Pengujian Material Gedung - · PDF fileyang digunakan untuk konstruksi, ... menguncang...

24
4/8/2011 1 Seorang Pelaksana Pekerjaan Gedung memiliki : keahlian dan ketrampilan sebagaimana diterapkan dalam SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG melalui suatu pelatihan khusus.

Transcript of Pengujian Material Gedung - · PDF fileyang digunakan untuk konstruksi, ... menguncang...

4/8/2011

1

Seorang Pelaksana Pekerjaan Gedungmemiliki :

keahlian dan ketrampilan sebagaimanaditerapkan dalam SKKNI (StandarKompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG

melalui suatu pelatihan khusus.

4/8/2011

2

Pemeriksaan kualitas material yang digunakan untuk konstruksi, merupakan langkah awal dariserangkaian pemerikasaanberikutnya

Mengetahui sifat-sifat dasar material apakah sesuai dengan persyaratan spesifikasi yang diharapkan.

Mengetahui sifat-sifat dasar material, selanjutnya dipakai untuk dijadikan material olahan dalam perencanaan

Material beton.

4/8/2011

3

Meliputi : Metode Uji Mutu material

Agregat Metode Uji Mutu Semen & Baja

Tulangan Metode Uji Mutu Air

Agregat adalah butiran-butiran mineral yang apabila dicampurdengan semen portland akan menghasilkan beton.

Terdiri dari 2 macam :

Agregat batuan-batuan alam▪ Agregat halus ( pasir)

▪ Sisa diatas ayakan 4.mm, harus minimum 2% berat

▪ Sisa diatas ayakan 1.mm, harus minimum 10% berat.

▪ Sisa diatas ayakan 0,25.mm, harus berkisar 80% – 95% berat

▪ Agregat Kasar ( kerikil atau kricak)▪ Sisa diatas ayakan 31,5.mm, harus 0% berat

▪ Sisa diatas ayakan 4.mm, harus berkisar antara 90% dan 98% berat.

▪ Selisih antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan maks.60% dan minimum

10%.

Agregat batuan-batuan buatan

4/8/2011

4

TUJUAN/dimaksudkan untuk :

Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan kasar denganmenggunakan saringan

Alat yang dipergunakan saringan mulaidari saringan 76,2.mm s.d. 9,5.mm s.d. No.200 (standart ASTM), oven pemanas, keranjang kawat, dll.

Cara Menganalisa : Benda uji dikeringkan dalam oven dengan suhu 110° -

115° C, sampai berat tetap

Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran paling besar ditempatkan diatas dengan menguncang saringan dengan tangan atau mesin selama 15.menit

Perhitungannya :prosentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan terhadap bertat total.

Pelaporannya: Jumlah prosentase melalui masing-masing saringan

Grafik Akumulatif

4/8/2011

5

Untuk menentukan : Berat Jenis (bulk specific grafiti) = . Bk .

Bj - BaBerat Jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry) = . Bj .

Bj – BaBerat Jenis semu (apparent specific gravity) = . Bk .

Bk - BaPenyerapan (Absorption) = Bj - Bk x 100%

BkKeterangan :

Bk = Berat benda uji kering oven (gram)

Bj = Berat benda uji kering permukaan jenuh (gram)

Ba = Berat benda uji kering permukaan jenuh dalam air (gram)

Benda uji dicuci agar bebas dari debu dan kotoran

Keringkan dlm oven pada suhu 115° C sampai berattetap.

Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 Jam →

Timbang dengan ketelitian 0,5 gram (Bk)

Rendam dalam air pada suhu kamar selama 24±4 jam.

Keluarkan, lap dengan kain penyerap sampai selaput air hilang.

Timbang benda uji kering permukaan jenuh (Bj)

Timbang benda uji didalam air dengan suhu 25° C (Ba)

4/8/2011

6

Berat Jenis (bulk specific grafiti) = . Bk .Bj - Ba

Berat Jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry) = . Bj .

Bj – Ba

Berat Jenis semu (apparent specific gravity) = . Bk .Bk - Ba

Penyerapan (Absorption) = Bj - Bk x 100%Bk

Ket : Bk = Berat benda uji kering oven (gram)

Bj = Berat benda uji kering permukaan jenuh (gram)Ba = Berat benda uji kering permukaan jenuh dalam air (gram)

Diketahui hasil uji agregat kasar: Berat benda uji kering oven = 1.500,20 gram Berat Benda uji kering permukaan jenuh = 1.518,10 gram Berat benda uji dalam air = 1.007,45 gram

Ditanya berapa tingkat penyerapan (Absorption) benda uji tersebut :

Jawab :

Bk = 1.500,20 grm

Bj = 1.518,10 grm

Ba = 1.007,45 grm

▪ Penyerapan = . Bj – Bk x 100%

Bk

= . 1.518,10 – 1.500,20 x 100%

1.500,20

= 1,1931

= 1,29%.

