapat

kartu yang

berbeda dari

sebelumnya,

demikian

seterusnya.

Elaborasi

- Guru meminta

- Siswa

bergegas

mencari kartu

yang cocok

sebelum waktu

yang sudah

ditentukan

- Siswa mulai

bersiap

kembali untuk

pembagian

kartu

soal/jawaban

- Guru

15

menit

20

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

84

siswa

mengemukaka

n hasil

pemikirannya

terkait kartu

soal atau

jawaban yang

diberikan oleh

guru kepada

teman diskusi

kelompok/pasa

ngannya.

- Guru Meminta

dari perwailan

kelompok/pasa

ngan untuk

mempresentasi

kan hasil

diskusinya/jaw

abannya

dipapan tulis

Konfirmasi

- Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menanyakan

materi

pembelajaran

yang belum

dimengerti,

sebelum

diberikan

latihan soal.

- Memotivasi

siswa yang

kurang atau

belum

berpartisipasi

aktif

- Guru

mengemukaka

n hasil

pemikirannya

terkait dengan

kartu

soal/jawaban

yang diberikan

oleh guru

- Salah satu

pasangan/kelo

mpok

mempresentasi

kan haasil

diskusi/jawaba

nnya dipapan

tulis

- Beberapa

siswa bertanya

- Siswa

memperhatika

n dengan

seksama

- Siwa

menit

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

85

memberikan

lembar latihan

soal kepada

siswa

menerima

lembar latihan

soal dan mulai

mengerjakann

ya masing-

masing

Penutup - Guru

memberikan

reward kepada

kelompok/pasa

nagn siswa

yang telah

mampu

mencapai

tujuan

pembelajaran

- Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menyimpulkan

materi yang

telah dipelajari

- Guru

memperkuat

materi yang

telah

dipelajari.

- Penutup dan

doa (membaca

hamdalah)

- Siswa bertepuk

tangan

- Siswa

menyimpulkan

materi yang

telah dipelajari

bersama-sama

- Siswa

menyimak

dengan

seksama

- Siswa

bersama-sama

membaca

“Alhamdulilla

h...

Perhatian dan rasa hormat

5 menit

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

86

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN INDIKATOR

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik Penilaian Bentuk Intrument Soal

1. Mencontohkan

usaha yang

dikelola sendiri

dan kelompok

2. Membedakan

usaha yang

dikelola secara

individu dan

kelompok

3. Mendeskripsikan

salah satu contoh

kegiatan ekonomi

yang dikelola

secara individu

dan kelompok

yang berkaitan

dalam kehidupan

sehari-hari

√ Tanya jawab

√ Performance

√ Tanya jawab

√ Performance

√ Tanya jawab

√ performance

√ Tes dan Non tes

√ Tes dan Non tes

√ Test dan Non tes

√ Pilihan

Ganda

√ Pilihan

Ganda

√ Pilihan

Ganda

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE MAKE A MATCH

(PERTEMUAN III)

Nama Sekolah : MI Soebono Mantofani

Kelas/Semester : V (lima)/I (satu)

Materi Pokok : Jenis-jenis Usaha Perekonomian

Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang bersekala nasional

pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku

bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia

C. Indikator

1. Menyebutkan cara apa saja yang harus dilakukan untuk menghargai

kegiatan setiap orang dalam berusaha

2. Mencontohkan cara menghargai usaha seseorang dalam kehidupan sehari-

hari

3. Menjelaskan cara menghargai kegiatan seseorang dalam berusaha

D. Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

diharapkan siswa dapat menyebutkan cara apa saja yang harus dilakukan

untuk menghargai kegiatan setiap orang dalam berusaha serta memberikan

contoh dalam menghargai usaha seseorang.

E. Karakteristik Siswa yang Diharapkan

Disiplin (Discipline), Rasa Hormat (Respect), Perhatian (Attention), Tekun

(Diligent), Tanggung Jawab (Responcibility), dan Ketelitian (Carefulness)

F. Metode Pembelajaran

Model : Cooperative Learning

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

88

Tipe : Make A Match

G. Alat dan Sumber belajar

- Reny Yuliat, Ade Munajat, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI

Kelas V, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional, 2008)

- Paramita Indriani, Saefur Rochmat, IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk

Kelas 5 SD/MI, (Bogor: Yudhistira, 2008).

- Kartu-kartu

- Soal latihan

H. Penilaian

1. Jenis Evaluasi

Proyek/LKS

2. Bentuk Instrumen

Pilihan Ganda

performens

3. Instrumen Soal (terlampir)

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter Waktu

Pendahuluan - Memberikan

salam

- Mengabsen

- Mengkondisika

n siswa untuk

siap belajar

- Apersepsi

- Menanyakan

kepada siswa

apa yang kalian

lakukan ketika

melihat orang

sedang

berdagang atau

apa yang kalian

lakukan setelah

menaiki

angkot?

- Menyampaikan

- Menjawab

salam

- Siswa

mendengark

an

- Bersiap

untuk

mengikuti

pelajaran

- Apersepsi

- Menjawab

- Memperhati

Disiplin

rasa

hormat

dan

perhatian

5 menit

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

89

metode

pembelajaran

dan tujuan

pembelajaran

kan tujuan

yang harus

dicapai

Kegiatan Inti

Penerapan

Metode Make

A Match

Exsplorasi

- Menggali

kemampuan

siswa dengan

bertanya seputar

materi yang

akan dibahas

terkait dengan

cara menghargai

kegiatan orang

dalam berusaha

Misalnya: “

ketika kita

membeli suatu

barang ke pada

pedagang apa

yang harus kita

lakukan?

- Guru

menyiapkan

beberapa kartu

yang berisi satu

bagian kartu

soal dan bagian

lainnya kartu

jawaban.

Kemudian

Siswa diberi

petunjuk

melakukan tata

cara

pelaksanaan

kegiatan Make

A Match

- Guru

membagikan

kepada Setiap

siswa sebuah

kartu

soal/jawaban.

- Menyampaik

an apa yang

diketahui

siswa

- Siswa

memperhatik

an

- Siswa

menerima

sebuah kartu

soal/jawaban

Perhatian,

bekerjasa

ma,

bertanggu

ng jawab,

ketelitian,

displin,

dan tekun.

25

menit

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

90

- Guru meminta

Setiap siswa

memikirkan

jawaban/soal

yang cocok dari

kartu yang

dipegang.

- Guru meminta

Setiap siswa

untuk mencari

pasangan kartu

yang cocok

dengan

kartunya.

Misalnya: siswa

yang diberi soal

tentang

pengertian

Koperasi, maka

langkah yang

diambil siswa

tersebut yaitu

mencari teman

yang memegang

jawaban tentang

pengertian

Koperasi.

- Guru

menginformasik

an kepada

Setiap siswa

yang dapat

mencocokkan

kartunya

sebelum batas

waktu (5 menit)

mndapatkan

Point. Tetapi,

Jika siswa tidak

dapat

mencocokkan

- Siswa

berkonsentras

i memikirkan

jawaban/soal

yang cocok

dar kartu

yang

dipegangnya.

- Siswa mulai

mencari kartu

yang cocok

dengan kartu

yang ia

pegang

dengan kartu

temannya

- Siswa

bergegas

mencari kartu

yang cocok

sebelum

waktu yang

sudah

ditentukan

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

91

kartunya dengan

kartu temannya

(tidak dapat

menemukan

kartu soal atau

kartu jawaban)

tidak akan

mendapatkan

nilai, seperti

yang telah

disepakati

bersama.

- Setelah satu

babak, guru

mengkocok

kembali kartu

tersebut agar

tiap siswa

mendapat kartu

yang berbeda

dari

sebelumnya,

demikian

seterusnya.

Elaborasi

- Guru meminta

siswa

mengemukakan

hasil

pemikirannya

terkait kartu

soal atau

jawaban yang

diberikan oleh

guru kepada

teman diskusi

kelompok/pasan

gannya.

- Guru Meminta

dari perwailan

kelompok/pasan

gan untuk

mempresentasik

- Siswa mulai

bersiap

kembali

untuk

pembagian

kartu

soal/jawaban

- Guru

mengemukak

an hasil

pemikirannya

terkait

dengan kartu

soal/jawaban

yang

diberikan

oleh guru

- Salah satu

pasangan/kel

ompok

mempresenta

sikan haasil

15

menit

20

menit

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

92

an hasil

diskusinya/jawa

bannya dipapan

tulis

Konfirmasi

- Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menanyakan

materi

pembelajaran

yang belum

dimengerti,

sebelum

diberikan

latihan soal

- Memotivasi

siswa yang

kurang atau

belum

berpartisipasi

aktif

- Guru

memberikan

lembar soal

latihan kepada

siswa

diskusi/jawab

annya

dipapan tulis

- Beberapa

siswa

bertanya

- Siswa

memperhatik

an dengan

seksama

- Siwa

menerima

lembar soal

latihan dan

mulai

mengerjakan

nya masing-

masing

Penutup - Guru

memberikan

reward kepada

kelompok/pasan

agn siswa yang

telah mampu

mencapai tujuan

pembelajaran

- Siswa

bertepuk

tangan

Perhatian dan rasa hormat

5 menit

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

93

- Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menyimpulkan

materi yang

telah dipelajari

- Guru

memperkuat

materi yang

telah dipelajari.

- Penutup dan doa

(membaca

hamdalah)

- Siswa

menyimpulka

n materi yang

telah

dipelajari

bersama-

sama

- Siswa

menyimak

dengan

seksama

- Siswa

bersama-

sama

membaca

“Alhamdulill

ah...

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN INDIKATOR

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Intrument

Soal

1. Menyebutkan cara apa

saja yang harus

dilakukan untuk

menghargai kegiatan

setiap orang dalam

berusaha

2. Mencontohkan cara

menghargai usaha

seseorang dalam

kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan cara

menghargai kegiatan

seseorang dalam

berusaha

√ Tanya jawab

√ Performance

√ Tanya jawab

√ Performance

√ Tanya jawab

√ performance

√ Tes dan Non

tes

√ Tes dan Non

tes

√ Test dan Non

tes

√ Pilihan

Ganda

√ Pilihan

Ganda

√ Pilihan

Ganda

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE MAKE A MATCH

(PERTEMUAN IV)

Nama Sekolah : MI Soebono Mantofani

Kelas/Semester : V (lima)/I (satu)

Materi Pokok : Kegiatan ekonomi di Indonesia

Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang bersekala nasional

pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku

bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia

C. Indikator

1. Menyebutkan macam-macam kegiatan ekonomi di Indonesia

2. Menjelaskan proses terjadinya produksi, distribusi dan konsumsi

3. Mencontohkan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi dalam

kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

diharapkan siswa dapat menyebutkan macam-macam kegiatan ekonomi di

Indonesia serta menjelaskan proses terjadinya produksi, distribusi dan

konsumsi beserta contohnya yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.

