Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

27
Pengorganisasian dan Perencanaan Audit Internal Pemahaman secara umum terhadap standard audit yang ditetapkan oleh Institute of Internal Auditors’ (IIA’s) atau International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing, penting dalam menyusun atau mengorganisir serta merencanakan suatu audit intern. Internal audit juga merupakan proses yang membutuhkan pengorganisasian dan menajemen dari fungsi internal audit, dimana diperlukan keterlibatan yang cukup dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian yang saling melengkapi. Sebelum melaksanakan suatu audit internal, diperlukan adanya kelengkapan yang diperlukan, antara lain: Suatu rencana organisasi yang efektif dan suatu internal audit charter dalam melaksanakan audit internal Rencana audit jangka panjang dan tahunan . Setiap audit intern yang dilakukan harus berdasarkan rencana audit jangka panjang Standar dan pendekatan-pendekatan audit yang efektif dalam melaksanakan suatu audit internal. Tentu saja diperlukan unsur-unsur lainnya dalam membuat internal audit yang efektif. Internal auditor perlu juga menetapkan pendekatan terbaik dalam mengevaluasi bukti audit, bagaimana pelaporan yang efektif atas hasil audit, harus memahami secara baik

description

Pengorganisasian dan perencanaan Audit Internal

Transcript of Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

Page 1: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

Pengorganisasian dan Perencanaan Audit Internal

Pemahaman secara umum terhadap standard audit yang ditetapkan oleh Institute of

Internal Auditors’ (IIA’s) atau International Standards for the Professional Practice of

Internal Auditing, penting dalam menyusun atau mengorganisir serta merencanakan

suatu audit intern. Internal audit juga merupakan proses yang membutuhkan

pengorganisasian dan menajemen dari fungsi internal audit, dimana diperlukan

keterlibatan yang cukup dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian yang saling

melengkapi. Sebelum melaksanakan suatu audit internal, diperlukan adanya

kelengkapan yang diperlukan, antara lain:

Suatu rencana organisasi yang efektif dan suatu internal audit charter dalam

melaksanakan audit internal

Rencana audit jangka panjang dan tahunan . Setiap audit intern yang dilakukan

harus berdasarkan rencana audit jangka panjang

Standar dan pendekatan-pendekatan audit yang efektif dalam melaksanakan

suatu audit internal.

Tentu saja diperlukan unsur-unsur lainnya dalam membuat internal audit yang efektif.

Internal auditor perlu juga menetapkan pendekatan terbaik dalam mengevaluasi bukti

audit, bagaimana pelaporan yang efektif atas hasil audit, harus memahami secara baik

tentang kerangka pengendalian intern sebagaimana yang telah dibuat oleh The

Committee of Sponsoring Organizations’ (COSO) sebagai best practice, dan adanya

pengevaluasian secara terusmenerus atas pengendalian yang diciptakan. Internal audit

akan menjadi lebih efektif apabila seluruh anggotanya mengikuti secara konsisten,

prosedur-prosedur professional dalam melaksanakan review. Bahkan akan menjadikan

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 1 sumber daya yang potensial

dalam pandangan manajemen, sebagaimana diharapan bahwa auditor internal harus

dapat tetap konsisten dan mempunyai kualitas.

Page 2: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

Kegiatan Persiapan Audit Internal

Sebelum pelaksanaan suatu audit internal maka perlu dilakukan persiapan secara

matang. Audit harus dilaksanakan sesuai rencana audit tahunan yang sudah

ditetapkan, namun demikian tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan audit

terhadap hal-hal yang sangat urgen diluar rencana audit tahunan yang sudah

ditetapkan seperti audit atas ditemukannya suatu fraud atau kecurangan, adanya aturan

baru, atau adanya kondisi perekonomian yang jauh dari kondisi normal. Walaupun audit

seperti ini tidak direncanakan, tetapi internal audit harus membuat perencanaan untuk

audit seperti ini. Dalam praktek audit internal biasa dikenal adanya high-level “memo to

files”, merupakan dokumen untuk dilaksanakannya audit mendesak yang harus

disiapkan oleh manajer audit intern. Biasanya dokumen seperti ini tidak disampaikan

kepada auditee. Dengan adanya penugasan khusus seperti tersebut diatas sebenarnya

menjadi tantangan kepada para pelaksana internal audit. Walaupun sering ada tekanan

untuk memulai suatu audit khusus ini, perencanaan audit yang tepat selalu akan

memperoleh hasil audit yang maksimal. Auditor intern dapat menghemat waktu dan

tenaga yang cukup signifikan apabila dapat membuat perencanaan audit yang baik.

