Pengorganisasian Karyawan Sudah Edit

download Pengorganisasian Karyawan Sudah Edit

of 19

description

moel

Transcript of Pengorganisasian Karyawan Sudah Edit

mengorganisir KARYAWAN

mengorganisir KARYAWANINTRO TO BUSSINESS

FELLA FELINAN. KARINA NFACADEMY SECRETARY ST. MARY

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasihNya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjukNya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini.Didalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami sajikan dengan topik Mengorganisir Karyawan. Dimana didalam topik tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya pengetahuan tentang bagaimana mengorganisir karyawan didalam sebuah bisnis/perusahaan serta beberapa komponen dasar pendukungnya.Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang Mengorganisir Karyawan, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini. Kiranya mohon dimaklumi apabila masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang bagaimana kita dapat mengorgansir karyawan didalam sebuah bisnis/perusahaan dalam kehidupan kita.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bpk. Johanes Ngamal, M.Si selaku Dosen, atas bimbingan dan dukungannya, serta untuk temanteman atas kerjasamanya.

Jakarta, 10 September 2013

Tim Penyusun

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN......................i

KATA PENGANTAR..................ii

DAFTAR ISI............iii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................1B. Maksud dan Tujuan....1

BAB II : METODE PENELITIAN A. Wawancara dan Pengamatan2

BAB III : ISI A. 10 Hal Pengelolaan Karyawan Yang Sering..3Dilalaikan PerusahaanB. Cara Memanage Karyawan ...7C. Cara Memotivasi Karyawan Tanpa Uang 10D. 9 Cara Membuat Karyawan Semangat Bekerja13E. 5 Point Yang Penting Dalam Mewujudkan Pekerja.17Yang ProfesionalA. 10 Hal Pengelolaan Karyawan Yang Sering Dil3

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN................................................19BAB V : DAFTAR PUSTAKA ...............................................................20

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sebuah organisasi/perusahaan dalam mejalankan bisnisnya tidak terlepas dari bagaimana mereka mengelola/mengatur segala aspek yang terdapat dalam bisnis tersebut. Mengorganisir karyawan, merupakan penerapan prinsip dalam organisasi/perusahaan untuk menentukan jalannya bisnis agar organisasi/perusahaan mereka berkembang dan berhasil.Mengorganisir karyawan menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal. Mengorganisir karyawan merupakan suatu bentuk dari bagian menurut pola yang menghendaki adanya ketertiban, penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi.Jika organisasi/perusahaan mampu menerapkannya, maka bukanlah hal yang mustahil jika usaha/bisnis mereka akan berhasil.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan menyusun makalah ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perusahaan mengelola dan mengatur sumber daya manusia mereka. Sarana untuk mengelola dan mengatur sumber daya manusia tersebut adalah dengan menggunakan struktur mengorganisir karyawan. Jika perusahaan tersebut memiliki struktur tersebut, maka alur pertanggungjawaban dapat dengan jelas dilaksanakan.1

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Wawancara dan Pengamatan

Sumber makalah yang kami dapat bersumber dari media sosial yaitu internet(Google). Sumber tersebut mereka dapat dari buku yang berjudul Trik Jitu Pengusaha Cerdas Mengelola Usaha dan SDM, Pendiri dari Change Factory yaitu Kevin Dwyer, Survei beberapa perusahaan.

2

BAB III

ISI

A. 10 HAL PENGELOLAAN KARYAWAN YANG SERING DILALAIKAN PERUSAHAAN

Sebagian besar dari kita selalu merasa sakit kepala jika sudah dihadapkan pada cara mengelola karyawan. Padahal yang membutuhkan jasa karyawan adalah kita sendiri. Jika karyawan sulit diatur atau tidak bekerja semestinya, bearti ada sesuatu yang salah pada manajemen perusahaan kita. Hal yang paling mudah ditemukan adalah tidak adanya sistem pengelolaan karyawan yang memadai.