E. Karakteristik Siswa yang Diharapkan

Disiplin (Discipline), Rasa Hormat (Respect), Perhatian (Attention), Tekun

(Diligent), Tanggung Jawab (Responcibility), dan Ketelitian (Carefulness)

F. Metode Pembelajaran

Model : Cooperative Learning

Tipe : Make A Match

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

95

G. Alat dan Sumber belajar

- Reny Yuliat, Ade Munajat, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI

Kelas V, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional, 2008)

- Paramita Indriani, Saefur Rochmat, IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk

Kelas 5 SD/MI, (Bogor: Yudhistira, 2008).

- Kartu-kartu

- Soal latihan

H. Penilaian

1. Jenis Evaluasi

Proyek/LKS

2. Bentuk Instrumen

Pilihan Ganda

performens

3. Instrumen Soal (terlampir)

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter Wakt

u

Pendahulua

n

- Memberikan

salam

- Mengabsen

- Mengkondisikan

siswa untuk siap

belajar

- Apersepsi

- Menanyakan

kepada siswa

tentang pekerjaan

apa saja yang

biasa dilakukan

masyarakat

Indonesia yang

berkaitan tentang

kegiatan ekonomi

- Menyampaikan

metode

pembelajaran dan

tujuan

- Menjawab

salam

- Siswa

mendengarkan

- Bersiap untuk

mengikuti

pelajaran

- Apersepsi

- Menjawab

- Memperhatika

n tujuan yang

harus dicapai

Disiplin

rasa hormat

dan

perhatian

5

menit

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

96

pembelajaran

Kegiatan

Inti

Penerapan

Metode

Make A

Match

Exsplorasi

- Menggali

kemampuan siswa

dengan bertanya

seputar materi

yang akan dibahas

terkait dengan

kegiatan ekonomi

di Indonesia

Misalnya: “

berbagai macam

kegiatan ekonomi

dapat dilakukan

manusia untuk

memenuhi

kebutuhan

hidupnya. Salah

satunya adalah

dengan berdagang.

Bagaimanakah

proses terjadinya

produksi,

distribusi hingga

barang sampai

ketangan

konsumen?”

- Guru menyiapkan

beberapa kartu

yang berisi satu

bagian kartu soal

dan bagian lainnya

kartu jawaban.

Kemudian Siswa

diberi petunjuk

melakukan tata

cara pelaksanaan

kegiatan Make A

Match

- Guru membagikan

kepada Setiap

siswa sebuah kartu

soal/jawaban.

- Menyampaika

n apa yang

diketahui siswa

- Siswa

memperhatika

n

- Siswa

menerima

sebuah kartu

soal/jawaban

Perhatian,

bekerjasam

a,

bertanggun

g jawab,

ketelitian,

displin, dan

tekun.

25

menit

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

97

- Guru meminta

Setiap siswa

memikirkan

jawaban/soal yang

cocok dari kartu

yang dipegang.

- Guru meminta

Setiap siswa untuk

mencari pasangan

kartu yang cocok

dengan kartunya.

Misalnya: siswa

yang diberi soal

tentang pengertian

Koperasi, maka

langkah yang

diambil siswa

tersebut yaitu

mencari teman

yang memegang

jawaban tentang

pengertian

Koperasi.

- Guru

menginformasikan

kepada Setiap

siswa yang dapat

mencocokkan

kartunya sebelum

batas waktu (5

menit)

mndapatkan Point.

Tetapi, Jika siswa

tidak dapat

mencocokkan

kartunya dengan

kartu temannya

(tidak dapat

menemukan kartu

soal atau kartu

jawaban) tidak

akan mendapatkan

nilai, seperti yang

- Siswa

berkonsentrasi

memikirkan

jawaban/soal

yang cocok dar

kartu yang

dipegangnya.

- Siswa mulai

mencari kartu

yang cocok

dengan kartu

yang ia pegang

dengan kartu

temannya

- Siswa bergegas

mencari kartu

yang cocok

sebelum waktu

yang sudah

ditentukan

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

98

telah disepakati

bersama.

- Setelah satu

babak, guru

mengkocok

kembali kartu

tersebut agar tiap

siswa mendapat

kartu yang berbeda

dari sebelumnya,

demikian

seterusnya.

Elaborasi

- Guru meminta

siswa

mengemukakan

hasil pemikirannya

terkait kartu soal

atau jawaban yang

diberikan oleh

guru kepada teman

diskusi

kelompok/pasanga

nnya.

- Guru Meminta

dari perwailan

kelompok/pasanga

n untuk

mempresentasikan

hasil

diskusinya/jawaba

nnya dipapan tulis

Konfirmasi

- Guru memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk menanyakan

materi

pembelajaran yang

belum dimengerti,

sebelum diberikan

latihan soal

- Siswa mulai

bersiap

kembali untuk

pembagian

kartu

soal/jawaban

- Guru

mengemukaka

n hasil

pemikirannya

terkait dengan

kartu

soal/jawaban

yang diberikan

oleh guru

- Salah satu

pasangan/kelo

mpok

mempresentasi

kan haasil

diskusi/jawaba

nnya dipapan

tulis

- Beberapa

siswa bertanya

15

menit

20

menit

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

99

- Memotivasi siswa

yang kurang atau

belum

berpartisipasi aktif

- Guru memberikan

lembar soal latihan

kepada siswa

- Siswa

memperhatika

n dengan

seksama

- Siwa

menerima

lembar soal

latihan dan

mulai

mengerjakanny

a masing-

masing

Penutup - Guru memberikan

reward kepada

kelompok/pasanag

n siswa yang telah

mampu mencapai

tujuan

pembelajaran

- Guru memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

- Guru memperkuat

materi yang telah

dipelajari.

- Penutup dan doa

(membaca

hamdalah)

- Siswa bertepuk

tangan

- Siswa

menyimpulkan

materi yang

telah dipelajari

bersama-sama

- Siswa

menyimak

dengan

seksama

- Siswa

bersama-sama

membaca

“Alhamdulilla

h...

Perhatian dan rasa hormat

5

menit

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

100

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN INDIKATOR

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Intrument

Soal

1. Menyebutkan macam-

macam kegiatan

ekonomi di Indonesia

2. Menjelaskan proses

terjadinya produksi,

distribusi dan konsumsi

3. Mencontohkan kegiatan

produksi, distribusi dan

konsumsi dalam

kehidupan sehari-hari.

√ Tanya jawab

√ Performance

√ Tanya jawab

√ Performance

√ Tanya jawab

√ performance

√ Tes dan Non

tes

√ Tes dan Non

tes

√ Test dan Non

tes

√ Pilihan

Ganda

√ Pilihan

Ganda

√ Pilihan

Ganda

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

101

Lampiran 2

Kartu make a match 1

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Sebutkan empat jenis-jenis usaha

perekonomian yang ada di

masyarakat?

Agraris, industri, perdagangan dan

jasa

2. Kegiatan produksi yang

menggunakan tanah sebagai faktor

produksi utama.

Agraris

3. Contoh usaha dibidang agraris Kegiatan pertanian, perkebunan

peternakan, kehutanan dan

perikanan

4. Kegiatan mengolah suatu barang

mentah menjadi barang baku atau

barang jadi.

Industri

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

102

5. Kegiatan membeli atau menjual

barang

perdagangan

6. Kegiatan produksi yang tidak

menghasilkan benda, melainkan

memberikan pelayanan kepada

konsumen sesuai dengan

kebutuhan mereka

Jasa

7. Contoh usaha dibidang jasa Dokter, guru, satpam dan tukang

pijat

8. Kegiatan perdagangan yang

menyediakan barang-barang

kebutuhan untuk dibeli oleh

pembeli yang akan menjualnya

lagi kepada konsumen

Perdagangan grosir

9. Yang termasuk dari bentuk usaha

perseorangan adalah . . . .

Usaha pertanian, usaha industri,

bidang perdagangan, dan bidang jasa

10. Suatu kegiatan usaha yang

memperoleh pendapatan dari

kegiatan atau menambah nilai

guna suatu barang

Usaha produksi

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

103

11. Lembaga-lembaga distribusi yang

perlu diketahui

Agen,pedagang besar, pedagang

eceran

12. Contoh usaha dibidang pertanan

adalah ....

Berkebun

13. Usaha di bidang jasa biasanya

dilakukan dalam bentuk . . . .

pelayanan

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

104

Kartu make a match 2

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Kelebihan dari usaha

perseorangan adalah . . . .

Seluruh keuntungan bisa dinikmati

sendiri dan rahasia usahanya lebih

terjamin

2. Kegiatan perdagangan yang

menyediakan barang-barang

kebutuhan untuk dibeli oleh

konsumen yang akan langsung

menggunakannya

Perdagangan eceran

3. Kekurangan dari usaha

perseorangan adalah . . . .

Kemampuan dan modalnya terbatas

4. Seorang pemilik usaha mengelola

langsung usahanya sendiri dengan

tanpa melibatkan pemodal

Usaha perseorangan

5. Salah satu keuntungan dari usaha

yang di kelola sendiri

Tidak tergantung kepada orang lain

dalam pengaturan usaha

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

105

6. Salah satu kelemahan dari usaha

yang dikelola sendiri

Resiko kerugian yang harus

ditanggung sendiri

7. Salah satu ciri-ciri yang dimiliki

oleh koperasi

Merupakan organisasi ekonomi

8. Diresmikannya koperasi Tanggal 12 juli 1960 di

Tasikmalaya

9. Yang disebut sebagai Bapak

koperasi

Drs. Mohammad Hatta

10. Koperasi tunggal dan koperasi

serba usaha

Jenis-jenis koperasi

11. Usaha yang dinikmati oleh

kelompok atau beberapa orang

banyak jenisnya disebut . . .

Usaha kelompok

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

106

12. Beberapa bentuk perusahaan yang

dikelola secara kelompok antara

lain . . .

Firma (Fa), (CV), (PT), koperasi,

badan usaha milik negara (BUMN)

13. Usaha bersama yang

beranggotakan perorangan atau

badan hukum, dengan ciri khas

kekeluargaan

Koperasi

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

107

Kartu make a match 3

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Kita harus cinta produk . . . . Dalam Negeri (Indonesia

2. Tindakan yang harus kamu

lakukan saat membeli barang

adalah . . .

Membeli dengan harga yang

murah tapi kualitas bagus

3. Berikut ini yang bukan contoh dari

penghargaan atas kegiatan setiap

orang dalam sebuah perusahaan

adalah . . . .

Menghina pegawai atau

bawahannya

4. Salah satu contoh barang yang

dikonsumsi dalam sekali

penggunaan adalah . . .

Makanan atau minuman kalengan

5. Berikut ini salah satu contoh

penghargaan atas kegiatan setiap

orang dalam sebuah perusahaan

adalah . . . .