. BJ (Bulk) ?

4/8/2011

7

Alat uji ini untuk mengetahui ketahananagregat kasar terhadap keausan.

Agregat dengan tingkat keausan yang rendah, berarti agregat mempunyai tingkat kekerasanyang tinggi.

Agregat yang memiliki tingkat keausan yang rendah dipilih sebagai material konstruksi

Untuk mengetahui kehalusan semen, menggunakan saringan No. 100 dan 200.

Kehalusan semen merupakan faktorpenting yang dapat mempengaruhikecepatan reaksi antara partikel semen dengan air

Benda uji memenuhi syarat kehalusanbila 0% tertahan diatas saringan No.100 dan maksimum 22% tertahan disaringanNo.200.

4/8/2011

8

Pada campuran beton, air yang dipergunakan harus memenuhi syarat .

pH air yang disyaratkan untuk keperluan

campuran konstruksi 4,5 – 8,5 Tingkat keasaman dan kebasaan yang terkandung

dalam air (pH air), diuji dengan kertas pH universil Caranya :

Ambil kertas pH

Tuangkan Air (yang akan dites) kedalam bejana gelas isi 50.ml

Celupkan kertas pH sedalam 1.cm, lihat perubahan warna kertas pH.

Bandingkan dengan warna yang terdapat dalam pembungkus kertas.

4/8/2011

9

Pekerjaan bekisting Pekerjaan penulangan Pekerjaan pembetonan Pekerjaan perawatan

4/8/2011

10

4/8/2011

11

4/8/2011

12

Pengadukan beton dapat dilakukan dengan 2 cara:

1. Cara manual

2. Cara masinal

4/8/2011

13

4/8/2011

14

4/8/2011

15

4/8/2011

16

4/8/2011

17

1. Kelecakan (workability) dari adukan yang ditentukan oleh nilai slump-nya. Dengan nilaislump yang sesuai, bekisting akan terisidengan baik.

2. Campuran yang terlalu banyak air akanmenyebabkan segregasi.

3. Campuran yang gemuk (banyak semen) akan membuat beton yang lebih plastis, sehingga campuran lebih kompak

4/8/2011

18

1. Pemadatan dilakukan sebelum waktu setting, biasanya antara 1 sampai4 jam bergantung apakah ada pemakaian admixture.

2. Alat pemadat tidak boleh menggetar pembesian, karena akanmenghilangkan /melepaskan kuat lekat antara besi dengan beton yang baru dicor dan memasuki tahap waktu setting (setting time).

3. Pemadatan tidak boleh terlalu lama untuk menghindari bleeding, yaitunaiknya air atau pasta semen ke atas permukaan beton danmeningggalkan agregat di bagian bawah. Hal ini dapat menimbulkanpermukaan kasar (honeycomb) di bagian bawah, dan beton yang lemahdi dekat permukaan karena hanya terdiri dari pasta semen.

4. Untuk pengecoran bagian yang sangat tebal atau pengecoran massal, penuangan dan pemadatan dilakukan berlapis-lapis. Tebal setiaplapisan tidak boleh lebih dari 500 mm.

1. Cara manual2. Menggunakan alat getar mekanis (vibrator)

Pemadatan dengan cara menual dapat dilakukandengan menusukkan sebatang tongkat atau besitulangan ke dalam secara berulang-ulang, ataudengan menumbuk beton segar dengan alatpenumbuk. Pemadatan dengan penumbukandilakukan bila mengecor beton tumbuk yaitu betondengan air yang sangat sedikit, atau campuran yangkaku. Pemadatan dengan penusukan tongkatdilakukan terhadap beton yang cukup plastis.

4/8/2011

19

1. Jarum penggetar.2. Penggetar permukaan.3. Penggetar bekisting/acuan.4. Meja getar.5. Balok penggetar.

Alat penggetar mekanis yang paling banyakdipakai adalah jarum penggetar, jarum penggetarterdiri dari mesin dan selang karet dengan ujungbaja lancip yang menggetar antara 3000 sampai12000 getaran per menit.

1. Pemadatan dilakukan secara vertikal dan masuknya ujunggetar oleh beratnya sendiri.

2. Penggetaran dilakukan pada spasi atau jarak yang teraturyang masih dalam pengaruh getaran antara satu titik dengan titik lainnya.

3. Bila permukaan sekeliling jarum mulai menunjukanberkumpulnya pasta semen atau menjadi licin, maka pemadatan telah cukup dan harus pindah ke titik lainnya, dengan menarik pelan-pelan keluar sehingga lubang yang ditinggalkan ujung penggetar dapat tertutup dengansendirinya.

4/8/2011

20

4. Lamanya waktu penggetaran di setiap titik adalah 5 – 15 detik.

5. Penggetaran tidak boleh dilakukan terlalu lama sampaiterjadi bleeding.

6. Tidak terjadi kontak antara alat getar dengan pembesian, karena dapat merusak daya lekat ujung pembesian lain dengan beton yang telah mulai setting.

7. Tidak terjadi persinggungan antara alat penggetar dengan bekisting.

8. Tidak boleh menggunakan alat getar untuk mengalirkanadukan beton dalam pengisian bekisting.

9. Tebal lapisan yang dicor tidak boleh lebih tebal dari panjangbatang penggetar..

Penyelesaian akhir merupakan pekerjaan meratakan pemukaan beton segar sesuai dengan tebal dan jenis permukaan yang direncanakan. Penyelesaian akhir permukaan beton dapatdilakukan dengan cara manual atau masinal.

Penyelesaian secara manual menggunakan raskam/sendok dandilakukan dengan tangan, sedangkan secara masinal menggunakan mesin trowel. Mesin trowel mempunyai dasaryang terdiri dari beberapa daun pelat baja yang dapatberputar dan menghaluskan permukaan beton. Permukaanyang diselesaikan dengan mesin trowel lebih kuat dan awetdibandingkan dengan pekerjaan tangan

4/8/2011

21

Kadang-kadang penyelesaian tekstur permukaan akhirdilakukan secara khusus. Antara lain adalah sebagai berikut:

1. Permukaan bertekstur yang dibentuk dari pemakaianbekisting dengan permukaan tekstur.

2. Permukaan yang berbentuk tekstur, dengan menggunakanalat pencetak (stamp concrete). Pembentukan tekstur denganalat pencetak dilakukan saat beton mulai memasuki setting awal, dengan menekan cetakan karet (dengan permukaanbertekstur) ke permukaan beton, kadang-kadang diberilapisan pigmen warna sebelum ditekan.

3. Pembuatan tekstur dengan cara mekanis misalnya dengancara abrasi setelah beton mengeras.

1. Tambahan adukan pasta semen atau semen kering.2. Tambahan bahan pengeras permukaan (floor hardener),

gunanya untuk mendapatkan permukaan yang keras dantahan aus. Biasanya dilakukan untuk lapisan perkerasan jalan, pelat lantai parkir dan lain-lainnya. Jumlah persentase bahan yang dipakai bergantung pada tingkatlalu lintas yang dilayani, untuk lantai parkir biasanya 3 – 5 kg/m2, sedangkan untuk lalu lintas berat pemakaian bahanini mencapai 7 – 10 kg/m2.

3. Tambahan pigmen warna, untuk mendapatkan permukaan yang berwarna.

4/8/2011

22

Tujuan perawatan beton adalah memelihara beton dalamkondisi tertentu pascapembukaan bekisting (demoulding of form work) agar optimasi kekuatan beton dapat dicapai mendekati kekuatan yang telah direncanakan. Perawatan ini berupa pencegahan atau mengurangi kehilangan/penguapan air dari dalam beton yang ternyata masih diperlukan untukkelanjutan proses hidrasi. Bila terjadi kekurangan/kehilanganair maka proses hidrasi akan terganggu/terhenti dan dapatmengakibatkan terjadinya penurunan perkembangankekuatan beton, terutama penurunan kuat tekan.

Dapat dinyatakan bahwa perkembangan yang baik dari kekuatan betontidak hanya dipengaruhi keseluruhan semen terhidrasi, dan ini terbuktidalam praktik di lapangan. Kualitas beton juga tergantung kepadagel/space ratio dari pasta semen.

Jika sekiranya ruang yang terisi air dalam beton segar lebih besar darivolume yang dapat diisi oleh produksi dari hidrasi, hidrasi yang lebihbanyak akan menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi dan permeabilitasyang lebih rendah.

Dalam menafsirkan hasil pengujian laboratorium, harus diperhitungkanbahwa bahan yang diuji umumnya kecil. Oleh karenanya sifat-sifat bahanini sangat dipengaruhi oleh perubahan dari lapisan permukaannya. Karena umumnya lapisan permukaan mudah terpengaruh oleh kondisiperawatan. Hal ini dibuktikan oleh kerusakan tampang melintang yang tebal jauh lebih kecil daripada yang ditunjukkan oleh contoh bahan ujiyang lebih kecil.

4/8/2011

23

Oleh sebab itu diperlukan perawatan denganair sehingga untuk jangka panjang, kualitasbeton, baik kekuatan maupun kekedapanairnya, dapat lebih baik. Perawatan dengancara membasahi menghasilkan beton yang terbaik. Semakin erat pendekatan kondisiperawatan, semakin kuat beton yang dihasilkan

4/8/2011

24