Rangkuman Internal Audit

246
Chapter 1 FOUNDATIONS OF INTERNAL AUDITING Pengertian Audit Internal Sebuah cara yang efektif untuk memulai buku ini tentang audit internal modern untuk merujuk standar profesional dari Institute of Internal Auditors (IIA). internal ini auditor organisasi profesi mendefinisikan praktek audit internal berikut: Audit internal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatannya sebagai layanan untuk organisasi. Pekerjaan audit internal dibedakan dari audit terkait seperti pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan publik luar atau pihak lain (seperti pemerintah regulator) yang tidak secara langsung merupakan bagian dari suatu organisasi. Adapun definisi IIA dari audit internal meliputi sejumlah istilah penting yang berlaku untuk profesi: 1. Independen berarti audit yang bebas dari pembatasan yang secara signifikan dapat membatasi ruang lingkup dan efektivitas review atau pelaporan kemudian temuan yang dihasilkan dan kesimpulan. 2. Penilaian menegaskan perlunya evaluasi yang merupakan dorongan internal auditor ketika mereka mengembangkan kesimpulan mereka. 3. Didirikan menegaskan bahwa audit internal adalah, fungsi definitif formal organisasi modern. 4. Memeriksa dan mengevaluasi menggambarkan peran aktif auditor internal, pertama untuk fakta pertanyaan dan kemudian untuk evaluasi menghakimi. Kegiatannya mengkonfirmasi lingkup yurisdiksi luas pekerjaan audit internal yang berlaku untuk semua kegiatan dari organisasi modern. 1

description

pendidikan

Transcript of Rangkuman Internal Audit

Chapter 1

FOUNDATIONS OF INTERNAL AUDITING

Pengertian Audit Internal

Sebuah cara yang efektif untuk memulai buku ini tentang audit internal modern untuk merujuk

standar profesional dari Institute of Internal Auditors (IIA). internal ini auditor organisasi profesi

mendefinisikan praktek audit internal berikut: Audit internal adalah fungsi penilaian independen yang

dibentuk dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatannya sebagai layanan

untuk organisasi.

Pekerjaan audit internal dibedakan dari audit terkait seperti pekerjaan yang dilakukan oleh

akuntan publik luar atau pihak lain (seperti pemerintah regulator) yang tidak secara langsung

merupakan bagian dari suatu organisasi. Adapun definisi IIA dari audit internal meliputi sejumlah

istilah penting yang berlaku untuk profesi:

1. Independen berarti audit yang bebas dari pembatasan yang secara signifikan dapat membatasi ruang

lingkup dan efektivitas review atau pelaporan kemudian temuan yang dihasilkan dan kesimpulan.

2. Penilaian menegaskan perlunya evaluasi yang merupakan dorongan internal auditor ketika mereka

mengembangkan kesimpulan mereka.

3. Didirikan menegaskan bahwa audit internal adalah, fungsi definitif formal organisasi modern.

4. Memeriksa dan mengevaluasi menggambarkan peran aktif auditor internal, pertama untuk fakta

pertanyaan dan kemudian untuk evaluasi menghakimi. Kegiatannya mengkonfirmasi lingkup yurisdiksi

luas pekerjaan audit internal yang berlaku untuk semua kegiatan dari organisasi modern.

5. Istilah kegiatannya (its activities)mengkonfirmasi lingkup yurisdiksi yang luas dari audit

internal pekerjaan yang berlaku untuk semua kegiatan dari perusahaan modern .

6. Layanan mengungkapkan bahwa bantuan dan bantuan kepada manajemen dan anggota lain

organisasi adalah produk akhir dari semua pekerjaan audit internal.

7. Untuk organisasi menegaskan bahwa jumlah Popper terkait lingkup jasa audit internal

ke seluruh organisasi, termasuk semua personil, dewan direksi dan komite yang audit, pemegang

saham, dan pemangku kepentingan lainnya.

Audit internal juga dapat diakui sebagai kontrol organisasi yang fungsi dengan mengukur dan

mengevaluasi efektivitas pengendalian lainnya. ketika sebuah organisasi menetapkan perencanaan dan

kemudian mulai menerapkan nya rencana dalam hal operasi, ia harus melakukan sesuatu untuk

memantau operasi untuk memastikan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Upaya-upaya lebih

lanjut dapat dianggap sebagai kontrol. Sementara fungsi audit internal itu sendiri salah satu jenis

kontrol yang digunakan, ada berbagai kontrol lainnya. Peran khusus internal Audit adalah untuk

1

membantu mengukur dan mengevaluasi kontrol-kontrol lainnya. Dengan demikian, intern auditor harus

memahami kedua peran mereka sendiri sebagai fungsi kontrol dan sifat dan ruang lingkup jenis-jenis

kontrol dalam organisasi.

Sejarah Dan Latar Belakang Audit Internal

Hal yang biasa bagi setiap kegiatan-kegiatan termasuk kontrol seperti auditing- intern untuk

datang menjadi ada sebagai hasil dari kebutuhan yang muncul. Organisasi bisnis 1942, ketika audit

internal modern yang baru saja mulai, sangat berbeda dari organisasi abad kedua puluh satu kami hari

ini.

Misalnya, selain dari beberapa perangkat elektromekanis dan kegiatan di laboratorium

penelitian, komputer sistem tidak ada. Organisasi tidak perlu untuk pemrogram komputer

sampai mesin ini mulai menjadi berguna untuk berbagai pencatatan dan

fungsi komputasi lainnya. Demikian pula, organisasi harus sangat sederhana

sambungan telepon di mana operator telepon dialihkan semua panggilan yang masuk ke

sejumlah telepon desktop yang.

Hari ini, kita semua terhubung melalui luas, web di seluruh dunia otomatis telekomunikasi dan

Internet. The meningkatnya kompleksitas bisnis modern dan organisasi lain telah menciptakan

kebutuhan untuk spesialis yang sama di berbagai kontrol bisnis: auditor internal. Kita dapat lebih

memahami sifat audit internal hari ini jika kita tahu sesuatu

tentang perubahan kondisi di masa lalu dan kebutuhan yang berbeda ini

perubahan yang dibuat.

Pada tingkat yang paling primitif, evaluasi atau fungsi audit internal dapat

ada apabila salah satu orang duduk kembali dan survei sesuatu yang ia punya

dilakukan. Pada saat itu, individu meminta dia-sendiri seberapa baik suatu tugas tertentu

telah dicapai dan, mungkin, bagaimana mungkin akan dilakukan dengan lebih baik jika itu menjadi

dilakukan lagi.

Tugas audit internal pertama biasanya berasal untuk memenuhi kebutuhan operasional sangat

dasar dan tajam didefinisikan. Paling awal khusus perhatian manajemen adalah apakah aset organisasi

sedang benar dilindungi, apakah prosedur dan kebijakan perusahaan sedang memenuhi dengan, dan

apakah catatan keuangan yang dipertahankan secara akurat.

Untuk sebagian besar, upaya audit internal ini awalnya dipandang sebagai terkait erat

perpanjangan pekerjaan auditor eksternal. Akibat dari semua faktor ini adalah bahwa ini auditor

internal awal adalah dipandang sebagai memainkan peran yang relatif sempit dalam organisasi mereka,

dengan terbatas tanggung jawab dalam total spektrum manajerial. Internal auditor awal sering

dipandang sebagai checker berorientasi finansial catatan dan lebih dari polisi

2

Petugas dari rekan kerja. Dalam beberapa organisasi, auditor internal memiliki besar

tanggung jawab untuk rekonsiliasi dibatalkan cek gaji dengan laporan bank atau

memeriksa matematika dalam dokumen bisnis biasa.

Dalam organisasi ritel, auditor internal sering bertanggung jawab untuk mendamaikan penjualan

tunai harian untuk mencatat penerimaan penjualan. Memahami sejarah audit internal penting karena tua

gambar masih berlanjut, sampai batas tertentu, untuk auditor internal modern saat ini. Hal ini agar

meskipun karakter fungsi audit internal saat ini sangat berbeda.

Seiring waktu, operasi berbagai organisasi meningkat dalam volume dan kompleksitas,

menciptakan masalah manajerial dan tekanan baru pada manajemen senior.

Hubungan Terhadap Operasional, Keuangan Dan Informasi Sistem Audit

Selama tahun 1960, ada kecenderungan kuat bagi banyak orang untuk menggunakan istilah

operasional audit di tempat audit internal tradisional. Alasannya adalah bahwa intern audit adalah

istilah diikat terlalu erat dengan audit keuangan dasar, termasuk eksternal.

Dalam bentuknya yang paling ekstrim, yang disebut fungsi audit operasional akan memisahkan

sendiri sepenuhnya dari daerah keuangan disebut. Mereka akan mengklaim, misalnya, tidak memiliki

keahlian di kontrol keuangan mengelilingi piutang operasi. Sebaliknya, mereka mungkin melihat proses

kontrol dan mengabaikan isu apakah kas yang diterima dicatat dengan benar dan diikat ke rekening

keuangan, termasuk buku besar.

Cakupan akuntansi dan kontrol keuangan dan proses juga memberikan kesempatan bagi

memperluas jangkauan layanan audit internal ke dalam wilayah operasional yang lebih luas. Karena

catatan akuntansi dan keuangan secara langsung atau tidak langsung mencerminkan semua kegiatan

operasional, audit internal berorientasi finansial ulasan pintu sering terbukauntuk kegiatan lainnya.

Dalam hal strategi, sebuah ditinggalkan audit internal akuntansi dan keuangan daerah dapat

membuat vakum yang akan mengundang munculnya fungsi audit jenis lainnya. Audit Mutu Internal

Jaminan dan ASQ Kualitas Audit "misalnya, akan membahas berapa banyak tradisional auditor internal

di masa lalu diabaikan Organisasi Internasional untuk

Standardisasi (ISO) "kualitas" gerakan di awal hari, yang menyebabkan hampir profesi yang terpisah

dari kualitas auditor.

Fungsi audit internal saat ini perlu memiliki cakupan yang memadai kunci akuntansi dan

keuangan daerah, dan tanggung jawab siapa yang melakukan itu pasti akan meluas ke gambaran

wilayah operasional yang lebih luas. kegagalan untuk menutupi area keuangan utama adalah salah satu

argumen perusahaan audit eksternal dibuat untuk manajemen senior ketika mereka menawarkan untuk

menyediakan outsourcing perusahaan audit internal jasa. Selama beberapa tahun menjelang

diberlakukannya SOA, hampir muncul bahwa kantor akuntan publik yang mengambil alih audit

3

internal melalui pengaturan outsourcing mereka. Sekarang, auditor eksternal organisasi dilarang juga

melakukan audit internal untuk organisasi yang sama.

Auditor internal saat ini adalah elemen jauh lebih penting dalam rangka pengendalian internal

secara keseluruhan organisasi daripada mereka yang tidak yang bertahun-tahun di masa lalu. Agar

efektif di sini, auditor internal harus mendapatkan pemahaman yang kuat tentang pengendalian internal,

dan keterlibatan audit internal dengan Bagian SOA 404 ulasan memerlukan beberapa pemahaman yang

berlaku umum prinsip akuntansi (GAAP) dan kontrol keuangan yang terkait. Oleh karena itu, auditor

internal saat ini perlu memahami keuangan dan operasional serta sistem informasi kontrol.

FOUNDATIONS OF INTERNAL AUDITING

4

Defenisi audit internalDefenisi audit internal

Defenisi audit internal menurut IIA

Defenisi audit internal menurut IIA

Independen

Penilaian menegaskan perlunya evaluasi

Didirikan audit internal sabgai fungsi definitif formal organisasi modern

Memeriksa dan mengevaluasi

Layanan adalah produk akhir dari semua

pekerjaan audit internal. Menegaskan cakupan untuk organisasi

Independen

Penilaian menegaskan perlunya evaluasi

Didirikan audit internal sabgai fungsi definitif formal organisasi modern

Memeriksa dan mengevaluasi

Layanan adalah produk akhir dari semua

pekerjaan audit internal. Menegaskan cakupan untuk organisasi

Sejarah Dan Latar Belakang

Audit Internal

Sejarah Dan Latar Belakang

Audit Internal

Hubungan Terhadap Operasional, Keuangan

Dan Informasi Sistem Audit

Hubungan Terhadap Operasional, Keuangan

Dan Informasi Sistem Audit

Chapter 2

Internal Audit’s Common Body of Knowledge

Apa yang dimaksud dengan CBOK (Common Body of Knowledge)

CBOK diberbagai profesi diartikan sebagai batas minimum kecakapan yang dibutuhkan untuk kinerja

yang lebih efektif dalam suatu profesi tersebut. Dibanding menaruh semua pengetahuan dibidang yang

mana praktisi, seperti misalnya internal auditor, perlu terlihat “ahli” dalam profesi tersebut, suatu

CBOK lebih memfokuskan pada pengetahuan minimal yang diperlukan oleh setiap professional dalam

disiplin ilmu tersebut untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif.

CBOK juga merujuk pada berbagai organisasi profesional yang yang dikembangkan atau berusaha

dikembangkan untuk CBOK organisasi tersebut. Contohnya : BAI (Bank Administration Institute) yang

membuat CBOK sebagai acuannya terutama dalam hal risikonya.

Hubungan antara CBOK dengan pengetahuan lainnya bagi seorang internal auditor dapat dilihat pada

gambar berikut:

Institute of Internal Auditor’s Research Foundation CBOK

Audit internal dikembangkan dari suatu dukungan utama akuntansi dan pengecekan keakuratan

matematika, hingga evaluasi pengendalian internal spesialis saat ini. Profesi auditor internal memiliki

sejarah yang panjang. Berdasarkan International Standards for the Practice of Internal Auditing IIA,

auditor internal saat ini bekerja di perusahaan, organisasi non-profit, dan seluruh kantor pemerintahan.

Diluar standar yang telah dibuat IIA dan beberapa review persyaratan legal audit internal. Tidak

terdapat aturan pasti mengenai panduan benar dan salah dalam praktek audit internal. Selain itu, auditor

internal saat ini mengikuti sejumlah besar praktek terbaik dibawah keseluruhan panduan dari standar

IIA. Banyak praktek terbaik audit internal yang dikomunikasikan dari satu auditor ke auditor lainnya

melalui publikasi dan aktivitas IIA, mengikuti motto “Progress through Sharing (Kemajuan melalui

Berbagi)” mereka. Meski demikian, setelah bertahun-tahun, audit internal profesional menunjukkan

5

kebutuhan akan hal yang lebih formal dan pengembangan dalam CBOK audit internal. Lembaga Riset

IIA (the IIA Research Foundation-IIARF) meluncurkan upaya utama pada tahun 2006 untuk

mengembangkan semacam CBOK untuk profesi audit internal. Hasil awalnya pada tahun 2008,

dipublikasikan pada studi riset pertengahan tahun 2007.

Tujuan yang dinyatakan oleh survey ini mencakup dan menggambarkan bagian dari praktek audit

internal profesional diseluruh dunia, termasuk:

Pengetahuan dan kemampuan dalam proses auditor internal

Kemampuan dan tingkat peorganisasian yang digunakan untuk praktek kerja audit internal

Kewajiban yang dapat ditunjukkan auditor internal

Struktur organisani audit internal

Beberapa tipe industri yang mempraktekan audit internal

Regulasi lingkungan di beberapa negara

CBOK IIARF bertujuan mendokumentasikan pemahaman tentang peran nilai tambah unik yang

dimiliki audit internal perusahaan di seluruh dunia, berdasarkan pemahaman ini, suatu tujuan CBOK

IIARF menjasi lebih baik dalam menentukan masa depan audit internal dan memastikan bahwa hal

tersebut berisi “semangat dan kontribusi relevan terhadap perusahaan”.

Sayangnya, tujuan CBOK IIARF tidak mengembangkan seperangkat standar level tinggi dalam

pelaksanaan audit internal, seperti pendekatan yang digunakan dalam PMBOK PMI maupun praktek

terbaik untuk Perpustakaan Informasi Teknologi Infrastruktur (Information Technology Infrastructure

Library—ITIL). IIARF ditujukan hanya untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik mengenai

aktivitas dan tugas auditor internal saat ini dalam berbagai bagian unit IIA di seluruh dunia dan operasi

individu seperti fungsi kepala audit internal termasuk Chief Audit Executives (CAEs), manajer audit,

senior audit internal/supervisor, staf, dan hal lainnya yang terkait audit internal.

Meskipun disebut sebagai CBOK, pendekatan IIARF tidak menentukan seperangkat pengetahuan

umum akan praktek terbaik audit internal melainkan untuk mensurvei apa yang dilakukan auditor

internal disaat praktek publikasi studi dari negara ke negara. Untuk mengembangkan studi IIARF,

sebuah tim kontraktor dikontrak, format rinci standar survey dikembangkan, dan survey ini dikirim

kepada 9000 fungsi individual audit internal.

Survey CBOK IIARF dilakukan terhadap survei tipe-pelanggan yang serupa dimana partisipan ditanyai

untuk bersedia memberikan tanggapan atas pertanyaan berdasarkan skor 1 sampai 5 untuk setiap

pertanyaan. Tanggapan dengan skor 5 berarti responden sangat setuju dengan pertanyaan survey, skor

4 berarti setuju, dan skor 1 mengindikasikan responden sangat tidak setuju dengan pertanyaan survey.

Hasilnya akan dipubikasikan sebagai nilai tengah atas bebagai tanggapan; tidak ada nilai standar

deviasi yang ditunjukkan dalam tingkatan tanggapan-tanggapan tersebut.

6

Kelemahan survei ini ialah hasil dari survei tersebut dapat membingungkan. Selain itu, survei ini juga

tidak dapat menghasilkan informasi lebih lanjut yang dapat emndukung jenis tanggapan atau variasi

dari skor yang tercatat. Berikut ini 3 pernyataan evaluasi CBOK IIARF yang berada di bawah skor 4

dan diatas skor 3,5:

1. Kegiatan Internal audit anda membawa sebuah pendekatan sistematis untuk mengevaluasi

keefektivan proses penguasaan.

2. Cara aktivitas internal audit kita menambah nilai untuk proses penguasaan adalah melalui akses

langsung kepada komite audit.

3. Ijin dengan IIA’s Standard s for the Professional Practice of Internal Auditing adalah sebuah

factor kunci dari kegiatan audit internal anda untuk menambah nilai untuk proses penguasaan.

Dengan laporan seluruh level responden yang relatif rendah untuk pertanyaan-pertanyaan ini, maka

perhatian beberapa manajemen audit internal harus dipusatkan pada hal ini. IIA menyatakan

merencanakanm untuk memperbarui studi CBOK IIARF setiap tiga tahun dan menunjukkan rencana

umum untuk mengembangkan dan melepas produk lain dan penawaran untuk meningkatkan dan

membangun CBOK audit internal.

CBOK IIARF tidak memberi pedoman dalam praktek terbaik audit internal. CBOK IIRF hanya

memberikan gambaran garis bersar aktivitas audit internal dan bagaimana mempraktekannya. Standar

IIA dibentuk melalui upaya keras komite relawan. Melalui bagian IIA lokal mereka, auditor internal

seharusnya bisa lebih terlibat dalam proses pengembangan standar IIA. Yang paling penting ialah,

standar IIA ini secara efektif menentukan body of knowledge atau seperangkat praktik terbaik bagi audit

internal.

WHAT DOES AN INTERNAL AUDITOR NEED TO KNOW ? apa yang perlu diketahui oleh

seorang auditor internal?

Seorang auditor internal semestinya mengembangkan pengetahuan umum mengenai esensi dari seluruh

topik yang dibahas dalam buku ini.

Auditor internal yang berpengalaman biasanya terspesialisasi dalam beberapa area dan memliliki

tingkatan yang lebih besar atas pengetahuan industri spesifik. Bagaimanapun perusahan manufaktur

industri alat berat atau yang menyediakan beberapa jasa financial, seorang auditor internal

berpengalaman seharusnya mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mengenai bagian spesifik

tersebut.

Pengetahuan tersebut bisa didapat dari membaca publikasi industry-spesifik, menghadiri pameran

perdagangan , atau hanya mendengar lebih banyak. Setelah memperbanyak pengetahuan tentang

7

industry-spesifik , seorang auditor internal dapat menggunakan beberapa pengetahuan tersebut dan

menggabungkannya dengan prinsip-prinsip audit secara layak.

MODERN INTERNAL AUDITING ‘S CBOK GOING FORWARD

Kita mengenal bahwa lapangan dan profesi dari internal auditing adalah luas. IIA telah memgumumkan

rencana utama untuk membangun dan memperluas IIARF CBOK itu sendiri di tahun- tahun kedepan .

Akan tetapi, pulikasi terbaru IIARF CBOK menemukan bahwa akhir-akhir ini sejumlah auditor internal

tidak mengikuti standar IIA , IIA mereview temuan ini dan hanya menerbitkan lebih banyak materi

dasar untuk kedepannya. Laporan praktek ini menunjukan kebutuhan pengetahuan auditor internal

secara nyata.

8

Chapter 3

Internal Control Framework: The COSO Standard

PENTINGNYA PENGENDALIAN INTERNAL YANG EFEKTIF

Pengendalian internal adalah suatu proses yang diimplementasikan menajemen yang didesain

untuk mendapatkan penjaminan yang layak atas informasi keuangan dan proses bisnis perusahaan.

Pengendalian internal yang efektif atas proses bisnis tercapai jika (1) misi yang telah ditetapkan

tercapai dengan cara etis, (2) menghasilkan data yang akurat dan handal, (3) memenuhi undang-

undang dan kebijakan berusaha yang berlaku, (4) menyediakan penggunaan asset yang ekonomisasi

dan efisien, (5) menyediakan keamanan asset yang tepat.

Sistem pengendalian internal terus menjadi dasar dari kegiatan operasional dan akuntansi dari

proses bisnis yang efektif.

Aktivitas utamanya meliputi mengevaluasi dan menilai berbagai tingkat pengendalian.

Manajer bertanggung jawab menciptakan dan mengelola pengendalian internal ini, dan auditor

internal menilai efektivitasnya serta membuat rekomendasi yang diperlukan.

INTERNAL CONTROLS STANDARDS: BACKGROUND

Definisi pengendalian internal menurut SAS (Statement on Auditing Standards) No. 1:

pengendalian internal terdiri dari perencanaan bisnis dan semua metode yang terkoordinasi serta

pengukuran yang dipakai entitas untuk mengamankan asetnya, mencocokkan keakuratan dan

kehandalan data akuntansi, mengembangkan efisiensi operasional, dan mendukung ketaatan untuk

menentukan kebijakan manajerial.

Foreign Corrupt Practices Act of 1977 melarang penyuapan pada pejabat asing dan

mendorong ketentuan diwajibkannya pemeliharaan bku dan pencatatan yang akurat sebaik system

pengendalian internal akuntansi.

FCPA membawa dampak yang signifikan baik untuk auditor internal, maupun eksternal,

karena untuk pertama kalinya manajemen bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal

akuntansi yang memadai untuk menyediakan penjaminan yang layak bahwa transaksi diotorisasi dan

dicatat untuk nenyediakan penyiapan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP.

Selain itu FCPA menyatakan bahwa akuntabilitas dipelihara untuk penggunaan aset dan

aksesnya hanya diperbolehkan dengan otorisasi atas persediaan fisik periodik.

FCPA meningkatkan pentingnya pengendalian internal dan peraturan anti penyuapan.

9

FCPA merupakan langkah awal untuk membantu perusahaan memikirkan tentang kebutuhan

pengendalian internal yang efektif, meskipun tidak ada pedoman atau standar atas ketentuan yang

ditetapkan oleh FCPA

EVENTS LEADING TO THE TREADWAY COMMISSION

FCPA mengharuskan laporan perusahaan untuk mencatat pengendalian internal mereka, teatapi

tidak meminta auditor eksternal untuk membuktikan apakah perusahaan sudah mematuhi peraturan

pelaporan pengendalian internal FCPA.

The Cohen Commission merupakan high-level commission on auditor’s responsibility.

Mereka menyarankan adanya laporan tentang pengendalian internal, dimana auditor eksternal perlu

memberikan opini atas kewajaran asersi pengendalian manajemen dalam financial statement internal

control letter yang disusulkan.

FEI mengesahkan rekomendasi The Cohen Commission ttg internal control dan setuju bahwa

perusahaan harus melaporkan bagaimna pengendalian akuntansi internal mereka.

Selanjutnya SEC menerbitkan peraturan yang meminta laporan manajemen atas sistem

pengendalian akuntansi internal perusahaan. SEC menyatakan bahwa informasi efektivitas

pengendalian internal dibutuhkan untuk mmbantu investor melakukan evaluasi yang lebih baik atas

kinerja manajemen dan integritas laporan keuangan yang diterbitkan ke publik.

Expectation gap merupakan masalah yang dialami oleh AICPA, dimana standar audit mereka

tdk menyediakan petunjuk yg cukup untuk auditor eksternal atau pengguna laporan.

Untuk mengatasinya AICPA menerbitkan peraturan2 baru, termasuk SAS No.30 tentang

Pelaporan Pengendalian Akuntansi Internal, serta SAS No.55 tentang Pertimbangan Struktur

Pengendalian Internal dalam Audit Laporan Keuangan. Proses pengendalian internal misalnya

kebijakan dan prosedur yang berfokus pada efektivitas, efisiensi, ekonomis, dan ekonomisasi proses

pengambilan keputusan manajemen atau prosedur yang meliputi aktivitas riset&development. SAS

No.55 ini mendefinisikan internal control dalam 3 elemen kunci: (1) Lingkungan Pengendalian, (2)

Sistem Akuntansi, dan (3) Prosedur Pengendalian.

The National Commission on Fraudulent Financial Reporting atau Treadway Commission

bertujuan untuk mengidentifikasi factor penyebab kecurangan pada laporan keuangan dan

memberikan saran untuk meminimalisnya. Komisi ini meminta manajemen melaporkan efektivitas

system pengendalian internal dan menentukan elemen kunci apa saja yang membentuknya, termasuk

lingkungan pengendalian yg kuat, codes of conduct, audit komite yang kompeten dan ikut terlibat,

serta fungsi audit internal yang kuat.

10

KERANGKA PENGENDALIAN INTERNAL COSO

Pengendalian internal menurut COSO: pengendalian internal adalah proses, dipengaruhi oleh dewan

direksi, manajemen, dan personel lain, disusun untuk menyediakan keyakinan yang layak dalam rangka

meraih tujuan dalam kategori: (1) efektivitas dan efisiensi operasi, (2) kehandalan laporan keuangan,

(3) kepatuhan terhadap undang2 dan peraturan yang berlaku.

Inti dari kerangka pengendalian internal COSO adalah kita harus mempertimbangkan bagaimana tiap

pengendalian internal saling berhubungan dengan pengendalian internal lain.

a. Lingkungan Pengendalian

Merupakan pondasi/dasar struktur pengendalian internal menurut COSO, yang berpengaruh terhadap

struktur semua aktivitas dan penilaian risiko, termasuk sejarah dan budaya perusahaan.

i. Integritas dan Nilai Etika

Nilai ini merupakan pesan yang dikomunikasikan oleh manajer senior. Jika perusahaan telah

mengembangkan code of conduct yang kuat, yang menentukan integritas dan nilai etika, dan bila

para pemegang kepentingan mengikutinya, seluruh pemegang kepentingan akan memiliki

keyakinan bahwa perusahaan telah memiliki nilai yang baik. Code of conduct mendeskripsikan

peraturan tentang perilaku etika.

Gangguan yang mendorong para pemegang kepentingan untuk mengadakan audit: tidak ada

pengendalian atau ada, tapi tidak efektif; tingginya desentralisasi, sehingga menurunkan

kesadaran top-manager akan tindakan manajer di bawahnya; fungsi internal audit yang lemah;

sanksi tindakan yang tidak benar kurang berat atau tidak dipublikasikan.

ii. Komitmen untuk Kompetensi

Perusahaan perlu untuk menspesifikasi tingkat kompetensi yang diperlukan untuk berbagai job-

desk serta mewujudkan persyaratan tersebut menjadi tingkat pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan. Dengan menempatkan orang yang tepat dalam pekerjaan yang tepat dan memberikan

pelatihan yang cukup yang diperlukan, perusahaan telah memenuhi komponen pengendalian

internal COSO yang penting.

iii. Dewan Direksi dan Komite Audit

Dewan direksi dan komite audit harus benar-benar pihak yang independen. Dengan menetapkan

kebijakan dan me-review seluruh kegiatan perusahaan, dewan direksi dan komite audit memiliki

tanggung jawab penting untuk menetapkan pengendalian pada tingkat atas.

iv. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi

Komponen ini harus dipahami oleh auditor internal dan menjadikannya pertimbangan dalam

mengevaluasi efektivitas pengendalian internal. Tidak ada gaya dan filosofi yang paling baik,

tetapi faktor ini penting dalam mempertimbangkan komponen pengendalian internal lainnya.

11

v. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah tatanan atau pendekatan atas usaha bekerja individu untuk di

ditugaskan dan disatukan guna meraih seluruh tujuan. Struktur organisasi merupakan aspek

penting dari pengendalian internal perusahaan. Komponen ini menyediakan kerangka untuk

aktivitas perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemantauan guna membantu meraih tujuan.

Komponen ini berhubungan dengan bagaimana fungsi2 yg ada dikelola dan diorganisir.

vi. Pembagian Kewenangan dan Tanggung Jawab

Pengendalian internal sangat terpengaruh dengan tingkat dimana individu sadar akan tanggung

jawabnya. Hal ini akan menuntunnya menjadi chief executive, yang memiliki tanggung jawab

besar untuk semua aktivitas yang berhubungan dengan entitas, termasuk sistem pengendalian

internal.

vii. Kebijakan SDM dan Praktika

Kebijakan dan praktika seputar SDM meliputi:

- rekrutmen dan penetapan kerja (hiring)

- orientasi/pengarahan pegawai baru

- evaluasi, promosi, dan kompensasi

- tindakan disiplin

Komponen ini penting karena jika tidak ada kebijakan dan prosedur SDM yang kuat, maka pesan

dari atas dalam sturktur perusahaan tidak akan tersampaikan.

viii. Lingkungan Pengendalian COSO dalam Perspektif

Kerangka pengendalian internal COSO berupa piramid, dimana lingkungan pengendalian menjadi

pondasi. Perusahaan yang sedang membangun pengendalian internal yang kuat harus

memperhatikan komponen ini baik2. Akan tetapi komponen lain juga tidak kalah penting.

Evaluasi atas pengendalian internal COSO bukan hanya mempertanyakan ”apakah debet dan

kredit sudah balance?” akan tetapi karena kebutuhan kebijakan yang kuat, yang fundamental tapi

mungkin berbeda untuk tiap perusahaan.

b. Penilaian Risiko

Kemampuan perusahaan untuk meraih tujuannya memiliki risiko, dari internal maupun eksternal.

COSO mendeskripsikan penilaian risiko dlm 3 tahapan: (1) mengestimasi signifikansi risiko; (2)

menilai kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko; (3) mempertimbangkan bagaimana risiko harus

dikelola dan tindakan apa yg hrs dilakukan.

Kerangka pengendalian internal COSO menyarankan risiko harus dipertimbangkan dari 3

perspektif:

12

1. Risiko perusahaan dari faktor eksternal

Meliputi pengembangan teknologi yang dapat mempengaruhi sifat dan jgka waktu riset dan

development atau mendorong adanya perubahan proses produksinya; perubahan kebutuhan atau

harapan konsumen; penetapan harga; garansi; atau aktivitas jasa (services).

2. Risiko perusahaan dari faktor internal

Misalnya gangguan server IT; kualitas kayawan; atau akses atas aktiva yang lebih bebas.

3. Specific activity-level risks

Meliputi bidang pemasaran, IT, dan keuangan.

c. Aktivitas Pengendalian

- Macam aktivitas pengendalian:

1.Top-level reviews

Manajemen dan internai auditor pada berbagai tingkat harus me-review hasil kinerja mereka,

membandingkannya dengan budget, statistika kompetitif, dan ukuran benchmark lain.

2.Fungsional langsung atau manajemen aktivitas

Manajer pada berbagai tingkat harus me-review laporan operasional dari sistem pengendalian

mereka dan mengambil tindakan korektif yang tepat.

3.Proses informasi

IT mengandung banyak pengendalian dimana sistem secara internal mengecek kepatuhan dalam

area tertentu dan kemudian melaporkan pengecualian pengendalian internalnya. Hal-hal yang

dilaporkan sebagai pengecualian harus mendapatkan tindakan korektif secara otomatis dari

prosedur sistem, atau operatornya, atau maanjemen.

4.Pengendalian fisik

Perusahaan harus memiliki pengendalian yang tepat atas aset fisiknya, termasuk aset tetap.

Persediaan, dan surat berharga.

5.Indikator kinerja

Manajemen seharusnya mengumpulkan data2 yg berhubungan, baik operasional maupun

keuangan satu sama lain dan melakukan tindakan analitis, investigasi, dan korektif yang tepat.

6.Pemisahan tugas

Tugas2 harus dipisahkan antara orang2 yg berbeda untuk mengurangi risiko terjadinya tindakan

yang salah atau tidak tepat.

- Integrasi aktivitas pengendalian dengan penilaian

13

Pengendalian internal merupakan proses dan aktivitas pengendalian yang tepat harus dilakukan

untuk mengidentifikasi risiko.

- Pengendalian atas sistem informasi

Kerangka pengendalian internal COSO menyoroti beberapa area IT untuk mengevaluasi kecukupan

seluruh pengendalian internal. Pengendalian umum meliputi sentralisasi server atau pengendalian

penyimpanan data manajemen, termasuk penjadwalan pekerjaan, manajemen database, dan

perencanaan bisnis berkelanjutan. Kerangka pengendalian internal COSO menyimpulkan adanya

kebutuhan untuk mempertimbangkan pengaruh keterlibatan teknologi ketika mengevaluasi aktivitas

pengendalian sistem informasi.

d. Komunikasi dan Informasi

- Hubungan antara informasi dan pengendalian internal

Informasi yang penting harus dapat mengalir dari tingkat atas sampai ke bawah. Kerangka

pengendalian internal IT COSO harus menekankan pentingnya menjaga informasi dan sistem

pendukung yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan secara keseluruhan. Sistem informasi yang

efektif dilakukan untuk mendukung perubahan di berbagai tingkat.

Strategic and integrated systems

Dengan strategic system, laporan engendalian internal COSO mengharuskan manajer

mempertimbangkan perencanaan, desain, dan implementasi sistem informasinya sebagai bagian

dari strategi perusahaan secara keseluruhan. Strategic system ini mandukung bisnis perusahaan dan

membantu menjalankan misinya. Selain itu COSO juga menekankan pentingnya sistem informasi

yang terintegrasi dengan operasi lain.

Kualitas informasi

Untuk menentukan kualitas informasi, harus diketahui apakah: isi dari informasi yang

dilaporkan sudah tepat; informasi tsb tepat pada waktunya dan tersedia saat dibutuhkan; informasi

tsb didapat sekarang atau minimal terbaru; data dan informasi benar; informasi tsb dapat diakses

oleh pihak yang tepat.

- Aspek komunikasi pengendalian internal

Menurut pengendalian internal COSO, komponen komunikasi yang paling penting adalah bahwa

para pemegang kepentingan harus menerima pesan dari manajer senior untuk mengingatkan mereka

akan tanggung jawab pengnedalian internal. Hal ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan

14

akan mengikuti prinsip pengendalian internal yang efektif. Komunikasi harus berjalan dua arah, dan

COSO menekankan bahwa para pemegang kepentingan harus juga melapor kepada perusahaan

secara keseluruhan. Komunikasi ke atas ini memiliiki 2 komponen: (1) komunikasi normal:

proses dimana para pemegang kepentingan diharapkan untuk melaporkan status, kesalahan, atau

masalah melalui supervisor mereka, (2) komunikasi rahasia: merupakan mekanisme dimana

seseorang dapat melaporkan berbagai hal kepada personel atasnya secara anonim.

Pengendalian internal COSO menjelaskan elemen komunikasi sbb: entitas yang budayanya

dipahami dengan baik oleh seluruh personel perusahaan dan memiliki banyak sejarah beroperasi

dengan integritas, umunya hanya akan mengalami sedikit kesulitan mengkomunikasikan pesannya.

Entitas tanpa tradisi akan perlu banyak jalan untuk mengkomunikasikan pesannya.

e. Pengawasan

- Aktivitas pemantauan yang terus-menerus (ongoing)

Contoh aktivitas pemantauan yang terus-menerus:

Fungsi normal manajemen operasional

Review manajemen atas laporan operasional dan keuangan merupakan aktivitas pemantauan

terus-menerus yang penting.

Komunikasi dari pihak eksternal

Elemen ini berhubungan erat dengan komponen komunikasi dari pihak eksternal.

Struktur perusahaan dan aktivitas supervisory

Ketika manajer senior harus selalu me-review laporan dan melakukan tindakan korektif,

supervisi tingkat pertama dan sturktur perusahaan yg berhubungan memiliki peran penting

dalam pemantauan.

Physical inventory dan rekonsiliasi aset

- Evaluasi pengendalian internal yang terpisah

Pengendalian internal COSO mememberikan pedoman proses evaluasi untuk me-review

pengendalian internal. Evaluator harus: (1) mengembangkan pemahaman atas desain sistem; (2)

menguji pengendalian kunci; (3) mengembangkan kesimpulan berdasarkan hasil pengujian. Selain

itu juga dapat dilakukan benchmarking, yaitu proses membandingkan proses yang dilakukan

perusahaan dengna prosedur pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan sejawat (peer).

Dokumentasi yang baik akan membuat evaluasi atas pengendalian internal lebih efktif. Tapi tidak

semua didokumentasikan. Bila ada proses yang tidak didokumentasikan, informal, tapi cukup

15

efektif, maka tim review akan perlu untuk menyiapkan dokumentasi evaluasi sendriri guna

menjelaskan bagaimana proses tsb bekerja dan ttg sifat dasar pengendalian internalnya.

- Pelaporan kekurangan pengendalian internal

COSO menyatakan: jika kekurangan pengendalian internal perusahaan dapat mempengaruhi

pencapaian tujuannya, maka harus dilaporkan kepada pihak yang dapat melakukan tindakan yang

diperlukan. Penemuan kekurangan pengendalian internal seharusnya dilaporkan tidak hanya kepada

individu yang bertanggung jawab atas fungsi atau aktivitas yang terkait, yang dapat melakukan

tindakan korektif, tetapi juga minimal dilaporkan pada manajemen yang berada satu tingkat di

atasnya. Proses ini memugkinkan individual tsb menyediakan dukungan atau pandangan yang

diperlukan untuk melakukan tindakan korektif, dan untuk mengkomunikasikan dengan pihak lain

dalam perusahaan yang aktivitasnya mgkn terpengaruh. Bilamana penemuan kekurangan melewati

batas organisasi, maka pelaporannya harus menyesuaikan juga dan diarahkan sedemikan rupa

sehingga mencukupi untuk dapat dilakukan tindakan yang tepat.

DIMENSI LAIN DARI KERANGKA PENGENDALIAN INTERNAL COSO

Tiga dimensi yang berada pada bagian atas kerangka pengendalian internal COSO:

Kehandalan laporan keuangan

Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku

Efektivitas dan efisiensi operasi

16

17

Chapter 4

Internal Audit and the Sarbanes-Oxley Act

Skandal keuangan perusahaan menyebabkan komunitas investasi memperbarui standar audit

keuangan menjadi lebih baik dalam praktek firma akuntan public. Institute of Internal Auditor (IIA)

merilis revisi dengan singkat standarnya untuk praktik professional internal untuk menggantikan set

standar yang sebelumnya terlalu luas,dan detail. ISACA merevisi dan memperbaiki kerangka proses

COBIT agar lebih dapat diterima oleh semua auditor dan kelompok manajemen. Perubahan utama yang

berkaitan dengan Sarbanes-Oxley Act (SOA) meliputi perusahaan akuntan publik, standar audit

keuangan, dan tata kelola perusahaan. Melalui inisiatif legislatif, profesi akuntan publik telah

mengalami perubahan dan AICPA telah kehilangan tanggung jawabnya untuk menetapkan standar

akuntansi audit publik. Sebuah entitas baru, PCAOB, telah ditetapkan, sebagai bagian dari SOA dan di

bawah SEC, untuk menetapkan standar akuntansi audit publik dalam mengawasi perusahaan akuntan

public individual.

Bab ini membahas pengaturan akuntansi yang sangat signifikan, standar publik dan undang-

undang tata kelola perusahaan. SOA dan PCAOB melakukan perubahan terbesar untuk akuntan publik,

laporan keuangan, dan aturan tata kelola perusahaan sejak SEC diluncurkan pada tahun 1930-an. SOA

menyajikan aturan baru yang paling penting untuk audit dan internal audit.

"Where were the auditors?” Kegagalan Standart

Pertanyaan tersebut tidak diarahkan secara langsung pada auditor internal, tetapi kepada

akuntan publik auditor eksternal yang bertanggung jawab untuk mengaudit buku perusahaan yang

mengalami kegagalan dan menyatakan bahwa laporan keuangan mereka disajikan secara wajar.

Berdasarkan skandal Arthur Anderson yang terjadi, auditor eksternal telah melewatkan

beberapa kesalahan besar dan penipuan dalam tinjauan laporan keuangan organisasi. Terlalu

sering, kantor akuntan publik besar dituduh menjual jasa audit mereka untuk mendapatkan tugas di

daerah yang lebih menguntungkan misalnya konsultasi.

Bagaimana mungkin sebuah tim auditor independen apabila factor utama yaitu staf keuangan

menjabat sebagai auditor eksternal dan kemudian mengharuskan mereka menerima posisi lan. Hal

tersebut menyebabkan terlalu banyak hubungan dekat yang membuat independensi sulitnya tujuan

pengambilan keputusan. Outsourcing atau mengontrak beberapa atau semua jasa audit internal

telah menjadi tren yang berkembang sepanjang tahun 1990-an.

Sarbanes-Oxley Overview: Kunci Internal AuditSOA memperkenalkan perubahan suatu

proses secara total dalam menerbitkan stamdart audit eksternal dan mereview kinerja auditor

18

kesternal dan memberikan tanggung jawab tata kelola kepada senior exevutives dan dewan

direksi. PCAOB akan menerbikan standar audit keuangan dan juga akan mengawasi auditor

kesternal dengan etika professional dan kinerja. Karena SOA memiliki pengaruh besar kepada

auditor internal, maka auditor internal yang modern dan efektif sebaiknya mengembangkan

pemahaman umum atas SOA sebaik mungkin. Hokum Federal dikelola dan diterbitkan pada

seksi perundang-undangan yang terpisah yang disebut Title. Beberapa SOA tertulis

memngamanatkan aturan yang diterbitkan agensi yang bertanggung jawab, yaitu SEC untuk

perumdamg-umdamgammya. Aturan SOA yang spesifik dikembangkan secara signifikan atau

tidak oleh banyak auditor internal.SOA Title I: Public Company Accounting Oversight

BoardStandar audit atas isu isu yang sering terjadi dirancang oleh ASB yang dimiliki oleh

AICPA melalui suatu proses yang memaksa untuk mengembangkan perubahan standar yang

diusulkan, luas anggota secara individual, dan penerbitan akhir atas standar professional yang

baru atau yang direvisi. Standar ini berdasarkan GAAS melalui standar auditing yang spesifik

yang disebut SAS. Beberapa GAAS merupakan praktek audit yang baik. PCAOB ini, merupakan

adalah new nonfederal, perusahaan nonprofit dengan tanggung jawab mengawasi seluruh subyek

audit kepada SEC. buakan merypakan pengganti AICPA tetapi diasumsikan memiliki tanggung

jawab untuk beberapa fungsi yang telah dikelola pleh AICPA. PCAOB ini dijelaskan lagi dalam

SOA title I perundang-undangan dengan bagian yang terpisah. PCAOB ini mengatur hanya

eksternal, nukan internal auditor, karena perubahan proses audit dan tata kelola perusahaaan

mempengaruhi cara auditor internal mengkoordinasi pekerjaannya bersama auditor eksternal

untuk mencapai GCG sehingga merupakan suatu alas an mengapa fungsi internal audit saat ini

memulai untuk melakukan outsourching eksternal auditor.PCAOB Administration and Public

Accounting Firm RegistrationPCAOB terdiri dari 5 anggota yang ditunjuk oleh SEC, dimana 3

orang bukan anggota CPA. PCAOB tidak didominasi oleh CPA dan kepentingan akuntan public.

Ketua PCAOB harus tidak berpraktek sebagai CPA selama 5 tahun untuk menjaga dewan

PCAOB dari dominasi CPA dan firma akuntan public.PCAOB sendiri akan didominasi oleh

pengacara dan aktifis public interest. Tanggung jawab PCAOB antara lain yaitu:Registrasi firma

akuntan publik yang mengaudit perusahaan, sifatnya detail, dan hanya mengisi form aplikasi

dan kemudian memulai bisnis. Harus mengungkapkan biaya yang dikumpulkan dari perusahaan

yang telah diaudit, menyediakan data audit dan standar kualitas, memberikan informasi rinci

mengenai CPA yang akan melakukan audit, dan mengungkapkan tindakan pidana, perdata, atau

administratif tertunda.

Menetapkan standar audit, Standar ini termasuk pengauditan, pengendalian mutu,

etika, independen dan kunci area audit lainnya.

19

Melakukan inspeksi dari kantor akuntan publik terdaftar, PCAOB memiliki

tanggung jawab untuk mereview kualitas perusahaan terdaftar. Di masa lalu, proses

peer review AICPA ditangani, tetapi perusahaan besar sering ditemukan sedikit

mengkritik rekan-rekan mereka. PCAOB tidak membangunnya sendiri melainkan

kantor akuntan publik dapat menerima lebih rinci sebagai review yang

ketat.Melakukan investigasi dan pendisiplinan prosedur, Prosedur-prosedur ini

dapat diterapkan ke seluruh perusahaan terdaftar atau hanya untuk individu dalam

perusahaan tersebut. Kesalahan yang diselesaikan dalam investigasi formal

mengakibatkan sanksi yang melarang suatu perusahaan atau individu auditor dari

melaksanakan audit dibawah PCAOB.

Melakukan standar dan fungsi kualitas lain sebagai ketentuan dewan, PCAOB

dapat masuk ke daerah lain untuk melindungi investor dan kepentingan umum.

Menegakkan kepatuhan SOA, Meskipun ada masih banyak yang harus ditentukan

PCAOB akan bertanggung jawab untuk menegakkan kepatuhan terhadap aturan SEC

terhadap semua undang-undang SOA dan dapat mengakibatkan berbagai tindakan

hukum administrasi atau prosedur lain yang sesuai.

Auditing, Quality Control, and Independence Standards

Standar IIA akan direvisi sehingga SOA memberikan PCAOB amanat untuk

mengembangkan standar dengan persyaratan minimum :

Retensi kertas kerja audit Standar akan membutuhkan bahwa kertas kerja audit dan

bahan-bahan lain untuk mendukung laporan auditor harus dipertahankan untuk jangka

waktu tidak kurang dari tujuh tahun.

Persetujuan mitra

Standar akan dikeluarkan harus mendapat persetujuan pihak concurring atau kedua untuk

setiap penerbitan laporan audit. Persetujuan ini bisa dilakukan dengan anggota lain dari

kantor akuntan publik yang sama-sama memiliki pemeriksa independen.

Lingkup prngujian pengendalian internal

Standar SOA sekarang memerlukan auditor eksternal untuk menggambarkan lingkup

pengujian auditor eksternal proses serta temuan dari pengujian itu. Hasilnya akan

dijelaskan lebih rinci tentang prosedur pengujian dalam laporan dan laporan tambahan

serta prosedur pengujian yang lebih luas. Seringkali auditor eksternal dihadapkan dengan

populasi uji yang sangat besar dan diuji hanya jumlah yang sangat kecil item. Jika tidak

20

ada kendala yang ditemukan, mereka menyatakan pendapat berdasarkan hasil dari sampel

yang sangat terbatas.

Evaluasi struktur pengendalian dan prosedur

Standar PCAOB akan mencakup prosedur penelaahan dan evaluasi pengendalian intern.

Karena telah menjadi standar di seluruh dunia diakui, PCAOB akhir standar di sini akan

hampir pasti mengikuti model COSO pengendalian internal.

Standar pengendalian audit mutu

PCAOB diberi amanat untuk melepaskan kontrol kualitas audit standar dalam penerbitan

laporan keuangan yang diaudit. Meskipun PCAOB tidak akan diharapkan untuk

mengeluarkan standar kualitas spesifik sendiri, SOA undang-undang Negara yang

didaftarkan perusahaan akuntan publik mensyaratkan harus mempunyai standar yang

berkaitan dengan:

1. Pengawasan terhadap etika professional dan independen

2. Prosedur memecahkan masalah akuntansi dan audit dalam perusahaan

3. Pengawasan kinerja audit

4. Mempekerjakan tenaga professional

5. Standar yang disetujui dan dilaksanakan oleh perikatan

6. Inspeksi kualitas internal

7. Standar kualitas lain yang ditemtukan oleh PCAOB

Implikasi audit internal dari standar PCAOB

Fungsi internal audit yang efektif harus mengawasi secara ketat standar PCAOB yang

berkembang dan memodifikasi departemen proses internal audit untuk mengikuti apa yang

pada akhirnya akan eksternal dan internal audit standar praktek terbaik.