Seorang pemimpin menghargai

bawahannya dengan memberi gaji

atau upah yang sesuai dengan

prestasi mereka

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

108

6. Upakarti adalah penghargaan dari

pemerintah yang diberikan kepada

perajin

7. Salah satu syarat agar sebuah

usaha dalam bidang industri dapat

berjalan dengan baik adalah . . . .

Memiliki modal yang cukup dan

bahan mentah

8. Menghargai kegiatan usaha

seseorang yaitu dengan cara . . . .

Menggunakan hasilnya

9. Salah satu contoh cara kita

mencintai barang-barang produksi

dalam negeri antara lain . . . .

Lebih memilih makan makanan

Indonesia

10. Kegiatan memakai, menggunakan,

atau menghabiskan hasil produksi

untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari disebut . . . .

konsumsi

11. Orang atau perusahaan yang

menjual barang dari dalam negeri

ke luar negeri

pengekspor

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

109

12. Sebagai siswa yang baik kamu

tentu akan membayar ongkos

angkutan umum setelah kamu

menaikinya sesuai dengan tarif

yang berlaku

Salah satu contoh menghargai

kegiatan setiap orang dalam

berusaha

13. Penghargaan yang diberikan

kepada perseorangan atau pejabat

yang peduli terhadap

perkembangan lingkungan

Upakarti

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

110

Kartu make a match 4

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Kegiatan yang menghasilkan

barang atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan

Produksi

2. Orang yang melakukan kegiatan

produksi disebut . . . .

Produsen

3. Orang atau badan yang

menjalankan usaha distribusi

disebut . . . .

distributor

4. Kegiatan menggunakan barang

atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan

konsumsi

5. Orang yang melakukan kegiatan

konsumsi

konsumen

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

111

6. Kegiatan penyaluran barang dan

jasa dari produsen ke konsumen

distribusi

7. Usaha mengubah bahan mentah

menjadi bahan jadi

produksi

8. Contoh kegiatan distribusi Mengangkut hasil pertanian

9. Yang bukan contoh dari kegiatan

produksi

Berpergian naik kapal

10. Wujud dari mencintai produk

bangsa sendiri

Membeli produk buatan bangsa

sendiri

11. Berikut ini yang merupakan alur

suatu barang yang benar

Produsen – agen – pedagang

besar –pengecer - konsumen

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

112

12. Pihak atau orang yang

menyalurkan barang dari produksi

ke konsumen disebut

distributor

13. Pedagang eceran atau pengecer Pedagang kecil

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

113

Lampiran 3

Latihan Soal- 1

Nama : ................................... Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : ................................... Tanggal : ..........................................

A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu

anggap benar !

1. Contoh usaha di bidang pertanian adalah . . . .

a. Berkebun c. kerajinan tangan

b. Berdagang d. Pariwisata

2. Petani yang menggarap tanah bukan miliknya disebut petani . . . .

a. Pemilik c. penggarap

b. Penyewa d. Tambak

3. Jenis usaha yang menjual barang secara eceran disebut . . . .

a. Warung c. eksportir

b. Grosir d. Importir

4. Usaha di bidang jasa biasanya dilakukan dalam bentuk . . . .

a. Pengabdian c. pelayanan

b. Kekeluargaan d. Penambangan

5. Usaha bersama dengan asas kekeluargaan adalah . . . .

a. Perseorangan terbatas c. koperasi

b. Firma d. Yayasan

6. Membudidayakan ikan hias termasuk usaha bidang . . . .

a. Agraris c. industri

b. Perdagangaan d. Jasa

7. Kursi, meja, dan lemari merupakan hasil kegiatan usaha bidang . . . .

a. Agraris c. perdagangan

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

114

b. Industri d. Jasa

8. Berikut ini yang bukan merupakan pekerjaan bidang jasa adalah . . . .

a. Petani c. dokter

b. Sopir d. Salon

9. Tukang bangunan, montir termasuk usaha jasa . . . .

a. keterampilan c. koperasi

b. profesi d. Nelayan

10. Pelayanan seorang dokter kepada pasien termasuk jenis usaha di bidang . .

. .

a. perdagangan c. agraris

b. jasa d. industri

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

115

Latihan Soal - 2

Nama : .................. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : .................. Tanggal : ..........................................

A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu

anggap benar !

1. Kegiatan ekonomi dapat diusahakan secara . . . .

a. Perseorangan c. Kekeluargaan

b. Kelompok d. Perseorangan dan kelompok

2. Koperasi merupakan badan usaha yang sesuai di Indonesia berdasarkan

asas . . . .

a. Perseorangan c. Kekeluargaan

b. Kelompok d. Perseorangan dan Kelompok

3. Usaha bersama dengan asas kekeluargaan adalah . . . .

a. Perseorangan terbatas c. koperasi

b. Firma d. Yayasan

4. Badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi

adalah . . . .

a. PT. Telkom c. PT. Kereta Api

b. PT. Pos Indonesia d. PT. PLN

5. Berikut ini yang bukan termasuk BUMN adalah . . . .

a. PT. Kereta Api c. PT Semen Padang

b. PT. Pos Indonesia d. Perum Pegadaian

6. Pak Ryan memiliki sebuah restoran yang ia kelola secara langsung.

Restoran milik Pak Ryan termasuk jenis perusahaan . . . .

a. Negara c. perseorangan

b. Perseroan terbatas d. Persekutuan koanditer (CV)

7. Seorang pemilik usaha mengelola langsung usahanya sendiri dengan tanpa

melibatkan pemodal lainnya disebut . . . .

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

116

a. Usaha perseorangan

b. Usaha kelompok

c. Usaha produksi

d. Usaha jasa

8. Keuntungan atau kelebihan dari usaha yang dikelola sendiri antara lain,

kecuali . . . .

a. Kebebasan dalam pengembangan usaha

b. Keuntungan dapat dinikmati sendiri

c. Resiko kerugian yang harus ditanggung sendiri

d. Tidak tergantung kepada orang lain dalam pengaturan usaha

9. Usaha yang didirikan dan dinikmati oleh kelompok atau beberapa orang

banyak jenisnya disebut . . . .

a. Usaha perseorangan

b. Usaha kelompok

c. Usaha produksi

d. Usaha jasa

10. Kekurangan dari usaha yang dikelola perseorangan atau sendiri antara lain,

kecuali . . . .

a. Kelangsungan usahanya kurang terjamin

b. Seluruh tanggung jawab dan resiko usaha harus dipikul sendiri

c. Pemilik bebas mengatur usahanya sehingga mendorong pengusaha

untuk kreatif dan lebih giat bekerja

d. Kemampuan tenaga dan modalnya terbatas

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

117

Latihan Soal - 2

Nama : .................. ................ Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : ................................... Tanggal : .........................................

A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu

anggap benar !

1. Kita harus cinta produk . . . .

a. Luar Negeri c. Negara Tetangga

b. Negara Lain d. Dalam Negeri (Indonesia)

2. Tindakan yang harus kamu lakukan saat membeli barang adalah . . . .

a. Memilih membeli barang yang mahal dan kualitas bagus

b. Membeli barang yang murah

c. Membeli dengan harga yang murah tapi kualitas bagus

d. Mengganti barang yang mahal dengan barang yang murah

3. Barang konsumsi berikut ini yang habis dalam sekali penggunaan adalah .

. . .

a. Sepatu c. Lemari

b. Tas d. Makanan Kalengan

4. Berikut ini yang bukan contoh penghargaan atas kegiatan setiap orang

dalam sebuah perusahaan antara lain . . . .

a. Seorang pemimpin menghargai bawahannya dengan memberi gaji atau

upah yang sesuai dengan prestasi mereka

b. Menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan

kemampuannya

c. Menghina pegawai atau bawahannya

d. Memberikan hadiah dan penghargaan kepada orang yang sudah bekerja

dengan baik

5. Upakarti adalah penghargaan dari pemerintah yang diberikan kepada . . . .

a. guru c. perajin

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

118

b. pegawai negeri d. Perintis lingkungan

6. salah satu syarat agar sebuah usaha bidang industri dapat berjalan dengan

baik adalah . . . .

a. banyaknya petugas keamanan

b. kenal dengan banyak pejabat

c. diakui oleh pemerintah

d. memiliki modal yang cukup dan bahan mentah

7. menghargai kegiatan usaha seseorang yaitu dengan. . . . hasilnya.

a. mengamati c. mencela

b. melihat d. menggunakan

8. kegiatan menggunakan, memakai, atau menghabiskan hasil produksi untuk

memenuhi kebutuhan disebut . . . .

a. produksi c. distribusi

b. konsumsi d. rehabilitasi

9. usaha mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi disebut . . . .

a. konsumsi c. devisa

b. distribusi d. produksi

10. cara kita mencintai barang-barang produksi dalam negeri antara lain,

kecuali . . . .

a. lebih memilih makan makanan Indonesia

b. memakai pakaian buatan Indonesia

c. menggunakan barang atau hasil produk dalam negeri

d. ikut mempromosikan barang-barang hasil produksi luar negeri

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

119

Latihan Soal - 4

Nama : ................................... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : ................................... Tanggal : .........................................

A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu

anggap benar !

1. Kegiatan ekonomi yang berperan dalam proses mengeluarkan hasil disebut

. . . .

a. produksi c. konsumsi

b. distribusi d. rehabilitasi

2. Berikut ini yang bukan kegiatan produksi adalah . . . .

a. Menjual sayur-sayuran c. membuat meja dan kursi

b. perampokan d. memelihara ikan

3. kegiatan memakai barang atau jasa disebut kegiatan . . . .

a. konsumsi c. produksi

b. distribusi d. pemborosan

4. kegiatan menghasilkan barang atau jasa disebut . . . .

a. konsumsi c. produksi

b. distribusi d. perdagangan

5. kegiatan menyalurkan barang-barang kebutuhan dari produsen ke

konsumen disebut kegiatan . . . .

a. distribusi c. transportasi

b. konsumsi d. perdagangan

6. penduduk Jakarta bisa makan beras dari delanggu, Jawa Tengah. Hal ini

dapat terjadi karena adanya kegiatan . . . .

a. distribusi c. konsumsi

b. produksi d. Perusahaan daerah

7. orang atau badan yang menjalankan usaha distribusi disebut. . . .

a. pedagang c. konsumen

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

120

b. produsen d. distributor

8. kegiatan menggunakan, memakai, atau menghabiskan hasil produksi untuk

memenuhi kebutuhan disebut . . . .

a. produksi c. distribusi

b. konsumsi d. rehabilitasi

9. usaha mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi disebut . . . .

a. konsumsi c. devisa

b. distribusi d. produksi

10. berikut ini yang termasuk kegiatan distribusi adalah . . . .

a. menanam kelapa sawit c. membuat tahu dan tempe

b. memakai pakaian d. Mengangkut hasil pertanian

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

121

Lampiran 4

KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN TES HASIL BELAJAR

Satuan Pendidikan : MI Soebono Mantofani Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Jumlah Soal : 40 PG

Kelas/Semester : V (Lima)/ I (Satu) Bentu Soal : Pilihan Ganda

Standar Kompetensi :

1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam,

keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia

Kompetensi

Dasar

Indikator Indikator Soal Bentuk

Soal

Jenjang

Kognitif

Naskah Soal Kunci

Jawab

an

No.