Menjalankan Audit Internal

Langkah pertama dalam memulai audit internal yang sebenarnya adalah untuk

menginformasikan kelompok atau organisasi yang akan diaudit. Meskipun audit internal

akan menyiapkan memo perencanaan sebagai dokumentasi untuk file audit internal itu

sendiri, fungsi yang akan diaudit harus mendapat informasi dari audit internal.

Pemberitahuan dari audit internal disebut surat penunjukan (engagement letter). Ini

adalah dokumen perencanaan internal yang menginformasikan auditee ketika audit

internal akan melakukan review.

Page 3: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

Surat penunjukan tersebut harus memuat:

· Email

Komunikasi harus ditujukan kepada manajer yang langsung bertanggung jawab

untuk unit yang diaudit.

· Tujuan dan ruang lingkup audit

Auditee disarankan harus menjelaskan tentang tujuan dari audit internal yang

telah direncanakan.

· Tanggal dimulai dan jangka waktu yang direncanakan

Sebisa mungkin, surat keterlibatan harus memberikan auditee beberapa

pemahaman mengenai kapan dimulainya dan berakhirnya proses audit.

· Bertanggung jawab untuk melakukan peninjauan (Review)

Auditor yang bertugas harus membantu manajemen untuk mengidentifikasi akan

adanya suatu permasalahan.

· Persiapan Kebutuhan Lanjutan

Setiap persyaratan yang dibutuhkan sebelum turun ke lapangan harus dijelaskan

terlebih dahulu.

· Salinan Surat Keterlibatan

Meskipun istilah tembusan atau CC sudah usang hari ini, salinan surat perikatan

harus diarahkan kepada orang-orang yang tepat dalam perusahaan yang

membutuhkan untuk mengetahuinya.

· Laporan Operasi lainnya

Berdasarkan tujuan audit secara keseluruhan, keuangan, laporan statistik, dan

lain yang berkaitan dengan entitas yang diaudit juga harus diminta sebagai

bagian awal dari memo.

Survei Lapangan Audit Internal

Sebuah survei awal seringkali sangat penting dalam menentukan arah, ruang lingkup,

dan sejauh mana upaya audit; itu adalah langkah pertama yang diambil di lokasi audit.

Auditor internal tidak bias begitu saja terburu-buru tanpa tujuan yang jelas atau tujuan

dan mulai memeriksa dokumen dan mengamati operasi. Sebuah survey lapangan

Page 4: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

memungkinkan auditor untuk membiasakan diri dengan proses lokal besar di tempat

dan mengevaluasi struktur kontrol dan tingkat risiko kontrol dalam berbagai proses dan

sistem termasuk dalam audit. Unsur-unsur informasi yang harus disusun oleh auditor in-

charge dan anggota tim lainnya selama survey lapangan :

- Organisasi

Selama survei lapangan, auditor harus memastikan struktur organisasi yang

termasuk nama-nama personil kunci, sudah benar. Auditor harus menjadi akrab

dengan tanggung jawab fungsional dan orang-orang kunci dan terlibat dalam

operasi.

- Pedoman dan arahan

Salinan kebijakan yang berlaku dan manual prosedur harus dimilik auditor.

- Laporan

Laporan manajemen yang meliputi audit seperti penganggaran, operasi, biaya

studi wilayah, dan personil harus juga dimiliki oleh auditor.

- Observasi Pribadi

Auditor internal melakukan pendekatan terhadap lingkungan sekitarnya yang

akan diaudit.

- Diskusi dengan personil kunci

Berdiskusi dengan orang yang memiliki andil dalam Perusahaan membantu

untuk menentukan area masalah apapun yang diketahui.

Mendokumentasikan Survei Lapangan Audit Internal

Biasanya, survei lapangan akan menempati hari pertama atau kedua di situs audit.

Untuk review besar, survei dapat dilakukan saat berkunjung terpisah sebelum auditor

melakukan pengujian dan analisis kerja. Dalam kedua kasus, pekerjaan yang dilakukan

dan ringkasan dari data yang dikumpulkan melalui survei lapangan harus

didokumentasikan di workpapers audit.

Page 5: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

Kesimpulan Survei Lapangan Auditor

Tujuan dari survei lapangan audit internal adalah untuk mengkonfirmasi asumsi yang

diperoleh dari perencanaan audit awal, dalam rangka mengembangkan pemahaman

tentang sistem dan proses kunci. Karena informasi yang mendukung audit awal

perencanaan sering tidak sempurna, ini merupakan titik penting dimana tim audit yang

ditugaskan dapat membuat penyesuaian terhadap lingkup audit yang direncanakan dan

objektif.