Inspections, Investigations, and Disciplinary ProceduresPCAOB diberi kewenangan untuk

melakukan program berkelanjutan untuk melakukan inspeksi atas perusahaan akuntansi

terdaftar untuk menilai kepatuhan terhadap peraturan SOA, aturan-aturan SEC, dan standar

professional yang berfokus pada kinerja kantor akuntan publik terhadap audit yang dipilih untuk

ditinjau dan atas penerbitan laporan audit yang terkait untuk mengidentifikasi setriap tindakan

atau kelalaian yang ada terhadap pelanggaran dari peraturan yang ditetapkan oleh SOA,

PCAOB, dan SEC serta AICPA.SOX II : Indepensdensi AuditorInternal audit dan eksternal

audit berdasarkan sejarahnya telah terpisah dan independen. Tanggung jawab eksternal auditor

adalah menilai kewajaran system pengendalian internal organisasi dan laporan keuangan yang

diterbitkannya sedangkan tanggung jawab internal dalam melayani manajemen perusahaan

memiliki area yang lebih luas lagi. Pemisahan firma eksternal audit secara berkelanjutan dalam

21

fungsi internal audit dimulai pada awal 1990 yaitu dimulai ketika perusahaan besar lebih

memilih untuk melakukan outsourcing pada dalam fungsi fungsi tertentu yang bukan

merupakan fungsi inti. Organisasi akan menyerahkan fungsi tersebut kepada ahli yang lebih

memahami fungsi tersebut, sehingga pihak di dalam perusahaan yang seharusnya menjalankan

fungsi tersebut dapat melakukan fungsi lain yang dapat mendatangkan keuntungan.

Sedangankan outsourcing baru dilaksanakan sekitar tahun 1980, dimana firma audit eksternal

mengelola perusahaan kliennya dan mereka diberikan tawaran untuk mengambil alih fungsi

audit internalnya. Hal tersebut terjadi karena senior manajemen seringkali tidak begitu

memahami perbedaan dari dua fungsi tersebut dan terkadang mereka lebih nyaman untuk

mempekerjakan auditor eksternal karena beberapa alas an termasuk tergoda oleh biaya murah

yang ditawarkan oleh para eksternal auditor. Selain itu mereka melihat auditor eksternal

memiliki peran yang lebih penting dalam menyusun laporan keuangan tahunan sedangkan audit

internal terlibat dalam tugas-tugas yang kurang penting. Adanya outsourcing internal audit

tersebut, menuai skandal dimana fungsi internal audit Enron dijalankan oleh eksternal

auditornya, sehingga menimbulkan banyak kritik dan komentar mengenai independensinya. Hal

inilah yang menjadi peristiwa utama dalam SOX.Batasan-Batasan Jasa EksternalBerdasarkan

SOA section 201, mengilegalkan firma akuntan public yang terdaftar untuk memberikan jasa

baik audit maupun nonaudit termasuk internal audit, konsultasi, serta perencanaan keuangan

senior officier secara permanen dan terus menerus. Sehingga outsourcing internal audit tidak

boleh diberikan kepada eksternal audit yang sedang menjalankan pekerjaan auditnya dalam

suatu organisasi. Jasa yang dilarang SOA untuk diberikan oleh firma akuntan public tersebut

antara lain yaitu :Implementasi dan Rancangan system Informasi Keuangan, auditor internal

memerlukan pemahaman yang tinggi dalam memahami pemasangan system keuangan yang

dapat juga menjadi tanggung jawab eksternal auditor.

Pembukuan dan Jasa Laporan Keuangan, firma akuntan public memiliki tawaran untuk

menjalankan jasa akuntansi disamping melaksanakan audit. Tanggunga jawab

kelompok akuntansi tersebut seperti analisis, dokumentasi, dan membangun laporan

keuangan sebelum audit dilaksanakan.

Fungsi manajemen dan Sumber Daya Manusia, sebelum SOA auditor eksternal

memiliki tanggung jawab besar dalam area ini. Sehingga beberapa dari mereka

menduduki posisi manajemen kliennya, yang menyebabkan lingkungan di hampir

seluruh manajer akuntansi organisasi merupakan auditor eksternal. Situasi ini

membuat cemas internal auditor yang tidak berasal dari firma yang sama, karena

promosi pada level tersebut terbatas.

22

Jasa terlarang lainnya, seperti penasehat investasi, dan audit yang bergaitas denfan jasa

jasa legal.

SOA, tidak melarang auditor eksternal memberikan jasa perpajakan, namun di awal

tahun 2003, CEO dari perusahaan telekomunikasi Sprint diberhentikan karenaketrlibatannya

dalam masalah penghindaran pajak atas saran eksternal auditnya. SOA mengijinkan auditor

eksternal untuk membuat perikatan nonaudit selain jasa jasa yang dilarang tadi, jika jasa

tersebut disetujui diawal oleh komite audit.

Karena saat ini auditor eksternal tidak hanya sebagai auditor, maka internal auditor

sebaiknya memiliki tingkat perhatian dan tanggung jawab yang lebih tinggi dalam perannya

sebagi penilai pengendalian internal dan mendukung praktek GCG.

Persetujuan awal Komite Audit atas Jasa yang berikan

SOA Section 202, Totle 1 menjelaskan bahwa komite audit di awal, harus

menyetujui jasa baik audit maupun non audit. Sedangkan semakin lama komite audit

terkadang hanya menerima lebih dari tulisan singkat atau usulan lisan atas jasa tambahan

yang diberikan eksternal auditor yang disetujui secara asal-asalan. Komite audit akan

melibatkan diri mereka dengan kewajiban pidana atau litigasi pemegang saham apabila

mereka menyetujui aksi yang dilarang. Sehingga ketika komite audit menyetujui jasa

nonaudit tertentu, mereka harus mengungkapkannya kepada investor melalui proxy laporan

tahunan. SOA memperbolehkan komite audit melimpahkan wewenang persetujuan awal

jasa nonaudit tersebut kepada satu atau lebih direktur luar dalam komite audit. Hal tersbut

akan meredakan ketegangan permasalahan bisnis jangka panjang jomite aduit, namun akan

memberikan tanggung jawab lebih pada beberapa anggota komite audit dan selain itu juga

menimbulkan banyak tanggung jawab hukum baru yang diamanatkan SOA.

Perputaran Patner External Audit

Seksi lain dalam title III menyatakan bahwa mitra firma akuntan public akan

membuat perikatan setiap lima tahun sekali. Ketika ada situasi dimana mitra menjalankan

peran utama dalam audit dan kemudian melayani secara terus menerus dan memiliki peran

sebagai penasehat setelah periodenya usai. Jika CAE melihat situasi ini sebagai

kemungkinan pelanggaran aturan SOA, masalah ini harus dibicarakan dengan ketua komite

audit untuk mempertimbangkan tindakan yang mungkin akan dilakukan. Akibat adanya

rotasi ini memberikan tantangan kdalam fungsi internal audit, karena memungkinkan

internal audit bekerja dengan nyaman bersama mitra dan timnya dalam periode yang

terbatas. Selain itu internal audit perlu untuk membiasakan diri bekerja dengan tim audit

23

baru dari waktu ke waktu dan memiliki peran yang kuat untuk memperkenalkan tim baru

tersebut kepada organisasi.

Auditor Eksternal Memberi Laporan kepada Komite Audit

Auditor eksternal selalu berkomunikasi secara teratur dengan komite aduit berkaitan

dengan perikatan atau hal-hal tertentu yang terjadi. Pasca Enron atau skandal lain yang

terjadi diperusahaan, ditemukan bahwa ternyata sering kali komunikasi ini malah justru

sangat terbatas. Sebelumnya, anggota manajemen dapat menegosiasikan "lulus" dari partner

akuntan publik pada perubahan perlakuan akuntansi yang disarankan, tetapi hal tersebut

dilaporkan kepada komite audit hanya dalam istilah yang paling umum, namun saat ini

auditor eksternal diwajibkan untuk melaporkan kebijakan dan praktek akuntansi yang

digunakan, alternative perlakuan akuntansiserta pendekatan yang dipilih auditor eksternal

secara tepat waktu. Apabila terjadi perselisihan mengenai perlakuan akuntansi, komite audit

sebaiknya memiliki kesadaran untuk mengambil tindakan yang tepat.

Konflik Kepentingsn dan Kewajiban Rotasi Firma Eksternal Audit

SOA title II, seksi 206, melarang auditor eksternal untuk memberikan jasa audit

kepada perusahaan apabila CEO,CFO, atau Kepala Bagian Akuntansi merupakan anggota

dari firma eksternal audit tersebut dalam audit yang sama pada tahun yang lalu. Disamping

itu, partner audit tidak dapat menginggalkan perikatan untuk memulai pekerjaan sebagai

senior eksekutif dalam perusahaan yang sama yang baru saja diaudit. CAE tidak termasuk

dalam larangan ini, masa lalu hubungan perusahaan audit eksternal. Anggota staf dan

manajer dapat berasal dari tim akuntan publik untuk berbagai posisi dalam organisasi yang

diaudit sedangkan larangan ini sifatnya terbatas pada mitra akuntansi publik. Seeorang dapat

memulai karir awal mereka dari akuntan publik dapat pindah ke junior kemudian menuju

ke posisi manajemen tingkat menengah dalam organisasi di mana mereka ditugaskan

sebagai auditor eksternal.

Untuk memenuhi rotasi partner, SOA perlu memiliki draft usulan awal rotasi

tersebut, dimana perusahaan diharuskan untuk mengganti auditor eksternalnya secara

periodic namun ternyata menyebabkan timbulnya banyak keberatan. General Accounting

Office diberi kewajiban untuk melakukan review satu tahun dan mempelajari pengaruh

potensial dari rotasi auditor wajib dan hasilnya akan diserahkan dalam sebuah kongres

komite sehingga memungkinkan pengambilan tindakan di masa yang akan dating.

SOA Title III : Tanggung jawab perusahaan

24

Menjelaskan mengenai standar kinerja komite audit dan aturan aturan baru yang cukup

banyak, srprti perubahan regulasi untuk komite audit dimana internal audit harus memiliki

tingkat kepentingan yang lebih pada area ini.

Tata Aturan Komite Audit Perusahaan Publik

Berdasarkan SOA, perusahaan yang terdaftar di US diharuskan untuk memiliki komite

audit hanyalah direktur yang independen saja. Departemen internal audit memiliki

laporang yang berkaitan dengan komite audit akhir akhir ini, namun dahulu hubungan

tersebut seringkali merupakan suatu hubungan yang lemah. CAE hanya memiliki garis

pelaporan hubungan langsung kepada komite audit dan dengan garis utama yang kuat

dengan CFO. Internal audit melaporkan dan bertemu dengan komite audit 3 bulan atau

sebulan sekali dengan komunikasi yang terbatas. Saat ini, hubungan prlaporan begitu kuat

dan aktif.

Agar anggota dari komite audit independen, komite audit harus tidak menerima jasa

konsultan atau penasihat yang berasal dari perusahaan dan tidak memiliki afiliasi dengan

seluruh pihak yang berkepentingan atau unit-unit yang berkaitan dengan organisasi. Selain

itu SEC mengaharuskan paling tidak terdapat satu anggota sebagai “financial expert” yang

memiliki pendidikan dan pengalaman mengenai :

Pemahanan GAAP dan laporan keuangan

Berpengalaman dalam mempersiapkan atau mengaudit laporan keuangan perusahaan

yang diperbandingkan dan menerapkan prinsip tersebut dalam hubungan dengan

estimasi akuntansi, akrual dan persediaan.

Berpengalaman dalam struktur dan difat penngendalian internal

Memiliki pengalaman yang berkaitan dengan fungsi komite audit dan operasinya

Komite audit membangun suatu prosedur untuk menerima, menyimpan, dan

menanggapi keluhan serta menangani informasi whistleblower yang berkaitan dengan

akuntansi yang dipertanyakan dan peristiwa audit yang terjadi dengan mempekerjakan

konsultan dan penasihat yang independen. Prosedur tersebut berada dibawah departemen

etika, yang memiliki fungsi etika dalam membangun kode etik perusahaan. Departemen ini

memiliki fungsi hotline yang memungkinkan karyawan melaporkan adanya pencurian atau

menyampaikan keluhan atas adanya gangguan.

Tanggung Jawab Perusahaan atas laporan keuangan

Organisasi memasukkan laporan keuangan kepada SEC dan menerbitkan hasilnya

kepada investor, namun pihak yang memasukkan atau memiliki kewenangan dalam

25

pelaporannya terkadangan tidak memiliki tanggungjawab secara personal. Pihak tersebut

diharuskan menjamin bahwa :

1. Mereka telah mereview laporan tersebut

2. Tidak terdapat material yang tidak benar atau informasi yang menyesatkan di dalam

Laporan keuangan tersebut.

3. Laporan keuangan menjelaskan mengenai kondisi keuangan dan hasil dari operasi

perusahaan.

4. Bertanggung jawab :

a) Membangun dan memelihara pengandalian internal.

b) Rancangan penendalian internal dalam memastikan material informasi

organisasi dan pemangku kepentingan telah dibuat selama periode berjalan

ketika laporan disiapkan.

c) Mengevaluasi pengendalian internal organisasi selama 90 hari sebelum laporan

diterbitkan.

d) Mempresentasikan evaluasi yang dilaksankaannya sebagai efek dari

pengendalian internal pada saat laporan dibuat.

5. Mengungkapkan kepada auditor, komite audit dan direktur lainnya, mengenai :

a) Seluruh signifikan kekurangan dan kelemahan pengendalian dalam rancangan

dan operasi pengendalian internal yang dapat mempengaruhi reliabilitas

pelaporan data keuangan.

b) Semua kecurangan, baik yang material maupun tidak yang mempengaruhi

manajemen atau karyawan lain yang memiliki peran signifikan dalam

pengendalian internal organisasi.

6. Mengindikasikan perubahan pengendalian internal atau yang lainnya dalam laporan

yang secara signifikan mempengaruhi pengendalian tersebut, termasuk tindakan

pembenaran, evaluasi pengendalian internal pada tanggal sebelumnya.

Mengingat bahwa SOA memberlakukan hukuman pidana potensi denda atau penjara

terhadap individu para pelanggar tindakan , persyaratan di atas merupakan beban berat yang

dimiliki pejabat perusahaan yang bertanggung jawab oleh karena itu, para karyawan

perusahaan harus menjalani langkah wajar untuk memastikan bahwa mereka telah

mematuhinya.

Fungsi internal audit harus memiliki titik berat yang kuat dalam menjalankan review

dalam area pengendalian internal, dengan penilaian resiko atas lingkungan pengendalian

internal yang lebih detail, kemudian mendiskusikannya kepada corporate officier dan

26

selanjutnya merencanakan dokumen audit mengenai bagaimana system pengendalian

internal di review dengan detail.

Auditor internal mungkin saja mengidentifikasi kelemahan signifikan di dalam

organisasiyang tidak material terhadap operasi perusahaan. Suatu kelemahan bkan

merupakan kelemahan pengendalian internal yang secara signifikan material apabila

masalahnya bersifat local dan tidak berakibat besar, menjalar dan apabila masalah dapat

diperbaiki setelah ditemukan oleh auditor internal.

Materialitas

Sebelum SOA, akuntan public menggunakan pedoman apabila kesalahan (error)

atau kegagalan pengendalian internal sehingga merubah pelapotan earning per share

dalam pecahan sen merupakan suatu kejadian yang material yang berkaitan dengan

pelaporan keuangan. Sedangkan auditor eksternal untuk perusahaan besar menemukan

beberapa transaksi yang salah dalam jumlah yang besar, namun terkadang kesalahan

tidak teridentifikasi atau membuat beberapa penyesuaian karena teridentifikasi

nonmaterial untuk organisasi dengan angka jutaan hingga ratusan juta. Auditor

menentukan apakah suatu transaksi material atau tidak, SEC mengindikasi standart legal

atas materialitas. Data atau informasi secara umum akan menjadi material apabila :

Ada kemungkinan besar bahwa investor akan menganggap itu tidak penting dalam

pengambilan keputusan investasi,

Ada kemungkinan besar bahwa informasi direview oleh investor dan secara

signifikan mempengaruhi keseluaruhan informasi.

Pihak-pihak yang yang berkaitan dengan proses audit keuangan perlu untuk

mengembangkan pemahaman secara konsisten mengenai kesalahan yang material,

dimana internal auditor perlu untuk bekerja lebih dekat dengan auditor eksternal sebaik

mungkin begitu juga dengan komite audit untuk memastikan memiliki definisi yang

konsisten atas materialitas, ketika kesalahan dan kelalaian dilaporkan.

Hukuman dalam Kegagalan Pelaporan

SOA memiliki serangkaian hukuman pidana untuk pejabat perusahaan yang

menandatangani atau mengesahkan sebuah laporan keuangan, sementara mereka

mengetahui bahwa laporan tersebut tidak sesuai dengan semua persyaratan. Hukuman

maksimum adalah denda tidak lebih dari 5 juta dolar dan atau 20 tahun penjara. Denda

tersebut akan dikenakan hanya jika pelaku kesalahan yang dibebankan, diadili, dan

dihukum. Hukuman yang sebenarnya akan didasarkan pada Pedoman Hukuman organisasi.

27

Pengaruh Tidak Tepat dalam Mengatasi Audit

SOA sekarang memiliki peraturan kuat untuk melarang beberapa tindakan tertentu.

Memungkinkan adanya ketidaksepakatan manajemen dengan auditor eksternal atas

beberapa perkiraan atau interpretasi dan manajemen berusaha mempengaruhi auditor yang

tidak semestinya.

Audit eksternal mungkin telah dilakukan pengujian terbatas di beberapa daerah

kemudian mengusulkan penyesuaian berdasarkan hasil tes itu. Jenis mungkin "tidak

representatif". Sedangkan auditor eksternal, khususnya di bawah SOA, dalam perselisihan

tersebut, audit internal sering berperan sebagai fasilitator. Mereka tidak membantu untuk

menbuatnya tidak tepat namun membantu untuk menyelesaikannya.

Kegagalan, Bar dan Denda

Title III menjelaskan peraturan dan hukuman secara detail berkaitan dengn tata

kelola perusahaan dengan tujuan untuk memperketat peraturan yang sudah ada untuk

menambahkan aturan baru terutama apa yang sering tampak keterlaluan atau setidaknya

perilaku yang sangat tidak layak sebelum bertindak.

Kegagalan Bonus yang Tidak Layak

Section 304 mengharuskan organisasi mengemukakan kembali earning karena

beberapa pelanggaran hukum, CEO dan CFO harus mengganti rugi perusahaan atas

beberapa bonus atau intensif yang diterima dalam laporan salah diterbitkan selama 12

bulan terakhir. SOA juga menepatkan hukuman untuk personal bagi senior corporate

officers yang memperoleh keuntungan karena tidak memberikan complain atas laporan

keuangan yang bersifat material.

Dana pensiun Blackout Periode

Standar peraturan 401-K dan program pensiun yang sama bahwa pengurus dana

dapat membangun masa blackout selama periode waktu yang terbatas yang melarang

rencana peserta membuat penyesuaian investasi untuk rencana pribadi mereka.

Tanggung Jawab Pengacar yang Profesional

28

Berdasarkan section 307 adanya revisi peraturan mengenai etika pengacara

professional dan setiap kontroversinya. Pengacara diharuskan untuk melaporkan bukti

pelanggaran yang material atas perlindungan hukum atai pelanggaran perusahaan yang

sejenis kepada Chief Legal Counsel atau CEO. Apabila pihak tersebut tidak merespon

pengacara diharuskan untuk melaporkan bukti kepada tingkat paling tinggi kepada komite

audit. SOA mengijinkan pengacara menyelesaikan pelanggaran hukum, pengacara harus

menarik pelaporan perikatan atas beberapa pelanggaran yang disebut dengan pendekatan

“noisy withdrawal”.

Dana Wajar untuk Investor

Section III menyatakan bahwa apabila individual dalam group didenda suatu atas

kegagalan melalui administrasi atau aksi legal, dana yang dikumpulkan akan menjadi dana

disgorgement untuk dibagikan kepada para investor yang menderita karena penipuan atau

tindakan akuntansi yang tidak benar. Investor yang merugi karena kesalahan perusahaan

perorangan dapat dikenakan beberapa penyelesaian keuangan dari dana tersebut.

SOA Title IV: Enhanced Financial Disclosures (Peningkatan Pengungkapan Keuangan)

Pengungkapan dalam Laporan Berkala

SOA mengamanatkan kepada SEC untuk mengembangkan aturan-aturan yang

laporan keuangan pro forma yang dipublikasikan, tidak boleh mengandung pernyataan

material yang tidak benar atau menghilangkan fakta yang membuat laporan menyesatkan.

Hasil proforma juga harus merekonsiliasi dengan kondisi keuangan dan hasil usaha

berdasarkan GAAP. Sebenarnya tidak ada standard an tidak ada format yang

konsistendalam dunia keuangan dalam pelaporan pro forma earning.

Penilaian manajemen pengendalian internal: Bagian 404

SOA mengharuskan setiap pengajuan laporan tahunan harus memuat laporan

pengendalian internal yang menyatakan tanggung jawab manajemen untuk membangun dan

memelihara sistem pengendalian internal yang memadai. Internal audit, konsultan luar, atau

bahkan tim manajemen yang bukan eksternal auditormemiliki tanggung jawab untuk

meninjau dan menilai efektivitas pengendalian internal mereka.

Kode Etik Petugas Keuangan

SOA mengharuskan perusahaan mengadopsi kode etik senior financial officer,

beserta CEO dan petugas keuangan inti untuk mengungkapkan kepada SEC kepatuhan

29

sebagai bagian dari laporan keuangan tahunan. Kode etik karyawan telah terbentuk di dalam

organisasi selama bertahun-tahun. SOA khusus mensyaratkan bahwa organisasi kode etika

atau perilaku senior financial officer cukup untuk :

o Kejujur dan etika, termasuk etika penanganan konflik aktual atau kepentingan antara

hubungan pribadi dan profesional.

o Lengkap, adil, akurat, tepat waktu dan pengungkapan dapat dimengerti dalam laporan

keuangan organisasi

o Kepatuhan terhadap peraturan pemerintah dan peraturan yang berlaku.

Organisasi besar telah membangun fungsi etik tetapi terkadang perusahaan kecil

tidak. Auditor internal dapat memiliki peran penting untuk membantu kepatuhan kepada

aturan etik. Apabila fungsi etik tidak sesuai, internal audit dapat membantu mengumumkan

beberapa fungsi dari seluruh anggota organisasi, dewan direksi, serta karyawan.

Pengungkapan Komite Audit Financial Expert - Section 407

Karena diharuskan adanya expert keuangan dalam komite audit, CPA mempunyai

persyaratan internal audit yang bekerja dalam audit keuangan dan siapa yang memiliki

kesulitan mengelola anggaran rumahtangga personalnya. Dalam memenuhi syarat, expert

harus memiliki pengalaman sebagai akuntan publik, auditor internal, atau afficer keuangan

pokok. Oleh karena itu, financial expert harus memiliki:

1. Pemahaman tentang GAAP dan laporan keuangan

2. Pengalaman dalam penyusunan atau audit laporan keuangan organisasi sebanding

dengan penekanan pada estimasi akuntansi, akrual, dan cadangan

3. Pengalaman dengan akuntansi internal kontrol

4. Pemahaman tentang fungsi komite audit

SEC Enhanced Disclosure Reviews - Section 408S

SOA mengamanatkan SEC untuk melakukan review untuk menyempurnakan

pengungkapan dalam perusahaan secara teratur dan sistematis dan tidak kurang sekali setiap

tiga tahun. SEC diberikan amanat untuk melakukan tinjauan rinci laporan pendukung bahan

audit keuangan sehingga memutuskan untuk melakukan tinjauan pengungkapan yang

disempurnakan oleh salah satu dari enam situasi:

1. Jika perusahaan telah mengeluarkan pernyataan materi hasil keuangan

2. Jika terjadi kegagalan yang signifikan dalam harga saham

3. Jika ada perusahaan memiliki kapitalisasi penanda besar

4. Jika terjadi perbedaan yang signifikan dalam harga saham untuk rasio laba

30

5. Jika operasi perusahaan secara signifikan mempengaruhi sektor materi ekonomi

nasional

6. Setiap factors lain SEC dapat mempertimbangkan yang relevan

Real-TIme Financial Statement DIsclosures - Section 409R

Title IV bahwa perusahaan harus mengungkapkan kepada masyarakat secara cepat

dan saat ini informasi tambahan yang mengandung masalah materi laporan keuangan. Audit

internal harus mempertimbangkan review pengendalian terkait setiap aplikasi yang

dijadwalkan untuk pengungkapan pelaporan. Hasil audit harus didokumentasikan dengan

baik, dan harus ada proses tindak lanjut untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan telah

diambil untuk memperbaiki setiap masalah kontrol ditemui selama audit itu.

Judul SOA V: Analis Konflik kepentingan

Title V dirancang untuk memperbaiki penyalahgunaan efek analis. Investor telah

mengandalkan rekomendasi dari analis sekuritas selama bertahun-tahun. Merupakan upaya

untuk memperbaiki penyalahgunaan efek analis. Aturan perilaku yang telah ditetapkan

dengan hukuman hukum bagi pelanggaran. SOA telah dirancang kembali dan diatur oleh

praktek analis sekuritas. Hasilnya harus memberikan investor informasi lebih.

Judul SOA VI dan VII: Otoritas Komisi, Studi dan Laporan

Title VII memberikan SEC wewenang untuk terlibat dalam serangkaian penelitian

dan laporan berdasarkan tanggal jatuh tempo untuk pengiriman laporan-laporan kepada

Kongres komite atau agen-agen federal secara tepat. SOA memiliki lima kewenangan yaitu :

1. Konsolidasi kantor akuntan publik.

2. Credit Rating Agencies.

3. Efek Profesional Pelanggaran dan Pelanggar. Mencakup para bankir dan penasihat

investasi, akuntan publik dan perusahaan mereka, pengacara, dan berlatih lainnya

sebelum SEC.

4. Analis Aksi Penegakan Hukum SEC. Pelanggaran persyaratan pelaporan keamanan

hukum akan dipelajari selama lima tahun.

5. Studi Investasi Bank. Berikut studi akan difokuskan pada apakah investasi bank dan

penasehat mereka memiliki perusahaan membantu memanipulasi laba yang dilaporkan.

Judul SOA VIII, IX, dan X: Akuntabilitas Penipuan

Title VIII diakhiri dengan Bagian yang sangat singkat 807 mendefinisikan hukuman

pidana bagi pemegang saham perusahaan publik. Peraturan, aturan dan denda yang

digariskan dalam SOA telah membuat aturan berikut sangat penting. Judul IX kemudian

31

berisi serangkaian perangkat hukuman tambahan kejahatan kerah putih. Judul X "Sense of

the Senat" yang menyatakan bahwa pengembalikan pajak penghasilan badan harus

ditandatangani oleh CEO.

Judul SOA XI: Penipuan Akuntabilitas Perusahaan

Title SOA terakhir mendefinisikan tanggung jawab perusahaan secara keseluruhan

untuk pelaporan keuangan penipuan. Berfokus ketentuan lain seperti Pedoman

Pengorganisasian Hukuman dan menegaskan kembali aturan untuk perusahaan dan denda

meningkat selain itu juga memberikan kewenangan untuk membekukan sementara transfer

dana perusahaan untuk pejabat dan orang lain dalam subyek penyelidikan SEC.

Dampak dari Undang-Undang Sarbanes-Oxley pada Auditor Internal Modern

Tujuannya adalah untuk memberikan auditor internal pemahaman keseluruhan

bagian inti yang akan berdampak pada audit tahunan organisasi dan komite audit. Internal

Perubahan yang terlihat pertama adalah hubungan dengan auditor eksternal mereka.

Hubungan telah berubah, dan auditor internal yang profesional tidak akan lagi melihat

konsultan dari kantor akuntan publik menginstal sistem akuntansi yang baru atau mungkin

takut bahwa departemen audit internal akan outsourcing.

Selain itu komite audit dan manajemen perusahaan, akan memperoleh sumber informasi

tetapi auditor internal harus dapat memberikan wawasan yang sangat berharga.

32

Chapter 6Risk Management: COSO ERMSetiap perusahaan membutuhkan suatu pengidentifikasian

setiap risiko yang mungkin untuk mereka hadapi setelah itu memanage resiko-resiko tersebut

ketingkatan yang wajar atau dapat dikendalikan. Pemahaman mengenai risoko ini merupakan

komponen utama dalam pencapaian Sarbanes-Oxley (Sox), dalam Auditing Standards No.5.Setiap

manajer pada satuan kerja, baik operasional ataupun non-operasional, adalah manajer resiko.

Sebagaimana teori manajemen menjelaskan bahwa unsure inti manajemen adalah planning,doing,dan

controlling, maka sebagai pemilik dari risiko yang timbul dari kegiatannya(planning,doing), manajer

risiko haruslah sebagai pengendali(controlling) dari risiko tersebut.Kemudian yang perlu diketahui

adalah pengertian dari manajemen risiko itu sendiri. Manajemen risiko adalah konsep dimana individu

ataupun kelompok menggunakan suatu mekanisme untuk menyediakan suatu perlindungan dari

timbulnya suatu resiko.Mengapa manajemen resiko itu penting? Sikap orang ketika menghadapi resiko

berbeda-beda. Ada orang yang berusaha untuk menghindari resiko, namun ada juga yang sebaliknya

sangat senang menghadapi resiko sementara yang lain mungkin tidak terpengaruh dengan adanya

resiko. Pemahaman atas sikap orang terhadap resiko ini dapat membantu untuk mengerti betapa resiko

itu penting untuk ditangani dengan baik.RISK MANAGEMENT FUNDAMENTAL Dalam upaya

pencapaian nilai itu, setiap organisasi sama-sama menghadapi ketidakpastian. Ketidakpastian ini

mengandung risiko yang sangat potensial untuk menghilangkan kesempatan pencapaian tujuan

perusahaan.Untuk mengurangi bahaya dari suatu resiko, maka harus ada jaminan untuk meminimalkan

resiko atau paling tidak resiko tersebut dihilangkan dari setiap aktifitas organisasi. Suatu proses

manajemen risiko yang efektif memerlukan empat langkah:IDENTIFIKASI RISIKO

Pengidentifikasian risiko merupakan proses analisa untuk menemukan secara sistematis

dan berkesinambungan atas risiko (kerugian yang potensial) yang dihadapi perusahaan.

Karenanya diperlukan checklist untuk pendekatan yang sistematik dalam menentukan kerugian

potensial. Salah satu alternatif sistem pengklasifikasian kerugian dalam suatu checklist adalah;

kerugian hak milik (property losses), kewajiban mengganti kerugian orang lain (liability losses)

dan kerugian personalia (personnel losses). Checklist yang dibangun sebelumnya untuk

menemukan risiko dan menjelaskan jenis-jenis kerugian yang dihadapi oleh sesuatu perusahaan.

Perusahaan yang sifat operasinya kompleks, berdiversifikasi dan dinamis, maka

diperlukan metode yang lebih sistematis untuk mengeksplorasi semua segi. Metode yang

dianjurkan adalah;

a. Questioner analisis risiko (risk analysis questionnaire).

b. Metode laporan Keuangan (financial statement method).

c. Metode peta-aliran (flow-chart).

d. Inspeksi langsung pada objek.

33

e. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian perusahaan.

f. Catatan statistik dari kerugian masa lalu.

g. Analisis lingkungan.

Jenis Risiko Perusahaan

1. KUNCI PENILAIAN RISIKO (RISK ASSESSMENT)

Setelah mengidentifikasi risiko perusahaan secara signifikan, langkah berikutnya adalah untuk

menilai kemungkinan relatif yang signifikansi. Berbagai pendekatan yang dapat digunakan di sini,

mulai dari analisis pendekatan kualitatif hingga analisis pendekatan kuantitatif. Hal ini dapat

membantu memutuskan mana dari serangkaian resiko yang paling berpotensi terhadap peristiwa yang

paling menghawatirkan manajemen. Manajer bertanggungjawab terhadap penilaian resiko dengan

menggunakan pendekatan kuesioner:

34

1. Bagaimana kemungkinan risiko ini terjadi selama periode satu tahun ke depan?”

Menggunakan skor dari 1 sampai 9, jika :

Skor 1 maka hampir tidak ada kemungkinan bahwa risiko terjadi selama periode

berjalan.

Skor 9 maka pasti akan ada yang terjadi selama periode berjalan.

Skor 2 sampai 8 tergantung pada bagaimana Anda merasakan kemungkinan antar kedua

2. Bagaimana pentingnya suatu risiko dari segi biaya perusahaan secara keseluruhan?

Sekali lagi menggunakan skala 1 sampai 9, skor berkisar harus ditetapkan tergantung pada

keuangan risiko yang signifikan. Sebuah risiko yang dapat menurunkan biaya laba bersih per saham

harus memenuhi syarat untuk nilai maksimal 9.

3. ANALISIS RISIKO

Setelah melakukan identifikasi resiko, maka tahap berikutnya adalah pengukuran resiko dengan

cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya risiko

tersebut. Penentuan probabilitas terjadinya suatu event sangatlah subyektif dan lebih berdasarkan nalar

dan pengalaman.

Kesulitan dalam pengukuran risiko adalah menentukan kemungkinan terjadi suatu risiko karena

informasi statistik tidak selalu tersedia untuk beberapa risiko tertentu. Selain itu, mengevaluasi dampak

severity (kerusakan) seringkali cukup sulit untuk asset immateriil. Dampak adalah efek biaya, waktu

dan kualitas yang dihasilkan suatu resiko. Setelah mengetahui probabilitas dan dampak dari suatu

resiko, maka kita dapat mengetahui potensi suatu resiko Probabilitas terjadinya resiko sering disebut

dengan risk likelihood; sedangkan dampak yang akan terjadi jika resiko tersebut terjadi dikenal dengan

risk impact dan tingkat kepentingan resiko disebut dengan risk value atau risk exposure.

COSO ERM: ENTERPRISE RISK MANAGEMENT

COSO Enterprise Risk Management adalah sebuah kerangka kerja untuk membantu perusahaan

untuk memiliki definisi yang konsisten terhadap risiko mereka. Ini juga merupakan alat yang penting

untuk memahami dan meningkatkan pengendalian internal SOx. Dokumen kerangka COSO ERM

dimulai dengan mendefinisikan manajemen risiko perusahaan:

“Enterprise risk management is a process, effected by an entity’s board of directors, management and

other personnel, applied in a strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential

events that may affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable

assurance regarding the achievement of entity objectives.”

Terdapat beberapa poin penting dalam definisi ini, yaitu:

35

ERM adalah proses.

Proses ERM dilaksanakan oleh orang-orang dalam perusahaan.

ERM diterapkan melalui pengaturan strategi di perusahaan secara keseluruhan.

Konsep risk appetite harus dipertimbangkan.

ERM memberikan keyakinan positif yang masuk akal tapi tidak pada pencapaian objektif.

ERM dirancang untuk membantu mencapai tujuan.

ELEMEN KUNCI COSO ERM

Bagan ini menunjukkan kerangka COSO ERM ini sebagai tiga dimensi kubus dengan

komponen-komponen:

1. Empat kolom vertical mewakili tujuan strategis risiko perusahaan.

2. Delapan baris horizontal atau komponen risiko.

3. Beberapa tingkat untuk menggambarkan setiap perusahaan, dari tingkat induk entitas

sampai anak perusahaan individual.

Bagian ini menjelaskan komponen horizontal COSO ERM; kemudian bagian lainnya membahas

dua dimensi dan bagaimana mereka semua berhubungan satu sama lain. Tujuan kerangka ERM adalah

untuk menyediakan model bagi perusahaan untuk mempertimbangkan dan memahami mereka terkait

risiko kegiatan di semua tingkat, serta bagaimana dampak risiko komponen satu sama lain. Tujuan bab

ini adalah untuk membantu Auditor Internal -dari kepala audit eksekutif (CAE) untuk staf auditor-

untuk lebih memahami COSO ERM dan belajar bagaimana dapat membantu mengelola berbagai risiko

yang dihadapi perusahaan.

a. Komponen Lingkungan Internal

Komponen lingkungan internal ERM COSO terdiri dari unsur-unsur:

Filosofi Manajemen Risiko.

Risk Appetite.

Sikap dewan direksi.

36

Integritas dan nilai-nilai etika.

Komitmen terhadap kompetensi.

Struktur organisasi.

Penugasan wewenang dan tanggung jawab.

Standar Sumber daya manusia

b. Menetapkan Tujuan

Peringkat tepat di bawah lingkungan internal dalam kerangka COSO ERM, pengaturan obyektiv

yang menguraikan kondisi penting untuk membantu manajemen menciptakan proses ERM yang efektif.

Elemen ini mengatakan bahwa, di samping lingkungan internal yang efektif, perusahaan harus

menetapkan serangkaian sasaran strategis, sesuai dengan misi terhadap operasional, pelaporan, dan

kepatuhan kegiatan. COSO ERM.Menetapkan tujuan COSO ERM dimulai dengan misi keseluruhan,

untuk (1) mengembangkan sasaran strategis untuk mendukung pemenuhan yang misi, (2) menetapkan

strategi untuk mencapai tujuan, (3) mendefinisikan tujuan yang terkait, dan (4) mendefinisikan selera

risiko untuk menyelesaikan strategi itu. pameran ini diadaptasi dari bahan COSO ERM bimbingan.

c. Identifikasi Peristiwa

Insiden perusahaan atau kejadian-eksternal yang mempengaruhi penerapan strategi ERM dan

pencapaian tujuannya. Sementara kecenderungan kita adalah untuk memikirkan peristiwa dalam arti

negatif-menentukan apa salah-mereka. Banyak perusahaan saat ini memiliki kinerja perangkat

monitoring yang kuat untuk memantau biaya, anggaran, jaminan mutu, kepatuhan, dan sejenisnya.

Proses pemantauan harus mencakup: (1) Peristiwa ekonomi eksternal, alam, dan politik, (2) faktor

social, (3) peristiwa infrastruktur internal, (4) proses internal, (5) teknologi internal maupun eksternal,

d. Penilaian Risiko

Penilaian risiko memungkinkan perusahaan untuk mempertimbangkan apa efek peristiwa terkait

risiko potensial tersebut terhadap prestasi perusahaan terhadap tujuannya. Risiko ini harus dinilai dari

dua perspektif: kemungkinan risiko yang terjadi dan dampak potensinya. Sebagai bagian penting dari

proses penilaian risiko, juga perlu mempertimbangkan risiko yang melekat:

Risiko Inheren. Faktor besar yang mempengaruhi risiko inheren perusahaan adalah ukuran dari

anggarannya, kekuatan dan kecanggihan manajemen, dan hanya sifat dari kegiatannya. Risiko

inheren di luar kendali manajemen dan biasanya berasal dari faktor eksternal.

Risiko Residual. Ini adalah resiko yang tersisa setelah tanggapan manajemen risiko ancaman

dan penanggulangan telah diterapkan. Ada hampir selalu beberapa tingkat risiko residual.

e. Respon Risiko

37

Setelah dinilai dan mengidentifikasi risiko yang lebih signifikan, COSO ERM diukur mengenai

tanggapan terhadap berbagai risiko yang teridentifikasi. tanggapan risiko dapat ditangani dalam salah

satu dari empat cara dasar:

1. Penghindaran. Ini adalah strategi berjalan menjauh dari risiko seperti menjual unit bisnis yang

menimbulkan risiko, keluar dari wilayah geografis berisiko, atau menjatuhkan lini produk.

Kesulitannya adalah bahwa perusahaan seringkali tidak bisa drop garis produk atau berjalan

kaki sampai setelah kejadian risiko telah terjadi dengan nya terkait biaya. Penghindaran dapat

menjadi berpotensi mahal strategi jika investasi tersebut dilakukan untuk masuk ke suatu daerah

dengan penarikan berikutnya untuk menghindari risiko.

2. Pengurangan. Berbagai macam keputusan bisnis mungkin dapat mengurangi risiko tertentu.

Diversifikasi lini produk dapat mengurangi resiko terlalu kuat dari ketergantungan pada satu

baris kunci produk; membelah operasional TI menjadi dua yang terpisah secara geografis lokasi

akan mengurangi risiko beberapa bencana kegagalan.

3. Berbagi. Hampir semua perusahaan secara teratur berbagi risiko mereka melalui pembelian

asuransi, tetapi teknik berbagi risiko lainnya juga tersedia. Untuk transaksi keuangan,

perusahaan dapat melakukan lindung nilai operasi melindungi dari fluktuasi harga yang

mungkin, atau dapat berbagi risiko bisnis potensial dan manfaat melalui perusahaan perjanjian

usaha patungan atau struktural lainnya pengaturan. Idenya adalah untuk memiliki pihak lain

menerima beberapa potensi risiko serta berbagi dalam penghargaan yang dihasilkan.

4. Penerimaan. Ini adalah strategi tindakan apapun, seperti ketika perusahaan selfinsures dengan

mengambil tindakan untuk mengurangi risiko potensial. Pada dasarnya, perusahaan harus

melihat kemungkinan risiko dan dampak dalam terang risiko mendirikan toleransi dan

kemudian memutuskan apakah akan menerima resiko itu atau tidak.

f. Kegiatan Pengendalian

ERM kegiatan pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk memastikan

tindakan tanggapan risiko yang diidentifikasi. Setelah memilih respon resiko yang memadai,

perusahaan harus memilih kontrol aktivitas yang diperlukan untuk memastikan bahwa risiko tanggapan

dijalankan secara tepat waktu dan efisien. Setelah melalui risiko identifikasi kejadian COSO ERM,

penilaian, dan respon proses, risiko pemantauan memerlukan empat langkah:

1. Mengembangkan pemahaman yang kuat tentang risiko secara signifikan dan menetapkan

pengendalian prosedur untuk memantau atau benar bagi mereka.

2. Buat api prosedur pengujian bor-tipe untuk menentukan apakah mereka terkait pengendalian risiko

prosedur yang bekerja secara efektif.

38

3. Lakukan tes proses pemantauan risiko untuk menentukan apakah mereka bekerja efektif dan

seperti yang diharapkan.

4. Membuat penyesuaian atau perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan risiko monitoring

proses.

Banyak kegiatan pengendalian di bawah pengendalian COSO internal cukup mudah untuk

mengidentifikasi dan uji karena sifat akuntansi. Kegiatan ini umumnya mencakup kontrol daerah-

daerah pengendalian internal:

o Pemisahan tugas. Pada dasarnya, orang yang memulai transaksi harus tidak menjadi orang yang

sama yang mengotorisasi transaksi tersebut.

o Jejak audit. Proses harus diatur sedemikian rupa sehingga hasil akhir dapat dengan mudah

ditelusuri kembali dengan transaksi yang menciptakan hasil tersebut.

o Keamanan dan integritas. Pengendalian proses harus memiliki kontrol yang tepat prosedur seperti

bahwa hanya orang-orang yang berwenang dapat meninjau kembali atau memodifikasi mereka.

o Dokumentasi. Proses harus didokumentasikan.

g. Informasi dan Komunikasi

Meskipun relatif mudah untuk menggambarkan bagaimana informasi harus dikomunikasikan

dari satu komponen COSO ERM ke yang lain dalam diagram alir sederhana, melakukannya merupakan

proses yang jauh lebih kompleks dalam praktek. Dasar proses dalam banyak perusahaan terdiri dari

web kompleks sistem informasi operasional dan keuangan yang sering tidak terkait dengan baik.

Hubungan ini menjadi lebih kompleks untuk proses ERM banyak, mengingat bahwa banyak aplikasi

enterprise dasar tidak langsung meminjamkan diri untuk identifikasi risiko, penilaian, dan proses risiko-

respon-tipe.

h. Pemantauan

The COSO ERM Framework Aplikasi dokumen menunjukkan bahwa pemantauan dapat

meliputi jenis kegiatan:

o Pelaksanaan mekanisme pelaporan manajemen yang berkelanjutan seperti uang tunai posisi,

unit penjualan, dan data keuangan kunci.

o Periodik terkait risiko proses pelaporan peringatan akan memantau aspek-aspek kunci dari

didirikan risiko kriteria, termasuk tingkat kesalahan dapat diterima atau item diselenggarakan di

ketegangan.

o Lancar dan status pelaporan berkala temuan terkait risiko dan rekomendasi dari laporan audit

internal dan eksternal, termasuk status ERM terkait SOx mengidentifikasi kesenjangan.

39

o Perbarui informasi terkait risiko dari sumber seperti peraturan pemerintah-revisi, tren industri,

dan berita ekonomi secara umum.

DIMENSI LAIN ERM COSO:RISIKO OBJEK PERUSAHAAN

a. Tujuan Operasional Manajemen Risiko

Setelah tiga dimensi kerangka ERM, komponen operasi, digunakan untuk mengidentifikasi

risiko atas setiap unit usaha. Identifikasi ini membutuhkan informasi yang rinci, kemudian

dikumpulkan dan dianalisis, khususnya untuk sebuah perusahaan besar yang mencakup beberapa

wilayah geografis, lini produk, atau bisnis proses. Review audit internal atau survei yang langsung

dipengaruhi oleh risiko tersebut dapat membantu untuk mengumpulkan informasi latar belakang lebih

rinci tentang potensi risiko operasional.

b. Tujuan Pelaporan Manajemen Risiko

Tujuan pelaporan risiko ini meliputi keandalan laporan suatu perusahaan dari internalnya dan

eksternal baik itu dari keuangan perusahaan dan data non keuangan. Pelaporan yang akurat sangat

penting untuk suatu keberhasilan perusahaan dalam banyak dimensi.

c. Risiko Kepatuhan Tujuan Hukum dan Peraturan

Setiap jenis perusahaan harus sesuai dengan berbagai hukum dan pemerintah yang dikenakan atas

standar industri atau peraturan. Sementara risiko kepatuhan dapat dipantau dan diakui, risiko hukum

kadang-kadang tidak terduga. Hasilnya adalah litigasi diarahkan terhadap perusahaan yang pernah

memproduksi produk yang mengandung asbes tertentu, panggilan ganti rugi berdasarkan risiko

manusia yang potensial di masa mendatang. COSO ERM merekomendasikan bahwa risiko terkait

kepatuhan dipertimbangkan untuk masing-masing komponen kerangka risiko, baik dalam konteks

lingkungan internal pemerintah, pengaturan tujuan, atau pemantauan risiko, serta di seluruh

perusahaan.

RISIKO AUDIT DAN PROSES ERM COSO

Sebuah perusahaan dapat meningkatkan proses secara keseluruhan sama halnya Sox

pengendalian internal melalui implementasi yang efektif dan efisien COSO ERM. Dengan berfokus

pada kerangka COSO ERM serta manajemen risiko umum baik praktek, audit internal dapat membantu

perusahaan dengan perencanaan dan melakukan review proses manajemen risiko perusahaan. Untuk

meninjau praktek COSO ERM dan implementasi prosedur, auditor internal, baik sebagai peninjau audit

internal kontrol atau konsultan manajemen, perlu mengembangkan pengertian pengendalian COSO

ERM dan proses. Selain itu, setiap kajian internal audit proses ERM perusahaan harus dikembangkan

40

melalui perencanaan internal audit berbasis risiko yang akan dibahas lebih lanjut di materi selanjutnya.

Internal Audit harus meninjau sisi perusahaan ERM proses menggunakan beberapa alat ini:

Proses flowchart Sebagai bagian dari setiap proses ERM yang diidentifikasi, diagram alur proses

dapat berguna dalam menggambarkan bagaimana manajemen risiko beroperasi dalam perusahaan.

Ini dibutuhkan untuk melihat dokumentasi yang disiapkan untuk risiko terkait proses, menentukan

kondisi saat ini, dan menggambarkan semua kecukupan semua tingkatan proses risiko perusahaan.

Tinjauan bahan dan pengendalian risiko. Sebuah proses ERM menghasilkan dalam volume besar

bahan pedoman, terdokumentasi, format laporan, dan sejenisnya. Proses ERM berharga untuk

risiko dan pengendalian bahan audit internal

Pembandingan. Meskipun sering disalahgunakan istilah, benchmarking adalah proses untuk

melihat fungsi dalam lingkungan lain untuk menilai operasi mereka dan untuk mengembangkan

pendekatan berdasarkan praktek-praktek.

Kuesioner. Kuesioner adalah metode yang baik untuk mengumpulkan informasi pada efektivitas

ERM dari berbagai macam orang. Mereka dapat dikirimkan disetujui stakeholder. Ini merupakan

teknik audit internal yang baik.

41

Chapter 7

Performing Effective Internal Audits (Menampilkan internal audit yang efektif)

Diasumsikan bahwa fungsi internal audit yang efektif dimulai dengan sebuah charter audit yang

disetujui seperti halnya dengan persetujuan komite audit untuk sebuah rencana tahunan aktivitas

internal audit perusahaan. Pada bab ini, akan menjelaskan langkah langkah yang penting untuk

melaksanakan review audit internal atas pengendalian internal. Secara virtual, seluruh audit internal

dimulai dengan menetapkan charter audit internal yang telah disetujui, penegasan kembali tujuan awal

audit, pengembangan rencana audit individual secara terperinci. Kemudian, program audit internal

beserta review awal dan dokumentasi atas pengendalian internal, pengujian untuk menentukan apakah

telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, laporan hasil audit secara berkelanjutan. Seluruhnya

dijelaskan berdasarkan inti dari ketentuan CBOK.