Soal

C1 C2 C3

1.5

Mengenal jenis-

jenis usaha dan

kegiatan

ekonomi di

Indonesia

Mengidentifi

kasi jenis-

jenis usaha

perekonomia

n di

Indonesia

Menyebutkan

jenis-jenis usaha

dibidang

perindustrian.

PG 3 usaha dibidang perindustrian dibawah

ini, kecuali . . .

a. Kecil c. besar

b. Sedang d. baja

d 5

Mencontohkan

jenis-jenis usaha

perekonomian

dalam

PG Berikut ini contoh dari industri kecil,

kecuali . . . .

a. Pabrik baja dan perusaan tekstil

b. Perajin sepatu dan mebel

a 13

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

122

masyarakat c. Pembuatan tahu tempe

d. Perajin keramik

PG Contoh usaha di bidang jasa adalah . . . .

a. Tukang cukur c.

koperasi

b. Perajin d.

Nelayan

a

7

PG Berikut ini termasuk bentuk usaha

informal, kecuali . . . .

a. Pedagang keliling c.

pedagang kaki lima

b. Koperasi d.

Pedagang asongan

b 10

PG Contoh usaha di bidang pertanian

adalah . . . .

a. Berkebun c.

Kerajinan tangan

b. Berdagang d.

Pariwisata

a 3

Mengidentifikas

i jenis usaha

perekonomian di

Indonesia

PG Salah satu syarat agar sebuah usaha

bidang industri dapat berjalan dengan

baik adalah . . . .

a. Banyaknya petugas keamanan

b. Diakui oleh pemerintah

c. Memiliki modal yang cukup dan

b 12

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

123

bahan mentah

d. Kenal dengan banyak pejabat

Mengidentifi

kasi

pengelolaan

berbagai jenis

usaha

perekonomia

n di

Indonesia

Mencontohkan

pengelolaan

usaha

perekonomian di

Indonesia

PG Berikut ini contoh pengelolaan usaha

secara berkelompok kecuali . . . .

a. Perseroan terbatas c. warung

kelontong

b. Firma d. CV

c 26

Mengklasifikasi

kan pengelolaan

usaha

perekonomian di

Indonesia

PG Seorang pemilik usaha mengelola

langsung usahanya sendiri dengan tanpa

melibatkan pemodal lainnya disebut...

a. Usaha produksi c. usaha

perseorangan

b. Usaha jasa d. Usaha dagang

c 36

PG Usaha bersama dengan asas

kekeluargaan adalah . . . .

a. Perseroan terbatas c.

koperasi

b. Firma d. yayasan

c 8

PG Usaha yang memperoleh pendapatan

dari memberikan pelayanan kepada

konsumen disebut . . . .

a 11

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

124

a. Usaha Jasa c. Usaha produksi

b. Usaha Dagang d. Usaha kecil

PG Perusahaan yang modalnya didapat dari

penjualan saham disebut . . . .

a. Firma c. koperasi

b. PT d. Perusahaan

Daerah

b 19

PG Kegiatan produksi dalam skala paling

kecil hingga produksi yang

menggunakan alat dan mesin yang

bersifat membantu pekerjaan manusia

disebut . . . .

a. Industri menengah c. industri

besar

b. Industri kecil d.

Kawasan industri

b 31

PG Pedagang yang berjualan dengan

menjual barang dagangannya di

persimpangan jalan disebut . . .

a. Pedagang asongan c. pedagang

musiman

b. Pedagang kakilima d. Pedagang

eceran

b 33

Mengidentifikas

i pengelolaan

PG

Modal usaha berbentuk PT. Berasal dari

. . . .

c 32

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

125

usaha

perekonomian di

Indonesia

a. Simpanan anggota c. penjualan

saham

b. Setoran sekutu diam d. Harta

pemilik usaha

Menjelaskan

pengelolaan

usaha

perekonomian di

Indonesia

PG Usaha dibidang jasa biasanya dilakukan

dalam bentuk . . . .

a. Pengabdian c.

pelayanan

b. Kekeluargaan d.

penambangan

c 6

PG Koperasi merupakan badan usaha yang

sesuai di Indonesia berdasarkan asas . . .

.

a. Kekeluargaan c.

perseorangan

b. Individual d.

Kelompok

a 24

PG Dibawah ini termasuk usaha jasa yaitu .

. . .

a. Pemandu wisata c. usaha

kerajinan kayu

b. Memungut rumput d. Usaha

pembuatan kue

laut

a 30

PG Upakarti adalah penghargaan dari

pemerintah yang diberikan kepada . . . .

c 9

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

126

a. Guru c. perajin

b. Pegawai Negeri d. Perintis

lingkungan

PG Petani yang menggarap tanah bukan

miliknya disebut petani . . . .

a. Pemilik c.

penggarap

b. Penyewa d.

Tambak

c 4

PG Wisatawan dari dalam Negeri disebut . .

. .

a. Wisatawan Lokal c. tourist

b. Wisatawan Mancanegara d.

Deviden

a 25

PG Pedagang yang berdagang berkeliling

dan tidak menetap disebut . . . .

a. Pedagang kaki lima c.

pedagang asongan

b. Pedagang musiman

d.pedagang pasar

c 29

Mengidentifi

kasi kegiatan

ekonomi di

Indonesia

Menjelaskan

kegiatan

ekonomi di

Indonesia

PG Kegiatan ekonomi dapat diusahakan

secara . . . .

a. Perseorangan c. kekeluargaan

b. Kelompok d. Perseorangan dan

d 1

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

127

kelompok

PG Usaha mengubah bahan mentah menjadi

bahan jadi disebut . . . .

a. Konsumsi c. devisa

b. Distribusi d.

Produksi

d 23

PG Membeli barang dari luar negeri disebut

. . . .

a. Ekspor c. impor

b. Distribusi

d.ekstensifikasi

c 40

PG Mencintai produk bangsa sendiri bisa

diwujudkan bila masyarakat . . . .

a. Membantu pemasaran produk

b. Senang membeli barang di luar

negeri

c. Ikut serta dalam pemeran

d. Membeli produk buatan bangsa

sendiri

d 39

PG Orang atau badan usaha yang

memproduksi barang disebut . . . .

a. Produsen c.

a 28

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

128

distributor

b. Konsumen

d.produksi

Mencontohkan

kegiatan

ekonomi di

Indonesia

PG Berikut ini yang bukan kegiatan

produksi adalah . . . .

a. Penggalian c.

membuat meja dan kursi

b. Pengilangan d.

Memelihara ikan

c 14

PG Contoh industri yang diolah dari barang

jadi adalah . . . .

a. Kain yang digunakan pada industri

pakaian

b. Semen

c. Benang yang merupakan kapas yang

telah dipintal untuk bahan baku

industri tekstil

d. Kapas untuk industri tekstil

b 37

PG Berikut ini yang bukan merupakan

kegiatan produksi adalah . . . .

a. Menanam jagung c.

membuat almari

b. Berpergian naik kapal d.

Memelihara ikan

b 35

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

129

PG Berikut ini yang termasuk kegiatan

distribusi adalah . . . .

a. Menanam kelapa sawit c.

membuat tahu dan tempe

b. Memakai pakaian d.

Mengangkut hasil pertanian

d 27

Mendefinisikan

kegiatan

ekonomi di

Indonesia

PG Kegiatan memakai barang atau jasa

disebut kegiatan . . . .

a. Konsumsi c.

produksi

b. Distribusi d.

pemborosan

a 15

PG Orang atau badan yang menjalankan

usaha distribusi disebut . . . .

a. Pedagang c.

distributor

b. Produsen d.

Konsumen

c 20

PG Kegiatan menghasilkan barang atau jasa

disebut . . . .

a. Produksi c.

transportasi

b. Konsumsi d.

perdagangan

a 17

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

130

PG Orang yang menjual barang

dagangannya langsung ke konsumen

disebut . . . .

a. Pengecer c. importir

b. Distributor d.

Eksportir

a 21

Menyimpulkan

dari kegiatan

ekonomi di

Indonesia

PG Kegiatan ekonomi yang berperan dalam

proses mengeluarkan hasil disebut . . . .

a. Produksi c.

konsumsi

b. Distribusi d.

Rehabilitasi

a 2

PG Kegiatan menyalurkan barang-barang

kebutuhan dari produsen ke konsumen

disebut kegiatan . . . .

a. Konsumsi c.

produksi

b. Distribusi d.

perdagangan

b 16

PG Penduduk jakarta bisa makan beras dari

Delanggu, Jawa Tengah, hal ini dapat

terjadi karena adanya kegiatan . . . .

a. Distribusi c. konsumsi

b. Produksi d. Perusahaan

a 18

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

131

daerah

PG Kegiatan menggunakan, memakai, atau

menghabiskan hasil produksi untuk

memenuhi kebutuhan disebut . . . .

a. Produksi

c.distribusi

b. Konsumsi d.

Rehabilitasi

b 22

PG Semua kegiatan yang dilakukan oleh

manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya disebut . . . .

a. Kegiatan ekonomi c. kegiatan

industri

b. Kegiatan produksi d. perdagangan

a 34

Mengemukakan

kegiatan

ekonomi di

Indonesia

PG Berikut ini yang bukan dampak positif

dari pembangunan industri adalah . . . .

a. Kebutuhan masyarakat terpenuhi

dengan produk-produk dalam negeri

b. Banyak tersedianya lapangan

pekerjaan

c. Mendorong sumber daya manusia

untuk berpikir lebih maju

d. Masyarakat cenderung lebih

konsumtif

d 38

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

132

Lampiran 5

SOAL UJI INSTRUMEN VALIDITAS

Nama : …………………………..

Hari / Tanggal : ……………………..........

1. Kegiatan ekonomi dapat diusahakan secara . . . .

a. Perseorangan c. kekeluargaan

b. Kelompok d. Perseorangan dan kelompok

2. Kegiatan ekonomi yang berperan dalam proses mengeluarkan hasil disebut . . .

a. Produksi c. konsumsi

b. Distribusi d. rehabilitasi

3. Contoh usaha di bidang pertanian adalah . . . .

a. Berkebun c. Kerajinan tangan

b. Berdagang d. Pariwisata

4. Petani yang menggarap tanah bukan miliknya disebut petani . . . .

a. Pemilik c. penggarap

b. Penyewa d. Tambak

5. 3 usaha dibidang perindustrian dibawah ini, kecuali industri . . . .

a. Kecil c. besar

b. Sedang d. baja

6. Usaha dibidang jasa biasanya dilakukan dalam bentuk . . . .

a. Pengabdian c. pelayanan

b. Kekeluargaan d. penambangan

Tujuan dan Petunjuk:

1. Tes ini bertujuan untuk Uji coba pada Penelitian Karya Ilmiah (Skripsi),

sebagai salah satu sumber data dalam penelitian Skripsi untuk

menyelesaikan S 1 KI-PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Jawablah pertanyan-pertanyaan di bawah dengan memberikan tanda silang

(X) pada salah satu jawaban yang paling tepat, selamat Mengerjakan!