Developing and Preparing Audit Programs

Internal audit harus dilaksanakan dan diorganisasikan dengan baik dengan

tujuan untuk meminimalisir kesalahan atau melaksanakan audit prosedur. Untuk

mencapai tujuan internal auditor untuk meminimalisir penyalahgunaan prosedur, maka

diperlukan audit program sebagai panduan untuk melaksanakan prosedur audit. Pola

program auditnya sama seperti sejalan dengan pengaplikasian operasi sehari-hari.

Sebagai contoh, computer program digunakan untuk perhitungan gaji dengan

menggunakan time card dengan menjumlahkan banyaknya waktu bekerja lalu dikalikan

dengan tariff yang sudah disepakati oleh perusahaan. Audit Program adalah sebagai

alat untuk perencanaan, panduan, dan kontorl dari proses audit yang dilakukan.

Audit Program dapat digunakan untuk melihat keefektifan dari suatu internal

audit, apakah langkah-langkah dalam audit program tersebut sudah dilaksanakan

seluruhnya atau lebih dari sebagian yang telah dilakukan. Contoh seperti perhitungan

fisik Persediaan secara berkala merupakan salah satu cara audit program untuk

persediaan. Contoh tersebut adalah audit program yang sudah standart dilakukan.

Dalam satu situasi ada kalanya audit program sudah tidak sesuai dengan standart yang

sudah berlaku umum, hal ini dikarenakan sifat dari bisnis perusahaan berbeda-beda.

Hal ini membuat In-charge auditor harus memodifikasi audit prosedurnya, kalau bisa di

rubah tanpa terlampau jauh dari standart yang berlaku umum. Incharge auditor juga

harus memikirkan resiko – resiko dari setiap kegiatan operasional perusahaan dan

Page 6: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

memikirkan bagaimana cara pencegahan atau meminimalisir kesempatan

penyalahgunaan. Hal tersebut yang membuat auditor, Wajib mempunyai pengetahuan

lebih tentang kegiatan bisnis dan sifat dari industry perusahaan.

(a) Audit Program.

Audit program adalah prosedur yang menggambarkan langkah-langkah audit

yang dilakukan oleh internal auditor dalam proses kerja dilapangan. Audit program

biasanya dibuat sebelum melakukan fieldwork audit, jadi perlu di finalisasi tentang

bagaimana dan apa sajakah object yang akan di periksa oleh internal audit. Kegunaan

audit program yang kedua adalah dengan sebagai panduan atau pengingat bagi

internal audit yang baru, atau penanda apa sajakah yang belum dilakukan bagi internal

audit yang sudah berpengalaman.

Untuk beberapa divisi internal audit mengembangkan sendiri audit programnya,

dan belum tentu berguna bagi banyak area. Hal ini dikarenakan cangkupan audit yang

begitu luas, maka internal audit dapat dilakukan secara periodic atau berkala, setiap 3

bulan atau 6 bulan sekali melakukan pengecekan.

Contoh Audit Program untuk Inventory atau persediaan adalah sebagai berikut :

Page 7: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)
Page 8: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

(b) Type of audit evidence.

Internal Auditor harus mengevaluasi segala informasi yang ada, informasi inilah

yang dianggap sebagai audit evidence yang membuktikan segala kegiatan audit, baik

itu temuan audit, pencapaian tujuan audit, dan lain sebagai nya. Syarat bukti audit ada

4 yaitu harus “Cukup” untuk mendukung segala kegiatan audit yang dilakukan,

“Compentent” dapat diandalkan dan dipertanggung jawabkan sebagai hasil kerja

auditor, “Relevant” bukti yang diambil harus sesuai dengan masalah yang sedang

dihadapi perusahaan saat ini dan untuk masa depan perusahaan, dan yang terakhir

harus “Usefull” bukti audit harus berguna untuk kepentingan audit, untuk apa seluruh

bukti diambil tetapi tidak dapat dipakai sebagai bukti yang kuat dan berguna bagi

kemajuan perusahaan.

Cara mendapatkan bukti audit dengan cara observasi/ confirmasi, pengecekan

fisik, dokumentasi, prosedur analitis, perhitungan kembali, reperformance, dan inquiry

atau Tanya jawab. Dari seluruh cara untuk mendapatkan bukti audit, bukti yang paling

kuat adalah Observasi / confirmasi karena mendapatkan dengan cara mengambil dari

pihak ketiga yang independen atau melihat secara fisik atau actual yang ada

dilapangan. Bukti Audit yang paling lemah adalah Prosedur Analitis, karena

menggunakan asumsi-asumsi saat melakukannya, hal ini dikarenakan untuk

mengidentifikasi sifat dari suatu kegiatan bisnis yang begitu banyak.