Seorang auditor internal yang efektif bertindak sebagai perangkat garis depan dari mata dan

telinga untuk komite audit dan manajer senior, dan harus melakukan lebih dari sekedar review

kewajiban perusahaan dengan dokumentasi yang dipublikasi dan prosedur.

7.1 Mengorganisir dan Merencanakan Internal Audit

Sebelum fungsi internal audit dapat menjalankan audit apapun, dibutuhkan beberapa building blocks

sebagai tempat untuk menyeimbangkan sebuah fungsi internal audit yang efektif. Pondasi building

blocks internal audit ini antara lain:

a. Sebuah rencana efektif dari organisasi dan sebuah piagam untuk melaksanakan aktivitas audit

internal.

b. Sebuah rencana audit tahunan atau jangka panjang

c. Standar dan pendekatan efektif untuk menampilkan semua internal audit.

Audit internal akan lebih efektif jika semua anggota dari staff audit ikut konsisten, prosedur yang

professional dalam menampilkan review mereka. Mereka akan menjadi sumber daya perusahaan yang

kuat pada pandangan manajer, yang selalu mengharapkan konsistensi, pendekatan yang berkualitas dari

sumber daya audit internal.

7.2 Aktivitas audit internal yang berkenaan dengan persiapan

Masing-masing proyek audit internal harus berhati-hati merencanakan sebelum memulainya. Audit

harus dimulai sebagai sebuah elemen yang terskedul pada perencanaan tahunan audit internal dan

proses memperkirakan resiko, berdasarkan permintaan special komite audit atau manajemen, atau

sebagai respon pada kejadian yang tidak direncanakan, seperti penemuan kecurangan, peraturan baru,

atau kejadian ekonomi yang tidak terduga.

42

Setelah internal audit mengembangkan rencana untuk bekerja untuk tahun mendatang, perencanaan dan

penjadwalan audit internal individu dering menjadi tantangan. Di samping rencana yang well-thought-

out, kejadian yang tidak terjadwal, permintaan dari manajer, atau situasi seperti hasil yang tidak

menguntungkan dari audit lain mungkin akan menyebabkan perubahan pada sebuah rencana jangka

panjang audit internal. Meskipun sering ada tekanan untuk memulai contohnya audit special secara

tiba-tiba, sebuah audit yang terencana dengan baik akan hampir selalu menyajikan hasil audit yang

lebih baik. Sebagai tambahan, audit internal dapat memperoleh penghematan yang signifikan pada

waktu dan usaha dengan perencanaan lanjutan yang cukup dan pekerjaan yang berkenaan dengan

persiapan.

a. Menentukan tujuan audit baik yang menyeluruh maupun individual

Audit internal harus secara umum menetapkan rencana-rencana untuk aktivitas audit internal yang

secara khas menutupi periode fiscal tahunan.

b. Menjadwal audit dan memperkirakan waktu (tahunan/triwulan/bulanan;person;scope;object) yang

paling penting adalah jumlah staf setiap penugasan harus dibuat scheduling yang lebih rinci

c. Survey awal: mereview kertas kerja sebelumnya, mereview laporan audit sebelumnya, entitas

organisasi, materi audit lainnya yg berhubungan.

7.3 Memulai Audit Internal

Dimulai dengan membuat surat perikatan, surat ini harus memperingatkan manajer audit dari :

1. Adressee, komunikasi harus dialamatkan kepada manajer secara langsung bertanggung jawab

kapada unit yg di audit.

2. Tujuan dan scope dari audit

3. Tanggal mulai yg diharapkan dan lama waktu audit yang direncanakan

4. Tanggung jawab perorangan untuk melakukan review

5. Persiapan kebutuhan lanjutan, seperti akses jaringan telekomunikasi, akses untuk kunci sistem

IT atau database.

6. Salinan surat perikatan

7. Laporan operasi lainnya

a) Survey lapangan untuk internal audit, merupakan hal yg sangt kritikal/penting dalam penetapan

arah, detail scope, dan hasil audit. Survey lapangan mengijinkan auditor untuk,

1. Menyesuaikan dirinya dengan proses local utama di tempat dan

2. Evaluasi struktur pengendalian dan level dari resiko pengendalian pada proses yang bervariasi

dan sistem yang termasuk dengan audit.

Informasi yang harus ditemukan selama survey lapangan:

1. Struktur organisasi termasuk nama-nama dari orang-orang penting adalah benar

43

2. Manual and directives

3. Laporan (reports) yang terkait misalnya penganggaran, operasi, studi biaya,dll

4. Observasi perorangan

5. Diskusi dengan orang-orang penting untuk mengetahui area-area yg bermasalah, hasil

sebenarnya dari operasi perusahaan, dan perubhan rencana atau reorganisasi.

b) Dokumentasi hasil survey lapangan internal audit pada kertas kerja audit. (bisa berupa flowchart)

c) Kesimpulan survey lapangan auditor

Tujuan utama dari suvei lapangan adalah untuk menyocokkan asumsi yang dibuat dari perencanaan

audit sebelumnya, yang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman pada sistem kunci dan

proses. dengan survey awal, auditor diharapkan menyesuaikan scope dan tujuan audit yang

direncanakan dengan keadaan sebenarnya.

7.4 Mengembangkan dan menyiapkan audit program

Untuk mencapai konsistensi audit, auditor internal harus menggunakan audit program untuk

melakukan prosedur audit dengan konsisten dan cara yang efektif untuk tipe audit yang sama.

Istilah program mengarah pada seperangkat prosedur audit hamper mirip dengan program

komputer, instruksi yang dijalankan sama dengan instruksi program setiap proses dijalankan.

a. Format audit program dan persiapannya

Audit program adalah sebuah prosedur yang menjelaskan langkah demi langkah yang harus

dilakukan oleh internal audit ketika sedang melakukan kerja lapangan. Program ini harus

diselesaikan setelah survey lapangan dan survey sebelumnya selesai dilakukan dan sebelum

memulai audit yang sebenarnya. Hal yang paling penting dari program itu adalh program itu

harus mengidentifikasi aspek area yang harus diperikasi kedepannya dan area yang sensitive

yang membutuhkan penekanan audit. Tujuan penting lainnya dari audit program adalah sebagai

peralatan pemandu baik untuk onternal auditor yang kurang atau yang mempunyai pengalaman

lebih.

b. Tipe-tipe dari bukti audit

Bukti audit meliputi semua audito internal review atau pengamatan. Auditor internal harus

mengumpulkan bukti audit untuk mendukung evaluasi auditor- internal audit standart yang

disebut bukti audit yang cukup, competent,relevant, dan berguna-. Liat exhibit 7-8

7.5 Melakukan Audit Internal

a. Prosedur awal fieldwork internal audit

Auditor dan anggota tim audit harus memulai audit dengan rapat bersama anggota yang tepat

dari manajemen perusahaan yang diaudit untuk menentukan kerangka perencanaan awal audit,

termasuk area yang harus diaudit, laporan khusus atau dokumen yang dibutuhkan, dan orang2

44

yg akan diwawancarai. Auditor harus meminta semua pihak organisasi yang terpengaruh untuk

member mereka jadwal sementara kinerja audit yang direncanakan. Auditor yang sedang

bekerja harus bertemu dengan manajemen perusahaan untuk mendiskusikan berbagai masalah

dan mencari pemecahannya. Bila ada komponen kunci dalam audit yang telah direncanakan

meleset, manajemen audit harus mengembangkan strategi peninjauan kembali untuk

menyelesaikan masalah termasuk, yang meliputi:

Meninjau kembali prosedur audit untuk melaksanakan pengujian tambahan dalam area

yang berbeda

Menyelesaikan audit tanpa menggunakan data yang hilang tersebut.

Menyelesaikan bagian audit yang lain dan menjadwalkan kunjungan selanjutnya untuk

melaksanakan pengujian.

b. Teknik bantuan audit fieldwork

Manajemen audit unternal harus mengkomunikasikan semua masalah teknik audit kepada para

stafnya yang harus dipahami oleh yang auditor yang sedang bekerja agar bisa dicari solusinya

sesegera mungkin.

c. Audit Management Fieldwork Monitoring

Bila audit membutuhkan waktu yang lama atau membutuhkan sumber daya yang terlalu banyak,

maka manajemen audit internal harus meriview progress audit secara berkala dan menyediakan

pengarahan teknis melalui kunjungan dan komunikasi. Tujuannya untuk mereview progress

kerja dan membantu menyelesaikan masalah yang ada

d. Penemuan audit yang potensial, penemuan awal audit biasanya mempunyai elemen-elemen ini:

1. Identifikasi penemuan

2. Kondisi

3. Referensi kepada dokumen pekerjaan audit

4. Rekomendasi awal auditor

5. Hasil dari diskusi hasil temuan dengan manajer

6. merekomendasikan disposisi dari penemuan

e. modifikasi audit program dan jadwal

audit program memrupakan petunjuk keseluruhan pelaksanaan internal audit yang

dikembangkan dari data survey awal dan dari file internal audit terdahulu. Kebutuhan

modifikasi audit program sangat diperlukan sangat internal audit telah mengembangakan audit

program umum untuk mereview unit yang hamper sama. Perubahan itu dibutuhkan dalam

jadwal audit sebagai progress kerja dan fleksibilitas harus direncanakan untuk menghadapi

persyaratan yang tidak terduga.

45

f. Melaporkan temuan audit persiapan kepada manajer

Penemuan audit potensial harus diriview oleh management unit selama pelaksanaan audit untuk

menentukan apakah mereka memang fakta dan berpengaruh signifikan.

7.6 Membungkus perikatan bidang Internal Audit

Internal audit harus dikelola dengan cara yang sama seperti proyek lainnya yang membutuhkan

waktu personal dan sumber daya lain serta emmberi hasil yang dapat dikomunikasikan. Sumber

daya personal dan biayanya harus direncankan dan dianggarkan pada tingkat yang terinci. Perluasan

waktu atas audit harus ditinjau lebih lanjut manajemen audit internal untuk menyediakan overview

dari audit yang telah direncanakan atau yang masih berjalan. Periode selama 3 bulan seringkali

merupakan waktu yang tepat untuk aktivitas yang direncanakan.

7.7 Melakukan Internal Audit Individual

Seorang auditor internal harus melaksanakan kinerja dan memiliki kemampuan untuk

merencanakan dan melaksanakan audit internal individual.

Proses audit internal :

1. Sebagai bagian dari perencanaan audit, melaksanakan analisis resiko untuk mengidentifikasi

resiko pengendalian yang potensial

2. Berdasarkan hasil anlisis resiko dan kendala lain mengembangkan audit plan.

3. Menjadwal audit internal di awal dan mengalokasikan sumber daya

4. Mereview laporan audit terdahulu dan kertas kerja yang melingkupi audit area

5. Mengunjungi lokasi dan melaksanakan survey lapangan yang melingkupi area dari audit yang

direncanakan.

6. Berdasarkan kertas kerja dan survey lapangan yang dibuat, menyiapkan audit program

7. Menyiapkan dan menyampaikan surat perikatan audit dan merencanakan untuk memulai audit

internal

8. Memulai audit internal lapangan dan audit internal yang telah direncanakan.

9. Mendokumentasikan proses dan melaksakan prosedur audit yang telah direncankan

10. Mengembangkan audit point sheet yang melingkupi penemuan awal internal audit

11. Menyelesaikan dokumentasi audit dan mengiktisarkan penemuan audit yang potensial.

12. Menyelesaikan audit internal lapangan dan meriview temuan audit yang diusulkan dengan

auditee.

Nilai yang paling penting yang disediakan oleh proses audit internal kepada komite audit dan

manajemen merupakan laporan hasil pelaksanaan audit di lapangan secara rinci atau sebagai bagian

dari operasi keseluruhan.

46

47

Chapter 8

STANDAR FOR THE PROFESIONAL PRACTICE OF INTERNAL AUDITING

Setiap profesi pasti memiliki standar kinerja yang ditetapkan secara umum untuk menilai apakah

pelakunya telah bekerja secara professional atau tidak, standar ini ditetapkan agar mereka memiliki

acuan dan setiap pelakunya dapat mengerjakannya dengan seragam, mengacu pada standar standar

yang telah ditetapkan. Internal auditor juga memiliki standar yang dijadikan acuan seperti IIA Standart.

Standar ini berisi hal hal apa yang harus dilakukan oleh internal auditor dan harus menjalankannya dan

menjadi sifat dasar bagi internal auditor.

Internal Auditing Professional Practice Standards

Internal auditor bekerja pada ruang lingkup yang luas serta bertugas untuk mengaudit beberapa

kegiatan operasional dan laporan keuangan. Karena tugasnya yang beraneka ragam, Audit Komite dan

Senior Manajemn brharap agar seorang internal audit menjalankan tugasnya dengan berperilaku secara

kompeten dan konsisten. Oleh karena itu, IIA, sebagai organisasi Internal Audit membuat standar yang

digunakan sebagai sifat dasar bagi seorang internal audit.

IIA didesain sebagai :

Dasar pelatihan bagi sorang internal auditor

Kerangka kerja dalam menjalani aktivirtas sebagai internal auditor

Tolak ukur saat menjalankan aktivitas sebagai internal auditor

Membantu mengembangkan proses dan operasional sebuuah organisasi

Background of the IIA Standards

Standar ini ditentukan olh IIA’s professional standards committee berdasarkan atas kinerja

professional beserta pendapat yang diterima dari anggota IIA dan anggota lainnya. Semua internal

auditor saat ini, sebagai bagian dari IIA, harus mengikuti aturan standar profesi tersebut. Sangat

disayangkan apabila internal auditor tidak memiliki piagan IIA. Internal auditor mungkin jugta bisa

berasal dari profesi lainnya, seperti bank atau dari ebuah perusahaan yang meemberikan jasa internal

auditor. Mungkin ada beberapa perbedaan standar profesi dari profesi-profesi lainnya.

Mereka menggunakan istilah yang brbeda, tapi mereka tetap harus mmatuhi aturan standar

profesi berdasarkan IIA. Disaat terjadi konflik, dan saat ada sebuah pertanyyaaan mengenai konflik

tersebut dan yang bertanya adalah seorang internal audit, disinilah standar IIA menjadi sebuah

pegangan untuk menyel;esaikan sebuah konflik.

48

Standar IIA tertua (trbit tahun 2004) memuat beberapa hal detail yang bia dikatakan hampit

tidak masuk akal. Ementara saat IIA memebuat beberapa aturan umum yang dibuat secara luas, tetapi

standar IIA tertua justru trlalu spesifik. Standar IIA yang sekarang lebih spesifik dan realistis untuk

menutnun funsi dari seorang internal auditor sehingga bisa bertugas lebih efektif dan efisien. Ada

perubahan dalam IIA standar 2004 yang telah direvisi bahwa memperbolehkan seorang IIA bertindak

sebagai konsultan dan juga sebagai perannya yaitu sebagai auditor.

Standar yang paling awal muncul, justru kembali pada prinsip dimana seorang internal audit

dilarang menjadi seorang konsultan. Tapi larangan tersebut tidak dihiraukan beberapa tahun terakhir

ini, dan telah direvisi di tahun 2004 serta telah diklarifikasikan.

IIA’s Current Standards : What Has Changed

Standar IIA diubah secara berkala brgantung dari bisnis dan tugas seorang internal auditor saat

ini. Pada tahun 2007, karena ada kendala mengenai siapa yang mengawasi kinerja internal auditor,

maka dibuatlah peraturan yang baru yang ditambahakan pada praturan keadaan eksternal 1312.

Berbunyi : “peraturan mengenai keadaan eksternal harus diubah setidaknya 5 tahun sekali oleh

independent review atau tim review dari luar organisasi. Potensial dibutuhkan untuk lebih banyak

frekuensi kondisi ekternal juga kualifikasi dan kbbasan dari eksternal reviewer, termasuk bbrapa

konflik yang berpotensial untuk terjadi, harus didiskusikan bersama dengan CAe (Chief Audit

Executive) bersama dengan pmimpin atas lainnya. Diskusi tersebut juga harus didasarkan pada

ukuran, kompleksitas dan bidang industry dari organisasi atau perusahaan terait.”

Perubahan tersebut merupakan perubahan yang signifikan dalam standar internal auditor. IIA

mempublikasikan apa yang disebut dengan peraturan pelatihan disemua standar termasuk

perubahannya untuk melaksanakan review eksternal, 2 peraturan pelatihan berupa

detail syarat bagi reviewer termasuk eksternal review tim harus terdiri dari individu yang kompeten

dalam menjalaknkan tugas profesionalnya sebagai seorang internal auditor. Seluruh internal auditor

harus wspada terhadap kualitas review dan para CAE haru memperhatikan internal auditornya agar

mereka memenuhi syarat yang berlaku dan membuat susunan secara periodic.

2009 New Internal Audit Standards

Standar ini resmi dirilis pada Jauari 2009. Perubahan signifikan yang ditinjau kembali dari

semua standar dimana terdapat kata ‘seorang internal auditor harus’ diubah menjadi ‘seorang internal

auditor wajib’. Dan peraturan trbaru tersebut sudah secara resmi diteteapkan. Perubahan IIA berupa

perubahan dari ‘harus’ menjadi ‘wajib’ mugnkin merupakan salah satu perubahan yang paling

signifikan dalam prakteknya bagi seorang internal audit sejak peraturan ini ditemukan oleh Victor Brin.

49

Standar-standar tersebut merupakan kumpulan peraturan bagi semua aktivitas seorang internal auditor,

baik sebagai IA maupun sebagai konsultan internal atau bagi yang mengatus semua fungsi internal

audit.

Standar Perilaku Auditor Internal

1. Harus menunjukkan kejujuran, obyektifitas dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan

memenuhi tanggung jawab profesinya.

2. Harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. Audit

internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan yang menyimpang atau melanggar

hokum.

3. Tidak boleeh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan

profesi audit internal atau organisasinya.

4. Haarus menahan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan

organisasinya atau kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka yang meragukan

kemampuannyauntuk dapat mlaksanakan tugas dan memenuhi tanggungjawab profesinya secara

objektif.

5. Tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, planggan ataupun

mitra bisnisnya yang dapat iduga mmpengaruhi pertimbangan profesinya.

6. Hanya melakukan jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetesi professional

yang dimilikinya.

7. Harus mengusahakan berbagai uoaya agar senantiasa meemenuhi standar profsi audit internal.

8. Auditor internal harus bersikap berhati-hati dan bijaknsaan dalam menggunakan infornasi yang

diperoleh dalam melaksanakan tuganya.

9. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya auditor internak harus mngungkap[kan smua fakta

penting yang diketahuinya.

10. Harus senantiasa meningkatkan kompetensi serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya.

Auditor internal wajib mengikuti pendidikan professional berkelanjutan.

Standar Atribut

Standar 1000 – Tujuan, Wewenang, dan Tanggung Jawab

1000 – Tujuan, Wewenang, dan Tanggung Jawab

Tujuan, wewenang, dan tanggung jawab dari Aktivitas Audit Internal harus didefinisikan secara formal

dalamPiagam Audit Internal, konsisten dengan Definisi Internal Audit, Kode Etik, dan Standar. Kepala

50

Eksekutif Audit harus secara berkala meninjau Piagam Audit Internal dan menyampaikannya kepada

manajemen senior dan Dewan untuk persetujuan.

Standar 1100 – Independensi dan Objektivitas

1100 – Independensi dan Objektivitas

Aktivitas Audit Internal harus independen, dan auditor internal harus bersikap objektif dalam

melaksanakan pekerjaan mereka.

Standar 1110 – Independensi Organisasi

1110 – Independensi Organisasi

Kepala Eksekutif Audit harus melapor ke suatu tingkat di dalam organisasi yang memungkinkan

Aktivitas Audit Internal untuk memenuhi tanggung jawabnya. Kepala Eksekutif Audit harus

mengonfirmasi kepada Dewan akan independensi organisasi dari Aktivitas Audit Internal sekurang-

kurangnya setiap tahun sekali.

Standar 1120 – Objektivitas Individual

1120 – Objektivitas Individual

Auditor internal harus memiliki sikap yang tidak memihak, tidak bias, dan menghindari konflik

kepentingan.

Standar 1130 – Gangguan terhadap Independensi atau Objektivitas

1130 – Gangguan terhadap Independensi atau Objektivitas

Jika independensi atau objektivitas terganggu baik secara kenyataan ataupun secara penampilan, rincian

gangguan harus diungkapkan kepada pihak-pihak yang tepat. Sifat dari pengungkapan akan tergantung

pada gangguan tersebut.

Standar 1200 – Keahlian dan Kecermatan Profesional

1200 – Keahlian dan Kecermatan Profesional

Penugasan harus dilakukan dengan keahlian dan kecermatan profesional.

1210 – Keahlian

Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang dibutuhkan

untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Aktivitas Audit Internal secara kolektif harus memiliki atau

51

mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan

tanggung jawabnya.

Standar 1220 – Kecermatan Profesional

1220 – Kecermatan Profesional

Auditor Internal harus menerapkan kecermatan dan keterampilan yang diharapkan dari seorang auditor

yang cukup berhati-hati dan kompeten. Kecermatan profesional tidak berarti kesempurnaan.

Standar 1230 – Pengembangan Profesional Berkelanjutan

1230 – Pengembangan Profesional Berkelanjutan

Auditor internal harus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya melalui

pengembangan profesional berkelanjutan.

Standar 1300 – Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

1300 – Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

Kepala Eksekutif Audit harus mengembangkan dan memelihara program pemastian kualitas dan

peningkatan yang mencakup semua aspek dari Aktivitas Audit Internal.

Standar 1310 – Persyaratan Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

1310 – Persyaratan Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

Program pemastian kualitas dan peningkatan harus mencakup penilaian internal dan eksternal.

Standar 1320 – Pelaporan Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

1320 – Pelaporan Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

Kepala Eksekutif Audit harus menyampaikan hasil program pemastian mutu dan peningkatan kepada

manajemen senior dan Dewan.

Standar 1321 – Penggunaan Frasa “sesuai dengan Standar Internasional untuk Praktik

Profesional Audit Internal”

1321 – Penggunaan frasa “sesuai dengan Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit

Internal”

Kepala Eksekutif Audit diperbolehkan menyatakan bahwa Aktivitas Audit Internal sesuai dengan

Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal hanya jika hasil program pemastian

kualitas dan peningkatan mendukung pernyataan ini.

52

Standar 1322 – Pengungkapan Ketidaksesuaian

1322 – Pengungkapan Ketidaksesuaian

Ketika ketidaksesuaian dengan Definisi Audit Internal, Kode Etik, atau Standar berpengaruh terhadap

keseluruhan lingkup atau pelaksanaan aktivitas audit internal, Kepala Eksekutif Audit harus

mengungkapkan ketidaksesuaian dan dampaknya kepada manajemen senior dan Dewan.

Standar Kinerja

Standar Kinerja, yaitu Standar yang menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan sebagai kriteria

evaluasi kinerja. Butir-butirnya adalah sebagai berikut:

2000 – Mengelola Aktivitas Audit Internal

2010 – Perencanaan

2020 – Komunikasi dan Persetujuan

2030 – Manajemen Sumber Daya

2040 – Kebijakan dan Prosedur

2050 – Koordinasi

2060 – Pelaporan kepada Manajemen Senior dan Dewan

2100 – Sifat Kerja

2110 – Tata Kelola

2120 – Manajemen Risiko

2130 – Pengendalian

2200 – Perencanaan Penugasan

2201 – Pertimbangan Perencanaan

2210 – Tujuan Penugasan

2220 – Lingkup penugasan

2230 – Alokasi Sumber Daya Penugasan

2240- Program Kerja Penugasan

2300 – Pelaksanaan Penugasan

2310 – Mengidentifikasi Informasi

2320 – Analisis dan Evaluasi

2330 – Pendokumentasian Informasi

2340 – Supervisi Penugasan

2400 – Mengomunikasikan Hasil

2410 – Kriteria untuk Berkomunikasi

53

Chapter 10

Audit Program and Establishing the Audit Universe

Definisi Lingkup dan Tujuan Internal Audit Universe

Audit universe adalah kumpulan dari semua area yang tersedia untuk di audit dalam suatu perusahaan.

Beberapa contoh aktivitas yang bisa diaudit:

Kebijakan, prosedur, dan praktik pada suatu tingkatan perusahaan, dan lokasi yang spesifik, seperti

unit-unit internasional.

Manufacturing, distribusi, atau unit-unit rantai persediaan.

Sistem Informasi pada infrastruktur dan tingkatan aplikasi spesifik.

Kontrak utama atau lini produk

Fungsi-fungsi pembelian, akuntansi, keuangan, pemasaran, dan pengelolaan.

Kita harus mendefinisikan entitas audit dengan suatu cara, dimana internal audit individual dapat

menghemat biaya. Contohnya:

Pada banyak instansi, hal ini mungkin paling efisien untuk menunjuk proses umum yang mencakup

semua unit pada keseluruhan entitas audit, terutama jika kebijakan dan prosedur umum mencakup

semua unit individual.

Untuk rantai multirestoran dengan banyak unit kecil, boleh jadi akan menjadi terbaik untuk

mendefinisikan setiap restoran kecil individual sebagai unit yang diaudit, dengan tidak ada

perencanaan untuk menjadwalkan proses spesifik pada setiap restoran, dalam audit yang terpisah.

Tim internal audit disini mereview semua operasi atau cara kerja pada restoran utama, bukannya

proses umum, seperti prosedur pengendalian kas untuk semua unit restoran.

Tim internal audit seharusnya juga mendefinisikan beberapa poin penting audit untuk memastikan

konsistensinya dalam pelaksanaan audit dari semua audit internal potensial. Poin penting ini bertindak

sebagai suatu garis besar umum untuk dokumen perencanaan audit dan program kerja audit, serta

membantu menghasilkan laporan mengenai status pengendalian di dalam lingkungan pengendalian

perusahaan.

Empat jenis poin penting audit untuk seluruh keamanan informasi:

Pengendalian akses IT

Sistem konfigurasi keamanan

Pemantauan dan tanggapan peristiwa

Manajemen dan administrasi keamanan

55

Empat poin penting audit untuk elemen universe infrastruktur IT :

1. Struktur dan strategi

2. Metodologi dan prosedur

3. Pengukuran dan pelaporan

4. Perkakas dan teknologi

Penilaian kapabilitas dan tujuan internal audit

Auditor internal harus mengetahui segala sesuatu tentang jenis bisnis, transaksi, kemudian pengaruhnya

terhadap keuangan. Internal audit harus realistis dalam mengembangkan daftar audit universe, yang

pertimbangan utamanya adalah pengendalian risiko (prioritas berdasarkan tingkat risiko audit). Internal

audit seharusnya menganalisis setiap calon potensial internal auditor dengan cara:

Menetapkan sasaran pengendalian tingkat tinggi untuk setiap calon audit universe

Menilai risiko tingkat tinggi untuk calon audit universe

Mengkoordinasi aktivitas internal audit dengan audit lainnya dan menarik perhatian pemerintah

Mengembangkan sasaran pengendalian tingkat tinggi untuk audit yang ditunjuk oleh audit

universe

Mengembangkan daftar pertanyaan pendahuluan mengenai penilaian pengendalian untuk setiap

audit

Audit Universe Time and Resources Limitations

Walaupun dalam hal ini kita masih berhadapan pada suatu tingkatan sangat tinggi, langkah berikutnya

adalah melihat sisa materi dalam pendahuluan audit universe, jika waktu dan sumberdaya tersedia

untuk tinjauan ulang materi tersebut. Dalam beberapa situasi, mungkin ada terlalu banyak materi audit

yang ditinggalkan dalam audit universe untuk mencukupi dalam periode waktu yang layak. Disamping

itu, internal audit juga menetapkan jadwal di periode sekarang atau dalam tiga sampai lima tahun

siklus, yang memerlukan ketrampilan internal audit khusus. Sumber daya internal audit perlu ada dalam

suatu area karena keamanan jaringan TI digunakan untuk perencanaan, kesinambungan dan pengujian,

dimana keterampilan internal audit atau sumber daya akan diperlukan.

“Menjual” Audit Universe pada Komite Audit dan Manajemen

CAE dan tim kunci internal auditor mungkin melakukan usaha besar-besaran untuk membangun dan

mengurus internal audit universe, dan mungkin memohon bantuan dan saran dari senior manajemen

dalam hal kontens dan asumsi-asumsi dari audit universe, tetapi komite audit adalah entitas yang

bertanggungjawab untuk memeriksa dan menerima dokumen. Pada akhirnya komite audit

bertanggungjawab jika ada pertanyaan mengenai mengapa internal audit tidak melihat beberapa area,

56

dan CAE seharusnya memberi laporan singat secara hati-hati pada komite audit dan menjelasakan

kunci asumsi-asumsinya.

Membuat Program Audit: Komponen Kunci Audit Universe

Setelah auditor menentukan penekanan yang sesuai atas masing-masing dari 5 jenis pengujian

(prosedur pengendalian intern, uji pengendalian, uji substansi, uji analisis, uji saldo), program audit

khusus untuk masing-masing jenis tersebut harus dirancang.

Prosedur audit ketika dikombinasikan akan membentuk program audit. Mungkin akan ada suatu

kumpulan program sub audit untuk masing-masing siklus transaksi.

a. Format program audit dan persiapannya

Prgram audit adalah suatu prosedur yang mendeskripsikan mangenai langkah-langkah dan

pengujian-penguijan yang akan dilakukan oleh auditor ketika melakukan lingkungan kerjanya. Program

audit harus diselesaikan setelah melengkapi persiapan dan melakukan survey lapangan, dan sebelum

memulai pelaksanaan lingkungan kerja audit. Program audit harus dibentuk sesuai beberapa kriteria,

yang paling penting dalam program audit adalah auditor harus mengidentifikasi aspek-aspek daam area

yang akan diperiksa lebih lanjut dan sensitive area yang akan meminta penekanan audit. Sehingga

pengalaman auditor sangat penting.

Ada beberapa jenis format program audit secara umum :

Satuan prosedur umum audit

Program dengan instrukrur terinci untuk auditor

Checklist atau daftar nama untuk implikasi pemeriksaan

b. Jenis bukti program audit

Internal auditor harus mengumpulkan bukti audit yang didukung evaluasi, dimana standar bukti internal

audit adalah mencakup empat kriteria yaitu sufficient (cukup), kompeten, relevan, dan berguna. Suatu

program audit, yang dibentuk dengan baik, harus dapat menjadi petunjuk auditor dalam proses

mengumpulka bukti audit. Internal auditor akan menemukan berbagai jenis bukti yang dapat berguna

dalam pengembangan kesimpulan atau emuan audit.

Audit Universe dan Pemeliharaan Program

Dokumen universe audit adalah gambaran umum dari semua unit audit yang memperbolehkan

pemeriksaan fungsi internal audit perusahaan. Hal ini adalah perencanaan yang menegaskan luas dan

lingkup aktivitas internal audit. Untuk beberapa tingkatan, jika dipertanyakan setelah ditemukan

kenyataan bahwa mengapa tim internal audit tidak pernah menjadwalkan pemeriksaan di beberapa area,

internal audit dapat menjelaskan bahwa area tersebut tidak termasuk annual perencanaan internal audit,

karena hal tersebut tidak pernah ditetapkan sebagai bagian deskripsi internal audit universe.

57

Universenya adalah peta big-picture yang mencakup teoritis internal audit dan perencanaan aktivitas

internal audit yang terus menerus.

58

Chapter 12

INTERNAL AUDIT CHARTERS AND BUILDING THE INTERNAL AUDIT FUNCTION

Piagam Internal Audit dan Membangun Fungsi Internal Audit

Menciptakan Fungsi Internal Audit

Tidak ada cara yang optimal dalam menciptakan Fungsi Internal Audit, karena masing masing

perusahaan memiliki tipe bisnis, masa geografis, struktur organisasi serta kebutuhan internal audit yang

berbeda satu sama lain dan harus berdasarkan atas Internasional Standard for the Professional Practisce

of Internal Auditing.

Manajer puncak yang akan menjadi Chief Audit Executive ditantang untuk membangun fungsi

internal audit baru dengan berbagai macam pilihan, sesuai dengan keseluruhan bisnis perusahaan,

struktur logistic dan geografi, resiko pengendaliannya, dan keseluruhan budaya perusahaan

Kebutuhan utama dari seorang pemimpin yang kuat untuk organisasi yang efektif, untuk internal

audit pemimpinnya adalah Chief Audit Executive yang mengerti seluruh kebutuhan perusahaan dan

resiko pengendalian yang potensial sebaik dengan kontribusi potensial yang dapat dilakukan internal

audit perusahaan

Piagam Audit : Komite Audit dan Kewenangan Manajemen

Audit charter (Piagam Audit) adalah dokumen formal, yang disetujui oleh komite audit, untuk

menjelaskan misi, independensi, objektivitas, lingkup, tanggung jawab, kewenangan, akuntabilitas, dan

standar internal audit perusahaan.

Internal audit memiliki bebas kendali untuk mengetahui luasnya kisaran pencatatan dan

megajukan pertanyaan pada tingkat apapun, beberapa proses dalam memberikan wewenang juga perlu

suatu kewenangan. Fungsi internal harus melapor kapda komite audit atas dewan didalam struktur

perusahaan. Komite audit inimemiliki kewenangan dalam hak dan tanggung jawab yang berhubungan

dengan kewenangan formal suatu dokumen atau resolusi ( internal audit charter).

Tidak ada kebutuhan pasti dalam kewenangan dokumen, namun piagam internal audit

menguatkan internal audit dengan :

Independensi dan objektivitas

Lingkup atas tanggung jawab

Kewenangan dan akuntabilitas

59

Membangun Internal Audit Staff

Setiap fungsi internal audit memerlukan seseorang yang diberi tugas dan tanggung jawab internal

audit, tersiri atas staf pendukung dan administrasi. Di dalam internal audit, terdapat bermacam-macam

posisi untuk berbagai tingkat dan tipe internal audit sendir di dalam sebuah perusahaan.

a) Tugas CAE

Harus ada seseorang yang bertanggung jawab atas seluruh fungsi internal audit, penanggung

jawab ini dulunya disebut dengan direktur namun sekarang telah berganti gelar menjadi CAE,

kebanyakan dari senior manajemendalam perusahaan akan menjadi penanggung jawab terakhir

atas keseluruhan fungsi audit.

Operasi Perusahaan dan Isu Risiko.

Sumber Daya Manusia dan Administrasi Internal Audit.

Hubungan antara Komite Audit dan Manajemen,.

Tata Pemerintahan Perusahaan, Akuntansi, dan Isu Regulasi.

Tim Pembangunan Internal Audit dan Administrasi.

Teknologi.

Risiko yang berdasarkan Perencanaan Audit dan Proses yang Unggul.

Kemampuan Bernegosiasi dan Hubungan Manajemen.

Keyakinan Internal Audit dan Peran Konsultasi.

Standar Praktik Profesional Internal Audit.

b) Tanggung Jawab Manajemen Internal Audit

Tingkat supervisor atau manajemen yang mengelola fungsi internal audit bergantung pada

ukuran keseluruhan perusaahan yang nantinya menciptakan fungsi secara efektifdengan

perencanaan tertutup, pemantauan serta pengawasan. CAE harus menjadi generalis internal audit

dengan pengetahuan baik mengenai isu pengendalian internal perusahaan, sedangkan manajer dan

pengawas internal audit adalah orang yang ahli dalam beberapa bidang seperti IT isu internal

audit, financial. Biasanya auditor tersebut bersertifikat seperti CPA, CIA, atau CISA yang

merupakan syarat untuk menduduki posisi tertentu dalam internal audit komite. Sertifikasi

merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kemampuan, karena ketika CAE membangun

internal audit yang efektif perlu untuk mempertimbangkan kemampuan dan bakat calon calon

yang akan menduduki posisi manajer internal yang lebih baik dari hanya sekedar inisial setelah

namanya.

Tanggung Jawab Pekerjaan

60

1) Melaksanakan audit bagian keuangan atau operasional atas departemen perencanaan

audit tahunan.

2) Membantu direktur untuk mempersiapkan pembaharuan regular atas aktivitas internal

audit untuk komite audit

3) Menyediaan saran dan nasihat system baru, inisiatif, dan layanan yang diberikan

dibawah prespektif pengendalian internal

4) Membantu direktur untuk mengkoordinasi aktivitas keuangan internal audit, termasuk

Sox 404 penilaian pengendalian internal, dengan registrai independen akunatan public.

5) Mengelola sumber daya keuangan fungsi internal audit secara efektif dan efisien

6) Mempekerjakan, Pelatihan, dan mengembangkan secara professional tim internal audit

keuangan

7) Mengawasi kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh tim internal audit keuangan dan

memastikan pemenuhan terhadap standar yang berlaku

Kompetensi Kunci Manajer Internal Audit Keuangan

Pengetahuan mendalam atas prkatek internal audit dan prinsip yang tertera dalam standar

IIA

Pengetahuan yang kuat atas prinsip akuntansi dan pemahaman atas laporan keuangan

Pengetahuan yang terpadu dan pengalaman dengan peraturan dan kebutuhan yang

memperngaruhi proses internal audit serta profesi akuntansi

Orientasi secara terinci dengan analitis dan kemampuan penyelesaian masalah yang kuat

Kepemimpinan yang terpadu, manajemen dan kemampuan administasi

Dewan-dasar kemampuan bisnis termasuk keuangan atau praktek operasional dan

prosedur dari prespektif operasi perusahaan.

Interpersonal yang kuat, komunikasi, dan kemampuan presentasi

Kebutuhan Kemampuan

Gelar sarajan muda atas ilmu pengetahuan dalam administrasi bisnis yang utama dalam

akuntansi atau keuangan

Memiliki pengalaman minimal tujuh tahun dalam internal audit atau akuntan public

Harus bersetifikat Akuntan Publik (CPA) dan Bersertifikat Auditor Internal (CIA)

c) Tanggung Jawab Staf Internal Audit

61

Internal audit merupakan tempat yang baik untuk non ahli yang baru saja lulus. Perusahaan

memiliki kebutuhan teknisi dan akan mempekerjakan teknisi baru yang bergelar sarjana muda

atau membutuhkan orang dalam periklanan dan menambah calon dengan kemampuan periklanan

maupun komunikasi yang tepat, namun tingkat awal calon staff internal audit dapat berasal dari

tingkat area universitas

Tanggung Jawab Pekerjaan

Memiliki tanggung jawab dalam perencanaan, pengenbangan, pelaksanaan, pelaporan, dan

mengikuti tugas internal audit secara spesifik sesuai yang diarahkan.

Spesifikasi Tugas dan Tanggung Jawab

Mempersiapkan atau merevisi program audit untuk mencapai tujuan, dan melaksanakan

internal audit yang sesuai dengan program audit yang disetujui

Meriview dan menilai kebaikan pengendalian internal dan memastikan kecukupan

pengendalian internal

Menentukan rivew secara periodik dan pengujian untuk memastikan kesesuaian dengan

prosedur dan regulasi yang ada, kemudian membuat rekomendasi untuk memperbaiki

prosedur saat ini dan yang diusulkan.

Mereview dan melaporkan kelemahan pengendalian internal yang memungkin terjadi dan

pelanggaran praktek bisnis perusahaan, undang undang serta prosedur yang berlaku.

Melaksanakan pekerjaan lain yang berhubungan dengan tugas internal audit

Mengikuti pertemuan baik internal amupun eksternal untuk memperluas keahlian

professional dan mempertahankan prjanjian professional yang mendukungfungsi

penugasan.

Pengetahuan dan Kemampuan

Pendidikan: Gelar Sarjana Muda atau setara dalam pengalaman dan pendidikan

Kemampuan Interpersonal: suatu tingkat keyakinan dan diplomatic, kesopanan dan

kebijaksanaan. Pekerjaan menciptakan hubungan personal yang luas dengan orang lain

yang biasanya merupakan personal atau sifat sensitive serta dapat memotivasi atau

mempengaruhi masing masing personal.

Kemampuan lain

62

Pengetahuan umum akuntansi dan prosedur audit serta kemampuan untuk nekerja secara

independen

Memiliki kemampuan bekerja dengan kertas kerja dan software pemrosesan kata data; yang

dapat mengoperasikan laptop komputer dan peralatan kantor umum

Dapat bekerja secara independen

d) Sistem informasi Spesialis Audit

Ahli tekhnologi informasi internal auditor memerlukan pelatihan dan kemampuan special.

Tidak seluruh fungsi internal audit memerlukan sedikitnya satu ahli dalam staff internal audit

dengan teknologi informasi yang kuat dan berhubungan dengan kemampuan pengendalian

internal seperti, system keamanan, aplikasi pengendalian internal, dan system operasi komputer

manajemen.

Kemampuan yang dibutuhkan para ahli system informasi audit dalam internal audit

bergantung pada jangka waktu teknis fungsi perusahaan. Perusahaan dengan aplikasi yang

berbasis perencanaan sumberdaya perusahaan, diatur terkait dengan aplikasi yang terikat pada

database kompleks yang memerlukan perangkat kemampuan ahli system audit informasi yang

berdebeda dengan perusahaan yang memiliki sumberdaya teknologi informasi aplikasi berbasis

web.

e) Spesialis Auditor Lainnya

Posisi dalam internal audit sebenarnya hanya CAE sebagai posisi tertinggi, manajer internal

audit pendukung, staf internal audit, dan ahli system informasi audit. Posisi ahli dalam internal

audit dapat saja bertambah untuk mendukung tugas yang ada, bergantung pada ukuran

perusahaan, dan sifat keseluruhan dari aktivitas internal audit. Sehingga akan muncul cabang lain

dari internal audit yang disebut dengan kualitas audit, yang lebih berorientasi pada produksi dan

mengikuti standar yang ada. Banyak kemungkinan perusahaan menambah anggota untuk

mendukung tim internal audit untuk beberapa tugas pemantauan dan dokumentasi pengendalian

internal organisasi; tim internal audit yang besar biasanya memerlukan staf untuk mendukung

laptop komputer dan sumberdaya lain yang diperlukan.

Pendekatan Organisasi Departemen Internal Audit

Logistik dan biaya sering menjadi factor kunci karena tidak ada cara yang optimal dalam

menciptakan Fungsi Internal Audit, karena perbedaan tipe bisnis, masa geografis, struktur organisasi

63

serta kebutuhan internal audit. Biasanya perusahaan yang menggunakan operasi worldwide

memerlukan internal audit untuk melakukan review dalam situs perusahaan tersebut yang dapat

diselenggarakan secara desentralisasi dengan team local yang lebih dekat dengan operasi actual. Risiko

yang dihadapi adalah kesulitan bagi CAE untuk mengatur kekompakan fungsi internal audit, dan

internal audit local akan lebih memisahkan diri dengan bagian inti fungsi internal audit. Namun,

internal audit local dapat mengamati operasi local perusahaan dan dapat berada dalam situs dengan

cepat, tanpa penundaan akibat waktu perjalanan.

Sedangkan apabila berdasarkan kantor pusat, auditor internal perusahaan induk, bertanggungjawab

mendatangi situs mereka untuk melaksanakan audit. Pendekatan ini menghasilkan proses internal audit

yang konsisten namun adanya kendala perjalanan dan biaya.

a) Sentralisasi vs Desentralisasi Struktur Organisasi Internal Audit

Sentralisasi

Sangat efisient untuk para idealis, namun bagi para sosialis hal tersebut tidak bekerja.

COSO dan Sox menyarankan penggunaan sentralisasi pada level yang beragam. Merupakan

suatu posisi yang kuat untuk mengirim pesan management untuk unit yang ada di lapangan

yang melakukan review.

Tim audit yang terpisah memungkikan mereka tidak mengetahui kebijakan dan pengambilan

keputusan hal inilah yang menyebabkan lemahnya komunikasi dengan tim internal audit local.

Menemukan dengan mudah untuk mempertahankan penyeragaman, standart perusahaan yang

dapat diciptakan melalui kebijakan internal audit yang kuat dan prosedur tertentu melalui pesan,

e-mail, conference call, dan alat lainnya.

Desentralisasi

Anggota unit local sering memiliki pemahaman masalah dalam unit tersebut, daripada

menyimpulkan situai permasalahan dan menyerahkannya ke level yang lebih tinggi untuk

pengambilan keputusan, sehingga mereka sering kali menyelesaikan dengan cepat dan dan

dengan cara yang lebih pintar.

Adanya penundaan apabila pengambilan keputusan dilakukan oleh level yang lebih tinggidapat

sangat mengganggu. Anggota unit local sering kali lebih termotivasi untuk menyelesaikan

masalah pada level dimana dia berada dalam suatu organisasi dan sering memiliki pilihan untuk

mengembangkan keputusan yang lebih tepat

Memiliki kelemahan pada saat menjelaskan kebijakan pengambilan keputusan terpusat secara

rasional atau terdapat kesalahan dalam ketepatan pengkomunikasian keputusan

64

b) Mengatur Fungsi Internal Audit

Banyak cara untuk mengatur fungsi internal audit melalui satu dari empat cara yang antara lain

yaitu

i. Mengatur Internal Audit Berdasarkan Tipe Audit

Departemen audit terbagi atas tiga tim ahli ; (1) Sistem Informasi atai teknologi

informasi auditor; (2) audit ahli keuangan; (3) operasional auditor. Hal ini membuat

proses audit lebih efektif karena mereka memiliki tanggung jawab berdasarkan keahlian

dan pengalaman yang dimiliki. Beberapa masalah dan risiko pengendalian yang terkait

dengan wilayah yang sering terjadi adalah penanganan yang sangat baik dengan

menugaskan auditor internal yang memiliki keahlian special yang penting.

ii. Parallel Internal Auidt untuk Keseluruhan Struktur Perusahaan

Adanya alternative persekutuan dengan organisasi yang sejenis menjadi suatu struktur

organisasi perusahaan. Tim internal audit secra individual dapat menugaskan komponen

organisasi yang spesifik seperti divisi orperasional atau afiliasinya. Apabila unit

organisas ini memiliki keahlian sejenis dalam bisnis dan wilayah geografi, internal audit

memperoleh keuntungan dengan memiliki pemahaman isu pengendalian internal untuk

tipe aktivitas operasional tertentu yang mendukung perusahaan memiliki keahlian yang

spesifik.

iii. Pendekatan Geografi untuk Organisasi Internal Audit

Dengan pendekatan ini perusahaan local menugaskan untuk merancang tim internal

auditnya lagi. Menggunakan pendekatan geografi ini secara otomatis, menimbulkan

perluasan, pendekatan tipe audit atau struktur perusahaan ketika tipe operasi tertentu

terkonsentrasi pada wilayah geografi terpisah; biasanya terdapat keanekaragaman tugas

audit dalam wilayah individu.

Keuntungan dan kerugiannya hampi sama dengan dua pendekatan sebelumnya.

Dalam suatu saldo, pendekatan ini sering kali tampak bagus dehingga banyak digunakan

dalam praktik. Kantor audit terpisah jumlahnya tergantung pada lingkup operasi

perusahaan. Perusahaan dengan keanekaragaman operasi internasional memiliki

beberapa kantor internal audit internasional.

iv. Penggunaan Staf Internal Audit Kantor Pusat

65

Pendekatan ini didukung oleh CAE dan sebagian kecil staf administrasi

pendukung, dengan berbagai ekspansi oleh fungsi internal audit pusat yang sanga

bergantung pada pekerjaan yang didelegasikan kepada komponen tertentu dan tipe jasa

audit internal dilaksanakan oleh unit pusat. Sehingga pelaporan seluruh audit direview

dan disetujui oleh kantor pusat. Masalah yang terjadi adalah kebijakan dan prosedur

internal audit umum, pengembangan, distribusi akhir, oleh fungsi internal audit kantor

pusat. Perencanaan dan administrasi dilaksanakan di kantor pusat, sedangkan aktivitas

lain, dilakukan CAE yang selalu membutuhkan tambahan asistem professional internal

audit, dan dikembangkan oleh internal audit kantor pusat atau anggota perencanaan dan

administrasi yang lain.

v. Nonaudit dan Tugas Informal Staf

Adanya audit keuangan atau operasional yang special atau memberikan konsultasi

meskipun aktifitas tersebut terkadangng berupakan bagian dari aktivitas umum

perusahaan yang tidak pernah ditemukan dalam internal audit. Aktivitas tersebut

merupakan suatu proyek dengan durasi terbatas seperti penyelesaian pengendalian

keseluruhaan inventory. Aktivitas inimenunda proses perencanaan audit dan menjadi

penyabab masalah pengendalian perusahaan. CAE harus secara aktif mendorong tipe

proyek ini secara periodek untuk memberikan pengalaman tambahan dan diharapkan

dapat mendorong untuk posisi lain di dalam perusahaan.

Kebijakan dan Prosedur Internal Audit

Setiap internal audit mengembangkan kebjiakan dan prosedur yang memerintah fungsinya

sebagai petunjuk untuk seluruh staf audit dan sebagai pegangan untuk pengguna jasa audit. Internal

audit prosedur bergantung ukran fungsi dan kesluruhan perusahaan dan harus mengandung beberapa

element yaitu :

Piagam audit dan kewenangan dokumen internal audit yang lain

Kode etik perusahaan yang didalamnya terkandung peraturan peraturan

Prosedur dan aturan departemen internal audit yang lain

Standr Internal Audit

Internl audit harus mengikuti standard dalam mengisi kertas kerja, komunikasi terkaitm dan

kebijakan retensi. Mereka harus memastikan bahwa kertas kerja telah dikelola dengan benar, diulis

dengan jelas, dan telah mengalamatkan semua area dalam seluruh lingkup audit. Serta harus

66

mengandung bukti yang mencukupi tatas tuga yang telah dilaksanakan dan mendukung kesimpulan

yang didapatkan.