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

133

7. Contoh usaha di bidang jasa adalah . . . .

a. Tukang cukur c. koperasi

b. Perajin d. Nelayan

8. Usaha bersama dengan asas kekeluargaan adalah . . . .

a. Perseroan terbatas c. koperasi

b. Firma d. yayasan

9. Upakarti adalah penghargaan dari pemerintah yang diberikan kepada . . . .

a. Guru c. perajin

b. Pegawai Negeri d. Perintis lingkungan

10. Berikut ini termasuk bentuk usaha informal, kecuali . . . .

a. Pedagang keliling c. pedagang kaki lima

b. Koperasi d. Pedagang asongan

11. Usaha yang memperoleh pendapatan dari memberikan pelayanan kepada

konsumen disebut . . . .

a. Usaha Jasa c. Usaha produksi

b. Usaha Dagang d. Usaha kecil

12. Salah satu syarat agar sebuah usaha bidang industri dapat berjalan dengan

baik adalah . . . .

a. Banyaknya petugas keamanan

b. Diakui oleh pemerintah

c. Memiliki modal yang cukup dan bahan mentah

d. Kenal dengan banyak pejabat

13. Berikut ini contoh dari industri kecil, kecuali . . . .

a. Pabrik baja dan perusaan tekstil

b. Perajin sepatu dan mebel

c. Pembuatan tahu tempe

d. Perajin keramik

14. Berikut ini yang bukan kegiatan produksi adalah . . . .

a. Penggalian c. membuat meja dan kursi

b. Pencurian d. Memelihara ikan

15. Kegiatan memakai barang atau jasa disebut kegiatan . . . .

a. Konsumsi c. produksi

b. Distribusi d. pemborosan

16. Kegiatan menyalurkan barang-barang kebutuhan dari produsen ke konsumen

disebut kegiatan . . . .

a. Konsumsi c. produksi

b. Distribusi d. perdagangan

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

134

17. Kegiatan menghasilkan barang atau jasa disebut . . . .

a. Produksi c. transportasi

b. Konsumsi d. perdagangan

18. Penduduk jakarta bisa makan beras dari Delanggu, Jawa Tengah, hal ini

dapat terjadi karena adanya kegiatan . . . .

a. Distribusi c. konsumsi

b. Produksi d. Perusahaan daerah

19. Perusahaan yang modalnya didapat dari penjualan saham disebut . . . .

a. Firma c. koperasi

b. PT d. Perusahaan Daerah

20. Orang atau badan yang menjalankan usaha distribusi disebut . . . .

a. Pedagang c. distributor

b. Produsen d. Konsumen

21. Orang yang menjual barang dagangannya langsung ke konsumen disebut . . .

.

a. Pengecer c. importir

b. Distributor d. Eksportir

22. Kegiatan menggunakan, memakai, atau menghabiskan hasil produksi untuk

memenuhi kebutuhan disebut . . . .

a. Produksi c.distribusi

b. Konsumsi d. Rehabilitasi

23. Usaha mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi disebut . . . .

a. Konsumsi c. devisa

b. Distribusi d. Produksi

24. Koperasi merupakan badan usaha yang sesuai di Indonesia berdasarkan asas

. . . .

a. kekeluargaan

b. individual

c. peseorangan

d. kelompok

25. Wisatawan dari dalam Negeri disebut . . . .

a. Wisatawan Lokal c. tourist

b. Wisatawan Mancanegara d. Deviden

26. Berikut ini contoh pengelolaan usaha secara berkelompok kecuali . . . .

a. Perseroan terbatas c. warung kelontong

b. Firma d. CV

27. Berikut ini yang termasuk kegiatan distribusi adalah . . . .

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

135

a. Menanam kelapa sawit c. membuat tahu dan tempe

b. Memakai pakaian d. Mengangkut hasil pertanian

28. Orang atau badan usaha yang memproduksi barang disebut . . . .

a. Produsen c. distributor

b. Konsumen d.produksi

29. Pedagang yang berdagang berkeliling dan tidak menetap disebut . . . .

a. Pedagang kaki lima c. pedagang asongan

b. Pedagang musiman d.pedagang pasar

30. Dibawah ini termasuk usaha jasa yaitu . . . .

a. Pemandu wisata c. usaha kerajinan kayu

b. Memungut rumput laut d. Usaha pembuatan kue

31. Kegiatan produksi dalam skala paling kecil hingga produksi yang

menggunakan alat dan mesin yang bersifat membantu pekerjaan manusia

disebut . . . .

a. Industri menengah c. industri besar

b. Industri kecil d. Kawasan industri

32. Modal usaha berbentuk PT. Berasal dari . . . .

a. Simpanan anggota c. penjualan saham

b. Setoran sekutu diam d. Harta pemilik usaha

33. Pedagang yang berjualan dengan menjual barang dagangannya di

persimpangan jalan disebut . . .

a. Pedagang asongan c. pedagang musiman

b. Pedagang kakilima d. Pedagang eceran

34. Semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya disebut . . . .

a. Kegiatan ekonomi c. kegiatan industri

b. Kegiatan produksi d. perdagangan

35. Berikut ini yang bukan merupakan kegiatan produksi adalah . . . .

a. Menanam jagung c. membuat almari

b. Berpergian naik kapal d. Memelihara ikan

36. Seorang pemilik usaha mengelola langsung usahanya sendiri dengan tanpa

melibatkan pemodal lainnya disebut...

a. Usaha produksi c. usaha perseorangan

b. Usaha jasa d. Usaha dagang

37. Contoh industri yang diolah dari barang jadi adalah . . . .

a. Kain yang digunakan pada industri pakaian

b. Semen

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

136

c. Benang yang merupakan kapas yang telah dipintal untuk bahan baku

industri tekstil

d. Kapas untuk industri tekstil

38. Berikut ini yang bukan dampak positif dari pembangunan industri adalah . . .

.

a. Kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan produk-produk dalam negeri

b. Banyak tersedianya lapangan pekerjaan

c. Mendorong sumber daya manusia untuk berpikir lebih maju

d. Masyarakat cenderung lebih konsumtif

39. Mencintai produk bangsa sendiri bisa diwujudkan bila masyarakat . . . .

a. Membantu pemasaran produk

b. Senang membeli barang di luar negeri

c. Ikut serta dalam pemeran

d. Membeli produk buatan bangsa sendiri

40. Membeli barang dari luar negeri . . . .

a. Ekspor c. impor

b. Distribusi d.ekstensifikasi

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

137

Lampiran 6

KUNCI JAWABAN

Pilihan Ganda

1. D 6. C 11. A 16. B

2. A 7. A 12. B 17. A

3. A 8. C 13. A 18. A

4. C 9. C 14. C 19. B

5. D 10. B 15. A 20. C

21. A 26. C 31. B 36. C

22. B 27. D 32. C 37. B

23. D 28. A 33. B 38. D

24. A 29. C 34. A 39. D

25. A 30. A 35. B 40. C

Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

Validltrs dan Rellabelltar lns$umen Penllalan Tes Hasll Belalar Pllllhrn Ganda

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

I3CLanplran I

Tlngkat Kesukaran lnstrumen Penilaian Tes Hasil Belajar Pilllhan Ganda

irpilonor toal xl xl2

I 2 t 4 5 6 7 I I 10 11 t2 13 t4 15 16 l7 t8 19 20 21 il 2' 14 25 26 17 28 29 t0 t1 gx 33 34 35 !6 t7 3e t9 40

tu I 0 t 0 0 I fi 0 0 n I 0 fl 0 0 ll .+qt

t(i 0 I I 0 0 I 0 tl n 0 0 o 0 I (, 756

HJ 0 0 0 (l 0 o 0 )) 0 0 0 I 0 r) 0 U 0 0 105

n+ 0 o {t 0 o 0 IJ d (l o 0 I 0 0 0 0 0 0 0 (i 14 190

HI |, I 0 l 0 0 I 0 0 L 0 0 (l 0 0 0 0 l:o

nb 0 I 0 l,,|

0 0 : il I r) I 1. )lvNI t) ll 0 0 0 0 0 I o 0 () 0 0 0 I 'l

144

t(u r) In 0 u ) 0 l) l) I 0 0 (l 0 acy

t(9 II 0 0 l 0 0 , t1 0 n 0 0 I 4UU

t{lu I I 0 0 0 0 0 I 0 rl 0 3bt

Kll h 0 I d 0 t o I 0 0 0 0 rl ,tt

R7Z t1 !l 0 {l o 0 (l 0 0 t1 ,l 0 l) n 0 0 0 o 0 0 {) 0 4

tt 1J II I r1 0 I 0 1) {) , 0 0 i u il 0 lr 0 0 il 0 letH14 (l ] 0 rl 0 l) 0 0 0 I 0 0 4ll4

RL5 0 fl 0 D o i) 0 r) o 0 0 f) 0 0 0 t2 L44

K1b I 0 I 0 I r) I 0 I I I I IUI'5

R1/ 0 0 0 0 ) al 0 L:(l o 0 (l 0 17 lag

t{ Lt (l ll I 0 I {l 0 0 tl I t) 0 ! 0 o t56

t{19 I l) I n 0 0 0 I u 1 0 d o o/o

REU I 0 0 11 rl {) n 0 0 0 0 {l 0 1 L44

HII 0 0 I I 0 t) 0 I 0 t; 0 I (J I 5/O

Rlz n 0 (l r) 0 () I t) 0 0 0 ll 0 0 0 0 o 1 l"bv

t( t5 I 0 0 (i l: 0 I 0 0 I tl tt5U o x 0 ! r) 0 0 0 t) 0 I 57tt

RZT [] u I tl 0 {1 0 0 I ( l 0 0 0 I 0 0 )/b

T 2t 7 19 L7 1 16 18 14 22 11 2t 24 15 15 11 x0 I 7 5 19 1 9 19 10 x 12 16 7 t2 11 1.4 I I 11 9 11 11 45s 207025

rK 0.50 0,17 0,45 0,40 0,0? 0.38 0,43 0.33 0,5:l 0,26 0,50 0,57 0,36 0,36 0,02 0,46 4,24 0,02 0,17 0,1a 0,45 0,26 0,02 0,40 0,45 0,24 0,38 0,29 0,38 0,02 0,29 0,?5 0,26 0,33 0,0? 0,21 o,2B 0,21 0,26 0,34

tct.TK MU SU SE SE SU SE SE 5E MU SU SE MU SE SE 5U SE 5E SU SU SU SE SE su SE SE SU 5E 5E MU SU SE sI SE SE su SU SE SU SE SE