Langkah – langkah audit program yang dilakukan atau dijalankan oleh setiap divisi

internal audit berbeda-beda, karena sifat dari masing-masing entitas pun berbeda pula

dengan resiko yang bervariasi.

Pelaksanaan Audit internal

Surat penugasaan menguraikan pengaturan untuk rencana audit internal. Audit tanpa

pemberitahuan dapat dibenarkan dalam kasus-kasus di mana ada kecurigaan penipuan

atau ketika unit sangat kecil, dengan catatan yang dapat dengan mudah diubah. Dalam

Page 9: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

kebanyakan kasus, manajemen audit harus mulai mereview dengan Surat penugasan

resmi yang memberitahu manajemen lokal dan lini manajemen untuk rencana review,

memungkinkan mereka untuk menyesuaikan jadwal mereka. Dalam beberapa kasus,

manajemen audit dapat meminta penundaan karena sejumlah alasan. pengecualian

pada situasi penipuan yang potensial, manajemen audit internal harus selalu mencoba

untuk menjadi fleksibel di sini.

Para auditor internal yang ditugaskan juga memiliki beberapa pekerjaan terlebih dahulu

sebelum kerja lapangan yang sebenarnya. Jika ada survei lapangan terpisah, hasil

tersebut harus ditinjau ulang, sebagaimana seharusnya setiap audit yang terdahulu

disimpan dalam file kertas kerja permanen. Untuk audit yang lebih besar dengan

beberapa auditor ditugaskan, tanggung jawab area penugasan audit harus dilakukan di

awal. Perjalanan dan pengaturan penginapan harus dibuat sesuai dengan kebijakan

organisasi. Biaya perjalanan dapat menjadi beban besar untuk sebuah departemen

audit internal, terutama jika dalam jumlah yang banyak, lokasi audit yang tersebar, baik

domestik maupun di seluruh dunia. penghematan perjalanan yang signifikan dapat

direalisasikan dengan mengambil keuntungan dari diskon tiket pesawat dan membuat

pengaturan perjalanan yang lebih efektif. Manajemen audit internal harus mengetahui

bagaimana, perjalanan selalu akan menjadi beban anggaran besar dan seharusnya

tidak menghilangkan perjalanan ke lokasi audit hanya karena biaya perjalanan. Audit

internal memiliki tanggung jawab kepada komite audit dan manajemen senior untuk

melaporkan status struktur control internal organisasi. Kunjungan lapangan seharusnya

tidak ditunda atau dihilangkan hanya karena biaya perjalanan ke lokasi terpencil.

(A) Internal Audit Fieldwork Initial Procedures

Audit internal dapat menyebabkan gangguan dan masalah dalam operasi sehari-hari

dari organisasi audit. Auditor dan anggota tim audit harus memulai dengan bertemu

dengan anggota dari manajemen audit untuk menjelaskan rencana awal untuk audit,

termasuk daerah-daerah yang akan diuji, laporan khusus atau dokumentasi yang

diperlukan, dan personil untuk diwawancarai. Ini juga merupakan waktu yang tepat

untuk tim audit internal untuk berwisata dan bertemu unit personil lain untuk mereview.

Page 10: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

Para auditor harus meminta semua kontak manajemen yang berhubungan dengan

anggota dari organisasi audit untuk memberikan pada manajemen audit jadwal

pekerjaan audit untuk disesuaikan dengan rencana kerja audit. Hal ini akan

menghilangkan potensi masalah dalam mengamankan kerjasama personil audit.

Meskipun sudah direncanakan dengan baik, masalah masih dapat terjadi saat

melakukan audit. Sebagai contoh, supervisor departemen utama dapat beralasan sibuk

untuk dapat berbicara dengan audit internal dan tidak akan memberikan informasi yang

diperlukan. Demikian pula, sebuah siklus dari file sistem komputer utama yang telah

disimpan untuk tes audit mungkin saja dihapus. Jenis masalah dapat memperlambat

kemajuan atau memerlukan revisi pengujian dan analisis strategi. Setiap masalah harus

dideteksi secara dini didalam penugasan dan diselesaikan sesegera mungkin. Kesulitan

dalam memperoleh kerjasama dengan satu personel departemen, misalnya, dapat

memperlambat pekerjaan di daerah itu dan menunda penyelesaian audit keseluruhan.