Pengembangan Profesional :Membangun Fungsi Internal Audit yang kuat

Internal audit mrupakan fungsi internal dan yang merupakan bagian dari gaya operasi perusahaan

dan ketaan terhadap peraturan. Eskipun merupakan bagian dari perusahaan namun tetap bersifat

independen, unik, dan special. Besifat unik karena dengan adanya perkecualian dengan ketua eksekutif

officer dan terkadang pemberian nasihat, dan merupankan unit yang hanya melaporkan secara langsung

kepada komite audit. Internal audit akan slalu unik di setiap perusahaan dengan hak dan kewajiabbnya

untuk menilai risiko, menjadwalkan review dan mengajukan permintaan atas perbaikan apabila

diperlukan. Hal ini merupakan peran yang menunjukkan perhatian perofesional dan kehormatan dari

seluruh anggota internal audit.

Chapter 13

INTERNAL AUDIT KEY COMPETENCIES

13.1 Pentingnya Kunci Kompetensi Internal Audit

Seorang auditor internal harus memiliki banyak keahlian untuk menjadi auditor internal yang

sukses. Salah satu syaratnya yaitu harus mengenyam pendidikan selama empat tahun, sehingga dapat

memberikan pemahaman tentang bagaimana mengobservasi area operasional dan menggambarkan hal

tersebut dalam bentuk kata-kata maupun tulisan. Namun, yang lebih penting lagi dan mendasar,

seorang auditor internal harus memiliki etika personal yang kuat dan memiliki komitmen kerja yang

tinggi. Moeller merekomendasikan kompetensi utama yang harus dimiliki oleh seorang auditor internal,

yaitu :

Interview skills : auditor internal mampu mewawancarai manajer unit atau karyawan

pada tingkat produksi, memberikan pertanyaan yang layak, sehingga bisa mendapatkan

informasi yang dibutuhkan.

Analytical skills : auditor internal harus harus memiliki kemampuan untuk melihat

kejadian-kejadian yang tidak berhubungan dengan data-data yang ada, sehingga dapat

memberikan gambaran kepada auditor mengenai suatu hal yang dianggap tidak biasa

dan material.

Testing and analysis skills : berhubungan dengan analytical skills, seorang auditor harus

mampu mereview data-data kejadian atau populasi untuk menguji kinerja, sehingga

dapat menentukan apakah sudah efektif atau belum.

67

Documentation skills : mampu mengambil hasil dari observasi audit, pengujian data dan

dokumen, baik secara verbal maupun grafis, dalam menggambarkan lingkungan yang

sudah diobservasi.

Recommending results and corrective actions : berdasarkan pendokumentasian, auditor

harus mampu memberikan dan mengembangkan rekomendasi yang efektif sebagai

tindakan korektif.

Communication skills : auditor internal harus mampu mengkomunikasikan hasil kerja

audit sesuai dengan rekomendasinya kepada karyawan dan senior manajemen.

Negotiating skills : karena sering terjadi perbedaan pendapat antara penemuan dan

rekomendasi, auditor harus mampu menegosiasikan hasil observasinya secara sukses.

Commitments to learning : auditor harus memiliki keinginan untuk belajar dan

menjalani pendidikan berkelanjutan.

13.2 Kemampuan Interview Auditor Internal

Wawancara merupakan langkah awal dalam proses audit internal. Fungsi dari perencanaan

internal audit harus menampilkan review beberapa area, penilaian dari pengendalian internal, 68elati

dari proses operasional termasuk mengidentifikasi tujuan audit, waktu, dan sumber daya yang

digunakan untuk melakukan audit. Auditor harus 68elat pada persiapan wawancara. Berikut adalah

tahapan interview :

a) Setelah mengenal lingkungan, auditor membuat kerangka waktu dan tujuan dari perencanaan

internal audit.

b) Mengenalkan internal auditor yang akan melakukan reviewaktual sebaik yang diperkirakan oleh

partisipan auditee.

c) Jika ini adalah perencanaan audit pertama dari area ini atau jika terdapat perbedaan signifikan

sejak review terakhir, mendaftar area operasi mana yang bisa direview.

d) Jika ada internal audit terakhir sebelumnya di area ini, cek status yang ditemukan terakhir dan

rekomendasinya sebaik perubahan sistem yang terjadi sebelumnya.

e) Kerangka perencanaan waktu tentang langkah audit review.

f) Permintaan untuk audit material, termasuk akses yang benar untuk files dan sumber daya sistem

TI, kata kunci temporer, akses ke file kunci, dan perpustakaan fisik, koneksi telekomunikasi,

dan fasilitas lainnya.

g) Untuk tambahan periode waktu review, jadwal status pertemuan secara 68elative.

h) Jadwal tentative atas audit kepatuhan sebaik pertemuan wrap-up awal.

68

i) Membuat pengaturan untuk ketersediaan sumber daya untuk menjawab pertanyaan atau masalah

yang terjadi selama review berlangsung.

j) Menjelaskan perkiraan proses internal audit, termasuk laporan perencanaan sementara,

memperkirakan respons time untuk rekomendasi audit, dan mengantarkan laporan akhir.

k) Melalui interview dan kepastian yang ada, memberikan waktu yang cukup untuk pertanyaan.

l) Follow-up wawancara dengan detail ringkasan memo kerangka waktu potensial audit dan

banyak permasalahan lain yang belum terjawab.

13. 3 Analytical Skills

Mengadopsi definisi dari sumber web Wikipedia, analytical skills menunjuk pada kemampuan

untuk visualize, kepandaian berbicara, dan mengatasi masalah kompleks dan konsepnya dan untuk

membuat keputusan yang dibuat dengan memahami dasar dari informasi yanhg tersedia. Keahliannya

mencakup kemampuan internal auditor ditunjukkan dalam memakai cara berpikir logika untuk

pertemuan dan menganalisis informasi, mendesain dan menguji solusi untuk masalah, dan perumusan

rencana. Tes untuk keahlian analytical, internal auditor secara kuat dapat mempertanyakan laporan

produksi yang tidak konsisten , untuk menaruh rangkaian even dalam urutan yang tepat, atau untuk

membaca laporan status proyek dan mengidentifikasi kesalahan potensial. Review analytical biasanya

memerlukan internal auditor untuk mereview beberapa bukti audit material lalu menggunakan logika

untuk mengambil bagian dari masalah dan datang dengan sebuah keputusan.

Untuk menjadi analytical, internal auditor perlu untuk berpikir tentang segala factor yang

meliputi dalam situasi lalu mengevaluasi plus dan minusnya dalam mengembangkan solusi yang

dianjurkan.

Keputusan internal audit harus dibuat secara konsisten, dan cara organisasi

Internal auditor harus menggunakan pendekatan analytical untuk menggambarkan kegunaan

dari well-documented, proses well-reasoned untuk sampai pada keputusan dalam aktivitas audit

internal.

13. 4 Testing and Analysis Skills

Saat internal auditor harus mengembangkan keputusan awal menggunakan pendekatan

analytical, tantangan berikutnya adalah mempunyai kemampuan untuk menguji, review, dan assess the

materials. Contohnya, exhibit 13.2 menggambarkan alternative pendekatan pengujian audit. Tes

pertama, physical observation, sering tidak berfikir dalam konteks pengujian. Tetapi jika pendekatan

analytical, dengan menetapkan review dan menerima criteria, yang digunakan untuk pengorganisasian

proses pengujian dasar-observasi, physical observation dapat dilihat sebagai proses pengujian valid

yang baik.

69

Syarat untuk kompetensi internal audit adalah analisis dari hasil test. Internal auditor memilih

sampel dan menyelenggarakan pengujian internal audit, lalu hasilnya dianalisis. Dalam

penyelenggaraan tiap sampel ditetapkan audit objektif, internal auditor harus mereview hasil dari

kesalahan-kesalahan yang mungkin dideteksi dalam sampel untuk menentukan apakah itu sebenarnya

kesalahan, jika tepat, sifat dan penyebab kesalahan.

13. 5 Internal Auditor Documentation Skills

Auditor internal memiliki beberapa tantangan dalam mempersiapkan sebuah dokumentasi

memadai yang mencakup seluruh pekerjaannya. Di dalam memenuhi kebutuhan tersebut seorang

auditor internal butuh untuk mengembangkan suatu audit work documentation skills. Sebuah fungsi

audit internal seharusnya terdiri dari beberapa standar praktek terbaik guna memenuhi kebutuhan

pendokumentasian secara elektronik.

Beberapa praktik audit internal terbaik yang seharusnya dilakukan ketika mengimplementasikan

sebuah effective internal audit e-office ialah sebagai berikut:

Membuat standar hardware dan software

Meskipun audit internal dilakukan di berbagai macam wilayah akan tetapi harus tetap

menggunakan standar hardware dan software yang sama.

Menggunakan password berdasar peraturan keamanan dengan pembaharuan 70elativ

Karena informasi yang diaudit bersifat 70elative70 maka perlu digunakan suatu password

didalam melindungi seluruh sistem.

Membangun sebuah security awareness

Seluruh anggota dalam tim audit seharusnya telah diinstruksikan pada suatu sumber dokumen

audit yang 70elative70.

Backup, backup and backup

Suatu prosedur yang kuat harus memiliki 100% backup file harian dalam folder file audit

internal.

Membuat prosedur pengendalian revisi file

Berdasar penggunaan nama file konvensional atau sistem pengendalian software, konvensional

seharusnya dibuat untuk mengidentifikasi seluruh dokumen dengan sebuah tanggal yang dibuat

dan angka yang direvisi.

Membangun templates dan membuat style protocols

Sekuruh memo, audit program, rencana audit, dan dokumen kunci lain dari audit internal

seharusnya digunakan dengan format yang sama.

70

Membuat e-mail style rules

Ada begitu banyaknya persyaratan dan kebutuhan untuk email messages, maka sebuah

peraturan mengenai e-mail style perlu dibentuk.

Membuat e-mail attachment rules

Implementasi secara aktif dan memonitor antivirus dan firewall tools

Software yang efektif harus sudah diinstall, diupdate secara berkala dan dimonitor.

Membatasi pengguna

Seorang pengguna sumber e-office haruslah dibatasi (terutama apabila laptop sering dibawa

pulang ke rumah)

Membuat kunci dan peraturan keamanan untuk mesin 71elative

Seluruh mesin laptop auditor harus telah dikonfigurasi dengan kunci yang memadai.

Monitor compliance

Seorang anggota dari tim audit internal harus secara 71elative mereview dan memonitor

kepatuhan terhadap prosedur e-office auditor.

Selain itu terdapat suatu praktik terbaik dalam dokumentasi audit internal diantaranya:

Menulis naratif dan deskripsi

Mendeskripsikan seluruh pekerjaan dalam suatu narasi agar pihak luar dapat memahami

ketika mereview dokumen audit

Dokumen konsep audit diobservasi tetapi tidak mendeskripsikan asumsi atau ide

spekulatif.

Mengeneralisasi sistem dokumen yang berhubungan dengan menggunakan hyperlinks

Simplifikasi

Jaga agar dokumentasinya cukup simple tetapi tidak terlalu simple

Tulis dokumentasi terkecil dengan least overlap

Letakkan informasi pada tempat yang paling diapropriasi

Memperlihatkan informasi kunci pada publik dengan menyertakan summary dan brief

description

Menggunakan whiteboard, corkboard, atau internal web site

Menjelaskan apa kepada dokumen

Dokumen dengan sebuah tujuan

Fokus pada kebutuhan pengguna 71elati

Menjelaskan kapan pada dokumen

Iterate, iterate, iterate. Melakukan suatu pendekatan evolusionary untuk memperoleh

feedback pada material

71

Mencari jalan terbaik untuk mengkomunikasikan, menyetujui suatu transfer dukungan

dokumentasi

Melindungi dokumen saat ini

Mengupdate dokumentasi secara 72elativ tetapi hanya ketika terjadi suatu kesalahan

General

Selalu dipastikan bahwa dokumentasi itu memenuhi persyaratan

Memberi kesempatan kepada para pengguna untuk menjustifikasi dokumentasi

Membangun suatu pengesahan agar suatu dokumentasi menjadi lebih kuat

Menyediakan persiapan latihan pendokumentasian pada seluruh anggota tim audit

internal.

13.6 Rekomendasi Hasil dan Tindakan Koreksi

Melaporkan hasil dari kerja audit nya dan mengembangkan rekomendasi yang kuat untuk

tindakan koreksi. Auditor internal harus mempunyai kemampuan kunci untuk merangkum hasil dari

kerja audit, untuk mendiskusikan apa yang salah, serta untuk mengembangkan rekomendasi dalam

tindakan koreksi yang efektif. Setiap auditor internal seharusnya memfikirkan kerja audit mereka dalam

hal: Tujuan audit, Apa yang ditemukan, Mengapa ditemukan kesalahan atau ketidakpatuhan, lalu Apa

dapat mengkoreksi kesalahan tersebut, serta apa rekomendasi dari auditor internal untuk tindakan

koreksi. Auditor internal pada semua level sebaiknya mengembangkan kompetensi berfikir tentang hal-

hal tersebut. Mengkaji ulang bukti dan membuat ketepatan rekomendasi audit dapat menjadi sulit jika

audit menemukan pembatas yang kompleks atau area yang sangat tidak jelas.

13.7 Kemampuan Komunikasi Auditor Internal

Auditor internal pada semua level sebaiknya mengembangkan kemampuan untuk berdiskusi dan

mempresentasikan temuan audit dan rekomendasi audit internal yang terkait. Mereka juga harus

mampu berkomunikasi dengan yang lainnya dalam perusahaan tentang kerja mereka secara tepat dan

untuk membantu yang lainnya dalam memahami nilai dari auditor internal.

13.8 Kemampuan Bernegosiasi Auditor Internal

Ketika berfokus pada rekomendasi yang dikembangkan di dalam laporan atau selama me-

review bukti audit di lapangan, auditor internal akan mendiskusikan banyak area dimana manajemen

dan yang lainnya tidak setuju dengan asumsi auditor internal dan penemuan-penemuan potensialnya.

Internal auditor harus berkomunikasi dalam rangka negosiasi mengenai isu atau pendapat, baik

itu berhadapan secara langsung, melalui telepon, ataupun tulisan. Berikut adalah beberapa elemen

kunci dari proses negosiasi.

Tahap I : Memulai Negosiasi – Penawaran Awal

72

1. Information

Belajar sebanyak mungkin mengenai isu audit atau masalah yang didiskusikan

2. Leverage Evaluation

Sebagai permulaan, evaluasi pemicu atau kekuatan 73elative negosiasi kita dan pemicu dari

pihak lain.

3. Analysis

Apa saja isu yang berkembang, hal ini penting ketika memulai review mengenai laporan audit

yang bermasalah.

4. Rapport

Bangun hubungan dengan auditee dan dengan pihak lawan. Audit internal harus menentukan

terlebih dahulu apakah pihak lawan akan kooperatif ; apabila tidak, maka pertimbangkan untuk

memperkerjakan manajemen senior sebagai mediator praktikal.

5. Goals and Expectations

Tujuan berbeda dengan ekspektasi, apa yang menjadi ekspektasi dari internal audit ketika sesi

ini selesai.

6. Type of Negotiation

Bagaimana jenis negosiasinya, apakah kompetitif, kooperatif, atau tidak biasa, apakah

berhadapan langsung, melalui fax, menggunakan mediator, atau dengan cara lain.

7. Budget

Setiap negosiasi mengeluarkan biaya. Audit internal akan menghabiskan waktu staff dan

manajemen untuk bertemu dan bernegosiasi, yang mungkin dapat digunakan untuk

mengerjakan pekerjaan audit lainnya .

8. Plan

Kembangkan rencana negosiasi sementara.

Tahap II : Tahap Penawaran

1. Logistics

Tentukan tempat, waktu, dan cara negosiasi. Hal ini penting apabila melibatkan beberapa unit

atau lokasi di dalam prosesnya.

2. Opening Offers

Penawaran terbaik apa yang kita punya, apakah akan memodifikasi rekomendasi atau tidak.

3. Subsequent Offers

Bagaimana kita menyesuaikan rencana negosiasi untuk merespon pergerakan lawan yang tidak

bisa diantisipasi.

4. Tactics

73

Tentukan taktik yang akan kita gunakan, dan perkirakan taktik apa yang digunakan oleh lawan.

5. Concessions

Tentukan konsesi apa yang akan dibuat, dan bagaimana membuatnya.

6. Resolution

Temukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Temukan solusi yang dapat dirundingkan

dan kreatif.

Tahap III : Tahap Penutup

1. Logistics

Tentukan cara dan waktu yang tepat untuk menutup pertemuan negosiasi. Apakah pada saat

pertemuan tersebut atau nanti setelah auditor internal menyajikan revisi mereka.

2. Documentation

Siapkan dokumen terperinci yang menggambarkan jalannya pertemuan, dengan penekanan pada

perubahan rencana dan persetujuan kedua belah pihak.

3. Emotional Closure

Dalam menutup pertemuan, penting untuk mengidentifikasi kepentingan dan perubahan dari

tiap pihak. Apabila kita mengabaikan surat tersebut, maka persetujuan tersebut kemungkinan

bukan yang terakhir.

4. Implementation

Meskipun audit internal setuju untuk membuat perubahan pada laporan audit mereka dan

auditee setuju untuk merubah beberapa prakteknya, perjanjian negosiasi akan menjadi kurang

berguna kecuali diimplementasikan dengan tepat.

13. 9 Komitmen untuk Belajar Auditor Internal

Semua auditor internal harus menanamkan komitmen untuk belajar secara konstan dan

berkelanjutan sebagai bentuk kompetensi yang paling utama. Contohnya, di tahun 2008, SEC

mengkonversikan aturan-aturan akuntansi dari GAAP menjadi IFRS (international financial reporting

standards). Walaupun auditor internal tidak perlu memahami secara mendalam atas perubahan aturan

akuntansi ini, namun mereka harus mengetahui dampak-dampak yang mungkin terjadi atas perubahan

tersebut.

13.10 Pentingnya Core Competencies Auditor Internal

Kompetensi-kompetensi yang tersaji pada bab ini sangat penting bagi semua auditor internal.

Ketika topiknya adalah kemampuan berkomunikasi yang bagus atau kemampuan untuk belajar pada

daerah yang kurang dikuasai, hal tersbut bagus untuk dipraktekkan, keakraban yang kuat dan

penggunaan kunci kompetensi audit internal yang didiskusikan disini merupakan elemen yang

dibutuhkan bagi setiap CBOK auditor internal.

74

75

Chapter 16

DOCUMENTING RESULTS THROUGH PROCESS MODELING AND WORKPAPERS

16.1 Internal Audit Documents Requirement

Dokumentasi internal audit mengacu pada laporan audit diterbitkan, rencana kegiatan, dan

bahan lain yang mendukung laporan, lembar kerja audit, key meeting minute, alat audit dengan bantuan

komputer dan teknik (CAATTs) bahan, dan data lain serta informasi untuk mendukung internal audit.

Tentu saja, fungsi internal audit harus menetapkan dan mengikuti beberapa standar minimum retensi

dokumentasi.

SEC mengharuskan bahwa catatan disimpan untuk tujuh tahun setelah auditor menyimpulkan

audit atau mereview laporan keuangan. Untuk internal audit, periode retensi catatan akan menjadi

minimal tujuh tahun setelah laporan audit dikeluarkan. Sebuah fungsi internal audit harus mengatur

untuk mempertahankan semua catatan penting dari internal audit untuk periode retensi tujuh tahun.

Berikut adalah tiga aspek penting dokumentasi internal audit.

Proses pemodelan

Lembar kerja audit

Dokumen manajemen

Internal auditor kadang memulai proses auditnya dari area baru dimana tidak adanya laporan

audit sebelumnya atau belum pernah dilakukan audit pada bagian tersebut dan mungkin

dokumentasi perusahaan yg minim tentang bagian tersebut. Internal auditor perlu mengamati

operasi, laporan tinjauan dan prosedur, dan mengajukan pertanyaan untuk mengembangkan

pemahaman dari proses baru. Dokumentasi yang dihasilkan penting untuk memahami

lingkungan pengendalian internal dan untuk membuat rekomendasi-konsultasi yang

bersangkutan pada saat yang tepat.

Proses pemodelan

Proses pemodelan adalah cara yang membantu auditor internal menavigasi melalui kegiatan :

Dimana kita berada sekarang

Kemana kita harus pergi

Kita berasal darimana

Cara untuk ke tempat tujuan

Proses pemodelan merupakan suatu bentuk peta untuk membantu auditor menavigasi melalui

serangkaian kegiatan yang diamati. Namun, proses pemodelan yang baik adalah jalur yang

menunjukkan bagaimana mendapatkan dari satu titik ke titik lain dengan jalan yang lebih

76

sederhana. Proses pemodelan merupakan alat penting auditor internal baik untuk review dari

proses perusahaan yang ada dan untuk menyarankan daerah untuk perbaikan.

Lembar kerja

Lembar kerja adalah dokumen-dokumen yang menggambarkan kerja internal auditor dan

menyediakan dasar dan pemahaman untuk internal audit. Lembar kerja internal audit juga dapat

memiliki makna hukum. Lembar kerja internal audit adalah catatan pokok pekerjaan tampilan audit dan

pada suatu saat mereka dapat memberikan bukti tentang apa yang terjadi atau tidak terjadi saat

pengadutian berlangsung.

Fungsi utama dari lembar kerja auditor meliputi:

- Dasar perencanaan audit. Lembar kerja audit sebelumnya dari auditor dengan informasi latar belakang

untuk melakukan review saat ini di daerah secara keseluruhan yang sama.

- Rekaman audit yang dilakukan. Lembar kerja menjelaskan tampilan audit saat ini dan juga

memberikan referensi ke sebuah program audit yang dibentuk.

- Penggunaan audit.

- Deskripsi situasi minat khusus. Seperti kebijakan dan prosedur, akurasi, efisiensi, kinerja personil,

atau potensi penghematan biaya.

- Dukungan untuk kesimpulan audit tertentu. Lembar kerja memberikan materi pembuktian yang cukup

yang akan disertakan dalam laporan audit.

- Referensi sumber. Lembar kerja dapat menjawab pertanyaan tambahan yang diajukan oleh

manajemen maupun oleh auditor eksternal.

- Staf penilaian kinerja staf selama audit secara langsung tercermin dalam atau ditunjukkan oleh lembar

kerja.

# Lembar kerja standar

Lembar kerja dirancang terutama untuk mendukung internal audit individu dan dapat digunakan

oleh anggota lain dari fungsi internal audit, termasuk pengelolaan dan jaminan kualitas. Lembar kerja

harus mengikuti serangkaian standar yang konsisten dan dapat berdiri sendiri. Lembar kerja standar

audit internal harus mencakup bidang-bidang:

- Relevansi untuk tujuan audit

- Penyingkatan detail

# Lembar kerja dokumen organisasi

Seperti halnya dalam sistem pengarsipan manual, bahan lembar kerja diklasifikasikan menurut jenis

dasar mereka dan dikelompokkan bersama dalam sebuah file. Lembar kerja dapat dipisahkan ke dalam

bidang audit yang luas:

77

File permanent

File administrasi

File prosedur audit

# Lembar kerja teknik persiapan

Proses rinci mensyaratkan bahwa auditor internal mengikuti standar departemen audit secara

keseluruhan untuk persiapan lembar kerja dan juga membuat lembar kerja mudah untuk diikuti dan

dipahami. Bagian yang penting adalah untuk memastikan bahwa semua anggota staf audit internal

memahami tujuan dan lembar kerja audit mereka.

# Lembar kerja tinjauan proses

Terdapat adanya peninjauan terhadap inisial reviewer dan tanggal pada setiap lembar lembar

kerja. Beberapa fungsi internal audit menyiapkan memorandum atau checklist evaluasi lembar kerja

untuk sifat dokumen dan tingkat tinjauan mereka. Proses review workpaper harus selalu dilakukan

sebelum penerbitan laporan audit final.

3. Catatan Dokumen Manajemen

Catatan dokumen manajemen merupakan cara untuk mempertahankan catatan organisasi dari

waktu ke waktu. Hal ini dapat meliputi klasifikasi, penyimpanan, pengamanan, dan kehancuran (atau

dalam beberapa kasus, pelestarian arsip) catatan. Catatan dokumen manajemen melibatkan:

1. Perencanaan kebutuhan informasi dari sebuah organisasi

2. Mengidentifikasi kebutuhan informasi rahasia

3. Membuat, menyetujui, dan menegakkan kebijakan dan praktek tentang catatan, termasuk

organisasi mereka dan pengeluaran

4. Mengembangkan rencana penyimpanan catatan, yang mencakup jangka pendek dan jangka

panjang catatan fisik dan informasi digital

5. Mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menyimpan catatan

6. Koordinasi akses ke catatan internal dan di luar organisasi, menyeimbangkan persyaratan

kerahasiaan bisnis, data pribadi, dan akses publik.

7. Pelaksana kebijakan retensi dari penjualan catatan yang tidak lagi diperlukan untuk alasan

operasional, sesuai dengan kebijakan organisasi, persyaratan hukum, dan peraturan lain ini

mungkin melibatkan penghapusan atau pelestarian arsip permanen.

.

16.2 Process Modeling for Internal Auditors

Model proses adalah suatu bentuk peta/bagan yang dapat membantu auditor internal untuk

mengendalikan proses melalui serangkaian akivitas pengamatan. Dengan ini maka internal auditor bias

78

mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan lebih jelas dan detail. Berikut adalah langkah-

langkah yang dilakukan oleh auditor internal :

Understanding the Process Modeling Hierarchy

Disini internal auditor harus memahami bagaimana satu proses dengan proses yang lain saling

berhubungan. Beberapa proses kunci yang membantu internal auditor untuk berkomunikasi lebih baik

kepada lainnya,

Sistem

Proses

Aktivitas

Pelanggan eksternal

Pelanggan internal

Describing and Documenting Key Process

Deskripsi proses disiapkan oleh auditor internal,dimana harus menjadi bagian dari kertas kerja

audit untuk ditinjau sebagai penjelasan dalam bagian selanjutnya. Tujuan mereka adalah untuk

menggambarkan aliran input dan output antara kegiatan proses. Audit internal menggembangkan

pendekatan 79elative79na konsisten untuk diagram aliran prosesnya. Dua pendekatan yang paling

mudah digunakan dan dipahami adalah :

1. Input/output process flowcharts

Pendekatan ini baik digunakan untuk objek yang berhubungan dengan objek fisik. Fokusnya

adalah pada objek pasif yang sedang dikonsumsi, diproduksi atau diubah oleh aktivitas

proses.

2. Work-flow description process flowcharts

Pendekatan ini menekankan pada urutan kegiatan daripada aktivitas yang tidak bekerja.

Process Modeling and the Internal Audit

Model proses adalah alat yang penting bagi auditor internal yang digunakan baik untuk

mengkaji proses perusahaan yang ada maupun untuk menyarankan bagian mana yang membutuhkan

perbaikan.

16.3 Internal Audit Workpapers

Workpaper merupakan bukti audit untuk mendeskripsikan hasil dari internal audit. Bukti audit

yang didokumentasikan pada kertas kerja auditor, seharusnya cukup untuk mendukung asersi audit dan

kesimpulannya. Fungsi utama dari kertas kerja auditor mencakup :

1. Dasar untuk merencanakan audit

79

2. Pencatatan dari kinerja audit

3. Penggunaan selama audit

4. Deskripsi situasi yang diperhatikan

5. Mendukung kesimpulan audit spesifik

6. Sumber referensi

7. Penilaian staf

8. Koordinasi audit

a. Workpaper standard

Internal auditor harus mencatat informasi relevan untuk mendukung kesimpulan dan hasil

perikatan. Standard kinerja internal audit harus mencakup area-area seperti:

a. Relevansi untuk audit objektif

b. Penyingkatan (condensation) dari detail

c. Kejelasan dari presentasi

d. Kecermatan kertas kerja

e. Tindakan dalam item terbuka

f. Standard bentuknya, yang mencakup :

Preparation of headings

Enterprise

Neatness and legibility

Cross-indexing

b. Workpapers formats

Exhibit 16.5 menunjukkan kertas kerja yang dipersiapkan secara manual dari audit operasional

atas observasi persediaan fisik.

c. Workpaper document organization

Untuk kebanyakan internal audit, kertas kerja dapat dipisahkan dalam beberapa area audit:

1. File permanen

Beberapa data mungkin mencakup :

Keseluruhan chart audit atas unit audit

Chart dari akun dan 80elativ dari kebijakan utama dan prosedur

Laporan keuangan mengenai entitas potensial yang berguna untuk data analitis

Salinan dari laporan audit terakhir, program audit yang digunakan

Informasi tentang audit unit

Informasi logistic untuk membantu auditor selanjutnya

80

2. File administrative

Workpaper 81elative81nal81e files mungkin tidak dibutuhkan untuk audit kecil.

3. File prosedur audit

Listings of completed audit procedures

Completed questionnaries

Description of operations procedures

Review activities

Analysis and schedules pertaining to financial statements

Enterprise documents

Finding points sheet, supervisor notes, or draft of reports

Audit bulk files

d. Workpaper preparation techniques

Dalam mempersiapkan workpapers, melibatkan drafting audit comment dan membuat skedul

untuk mendeskripsikan kerja audit dan mendukung kesimpulannya. Aspek penting adalah meyakinkan

atau memastikan bahwa semua member dari staff internal audit memahami tujuan dan kritikal dari

audit workpapers. Mempersiapkan secara manual maupun menggunakan sistem computer-based, audit

workpaper harus memiliki indexing dan standar notasi yang akan menjadikan review menjadi mudah

dan 81elative81nal audit lainnya.

(I) Workpaper indexing and cross-referencing

Cross-references dan notasi membuat auditor atau reviewer mengambil referensi signifikan dan

menelusuri kembali original citation-nya atau sumbernya. Index number pada workpaper, sama

seperti volume dan nomor halaman dalam published book.

(II) Tick Marks

Tick marks merupakan form manual auditor atau notasi menggunakan pensil. Auditor dapat

mengembangkan particular mark untuk mengindikasikan given value dalam skedul keuangan

cross-foots ke other related values dan tick mark lain untuk mengindikasikan pada trial balance.

(III) References to external audit sources

Internal auditor kadang mencatat informasi yang diperoleh dari sumber luar. Penting untuk

mencatat sumber seperti komentar langsung pada workpaper. Auditor butuh referensi hukum

dan regulasi untuk mendukung kerja auditnya.

(IV) Workpaper Rough Notes

Saat interview, internal auditor membuat very rough notes, penulis personal form of shorthand

readable only by the author. Auditor harus menulis atau memasukkan ulang rough notes ini ke

81

komentar workpaper. Karena ada alasan untuk review lagi, original note sheets harus termasuk

dalam workpaper, terletak di belakang workpaper manual binder atau di bagian file.

e. Workpaper Review Processes

Bergantung pada ukuran staf audit dan kepentingan 82elative dari given audit, mungkin ada

multiple review atas workpaper, satu melalui in-charge auditor, dan lainnya melalui senior member dari

manajemen internal audit. Beberapa internal audit function menyiapkan memorandum atau workpaper

review checklist untuk dokumen dan perluasan reviewnya. Poin dari review ini atau pertanyaan may

simply highlight electrical errors, seperti missing cross-references. Pertanyaan ulang harus kembali

diajukan, dan reviewer harus mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa open questions

telah diatasi. Proses review workpaper memastikan bahwa semua report findings memiliki dukungan

melalui bukti audit sebagai dokumentasi dalam workpaper.

16.4 Internal Audit Records Management

Kebutuhan yang penting untuk praktik manajemen dokumen untuk internal audit function

dalam lingkungan hari ini dalam auditor laptops dan wireless network :

Document standards & review processes

Internal audit butuh membuat standar untuk software yang digunakan, laptop computer

vonfiguration,dokumen umum dan template standards. Tujuannya agar semua menggunakan equipment

yang sama dengan format dan standar. Proses formal dan aman harus diset dalam tiap skedul audit.

Pada kesimpulan audit, material workpaper dapat didownload ke system pusat server department audit.

Backup, security, & continuity

Untuk personal emails, internal auditor dapat menggunakan salah satu small portable services.

Pengamanan yang dibuat dan pengendalian password harus diinstal, seperti jika system dicuri,

kontennya tidak bisa dengan mudah diakses. Prosedurnya juga membuat file internal audit untuk di

backed up dan didownload ke sistem server internal audit pada regular basis

Hardware & software resource management

Dengan relatively efficient dan lower – cost resources yang tersedia, tidak ada alas an kenapa

internal audit function tidak punya system server terdedikasi untuk tujuan internal audit

CAATT Repository

Setiap usaha yang dibuat grup dan organize sumau CAATT – related materials dengan catatan

workpaper internal audit

Audit reports, risk management, & internal audit administration

82

Internal audit butuh persiapan dan distribusi a alarge body of material, ternasuk laporan audit,

risk management analysis, budgets, dan komunikasi dengan audit komite. Dokumen 7 tahun

menggunakan rule should appaly ke catatan administrative internal audit, dan ditempatkan dalam folder

aman dalam sisten server departemen audit.

16.5 Pentingnya Mendokumentasikan Internal Audit

Dokumentasi yang cukup itu dibutuhkan untuk menampilkan keseluruhan proses internal audit.

Chapter ini menekankan pada pentingnya kertas kerja audit untuk aktivitas internal audit sebaik proses

untu k menampilkan deskripsi dari aktivitas perusahaan. Kemampuan untuk mempersiapkan deskriptif

dan efektivias kertas kerja sebagai kunci dari internal CBOk yang diminta. Dalam hal ini semua auditor

internal dari CA sampai staff audit, harus menyesuaikan diri dengan banyak peralatan TI yang

disediakan untuk mendeskripsikan dan mendokumentasikan proses internal audit.

83

Chapter 17

PELAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL

Sebuah laporan audit merupakan dokumen formal di mana internal auditor merangkum

pekerjaannya dengan melaporkan observasi dan rekomendasi. Laporan audit merupakan produk akhir

yang paling penting dari kegiatan audit internal bagi pengguna, baik di dalam dan di luar perusahaan.

Laporan Audit memberikan bukti tentang karakter 84egular84tor84 kegiatan audit internal dan

memungkinkan orang lain untuk mengevaluasi kontribusi ini. Laporan audit yang efektif, harus

didukung oleh audit lapangan kualitas tinggi, seperti dibahas dalam Bab 9, tetapi audit lapangan yang

sama dapat dibatalkan oleh laporan yang ditulis dengan buruk atau tidak siap. Penyusunan laporan yang

jelas dan efektif harus menjadi perhatian utama bagi auditor internal di semua tingkatan, dari CAE

untuk mengaudit anggota tim staf.

Pelaporan audit internal yang bagus adalah lebih dari sekedar laporan persiapan dan

penampilan. Laporan-laporan audit harus mencerminkan filosofi dasar dari pendekatan total audit

internal suatu perusahaan, termasuk tujuan dasar dari review, mendukung strategi dan kebijakan utama,

prosedur yang mencakup pekerjaan audit, dan kinerja 84egular84tor84 dari staf audit. Sementara

laporan audit adalah sarana utama komunikasi, auditor internal akan kurang efektif jika komunikasi

mereka dengan perusahaan terbatas hanya untuk laporan yang dipublikasikan. Komunikasi juga harus

dilakukan melalui wawancara selama penelitian lapangan, menutup pertemuan ketika temuan audit

yang pertama kali disajikan, pertemuan dengan manajemen senior dan komite audit untuk

memberitahukan mereka tentang hasil audit, dan kontak lainnya di seluruh perusahaan. Semua anggota

dari perusahaan audit internal harus memiliki komunikator efektif baik dalam kata-kata lisan dan

tulisan. Bab ini membahas tujuan dan gaya penyajian laporan audit internal, termasuk berbagai format

dan metode tersebut menyajikan hasil pekerjaan audit kepada manajemen dan lainnya di perusahaan.

Laporan audit merupakan komponen utama komunikasi audit internal.

17.1 Tujuan Dan Jenis Laporan Audit Internal

Laporan audit internal memiliki tujuan dasar untuk menggambarkan audit yang direncanakan

dan dijadwalkan dan menyampaikan hasil audit itu. Secara alamiah, laporan audit internal umumnya

kritis dan cenderung untuk menekankan hal-hal seperti mengidentifikasi kelemahan pengendalian

internal. Sementara itu tepat untuk melaporkan bahwa audit internal mereview beberapa daerah dan

tidak menemukan masalah, jika departemen audit atau sejumlah individu secara konsisten tidak

menemukan masalah dalam sebagian besar audit yang dijadwalkan, mungkin perlu meninjau

84

pendekatan penilaian risiko audit internal atau memeriksa kembali aktivitasnya. Apakah dokumen

tertulis resmi diedarkan kepada manajemen tingkat senior dan dewan atau presentasi lisan informal di

akhir audit lapangan, semua laporan internal audit harus selalu memiliki empat tujuan dasar dan

komponen, yaitu:

1. Tujuan, waktu, dan ruang lingkup review

Laporan audit harus mengikhtisarkan high-level objectives atas review, dimana review dilakukan,

dan high-level scope audit internal

2. Deskripsi atas temuan

Berdasarkan kondisi yang diamati dan ditemukan selama review, laporan audit harus menjelaskan

hasil audit. Seringkali bagian ini adalah di mana laporan itu menjelaskan apa, jika ada yang salah

dengan kondisi yang ditemukan, serta mengapa itu salah. Istilah yang salah di sini termasuk

kelemahan pengendalian internal, pelanggaran prosedur perusahaan, atau salah satu dari berbagai

kekhawatiran lainnya audit internal.

3. Saran untuk perbaikan

Laporan audit harus mencakup rekomendasi, berdasarkan temuan, untuk memperbaiki kondisi dan

penyebabnya. Tujuan dari saran ini laporan meliputi laporan tentang perbaikan kondisi diamati

serta rekomendasi untuk meningkatkan operasi.

4. Dokumentasi atas perencanaan dan klarifikasi atas pandangan auditee

Merupakan bagia dimana auditee dapat secara formal menanggapi temuan-temuan audit internal

dan menyatakan rencana untuk tindakan perbaikan.

Audit internal harus berusaha untuk membantu manajemen untuk melakukan pekerjaan yang

lebih efektif, memahami bahwa untuk mengidentifikasi pengendalian internal dan merekomendasikan

solusi yang berguna, maka dia harus bekerja sama secara penuh dan menjalin hubungan yang lebih erat

dengan manajemen.

17.2 Menerbitkan Laporan Audit

Meskipun laporan audit telah didiskusikan hampir sebagai satu konsep, mereka dapat

mengambil berbagai format yang berbeda dan gaya, mulai dari dokumen berbasis Web untuk laporan

85

hardcopy kertas. Dalam format apapun, sebuah laporan audit merupakan dokumen laporan resmi yang

berisi kepentingan dan rekomendasi audit internal, berikut empat tujuan dibahas sebelumnya. Dalam

beberapa tahun terakhir, manajemen kadang ditempatkan pembatasan atau kendala pada audit internal

yang terbatas dari menyiapkan laporan audit yang efektif. Sebagai contoh, beberapa manajer senior, di

masa lalu dan hari-hari dari dokumen kertas, mungkin telah menyatakan bahwa semua laporan audit

harus satu halaman atau kurang dalam ukuran. Jenis permintaan kadang-kadang terjadi karena fungsi

audit internal menuliskan pada halaman dan halaman temuan laporan audit yang mungkin tampak

signifikan kepada auditor internal tetapi tidak kepada manajemen senior.

Pentingnya pelaporan audit telah berubah setelah Sox. Dalam sidang kongres yang mengarah ke

tindakan, kritik diarahkan pada komite audit yang kadang-kadang hanya menerima laporan diringkas

tetapi tidak menerima tingkat detail mengenai temuan audit. Dengan Sox, anggota komite audit dan

manajemen senior untuk menerima salinan lengkap dari semua laporan audit. Sementara itu adalah hak

mereka untuk meminta laporan diringkas juga, mereka masih bertanggung jawab untuk menerima dan

memahami semua temuan audit yang dilaporkan. Temuan kontrol internal harus jelas diuraikan dalam

laporan audit internal. Bagian ini membahas laporan audit formal diterbitkan serta mekanisme alternatif

untuk pelaporan audit internal.

(a) Pendekatan untuk Menerbitkan Laporan Audit

Laporan audit merangkum review atas pengendalian internal yang mungkin disajikan

secara berbeda dari laporan pengendalian kelangsungan bisnis atau salah satu prosedur

investigasi kecurangan. Apapun subyek audit internal harus selalu memenuhi format umum,

dimulai dengan halaman sampul, deskripsi atas pekerjaan yang dilakukan, serta temuan-temuan

dan rekomendasi-rekomendasi audit internal. Laporan audit juga harus dimulai dengan halaman

pendahuluan. Halaman pendahuluan harus mengandung elemen-elemen berikut:

Judul laporan dan tujuan review

Laporan singkat, judul yang pasti memberitahukan pembaca apa yang terkandung dalam

laporan audit dan juga berguna untuk berbagai laporan ringkas.

Melaporkan pihak yang dituju dan enerima 86 egular

Laporan audit harus selalu ditujukan kepada salah satu personal tingkat senior yang

bertanggung jawab atas temuan laporan. Penerima 86egular termasuk manajer

perusahaan, anggota manajemen senior, dan personil lain yang terkait, seperti rekan.

Dalam audit eksternal

Ruang lingkup audit dan tanggal pekerjaan lapangan

86

Umumnya meliputi pernyataan tujuan audit yang merupakan informasi singkat atas

ruang lingkup audit secara singkat dan tanggal perkiraan pekerjaan lapangan audit.

Lokasi yang dikunjungi dan waktu audit

Halaman sampul laporan audit harus menyatakan secara jelas kapan pekerjaan lapangan

audit dilaksanakan dan juga menyebutkan lokasi yang dikunjungi.

Prosedur audit yang dilaksanakan

Informasi ini berguna jika audit internal telah melaksanakan beberapa prosedur

pengujian khusus guna menentukan opini. Misalnya internal mungkin menyebutkna

penggunaan sampling statistic.

Opini auditor berdasarkan hasil review

Laporan audit internal harus selalu memberikan penilaian yang adil atas kecukupan

pngendalian secara keseluruhan atau masalah lain dalam area yang diriview.

Laporan audit internal seringkali mengikuti satu dari banyak pendekatan, antara lain

jenis perusahaan, gaya manajemen keseluruhan, dan ketrampilan staf audit internal. Audit

internal ingin mengkomunikasikan apa yang dilakukan, ditemukan, dan yang harus diperbaiki.

Elemen kunci dari laporan audit internal haruslah temuan audit dan rekomendasi.

Pendekatan alternative untuk mengembangkan dan menerbitkan laporan audit meliputi:

Laporan audit dengan lingkup “ensiklopedi”

Beberapa laporan audit internal berusaha untuk menyajikan informasi tentang area

aktivitas yang diriview. Tujuannya untuk menyajikan sumber referensi yang dalam

untuk pembaca laporan. Informasinya dapat berupa historical nature atau situasi

sekarang, yang dapat meliputi praktik dan hasil operasional atau untuk memutuskan

informasi keuangan.

Deskripsi prosedur audit yang dilaksanakan

Laporan audit menyediakan banyak informasi tentang prosedur audit yang dilakukan.

Langkah-langkah audit dideskripsikan dalam rincian, seperti ruang lingkup verifikasi

dan pengujian. Kadang kala laporan audit menyatakan kembali hal-hal yang terkandung

dalam standar audit dan amnual prosedur.

Penjelasan rinci tentang temua audit

Laporan audit harus memberikan informasi yang cukup dan dibutuhkan tentang temuan

audit dan membiarkan pembaca untuk memahami isu rinci yang terkait.

Highly summarized report

87

Beberapa departemen audit internal menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa

audit internal telah merEview beberapa area topic dan umumnya tidak menemukan

pengecualian pengendalian.

Berfokus pada hal yang signifikan

Format laporan audit yang umum, dan biasanya yang terbaik, merupakan laporan yang

berfokus hanya pada hal-hal yang signifikan yang berhubungan secara potensial dan

kelemahan pengendalian internal, kebijakan, pendekatan operasional, peggunaan sumber

daya, kinerja karyawan, dan hasil yang dicapai atau mungkin untuk dicapai. Keuntungan

berfokus pada hal-hal yang signifikan adalah manajer senior bisa mendapatkan

informasi yang dibutuhkannya tanpa melewati rincian yang berlebihan.

(b) Elemen dari temuan laporan audit

Auditor internal diarahkan kepada proyek yang mungkin menemukan exception atau

kelemahan audit internal di beberapa area untuk direview. Exception yang direview seprti

halnya observasi audit internal merupakan subjek temuan audit. Auditor akan menemukan

jumlah dan variasi exeption yang besar di hampir keseluruhan review. Beberapa akan secara

relative menjadi penting dan sedangkan beberapa akan menjadi tidak penting (minor).

Namun, tidak terlalu penting menyantumkan hal minor didalam laporan yang nantinya

diserahkan kepada komite audit dan senior manajemen melalui laporan audit formal kecuali hal

tersebut merepresentasikan trend. Kemudian audit internal perlu mempertimbangkan item-item

melalui temuan yang disimpulkan dan mencakup keseluruhan kondisi.

Dalam menyimpulkan fieldwork audit internal harus meyakinkan dirinya sendiri bahwa

informasi yang cukup untuk mengembangkan temuan audit, dan serta bagaimana tersebut

disajikan telah dimiliki. Setelah itu perlunya diskusi informal dengan 88egul manajemen

melalui presentasi formal laporan audit.

Laporan audit disajikan dengan mengikuti format yang memungkinkan pembacanya

untuk memahami isu audit dengan mudah. Apapun sifat atau temuan audit, pembacanya harus

dapat menangkap temuan audit dan memutuskan dengan cepat apa yang salah dan apa yang

perlu dibenarkan. Temuan audit yang tersusun dengan buruk membuat pembacanya

mempertanyakan apakah masalah yang terjadi dan mengapa harus dipertimbangkan. Sedangkan

laporan audit yang baik harus berisi :

Pernyataan Kondisi. Kalimat pertama dalam laporan temuan harus menyimpulkan hasil

dari review audit internal atas area yang diperhatikan. Hal ini dapat memberikan

88

perbandingan mengenai apakah hal tersebut dan apakah yang seharusnya. Tujuannya adalah

untuk member gambaran kepada perhatian pembacanya. Ex :

“Peralatan produksi telah dijual pada bargain rate dan tidak mengikuti kebijakan disposisi

asset tetap”

“WIP inventory divisi ABC tidak benar dinilai berdasarkan GAAP”

Apakah yang ditemukan?. Temuan harus mendiskusikan antara prosedur dan hasil dari

prosedur tersebut. Bergantung kompleksitasnya, temuan dapat disimpulkan melebihi satu

kalimat atau dapat berupa diskusi ekstensif menjelaskan prosedur audit. Ex :

“Berdasarkan sampel laporan beban employee yang diisi untuk kuarter ke empat 20XX,

agen penyewaan mobil yang telah dipilih oleh perusahaan, tidak digunakan selama 65%

laporan beban direview”.

Kriteria audit internal dalam menyajikan temuan. Temuan audit harus memiliki criteria,

atau pernyataan mengenai apa yang seharusnya digunakan dalam memutuskan pernyataan

kondisi. Dalam mengaudit efektifitas dari beberapa prosedur, mungkin tidak ada target atau

pengukuran yang dipaparkan sebelumnya yang digunakan sebagai indikaator dan standard.

Audit internal harus mempertimbangkan :

o Criteria Of Extremes

Kinerja yang jelas tidak memadai atau yang mudah terlihat, akan relative mudah untuk

diukur. Namun, ketika kinerja bergerak mendekati rata-rata, akan menjadi sulit untuk

diputuskan. Meskipun seringkali terlalu ekstrim atau mengacau, hal tersebut dapat

menyebabkan audit internal menyatakan situasi yang diobservasi “hampr buruk

seperti….”

o Criteria Of Comparable

Perbandingan dapat digunakan antara operasi atau aktivitas yang hampir sama. Namun,

tidak bagus untuk menyatakan secara spesifik bahwa departemen A X% lebih buruk

daripada departemen B, laporan tersebut sebaiknya membandingkan kondisi yang

ditemukan berdasarkan rata-rata atau tipenya di dalam perusahaan.

o Criteria Of Element

Dalam beberapa kasus auditor internal menyatakan dengan tidak tepat criteria kinerja

dengan jangka luas tertentu yang memungkinkan untuk mengevaluasi kondisi yang

dilaporkan. Tipe criteria yang samar ini sebagai contoh menyatakan “seluruh manajer

harus membuat keputusan yang baik”. Yang spesifik.

o Criteria Of Expertise

89

Dalam beberapa situasi, audit internal mungkin menemukan bahwa berguna untuk

mengandalkan ahli lain untuk mengevaluasi aktivitas.

Efek temuan yang dilaporan. Audit internal harus selalu mempertimbangkan seberapa

pentingnya, ktika menentukan apakah suatu item disertakan dalam laporan audit. Oleh

karena itu audit internal harus menimbang materialitas – apabila temuan tidak signifikan,

maka tidak 90egular90 temuan sama sekali.

Penyebab atau alasan penyimpangan audit. Mengapa penting bagi manajemen ketika

membaca laporan audit?. Alasan adanya penyimpangan dari ketentuan, standar, atau

kebijakan harus dijelaskan dengan singkat dan sebaik mungkin.