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

140Lamplran 9

Daya Pembeda Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar Pililhan Ganda

ffir$.I---- --Jml

Rrp tt 1a ,t ,sn

!ls LDI

0 ,l !,

il') I 0 r) (l 0 0 o 0 0 0 t7

Itl / I t 1)0 () 0 0t0

0 0 0 !0

0

0

(r

0

rl 0 0 L7RI.8 l) I 0 0 0 0

0 160 {! 0 0 0 0 0 o {) 0

R20 0 0 0 Il 0 0 0 0 15

I 0 tl 0 l 0R4

0 I 0 0 tl 0 I 0 u 17R> o 1 0 0 i) 0 (l D t) LI I L)

1El) rl ll (_) 0 il 0 0 0 ,l 0 0 0 0 0 0 0

RJ 0 0 0 t)0 il t 0 0 0 0 0 t5

0 I 0 0 I n 0 0Bat

{, n l fl 0 (l 0 0 I 0 0 0 I 1 It{zumg'

lr I i) o 0 0 00

')0 0 a) 0

0 0 0 0 0 t) 0 () t) il 0 ll

I 0 0 ! tl t) 0 0 0 0 , I

R7 u I I Tt

(r 0 t) x 0 0 0 0 0 u 0 {r 0 0 0 t) 0

Rt_3 I , lr 0

0 0 0 t) 0 u 0 0 il 0 0 0 0 (l

RlZ L] ai t) 0 0 0 0 0 ,l 4 3

.941(11

0,337

0.140

0.0t6

0.19J.o.l8

90,7

? 4 40,19

0.3E o.24 o.24 o.1a o.2t 0.05 0.52 34 o.77 o.x.4 o.24 0.41 0.19 0.10 o.05 0.19 o.42 0,09 o.33 0.14 4.24DP

C c l J J BS E J B c I c c I B J c(ettlP B c J B I c

Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 161: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 162: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 163: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 164: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 165: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 166: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 167: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 168: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 169: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata
Page 170: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

151

Lampiran 12

Nama : …………………………..

Hari / Tanggal : ……………………..........

1. Kegiatan ekonomi dapat diusahakan secara . . . .

a. Perseorangan c. kekeluargaan

b. Kelompok d. Perseorangan dan kelompok

2. Contoh usaha di bidang pertanian adalah . . . .

a. Berkebun c. Kerajinan tangan

b. Berdagang d. Pariwisata

3. Petani yang menggarap tanah bukan miliknya disebut petani . . . .

a. Pemilik c. penggarap

b. Penyewa d. Tambak

4. Usaha dibidang jasa biasanya dilakukan dalam bentuk . . . .

a. Pengabdian c. pelayanan

b. Kekeluargaan d. penambangan

5. Contoh usaha di bidang jasa adalah . . . .

a. Tukang cukur c. koperasi

b. Perajin d. Nelayan

6. Usaha bersama dengan asas kekeluargaan adalah . . . .

a. Perseroan terbatas c. koperasi

b. Firma d. yayasan

7. Upakarti adalah penghargaan dari pemerintah yang diberikan kepada . . . .

a. Guru c. perajin

b. Pegawai Negeri d. Perintis lingkungan

Petunjuk Umum Soal Prettest Siklus I

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan

cara melingkarinya

3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda, dengan 4

alternatif jawaban

4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan

5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman..!!

6. Selamat mengerjakan tugas!

Page 171: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

152

8. Usaha yang memperoleh pendapatan dari memberikan pelayanan kepada

konsumen disebut . . . .

a. Usaha Jasa c. Usaha produksi

b. Usaha Dagang d. Usaha kecil

9. Salah satu syarat agar sebuah usaha bidang industri dapat berjalan

dengan baik adalah . . . .

a. Banyaknya petugas keamanan

b. Diakui oleh pemerintah

c. Memiliki modal yang cukup dan bahan mentah

d. Kenal dengan banyak pejabat

10. Berikut ini contoh dari industri kecil, kecuali . . . .

a. Pabrik baja dan perusaan tekstil

b. Perajin sepatu dan mebel

c. Pembuatan tahu tempe

d. Perajin keramik

11. Koperasi merupakan badan usaha yang sesuai di Indonesia berdasarkan

asas . . . .

a. kekeluargaan

b. individual

c. peseorangan

d. kelompok

12. Wisatawan dari dalam Negeri disebut . . . .

a. Wisatawan Lokal c. tourist

b. Wisatawan Mancanegara d. Deviden

13. Modal usaha berbentuk PT. Berasal dari . . . .

a. Simpanan anggota c. penjualan saham

b. Setoran sekutu diam d. Harta pemilik usaha

14. Seorang pemilik usaha mengelola langsung usahanya sendiri dengan

tanpa melibatkan pemodal lainnya disebut...

a. Usaha produksi c. usaha perseorangan

b. Usaha jasa d. Usaha dagang

15. Kegiatan produksi dalam skala paling kecil hingga produksi yang

menggunakan alat dan mesin yang bersifat membantu pekerjaan manusia

disebut . . . .

a. Industri menengah c. industri besar

b. Industri kecil d. Kawasan industri

Page 172: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

153

Lampiran 13

Nama : …………………………..

Hari / Tanggal : ……………………..........

1. Kegiatan ekonomi dapat diusahakan secara . . . .

a. Perseorangan c. kekeluargaan

b. Kelompok d. Perseorangan dan kelompok

2. Contoh usaha di bidang pertanian adalah . . . .

a. Berkebun c. Kerajinan tangan

b. Berdagang d. Pariwisata

3. Petani yang menggarap tanah bukan miliknya disebut petani . . . .

a. Pemilik c. penggarap

b. Penyewa d. Tambak

4. Usaha dibidang jasa biasanya dilakukan dalam bentuk . . . .

a. Pengabdian c. pelayanan

b. Kekeluargaan d. penambangan

5. Contoh usaha di bidang jasa adalah . . . .

a. Tukang cukur c. koperasi

b. Perajin d. Nelayan

6. Usaha bersama dengan asas kekeluargaan adalah . . . .

a. Perseroan terbatas c. koperasi

b. Firma d. yayasan

7. Upakarti adalah penghargaan dari pemerintah yang diberikan kepada . . . .

a. Guru c. perajin

b. Pegawai Negeri d. Perintis lingkungan

Petunjuk Umum Soal Posttest Siklus I

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan

cara melingkarinya

3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda, dengan 4 alternatif

jawaban

4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan

5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman..!!

6. Selamat mengerjakan tugas!

Page 173: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

154

8. Usaha yang memperoleh pendapatan dari memberikan pelayanan kepada

konsumen disebut . . . .

a. Usaha Jasa c. Usaha produksi

b. Usaha Dagang d. Usaha kecil

9. Salah satu syarat agar sebuah usaha bidang industri dapat berjalan

dengan baik adalah . . . .

a. Banyaknya petugas keamanan

b. Diakui oleh pemerintah

c. Memiliki modal yang cukup dan bahan mentah

d. Kenal dengan banyak pejabat

10. Berikut ini contoh dari industri kecil, kecuali . . . .

a. Pabrik baja dan perusaan tekstil

b. Perajin sepatu dan mebel

c. Pembuatan tahu tempe

d. Perajin keramik

11. Koperasi merupakan badan usaha yang sesuai di Indonesia berdasarkan

asas . . . .

a. kekeluargaan

b. individual

c. peseorangan

d. kelompok

12. Wisatawan dari dalam Negeri disebut . . . .

a. Wisatawan Lokal c. tourist

b. Wisatawan Mancanegara d. Deviden

13. Modal usaha berbentuk PT. Berasal dari . . . .

a. Simpanan anggota c. penjualan saham

b. Setoran sekutu diam d. Harta pemilik usaha

14. Seorang pemilik usaha mengelola langsung usahanya sendiri dengan

tanpa melibatkan pemodal lainnya disebut...

a. Usaha produksi c. usaha perseorangan

b. Usaha jasa d. Usaha dagang

15. Kegiatan produksi dalam skala paling kecil hingga produksi yang

menggunakan alat dan mesin yang bersifat membantu pekerjaan manusia

disebut . . . .

a. Industri menengah c. industri besar

b. Industri kecil d. Kawasan industri

Page 174: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

155

Lampiran 14

Nama : …………………………..

Hari / Tanggal : ……………………..........

1. Kegiatan ekonomi yang berperan dalam proses mengeluarkan hasil disebut . . .

a. Produksi c. konsumsi

b. Distribusi d. rehabilitasi

2. Berikut ini yang bukan kegiatan produksi adalah . . . .

a. Penggalian c. membuat meja dan kursi

b. Pencurian d. Memelihara ikan

3. Kegiatan menyalurkan barang-barang kebutuhan dari produsen ke konsumen

disebut kegiatan . . . .

a. Konsumsi c. produksi

b. Distribusi d. perdagangan

4. Kegiatan menghasilkan barang atau jasa disebut . . . .

a. Produksi c. transportasi

b. Konsumsi d. perdagangan

5. Penduduk jakarta bisa makan beras dari Delanggu, Jawa Tengah, hal ini

dapat terjadi karena adanya kegiatan . . . .

a. Distribusi c. konsumsi

b. Produksi d. Perusahaan daerah

Petunjuk Umum Soal Prettest Siklus II

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara

melingkarinya

3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda, dengan 4 alternatif

jawaban

4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan

5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman..!!

6. Selamat mengerjakan tugas!

Page 175: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

156

6. Orang atau badan yang menjalankan usaha distribusi disebut . . . .

a. Pedagang c. distributor

b. Produsen d. Konsumen

7. Orang yang menjual barang dagangannya langsung ke konsumen disebut . . .

a. Pengecer c. importir

b. Distributor d. Eksportir

8. Kegiatan menggunakan, memakai, atau menghabiskan hasil produksi untuk

memenuhi kebutuhan disebut . . . .

a. Produksi c.distribusi

b. Konsumsi d. Rehabilitasi

9. Orang atau badan usaha yang memproduksi barang disebut . . . .

a. Produsen c. distributor

b. Konsumen d.produksi

10. Pedagang yang berdagang berkeliling dan tidak menetap disebut . . . .

a. Pedagang kaki lima c. pedagang asongan

b. Pedagang musiman d.pedagang pasar

11. Pedagang yang berjualan dengan menjual barang dagangannya di

persimpangan jalan disebut . . .

a. Pedagang asongan c. pedagang musiman

b. Pedagang kakilima d. Pedagang eceran

12. Semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya disebut . . . .

a. Kegiatan ekonomi c. kegiatan industri

b. Kegiatan produksi d. perdagangan

13. Berikut ini yang bukan dampak positif dari pembangunan industri adalah . . .

a. Kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan produk-produk dalam negeri

b. Banyak tersedianya lapangan pekerjaan

c. Mendorong sumber daya manusia untuk berpikir lebih maju

d. Masyarakat cenderung lebih konsumtif

14. Mencintai produk bangsa sendiri bisa diwujudkan bila masyarakat . . . .

a. Membantu pemasaran produk

b. Senang membeli barang di luar negeri

c. Ikut serta dalam pemeran

d. Membeli produk buatan bangsa sendiri

15. Membeli barang dari luar negeri . . . .

a. Ekspor c. impor

b. Distribusi d.ekstensifikasi

Page 176: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

157

Lampiran 15

Nama : …………………………..