Auditor yang ditugaskan harus bertemu dengan manajemen audit untuk mendiskusikan

masalah dan mencari solusi. Jika manajemen setempat tampaknya tidak kooperatif,

auditor yang bertugas mungkin harus menghubungi manajemen audit internal untuk

menyelesaikan masalah pada tingkat yang berbeda. Jika komponen kunci dari audit

yang direncanakan hilang, manajemen audit harus mengembangkan strategi yang

direvisi untuk penyelesaian masalah. Ini mungkin termasuk:

Merevisi prosedur audit untuk melakukan tes tambahan di area lain.

Perubahan tipe, harus dilakukan dengan hati-hati. Jika ada alasan yang

kuat untuk memilih –file yang hilang sekarang -seperti kebutuhan untuk

mengikat ke beberapa data lain-itu mungkin diperlukan untuk

merekonstruksi saldo yang hilang.

Melengkapi audit tanpa file data yang hilang. Kertas kerja dan Laporan

akhir akan menunjukkan ketidak mampuan audit internal untuk melakukan

tes yang direncanakan. Auditor yang bertugas harus selalu mendapatkan

persetujuan dari manajemen audit internal untuk pendekatan ini.

Melengkapi bagian lain dari audit dan menjadwal ulang kemudian

kunjungannya untuk melakukan tes. Ini hanya pilihan jika file data yang

hilang tidak dapat direkonstruksi atau jika siklus yang berbeda dari data

Page 11: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

tidak akan cukup. Penelitian lapangan audit yang sebenarnya harus

mengikuti program audit yang ditetapkan. Karena setiap langkah selesai,

auditor harus bertanggung jawab dari awal dan tanggal program audit.

Dokumentasi dikumpulkan dari setiap langkah audit, serta setiap analisis

audit, harus diatur dan diteruskan kepada auditor untuk melakukan review

awal dari pekerjaan audit. Auditor memonitor kinerja pekerjaan audit

dalam progres dan review kertas kerja yang sudah selesai untuk setiap

langkah. Exhibit 7,9 menunjukkan review kertas kerja audit lapangan

lembar point di mana auditor yang bertugas telah ditandatangani sesuai

dengan langkah-langkah program audit dan wilayah yang disarankan

untuk pekerjaan tambahan. Komentar dari lembar ini kembali ke exhibit

7,6 Program audit untuk mereview kas kecil. Kita menggunakan kas kecil

sebagai contoh meskipun biasanya relatif kecil, area berisiko rendah, jenis

lembar dokumen ini adalah contoh yang berguna untuk semua audit yang

lebih besar.

(B) Audit Fieldwork technical Assistance

Survei lapangan atau proses program pengembangan audit harus diidentifikasi sesuai

kebutuhan untuk bantuan teknis khusus dalam melakukan audit, namun, kompleks

masalah lainnya yang membutuhkan dukungan teknis mungkin timbul dalam perjalanan

Page 12: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

dari audit lapangan. Sebagai contoh, auditor yang ditunjuk dapat mempertanyakan

perlakuan akuntansi dari transaksi tertentu dan ingin mendapatkan informasi yang lebih

baik mengenai praktek yang normal. Demikian pula, auditor internal dapat menemukan

aplikasi TI khusus,dengan pertimbangan kontrol yang unik, yang tidak cukup

dijelaskan dalam survei.

Jika masalah teknis tidak familiar dengan tim audit, tanggungjawab auditor harus

mencari bantuan sesegera mungkin. supervisor audit internal atau spesialis mungkin

harus meneliti audit atau masalah teknis dalam rangka memberikan jawabannya. Di lain

contoh, mungkin perlu untuk membawa seorang ahli audit internal ke daerah yang

bersangkutan untuk menyelesaikan masalah. Namun, Departemen Audit internal tidak

memiliki ahli kependudukan yang siap untuk bepergian keluar dari area untuk

menyelesaikan masalah, dan masalah biasanya dapat diselesaikan melalui panggilan

telepon atau e-mail.

(C) Audit Management Fieldwork Monitoring

Jika audit internal meliputi jangka waktu yang luas atau tingkat sumber daya yang

dibutuhkan, manajemen audit internal harus meninjau kemajuan audit dengan sering

dan memberikan arahan teknis melalui kunjungan dan komunikasi. Ini review tambahan

untuk pekerjaan yang sedang berlangsung dari auditor yang bertugas, yang merupakan

bagian dari staf lapangan. Frekuensi dan tingkat kunjungan ini akan tergantung pada

kekritisan mereview, pengalaman staf yang ditugaskan, dan ukuran review. Tujuan

mereview skala menengah yang dipimpin oleh seorang auditor berpengalaman dan

meliputi area yang sudah dikenalnya mungkin tidak memerlukan review manajemen jika

jalur komunikasi yang baik. Namun, jika Audit mencakup daerah kritis, jika program

baru atau teknik baru yang digunakan, atau jika tugas yang menjadi tanggungjawab

auditor yang memiliki pengalaman terbatas di area untuk mereview, anggota

berpengalaman pada manajemen audit harus mengunjungi proyek lapangan secara

berkala.

Tujuan dari kunjungan ini harus untuk meninjau pekerjaan yang sedang berlangsung

dan untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi. Sedangkan manajemen

Page 13: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

audit kadang-kadang mungkin merasa bahwa ini juga merupakan waktu yang tepat

untuk mengambil staf lapangan yang ditugaskan keluar untuk makan siang atau makan

malam untuk berterima kasih kepada mereka atas upaya mereka, setiap orang harus

menyadari hal ini bukanlah tujuan kunjungan audit lapangan. Audit manajemen harus

mengambil kesempatan ini untuk memahami masalah yang berkembang di dalam audit

dan menyarankan perubahan yang sesuai. Ini juga waktu yang baik bagi manajemen

untuk memulai mereview kertas kerja audit yang telah diselesaikan.

Kertas kerja audit internal mendokumentasikan pekerjaan yang dilakukan dan

memberikan link antara dokumen prosedur dalam program audit dan hasil tes audit.

Karena mereka akan menjadikan dasar bagi temuan dan menjadi rekomendasi dalam

laporan audit akhir, kertas kerja harus mendokumentasikan semua pekerjaan audit.

Sementara itu auditor yang bertugas harus telah meninjau dan memberi komentar pada

kertas kerja untuk audit yang lebih luas melalui lembar point audit, review yang lebih

kecil dengan staf audit yang terbatas tidak akan selalu memiliki jenis umpan balik. Point

sheet adalah mengukur kualitas assurance audit internal dan harus digunakan oleh Tim

audit sebagai ukuran untuk membawa masalah untuk menjadi perhatian baik bagi audit

internal dan audit manajemen di awal dalam mereview. Mereka juga berfungsi sebagai

kontrol untuk memastikan bahwa semua arahan di ikuti.

(D) Potential Audit Findings

Setiap kali auditor internal menemukan kekurangan audit yang potensial, rangkuman

singkat dari kondisi yang ditemukan dan temuan yang potensial dan rekomendasi harus

disiapkan. Ringkasan ini kadang-kadang disebut lembar temuan audit awal. Temuan

awal menggambarkan kekurangan atau peluang untuk perbaikan yang diidentifikasi

selama audit. Temuan awal mungkin telah dikembangkan melalui lembaran point

auditor atau melalui temuan dokument Audit internal dan pengamatan lainnya. Item ini

memulai proses awal penulisan Laporan audit dan membantu untuk memastikan bahwa

fakta-fakta penting untuk mengembangkan temuan laporan audit telah diperoleh.

Meskipun isi temuan audit pendahuluan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan

khususnya audit internal, temuan audit pendahuluan biasanya memiliki unsur-unsur:

Page 14: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

Identifikasi dari temuan. ini hanya sebuah nomor identifikasi untuk audit

dan deskripsi temuan potensial.

Kondisi. Uraian di sini harus singkat tapi cukup untukmemberikan

manajemen lokal pemahaman tentang kondisi yang ditemukan.

Referensi untuk pekerjaan audit didokumentasikan. Lembar point audit

harus mengandung referensi untuk langkah dalam program audit yang

dimulai dari komentar, serta di mana itu didokumentasikan dalam kertas

kerja audit.

Rekomendasi Auditor awal. Bagian Audit Laporan harus digunakanuntuk

mendokumentasikan temuan audit potensial, dan apa yang salah. Ini

mungkin menjadi dasar untuk laporan audit menemukan potensi masa

depan. Beberapa catatan auditor direkomendasikan untuk tindakan

korektif dapat dimasukkan di sini.

Hasil yang ditemukan dibahas dengan manajemen. Auditor yang bertugas

harus membahas semua temuan potensial secara informal dengan

manajer langsung bertanggung jawab atas masalah ini. Hasil

pembicaraan ini harus didokumentasikan di sini.