Rekomendasi audit internal. Laporan temuan audit harus berisi rekomendasi sebagai

tindakan perbaikan yang tepat. Kesimpulan temuan audit seperti apa yang harus

diselesaikan.

Apabila beberapa fakta yang dilaprkan dalam temuan audit tidak benar, tidak masalah

bagaimana dekatnya dengan kebenarannya, auditee sering kali menghadapi tantangan

kredibilitas keseluruhat laporan audit. Setiap salah saji yang ada dapat membuat laporan

audit dipertanyakan. Rekomendasi tersebut harus mempertimbangkan cost dan benefit atas

berbagai alternative rekomendasi yang ada. Rekomendasi ini juga harus menjadi tindakan

perbaikan yang tepat dan cepat.

(c) Pedoman Penyajian Laporan Audit yang Seimbang

Untuk mengembangkan keseimbangan, auditor internal harus mengurutkan secara

menyeluruh data positive maupun negative yang bervariasi yang diperoleh. Untuk

mengembangkan keseimbangan laporan audit lebih baik lagi yaitu :

Menyediakan laporan audit dengan prespektif. Perspektif selalu digunakan ketika mendaftar

efek moneter temuan seperti halnya nilai seluruh akun selama review. Kesalahan $1000

akan menjadi besar apabila merupakan bagian dari akun $100.000, namun akan menjadi

kecil apabila merupakan bagian dari akun $10 milyar.

Laporan pencapaian auditee. Pencapaian auditee harus diungkapkan dalam ringkasan

laporan ketika kesimpiulan audit mungkin mempengaruhi signifikansinya dan temuann

ketika rincian pengungkapan pencapaian diinginkan dan penting.

Memperlihatkan rencana tindakan. Situasi dimana auditee telah mengambil, atau telah

membuat rencana untuk mengambil, tindakan perbaikan sebelum melengkapi audit,

90

sehingga laporan audit harus mengungkapkannya. Langkah lain yang diambil auditee

dengan mencoba untuk memperbaiki kekurangan yang dilaporkan, mungkin tidak begitu

jelas namun demikian harus dipertimbangkan sebagai tindakan positif yang dilaporkan.

Laporan keadaan mitigasi. Keadaan mitigasi secara umum terdiri dari factor yang berkaitan

dengan masalah atau kondisi yang telah didiskusikan dalam laporan audit selama

manajemen tidak memiliki atau memiliki pengendalian yang kecil. Semenjak factor ini

mengurangi tanggung jawab manajemen atas suatu kondisi, maka harus dilaporkan sebagai

bagian dari penyebab.

Tanggapan audit sebagai bagian dari laporan audit. Tanggapan audit atas temuan

mengandung informasi yang menyediakan keseimbangan laporan audit. Apabila persetujuan

tidak dicapai atas temuan dan rekomendasi, auditee harus memberikan kesempatan untuk

menjelaskan dasar dari hal yang tidak terjadi.

Meningkatkan kualitas laporan audit tonal. Kecuali yang layak, laporan audit harus

menghindarkan kata-kata yang mendindikasikan bahwa auditee “gagal untuk mencapai”,

“tidak menjalankan” atau “tidak sesuai”. Pernyataan negative seperti “ pengendalian yang

tidak memadai pada pengendalian kas” dapat dirubah dengan menggunakan ide laporan

audit positif dan konstruksi yang tepat seperti “pengendalian kas memerlukan perbaikan”.

(d) Format Alternatif Laporan Audit

Semakin berkembangnya teknologi, hasil audit dapat dilaporkan dalam format yang

beragam. Format laporan audit yang familiar dan sering kali paling bagus untuk menyajikan

pekerjaan audit adalah berbasis text. Beberapa 91egular91tor yang kurang formal dan lebih

ringkas dimana audit internal dapat melaporkan hasil dari pekerjaannya antara lain :

Laporan Lisan. Dalam beberapa situasi, audit internal mungkin ingin untuk melaporkan

hasil dari pekerjaan dan rekomendasinya secara lisan. Gaya pelaporan ini harus berlangsung

setidaknya secara interim, ketika tim audit internal yang bertugas melaporkan hasil dari

pekerjaannya diakhir konferensi penutup fieldwork. Di kasus lain, laporan lisan mungkin

merupakan hasil dari tindakan perbaikan yang diperlukan secara mendadak, dan presentasi

lisan akan menjadi pembuka laporan tertulis.

Memo pelaporan informal atau interim. Dalam situasi dimana mungkin untuk menyarankan

manajemen perkembangan signifikan selama audit, setidaknya sebelum laporan regular

diterbitkan, audit internal mungkin saja perlu untuk menyiapkan laporan tertulis interim.

91

Laporan ini mengenai masalah signifikan khusus yang memerlukan tindakan perbaikan

dengan segera, atau laporan tersebut bertipe laporan perkembangan.

Laporan audt dengan tipe questionnaire. Tipe laporan ini, merupakan tingkasan ineterim

yang berguna bagi laporan audit formal atau melayani sebagai lampiran untuk dokumen

laporan formal. Format ini akan bekerja dengan baik apabila scope review audit sesuai

dengan hal-hal procedural yang cukup spesifik, dan seringkali pada level operasi yang

cukup rendah.

Laporan audit deskriptif regular. Dalam banyak tugas audit, pekerjaan tersebut harus

diselesaikan dengan persiapan laporan audit deskriptif regular. Bentuk dan isinya akan

beragamantara tugas individual audit dan departemen audit internal.

Ringkasan dan laporan temuan audit yang sugnifikan. Fungsi audit internal akan

menerbitkan laporan yang meringkas keseluruhan laporan individual yang diterbitkanteuan

signifikan, dan berbagai isinya, secara tahunan .

17.3 Siklus Pelaporan audit Internal

Informasi dan statistic area yang akan diaudit dapat diperoleh selama survey dan akan

disertakan dalam kertas kerja. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang dibutuhkan

telah diperoleh di awal audit, dan hail ini akan mencegah adanya penundaan dalam proses penulisan

laporan final. Tujuan dan scope dari review, ditentukan ketika memulai audit.

Ketika temuan audit akan dikembangkan dan diselesaikan, mereka dapat dimasukan pada

laporan yang tepat, bersama dengan komentar pendahuluan auditee. Proses pelaporan audit akan

dimulai dengan mengidentifikasi temuan, draft laporan untuk mendiskusikan temuan tersebut dan

rekomendasi yang berkaitan, mendiskusikan isu audit yang telah diidentifikasi dengan manajemen

beserta penyajian presentasi draft laporan, penyelesaian tanggapan manajemen atas yemuan audit, dan

publikasi laporan audit formal yang mencakup seluruh area yang direview.

a) Draft laporan audit

Auditor internal harus mempersiapkan draft laporan usulan temuannya dan rekomendasi beserta

dengan tanggapan manajemen. Draft tersebut kemudian akan dikirimkan kepada manajer yang

bertanggung jawab langsung atas area yang diaudit. Orang ini yang nantinya akan member

tanggapan dan mengikhtisarkan tindakan perbaikan yang harus dilaksanakan. Audit internal

akan mengkombinasikan tanggapan auditee dengan laporan asli pada header halaman dan draft

temuan dan rekomundasi untuk menghasilkan laporan audit akhir.

92

Pondasi utama dalam mengesahkan adalah pekerjaan audit yang dilaksanakan oleh staf audit

internal yang perlu untuk ditambah review dan konfirmasi personel auditee. Keuntungan dari

pengesahan in ada dua :

1. Menyajikan cross check akurasi, kelengkapan, dan kualitas pekrjaan audit.

2. Membantu untuk mendorong hubungan partenship dengan 93egul manajemen yang

memiliki semangat kooperatif dan komitmen untuk bekerja dengan solusi yang

memadai.

Pengesahan harus dilakukan dalam tahapreview, satu hal yang paling utama yang

memperngaruhi adalah pesentasi draft laporan kepada manajemen audite. Strategi waktu

pengiriman draft report adalah :

At the exit conference. Audit internal secara umum menemukan kesusahan untuk

mengirimkan draft laporan audit yang lengkap pada akhir fieldwork exit conference.

Banyak audit terlalu kompleks dan mungkin terdapat banyak pertanyaan final atau

klarifikasi atau perubahan yang diperlukan untuk menyetujui draft laporan audit dikirim

pada saat exit conference. Sebelum keberangkatan tiem audit field. Tim audit telah

mendiskusikanperhatiannya dengan 93egul manajemen dalam exit conference formal

dan kemudiang menyiapkan draft laporan, disertai komentar tambahan atau klarifikasi

yang mungkin timbul selama konferensi. Hal ini ,erupakan pendekatan yang lebih

realistis dari pada yang sebelumnya. Tekanan dalam menyelesaikan pekerjaan audit

dapat menyebabkan tim audit mengambil jalan pintas sesuai keinginannya untuk

menyelesaikan perikatan ini. Setelah menyelesaikan fieldwork. Pada situasi ini tim audit

melaksanakan exit conferencen

Namun kembali ke perusahaan induk untuk membuat draft audit report selama beberapa

hari atai 7 minggu. Ini akan berjalan sangat baik. Dimana mereka memiliki kesempatan

untuk mereview field dan membuat penyesuaian dengan tepat untuk draf laporan audit,.

Exit atau closing conference harus melibatkan anggota dari tim audit dan 93egul manajemen

yang bertanggung jawab atas area yang direview. Dalam konferensi ini, temuan utama dan

rejomendasi yang diusulkan akan direview, dan persetujuan harus dicapai antara sudit dan

93egul manajemen dan untuk menjamin persetujuan tersebut lebih jauh lagi atas temuan

audit dan rekomendasi. Konferensi penutup ini akan memberikan audit internal lesempatan

utama untuk mengkonfirmasi kekuatan hasil audit dan untuk membuat modifikasi yang

dibutuhkan laporan audit sebagai pembenaran.

b) Laporan Audit: Follow-Up dan Summary

93

Setelah manajemen telah menyampaikan tanggapan laporan audit, audit internal harus

menggabungkan tanggapan dengan draft temuan dan rekomendasi untuk melepaskan laporan

akhir audit. Laporan ini ditujukan untuk manajemen sekurang-kurangnya satu tingkat atas

manajemen auditee, dengan tembusan kepada komite audit dan lainnya sesuai petugas dari

perusahaan.

Setelah laporan audit akhir ini telah diterbitkan, audit internal harus menjadwalkan

tindak lanjut penelaahan untuk memastikan bahwa tindakan yang diperlukan berdasarkan audit

itu sebenarnya diambil. Audit internal harus memainkan hanya terbatas, peran spesifik setelah

laporan audit telah dirilis, seperti membuat sendiri yang tersedia untuk menanggapi pertanyaan-

pertanyaan, dan meninjau kembali situasi pada saat audit dijadwalkan berikutnya di daerah

tersebut. Banyak perusahaan telah mengadopsi tipe menengah pendekatan dimana koordinasi

rekomendasi audit laporan tindak lanjut ditempatkan di kantor lain-biasanya dalam fungsi

pengawas atau beberapa lebih netral administratif layanan grup. Tindakan perbaikan kemudian

diawali dengan garis bertanggung jawab atau manajer staf, tetapi tanggapan dapat dilakukan

terhadap kelompok koordinasi. Jika ada yang tidak semestinya.penundaan dalam berurusan

dengan rekomendasi, kantor koordinasi dapat mengeluarkan tindak lanjut laporan status. Dalam

pendekatan ini, salinan dari tanggapan ini juga dapat diberikan kepada audit internal untuk

informasi.

Audit internal memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan laporan audit yang dapat

dibaca, dimengerti,dan persuasif. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan laporan bahwa akan

perintah perhatian manajer yang memiliki tanggung jawab untuk berbagai operasional kegiatan

dan untuk mendorong mereka untuk mengambil tindakan koreksi yang tepat. Tujuannya

keduanya adalah untuk laporan audit yang akan membangun rasa hormat terhadap upaya audit

internal. Audit internal menerima hasil akhir dalam pengetahuannya tentang tindakan yang

diambil oleh auditee berdasarkan rekomendasi laporan audit internal. Kombinasi internal audit

keterampilan teknis dan kemampuan untuk berkomunikasi hasilnya untuk orang-orang yang

terbaik akan memastikan penerimaan dan dukungan aktif adalah elemen dari baik pelaporan

audit. Pentingnya bagian menggarisbawahi kerja audit internal kebutuhan untuk memberikan

laporan audit perhatian. Ini berarti bahwa harus CAE aktif terlibat dalam proses laporan audit,

dan semua tingkat staf audit internal harus berpikir dalam hal kebutuhan laporan akhir.

c) Audit Laporan dan Retensi Workpaper

Laporan formal audit internal dan workpapers pendukungnya merupakan dokumen

penting mendukung kegiatan audit internal. Prosedur harus dilaksanakan untuk menyimpan

94

catatan untuk setiap pemeriksaan yang dilakukan sebagai bagian dari catatan enterprise-wide

reguler prosedur penyimpanan. Sedangkan penyimpanan catatan-catatan ini sekali diperlakukan

lebih informal sebagai keputusan internal audit upaya terbaik fungsi. Aturan Sox mengharuskan

semua audit yang terkait dengan catatan harus dipertahankan untuk jangka waktu tujuh tahun.

Meskipun aturan ini ditujukan auditor eksternal, mereka berlaku untuk audit internal juga.

Laporan audit internal dan workpapers pembantu dapat mendukung bahan dalam

tindakan litigasi atau bahkan pemerintah yang sah. Suatu perusahaan mungkin diperlukan untuk

menghasilkan catatan kerja internal audit untuk membuktikan, di pengadilan hukum, apa yang

dilakukannya atau tidak lakukan di beberapa daerah. Juga, perintah pengadilan mungkin

mengharuskan perusahaan mengungkapkan catatan-catatan pendukung beberapa masalah.

Catatan tujuh tahun Sox’s retensi aturan mengatakan bahwa perusahaan harus berhati-hati untuk

melestarikan dan mengatur semua pendukung catatan yang meliputi banyak daerah. Laporan

audit internal dan workpapers pendukung catatan penting perusahaan yang memiliki aturan-

aturan retensi rekaman yang sama.

17.4 Efektif Komunikasi Internal Audit Peluang

Komunikasi efektif baik secara orang-ke-orang dan dengan lebih besar kelompok, adalah

komponen kunci sukses audit internal. Auditor internal harus memiliki pemahaman yang baik tentang

masalah yang terkait dengan komunikasi efektif dan cara mengatasinya dengan mereka. Situasi terus

timbul dalam internal fungsi audit ketika individu perlu berkomunikasi satu sama lain. Ini termasuk

memberikan instruksi lisan kepada staf auditor, membahas masalah operasional selama pertemuan

keluar audit, konseling bawahan, mewawancarai calon karyawan, atau melakukan review kinerja staf.

Semua situasi ini melibatkan hubungan pribadi yang berbeda tetapi terdiri dari aliran dua arah terus

pesan. Auditor internal harus memahami proses ini untuk mengidentifikasi jenis masalah yang dapat

mendistorsi atau benar-benar mencegah komunikasi yang efektif. Masalah ini mempengaruhi semua

langkah dalam proses komunikasi dan mencakup:

Tidak memberikan pertimbangan yang tepat untuk hubungan kekuatan pesan pengirim dan

penerima. Komunikasi dengan supervisor garis sering berbeda dari yang dengan seorang senior.

Mengabaikan stres emosional sementara oleh baik pengirim atau penerima. Pertemuan keluar audit

sering berubah menjadi sebuah situasi yang penuh dengan konflik dan stres kecuali komunikator

internal audit membutuhkan perawatan untuk mempertimbangkan potensi masalah emosional.

95

Gagal untuk benar mengevaluasi kapasitas penerima untuk menerima dan memahami pesan. Jika

audit internal bertemu dengan masalah kontrol parah di bidang teknis dalam proses pekerjaannya,

isu-isu tersebut harus dikomunikasikan benar.

Penggunaan kata-kata yang dapat memiliki beberapa arti atau dapat menyampaikan tidak disengaja

makna. Kami telah membahas masalah ini ketika menyiapkan laporan audit, tetapi ini adalah semua

yang lebih penting dalam komunikasi verbal.

Tidak semestinya tergesa-gesa dalam transmisi pesan yang melemahkan kejelasan dan atau

kredibilitas. Pesan sering harus dikomunikasikan secara perlahan sehingga semua pihak akan

mengerti.

Persepsi bahwa pengirim keinginan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, dengan demikian

menyebabkan emosional resistensi dan blok. Sering kali orang lain melihat auditor internal orang

memiliki agenda pribadi. Lainnya cepat menyadari hal ini, dan komunikasi bisa menjadi tersumbat.

Kegagalan untuk membangun fondasi yang dibutuhkan untuk pesan inti dan terkait buruk waktu.

Keprihatinan audit internal tidak efektif dikomunikasikan ketika mereka hanya dibuang di

pangkuan auditee.

Kurangnya kejelasan atau keyakinan karena keengganan untuk menyebabkan penerima

ketidakpuasan. Sedangkan auditor internal harus membangun sebuah kasus untuk menggambarkan

kekhawatiran meyakinkan, auditor tidak boleh berbasa-basi untuk menghindari menggambarkan

situasi masalah tetapi harus selalu jelas mengkomunikasikan keprihatinan kontrol.

Dampak tindakan nonverbal, seperti nada suara, ekspresi wajah, dan cara komunikasi. Sebagai

contoh, di beberapa bagian dunia, bersila dengan telapak kaki menunjuk ke pendengar dapat dilihat

sebagai penghinaan ekstrim.

Tidak memberikan pertimbangan kepada persepsi dan perasaan terkait dengan penerima. Auditor

harus berusaha untuk memahami bagaimana pesan akan diterima dan diterjemahkan oleh penerima

mereka.

Kedua belah pihak dalam komunikasi-terutama utama penggerak-belajar dari pertanyaan dan

komentar yang dibuat oleh penerima dalam menanggapi serangkaian pesan. Ini disebut feedback.

Bagian dari komunikasi dua arah yang efektif adalah untuk mendorong umpan balik sehingga auditor

internal memiliki dasar yang terbaik untuk menentukan apakah manajerial tujuan tercapai. Pendekatan

yang berbeda mungkin diperlukan untuk mendorong dan memanfaatkan umpan balik yang baik.

Sebuah komponen mendengarkan terkait-adalah penting dalam rangka pemanfaatan umpan balik yang

lebih baik dan untuk menunjukkan minat pada orang lain pandangan. Jika tidak, hasil seperti pesan bisa

96

untuk menciptakan emosional respon yang secara signifikan penerimaan blok penerima dan

pemahaman tentang dimaksudkan pengirim pesan.

Berbagai kebutuhan orang berhubungan alternatif untuk kompetisi, konflik, dan kerjasama.

Secara tradisional, konflik telah dilihat sebagai merusak dan tidak diinginkan. Namun, bila dikelola

dengan benar, konflik dapat berguna dalam mencapai organisasi kesejahteraan. Auditor internal perlu

belajar untuk memanfaatkan konflik ke titik di mana itu konstruktif tetapi untuk mengontrol ketika itu

mengancam untuk keluar dari tangan. Internal tanggung jawab audit tak terhindarkan menghasilkan

situasi yang menciptakan kompetisi dan potensi konflik. Manajemen kemudian memiliki tantangan

untuk mengeksploitasi manfaat kompetisi dan konflik yang sehat tapi untuk mengontrol proses untuk

menghindari ekses. Selama review mereka, auditor sering menemukan diri mereka dalam konflik

dengan berbagai elemen dari perusahaan. Auditor dapat menyebabkan auditee kehilangan tingkat

berdiri kompetitif dalam usaha mereka, dan auditee mungkin tidak setuju dengan internal audit hanya

pada dasar itu. Dalam jalannya review, konflik sering terjadi, dan auditor efektif harus menggunakan

konflik ini untuk berkomunikasi dengan manajemen dan meyakinkan untuk mengambil tepat tindakan.

Namun, auditor internal yang efektif perlu memahami bagaimana mengendalikan konflik.

Dalam perusahaan yang khas, ada kebutuhan terus benar keseimbangan stabilitas dan

perubahan. Manajemen mencari stabilitas dengan mengembangkan kebijakan dan prosedur dimana

operasi standar untuk meningkatkan kontrol internal dan untuk memastikan penanganan terbaik

berulang sejenis peristiwa. Namun, kondisi yang berubah panggilan kebijakan diubah dan prosedur.

Mencari keseimbangan yang tepat antara stabilitas dan perubahan diperlukan adalah sulit, karena faktor

yang terlibat biasanya sulit untuk menganalisis dan mengukur. Salah satu kendala untuk mengubah

adalah bahwa perusahaan sering membuat kebijakan dan prosedur, dan kebijakan tersebut cenderung

menjadi bias yang menguntungkan mereka, sehingga membuat mereka tidak menyadari dan tidak

responsif terhadap kebutuhan untuk berubah. Audit internal merasa kesulitan ketika

merekomendasikan kebijakan atau perubahan prosedural melalui audit laporan. Selain itu, orang

biasanya tidak ingin menerima perubahan bahkan ketika kebutuhan untuk itu cukup jelas. Pada tingkat

tertinggi, perlunya perubahan mungkin melibatkan strategi baru, bisnis baru usaha, perubahan produk,

atau kebijakan pendukung baru. Perubahan terkait mungkin melibatkan struktur organisasi baru,

relokasi tanaman, produksi baru proses, atau perubahan pada orang, tapi auditor internal sering tidak

membuat rekomendasi untuk perubahan pada tingkat itu.

Ketika membuat rekomendasi mereka, auditor internal harus memahami bagaimana perusahaan

akan menghadapi perubahan. Bagaimana audit internal mencapai diperlukan perubahan dengan cara

yang terbaik akan melayani kesejahteraan yang lebih tinggi tingkat perusahaan? Dalam semua kasus,

sifat dan ruang lingkup tindakan yang diperlukan tergantung pada pentingnya tertentu

97

direkomendasikan berubah. Karena individu menempatkan prioritas tinggi pada mereka kebebasan

bertindak, pertimbangan manusia yang sangat penting dalam desain dan pelaksanaan kontrol ini.

Karena semua manajer bertanggung jawab untuk internal kontrol dan pada saat yang sama tunduk

kepada mereka, dampak yang direkomendasikan kontrol perbaikan pada orang harus dipertimbangkan

hati-hati. Mungkin tidak dalam tahap proses manajemen adalah pemahaman dan pertimbangan orang

begitu kritis.

17.5 Laporan Audit dan Memahami Masyarakat di Audit Internal

Diskusi ini tentang membuat laporan audit internal yang efektif berfokus pada kepentingan

semua auditor internal sehubungan dengan hubungan mereka dengan audit komite, manajemen senior,

dan satu sama lain. Sementara semua ini adalah kepentingan untuk auditor internal sebagai bagian dari

kajian mereka dan analisis pengendalian internal, juga harus menarik perhatian para CAE dan komite

audit. Beberapa unik dan masalah khusus menghadapi auditor internal dalam kegiatan mereka,

termasuk gambar masalah, karena auditor sering dianggap sebagai fokus berlebihan pada rinci

kepatuhan atau mengendalikan masalah dan dipandang oleh banyak orang sebagai ancaman. Seperti

telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya, gambar ini mungkin telah diperoleh karena cara di mana

auditor internal pernah digunakan dalam perusahaan. Sampai batas tertentu, gambar juga dihasilkan

karena beberapa hari ini auditor internal tidak melakukan cukup melalui pekerjaan audit mereka dan

cara untuk membangun hubungan pribadi yang lebih baik gambar.

Sekarang auditor internal menghadapi beberapa masalah serius untuk merubah gambar ini.

Auditor Internal dibebankan dengan tanggung jawab pelindung tertentu yang cenderung membuat lain

dalam perusahaan melihat mereka sebagai antagonis atau petugas polisi. Internal audit peran total harus

pergi jauh melampaui peran sempit memberikan pelayanan pelindung. Sebaliknya, auditor internal

harus peduli dengan kesejahteraan total perusahaan di semua tingkat dan sehubungan dengan

aktivitasnya. Dalam semua, aspek komunikasi dan hubungan dengan orang-orang terus tantangan yang

melibatkan target untuk audit internal yang selalu bergerak maju. Keberhasilan audit internal dalam

pertemuan tantangan yang menyediakan salah satu peluang terbesar untuk melayani perusahaan dan

untuk mencapai kesejahteraan maksimum.

98

CHAPTER 23

BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS

Bab lain telah berbicara tentang bagaimana mengelola banyak proses audit internal atau

bagaimana untuk meningkatkan prosedur audit internal. Internal audit melaporkan kepada komite audit,

yang menyetujui kegiatan secara keseluruhan, perencanaan dan review hasil audit internal. Namun,

hubungan di sini adalah sedikit berbeda dari seorang supervisor. Komite Audit menjadi jauh lebih aktif

dalam pengawasan kegiatan audit internal sejak peluncuran Sarbanes-Oxley (Sox), tetapi biasanya

komite tidak secara fisik hadir sehari-hari. Audit chief executive (CAE) audit internal, sering menjadi

kontak utama dengan komite audit dan harus mendidik dan memberikan saran komite pada isu-isu audit

internal. Banyak komite audit memahami masalah pelaporan keuangan yang terkait dengan auditor

eksternal mereka tapi kadang-kadang melihat audit internal sebagai sumber yang tidak terpecaya.

Bab ini membahas tentang peranan dan tanggung jawab komite audit untuk audit internal. Kami

membahas, peran dalam menyetujui audit charter, menunjuk CAE, menyetujui rencana audit, dan

mereview hasil audit internal. Bab ini juga membahas jenis pelaporan bahwa audit internal harus

menyediakan komite audit untuk menyajikan hasil kerja mereka dan untuk menyoroti isu-isu yang

mungkin memerlukan tindakan lebih lanjut. Sox mengamanatkan tanggung jawab komite audit lainnya,

seperti peran dalam mengelola program pelanggaran whistleblower keuangan.

Di sini kita membahas bagaimana audit internal dapat membantu komite audit dalam inisiatif

tersebut. Komite audit memiliki tanggung jawab untuk mengatur arah keseluruhan untuk audit internal.

Sementara banyak anggota audit internal sering tidak mungkin memiliki kontak sehari-hari banyak

dengan anggota komite audit, semua orang di sana harus menyadari bahwa komite audit adalah sumber

terakhir untuk melaporkan hal yang memerlukan perhatian yang tidak biasa dan untuk mencari resolusi.

Semua auditor internal harus memiliki tubuh yang umum dari pengetahuan (CBOK) pemahaman

tingkat tinggi peran dan tanggung jawab komite audit di hari ini, perusahaan.

23.1 Peran Komite Audit

Komite Audit memberikan otorisasi yang luas ini untuk fungsi audit internal melalui dokumen

charter audit formal yang telah dibahas pada Bab 12. Sebuah komite audit juga menyetujui rencana

keseluruhan audit internal untuk melanjutkan kegiatan melalui periode berjalan dan seterusnya. Sebagai

salah satu komite beberapa operasi yang ditetapkan oleh dewan, komite audit memiliki peran unik

dibandingkan dengan komite dewan lainnya. Ini terdiri dari hanya direksi luar-memberikan

kemerdekaan dari manajemen perusahaan-dan harus terdiri dari direktur luar yang umumnya

memahami, memonitor, mengkoordinasi, dan menafsirkan pengendalian internal dan aktivitas

99

keuangan yang terkait untuk seluruh forum. Sebagaimana dibahas dalam Bab 4, salah satu anggota

komite audit harus ditunjuk sebagai ahli keuangan peraturan Sox. Dalam rangka memenuhi tanggung

jawabnya kepada jajaran direksi, kepada pemegang saham, dan untuk masyarakat, komite audit perlu

untuk memulai dan mengelola fungsi audit internal yang harus menjadi set independen dari mata dan

telinga dalam perusahaan, memberikan penilaian pengendalian internal dan hal-hal lain.

Komentar dalam bab ini didasarkan pada struktur perusahaan seperti satu dengan SEC.

Perusahaan non-publik lainnya akan mendapatkan keuntungan dari sebuah struktur komite audit juga.

Sebagai contoh, banyak yang non-profit atau perusahaan swasta yang cukup besar untuk memiliki

papan formal direksi dan fungsi audit internal. Meskipun tidak diamanatkan untuk melakukannya oleh

Sox dan aturan-aturan SEC, organisasi tersebut akan mendapatkan keuntungan dari komite audit hanya

dewan direktur independen. Auditor internal di perusahaan ini akan menguntungkan kedua fungsi audit

internal dan manajemen perusahaan secara keseluruhan dengan menyarankan jenis pendekatan.

Sedangkan auditor eksternal memiliki tanggung jawab utama untuk dewan suatu perusahaan

direktur untuk membuktikan keakuratan dan kewajaran laporan keuangan, audit internal memiliki peran

lebih besar dalam menilai pengendalian internal atas keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan

efisiensi operasi, dan perusahaan itu kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dewan

direksi Perusahaan memiliki komite audit formal untuk beberapa waktu, dan audit internal selalu

memiliki hubungan pelaporan jangka panjang kepada dewan komite audit direksi. Namun, banyak yang

telah berubah sejak Sox pada pertengahan 2002.

Pada tahun pertama abad ini, masalah utama yang berevolusi dari runtuhnya Enron dan skandal

keuangan yang terkait adalah fakta bahwa komite audit tidak melakukan evaluasi yang cukup pada tata

kelola perusahaan independen. Sebagai contoh, pada tahun 1999 Blue Ribbon Komite Meningkatkan

Efektivitas Komite Audit Perusahaan dibentuk oleh NYSE, SEC, American Institut Akuntan Publik

(AICPA), dan lain-lain. Ia mengeluarkan serangkaian rekomendasi pada peningkatan kemandirian,

operasi, dan efektivitas komite audit. Bursa efek kemudian diadopsi standar baru direktur komite audit

independen sebagai daftar persyaratan untuk dilakukan secara bertahap selama 18 bulan berikutnya,

dan Audit Dewan Standar AICPA menaikkan standar untuk auditor eksternal sehubungan dengan

komite audit. Kegagalan keuangan berikutnya Enron dan lain-lain menunjukkan inisiatif ini tidak

cukup. Hasilnya adalah kerja legislatif yang menyebabkan Sox.

Hari ini, karena perjalanan Sox, komite audit telah memperluas tanggung jawab dan audit

internal memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk melayani terbaik komite audit. Walaupun

komite audit biasanya memiliki kontak teratur terutama dengan CAE, semua auditor internal harus

memiliki pemahaman tentang hubungan ini sangat penting. Kami membahas tanggung jawab komite

100

audit tinggi dan bagaimana audit internal yang lebih baik dapat bekerja dengan komite audit sesuai

dengan peraturan Sox.

23.2 Organisasi Komite Audit dan Charter

Sebuah komite audit merupakan komponen operasional dari dewan direksi dengan tanggung

jawab untuk kontrol internal dan pengawasan pelaporan keuangan. Karena itu tanggung jawab

pengawasan, anggota komite audit harus direktur independen dengan tidak ada hubungannya dengan

manajemen perusahaan. Komite audit dapat mengundang anggota pengurus atau orang lain untuk

menghadiri pertemuan komite dan bahkan untuk bergabung dalam pada musyawarah. Namun, setiap

tamu yang diundang tersebut di luar tidak dapat menjadi anggota suara penuh. Dewan direksi suatu

perusahaan merupakan badan resmi yang diberikan tanggung jawab untuk keseluruhan pemerintahan

bahwa perusahaan bagi investor pemiliknya atau pemberi pinjaman. Karena semua anggota dewan

dapat dipegang secara hukum bertanggung jawab melalui tindakan mereka atas setiap isu, dan dewan

dan komite yang membuat sebagian besar bisnis formal melalui resolusi, yang menjadi masalah catatan

perusahaan. Perusahaan dari berbagai komite dewan, termasuk komite audit, didirikan melalui resolusi

tersebut. Exhibit 23.1 adalah papan sampel resolusi untuk membentuk komite audit. Jenis resolusi

didokumentasikan dalam catatan dari papan tulis dan umumnya tidak direvisi kecuali beberapa kondisi

yang membutuhkan perubahan. Resolusi tersebut adalah contoh dari tata kelola perusahaan yang

menetapkan aturan dimana beberapa perusahaan beroperasi. Meskipun tidak dipublikasikan dalam

laporan tahunan dan sejenisnya, adanya resolusi dewan yang tepat menjadi masalah dalam hal regulasi

dan litigasi hanya ketika sebuah papan perlu mengandalkan pada resolusi mengizinkan.

Meskipun tidak merupakan persyaratan yang diperlukan, kebanyakan perusahaan fungsi audit

internal secara rutin beroperasi melalui sebuah piagam formal internal audit, dokumen (dibahas dalam

Bab 12) yang disetujui oleh komite audit untuk menjelaskan peran audit internal dan tanggung jawab.

Institute of Internal Auditor (IIA) telah memberikan beberapa panduan untuk menyusun piagam audit

internal, tetapi charter tersebut tidak mengikuti standar tertentu atau format. Mereka harus secara

formal negara, antara lain, bahwa audit internal memiliki akses penuh terhadap semua catatan dan

fasilitas dalam perusahaan. Charter audit internal mencakup kegiatan fungsi audit internal tetapi bukan

kegiatan komite audit dewan perusahaan. NYSE menyarankan diusulkan charter komite audit dewan

pada bulan Desember 1999, tetapi dengan ada persyaratan bahwa komite audit harus memiliki seperti

piagam. Sox, bagaimanapun, kini telah mengamanatkan bahwa setiap komite audit dewan harus

mengembangkan piagam audit sendiri resminya akan diterbitkan sebagai bagian dari laporan tahunan

proxy.

101

Tujuan dari sebuah piagam komite audit dewan adalah untuk menetapkan komite audit

bertanggung jawab tentang:

Identifikasi, penilaian, dan pengelolaan risiko keuangan dan ketidakpastian

Terus menerus memperbaiki sistem keuangan

Integritas laporan keuangan dan pengungkapan keuangan

Kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan peraturan

Kualifikasi, kemandirian, dan kinerja auditor independen di luar

Kemampuan, sumber daya, dan kinerja dari departemen audit internal

Penuh dan terbuka komunikasi dengan dan antara akuntan independen, manajemen, auditor

internal, konsultan, karyawan, komite audit

Komite audit diperlukan sebelum jajaran direksi keluar dan mendapatkan otorisasi, melalui

dokumen piagam, untuk kegiatan komite audit dewan hanya sebagai CAE, mewakili fungsi audit

internal perusahaan itu, secara teratur pergi sebelum dewan komite audit. Sementara beberapa mungkin

terlihat pada kebutuhan piagam komite audit sebagai halaman tambahan untuk menambahkan bulk ke

pernyataan proxy sudah tebal, itu adalah komitmen formal oleh komite audit dewan untuk memastikan

integritas laporan keuangan dan mengawasi fungsi audit internal dan eksternal. Tidak ada format yang

diperlukan tunggal atau isi dokumen ini diamanatkan untuk piagam, namun NYSE telah menerbitkan

sebuah piagam model yang telah diadopsi oleh banyak perusahaan publik saat ini. Format bervariasi

dari satu perusahaan ke yang lain, tapi audit charter komite umumnya mencakup:

1. Tujuan dan kekuasaan komite audit

2. Komposisi komite audit

3. Jadwal pertemuan

4. Komite audit prosedur

5. Komite audit kegiatan utama

a. Tata kelola perusahaan

b. Pelaporan Publik

c. Akuntan independen

d. Audit dan akuntansi

e. Kegiatan Lainnya

6. Discretionary kegiatan

a. Akuntan independen

b. Audit internal

c. Akuntansi

d. Kontrol dan sistem

102

e. Pelaporan Publik

f. Kepatuhan tanggung jawab pengawasan

g. Penilaian risiko

h. Tanggung jawab pengawasan keuangan

i. imbalan kerja rencana investasi tanggung jawab fidusia

7. Komite audit keterbatasan

Banyak komite audit charter berisi deskripsi dari kategori yang tercantum. Beberapa tampaknya

telah dikembangkan oleh perusahaan penasehat hukum dengan bahasa untuk menutupi setiap

kontingensi sehingga lebih jelas dan ringkas. Tidak setiap perusahaan seperti Microsoft dalam hal

ukuran dan sumber daya, tetapi semua perusahaan dengan pendaftaran SEC harus sesuai dengan aturan

Sox. Entitas yang lebih kecil tidak akan memiliki sumber daya atau perlu merilis piagam komite audit

berbasis Web. Tapi mereka tetap harus memiliki komite audit direktur independen, sebagaimana

diamanatkan oleh Sox, serta piagam komite audit. Ini adalah jenis dokumen resolusi dewan direksi

yang akan menjadi bagian dari arsip perusahaan.

Apakah lebih besar atau kecil, perusahaan masih harus memiliki kontrol internal yang efektif dan

fungsi audit internal. Ini terutama penting saat ini, sebagai sumber daya yang terbatas audit internal

tidak bisa lagi mengandalkan auditor eksternal untuk melakukan tugas-tugas mereka mungkin telah

dilakukan di masa lalu. CAE untuk itu perusahaan kecil harus meninjau ulang bahan-bahan yang

dipublikasikan oleh IIA, AICPA, atau Sistem Informasi Audit dan Control Association, dan bekerja

dengan auditor internal dari perusahaan-perusahaan kecil lain dalam masyarakat untuk

mengembangkan ide-ide dan pendekatan.

EXHIBIT 23.2 Microsoft Corporation 2007 Piagam Komite Audit

Peran

Komite Audit Dewan Direksi membantu Dewan Direksi dalam memenuhi tanggung jawab untuk

pengawasan kualitas dan integritas dari audit, akuntansi, dan pelaporan kegiatan Perseroan, dan tugas

lain seperti diarahkan oleh Direksi. Tujuan komite adalah untuk mengawasi proses akuntansi dan

pelaporan keuangan Perusahaan, audit laporan keuangan Perseroan, kualifikasi masyarakat kantor

akuntan terlibat sebagai auditor independen Perseroan untuk mempersiapkan atau isu audit melaporkan

laporan keuangan Perusahaan dan pengendalian internal atas keuangan

pelaporan, dan kinerja fungsi audit internal dan independen Perusahaan auditor. Komite mereview dan

menilai aspek-aspek kualitatif pelaporan keuangan untuk pemegang saham, proses Perusahaan untuk

mengelola risiko bisnis dan keuangan, dan memenuhi persyaratan hukum yang signifikan, etika, dan

103

peraturan yang berlaku. Komite ini bertanggung jawab langsung atas penunjukan (tunduk pada

ratifikasi pemegang saham), kompensasi, retensi, dan pengawasan auditor independen

Keanggotaan

Keanggotaan Komite terdiri dari setidaknya tiga direktur, yang semuanya harus memenuhi persyaratan

independensi yang dibentuk oleh Dewan dan hukum yang berlaku, peraturan, dan persyaratan daftar.

Setiap anggota dalam penilaian Dewan Direksi memiliki kemampuan untuk membaca dan memahami

laporan keuangan yang mendasar dan dinyatakan memenuhi kecanggihan keuangan standar yang

ditetapkan oleh persyaratan dari Pasar Bursa NASDAQ, LLC. Setidaknya satu anggota Komite harus

dalam penilaian Dewan akan sebuah “komite audit ahli keuangan” seperti yang didefinisikan oleh

aturan dan peraturan Komisi Sekuritas dan Bursa. Dewan menunjuk anggota Komite dan ketua. Dewan

dapat menghapus setiap anggota dari Komite setiap saat dengan atau tanpa sebab.

Secara umum, tidak ada anggota Komite dapat melayani lebih dari tiga komite audit perusahaan publik

(termasuk Komite Audit Perseroan) pada waktu yang sama. Untuk tujuan ini, layanan pada komite

audit dan secara substansial anak perusahaan yang dimiliki dianggap sebagai layana pada komite audit

tunggal.

Operasi

Komite bertemu sedikitnya enam kali dalam setahun. Pertemuan tambahan dapat terjadi sebagai

Komite atau kursi yang dianggap dianjurkan. Panitia akan menyebabkan disimpan memadai

risalah, dan akan melaporkan tindakan dan kegiatan pada triwulan berikutnya rapat Dewan. Anggota

Komite akan dilengkapi dengan salinan setiap menit pertemuan dan setiap tindakan yang diambil

dengan persetujuan bulat. Komite ini diatur oleh aturan yang sama tentang pertemuan (termasuk rapat

melalui telepon konferensi atau mirip peralatan komunikasi), tindakan tanpa rapat, pemberitahuan,

surat pernyataan pemberitahuan, dan kuorum dan persyaratan suara seperti yang berlaku kepada

Dewan. Komite ini berwenang dan diberdayakan untuk mengadopsi aturan prosedurnya sendiri tidak

konsisten dengan (a) ketentuan Piagam ini, (b) ada ketentuan dalam Anggaran Rumah Tangga

Perusahaan, atau (c) undang-undang negara bagian Washington.

Komunikasi

Auditor independen yang melapor langsung kepada Komite. Komite ini diharapkan memelihara

komunikasi bebas dan terbuka dengan auditor independen, auditor internal, dan manajemen.

Komunikasi ini akan mencakup sesi periodik eksekutif swasta dengan masing-masing pihak.

104

Pendidikan

Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan anggota baru dengan orientasi yang sesuai briefing

dan kesempatan pendidikan, dan Komite penuh dengan sumber daya pendidikan terkait dengan prinsip

akuntansi dan prosedur, topik akuntansi saat ini penting berkaitan dengan Perusahaan, dan hal-hal lain

yang mungkin diminta oleh Komite. Perusahaan akan membantu Komite dalam memelihara melek

finansial sesuai.

Kewenangan

Panitia akan memiliki sumber daya dan wewenang yang diperlukan untuk tugas debit dan

tanggung jawab. Komite memiliki wewenang tunggal untuk mempertahankan dan mengakhiri nasihat

luar atau ahli lain atau konsultan, yang dianggap tepat, termasuk otoritas tunggal untuk menyetujui

perusahaan ‘biaya dan persyaratan retensi lainnya. Perusahaan akan memberikan kepada Komite

dengan pendanaan yang tepat, sebagai Komite menentukan, untuk pembayaran kompensasi kepada

auditor independen Perseroan, di luar pengacara, dan penasehat lainnya yang dianggap biaya yang

sesuai, dan administrasi dari Komite yang diperlukan atau sesuai

dalam melaksanakan tugasnya. Dalam melaksanakan peran pengawasan, Komite diberdayakan untuk

menyelidiki setiap masalah yang perlu mendapat perhatian. Panitia akan memiliki akses ke

Perusahaan buku, catatan, fasilitas, dan personil. Setiap komunikasi antara Komite dan penasehat

hukum dalam rangka mendapatkan nasihat hukum akan dipertimbangkan komunikasi istimewa

Perusahaan, dan Komite akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melestarikan sifat

istimewa orang-orang komunikasi. Komite dapat membentuk dan mendelegasikan wewenang untuk

subkomite dan dapat mendelegasikan kewenangan untuk satu atau lebih anggota yang ditunjuk komite.

Tanggung Jawab

Tanggung jawab khusus Komite dalam melaksanakan peran pengawasan yang dimaksud dalam

Komite Audit Tanggung Jawab Kalender. Kalender akan Tanggung Jawab diperbaharui setiap tahun

diperlukan untuk mencerminkan perubahan dalam persyaratan peraturan, berwibawa bimbingan, dan

praktek pengawasan berkembang. Yang paling baru-baru ini diperbarui Tanggung Jawab Kalender

akan dianggap sebagai addendum Piagam ini. Komite mengandalkan keahlian dan pengetahuan

manajemen, auditor internal, dan auditor independen dalam melaksanakan tanggung jawab

pengawasannya. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab untuk menentukan laporan keuangan

Perseroan adalah lengkap, akurat, dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan

105

membangun memuaskan pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Auditor independen

bertanggung jawab untuk mengaudit laporan keuangan Perusahaan dan efektivitas Perusahaan

pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Ini bukan tugas Komite untuk merencanakan atau

melakukan audit, untuk menentukan bahwa laporan keuangan secara lengkap dan akurat dan dalam

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, untuk melakukan investigasi, atau memastikan

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan atau standar Perusahaan bisnis perilaku, kode etik, kebijakan

internal, prosedur, dan kontrol.

23.3 Komite Audit Keuangan dan Audit Internal Ahli

Sebuah kritik utama komite audit pada pra-Sox pada hari-hari setelah jatuhnya Enron bahwa

banyak anggota dewan yang menjabat sebagai komite audit tampaknya tidak memahami keuangan dan

masalah pengendalian internal. Orang-orang terpilih untuk dewan komite audit karena hubungan

mereka dengan senior, manajemen bisnis atau profesional latar belakang tapi mereka sering tidak

memahami kontrol keuangan atau internal yang kompleks isu seputar banyak perusahaan. Sox sekarang

mengharuskan bahwa setidaknya salah satu dari audit Komite direktur independen harus apa yang

disebut “ahli keuangan” dengan beberapa persyaratan yang cukup spesifik untuk peran itu, seperti

diuraikan dalam Bab 4 tinjauan Sox. Ini anggota dewan pakar keuangan bisa sangat baik menjadi

terbaik atau terdekat audit audit internal sekutu komite dan mungkin sangat baik menjadi titik awal

untuk CAE untuk mengikat erat audit internal untuk komite audit dewan. Hari ini khas audit anggota

komite dan tentunya para pakar keuangan tentu dalam yang baru dan menantang posisi dengan mandat

hukum dan banyak tekanan. Sox telah menyebabkan banyak perubahan tata kelola perusahaan, dewan

direksi, dan komite audit. Dalam banyak situasi, audit CAE dan internal mungkin thread unik dari

kesinambungan tata kelola perusahaan, dan audit internal dapat membantu komite audit di era baru ini

melalui pendekatan tiga langkah:

Langkah 1. Melalui laporan dan presentasi, memberikan ringkasan rinci arus audit internal proses untuk

penilaian risiko, perencanaan dan melakukan audit, dan pelaporan hasil melalui laporan audit.

Langkah 2. Bekerja dengan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya, rencana ini kepada komite

audit untuk membantu meluncurkan etika Sox yang diperlukan dan program whistleblower seperti

dibahas dalam Bab 24.

Langkah 3. Mengembangkan rencana rinci untuk meninjau dan menilai pengendalian internal dalam

perusahaan. Ini adalah komponen kunci dari Sox, Bagian 404 pengendalian internal

penilaian persyaratan, seperti dibahas dalam Bab 4.

106

Langkah pertama di sini adalah bahwa audit internal harus melakukan upaya terkonsentrasi

untuk menjelaskan proses dan prosedur untuk komite audit, dewan secara keseluruhan, dan senior

manajemen dengan penekanan pada kebutuhan internal audit Sox. Setelah presentasi ini papan

diluncurkan, harus menjadi bagian dari tahunan proses audit perencanaan internal dengan perubahan

yang sedang berlangsung dilaporkan. Namun demikian, bahkan sebelum meluncurkan setiap penyajian

tersebut, audit internal harus melalui sendiri proses dan melakukan apa yang mungkin disebut

pemeriksaan kesehatan untuk menilai saat ini internal praktek audit. Pemeriksaan ini mungkin

menunjuk ke daerah-daerah di mana ada ruang yang sedang berlangsung untuk audit internal perbaikan.

Bukti 23.3 adalah audit kesehatan penilaian internal check survei internal yang dapat diperluas atau

diubah tergantung pada kondisi saat ini. Idenya di sini adalah bahwa audit internal harus pergi melalui

tingkat tinggi organisasi kesehatan penilaian diri, bertanya sendiri bagaimana ia lakukan di saat ini dan

apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan, dan kemudian membuat perbaikan yang diperlukan. Ini

juga di sepanjang garis dari penilaian kontrol-diri, seperti dibahas dalam Bab 11.

Setelah audit internal melalui latihan seperti koreksi diri, audit proses dan kegiatan yang sedang

berlangsung harus disajikan kepada komite audit dan dewan secara keseluruhan dan manajemen.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua pihak menyadari proses audit internal dan isu-isu

yang sedang berlangsung. Informasi tersebut harus disampaikan kepada anggota kunci manajemen

terlebih dahulu sebelum presentasi komite audit untuk memastikan pesan bahwa audit internal akan

dipahami dengan baik dan konsisten dengan inisiatif manajemen lainnya. Tergantung pada perusahaan

dan sejarah masa lalu, audit internal dapat menerima terlalu sedikit atau bahkan kredit terlalu banyak

untuk perannya dalam tata kelola perusahaan proses.

23.4 Tanggung jawab komite audit terhadap Audit internal

Dewan komisaris komite audit mempunyai satu tanggung jawab primer untuk fungsi audit

internal suatu perusahaan. Sesuai Sox, konsep ini lebih dari sekedar teori; audit internal melaporkan

kepada komite audit “secara tertulis” tetapi secara efektif dilaporkan kepada CFO ( chief financial

officer) atau beberapa petugas korporat senior.

Fungsi audit internal modern saat ini harus mempunyai suatu piagam, yang secara aktif

berhubungan dengan komite audit perusahaan. Piagam ini seringnya sangat

spesifik mengenai hubungan dengan audit internal dan secara tipikal memerlukan audit

komite ke:

Review sumber-sumber daya, rencana, aktivitas, penempatan pegawai, dan struktur organisasi

audit internal. Area ini di diskusikan dalam Chapters 12 dan 13.

107

Review pertemuan, kinerja, dan penggantian CAE.

Review semua audit dan laporan yang disiapkan oleh audit internal bersama-sama dengan

respon manajemen. Laporan audit dan komunikasi di diskusikan dalam Chapter 17.

Review dengan manajemen, CAE, dan akuntan independen ketercukupan dari pelaporan

keuangan dan sistem pengawasan intern. Review harus meliputi lingkup dan hasil program

audit internal serta kooperasi gangguan atau keterbatasan, bila ada, dikenakan oleh manajemen

terhadap perilaku program audit internal.

Poin ini adalah bagian dari hubungan antara audit internal dan komite auditnya untuk sekali

waktu, tetapi piagam komite audit diterbitkan dalam susunan yang formal. CAE harus bekerja

berdekatan dengan komite audit untuk memastikan hubungan komunikasi yang efektif sudah

berlangsung, seperti yang di diskusikan di poin ketiga. Beberapa departemen audit internal telah

mengatur kebiasaan, kelebihan waktu, dari penyediaan komite audit hanya dengan sebuah ringkasan

dari audit internal penemuan laporan atau baru saja menerbitkan laporan pada audit internal yang telah

memutuskan menemukan laporan audit yang signifikan. Sox meletakkan ini dalam suatu perspektif

baru. Audit internal seharusnya tidak hanya mengirimkan komite audit sesuatu yang sepertinya

diperlukan untuk dilihat.Mandat Sox dimana audit internal harus menyediakan komite audit dengan

semua laporan audit dan semua respon manajemen yang mendukung. Bahkan ketika audit internal

membangitkan sejumlah besar laporan audit, seperti untuk perusahaan ritel dengan audit tentang

banyaknya unit lebih kecil yang di simpan yang sering mempunyai sedikit penemuan signifikan, komite

audit harus menerima informasi yang rinci atas semua performa audit. Laporan Ringkasan bisa

disediakan, tetapi laporan lengkap untuk semua audit harus disediakan juga.

(a) Pertemuan Chief Audit Executive

Tipikal pelaporan CAE secara 108egular108tor108ve kepada manajemen perusahaan, tetapi

komite audit bertanggungjawab untuk perekrutan dan pembubaran audit internal ekselutif ini. Dewan

Komite Kompensasi bisa saja terlibat saat CAE dirancang sebagai pegawai dari perusahaan.

Objektivitas disini bukan untuk menolak hak manajemen perusahaan menyebutkan orang yang akan

mengelola departemen audit internal, yang melayani kebutuhan yang beragam dari manajemen

perusahaan dan komite audit. Keikutsertaan komite audit untuk memastikan independensi dari fungsi

audit internal ketika ada suatu kebutuhan berbicara mengenai pengidentifikasian isu dalam review dan

penilaian control internal dan aktivitas lainnya dari suatu perusahaan.

Keikutsertaan 108egula komite audit dalam pemilihan CAE bisa mengambil/menangani

sejumlah formulir tetapi secara tipikal mencakup review dari usul direktur yang diikuti dengan

wawancara formal. Manajemen Perusahaan—seringnya terutama

108

CFO—secara tipikal berkonsultasi dengan dewan komite audit mengenai kandidat potensial

CAE, mempersilahkan waktu untuk komite audit mereview dan memberikan komentar, serta

kadang-kadang mewawancarai, sebelum perubahan apapun dibuat. Di banyak contoh, perusahaan akan

berhadapan dengan kebutuhan untuk menyebut satu CAE baru karena orang yang sudah ada yang

berhenti atau dipromosikan. Manajemen dapat menyarankan promosi seseorang dari dalam perusahaan

atau dapat merekrut orang luar, tetapi komite audit akan mempunyai keputusan terakhir. Perjanjian

terhadap adekuasi dari kualifikasi untuk melayani kebutuhan dari manajemen dan dewan komisaris

adalah kondisi penting dari satu hubungan efektif yang sedang berjalan antara manajemen senior dan

komite audit.

Komite audit biasanya tidak terlibat dalam berbagai hal 109egular109tor109ve sehari-hari

mengenai CAE dan keseluruhan fungsi audit internal tetapi harus memastikan berjalannya kualitas

fungsi audit internal. Sebagai contoh, pejabat CAE harus melanjutkan untuk mempunyai peluang

promosi atau untuk mendapatkan tanggung-jawab lain sebagai bagian dari satu program pengembangan

manajemen. Dalam contoh lain, manajemen senior dapat menyatakan perasaan yang kuat bahwa CAE

harus ditransfer atau diakhiri oleh karena konsen manajemen yang kuat. Di situasi lainnya, komite audit

harus mereview usul tindakan personil dan menyediakan CAE dengan perekrutan yang adil atas isu

yang terlibat. Komite audit sendiri dapat merasakan bahwa CAE tidak melakukan pekerjaan yang

cukup, baik dalam mentaati permintaan komite audit atau dalam mengarahkan fungsi audit internal,

atau keduanya. Dalam kasus lain,dewan komite audit secara tipikal akan menyatakan konsen itu pada

manajemen perusahaan dan memulai proses untuk penggantian personil. Dalam kasus yang ekstrim

dimana ada perselisihan paham mengenai CAE, komite audit bisa merekrut konsultan eksternal untuk

melakukan pekerjaan audit review yang diinginkan oleh komite atau bisa mengarahkan manajemen,

melalui dewan derivative, untuk melakukan perubahan.

Keseluruhan isu di sini adalah bahwa komite audit mempunyai kemampuan merekrut atau

memecat CAE, tetapi harus sedang berjalan ditingkat kooperasi. Komite audit secara umum tidak

berada di tempat basis sehari-hari untuk menyediakan 109egular109t audit internal rinci dan harus

memenuhi persyaratan manajemen untuk beberapa dukungan rinci. CAE atau anggota apapun dari

audit internal tidak bisa mengabaikan begitu saja permintaan manajemen sesuai dengan klaim laporan

beberapa orang saja pada komite audit dan tidak bertanggungjawab pada manajemen lini perusahaan.

Dengan cara yang sama, manajemen perusahaan harus memastikan bahwa internal audit adalah bagian

dari perusahaan, bukan orang luar.

109

(b) Persetujuan Piagam Audit internal

Seperti yang di diskusikan dalam Chapter 12, piagam audit internal bertindak sebagai satu basis atau

otorisasi untuk setiap program audit internal efektif. Piagam adekuasi khususnya penting untuk

mendefinisikan peran dan tanggung-jawab audit internal serta tanggung jawab untuk melayani komite

audit dengan baik. Bahwa misi dari audit internal harus jelas menyediakan layanan pada komite audit

demikian pula pada manajemen senior. Piagam audit internal bukan saja dokumen yang luas tetapi

umum juga dokumen yang secara umum mendefinisikan tanggung-jawab dari audit internal dalam

perusahaan, menggambarkan standar yang diikuti, dan mendefinisikan hubungan antara komite audit

dan audit internal. Poin selanjutnya adalah pentingnya pengkhususan sebagaimana mengirimkan satu

pesan khusus pada manajemen senior dimana CAE bisa pergi ke satu pihak atasan—komite audit—

kalau sekiranya kontroversi atau isu pengawasan intern signifikan.

Komite audit bertanggungjawab untuk persetujuan piagam audit internal, seutuhnya, dewan

bertanggungjawab untuk menyetujui piagam komite audit. Kita mendiskusikan piagam audit internal di

sini karena inilah tanggung jawab komite audit, tetapi piagam audit internal juga melindungi detil yang

lebih besar/rinci dalam diskusi Chapter 12 tentang membuat piagam dan membangun satu fungsi audit

internal yang efektif. Siapakah bertanggungjawab untuk draft piagam audit internal ini? Teorinya

komite audit mungkin akan men-draft dokumen ini sebagai sebuah aktivitas dewan komite. Pada

kenyataannya, CAE biasanya memelopori dalam membuat draft piagam ini dan/atau akan menyarankan

perbaikan sesuai pada satu piagam yang sudah ada pada dewan komite audit.

Sementara itu piagam audit internal memberi hak pekerjaan yang dilakukan harus dilakukan,

anggota komite audit tidak boleh berada dalam suatu posisi untuk membuat persyaratan draft piagam

audit rinci. CAE secara tipikal bekerja berdekatan dengan dewan komite audit untuk membuat draft

persyaratan ini. Selain dari pada piagam, spesifikasi alami dan lingkup dari tanggung-jawab

pelayananan audit internal pada komite audit harus formal dan diuraikan. Tanggung-jawab ini bisa

meliputi 110egular110 ditulisnya laporan status audit, pertemuan-pertemuan yang secara teratur

dijadwalkan dengan komite audit, dan keduanya, yaitu hak dan kewajiban akses langsung audit internal

pada komite audit.

Sementara itu pemahaman ini secara tipikal tidak memerlukan resolusi komite audit formal, kedua

belah pihak harus mempunyai satu pemahaman jelas tentang tanggung-jawab audit internal untuk

menyajikan laporan dan untuk mengikuti rapat komite audit. Penerimaan piagam audit internal dan

perbekalan yang berhubungan oleh ketertarikan semua pihak berarti bahwa audit internal bebas dari

penghalang yang sangat mungkin mencegahnya dari penyingkapan kebutuhan pada komite audit,

bahkan kesensitivan yang alami.

110

Pernyataan piagam hubungan audit internal pada komite audit ini menjadi penting karena audit

internal juga mempunyai hubungan pekerjaan sehari-hari dengan manajemen perusahaan. Sementara

itu komite audit memilih CAE, anggota lain dari tim audit direkrut dan dibayar oleh perusahaan, bukan

komite audit independen. Manajemen Senior sering melupakan audit internal itu memiliki hubungan

pelaporan di dalam perusahaan. Manajemen Perusahaan kadang-kadang memberikan diskon untuk

kebutuhan ini untuk piagam audit internal atas alasan-alasan bahwa tidak batasan pada audit internal

independen. Meskipun demikian, piagam audit internal yang kuat, yang disetujui oleh komite audit,

adalah ketetapan penting corporate governance.

(c) Persetujuan Rencana dan Anggaran Audit internal

Idealnya, komite audit sudah mengembangkan keseluruhan pemahaman mengenai total

kebutuhan audit internaldari suatu perusahaan. Penilaian tingkat-tinggi yang mencakup berbagai

Kendali dan isu pelaporan keuangan khusus, mempersilahkan komite audit menentukan porsi audit atau

pengkajian resiko yang diperlukan untuk dilakukan baik oleh audit internal atau penyedia lain. Sebagai

bagian dari peran ini, komite audit bertanggungjawab untuk mereview dan menyetujui semua rencana

serta anggaran audit internal tingkat tinggi. Tanggung jawab ini konsisten dengan peran komite audit

sebagai 111egular111tor terakhir usaha audit secara keseluruhan. Manajemen Perusahaan dan CAE

mungkin mempunyai ide-ide milik mereka sendiri tentang apa diperlukan untuk dilakukan, tetapi

tindakan ini adalah satu tanggung jawab komite audit. Adalah penting bahwa pihak kunci bersama-

sama mempertimbangkan dan dengan penuh kewajaran merekonsiliasi, tetapi komite audit mempunyai

kata akhir di sini.

Review komite dari semua rencana audit internal itu sangat penting jika kebijakan-kebijakan

danrencana untuk masa depan harus ditentukan secara efektif. Tanggung-jawab baru audit karena

pengenalan tentang Sox telah mengubah peran yang sudah berjalan beberapa lama, dan semua pihak-

pihak berkepentingan harus memahami sifat alami keseluruhan rencana audit. Manajemen Perusahaan,

auditor internal, dan audit eksternal kemudian akan tahu apa yang harus diharapkan dari pemasok

layanan audit. Komite audit harus mengasumsikan peran koordinasi tingkat-tinggi. Walaupun ada

keterbatasan praktis hingga sebagaimana komite audit aktif bisa dilibatkan dalam proses perencanaan

terperinci, beberapa keterlibatan mendomenstrasikan suatu nilai yang tinggi. Secara tipikal, dewan

komite audit adalah orang yang paling aktif dalam merencanakan review ini, tetapi saat dia adalah

subyek untuk keterbatasan waktu. Audit internal harus menyiapkan suatu dokumen perencanaan

tahunan menyeluruh untuk komite yang memberikan rencana rinci untuk tahun yang akan datang

sebaik rencana jangka panjang. Format yang diusulkan untuk rencana ini didiskusikan di bab 6 dalam

analisis risiko dan di Chapter 12 dalam aktivitas pengorganisasian audit internal. Selain itu, audit

111

internal harus menyiapkan laporan ringkas dari aktivitas audit masa lampau dan taksiran kembali dari

pemenuhan nya untuk memberikan komite audit suatu pemahaman dari area signifikan dalam review

masa lampau. Walaupun audit internal harus melaporkan aktivitas kepada komite audit secara

112egular, laporan ringkasan aktivitas masa lampau ini memberikan suatu ikhtisar area untuk

penekanan audit dan gap acara penting potensial dalam pemenuhan audit. Tampilan 23.4 adalah satu

contoh dari satu tahun-rencana audit untuk dipresentasikan kepada komite audit. CAE akan menyajikan

jenis laporan kepada komite audit ini, mencakup untuk masing-masing audit tertentu dan dengan detil

pendukung yang cukup untuk menjawab pertanyaan. Laporan ringkasan aktivitas masa lalu ialah

penting untuk memperlihatkan jadwal area dalam rencana tahun berjalan dan penyempurnaan rencana

tersebut.

Di banyak perusahaan, rencana audit tahunan mengembangkan melalui dua proses, analisis

risiko internal dan diskusi dengan keduanya, yaitu manajemen senior serta komite audit. Manajemen

dan komite dapat menyarankan area untuk review potensial audit internal, dan audit internal harus

mengembangkan rencana di dalam batasan dari anggaran dan keterbatasan sumber daya. Jika komite

audit telah mengusulkan review beberapa area tetapi audit internal khusus tidak mampu untuk

melakukan audit yang telah direncanakan terhadap beberapa batasan yang diketahui, CAE harus

dengan jelas mengkomunikasikan kekurangan itu kepada komite audit.

(d) Review dan Tindakan Komite Audit atas Audit Finding yang Signifikan

Tanggung jawab penting komite audit adalah mereview dan mengambil tindakan atas audit

finding yang signifikan yang dilaporkan oleh auditor internal dan eksternal, manajemen, dan lain-lain.

Audit internal dan yang lain seharusnya tidak memfilter audit finding dan mengatakan kepada komite

audit apa yang dikatakan signifikan, kepentingan dan efisiensi dari kesuleruhannya akan dilayani lebih

baik oleh audit internal yang secara teratur melaporkan audit finding yang signifikan seperti halnya

keadaan dan disposisi temuan. Dalam memberi reaksi atas audit finding yang signfikan, membutuhkan

kombinasi atas pemahaman, kompetensi, dan kerjasama pihak-pihak utama yang berkepentingan

seperti audit internal, manajemen, auditor eksternal, dan komite audit sendiri. Kesejahteraan

keseluruhan perusahaan menjadi standar untuk menilai jasa audit internal, dan kepentingannya dengan

manajemen memiliki batas tertentu yang saling bertentangan.

23.5 Komite Audit dan Auditor Eksternalnya

Komite audit memiliki tanggung jawab utama untuk menyewa perusahaan audit eksternal,

menyetujui anggaran yang diusulkan dan rencana audit, serta menerbitkan laporan keuangan yang

diaudit. Firma akuntan public terutama tidak lagi memiliki divisi konsultasi, dan dilarang memberikan

112

jasa outsourcing audit internal kepada perusahaan yang nanti akan diaudit. Oleh karena itu, komite

audit harus lebih menyadari dan sensitive atas hal ini, dimana Sox mengharuskan komite audit

untukmenyetujui seluruh jasa audit eksternal, termasuk comfort letter, sama seperti halnya jasa

nonaudit dari auditor eksternl yang dilarang. Namun auditor kesternal masih diperbolehkan untuk

menyediakan jasa pajak , sama halnya dengan jasa pengecualian yang diminimalisir mereka dilarang

untuk memberikan jasa non audit secarakontemporer dengan audit laporan keuangan , jasa tersebut

seperti :

Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan dengan pencatatan akuntansi atau laporan keuangan

klien yang diaudit

Merancang dan mengimplementasikan teknologi informasi keuangan

Jasa penaksiran dan penilaian, pendapat kewajaran atay kontribusi dalam berbagai pelaporan

Jasa outsourcing audit internal

Fungsi manajemen atau aktivitas pendukung sumberdaya manusia

Broaker atau dealer, penasihat investasi, atau jasa investasi bank

Jasa hukum dan jasa ali lainnya yang tidak berkaitan dengan audit

Jasa lain yang tidak diijinkan oleh PCAOB.

Audit internal harus mempertimbangkan penawaran layanan yang tepat dan konsisten dengan audit

charternya.

23.6 Program Whistleblower dan Kode Etik

Sox menetapkan kepada komite audit untuk membangun prosedur dalam menerima,

penyimpanan, dan perwatan atas keluhan yang berkaitan dengan akuntansi, pengendalian internal

akuntansi, atau masalah auditing, termasuk prosedur untuk kerahasiaan yang diajukan oleh karyawan

atas kekhawatiran akuntansi dan permasalahan audit. Akibatnya akan menghadapi tantangan

dokumentasi karena banyak masalah yang harus dilaksanakan dengan cara yang rahasia. Audit internal

seharusnya menawarkan jasanya kepada komite audit untuk membangun prosedur dokumentasi dan

komunikasi dalam area dibawah ini :

Dokumentasi pencatatan panggilan whistleblower. Sox mengamanatkan kepada komite audit

untuk membangun program whistleblower formal dimana karyawan dapat meningkatkan

perhatian berkaitan dengan masalah audit yang tidak tepat tanpa takun akan adanya

pembalasan. Biasanya perusahaan besar sudah memiliki fungsi etika, sehingga hanya perlu

mengatasinya dengan cara yang lebih aman lagi. Ketika perusahaan yang lebih kecil tidak

memiliki sumberdaya, audit internal harus menawarkan fasilitasnya dalam komunikasi,

pencatatan tanggal, waktu, dan nama pemanggil untuk penyelidikan dan disposisi

wishtleblower.

113

Disposisi permasalahan whistleblower. Dokumentasi harus dijaga untuk mecatat sifat dari

investigasi tindak lanjut dan disposisi yang terkait. Meskipun Sox mengamanatkan program

whistleblower tidak memiliki program penghargaan tunai, dokumentasi lengkap yang

mencakup tindakan yang diambil serta setiap net saving harus dijaga.

Kode Etik. Sox membuat komite audit bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kode

etik perusahaan untuk CEO dan CFO. Komite audit harus merangkum seperangkat peraturan

bagi perilaku yang tepat dan membuat senior officernya menyatakan bahwa mereka telah

membaca dan memahami serta menyetujui untuk mematuhinya.

23.7. Peran Lain Komite Audit

Audit internal dapat menawarkan untuk bertindak sedikit sebagai sekretaris dari komite audit

dalam mendokumentasi dan menangani masalah tersebut. Untuk perusahaan besar, komite audit dapat

terdiri dari mungkin enam orang, sedangkan dalam sebuah perusahaan yang lebih kecil, biasanya terdiri

dari hanya dua orang. Direktur komite audit yang independen biasanya merupakan orang yang sibuk

yang mungkin melayani beberapa dewan dengan sedikit dukungan adminitrasi langsung. Audit internal

dapat memberikan bantuan yang penting. Berdasarkan Sox, komite audit memiliki peran penting

dimana memiliki salah satu posisi terbaik untuk mememberikan fasilitas. CAE memberikan skses

terbuka kepada komite aduit melalui presentasi pada pertemian rutin dan pertemuan rahasia satu demi

satu. Dahulu, pertemuan ini lebih formal dengan komunikasu sebenarnya yang terbatas, namun telah

dirubah oleh Sox oleh karena itu saat ini komite audit dan ahli keuangan yang dirancangnya memiliki

seluruh tanggung jawab baru audit internal adalah sumber daya yang baik untuk membantu anggota

komite audit untuk memenuhi tanggung jawab mereka terkait dengan Sox melalui komunikasi yang

erat serta dengan menawarkan tugas dokumentasi tertentu komite audit. Perluasan persyaratan jasa

audit internal merupakan suatu peluang dan tantangan, karena perubahan yang dilakukan Sox, auditor

internal yang modern harus menyadari perluasan penting komite audit.

114

Chapter 24

Program Etika dan Whistleblower

Auditor internal selalu dipandang sebagai para pemimpin etis dalam perusahaan. Setiap kali ada

pertanyaan dari transaksi yang menimbulkan pertanyaan atau penipuan dalam operasi, misalnya,

tanggapan manajemen selalu memanggil internal audit untuk menyelidiki. Karena standar profesional

mereka yang kuat, didukung oleh kode etik profesional baik yang diakui, auditor internal harus menjadi

pemimpin yang etis dalam perusahaan.

Pengetahuan dan pemahaman tentang auditor internal, kode perilaku profesional, seperti yang

dibahas dalam Bab 8 mengenai standar audit internal profesional, adalah kunci badan audit internal

umum tentang kebutuhan pengetahuan (CBOK). Etika dan enterprise-wide kode etik memiliki peran

yang lebih besar pada saat ini. Selama bertahun-tahun, banyak perusahaan mengucapkan kata-kata

tentang komitmen mereka untuk etika tetapi tidak pernah ada tindak lanjutnya. Namun, dengan adanya

serangkaian skandal akuntansi utama AS pada 1980-an, peluncuran Komite of Sponsoring kerangka

Organisasi Internal Kontrol pada 1990-an, dan yang sekarang ini, Peraturan Sarbanes-Oxley (SOx),

telah ada penekanan hampir di seluruh dunia tentang pentingnya membangun lingkungan etis di seluruh

perusahaan.

Sementara audit internal memiliki peran yang terus-menerus, banyak dari inisiatif ini juga telah

diluncurkan oleh departemen lain, termasuk sumber daya manusia (SDM) dan badan hukum. Sekedar

mempromosikan lingkungan etika bagi semua stakeholder perusahaan, inisiatif seluruh perusahaan

harus menekankan pemangku kepentingan kode etik individu yang kuat, pengakuan nilai-nilai inti

perusahaan, dan program whistleblower. Saat ini karyawan dan pemangku kepentingan di semua

tingkat didorong untuk berpikir dan bertindak berbeda dari pada tahun terakhir. Program whistleblower

adalah contoh di sini. Seluruh konsep di balik program ini adalah bahwa setiap karyawan atau pihak

lain yang mengamati beberapa hal yang salah di lingkungan kerja dan independen “meniup peluit” atau

melaporkan kepada manajemen senior, tanpa adanya ketakutan akan tindakan balasan. Konsep seperti

ini telah memiliki standar di AS, banyak aturan hukum dan telah menjadi unsur SOx, seperti dibahas

dalam Bab 4. Meskipun belum tentu penerima yang ditunjuk dari laporan whistleblower, internal

auditor perlu memahami peran dan whistleblowing bagaimana kegiatan ini dapat disimpan dalam

lingkungan kontrol perusahaan.

Bab ini membahas kode etik, etika perusahaan, dan program whistleblower dari kedua

perusahaan-lebar dan perspektif audit internal. Internal auditor perlu memahami konsep ini dan

bagaimana mereka harus diterapkan untuk perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, di beberapa

115

perusahaan yang lebih kecil dengan lebih terbatas sumber daya, audit internal dapat dipanggil untuk

memulai dan mengelola banyak jika tidak semua aspek suatu perusahaan, etika dan program

whistleblower. Pengetahuan tentang kode auditor internal perilaku merupakan kebutuhan CBOK dasar;

pemahaman keseluruhan kode etik, program whistleblower, dan etika perusahaan adalah penting untuk

total perusahaan dan harus area audit pengetahuan kunci internal juga.

Bab ini juga menjelaskan bagaimana membangun etika dan fungsi whistleblower yang

konsisten dengan SOx dan nilai kepada semua stakeholder perusahaan: karyawan, petugas, vendor, dan

kontraktor. Lebih dari tujuan SOx untuk mencegah kecurangan pelaporan keuangan, program etika

yang efektif adalah suatu pengelolaan yang penting dan kepatuhan alat untuk seluruh perusahaan.

Bab ini juga sempat terlihat di Hukuman Pedoman Organisasi, AS- wortel berbasis-dan-tongkat

pendekatan yudisial untuk meningkatkan kepatuhan perusahaan kuat program. Bab ini diakhiri dengan

panduan untuk melakukan operasional dan kepatuhan audit atas fungsi-fungsi ini.

24.1 Enterprise Etika, Kepatuhan, dan Tata Kelola

Kode etik adalah komponen utama dari standar profesional audit internal, dan auditor internal

banyak terlibat dengan meninjau dan membantu untuk meningkatkan etika perusahaan mereka. Hal ini

menjadi lebih lebih penting ketika SOx dimandatkan atau kode etik menandatangani laporan perilaku

dari pejabat senior dan menyerukan untuk program whistleblower diarahkan oleh komite audit.

Sebagaimana diuraikan pada Bab 4, mandat SOx bahwa komite audit perusahaan harus memiliki

direktur keuangan mereka (CFO) menandatangani pernyataan etika. Sementara ini tidak ada jaminan

bahwa CFO akan selalu mengikuti praktek-praktek bisnis yang etis, resiko pribadi dari denda besar atau

bahkan hukuman penjara. Namun, satu set kuat nilai-nilai pribadi seluruh perusahaan serta komitmen

terus-menerus atau keinginan untuk selalu melakukan hal yang benar sering kali bahkan lebih penting.

Sementara peraturan SOx yang terbatas pada pejabat eksekutif keuangan, perusahaan biasanya akan

menemukan nilai lebih dalam meluncurkan dan melaksanakan program seperti itu untuk seluruh

perusahaan dan stakeholder kunci. Beberapa kode etik dan aturan perilaku yang sangat spesifik dan

berhubungan hanya untuk petugas keuangan, namun, perusahaan akan menemukan nilai yang lebih

besar dalam memiliki satu set aturan berlaku untuk semua, dan audit internal mungkin ingin

mempertimbangkan dan menyarankan manajemen untuk bergerak ke arah itu.

Perusahaan dari semua ukuran dan bidang bisnis saat ini harus membentuk fungsi etika yang

efektif, termasuk pernyataan misi dan kode etik. Meskipun program etika perusahaan penting saat ini,

perusahaan tidak bisa mengklaim memiliki menerapkan program seperti ini dengan hanya menerbitkan

kode organisasi bisnis dan melakukannya bersama untuk seluruh karyawan untuk membacanya.

Program etika yang efektif memerlukan komitmen formal antara perusahaan dan karyawan dan agen

116

untuk melakukan hal yang benar. Banyak perusahaan saat ini telah memiliki unsur-unsur program etika

di tempat yang lainnya menganggap mereka memiliki etika karena praktek-praktek yang baik, bukan

karena masalah baru-baru ini. Semua, terlalu sering mereka mendirikan "etika program" berjumlah

sedikit lebih dari satu kode etik karyawan diberikan kepada karyawan baru pada hari pertama mereka

pada pekerjaan mungkin ditambah beberapa karyawan poster atau brosur. Karyawan baru diminta

untuk membaca dan menandatangani kode etik perusahaan itu sebagai bagian dari bahan

menyelesaikan menyewa seperti baru sebagai bentuk pemotongan pajak, rencana medis pilihan, dan

pilihan karyawan lainnya. Terlalu sering kode etik ditandatangani, mengajukan diri, dan dilupakan. Ini

bukan merupakan program etika yang efektif untuk perusahaan.

Program etika efektif untuk perusahaan dimulai dengan pemahaman risiko lingkungan dan

kemudian memerlukan kode etik yang efektif. Sementara penekanan mungkin sedikit berbeda pada

berbagai tingkatan, setiap orang harus menyadari dari perusahaan itu nilai dan misi secara keseluruhan.

Sebagai pihak yang alami tertarik pada baik, praktek bisnis yang etis, audit internal harus dalam posisi

kunci untuk membantu peluncuran sebuah perusahaan-wide etika berfungsi jika seseorang tidak ada

atau untuk membantu memperbaiki semua program saat ini. Hanya sebagai auditor internal harus

memahami bagaimana untuk mengevaluasi dan merekomendasikan kontrol akuntansi internal yang

efektif, mereka harus memiliki pemahaman dasar tentang unsur-unsur dari program etika organisasi

yang efektif.

A) Langkah Pertama Etika: Mengembangkan Pernyataan Misi

Setiap perusahaan, tidak peduli apa ukuran, harus memiliki pernyataan misi formal untuk

menggambarkan tujuan dan nilai-nilai secara keseluruhan. Pernyataan misi harus menjadi petunjuk

untuk membiarkan karyawan, pelanggan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya tahu

apa perusahaan singkatan dan apa tidak. Sekali sedikit lebih dari lelah yang terdengar slogan,

pernyataan misi perusahaan yang efektif telah menjadi sangat penting untuk mempromosikan etika

organisasi yang kuat dan tata kelola perusahaan yang baik. misi yang efektif dapat menjadi aset besar

untuk suatu, perusahaan yang memungkinkan untuk lebih mencapai tujuan organisasi dan tujuan.

Sebuah pernyataan misi perusahaan yang kuat merupakan elemen penting dalam etika dan

inisiatif tata kelola perusahaan. Meskipun kebanyakan perusahaan tidak akan menghadapi krisis seperti

apa Johnson & Johnson lakukan dengan Tylenol tercemar, hal semacam ini mungkin telah membantu

beberapa perusahaan untuk lebih menghindari skandal akuntansi yang menyebabkan SOx.

Bekerja dengan fungsi petugas etika dan manajemen senior, audit internal dapat membantu

untuk mengevaluasi pernyataan misi atau menulis ulang dan memulai yang baru. Jika karyawan atau

pemangku kepentingan lainnya tidak menyadari pernyataan misi perusahaan atau jika mereka

117

melihatnya sebagai sedikit lebih dari satu set kata-kata berarti, ada kebutuhan untuk meninjau kembali

dan merevisi dokumen itu. Sebuah pernyataan misi sering dibuat buruk lebih berbahaya daripada baik,

membuat anggota sinis dan tidak bahagia organisasi yang menolak perubahan. Jika perusahaan tidak

memiliki pernyataan misi atau nilai-nilai, audit internal harus merekomendasikan perakitan tim untuk

mengembangkan sebuah pernyataan yang mencerminkan nilai-nilai keseluruhan perusahaan dan tujuan.

Jika pernyataan yang ada disambut dengan sinisme selama survei etika, sekarang saatnya untuk

membuat ulang dan merevisinya. Namun, apapun yang direvisi harus dibuat dengan hati-hati. Jika

hanya diluncurkan dengan tidak ada persiapan, dapat dilihat dengan sinis bahkan lebih.

Sebuah pernyataan misi yang baik juga merupakan titik awal yang baik untuk pesan manajemen

senior. Sebuah pernyataan misi yang baik harus membuat pernyataan positif tentang perusahaan dan

menginspirasi para pemangku kepentingan perusahaan untuk memanfaatkan energi mereka, semangat,

dan komitmen untuk mencapai tujuan dan sasaran. Idenya adalah untuk menciptakan rasa tujuan dan

arah yang akan dibagi di seluruh perusahaan. Mungkin salah satu contoh terbaik dari pernyataan misi

itu diungkapkan oleh Presiden AS John F. Kennedy di awal 1960-an:

“This nation should dedicate itself to achieving the goal, before this decade is out, of landing a man

on the moon and returning him safely to Earth.”

“Bangsa ini harus mendedikasikan dirinya untuk mencapai tujuan, sebelum dekade ini keluar, dari

manusia mendarat di bulan dan mengembalikannya dengan selamat ke Bumi.”

Kata-kata sederhana menggambarkan misi dan visi yang jauh lebih baik daripada dokumen luas

yang berhalaman banyak.

Setelah perusahaan telah mengembangkan sebuah pernyataan misi baru atau telah merevisi

yang sudah ada, itu harus diterapkan di semua anggota perusahaan dengan tingkat yang baik publisitas.

Menggunakan pendekatan nada-at-the-top, manajer senior harus menjelaskan alasan untuk laporan misi

baru dan mengapa itu akan penting bagi perusahaan. Ini harus dipasang pada billboard fasilitas, dalam

laporan tahunan, dan tempat lain untuk mendorong semua pemangku kepentingan untuk membaca dan

menerimanya. Pernyataan misi, bagaimanapun, seharusnya tidak berdiri dengan sendirinya.

Serangkaian langkah kunci lainnya yang dibutuhkan untuk membangun etika yang efektif dan fungsi

kepatuhan.

(B) Memahami Etika Lingkungan Risiko

Program etika yang efektif tidak dapat melindungi perusahaan dari risiko gempa bumi besar

atau beberapa peristiwa bencana besar lainnya, melainkan bisa, bagaimanapun, membantu untuk

melindungi dari berbagai risiko operasional dan bisnis lainnya. Sama seperti beberapa petugas

118

akuntansi memutuskan untuk melanggar aturan sebelum SOx, sikap yang dapat diterima untuk

mengabaikan aturan etika bisa menimbulkan risiko di banyak daerah lain. Para pekerja kantor yang

salinan perusahaan perangkat lunak atau catatan untuk digunakan pada komputer di rumah, pekerja

pabrik yang melompati prosedur pemeriksaan produk akhir untuk menghemat waktu, atau vendor yang

sedikit kapal-kapal barang dari dipesan karena "mereka tidak pernah memeriksa" pemberitahuan

pengiriman semua contoh lentur aturan dan meningkatkan risiko perusahaan. Jenis praktek sering

berkembang karena kesenjangan yang dirasakan antara manajemen senior dan staf. Karyawan yang

secara teratur melihat manajer account melebihi batas beban tanpa dampak segera mencoba

membengkokkan aturan di daerah lain.

Audit internal dapat memimpin utama di sini dalam survei sikap karyawan dan praktek. sikap

Etika dan risiko dapat dinilai melalui baik review ditargetkan temuan dari audit masa lalu atau ulasan

khusus berdasarkan survei sikap karyawan dan stakeholder etika. Audit internal dapat menyelesaikan

pekerjaan ini etika survei melalui koordinasi dengan fungsi etika perusahaan, jika kelompok tersebut

ada. Sifat seperti fungsi etika yang dibahas dalam paragraf yang akan datang. Jika fungsi etika formal

ada, audit internal harus meninjau hasil setiap survei yang dilakukan di sana, membuat rencana untuk

merevisi atau memutakhirkan seperlunya. Sebuah survei etika merupakan cara yang sangat baik untuk

memahami sikap perusahaan dan merupakan bantuan untuk mendukung proses tata kelola perusahaan.

(i)Terkait Temuan Etika-Masa Lalu Dari Audit atau Audit Khusus

Jika audit internal telah menyelesaikan sejumlah besar audit operasional dan keuangan

kepatuhan terkait baru-baru ini, pemeriksaan ulang temuan laporan workpaper dan audit atau bahkan

tanggapan dapat memberikan wawasan tentang sikap etika secara keseluruhan. Temuan workpaper

Konsisten meliputi "kecil" pelanggaran mungkin menunjukkan tren keseluruhan dalam sikap etika.

Sebuah contoh di sini akan menjadi kegagalan berkelanjutan karyawan untuk mengikuti beberapa

proses yang relatif kecil atau prosedur, seperti mengamankan tanda tangan persetujuan kedua pada

transaksi bernilai kecil, meskipun kebijakan menyerukan untuk tanda tangan kedua, atau kegagalan

untuk mendokumentasikan aplikasi informasi teknologi baru , meskipun persyaratan sistem

dokumentasi pembangunan. Tim audit yang bertanggung jawab mungkin telah memutuskan hal itu

"terlalu kecil" untuk disertakan dalam ringkasan laporan audit final, tapi temuan tersebut sering

menunjuk potensi masalah sikap etis. Bahkan lebih buruk lagi, kadang-kadang jenis temuan yang

dilaporkan dalam laporan audit hanya untuk menepis dalam laporan tanggapan.

Beberapa yang sedang berlangsung "kecil" temuan tersebut tidak dapat menunjukkan

pelanggaran etika yang sedang berlangsung tetapi untuk daerah-daerah di mana aturan hanya perlu

diubah. Namun, auditor internal menelaah laporan audit masa lalu dan workpapers untuk masalah etika

119

yang terbaik mungkin bekerja dengan unit yang tepat dalam perusahaan untuk mendapatkan seperti

prosedur aturan yang tidak masuk akal berubah. audit internal mungkin juga mempertimbangkan

meluncurkan audit khusus untuk menilai sikap etis tersebut. Ini akan menjadi tinjauan kepatuhan yang

kuat yang mencakup beberapa daerah kunci di perusahaan atau review sangat terfokus dalam satu

departemen atau kelompok. Jenis internal audit memberikan penilaian secara keseluruhan sikap etis

dalam perusahaan.

(ii) Surveys Etika Sikap Karyawan Dan Stakeholder

Dilakukan dengan benar, karyawan, pejabat, dan survei stakeholder dapat menjadi cara yang

sangat baik untuk menilai sikap etika perusahaan. Idenya adalah untuk mengumpulkan informasi

sebanyak mungkin tentang sikap etika dan praktek dari kelompok besar dalam perusahaan, seperti

pekerja pabrik (jika sesuai), staf kantor, manajer senior, vendor, dan lain-lain. Survei ini akan

mencakup beberapa pertanyaan umum, tetapi setiap kelompok juga akan menerima pertanyaan khusus

ditujukan kepada tanggung jawabnya. Kelompok perwira senior, misalnya, akan menerima set yang

sama pertanyaan sikap organisasi yang diberikan kepada semua tapi mendapatkan pertanyaan spesifik

terkait SOx kontrol internal.

Tidak pernah mudah untuk menyusun sebuah survei pengumpulan fakta yang menerima tingkat

respon yang tinggi, dan bantuan penggunaan khusus harus dipertimbangkan. Daripada serangkaian

pertanyaan membutuhkan hanya ya-atau-tidak ada tanggapan, survei harus terdiri dari banyak

"Pernahkah Anda. . . "Pertanyaan di mana orang-orang yang menyelesaikan survei ini dapat

memberikan jawaban selama atau sesingkat seperti yang mereka inginkan. Terbuka tanggapan

membuat kompilasi hasil yang lebih sulit, tetapi informasi menarik dan berharga bisa diperoleh.

Persyaratan kunci dari jenis survei adalah bahwa hal itu harus sebagai anonim mungkin. Survei

harus dikirim langsung ke rumah karyawan bersama dengan surat lamaran dari chief executive officer

(CEO) menjelaskan tujuan mereka dan tujuan. Kembali amplop, prestamped, diarahkan ke kotak pos

khusus harus dimasukkan. Tujuan utama di sini akan untuk survei sikap etika, namun, jika perusahaan

telah membentuk fungsi hotline whistleblower, sebagaimana akan dibahas, survei ini juga

memungkinkan masyarakat untuk melaporkan hal-hal tersebut. Meringkas hasil survei bisa menjadi

tantangan besar, terutama jika responden telah memberikan respon dalam bentuk-bebas. audit internal

atau petugas etika akan bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan ringkasan dengan tujuan

meninjau hasil dengan komite audit dan manajemen senior.

Survei etika akan memungkinkan audit internal, tim etika kantor yang ditunjuk, atau orang lain

untuk mendapatkan pemahaman yang umum tentang etika lingkungan dalam perusahaan. Hal ini dapat

menjadi langkah pertama untuk meluncurkan fungsi etika formal atau upgrade dan meningkatkan yang

120

sudah ada. Survei ini juga akan menyediakan manajemen umum dengan beberapa wawasan ke dalam

suasana etika secara keseluruhan di perusahaan. Meskipun tidak disyaratkan SOx, informasi ini akan

meningkatkan praktek tata kelola perusahaan dengan menyorot area dimana perbaikan diperlukan.

(C) Merangkum Hasil Etika Survey: Apakah Kita Memiliki Masalah itu?

Hasil survei sikap etika atau penilaian dari audit internal masa lalu dapat memberikan beberapa

jaminan bahwa hal-hal yang cukup bagus di seluruh perusahaan. Lebih sering, bagaimanapun, mereka

dapat menaikkan beberapa tanda-tanda meresahkan mulai dari penyimpangan kepatuhan kecil tapi terus

menerus, untuk vendor yang disurvei mengklaim taktik negosiasi berat tangan, kepada karyawan yang

menyatakan mereka telah diminta untuk membengkokkan aturan. Pertanyaan keras dengan hasil seperti

itu adalah apakah mereka mewakili pengecualian mengganggu atau ujung gunung es masalah etika

yang jauh lebih besar. Pada titik ini, audit internal dan petugas etika perusahaan seharusnya bertemu

dengan manajemen senior untuk mengembangkan beberapa langkah selanjutnya.

Seperti disebutkan, SOx berbicara tentang etika dan isu-isu whistleblower hanya dalam hal

pejabat keuangan senior dan penipuan keuangan potensial. A, kuat efektif program etika,

bagaimanapun, akan bermanfaat bagi seluruh perusahaan selain memberikan kepatuhan SOx. Jika

perusahaan sudah tidak memiliki program etika mapan, audit internal adalah area logis untuk

membantu menetapkan jenis program.

24.2 Kode Etik Enterprise

Sementara pernyataan misi adalah batu kunci untuk terus bersama-sama keseluruhan struktur

tata kelola perusahaan, kode etik perusahaan memberikan panduan yang mendukung bagi para

stakeholder. SOx frase menggunakan kode etik, kami menggunakan kode nama yang lebih tradisional

perilaku. Kode-kode ini telah berada di tempat di perusahaan besar selama bertahun-tahun. SOx

mensyaratkan bahwa semua pendaftar berkembang seperti kode untuk pejabat keuangan senior untuk

mempromosikan penanganan jujur dan etis dari setiap konflik kepentingan dan kepatuhan terhadap

peraturan pemerintah dan peraturan yang berlaku. Bahkan jika perusahaan tidak datang di bawah aturan

SOx, ada banyak manfaat untuk mengembangkan dan menerbitkan kode etik yang tepat. Kode SOx

yang diamanatkan, tetapi perusahaan-perusahaan dari berbagai ukuran bisa mendapatkan keuntungan

dari kode yang mencakup seluruh pemangku kepentingan.

Perusahaan efektif hari ini harus mengembangkan dan menegakkan kode etik yang berlaku

mencakup etika, bisnis, dan aturan hukum bagi seluruh pemangku kepentingan perusahaan: petugas

keuangan disorot dalam SOx, seluruh karyawan lainnya, dan pemangku kepentingan kelompok yang

lebih besar. Audit internal adalah tidak biasanya kelompok katalis untuk menyusun atau membuka

121

seperti kode etik, tetapi dapat menjadi peserta utama dalam kedua membantu untuk memulai kode dan

kemudian menentukan bahwa kode mempromosikan praktek bisnis yang etis di seluruh perusahaan.

(A)Kode Etik Isi: Pesan apa yang ada pada kode itu?

Kode etik harus menjadi mengatur, menghapus ambigu aturan yang menjelaskan apa yang

diharapkan dari semua pemangku kepentingan perusahaan, petugas, karyawan, kontraktor, vendor, dan

lain-lain. Kode harus didasarkan pada kedua nilai-nilai dan isu-isu hukum di sekitar perusahaan.

Artinya, sementara semua perusahaan dapat berharap untuk memiliki kode etik larangan terhadap

diskriminasi seksual dan rasial, kontraktor pertahanan dengan isu-isu terkait kontrak-banyak mungkin

memiliki kode etik yang agak berbeda dari operasi toko makanan cepat saji. Namun, kode harus

berlaku untuk semua anggota perusahaan dari tingkat yang paling senior seorang pegawai administrasi

paruh waktu. Sebagai contoh, kode etik aturan yang melarang pelaporan keuangan yang salah adalah

sama apakah diarahkan pada CFO untuk pelaporan keuangan yang tidak benar triwulanan atau bagian-

timer untuk kartu waktu yang salah atau penipuan mingguan.

Jika perusahaan sudah memiliki kode etik, audit internal mungkin ingin jadwal review dari

waktu ke waktu untuk kembali kode tersebut. Terlalu sering, kode yang lebih tua pada awalnya

dirancang sebagai aturan bagi karyawan tingkat bawah dengan sedikit perhatian bagi anggota yang

lebih senior dari perusahaan. Sebagaimana telah kita bahas, SOx pedoman tata kelola perusahaan

dimaksudkan untuk perwira senior, tetapi juga harus berlaku untuk semua pemangku kepentingan

perusahaan. Bekerja dengan anggota senior manajemen dan komite audit, audit internal dapat

memeriksa kode etik yang ada untuk menentukan apakah aturan masih layak era pasca-SOx.

Daerah ini topik ditemukan dalam kode stakeholder perusahaan khas perilaku. Kode sebenarnya harus

memiliki aturan tertentu dalam setiap bidang ini.

I. Pengantar

a. Tujuan kode etik ini: Suatu pernyataan umum tentang latar belakang

kode etik, menekankan tradisi perusahaan.

b. Standar etika komitmen perusahaan yang kuat: Sebuah penyajian kembali misi

pernyataan dan pesan pendukung dari chief executive officer

c. Dimana dapat mencari panduan: penjelasan mengenai hotline seketika

d. Ketidakpatuhan Pelaporan: Petunjuk whistleblower-cara untuk melaporkan

e. Tanggung jawab untuk mengakui kode: sebuah deskripsi kode pengakuan proses untuk

semua stakeholder

II. Fair Dealing Standards

a. Perusahaan menjual praktek: panduan untuk menangani dengan pelanggan

122

b. Perusahaan membeli praktek: pedoman dan kebijakan untuk menangani dengan vendor

III. Perilaku di tempat kerja

a. Equal Employment Opportunity Standar: sebuah pernyataan omitmen yang kuat

b. Tempat kerja dan kebijakan pelecehan seksual: sebuah pernyataan komitmen yang sama

kuat

c. Alkohol dan penyalah gunaan zat: sebuah pernyataan kebijakan di daerah ini

IV. Konflik Kepentingan

a. Pekerjaan sampingan: batasan kerja meneerima dari pesaing

b. Investasi personal: aturan mengenai menggunakan data perusahaan untuk membuat

keputusan investasi pribadi

c. Hadiah dan mafaat lainnya: aturan mengenai menerima suap dan hadiah yang tidak tepat

d. Mantan karyawan: aturan yang melarang memberikan bantuan kepada eks-karyawan

dalam bisnis

e. Anggota keluarga: aturan tentang memberikan bisnis kepada anggota keluarga,

menciptakan potensi konflik kepentingan, dan hubungan anggota keluarga karyawan

V. Enterprise Properti dan Records

a. Enterprise aset: Sebuah pernyataan yang kuat pada tanggung jawab karyawan untuk

melindungi aset.

b. Sistem komputer sumber daya: Suatu perluasan pernyataan aset perusahaan

mencerminkan semua aspek sumber daya sistem komputer.

c. Penggunaan nama perusahaan: Sebuah aturan bahwa nama perusahaan harus digunakan

hanya untuk transaksi normal bisnis.

d. Enterprise catatan: Sebuah peraturan mengenai tanggung jawab karyawan untuk

integritas catatan.

e. Informasi rahasia: Aturan tentang pentingnya menjaga semua perusahaan informasi

rahasia dan tidak mengungkapkan ke luar.

f. Karyawan privasi: Sebuah pernyataan yang kuat mengenai pentingnya menjaga

karyawan rahasia kepada orang luar dan bahkan karyawan lainnya informasi pribadi.

g. Enterprise Manfaat: Karyawan tidak harus mengambil keuntungan perusahaan yang

mereka tidak berhak.

VI. Mematuhi Hukum

a. Di dalam informasi dan insider trading: Sebuah aturan yang kuat yang melarang insider

trading atau dinyatakan mendapatkan manfaat dari informasi orang dalam.

123

b. Politik kontribusi dan kegiatan: Sebuah pernyataan yang kuat terhadap peraturan

kegiatan politik.

c. Penyuapan dan suap: Sebuah aturan perusahaan menggunakan suap atau menerima suap.

d. kesepakatan bisnis asing: Aturan mengenai berurusan dengan agen asing sesuai dengan

yang Korup Asing Practices Act.

e. keselamatan Tempat Kerja: Sebuah pernyataan tentang kebijakan perusahaan untuk

mematuhi aturan OSHA.

f. Produk keamanan: Sebuah pernyataan tentang komitmen perusahaan untuk keamanan

produk.

g. Perlindungan lingkungan: Sebuah peraturan mengenai komitmen perusahaan untuk

mematuhi dengan undang-undang lingkungan yang berlaku.

h. Kata-kata ini adalah contoh dari nada dan gaya yang baik kode etik.

Ini menempatkan tanggung jawab pada penerima kode, mencoba untuk menjelaskan isu-

isu yang jelas cara, dan menyarankan diharapkan tanggapan dan tindakan.Banyak

perusahaan telah menemukan nilai dalam menambahkan serangkaian pertanyaan yang

sering diajukan (FAQ) ke kode bersama dengan jawaban yang disarankan. FAQs

memungkinkan pembaca untuk lebih memahami masalah, pertanyaan, dan aturan. Tim

menyusun kode baru atau revisi melakukan harus memastikan bahwa itu adalah jelas

dan dipahami oleh semua. Ini bisa menjadi mengedit nyata tantangan. Kode etik

untuk usaha yang berbeda terlihat berbeda dalam hal gaya, format,

dan ukuran. Beberapa kode adalah dokumen yang rumit; lainnya tulang sangat telanjang.

Kode etik perusahaan sudah tersedia melalui situs Web perusahaan atau etika atau

departemen audit internal. Disarankan bahwa tim merevisi suatu perusahaan perusahaan

menghubungi kode dalam industri mereka untuk memeriksa kode-kode mereka.

Perusahaan global menghadapi masalah lain ketika mengembangkan kode etik.

Meskipun

korporasi mungkin berkantor pusat di Amerika Serikat, hal itu mungkin karena

signifikan

operasi di seluruh dunia, di mana kunci manajer, karyawan, dan stakeholder lainnya

tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama mereka. Meskipun biaya

tambahan terjemahan, perusahaan harus mempertimbangkan memproduksi versi kode di

setidaknya bahasa utama digunakan dalam operasi perusahaan. Jika ada beberapa lokasi

dan jumlah hanya kecil

berbagai bahasa asing pemangku kepentingan, ringkasan dari kode etik utama dalam

124

masing-masing bahasa lokal mungkin cocok. Namun, mereka versi ringkasan

tentu harus menekankan bimbingan SOx penipuan yang sama keuangan yang

terkandung dalam

utama kode etik.(B) Komunikasi dengan Stakeholder dan Kepatuhan

MenjaminSuatu perusahaan kode etik yang harus menjadi dokumen hidup. Ini memiliki

sedikit nilai jika telah dikembangkan, diserahkan kepada seluruh stakeholder kebisingan

banyak, dan

kemudian pada dasarnya mengajukan dan dilupakan. Jika dokumen merupakan kode

yang baru atau bahkan melakukan revisi besar, perusahaan harus melakukan upaya besar

untuk memberikan melakukan salinan kepada seluruh karyawan dan stakeholder.

Mengingat kita saat ini aturan SOx, langkah pertama yang baik akan hadir untuk secara

resmi kode baru ke

perusahaan manajer top, khususnya petugas keuangan. Di masa lalu, kode kadang-

kadang melakukan penerimaan hanya menerima token dari kelompok perwira senior,

yang merasa dokumen benar-benar untuk staf, bukan mereka. Skandal keuangan yang

menuju ke SOx disorot perbedaan ini. Baik Enron dan WorldCom telah kode etik

perusahaan yang memadai, tapi pejabat perusahaan mereka ternyata tidak merasa aturan-

aturan ini diterapkan kepada mereka.Kelompok manajemen senior harus kemudian

secara resmi mengakui bahwa mereka memiliki membaca, memahami, dan akan

mematuhi kode etik. Dengan tim manajemen

berdiri di belakang kode, perusahaan berikutnya harus menyajikan dan memberikan

kode untuk

semua pemangku kepentingan perusahaan. Hal ini dapat dilakukan secara bertahap

beberapa dengan pengiriman ke lokal atau lebih fasilitas utama pertama diikuti oleh unit

yang lebih kecil, lokasi asing, dan lainnya stakeholder. Daripada hanya termasuk salinan

kode dengan dokumen penggajian, perusahaan harus melakukan upaya formal untuk

menampilkan kode di cara yang akan mendapatkan perhatianKode etik baru dapat

dikomunikasikan melalui video oleh CEO, Webcast, sesi pelatihan, atau cara lain untuk

menekankan pentingnya. Khusus metode komunikasi dapat digunakan untuk kelompok

lain, seperti vendor atau kontraktor, tetapi perusahaan harus bertujuan untuk

mendapatkan semua pemangku kepentingan untuk secara resmi mengakui bahwa

mereka akan mematuhi kode etik. Hal ini dapat dicapai dengan Internet atau telepon

respon sistem, di mana setiap pihak perusahaan diminta untuk menanggapi tiga

125

pertanyaan:Apakah Anda menerima dan membaca salinan kode etik? Jawaban Ya atau

Tidak

1. Apakah Anda memahami isi kode etik? Jawaban Ya jika Anda memahami kode etik atau

Tidak jika Anda memiliki pertanyaan.

2. Apakah Anda setuju untuk tunduk oleh kebijakan dan pedoman dalam kode etik?

Jawaban Ya jika Anda setuju untuk mematuhi kode dan No jika Anda tidak.

Tanggapan harus dicatat pada database daftar nama karyawan dan

tanggal kajian mereka dan penerimaan atau nonacceptance. Setiap pertanyaan dari item

2 dapat ditangani melalui program whistleblower yang dijelaskan dalam Bagian 24.3.

Jika seseorang menolak untuk menerima kode karena pertanyaan, supervisor atau orang lain

harus mendiskusikan masalah tersebut dengan orang untuk mendapatkan resolusi akhirnya. Perusahaan

tersebut harus mengharapkan semua karyawan setuju untuk menerima dan mematuhi kode etik. Setelah

itu kode etik hanyalah peraturan kerja, dan kegagalan konsisten untuk

mematuhi aturan-aturan ini harus dapat dijadikan dasar bagi penghentian.

Persyaratan ini pengakuan kode mencegah karyawan dari mengatakan "Saya tidak tahu bahwa

itu aturan" ketika mereka melanggar atau melihat seseorang melanggar kode. Ini adalah ide yang baik

untuk pergi melalui proses kode penerimaan setiap tahun atau setidaknya setelah revisi. File

mendokumentasikan kode pengakuan ini harus ditahan secara aman.

(C) Kode Pelanggaran dan Tindakan Korektif

Kode perusahaan-macam melakukan menjabarkan satu set aturan untuk perilaku yang diharapkan

dalam perusahaan. Selain menerbitkan kode etik dan mendapatkan stakeholder

penerimaan, ada juga kebutuhan untuk mekanisme untuk melaporkan pelanggaran kode dan untuk

menyelidiki dan penanganan pelanggaran-pelanggaran tersebut.

Jika perusahaan menerbitkan kode etik yang kuat bersama dengan sebuah pesan dari CEO

tentang pentingnya praktek etika yang baik, semua stakeholder diharapkan untuk mengikuti aturan-

aturan. Namun, orang adalah orang-orang, dan akan selalu ada beberapa yang melanggar aturan atau

berjalan di tepi. Sebuah perusahaan perlu membentuk cara untuk memungkinkan karyawan atau orang

luar untuk melaporkan pelanggaran terhadap kode di sebuah cara aman dan cara rahasia. Sebagian

besar bahwa mekanisme pelaporan dapat ditangani melalui fasilitas whistleblower, seperti dibahas

dalam Bagian 24.3. Lainnya potensi pelanggaran harus ditangani pada tingkat yang berbeda.

Pertimbangkan staf perempuan karyawan dengan seorang pengawas laki-laki yang "petunjuk" yang

nikmat seksual bersama dengan dia adalah yang baik cara untuk maju dalam perusahaan. Larangan

126

pelecehan seksual dalam kode melakukan belum tentu berhenti pengawas, dan sering karyawan tidak

dapat dengan mudah melaporkan situasi ini ke tingkat satu manajer di atas supervisor.

Selain fasilitas whistleblower, perusahaan harus membentuk lainnya mekanisme pelaporan

pelanggaran kode potensi perilaku. Karena beberapa orang mungkin tidak ingin untuk memanggil

fungsi etika hotline, sebuah pos baik dipublikasikan office kotak alamat kadang-kadang sangat efektif.

Stakeholder dapat didorong untuk mengirim surat sedemikian kotak PO, anonim atau tidak, untuk

melaporkan pelanggaran etika. Berdasarkan tanggapan, fungsi etika, Sumber Daya Manusia (SDM),

atau lainnya yang sesuai fungsi dalam perusahaan harus menyelidiki masalah tersebut dan mengambil

tindakan yang diperlukan.

Sebuah kode etik menggambarkan serangkaian aturan untuk tindakan diharapkan dalam

perusahaan. Ketika aturan ini dilanggar, masalah ini harus diselidiki dan tindakan diambil secara

konsisten, tidak peduli apa peringkat para pemangku kepentingan perusahaan. Jika kode etik melarang

pembuatan salinan perangkat lunak perusahaan-dan harus- hukuman bagi seorang analis staf di kantor

penjualan jauh atau manajer senior di perusahaan markas harus sama. Dengan asumsi mereka berdua

membaca larangan dalam penerimaan kode dan diakui, hukuman untuk pelanggaran harus konsisten.

Jika tidak, aturan akan tampak hanya berlaku untuk beberapa.

Sebagian besar pelanggaran kode etik dapat ditangani melalui perusahaan yang normal prosedur

HR, yang seharusnya telah membentuk proses dimana pelanggaran pertama mungkin mengakibatkan

konseling verbal atau percobaan dengan terminasi untuk pelanggaran berulang. Beberapa hal harus

dilaporkan kepada otoritas di luar. Sebuah pelanggaran SOx

peraturan, seperti pengaturan rekening baru-baru ini ditemukan tidak berdokumen lembar, akan

dilaporkan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC); pencurian barang dari sebuah gudang akan

dilaporkan ke jaksa daerah. Ketika hal ini ditemukan dan dilaporkan kepada pihak berwenang di luar,

bergerak hal di luar perusahaan's kontrol. Tujuan keseluruhan di sini adalah bagi perusahaan untuk

memiliki beberapa proses di tempat untuk mendorong semua stakeholder untuk mengikuti praktek etika

yang baik, sebagaimana didefinisikan dalam kode etik, dan untuk menyediakan mekanisme yang

konsisten untuk melaporkan pelanggaran dan mengambil tindakan disiplin jika diperlukan.

(D) Menjaga Kode Etik Kini

Banyak aturan dasar perilaku etis yang baik dan aturan khusus perusahaan-banyak tidak akan

berubah dari tahun ke tahun. Misalnya, aturan yang menyatakan bahwa semua stakeholder memiliki

tanggung jawab untuk merawat aset perusahaan mereka, apakah properti, kas,

sumber daya komputer, atau orang lain, aturan tidak akan berubah dari waktu ke waktu. Usaha harus

review kode etik mereka dipublikasikan secara berkala, setidaknya sekali setiap dua tahun,

127

untuk membuat panduan tertentu masih berlaku dan arus. Tinjauan periodik mungkin termasuk kode

pernyataan mengenai kebutuhan keuangan yang akurat dan tepat waktu pelaporan di semua tingkatan

atau komitmen perusahaan untuk menghindari semua jenis keuangan penipuan. Perubahan kode etik

tidak boleh dianggap enteng. Setiap revisi harus pergi melalui pengumuman yang sama dan proses

peluncuran seperti yang dijelaskan untuk kode perkenalan. Kode direvisi harus diterbitkan untuk semua

pemangku kepentingan bersama dengan penjelasan tentang perubahan dan syarat untuk reacknowledge

penerimaan.

Sebuah kode etik dan revisi meminta penegasan kembali stakeholder dapat mahal,

membutuhkan sumber daya perusahaan khusus dari fungsi etika, HR, internal audit, dan lain-lain.

Seiring dengan pernyataan misi, perusahaan harus menjaga kode etik dan prinsip-prinsip yang

mendukung di depan semua pemangku kepentingan di setiap saat. Hal ini dapat dicapai melalui

referensi konstan kode, seperti dalam poster papan buletin di semua fasilitas, pertanyaan dan jawaban

dalam instruktif publikasi, atau segmen di kelas pelatihan karyawan. audit internal harus memainkan

peran kunci dalam mempromosikan kepatuhan kode dan pengawasan melalui review audit dan

berkelanjutan kontak di seluruh perusahaan. Auditor Internal harus sangat

menyadari kode perusahaan mereka perilaku dan menggunakannya sebagai dasar pelaporan

pelanggaran dan rekomendasi keputusan selama semua audit internal lainnya.

24.3 Whistleblower dan Fungsi Hotline

Fungsi whistleblower adalah fasilitas di mana seorang karyawan atau stakeholder yang

melihat beberapa bentuk kesalahan dapat independen dan anonim melaporkan bahwa tindakan untuk

perusahaan atau badan pengawas dengan tidak takut akan pembalasan. Whistleblower program sudah

ada selama beberapa tahun untuk mendukung federal AS kontraktor hukum, peraturan kesehatan dan

keselamatan, dan lain-lain. SOx, bagaimanapun, telah pindah aturan-aturan ini ke dalam kantor bisnis

semua perusahaan publik Amerika Serikat. Audit komite menetapkan prosedur whistleblower ini, tetapi

fungsi-fungsi lain, seperti departemen etika, HR, atau internal audit, benar-benar mengaturnya.

Banyak perusahaan yang telah membentuk fungsi etika juga memiliki hotline atau etika

pertanyaan serupa saluran telepon. Etika hotline ini dapat memberikan awal titik untuk fungsi

whistleblower SOx, tetapi mereka biasanya perlu penyesuaian atau finetuning. Terlalu sering,

melaporkan insiden yang tidak diselidiki dengan benar atau kerahasiaan tidak sekuat yang diperlukan.

Sebuah slip-up di sini dapat menyebabkan masalah utama untuk perusahaan jika stakeholder

whistleblowing merasa hal belum terselesaikan atau kerahasiaan individu telah diganggu. audit internal

128

seringkali dapat menjadi utama bantuan disini melalui review dari proses yang ada, rekomendasi yang

sesuai kontrol, dan memberikan bimbingan kepada komite audit.

Program whistleblower SOx-mandat anggota komite audit hadir dengan tantangan lain. Dewan

khas anggota direksi komite audit dapat sadar seperti fungsi perusahaan melalui presentasi masa lalu,

tetapi hampir pasti tidak akan menyadari proses yang diperlukan untuk mendirikan whistleblower

efektif program. kelompok audit internal dapat membantu wakil komite audit untuk menetapkan

program whistleblower yang efektif yang akan sesuai dengan SOx. Bagian ini membahas cara untuk

mendirikan program whistleblower yang efektif dan bagaimana audit internal dapat membantu untuk

memulai atau refresh fungsi.

(A)Aturan Federal Whistleblower

Dalam banyak hal, ketentuan whistleblower dirancang terutama untuk melindungi

karyawan yang berpikir bahwa mereka telah menemukan beberapa kesalahan daripada meningkatkan

perusahaan internal kontrol. Hampir setiap tindakan yang diambil terhadap personil whistleblower

karyawan, termasuk penurunan pangkat atau suspensi, secara potensial dapat dikenakan tindakan

hukum berdasarkan ketentuan ini. Meskipun ada belum banyak

whistleblower hal yang berkaitan dengan SOx pada saat ini, jika pengalaman dari yang lain undang-

undang whistleblower diterapkan di sini, kita bisa melihat lebih banyak secara berkelanjutan. Karyawan

atau stakeholder yang mendaftar keluhan whistleblower akan dilindungi sampai masalah teratasi. SOx

tidak berusaha untuk menghindari keluhan sembrono oleh mensyaratkan bahwa pengungkap harus

memiliki "masuk akal" keyakinan bahwa praktek

melaporkan merupakan pelanggaran.

Berdasarkan aturan-aturan ini SOx, itu adalah kejahatan bagi siapa pun "sadar, dengan maksud

untuk membalas, "untuk mengganggu kerja atau kehidupan setiap orang-a whistleblower-yang

menyediakan seorang petugas penegak hukum apapun informasi yang benar yang berkaitan dengan

komisi kemungkinan tindak pelanggaran SOx. Setiap whistleblower karyawan yang kemudian

menghadapi tindakan kerja yang merugikan berpotensi menjadi

"Dilindungi informan" saksi. Beberapa sumber hukum menekankan bahwa karyawan ini undang-

undang perlindungan yang luar biasa dan menggarisbawahi keseriusan SOx aturan ini.

SOx mengharuskan komite audit untuk membentuk suatu proses penerimaan dan pengobatan

pengaduan yang diterima mengenai akuntansi, kontrol akuntansi internal, atau audit hal-hal dan untuk

"penyerahan, rahasia anonim oleh karyawan" tentang akuntansi dipertanyakan atau masalah audit.

Stakeholders yang percaya mereka telah sah diberhentikan atau didiskriminasi, karena mereka

whistleblower tindakan, dapat mencari bantuan dengan mengajukan pengaduan, dalam waktu 90 hari

129

setelah tanggal pelanggaran, dengan DOL atau melalui melakukan tindakan distrik pengadilan federal.

Yang dirugikan biasanya kebutuhan untuk mengamankan bantuan hukum untuk mencari bantuan, tetapi

banyak hukum perusahaan akan bersemangat untuk terlibat. Proses ini bisa memakan waktu dan mahal

untuk perusahaan terdakwa. Para prosedural aturan di sini, termasuk beban pembuktian bagi majikan

dan karyawan, ikuti Udara 21 statute2 bagi karyawan maskapai penerbangan. Untuk misalnya, untuk

menang pada keluhan sebelum DOL, karyawan harus menunjukkan bahwa alasan diskriminatif adalah

"faktor" di personil yang tidak menguntungkan tindakan. Relief akan ditolak, namun, jika majikan

menunjukkan dengan "jelas dan bukti meyakinkan "bahwa itu akan mengambil tindakan personil yang

sama di tidak adanya aktivitas dilindungi.

Seorang karyawan yang berlaku sedemikian tindakan berhak untuk ganti rugi penuh

termasuk pemulihan, kembali membayar dengan bunga, dan kompensasi untuk litigasi biaya dan biaya

pengacara. Namun, jika DOL tidak mengeluarkan keputusan akhir dalam 180 hari pengajuan keluhan

whistleblower itu, masalah ini mungkin akan dipindahkan ke pengadilan distrik federal. Masalah rumit,

yang whistleblower dirugikan dapat mengambil tindakan terhadap berbagai bidang, mencari

perlindungan di bawah undang-undang federal dan negara bagian serta setiap perjanjian perundingan

bersama. Pengusaha yang terkena potensial "Ganda bahaya" untuk tindakan whistleblower dengan

kewajiban di bawah kedua SOx dan negara atau federal undang-undang tentang debit salah dan

penyebab serupa tindakan. Selain itu, whistleblower dirugikan dapat mencari ganti rugi melalui

tindakan pengadilan terpisah.

Berdasarkan pengalaman administrasi dan peradilan pada energi nuklir dan

industri penerbangan, undang-undang perlindungan whistleblower bisa menjadi perusahaan yang

potensial ranjau. Jika seorang karyawan memunculkan semacam kekhawatiran akuntansi atau audit

tentang suatu tindakan yang tidak benar atau ilegal, ia benar-benar dilindungi sampai masalah ini

adalah diselidiki dan diselesaikan. Akan ada banyak pengacara bersemangat untuk membantu

whistleblower dan ke file tindakan, terutama terhadap perusahaan-perusahaan besar dengan kantong

dalam. Selain itu, tubuh besar DOL dan preseden pengadilan ada untuk mendukung sanksi peraturan

dan pribadi obat.

Berdasarkan lebih dari 20 tahun pengalaman dengan undang-undang perlindungan

whistleblower, sebuah dampak perusahaan harus berusaha untuk keseimbangan antara hak-hak

karyawan untuk meningkatkan keprihatinan pengungkap dan kemampuan perusahaan untuk mengelola

tenaga kerja. Sebuah lingkungan kerja yang positif sangat diperlukan di mana karyawan merasa bebas

untuk menyuarakan keprihatinan kepada manajemen ditambah dengan mekanisme yang efektif untuk

menangani keprihatinan apapun terangkat. Program etika terkait kuat dibahas sebelumnya dalam bab

ini, termasuk pernyataan misi dan kode etik, akan mendukung strategi ini.

130

(B) Peraturan Sox Whistleblower dan Audit Internal

Tujuan dari audit internal adalah untuk meninjau dan menemukan jenis akuntansi, masalah

pengendalian internal, dan audit ditentukan dalam SOx. Temuan audit internal ditinjau dengan

manajemen dan disajikan dalam sebuah laporan audit formal dimana manajemen

dapat menguraikan rencana untuk tindakan korektif. Namun, bagaimana jika audit internal

Tim menemukan sebuah akuntansi, pengendalian internal, atau bahan audit yang berada di luar

ruang lingkup audit saat ini dan tidak secara resmi dilaporkan dalam laporan audit? Bisa salah satu

anggota tim audit secara independen melaporkan hal tersebut di bawah whistleblower SOx

prosedur? Dapatkah auditor internal yang bertemu dengan akuntansi SOx dan internal

kontrol hal yang bukan merupakan bagian dari audit dijadwalkan pergi melalui pelapor

rute perlindungan untuk melaporkan hal itu? Bagaimana jika anggota tim audit internal belum

telah berkinerja baik dan pengakhiran ketakutan? Dapatkah yang menggali auditor berkinerja buruk

ditulis beberapa temuan yang potensial, mungkin dari workpapers masa lalu, dan laporan mereka di

luar departemen audit untuk memperoleh perlindungan whistleblower dan keamanan pekerjaan sampai

Hal ini diselesaikan?.

Tim audit internal adalah jelas bagian dari pengelolaan, dan tanggung jawab pertama

auditor internal adalah melaporkan setiap hal-hal yang tidak patut atau ilegal ditemukan selama

pemeriksaan untuk manajemen audit internal untuk disposisi. anggota tim audit internal

tidak boleh mencoba untuk bekerja sebagai whistleblower independen sebagai bagian dari internal

mereka audit bekerja. audit internal harus mengembangkan kebijakan yang jelas menyatakan bahwa

setiap akuntansi SOx, hal pengendalian internal, atau audit ditemui selama perjalanan dari audit

dijadwalkan harus didokumentasikan dalam workpapers audit dan dikomunikasikan untuk manajemen

audit internal untuk resolusi. Kedua tim internal audit

dan pengelolaan fungsi diaudit harus memahami bahwa tujuan dari audit internal adalah untuk tidak

membiarkan lepas tim pelapor potensial dalam suatu departemen buku dan catatan. Semua barang yang

ilegal atau tidak layak harus diselidiki dan dilaporkan melalui proses audit internal yang normal.

(C)Meluncurkan Bantuan Perusahaan atau Fungsi Hotline

Banyak perusahaan memiliki fungsi membantu atau hotline, dikelola melalui etika departemen, HR,

atau penyedia independen, yang memungkinkan setiap karyawan atau stakeholder untuk memanggil

anonim dan baik mengajukan pertanyaan, melaporkan kekhawatiran, atau pukulan peluit pada beberapa

hal. Idenya adalah untuk memberikan fasilitas yang independen mana semua pihak bisa bertanya atau

melaporkan kesalahan yang mungkin di tingkat manapun. Hotline fungsi hukum tidak diperlukan,

131

tetapi memungkinkan karyawan atau pemangku kepentingan lainnya untuk mengajukan pertanyaan,

untuk melaporkan kesalahan yang mungkin, dan bahkan untuk mencari nasihat. Item dilaporkan dapat

berkisar dari tuduhan pencurian harta perusahaan, HR keluhan, atau mengganggu pertanyaan. Dalam

kebanyakan kasus, operator telepon akan mengambil semua informasi yang diperlukan, mengajukan

pertanyaan bila diperlukan, dan kemudian lulus kejadian ke otoritas yang sesuai untuk penyelidikan dan

resolusi. Operator hotline biasanya memberikan kejadian melaporkan sejumlah kasus sehingga

pemanggil kemudian dapat memeriksa pada resolusi.

Keberadaan sebuah hotline etika dan fasilitas whistleblower adalah nilai yang kecil kecuali jika

dikomunikasikan dan dijual kepada semua anggota perusahaan. Cara yang baik untuk memulai proses

ini adalah melalui kode etik pegawai, dibahas sebelumnya. Bahkan jika seperti hotline telah

diluncurkan, fakta bahwa line dapat digunakan untuk setiap pelapor potensi SOx perlu

dikomunikasikan. Tujuannya harus menyelidiki dan segera menyelesaikan semua panggilan-dan

terutama panggilan whistleblower-internal untuk menghindari peneliti luar dan pengacara.

24.4 Audit Fungsi Etika Perusahaan

Tujuan dari audit internal etika dan fungsi whistleblower adalah untuk menilai apakah

kelompok etika adalah mengikuti prosedur yang baik pengendalian internal, memanfaatkan sumber

daya yang efektif, sesuai dengan prosedur kerahasiaan yang baik, dan mengikuti piagam

departemennya otorisasi fungsi etika. Etika dan fungsi whistleblower mungkin sedikit berbeda dari

perusahaan ke perusahaan, tetapi audit internal harus mendapatkan pemahaman yang rinci tentang

bagaimana fungsi beroperasi dan prosedur yang biasanya dilakukan. Sebagai fungsi etika perusahaan

itu, internal audit harus berharap untuk menemukan prosedur setidaknya sama baiknya dengan audit

internal tentang sesuai dengan bidang-bidang seperti kerahasiaan dokumen dan dengan kebijakan

perusahaan pada biaya perjalanan. Lain etika fungsi tanggung jawab dapat menunjukkan daerah-daerah

dimana audit internal dapat menyarankan perbaikan. Sebagai contoh, kode etik's departemen etik

biasanya harus memiliki bentuk pengakuan atau proses dimana karyawan menunjukkan bahwa mereka

telah membaca dan memahami kode. Sebuah etika fungsi mungkin tidak menetapkan prosedur yang

tepat di sini untuk memastikan bahwa semua yang baru direkrut karyawan melalui proses pengakuan

kode. audit internal dapat menilai proses ini dan merekomendasikan perbaikan apabila diperlukan.

Exhibit 24.4 menjelaskan prosedur audit internal untuk review suatu perusahaan

etika dan fungsi pengaduan. Karena hubungan, dekat berkelanjutan yang harus ada antara fungsi etika

dan audit internal, CAE harus mendiskusikan penelaahan direncanakan dengan direktur etika secara

rinci untuk menjelaskan alasan dan tujuan pemeriksaan. Privasi dan kerahasiaan dapat menjadi isu di

jenis review. Sebuah panggilan untuk hotline mungkin telah menunjuk beberapa bentuk potensial

132

karyawan penyimpangan atau wahyu whistleblower SOx, yang etika akan ingin untuk menjaga rahasia

sampai masalah ini diselesaikan. Meskipun audit internal yang sedang berlangsung paparan ke daerah

sensitif lain dan masalah dalam perusahaan, direktur dari fungsi etika mungkin enggan untuk memiliki

auditor internal review bahan-bahan tertentu.

CAE harus menunjukkan paparan sedang berlangsung audit internal untuk sensitif lainnya informasi

dan persyaratan yang mengikuti standar profesional yang sesuai.

Exhibit 24.4 Langkah-langkah Audit untuk Tinjauan Fungsi dan Etika dari Whistleblower

1. Laporan Misi Perusahaan

1.1. Review pernyataan misi perusahaan untuk menilai apakah secara aktif dikomunikasikan

dan menekankan pentingnya etika pemerintahan dan bisnis praktek.

1.2. Jika pernyataan misi tampaknya kurang atau membutuhkan pembaruan, membahas daerah

atau rencana untuk perbaikan dengan komite audit.

1.3. Bertemu dengan anggota manajemen yang sesuai untuk menilai program-program yang

terus menerus untuk mempromosikan pernyataan misi seluruh perusahaan.

2. Etika Fungsi Administrasi

2.1. Menentukan siapa yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola program etika secara

keseluruhan di perusahaan. Bertemu dengan fungsi untuk menilai kegiatan yang sedang

berlangsung dan program.

2.2. Mengembangkan pemahaman dan dokumen fungsi etika, termasuk unit struktur dan

pelaporan hubungan.

2.3. fungsi etika's Review piagam dan dokumentasi proses lainnya kunci, dan menentukan

bahwa mereka konsisten dengan inisiatif perusahaan lainnya.

2.4. Tentukan apakah ada beberapa bentuk fungsi hotline di tempat, dan menilai nya span

kegiatan.

2.5. Menilai fungsi etika prosedur keamanan kantor untuk kecukupan catatan, file, dan

keamanan workstation.

2.6. Jika kontraktor luar yang digunakan untuk menyediakan etika atau layanan hotline, review

dan dokumen kontrak pengaturan.

3. Kode Etik Proses

3.1. Mendapatkan salinan kode etik saat ini.

3.1.1. Menentukan bahwa kode tersebut saat ini dan secara teratur diperbarui.

133

3.1.2. Diskusikan kode dengan sampel staf perusahaan untuk menentukan bahwa

memahami kode dokumen.

3.1.3. Diskusikan kode dengan manajer dipilih di semua tingkatan untuk menentukan apakah

ada kekhawatiran tentang isu-isu kode atau konten.

3.2. Menilai kecukupan proses untuk memperoleh pengakuan kode.

3.2.1. Pilih sampel karyawan dan menentukan bahwa mereka mengakui

penerimaan kode.

3.2.2. Menentukan bahwa semua petugas telah menerima kode.

3.2.3. Menilai kecukupan prosedur untuk setiap karyawan yang gagal / menolak kode

pengakuan.

3.2.4. Menilai kecukupan catatan pengakuan kode.

3.3. Menilai kecukupan proses untuk memperbarui kode etik seperti yang diperlukan.

3.4. Menilai proses untuk mendistribusikan kode untuk semua pemangku kepentingan

perusahaan, termasuk lokasi terpencil seperti asing, vendor, dan lain-lain.

4. Hotline / Proses whistleblower.

4.1. Mengembangkan pemahaman umum proses whistleblower di tempat, dan

menentukan bahwa mereka menutupi komite audit persyaratan SOx.

4.2. Menilai kecukupan prosedur untuk mengkomunikasikan program whistleblower untuk

seluruh pemangku kepentingan.

4.3. Menilai kecukupan proses penebangan pesan whistleblower atau panggilan

diterima dan mendokumentasikan interaksi.

4.4. Review proses disposisi panggilan, dan memilih sampel panggilan terbaru

menentukan apakah proses muncul memadai.

4.5. Review keamanan secara keseluruhan proses di tempat, termasuk perlindungan dokumen

penting dan stakeholder whistleblower individu.

4.6. Bertemu dengan sumber daya manusia untuk menentukan bahwa prosedur yang memadai

tempat untuk melindungi / encapsulate setiap pelapor.

5. Komite Audit Tanggung Jawab. Bertemu dengan perwakilan komite audit

menentukan pengetahuan dan pemahaman tentang etika dan program whistleblower dalam

tempat.

Dengan asumsi hal ini dapat diselesaikan dengan tepat, tinjauan operasional

dari fungsi etika akan memberikan jaminan tambahan manajemen untuk integritas kontrol dalam fungsi

etika, komponen operasi di mana sebagian besar manajer memiliki eksposur sedikit atau pengalaman.

134

24.5 Meningkatkan Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Sebuah program etika yang kuat, berdasarkan pernyataan misi berarti dan kode melakukan,

merupakan unsur kunci dalam setiap program secara keseluruhan tata kelola perusahaan di perusahaan.

skandal akuntansi yang mengarah ke SOx itu, dalam banyak hal, skandal di tingkat atas dari

perusahaan, baik yang disebabkan oleh petugas keuangan licik, CEO serakah, atau-jangan tanya-setiap

perusahaan akuntansi-pertanyaan publik. Eksekutif tim di perusahaan skandal akuntansi yang

menetapkan aturan mereka sendiri dengan sedikit pertimbangan diberikan ke seluruh perusahaan.

Akibatnya, SOx terutama difokuskan pada kelompok senior. Namun, kuat secara keseluruhan program

etika akan meningkatkan perusahaan praktek tata kelola perusahaan keseluruhan, bukan hanya orang-

orang di eksekutif kantor.

Etika dan proses whistleblower dibahas dalam bab ini adalah penting baik untuk kepatuhan SOx

dan tata kelola perusahaan, tidak peduli apa ukuran organisasi. Auditor Internal harus menyadari

praktek-praktek sebagai bagian dari CBOK mereka dan harus memainkan peran kunci dalam

membantu baik untuk memulai dan meninjau proses ini.

135

Chapter 25

DETEKSI DAN PREVENTIF KECURANGAN

Tergadang juga aktivitas yang perlu dipertanyakan bahkan akibat adanya kecurangan. Aktivitas

kecurangan dapat terjadi pada seluruh level di dalam perusahaan, pada pertengahan 2002, ketika Sox

berlaku, officer di dalam korporasi muncul sebagai pengacau utama yang menyebabkan banyaknya

kecurangan. CEO bekerjasama dengan CFO dapat melakukan kecurangan dengan memanipulasi laba

untuk meningkatkan keuntungan yang dilaporkan dan kompensasi bonus. Seorang manajer tingkat

menengah atau bahkan karyawan tingkat stafpun dapat melakukan tindakan kecurangan untuk

keuntungan pribadi ataupun frustasi kerja.

Auditor internal yang efektif perlu untuk mengenali potensi kecurangan di dalam praktek-

praktek bisnis sebagai bagian dari audit dan kemudian harus memberikan rekomendasi pengendalian

dan prosedur untuk membatasi peningkatan aktivitas kecurangan.

Bab ini akan menguraikan pedoman yang berisi kondisi umum yang akan dijumpai audit

internal ketika menghadapi kecurangan yang potensial setelah itu akan mendiskusikan langkah-langkah

untuk mengidentifikasi, menguji, dan proses kecurangan itu.

25.1. Understanding and Recognizing Fraud

Kecurangan adalah salah satu istilah yang sering digunakan banyak orang meskipun mereka

tidak sepenuhnya memahami apa yang dibicarakan. Langkah pertama yang penting bagi auditor

internal disini adalah memahami definisi yang sesuai dengan dictionary dan hukum mengenai apakah

kecurangan itu.

Ketika kecurangan ditemukan di dalam perusahaan, audit internal sering kali menjadi sumber

pertama yang dipanggil untuk melakukan investigasi dalam menentukan besarnya kecurangan yang

dilaporkan. Dalam situasi lain, auditor internal menemukan kecurangan selama schedule audit dan

kemudian menginvestigasi dan melaporkan hal tersebut kepada konsulat perusahaan atau otoritas

hukum lainnya.

Bab ini juga mendiskusikan inisiatid IIA untuk mereview kecurangan dalam audit internal

seperti halnya prosedur untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan system komputer. Dulunya

kecurangan ada diluar tanggung jawab auditor, namun saat ini mereka memiliki tanggung jawab yang

meningkat untuk mendeteksi kecurangan dalam review aktivitas yang dilkukannya dengan memberikan

136

rekomendasi pengendalian yang tepat untuk pertahanan atas adanya kecurangan dimasa yang akan

datang.

25.2. Red Flags: Fraud Detection Signs for Internal Auditors

Auditor dan manajemen harus melihat indicator aktivitas kecuangan yang mungkin lebih dalam

lagi. Oleh karena itu mereka perlu untuk melihat yang dinamakan dengan red flag.

Beberapa tipe sinyal red flag yang dapat menunjukkan aktivitas kecurangan keuangan yang

potensial antara lain yaitu :

Kurangnya kebijakan perusahaan dan standard prosedur operasi yang tertulis

Berdasarkan interview dengan berbagai level, kurangnya kepatuhan dengan kebijakan

pengendalian internal organisasi

Kelemahan kebijakan pengendalian internal, terutma dalam pembagian tugas

Operasi yang tidak teratur di berbagai bidang seperti pembelian, penerimaan, gudang atau

kantor regional.

Transaksi yang tidak tercatat atau catatan yang hilang

Salinan atau bukti perubahan dokumen

Tulisan tangan yang difotokopi atau dipertanyakan pada dokumen.

Catatan penjualan dengan void atau kredit yang berlebihan

Saldo bank tidak direkonsiliasi dengan dasar waktu atau terdapat stale item di dalam

rekonsiliasi bank

Saldo buku besar pembantu yang diluar kondisi secara terus menerus

Hubungan laporan keuangan yang tidak biasa

Perbedaan antara perhitungan fisik inventory dan pencatatan perpetual yang tidak dijelaskan

secara berkelanjutan.

Cek ditulis untuk kas dengan jumlah yang besar

Tulisan tangan cek dalam lingkungan kumputer

Transfer dana yang berkelanjutan atau tidak biasa anatar rekening bank perusahaan

Transfer dana ke bank luar negeri

Transaksi yang tidak konsisten dengan bisnis entitas

Prosedur penyaringan karyawan baru yang buruk, termasuk tidak adanya latar belakang atau

referensi

Keengganan manajemen untuk melaporkan kesalahan criminal

Transfer 137lleg personal yang tidak biasa

137

Officer atau karyawan dengan gaya hidup yang lebih dari kemampuannya

Waktu liburan yang tidak digunakan

Transaksi related party yang sering dan tidak biasa

Karyawan yang memiliki hubungan erat dengan pemasok

Karyawan yang memiliki hubungan erat satu sama lain di daerah dimana pemisahan tugas yang

dielakkan

Penyalahgunaan akun beban seperti manajer yang tidak mengikuti peraturan yang telah dibuat

Asset bisnis yang menghilang tanpa penjelasan.

Namun, auditor internal sering kali gagal mendeteksi kecurangan untuk alasan berikut :

Keengganan untuk mencari kecurangan.

Terlalu banyak kepercayaan kepada auditee.

Penekanan yang tidak cukup pada isu kecurangan yang potensial dalam audit finding yang

sering menunjuk kepada red flag.

Perhatian akan kecurangn menerima dukungan yang tidak tepat dari manajemen.

Auditor terkadang gagal berfokus pada area dengan resiko tinggi.

Kecurangan dapat berarti banyak, namun disini lebih mengarah ke tindakan criminal.

Kebanyakan pemahamannya berdasarkan undang-undang federal kecurangan secara umum

yang berbunyi :

“Barangsiapa, dengan cara apapum di dalam yuridiksi setiap departemen atau agensi US,

secara sadar dan sengaja memalsukan, menyembunyikan, atau menutupi dengan trik,

skema atau peralatan, atau membuat segala kesalahan, fiktif, atau kecurangan dalam

menulis atau dokumentasi pernyataan atau entry yang mengandung kesalahan, fiktif, atau

kecurangan, harus didenda tidak lebih sari…. atau dipenjara tidak lebih dari…. atau

keduanya”.

Auditor membutuhkan pemahaman mengenai mengapa orang-orang melakukan kecurangan.

Beberapa hal dibawah ini merupakan daftar beberapa tipe alasan untuk melakukan kecurangan yang

antara lain yaitu :

Seorang karyawan memiliki kebutuhan uang yang mendesak.

Frustasi pekerjaan, sehingga karyawan berpikiran bahwa perusahaan mereka tidak peduli pada

mereka, dan mereka merasa bebas untuk melakukan tindakan yang tidak benar.

Semua orang memiliki sikap tersebut, salam situasi ini sangat umum dalam lingkungan bertipa

small retail dimana karyawan berpikir orang lain yang mencuri.

138

Tantangan untuk mengalahkan system, yang kemungkinan terdapat hacker dalam lingkungan

system terotomatisnya.

Kelemahan pengendalian internal membuat kecurangan menjadi mudah, hal ini merupakan

memotivasi dasar banyaknya penipuan karena dengan lemahnya pengendalian membuat

kecurangan tidak akan terdeteksi.

Rendahnya kemungkinan terdeteksi.

Rendahnya kemungkinan untuk dituntut

Manajemen puncak yang tidak terlalu perduli

Rendahnya kesetiaan atau rasa memiliki organisasi. Saat ini pemilik operasi bisnis mungkin

kontinen dan lapisan bisnisnya jauh sehingga tidak terlalu peduli dalam perkembangan.

Ekspektasi anggaran atau target keuangan yang tidak masuk akal.

Kurangnya kompensasi persaingan dan buruknya kesempatan promosi.

Hal tersebut diatas merupakan seluruh alasan dimna pengendalian internal ditempatkan dan

kecurangan dilakukan hanya oleh satu orang saja. Deteksi kecurangan akan lebih sulit dideteksi

ketika terdapat kolusi diantara banyak orang.

Ketika beberapa orang melakukan kecurangan bersama-saman, akan selalu ada kemungkinan

seseorang pangkatnya akan diputuskan. Kecurangan yang melibatkan senior manajemen akan sulit

untuk terdeteksi, sedangkan yang terjadi di level perusahaan yang lebih rendah akan lebih mudah

untuk terdeteksi dengan investigasi auditor internal yang tepat.

25.3 Public Accounting’s Role in Fraud Detection

Tanggung jawab auditor eksternal dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan

sedang berlangsung namun menghadapi berbagai isu pertentangan selama beberapa tahun. SAS

oertama AICPA No.1 beberapa tahun yang lalu menyatakan :

“Auditor tidak memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

untuk memperoleh keyakinan yang memadahi ata adanya salah saji, baik disebabkan oleh

error atau kecurangan yang tidak material dengan laporan keuangan yang dideteksi”.

Meskipun selama periode munculnya kecurangan keuangan yang mengarah pada

Treadway Commission Report on Fraudulent Financial Reporting pada tahun 1987, standard

audit AICPA tetap tidak mengharuskan auditor internal bertanggung jawab atas deteksi

kecurangan.

139

Kemudian tanggung jawab ini dinyatakan kembali dalam SAS No.82 yang berisi “Auditor

memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh

keyakinan yang memadai mengenai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik

disebabkan oleh error atau kecurangan.”

Berdasarkan Sox dan PCAOB yang baru, pada desember 2002, AICPA menerbitkan SAS

No, 99 mengenai tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan.

SAS Np. 99 ini, merupakan perubahan utama tanggung jawab auditor eksternal, dimana mereka

harus mengambil sikap skeptisme 140llegal140onal (keraguan) terhadap kemungkinan adanya

kecurangan.

Karakteristik terjadinya kecurangan yang timbul dari penyalahgunaan asset dan pelaporan

keuangan. Factor resiko yang terkait dengan salah saji penyalahgunaan asset yaitu :

1) Insentif/Tekanan

a) Kewajiban keuangan personal dapat menciptakan tekanan bagi manajemen atau

karyawan yang memiliki akses ke kas atau asset lain yang rentan terhadap pencurian

atau penyalahgunaan

b) Hubungan yang merugikan antara perusahaan dan karyawan dengan akses ke kas atau

asset lain yang rentan atas penucurian memotivasi karyawan tersebut untuk

menyalahgunakan asset. Hubungan tersebut seperti :

Mengetahui atau mengantisipasi PHK karyawan dimasa depan

Actual atau mengantisipasi perubahan kompensasi atau imbalan karyawan

Promosi, kompensasi, atau reward lain yang tidak konsisten dengan yang

diharapkan.

2) Opportunity (Adanya Kesempatan)

a) Karakteristik atau keadaan tertentu yang dapat meningkatkan kerentanan

penyalahgunaan asset. Kesempatan penyalahgunaan asset akan meningkat ketika :

Besarnya jumlah kas yang ada ditangan atau yang diproses.

Inventory dengan ukuran yang kecil, jumlah yang banyak, atau yang

memiliki permintaan besar.

Asset yang mudah dikonversi

Asset tetap dengan ukuran yang kecil, berharga, atau yang kurang jarang

diamati oleh pemilik.

140

b) Pengendalian internal yang tidak memadai atas asset dapat meningkatkan kerentanan

penyalahgunaan asset. Penyalahgunaan asset ini meningkat ketika :

Terdapat pemisahan tugas atau pemerikasaan independen yang tidak memadai

Pengawasan manajemen yang tidak memadai atas tanggung jawab karyawan

terhadapp asset

Penyaringan karyawa yang memiliki akses ke asset yang kurang memadai

Pencatatan yang tidak memadai terhadap asset

System otorisasi dan persetujuan transaksi yang kurang memadai

Kurangnya rekonsiliasi asset yang lengkap dan tepat waktu

Kurangnya dokumentasi transaksi yang sesuai dan tepat waktu.

Kurangnya liburan untuk karyawan yang melaksanakan fungsi pengendalian

kunci

Pemahaman teknologi informasi oleh manajemen yang tidak memadai, yang

memungkinkan karyawan teknologi informasi melakukan penyalahgunaan

Pengendalian akses ke pencatatan terotomatis yang kurang memadai, termasuk

pengendalian atas review events log system computer.

Pada perubahan SAS No.99 mengakui bahwa manajemen sering kali dalam posisi

mengesampingkan pengendalian untuk melakukan kecurangan laporan keuangan.dalam standard

tersebut menyatakan bahwa penekanan utama auditor eksternal dalam mendeteksi kecurangan

adalah prosedur untuk melaksanakan periktan audit. Untuk membebankan standard audit deteksi

kecurangan bagi anggotanya, AICPA memberikan langkah-langkah yang kuat untuk membawa

auditor eksternal dengan cepat kearah situasi yang mendorong adanya kecurangan baik dengan

material pendidikan maupun studi kasus yang dapat ditemui di dalam web pagenya.

25.4 IIA Standards for Detecting and Investigating Fraud

Auditor internal banyak menghadapi kecurangan potensial dalam review yang telah

dijadwalkannya. Mereka lebih banyak terlibat dalam review transaksi yang lebih rinci daripada

auditor eksternal dan selain itu mereka dapat melihat dokumen atau transaksi yang dipertanyakan

lebih sering lagi. Apabila manajemen merasa terdapat kecurangan yang potensial di dalam

perusahaan, langkah pertama yang hamper sering dilakukan adalah menghubungi auditor internal

yang memiliki beberapa hubungan dan komunikasi dengan departemen hokum perusahaan.

141

Standard professional praktek audit internal oleh IIA, menyatakan bahwa kecurangan

mencakup pandangan secara umum. Auditor internal harus memikirkan hal yang terjadi sebagai

kemungkinan kesalahan dan harus melihat setiap bukti atas aktivitas yang tidak tepat atau

142llegal di dalam audit.

Mengakui bahwa mungkin sulit untuk mendeteksi kecurangan, standard IIA 2004

1210.A2 yang direvisi menyatakan bahwa : “auditor internal harus memiliki pengetahuan yang

cukup untuk mengidentifikasi indicator kecurangan tetapi tidak diharapkan untuk memiliki ahli

yang memiliki tanggung jawab utama dalam mendeteksi dan menginvestigasi kecurangan”.

Dalam melaksanakan tanggung jawab ini, auditor internal harus menentukan misalnya,

apakah :

Lingkungan organisasi mendorong kesadaran pengendalian dan sasaran serta tujuan

realistis perusahaan telah ditentukan

Kebijakan tertulis yang ada menjelaskan aktivitas yang dilarang dan tindakan yang

diperlukan ketika pelanggaran ditemukan.

Kebijakan otoriasi yang tepat untuk transaksi telah dibangun dan dikembangkan

Kebijakan, praktek, prosedur, laporan dan mekanisme lain dikembangkan untuk

memonitor aktivitas dan menjaga asset terutama pada area yang beresiko tinggi.

Sumber komunikasi memberikan informasi yang cukup dan dapat dipercayakepada

manajemen

Rekomendasi perlu dibuat untuk pembentukan dan peningkatan pengendalian biaya

efektif untuk mencegah kecurangan.

25.5 Fraud Investigations for Internal Auditors

Selain membantu dalam membangun dan mereview pengendalian untuk mencegah dan

mendeteksi kecuranga, auditor internal seringkali terlibat dalam investigasi kecurangan. Ketika

menghadapi informasi yang berpotensi kecurangan, langkah awal auditor internal adalah

mengkonsultasikan dengan penasehat perusahaan. Dalam setiap review yang berhubungan

dengan kecurangan, auditor harus memiliki Tujuan utama yaitu :

1) Membutikan kerugian. Review investigasi audit internal harus mengumpulkan material

yang relevan sebanyak yang diperlukan untuk menentukan ukuran keseluruhan dan ruang

lingkup kerugian

2) Menetapkan niat dan tanggung jawab. Langkah yang berkaitan dengan siapa yang

melakukannya. Sebisa mungkin, auditor internal harus berusaha untuk mengidentifikasi

142

seluruh pihak yang bertanggung jawab atas kerugian tersebut dan apabila ada keadaan

khusus atau berbeda yang dikaitkan dengan aksi kecurangan.

3) Membuktikan metode investigasi audit yang digunakan. Tim investigasi perlu untuk

membuktikan bahwa kesimpulan kecurangan yang terkait berdasarkan rincian, proses

investigasi dari langkah-ke langkah.

25.6 Information Technology Fraud Prevention Processes

Teknologi Informasi (TI) aau teknologi yang berkaitan dengan kecurangan mencakup

berbagai masalah dan kekhawatiran. Karena system dan proses TI mendukung banyak area dan

melintasi banyak garis di dalam perusahaan, kita berfikir kecurangan yang berkaitan dengan TI

terjadi di berbagai dimensi dari yang kecil hingga aktivitas kecurangan yang signifikan, yang

antara lain :

Masalah akses internet. Perusahaan sering membuat panduan dan pengendalian untuk

membatasi penggunaan internet, namun web begitu meluas yang sulit untuk memishkan

pribadi dari penggunaan bisnis. Peraturan tersebut sering kali dilanggar oleh karyawan dan

sering kali dilewati dengan menggunakan perangkat lunak yang memungkinkan mereka

untuk berkeliling dalam system firewall.

Penggunaan personal sumberdaya TI yang tidak tepat. Perusahaan harus menetapkan aturan

yang menyatajan bahwa tidak boleh ada file atau program pribadi di dalam work supplied

systems.

Penggunaan software yang illegal. Karyawan kadang-kadang mencoba untuk mencuri /

download salinan software perusahaan atau memasang perangkat software sendiri pada

sumber daya komputer perusahaan. Dengan demikian, mereka melanggar aturan

perusahaan dan sering kali karyawan mereka membuat perusahaan melanggar perjanjian

lisensi software dan juga memungkinkan system perusahaan terinfeksi virus.

Keamanan komputer dan kecurangan konfidensial. Karyawan dapat melanggar

perlindungan password dan mendapatkan akses yang tidak layak ke system komputer dan

file.

Informasi pencurian melalui perangkat USB. Saat ini perangkat penyimpanan yang

berukuran kecil dapat dipasang pada system komputer dan digunakan untuk mendownload

beberapa gigabyte informasi.

143

Pencurian informasi atau kecurangan penyalahgunaan komputer. Ini adalah salah satu hal

yang tidak benar untuk mengakses system komputer dengan melanggar pengendalian

password dan untuk melihat, memodifikasi, atau menyalin data atau files dengan tidak tepat

yang dapat menyebabkan terjadinya computer crime.

Penggelapan atau transfer dana elektronik tanpa otorisasi. Mencuri uang atau sumber daya

lain melalui transaksi yang tidak tepat atau tidak terotoriasi merupakan penyebab yang

masalah kecurangan system dan jaringan TI yang signifikan.

Hal diatas merupakan hal yang dianggap kecil untuk pelanggaran TI. Namun, auditor

tidak perlu mereview bagian ini, karena ada daerah yang memiliki resiko lebih tinggi yang

menghabiskan waktu dan sumberdaya yang terbatas.

25.7 Fraud Detection and the Internal Auditor

Akibat adanya skandal keuangan yang menimbulkan terbentuknya Sox, AICPA dan auditor

eksternal memiliki tugas utama untuk mendeteksi lebih baik aktivitas kecurangan dalam audit

laporan keuangan. Auditor internal juga perlu untuk lebih banyak mempertimbangkan

kecurangan dalam pekerjaannya. Seseuai dengan SAS No.99, auditor internal seringkali terlibat

dalam pekerjaan investigasi kecurangan. Auditor internal harus memiliki pemahaman CBOK

mengenai red flag yang menindikasikan kemungkinan kecurangan sama halnya dengan prosedur

review yang termasuk dalam investigasi kecurangan dalam semua audit internal.

144

CHAPTER 27

PROFESSIONAL CERTIFICATIONS : CIA, CISA, and MORE

Sertifikasi profesional banyak dipandang sangat bermanfaat, tetapi yang lain tampaknya tidak

melihatnya begitu berharga. misalnya, dan tidak untuk memilih pada industri, industri asuransi diisi

dengan berbagai jenis dan tingkat sertifikasi. Pembeli potensial dari asuransi jiwa misalnya dapat

menghadapi orang penjualan dengan aliran inisial sertifikasi setelah nama pada kartu bussines. Apakah

sertifikasi inisial tersebut mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam memutuskan untuk

membeli asuransi kepada seorang sales asuransi atau sales asuransi lainnya?. Bagi banyak orang

jawabannya mungkin tidak. Sertifikasi inisial tersebut mungkin akan membantu memberitahu

konsumen apakah tenaga penjualan asuransi tersebut berpengalaman atau tidak.

Auditor internal juga memiliki kebutuhan untuk sertifikasi profesional yang kuat dan terorganisir.

Banyak telah bergabung profesi dengan tidak ada persyaratan sertifikasi spesifik di luar gelar sarjana

kuliah yang mereka ambil. Yang lain mencapai derajat akuntansi dan disiapkan untuk ujian sertifikasi

akuntan publik. Manajemen pernah berasumsi bahwa potensi calon auditor internal harus memiliki

CPA untuk menjadi memenuhi syarat sebagai auditor internal, tapi seiring berjalannya waktu banyak

menyadari bahwa profesi auditor internal membutuhkan orang-orang dengan kualifikasi lebih dari

sekedar CPA. Keadaan berubah atas desakan dari Institut Internal Auditor (IIA) professional. Dan

hasilnya adalah adalah sertifikasi auditor internal bersertifikat (CIA). Sekarang di luar atau terpisah dari

CIA, seorang internal auditor dapat menjadi auditor sistem informasi yang bersertifikat (CISA),

pemerika fraud bersertifikat (CFE), atau banyak lagi dari sertifikasi. Beberapa dari sertifikasi ini

mungkin sangat berharga bagi beberapa auditor internal yang khas. Bab ini mendiskusikan sertifikasi

professional yang paling penting untuk auditor internal modern. khususnya, bab ini seperti di CIA dan

CISA sertifikasi, termasuk kualifikasi dan persyaratan pemeriksaan.

27.1 Certified Internal Auditor Responsibilities and Requirements

Didukung oleh IIA, sertifikai CIA merupakan satu-satunya sertifikasi yang diterima di seluruh

dunia untuk bidang internal audit dan mengandug standar-standar mayoritas yang diperlukan oleh

seorang internal auditor dalam menjalankan pekerjaannya. Ujian CIA pertama kali diadakan pada

agustus 1974 dengan 654 peserta dan ada lebih 50000 orang yang mengikuti sampai sekarang. Ujian

CIA memakan waktu 11 jam dan terdiri dari 4 bagian yaitu :

1. Peraturan auditor internal dalam pemerintahan, resiko dan kontrol

2. Tingkah laku auditor internal dalam pertemuan dengan klien

3. Analisis bisnis dan teknologi informasi.

145

4. Keahlian bisnis manajemen.

Dengan mengajukan diri menjadi peserta ujian CIA, berarti seseorang itu setuju untuk menerima

segala kondisi dari program itu termasuk keseluruhan persyaratan, ujian dan penerimaan kode etik CIA,

pendidikan berkelanjutan profeional (CPE) dan banyak kondisi lainnya yang disyratkan oleh

departemen sertifikasi.

Untuk mengajukan diri menjadi peserta ujian CIA, peserta harus merupakan sarjana atau setara

dengan sarjana seperti sarjana akuntansi dari institusi yang terakreditasi. Para kandidat peserta CIA

harus menunjukan moral yang tinggi dan karakter professional dan harus mengumpulkan sebuah

referensi karakter kepada CIA. Sebagai tambahan internal auditor harus memenuhi syarat mempunyai

pengalaman sebagai internal audit dalam 24 bulan atau pengalaman lainnya yang sama dalam bidang

audit, eksternal audit, internal control. Untuk lulusan dari S2 disyaratkan mempunyai pengalaman kerja

minimal 1 tahun. Pengalaman kerja harus diverifikasi oleh CIA atau supervisor dari calon peserta ujian

CIA itu sendiri.

(a) The IIA Examinations

(b) Maintaining Your CIA Certification

Auditor internal tidak harus menjadi anggota IIA untuk mengambil ujian CIA. Semua CIAS,

anggotadanbukananggota IIA, harus setuju untuk mematuhi StandarInternasional IIA untuk Praktek

Profesional Audit Internal serta kode etik IIA.

Setelahsertifikasi, CIAsdiperlukanuntuk mempertahankanpengetahuan danketerampilan dan

untuk tetap mengikuti perbaikan dan perkembangan dalam standar audit internal, prosedur, dan teknik.

Pelatihan CIAs harus menyelesaikan dan melaporkan CPE 80 jam CPE kredit setiap dua tahun.CIA

harus melaporkan kegiatan mereka CPE keyang IIA pertanggal waktu diterbitkan.Mereka yang gagal

memenuhi persyaratan ini dengan batas waktu pelaporan akan ditempatkan dalam status tidak aktif dan

tidakdapat menggunakan penunjukan mereka.

CIA adalah sertifikasi di seluruh dunia dan berbeda dengan BPA, sertifikasi AS,

atau versi nasional berbagai sertifikasi akuntan. CIA adalah satu-satunyadiakui secara

internasionalsebutan bagiauditor internal. PemeriksaanCIAditawarkan dalam bahasa Inggris, Perancis,

146

Spanyol, Cina Mandarin, Ceko,Jerman,Ibrani,Italia, Jepang, dan Portugis, antara lain.Di masa lalu,

kandidatharushadiruntuk mengujisitus untukproctored sit-down

examinations,saatiniCIAditawarkanmelalui rantaiseluruh duniaberbasis

komputersituspengujian(CBT).Calonharus memenuhipersyaratan pendaftaran, menerima

sebuahsituspengujian"tiket," dankemudian mengaturuntuk mengunjungisebuah

situspengujianberwenang.

27.2 BEYOND the CIA : Beberapa sertifikasi CIA

Sesuai tambahan pada CIA , The IIA’s board of regents menawarkan beberapa pemeriksaan dan

sertifikasi klasifikasi professional yakni CCSA ,CGAP, dan CFSA. Inilah beberapa saringan dari 125

pertanyaan pilihan ganda yang terdahulu masing – masing 3 jam 15 menit.Ketiga sertifikasi klasifikasi

professional ini dapat digunakan pada pergantian untuk bagian IV dari pemeriksaan regular dari

CIA.Masing-masing bagian ini kemudian di lanjutkan dengan beberapa CBT testing facility sebagai

pemeriksaan CIA

(a) CCSA REQUIREMENTS

Bab 11 menjelaskan proses penilaian kontrol diri IIA. Tes CCSA menguji pemahaman kandidat

mengenai pentingnya fundamental CSA, proses, dan topik-topik terkait seperti risiko, kontrol,

dan tujuan bisnis. Tes tersebut untuk menguji pengetahuan mereka tentang proses CSA di enam

daerah domain yang luas:

domain 1 CSA fundamental

domain 2 CSA program integrasi

domain 3 elemen-elemen dari proses CSA

domain 4 tujuan bisnis / kinerja organisasi

domain 5 identifikasi risiko dan penilaian

domain 6 kontrol teori dan aplikasi

Masing-masing wilayah pengujian membutuhkan domain kandidat CCSA untuk menunjukkan

proses pengetahuan CSA dengan lebih detail daripada yang disajikan dalam teks bab 11 ini. CCSA

sendiri akan memberikan seorang praktisi tingkat keahlian di bidang ini, tetapi harus dikombinasikan

dengan yang lain sertifikasi, seperti CIA. Penyelesaian pemeriksaan CCSA juga dapat berfungsi

sebagai pengganti alternatif untuk bagian IV pemeriksaan reguler CIA.

(b) CGAP REQUIREMENTS

147

(c). CFSA REQUIREMENTS

CFSA adalah sertifikasi khusus lainnya yang dikeluarkan oleh IIA dan disesuaikan untuk

membuktikan kompetensi dan profesionalisme internal auditor dalam bidang perbankan, asuransi, dan

layanan sekuritas keuangan. Ujian CFSA mencakup area sebagai berikut :

Domain 1 : Layanan Pengauditan Keuangan

Domain 2 : Perbankan

Domain 3 : Asuransi

Domain 4 : Sekuritas

Pengetahuan khusus yang diminta oleh masing-masing domain sangat berbeda. Karena spesialisasi

aturan dan praktiknya antarnegara, ujian CFSA hanya terbatas di Amerika Serikat dan Kanada.

(d) Importance of the CIA Specialty Certification Examinations

Sementara pemeriksaan CIA yang sangat penting bagi auditor internal sebagai tingkat profesional

dan manajer meninjau mandat auditor internal mereka, mungkin ada nilai profesional yang terbatas

untuk sertifikasi khusus untuk auditor internal IIA. Sebagai contoh, CFSA adalah sebutan baru yang

tidak diakui secara luas, dan auditor internal mengklaim kredensial tersebut tidak mungkin terkesan

terlalu banyak orang saat ini.

Namun, mencapai CFSA atau penunjukan CCSA dapat menjadi penting bagi auditor internal

yang bekerja di daerah-daerah khusus. Untuk auditor internal bekerja di lingkungan pemerintah di

tingkat manapun, misalnya, CIA bersama dengan GAAP bisa sangat berharga.

Pemeriksaan CIA keseluruhan harus menjadi ujian penting dan pengukuran untuk semua auditor

internal. Pengetahuan tentang bidang topik CIA, juga merupakan set yang sangat baik persyaratan

CBOK untuk auditor internal. Semua auditor internal harus mempertimbangkan pencapaian CIA

sebagai tujuan profesional prima.

27.3 Persyaratan Certified Information System Auditor (CISA)

Seperti disebutkan, ISACA didirikan oleh auditor internasional yang merasa IIA tidak

memberikan perhatian yang cukup untuk masalah sistem teknologi dan informasi (IS) atau teknologi

informasi (TI). Selama bertahun-tahun, kedua kelompok profesional telah beroperasi dalam cara yang

agak paralel, dan ISACA memiliki ujian sertifikasi yang mirip tapi lebih fokus pada TI daripada CIA

IIA, pengujian CISA, dan gelar profesional. Pengujian CISA ini terbuka untuk semua individu yang

memiliki minat dan keterampilan dalam IS audit, kontrol, dan keamanan.

Selain melalui pengujian CISA, seorang calon harus memiliki minimal lima tahun sistem

informasi profesional audit, kontrol, atau keamanan yang berhubungan dengan pengalaman kerja.

Maksimum satu tahun dari pengalaman sistem informasi atau satu tahun pengalaman audit keuangan

148

atau operasional dapat diganti untuk salah satu dari lima tahun dari system informasi audit, kontrol,

atau pengalaman keamanan.

Pengujian CISA memiliki pendidikan yang sama, pengalaman, dan persyaratan pendidikan

berkelanjutan seperti untuk pengujian CIA dibahas sebelumnya. Ini adalah teknis yang cukup tingkat

pengujian, dan meskipun seorang calon mungkin telah mencapai sertifikasi CIA, CISA membutuhkan

pengetahuan teknis dalam serangkaian bidang yang luas.

Gelar CISA telah diterima secara global standar pencapaian dalam audit sistem informasi,

kontrol, atau bidang keamanan sejak tahun 1978 dan telah diakui oleh banyak pemerintah dan

kelompok bisnis besar di seluruh dunia.

27.4 Certified Information Security Manager Certification

Tawaran kedua oleh ISACA dan secara relatif sertifikasi baru dan ujiannya, yaitu Certified

Information Security Manager Certification (CISM). Program ini diresmikan pada 2004. Dasar adanya

sertifikasi CISM adalah kelanjutan profesionalisme bagi yang sudah memiliki tingkat pengalaman yang

tinggi dalam keamanan IS. Program CISM sangat mirip dengan ujian CISSP.

Ujian CISM dilaksanakan dua kali dalam satu tahun dan berhubungan dengan lima informasi area

keamanan manajemen. Ujian ini menggambarkan suatu pekerjaan yang membutuhkan informasi

keamanan manajer, sebagai validasi oleh pemimpin industri terkemuka, subyek yang ahli dalam

menangani masalah, dan praktisi industri.

Saat ini, CISM adalah test yang baru dan sertifikat dengan track record yang sedikit. Karena CISM

didukung oleh organisasi ISACA yang sangat kuat dan dapat diyakinkan, kita dapat berharap CISM

dapat berkembang dalam status dan diakui. Menyiapkan dan mendudukkan beberapa ujian keahlian

adalah latihan pembelajaran terbaik untuk beberapa professional, internal auditor dapat menunggu

untuk melihat bagaimana perkembangan pengakuan CISM sebelum mengambil ujian ini.

27.5 certified fraud examiner

Perhatian terkait kecurangan dan investigasinya telah meningkat kepentingannya. The

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) merupakan organisasi profesional yang sangat

terlibat dalam masalah terkait kecurangan dalam auditor internal. Organisasi ini memiliki sertifikasi

profesional sendiri bernama Certified Fraud Examiner (CFE). Mendapatkan gelar CFE merupakan

indikator keunggulan dalam profesi yang antifraud. Anggota CFE dapat mencalonkan dirinya untuk

menjadi pimpinan dalam komunitas antifraud.

Penilaian CFE terdiri dari empat area :

1. Criminology dan Etika

149

2. Transaksi keuangan

3. Legal Elements of Fraud

4. Penilaian dan Investigasi kecurangan

27.6 CISSP Information Syatems Security Professional Certification

Sebuah organisasi profesional mengetahui sebagai Internal Information Systems Security

Certification Consortiumatau (ISC)2 yang bertanggung jawab untuk salah satu lebih menantang dan

lebih baik yang diakui audit internal terkait sertifikasi profesional dan pemeriksaan, bahwa dari Sistem

Informasi Certified Professional Keamanan (CISSP). Ujian CISSP erat disupervisi, materi pelatihan

ditinjau dan disetujui oleh (ISC) 2, dan kualitas keseluruhan pemeriksaan tinggi. Orang dengan

sertifikasi CISSP hampir pasti memiliki pengetahuan yang tinggi IS keamanan.

27.7 ASQ Internal Audit Certifications

ASQ mensponsori jaringan luas pengujian dan sertifikasi untuk semua aspek operasi, termasuk

ujian dan sertifikasi Certified Quality Auditor (CQA). CQA adalah seorang professional yang

memahami standard dan prinsip-prinsip dari audit manajemen kualitas dan tehnik dalam menguji,

membuat pertanyaan, mengevaluasi, dan melaporkan untuk memutuskan kesesuaian kualitas sistem dan

defisiensi. CQA menganalisis seluruh elemen dari kualitas sistem dan memberikan penilaian terhadap

derajat ketaatannya untuk kriteria manajemen industri dan evaluasi kualitas dan sistem pengendalian.

Perbedaan antara auditor internal reguler dengan CQA terletak pada grup penjaminan kualitas dan

menghabiskan lebih banyak waktu pada review orientasi proses yang bersaing dengan review keuangan

dan operasional IIA internal auditor. CQA juga sering bekerja pada area produksi dan melakukan lebih

banyak review daripada level CIA internal auditor.

Meskipun banyak auditor ASQ juga merupakan member IIA, mereka juga sering melaksanakan

professional CQA certification. Untuk mencapai sertifikasi auditor berkualitas, para kandidat harus

melewati 5 jam, ujian soal multiple choiceyang mengukur pemahaman dari profesi audit

berkualitas.Batas minimum professional CQA auditor berkualitas, yaitu CQA auditor berkualitas harus:

Memiliki pengetahuan untuk menunjukkan tipe yang berbeda dari tujuan, secara etis

menggunakan dan menginterpretasi standard yang berlaku.

Mampu mengembangkan dan mengkomunikasikan rencana audit dalam lingkup yang dapat

didefinisikan yaitu identifikasi standard yang berlaku, para personal yang diperlukan, dokumen

dan alat-alat yang diperlukan, dan agenda audit.

150

Mampu menjalankan rencana audit, termasuk membuka pertemuan, melaksanakan audit, dan

menutup pertemuan menggunakan tehnik audit yang diterima dan diverifikasi,

mendokumentasikan, dan mengkomunikasikan penemuan-penemuan sebagai hasil dari audit.

Mampu secara objektif menyajikan hasil audit yang sesuai standard dan mengevaluasi

keeffektivan hasil dan aktivitas koreksi yang sesuai etika dan seiring waktu.

Mengetahui dan mampu mengaplikasikan tehnik dan tool dasar auditing, seperti flowcharting,

variasi konsep, tehnik observasi, dan tehnik pengujian fisik. CQA juga harus

mendemonstrasikan pengetahuan mengenai alat pengendalian kualitas, statistik deskriptif, dan

teori sampling.

151

Chapter 28

INTERNAL AUDITOR SEBAGAI KONSULTAN PERUSAHAAN

Suatu peran internal auditor sebagai konsultan bisnis kadang-kadang sedikit ambigu. Sampai

saat ini, Institute of Internal Auditor (IIA) International Standards for the Professional Practice of

Internal Auditing (Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal), seperti yang dijelaskan

dalam Bab 8, melarang auditor internal dari bertindak sebagai konsultan bisnis. Gagasan sudah bahwa

auditor internal berada di sana untuk meninjau dan menilai pengendalian internal dan kemudian untuk

membuat rekomendasi untuk perbaikan kontrol dan tindakan korektif melalui laporan audit internal.

Berpikir kemudian adalah bahwa konsultasi internal audit tindakan yang mungkin menciptakan konflik

kepentingan. Standar ini tidak ada konsultasi-tidak diikuti terlalu dekat; auditor internal yang sering

bertindak seperti konsultan sebagai bagian dari mereka manajemen berorientasi review. Penulis

mengingat hari sebelumnya sebagai suatu informasi teknologi (IT) auditor internal. Dengan lima tahun

ditambah mengembangkan dan merancang TI aplikasi dan pemahaman yang kuat tentang proses

pengembangan sistem, itu sulit untuk tidak bertindak sebagai seorang konsultan. Banyak auditor

internal lainnya semua tapi diabaikan konsultasi larangan ketika membuat rekomendasi audit internal.

Larangan konsultasi audit internal menjadi lebih kuat pada hari-hari awal Sarbanes-Oxley Act

(Sox). Sementara undang-undang Sox awal hampir tidak disebutkan internal audit, banyak orang

merasa bahwa audit internal akan melanggar aturan ini tidak ada konsultasi- jika itu membantu

manajemen untuk menginstal efektif Bagian 404 proses pengendalian internal. Aturan sejak berubah,

bagaimanapun, dan baru sekarang IIA standar tegas izin auditor internal untuk bertindak sebagai

konsultan manajemen dalam tertentu yang ditunjuk dan ditentukan review audit. Banyak standar IIA

sekarang dipisahkan menjadi berbeda membuktikan (yaitu, audit) dan konsultasi bagian bimbingan.

Bab ini membahas potensi peran audit internal sebagai konsultan internal untuk keseluruhan

perusahaan auditor. Kami membahas konsultasi standar IIA dan bagaimana layanan konsultasi internal

audit dapat cocok dan antarmuka dengan sebaliknya normal kegiatan audit internal. Selain itu, kami

melihat bagaimana audit internal dapat memberikan konsultasi internal untuk perusahaan dengan cara

yang tidak bertentangan normal audit membuktikan fungsi.

Menjabat sebagai konsultan perusahaan adalah peran yang diperluas dan penting bagi banyak

internal auditor. Konsultasi internal mungkin tidak sesuai dengan semua fungsi audit internal. Dalam

beberapa kasus, industri, keprihatinan komite audit, atau bahkan ukuran internal fungsi audit dapat

membatasi rencana untuk menawarkan layanan konsultasi internal. Mana pengaturan ini tampaknya

bekerja, bagaimanapun, audit internal biasanya memiliki bagian dalam pengetahuan dan pengalaman

menjadi konsultan internal penting dan berkuasa. Semua auditor internal harus memiliki tubuh yang

152

umum (CBOK) tingkat pengetahuan tentang perbedaan antara audit internal membuktikan tanggung

jawab dan menjabat sebagai konsultan internal. Selain itu, ketika auditor internal memilih untuk

bertindak sebagai konsultan perusahaan, mereka harus memiliki tingkat CBOK baik pemahaman

konsultasi praktik terbaik.

28.1 Standar Audit Internal sebagai Konsultan Enterprise

Seperti yang disebutkan di seluruh buku ini, tujuan dari audit internal adalah untuk membantu

manajemen dengan analisis menyediakan, informasi, dan rekomendasi untuk peningkatan kontrol dan

operasi. Kontrol internal dapat dievaluasi untuk:

- Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur, peraturan, dan peraturan

- Keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasional

- Efektivitas dan efisiensi operasi

- Pengamanan aset

Standar IIA sekarang secara khusus menjelaskan audit internal baik sebagai pembuktian dan

kegiatan konsultasi. Mereka memungkinkan auditor internal untuk memberikan jasa konsultasi

berkaitan dengan operasi yang merupakan tanggung jawab mereka sebelumnya, dengan ketentuan

bahwa mereka mengungkapkan penurunan potensial untuk kemerdekaan mereka atau obyektivitas

terkait untuk jasa konsultasi yang diusulkan sebelum menerima engagement. Standar IIA menetapkan

konsultasi audit internal sebagai penasehat dan terkait dengan audit layanan klien kegiatan, sifat dan

ruang lingkup yang disepakati dengan klien dan yang dimaksudkan untuk menambah nilai dan

meningkatkan tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan mengontrol proses tanpa auditor internal

dengan asumsi tanggung jawab manajemen. Contohnya termasuk nasihat, saran, fasilitasi, dan

pelatihan.

Sering ada kesenjangan yang besar antara membuktikan tingkat audit internal dan apa yang

diperlukan untuk menjadi konsultan yang efektif. Dalam laporan internal audit, auditor internal

mungkin merekomendasikan perubahan, tetapi mereka tidak dapat memastikan bahwa perubahan

terjadi. Internal auditor hanya sering melakukan audit pembuktian, membuat rekomendasi mengenai

berbagai tingkat, dan kemudian bekerja sama untuk membuat hasil yang lebih baik.

Menjabat sebagai konsultan internal, auditor internal dapat diadakan untuk standar yang lebih

tinggi kinerja dan akuntabilitas. Dalam situasi ini, mereka harus bertindak sebagai tujuan dan kritis

“orang luar” di dalam perusahaan mereka sendiri, memberikan fakta-fakta keras dan berita buruk di

luar temuan laporan audit, termasuk isu-isu bahwa manajemen kadang-kadang tidak mau mendengar.

Selain itu, mereka harus siap untuk memberikan kebenaran manajemen di luar kesalahan saja,

153

kelalaian, dan kelemahan pengendalian internal. Mereka juga perlu untuk menjadi baik di percakapan

konsultasi yang berhubungan dengan off-the-record, yang kadang-kadang lebih penting daripada

laporan audit tertulis. Internal auditor yang menguasai prinsip-prinsip konsultasi internal yang efektif

dapat menggunakan metode terkait dan teknik untuk menggali lebih dalam dan menyampaikan

kebenaran.

Menjabat sebagai perusahaan konsultan sering tempat auditor internal yang agak berbeda peran

dari audit internal normal membuktikan penugasan, di mana audit internal penggunaannya audit tujuan

perencanaan dan pengukuran risiko untuk merencanakan dan jadwal audit. Walaupun manajemen

biasanya memiliki beberapa fleksibilitas dalam menunda atau menjadwal ulang review yang

direncanakan, audit internal memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk jadwal itu. Selain itu, audit

internal pada umumnya dapat menentukan ruang lingkup sendiri, jadwal waktu, dan tugas tim audit.

Penjadwalan audit internal biasanya beroperasi pada kolaborasi dasar, dan manajemen lokal dapat

menegosiasikan kunjungan audit atau bahkan banding kepada manajemen senior dan akhirnya komite

audit jika mereka berkeberatan dengan terencana mengunjungi audit internal, audit internal umumnya

memiliki tanggung jawab untuk melancarkan audit internal review.

Tanggung jawab untuk memulai dan untuk penjadwalan tugas konsultan adalah sering sangat

berbeda. Manajemen melibatkan auditor internal untuk datang dan membantu sebagai konsultan di

beberapa daerah. Tujuan tugas, waktu, ditugaskan tim, ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan,

dan hampir segala sesuatu yang lain tidak dikenakan audit internal rencana tetapi untuk negosiasi

dengan kelompok manajemen meminta. Dalam beberapa hal, pada saat pemeriksaan internal yang

bertindak sebagai konsultan perusahaan, manajemen berusaha keluar dan terlibat dengan audit internal

yang sama dengan kontrak dengan sebuah perusahaan luar yang menawarkan jasa konsultan. Sebuah

proyek konsultasi diluncurkan melalui keterlibatan formal surat, seperti dibahas dalam Bagian 28.4 dan

juga ditunjukkan dalam Lampiran 7.3, dan proyek seringkali hasil dengan cara, informal hampir

kolaboratif. Di luar itu lelucon lama oleh beberapa skeptis manajemen-“Halo, saya dari audit internal,

dan aku di sini untuk membantu Anda “-auditor internal yang bertindak sebagai konsultan perusahaan

benar-benar telah membawa dalam karena manajemen telah meminta bantuan konsultasi.

Ada juga beberapa perbedaan penting lainnya antara operasi audit internal sebagai konsultan

internal dan penggunaan manajemen dari luar, independen perusahaan konsultan. Mungkin perbedaan

terkuat adalah bahwa jika manajemen memutuskan bahwa tidak menyetujui dari konsultan eksternal,

dapat memecat mereka. Hal-hal yang tidak mudah bila menggunakan sumber daya audit konsultasi

internal. Walaupun manajemen dapat mengakhiri keterlibatan konsultasi internal audit, tim audit yang

sama masih merupakan bagian dari keseluruhan perusahaan. Di sisi sangat positif, bagaimanapun,

internal auditor bertindak sebagai internal konsultan lebih memahami sistem organisasi, budaya,

154

masalah, dan lebar berbagai hal lainnya. Seorang konsultan eksternal sering tidak punya mendalam

pengetahuan.

Standar audit internal konsultasi sekarang jelas mendefinisikan internal audit potensi berperan

sebagai konsultan internal. Namun, beberapa anggota manajemen senior atau komite audit mungkin

tidak menyadari bahwa standar audit internal sekarang memungkinkan seperti formal kegiatan

konsultasi internal. Fungsi audit internal perlu merencanakan dan secara resmi memulai kegiatan

internal konsultasi. Tentu saja, audit internal pertama-tama harus membahas pengaturan, pertama

dengan komite audit. Kepala eksekutif audit harus menjelaskan bagaimana hal ini, komponen baru

diperluas jasa audit internal untuk manajemen dapat membawa nilai bagi perusahaan. Tentu saja, audit

internal tidak boleh melupakan bahwa tanggung jawab utama adalah untuk mengkaji kecukupan dan

efektivitas internal kontrol dalam perusahaan. Audit internal membuktikan peran sangat signifikan.

28.2 Launching Kemampuan Internal Konsultasi Audit Internal

Sebelum terlibat dalam kegiatan konsultasi in-house yang sedang berlangsung, audit internal

perlu mendapat persetujuan dari komite audit dan untuk sepenuhnya menunjukkan kepada manajemen

bahwa ia memiliki kemampuan dan tujuan cukup untuk bertindak sebagai konsultan perusahaan. Fakta

bahwa standar audit internal sekarang memungkinkan keterlibatan konsultan audit internal tidak berarti

bahwa setiap fungsi audit internal harus melakukannya. Jumlah lainnya peluang audit internal mungkin

membatasi kemampuan internal audit untuk melakukan kegiatan konsultasi apapun di luar audit normal

membuktikan review. Selain itu, seperti yang dibahas, beberapa anggota manajemen tidak mungkin

sepenuhnya memahami peran potensial audit internal sebagai konsultan internal, memikirkan hal itu

hanya dalam membuktikan peran.

Jika fungsi audit internal ingin mulai menawarkan konsultasi internal, harus mengembangkan

strategi konsultasi dan peran serta kemampuan mereka melalui piagam audit. Namun, karena masa lalu

IIA standar melarang auditor internal dari bertindak sebagai konsultan, peran ini diperluas potensi

internal audit mungkin tidak dipahami dengan baik. Departemen audit internal itu sendiri perlu

mengembangkan strategi untuk kegiatan konsultasi internal yang tidak bertentangan dengan misi

utamanya, review pengendalian internal, dan yang membawa nilai perusahaan secara keseluruhan.

Beberapa wilayah yang perlu dipertimbangkan ketika mengembangkan praktek konsultasi internal

meliputi:

Apa jenis konsultasi audit internal akan dipertimbangkan? Audit internal mungkin memiliki

keahlian untuk melakukan review internal kontrol di daerah khusus banyak tetapi tidak

memiliki keahlian konsultasi yang diperlukan di daerah tersebut. Apakah itu membantu dengan

proses baru transaksi keuangan, meningkatkan IT pengendalian aplikasi, atau bahkan hanya

155

dokumentasi umum, audit internal harus secara jelas memahami dan mendefinisikan apa yang

mereka bisa dan tidak bisa melakukannya dengan baik.

Bagaimana sumber daya dibagi antara audit internal terkait membuktikan dan konsultasi

internal? Audit internal perlu mengurus ekstrim bahwa hal itu tidak dipandang sebagai auditor

dan konsultan satu hari berikutnya. Dalam sebuah perusahaan audit yang lebih besar, hal ini

dapat dicapai dengan membuat bagian yang terpisah konsultasi internal dalam fungsi audit

internal secara keseluruhan. Jika tidak, perawatan harus diberikan untuk memisahkan dua

fungsi yang berbeda.

Penganggaran dan akuntansi untuk biaya jasa konsultasi audit internal. Meskipun perusahaan

konsultan eksternal atau independen biasanya tagihan jasa mereka di tingkat yang cukup besar,

internal audit membuktikan layanan sering disampaikan, gratis, untuk usaha mereka, dengan

biaya yang ditutupi dari anggaran keuangan terpusat. Internal konsultan mungkin harus dilihat

sebagai fungsi nilai tambah, mirip dengan cara bagaimana perusahaan menetapkan biaya

anggaran internal pada grafik atau jasa komputer waktu. Mekanisme pengisian dan penagihan

harus ditetapkan untuk setiap kegiatan konsultasi seperti internal.

Perencanaan dan penjadwalan kegiatan audit konsultasi internal. Terpisah namun perencanaan

yang berbeda dan penjadwalan alat harus ditetapkan untuk semua kegiatan konsultasi internal.

Banyak prosedur yang sama untuk merencanakan dan melaksanakan audit internal yang

dibahas dalam Bab 7 sampai 11 berlaku di sini. Namun, kegiatan audit internal konsultasi harus

disimpan terpisah dari reguler bahan audit internal.

Pelaporan hasil dan komunikasi dengan manajemen dan komite audit. Konsultasi kegiatan

harus melalui proses pelaporan berkala mirip dengan format dasar laporan audit internal yang

dibahas dalam Bab 17. Namun, laporan konsultasi tidak mengandung temuan laporan audit

yang sama, rekomendasi, dan respon yang diharapkan ditemukan di normal laporan audit

internal. Selain itu, sering laporan konsultasi tidak harus rinci, tingkat tinggi ringkasan diterima.

Menjual program audit konsultasi internal. Jika audit internal akan memberikan jasa konsultasi

kepada perusahaan secara keseluruhan, ia harus menjual dan mempromosikan kegiatan ini.

Meskipun kami tidak menyarankan makan siang kekuatan untuk mempromosikan program,

audit internal harus mengembangkan sebuah katalog jasa informal untuk menjelaskan

konsultasi dengan kemampuan dan persembahan.

28.3 Memastikan suatu Pemisahan Audit dan Konsultasi Tugas

Kantor akuntan publik menyajikan contoh kebutuhan yang memadai untuk pemisahan tanggung

jawab antara auditor internal yang bertindak sebagai konsultan internal dan melakukan audit

156

membuktikan mereka bekerja. Sebelum 1970-an, American Institute Akuntan Publik Kantor Akuntan

dipisahkan publik antara auditor BPA dan profesional menyediakan jasa konsultasi. Sebuah perusahaan

akuntan publik kemudian akan memiliki semacam garis titik-titik di kantor, memisahkan laporan

keuangan auditor yang bersertifikat dari spesialis, seperti konsultan IT. Selama bertahun-tahun,

bagaimanapun, ini garis titik-titik tumbuh fuzzier sebagai konsultan ahli, terutama mereka dengan

kemampuan IT, harus terlibat langsung dalam membantu untuk menyelesaikan audit perusahaan IT-

terikat berat. Demikian pula, yang kuat BPA auditor keuangan menjadi sangat terlibat dalam membantu

dengan khusus proyek konsultan keuangan.

Pemisahan tugas menjadi hampir transparan sebelum jatuhnya Enron dan perjalanan Sox pada

abad kedua puluh satu dini. Salah satu kerusakan pengendalian internal disorot dalam audiensi legislatif

Sox adalah bahwa perusahaan akuntan publik sering sangat menyarankan bahwa salah satu konsultan

IT yang mengunjungi klien audit keuangan untuk menginstal aplikasi keuangan baru; kantor akuntan

publik akan mengirim perusahaan auditor CPA kembali untuk meninjau pengendalian internal atas

bahwa aplikasi yang sama. Menariknya, auditor keuangan biasanya tidak menemukan banyak masalah

pengendalian internal dalam aplikasi konsultan mereka sendiri baru saja diinstal. Sox telah dilarang ini

potensi konflik-dari pendekatan-bunga, dan praktik akuntansi konsultasi publik sekarang pindah

sebagai perusahaan konsultan independen.

Inti dari contoh ini adalah untuk menunjukkan bahwa pemisahan-pembatasan-tugas antara audit

dan konsultasi dapat mengurai dari waktu ke waktu. Perawatan harus dibayar untuk memisahkan peran

auditor internal yang bertindak sebagai konsultan dari mereka melakukan audit membuktikan fungsi.

Parafrase standar konsultasi audit internal yang dirangkum dalam Bab 8 (lihat Bagian 8.2 (b), 2201),

maka sangat penting bahwa auditor internal membangun pemahaman dengan klien keterlibatan

konsultasi tentang tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab masing-masing, dan harapan klien yang lain.

Untuk signifikan Pertunangan konsultasi internal audit, pemahaman ini harus didokumentasikan.

28.4 Praktik Konsultasi Terbaik

Konsultan adalah individu yang memberikan nasihat dan bantuan kepada klien dalam suatu

tugas yang spesifik. Peran konsultan sedikit berbeda dengan auditor internal. Auditor internal memulai

dengan mempersiapkan outlining area audit program untuk mereview atau menetapkan standard.

Konsultan membuat struktur review kepatuhan berdasarkan dengan standard-standard yang ada,

mendiskusikan masalah-masalah dengan manajemen dan mengembangkan solusi secara lebih

kolaboratif.

157

Untuk menjadi konsultan internal yang efektif, auditor internal perlu untuk melakukan

perubahan dan perlu untuk mengembangkan pendekatan baru. Langkah-langkah tindakan kunci untuk

auditor internal yang berperan sebagai konsultan internal antara lain :

a) Langkah Pertama : Melaksanakan Tugas Konsultasi

Oportunitas konsultasi internal datang kepada audit internal karena tiga alasan yang antara lain :

i. Konsultasi dalam membantu mengimplementasikan rekomendasi laporan audit internal

setelah menyelesaikan review internal.

Berdasarkan arahan standar audit internal dan komite audit, mengharuskan manajemen

auditee harus menanggapi temuan laporan audit dengan rencana tindakan perbaikan dalam

waktu dekat. Dalam beberapa kasus, temuan audit menekankan kebutuhan untuk beberapa

bentuk tindakan perbaikan di dalam manajemen, dimana mungkin memiliki sumber keahlian

yang terbatas untuk mengimplementasikan adanya perbaikan yang disarankan.

Audit internal yang bertindak sebagai konsultan mungkin memiliki sumberdaya yang

tepat untuk mengimplementasikan rekomendasi laporan audit. Hal ini terjadi ketika

rekomendasi audit internal mencakup area perbaikan dokumentasi, memperbaiki prosedur

pengendalian internal atau pelatihan staf di area yang berkaitan dengan pengendalian internal.

Jika management auditee mengindikasikan bahwa mereka tidak memiliki sumber daya yang

cukup untuk mengiplementasikan rekomendasi dari audit internal, maka jasa konsultasi audit

internal akan diperlukan. Selain itu apabia menggunakan konsultan dari luar mungkin akan

lebih mahal dan penggunaan aktunya lebih lama. Ada beberapa area berbahaya untuk pekerjaan

konsultasi yaitu :

1) Rekomendasi audit internal tidak boleh dikerjakan oleh audit internal itu sendiri sehingga

membangun oportunitas konsultasi.

2) Harus ada independensi antara internal audit yang membuat rekomendasi dengan konsultan

internal yang membantu menajemen untuk mengimplementasikan rekomendsi tersebut.

ii. Kebutuhan konsultasi lain dalam perusahaan

Sering ada banyak daerah dalam suatu perusahaan di mana keterampilan audit internal

dapat memenuhi kebutuhan dan menawarkan bantuan, serta keahlian. Auditor internal sering

memiliki keterampilan yang luas untuk membantu menginstal perbaikan 158rofess internal

bukan sebagai auditor internal tetapi sebagai konsultan manajemen.

iii. Manajemen konsultasi memerlukan bantuan konsultasi audit internal

Internal auditor memiliki keahlian dan pengetahuan yang luas. Di luar tugas audit

internal berbasis risiko, audit internal seringkali dapat menyediakan bantuan di dalam area lain

158

yang lebih luas, seperti membantu membangun penegendalian internal yang efektif untuk

aplikasi IT baru atau membantu menyampaikan hotline fungsi etika.

Proyek audit internal ini bergantung pada kebutuhan manajemen, sumberdaya audit

internal yang tersedia, dan persetujuan komite audit. Konsultan audit internal harus memperoleh

pemahaman mengenai kebutuhan dan ketentuan dari proyek yang telah didiskusikan dengan

grup manajemen.

Proses awalnya, mengharuskan audit internal untuk memperoleh informasi lebih banyak

mengenai kemungkinan tugas tersebut untuk mengetahui ukuran dari suatu masalah. Apabila

seluruh hal telah cocok, audit internal harus membuat aktivitas konsultasi internalnya menjadi

formal dengan adanya surat perikatan konsultasi.

b) Surat Perikatan Konsultasi

Otoritas atau pemimpin dari tim konsultasi internal audit internal harus membuat surat

formal mengenai pemahaman yang menggambarkan proyek konsultasi internal. Karena ini

merupakan pemahaman internal perusahaan, sehingga tidal memiliki dasar hukum yang sama

dengan yang dibuat oleh konsultan dari luar perusahaan. Surat perikatan ini, menjelaskan tujuan

yang akan dicapai konsultan audit internal, siapa yang akan melakukan pekerjaan tersebut,

waktu dan durasinya, dan outcome yang diharapkan dari proyek kon sulatsi ini.

Engagement letter yang disetujui akan menjadi dasar untuk proyek konsultasi internal

audit. Proyek konsultasi internal harus terorganisir dan dilacak dengan cara yang sama sebagai

audit internal normal. Perbedaan utamanya adalah bahwa subyek proyek konsultasi adalah

permintaan dan prioritas manajemen intern perusahaan.

c) Proses konsultasi: Pendefinisian “As Is” dan “To Be”

Konsultasi proyek adalah hampir selalu berbeda dari audit internal, dimana auditor

memulai dengan suatu program audit atau sekumpulan standar. Dalam sautu konsultasi proyek,

local manajemen secara tipikal mempunyai suatu ide bahwa beberapa area dari operasi adalah

salah atau dapat dilakukan lebihefektif atau efisien. Dengan konsep yang meluas, auditor

internal sebagai konsultan diperlukan untuk meneliti materi dan mengembangkan suatu

pernyataan masalah yang potensial untuk memulai latihan konsultasi.

Walaupun banyak pendekatan berbeda yang dapat digunakan, analisa sebab dan akibat

adalah pendekatan yang bermanfaat untuk meneliti status saat ini dari beberapa area

permasalahan. Seorang konsultan menampilkan suatu pernyataan masalah umum dan kemudian

me-review informasi, menanyakan pertanyaan, dan mengamati lingkungan masalah untuk

159

memecahkan masalah hingga bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, jika ada satu masalah

potensial mengenai pelatihan, konsultan mungkin dapat mempertimbangkan apakah tanggung-

jawab pelatihan secara formal ditetapkan, jika secara umum butuh untuk diidentifikasi, dan jika

personil yang sesuai sedang membawa ke proses pelatihan.

Asumsikan bahwa konsultan auditor internal meminta untuk mengidentifikasikan

permasalahan layanan pelanggan dalam satu operasi unit usaha. Konsultan menetapakan

permasalahan utama ialah sehubungan dengan kurangnya pelatihan, masalah perancangan

sistem teknologi informasi pendukung, masalah pengawasan dokumen, dan kesulitan input

pelanggan. Isu Ini mengidentifikasikan mungkin dapat terorganisir ke dalam satu diagram sebab

akibat, seperti terlihat dalam tampilan 28.3. Suatu ide harus mengidentifikasikan kontribusi

potensial masalah secara grafis dengan cara menyarankan sebab utama. Konsultan kemudian

dapat menggunakan diagram untuk mendiskusikan masalah dan yang menyebabkan masalah

dengan manajemen untuk memperoleh beberapa perjanjian umum terhadap masalah saat ini.

Seringkali jenis masalah potensial tingkat-tinggi menyebabkan hasil analisa secara

berurutan “Sudahkah memikirkan . . . ?” pertanyaan yang mengirim balik konsultan untuk

analisa lebih lanjut. Bagaimanapun, seperti kebanyakan analisa menunjuk konsultan 160rofess

satu rekomendasi.

d) Menerapkan Rekomendasi Konsultasi

Konsultan harus berpikir rekomendasi mereka keluar cukup baik, mempertimbangkan

dengan seksama biaya dan kesesuaian. Kebanyakan rekomendasi ialah dibuat setelah lebih

banyak diskusi konsultatif dibandingkan terhadap audit internal. Perbedaannya mungkin saja

bahwa suatu auditor internal melakukan suatu review pada satu draft audit dengan manajemen

untuk mendiskusikan satu rekomendasi isu disekitarnya. Auditor internal kemudian

mengeluarkan laporan audit dan mengharapkan respon manajemen mengenai rencana tindakan

korektif.

Seorang konsultan dalam membuat suatu rekomendasi sering menghadapi suatu situasi

sulit. Jika manajemen sepakat terhadap rekomendasi tersebut, manajemen sering menugaskan

kepada konsultan yang sama untuk mengambil peran aktif dalam memimpin implementasi

mereka. Sebagian besar auditor internal telah menemui situasi dimana manajemen tidak

melakukan apa-apa sehubungan dengan rekomendasi auditor eksternal; sebagai konsultan,

auditor internal harus membantu memelopori peran dalam menerapkan tindakan rekomendasi

apapun. Hal ini adalah satu perbedaan signifikan dari banyak aktivitas atestasi audit internal.

160

e) Mendokumentasikan dan Melengkapi perikatan konsultasi

Bab 16 dan 17 mendiskusikan dokumentasi hasil audit internal melalui kertas kerja

formal dan menggambarkan dalam satu laporan audit formal. Berkonsultasi proyek mempunyai

persyaratan serupa tetapi yang agak berbeda. Di banyak contoh, konsultan internal auditor

mungkin sudah menerapkan sekumpulan prosedur operasi. Sebuah bagian utama dari proyek

konsultasi terdiri dari prosedur-prosedur dimana personil operasi dapat mengambil dan

menggunakannya berkelanjutan. Dalam kasus lain, konsultasi proyek harus didokumentasikan

dalam satu cara dimana manajemen bisa melanjutkan dengan mendokumentasikan hasil dan

fungsi atestasi audit internal akan mampu untuk menerima secara penuh pekerjaan konsultasi ini

jika mereka mengaudit pengendalian internal nya.

Mungkin lebih jika dibandingkan untuk suatu proyek audit internal tradisional, dengan

perikatan konsultasi, perhatian lebih harus berikan terhadap jam dan biaya yang dibutuhkan.

Disana akan sering menjadi biaya silang langsung, dan manajemen dapat mengharapkan untuk

melihat akuntansi rinci catatan yang mendukung permintaan biaya. Untuk suatu proyek audit

internal normal, pihak yang diaudit dapat menerima komunikasi bahwa suatu audit akan

diselesaikan setelah tiga minggu. Ketika auditor internal menyelesaikan dalam waktu empat

atau lima minggu, manajemen pihak yang diaudit dapat ingin tahu kenapa waktu pengerjaanya

panjang tetapi tidak ada permintaan biaya langsung untuk memperluas waktu.

Dalam konsultasi proyek audit internal, manajemen sering meminta untuk menyerap

biaya pekerjaan. Ekspansi dari suatu proyek dari sekitar tiga minggu ke lima minggu yang

161rofes akan menghasilkan permintaan biaya silang ke buku besar pihak yang diaudit, dan di

sana harus terdapat dokumentasi terperinci untuk mendukung aktivitas ini. Selain itu, untuk

mendukung pemisahan tugas antara konsultasi audit internal dan aktivitas atestasi, hubungan

konsultasi proyek harus diselesaikan dalam satu cara bahwa mereka selalu terpisah dari review

atestasi audit internal.

28.5 Perluasan Jasa Internal Audit kepada Manajemen

Konsultasi merepresentasikan suatu perluasan dan layanan potensial penting audit internal

kepada manajemen. Audit internal harus menawarkan jasa konsultasi internal di luar dari

Atestasi audit 161rofess. Dalam rangka untuk melakukannya, hal ini harus menyajikan perusahaan

dengan suatu piagam yang direvisi dan menggambarkan pernyataan rinci kemampuan konsultasi serta

tawaran. Perhatiannya pada harus membayar untuk mendukung independensi dari dua fungsi ini di

dalam audit internal. Walaupun seorang 161rofessional audit internal mungkin sedang mengerjakan

161

satu proyek atestasi dan di dalam konsultasi proyek di waktu lain, aktivitas ini harus terpisahkan dan

independen, kenyataan keduanya dan dalam persepsi lain.

Dengan terorganisir dengan baik, suatu audit internal konsultasi proyek akan menyediakan

sumber daya kepada manajemen dalam satu cara yang tidak lagi berbeda dari atestasi review audit

internal tradisional dengan laporan audit internal mereka yang memusatkan terhadap penemuan dan

merekomendasikan tindakan. Bagaimanapun, jika suatu fungsi audit internal ingin menyediakan

konsultasi internal sebagai suatu tawaran tambahan, pekerjaan ini harus seprofesional pekerjaan

atestasi internal audit. Selain dari pada itu, kepedulian besar harus berikan kepada pengorganisasian

aktivitas konsultasi audit internal sehingga tidak dirasa oleh lainnya sebagai pelayanan sendiri. Oleh

karena itu, penemuan atestasi audit internal tidak akan menerangkan sebagai pekerjaan promosi untuk

meningkatkan konsultasi proyek.

Auditor internal harus juga mempunyai suatu pemahaman CBOK tentang standar hubungan

konsultasi serta proses konsultasi. Sekalipun fungsi audit internal dipilih untuk tidak terlibat dalam

konsultasi internal di luar pekerjaan atestasi normal, semua auditor internal harus memahami peran dan

tempat konsultasi di keseluruhan proses audit internal.

162