Hari / Tanggal : ……………………..........

1. Kegiatan ekonomi yang berperan dalam proses mengeluarkan hasil disebut . . .

a. Produksi c. konsumsi

b. Distribusi d. rehabilitasi

2. Berikut ini yang bukan kegiatan produksi adalah . . . .

a. Penggalian c. membuat meja dan kursi

b. Pencurian d. Memelihara ikan

3. Kegiatan menyalurkan barang-barang kebutuhan dari produsen ke konsumen

disebut kegiatan . . . .

a. Konsumsi c. produksi

b. Distribusi d. perdagangan

4. Kegiatan menghasilkan barang atau jasa disebut . . . .

a. Produksi c. transportasi

b. Konsumsi d. perdagangan

5. Penduduk jakarta bisa makan beras dari Delanggu, Jawa Tengah, hal ini

dapat terjadi karena adanya kegiatan . . . .

a. Distribusi c. konsumsi

b. Produksi d. Perusahaan daerah

Petunjuk Umum Soal Posttest Siklus II

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara

melingkarinya

3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda, dengan 4 alternatif

jawaban

4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan

5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman..!!

6. Selamat mengerjakan tugas!

Page 177: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

158

6. Orang atau badan yang menjalankan usaha distribusi disebut . . . .

a. Pedagang c. distributor

b. Produsen d. Konsumen

7. Orang yang menjual barang dagangannya langsung ke konsumen disebut . . .

a. Pengecer c. importir

b. Distributor d. Eksportir

8. Kegiatan menggunakan, memakai, atau menghabiskan hasil produksi untuk

memenuhi kebutuhan disebut . . . .

a. Produksi c.distribusi

b. Konsumsi d. Rehabilitasi

9. Orang atau badan usaha yang memproduksi barang disebut . . . .

a. Produsen c. distributor

b. Konsumen d.produksi

10. Pedagang yang berdagang berkeliling dan tidak menetap disebut . . . .

a. Pedagang kaki lima c. pedagang asongan

b. Pedagang musiman d.pedagang pasar

11. Pedagang yang berjualan dengan menjual barang dagangannya di

persimpangan jalan disebut . . .

a. Pedagang asongan c. pedagang musiman

b. Pedagang kakilima d. Pedagang eceran

12. Semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya disebut . . . .

a. Kegiatan ekonomi c. kegiatan industri

b. Kegiatan produksi d. perdagangan

13. Berikut ini yang bukan dampak positif dari pembangunan industri adalah . . .

a. Kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan produk-produk dalam negeri

b. Banyak tersedianya lapangan pekerjaan

c. Mendorong sumber daya manusia untuk berpikir lebih maju

d. Masyarakat cenderung lebih konsumtif

14. Mencintai produk bangsa sendiri bisa diwujudkan bila masyarakat . . . .

a. Membantu pemasaran produk

b. Senang membeli barang di luar negeri

c. Ikut serta dalam pemeran

d. Membeli produk buatan bangsa sendiri

15. Membeli barang dari luar negeri . . . .

a. Ekspor c. impor

b. Distribusi d.ekstensifikasi

Page 178: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

159

Lampiran 16

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . .

Siklus/Peremuan Ke : . . . . . . . . . . . . . . .

Petunjuk : Berilah tanda ceklist ( ) pada kolam yang telah tersedia sesuai

dengan aktifitas guru yang telah dilakukan!

No. Aspek Kriteria

1 2 3 4

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran

2. Membangun pengetahuan siswa mengenai materi yang

akan dibahas

3. Menggunakan media/alat bantu

4. Teknik pembagian kelompok

5. Memperhatikan dan membimbing siswa dalam

mengerjakan soal

6. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran

7. Menjelaskan penguatan materi kepada siswa

8. Memberikan penghargaan kepada kelompok belajar

9. Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa

10. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah

diajarkan

Kriteria/Skala Nilai:

4 = Sangat Baik

3 = Baik

2 = Cukup Baik

1 = Kurang Baik

Mengetahui,

Observer

(Wahyudi, S.Pd.I)

Page 179: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

160

Lampiran 17

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . .

Siklus/Peremuan Ke : . . . . . . . . . . . . . . .

Ptunjuk : Berilah tanda ceklist ( ) pada kolam yang telah tersedia sesuai

dengan aktifitas siswa yang telah dilakukan!

No. Aspek Kriteria

1 2 3 4

1. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru

2. Mengerjakan latihan soal yang diberikan guru

3. Memperhatikan penjelasan guru

4. Tidak melihat pekerjaan teman

5. Bertanya materi yang belum paham

6. Aktif menjawab pertanyaan

7. Mengerjakan LKS

8. Mencatat penjelasan guru

9. Mengumpulkan tugas tepat waktu

10. Menyimpulkan materi yang telah dibahas

Kriteria/Skala Nilai:

4 = Sangat Baik

3 = Baik

2 = Cukup Baik

1 = Kurang Baik

Mengetahui,

Observer

(Wahyudi, S.Pd.I)

Page 180: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

161

Lampiran 18

WAWANCARA GURU PRA PENELITIAN

Pewawancara :

Guru yang diwawancarai :

Hari/Tanggal wawancara :

Pertanyaan Wawancara Guru Pra Penelitian!

1. Bagaimana suasana siswa dalam pembelajaran IPS?

Jawab:

2. Bagaimana hasil belajar IPS siswa selama ini?

Jawab:

3. Menurut bapak faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?

Jawab:

4. Apa kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran IPS?

Jawab:

5. Upaya apa yang telah dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut?

Jawab:

6. Apakah pada saat siswa mengalami kesulitan belajar dikelas, siswa tersebut bertanya pada

guru?

Jawab:

7. Bagaimana interaksi guru dan siswa dikelas ketika proses pembelajaran berlangsung?

Jawab:

8. Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran IPS?

Jawab:

9. Menurut pengamatan bapak bagaimana respon siswa terhadap penggunakan metode

pembelajaran yang biasa bapak gunakan?

Jawab:

10. Apakah metode yang bapak gunakan pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan hasil

belajar siswa?

Jawab:

Page 181: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

162

Lampiran 19

WAWANCARA SISWA PRA PENELITIAN

Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Responden : Siswa Kelas 5A

Tempat : MI Soebono Mantofani

Tujuan Wawancara : Mengidentifikasi kondisi awal siswa dalam pembelajaran

IPS

Pertanyaan Wawancara Siswa Pra Penelitian!

1. Kesulitan apa yang kamu temui saat belajar IPS?

Jawab:

2. Apakah kalian menyukai pelajaran IPS? Mengapa!

Jawab:

3. Apabila ada materi yang kalian kurang mengerti, apa yang kalian lakukan?

Jawab:

4. Apabila guru memberikan pertanyaan, bagaimana respon kalian terhadapa

pertanyaan guru tersebut?

Jawab:

5. Jika kalian mendapatkan nilai yang kurang bagus pada pelajaran IPS.

Bagaimana-usaha-usaha yang kamu lakukan?

Jawab:

6. Menurut kalian apakah pelajaran IPS penting untuk dipelajari? Mengapa!

Jawab:

7. Pembelajaran seperti apa yang kalian inginkan dalam belajar IPS?

Jawab:

8. Metode apa yang sering diterapkan guru di dalam kelas ketika belajar IPS?

Jawab:

9. Menurut kalian metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru IPS sudah

cukup baik dan cukup membuat kalian memahami materi ajar?

Jawab:

10. Apakah kamu puas dengan nilai IPS yang kamu peroleh?

Jawab:

Page 182: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

163

Lampiran 20

PEDOMAN WAWANCARA GURU SIKLUS I DAN II

Wawancara dilaksanakan pada

Hari / Tanggal :

Responden :

Tempat : MI Soebono Mantofani

Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Siklus I dan II

1. Bagaimanakah jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match? Apakah sudah baik?

2. Bagaimanakah hasil belajar IPS siswa saat ini dengan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match? Apakah sudah meningkat?

3. Bagaimana perkembangan aktivitas siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Make A Match?

4. Apa sajakah kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match?

5. Apa saran Bapak untuk perbaikan penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Make A Match?

Page 183: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

164

Lampiran 21

PEDOMAN WAWANCARA SISWA SIKLUS I DAN II

Wawancara dilaksanakan pada

Hari / Tanggal :

Responden :

Tempat : MI Soebono Mantofani

Daftar Pertanyaan Wawancara SISWA Siklus I dan II

1. Apakah adik menyukai pembelajaran IPS siswa dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match?

2. Apa yang adik sukai/tidak sukai pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match?

3. Apakah belajar IPS dengan menggunakan model make a match membantu

adik memahami materi yang disampaikan?

4. Apa saran adik untuk perbaikan pada pertemuan-pertemuan selanjutnya?

Page 184: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

165

Lampiran 22

MATERI AJAR

A. Usaha dalam Bidang Ekonomi

Kebutuhan manusia bermacam-macam, antara lain kebutuhan untuk

makan, minum, pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan hiburan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut, manusia perlu bekerja.

1. Jenis-jenis Usaha Perekonomian Masyarakat

Jenis-jenis usaha perekonomian masyarakat bisa dibedakan

menjadi empat, yakni agraris, industri, perdagangan, dan jasa.

a. Agraris

Usaha bidang agraris merupakan kegiatan produksi yang

menggunakan tanah sebagai faktor produksi utama. Misalnya : kegiatan

pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Usaha di bidang agraris dapat menghasilkan bahan pangan yang

langsung dapat dikonsumsi. Misalnya : padi, jagung, umbi-umbian, sayur-

sayuran, buah-buahan, daging, ikan, dan susu.

Usaha di bidang agraris juga dapat menghasilkan bahan baku

industri. Misalnya : tebu, kelapa sawit, cengkeh, kopi, teh, coklat, kayu,

rotan, dan kapas.

b. Industri

Usaha dibidang industri merupakan kegiatan mengolah suatu

barang mentah menjadi barang baku atau barang jadi.

Bahan baku adalah bahan untuk diolah menjadi suatu barang.

Sedangkan barang jadi adalah barang hasil olahan. Contohnya, bambu,

dan rotan merupakan bahan baku untuk industri anyaman.

Bahan jadi dari mengolah bahan baku tersebut contohnya: tikar,

keranjang, kursi, meja, dan tempat tidur.