Rekomendasikan disposisi dari masalah ini. Atas dasar percakapan

dengan manajemen, auditor yang bertugas harus memberikan komentar

untuk merekomendasikan disposisi dari temuan. Ini mungkin

direkomendasikan untuk dimasukkan dalam laporan audit, atau

ditangguhkan sampai Informasi lebih lanjut dapat dikumpulkan.

(E) Audit Program and Schedule Modifications

Program audit adalah panduan keseluruhan untuk melakukan audit internal.

Dikembangkan dari survei data awal dan dari setiap audit internal masa lalu pada file,

mereka mungkin subjek penyesuaian selama review. Auditor harus tanggap terhadap

bukti baru, perubahan dalam sistem pendukung, dan perubahan dalam kondisi lain.

Pada tahap awal audit, mungkin perlu untuk mengarahkan beberapa rencana tugas

Staf serta untuk memodifikasi beberapa langkah-langkah program audit. Tentu saja,

Page 15: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

auditor yang bertugas di lapangan harus selalu memperoleh persetujuan dari

manajemen audit sebelum melakukan perubahan tersebut. Kebutuhan untuk modifikasi

program audit yang paling umum ketika audit internal telah mengembangkan program

audit umum untuk digunakan dalam ulasan serupa tapi unit yang tak sama. Sebagai

contoh, program audit mungkin telah dikembangkan untuk menutupi internal kontrol

atas fungsi pembelian untuk sebuah organisasi dengan independen beberapa unit

manufaktur, masing-masing dengan fungsi pembelian terpisah. Fungsi program audit

Pembelian harus mencerminkan baik kebijakan organisasi dan prinsip kontrol internal

secara umum. Perubahan sering diperlukan dalam jadwal audit sebagai progress kerja,

dan fleksibilitas harus menjadi faktor dalam rencana untuk memenuhi kebutuhan tak

terduga. Selama penugasan audit lapangan, situasi yang mungkin dihadapi

mempengaruhi kemajuan audit, seperti masalah tak terduga atau peristiwa, kebutuhan

untuk memodifikasi, penemuan daerah baru untuk ditinjau, atau perubahan dalam audit

personel. Dalam kasus lain, mungkin ada slip dalam rencana karena tambahan

persyaratan waktu untuk menyelesaikan langkah program audit. Dalam keadaan ini,

revisi anggaran seringkali diperlukan. Persetujuan yang tepat untuk perubahan ini harus

selalu diperoleh dari manajemen audit internal.

(f) Reporting Preliminary Audit Findings to Manajemen

Area utama yang ditekankan dalam audit internal adalah mengidentifikasi daerah

dimana unit mereview tidak sesuai dengan prosedur control internal yang baik dan di

mana perbaikan yang diperlukan. Daerah-daerah tersebut akan didokumentasikan

selama audit melalui penggunaan point atau lembar temuan dan jenis temuan awal

pada dokumen. Meskipun item audit yang potensial harus telah didiskusikan dengan

supervisor unit yang bertanggung jawab langsung, tim audit juga harus meninjau

mereka dengan manajemen unit sebelum meninggalkan tugas audit lapangan. Temuan

audit potensial harus ditinjau kembali dengan unit pengelolaan selama mengaudit untuk

menentukan apakah mereka faktual dan tampak signifikan. Tergantung pada ruang

lingkup dan ukuran audit, temuan potensial harus ditinjau beberapa poin selama review.

Jika audit dijadwalkan selama beberapa minggu, auditor yang bertugas mungkin

Page 16: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

menjadwalkan pertemuan dengan manajemen Unit setidaknya pada akhir setiap

minggu untuk membahas semua temuan yang dikembangkan selama minggu itu. Jika

temuan ini sifatnya, prosedural kecil, manajemen dapat mengambil tindakan korektif

yang diperlukan sekaligus. Mereka kemudian dapat Internal Audit menghapus laporan

audit akhir. Untuk temuan lain, auditor yang bertugas harus meninjau temuan yang

diusulkan untuk memastikan bahwa penghematan biaya yang ditunjukkan dan

dilaporkan dengan benar bahwa temuan yang terkait dengan operasional yang efektif.

Meskipun durasi audit mungkin terlalu singkat untuk melakukan pertemuan mingguan,

tim audit lapangan harus meninjau semua temuan potensial dengan unit manajemen

sebelum meninggalkan lokasi. Hal ini akan memungkinkan audit internal untuk

menyajikan pendahuluan yang ditemukan dan merekomendasikan kepada manajemen

lokal untuk mendapatkan reaksi dan komentar mereka. Hal ini juga memberikan kedua

belah pihak kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dalam temuan laporan awal

audit sebelum audit internal meninggalkan lokasi.

Penugasan Personel Internal Audit

Hasil akhir dari aktivitas pengauditan internal adalah laporan Departemen Audit Internal

kepada Dewan dan Komite Audit. Laporan ini harus berisi temuan audit selama

dilakukan pekerjaan lapangan dan rekomendasi yang diberikan supaya proses bisnis

organisasi menjadi efektive dan efisien. Untuk memberikan laporan yang valid perlu

dilakukan perencanaan pekerjaan lapangan internal audit. Depatemen IA harus

membuat perhitungan yang cermat agar tujuan dari internal audit dapat tercapai dan

sejalan dengan anggaran yang telah direncanakan. Departemen internal audit harus

memperhitungkan berapa jumlah personel yang dibutuhkan, siapa saja personelnya,

berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan berapa biaya yang akan dikeluarkan secara

mendetail. Perencanaan yang telah dibuat sebelumnya harus dibandingkan dengan

anggaran yang disediakan. Hal ini penting dilakukan untuk mengukur kinerja

daripersonel internal audit dan mengetahui varian yang terjadi antara anggaran dan

pelaksanaan dilapangan, untuk itu setiap personel internal auditor harus memiliki

laporan mengenai perkembangan pekerjaan lapangan mereka. Laporan ini berisi

Page 17: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

informasi berupa anggaran,estimasi waktu versus waktu sesungguhnya yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan, deskripsi perkembangan audit

versus program audit. Personel audit “incharge” harus dapat menjelaskan varian yang

terjadi antara anggaran dan kenyataan.

Laporan varian anggaran dengan kenyataan ini harus tercatat dan didokumentasikan

sebagai bahan pengendalian atas aktivitas pengendalian internal. Pengendalian ini

dilakukan untuk menilai apakah anggaran telah dihitung secara cermat, perencanaan

dilakukan secara memadai dan menilai efektivitas kerja personel internal audit.

Pengendalian ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kekurangan personel dalam

penugasan, keterlambatan dalam memberikan rekomendasi, kekurangan supervisi dan

perhatian yang berlebihan terhadap suatu objek audi. Pengendalian ini dilakukan

supaya pelaksanaan audit selanjutnya akan lebih baik, anggaran lebih akurat,

penempatan dan pembagian personel lebih akurat sehingga varian semakin kecil.

Pelaksanaan Internal Audit

Internal auditor membutuhkan sejumlah infrastruktur untuk mendukung pekerjaannya.

Salah satunya adalah sistem kertas kerja atau paket data base yang terintegrasi

dengan sistem organisasi sehingga pekerjaan pembuatan laporan dapat terotomasi dan

mengurangi konsumsi waktu yang dibutuhkan oleh auditor jika proses ini dilakukan

secara manual. Jika sudah terintegrasi dengan system maka auditor yang ditugaskan

kelapangan dapat langsung menginput temuan mereka ke dalam sistem dan dapat

langsung diolah. Selain infrastruktur yang memadai seorang internal auditor harus

memiliki kemampuan memahami dan menilai resiko, merencanakan audit, mengunjungi

site perusahaan, memulai perikatan pekerjaan lapangan, menyiapkan kertas kerja

aktivitas audit, serta membuat kesimpulan dan menyiapkan laporan internal audit.

Laporan internal audit ini akan memuat temuan audit dan rekomendasi yang akan

diberikan kepada manajemen. Berikut beberapa pekerjaan lapangan yang dilakukan

oleh internal auditor:

1. Mengidentifikasi dan menganalisa potensi resiko yang akan terjadi.

2. Merencanakan audit.

Page 18: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

3. Menjadwalkan dan mengalokasikan sumber daya yang ada.

4. Mereview laporan audit dan kertas kerja sebelumnya.

5. Mengunjungi site dan melaksanakan survei lapangan.

6. Menyiapkan program audit.

7. Menyiapkan dan memberikan surat perikatan audit untuk melaksanakan audit

internal.

8. Memulai pekerjaan lapangan dan merencanakan internal audit.

9. Mendokumentasikan proses dan melaksanakan prosedur audit.

10. Membuat kertas kerja temuan audit.

11. Menyelesaikan dokumentasi audit dan merangkum temuan audit lain.

12. Menyelesaikan pekerjaan lapangan dan memberikan rekomendasi atas temuan

yang ada kepada pihak yang diaudit.

Page 19: Pengorganisasian Dan Perencanaan Audit Internal (1)

DAFTAR PUSTAKA

Moeller, Robert R, Brinks, Modern Internal Auditing, 2005, John Wiley & Sons , Inc,

Hoboken, New Jersey.