Dibandingkan dengan sistem produksi, sistem pemasaran atau sistem keuangan, sistem pengelolaan karyawan memang dapat dikatakan lebih susah. Maka dalam makalah ini terdapat 10 hal pengelolaan karyawan yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha.

1. Membuat Visi & Misi UsahaKaryawan adalah orang asing bagi usaha kita. Mereka masuk ke perusahaan kita dengan tujuan untuk bekerja, tidak mengetahui sama sekali maksud dan tujuan kita mendirikan usaha itu. Jika kita tidak memiliki visi dan misi yang dapat dibaca dan dimengerti para karyawan kita, maka mereka hanya akan bekerja menuruti perintah kita saja tanpa pernah berusaha bekerja untuk mencapai tujuan sebenarnya yang kita inginkan.

2. Membuat Struktur Organisasi UsahaBisnis tidak sama dengan dagang. Dagang bisa kita tangani sendiri, namun bisnis memerlukan organisasi bisnis. Supaya teratur, organisasi bisnis tersebut perlu dibuatkan struktur organisasinya. Struktur organisasi itu bisa dibuat yang paling sederhana hanya terdiri dari 3 orang sampai struktur organisasi perusahaan besar yang melibatkan ratusan orang didalamnya. Struktur organisasi usaha memperjelas posisi/kedudukan karyawan dan garis komandonya. Tujuannya adalah efektifitas kinerja masing-masing karyawan.

3. Membuat Deskripsi Pekerjaan KaryawanJika posisi karyawan sudah ditentukan dalam struktur organisasi usaha, maka langkah selanjutnya adalah membuat deskripsi pekerjaan karyawan. Pada usaha kecil dan menengah seringkali pekerjaan karyawan tidak jelas, mereka mengerjakan apa saja yang kita perintahkan. Dalam jangka pendek, mungkin hal ini menguntungkan kita. Namun dalam jangka panjang pada saat perusahaan kita mulai besar, akan menimbulkan ketidakprofesionalan kinerja. Maka susunlah deskripsi pekerjaan karyawan dan buatlah mereka paham sehingga mampu menerapkan dalam pekerjaan sehari-hari.

4. Membuat Peraturan PerusahaanBanyak usaha yang didirikan dan dibesarkan oleh pemiliknya hanya mengikuti arus air mengalir saja. Usaha-usaha seperti ini cenderung sulit berkembang karena hambatan manajerial. Untuk itulah kita sebagai pemilik harus tanggap untuk mulai mengatur internal perusahaan kita. Caranya dengan tulis batasan-batasan apa saja yang harus dipatuhi karyawan. Lama kelamaan tulisan kita ini akan membentuk peraturan perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengatur kinerja karyawan dan mengarahkan kinerja mereka untuk mencapai visi dan misi usaha kita.

3

4

5. Membuat Peraturan Disiplin KaryawanKaryawan itu manusia biasa dari berbagai latar belakang. Di Indonesia, etos kerja dan kedisiplinan menjadi penghambat utama kemajuan. Mayoritas karyawan hanya menunggu gaji bulanan dan seringkali mengabaikan kewajiban. Untuk itulah diperlukan aturan disiplin karyawan. Tujuannya adalah supaya kita tidak rugi menggaji mereka dan mereka bisa memanfaatkan waktu kerja yang tersedia untuk menghasilkan karya. Tanpa aturan disiplin ini, kita akan kesulitan mengatur karyawan jika jumlahnya lebih dari 10 orang.

6. Membuat Kontrak Kerja KaryawanJangan pernah mengangkat karyawan tetap kalau kita sendiri tidak bisa menjamin produktifitas karyawan tersebut. Produktifitas kita itu makin lama makin menurun. Padahal produktifitas perusahaan makin lama harus makin meningkat. Disinilah diperlukan sarana untuk mengikat produktifitas karyawan tersebut dengan kontrak kerja karyawan. Tanpa kontrak kerja, kita akan kesulitan memisahkan hak dan kewajiban mereka, khususnya yang berkaitan dengan produktifitas dan gaji (kesejahteraan karyawan).

7. Membuat Sistem Penghargaan & Hukuman (Reward & Punishment)Peraturan disiplin saja tidak cukup untuk menghasilkan kinerja yang luar biasa produktif. Di Indonesia ada pemeo yang mengatakan bahwa aturan itu dibuat untuk dilanggar. Supaya perusahaan tidak merugi, buatlah sistem penghargaan dan hukuman yang jelas. Karyawan yang produktif sesuai target perusahaan akan mendapatkan reward. Sedangkan karyawan yang tidak produktif atau melakukan pelanggaran/kejahatan akan mendapatkan punishment. Kejelasan reward & punishment ini mampu mendongkrak produktifitas karyawan.

8. Membuat Sistem Promosi & DemosiBekerja terus menerus pada satu bidang jangka waktu yang lama akan menimbulkan kejenuhan. Kejenuhan awal dari menurunnya produktifitas. Untukmenghindari hal ini perlu dibuat sistem promosi atau demosi. Promosi diberikan kepada karyawan yang berprestasi tinggi dan banyak menyumbangkan keuntungan bagi perusahaan. Sedangkan demosi diberikan kepada karyawan yang produktifitasnya rendah. Promosi dan demosi berkaitan langsung dengan struktur organisasi perusahaan

9. Membuat Sistem Gaji & Kesejahteraan KaryawanJika kita berpikir bahwa karyawan kita patuh pada kita dan akan menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka kita keliru. Yang ada di kepala karyawan itu adalah kapan gajian, kapan gajinya naik, dan kapan dapat bonus diluar gaji. Gaji adalah hal yang utama bagi karyawan. Untuk mendapatkan produktifitas mereka, kita harus mampu memenuhi harapan mereka akan gaji dan kesejahteraan karyawan. Kita harus mampu membuat sistem gaji dan kesejahteraan yang dinamis mengikuti produktifitas dan pertumbuhan perusahaan. Cara ini sangat elegan karena baik perusahaan, pengusaha maupun karyawan sama-sama diuntungkan.

10. Membuat Prosedur Standar Operasi (SOP)Turn over karyawan tidak dapat dihindari. Kesulitan utama pada saat terjadinya turn over karyawan adalah merekrut tenaga kerja baru dan melatihnya dari nol lagi. Jika hal ini terlalu sering terjadi, maka usaha kita tidak akan bertumbuh. Kita harus menciptakan sebuah sistem mampu mempertahankan produktifitas meskipun karyawannya berganti. Inilah yang disebut Standard Operating Procedure (SOP). Dengan menggunakan SOP, kita dapat menghemat waktu untuk melakukan perekrutan dan pelatihan karyawan dan karyawan yang baru dapat menghasilkan karya yang diinginkan perusahaan.56

B. CARA MEMANAGE KARYAWAN / STAFF

Menurut Kevin Dwyer, pendiri dari Change Factory sebuah change management consulting film, untuk memanage performance karyawan / staff anda diperlukan teknik dan attitude.

Teknik pertama adalah menetapkan standard of performance. Ini adalah standard minimum dimana seseorang tidak boleh tidak harus mencapainya. Standard of performance ini meliputi hal-hal seperti tingkat keselamatan personal dan team (team & personal safety), kejujuran dan tingkat kehadiran. Standard of performance harus juga meliputi ukuran-ukuran yang berhubungan langsung baik dengan pekerjaan seseorang secara individual (individual work role) dan juga tujuan dari organisasi (organization goal). Standard of performance yg minimum harus ditetapkan untuk parameter-parameter seperti penyelesaian proyek, tingkat penjualan, biaya, atau tingkat kualitas.

Teknik kedua berhubungan dengan yang dijelaskjan diatas, yaitu menerapkan target untuk masing-masing karyawan/staff. Target ini disetujui bersama untuk parameter-parameter yang sama ataupun penjabaran lebih jauh dari parameter yang telah ditetapkan sebagai standard of performance diatas. Target-target ini ditetapkan berdasarkan kompetensi aktual kompetensi yang diharapkan dari seorang karyawan. Sebagai contoh, seorang sales trainee tidaklah diharapkan untuk menghasilkan tingkat penjualan seperti seorang sales senior. Akan tetapi bagaimanapun juga mereka diharapkan untuk menjual. Bila mereka tidak bisa melakukannya, maka mereka harus mempertimbangkan profesi yang lain.

7

Teknik ketiga adalah memberi feedback dan coaching untuk meningkatkan performance. Feedback haruslah dilakukan segera, saat standard yang sudahditetapkan dilanggar ataupun target tidak tercapai. Feedback tersebut haruslah spesifik dan haruslah dikomunikasikan dalam bahasa yang baik dan benar dengan penerima feedback. Coaching dilakukan antara lain dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menggunakan data independent dan mengutarakan kelemahan/kekurangan karyawan dengan jelas. Karyawan dapat juga diminta untuk secara jujur menilai performance diri mereka sendiri dan membandingkannya dengan tingkat performance yang ingin mereka capai. Selain itu coaching juga harus menghasilkan komitmen dari karyawan/staff anda mengenai hal apa saja yang mereka siap untuk berubah, support apa yang mereka butuhkan untuk melakukan perubahan tersebut, dan jangka waktu untuk melakukan perubahan.

Banyak orang yang berjuang mempelajari cara memberikan feedback dan coaching, ketika mereka menjadi pemimpin. Akan tetapi, teknik saja tidaklah cukup. Memimpin orang untuk memberikan performance yang akan membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya, membutuhkan attitude yang benar dari seorang pemimpinDalam memanage performance dari karyawan/staffnya, pemimpin tersebut haruslah bersifat insistent (tegas), persistent (kuat), dan juga consistent (selaras).

Bersifat insistent, bearti si pemimpin harus menuntut sebuah standard of performance yang maksimal. Dengan menuntut sebuah standard maksimal, batas antara yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima menjadi jelas. Jika sang pemimpin bersifat insistent, maka para karyawan/staff tidak akan mengatur sendiri tindakannya .8

Pemimpin juga harus bersifat persistent. Jika pemimpin hanya menuntut pemenuhan standard bila sesuatu berjalan salah, atau karena sesuatu hal saat itu mereka sedang menjadi perhatian, maka karyawan akan menyadari bahwa sebenarnya tidak ada standard of performance. Mereka tidak akan mengatur perilaku mereka sendiri tentang yang baik dan yang salah. Sekumpulan karyawan seperti ini akan susah dimanage. Pemimpin harus memberikan target yang tepat, yang akan membuat karyawan memberikan yang terbaik, dan kemudian memberikan feedback dan coaching apabila target tersebut tidak tercapai atau standard telah dilanggar.

Pemimpin juga harus consistent. Biarpun yang tidak mencapai target adalah mereka yang selama ini mempunyai performance yang baik, sang pemimpin tetaplah harus memberikan perlakuan yang sama. Di lain pihak jika ada karyawan yang selama ini performancenya buruk, telah melakukan perubahan dan berjuang memenuhui target dan memastikan tidak ada standart yang dilanggar, hal ini bukanlah alasan untuk melakukan wild celebration atau sebaliknya ketidakpedulian. Saat itulah waktunya untuk memberikan penghargaan yang sama yang selayaknya diberikan sang pemimpin bila ada karyawan yang menunjukkan perilaku seperti itu.

Memanage performance karyawan/staff bukan hanya berkaitan dengan perilaku mereka, tetapi juga berhubungan dengan perilaku sang pemimpin.

9. C. 5 CARA MEMOTIVASI KARYAWAN TANPA UANG

Pemberian uang dianggap cara terbaik untuk memotivasi karyawan. Namun bukan perkara mustahil ada sebagian perusahaan dapat membuat karyawannya termotivasi tanpa membayar mereka lebih banyak. Ternyata hal itu bisa diterapkan, asalkan Anda memahami mengapa uang bekerja sebagai motivator.Sebenarnya tidak ada orang yang bekerja hanya demi uang semata. Alasan sebenarnya orang ingin mengumpulkan uang adalah untuk membeli sesuatu yang mereka percayai bisa membuat mereka bahagia. Hal ini bisa kita pakai sebagai landasan untuk memberikan kepuasan kepada karyawan tanpa memberi uang tambahan.

1. Beri Kesempatan Karyawan Menghargai Karyawan LainKetika seorang karyawan mencapai sebuah keberhasilan yang besar, beri kesempatan kepada karyawan tersebut untuk menghargai karyawan di grup lain yang mempunyai andil terbesar dalam mencapai keberhasilan tersebut.Misalnya pada sebuah perusahaan, ketika seorang sales berhasil meraih angka penjualan yang besar, sales tersebut diberi kesempatan untuk memberi hadiah kepada karyawan lain yang memberikan andil besar kepada dirinya untuk mencapai angka penjualan tersebut. Walaupun hadiahnya adalah sebuah hadiah kecil, hal tersebut dapat menambah ekstra motivasi kepada keduanya.

2. Mengadakan Meeting Quality Assurance MingguanIstilah quality assurance (QA) sering dipakai di industri high tech. Meeting QA yang ideal biasanya dilaksanakan pada hari Jumat sore di sebuah restoran yang nyaman. Karyawan, manajer dan bos bisa duduk ditempat manapun yang mereka suka, memilih makanan apapun dan bebas memilih apakah mau bayar sendiri-sendiri atau mentraktir temannya yang lain. Meeting seperti ini bisa membuat suasana menjadi lebih rileks dan diskusi lebih mencai10

Hal ini tidak hanya membuat komunikasi antar divisi perusahaan menjadi lebih cair, tapi seiring dengan waktu setiap karyawan tidak hanya merasa bekerjasama dengan rekan kerja, namun juga dengan teman dekat.

3. Berikan fasilitas tambahan untuk performa bukan jabatanBanyak perusahaan yang memberi fasilitas tambahan seperti parkir gratis, makanan tambahan gratis tapi hal ini hanya diberikan kepada karyawan level manajer atau eksekutif.Jika Anda memberikan fasilitas ini berdasarkan jabatan, karyawan akan berusaha mengejar jabatan tersebut demi fasilitas itu. Lain halnya jika Anda memberikan fasilitas tersebut berdasarkan performa, maka karyawan Anda akan berlomba-lomba dalam mencapai performa yang tinggi dalam bekerja untuk bisa mendapatkan fasilitas tersebut.

4. Buatlah Bekerja seperti Bermain GamePara konsultan manajemen menamakan hal ini dengan istilah gamification yaitu sebuah sistem kerja yang di dalamnya terdapat sistem skoring yang semua orang bisa melihatnya. Bagian penjualan sudah melakukan hal ini semenjak lama, misalnya dengan mengumumkan angka penjualan setiap sales di papan pengumuman. Sekarang hal ini sudah mulai diadaptasi ke bagian lain, misalnya untuk grup programmer bisa diberikan skor jika programming yang dibuatnya lolos beberapa tahap pengujian kualitas.Para pakar mengatakan bahwa strategi gamification yang bagus adalah yang bisa menimbulkan kompetisi antar grup, bukan kompetisi individual. Jika tidak, Anda akan secara tidak sengaja membuat karyawan berusaha melakukan kecurangan untuk mencapai skor yang tinggi.

11

5. Hubungkan Karyawan dengan Pelanggan yang PuasManusia akan merasa lebih bahagia jika melihat apa yang mereka lakukan membawa perubahan positif terhadap lingkungannya. Tapi karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan pelanggan tidak bisa melihat langsung dampak pekerjaannya terhadap pelanggan.Oleh karena itu, jika Anda mengetahui ada pelanggan yang puas dengan produk atau jasa Anda, ajaklah pelanggan tersebut untuk mengunjungi kantor Anda dan bertemu langsung dengan para karyawan orang yang berada di belakang produk Anda.Hal lain yang bisa Anda lakukan adalah mengajak pelanggan yang puas untuk merekam video sebagai ucapan rasa terima kasih kepada karyawan Anda yang telah berhasil menghasilkan produk yang berkualitas.

12

D. 9 CARA MEMBUAT KARYAWAN SEMANGAT BEKERJA

Apakah karyawan Anda telah bekerja maksimal buat perusahaan? Apakah mereka percaya bahwa apa yang mereka kerjakan sangat penting artinya baik buat diri mereka sendiri mauipun perusahaan? Apakah mereka menunjukkan hasil yang memuaskan dan terus mencintai pekerjaan mereka?Jika ternyata jawaban atas semuanya adalah tidak, itu pertanda bahaya. Bagaimanapun, Anda sebagai pemimpin harus bisa mengurus karyawan secara layak. Karena jika tidak, tinggal tunggu waktu saja Anda akan mengalami kerugian, dan kesulitan melakukan penghematan biaya. Dengan kata lain, Anda hanya bisa meraih keuntungan optimal jika Anda bisa menjaga keterlibatan karyawan secara utuh.Sadarilah bahwa karyawan bukan sekadar pekerja, melainkan manusia seperti Anda. Jadi Anda harus membuat prioritas untuk mengenal mereka sehingga mereka dapat memberikan apa pun yang diperlukan untuk terlibat secara penuh dalam apapun yang mereka lakukan. Dengan kondisi tersebut, tentu akan melahirkan kemenangan bagi semua orang. Dengan terus menjaga ini dalam pikiran, berikut 9 cara manajemen yang dianjurkan oleh JoAnna Brandi untuk menciptakan dan menjaga keterlibatan karyawan. Sekadar catatan, JoAnna Brandi merupakan Pengajar ilmu bisnis, penulis beberapa buku yang salah satunya adalah Winning at Customer Retention: 101 Ways to Keep em Happy, Keep em Loyal, and Keep em Coming Back, serta penerbit Customer Care Coach sebuah program training berbasis internet untuk manager yang berkomitmen untuk menjaga keterlibatan karyawan.

1. Buang segala opini negatif yang mungkin Anda miliki tentang karyawan Anda. Lakukan pendekatan kepada masing-masing sebagai sumber pengetahuanyang unik dengan sesuatu yang berharga untuk disumbangkan ke perusahaan Anda. Ingat bahwa Anda secara bersama-sama mengejar pencapaian visi dengan mereka.

2. Pastikan karyawan Anda memiliki segala yang mereka butuhkan untuk menuntaskan pekerjaan mereka. Anda tentu masih ingat ketika Anda memulai tahun ajaran baru di sekolah dan Anda mempersiapkan diri dengan mendapatkan semua perlengkapan sekolah yang baru? Mengapa tidak membangun budaya seperti itu dalam departemen Anda hanya dengan meminta setiap anggota staf, "Apakah Anda memiliki segala yang dibutuhkan untuk bisa bekerja seefektif mungkin? Ingat, kebutuhan pelanggan di sebuah pasar yang bisa berubah setiap saat, begitu juga dengan kebutuhan karyawan Anda.

3. Komunikasikan secara jelas apa yang Anda harapkan dari karyawan, apa nilai-nilai perusahaan dan visi, dan bagaimana perusahaan mendefinisikan kesuksesan. Karyawan tidak mungkin bisa bekerja dengan baiik ataupun menjadi produktif jika mereka tidak mengerti betul apa yang mereka lakukan dan dibagian mana peran mereka dalam keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Pastikan Anda mengomunikasikan harapan-harapan Anda tersebut, dan lakukan sesering mungkin.

4. Kenali karyawan Anda, terutama tujuan mereka, stres mereka, apa yang menggairahkan mereka dan bagaimana mereka mendefinisikan kesuksesan. Saya tidak menyarankan Anda mengorek terlalu dalam atau menasihati staf Anda. Yang diperlukan adalah anda menunjukkan minat pada kesejahteraan mereka dan bahwa, bila perlu, Anda melakukan apa yang diperlukan untuk memungkinkan mereka untuk merasa lebih puas dan lebih seimban13

14

5. Pastikan mereka terlatih - dan dilatih ulang - dalam pemecahan masalah dan keterampilan resolusi konflik. Keterampilan ini penting untuk membantu mereka berinteraksi lebih baik dengan Anda, rekan kerja, pelanggan dan pemasok.Sudah bisa dipastikan bahwa komunikasi yang lebih baik akan mengurangi stres dan meningkatkan hasil yang positif.

6. Teruslah bertanya bagaimana pandangan Anak buah Anda tentang diri Anda. Memang, tidak mudah bagi manajer untuk mengharapkan umpan balik karyawan, dan bisa sama-sama jika tidak lebih menantang bagi karyawan untuk memberikan orang yang mengevaluasi mereka sebuah jawaban yang jujur. Untuk membangun keterampilan ini dan menjadi contoh untuk karyawan Anda, mulailah berdialog dengan karyawan menggunakan pembuka percakapan seperti, "sebagai manager, terus melakukan perbaikan adalah salah satutujuan saya. Kira-kira, adakah sesuatu yang perlu dirubah dari diri saya? apa yang perlu saya lakukan untuk membuat pekerjaan Anda lebih mudah? Yang terpenting dari semua itu adalah, Anda harus bisa menerima respon apapun secara tenang sambil menunjukkan apresiasi.

7. Perhatikan cerita-cerita dan ritual di perusahaan. Apakah orang-orang saling menertawakan satu sama lain atau tertawa bersama-sama? Apakah mereka selalu mengulang kisah sukses atau kisah memalukan? Hindari diskusi yang sifatnya merusak orang atau organisasi, dan hidupkan selalu kisah kesuksesan.

8. Hargai dan kenali karyawan dengan cara yang bermakna bagi mereka. Ini adalah alasan lain mengapa mengenali karyawan Anda menjadi sangat penting. Ingatlah untuk merayakan baik prestasi dan pekerjaan untuk memberikan dorongan bagi karyawan yang bekerja untuk tujuan jangka panjang.

15

9. Konsisten selamanya. Jika hari ini Anda sedemikian kencang mengumandangkan keterlibatan karyawan, tapi besoknya kendor lagi, usaha Anda akan menjadi bumerang. Bagaimanapun, orang akan kelelahan dan putus asa bahwa insisiatif yang melibatkan gariah mereka tetapi gagal ketika memipil bisnis malah bosan dengan hal tersebut. terdapat hubungan erat antara komitmen karywan dengan inisiatif dan komitmen pemimpinnya untuk mendukungnya. Komitmenberkelanjutan dari pemilik perusahaan untuk menjaga keterlibatan manusia, bergabung di dalamnya dan bersemangat dengan pekerjaan yang mereka lakukan dan tantangan yang mereka hadapi, harus menjadi prioritas setiap hari.

Pada akhirnya, Anda harus selalu ingat bahwa karyawan adalah aset terbesar perusahaan. Ide kolektif mereka, umpan balik dan antusias mereka terhadap apa yang mereka lakukan dapat membantu bisnis Anda tumbuh . Beberapa orang secara alami terikat untuk memberikan yang terbaik di mana pun mereka bekerja. Namun mayoritas orang membutuhkan bimbingan manajer yang terampil yang menyambut ide-ide mereka, meminta umpan balik dan menciptakan antusiasme untuk berfokus rasa tujuan dan kekuatan terhadap apa yang mereka lakukan.

16

E. 5 POINT YANG PENTING DALAM MEWUJUDKAN PEKERJA YANG PROFESIONAL.

1. Karyawan harus ditempatkan pada suatu bidang sesuai kemampuannyaSebelum menjadi karyawan dalam suatu perusahaan, calon karyawan tentulah sudah melewati jenjang pendidikan mulai dari SD sampai SMA/MA/SMK. Saat SMA/MA/SMK itulah calon karyawan yang masih bergelar pelajar ditempatkan di jurusan yang berbeda-beda sesuai minat dan kemampuanya masing-masing. Ketika ingin mencalonkan sebagai karyawan, pemimpin harus teliti dalam melihat kemampuan mereka itu, agar penempatan pada bidang pekerjaan tidak akan salah.

2. Menumbuhkan disiplin kerja yang kuat kepada karyawan Dalam menumbuhkan kedisiplinan itu, pemimpin harus membuat suatu peraturan (rules) yang ketat tetapi tidak sampai mengkekang karyawan dalam bekerja. Peraturan itu berfungsi agar karyawan tahu tata cara dalam bekerja di perusahaan itu serta hukuman yang diberikan bila melanggarnya.

3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam bekerja kepada karyawanTanggung jawab dalam bekerja diperlukan saat karyawan melakukan kesalahan atau dihadapi dengan situasi-situasi tertentu. Untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab itu, pemimpin harus bertindak tegas dalam menindak kesalahan yang dilakukan karyawan sesuai peraturan dan etika yang telah di buat.

4. Menumbuhkan totalitas dalam bekerja kepada karyawanTotalitas dalam bekerja merupakan bentuk penyelesaian pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Totalitas dalam bekerja tentu harus dimiliki oleh setiap karyawan. Apa bila totalitas ini tidak dimiliki oleh karyawan, bisa jadi apa yang telah direncanakana dari awal akan lambat terealisasikan bahkan tidak sama sekali. Untuk mencegahnya,pemimpin harus pandai mengambil hati karyawannya agar karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang telah ditentukan (deathline). Cara yang tepat dalam mengambil hati karyawan itu adalah dengan memberikan penghargaan bagi karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dengan deathline yang telah ditentukan

5. Menimbulkan loyalitas yang tinggi untuk perusahaan kepada karyawanLoyalitas sangat diperlukan agar karyawan tidak meninggalkan perusahaan dan beralih ke perusahaan lain. Untuk menumbuhkan loyalitas itu, pemimpin harus bersikap peduli terhadap karyawannya agar karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja, serta memberikan gaji yang sesuai dengan tingkatan-tingkatan dan prestasi mereka.

17

18

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang kami dapat dari makalah ini adalah peran karyawan dalam sebuah organisasi atau perusahaan sebenarnya sangat penting. Mereka yang menentukan berhasil tidaknya sebuah perusahaan. Bagaimana mungkin jika dalam suatu perusahaan ada seorang pemimpin tetapi tidak ada seorang pun yang dipimpin ? Disitulah pentingnya karyawan, tidak mungkin perusahaan dapat bergerak jika tidak memiliki karyawan. Peran pemimpin pun disini sangat penting, yaitu untuk mengarahkan karyawannya agar mengetahui konsep dan tujuan perusahaan yang ia buat. Dalam memanage performance dari karyawan/staffnya, pemimpin tersebut haruslah bersifat insistent (tegas), persistent (kuat), dan juga consistent (selaras). Dengan membuat perencanaan yang matang untuk meningkatkan semangat seorang karyawan, sebuah perusahaan diharuskan memiliki strateginya, seperti promosi jabatan, kenaikan gaji bulanan, dan lainnya. Uang memang strategi yang paling ampuh dalam meningkatkan semangat karyawan, tapi disamping itu kepedulian pimpinan dan komunikasi antara pimpinan dan karyawan juga sangat penting. Dengan itu, seorang karyawan akan merasa sangat dihargai dan dianggap dibutuhkan.Disarankan bahwa sebuah perusahaan harus lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan untuk berkembang lebih maju. Mereka adalah aset yang sangat penting dalam membangun sebuah perusahaan.

19

BAB VDAFTAR PUSTAKA

http://www.infopeluangusaha.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1&artid=31

http://www.portalhr.com/tips/5-cara-memotivasi-karyawan-tanpa-uang/

http://www.ekotama.com/show.php?mode=artikel&id=34

http://bolonblog.blogspot.com/2012/04/9-cara-membuat-karyawan-semangat.html

20