Page 185: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

166

c. Perdagangan

Usaha bidang perdagangan adalah suatu kegiatan usaha yang

memperoleh pendapatan dari kegiatan memperjualbelikan barang. Usaha

dagang ini meliputi usaha perdagangan grosir dan eceran. Perdagangan

grosir adalah kegiatan perdagangan yang menyediakan barang-barang

kebutuhan untuk dibeli oleh pembeli yang akan menjualnya lagi kepada

konsumen. Barang yang dibeli di toko grosir biasanya lebih banyak

daripada perdagangan eceran. Perdagangan eceran adalah kegiatan

perdagangan yang menyediakan barang-barang kebutuhan untuk dibeli

oleh konsumen yang akan langsung menggunakannya.

d. Jasa

Usaha dibidang jasa merupakan kegiatan produksi yang tidak

menghasilkan benda, melainkan memberikan pelayanan kepada konsumen

sesuai dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan sifatnya, usaha jasa terbagi

menjadi jasa profesi dan jasa keterampilan. Jasa profesi adalah pelayanan

jasa yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian tertentu yang

diperoleh melalui suatu pendidikan, misalnya seorang seorang dokter,

pengacara, konsultan, akuntan, dan periklanan. Sedangkan jasa

keterampilan adalah pelayanan jasa yang diberikan oleh seseorang melalui

keterampilan yang dimilikinya, misalnya usaha tukang cukur, tukang

bangunan, montir, sopir angkutan, dan tukang ojek sepeda motor.

2. Pengelolaan Usaha

Pengelolaan usaha di masyarakat terdiri atas 2 bentuk, yaitu usaha

yang dikelola sendiri dan usaha yang dikelola secara kelompok.

a. Usaha yang dikelola sendiri tau perseorangan

Di dalam usaha perseorangan, seluruh modalnya adalah milik

sendiri. Bentuk usaha perseorangan biasanya sederhana, namun belum

tentu perusahaannya kecil. Bentuk perusahaan perseorangan adalah

sebagai berikut

1) Usaha pertanian

2) Usaha industri

Page 186: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

167

3) Bidang perdagangan

4) Bidang jasa

Usaha yang dikelola sendiri mempunyai banyak keuntungan

antaranya:

1) Keuntungan dapat dinikmati sendiri

2) Kebebasan dalam pengembangan usaha

3) Tidak tergantung kepada orang lain dalam pengaturan usaha.

Akan tetapi, ada beberapa kelemahan atau kekurangan dalam

pengelolaan usaha sendiri, di antaranya:

1) Pengembangan usaha terbatas pada modal

2) Kekurangan tenaga kerja

3) Resiko kerugian yang harus ditanggung sendiri.

b. Usaha yang dikelola kelompok

Usaha yang dikelola secara berkelompok adalah usaha yang

didirikan dengan modal bersama. Usaha ini memiliki tanggung jawab dan

kepemilikan secara bersama. Usaha yang dilakukan secara kelompok

biasanya membentuk sebuah badan usaha yang dikelola secara kelompok

atau jenis badan usaha yang disepakati bersama.

1) Badan Usaha Perseorangan

Jika seseorang mempunyai modal yang cukup serta mempunyai

kemampuan, orang tersebut dapat mendirikan badan usaha sendiri.

Contohnya bengkel, penjahit, toko, dan rumah makan.

2) Badan Usaha Milik Swasta

1) Firma (Fa)

2) Perseroan terbatas (PT)

3) Perhimpunan komanditer (CV)

4) Yayasan

5) Koperasi

Page 187: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

168

c. Cara Menghargai Kegiatan Setiap Orang dalam Berusaha

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap orang tentu melibatkan

sejumlah orang lainnya. Keterlibatan orang lain tersebut bisa dimulai pada

tahap produksi, distribusi dan konsumsi.

Pada kegiatan ekonomi, setiap anggota masyarakat memiliki

peranan yang sangat penting. Setiap orang saling membutuhkan satu

dengan yang lainnya. Contoh penghargaan atas usaha seseorang adalah

dengan memberi penghargaan berupa Upakarti, bantuan modal, kerja

sama, dan menggunakan hasil produksinya.

B. Kegiatan Ekonomi di Indonesia

Kegiatan ekonomi yang utama ada tiga macam, yaitu kegiatan produksi,

distribusi, dan konsumsi.

Ketiga kegiatan ekonomi tersebut saling berhubungan. Kegiatan produksi

tanpa kegiatan distribusi dan konsumsi hasilnya sia-sia. Kegiatan distribusi

tidak mungkin terjadi bila tidak ada barang yang diproduksi dan tidak ada yang

mengkonsumsi. Kegiatan konsumsi pun tidak mungkin ada tanpa barang yang

diproduksi dan tanpa ada yang mendistribusikannya.

1. Kegiatan Produksi

Produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa untuk

memenuhi kebutuhan. Pada kegiatan produksi barang mentah diolah menjadi

barang yang bermanfaat. Barang yang telah diolah mempunyai nilai tambah

dan harganya menjadi lebih tinggi.

Contoh-contoh kegiatan produksi adalah membuat baju dengan memintal

dan menenun, membuat pakaian jadi oleh tukang jahit, mengolah makanan dan

minuman, serta membuat alat-alat rumah tangga.

2. Kegiatan Distribusi

Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang hasil produksi dari tempat

penghasil barang ke tempat pemakai barang (konsumen). Barang jadi hasil

produksi disebar luaskan dan dikirim ke konsumen melalui warung, toko,

pasar, dan para pedagang yang lain. Pihak yang menyalurkan barang dari

produsen kepada konsumen disebut distributor.

Page 188: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

169

Distribusi dilakukan oleh pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang

besar membeli barang dalam jumlah besar dari produsen. Pedagang besar

kemudian menjualnya ke pedagang kecil. Pedagang kecil disebut juga pengecer

atau pedagang eceran. Pedagang eceran menjualnya langsung kepada pemakai

(konsumen).

Bagan Kegiatan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi

Keterangan :

Agen : orang atau badan usaha yang ditujuk oleh produsen

untuk menyalurkan barang produksi dari

perusahaannya.

Pedagang Besar : orang atau badan usaha yang membeli barang dalam

jumlah besar kemudian menjualnya lagi ke pedagang

kecil (pengecer). Pedagang besar disebut juga grosir

Produsen

Eksportir Agen

Pedagang Besar Pedagang Besar

Pengecer Pengecer Pengecer Pengecer

Konsumen

Page 189: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

170

Pengecer : orang yang menjual barang dagangannya langsung ke

konsumen.

3. Kegiatan Konsumsi

Konsumsi adalah kegiatan menggunakan, memakai, atau menghabiskan

hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan. Pada kegiatan konsumsi inilah

barang-barang dipakai atau dihabiskan.

Dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi sering dihubungkan dengan

makanan dan minuman. Namun, selain kegiatan makanan dan minuman,

kegiatan memakai baju, celana, sepatu, dan kegiatan-kegiatan lain merupakan

kegiatan konsumsi. Jadi konsumsi mencakup setiap kegiatan yang bertujuan

untuk mengurangi atau menghabiskan fungsi ekonomi suatu barang. Orang

yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.

Page 190: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

171

Lampiran 23

1. MI Soebono Mantofani

a. Sejarah Singkat MI Soebono Mantofani

MI Soebono Mantofani merupakan satuan pendidikan yang ada di

dalam lingkungan Yayasan Soebono Mantofani. Asal-mula nama Soebono

Mantofani diambil dari nama Almarhum suami pemilik yayasan Ibu Hj. Titi

Sri Sulaksmi, kakak dari BJ. Habibie. Yayasan ini didirikan sebagai hadiah

bukti cinta Ibu Hj. Titi untuk suaminya Bapak Soebono. MI Soebono

Mantofani sendiri berdiri tahun 1999.

Adapun Kepala Sekolah yang pernah menjabat di MI Soebono

Mantofani sebagai berikut :

a) Bpk. H. Rahmat Hindiartna Kusuma (1999 – 2004)

b) Ibu Iin Karlina, M.Pd (2005 – 2006)

c) Bpk. Muhammad Amin, S.Sos (2007 sampai sekarang)

b. Data Guru dan Tenaga Kependidikan MI Soebono Mantofani

No. Nama Jabatan Ket.

1. Muhammad Amin, S.Sos Kepala Sekolah GTY

2. Wahyudi, S.Pd Wakakur GTY

3. Nurma Juwita, S.Pd Guru Kelas GTY

4. Nela Triza Fatimah, S.Pt Guru Kelas GTY

5. Mahsunatul Ma’rifah, S.Pd Guru Kelas GTY

6. Rukiyah, S.Pd.I Guru Kelas GTY

7. Yulianah Guru Kelas GTY

8. Mariyah Guru Kelas GTY

9. Reni Erawati, S.Pd.I Guru Kelas GTY

10. Eti Rachma, S.Sos.I Guru Kelas GTY

11. Susi Setyani, S.Farm Guru Kelas GTY

12. Firda Mizela, S.Pd Guru Kelas GTY

13. Yuni Yanti Guru Kelas Honorer

Page 191: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

172

14. Abdurrahman Guru Kelas Honorer

15. Saidih, S.Ag Guru Bidang Studi GTY

16. Usman Badrun, S.Pd Guru Bidang Studi GTY

17. Zulhijah, SE Guru Bidang Studi Honorer

18. Johan Abdillah Guru Bidang Studi Honorer

19. Ahmad Fauzi Guru Bidang Studi Honorer

20. Faturroziq, S.Pd Guru Bidang Studi Honorer

21. Desti Arifin Guru Bidang Studi Honorer

22. Dwi Fazriyatunnisa, SE Guru Bidang Studi Honorer

23. Hanifah, S.Pd Guru Bidang Studi Honorer

24. Maududi, S.S.I Guru Bidang Studi Honorer

25. Ahmad Badrun, S.S Guru Bidang Studi Honorer

26. Asniah, S.Pd Guru Kelas Honorer

27. Siti Nurrachmawati Guru Bidang Studi Honorer

27. M. Paran, S.Pd Tata Usaha GTY

28. Midan Penjaga Sekolah GTY

Page 192: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

173

Lampiran 24

DOKUMENTASI PENELITIAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS VA MI SOEBONO

MANTOFANI

Page 193: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

174

Page 194: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

175

Page 195: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/........../2012 Jakarta, 6 Maret

2014

Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Dr. Marzuki Mahmud, M.Pd

Pembimbing Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II

(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Hickmah

NIM : 1110018300070

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Semester : VIII (Delapan)

Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make A Match di Kelas V MI Soebono Mantofani

Ciputat Tangerang Selatan

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 6 Februari 2014

, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul

tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi

Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat

diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tembusan:

1. Dekan FITK

2. Mahasiswa ybs.

Page 196: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/......../2012 Jakarta, 3 November 2014 Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth. Kepala Sekolah MI Soebono Mantofani di Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Hickmah

NIM : 1110018300070

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Semester : IX (Sembilan)

Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make A Match di Kelas V MI Soebono Mantofani

Ciputat Tangerang Selatan.

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tembusan:

1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan

Page 197: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44509/1/HICKMAH-FITK.pdf · melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN